proposal advokasi anemi

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia Gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan terkait dengan insidennya yang tinggi dan komplikasi yang dapat timbul baik pada ibu maupun pada janin. Pada umumnya anemia pada ibu hamil disebabkan karena meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin. Biasanya juga anemia terjadi karena pola makan terganggu saat massa kehamilan. Anemia pada ibu hamil tidak bisa dianggap sepele, karena ini dapat beresiko fatal pada ibu hamil seperti keguguran, persalinan yang lama, pendarahan 1

Upload: rini-andella

Post on 23-Oct-2015

1.870 views

Category:

Documents


245 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Advokasi Anemi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia Gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah

yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk

pembentukan Hb tersebut. Anemia pada ibu hamil merupakan masalah

kesehatan terkait dengan insidennya yang tinggi dan komplikasi yang dapat

timbul baik pada ibu maupun pada janin.

Pada umumnya anemia pada ibu hamil disebabkan karena

meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin. Biasanya juga

anemia terjadi karena pola makan terganggu saat massa kehamilan. Anemia

pada ibu hamil tidak bisa dianggap sepele, karena ini dapat beresiko fatal

pada ibu hamil seperti keguguran, persalinan yang lama, pendarahan pasca

melahirkan, bayi lahir prematur, bahkan ada kemungkinan bayi lahir dengan

cacat bawaan, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Hal ini disebabkan, jika

Ibu hamil menderita kurang Energi Protein akan berpengaruh pada gangguan

fisik, mental dan kecerdasan anak, dan juga meningkatkan resiko bayi yang

dilahirkan kurang zat besi. Bayi yang kurang zat besi dapat berdampak pada

gangguan pertumbuhan sel-sel otak, yang dikemudian hari dapat mengurangi

IQ anak. Secara umum gizi buruk pada bayi, balita dan ibu hamil dapat

1

Page 2: Proposal Advokasi Anemi

2

menciptakan generasi yang secara fisik dan mental lemah. Dilain pihak anak

gizi buruk rentan terhadap penyakit karena menurunnya daya tahan tubuh.

Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan

zat besi (Fe) hingga disebut Anemia Kekurangan Zat Besi atau Anemia Gizi

Besi. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya anemia

pada ibu hamil seperti perbaikan asupan gizi, program pemberian tablet besi,

dan pemberian preparat besi jauh sebelum merencanakan kehamilan. Akan

tetapi upaya-upaya tersebut belum memuaskan. Prevalensi anemia gizi besi

pada ibu hamil masih berkisar antara 50-60% dan anak Balita sekitar 45%.

Salah satu kendala yang sering dihadapi dalam upaya perbaikan status

anemia gizi adalah keterbatasan jumlah tenaga gizi baik dari segi kuantitas

maupun kualitas sesuai dengan kompetensi yang ada dalam setiap unit

pelayanan kesehatan masyarakat, baik dirumah sakit maupun di sarana

pelayanan kesehatan lainnya.

Jurusan gizi Politeknik Kesehatan Nanggroe Aceh Darussalam

sebagai institusi yang melahirkan tenaga ahli gizi program studi D-IV yang

salah satu bidang peminatannya adalah gizi masyarakat. Beberapa kompetensi

lulusan D-IV gizi harus dicapai dalam bentuk kegiatan PKL yang dilakukan

di Puskesmas. Kompetensi ahli gizi sebagai pelaksana gizi di masyarakat di

institusi, maka dalam proses belajar mengajar mahasiswa diwajibkan

mempunyai kemampuan dan pengalaman dalam manajemen pelayanan gizi di

Page 3: Proposal Advokasi Anemi

3

Puskesmas yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu kegiatan

surveilens, screening gizi, diklat gizi dan asuhan gizi.

Salah satu kompetensi lain yang diharapkan adalah kegiatan advokasi

berupa rangkaian kegiatan dari mulai sosialisasi hingga pendampingan

kegiatan pada stackholder terkait. Kegiatan ini dimaksudkan untuk

mendukung berjalannya program dengan kesinambungan dan meminimalisir

kendala yang timbul.

B. Prioritas Masalah

Pada kegiatan surveilens dan screening di Puskesmas Kuta Baro,

advokasi dilakukan kepada Kepala Puskesmas selaku preseptor juga tenaga

pelaksana gizi selaku CI. Hal ini disampaikan meliputi lama kegiatan, macam

dan ragam kegiatan serta dukungan yang diperlukan. Berkaitan dengan

kegiatan surveilens berupa pengumpulan data sekunder Puskesmas.

Karenanya izin kepala Puskemas selaku pimpinan institusi sangatlah penting

seraya menjelaskan bahwa dari rangkaian data tersebut dapat diketahui

persoalan yang berpotensi muncul.

Kegiatan screening lebih menfokuskan kegiatan outdoor antara lain

berpartisipasi dalam kegiatan dipuskesmas dimaksudkan untuk pengumpulan

data ibu hamil yang anemia.

Jika dalam interpretasi data pada kegiatan surveilans dan screening

gizi terdapat masalah, maka tindak lanjut dalam mengatasi hal ini yaitu

Page 4: Proposal Advokasi Anemi

4

membuat pendidikan dan pelatihan sesuai dengan masalah yang terdapat

diwilayah kerja Puskesmas Kuta Baro.

C. Rencana Persiapan

a. Bahan dan Alat Penyuluhan

- Materi Anemia

- LCD

- Flipchart

- Spidol

- Kertas

b. Data

- Prevalensi Anemia di Indonesia

- Prevalensi Anemia di Aceh

- Prevalensi Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro

c. Tenaga

Narasumber kepala Kesehatan Masyarakat, Pengawai Dinas Kesahatan.

d. Biaya

Biaya akan di ambil dari biaya program Puskesmas Kuta Baro.

e. Surveilen Gizi buruk

Pelaksanaan pemantauan wilayah kerja puskesmas Kuta Baro.

f. Advokasi dan sosialisasi penanggulangan Anemia.

g. Manajemen program dan pelatihan petugas.

Page 5: Proposal Advokasi Anemi

5

BAB II

TUJUAN ADVOKASI

A. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan advokasi pada pimpinan institusi.

terhadap rencana praktek kegizian yang akan dilakukan, dapat menambah

pengalaman untuk melakukan advokasi selanjutnya, serta dapat menurunkan

angka prevalensi anemia di puskesmas Kuta Baro.

B. Tujuan Khusus

1. Meningkatkan cakupan deteksi dini anemia melalui pemeriksaan di

Puskesmas.

2. Meningkatkan cakupan dan kualitas tatalaksana anemia di puskesmas

3. Menyediakan Tablet besi kepada ibu hamil yang anemia.

4. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang makanan sumber zat besi

yang bagus untuk di konsumsi.

Page 6: Proposal Advokasi Anemi

6

BAB III

MANFAAT HASIL YANG AKAN DICAPAI

Adapun manfaat hasil yang diharapkan anatar lain :

1. Setelah dilaksanakan advokasi maka hasil yang akan diperoleh adalah dapat

menurunkan angka prevalensi anemia.

2. Revitalisasi posyandu untuk mendukung pemantauan status anemia ibu

hamil.

3. Dapat meningkatkan keterampilan tatalaksana terhadap anemia.

4. Dapat meningkatkan kewaspadaan dini terhadap masalah anemia.

5. Dapat memberikan konseling terhadap masalah anemia.

6. Praktek kerja lapangan (PKL) dapat berlangsung sesuai dengan yang

direncanakan setelah diperoleh komitmen dengan pihak institusi.

7. Pihak Puskesmas dapat mendukung secara penuh dengan cara berpartisipasi

dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Page 7: Proposal Advokasi Anemi

7

BAB IV

PELAKSANAAN ADVOKASI

A. Tinjauan Program

Seluruh rangkaian praktek kerja lapangan di advokasi kepada

preseptor secara sistematis. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan sampaikan

antara lain sifat PKL yang berbentuk mengarah kepada PKL mandiri yaitu

dukungan perbaikan penaggulangan masalah gizi buruk. Karenanya peran

supervisor dari akademik menjadi hal yang sangat penting.

Pelaksanaan Program yang menjadi prioritas meliputi :

1. Pelaksanaan Surveilans gizi, yaitu melihat data sekunder yang ada di

arsip puskesmas. Kemudian di peresentasekan untuk medapatkan hasil

interpretasi data.

2. Pelaksanaan screening gizi dengan sasaran pada ibu hamil.

3. Pelaksanaan penanggulangan kepada ibu hamil yang anemia.

4. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan anemia diwilayah kerja Puskesmas

Kuta Baro..

B. Pelaksanaan Program

Langkah-langkah kegiatan pelaksanaan program di Puskesmas Kuta

Baro yaitu sebagai berikut :

Page 8: Proposal Advokasi Anemi

8

1. Melakukan advokasi tentang program penanggulangan kasus anemia

pada ibu hamil yang akan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kuta

Baro.

2. Melaksanakan surveilans dengan acuan data sekunder dari arsip

puskesmas.

3. Melakukan screening gizi terhadap ibu hamil dengan melakukan

pemerikaan status anemia ibu hamil setiap bulan di posyandu.

4. Dari hasil surveilans dan screening gizi, ditemukan masalah. Untuk

memperkecil atau menghilangkan masalah dilakukan intervesi dengan

cara melakukan asuhan gizi dan diklat (pendidikan dan pelatihan).

5. Untuk dapat melakukan semua program tersebut, perlu adanya advokasi

yang baik kepada semua mitra agar program dapat dijalankan dengan

baik.

Page 9: Proposal Advokasi Anemi

9

BAB V

ASUMSI ADVOKASI

A. Asumsi Positif

- Mahasiswa bisa melakukan advokasi kepada Kepala Puskesmas dan

mempersiapkan laporan advokasi serta intervensi.

- Terjalinnya kerja sama yang baik dengan semua mitra terkait sehingga

diperoleh komitmen yang baik yang dapat menujang kegiatan.

B. Asumsi Negatif

- Adanya kesalahan dan perbedaan persepsi terhadap permasalahan yang

timbul.

- Belum terciptanya kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan mitra

di wilayah kerja puskesmas Batoh dikarenakan kurangnya komunikasi

awal sebelum advokasi dilaksanakan.

- Terbatasnya waktu pelaksanaan advokasi dikarenakan minimnya waktu

pembimbing, CI dan peserta advokasi.

Page 10: Proposal Advokasi Anemi

10

Page 11: Proposal Advokasi Anemi

11

BAB VI

ORGANISASI

A. Struktur

- Ketua panitia : Pipit Novalinda

- Anggotta : Ferra Ona Lianti

- Riza Fitria

- Dewi Yanti

B. Tugas panitia

No Tugas Nama

1. Moderator Ferra Ona

2. Presentator Pipit Novalinda

3. Seksi persiapanDewi Yanti

Riza Fitria

Page 12: Proposal Advokasi Anemi

12

BAB VII

JADWAL KEGIATAN

Kegiatan advokasi dilaksanakan selama 3 minggu yaitu disetiap

kegiatan dilakukan advokasi.

No Kegiatan Waktu Penanggung jawab Keterangan

1Persiapan 6/5.2013 Dewi Yanti Persiapan

advokasi

2Pelaksanaan Ferra Ona Pelaksanaan

program

3Evaluasi pelaksanaan laporan

Pipit NovalindaRiza Fitria

Penulisan laporan

Page 13: Proposal Advokasi Anemi

13

BAB VIII

PLAN OF ACTION

A. Urutan Kegiatan

B. Rangkaian Kegiatan

No Kegiatan I II III IV V VI

1. Pembukaan

2. Advokasi I

3. Sceening Gizi

4. Advokasi II

5. Surveilans gizi

6. Advokasi III

7. Rencana Diklat

8. Advokasi IV

9. Diklat Gizi

10. Advokasi V

11. Penanggulangan Anemia

12. Penutupan

Coacing peserta khususnya tentang

advokasi

Persiapan materi yang akan

diadvokasikan

Kegiatan advokasi

Page 14: Proposal Advokasi Anemi

14

C. Rincian Kegiatan

No

Kegiatan Lokasi Sasaran target Waktu pelaksanaa

n

Penanggung jawab

1 Melakukan Advokasi dengan Kepala Puskesmas

Puskesmas

Kepala pusksesmas

100% tercapai

Minggu pertama sampai minggu terakhir

Mahasiswi

2 Pengumpulan data screening ibu hamil Pengumpulan data surveilans

Puskesmas /posyandu

Ibu hamil 100% tercapai

Minggu pertama dan minggu kedua

Mahasiswi

3 Mengolah data screening dan surveilans

Puskesmas

Ibu hamil 100% tercapai

Minggu pertama dan minggu kedua

Mahasiswi

4 Melakukan penanggulangan anemia

Desa Ibu hamil yang anemia

100% tercapai

Minggu kedua sampai dengan minggu ketiga

Mahasiswi

5 Melakukan diklat gizi

Puskesmas

TPG, Kader, masyarakat

100% tercapai

Minggu kedua sampai minggu tiga

Mahasiswi

6 Membuat laporan PKL

- Peserta/

Mahasiswa

100% tercapai

Minggu pertama sampai minggu ketiga

Mahasiswi

Page 15: Proposal Advokasi Anemi

15

BAB IX

NETWORK PLANNING

Organisasi atau institusi yang direncanakan akan dijadikan network

planning :

1. Kepala Puskesmas Kuta Baro, dalam hal ini bekerja sama yang bertujuan

untuk mendapatkan dukungan moril maupun materil.

2. Kepala Tata Usaha Puskesmas Kuta Baro sebagai pusat data sekunder serta

penanggung jawab laporan SP2TP.

3. Mitra kerja di Puskesmas Kuta Baro dalam hal ini perawat, bidan

koordinator, bidan desa dan kader koordinator saling bekerjasama dalam

kegiatan advokasi.

4. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kuta Baro yang menjadi sasaran atau

target, dapat berpartisipasi dalam program kegiatan.

Page 16: Proposal Advokasi Anemi

16

BAB X

RENCANA PENILAIAN

No Input Proses Target/sasaran Indicator

keberhasilan

1. Rencana

advokasi

Pelaksanaan

advokasi

Ka. PKM, TPG

dan mitra terkait

Adanya komitmen

tentang

pelaksanaan

kegiatan

selanjutnya

2. Rencana

screening

Pelaksanaan

screening

Ibu Hamil Adanya hasil

screening bayi dan

balita

3. Rencana

surveilans

Pelaksanaan

surveilans

TPG PKM Adanya

kesepakatan

tentang

pelaksanaan

surveilans

4. Rencana

Penanggulangan

Anemia

Pelaksanaan

Penanggulangan

Anemia

Ibu Hamil Terlaksanya asuhan

gizi sesuai dengan

perencanaan

5. Rencana diklat Pelaksanaan TPG, Kader dan Terlaksananya

Page 17: Proposal Advokasi Anemi

17

diklat masyarakat diklat sesuai

dengan

perencanaan.

6. Partisipasi

dalam kegiatan

Mengundang

sasaran yang

akan diajak

berpartisipasi

Ka. PKM, TPG

PKM dan peserta

lainnya

Semua yang

diundang hadir

pada kegiatan

7. Kesepakatan Advokasi dan

komunnikasi

Ka. PKM, TPG

PKM dan mitra

terkait

Tercapainya

kesepakatan

terhadap kegiatan-

kegiatan yang akan

dilakukan

Page 18: Proposal Advokasi Anemi

18

BAB XI

RENCANA TINDAK LANJUT

Berdasarkan hasil data screening gizi data surveilance gizi akan diolah

secara manual menggunakan excel dan hasil tersebut akan direncanakan

membuat kegiatan tindak lanjut berdasarkan permasalahan yang didapat

dalam wilayah kerja Puskesmas Kuta Baro seperti asuhan gizi individu dan

diklat.