proposal penelitian abses leher dalam

Upload: witari

Post on 12-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Proposal Penelitian Abses Leher Dalam

    1/18

    Proposal penelitian

    KARAKSTERISTIK PENDERITA ABSES LEHER DALAM DI RSUP SANGLAH

    DENPASAR PERIODE 1 JANUARI-1 DESEMBER !"1#

    Ole$

    L%$ &itari In'ra(ani

    PPDS I Il)% Kese$atan THT-KL *a+%ltas Ke'o+teran

    Uni,ersitas U'a(anaRSUP San.la$ Denpasar

    I PENDAHULUAN

    1 Latar Bela+an.

    Abses leher dalam adalah abses yang terbentuk dalam ruang potensial diantara fascia

    leher dalam sebagai akibat penjalaran infeksi dari berbagai sumber seperti gigi, mulut,

    tenggorok, sinus paranasal, telinga dan leher.1,2,3

    Insiden dari abses leher dalam lebih tinggi pada era preantibiotik namun tetap menjadi

    masalah yang penting di negara dunia ketiga yang menimbulkan morbiditas dan mortalitas. Pada

    era preantibiotik, 7! berasal dari penyebaran infeksi dari faring dan tonsil sedangkan saat ini

    lebih banyak disebabkan oleh infeksi gigi."

    Abses leher dalam dapat menimbulkan komplikasi serius yang berakibat fatal seperti

    obstruksi jalan nafas, pneumonia, abses paru, mediastinitis, perikarditis dan trombosis #ena

    jugularis interna.$,%

    &isamping drainase abses, pemberian antibiotik juga diperlukan untuk penanganan yang

    lebih adekuat. 'ntuk mendapatkan antibiotik yang efektif terhadap pasien, diperlukan

    pemeriksaan kultur kuman dan uji kepekaan antibiotik terhadap kuman. (amun hal ini

    memerlukan )aktu yang cukup lama sehingga diperlukan pemberian antibiotik secara empiris.3,7

    Pengetahuan yang baik tentang anatomi fasia dan ruang*ruang potensial leher serta

    penyebab abses leher dalam mutlak diperlukan untuk memperkirakan penyebaran danpenatalaksanaan yang adekuat.

    ! R%)%san Masala$

    /+agaimana karakteristik penderita abses leher dalam yang berobat di -'P -anglah

    &enpasar/

  • 7/23/2019 Proposal Penelitian Abses Leher Dalam

    2/18

    T%0%an Penelitian

    1.3.1 0ujuan umum

    0ujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik penderita abses leher dalam

    yang berobat di -'P -anglah &enpasar.

    1.3.2 0ujuan khusus

    1 engetahui karakteristik penderita abses leher dalam yang berobat di -'P

    sanglah berdasarkan jenis kelamin, umur.

    2 engetahui karakteristik penderita abses leher dalam yang berobat di -'P

    -anglah berdasarkan keluhan utama.

    3 engetahui karakteristik penderita abses leher dalam yang berobat di -'P

    -anglah berdasarkan terapi dan hasil terapi

    " engetahui karakteristik penderita abses leher dalam yang berobat di -'P

    -anglah berdasarkan komplikasi

    # Manaat Penelitian

    asil penelitian dapat digunakan sebagai data dasar bagi penelitian selanjutnya dan

    menjadi acuan bagi penatalaksanaan abses leher dalam secara lebih baik.

    II KAJIAN PUSTAKA

    !212 Anato)i Le$er

    Pada daerah leher, terdapat beberapa ruang potensial yang dibatasi oleh fascia ser#ikal.

    ascia ser#ikal dibagi menjadi dua yaitu fascia ser#ikalis superfisial dan profunda. ascia

    ser#ikalis superfisial terletak diba)ah dermis dan terdiri dari jaringan fibroadiposa. ascia ini

    membungkus saraf sensoris, pembuluh darah superfisialis, kelenjar limfe, muskulus platisma dan

    otot mimik.3,4

    ascia ser#ikalis profunda terdiri dari jaringan ikat fibrus dan dibagi menjadi tiga lapisan

    yaitu lapisan superfisial, media dan profunda. 5apisan superfisial fascia profunda disebut juga

    investing layer. Rule of two dari lapisan superfisial ini adalah membungkus dua otot yang

    terletak diatas tulang hyoid yaitu muskulus masseter dan #enter anterior muskulus digastrikus6

  • 7/23/2019 Proposal Penelitian Abses Leher Dalam

    3/18

    dua otot leher yaitu muskulus trapeius dan muskulus sternokleidomastoideus6 dua kelenjar

    ludah yaitu kelenjar parotis dan submandibula6 dua ruang yaitu ruang parotis dan mastikator.3,4

    5apisan media fascia profunda yang disebut juga fascia ser#ikal terdiri dari di#isi

    muskular dan #iscera. &i#isi muskular membungkus muskulus sternohyoid, muskulus

    sternotiroid, muskulus tirohyoid dan muskulus omohyoid. &i#isi #iscera mengelilingi kelenjar

    paratiroid, kelenjar tiroid, esofagus, laring, muskulus konstriktor faring dan muskulus

    buccinator.4

    5apisan profunda fascia profunda disebut juga fascia pre#ertebra, terdiri dari di#isi alar

    dan pre#ertebra. &i#isi alar terletak diantara fasia bukofaringeal di anterior dan di#isi pre#ertebra

    di posterior. &i#isi alar merupakan dinding anterior dari ruang bahaya atau danger space. ascia

    ini meluas dari basis kranii sampai #ertebra torakal kedua. &i#isi pre#ertebra terletak di depan

    kolumna #ertebrae dan meluas ke lateral mele)ati otot pre#ertebra dan kemudian berfusi dengan

    prosesus trans#ersus dan ligamen penyertanya. ascia ini merupakan dinding anterior dari ruang

    pre#ertebra dan dinding posterior dari danger space.4

    8ambar 1. Potongan midsagital leher4

  • 7/23/2019 Proposal Penelitian Abses Leher Dalam

    4/18

    uang potensial leher dalam dibagi menjadi ruang yang meliputi keseluruhan panjang

    leher, ruang suprahioid dan infrahioid. uang yang melibatkan sepanjang leher terdiri dari ruang

    retrofaring, danger space, ruang pre#ertebra dan ruang karotis. uang retrofaring meluas dari

    basis kranii hingga bifurkasio trakea pada mediastinum superior. uang retrofaring berbatasan

    dengan selubung karotis di sisi lateral, fascia bukofaringeal di anterior dan di#isi alar fascia

    pre#ertebra di posterior.Danger spaceberbatasan dengan ruang retrofaring di anterior dan ruang

    pre#ertebra di posterior, meluas dari basis kranii hingga diafragma. uang pre#ertebra meluas

    dari basis kranii hingga os coccygeus, berbatasan dengan danger space di anterior, tulang

    #ertebra di posterior dan prosesus trans#ersus di lateral. uang karotis atau disebut juga ruang

    #isceral #askular merupakan ruang potensial di dalam selubung karotis. &i dalam ruang ini

    terdapat arteri karotis, #ena jugularis interna, ner#us #agus dan pleksus simpatikus.4,9

    uang suprahioid terdiri dari ruang submandibula, parafaring, parotis, mastikator,

    peritonsil dan temporal. uang submandibula terletak diantara mukosa dasar mulut dan fascia

    profunda lapisan superfisial pada bagian ba)ah. uang ini dibatasi oleh os hyoid di

    posteroinferior, mandibula di anterior dan lateral serta dasar lidah di posterior. uang ini dibagi

    secara tidak komplit oleh muskulus milohyoid menjadi ruang sublingual pada bagian atas dan

    ruang submandibula dan submental di bagian ba)ah. Area submandibula dan submental

    dipisahkan oleh #enter anterior muskulus digastrikus namun kedua area ini saling berhubungan

    secara bebas satu sama lainnya. uang submental dibatasi oleh os hyoid pada bagian inferior,

    mandibula pada bagian superior dan #enter anterior muskulus digastrikus pada kedua sisi lateral.

    uang submental berisi #ena jugularis anterior, nodus limfatikus submental, muskulus dan

    ner#us milohyoideus, arteri fasialis cabang submental dan #ena fasialis.4,9

    &i dalam ruang parotis terdapat kelenjar parotis, pembuluh limfe, arteri karotis eksterna,

    arteri temporalis superfisialis, #ena fasialis posterior, ner#us fasialis dan ner#us

    aurikulotemporalis. 5apisan superfisial fascia profunda berpisah di sekitar mandibula untuk

    membentuk ruang mastikator. &i ruang ini terdapat muskulus masseter, muskulus pterigoideus

    medial dan lateral, ramus dan korpus mandibula, tendon temporalis. uang mastikator terdiri

    dari ruang masseter dan ruang pterigoid. uang masseter terletak diantara ramus mandibula dan

    muskulus masseter sedangkan ruang pterigoid terletak diantara ramus mandibula dan muskulus

    pterigoideus. uang ini terletak di anterior dan lateral ruang parafaring dan inferior ruang

    temporal.4,9

  • 7/23/2019 Proposal Penelitian Abses Leher Dalam

    5/18

    uang peritonsil terletak lateral dari kapsul tonsil dan medial dari muskulus konstriktor

    superior. Arkus palatoglosus dan palatofaring membentuk batas anterior dan posterior ruang ini.

    Pada bagian inferior dibatasi oleh 1:3 bagian posterior lidah.3,4

    uang temporal terletak diantara fascia temporalis pada bagian lateral dan periosteum

    bagian skuamosa os temporal pada bagian medial. uskulus temporalis memisahkan ruang ini

    menjadi ruang superfisial dan profunda.3,4

    uang infrahioid terdiri dari ruang #iseral anterior dan suprasternal. uang #iseral

    anterior atau disebut juga ruang pretrakeal terletak pada leher anterior dari kartilago tiroid kearah

    ba)ah sampai mediastinum superior setinggi #ertebrae torakal keempat. uang suprasternal

    terletak di superiorsternal notch, dibungkus oleh lapisan superfisial fascia profunda.4

    8ambar 2. Potongan melintang leher setinggi tiroid4

    !2!2 A3ses Le$er Dala)

    !2!212 Deinisi

    Abses leher dalam adalah terkumpulnya pus di dalam ruang potensial diantara fascia

    leher dalam sebagai akibat penjalaran dari berbagai sumber infeksi seperti gigi, mulut,

    tenggorok, sinus paranasal, telinga dan leher dsb.1,2,3

  • 7/23/2019 Proposal Penelitian Abses Leher Dalam

    6/18

    !2!2!2 Epi'e)iolo.i

    -hih dkk pada tahun 24 melaporkan bah)a rasio laki*laki dan perempuan yang terkena

    abses leher dalam adalah 3;2 dengan umur rata*rata "9,2 tahun dan abses submandibula sebagai

    kejadian terbanyak. Penyebab terbanyak adalah infeksi orofaring diikuti dengan infeksi gigi.7

  • 7/23/2019 Proposal Penelitian Abses Leher Dalam

    7/18

    Penyebaran abses leher dalam dapat melalui beberapa jalan yaitu hematogen, limfogen

    dan celah antar ruang leher dalam. +eratnya infeksi tergantung dari #irulensi kuman, daya tahan

    tubuh dan lokasi anatomi.1,4

    !2!242 Dia.nosis

    &iagnosis ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

    8ejala klinis abses leher dalam secara umum sama dengan gejala infeksi pada umumnya yaitu

    demam, nyeri, pembengkakan. Abshirini dkk melaporkan gejala klinis dari abses leher dalam

    pada 1"7 kasus yang diteliti adalah bengkak pada leher 47,1!, trismus $3,7!, disfagia 3,%!

    dan odinofagia 29,3!. +erdasarkan ruang yang dikenai akan menimbulkan gejala spesifik yang

    sesuai dengan ruang potensial yang terlibat.$

    Abses peritonsil merupakan terkumpulnya materi purulen yang terbentuk diluar kapsul

    tonsil dekat kutub atas tonsil. Pada abses peritonsil didapatkan gejala demam, nyeri tenggorok,

    odinofagia, hipersali#asi, otalgia, suara bergumam atau disebut juga hot potato voice, sukar

    membuka mulut atau disebut juga trismus. Pada pemeriksaan fisik tampak palatum molle

    membengkak dan menonjol ke depan, dapat teraba fluktuasi, arkus faring tidak simetris. '#ula

    membengkak dan terdorong ke sisi kontralateral dan trismus. 0onsil membengkak, hiperemi dan

    terdorong ke sisi kontralateral.1,3,4

    Abses retrofaring merupakan abses leher dalam yang jarang terjadi, terutama terjadi pada

    bayi atau anak diba)ah dua tahun. 8ejala biasanya odinofagia dan disfagia. -elain itu, juga

    dapat muncul gejala demam, pergerakan leher terbatas dan sesak nafas. -esak nafas timbul jika

    abses sudah menimbulkan sumbatan jalan nafas terutama di hipofaring. Pada pemeriksaan

    tampak benjolan unilateral pada dinding belakang faring, mukosa terlihat bengkak dan

    hiperemis.3,1,11

    Abses parafaring dapat terjadi setelah infeksi faring, tonsil, adenoid, gigi, parotis atau

    kelenjar limfatik. Abses ini juga dapat terjadi akibat penjalaran abses leher dalam yang

    berdekatan seperti abses peritonsil, abses submandibula, abses retrofaring maupun mastikator.

    8ejalanya berupa demam, trismus, nyeri tenggorok, odinofagia dan disfagia. Pada pemeriksaan

    fisik didapatkan pembengkakan di daerah parafaring, pendorongan dinding lateral faring kearah

    medial, pembengkakan di sekitar angulus mandibula.1,3,1

  • 7/23/2019 Proposal Penelitian Abses Leher Dalam

    8/18

    Abses submandibula dapat bersumber dari gigi, dasar mulut, faring, kelenjar liur, kelenjar

    limfe submandibula maupun kelanjutan infeksi ruang leher dalam yang lain. 0erdapat demam,

    pembengkakan di daerah submandibula, fluktuatif, lidah terangkat keatas dan terdorong ke

    belakang.1,3

    Angina 5udo#ici atau 5ud)ig@s angina adalah infeksi ruang submandibula berupa

    peradangan atau selulitis dengan tanda berupa pembengkakan seluruh ruang submandibula, tidak

    membentuk abses sehingga keras pada perabaan. -umber infeksi seringkali berasal dari gigi atau

    dasar mulut. 0erdapat nyeri tenggorok, disfagia, ruang submandibula tampak membengkak,

    keras pada perabaan dan hiperemi. &asar mulut membengkak, lidah terdorong keatas dan

    belakang.3,1

    Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan diantaranya adalah pemeriksaan darah

    lengkap, mikrobiologi dan resistensi, foto polos, '-8 dan CT Scan. Pada pemeriksaan darah

    lengkap biasanya didapatkan leukositosis. Pada pemeriksaan mikrobiologi dan resistensi, pus

    diambil dengan aspirasi memakai jarum aspirasi atau dilakukan insisi.1,4

    Pemeriksaan foto polos yang dapat dilakukan diantaranya foto ser#ikal lateral, panoramik

    dan toraks. oto ser#ikal lateral dapat memberikan gambaran adanya pembengkakan jaringan

    lunak pada daerah pre#ertebra, adanya benda asing, gambaran udara di subkutan maupun air

    fluid level. Pada abses retrofaring tampak pelebaran ruang retrofaring lebih dari 7 mm pada anak

    dan de)asa serta pelebaran retrotrakeal lebih dari 1" mm pada anak dan 22 mm pada orang

    de)asa. -elain itu juga dapat terlihat berkurangnya lordosis #ertebra ser#ikal. oto panoramik

    dilakukan pada abses leher dalam yang dicurigai berasal dari gigi. oto toraks dilakukan untuk

    menge#aluasi adanya mediastinitis. Adanya emfisema subkutis, pneumomediastinum, pelebaran

    mediastinum pada foto toraks merupakan tanda adanya mediastinitis.1,4

    Pada pemeriksaan CT Scandengan kontras tampak adanya gambaran abses berupa lesi

    hipodens dengan ring enhancementpada dindingnya. '-8 merupakan pemeriksaan yang lebih

    murah dan kurang in#asif. -elain untuk fungsi diagnostik, '-8 juga dapat digunakan untuk

    tuntunan drainase abses.4,12

    !2!252 Terapi

    Prinsip penatalaksanaan abses leher dalam adalah menjaga patensi jalan nafas, pemberian

    antibiotik yang tepat dan adekuat, hidrasi dan nutrisi adekuat dan e#akuasi abses baik dengan

  • 7/23/2019 Proposal Penelitian Abses Leher Dalam

    9/18

    anestesi lokal maupun umum. -ebelum ada hasil pemeriksaan kultur dan sensiti#itas, antibiotik

    diberikan secara empiris yang efektif terhadap kuman aerob maupun anaerob. 3,4,13 Penisilin 8

    merupakan antibiotik pilihan pada infeksi yang disebabkan oleh -treptokokus yang merupakan

    kuman terbanyak penyebab abses leher dalam.7 Penisilin kombinasi dengan inhibitor beta

    laktamase seperti amoksisilin atau tikarsilin dengan asam kla#ulanat6 atau antibiotik resisten beta

    laktamase seperti sefoksitin, sefuroksim, imipenem dan meropenem kombinasi dengan antibiotik

    yang sensitif terhadap kuman anaerob seperti klindamisin dan metronidaol direkomendasikan

    sebagai pengobatan secara empiris.13

    -etelah ada hasil uji kepekaan antibiotik terhadap kuman penyebab maka diberikan

    antibiotik yang sesuai. ika terdapat perbaikan pada pemberian kombinasi antibiotik secara

    empiris maka antibiotik dapat diteruskan. ika tidak, maka antibiotik diganti sesuai uji

    kepekaan.1,3

    !2!262 Ko)pli+asi

    ?omplikasi dari abses leher dalam yang dapat terjadi diantaranya adalah sumbatan jalan

    nafas, mediastinitis, abses paru, pneumonia, perikarditis, trombosis #ena jugularis dan ruptur

    arteri karotis.7,4

    III KERANGKA KONSEP

    Abses leher dalam

    aga patensi jalan nafas

    ?ultur, antibiotik IB

    idrasi dan nutrisi

    adekuat

    ?uman aerob, anaerob

    dan fakultatif anaerob

    Infeksi gigi, infeksi

    orofaring, sialolitiasis,

    trauma, tuberkulosis,

    benda asing

  • 7/23/2019 Proposal Penelitian Abses Leher Dalam

    10/18

    I7 METODE PENELITIAN

    #212 Ran8an.an Penelitian

    Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif retrospektif dengan

    mengambil data sekunder dari catatan medis penderita infeksi leher dalam yang berobat ke

    -'P -anglah &enpasar.

    #2!2 Lo+asi 'an &a+t% Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di poliklinik 00*?5, ruang ra)at inap dan I& -'P -anglah

    &enpasar pada bulan anuari sampai &esember 21".

    #22 Penent%an S%)3er Data

    #2212 Pop%lasi penelitian

    Populasi penelitian adalah semua penderita infeksi leher dalam yang berobat ke -'P

    -anglah &enpasar pada bulan anuari sampai &esember 21".

    #22!2 Sa)pel penelitian

    Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive samplingyaitu setiap penderita yang

    memenuhi kriteria inklusi penelitian dimasukkan sebagai sampel penelitian.

    ?riteria inklusi pada penelitian ini adalah penderita yang terdiagnosis abses leher dalam

    dan berobat ke -'P -anglah &enpasar mulai periode anuari 21" sampai &esember 21".

    ?riteria eksklusi adalah penderita dengan catatan medis yang tidak lengkap.

    #2#2 Deinisi Operasional 7aria3el

    a Abses leher dalam adalah terkumpulnya pus di dalam ruang potensial diantara fasia leher

    dalam sebagai akibat penjalaran dari berbagai sumber infeksi seperti gigi, mulut, tenggorok,

    telinga dan leher

    b enis kelamin adalah ciri kepribadian laki*laki atau perempuan

  • 7/23/2019 Proposal Penelitian Abses Leher Dalam

    11/18

    c 'sia adalah lama hidup yang dihitung dari tahun kelahiran berdasarkan kalender masehi

    d 8ejala adalah keluhan subyektif yang dirasakan oleh penderita

    e 0erapi adalah pengobatan yang diberikan pada penderita abses leher dalam meliputi e#akuasi

    abses dan antibiotik

    f ?omplikasi adalah penyakit yang timbul kemudian sebagai tambahan dari abses leher dalam

    g asil terapi adalah hasil akhir dari terapi yang diberikan pada pasien

    #242 9ara Pen.%)p%lan Data

    &ata diambil dari catatan medis penderita yang terdiagnosis infeksi leher dalam dan

    berobat ke -'P -anglah &enpasar. asil pemeriksaan dicatat dalam lembar pengumpulan data

    untuk selanjutnya dilakukan analisis.

    #252 Pen.ola$an Data

    asil penelitian disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel dan narasi.

  • 7/23/2019 Proposal Penelitian Abses Leher Dalam

    12/18

    DA*TAR PUSTAKA

    1 (o#ialdi, Pulungan . Pola kuman abses leher dalam. +agian 00*?5 akultas

    ?edokteran 'ni#ersitas Andalas. 21 Cdiakses % eb 21$D. &iunduh dari; '5;

    http;::repository.unand.ac.id:1434"

    2 (o#ialdi, 0riana E. Abses leher dalam multipel dengan kesulitan intubasi dan komplikasi

    fistula faringokutan. +agian 00*?5 akultas ?edokteran 'ni#ersitas Andalas. 211

    Cdiakses % eb 21$D. &iunduh dari; '5; http;::repository.unand.ac.id:1417"

    3 ahardjo -P. Infeksi leher dalam. 8raha Ilmu; akarta6

    " ?amath P, -hetty A+, egde

  • 7/23/2019 Proposal Penelitian Abses Leher Dalam

    13/18

    11 eilly +?, eilly -. etropharyngeal abscess; diagnosis and treatment update. Infectious

    &isorders*&rug 0argets Cserial onlineD 212 Cdiakses 2% jan 21$D6 12 C"D. &iunduh dari;

    '5; http;::))).ncbi.nlm.nih.go#:pubmed:22334$91

    12 +iron B5, ?urien 8, &iegiele)ski P, +arber +, -eikaly . -urgical #s ultrasound*guided

    drainage of deep neck space abscesses; a randomied controlled trial6surgical #s ultrasound

    drainage. ournal of =tolaryngology* ead H (eck -urgery Cserial onlineD 213 Cdiakses 2%

    an 21$D6 "2 C14D. &iunduh dari; '5; http;::))).journalotohns.com:content:"2:1:14

    13 8arca , +udak A, &emir (,

  • 7/23/2019 Proposal Penelitian Abses Leher Dalam

    14/18

  • 7/23/2019 Proposal Penelitian Abses Leher Dalam

    15/18

    7HASIL PENELITIAN

    ?arakteristik penderita abses leher dalam yang berobat ke -'P -anglah &enpasar

    periode adalah sebagai berikut

    Pada tabel 1, sebanyak penderita abses leher dalam berjenis kelamin laki*laki dan

    penderita berjenis kelamin perempuan.

    0abel 1. ?arakteristik penderita abses leher dalam berdasarkan jenis kelamin

    Jenis +ela)in Persentase :;l 8. &eep neck infections. &alam; ohnson 0, osen disi ke*$. Philadelphia; 5ippincott

    Eilliams HEilkins. 21"6 h. 79"*41".

    22 egde A, ohan -, 5im E>. Infections of the deep neck spaces. -ingapore ed Cserial

    onlineD 212 Cdiakses 11 eb 21$D6 $3 C$D. &iunduh dari; '5;http;::apamedcentral.org

    23 , Parikh -. &eep neck infections. Infectious &isorders*&rug 0argets Cserial

    onlineD 212 Cdiakses 11 eb 21$D6 12 C"D. &iunduh dari; '5;

    http;::))).ingentaconnect.com

    2" eilly +?, eilly -. etropharyngeal abscess; diagnosis and treatment update. Infectious

    &isorders*&rug 0argets Cserial onlineD 212 Cdiakses 2% jan 21$D6 12 C"D. &iunduh dari;

    '5; http;::))).ncbi.nlm.nih.go#:pubmed:22334$91

    2$ +iron B5, ?urien 8, &iegiele)ski P, +arber +, -eikaly . -urgical #s ultrasound*guided

    drainage of deep neck space abscesses; a randomied controlled trial6surgical #s ultrasound

    drainage. ournal of =tolaryngology* ead H (eck -urgery Cserial onlineD 213 Cdiakses 2%

    an 21$D6 "2 C14D. &iunduh dari; '5; http;::))).journalotohns.com:content:"2:1:14

    2% 8arca , +udak A, &emir (,