proposal nurhasni

Upload: jamal-uddin

Post on 13-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    1/35

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Maju mundurnya negara dapat dilihat dari berbagai macam dimensi

    kehidupan. Salah satu indikator sering untuk menilainya adalah, ekonomi,

    pertahanan, dan pendidikan. Pendidikan di dalam tatanan masyrakat berbangsa

    dan bernegara harus mendapatkan prioritas pembangunan yang utama, dengan

    pendidikan manusia dapat berbudaya, dan berperadaban sesuai dengan cita-cita

    pendidikan. Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh manusia

    dalam rangka mengangkat harkat dan martabatnya sebagai manusia. Pada

    dasarnya adalah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia

    kearah yang lebih baik. Baik sebagai komunitas dalam tataran kelompok

    masyarakat maupun terhadap dirinya sendiri. Melalui pendidikan manusia

    diharapkan akan mampu mendewasakan dirinya baik dewasa secara intelektual,

    sosial, moral dan spiritual.

    Pendidikan adalah sebuah proses perkembangan dan penyesuaian diri

    manusia terhadap lingkungannya, baik dalam masyarakat dan kebudayaan yang

    mengelilinginya dalam rangka meningkatkan potensi yang dimiliki oleh manusia

    kearah yang lebih berarti, potensi-potensi tersebut adalah potensi secara lahiriah

    maupun secara ruhiyah. Pendidikan adalah proses sosialisasi untuk mencapai

    kompetisi pribadi dan sosial sebagai dasar untuk mengembangkan potensi yang

    dimiliki oleh manusia sesuai dengan kapasitas yang dilikinya (Sudjana, 2!"#$

    %asiah (2&"22$ mengatakan bahwa pendidikan adalah memberi

    pertolongan secara sadar dan sengaja kepada seorang anak (yang belum dewasa$

    '

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    2/35

    2

    dalam pertumbuhannya menuju kearah kedewasaan dalam arti dapat berdiri

    sendiri dan bertanggungjawab sosial atas segala tindakan yang dipilihnya.

    Mendasarkan pada diinisi yang diungkapkan para ahli pendidikan di atas

    segiikasi pendidikan, bukan hanya transer ilmu pengetahuan saja, tetapi

    merupakan transer nilai yang terdapat dalam agama maupun norma sosial yang

    berkembang di masyarakat.

    )ujuan pendidikan secara implisit terdapat dalam ** +o. 2 )ahun 2#

    tentang Sistem Pendidikan +asional Pasal #, yang berbunyi sebagai berikut"Pendidikan nasional berungsi mengembangkan kemampuan dan

    membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam

    rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

    berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

    beriman, dan bertawa kepada )uhan ang Maha sa, berakhla

    mulia, sehat, berilmu, cakap, kreati, mandiri dan menjadi warga

    negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

    Memaknai ** SP+ 2/2# tersebut, tujuan mulia yang ingin dicapai

    oleh pendidikan di 0ndonesia adalah menjadikan manusia yang memiliki

    kepribadian nasional dan kepribadian yang mulia di mata manusia. Pendidikan

    yang baik dan berkualitas menjadi jawaban atas undang-undang tersebut, dengan

    mengadakan pendidikan yang jelas arah dan tujuan pendidikanya.

    *paya nyata yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan manusia

    yang memiliki kepribadian baik, dimulai sejak dini. Pembinaan dan pematangan

    wawasan dapat dimulai dari pendidikan usia dini. 1al tersebut dikarenkan bahwa

    penanaman nilai-nilai kebaikan dan pematangan emosional manusia akan lebih

    bertahan apabila ditanamkan dari kecil.

    1akikat dasar yang diinginkan oleh para orang tua adalah anak-anaknya

    dapat tumbuh dan berkembang sesuai semestinya sesuai dengan kematangan umur

    yang dialami oleh anak tersebut. nak-anak yang belum mengenyam pendidikan

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    3/35

    3

    ormal (usia pra-sekolah$ sedang meniti kehidupannya dalam ranah sosial,

    kemudian ranah sosial inilah yang memberikan asilitas-asilitas kepada anak

    untuk dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tara usianya.

    Pengembangan pendidikan saat ini terprogram dengan baik, sehingga ada

    jenis-jenis pendidikan yang diharapkan akan mampu mengembangkan potensi

    manusia sesuai dengan itrahnya. %enis pendidikan itu terjadi di luar sekolah yang

    kemudian disebut sebagai pendidikan inormal dan pendidikan sekolah yang

    disebut pendidikan ormal (%asiah, 2&"2#$.Sesuai ** Sisdiknas +o. 2, )ahun 2#, Pasal 2&, yang membahas

    tentang pendidikan anak usia dini, demikian isi undang-undang tersebut"

    '. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang

    pendidikan dasar.

    2. Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui pendidikan

    ormal, non-ormal, dan inormal.

    #. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan ormal berbentuk

    )aman 3anak-kanak ()3$, Raudhattul Anfal, atau bentuk lain yang

    sederajat.

    4. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non-ormal berbentuk

    3elompok Bermain (3B$, )aman Penitipan nak ()P$, atau dalam

    bentuk lain yang sederajat.

    !. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan in-ormal berbentuk

    pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh

    lingkungan.

    Berdasarkan pada undang-undang Sisdiknas tersebut kelembagaan untuk

    pendidikan anak usia dini telah diatur secara jelas, sampai menyangkut jenis

    lembaganya. *rgensi pendidikan usia dini sangat jelas, yaitu untuk memberikan

    bekal sosial sebelum memasuki jenjang sekolah dasar, melatih berbahasa anak,

    sosial, disiplin, memberikan ketrampilan jasmani dan emosi.

    Berdasarkan obser5asi awal di 6 Bintara 3abupaten Pidie %aya

    didapatkan bahwa, selama ini strategi guru dalam pengembangan kecerdasan

    emosi terhadap anak didik dipandang masih kurang sesuai dengan apa yang

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    4/35

    4

    diharapkan karena selama ini guru-guru hanya menekankan pada kemampuan 07

    saja, sedangkan kemampuan kecerdasan emosi kurang begitu dikembangkan.

    8alam hal ini guru kurang mampu membiasakan diri berdisiplin dalam tata tertib

    dan belum mampu memberikan keteladanan terhadap anak didik seperti dalam

    bergiliran menggunakan alat permainan dan sukar berhubungan dengan orang

    lain.

    Berdasarkan pada latar belakang belakang masalah yang dipaparkan di

    atas penulis ingin mengetahui lebih lanjut dan menindaklanjutinya dalam bentuk

    skripsi yang diberi judul Strategi Guru dalam Mengatasi e!enuhan Bela!ar

    Anak di "A Bintara a#u$aten Pidie %a&a'

    1.( "umusan Masalah

    Mengacu pada latar belakang masalah yang diungkapkan di atas, maka

    untuk memokuskan pembahasan dalam penelitian ini penulis memberikan

    rumusan masalah sebagai berikut ini9Bagaimana strategi guru dalammengatasi

    kejenuhan belajar anak di 6 Bintara 3abupaten Pidie %aya:

    1.) *u!uan Penelitian

    Bertolak pada latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan

    maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi guru dalam mengatasi

    kejenuhan belajar anak di 6 Bintara 3abupaten Pidie %aya

    1.+ Man,aat Penelitian

    8iharapkan setelah selesainya nanti sekripsi ini akan dimanaatkan

    sebagaimana peran skripsi ini"

    '. Sebagai bahan e5aluasi bagi 6 Bintara 3abupaten Pidie %aya dalam

    rangka menetapkan strategipembelajaran yang sesuai dengan

    perkembangan usia anak 6.

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    5/35

    5

    2. Sebagai bahan bagi guru-guru 6 Bintara 3abupaten Pidie %aya

    dalam rangka merumuskan strategi yang tepat sesuai dengan kejiwaan

    anak;

    #. Sebagai bahan pedoman bagi 6 Bintara di 3abupaten Pidie %aya

    untuk meningkatkan kinerja guru mengenai penggunaan strategi yang

    tepat;

    4. Memberikan inormasi bagi penelitian berikutnya apabila terkait

    dengan penelitian yang diteliti.

    BAB II

    A%IAN *E-"I*IS

    (.1 De,inisi Guru

    Teacher is professional person who conducts classes (

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    6/35

    6

    dituntut untuk peka dan tanggap terhadap perubahan-perubahan, pembaharuan,

    serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang sejalan dengan

    tuntutan kebutuhan masyarakat dan perkembangan @aman.

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    7/35

    7

    dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan. alaupun pada

    kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar bidang kependidikan.

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    8/35

    8

    dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan

    (*no 2A" '!$.

    (.( Masalah &ang dihada$i Guru Di "A

    Masalah yang dihadapi guru di 6 dapat digolongkan menjadi dua

    golongan yaitu masalah internal dan eksternal.

    (.(.1 Masalah Internal

    Masalah internal adalah masalah yang ada dalam indi5idu yang sedang

    belajar. Masalah ini sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan anak. 1al

    yang termasuk masalah intern antara lain" >masalah jasmani, masalah psikologi

    dan masalah kelelahan9. Pada penelitian ini, masalah internal yang dikaji adalah

    masalah psikologi,yang meliputi masalah"

    '. Bakat dan 0ntelegensi

    Bakat dan intelegensi merupakan masalah yang dapat menentukan tinggi

    rendah hasil seseorang. Bakat adalah kemampuan tertentu dimiliki seseorang

    sebagai kecakapan pembawa, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Purwanto

    (2A"44$, >Bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan aptitude yang

    berarti kecakapan pembawaan yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan

    (potensi-potensi$ yang tertentu9. 0ntelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan

    bawaan pada diri seseorang. Purwanto (2A"4!$ menyatakan bahwa,

    >3emampuan seseorang yang dibawa sejak lahir yang memungkinkan seseorang

    berbuat sesuatu dengan cara tertentu9. %ika anak berbakat dalam bidang studi

    biologi dan memiliki intelegensi tinggi, dapat diharapkan anak tersebut akan

    memiliki kemampuan yang tinggi. 3arena anak itu lebih mudah memahami

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    9/35

    9

    persoalan-persoalan yang ada dalam bidang studi biologi dan begitu pula

    sebaliknya

    2. Perhatian

    Perhatian menurut Slameto (2'#"#!$ adalah >3eaktian jiwa yang

    dipertinggi, jiwa itupun semata-mata dituju pada suatu objek atau sekumpulan

    objek.9 *ntuk dapat menjamin hasil belajar yang baik anak harus mempunyai

    perhatian terhadap bahan yang dipelajari.

    #. Minat

    Pada umumnya minat yang tinggi akan menghasilkan hasil yang tinggi

    pula. rtinya bila anak belajar dengan penuh minat akan membantu pemusatan

    pikiran dengan kegembiraan dalam belajar. 1al ini sesuai dengan yang

    dikemukakan oleh +urkancana (2!"24$ bahwa, >Minat yang timbul dari

    kebutuhan anak-anak merupakan masalah pendorong bagi anak dalam melakukan

    usahanya9. %adi dapat dilihat minat sangat penting dalam pendidikan, sebab

    merupakan dorongan dari luar, apabila pekerjaan yang dilakukan cukup menarik

    minatnya.

    4. 3ematangan

    3ematangan adalah suatu tingkat/ase dalam pertumbuhan seseorang, di

    mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. nak

    yang sudah siap (matang$ belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum

    belajar, belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang$. %adi

    kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan

    belajar.

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    10/35

    10

    2.2.2 Masalah-Masalah ksternal

    Masalah eksternal yang berpengaruh terhadap belajar dapat

    dikelompokkan menjadi tiga masalah yaitu" masalah keluarga, masalah sekolah,

    dan masalah masyarakat.

    '. Masalah 3eluarga

    nak yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara

    orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan

    keadaan ekonomi keluarga. 3eluarga merupakan tempat pertama bagi seorang

    anak memperoleh pendidikan. Pendidikan pertama diberikan keluarga mengenai

    kedisiplinan dan tata krama yang sehingga dapat mendukung proses belajar anak

    di sekolah, jadi dapat disimpulkan anak yang berasal dari keluarga yang

    berpendidikan memungkinkan anak tersebut memperoleh hasil yang baik.

    2. Masalah Sekolah

    a.

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    11/35

    11

    Menurut Sudjana (2!"4!$, >Strategi mengajar adalah suatu cara yang

    dipergunakan guru untuk mencapai tujuan telah ditetapkan9. %adi untuk

    mengaktikan anak dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan strategi yang

    sesuai dengan materi yang diajarkan. 8alam pemilihan strategi mengajar

    didasarkan pada bidang studi dan materinya. Berdasarkan uraian di atas dapat

    disimpulkan bahwa pemilihan suatu strategi yang tepat dan sesuai dengan materi

    yang diajarkan akan membuat anak bergairah dalam belajar, sehingga anak merasa

    tertarik untuk belajar. 8engan demikian akan tercapai hasil belajar yang baik

    sebagai mana yang diinginkan. Pada penelitian ini, strategi pembelajaran yang

    digunakan adalah strategi demonstrasi, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, dan

    latihan.

    c. Sarana dan Prasarana

    Sarana dan prasarana yang memadai sangat berpengaruh pada proses

    pembelajaran. 8alam hal ini 3artono (2!"!?$ menyatakan bahwa >=engkap

    atau tidaknya peralatan belajar baik yang dimiliki anak itu sendiri maupun yang

    dimiliki sekolah dapat ditimbulkan akibat tertentu terhadap hasil anak.

    3ekurangan peralatan belajar dapat membawa akibat negati9. lat peraga

    merupakan suatu alat yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran sehingga

    dapat membatu anak dalam memahami suatu konsep biologi.

    d. 8isiplin Sekolah

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    12/35

    12

    8isiplin sekolah yang baik akan membawa kebiasaan dan melatih anak

    untuk disiplin. 8isiplin yang diterapkan dengan baik akan memperoleh hasil yang

    diharapkan. Cleh karena itu kedisiplinan lembaga pendidikan sangat menentukan

    karena sikap anak dapat berpengaruh dan membawa dampak terhadap hasil

    belajar. Slameto (2#"!?$ menyatakan bahwa, >Seluruh sta sekolah yang

    mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat anak menjadi disiplin

    pula. Selain itu juga membuat pengaruh yang positi terhadap belajar9. Selain

    disiplin sekolah, komponen berikut juga sangat mempengaruhi hasil belajar

    biologi, yaitu"

    e. 6elasi

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    13/35

    13

    Media merupakan sesuatu yang dipergunakan dalam proses pembelajaran

    yang dapat dipergunakan oleh guru dan anak untuk memudahkan proses

    pembelajaran. lat peraga erat hubungannya dengan cara belajar anak, karena alat

    peraga yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar akan mempelancar

    penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada anak. lat peraga yang

    digunakan untuk memahami operasi hitung pecahan dalam penelitian ini adalah

    kertas 1ES, pulpen warna, gunting dan penggaris.dapun tujuan penggunaan alat

    peraga dalam proses pembelajaran biologi adalah"

    a$ gar anak lebih mudah memahami tentang operasi hitung pecahan.

    b$ gar anak senang dan termoti5asi dalam belajar operasi hitung

    pecahan.

    dapun media yang digunakan dalam penelitian ini berupa =3S, yang

    digunakan sebagai alat bantu anak dalam memahami materi yang dipelajari dan

    sekaligus untuk memoti5asi anak agar lebih akti.

    Menurut 1idayah (2!"'2$, 9=3S merupakan stimulus atau bimbingan

    guru dalam pembelajaran yang akan disajikan secara tertulis sehingga dalam

    penulisannya perlu memperhatikan kriteria media grais sebagai media 5isual

    untuk menarik perhatian anak9. Paling tidak =3S sebagai media kartu. Sedangkan

    isi pesan =3S harus memperhatikan unsur-unsur penulisan media grais, hirarki

    materi (biologi$ dan pemilihan pertanyaan-pertanyaan sebagai stimulus yang

    eisien dan eekti9. )ujuan penggunaan =3S dalam proses belajar mengajar

    adalah sebagai berikut"

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    14/35

    14

    '$ Memberi pengetahuan, sikap dan

    keterampilan yang perlu dimiliki oleh anak.

    ( Mengecek tingkat pemahaman

    anak terhadap materi yang telah disajikan.

    ) Mengembangkan dan menerapkan

    materi pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan.

    Selanjutnya menurut 1idayah (2?"!4$, manaat yang diperoleh dengan

    penggunaan =3S dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut"

    '$ Mengaktikan anak dalam proses pembelajaran.

    2$ Membantu anak dalam mengembangkan konsep.

    #$ Melatih anak dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan

    proses.

    4$ Sebagai pedoman guru dan anak dalam melaksanakan proses

    pembelajaran.

    !$ Membantu anak memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari

    melalui kegiatan belajar.

    ?$ Membantu anak untuk menambah inormasi tentang konsep yang

    dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.

    =embar kerja anak dapat digunakan untuk mendidik anak agar mandiri,

    percaya diri, disiplin, bertanggung jawab dan dapat mengambil keputusan. =3S

    dalam kegiatan belajar mengajar dapat dimanaatkan pada tahap penanaman

    konsep (menyampaikan konsep baru$ atau pada tahap penanaman konsep (tahap

    lanjutan dari penanaman konsep$. Pemanaatan lembar kerja pada tahap

    pemahaman konsep berarti 9=3S dimanaatkan untuk mempelajari suatu topik

    dengan maksud memperdalam pengetahuan tentang topik yang telah dipelajari

    pada tahap sebelumnya disebut penanaman konsep9.

    h. )ugas rumah

    aktu belajar utama di sekolah, di samping untuk belajar waktu di rumah

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    15/35

    15

    biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang lain. Maka diharapkan guru

    jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan dirumah, sehingga

    anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.

    Berdasarkan kajian masalah-masalah yang mempengaruhi hasil belajar

    biologi, maka pada penelitian ini kajian masalah yang mempengaruhinya adalah

    masalah sekolah, yaitu guru, strategi mengajar, sarana dan prasarana, serta media

    dan alat peraga.

    (.) Pengertian Anak Usia Dini

    nak usia dini adalah anak yang berada pada usia -& tahun. Menurut

    Beichler dan Snowman (ulianti, 2'" A$, anak usia dini adalah anak yang

    berusia antara #-? tahun. Sedangkan hakikat anak usia dini (ugusta, 2'2"!?$

    adalah indi5idu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan

    perkembangan dalam aspek isik, kogniti, sosioemosional, kreati5itas, bahasa dan

    komunikasi yang khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh

    anak tersebut. 8ari berbagai deinisi, peneliti menyimpulkan bahwa anak usia dini

    adalah anak yang berusia -& tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan

    perkembangan, baik isik maupun mental. Masa anak usia dini sering disebut

    dengan istilah >golden age9 atau masa emas. Pada masa ini hampir seluruh potensi

    anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang secara cepat dan

    hebat. Perkembangan setiap anak tidak sama karena setiap indi5idu memiliki

    perkembangan yang berbeda. Makanan yang bergi@i dan seimbang serta stimulasi

    yang intensi sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut.

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    16/35

    16

    pabila anak diberikan stimulasi secara intensi dari lingkungannya, maka anak

    akan mampu menjalani tugas perkembangannya dengan baik.

    Masa kanak-kanak merupakan masa saat anak belum mampu

    mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Mereka cenderung senang

    bermain pada saat yang bersamaan, ingin menang sendiri dan sering mengubah

    aturan main untuk kepentingan diri sendiri. 8engan demikian, dibutuhkan upaya

    pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan, baik

    perkembangan isik maupun perkembangan psikis. Potensi anak yang sangat

    penting untuk dikembangkan. Potensi-potensi tersebut meliputi kogniti, bahasa,

    sosioemosional, kemampuan isik dan lain sebagainya.

    (.+ Pengertian Strategi Guru

    3ata strategi mempunyai pengertian yang terkait dengan hal-hal

    kemenangan, kehidupan, atau daya juang. rtinya menyangkut hal-hal yang

    berkaitan dengan mampu tidaknya perusahaan atau organisasi menghadapi

    tekanan yang muncul dari dalam maupun dari luar (3asali, 2'4"'A#$. Strategi

    adalah suatu rencana jangka panjang dan sebagai penentu tujuan jangka panjang,

    yang kemudian diikuti dengan tindakan-tindakan yang ditujukan untuk

    pencapaian tujuan tertentu. Strategi berguna untuk mengarahkan suatu organisasi

    mencapai suatu tujuan.

    8alam pengertian di atas, strategi adalah suatu seni, yaitu seni membawa

    pasukan ke dalam medan tempur dalam posisi yang paling menguntungkan.

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    17/35

    17

    8alam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of

    activities designed to achieves a particular educational goal (Sanjaya, 2&"2$.

    8engan demikian strategi pembelajaran diartikan sebagai perencanaan yang berisi

    tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan

    tertentu. Strategi merupakan siasat dalam pembelajaran. )ujuan pembelajaran

    akan lebih eekti dan eisien manakala dijalankan dengan suatu strategi tertentu.

    Fontoh, strategi yang akan dipakai adalah bagaimana mengaktikan peserta didik,

    agar siswa mau akti.

    Strategi tanya jawab, bisa bertanya klasikal, bertanya berantai dan

    bertanya silih berganti, tujuannya agar akti5itas yang disampaikan bisa eekti

    tersampaikan (li, 2A"$. 8alam prroses pembelajaran dikenal beberapa istilah

    yang memiliki kemiripan makna, sehingga sering kali orang merasa bingung

    untuk membedakannya. 0stilah - istilah tersebut antara lain yaitu" strategi

    pembelajaran dan strategi pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah

    tersebut dengan harapan dapat memberikan kejelasan tentang penggunaan istilah

    tersebut.

    Sanjaya (2&$ mengemukakan bahwa, >Strategi pembelajaran adalah

    suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan

    pembelajaran dapat dicapai secara eekti dan eisien9. Selanjutnya, dengan

    mengutip pemikiran 8a5id, Sanjaya (2&$ menyebutkan bahwa dalam strategi

    pembelajaran terkandung makna perencanaan. rtinya, strategi pada dasarya

    masih bersikap konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    18/35

    18

    suatu pelaksanaan pembelajaran. 8itinjau dari cara penyajian dan pengolahan,

    strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran indukti dan

    strategi pembelajaran dedukti. Strategi pembelajaran siatnya masih konseptual

    dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai strategi pembelajaran

    tertentu.

    Menurut 3emp (dalam Senjaya, 2&$ dikemukan bahwa >Strategi

    pembelajaranadalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan

    siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara eekti dan eisien.

    Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran %. 6 8a5id, (Senjaya, 2&$

    menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan.

    rtinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersiat konseptual tentang

    keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.

    8ilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian

    pula, yaitu" ('$ eGposition-disco5ery learning dan (2$ group-indi5idual learning

    (Senjaya, 2&$. 8itinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi

    pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran indukti dan strategi

    pembelajaran dedukti.

    Strategi pembelajaran siatnya masih konseptual dan untuk

    mengimplementasikannya digunakan berbagai strategi pembelajaran tertentu.

    8engan kata lain, strategi merupakan >aplan of operation achieving something9

    sedangkan strategi adalah >a way in achieving something9 (ina Senjaya, 2&$.

    Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk

    http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/
  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    19/35

    19

    mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata dan

    praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. )erdapat beberapa strategi

    pembelajaran untuk mengimple mentasikan strategi pembelajaran, diantaranya"

    ('$ ceramah; (2$ demonstrasi; (#$ )anya jawab, dan sebagainya.

    Sedang istilah pembelajaran merupakan padanan dari kata dalam bahasa

    0nggris instruction, yang berarti proses membuat orang belajar. )ujuannya adalah

    membantu orang belajar, atau memanipulasi (merekayasa$ lingkungan sehingga

    memberi kemudahan bagi orang yang belajar. Pembelajaran mencakup pula

    kejadian-kejadian yang dimuat dalam bahan-bahan cetak, gambar, program radio,

    tele5isi, ilm, slide, maupun kombinasi dari bahan-bahan tersebut. Bahkan saat ini

    pemanaatkan berbagai perangkat elektronik, yang berupa programprogaram

    sudah banyak diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum.

    8alam kegiatan belajar mengajar paling tidak ada tiga tahapan pokok yaitu

    tahapan permulaan (pra instruksional$, tahap pengajaran (intstruksional$, dan

    tahap e5aluasi atau penilaian. )ahap permulaan adalah tahap yang ditempuh guru

    sebelum memulai pembelajaran. )ahapan pengajaran adalah tahap menyampaikan

    materi pelajaran yang telah disusun sebelumnya. Sedangkan tahap e5aluasi adalah

    tahapan penilaian kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan guna

    mengetahui kekurangan dan kelegihan dari pelaksanaan pembelajaran

    (8epdikbud, 22"2#$.

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    20/35

    20

    Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh seorang

    instruktur, guru, widyaiswara dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada # jenis

    strategi yang berkaitan dengan pembelajaran, yakni"

    '. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran

    Strategi pengorganisasian pembelajaran yaitu mengorganisasi isi

    pembelajaran atau biasa disebut sebagai struktural strategi. Strategi

    pengoganisasian mengacu pada cara untuk membuat urutan dan mensintesis akta,

    konsep, prosedur dan prinsip yang berkaitan. Strategi pengorganisasian, lebih

    lanjut dibedakan menjadi dua jenis, yaitu strategi mikro dan strategi makro.

    Startegi mikro mengacu kepada strategi untuk pengorganisasian isi pembelajaran

    yang berkisar pada satu konsep, atau prosedur atau prinsip. Strategi makro

    mengacu kepada strategi untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan

    lebih dari satu konsep atau prosedur atau prinsip. Strategi makro berurusan

    dengan bagaimana memilih, menata urusan, membuat sintesis dan rangkuman isi

    pembelajaran yang saling berkaitan.

    Pemilihan isi berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,

    mengacu pada penentapan konsep apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu.

    Penataan urutan isi mengacu pada keputusan untuk menata dengan urutan tertentu

    konsep yang akan diajarkan. Pembuatan sintesis diantara konsep prosedur atau

    prinsip. Pembuatan rangkuman mengacu kepada keputusan tentang bagaimana

    cara melakukan tinjauan ulang konsep serta kaitan yang sudah diajarkan

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    21/35

    21

    2. Strategi Penyampaian Pembelajaran.

    Strategi penyampaian isi pembelajaran merupakan komponen 5ariabel

    lima strategi untuk melaksanakan proses pembelajaran. Hungsi strategi

    penyampaian pembelajaran adalah" menyampaikan isi pembelajaran kepada

    pelajar, dan menyediakan inormasi atau bahan-bahan yang diperlukan pelajar

    untuk menampilkan unjuk kerja

    #. Strategi Pengelolaan Pembelajaran

    Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen 5ariabel strategi

    yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara pebelajar dengan

    5ariabel strategi pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan

    keputusan tentang pengorganisasian dan penyampaian yang digunakan selama

    proses pembelajaran. Paling tidak, ada # (tiga$ klasiikasi penting 5ariabel strategi

    pengelolaan, yaitu penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan

    moti5asi.

    (./ Pengertian Bela!ar

    8alam keseluruhan proses belajar di sekolah, kegiatan mengajar

    merupakan kegiatan yang paling pokok. 1al ini berarti bahwa berhasil tidaknya

    pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung bagaimana proses belajar yang

    dialami anak sebagai anak didik. Slameto (2'#"'2$ menyatakan bahwa, >Belajar

    ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh sesuatu

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    22/35

    22

    perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

    pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya9.

    Pendapat Slameto di atas juga dipertegas oleh pendapat yang dikemukakan

    Sardiman (2?"!?$ bahwa, >Belajar berarti berusaha mengubah tingkah laku.

    %adi akan membawa suatu perubahan pada indi5idu yang belajar. Perubahan itu

    tidak hanya berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk

    percakapan, keterampilan, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri9.

    Menurut hmadi (2'#"4!$ mengatakan bahwa, >Belajar dapat

    dideinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui

    latihan atau pengalaman9. Sedangkan menurut 1oward (dalam hmadi, 2'#"4A$

    bahwa, >Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah

    melalui praktek dan latihan9.

    Belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia. 8engan

    belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitati indi5idu sehingga

    tingkah lakunya berkembang. Semua aktiitas dan hasil hidup tidak lain adalah

    hasil belajar. Belajar itu bukan sekedar pengalaman, belajar adalah suatu proses

    dan bukan suatu hasil oleh karena itu belajar berlangsung secara akti dan

    integrasi dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu

    tujuan.

    Menurut rden (2I"2?'$ menyatakan bahwa hal yang mendorong

    seseorang untuk belajar itu adalah sebagai berikut "

    a. danya siat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.

    b. danya siat kreati yang ada pada manusia dan keinginan untuk

    selalu maju.

    c. danya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan

    usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetisi.

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    23/35

    23

    d. danya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru,

    dan teman-teman.

    e. danya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasaipelajaran.

    .danya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada belajar.

    Sedangkan menurut 1udoyo (2''"!?$, di dalam mengajar itu terdapat

    tiga masalah pokok, yaitu "

    a. Masalah mengenai masalah-masalah yang mempengaruhi terjadinya

    belajar.

    b. Masalah mengenai bagaimana belajar itu berlangsung dan model

    mana yang dilaksanakan.

    c. Masalah pengenai hasil belajar

    Menurut Soetomo (2'#"'2$ >Belajar adalah Suatu proses yang

    menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses

    pertumbuhan yang bersiat isik, tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan,

    bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain, serta belajar proses yang

    disengaja yang menyebabkan anak belajar pada suatu lingkungan belajar untuk

    melakukan kegiatan pada situasi tertentu9.

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas, belajar adalah proses yang

    disengaja oleh anak pada suatu lingkungan pendidikan untuk mendapatkan suatu

    ilmu pengetahuan. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali

    baik siat maupun jenisnya, karena itu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang

    merupakan perubahan dalam belajar. Sardiman (2?"#4$ menyatakan bahwa

    perubahan dalam diri sendiri meliputi"

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    24/35

    24

    a. Perubahan yang terjadi secara sadar, artinya seseorang yang belajar akan

    merasakan adanya perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari

    bahwa pengetahuannya bertambah dan sebagainya.b. Perubahan yang bersiat kontinu dan ungsional, artinya perubahan yang

    terjadi secara berkesinambungan, di mana satu perubahan menyebabkan

    perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses

    belajar berikutnya.

    c. Perubahan yang bersiat positi dan akti, artinya perubahan itu

    senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih

    baik dari sebelumnya. Sehingga makin banyak usaha belajar, maka

    makin banyak perubahan yang diperoleh dan perubahan itu hanya

    merupakan hasil dari usaha indi5idu itu sendiri.

    d. Perubahan harus bersiat permanen atau menetap, artinya perubahan

    tersebut tidak akan hilang begitu saja bahkan akan terus berkembangjika terus digunakan atau dilatih.

    e. Perubahan tersebut harus senantiasa terarah kepada tingkah laku yang

    telah ditetapkan.

    . Perubahan harus mencakup seluruh aspek tingkah laku, artinya dengan

    belajar seseorang akan mengalami perubahan tingkah laku secara

    menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.

    8ari deinisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar itu merupakan suatu

    usaha yang dilakukan seseorang secara sadar yang membawa perubahan tingkah

    laku atau perilaku kehidupannya dalam masyarakat.

    (.0 Pengertian e!enuhan Anak

    3ejenuhan adalah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat

    apapun. %enuh yakni jemu atau bosan. 3ejenuhan dalam belajar adalah rentang

    waktu tertentu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil.

    nak yang yang mengalami kejenuhan belajar merasa seakan-akan pengetahuan

    dan kecakapan yang diperoleh dari belajar tidak ada kemajuan. 3ejenuhan ini

    bisa berlangsung singkat, maupun sebaliknya. nak yang sedang mengalami

    kejenuhan, sistem akalnya tak dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan dalam

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    25/35

    25

    memproses item-item inormasi atau pengalaman baru, sehingga kemajuan

    belajarnya seakan-akan >jalan ditempat9 atau tidak ada perkembangan.

    Masalah penyebab kejenuhan

    '. nak kehilangan moti5asi

    2. 3ehilangan konsilidasi (kemampuan$ salah satu tingkat ketrampilan

    tertentu sebelum anak tertentu sampai pada tingkat berikutnya.

    #. Batas kemampuan jasmaniah (karena bosan dan letih$.

    Penyebab kejenuhan yang paling umum adalah karena keletihan anak

    meliputi keletihan indra, keletihan isik dan keletihan mental anak yang meliputi

    kecemasan, tekanan (persingan$, tuntutan yang terlalu tinggi,self-imposed (anak

    mempercayai konsep kinerja akademik yang optimum, sedangkan dia sendiri

    menilai belajarnya sendiri hanya berdasarkan ketentuan yang ia bikin sendiri$.

    da beragam masalah yang dapat menyebabkan terjadinya kejenuhan

    belajar. Secara garis besar,masalah yang dapat menyebabkan terjadinya

    kejenuhan belajaryaitu"

    '. 3arakteristik pribadi (personal characteristic$,

    2. 8ukungan sosial (social support$, dan

    #. Beban akademis yang berlebihan (courseload$.

    Masalah kepribadiandapat mempengaruhi terjadinya kejenuhan belajar

    (gustin, 2I$. 3epribadian adalah kualitas total sikap, kebiasaan, karakter dan

    perilaku manusia. 3arakteristik kepribadian yang rentan mengalami kejenuhan

    adalah indi5idu yang idealis, pereksionis dan ekstro5ert (gustini, 2I$.

    Pendapat lain dikemukakan oleh Schaueli J @man (Salami, 2I$ yang

    http://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.htmlhttp://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.htmlhttp://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.htmlhttp://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.htmlhttp://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.htmlhttp://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.htmlhttp://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.html
  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    26/35

    26

    menjelaskan karakteristik kepribadian yang rentan mengalami kejenuhan adalah

    kepribadian neurotis. Sementara penelitian Salami (22$ menghasilkan beberapa

    akta bahwa karakteritik kepribadian yang rentan mengalami kejenuhan yakni

    neurotis, ekstro5ert, terlalu berhati-hati, agresi, dan mudah menyerah.

    3emampuan yang rendah dalam mengendalikanemosi juga merupakan salah satu

    karakteristik kepribadian yang menimbulkan kejenuhan (gustin, 2I"#&$.

    0ndi5idu yang tidak bisa menerima keadaan, penuh obsesi, dan

    pereksionis mengalami tingkat kejenuhan belajar yang tinggi (Faputo, 2'$.

    Hakta lain menunjukkan bahwa indi5idu yang memiliki konsep diri rendah

    rentan mengalami kejenuhan belajar (bdullah, 2'#$. 3arakteristik indi5idu

    yang tidak memiliki rasa percaya diri dan pasrah menerima apapun sehingga

    dengan banyaknya beban akademis (academic workload$ membuat stress yang

    bertahan sehingga mengalami kejenuhan belajar.

    1asil penelitian yang dilakukan oleh uni (22"4!$ menunjukkan

    bahwa seseorang yang memiliki keyakinan diri tinggi memiliki tingkat

    kemungkinan mengalamai kejenuhan yang rendah daripada seseorang yang

    memiliki keyakinan diri rendah. Masalah karakteristik diri ini sangat luas sekali

    wilayahnya dalam menentukan kejenuhan belajar. 0ndi5idu yang kurang terampil

    dalam mengelola stress akan rentan mengalami kejenuhan belajar. 3arakteristi

    indi5idu atau pribadi yang menyebabkan kejenuhan belajar dapat digolongkan

    menjadi dua masalah, yaitu masalah demograik (seperti usia, jenis kelamin,

    budaya$ dan masalah kepribadian.

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    27/35

    27

    8ari hasil penelitiannya, aratan (2'"4!$ menemukan bahwa anak

    yang lebih lama belajar lebih rentan mengalami kejenuhan daripada anak yang

    masih pemula. Bahwasanya anak lebih rentan terhadap stress belajar

    dibandingkan dengan para siswi. Harber (gustin, 2I"#4$ menemukan

    bahwa pria lebih rentan terhadap stress dan mengalami kejenuhan jika

    dibandingkan dengan wanita. Pendapat yang sama juga dikemukakan dalam

    penelitian 8oyle J 1ind (3arabiyik et al, 2I$ yang menemukan bahwa wanita

    lebih rentan mengalami stress yang tinggi akan tetapi tingkat kejenuhan

    rendah.anita lebih lentur jika dibandingkan dengan pria, karena dipersiapkan

    dengan lebih baik atau secara emosional lebih mampu menangani tekanan yang

    besar.

    Selain berkaitan dengan karakteristik pribadi, kejenuhan belajar dapat

    terjadi karena masalah lingkungan belajar, seperti tugas yang berat, jam belajar

    yang padat, tanggung jawab yang harus dipikul, pekerjaan rutin dan yang bukan

    rutin dan pekerjaan administrasi lainnya yang melampui kapasitas dan

    kemampuan dirinya (gustin, 2I"#2$. 1ubungan yang kurang baik dengan

    teman belajar, atau dengan guru menjadi pemicu munculnya kejenuhan pada

    peserta didik. 1al ini terjadi karena adanya perbedaan nilai pribadi, perbedaan

    pendekatan dalam melihat permasalahan, dan mengutamakan kepentingan pribadi

    dalam kompetisi belajar (%acobs et al, 2#$.0ndi5idu yang memiliki dukungan

    sosial yang tinggi memiliki kemampuan untuk mengelola stress dengan baik

    (Salamani, 22$. =ingkungan belajar yang menyenangkan, saling menghargai

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    28/35

    28

    dan beban belajar yang tidak berlebihan merupakan hal yang positi dalam

    meningkatkan kualitas pembelajaran.

    Sementara ang (24"4!$ menemukan bahwa harapan yang berlebih

    kepada indi5idu tanpa diberikan suatu penghargaan sangat rentan membuat

    seseorang mengalami kejenuhan belajar. 3urangnya dukungan sosial, baik itu dari

    teman, guru, keluarga hingga masyarakat bisa menimbulkan kejenuhan belajar.

    Harber (gustin, 2I"4'$ mengemukakan bahwa keacuhan teman,

    ketidakpekaan dosen dan lembaga, orang tua yang tidak peduli, kurangnya

    apresiasi masyarakat terhadap prestasi anak, ruang kuliah yang terlalu padat, tugas

    akademik yang berlebihan, bangunan isik sekolah yang tidak baik, hilangnya

    otonomi, dan keuangan yang tidak memadai merupakan beberapa masalah

    lingkungan sosial yang turut berperan menimbulkan kejenuhan belajar.

    8engan demikian, dukungan yang minim dari lingkungan dapat

    menyebabkan terjadinya kejenuhan belajar. Baiknya kualitas hubungan dengan

    teman di sekolah bisa mereduksi terjadinya kejenuhan belajar. Beberapa

    penelitian menemukan bahwa dukungan sosial dari teman belajar memiliki

    pengaruh baik yang positi maupun yang negati terhadap kejenuhan belajar

    (Salamani, 22$. Sisi positi yang dapat diambil yaitu mereka merupakan sumber

    emosional bagi indi5idu saat menghadapi masalah dengan lingkungan. Sisi negati

    dari dukungan teman belajar adalah terjadinya hubungan sosial yang buruk antar

    teman belajar yang menyebabkan anak mengalami kejenuhan belajar.

    8alam mengikuti kegiatan belajar, indi5idu memerlukan waktu dan tenaga

    untuk memahami orang lain dalam berinteraksi di kelas.Selain itu, pemberian

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    29/35

    29

    tugas rumah yang banyak dan standar nilai tinggi menyebabkan anak stress

    dalam belajar.%amal (2A"4!$ mengemukakan bahwa beban akademis yang

    berlebihan mengandung makna menghabiskan waktu dan tenaga sehingga

    menyebabkan kejenuhan. Selain itu, harapan yang tinggi dari lingkungan sekolah

    terhadap anak memberikan kontribusi besar untuk terjadinya kejenuhan belajar.

    %amal (2A"4!$menambahkan bahwa beban akademis yang berlebihan

    memiliki hubungan yang positi dengan kejenuhan belajar yang dialami oleh

    anak. Masalah lain yang memberikan kontribusi terhadap kejenuhan belajar

    adalah persepsi anak terhadap beban kerja akademis. 3etika anak

    mempersepsikan beban tugas menjadi beban berlebih bagi mereka, maka itu akan

    menyebabkan lemahnya moti5asi, menurunnya prestasi dan merasa gagal (uni,

    24$.

    3iat-kiat mengatasi keletihan mental yakni "

    '. Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan yang bergi@i.

    2. Perubahan jadwal/kegiatan yang lebih 5ariati, supaya lebih semangat.

    #. Penataan lingkungan belajar, seperti letak meja tulis, lemari, rak buku, dan

    lain-lain, sampai anak merasa lebih menyenangkan untuk belajar

    4. Memberikan moti5asi kepada anak

    !. )idak gampang menyerah, tekun, ikhlas, sabar dan jangan cepat berputus

    asa.

    http://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.htmlhttp://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.htmlhttp://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.htmlhttp://wawasanbk.blogspot.com/2012/10/faktor-penyebab-kejenuhan-belajar.html
  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    30/35

    30

    (. Strategi Guru dalam Mengatasi e!enuhan Bela!ar Anak

    '. Belajar dengan strategi yang ber5ariasi. Misalnya dengan membuat

    ringkasan bahan pelajaran sejak awal semester.

    2. Belajar di beberapa tempat yang cukup nyaman seperti ruang tidur, ruang

    khusus belajar (kalau ada$, ruang tamu, di rumah teman untuk belajar

    bersama.

    #. Mengadakan perubahan isik di ruang belajar

    4. Menciptakan suasana yang menyenangkan di ruang belajar. Misalnya

    belajar sambil mendengar music instrumental yang tenang

    !. Melakukan aktiitas rekreasi secara berkala

    ?. Menghindari adanya ketegangan mental di saat belajar

    A. Melakukan aktiitas meditasi untuk menetralisir kejenuhan belajar dan

    menetralisir berbagai kondisi mental yang negati5e lainnya seperti stress,

    rasa cemas, tidak P8, dan menanamkan kondisi ketenangan sampai ke

    alam bawah sadar.

    Perlu juga diketahui bahwa meditasi bukan hanya bisa menetralisir

    berbagai kondisi mental yang negati5e dan menanamkan kondisi ketenangan jiwa,

    tapi juga bisa mengkondisikan rasa segar dan nyaman pada badan, sehingga

    semangat beraktiitas dalam kehidupan sehari-hari juga bisa ditingkatkan

    3ejenuhan dalam bidang apa saja pada umumnya disebabkan oleh aktiitas

    rutin yang dilakukan dengan cara yang monoton atau tidak berubah-ubah, dalam

    waktu lama. 8engan demikian kejenuhan belajar biasanya lebih sering

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    31/35

    31

    menghinggapi pelajar atau mahaanak yang sejak 6 sudah menjadi pelajar yang

    rajin.

    Berbagai penyebab kejenuhan belajar yang perlu diketahui di antaranya

    adalah sebagai berikut"

    '. Belajar dilakukan dengan strategi yang tidak ber5ariasi.

    2. Belajar hanya dilakukan ditempat tertentu saja. Misalnya di kamar tidur

    #. 3ondisi ruang belajar yang tidak berubah-ubah, terutama di rumah

    4. 3urang melakukan aktiitas rekreasi atau hiburan untuk menetralisir

    kelelahan berpikir setelah beajar

    !. danya ketegangan mental yang kuat dan berlarut-larut di saat belajar.

    3etegangan mental tsb bisa timbul dari beban pelajaran yang terlalu berat,

    target untuk mencapai prestasi puncak, guru / dosen yang terlalu galak /

    killer, dan hal-hal lain yang menimbulkan ketegangan mental.

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    32/35

    32

    BAB III

    ME*-DE PENELI*IAN

    ).1 L2kasi dan *em$at Penelitian

    dapun lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah 6 Bintara

    3abupaten Pidie %aya dan dilaksanakan mulai bulan Cktober 2'! s/d %anuari

    2'?

    ).( P2$ulasi dan Sam$el Penelitian

    Populasi yang diangkat dalam penelitian ini adalah sta pengajar di 6

    Bintara 3abupaten Pidie %aya. Sedangkan sampel penelitian adalah sebagian dari

    populasi, yaitu ! guru di 6 Bintara 3abupaten Pidie %aya. Cbjek penelitian ini

    adalah bagaimana strategi guru dan langkah-langkahnya dalam mengembangkan

    kecerdasan emosional anak pada saat prasekolah atau dengan kata lain menduduki

    tingkat )aman 3anak-kanak.

    ).) *eknik Pengum$ulan Data

    Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dalam rangka

    memperoleh data yang 5alid menggunakan teknik-teknik berikut"

    '. Cbser5asi. Cbser5asi merupakan teknik dalam pengumpulan data

    penelitian yang langsung mengamati gejala-gejala, perilaku-perilaku yang

    terjadi selama penelitian berlangsung.Peneliti akan mengamati secara

    langsung terjadinya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di 6

    Bintara 3abupaten Pidie %aya. %adi peneliti menggunakan jenis obser5asi

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    33/35

    33

    yang bersiat langsung (Direc Observation$. Pengamatan langsung ini

    diharapkan akan mampu memperoleh data yang diperlukan secara optimal.2. awancara. awancara adalah bentuk komunikasi 2 orang, yang

    melibatkan seseorang. 8imana orang yang melakukan wawancara ingin

    memperoleh inormasi seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan

    berdasarkan tujuan tertentu. awancara yang digunakan oleh peneliti

    akan menggunakan wawancara tersetruktur dan wawancara tidak

    tersetruktur. awancara tersetruktur merupakan langkah yang ditempuh

    dalam rangka mengumpulkan data dengan membuat Lay-Out, pedoman

    pertanyaan yang telah peneliti siapkan sebelumnya untuk menggali data.

    Sedangkan pada wawancara tidak tersetruktur peneliti tidak

    menggunaakan pedoman pertanyaan penelitian untuk menggali data, akan

    tetapi menanyakan secara langsung data-data yang diperlukan dan tidak

    terdapat di dalam pertanyaan penelitian.

    ). 8okumentasi. 8i dalam melaksanakan penelitian ini peneliti menggunakan

    teknik dokumentasi, peneliti menyelidiki dan mengkaji secara seksama

    data yang dianggap perlu untuk dijadikan data dalam penelitian. dapun

    benda-benda tertulis yang dapat dijadikan sebagai data penelitian adalah,

    seperti buku-buku, majalah, dokumen peraturan- peraturan, notulen rapat,

    catatan harian.

    ).0 Analisis Data

    8ata yang diperoleh dalam sebuah penelitian, tentu tidak semuanya dapat

    digunakan sebagai laporan penelitian. Cleh karenanya data-data tersebut harus

    32

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    34/35

    34

    dianalisis agar menjadi laporan yang akurat dari segi objektiitasnya. nalisis data

    adalah sebuah proses yang dilalui bagi peneliti dalam rangka mengumpulkan data

    yang shahih atau akurat dan dijadikan acuan dalam pengambilan sebuah

    keputusan berikutnya.

    Penganalisisan data yang digunakan oleh peneliti dalam rangka

    memperoleh data-data yang akurat, peneliti menggunakan teknik analisis data

    menurut 5ersi Milles dan 1ubeman menjelaskan bahwa teknik analisis data dalam

    penelitian kualitati melalui beberapa tahapan yaitu sebagai berikut"

    ! Data Redoction (pengurangan data$, yaitu merangkum, memilih hal-hal

    yang pokok, memokuskan pada hal-hal penting dicari tema dan polanya

    dan membuang yang tidak perlu.Peneliti akan memilih secara jeli

    mengenai data-data yang diperlukan dalam laoporan penelitian yang

    peneliti angkat, agar tidak terjadi pemborosan baik dalam segi pendanaan

    maupun pomborosan data yang tidak diperlukan.

    "! Data display(menampilkan data$ merupakan langkah lanjutan dariData

    Redoction! 3alau dalam penelitian kualitati data display dapat dilakukan

    dalam bentuk tabel, graik, phiechard, pictogram dan sejenisnya. Sehingga

    data akan terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan agar mudah

    dipahami. Penggunaan Data Disply dalam penelitian ini adalah

    memberikan interpretasi terhadap data-data yang telah dipilah dengan

    menggunakan narasi sesuai dengan cirri khas penelitian kualitati, agar

    mudah untuk dipahami.

  • 7/26/2019 Proposal Nurhasni

    35/35

    35

    #! $onclusion Drawing% verfication yaitu penarikan kesimpulan dan

    5eriikasi. 3esimpulan awal yang dikemukakan bersiat sementara akan

    berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

    tahap pengumpulan data berikutnya. )etapi apabila sebaliknya yaitu

    didukung oleh bukti- bukti yang 5alid dan konsisten pada saat peneliti

    kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

    dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. =angkah berikutnya

    setelah data di pilih, dan diberikan interpretasi data, kemudian disimpulkan

    agar mengetahui secara jelas hasil penelitian yang diteliti oleh peneliti.