proposal akur
DESCRIPTION
kjhghhgTRANSCRIPT
PROPOSAL SKRIPSI
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK
MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA
PT. SEMEN GRESIK TBK
Disusun Oleh :
Nama : ………………………... No.Reg : ………………………...
PROGRAM STUDI AKUTANSIFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK2014
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengukuran kinerja perusahaan perlu dilakukan pada tiap akhir periode
tertentu, dan ini merupakan salah satu tindakan penting yang harus dilakukan
oleh perusahaan guna mengetahui prestasi keuntungan yang dicapainya melalui
indikator-indikator pengukuran tingkat kesehatan keuangan perusahaan. Dengan
mengetahui kinerja keuangan, perusahaan dapat menentukan langkah-langkah
yang efektif agar visi misi perusahaan terutama terkait dengan capaian prestasi
dan posisi keuangan perusahaan yang semakin memiliki daya saing yang kuat.
Untuk mengetahui kinerja keuangan diperlukan analisis laporan
keuangan dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Data utama sebagai
input dalam analisis rasio ini adalah laporan laba rugi dan laporan posisi
keuangan (neraca) perusahaan. Dengan laporan ini akan dapat ditentukan
sejumlah rasio dan selanjutnya rasio ini dapat digunakan untuk menilai beberapa
aspek tertentu dari operasi perusahaan. (Syamsudin, 2000:37). Analisis pos-pos
neraca akan memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan,
sementara empat jenis rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas,
rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas.
Pengukuran kinerja keuangan memiliki beberapa tujuan (Munawir, 2002).
Tujuan pertama untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusa-
haan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Tujuan kedua
untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi, yang mencakup baik kewajiban jangka pendek maupun
kewajiban jangka panjang. Tujuan ketiga untuk mengetahui tingkat
profitabilitas, yaitu menunjukkan kemampuan perusa- haan untuk mendapatkan
laba selama periode tertentu. Tujuan keempat untuk mengetahui stabilitas, yaitu
kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur
dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar cicilan
secara teratur kepada pemegang saham tanpa me- ngalami hambatan.
Dengan tujuan tersebut, penilaian kinerja keuang- an mempunyai
beberapa peranan bagi perusahaan. Penilaian kinerja keuangan dapat mengukur
tingkat biaya dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan,
untuk menentukan atau mengukur efi- siensi setiap bagian, proses atau
produksi serta untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh
perusahaan yang bersangkutan, untuk menilai dan mengukur hasil kerja pada
tiap-tiap bagian individu yang telah diberikan wewenang dan tanggungjawab,
serta untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau
prosedur yang baru untuk menca- pai hasil yang lebih baik (Wild dan Halsey,
2005; Munawir, 2002).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang duraian di atas, maka rumusan masalah yang
dimunculkan adalah sebagai berikuut:
1. Permasalahan yang hendak dibahas adalah bagaimana kinerja
keuangan PT. Semen Gresik Tbk, pada tahun 2010-2011.
2. Bagaimanakan likuiditas, efisiensi asset, laverage, dan profitability dari
PT. Semen Gresik.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kinerja keuangan Perusahaan Semen(PT. Semen Gresik
Tbk) ditinjau dari analisis rasio keuangan.
2. Diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembaca makalah.
1.4. Manfaat Penelitian
Penulis berharap agar penulisan skripsi ini dapat memberikan kontribusi bagi
berbagai pihak, antara lain :
1. Bagi Penulis
Dapat menerapkan teori dan memperdalam pengetahuan terutama yang berkaitan
dengan analisis laporan keuangan yang pernah didapatkan semasa perkuliahan
2. Bagi Pembaca
Skripsi ini dapat dijadikan sebagai penambahan wawasan dan dapat menjadi
bahan referensi atau acuan penelitian bagi penulis selanjutnya, khususnya
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik, khususnya untuk Fakultas
Ekonomi.
3. Bagi Perusahaan
Memberikan gambaran kepada pengelola tentang kinerja keuangan yang telah
dicapai oleh perusahaan, serta sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan
langkah selanjutnya dimasa yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Penelitian Terdahulu
Berkaitan dengan topik kajian yang dilakukan oleh penulis dalam
penelitian ini, maka penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai
pembanding. Penelitian yang dilakukan oleh Norma Ayu Kartika dan Siti
Khairani (2013) melakukan penelititian ”Analisis laporan keuangan pada
perusahaan semen yang terdaftar dibursa efek indonesia”.
Kesimpulan dari penelitian yang di lakukan oleh Norma Ayu Kartika dan
Siti Khairani menyatakan bahwa kinerja keuangan pada perusahaan semen untuk
PT Semen Gresik (Persero) Tbk dilihat dari rasio likuiditas hendaknya lebih
meningkatkan lagi kinerja yang telah ada dan lebih bisa memanfaatkan kas
yang ada agar dana dapat digunakan lebih optimal, sehingga nantinya
diharapkan dapat lebih meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.
Persamaan antara penelitian terdahulu dan penelitian sekarang adalah sama-
sama menghitung kinerja keuangan dengan analisis rasio keuangan. Adapun
perbedaan antara peneliti dahulu dengan peneliti sekarang adalah :
No Faktor Perbedaan Penelitian terdahulu Penelitian sekarang
1 Studi kasus penelitian Study pada perusahaan
semen
Study pada perusahaan
semen
2 Tahun penelitian 2007-2009 2009-2011
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Definisi Laporan Keuangan
Menurut Kamaludin dan Indriani. R (2011, h.34) : “Laporan keuangan
adalah hasil akhir dari suatu proses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan
dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.”
Laporan keuangan adalah laporan yang diterbitkan oleh suatu
perusahaan berupa neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal yang
merupakan catatan transaksi perusahaan dan perkembangan perusahaan selama
periode tertentu.
2.2.2. Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Menurut Warsono (2001: 25) ada 2 macam bentuk laporan keuangan
utama yang dihasilkan oleh suatu perusahaan yaitu Neraca dan Laporan laba rugi.
a. Neraca
Menurut Warsono (2001: 25), neraca adalah laporan keuangan yang
menggambarkan posisi keuangan suatu organisasi pada suatu periode
tertentu. Neraca perusahaan ini disusun berdasarkan persamaan dasar
akuntansi, yaitu bahwa kekayaan atau aktiva (asets) sama dengan
kewajiban (liabilities) ditambah modal saham (stock equities).
b. Laporan laba-rugi
Menurut Warsono (2001: 26), laporan laba-rugi adalah laporan
keuangan yang mengambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai selama
periode tertentu. Laba rugi bersih adalah selisih antara pendapatan total
dengan biaya atau pengeluaran total. Pendapatan mengukur aliran
masuk asset bersih (setelah dikurangi utang) dari penjualan barang
atau jasa.
Sedangkan menurut pendapat Halim (1994: 20), laporan keuangan dapat
dibagi menjadi 2 jenis antara lain:
a. Neraca
Neraca menunjukan aktiva, utang, dan modal sendiri suatu perusahaan
pada hari terakhir periode akuntansi.
b. Laporan laba-rugi
Laporan laba-rugi adalah suatu laporan atas kegiatan-kegiatan
perusahaan selama waktu periode akuntansi tertentu. Laporan laba-rugi
menunjukan penghasilan dan biaya operasi, bunga, pajak, dan laba
bersih yang diperoleh suatu perusahaan. Laporan laba-rugi merupakan
suatu produk akauntansi yang dirancang untuk menunjukan kepada
pemegang saham dan kreditur, apakah perusahaan dapat menghasilkan
keuntungan.
2.2.3. Definisi Analisis Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2010, h.66) analisis laporan keuangan adalah”Kegiatan
yang dilakukan dengan cara menentukan dan mengukur antara pos-pos yang ada
pada laporan keuangan dalam satu periode”.
Analisis laporan keuangan diperlukan untuk mengetahui bagaimana
kondisi keuangan suatu perusahaan sehingga nantinya dapat
membantu manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan yang lebih
baik lagi kedepannya.
2.2.4. Definisi Analisis Rasio Keuangan
Menurut Kasmir (2010, h.104) “Analisis rasio keuangan merupakan
kegiatan memandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan
dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya”.
2.2.5. Jenis-Jenis Analisis Rasio Keuangan
Menurut Kasmir (2010, h.123), jenis- jenis rasio keuangan yang biasa
digunakan dalam analisis laporan keuangan antara lain:
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio analisa tentang kemampun perusahaan untuk menyelesaikan
kewajiban hutang jangka pendeknya.
Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah :
1) Rasio Lancar (Current Ratio)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya
2) Rasio Cepat (Quick Ratio)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya
3) Rasio Kas (Cash Ratio)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek..
4) Rasio Perputaran Kas (Cash Turn Over Ratio)
Rasio perputaran kas berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan
modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan
membiayai penjualan.
5) Inventory to Net Working Capital
Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.
2. Rasio Solvabilitas (Laverage Ratio)
Rasio solvabilitas adalah rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan
perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya, Adapun rasio-rasio yang
tergabung dalam rasio Solvabilitas, yaitu:
1) Rasio Hutang terhadap Total Aktiva (Debt to Asset Ratio)
Merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka
panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui
2) Rasio Hutang terhadap Ekuitas(Debt to Equity Ratio)
Merupakan perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas.
3) Long Term Debt to Equity Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur bagian dari modal sendiri
yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang.
LTDER
4) Rasio Kemampuan Membayar Bunga(Times Interes Earned)
Rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan perusahaan dalam membayar beban bunga
3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan sumber daya atau aktivanya. Yang tergolong dalam rasio ini
adalah:
1) Perputaran Piutang (ReceivableTurn Over)
Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan
piutang selama satu periode.
2) Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)
Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang
ditanam dalam persediaan berputar dalam satu periode.
3) Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)
Rasio yang digunakan untuk mengukur atau menilai keefektifan
modal kerja perusahaan.
4) Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turn Over)
Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang
ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.
5) Perputaran Aktiva (Total Assets Turn Over)
Total asset turn over merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan.
4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan. Jenis-jenis rasio ini adalah:
1) Net Profit Margin
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba
bersih setelah pajak.
2) Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment)
Rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah yang digunakan
dalam perusahaan.
3) Return on Equity
Rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak
dengan equity perusahaan
2.3. Hipotesis
Pengukuran kinerja akan memberikan umpan balik sehingga terjadi upaya
perbaikan yang berkelanjutan untuk mencapai tujuan di masa mendatang. Berdas-
arkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja keuangan
perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dilakukan., menunjukkan bahwa
uang perusahaan tersebut telah digunakan secara efisien dan efektif. Dengan
adanya pengukuran, analisis, dan evaluasi terhadap data yang berkaitan dengan
kinerja, perusahaan dapat segera menentukan berbagai cara untuk
mempertahankan atau meningkatkan efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan dan
sekaligus memberikan suatu informasi obyektif mengenai pencapaian hasil yang
diperoleh (Sardjito, 2000).
Berdasarkan masalah yang dirumuskan, maka dapat diperoleh hipotesis
sebagai berikut :
1. Laverage
Peneliti dalam penelitian ini menggunakan debt to equity dalam mengukur
leverage. Semakin tinggi nilai leverage maka semakin buruk kinerja. Sedangkan
semakin rendah leverage maka semakin baik kinerja.
H1 : Leverage berpengaruh secara positif terhadap kinerja keuangan perusahaan
berdasarkan rasio efisiensi kinerja.
2. Intergovernmental Revenue
Intergovernmental revenue biasa dikenal den- gan dana perimbangan
(Sumarjo, 2010). Dalam penelitian ini intergovernmental revanue dihitung
dengan perbandingan antara total dana perim- bangan dengan total pendapatan.
H2 : Intergovernmental revenue berpengaruh secara negatif terhadap kinerja
keuangan perusahaan berdasarkan rasio efisiensi kinerja.
2.4. Kerangka Konseptual
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan diatas dari teori yang
telah dibahas, maka dapat disusun kerangka pikir yang menggambarkan tentang
analisis penilaian kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis
rasio keuangan.
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian
PerusahaanPT.Semen Gresik Tbk
Laporan Keuangan Perusahaan
Teknik Analisis
Rasio Keuangan
BurukBagus
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan
keadaan yang menjadi fokus dalam penelitian berdasarkan data berupa angka
yang telah dikumpulkan (Widayat, 2004).
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan cirri-ciri
tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan(Sanusi, 2011:87).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan semen
gresik (persero), Tbk.
3.2.2. Sampel
Menurut Arikunto (2006: 131), “ sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti ”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive sampling yaitu sampel yang dipilih berdasarkan
atas adanya tujuan dan pertimbangan tertentu. Pengambilan sampel yang
digunakan adalah pada perusahaan semen gresik(persero),Tbk
3.3. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang diteliti adalah kinerja keuangan. Penjabaran atas kinerja
keuangan meliputi rasio likui- ditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio
profi- tabilitas (Sartono, 2001; Warsono, 2003; Wild dan Halsey, 2005; Hanafi
dan Halim, 2003).
Rasio likuiditas (liquidity ratio) menggambarkan kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang telah jatuh tempo. Indikator-
indikator yang digunakan: (a) current ratio, yang merupakan rasio tingkat
keamanan (margin of safety) kreditur jangka pendek atau kemampuan
perusahaan memba- yar utang-utang tersebut; (b) acid test ratio, yang
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam meme- nuhi kewajiban dengan
tidak memperhitungkan perse- diaan; serta (c) cash ratio, yang menunjukkan
ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban- kewajiban dengan
kas yang dimiliki.
Rasio solvabilitas (leverage ratio) mengukur sejauhmana perusahaan
dibiayai dengan utang. Indikator-indikator yang digunakan: (a) debt ratio,
yaitu menghitung total aktiva milik perusahaan yang dibiayai oleh utang; serta
(b) time interest earned ratio, yang menunjukkan kemampuan laba usaha
untuk menjamin beban bunga yang ditanggung perusahaan.
Rasio aktivitas (activity ratio) mengukur tingkat efektivitas pemanfaatan
sumber daya perusahaan. Indikator-indikator yang digunakan: (a) periode pe-
ngumpulan piutang, yaitu rata-rata harian yang diperlukan untuk mengubah
piutang menjadi kas, atau menunjukkan berapa waktu yang diperlukan sejak
perusahaan melakukan penjualan secara kredit sam- pai dengan menerima
pembayaran tunai; (b) perputaran piutang, di mana piutang yang dimiliki
perusa- haan mempunyai hubungan erat dengan volume pen- jualan kredit,
sehingga posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulan piutang dapat
dilakukan dengan menghitung tingkat perputaran piutangnya, yakni dengan
membagi total penjualan kredit dengan rata- rata piutang; (c) perputaran
persediaan, dimana prosedur serupa dengan mengevaluasi piutang dapat
digunakan, yaitu menghitung tingkat perputaran perse- diaan yang merupakan
rasio antara jumlah pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata; serta (d)
perputaran total aktiva, yang menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan
menggunakan keseluruhan aktiva tetap untuk menciptakan penjualan dan
menda- patkan laba, di mana tingkat perputaran ditentukan oleh elemen aktiva
itu sendiri.
Rasio profitabilitas (profitability ratio) mengu- kur tingkat efektivita
pengelolaan perusahaan yang ditunjukkan oleh jumlah keuntungan yang
dihasilkan dari penjualan dan investasi. Indikator-indikator yang digunakan: (a)
gross profit margin, yaitu rasio antara laba kotor (gross profit) yang diperoleh
perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama; (b)
net profit margin, yaitu rasio atau perbandingan antara laba bersih yang telah
dicapai dengan tingkat penjualan; serta (c) return on invest- ment (ROI),
menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang
digunakan.
3.4. Sumber Data
Menurut Arikunto (2006: 129), “sumber data adalah subyek dari mana
data dapat diperoleh “. Dalam penelitian ini data diperoleh dan dikumpulkan dari
perusahaan yang berupa data yang sudah diolah seperti sejarah perusahaan,
struktur organisasi, dan laporan keuangan tahunan perusahaan.
3.5. Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, berupa data keuangan
perusahaan yang meliputi neraca dan laporan laba rugi. Data diperoleh
menggu- nakan metode dokumentasi, yatu dengan merangkum data atau catatan
kertas kerja yang dianggap berhu- bungan dengan penelitian, yaitu laporan
keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi (Widayat, 2004).
3.6. Teknik Pengambilan Data
Dalam memperoleh data untuk penulisan penelitian ini, penulis
menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan mencari data-data yang berupa
catatan dalam hal ini adalah laporan keuangan perusahaan dari tahun 2009-2011
3.7. Teknik Analisis data
Setelah data yang diperlukan telah terkumpul, selanjutnya dilakukan
analisis dengan menggunakan teknik analisis rasio keuangan, yaitu
memperban- dingkan rasio-rasio finansial perusahaan antara satu periode dengan
periode lainnya. Dari perbandingan tersebut dapat diketahui arah trend dari
masing-masing rasio, yang mengimplikasikan kekuatan atau kelemahan dalam
aspek keuangan yang dimiliki perusahaan.
3.8. Hasil
3.8.1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Hasil pengukuran likuiditas
didasarkan pada current ratio, acid test ratio dan cash ratio.
3.8.2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka
panjang. Hasil pengukuran solvabilitas didasarkan pada debt ratio, dan time
interest earned ratio.
3.8.3. Rasio Aktivasi
Rasio aktivitas menunjukkan bagaimana sumber daya yang dimiliki
perusahaan telah dimanfaatkan secara optimal. Dalam penelitian ini difokuskan
pada kemampuan perusahaan secara efektif mengelola dua kelompok aktiva
khusus, piutang dan persediaan, serta total aktiva secara keseluruhan. Hasil
pengukuran aktivitas didasarkan pada perputaran piutang, periode pengumpulan
piutang, perputaran persediaan, dan perputaran aktiva tetap.
3.8.4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan atas pemanfaatan sumber daya yang dimilikinya.
Hasil pengukuran profitabilitas didasarkan pada gross profit margin, net profit
margin dan return on investment.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Study Pendekatan Praktik. Edisi
Revisi Enam. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Barlian, R.S. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi Kelima.Cetakan Kedua.
Yogyakarta: Literata Lintas Media. Hanafi, M.M., dan Abdul, H.
2003. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP
AMP YKPN.
Husnan, S., dan Enny, P. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Cetakan Kedua. Yogyakarta: Akademi Manajemen dan Percetakan.
Munawir, S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Cetakan
Kesebelas. Yogyakarta: Liberty.
Sartono, A. 2001. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplika si. Ed i s i Keem p
at . C eta k a n P er t a ma . Yogyakarta: BPFE.
Tampubolon, M. 2005. Manajemen Keuangan (Finance Management). Cetakan
Pertama. Bogor: Ghalia Indo- nesia.
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid Pertama. Edisi
Ketiga. Malang: Bayumedia Publish- ing.
Weston , F. J. 19 95. Ma na je men K eua ng an . Edisi Kesembilan.
Yogyakarta: BPFE.
Widayat. 2004. Metode Penelitian Pemasaran. Edisi Pertama. Cetakan
Pertama. Malang: CV Cahaya Press. Wild, J.J., dan Robert, F.H. 2005.
Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat