proposal
TRANSCRIPT
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI UNTUK PERAWATAN BUS DI PO. AKAS JEMBER
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
Muhammad Harun Arrasyid 041910101076
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER
2008
i
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2 1.3 Batasan Masalah ........................................................................................ 3 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................................ 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 4 2.1. Jenis-Jenis Pemeliharaan ......................................................................... 4 2.2. Tujuan Pemeliharaan ............................................................................... 6 2.3. Prosedur Pemeliharaan ............................................................................ 7 2.4. Waktu Pemeliharaan ................................................................................ 7 2.5. Hubungan Sistem Informasi Berbasis Komputer dalam Perencanaan
Pemeliharaan dan Perawatan ................................................................. 7 2.6. Penelitian Terdahulu yang Pernah Dilakukan....................................... 10 2.7. Gambaran Umum Microsoft Visual Basic 6.0........................................ 11 2.8. Fasilitas-Fasilitas dalam Microsoft Visual Basic 6.0.............................. 12
2.8.1 Menu ..................................................................................................... 12 2.8.2 Toolbar .................................................................................................. 12 2.8.3 Form ...................................................................................................... 13 2.8.4 Window Code ....................................................................................... 13 2.8.5 Toolbox ................................................................................................. 13 2.8.6 Project Explorer .................................................................................... 13 2.8.7 Windows Properties .............................................................................. 13 2.8.8 Windows Form Layout ......................................................................... 14
2.9. Tampilan Jendela Program Visual Basic................................................ 14 BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 16
3.1. Metode Pengumpulan Data...................................................................... 16 3.2. Jenis Data................................................................................................... 17 3.3. Metode Perancangan Program ................................................................ 18
3.3.1. Tahap Analisis Sistem.......................................................................... 18 3.3.2. Tahap Design ....................................................................................... 18 3.3.3. Tahap Coding....................................................................................... 18 3.3.4. Tahap Debuging................................................................................... 19 3.3.5. Tahap Compilling ................................................................................ 19 3.3.6. Tahap Dokumentasi ............................................................................. 19
3.4. Metode Penulisan ...................................................................................... 19 3.5. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 20 3.6. Diagram Perancangan Program.............................................................. 21 3.7. Diagram Alir Penggunaan Program ....................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 23
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Secara teknis pemeliharaan kendaraaan terdiri dari perawatan dan service.
Perawatan kendaraan secara umum antara lain ganti oli, tune up, ganti freon AC,
fanbelt, timing belt yang dilakukan secara berkala. Sedangkan service merupakan
proses perbaikan kendaraan yang dilakukan dengan pergantian spare part maupun
tidak. Secara administrasi pemeliharaan kendaraan ini perlu dilakukan pencatatan, hal
tersebut dimaksudkan agar kendaraaan selalu termonitor kondisi dan jadwal
perawatan berkalanya.
Dengan adanya perkembangan yang mencolok selama beberapa dasawarsa
menjelang dimulainya abad ke-21 ditandai dengan semakin pentingnya informasi dan
pengolahan data didalam banyak aspek kehidupan manusia. Kemajuan teknologi
informasi seolah-olah membuat semua orang dapat mengetahui apa saja yang ingin
mereka ketahui dengan segera. Sementara itu seiring dengan lajunya gerak
pembangunan, organisasi-organisasi publik maupun swasta semakin banyak yang
mampu memanfaatkan teknologi informasi baru yang dapat menunjang efektivitas
dan efisiensi mereka. Tampaknya wujud peradaban yang diuraikan oleh Alvin Toffler
dalam bukunya yang berjudul Future Shock sebagian telah dapat dilihat
kenyataannya.
Toffler menguraikan bahwa peradaban yang pernah dan sedang dijalani oleh
umat manusia terbagi dalam tiga gelombang, yaitu:
2
1. Dari tahun 8000 sebelum Masehi sampai sekitar tahun1700. Pada tahapan ini kehidupan manusia ditandai oleh peradaban agraris dan pemanfaatan energi yang terbarukan (renewable).
2. Berlangsung antara tahun 1700 hingga tahun 1970-an, dimulai dengan munculnya Revolusi Industri, pada saat manusia beralih ke energi yang tak terbarukan seperti minyak, batu-bara, dan gas alam.
3. Dan sekarang ini merupakan laju peradaban gelombang ketiga yang mulai jelas bentuknya adalah peradaban yang didukung oleh kemajuan teknologi komunikasi dan pengolahan data, penerbangan dan aplikasi angkasa luar, energi alternatif yang sedapat mungkin terbarukan, bioteknologi, dan rekayasa genetika dengan computer dan mikroelektronik sebagai teknologi intinya.
Dengan kemajuan sistem informasi yang ada maka proses penanganan, mulai
dari pelaporan hingga perbaikan dapat segera tertangani, demikian juga sistem ini
akan sangat mendukung pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perbaikan
kendaraan
Akan tetapi disamping kemudahan-kemudahan yang dijanjikan dengan
berbagai macam teknologi informasi, ada satu kenyataan yang tidak dapat dibantah
pulah bahwa informasi kini telah menjadi komoditas yang mahal. Informasi
dipandang sebagai sumberdaya yang sangat potensia sehingga penyediaan informasi
harus disertai dengan biaya yang cukup besar.
Perstasi organisasi akan ditentukan oleh kemampuan organisasi untuk
mengambil keputusan Berdasarkan informasi yang tersedia. Pada organisasi-
organisasi bisnis, daya saing hanya akan dapat dipertahankan oleh perusahaan-
perusahaan yang padat informasi dan memiliki manajer-manajer yang andal yang
mampu membuat keputusan secara tepat dari informasi yang ada.
1.2 Rumusan Masalah Dari penelitain didapat permasalahan yaitu:
1. Bagaimanakah menerapkan sistem informasi untuk kegiatan perawatan di P.O
AKAS JEMBER?
3
2. Dimanakah letak kebijakan pengambilan keputusan dengan Teknologi Informasi
tersebut?
3. Bagaimanakah pengaruhnya dengan diterapkannya sistem informasi untuk kegiatan
perawatan di P.O AKAS JEMBER terhadap biaya operasional perawatan?
1.3 Batasan Masalah Pada studi perancangan sistem pengambilan keputusan untuk kegiatan
perawatan di PO. AKAS dilakukan batasan sebagai berikut:
1. Sistem informasi yang dipakai memakai bahasa pemprograman Visual Basic.
2. Dari analisa penelitian yang dilakukan parameternya terbatas pada proses
penjadwalan perawatan rutin armada kendaraan di PO. AKAS yang diolah
memakai program komputer.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Memperkenalkan teknologi berbasis sistem informasi pada PO.AKAS untuk
meningkatkan produktivitas kerja perusahaan.
2. Sosialisasi pengolahan data dengan perangkat komputer.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Menekan biaya perawatan seminimal mungkin.
2. Untuk mengoptimalkan proses perawatan pada armada bus yang ada secara efektif
dan efisien.
4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jenis-Jenis Pemeliharaan a) Pemeliharaan Terencana (Planned Maintenance)
Pemeliharaan terencana adalah porses pemeliharaan yang diatur dan
diorganisasikan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi terhadap peralatan di
waktu yang akan datang. Dalam pemeliharaan terencana terdapat unsur
pengendalian dan unsur pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya. Pemeliharaan terencana merupakan bagian dari sistem manajemen
pemeliharaan yang terdiri atas pemeliharaan preventif, pemeliharaan prediktif, dan
pemeliharaan korektif.
Pemeliharaan preventif adalah pemeliharaan yang dilakukan pada selang
waktu tertentu dan pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa
kriteria yang dilakukan sebelumnya. Tujuannya untuk mencegah dan mengurangi
kemungkinan suatu komponen tidak memenuhi kondisi normal. Pekerjaan yang
dilakukan dalam pemeliharaan preventif adalah : mengecek, melihat, menyetel,
mengkalibrasi, melumasi, dan pekerjaan lain yang bukan penggantian suku cadang
berat. Pemeliharaan preventif membantu agar peralatan dapat bekerja dengan baik
sesuai dengan apa yang menjadi ketentuan pabrik pembuatnya.
Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pemeliharaan preventif
dilakukan secara rutin dengan berdasarkan pada hasil kinerja alat yang diperoleh
dari pekerjaan pemeliharaan prediktif atau adanya anjuran dari pabrik pembuat alat
5
tersebut. Apabila pemeliharaan preventif dikelola dengan baik maka akan dapat
memberikan informasi tentang kapan mesin atau alat akan diganti sebagian
komponennya.
Proses peralihan dari pemeliharaan yang bersifat kadang-kadang dan
sembarangan atau bahkan tidak ada pemeliharaan sama sekali menuju kepada
pemeliharaan terencana yang dengan sengaja melakukan pemeliharaan secara rutin
memerlukan waktu, tenaga, dan pekerjaan tambahan di luar pekerjaan biasanya.
Namun berdasarkan pengalaman, hal tersebut akan terjadi pada awal pekerjaan
saja dan selanjutnya apabila sistem tersebut telah berjalan, maka akan lebih mudah
dalam menangani pemeliharaan setiap peralatan sehingga diharapkan dapat
memiliki efisiensi yang tinggi.
b) Pemeliharaan Tak Terencana
Pemeliharaan tak terencana adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan secara
tiba-tiba karena suatu alat atau peralatan akan segera digunakan. Seringkali terjadi
bahwa peralatan baru digunakan sampai rusak tanpa ada perawatan yang berarti,
baru kemudian dilakukan perbaikan apabila akan digunakan. Dalam manajemen
sistem pemeliharaan, cara tersebut dikenal dengan pemeliharaan tak terencana atau
darurat (emergency maintenance).
Pada umumnya metode yang digunakan dalam penerapan pemeliharaan
adalah metode darurat dan tak terencana. Metode tersebut membiarkan kerusakan
alat yang terjadi tanpa atau dengan sengaja sehingga untuk menggunakan kembali
peralatan tersebut harus dilakukan perbaikan atau reparasi. Pemeliharaan tak
terencana jelas akan mengganggu proses produksi dan biasanya biaya yang
dikeluarkan untuk perbaikan jauh lebih banyak dibanding dengan pemeliharaan
rutin.
6
2.2 Tujuan Pemeliharaan Dalam setiap tindakan pemeliharaan, tujuan pokoknya adalah untuk mencegah
terjadinya kerusakan peralatan dan mencegah adanya perubahan fungsi alat serta
mengoptimalkan usia pakai peralatan. Reliabilitas alat dan kinerja yang baik hanya
dapat dicapai dengan melakukan program pemeliharaan yang terencana. Selain untuk
alasan reliabilitas dan kinerja alat, program pemeliharaan terencana juga mempunyai
beberapa keuntungan yaitu dalam hal efisiensi keuangan, perencanaan, standardisasi,
keamanan kerja dan semangat kerja. Pada aspek keuangan sudah jelas bahwa
kerusakan yang terlalu cepat pada peralatan akan mengakibatkan pengeluaran yang
tidak terencana. Hal tersebut juga akan berakibat terhadap perencanaan fasilitas
lainnya tidak mungkin dapat berjalan tanpa didukung peralatan yang bekerja secara
efisien. Apabila peralatan dioperasikan hingga mendekati rusak atau bahkan rusak
sama sekali tanpa adanya pemeliharaan, maka mungkin saja dapat membahayakan
dan mencelakakan. Banyak kerugian yang timbul akibat kecelakaan, bukan hanya
manusia, tetapi hilangnya waktu, tenaga dan biaya. Rendahnya tingkat pemeliharaan
dan tingginya resiko kecelakaan berakibat kurang bergairahnya orang lain untuk
melanjutkan pekerjaan dan akan menurunkan produktivitas kerja. Secara garis besar
terdapat empat tujuan pokok pemeliharaan preventif yaitu :
a) Memperpanjang usia pakai peralatan. Hal tersebut sangat penting terutama apabila
dilihat dari aspek biaya, karena untuk membeli satu peralatan jauh lebih mahal
apabila dibandingkan dengan memelihara sebagian dari peralatan tersebut.
Walaupun disadari bahwa kadang-kadang untuk jenis barang tertentu membeli
dapat lebih murah apabila alat yang akan dirawat sudah sedemikian rusak.
b) Menjamin peralatan selalu siap dengan optimal untuk mendukung kegiatan kerja,
sehingga diharapkan akan diperoleh hasil yang optimal pula
c) Menjamin kesiapan operasional peralatan yang diperlukan terutama dalam
keadaan darurat, adanya unit cadangan, pemadam kebakaran dan penyelamat.
d) Menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.
7
2.3 Prosedur Pemeliharaan Pemeliharaan preventif memerlukan suatu daftar seperti halnya pekerjaan rutin,
mencakup : jadwal pemeliharaan peralatan, data hasil pengetesan, peralatan khusus
(apabila diperlukan), keterangan pengisian pelumas, buku petunjuk pemeliharaan,
tingkat pengetahuan pekerja terhadap pekerjaan tersebut.
Untuk memberikan informasi kepada bagian pemeliharaan, maka tiap jadwal
pemeliharaan dibuat pada kartu control atau formulir yang dapat memberi informasi
dengan jelas. Pada setiap jadwal pemeliharaan dituliskan identifikasi alat dengan
nomor sandi, nama alat, nomor pengganti, dan tanggal pemasangan pertama serta
pengerjaan perawatan yang telah dilakukan.
2.4 Waktu Pemeliharaan Pemeliharaan rutin dilakukan secara periodik dengan selang waktu tertentu
berdasarkan hitungan bulan, hari atau jam. Selang waktu hari atau bulanan dicatat
seperti : periodik 1 bulanan = 1 B, 3 bulanan = 3 B, 6 bulanan = 6 B atau periodik
waktu 120.000 jam, 5.000 jam, atau 1.000 jam. Tanggal pekerjaan pemeliharaan
dicatat pada papan kontrol yang diletakkan di ruang penaggung jawab dan pencatatan
tanggal pekerjaan dilakukan pula pada lembar data peralatan. Informasi yang dicatat
termasuk waktu pakai alat, komponen yang diganti, dan kinerja peralatan. Dari data
yang dicatat tersebut dapat diproyeksikan dan diramalkan waktu pakai alat, sehingga
dapat direncanakan untuk menggantinya pada saat yang ditentukan.
2.5 Hubungan Sistem Informasi Berbasis Komputer dalam Perencanaan Pemeliharaandan Perawatan
Dalam pelaksanaan kegiatan produksi dalam sebuah perusahaan, semua
kegiatan dalam perusahaan tersebut akan merupakan kegiatan-kegiatan yang saling
8
berhubungan antara kegiatan satu dengan kegiatan yang lain. Apabila terdapat ketidak
lancaran atau kemacetan dalam suatu kegiatan dalam perusahaan tersebut, maka
akibat ketidak beresan ini akan dirasakan oleh bagian atau kegiatan yang lain dalam
perusahaan yang bersangkutan.
Kurangnya informasi dalam masing-masing bagian dalam perusahaan yang
bersangkutan kadang-kadang berakibat kepada terjadinya kesalahan-kesalahan
pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan. Pelaksanaan dari
kegiatan dalam perusahaan ini akan semakin baik apabila didukung dengan sarana
dan system informasi yang memadai, sehingga kesulitan dari salah satu bagian dalam
perusahaan akan segera dapat diketahui oleh bagian yang lain, sehingga dapat
diadakan usaha yang lebih dini untuk mengatasi kesulitan yang akan timbul akibat
adanya gangguan pelaksanaan kegiatan dari salah satu bagian dalam perusahaan
tersebut.
Darvis dan Olson dalam sugito (1996:4.4) mengemukakan hubungan sistem
informasi berbasis komputer dengan pengambilan keputusan yaitu “Sistem informasi
manajemen merupakan sebuah system mesin pemakai yang terintegrasi yang
menyediakan informasi untuk menunjang operasi-operasi manajemen dan fungsi-
fungsi pengambilan keputusan didalam sebuah organisasi. Sistem tersebut
memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer dan prosedur-prosedur
manual, model-model untuk analisis, perencanaan, pengawasan dan data base untuk
pengambilan keputusan”.
Sistem informasi manajemen itu sangat penting bagi pengambilan keputusan
yang efektif. Tetapi ini membutuhkan rancangan sistem yang menyeluruh yang harus
dilakukan dengan hati-hati. Dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu, maka
pemimpin akan dapat memperoleh informasi yang lengkap, up to-date dan terpercaya
dalam waktu yang relatife sigkat.
Sistem informasi manejemen berbasis komputer dikemukakan oleh Wahyudi
dan Subondo (1998:18-19) mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1) Manusia (brainware/ manware)
9
Setiap sistem informasi manajemen yang berbasis komputer harus memperhatikan unsur manusia supaya sistem yang diciptakan bermanfaat. Hendaknya diingat bahwa manusia merupakan penentu dari keberhasilan suatu sistem informasi manajemen dan manusialah yang akan memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi manejemen. Unsure manusia dalam hal ini adalah para staf komputer professional dan para pemakai (computer user).
2) Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras merujuk pada perkakas mesin, karena itu perangkat keras terdiri dari komputer itu sendiri yang kadang disebut sebagai Central Processing Unit (CPU), serta semua perangkat pendukungnya yang dimaksud adalah perkakas keluaran (output devices), perkakas penyimpanan (memory) dan perkakas komunikasi.
3) Perangkat Lunak (software) Perangkat lunak merujuk pada program-program komputer beserta petunjuk (manual) pendukungnya. Program komputer adalah instuksi-instuksi yang dapat dibaca oleh mesin dan memerintahkan bagian-bagian dari perangkat keras sistem informasi manajemen berbasis komputer untuk berfungsi sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat dari data yang tersedia. Program komputer biasanya disimpan didalam media input atau output, misalnya disket pita atau “compact disc” untuk selanjutnya dipakai oleh komputer dalam fungsi pengolahannya.
4) Data Data adalah fakta-fakta yang akan dibuat menjadi informasi yang bermanfaat. Data inilah yang dipilahkan, dimodifikasi atau diperbarui oleh program-program supaya dapat menjadi informasi tersebut. Sebagai halnya program-program komputer, data biasanya disimpan dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin sehingga setiap saat mesin komputer dapat mengolahnya.
5) prosedur Prosedur adalah peraturan-peraturan yang menentukan operasi sistem komputer.
Sistem informasi manajemen yang berbasis komputer terdiri dari manusia,
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data dan prosedur-prosedur
organisasi yang saling berinteraksi untuk menyediakan data dan informasi yang tepat
pada waktunya kepada pihak-pihak di dalam maupun di luar organisasi yang
berkompeten. Sistem informasi berbasis komputer telah berkembang dan menjadi
pendorong perkembangan perusahaan dan perkembangan Teknologi Informasi.
10
2.6 Penelitian Terdahulu yang Pernah Dilakukan Judul : implementasi system informasi manajemen dalam meningkatkan budaya
kualitas bagian pendaftaran dan index pasien pada IGD Rumah Sakit
Perkebunan PTPN Nusantara X (persero).
Penulis : Yenista Riandini
Helmin Suharto
Bidang yang diteliti :
1. Sistem informasi berbasis komputer untuk bagian pendaftaran dan index
pasien.
2. Sistem layanan dengan pemanfaatan teknologi informasi.
Tujuan:
1. Memasukkan data, melakukan pencatatan pasien dan merencanakan tindakan
pada pasien di IGD Rs Perkebunan PTPN X .
2. Berubahnya sistem layanan pada bagian pengelolaan, bagian pendataan
anggota dan bagian pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Hasil:
1. Sistem yang digunakan adalah server program Clipper dan Visual Voxpro
dengan 25 workstation diterapkan dibagian pendaftaran dan index pasien IGD
antara lain memasukkan data, melakukan pencatatan dan merencanakan
tindakan pada pasien.
2. Menggunakan perangkat TI dengan input data buku menggunakan barcode,
user juga dapat melihat informasi koleksi dimedia OPAC (online public acces
catalog).
Judul: Dukungan sistem informasi berbasis komputer dalam proses pengambilan
keputusan produksi pada PT. ZEBRA AGRINDO UTAMA JEMBER.
Peneliti: Pipit Chandra Puspita
11
Bidang yang diteliti: Dukungan sistem informasi berbasis komputer dalam proses
pengambilan keputusan produksi beras pada PT. ZEBRA
AGRINDO UTAMA.
Tujuan : Mengetahui dukungan sistem informasi berbasis Komputer dalam suatu
perusahaan khususnya dalam proses pengambilan keputusan produksi pada
PT. ZEBRA AGRINDO UTAMA.
Hasil :
1. Menggunakan sistem informasi berbasis komputer dengan menggunakan “
Software “ yaitu “ Fox Base “ yaitu program yang masih sangat sederhana
hanya membantu mempermudah pelaksanaan operasional pengolahan data
yang semula dikerjakan secara manual.
2. Dalam program tersebut hanya dilakukan pencatatan-pencatatan mengenai
penjualan, daftar piutang perusahaan, penerimaan pesanan dari pelangan dan
data yang ada pada perusahaan.
2.7 Gambaran Umum Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic 6.0 (VB6) adalah bahasa program yang bekerja dalam
lingkup MS-Windows (M. Agus J. Alam, 2001:1). Microsoft Visual Basic berasal
dari bahasa pemrograman yang populer yang disebut Basic (Beginner’s All Purpose
Symbol Instruction Code) (Wahana Komputer, 2004:2). Bahasa Basic diperkenalkan
pertama kali oleh Dartmouth College pada tahun 1960. Kemudian beberapa
pengembang software mempopulerkan bahasa Basic dengan membuat berbagai
macam aplikasi seperti GW-Basic, Qbasic dan Quick Basic. Visual Basic berbasis
DOS untuk Windows diperkenalkan pada tahun 1991.
Visual Basic 6.0 memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh versi
sebelumnya. Kelebihannya antara lain kompiler (proses compile) dapat dilakukan
dengan cepat, mendukung kontrol data objek yang baru, mendukung berbagai macam
12
database, pembuatan laporan yang lebih mudah dan mendukung pengaksesan
terhadap internet.
Visual Basic 6.0 dapat menghasilkan tipe data yang dapat disesuaikan sendiri.
Tipe data tersebut dapat berupa argumen dan properti. Dengan adanya fasilitas Native
Code untuk mengkompilasikan source code, maka akan menghasilkan suatu
aplikasi dengan waktu eksekusi lebih cepat.
Visual Basic 6.0 menyediakan tiga macam interface yang bisa digunakan
untuk merancang aplikasi sesuai dengan kebutuhan. Interface tersebut berupa MDI
(Multi Document Interface), SDI (Single Document Interface) dan EDI (Exploler
Document Interface). Modifikasi pada masing-masing bagian akan terasa lebih
mudah. Fasilitas yang disediakan juga lebih lengkap sehingga bisa memenuhi selera
programmer yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja.
2.8 Fasilitas-Fasilitas dalam Microsoft Visual Basic 6.0
2.8.1 Menu Menu merupakan daftar perintah-perintah yang dikelompokkan dalam
kriteria tertentu yang berfungsi untuk melaksanakan sebuah perintah. Visual
Basic 6 terdapat tiga belas menu utama yaitu File, Edit, View, Project, Format,
Debug, Run, Query, Diagram, Tools, Add-In, Windows dan Help.
2.8.2 Toolbar Toolbar merupakan kumpulan tombol yang dapat melakukan
sebuah perintah dengan cepat. Fungsi toolbar hampir sama dengan menu
hanya toolbar berbentuk tombol-tombol yang susunannya tidak secara
bertingkat. Contoh toolbar tersebut antara lain Add Form, Menu Editor,
Save, Cut, Copy dan lain sebagainya.
13
2.8.3 Form Form adalah tempat untuk meletakkan objek-objek yang
digunakan untuk melaksanakan perintah yang diberikan. Pada bagian kanan
atas form terdapat tombol Minimize, Maximize/Restore dan Close yang
digunakan untuk mengatur tampilan jendela form.
2.8.4 Window Code Window Code adalah jendela tempat menuliskan kode program.
Semua kode perintah ditulis pada jendela ini. Pada bagian Window Code
terdapat fasilitas kode editing yang cukup lengkap.
2.8.5 Toolbox Toolbox adalah kumpulan objek yang digunakan untuk kontrol
pada sebuah program. Toolbox terdiri atas beberapa tool yang
kemudian ditempatkan pada sebuah form. Toolbox terdiri dari Pointer,
Label, Image, Frame dan lain sebagainya.
2.8.6 Project Explorer Project Explorer digunakan untuk melihat bagian-bagian proyek
pembuatan aplikasi. Bagian-bagian tersebut dapat berupa project, form, data
environment dan data report. Project Explorer ini berbentuk menu tree
sehingga mempermudah dalam pengaksesannya. Pada jendela explorer
terdapat tiga tombol kontrol tampilan antara lain Window Code untuk
menampilkan kode, Window Project untuk menampilkan dalam bentuk
visual dan Toggle Folder untuk pengelompokan jenis objek.
2.8.7 Windows Properties Window Properties menampilkan semua properti dari obyek yang
digunakan. Kita dapat mengubah setiap properti dari objek yang ada melalui
jendela ini.
14
2.8.8 Windows Form Layout Windows Form Layout digunakan untuk mengatur letak form pada
layar monitor.
2.9 Tampilan Jendela Program Visual Basic
Keterangan :
1. Menubar
2. Toolbar
3. Toolbox
Bila Toolbox tidak muncul klik tombol Toolbox ( ) pada bagian
Toolbar atau klik menu View > Toolbox.
4. Jendela Form
Bila Jendela Form tidak muncul klik tombol View Object ( )
pada bagian Project Explorer atau klik menu View > Object.
5. Jendela Code
15
Bila Jendela Code tidak muncul klik tombol View Code ( ) di
pada bagian Project Explorer atau klik menu View > Code.
6. Project Explorer
Bila Project Explorer tidak muncul klik tombol Project Explorer (
) pada bagian Toolbar atau klik menu View > Project Explorer.
7. Jendela Properties
Bila Jendela Properties tidak muncul klik tombol Properties Window (
) pada bagian Toolbar atau klik menu View > Properties Window.
16
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah kerangka teoritis yang digunakan oleh penulis untuk
menganalisa, mengerjakan atau mengatasi masalah yang dihadapi. Sedangkan
kerangka teoritis adalah merupakan metode-metode ilmiah yang akan diterapkan
dalam pelaksanaan tugas. (Gorys Keraf, 2001:310).
Metode penelitian sangat penting karena baik buruknya hasil penelitian
tergantung dari metodologi yang digunakan. Dalam penulisan Skripsi ini digunakan
beberapa metode penelitian sebagai sarana untuk memahami objek masalah.
Pemakaian metode harus dikerjakan secara cermat dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
3.1 Metode Pengumpulan Data Di dalam penulisan Tugas Akhir ini dibutuhkan data-data pendukung yang
diperoleh dengan suatu metode pengumpulan data yang relevan. Metode
pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data-data adalah sebagai
berikut :
1) Observasi
“Obsevasi adalah suatu pengamatan langsung suatu objek yang akan diteliti dalam
waktu singkat dan bertujuan untuk mendapat gambaran mengenai objek penelitian”
(Gorys Keraf, 2001:162). Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung
kegiatan pengelolaan biaya operasional.
17
2) Wawancara
“Wawancara yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan
langsung kapada informan atau seorang autoritas (seorang ahli yang berwenang
dalam suatu masalah)” (Gorys Keraf, 2001:161).
3) Studi Pustaka
Dalam metode ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku
yang mendukung, termasuk di dalamnya literatur tentang penulisan dan mengenai
hal-hal yang mendukung pembuatan program aplikasi. Juga mempelajari dari sumber
data yang lain seperti dari internet dan CD reverensi program.
3.2 Jenis Data 1) Jenis Data Menurut Sifatnya
a) Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan atau angka.
Dalam Tugas Akhir ini data kuantitatif yang digunakan adalah perhitungan
mengenai berapa sering dari masing-masing armada bus yang ada masuk garasi
dan mengalami perbaikan.
b) Data kualitatif adalah data yang bentuknya bukan bilangan ataupun angka.
Dalam Tugas Akhir ini data kualitatif yang yang digunakan adalah data mengenai
jenis perawatan yang diterapkan pada PO. AKAS Jember untuk mendapatkan jenis
perawatan yang evektif dan efesien sehingga dapat menekan biaya operasional
perawatan pada perusahaan tersebut.
2) Jenis Data Menurut Sumbernya
a) “Data primer adalah data yang deperoleh langsung dari sumber, diamati dan
dicatat untuk pertama kalinya” (Marzuki, 2000:55). Data primer disini merupakan
hasil interview dan observasi langsung yang berupa sistematika perawatan yang di
terapkan pada armada bus di PO. AKAS jember.
18
b) Menurut Marzuki dalam bukunya metodologi riset, data sekunder adalah data
yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti, sehingga data
sekunder telah melewati satu atau lebih pihak yang bukan peneliti. Data sekunder
tersebut diperoleh dari studi pustaka terhadap beberapa buku-buku dan petunjuk-
petunjuk lain yang bisa mendukung proses pembuatan program penjadwalan
perawatan di PO. AKAS Jember dengan pengaplikasian program komputer yaitu
Microsoft Visual Basic.
3.3 Metode Perancangan Program Metode ini ditempuh dengan beberapa tahap sebagai berikut.
3.3.1 Tahap Analisis Sistem Tahap Analisis Sistem adalah sebuah tahap pengidentifikasian sebuah
masalah secara jelas dan kemudian menentukan cara pemecahannya.
3.3.2 Tahap Design Pada tahap ini programmer membuat rencana mekanisme program
yang meliputi bentuk input dan output yang merupakan gambaran tentang
data yang diproses dan informasi yang dihasilkan. Agar program yang
disusun dapat terarah dan menghasilkan informasi yang sesuai dengan
kebutuhan.
3.3.3 Tahap Coding Penyusunan program dilakukan dengan menggunakan bahasa yang
sesuai. Pada tahap ini penulis menggunakan bahasa pemrograman Visual
Basic.
19
3.3.4 Tahap Debuging Pada Debuging adalah tahap melakukan pencarian kesalahan-
kesalahan program dan memperbaiki kesalahan tersebut sehingga program
yang dibuat dapat berjalan dengan baik.
3.3.5 Tahap Compilling Pada tahap ini aplikasi yang telah dibuat, dikompilasi (Compile) untuk
membuat sebuah file executable. File executable merupakan file yang
berekstensi *.exe yang dapat berjalan sendiri tanpa menggunakan program
induk seperti Microsoft Visual Basic.
3.3.6 Tahap Dokumentasi Tahap terakhir ini adalah menuliskan petunjuk mengenai penggunaan
program agar mudah dijalankan oleh pihak yang berkepentingan.
3.4 Metode Penulisan Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun Skripsi ini adalah metode
Deskripsi Ekspositoris yang merupakan gabungan dari metode deskripsi dan
metode eksposisi. “Deskripsi adalah tulisan yang berisi pemerian (paparan uraian)
tentang suatu objek sebagaimana adanya pada waktu tertentu. Dalam Skripsi ini
metode deskripsi digunakan untuk menguraikan tentang gambaran umum perusahaan
dan penggambaran proses pengambilan keputusan pemilihan jenis perawatan yang
diterapkan pada PO. AKAS Jember.
“Eksposisi adalah tulisan yang menyajikan analisis mengenai suatu pokok
masalah dengan mengutamakan penalaran dengan maksud agar pembaca
mendapatkan pengetahuan baru secara benar. Metode ini digunakan dalam
pembuatan rancangan program untuk proses penjadwalan perawatan pada PO. AKAS
Jember dengan menggunakan software program Microsoft Visual Basic 6.0
20
3.5 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan saya lakukan akan dimulai pada bulan September s/d Desember
2008 yang bertempat di PO. AKAS Jember.
21
3.6 Diagram Perancangan Program
Mulai
Tahap Analisis Sistem
Tahap Design
Tahap Compilling
Tahap Coding
Tahap Debuging
Selesai
Dokumentasi
Y
T
22
3.7 Diagram Alir Penggunaan Program
Mulai
Form Splash
Form Login
Input Nama , Password
Password
Form Utama
Aplikasi
Lihat Jadwal Armada Yang Mengalami
Perawatan Pada Hari Itu
Prin Jadwal Perawatan Pada Hari Itu
selesai
S
B
DAFTAR PUSTAKA
Jogianto HM, MBA, Akt., Ph.D., 2003, Sistem Teknologi Informasi, Penebit Andy, Yogyakarta.
Corden, Antony, 1996. Teknik Manajemen Pemeliharaan. Jakarta: Erlangga. Khusnul Hadi, 1996, Teknik Manangemen Perwatan Mesin, Erlangga Jakarta. Kadir, Abdul, 2003. Pengenalan Sistem Informasi , cetakan pertama, Andi
Yogyakarta, Kristanto, Andri, 2003, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, cetakan
pertama, Gava Media Yogyakarta,. Mc Leod , Reymond, 1996, Sistem Informasi Manajemen, Jilid I dan Jilid II edisi
bahasa Indonesia, PT. Prenhalindo, Jakarta, Palocsay, S. W., and I. S. Markham. 2002. Teaching spreadsheet-based decision
support systems with Visual Basic for Applications. Information Technology, Learning, and Performance Journal 20, no. 1:27-35.