proposal

70
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENGASUH PANTI TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOLOGI REMAJA DI PANTI ASUHAN AISYIAH CABANG NANGGALO PADANG TAHUN 2011 PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan Oleh : MIFTAHUL JANNAH NIM 08111405 1

Upload: ivanny-leoni

Post on 23-Sep-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Proposal

TRANSCRIPT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENGASUH PANTI TERHADAP PERKEMBANGAN

PSIKOLOGI REMAJA DI PANTI ASUHAN

AISYIAH CABANG NANGGALO

PADANG TAHUN 2011PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAHDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Diploma III Keperawatan

Oleh :MIFTAHUL JANNAH

NIM 08111405

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehinngga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah penulisan tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Pengasuh Panti Terhadap Perkembangan Psikologi Remaja di Panti Asuhan Aisyah Cabang Nanggalo Padang tahun 2011.

Dalam penulisan ini banyak hambatan yang peneliti hadapi, namun berkat dorongan semua pihak, Karya Tulis Ilmiah ini dapat peneliti selesaikan. Maka pada kesempatan ini penelti ingin menyempaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Ns.Zulham Efendi,S.kep sebagai pembimbing yang telah mengarahkan dan memberikan masukan dengan penuh perhatian dan kesabaran sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal karyaTulis Ilmiah ini.

2. Ibu MitaYani, SST, M.Biomed sebagai Ketua Prodi DIII Keperawatan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang.

3. Ibu Hj. Elmiyasna. K, Skp. MM sebagai ketua STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang.

4. Bapak H.Muslim SKM selaku ketua yayasan STIkes MERCUBAKTIJAYA Padang.

5. Terima kasih kepada Ibu Hj. Zubaidah Yaqub selaku pimpinan Panti Aisyiah Cabang Nanggalo Padang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

6. Teristimewa buat kedua orang tua serta doa yang tidak henti-hentinya untuk peneliti.

7. Yang tersayang sahabat-sahabat yang banyak memberikan bantuan dan dukungan demi selesainya Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Staf dosen dan admistrasi STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang yang telah membantu dalam kelancaran Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Rekan-rekan mahasiswa STIKes MERCUAKTIJAYA Padang prodi DIII Keperawatan angkatan 2011 yang senasib dan seperjuangan,terima kasih atas dukungan dan bantuan serta kebersamaan kita selama ini.

Penulisan menyadari bahwa dalam penulisan Karya tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Karya tulis Ilmiah ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih

Padang, Juli 2011Penulis

DAFTAR ISILEMBARAN PERSETUJUAN DAN PEMBIMBINGKATA PENGANTAR i

DAFTAR ISIiii DAFTAR LAMPIRAN vDAFTAR TABELvi BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang11.2 Rumusan Masalah5

1.3 Tujuan Penelitian6

1.4 Manfaat Penelitian7BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis8

2.2 Kerangka konsep222.3 Hipotesis222.4 Defenisi Operasional23BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian253.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian253.3 Populasi dan Sampel253.4 Teknik Pengumpulan Data263.5 Teknik Pengolahan263.6 Analisa Data.. 27

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRANBAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSalah satu periode dalam rentang kehidupan individu adalah masa remaja. konopka dalam Pikunas (1976) dan Kaczman dan Riva (1996), mengemukakan bahwa masa remaja merupakan segmen yang sangat penting dalam siklus perkembangan individu, dan merupakan masa transisi yang dapat di arahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat.(Yusuf,2004:71) Berkaitan dengan masa transisi atau periode peralihan, Hurlock (2003) juga mengemukakan bahwa semua tugas perkembangan pada masa remaja di pusatkan pada usaha penanggulangan sikap dan pola prilaku yang kekanak-kanakan serta mengadakan persiapan untuk mengahadapi masa dewasa. Diantaranya yang tersulit adalah penyesuaian sosial yang meliputi meningkatnya pengaruh kelompok sebaya, pola prilaku sosial yang lebih matang, pengelompokan sosial baru dan nilai-nilai baru dalam pemilihan teman dan pemimpin.Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan. http://www.psikologi.com Pencapaian tugas perkembangan psikologis remaja ini sangat dipengaruhi oleh banyak hal. Hal terpenting yang sangat berpengaruh kepada perkembangan remaja adalah pengaruh teman sebaya dan yang kalah pentingnya yaitu pengaruh orang tua. Monks mengatakan bahwa Remaja membutuhkan baik orang tua maupun teman sebaya dan bahkan mereka menerima keduanya tadi sebagai penasehat dan pembimbing. (Harditono,2005:317)Peranan orang tua dalam memberikan bimbingan kepada remaja akan sangat mempengaruhi bagaimana cara remaja itu mencapai tugas perkembangannya, termasuk perkembangan psikologi. Salah satu tugas perkembangan remaja adalah untuk hidup mandiri. Di tengah berbagai gejolak perubahan yang terjadi pada masa kini, betapa banyak remaja mengalami kekecewaan dan rasa frustasi yang mendalam terhadap orang tua karena tidak kunjung mendapatkan apa yang dinamakan kemandirian. (http://www.e-psikologi.com)Penyelidikan yang dilakukan fahrozi (2005) tentang gambaran kematangan emosional, kepribadian dan sosial remaja putus sekolah di Jakarta, didapatkan 72% remaja tersebut memiliki ketidakmatangan emosional, sosial, dan kepribadian yang tidak matang hanya 28% yang mempunyai kematangan emosional, social, dana kepribadian sesuai dengan perkembabganya. Faktor utama yang menjadi penyebab adalah kelalaian orang tua di samping lingkungan sektar remaja. Penelitian lain yang dilakukan Dadang (2006) tentang factor-faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang di Bandung. Ditemukan 35% disebabkan oleh perlakuan orang tua yang salah terhadap remaja, 10% karena kurang pendidikan nilai agama, 15% karena perceraian orang tua, 15% karena faktor ekonomi,17% karena faktor lingkungan, dan 5% karena faktor lain. Kesimpulan yang dapat ditarik dari dua penelitian di atas bahwa prilaku orang tua terhadap remaja akan sangat berpebgaruh terhadap perkembangan remaja (http://www.penelitian-Uny.or.id/dasi/asri.httm)Namun menjadi pertanyaan bagi anak yang tidak mempunyai orang tua bahkan keluarga atau tidak memiliki fasilitas yang seharusnya ada dengan alasan masalah sosial. Sementara sebagai seorang remaja dalam masyarakat luas dan sebab kompleks, ia memerlukan suatu lingkungan tempat tinggal dimana ia dapat merasa mana dan memperoleh kasih sayang dan penerimaan. Dengan demikian dapat dimengerti mengapa banyak remaja yang mengalami sociopathy atau memiliki kepribadian anti-sosial, yaitu individu yang tidak social dan sering konflik dengan masarakatnya, tidak mampu loyal terhadap individu,kelompok,atau nilai social bersikap selfish, tak bertanggung jawab, impulsive,tak punya rasa masalah,toleransi terhadap frustrasi rendah dan cendrung menyalahkan orang lain. http://www.rudy.250x.com/sem1 012/waysima.httm)Upaya untuk mengawasi dan mengatasi munculnya penyimpangan perkembangan anak-anak dan remaja yang telah berpisah dari orang tuanya, pemerintah mendirikan lembaga-lembaga sosial yang dapat menggantikan peran orang tua serta mengawasi perkembangan anak-anak dan remaja tersebut, di antaranya yaitu didirikanya panti asuhan.Panti asuhan merupakam lembaga sosial yang menampung, merawat, dan mendidik anak-anak dan remaja yang menjadi korban dari berbagai hambatan orang tua, seperti sosial ekonomi, kematian orang tua, dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaanya, panti asuhan bertujuan agar anak dapat melaksanakan fungsi sosialnya sebagaimana anggota masarakat lain, yang terampil dan aktif berpatisipasi secara produktif didalam lingkungan tempat tinggal mereka. Di panti asuhan, mereka akan mendapatkan pengasuh berperan sebagai pembimbing, penasehat yang hidup bersama layaknya seperti orang tua mereka (Ashari,2003 dalam http://www.psikologi-unter.com/abstrak/skripsi.php) Panti Asuhan Aisyiah cabang Nanggalo Padang merupakan panti asuhan didirikan oleh yayasan Aisyiah dalam menangani masalah anak-anak remaja yang terpisah dari orangtuanya atau memiliki masalah ekonomi. Panti Asuhan Aisyiah memiliki anak asuh keseluruhanya perempuan dengan jumlah anak asuh 62 orang, dan remaja 47 orang dengan jumlah pengasuh 32 orang.

Studi awal yang dilakukan pada tanggal 10 januari Tahun 2011 yang didapat dari wawancara 10 orang remaja Terdapat perilaku remaja yang berbeda-beda dalam hal kepercayaan diri dan motivasi belajarnya.Diantara survey yang dilakukan 5 diantara 10 orang remaja mengatakan kurang semangat menjalani aktivitas sekolah dan belajar. Mereka merasa tidak termotivasi terutama dalam hal belajar sehingga prestasi yang di dapatkan kurang memuaskan, didukung orang tua mereka atau keluarga kurang menemuinya. Dan perilaku beberapa pengasuh terkihat kurang memfasilitasi perkembangan psikologi remaja, diantara perilaku tersebut kurangnya kepercayaan pengasuh terhadap remaja, kurangnya dukungan dari pengasuh terhadap kegiatan positif yang dilakukan remaja terutama dalam hal proses belajar di sekolah, kurangnya penghargaan pengasuh terhadap keputusan remaja. Agar dapat memfasilitasi perkembangan psikologi remaja secara optimal, pengasuh harus bisa mengenal dan memahami remaja terutama tentang perkembangan psikologi remaja. Pengetahuan dan sikap pengasuh terhadap perkembangan psikologi remaja akan sangat berpengaruh pada pemahaman dan tindakan pengasuh dalam memfasilitasi perkembangan psikologi remaja. Senada dengan pendapat Notoatmojo (2003) bahwa tindakan seseorang, dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap. Jika berbagai tuntutan psikologis yang muncul pada tahap perkembangan manusia tidak berhasil dipenuhi, maka akan muncul dampak yang secara signifikan dapat menghambat kematangan psikologisnya di tahap-tahap yang lebih lanjut. http://www.psikologi.comBerdasarkan uraian diatas dan sepengetahuan peneliti belum ada penelitian terdahulu tentang hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan pengasuh panti terhadap perkembangan psikologi remaja di Panti Asuhan Aisyiah maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian1.2 Masalah PenelitianRumusan masalah penelitian adalah apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan tindakan pengasuh panti terhadap perkembangan psikologi remaja dipanti Asuhan Aisyiah Cabang Nanggalo Padang Tahun 20111.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian adalah untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dan tindakan pengasuh panti terhadap perkembangan psikologi remaja di Panti Asuhan Aisyiah cabang Nanggalo Padang tahun 2011.1.3.2 Tujuan Khusus1.3.2.1 Diketahuinya tingkat pengetahuan pengasuh panti terhadap perkembangan psikologi di Panti Asuhan Aisyiah cabang Nanggalo Padang tahun 2011.1.3.2.2 Diketahuinya sikap pengasuh panti terhadp perkembangan psikologi remaja di Panti Asuhan Aisyiah cabang nanngalo Padang tahun 2011.1.3.2.3 Diketahuinya tindakan pengasuh panti terhadap perkembanagn psikologi remaja di Panti Asuhan Aisyiah cabang Nanggalo Padaang tahun 2011.1.3.2.4 Diketahuinya hubungan antara tingkat pengetahuan dan tindakan pengasuh panti terhadap perkenbangan psikologi remaja di panti soial Aisyiah Cabang Nanggalo Padang tahun 2011.1.3.2.5 Diketahuinya hubungan antara sikap dan tindakan pengasuh panti terhadap Perkembangan psikologi remaja di panti Asuhan Aisyiah cabang Nanggalo Padang tahun 2011.1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Panti Asuhan AisyahHasil penelitian di harapakn dapat memberikan informasi kepada pengurus Panti Asuhan Aisyiah Padang tentang hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan pengasuh panti terhadap perkenbangan psikologi remaja.Informasi ini antara lain dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam perkrutan pengasuh.1.4.2 Institusi PendidikanHasil penelitian dapat digunakan sebagai data awal bagi mahasiswa atau peneliti lain ingin melanjutkan penelitian faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologi remaja di panti asuhan.

1.4.3 Peneliti

Memberikan wawasan dan pengetahuan peneliti dalam melakuakn penelitian tentang Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan tindakan pengasuh panti terhadap perkembangan psikologi remaja.1.5 Ruang Lingkup Perkembangan Psikologi Remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor terutama remaja dipanti asuhan.Pada peneliti hanya melihat hubungan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan pengasuh panti terhadap perkembangan psikologi remaja. BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1.Ruang lingkup Pengetahuan

2.1.1Pengertian Pengetahuan1) Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indera yakni indera penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga. (Notoatmojo, 2003:94)2) Tingkat pengetahuan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

a. TinggiDiartikan apabila seseorang sudah mampu mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, dan menghubungkan suatu mater lain serta kemampuan melakukan penelitian terhadap suatu objek.Pengetahuan tinggi diartikan apabila nilai 76-100%.Di contohkan dengan pengasuh sudah bisa memahami perkembangan psikologi remaja, seperti pengasuh membantu mengambil keputusan yang diambil remaja.b. SedangPengetahuan sedang diartikan apabila individu kurang mampu mengetahuai, memahami, mengaplikasikan menganlisis, dan menghubungkan suatu materi lain serta kemampuan utuk melakukan penilaian terhadap objek. Pengetahuan sedang di artikan apabila niai 60-75%.Di contohkan dengan, pengasuh mengetahui perkembangan psikologi remaja, tetapi tidak membantu remaja, seperti tidak mau tau apa keputusan yang di ambil remaja.

c. RendahPengetahuan rendah apabila individu tidak mampu untuk mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, dan menghubungkan suatu materi lain, serta kemapuan untuk melakukan penilain terhadap suatu objek. Pengetahuan rendah diartikan nilai kurang dari 60%.Di contohkan dengan pengasuh tidak Tidak mengetahui sama sekali tentang perkembangan psikologi remaja,serta tidak bisa membantu remaja dalam segi psikologisnya.2.1.2.Sikap1) Pengetian

Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau rangsangan yang terdapat diluar objek(Notoatmojo;2003:130) Heri purwanto, dalam pengertian tentang sikap, menyatakan bahwa sikap adalah pandangan atau perasaan yang disetai kecendrungan untuk bertindak sesuai dengan sikap objek tadi.Jadi sikap senantiasa terarah terhadap suatu hal, suatu objek, tidak ada sikap yang tampa objek.(purwanto:2003;62) Sikap juga berkaitan dengan motif dan mendasari suatu konstruksi memungkinkan terlihat suatu aktifitas.Sikap juga berkaitan dengan motif dan mendasari tingkah laku seseorang dan sebagai suatu keyakinan, kebiasaan, pendapat atau konsep manifestasi sikap tidak langsung dilihat, akan tetapi ditafsirkan terlebih dahulu, seringkali juga sikap dihadapkan dengan rangsangan sosial dan reaksi yang bersifat emosional.(purwanto:2003;63)2)Tingkatan Sikap (1) MenerimaMenerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).Misalnya sikap pengasuh yang menerima perkembangan psikologisya remaja seperti halnya pengasuh bisa menerima anak asuhnya, seperti remaja suka dengan lawan jenisnya. (2) MeresponMemberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah salah satu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang menerima ide tersebut.Di contohkan dengan pengasuh merespon ide yang dikeluarkan oleh remaja. (3) MenghargaiMengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.Misalnya, pengasuh mengajak anak asuhnya dalam kegiatan positif, seperti jalan semiggu sekali untuk menghilangkan kejenuhan anak asuhnya. (4) Bertanggung JawabBertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.Misalnya,pengasuh panti bertanggung jawab atas pengajaran dan bimbinngan nya.

(Notoatmojo:2003;132)Sikap mungkin terarah terhadap benda-benda, orang-orang, tetapi juga peristiwa-peristiwa, pandangan-pandangan, lembaga-lembaga, terhadap norma-norma, nilai-nilai dan lain-lain.Ciri-ciri sikap adalah:

a) Sikap bukan dibawa semenjak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya. Sifat ini membedakanya dengan sifat motif-motif biogenitis seperti lapar,haus, kebutuhan akan istirahat.

b) Sikap dapat berubah-ubah,karena itu sikap dapat dipelajari dan karen itu pula sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.c) Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu objek.Dengan kata lain, sikap iu terentuk, dipelajari atau berubah senantiasa berkenan dengan suatu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.

d) Objek sikap merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.

e) Sikap mempunyai motivasi dan segi-segi perasaan.Sifat inilah yang membedakan sikap dari kecakapan atau pengetahuan yang dimiliki orang.(Purwanto:2003;63)3) Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

(1) Faktor intern yaitu faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan.(2) Faktor ektern yaitu:

a. Sifat objek yang dijadikan sikap

b. Kewibawaan orang yang menegmukakan suatu sikap

c. Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

d. Media komunikasi yang digunakan dalam penyampaian sikap

e. Situasi pada saat sikap dibentuk.

Sebagian orang berpendapat bahwa ada faktor-faktor genetik yang berpengaruh pada terbentuknya sikap (waller dkk, 1990:keller dkk,1992).Meskipun begitu, sebagian para ahli psikologi berpendapat bahwa sikap terbentuk dari pengalaman, melalui proses belajar. Pandangan ini mempunyai dampak terapan yaitu bahwa berdasarkan pendapat ini, bisa disusun sebagai upaya (pendidikan, pelatihan, komunikasi, penerangan dan sebagainya) untuk mengubah sikap seseorang.1) Observasi (terhadap kelompok dan kejadian) serta pengalaman partisipasinya dengan kelompok yang dihadapi.

2) Perbandingan pengalamanya yang mirip dengan respon atau reaksi yang diberikanya, serta hasil dari reaksi terhadap dirinya.

3) Apakah pengalaman yang mirip yang telah melibatkan emosinya atau tidak karena suatu kejadian yang telah menyerap persaanya lebih sulit dilupakanya sehingga reaksinya akan merupakan reaksi berdasarkan usaha menjauhi situasi yang tidak diharapkannya.

4) Mengadakan perbandingan antara yang dihadapinya dan pengalaman orang lain yang dianggap lebih berpengalaman, lebih ahli dan sebaainya. (Alex sobur,2003) 2.1.3Tindakan

1. PengertianTindakan merupakan repon lanjut dari seseorang terhadap stimulus atau objek yang datang kepadanya.2. Tingkatan Tindakan a. Persepi adalah mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yng diambil

b. Respon adalah melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar.

c. Mekanisme adalah apabila telah melakukan dengan yang benar, optimis akan menjadi kebiasaan.

d. Adaptasi merupakan suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik.(Notoatmojo:2003). Dicontohkan dengan pengasuh memberikan fasilitas terhadap perkembangan psikologi, misalnya, memberikan kepercayaan terhadap remaja, serta memberikan dukunganterhadap remaja.2.2 Perkembangan Remaja2.2.1 Pengertian

Perkembangan adalah berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman.Seperti yang dikatakan oleh Van den daele perkembangan berarti perubahan secara kualitatif. Ini berarti bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks. (Hurlock:2003)2.2.1.2Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan1. Faktor bawaan.Merupakan suatu kondisi yang terberi sejak lahir seperti potensi kecerdasan, bakat, minat dan kecendrungan atau sifat yang diturunkan dari orang tua.

2. Faktor pengalaman

Merupakan suatu kondisi yang dialami anak sepanjang kehidupanya baik di rumah sekolah maupun lingkungan pergaulan diluar rumah. Setiap anak mengembankan pola prilaku yang unik sesuai dengan pengalaman yang berbeda-beda dalam pemenuhan dan pengembangan kebutuhanya. (http://www.psikologi.com)2.2.1.3 Cara Memfasilitasi Perkembangan Remaja1. Perkembangan moralMemberikan pengajaran agama, estetika kesopanan dan norama yang berlaku di masyarakat. Mendiskusikan perilaku remaja baik yang baik maupun yang buruk dan mengarahkanya untuk membuat keputusan yang baik dengan menjelaskan akibat baik dan buruknya suatu perbuatan. Memberkan kasih sayang dan perhatian yang cukup kepada remaja dan menjadi pendengar yang baik bagi remaja yang ingin mencurahkan masalah yang sedang dihadapinya dan mendiskusikan pemecahanya. Serta menjadi role model yang baik bagi remaja.

2. Perkembangan sosial

Memberikan kebebasan yang bertanngung jawab terhadap aktifitas yang dilakukan remaja, mengakui keberdaan remaja, menghormati keputusan remaja, kemudian memperhatikan kegiatan yang mereka lakukan, memberikan pengajaran kepada remaja tentang pemilihan teman yang baik, memberikan kesemptan dalam mengembangkan mint dan bakat yang dimilikinya dengan cara yang benar, mengajarkan kemandirian, kedisiplinan, dan memberikan pendidikan seks dini untuk remaja, serta memberikan penghargaan terhadap prestasi yang dicapai remaja.3. Perkembangan kepribadian

Mengajarkan kemandirian, membina hubungan yang harmonis dalam keluarga, memberikan role model yang baik kepada remaja, memberikan dukungan dan motivasi terhadap remaja yang merasa tidak percaya diri dengan memupuk rasa percaya diri remaja, dan memberikan pembinaan tentang kepribadian baik, serta menciptakan hubungan yang harmonis dengan remaja.2.3 Psikologi2.3.1 Pengertian

Psikologi berasal dari kata yunani yaitu dari kata psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara, harfiah, psikologi berarti ilmu jiwa, atau ilmu yang mempelajari tentang gejala- gejala kejiwaan. Psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari pikiran, namun karena perkembangan ilmunya sehingga di defenisikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia (Alex sobur, 2003)2.3.1.2 Perkembangan psikologi

Psikologi perkembangan ialah psikologi yang membicarakan perkembngan psikis manusia dari msa bayi sampai masa tua. Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai person tersebut, salah satunya perkembangan psikologi remaja. Perkembangan psikologi pada remaja terlihat pada saat remaja bisa menerima perubahan yang terjadi pada dirinya.Dalam hal ini banyak terjadi permasalahan yang muncul seperti pergaulan bebas,merokok dan hal negatif lainnya.Ada beberapa tuntutan psikologis yang muncul di tahap remaja:1. Remaja dapat menerima keaadaan fisiknya dan dapat memanfaatkanya secara efektif,seperti bentuk tubuhnya,harus seperti yang diidolakan.2. Remaja dapat memperoleh kebebasan emosional dari orang tua,usaha remaja untuk memperoleh emosional disertai prilaku pemberontakan dan melawan keinginan orangtua.Bila tugas perkembangan ini sering menimbulkan pertentangan dalam keluarga dan tidak dapat diselesaikan dirumah.Tentu saja hal tersebut akan membuat remaja memiliki kebebasan emosional dari orangtua sehingga remaja justru lebih percaya dengan temanya.

3. Remaja mampu bergaul lebih matang dengan kedua jenis kelamin,pada masa ini remaja sudah seharusnya menyadari akan pentinya pergaulan.perkembangan ini harus mampu dilalui,jika tidak bisa bergaul dengan lawan jenisnya sampai akhir remaja maka ini menunjukan ketidakmatangan dalam perkembangan.4. Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri,banyak remaja ditanya mengenai kelebihan dan kekurangannya pasti mereka akan lebih cepat menjawab tentang kekurangan yang dimilikinya dibandingkan dengan kelebihanya

5. Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma,skala nilai dan norma biasanya diperoleh remaja melalui proses identifikasi dengan orang yang dikaguminya tertama tokoh masyarakat dan bintang- bintang yang dikaguminya.Maka penting bagi orangtua dan orang orang yang dianggap sebagai pengganti orang tua untuk mampu menjadikan diri mereka sendiri sebagai idola bagi remaja. (Havighurs:2005)2.3.2.3 Aspek-aspek perkembangan psikologi remaja1. Perkembangan moral. Perkembangan moral didapatkan melalui pengamatan dan interaksi sosial dengan lingkungan, baik guru, ibu asuh, maupun teman sebaya. Tingkat moral remaja sudah lebih matang, mereka sudah mengenal tentang nilai-nilai moral atau konsep-konsep moralitas, seperti kejujuran, keadilan, kesopanan, dan kedisiplinan. Pada masa ini muncul dorongan untulk melakukan perbuatan yang dapat dinilai baik oleh orang lain. Remaja berprilaku bukan hanya untuk memenuhi kepuasan fisiknya, tetapi untuk memenuhi kepuasan psikologis (rasa puas denan adanya penerimaan dan penilaian positif dari orang lain tentang perbuatanya). Oleh karena itu pembentukan moral pada remaja terasa sulit karena ketidak konsistenan dalam konsep benar dan salah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga banyak remaja beraggapan berbohong sosial atau berbohong untuk menghindari kemungkinan menyakitkan hati orang lain kadang dibenarkan.

Perkembangan moral remaja ditentukan oleh banyak factor. Salah satu faktor penentu yang mempengaruhi perkembangan moral remaja itu adalah orang tua. Sesuai dengan pendapat parikh (1980) bahwa terdapat dua faktor yang dapat meningkatkan perkembangan moral anak atau remaja,yaitu(1) orang tua yang mendorong anak utuk berdiskusi secara demokratik dan terbuka mengenai berbagai isu. (2) orang tua yang menerapkan disiplin terhadap anak dengan teknik berfikir induktif (Yusuf, 2004;200)2. Perkembangan sosial

Pada masa remaja berkembang yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Pada masa ini juga berkembang sikap yaitu kecendrungan untuk menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran (hobbty) atau keinginan orang lain terutama teman sebaya. Perkembangan sikap ini dapat memberikan dampak yang positif maupun negative bagi dirinya.

Dimasa remaja juga berkembangan heteroseksual, dimana remaja menjadi tertarik dan menyukai teman dari lawan jenis dari pada teman sejenis. Selain itu juga terjadi pengelompokan dalam berteman dan remaja cenderung akan membuat kelompok sesuai dengan latar belakangnya baik ekonomi, agama, dan sosial. Sehingga bagi remaja dengan berlatar belakang berbeda kurang disenangi karena dianngap kurang cocok.3. Perkembangan kepribadian

Masa remaja merupakan saat berkembangnya identy (jati diri) yang merupakan isu sentral pada masa remaja yang akan menjadi dasar bagi masa dewasa. Erikson menyakni bahwa perkembangan identy pada masa remaja berkaitan erat dengan komitmenya terhadap okupasi masa depan, dan system keyakinan pribadi (Yusuf:2004.200)

Perkembangan identitas ini di pengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya:1) Iklim keluarga atau hubungan keluarga, dimana jika remaja berada didalam keluarga yang mempunyai tingkay konflik yang tinngi ia akan kebingungan dalam mencapai jati dirinya secara matang, dan tidak jarang akan menjadikan remaja itu frustasi.2) Tokoh idola yang mana remaja akan berusaha untuk bersikap dan meniru apa yang dilakukan oleh tokoh idola mereka.

3) Peluang mengembangkan diri, yaitu kesempatan untuk melihat kedepan dan menguji dirinya dalam kehidupan yang beragam. Disini jika banyak terjadi pengalaman yang tidak menyenangkan semasa kecil akan berdampak kurang baik nagi perkembangan remaja, dan remaja akan cendrung untuk bersikap tidak jujur, suka berlasan dan meremehkan norma.

4) Memberikan umpan balik yang realistic terhadap prilaku trmaja baik yang baik maupun yang buruk dengan adanya diskusi.Sehingga dengan jelas dapat dikatakan bahwa perkembangan kepribadian remaja akan sangat bergantung kepada kondisi masa kanak-kanak, lingkungan, serta penghargaan dari orang-orang disekitarnya.

Remaja Indonesia sekarang ini memiliki perilaku yang cenderung menyimpang dari perilaku yang seharusnya, diantaranya;

(1) Mempunyai hobi nongkrong, baik sendiri maupun beramai-ramai,baikdimulut-mulut gang, jalan, warung, mall, ditempat-tempat penyewaan play station,internetan.(2) Jarang yang betah dirumah dan punya hobi membaca dan menekuni hobi-hobi edukatif.(3) Memiliki gaya hidup santai, dan lebih permisif dalam banyak hal.(4) Banyak mengkonsumsi obat keras, dan narkoba sebagai gaya hidup, danbangga sebagi remaja modern.(5) Bangga kalau gaya kebarat-baratan, mengecat rambut berwarna-warni, hijau ,orange, biru, pirang, dan ada sebagian yang dibotakan sebagian (6) Bergaya punk, rambut warna warni, jeans sobek-sobek.(7) Sebagian remaja banyak ikut geng remaja, dan tidak semua geng remaja ini baik, banyak juga geng yang terlihat tawiran antar geng dan merepotkan aparat kepolisian.) (http://www.geocities.com/sebaya 01/perkembangan.htmKerangka KonsepPencapain tujuan dari pendirian panti asuhan diperlukan tenaga atau ibu asuh yang mempunyai kemampuan untuk meningkatkan dan merangsang perkembangan ank-anak dan remaja yang diasuhnya, sebagaimana yang dikatakan oleh douths dan hechinger one does not sit by and wait for children to unfold either on the intellectual level or behavioral level. Rether, it is asserted that growth requires guidance and stimulation. yang berarti bahwa tidak benar kalau orang tua hanya berdiam diri dan menunngu datangnya perkembangan, baik perkembangan intelektual maupun perkembangan tingkah laku anak dan remaja, perkembangan itu perlu adanya bimbingan dan dirangsang dari luar. (Mussen:2005)Berdasarkan hal diatas, pengasuh panti harus mengenal, mengetahui dan mengerti tentang perkembangan anak asuhnya sehingga dapat merangsang dan memfasilitasi perkembangan anak asuh tersebut terutama yang remaja sesuai dengan tahap-tahap perkembangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:Gambar: Kerangka konsep tentang hubungan tingkat pengetahuan dan sikap, tindakan pengasuh panti terhadap perkembangan psikologi remaja. Variabel independen

Variabel Dependen

2.4 Rumusan HipotesaHa I : Ada hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pengasuh panti ter hadap perkembangan psikologi remaja.

Ha II :Ada hubungan antara sikap dan tindakan pengasuh panti dalam memfasilitasi perkembangan psikologi remaja. 2.5 Defenisi Operasional

NoVariabelDefinisiOperasionalCara

UkurAlat UkurHasil ukurSkala ukur

1Tingkat pengetahuanSegala sesuatu yang diketahui oleh pengasuh panti tentang perkembangan remaja psikologi, yang meliputi:a. Pengertian perkembangan remaja.

b. Faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja.

c. Aspek-aspek perkembangan psikologi

d. Cara memfasilitasi perkembangan psikologi remajaDinilai dengan pertanyaan, jika jawaban benar diberi nilai 1, jika jawaban salah diberi nilai 0KuesionerTinggi:76-100%

Sedang:

60-75%

Rendah