proposal karya tulis ilmiah_2.doc

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit polio merupakan salah satu penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pemerintah telah menargetkan bahwa penyakit polio sudah harus terberantas terutama di Jawa, Bali dan Sumatera. Dengan mengintensifkan imunisasi polio pada anak-anak yang berumur 2-11 bulan. Untuk mencapai maksud tersebut maka, oleh instansi yang berwenang sedang dikaji beberapa hal yang berhubungan dengan pelaksanaan yang ada terhadap program imunisasi yang sudah dilaksanakan sekarang ini. Beberapa masalah timbul di negara-negara yang sudah lama melaksanakan program imunisasi polio dengan oral vaksin. Salah satunya adalah bahwa ternyata respon imun terhadap virus vaksin polio dari anak-anak yang tinggal di daerah kumuh sangat rendah, yang mungkin disebabkan karena intervensi 1

Upload: mudriah

Post on 31-Jan-2016

62 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH_2.doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit polio merupakan salah satu penyakit menular yang dapat

dicegah dengan imunisasi. Pemerintah telah menargetkan bahwa penyakit

polio sudah harus terberantas terutama di Jawa, Bali dan Sumatera.

Dengan mengintensifkan imunisasi polio pada anak-anak yang berumur 2-

11 bulan. Untuk mencapai maksud tersebut maka, oleh instansi yang

berwenang sedang dikaji beberapa hal yang berhubungan dengan

pelaksanaan yang ada terhadap program imunisasi yang sudah

dilaksanakan sekarang ini. Beberapa masalah timbul di negara-negara

yang sudah lama melaksanakan program imunisasi polio dengan oral

vaksin. Salah satunya adalah bahwa ternyata respon imun terhadap virus

vaksin polio dari anak-anak yang tinggal di daerah kumuh sangat rendah,

yang mungkin disebabkan karena intervensi dari virus enterol lain non

polio yang prevalensinya didaerah kumuh cukup tinggi (Momimes, 2008)

Menurut data yang ada dari kejadian-kejadian wabah yang terjadi

selama ini pada kasus paralise karena poliomyelitis paling banyak

menyerang anak-anak umur dibawah 3 tahun. Hasil-hasil penelitian

serologis poliomyelitis dibeberapa tempat di Indonesia juga menunjukan

bahwa antara 20-60% anak yang berumur kurang dari 3 tahun tidak

mempunyai kekebalan sama sekali terhadap ketiga tipe virus polio

(Momimes, 2008) .1

Page 2: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH_2.doc

Berdasarkan hasil survei demografi kesehatan Indonesia pada tahun

2002/2003 angka kematian bayi sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup.

Umumnya bayi yang lahir diperkotaan mempunyai angka kematian lebih

rendah dari pada yang lahir di pedesaan. Kematian bayi yang menjadi

penyebab utamanya adalah infeksi oleh sebab itu dapat dicegah dengan

pemberian imunisasi polio (Nasution,2008)

Jika dibandingkan dengan angka nasional maka angka kematian bayi

di Sumatera Utara untuk tahun 2004, relatif lebih tinggi dibandingkan

dengan angka kematian bayi berkisar 48 per 1000 kelahiran hidup.

Pemberian imunisasi untuk tumbuh kembang anak sangat penting terutama

untuk mengurangi morbilitas sebanyak 44 anak dan mortalitas sebanyak

14 anak yang tidak mendapat imunisasi polio. Dengan dilaksanakannya

imunisasi maka kita harapkan dapat dicegah timbulnya penyakit-penyakit

yang menimbulkan cacat dan kematian. (Nasution,2008).

Pada umumnya tanggung jawab untuk mengasuh anak diberikan

pada orang tua khususnya ibu. Pengetahuan ibu tentang dampak anak yang

tidak mendapat imunisasi polio dipengaruhi oleh faktor pendidikan,

tingkat penghasilan dan kebiasaan. Sehingga dengan adanya faktor-faktor

yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu diharapkan adanya

perubahan perilaku yang diharapkan dapat terwujud. Timbulnya

kesadaran, kemampuan untuk hidup sehat disamping faktor sosial ekonomi

masyarakat maupun dipihak tenaga kesehatan (Hilman, 2005).

2

Page 3: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH_2.doc

Menurut data Depkes sampai tanggal 17 juli 2005 telah dilaporkan

291 kasus lumpuh layu , setelah dilakukan pemeriksaan yang di tunjuk ,

jumlah kasus politik polio liar berjumlah 149 anak dan telah tersebar 10

kabupaten di 4 provinsi. Di provinsi jawa barat , kasus polio liar di

temukan di sukabumi bogor , cianjur , bekasi. Di provinsi banten di

temukan di lebank , serang serta tangerang. Di jawa tengah di kabupaten

demak , sedangkan di lampung di temui tanggamus dan lampung barat .

Virus polio liar bisa menybabkan lumph atau kematian . virus ini di

bawa melalui kotoran manusia dan penyebab melalui air, virus polio liar

ini sangat menular dan biasanya menyerang anak – anak balita . hanya

sekitar 20 tahun yang lalu, polio melumpuhkan 1000 anak setiap harinya

dan hampir di setipa Negara di dunia tetapi pada tahun 1998 , gerkan anti

polio dunia di canangkan .

Pada awal maret tahun 2005 , Indonesia muncul kasus polio pertama

selam satu dasar warsa artinya, reputasi bebas polio yang di sandang

selama 10 tahun hilang ketika seorang berusia 20 bulan di jawa barat

sangat terjankau penyakit (Pikas 2005).

Berdasarkan hal tersebut di atas penulis merasa tertarik mengadakan

penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Polio di

Puskesmas Sokaraja”

3

Page 4: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH_2.doc

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang

Imunisasi Polio Di Puskesmas”

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Menjelaskan gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi Polio di

Puskesmas Sokaraja

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu balita tentang imunisasi Polio

di Puskesmas Sokaraja berdasarkan Umur.

b. Untuk mengetahui Pengetahuan ibu tentang imunisasi polio di

Puskesmas Sokaraja berdasarkan Pendidikan.

c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang deteksi anak yang

tidak dapat Imunisasi Polio di Puskesmas Sokaraja berdasarkan

Pekerjaan.

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Ibu

Sebagai bahan masukan dan informasi kepada ibu agar lebih

memahami dan lebih mengetahui Imunisasi polio di Puskesmas

Sokaraja.

2. Bagi Peneliti

Sebagai penambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dan

juga sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah

Riset Keperawatan.

4

Page 5: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH_2.doc

3. Bagi Institusi

Bagi Institusi pendidikan dapat digunakan sebagai bahan bacaan di

perpustakaan yang mana dapat dimanfaatkan oleh semua mahasiswa/i

Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi DIII Keperawatan Purwokerto.

E. Keaslian Penelitian

Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam penelitian ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar diploma

keperawatan atau diploma yang lain di suatu perguruan tinggi. Sepanjang

pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

5

Page 6: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH_2.doc

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Konsep Lansia

a. Pengertian Lansia

Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut

dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan

kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan

Walaupun bukan merupan suatu penyakit, tetapi kondisi ini dapat

menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi kehidupan lansia.

(Pudjiasti & Utomo, 2010).

b. Batasan Usia Lansia

Banyak pendapat mengenai batasan umur pada lansia. Berikut

salah satu pendapat mengenai batasan usia lansia menurut WHO

(Organisasi Kesehatan Dunia), yaitu Middle Age / usia pertengahan

(45-49 tahun), Elderly Age / usia lanjut (60-74 tahun),Old Age /

usia lanjut tua (72-90 tahun), Very Old / usia sangat tua 90 tahun.

(Pudjiasti & Utomo, 2010).

c. Perubahan-Perubahan yang Terjadi pada Lansia

Perubahan yang terjadi pada lansia antara lain perubahan-

perubahan pada fisik, mental dan psikososial. Pada sel terjadi

penurunan jumlah dan ukurannya lebih besar, mekanisme

perbaikan sel terganggu, berkurangnya jumlah cairan tubuh dan

berkurangnya cairan intrasel, jumlah sel otak menurun dan otak

menjadi atrofis beratnya berkurang 5-10%. Pada sistem

persyarafan terjadi pengecilan syaraf panca indera sehingga

mengakibatkan berkurangnya fungsi panca indera. Selain itu terjadi

6

Page 7: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH_2.doc

penurunan fungsi juga pada system tubuh yang lain.

(Nugroho,2010).

d. Penyakit yang Sering Dijumpai pada Lansia

Macam-macam penyakit yang sering dijumpai pada lansia

menurut Nugroho (2010) dalam The National Old People’s Welfare

Council (2000), terdapat dua belas gangguan umum pada lansia

meliputi Depresi mental, Gangguan pendengaran, Bronkitis kronis,

Gangguan pada tungkai Gangguan pada koksa atau sendi panggul,

Anemia, Demensia, Gangguan penglihatan, Ansietas,

Dekompensasi kordis, Diabetes Melitus, osteomalasia dan

hipotiroidisme, Gangguan pada defekasi.

2. Konsep Dimensia

a. Pengertian Dimensia

Menurut World Health Organization (WHO) dan Asosiasi

Psikogeriatrik Amerika, Demensia adalah kehilangan kemampuan

intelektual, termasuk daya ingat yang cukup parah sehingga

mengganggu fungsi sosial dan pekerjaan yang diakibatkan dari

gangguan di otak

b. Penyebab Dimensia

Menurut Harianti (2011:9), berdasarkan persepsi yang

berkembang di masyarakat, dengan bertambahnya usia, seseorang

akan bertambah menjadi pelupa atau demensia, tidak kreatif dan

tidak bisa bekerja lagi. Hal ini tentu saja tidak benar. Demensia

sebenarnya bukan karena faktor usia orang menjadi pikun.

Beberapa faktor penyebab demensia antara lain sering

mengonsumsi jenis obat tertentu, penyakit, gizi yang kurang baik

dan memercayai anggapan yang beredar bahwa usia yang menua

akan membuat seseorang menjadi pelupa atau demensia.

7

Page 8: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH_2.doc

c. Gejala Dimensia

Gejala Demensia menurut Nugroho (2010) dalam American

Academy Family Physicians (2001) :

1. Hilang ingatan baru-baru ini, tidak hanya sekedar lupa

2. Lupa kata-kata atau tata bahasa yang tepat

3. Perasaan berubah-ubah (moody), kepribadian mendadak

berubah, atau mendadak tidak berminat untuk melakukan

suatu aktivitas

4. Tersesat atau tidak ingat jalan pulang ke rumah

5. Tidak ingat cara mengerjakan tugas sehari-hari

d. Pencegahan Dimensia

Beberapa cara untuk mencegah pikun adalah: berolahraga

fisik, makan makanan yang sehat untuk tubuh dan otak, selalu aktif

berpikir dengan cara membaca, menulis, melukis atau kegiatan

berpikir lainnya, tidur teratur dan cukup, melindungi otak dari

ancaman cedera atau yang lainnya. (Harianti,2010)

3. Konsep terapi Al Quran

a. Pengertian terapi membaca Al quran

Pengobatan dengan Al-Qur’an adalah metode paling utama

dan paling mudah untuk mengembalikan keseimbangan sel yang

tertimpa berbahaya, karena Allah SWT adalah yang menciptakan

sel, dan dialah Dzat yang meletakkan di dalamnya program-

program rumit ini, dan dialah yang Maha mengetahui apa yang

patut untuk sel itu. Dan ketika Tuhan Yang Maha Tinggi

memberitahu kita bahwa sesungguhnya Al-Qur’an adalah obat

(Kaheel,2013: hal. 8).

8

Page 9: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH_2.doc

Membaca Al-Qur’an dapat membawa sejumlah getaran

suara yang sampai kepada telinga, mengalir ke dalam sel otak lalu

membawa efek kepadanya melalui medan elektronik yang

dilahirkan dalam sel-sel. Kemudian sel-sel itu akan merespons

medan- medan tersebut dan mengimbangi getarannya. Perubahan

getaran inilah yang kita temukan dan kita pahami setelah

melalui pengalaman panjang dan berulang-ulang (Al-Kaheel,

2012: hal. 50).

Memasuki usia tua banyak mengalami kemunduran

misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit menjadi

keriput karena berkurangnya bantalan lemak, rambut memutih,

pendengaran berkurang, penglihatan memburuk, gigi mulai

ompong, aktivitas menjadi lambat, nafsu makan berkurang dan

kondisi tubuh yang lain juga mengalami kemunduran (Padila,

2013). Proses penuaan menimbulkan beberapa perubahan, meliputi

perubahan fisik, mental, spiritual, psikososial adaptasi terhadap

stres mulai menurun.

Menurut Maramis (1995) dalam Azizah (2011), pada lanjut

usia permasalahan yang menarik adalah kurangnya kemampuan

dalam beradaptasi secara psikologis terhadap perubahan yang

terjadi pada dirinya. Penurunan kemampuan beradaptasi terhadap

perubahan dan stres lingkungan sering menyebabkan gangguan

psikososial pada lansia. Salah satu masalah kesehatan jiwa yang

sering muncul pada lansia adalah demensia. Akan tetapi Meskipun

demikian, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk

mengurangi resiko penurunan kemampuan untuk mengingat

kejadian-kejadian yang sering dialami di usia senja. Salah satunya

adalah dengan melakukan kegiatan keagamaan dengan cara

membaca Al-Qur’an selama 15 menit dalam sehari yang sangat

efektif

9

Page 10: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH_2.doc

b. Mekanisme kerja terapi

Bacaan Al-Qur,an merupakan sejumlah getaran suara

yang sampai kepada telinga, mengalir ke dalam sel otak lalu

membawa efek kepadanya melalui medan elektronik yang

dilahirkan dalam sel-sel. Kemudian sel-sel itu akan merespons

medan-medan tersebut dan mengimbangi getarannya. Perubahan

getaran. Lansia yang mengalami demensia pada kelompok

diberikan perlakuan yaitu pemberian terapi membaca Al-Qur’an

selama 15 menit dalam sehari yang diberikan selama tujuh hari.

Terapi lantunan Al-Qur’an adalah bentuk pengobatan yang irit

biaya, bahkan tak memerlukan biaya sedikit pun. Ia merupakan

pengobatan tanpa efek samping dan bisa didapatkansetiap saat, di

mana pun, dan dalam keadaan bagaimana pun (Al-Kaheel, 2012).

Efek minimal yang dapat diperoleh dengan mengikuti terapi

membaca Al-Qur’an adalah bahwa lansia merasa nyaman, tentram,

damai, tidak keras kepala, dan merasakan bahwa kasih saying

Allah begitu luas. Terapi dengan Al-Qur’an sangat efektif pada

lansia yang mengalami gangguan jiwa seperti depresi,

demensia, insomnia dan lain- lain. Al-Qur’an juga mengiringi

dengan upaya perenungan, penghayatan, serta proses

membantu penurunan tingkat dimensia pada lansia.

c. Pengaruh terapi

Pengaruh terapi membaca Al-Qur’an berupa, adanya

perubahan-perubahan arus listrik di otot, perubahan sirkulasi

darah. Perubahan detak jantung, dan kadar darah pada kulit.

Perubahan tersebut menunjukan adanya relaksasi atau

penurunan ketegangan saraf yang mengakibatkan terjadinya

dilatasi pembuluh darah dan perfusi darah dalam kulit, diiringi

dengan penurunan frekuensi detak jantung (Faradisi, 2009).

10

Page 11: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH_2.doc

Hal ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Ahmad al Khadi, direktur utama Islamic Medicine Institute for

Education and Research di Florida, Amerika Serikat. Dalam

konferensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika, wilayah

missuori AS, Ahmad Al-Qadhi melakukan presentasi tentang

hasil penelitianya dengan tema pengaruh Al-Quran pada manusia

dalam perspektif fisiologi dan psikologi. Ia meneliti pengaruh Al-

Qur'an pada manusia dalam perspektif fisiologi dan psikologi.

11

Page 12: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH_2.doc

BAB III

METODE PENULISAN

1. Jenis Penulisan

Dengan memperhatikan tujuan penulisan, jenis penelitian yang

digunakan adalah penelitian studi kepustakaan dengan pendekatan

kualitatif. Penulisan ini dilakukan dengan tujuan untuk memaparkan dan

menjelaskan sejumlah masalah yang terkait dengan mengeksplorasi teori

serta data kepustakaan.

2. Fokus Penulisan

Fokus penulisan adalah penetapan masalah yang menjadi pusat

perhatian penulisan. Melalui penetapan fokus penulisan akan dapat

membatasi studi agar terkonsentrasi. Adapun fokus dalam penulisan ini

adalah pemanfaatan terapi membaca Al-Qur’an sebagai upaya pencegahan

demensia atau kepikunan pada lansia.

3. Sumber Data

Sumber data penulisan karya tulis ini adalah data sekunder yang

bersumber dari jurnal, literatur buku, situs internet, dan dokumen lain yang

releven dengan obyek penulisan yang bersangkutan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini

adalah dokumentasi. Teknik dokumentasi merupakan suatu teknik

pengumpulan data dari dokumen, literature, arsip termasuk internet sesuai

dengan masalah yang diteliti.

5. Analisa Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan analisa data sekunder. Data -

data yang sudah dikumpulkan kemudian diseleksi dan diklasifikasikan

menurut fokus penulisan. Selanjutnya data diolah dengan melakukan

penggalian teori, pemikiran dan penafsiran.

12

Page 13: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH_2.doc

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari

suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan

tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan (Pudjiasti & Utomo,

2013). Salah satu masalah yang dapat mempengaruhi kualitas hidup

lansia adalah demensia yang lebih dikenal dengan kepikunan. Untuk

mencegah demensia pada lansia  tersebut, solusi yang dapat

ditawarkan adalah dengan melakukan terapi membaca Al-Quran.

Dengan membaca Al-Qur’an itu dapat membawa sejumlah getaran

suara yang sampai kepada telinga, mengalir ke dalam sel otak lalu

membawa efek kepadanya melalui medan elektronik yang dilahirkan

dalam sel-sel. Kemudian sel-sel itu akan merespons medan- medan

tersebut dan mengimbangi getarannya. Perubahan getaran inilah

yang kita temukan dan kita pahami setelah melalui pengalaman

panjang dan berulang-ulang (Al-Kaheel, 2012: hal. 50).

B. SARAN

Selama melakukan proses penulisan,penulis mendapatkan banyak

pengalaman yang salah satunya adalah perlunya saran untuk berbagai

pihak yang bertujuan agar semua pihak khususnya tim kesehatan

selalau lebih baik didalam menjalankan pelayanan kesehatan kepada

klien. Saran yang dapat penulis sampaikan diantaranya adalah :

1. Kepada tim kesehatan khususnya kesehatan komunitas hendaknya

lebih memberikan edukasi atau pengetahuan kepada masyarakat

mengenai budaya atau fenomena yang berhubungan atau berkaitan

langsung dengan masyarakat agar masyarakat tidak lagi salah

perepsi dan salah kaprah mengenai budaya yang ada.

13

Page 14: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH_2.doc

2. Kepada Masyarakat terutama lansia hendaknya lebih harus mencari

informasi mengenai kesehatan, agar lebih dapat mengetahui

pentingnya kesehatan dan mengetahui budaya mana yang sesuai

dengan kesehatan dan tidak sesuai dengan kesehatan.

14

Page 15: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH_2.doc

DAFTAR PUSTAKA

Al-Kaheel, A. D. 2012. Lantunan Qur’an untuk Penyembuhan. Yogyakarta:

Pustaka Pesantren.

Albert. 2015. Snoring and Dementia. http://snoringdevicesaustralia.com/snoring-

and-dementia/ diakses hari Selasa, 3 November 2015 pukul 13:05 WIB.

Azizah, L. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Faradisi. 2009. Perbedaan Efektifitas Pemberian Terapi Murotal Dengan Terapi

Musik Klasik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre

Operasi Fraktur Ekstremitas Di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta.

Surakarta : Universitas Muhammadiah Surakarta.

Heru. 2010. Ruqyah Syar’i Berlandaskan Kearifan Lokal:

http://trainermuslim.com/feed/rss diakses hari Selasa, 3 November 2015 pukul

12:33 WIB.

Nugroho. 2010. Keperawatan Gerontik.Edisi 2. Jakarta : EGC

Padila. 2013. Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Nuha Medika.

Pudjiastuti & Utomo. 2013. Fisioterapi pada Lansia. Jakarta : EGC

15

Page 16: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH_2.doc

LAMPIRAN

http://snoringdevicesaustralia.com/snoring-and-dementia/

http://www.polygonmedical.com/dementia-infographic.html

16

Page 17: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH_2.doc

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama lengkap : Annisatul Maqhfiroh

Tempat, tanggal lahir : Banyumas, 18 Desember 1994

Alamat : Karangkemojing RT 02 RW 02 Gumelar,

Banyumas

Nomor telepon : 085743853844

Riwayat pendidikan : SD N 1 Karangkemojing

SMP N 1 Ajibarang

SMA N 1 Purwokerto

Karya ilmiah yang pernah dibuat : -

Penghargaan yang pernah diraih : -

2. Nama lengkap : Haris Iqbal Ma’rufi

Tempat, tanggal lahir : Cilacap, 24 Agustus 1995

Alamat : Jl. H. Abdul Patah RT 02 RW 02 Pahonjean,

Majenang, Cilacap

Nomor telepon : 082242579841

Riwayat pendidikan : SD Muhammadiyah Pahonjean

SMP N 1 Majenang

SMA N 1 Majenang

Karya ilmiah yang pernah dibuat : -

17

Page 18: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH_2.doc

Penghargaan yang pernah diraih : -

3. Nama lengkap : Mega Manuggal Digdaya Putri

Tempat, tanggal lahir : Banyumas, 13 Februari 1995

Alamat : Patikraja RT 01 RW 02

Nomor telepon : 085799852107

Riwayat pendidikan : SD N 1 Patikraja

SMP N 3 Purwokerto

SMA N 4 Purwokerto

Karya ilmiah yang pernah dibuat : -

Penghargaan yang pernah diraih : -

18