proposal

Upload: netta-fitria

Post on 05-Mar-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anmn prospo

TRANSCRIPT

8

LEMBAR PENGESAHAN

Proposal skripsi ini telah diterima oleh Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam 45 Bekasi. Dengan Judul Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan Dan Kelentukan Togok Terhadap Kemampuan Smash Dalam Permainan Tenis Meja Pada Lingkungan Warga Perumahan Chandra Baru

Bekasi, 22 Juni 2015Disetujui Oleh,Ketua Jurusan Penjaskesrek

Taryono, S.Pd

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Proposal ini yang berjudul Hubungan Antara Kecepata Lari 50 Meter Kelentukan Togok Dengan Kemampuan Smash Dalam Permainan Tenis Pada Lingkungan Warga Perumahan Chandra Baru, telah diterima dan disahkan oleh dewan penguji skripsi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam 45 Bekasi.

Hari:Tanggal:

1. Penguji I:(.)2. Penguji II:(.)3. Penguji III:(.)

A.Latar BelakangOlah raga di Indonesia ini menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan, dengan banyaknya kegiatan-kegiatan yang di adakan di daerah-daerah sampai tingkat nasional.Banyak olah raga yang telah memasyarakat. Cabang olah raga raga tenis meja merupakan cabang olah raga yang mulai berkembang ke pelosok daerah. Belum ada penelitian berapa banyak daerah yang menekuni cabang olah raga ini.Oleh karena itu tenis mejamerupakan olah raga yang memasyarakat dan olah raga yang mulai digemari baik sebagai rekreasi. Hobby dan prestasi. Latihan peningkatan kondisi fisik sebagai prestasi unthidup seuk mengharumkan nama derah dan Negara.Hal ini telah menjadi gambaran di Indonesia khususnya dan Negara-negara lain pada umumnya.Untuk mencapai prestasi olah raga yang maksimal dalam suatu cabang olah raga, paling tidak ada 5 faktor yang perlu mendapat perhatian pembina yaitu: Faktor fisik, faktor teknik, faktor taktik, faktor mental, dan faktor nasib. Empat faktor yang pertama adalah faktor-faktor yang dimungkinkan bisa dimanipulasi oleh pembina. Sedang faktor yang disebut terakhir (nasib atau keberuntungan) tidak siapapun manusia yang bisa menentukan, artinya betapapun siapnya atlit atau regu jika suatu nasib belum berpihak, maka kemenagan begitu sulit diraih dan sebaliknya tidak jarang seorang atlit atau regu yang dalam segala hal dibawah lawannya, tetapi kemenangan berpihak padanya.Permainan tenis meja adalah permainan yang menuntut adanya kesiapan fisik, taktik, teknik, dan kematangan bertanding serta kematangan mental. Kondisi fisik yang baik tanpa didukung teknik penguasaan bola serta mental yang baik, prestasi yang dicapai tidak seimbang. Demikian pula sebaliknya memiliki kondisi fisik yang jelek tetapi teknik dan taktik serta mental yang baik juga kurang mendukung tercapainya prestasi yang diharapkan.B. Batasan dan Rumusan Masalah1. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, masalah yang dibatasi yaitu pengaruh kekuatan otot lengan dan kelentukan togok (Belakang) pada teknik smash permainan tenis meja.2. Rumusan masalahMasalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:a. Adakah hubungan antara kekuatan otot lengan dan kelentukan togok terhadap smash dalam permainan tenis meja?b. Adakah hubungan antara kelentukan togok terhadap kemampuan smash pada permainan tenis meja?c. Adakah hubungan antara kekuatan otot lengan terhadap kemampuan smash pada permainan tenis meja?C.Tujuan PenelitianTujuan yang hendak dicapai dalam pelatihan ini adalah untuk mengetahui:1. Untuk mengetahui adanya hubungan antara otot lengan dan kelentukan togok terhadap smash dalam permainan tenis meja.2. Untuk mengetahui adanya hubungan antara kelentukan togok terhadap kemampuan smash pada permainan tenis meja.3. Untuk mengetahui adanya hubungan antara kekuatan otot terhadap kemampuan smash pada permainan tenis meja.D.ManfaatPenelitian1. Bagi penelitiPenelitian ini merupakan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam 45 Bekasi.2. Bagi pemain tenis mejaMerupakan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan untuk latihan guna meningkatkan prestasi.E. Definisi OperasionalDefinisi Operasional diberikan untuk menjelaskan tentang judul yang diambil yaitu: Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan Dan Kelentukan Togok Terhadap Kemampuan Smash Dalam Permainan Tenis Meja1. Kekuatan otot lengan: Sajato (1988:16) Berpendapat bahwa kekuatan otot lengan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima sewaktu bekerja.2. Kelentukan togok belakang: Harsono (1988:163) Berpendapat bahwa Kelentukan togok belakang adalah kemampuan untuk melakukan gerak dalam ruang gerak sendi, kelentukan juga di tentukan oleh elastisitas tidaknya Otot-otot tertentu.3. Tehnik Smash Dalam Tenis meja: Disebut juga pukulan pembunuh/pembantai bola karena merupakan pukulan yang bertenaga paling besar, cepat, dan berbahaya.F. Anggapan Dasar 1. Anggapan dasar Adapun anggapan dasar dari peneliti yang mendukung judul dan masalah dalam penelitian ini adalah apakah kekuatan otot lengan dan kelentukan togok mempunyai pengaruh terhadap kemampuan smash dalam tenis meja, seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (1998 : 19) sebagai berikut :Anggapan dasar merupakan sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi hal-hal dipakai untuk berpijak bagi peneliti didalam melaksanakan penelitiannyaAdapun yang menjadi anggapan dasar bagi peneliti ini adalah suatu kegiatan olahraga permainan diantaranya permainan tenis meja dimana yang menjadi menjadi titik sentral dalam melakukan kegiatan olahraga adalah gerak.Smash merupakan pukulan keras yang dilakukan dari samping. Apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan dan kelentukan togok untuk mendapatkan hasil smash yang baik.G.HipotesisBerdasarkan teoritis yang telah dikemukakan itu, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :1. Adanya hubungan antara otot lengan dan kelentukan togok terhadap smash dalam permainan tenis meja.2. Adanya hubungan antara kelentukan togok terhadap kemampuan smash pada permainan tenis meja.3. Adanya hubungan antara kekuatan otot terhadap kemampuan smash pada permainan tenis meja.H. Metode Penelitian1. Dalam penelitian yang berkaitan dengan tujuan untuk mengetaui adanya hubungan antara otot lengan dan kelentukan togok terhadap smash dalam permainan tenis meja. Diperlukan suatu metode yang dapat memberikan gambaran atau penjelasan objek yang akan di teliti. Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah metode Korelasi. Menurut Faenkel dan Wallen, 2008:328) Penelitian Korelasi adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tinggkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel.I. Populasi dan sampel 1. PopulasiProses penelitian memerlukan suatu populasi sebagai sumber data dan merupakan keseluruhan bahan atau elemen yang diselidiki atau diteliti. Menurut mia kusumawati Populasi adalah totalitas objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, dan benda yang mempunyai kesamaan untuk dijadikan data penelitian.Berdasarkan uraian diatas maka yang akan dijadikan atlet adalah atlet-atlet remaja umur 15 25 tahun pada lingkungan warga perumahan chandra baru yang berjumlah 20 orang.2. SampleSampel yang digunakan Berjumlah 20 orang laki laki dari remaja lingkungan perumahan Chandra baru.J. Waktu dan Tempat Penelitiana. Waktu penelitianWaktu Pelaksanaan Untuk melakukan proses penelitian yang terencana, dalam melaksanakannya waktu dan tempat harus terlebih dahulu ditentukan. Adapun waktu yang diperlukan oleh peneliti selama 3 (tiga) bulan. b. Tempat penelitianUntuk sebuah penelitian, peneliti menggunakan tempat untuk melakukan penelitian yaitu di Balai RW 022 perumahan chandran baru pondok gede Bekasi.

K. Desain Penelitian dan Langkah langkah Penelitian1. Desain X1

Y

X2

Keterangan :X1 : Kekuatan Otot LenganX2 : Kelentukan TogokY: Kemampuan smash dalam tenis meja2. Langkah Populasi

Sampel

Test Smash Test Perputaran BahuTest Push Up

Pengolahan Data dan Analisis

Kesimpulan

I. Instrumen penelitian1. Push upa. Dilakukan selama 2 menit, jika dapat melakukan push-up sebanyak 40 ke atas maka dikategorikan kebugaran jasmani BAIK.b. Jika dapat melakukan push-up sebanyak 30-39 maka dikategorikan kebugaran jasmani CUKUP.c. Jika dapat melakukan push-up kurang dari 29 maka dikategorikan kebugaran jasmani KURANG.

2. Test Perputaran Bahua. Gaya kupu-kupu dalam renang, b. Gaya lintas tayangc. Gaya punggung3. Test Smasha. Berdiri di lapangan tenis meja.b. Tangan kanan memegang bet dan tangan kiri memegang bola atau pun sebaliknya.c. Setelah aba-aba Ya bersiap menerima bola.d. Saat melakukan smash harus fokus terhadap target.e. Lakukan secara berulang-ulang dengan 10 kali kesempatan.3

21

B1

3

A2A11

J. Prosedur Analisis Data1. Mencari nilai rata-rata dari data hasil penelitian dengan rumusan sebagai berikut:

Keterangan :: Nilai rata rata yang dicariXi: Jumlah skorn: Jumlah responden2. Mencari simpangan baku (S) dari data hasil penelitian dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :S: simpangan baku yang dicari (X ? )2: jumlah hasil penguadratan nilai skor dikurangi rata ratan 1: jumlah sampel dikurangi satu3. Menguji normalitas data dengan menggunakan uji normalitas lilliefors sebagai berikut:a. Pengamatan X1,X2,,Xn dijadikan bilangan baku Z1,Z2,,ZN dengan menggunakan rumus:

( dan S masing masing merupakan rata rata dan simpangan baku dari sampel).b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F (Z1) = P (Z Z1).c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1,Z2,,ZN Zi.Jika proporsinya ini dinyatakan S(Zi), maka:

d. Menghitung selisih F (Zi) S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.4. Menghitung koefisien korelasi antara (X1) dan (Y) sebagai berikut:

Keterangan :rxy: koefisien korelasi yang dicariXY: jumlah perkalian skor x dan skor yX: jumlah skor xY: jumlah skor yn: jumlah pasangan sampel (X dan Y)5. Untuk memberikan interpretasi terhadap kuatnya korelasi, maka digunakan pedoman sebagai berikut:Tabel 3.4R=0,000:Tidak ada hubungan

R= 0,01 - 0,20:Rendah

R= 0,21 - 0,50:Sedang

R= 0,51 - 0,70:Cukup

R= 0,71 - 0,90:Tinggi

R= 1,90 - 1,00:Sempurna

Klasifikasi Koefisien Korelasi Tes

6. Menguji signifikansi koefisien korelasi (X1) dan (Y) sebagai berikut:

Keterangan :t: nilai signifikansi koefisien korelasi yang dicarir: koefisien korelasi yang diperolehn: jumlah sampelr2: hasil pengkuadratan koefisien korelasi7. Menghitung koefisien korelasi antara (X2) dan (Y) sebagai berikut:

Keterangan :rxy: koefisien korelasi yang dicariXY: jumlah perkalian skor x dan skor y?X: jumlah skor x?Y: jumlah skor yn: jumlah pasangan sampel (X dan Y)8. Menguji signifikansi koefisien korelasi antara (X2) dan (Y) sebagai berikut:

Keterangan :t: nilai signifikansi koefisien korelasi yang dicarir: koefisien korelasi yang diperolehn: jumlah sampelr2: hasil penguadratan koefisien korelasi9. Menghitung koefisien korelasi antara (X1), (X2) dan (Y) sebagai berikut :

Keterangan := koefisien korelasi ganda antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y= koefisien korelasi X1 dengan Y= koefisien korelasi X2 dengan Y= koefisien korelasi X1 dengan X210. Menguji signifikansi koefisien korelasi antara korelasi antara indeks (X1), (X2), dan (Y) sebagai berikut :

Keterangan :R: koefisien korelasi gandan: banyaknya anggota sampelk: banyaknya variabel bebas

DAFTAR PUSTAKAKusumawati Mia. 2015. Penelitian Pendidikan Penjas. Bekasi: Equator.Pasuhtar.blogspot.com. 2014. diakses pada tanggal 22/06/2015https://prajasetia.wordpress.com/2008/11/14/tes-keterampilan-dasar-tenis-meja/https://dinamikaolahraga0.blogspot.com/2012/11/kontribusi-kelentukan-togok-belakang.html