proposal bioetanol
DESCRIPTION
Bidang elektro tentang energi terbarukan yaitu bioetanol yang terbuat dari singkongTRANSCRIPT
1
2
LATAR BELAKANG
Saat ini, hampir seluruh pemakaian energi
(mencapai 90%) menggunakan energi yang
tak terbarukan (dipasok dari bahan bakar
fosil), padahal jika terus menggunakan
sumber energi yang tak terbarukan dapat
diprediksi dunia akan mengalami krisis energi
dalam jangka setengah abad ini.Untuk
menjawab permasalahan itu, diperlukannya
pengembangan sumber energi terbarukan
agar mampu menjamin kebutuhan energi di
dunia. Salah satu energi alternatif tersebut
adalah biofuel khususnya ethanol.
HABIS
Ethanol merupakan senyawa Hidrokarbon
dengan gugus Hydroxyl (-OH) dengan 2
atom karbon (C) dengan rumus kimia
C2H5OH (Nopita dan Novie, 2010 : 8). Secara
umum ethanol biasa digunakan sebagai
bahan baku industri turunan alkohol,
campuran untuk miras, bahan dasar industri
farmasi, kosmetik dan kini sebagai campuran
bahan bakar untuk kendaraan bermotor.
Pemanfaatan ethanol sangat beraneka
ragam, sehingga grade ethanol yang
dimanfaatkan harus berbeda sesuai dengan
penggunaannya.
3
PERMASALAHAN
Yogyakarta khususnya Gunung Kidul
merupakan salah satu wilayah
yangmenghasilkan singkong dengan kualitas
baik dan banyak. Pada saat ini, singkong
yang dihasilkan hanya dimanfaatkan sebagai
makanan traditional seperti tiwul, gethuk,
gatot, dan sebagainya. Oleh karena itu,
makanan traditional yang terbuat dari
singkong dijadikan makanan khas daerah
tersebut.
Untuk meningkatkan kebermanfaatan dan
nilai ekonomi pada singkong, maka kami
memberikan solusi untuk mengolah singkong
menjadi bioetanol.
4
MAKSUD KEGIATAN
BIOETANOL Molase Singkong, Tebu,
Jagung, dll
Limbah
Pakan Ternak Pupuk Organik
Peternakan Pertanian
Pengolahan singkong di daerah Gnung Kidul pada saat ini hanya sebatas makanan
traditional, maka kami akan memberikan salah satu solusi yaitu pengolahan singkong
dengan bioetanol. Pembuatan bioetanol diharapkan dapat meningkatkan taraf ekonomi
penduduk sekitar. Selain itu, dapat digunakan sendiri sebagai bahan bakar diesel untuk
menghasilkan listrik.
Bio-ethanol adalah etanol yang diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan bahan
baku nabati. Bioetanol sering ditulis dengan rumus EtOH (Beni dan Linda, 2003 : 10).
Rumus molekul etanol adalah C2H5OH atau rumus empiris C2H6O atau rumus bangunnya
CH3-CH2-OH. (Bio) Etanol merupakan bagian dari kelompok metil (CH3-) yang terangkai
pada kelompok metilen (-CH2-) dan terangkai dengan kelompok hidroksil (-OH).
Secara garis besar, proses bioethanol dapat digambarkan seperti bagan di bawah ini.
5
MANFAAT BIOETANOL
KELEBIHAN BIOETANOL
Bahan Bakar
Antiseptik
Pelarut
1. Nilai oktan yang tinggi menyebabkan campuran bahan bakar terbakar tepat pada
waktunya sehingga tidak menyebabkan fenomena knocking
2. Emisi gas buang tidak begitu berbahaya bagi lingkungan salah satunya gas CO2 yang
dapat dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan untuk proses fotosintesa serta emisi NO
yang rendah
3. Efisiensi tinggi dibanding bensin
6
POTENSI PLTB
Hasil Produksi Bioetanol
Menurut BPS (2012), satu hektar tanah dapat menghasilkan 130 kwintal singkong
atau 13.000 kg per hektar. Jika dari per kilogram singkong dapat diperoleh singkong
bersih yang telah dikupas dan siap untuk menjadi bahan baku hanya sebanyak ±80%,
maka dari 13.000 kg singkong bisa dipakai sebagai bahan bakunya yaitu sebanyak
10.040 kg. Untuk mengetahui berapa asumsi bioetanol yang dapat dihasilkan per
hektar singkong yaitu hasil bersih 10.040 kg/ha dikalikan dengan 0,333 liter/kg, maka
diperkirakan akan didapatkan ±30.150,15 liter bioetanol per hektar singkong (Robert
Moleenar, dkk).
Penggunaan Bioethanol untuk Listrik Rumahan
Rumah biasanya terdapat beberapa beban listrik seperti di bawah ini.
Tabel 2. Perkiraan Beban Lampu di Rumah
No. Beban Daya Waktu Penggunaan 1 Lampu Ruang Tamu 36 watt 8 jam 2 Lampu Ruang Tidur 1 20 watt 8 jam
3 Ruang Makan 36 watt 3 jam
4 Dapur 20 watt 3 jam 5 Kamar Mandi 12 watt 2 jam 6 Teras 12 watt 4 jam
Jumlah 124 watt 28 jam
Total watt lampu = 36 + 20 + 24 + 20 + 12 +12 = 124 watt (dibulatkan 125 watt)
Rata – rata waktu pemakaian = 8 + 8 + 3 + 3 + 2 + 4 = 28 jam / 6 = 4,6 = 5 jam
Untuk satu (1) liter bioetanol pada genset 1000 watt dapat menyalakan lampu
dengan daya 500 watt selama 50 menit. Apabila dayanya dikurangi menjadi 125 watt
maka lampu diperkirakan dapat menyala selama 125 menit. Sehingga, total watt lampu
124 watt (dibulatkan 125 watt) dibagi dengan waktu pemakaian (rata – rata 5 jam)
didapat untuk waktu 5 jam (5 jam x 60 menit = 300 menit) dibagi 125 menit adalah
300 menit/125 menit hasilnya 2,4 liter (dibulatkan 2,5 liter) etanol. Sehingga dapat
diketahui bahwa untuk daya lampu 125 watt apabila digunakan pada genset 1000 watt
selama 5 jam membutuhkan 2,5 liter etanol.
7
KOMPONEN PLTB
Skema dan Peralatan Bioetanol
Proses Pembuatan Bioetanol
Kupas Singkong dan
potong kecil-kecil
Keringkan singkong
dengan dijemur
Rebus singkong dan
aduk hingga mengental
Dinginkan di panci sakarifator
lalu setelah dingin beri
Aspergillus
8
Aduk, lalu pindahkan ke
tangki fermentasi
Tutup rapat tangki
Sedot etanolnya Setelah 2-3 hari,
terdapat 3 lapisan :
etanol, air, dan protein
Destilasi untuk
mengurangi kadar air.
Destilasi absorbent untuk
mendapatkan kandungan 99%
9
BIAYA PLTB
Manajemen Operasional
1. Bahan
Tabel 1. Produksi Bioetanol 150 L per hari
No. Uraian Banyak Harga Jumlah
1 Singkong 450 kg 1.000/kg 450.000
2 Enzim alfa amilase 135 gr 100.000/kg 13.500
3 Enzim beta amilase 80 gr 110.000/kg 8.000
2 Ragi 0,375 kg 66.000/kg 25.000
3 Urea 150 gr 2.000/kg 300
4 NPK 75 gr 3500/kg 300
5 Listrik dan Air 10.000
6 Tenaga Kerja 3 30.000 90.000
7 Gas 2 20.000 40.000
8 Penyusutan alat 12.300
Jumlah 649.400
2. Peralatan
Untuk pembuatan instalasi bioetanol dengan kapasitas produksi 150 L/hari
(kelas UMKM atau home industry), biaya investasi instalasi yang dibutuhkan
diperkirakan sebesar Rp. 123.000.000,00.
Tabel 2. Spesifikasi Alat untuk Pembuatan Bioetanol
No. Alat Spesifikasi Jumlah/Unit
1 Pemarut/Chopper Ubi Kayu 100 kg/jam 1
2 Tangki Sakarifikator 200 L 6
3 Tangki Hidrolisis 200 L 6
4 Penyaring/Press Cake D:38 T:120; Mesh 1
5 Kompor LPG Burner 2
6 Regulator dan Selang Burner 2
7 Tangki LPG 3 kg 2
8 Bak Akumulator 60 L 3
9 Fermentor 1100 L 6
10
10 Reflux 11 x 190 cm SS-304 1
11 Kondensor Multitube, 12:120 1
12 Reboiler P80, T40, L150 1
13 Tangki Air Pendingin 1100 L 1
14 Jerigen Produk 20 L 3
15 Pompa Sirkulasi Submersible 1
16 Panel Pengendali Terkontrol 1
17 Alkoholmeter/Tester Kadar Alkohol 1
18 Bak Akumulator 60L 3
3. Analisis Penjualan
Biaya produksi 150 L : Rp 649.400,00
Biaya produksi per liter : ���.���
��� = Rp 4.329,00
Harga jual Bioethanol kadar 99% : Rp 6.500/liter
Total Penjualan per hari : Rp 975.000,00
Keuntungan per hari : Rp 975.000,00 – Rp 649.400,00
: Rp 325.100,00
Keuntungan per bulan : Rp 9.753.000,00
Diperkirakan dalam jangka 13 – 15 bulan sudah balik modal.
4. Para Ahli Pembuatan Bioethanol
Tabel 3. Ahli yang Dibutuhkan dalam Pembuatan Bioetanol
No. Ahli Jumlah Keterangan
1 Ahli Mesin S1 1
2 Ahli Kimia S1 1
3 Ahli Elektro S1 1
4 Ahli Mesin SMK/D3 3
5 Ahli Elektro SMK/D3 2
11
MAINTENANCE
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan bioethanol adalah sebagai berikut.
1. Kebersihan
Proses pembuatan bioethanol harus menjaga kebersihan, agar kualitas dari
bioethanol yang dihasilkan dapat sesuai dengan keinginan.
2. Semua alat yang tidak digunakan harus kering dari air
Alat – alat yang digunakan apabila tidak kering dari air lama-kelamaan dapat
mengakibatkan korosi.
3. Perawatan kelistrikan
Perawatan kelistrikan mencakup kabel-kabel yang ada dalam mesin bietanol,
jangan sampai ada kabel yang sudah mulai mengelupas isolatornya.
Sedangkan kerusakan yang sering terjadi pada sistem alat bioethanol adalah hasil
destilasi kualitas dan kuantitas tidak maksimal. Ada beberapa hal yang menyebabkan
hasil kualitas dan kuantitas tidak maksimal diantaranya yaitu alat thermostat nggak
tidak valid, condenser tidak dingin, pemanas tidak stabil, dan sensor – sensor yang ada
kurang bekerja dengan baik
Tabel 6.Perawatan Mingguan Alat Bioetanol
NO. Alat Jenis Perawatan Periode
1 Mesin Pencacah Singkong Pemberian oli pada
motor
1 minggu sekali
2 Wadah pemanas bubur singkong Pembersihan bekas
gosong panci
1 minggu sekali
3 Alat untuk fermentasi singkong Pengecekan
keberfungsian alat
1 minggu sekali
4 Mesin Bioethanol Pengecekan
keberfungsian alat
1 minggu sekali
12
JADWAL KEGIATAN
Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni
Persiapan
Pembuatan
Uji coba
Pemantauan
13
DAFTAR PUSTAKA
Beni Usman dan Linda Dwinanda. [2013]. Strategi Pemasaran Bioetanol dan
Pemanfaatan Limbah Industri Bioetanol. Bandung: TEDC Bandung.
Cindy R S Wahongan, dkk. [2013]. Aplikasi Bioetanol sebagai Hasil Fermentasi Nira
Aren untuk Penerangan Rumah Tinggal Pedesaan Di Minahasa Tenggara. Media
Matrasain VOL 10 NO 3 November 2013.
Indobioetanol.[2010]. Proses Pembuatan Bioethanol Menggunakan Bahan Baku Ubi
Kayu (Singkong-Cassava). Diambil dari http://www.indobioethanol.com/ pada
hari Kamis, 29 Oktober 2015 pukul 09.00.
Nopita Hikmiyati dan Noviea Sandrie Yanie.[2010]. Pembuatan Bioetanol dari Limbah
Kulit Singkong Melalui Proses Hidrolisa Asam dan Enzimatis. Semarang : UNDIP.
Nuning Rahayu. [2013]. Bioetanol Ubi Kayu sebagai Sebagai Salah Satu Alternatif
Sumber Energi. Diambil dari
http://hijau4naturallifesmile.blogspot.co.id/2013/10/makalah-singkong-sebagai-
bioetanol-yang.html pada hari Kmais, 29 September 2015 pukul 11.00.
Sure Indonesi. [2010]. Energi Baru dan Terbarukan, Pembangkit Listrik Tenaga
Bioetanol. Diambil dari http://sure-indonesia.com/solusi-pltb.html pada hari
Kamis, 29 Oktober 2015 pukul 09.30.