proposal kp pt sari husada

Upload: rika-mandasari-oktiviani

Post on 19-Oct-2015

565 views

Category:

Documents


54 download

TRANSCRIPT

PROPOSAL KERJA PRAKTEKMONITORING PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIRDI PT. SARI HUSADA INDONESIA

Disusun Oleh :Rika Mandasari Oktiviani3310100082Yuliana Suryani3310100088

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGANFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA2013PROPOSAL KERJA PRAKTEKMonitoring Proses PengolahanLimbah Cair di PT. Sari Husada Yogyakarta

Rika Mandasari Oktiviani 3310100082Yuliana Suryani 331010008827DAFTAR ISIDAFTAR ISIiBAB I1BAB II4BAB III14BAB IV17BAB V20PENUTUP20LEMBAR PENGESAHAN21

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Industri susu di Indonesia saat ini telah banyak berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap produk susu olahan. Pola konsumsi susu skala nasional mengalami kenaikan sebesar 1,6% setiap tahun, sedangkan produksi susu nasional juga meningkat antara 25-30% selama tahun 2009-2011 (Mahendra Siregar, 2011). Prospek industri susu yang semakin menjanjikan ini, mendorong produsen susu untuk terus menambah kapasitas produksi dan membangun pabrik baru di Indonesia. Hal tersebut memiliki arti positif karena dapat menambah investasi dan mendatangkan devisa bagi negara. Namun, di sisi lain juga menimbulkan kekhawatiran baru karena berdampak pada peningkatan kuantitas limbah yang dihasilkan.PT. Sari Husada merupakan perusahaan yang berkembang dan bergerak di bidang industry makanan yang mengolah dan memproduksi susu segar dan makanan bayi. Contoh produk : SGM, Vitalac, Lactamil, FCMP. Asal limbah cair yaitu limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) berasal dari sisa-sisa analisis laboratorium Quality Assurance, Laboratorium R&D, dan Lab IPAL. Limbah tersebut ditampung dalam sejumlah drum-drum penampungan dan dipisahkan antara limbah yang bersifat korosif, reaktif, flammable, dan iritatif. Limbah dikirim ke Pusat Pemusnah Limbah Indistri (PPLI) di Bogor untuk diolah, sedangkan limbah Non- B3 (limbah Organik) berasal dari pencucian alat-alat proses, seperti pencucian tangki-tangki mesin setiap pergantian produk. Tahap pencucian ini dilakukan secara Clean In Place (CIP), yaitu pencucian untuk sebagian alat produksi ataupun Total Wet Cleaning (TWC), yaitu pencucian semua unit alat produksi.Kuantitas air limbah yang dihasilkan oleh setiap pabrik susu sangat bervariasi. Di beberapa negara maju, kuantitas air limbah dari pabrik susu dasar adalah sebesar 3,9 liter/kg produk susu dan untuk pabrik susu terpadu adalah 11,2 liter/kg produk. Sedangkan untuk sebuah pabrik susu di Indonesia, rata-rata menghasilkan limbah dengan volume sebesar 2 liter/kg produk susu (Tuti Hendrawati, 2006).Limbah cair yang berasal dari industri susu mempunyai karakteristik khusus, yaitu kerentanannya terhadap bakteri. Limbah tersebut mudah mengalami proses pembusukan dan apabila tidak segera didaur ulang akan membahayakan lingkungan di sekitar industri (R. Wagini, 2002).1.2 Manfaat dan Tujuan Kerja PraktekKegiatan Kerja Praktek ini bertujuan untuk mempelajari proses pengolahan limbah cair di PT. Sari Husada, Yogyakarta dan mempelajari kuantitas dan kualitas limbah cair di PT. Sari Husada, Yogyakarta. Disamping itu, maksud dari kegiatan Kerja Praktek ini adalah:1. Mengetahui unit proses dan operasional dari produksi susu2. Mengetahui manajemen kesehatan dan keselamatan kerja dan upaya minimisasi pengolahan limbah di PT. Sari Husada, Yogyakarta.3. Mempelajari sistem pengolahan limbah cair di PT. Sari Husada, Yogyakarta.1.3 Materi yang Akan DipelajariDalam kesempatan kerja praktek, kami ingin mengetahui dan mempelajari proses-proses yang terdapat di PT. Sari Husada Yogyakarta. Adapun materi yang ingin kami pelajari antara lain :a. Pengenalan perusahaan secara umum.b. Mempelajari unit-unit air limbah di PT. Sari Husada Yogyakartac. Mempelajari limbah yang dihasilkan oleh PT. Sari Husada Yogyakartad. Identifikasi masalah yang mungkin terjadi pada unit pengolahan air limbah berdasarkan data yang diperoleh pada PT. Sari Husada Yogyakarta.e. Pengambilan dan penelitian data-data sekunder mengenai pengolahan limbah, antara lain berupa : Data kuantitas air limbah pada inlet dan outlet. Data karakteristik fisik, kimia dan biologis air limbah pada inlet dan outlet.f. Penyesuaian limbah yang dihasilkan dengan standar baku mutu yang berlaku.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian LimbahLimbah adalah hasil buangan dari suatu kegiatan atau proses produksi yang dianggap tidak diperlukan lagi. Limbah ada dua, yaitu limbah cair (air limbah) dan limbah padat.a. Limbah cair (air limbah)Air limbah adalah kotoran / buangan dari masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya. Berdasarkan sumbernya, air limbah dibedakan menjadi:1. Air limbah rumah tangga (domestik)Air limbah domestik mencakup seluruh limbah yang berasal dari rumah tangga yang dibuang ke dalam saluran pembuangan.2. Air limbah perkotaan (municipal wastewater )Limbah ini, umumnya berasal dari daerah perkantoran, perdagangan, hotel, restaurant, rumah sakit dan fasilitas-fasilitas umum lainnya.3. Air limbah industriAir limbah ini merupakan hasil samping dari proses produksi yang dilakukan yang mengandung beban pencemar yang dapat mengancam kelestarian lingkungan.

b. Limbah padatLimbah padat dapat berupa sampah yang berasal rumah tangga atau industri. Limbah padat ini dapat sangat mengganggu lingkungan dan manusia, karena juga mengandung bahan-bahan pencemar.2.2 Karakteristik Air Buangan IndustriKarakteristik air buangan sangat bervariasi tergantung pada proses dari aktivitas yang dilakukan dan pemakaian bahan-bahan kimia. Air buangan industri yang karakteristiknya sama dengan air buangan domestik biasanya dibuang ke saluran air buangan bersama dengan air buangan domestik. Namun sebagian besar air buangan industri memerlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air buangan.Pengetahuan mengenai karakteristik air buangan sangat diperlukan untuk dapat melindungi badan air penerima dan mengolah air buangan dengan baik. Parameter-parameter yang perlu diperhatikan dalam karakteristik air buangan industri meliputi parameter secara fisik, kimiawi, dan biologis. Karakteristik air yang termasuk parameter fisik antara lain temperatur, warna, bau, pH, dan padatan tersuspensi. Sedangkan karakteristik yang termasuk parameter kimia antara lain kandungan BOD, COD, minyak dan lemak, ammonia, senyawa fenolik, hydrogen sulfide, dan logam berat.Karakteristik limbah cair akan menentukan tingkat dan tipe pengolahan yang dibutuhkan, juga menentukan pengaruh buangan dari unit pengolahan limbah terhadap badan air penerima. Berikut ini penjelasan dari sebagian parameter air buangan industri, yaitu: TemperaturTemperatur dari air limbah indsutri biasanya lebih tinggi dari air pada badan air, terutama air yang digunakan sebagai air pendingin (Cooling Water). Jika air ini dibuang secara langsung tanpa diolah terlebih dahulu maka akan banyak mempengaruhi kehidupan organisme akuatik terutama laju metabolisme dan proses fisiologis. Temperatur juga merupakan faktor penting pada suatu badan air, yang mempengaruhi laju proses biokimia, reaksi kimia katalitik dan enzimatik, sedimentasi, mobilitas senyawa tidak terlarut, dan self-purification kimia dan biokimia. pHpH air adalah indeks penting dari tingkat keasaman atau kebasaan dari air tersebut. Limbah cair pengolahan minyak dan gas bumi pada umumnya bersifat asam. pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan emulsi minyak dalam air. Rentang pH yang dianjurkan untuk air buangan agar tidak mencemari badan air penerima adalah sekitar 69. BOD (Biochemical Oxygen Demand)BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk melakukan penguraian senyawa-senyawa organik yang terdapat pada badan air dibawah kondisi aerobik. Penguraian dapat diinterpretasikan bahwa senyawa organik dapat berperan sebagai makanan bagi bakteri dan energi dapat dihasilkan dari proses oksidasinya. BOD biasa digunakan untuk mengukur jumlah zat organik yang mencemari suatu badan air berdasarkan jumlah oksigen yang digunakan oleh bakteri dalam mengoksidasi zat organik tersebut. COD (Chemical Oxygen Demand)COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang terdapat dalam air. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organik yang secara alamiah dapat dioksidasikan dan mengakibatkan berkurangnya kandungan oksigen terlarut dalam air. MinyakKeberadaan minyak dalam suatu badan air akan menghambat pelarutan oksigen dari udara ke dalam badan air. Dampak bahan pencemar minyak terhadap organisme air dapat dilihat dalam Tabel 2.1. Padatan tersuspensiPadatan tersuspensi akan meningkatkan kekeruhan suatu badan air, dan mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam badan air, menurunkan fotosintesa dan membatasi pertumbuhan tanaman. Senyawa-senyawa fenolSenyawa-senyawa fenol dan organik lainnya menyebabkan rasa tidak enak di dalam air minum. Senyawa fenol dapat dioksidasi secara biologis pada konsentrasi hingga 500mg/l. Hidrogen SulfidaHidrogen sulfida terbentuk karena penguraian senyawa organik yang mengandung sulfur atau dari reduksi mineral sulfit dan sulfat. Pembentukan H2S akan terhambat jika ada kelebihan oksigen. AmmoniaAmmonia berfungsi sebagai nutrient bagi tanaman air. Untuk itu kadar ammonia dalam air harus diatasi agar tidak terjadi ledakkan organisme. Ammonia terbentuk pada pH air>7, sedangkan pH