proposal pengembangan angkutan sungai danau dan penyebrangan ntt teluk gurita ilwaki, maluku barat...

22
I. LATAR BELAKANG A. Perumusan Masalah Pola jaringan transportasi yang ada saat ini di Wilayah Nusa Tenggara Timur masih didasarkan pada kebutuhan mendasar masyarakat berupa pemberian pelayanan jasa transportasi pada daerah terpencil, pulau – pulau pada daerah perbatasan, baik antar Kabupaten maupun antar Propinsi. Untuk mendukung angkutan darat di daratan Propinsi Nusa Tenggara Timur yang adalah daerah kepulauan ,maka angkutan penyeberangan memegang peranan yang sangat penting,selain karena faktor keselamatan dan keamanan pemakai jasa, juga terkait faktor jangkauan daya beli masyarakat yang rata - rata tergolong ekonomi menengah ke bawah. Lintasan penyeberangan penyeberangan di wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur, terdiri dari 17 (tujuh belas) lintasan penyeberangan perintis dan 4(empat) lintasan penyeberangan komersil, yang dilayani oleh 5(lima) unit kapal penyeberangan. Di dalam rencana jangka pendek dari program kerja Dinas Perhubungan Propinsi Nusa Tenggara Timur, bahwa pada tahun 2005 akan dibuka lintasan penyeberangan perintis yang menghubungkan Pelabuhan Teluk Gurita di Kabupaten Bellu dan Pelabuhan Ilwaki di Kabupaten Saumlaki ( Propinsi Maluku ), dengan dilayani oleh kapal motor penyeberangan ( KMP) 600 GRT (gross register tonnage ) yang sedang dibangun di PT. Adhi Luhung Surabaya.

Upload: putra-scribd

Post on 24-Oct-2015

256 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

Proposal Pengembangan Angkutan Sungai danau dan Penyebrangan NTT teluk Gurita ilwaki, Maluku Barat Daya, perhitungan transportasi penyebrangan

TRANSCRIPT

I. LATAR BELAKANG

A. Perumusan Masalah

Pola jaringan transportasi yang ada saat ini di Wilayah Nusa

Tenggara Timur masih didasarkan pada kebutuhan mendasar

masyarakat berupa pemberian pelayanan jasa transportasi pada

daerah terpencil, pulau – pulau pada daerah perbatasan, baik

antar Kabupaten maupun antar Propinsi.

Untuk mendukung angkutan darat di daratan Propinsi Nusa

Tenggara Timur yang adalah daerah kepulauan ,maka angkutan

penyeberangan memegang peranan yang sangat penting,selain

karena faktor keselamatan dan keamanan pemakai jasa, juga

terkait faktor jangkauan daya beli masyarakat yang rata - rata

tergolong ekonomi menengah ke bawah.

Lintasan penyeberangan penyeberangan di wilayah Propinsi

Nusa Tenggara Timur, terdiri dari 17 (tujuh belas) lintasan

penyeberangan perintis dan 4(empat) lintasan penyeberangan

komersil, yang dilayani oleh 5(lima) unit kapal penyeberangan.

Di dalam rencana jangka pendek dari program kerja Dinas

Perhubungan Propinsi Nusa Tenggara Timur, bahwa pada tahun

2005 akan dibuka lintasan penyeberangan perintis yang

menghubungkan Pelabuhan Teluk Gurita di Kabupaten Bellu dan

Pelabuhan Ilwaki di Kabupaten Saumlaki ( Propinsi Maluku ),

dengan dilayani oleh kapal motor penyeberangan ( KMP) 600

GRT (gross register tonnage ) yang sedang dibangun di PT. Adhi

Luhung Surabaya.

Kondisi yang terjadi pada saat ini yaitu penulis melihat kurang

tepat didalam penempatan sarana / kapal dengan ukuran 600

GRT pada lintasan tersebut, mengingat pada tahun 1995 sampai

tahun 1998 ketika dioperasikan KMP.Balibo dengan bobot 500

GRT, pada lintasan Dili ( Timor – Timur ) – Ilwaki, dengan

panjang lintasan 49 mil, Load Faktor (Lf %) yang di capai hanya

dibawah 10%, hal ini berdampak pada besarnya biaya yang

akan dikeluarkan untuk mengoperasikan kapal motor

penyeberangan tersebut. Agar lebih jelas gambar lintasan dapat

dilihat pada peta berikut ini : ( Peta lintasan terlampir ).

Dari hal – hal yang telah dikemukakan diatas maka dapat

diambil suatu perumusan masalah. Adapun perumusan masalah

tersebut adalah :

kapal motor penyeberangan (KMP) dengan bobot 600

GRT apabila dioperasikan hanya pada lintasan

penyeberangan perintis Teluk Gurita – Ilwaki, akan

mengeluarkan biaya operasi kapal (BOK) yang besar

untuk mengoperasikan kapal tersebut,sehingga dianggap

tidak efisien.

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah diatas

maka penulis mencoba untuk mengusulkan judul penelitian

untuk skripsi adalah :

“PENATAAN LINTASAN PENYEBERANGAN DI PROPINSI

NTT TERKAIT PENAMBAHAN KAPAL DAN LINTASAN

BARU”.

B. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang penataan lintasan penyeberangan di

Propinsi Nusa Tenggara Timur, terkait penambahan kapal

dan lintasan baru, adalah yang pertama kali, sebab belum ada

penelitian yang dilakukan sebelumnya.

C. Ruang Lingkup

Penelitian / penulisan skripsi ini dibatasi khusus pada analisa

tentang penempatan dan penjadwalan kapal penyeberangan

pada lintasan penyeberangan berdasarkan analisa

permintaan,karakteristik perairan di wilayah Nusa Tenggara

Timur.

2

D. Manfaat Penelitian

1. Memberikan masukan dan gambaran bagi pihak regulator

yaitu Dinas Perhubungan Propinsi Nusa Tenggara Timur

dalam rangka pengoperasian kapal motor penyeberangan

( KMP) 600 GRT pada lintas Penyeberangan di Nusa Tenggara

Timur;

2. Memberikan masukan kepada pihak operator yaitu

PT.ASDP didalam pengaturan penjadwalan dan penempatan

kapal pada lintasan penyeberangan di Nusa Tenggara Timur

dengan adanya penambahan kapal dan lintasan yang baru.

3. Bagi civitas akademika, dapat menambah ilmu

pengetahuan dibidang transportasi, tentang

penyelenggaraan angkutan penyeberangan, kaitannya

dengan implementasi teori dengan permasalahan yang ada

dilapangan khususnya penempatan kapal baru pada lintasan

penyeberangan.

E. Tujuan Penelitian

Agar penempatan kapal penyeberangan pada lintasan

penyeberangan di Nusa Tenggara Timur sesuai antara ukuran /

kapasitas kapal dengan Jumlah permintaan tiap lintasan dan

karakteristik perairan.

3

II. GAMBARAN UMUM

A. Lokasi Daerah Study.

Pelabuhan penyeberangan Teluk Gurita di Kabupaten Bellu

letaknya antara 210 km sebelah timur Kota Kupang, berbatasn

dengan negara Timur Leste (TLS), dengan jumlah penduduk ±

369.536 jiwa, dengan mata pencaharian bertani dan berternak.

Dengan PDRB 185085 juta. Sedangkan pelabuhan Ilwaki terletak

di Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Tenggara, merupakan daerah

terpencil dan terisolasi dengan ditutupnya lintasan

penyeberangan Dili – Ilwaki PP, dengan lepasnya Timor – Timur.

Adapun Jumlah penduduk di pulau Wetar adalah ± 3000

jiwa.dengan mata pencaharian bertani dan nelayan, sebagian

besar hasil pertanian dan perikanan dari Ilwaki dijual ke Kupang.

sehingga dengan dibukanya lintasan tersebut diharapkan dapat

membantu meningkatkan tingkat pendapatan perkapita

masyarakat Ilwaki / pulau wetar yang masih rendah,yaitu hasil

tani dan laut dapat dipasarkan ke Kabupaten Bellu yang jarak

perjalanannya lebih dekat bila dibandingkan ke Kupang.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1) Definisi Transportasi

Drs. H.M.N. Nasution, M.S.Tr, dalam bukunya berjudul

Manajemen Transportasi mengatakan bahwa :

Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan

manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Dalam hubungan

ini terlihat tiga hal berikut :

4

a) ada muatan yang diangkut

b) tersedianya kendaraan sebagai alat angkutannya

ada jalanan yang dapat dilalui.

2) Definisi Pengguna Jasa / Penumpang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penumpang

adalah :

“Orang yang ikut naik suatu sarana transportasi.”

C. ASPEK LEGALITAS

Beberapa pengertian yang menyangkut transportasi

penyeberangan dalam peraturan perundang – undangan adalah

sebagai berikut :

1). Angkutan Penyeberangan adalah angkutan yang berfungsi

sebagai jembatan bergerak yang menghubungkan jaringan

jalan atau jaringan jalur kereta api yang terputus karena

adanya perairan. ( UU.21,1992,ps 1 ) untuk

mengangkut penumpang dan kendaraan beserta muatannya

( PP 82,1992 ps 1).

2). Angkutan Penyeberangan diselenggarakan dengan trayek

tetap dan teratur ( UU 21 , 1992,ps 81 (2) )

3). Lintas Penyeberangan adalah suatu alur perairan

dilaut,selat,teluk, sungai, dan danau yang ditetapkan sebagai

lintas penyeberangan ( KM 32,2001 ps 1 ).

4). Lintas Penyeberangan berfungsi untuk menghubungkan

simpul pada jaringan jalan dan / atau jalur kereta api ( KM

32,2001 ps 2 (2)).

5). Penetapan lintas angkutan penyeberangan dilakukan dengan

memperhatikan pengembangan jaringan jalan dan /atau

jaringan jalan kereta api yang tersusun dalam kesatuan

tatanan transportasi nasional ( UU 21,1992,ps 81(1)).

6). Kriteria Lintas penyeberangan sesuai dengan PP 82 /99 Pasal

75 ayat 3, meliputi :

5

a). Menghubungkan jaringan jalan dan / atau jaringan kereta

api yang terputus oleh laut,selat dan teluk.

b). Melayani lintas dengan tetap dan teratur ;

c). berfungsi sebagai jembatan bergerak ;

d). Menghubungkan antar 2(dua) pelabuhan ; dan

e). tidak mengangkut barang lepas.

7). a. Penempatan kapal pada setiap lintas penyeberangan

harus sesuai dengan spesifikasi teknis lintas dan fasilitas

pelabuhan penyeberangan yang akan dilayani.(KM

32 ,2001,ps 23(1))

b. Kapal yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) tidak boleh beroperasi.(KM

32,2001ps(2)).

II. METODOLOGI PENELITIAN

A. DATA YANG DIPERLUKAN

1). Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dengan

melakukan kegiatan survey dilapangan yang diperlukan

dalam menunjang tujuan dari penelitian yang akan

dilaksanakan.

Sedangkan survey – survey yang dirasakan perlu dilakukan

untuk mendapatkan dan mendukung data primer tersebut,

antara lain :

a. Survey Inventarisasi

Dilakukan untuk mengetahui karakteristik ukuran kapal

yang akan dioperasikan pada lintas penyeberangan Teluk

Gurita – Ilwaki PP.

b. Survey Wawancara

Survey wawancara dilakukan dengan mengadakan

wawancara dan tanya jawab langsung terhadap pihak -

pihak yang terkait dengan objek penulisan,

2). Data Sekunder

6

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari berbagai

pihak dan instansi terkait guna untuk mendapatkan

gambaran umum daerah studi dan fakta – fakta yang

berkaitan dengan pokok permasalahan. Adapun data – data

yang dimaksud adalah :Keadaan geografis, kependudukan

dan perekonomian Kabupaten Bellu, dan Kecamatan

Ilwaki,jumlah perjalanan asal – tujuan antara pulau wetar dan

pulau timur, unjuk kerja dan Load Faktor (Lf %) dari

KMP.Balibo yang pernah beroperasi pada lintas Dili (TLS) –

Ilwaki sebagai pembanding, karakteristik alur perairan dan

dimensi / ukuran kapal yang akan dioperasikan pada lintasan

Teluk Gurita - Ilwaki.

3) Pendekatan Literatur

Pendekatan literatur yaitu : suatu kegiatan yang dilakukan

dengan menyaring informasi dan metode penelitian serta

cara analisis dan pemecahan masalah dari buku – buku

( literatur / referensi ) yang ada, serta mengaplikasi berbagai

teori yang didapat dari materi – materi perkuliahan sebagai

landasan penulisan untuk memecahkan permasalahan yang

ada.

4).Alat Penelitian.

Dalam melakukan penelitian, beberapa alat yang digunakan

dalam melaksanakan survey antara lain :

b. Alat tulis

c. Jam tangan

d. Counter

e. Clift board

f. Formulir survey

7

B. TEKNIK ANALISIS DATA

1. Penghitungan Biaya Operasi Kapal ( BOK )

a. Biaya Operasi Langsung.

1. Biaya Tetap.

a) Biaya Penyusutan per thn

b) Bunga Modal per thn

c) Asuransi Kapal per thn

d) Biaya Anak Buah Kapal (ABK)

1) Gaji ABK

= Jlh ABK x Gaji Rata-rata/org/bln x 12 bln

2) Tunjangan

Biaya Uang Makan per thn

= Jlh ABK x Uang Makan/org/bln x 12 bln

Biaya Premi Layar per thn

= Jlh ABK x Premi Layar/org/bln x 12 bln

Biaya Kesehatan per thn

= Jlh ABK x Uang Kesehatan/org/bln x 12 bln

Biaya Pakaian Dinas per thn

= Jlh ABK x Uang Pakaian Dinas/org/bln x 12 bln

8

ASTEK

= 5% X Gaji ABK per thn

Jlh Tunjangan Per thn

Jlh Biaya Tetap per thn

2. Biaya Tidak Tetap

a) Biaya BBM

1) Biaya Pemakaian BBM per thn

= Pemakaian BBM/trip x Harga BBM/ltr x

Frekuensi/thn

2) Biaya Pemakaian BBM Motor Bantu per thn

= Pemakaian BBM/hr x Harga BBM/ltr x Hr

Operasi/thn

b) Biaya Pelumas

1) Biaya Pelumas Motor Induk per thn

= Pemakaian Pelumas/trip x Harga Pelumas/ltr x Frek.thn

2) Biaya Pelumas Motor Bantu per thn

= Pemakaian Pelumas/trip x Harga Pelumas/ltr x Hr Ops./thn

c) Biaya Gemuk per thn

= Pemakaian Gemuk/bln x Harga Gemuk/kg x 12 bln

d) Biaya Air Tawar per thn

= Pemakaian Air Twr/trip x Harga Air Twr/ton x Frek./thn

9

e) Biaya Repairs, Maintenance dan Supply (RMS) per thn

= Biaya RMS utk Kapal ukuran ...... GT x Tonnage

f) Biaya di lingkungan pelabuhan

1) Biaya Sandar Kapal saat melakukan aktifitas per thn

= Biaya Sandar x GRT x Call/thn

2) Biaya Sandar Kapal saat istirahat per thn

= Biaya Sandar x GRT x Call/thn

g) Biaya Perniagaan dan Promosi

1) Biaya Cetak Karcis per thn

= Biaya Ctk Karcis/lbr x Kap. Pnp x LF (10%+1) x Frek./th

2) Biaya promosi per thn

= Biaya Promosi/bln x 11 bln

Jlh Biaya Tidak Tetap per thn

JUMLAH BIAYA OPERASI LANGSUNG PER THN

B. Biaya Operasi Tidak Langsung.

1. Biaya Pegawai Darat

a) Gaji Pegawai Darat per thn

= Jlh Pegawai Darat x Gaji Rata-rata/org/bln x 12 bln

b) Tunjangan

1) Biaya Uang Makan dan Transport per thn

10

= Jlh Peg. Drt x Uang Mkn & Transp./org/hr x Hr

Kerja/Th

2) Biaya Kesehatan per thn

= Jlh Pegawai Darat x Uang Kesehatan/org/bln x 12 bln

3) Biaya Pakaian Dinas per thn

= Jlh Pegawai Darat x Uang Pakaian Dinas/org/thn

4) ASTEK

= 5% X Gaji Pegawai Darat per thn

5) Tunjangan Hr Raya per thn

= Jlh Pegawai Darat x Gaji Rata-rata/org/bln

Jlh Tunjangan Pegawai Darat per thn

2. Biaya Pengelolahan dan Manajemen per thn

= Biaya Pengelolahan dan Manajemen/bln x 12 bln

3. Biaya Administrasi dan Umum

a) Biaya Kantor Cabang dan Perwakilan/kapal/thn

= ( Biaya Kantor Cabang dan perwakilan/thn) / Jlh Kapal

b) Biaya Pemeliharaan Kantor Cabang dan Perwakilan/kapal/thn

= ( 10% x Biaya Kantor Cbg dan perwakilan/thn) / Jlh Kapal

c) Biaya ATK/kapal/thn

= ( Biaya ATK/bln x 12 bln) / Jlh Kapal

d) Biaya Telepon, Pos, Listrik dan Air Tawar/kapal/thn

= ( Biaya Telep., Pos, Listrik & Air Twr/bln x 12 bln ) / Jlh Kpl

e) Biaya Inventaris Kantor/Kapal/Thn

11

= ( Total Biaya Investasi / Umur Ekonomis Kantor ) / Jlh Kpl

f) Biaya Perjalanan Dinas/Kapal/Thn

= (Jlh yg pergi x Jlh Perjal. (biaya tkt + Lumpsum)) / Jlh Kpl

Jumlah Biaya Administrasi dan Umum per thn

JUMLAH BIAYA OPERASI TIDAK LANGSUNG PER THN

TOTAL BIAYA OPERASI KAPAL

TOTAL BIAYA PER TRIP.

2. Peramalan Terhadap Produksi angkutan

Peramalan dilakukan terhadap arus penumpang, barang, dan kendaraan dengan teori peramalan dengan bantuan SPSS,adapun bentuk regresi yang digunakan yaitu : Model Regresi Linear Sederhana.Bentuk umum persamaan secara matematis dari regresi linear sederhana adalah sebagai berikut :

Y = b0 + b1 XDimana :Y : Variabel tak bebas ( dependent)X : Variabel Bebas ( independent )bo : konstansa regresi untuk X = 0b1 : koefisien arah regresi linear dan menyatakan perubahan

rata – rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu unit.

Nilai parameter bo dan b1 dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut: bo = ∑Y1 _ b1 ∑x1 atau bo = (Y1)(∑X1²) - (∑X1)( ∑X1Y1)

n n n∑X1² - (∑X1)²

b1 = n ∑X1Y1 –( ∑X1)( ∑Y1)

12

n∑X1² - (∑X1)²

3. Peramalan Pertumbuhan Penduduk.

Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk pada tahun rencana

maka dicari dengan menggunakan rumus compounding factor:

Pt = Po ( 1 + i )n

Keterangan :

Pt = Jumlah penduduk tahun target

Po = Jumlah penduduk tahun awal

i = Faktor pertumbuhan

n = Tahun.

4. Perhitungan Load Faktor ( LF % ).

Drs. H.M.N. Nasution, M.S.Tr. menyatakan bahwa untuk

menghitung load faktor berdasarkan indeks konversi Satuan Unit

Penumpang ( SUP )yaitu :

Penumpang = 1 SUP

Unit kendaraan roda 2 = 2,50 SUP

Unit kendaraan roda 4 sejenis sedan = 22,50 SUP

Unit kendaraan sejenis bus dan truk = 33,16 SUP .

Maka didapat kapasitas penumpang dan kendaraan didalam

SUP, demikian juga untuk kapasitas muat kapal dikonversikan

kedalam SUP,sehingga load faktor dapat dihitung dengan rumus:

Dimana :

LF = Faktor Muat

KP = Kapasitas terpakai dalam SUP

13

KS = Kapasitas tersedia dalam SUP.

5. Perhitungan Jumlah frekuensi keberangkatan kapal.

Perhitungan jumlah frekuensi keberangkatan kapal sesuai

dengan modul III Balai Diklat LLASDP, Manajemen Pelabuhan

Perairan Daratan dan Penyeberangan, 1998,halaman 27 dapat

menggunakan rumus seperti dibawah ini :

N trip = Qo

365 x Qij x Лo

Dimana :

N trip : jumlah frekuensi keberangkatan kapal

Qij : jumlah penumpang / tahun,antara daerah

asal i dan daerah tujuan j.

Qo : Kapasitas angkut penumpang / kapal

Лo : Tingkat penggunaan rata – rata (0,9 x Lf )

6. Bagan Alir Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan dengan mengikuti pola pikir sebagaimana bagan alur berikut :

14

MULAI

Data Primer Data SekunderPengumpulanData

Aspek Legalitas PengolahanData

Analisis Data

Analisa permintaan (demand) Tiap lintasan. Perhitungan Biaya Operasi kapal (BOK). Perhitungan Load Faktor (Lf). Analisa jumlah frekuensi keberangkatan kapal.

7. Hipotesa Awal.

Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan hipotesa

awal yaitu :

Berdasarkan dugaan sementara bahwa dilihat dari perumusan

masalah dapat diambil suatu dugaan bahwa karakteristik ukuran

( dimensi ) kapal tidak efisien apabila dioperasikan pada lintasan

penyeberangan Teluk Gurita – Ilwaki .

8. Jadwal Penelitian.

Tempat/ lokasi penelitian dilakukan didaerah studi Propinsi Nusa

Tenggara Timur di Kabupaten Bellu, dan Pelabuhan Ilwaki.

Waktu penelitian dilakukan selama 30 hari dimulai pada tanggal

28 juni 2004 sampai dengan 28 juli 2004.

Jadwal Penelitian

15

HasilAnalisa/Evaluasi

REKOMENDASI

SELESAI

Alternatif IAlternatif II

No KEGIATANB U L A N K E -

IV V VI VII VIII

                                           

1 Studi

Literatur

                                       

2 Pilot Survai                                        

3 Pengumpula

n Data

                                       

4 Analisis data                                    

5 Penulisan

Skripsi

                                       

6 Seminar

Skripsi

                                       

7 Ujian Skripsi                                        

DAFTAR PUSTAKA

1. _____________ , 1992, Uandang – undang Nomor 21 Tahun

1992 Tentang Pelayaran, Kementrian sekretaris Negara RI,Jakarta.

2. _____________ , 2001, Keputusan Menteri Perhubungan

Tentang Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan,Departemen

Perhubungan Republik Indonesia.

3. Nasution, H.M.N. 1996, Manajemen Transportasi, PT. Galia

Indonesia,Jakarta.

4. Abbas Salim, H.A.1993, Manajemen Transportasi, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

5. Suwanto Sutoyo, Study Kelayakan Proyek, PT. Ikrar

Mandiri Abadi, Jakarta, 2000.

6. Modul III Balai Diklat LLASDP,Manajemen Pelabuhan

Perairan Daratan dan Penyeberangan, 1998,

16

LAMPIRAN

PETA LINTASAN PENYEBERANGAN TELUK GURITA - ILWAKI

17

KETERANGAN :Lintasan penyeberangan Teluk Gurita IlwakiLintasan penyeberangan Dili – IlwakiWilayah Indonesia Wilayah Negara Timor Leste (TLS)

18