proposal
TRANSCRIPT
Minggu, 02 Desember 2012
Proposal
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejak zaman dahulu, manusia sudah mengenal apa itu jual-beli. Manusia sejak dulu sudah aktif dalam berdagang. Walaupun dulu berdagang hanya dilakukan dengan proses barter lalu lambat laun sudah menggunakan suatu alat tukar yang pada saat ini disebut dengan uang. Sejak dahulu para pedagang pun sudah mempunyai trik untuk menarik minat para pembelinya. Para pedagang berlomba-lomba agar para pembeli melirik barang dagangannya.
Seiring dengan berkembangnya zaman, saat ini perdagangan sudah semakin luas dan sudah semakin modern. Banyak perusahaan-perusahaan yang bersaing untuk mengembangkan usahanya. Salah satu cara untuk memajukan perusahaan adalah dengan strategi pemasaran yang baik dan efektif serta efesien. Penentuan strategi ini sangat erat hubunganya dengan tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan serta sangat menentukan dalam pemilihan taktik yang digunakan untuk melaksanakan strategi pemasaran tersebut agar tujuan perusahaan tercapai.
Secara umum tujuan dari perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimum sehingga perusahaan dapat terus berkembang. Pernerapan strategi pemasaran dalam perusahaan sangat berpengaruh dalam kinerja perusahaan yang bersangkutan, sebab dalam penerapanya posisi perusahaan dipasar potensial sangat dipengaruhi oleh berhasil atau tidaknya strategi pemasaran yang digunakan. Hal ini juga merupakan sumber dana bagi kelangsungan hidup perusahaan untuk terus berkembang baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Berdasarkan dari data yang sudah disebutkan diatas dan dari ke tiga analisis jurnal yang telah saya dapat maka saya mengambil tema yaitu “Pengaruh Strategi Pemasaran dalam Upaya Meningkatkan Volume Penjualan” 1.2 Perumusan Masalah Strategi pemasaran dalam sebuah perusahaan memang berbeda-beda. Tapi setidaknya kita bias menemukan salah satu kemiripan dalam strategi pemasaran tersebut. Dari ke tiga perusahaan yang saya analisis, terdapat pertanyaan – pertanyaan berikut ini :
1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilaksanakan oleh ke tiga perusahaan tersebut?
2. Sejauh manakah peranan strategi pemasaran terhadap volume penjualan pada ke tiga perusahaan tersebut ?
3. Apakah strategi pemasaran yang dilakukan oleh ke tiga perusahaan tersebut berhasil memperoleh keuntungan yang diinginkan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilaksanakan oleh ke tiga perusahaan tersebut
2. Untuk mengetahui sejauh mana peranan strategi pemasaran terhadap volume penjualan pada ke tiga perusahaan tersebut
3. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh ke tiga perusahaan tersebut memperoleh keuntungan yang diinginkan
1.4 Kerangka Pemikiran Menurut penelitian yang telah saya amati dari ke tiga jurnal diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Salah satu senjata bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan pasar adalah dengan menerapkan sistem Strategi pemasaran, karena pada dasarnya strategi pemasaran adalah mencari kecocokan kemampuan internal perusahaan dengan peluang eksternal yang ada di pasar, ini merupakan tanggung jawab dari bagian pemasaran untuk menerapkan strategi pemasaran yang sesuai dengan segmen pasar yang akan dituju oleh produk yang akan diluncurkan di pasaran. PT. Sun Life Financial Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi dengan persaingan yang ketat, maka PT. SLFI harus dapat menciptakan kemampuan bersaing baik dalam hal jenis produk, harga maupun segmen yang dituju.
Dalam memasarkan produk sandal khususnya sandal imitasi dan sandal kulit, PT. Arizona menerapkan strategi-strategi pemasaran yang digunakan sebagai berikut yaitu strategi produk, strategi penetapan harga, strategi saluran distribusi dan strategi promosi. Selain dapat mengetahui strategi pemasaran yang dipakai, penulis juga dapat mengetahui tingkat penjualan produk sandal yang diperoleh PT. Arizona mulai tahun 1998 sampai dengan tahun 2002. Pada pertengahan tahun 1999 sampai dengan tahun 2002 hasil penjualan produk sandal meningkat secara bertahap, sebab pada tahun 1998 PT. Arizona terkena dampak krisis ekonomi yang melanda Indonesia.
Guna mencapai tujuan tersebut perlu melaksanaan kegiatan pemasaran yang efektif dan efisien. Melalui penerapan strategi pemasaran yang
dilaksanakan oleh perusahaan melalui strategi produk, harga, distribusi dan promosi. Oleh karena itu perusahaan harus tahu bagaimana dan berapa banyak produk yang dijual agar memperoleh keuntungan yang maksimal dari hasil penjualanya,karena apabila suatu perusahaan akan menjual produknya kepada konsumen tampa memperkirakan jumlah produk yang dijual dan memperkirakan laba yang akan diterima maka hasil yang ingin dicapai belum tentu maksimal. PT.Columbia yang dibatasi pada masalah volume penjualan dan perhitungan sewa beli, adapun metode yang digunakan untuk memperoleh data yaitu Field Reseach dan Library Reseach.
2.1 Kajian Teori
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mendapatkan laba. Sekarang ini kegiatan pemasaran menjadi suatu kegiatan yang sangat kompleks,dimana setiap perusahaan yang ingin berhasil didalam usahanya terlebih dahulu harus memahami pengertian pemasaran.
Kegiatan pemasaran dulunya hanya dikenal dengan kegiatan distribusi dari penjualan,sekarang menjadi luas yaitu sebagaimana cara produsen menarik keuntungan yang baik tidaklah cukup hanya dengan menghasilkan produk yang baik,melainkan juga bagaimana memasarkan produk tersebut. Oleh karena itu kegiatan pemasaran sekarang menjadi suatu kegiatan kompleks. Untuk itu suatu perusahaan yang ingin maju didalam usahanya harus memahami masalah pemasaran.
Banyak para ahli ekonomi mendefinisikan pemasaran tersebut dan pada umumnya setiap dari mereka menulis pemasaran dengan memberikan definisi sendiri, sehingga sampai saat ini tidak ada keragaman tentang definisi pemasaran namun pada dasarnya mempunyai prinsip yang sama. Untuk lebih jelasnya penulis akan mengutip definisi pemasaran dari beberapa ahli diantaranya adalah:
Menurut William J.Stanton dalam Basu Swastha dan Irawan (1990 : 5) mengatakan bahwa :
“Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukan untuk erencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.”
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa proses pemasaran itu terjadi jauh sebelum barang itu diproduksi. Keputusan-keputusan dalam pemasaran harus dibuat untuk menentukan produk dan pasarnya, harag dari promosinya. Kegiatan pemasaran tidaklah berhenti pada saat penjualan saja
tetapi jaminan yang baik atas barang dan jasa yang diberikan sesudah penjualan.
Sedangkan menurut Philip Kotler ( 1992 : 56 ) mengatakan bahwa :
“Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.”
Menurut definisi tersebut bahwa kegiatan pemasaran itu diciptakan oleh pembeli dan penjual, dimana kedua belah pihak sama-sama ingin mencari kepuasan. Dalam hal ini pembeli ingin memenuhi kebutuhanya dan penjual berusaha untuk mendapatkan keuntungan.
Selanjutnya Alex S. Nistisarito ( 1991 : 44 ) memberikan pengertian pemasaran adalah sebagai berikut :
“Pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif”.
Jika dilihat dari definisi-definisi tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa proses pemasaran terjadi jauh sebelum barang di produksi dan kegiatan pemasaran itu diciptakan oleh pembeli dan penjual dimana keduanya sama-sama mencari kepuasan bilamana perusahaan tersebut mampu memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan dengan harapan perusahaan dapat meningkatkan penjualan dan keuntungan.
Sehubungan dengan cakupan makna pemasaran yang begitu luas berarti bahwa teori pemasaran yang mempunyai cakupan yang luas pula, maka perlu di perinci sesuai aspek atau segi di bidang-bidangya. Sehingga memperjelas adanya pemikiran hasil-hasil produk tersebut, yang akhirnya dapat memberikan perincian biaya pemasaran yang mudah diteliti dan dianalisa. Selanjutnya akan diberikan suatu penganalisaan sesuai dengan aspek-aspek pendekatan dari teori pemasaran secara umum, yaitu :
1. Pendekatan serba fungsi (Function Approach)2. Pendekatan serba lembaga (Institusional Approach)3. Pendekatan serba barang (Commodity Approach)4. Pendekatan serba manajemen (Manajerial Approach)5. Pendekatan serba system total (Total System Approach)6. Pendekatan serba teori ekonomi (Economi Theory Approach)
Ad.1. Pendekatan Serba Fungsi
Adalah cara mempelajari marketing dengan jalan mempelajari fungsi-fungsinya yaitu yang dilakukan dalam proses pemasaran oleh lembaga-lembaga marketing. Adapun fungsi-fungsi tersebut antara lain adalah penjualan, fungsi pembelian, fungsi pengangkutan, fungsi penyimpanan dan fungsi-fungsi lain yang terletak antara produsen dan konsumen. Dengan mempelajari fungsi-fungsi tersebut dapatlah diketahui sebab-sebab tidak lancarnya arus barang dari produsen ke konsumen, sehingga dapat dicari langkah-langkah untuk menanggulanginya
Ad.2 Pendekatan Serba Lembaga
Adalah suatu pendekatan didalam mempelajari marketing di segi organisasi atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan marketing seperti : agen, grosir, pengecer dan sebagainya. Dengan pendekatan ini dapat diketahui sampai seberapa jauh peranan lembag-lembaga tersebut dalam aktivitas pemasaran. Hal ini dapat dijadikan pedoman untuk memutuskan apakah perlu meningkatkan peranan atau mengurangi bahkan kalau perlu meninggalkan salah satu lembaga tersebut.
Ad.3 Pendekatan Serba Barang
Adalah pendekatan didalam mempelajari pemasaran yang dititik beratkan pada tiap-tiap jenis barangnya dan cara memasarkanya. Didalam memasarkan setiap barang mempunyai cara-cara yang berbeda satu dengan yang lainya. Secara garis besar,barang yang dianggap mempunyai cirri-ciri yang sama dalam hal memasarkanya. Penggolongan tersebut antara lain :
1. Kelompok barang-barang industri (Industrial Goods)2. Kelompok barang-barang konsumsi (Consumer Goods)
Ad.4. Pendekatan Serba manajemen
Adalah pendekatan yang mempelajari pemasaran dengan menitikberatkan pada pendapat manajer serta keputusan yang diambil. Pemasaran ditinjau sebagai suatu kerangka yang terdiri dari variable-variabel yang tidak dapat dikontrol, seperti : produk,tempat,(saluran distribusi), harga dan promosi
Ad.5. Pendekatan Serba Sistem Total
Adalah pendekatan yang mencakup elemen-elemen yang luas dalam system pemasaran.pendekatan semacam ini dipakai oleh beberapa perusahaan besar dan maju, karena memerlukan tenaga ahli dibidang marketing.
Ad.6 Pendekatan Serba Teori Ekonomi
Adalah pendekatan yang memepelajari pemasaran dari sudut teori ekonomi, seperti bentuk-bentuk persaingan,hukum permintaan dan penawaran. Dari kebutuhan pendekatan diatas, hanya 3 pendekatan pokok yang digunakan dalam pemasaran yaitu : pendekatan serba fungsi, pendekatan serba lembaga,dan pendekatan serba barang.
Konsep Pemasaran
Definisi konsep pemasaran menurut William j. Stanton dalam Basu Swastha dan Irawan ( 1990 : 10 ) Mengatakan bahwa :
“ Konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan”.
Dari definisi tersebut bahwa maksud dari semua kegiatan perusahaan termasuk produksi tehnik, keuangan, personalia, riset dan pengembanga, pemasaran dan fungsi-fungsinya harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan pembeli serta memenuhi kepuasannya dengan mendapatkan laba banyak dalam jangka panjang.Ada 3 faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran yaitu :
1. Orientasi konsumenYaitu mengadakan penelitian kepada konsumen untuk mengukur,menilai dan menafsirkan keinginan sikap serta tingkah laku mereka apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
2. Volume penjualan yang menguntungkanMerupakan tujuan dari konsep pemasaran, yaitu laba yang dapat diperoleh melalui pemuasan konsumen. Dengan laba ini perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dengan menggunakan kemampuan yang lebih besar agar dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen serta dapat memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan.
3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran
Bertujuan untuk memberikan kepuasan konsumen secara optimal untuk menciptakan dan mempertahankan langganan.Dalam pembuatan konsep pemasaran perlu diadakan pengkajian teori-teori marketing dengan pendekatan antara lain:
1. Merchandising2. Buying3. Selling
4. Grading and Standardising5. Strorage and WereHouse6. Transportasing7. Financing8. Communication9. RiskBearing10. Packaging
Kemudian komponen-komponen ini dihubungkan dengan pendekatan teori marketing serba barang dengan menentukan aspek-aspek bentuk, sifat dan jenis produk. Menurut bentuknya hasil produk adalah terwujud dalam Itagibel Goods danTingibel Goods apabila peninjauan hasil produk dari bentuk ini dikaitkan dengan Function Approach. Ada 2 variabel marketing mix yaitu :
a. Barang Variable marketing mixYaitu merupakan fungsi-fungsi pada Functional Approach yang diantaranya, seperti : Merchandising, buying, selling, grading and standardizing,financing communication, risk bearing
b. Model jasa marketing mixYaitu terbagi7,diantaranya : merchandising, buying, selling, financing, communication, riskbearing dan serviceStrategi Pemasaran
“Strategi pemasaran adalah rencana tindakan yang hendak diikuti oleh manajer perusahaan. Rencana tindakan ini didasarkan atas analisa situasi dan tujuan perusahaan”. Menurut definisi tersebut, bahwa strategi pemasaran ini dibuat setelah manajer pemasaran melakukan analisa situasi seperti pasar, konsumen, distribusi, dan tujuan perusahaan.
Sedangkan definisi strategi pemasaran menurut H. Surachman Sumawiharja, ( 1991 : 49 ) sebagai berikut :
“Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan kebijaksanaan dan peraturan yang merupakan pedoman bagi usaha-usaha pemasaran perusahaan”.
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.
Dengan kata lain strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran kebijaksanaan dan aturan yang memberi arah kepada usah pemasaran perubahaan dari waktu kewaktu pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan pesaingan yang selalu berubah. Strategi pemasasran yang digunakan oleh suatu perusahaan merupakan hasil yang dipadukan dai berbagai macam elemen pemasaran. Elemen tersebut diantaranya adalah:1. Strategi Produk
Adalah menetapkan cara dan penyajian produk yang tepat bagi pasar. Yang dituju sehingga dapat memuaskan para konsumen sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang
2. Strategi Harga
Penetapan harga sangat penting terutama untuk menjaga dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar yang tercemin untuk meningkatkan penjualan dan keunggulan perusahaan. Dengan kata lain penetapan harga mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan dan kemampuan perusahaan mempengaruhi konsumen
3. Strategi Distribusi
Mencakup penentuan saluran pemasaran dan distribusi fisik, dimana keduanya merupakan hubungan yang erat dalam keberhasilan penyaluran sekaligus keberhasilan pemasaran produk perusahaan.
4. Strategi Promosi
Merupakan suatu strategi yang dilaksanakan sejalan dengan rencana pemasaran dimana dijalankan secara keseluruhan serta direncanakan, diarahkan dan dikendalikan dengan baik.
Strategi Produk
1. Tataran Manajemen Produk Menurut Hargo Utomo ( 1993 : 68 ) “Keputusan tentangmerk produk, lini produk dan bauran produk dapat dipandang sebagai suatu hirarki atau tataran dalam manajemen produk”.
a. Keputusan Merk IndividualKeputusan berkaitan dengan bauran pemasaran untuk suatu merk produk tertentu biasanya disajikan dalam rencana pemasaran. Rencana perubahan untuk produk yang sudah ada pada umumnya akan menitikberatkan pada setiap kemungkinan didalam strategi pemasaran antara lain :
* Perubahan karakteristik merk produk*Perubahan posisi produk dalam persaingan
b. Keputusan Lini ProdukKeputusan lini produk berkaitan dengan kombinasi produk individual pada lini tertentu.
c. Keputusan Bauran ProdukKeputusan bauran produk akan berkaitan dengan penentuan kombinasi lini produk yang akan ditawarkan kepada konsumen.
2. Identifikasi Strategi Merk Produka. Merk Nasional Yaitu merk produk yang dipasarkan oleh pabrikan dengan cara mengintegrasikan bauran pemasaranb. Merk Lokal Yaitu dua jenis merk produk yang diberikan oleh pedagang besar atau bahkan pengecerc. Merk Generik Yaitu penjualan atau pembelian produk tampa merek
Strategi Harga
Tujuan Penetapan HargaMenurut Hargo Utomo ( 1993 : 80 ),“Tujuan umum penetapan harga jual produk dapat diarahkan pada dua hal”, yaitu :
1. Penetapan harga jual yang berbasis biaya2. Penetapan harga berbasis permintaan.
Persepsi konsumen terhadap harga jual produk yang ditetapkan akan terbentuk karena beberapa hal sebagai berikut :
A. Kesadaran konsumen terhadap hargaPada umumnya kesadaran konsumen terhadap harga sangat rendah. Hal ini disebabkan konsumen pertama kali yang dilihat adalah wujud fisik atau gambaran tentang produk.
B. Ekspektasi terhadap hargaSebelum menentukan pilihan atas produk, konsumen biasanya mengembangkan ekspektasi tentang tingkat harga normal dan tentang harga untuk suatu merk tertentu.
C. Kaitan harga dan kualitas produk
Hal lain yang mencakup penting diperhatikan dalam penetapan strategi harga adalah menentukan apakah konsumen memandang tingkat harga memberikan indikasi tentang kualitas produk.
Strategi Promosi
1. Perencanaan PromosiMenurut Hargo Utomo ( 1993 : 97 )“Perencanaan promosi pada dasarnya adalah merupakan bagian dari perencanaan pemasaran secara menyeluruh. Hanya saja, aktivitas yang dilakukan menganut serangkaian langkah mendasar”. Sebagai berikut :
a. Menetapkan tujuan Promosi- Mendorong Kesadaran konsumen atas merk produk- Memberikan informasi atas produk- Memberikan dorongan kepada konsumen pasca pembelian
b. Menentukan target audience
c. Mengembangkan cara yang akan ditempuh untuk mendekati audience- Menggunakan iklan di mass media- Meningkatkan upaya penjualan- Meningkatkan aktivitas promosi penjualan
d. Menyusun formulasi strategi promosi untuk mencapai tujuan
e. Menentukan alokasi
f. Mengevaluasi efektivitas kegiatan promosi.
2. Komponen dasar Bauran PromosiPada bagian berikut akan diuraikan masing-masing elemen yang membentuk bauran promosi, yaitu :
A. Pengiklanan ( Advertising )Kebanyakan upaya pengiklanan diarahkan untuk mempengaruhi permintaan merek produk tertentu.
B. Personal SellingPersonal Selling dilakukan sebagai pelengkap pengiklanan karena hal itu dilakukan secara individual dan dilakukan oleh staf pemasar secara langsung, bukan melalui media massa.
C. Promosi PenjualanBagi kebanyakan pemasar, Promosi penjualan adalah merupakan elemen yang menyedot dana terbesar.
D. PublisitasDalam beberapa kurun waktu terakhir publitas dinilai sebagai alat yang cukup potensial dalam mengkonsumsi produk perusahaan.
Strategi Distribusi
1. Kelembagaan dan fungsi DistribusiMenurut Alex. S ( 1994 : hal.62 ),” Proses pertukaran yang terjadi antara penjual dan pembeli dalam kenyataanya melibatkan bnyak aktivitas”, diantaranya:
A. Pedagang Besar sebutan pedagang besar menunjukan bahwa kegiatan usaha yang dimaksud melakukan penjualan produk yang terutama kepada penjual lanjutan atau pengecer dan lembaga komersial lain
B. Agen PerantaraYaitu organisasi atau individu yang melakukan kegiatan bisnis, tetapi peranan mereka terutama adalah sebagai wakil perusahaan untuk melakukan fungsi penjualan atau jasa.
C. PengecerDikatakan pengecer karena aktivitas utama yang dilakukan adalah melakukan penjualan langsung kekonsumen akhir.
2. Bentuk Alternatif Perusahaan
A.Saluran distribusi gandaPenggunaan saluran distribusi ganda kini juga mulai dipergunakan oleh banyak perusahaan. System saluran distribusi ganda dimaksudkan untuk lebih mengoptimallkan pencapaian konsumen pada segmen pasar yang dipilih.
B. Saluran distribusi untuk jasaPermasalahan saluran distribusi untuk perusahaan jasa biasanya muncul sebagai akibat adanya keputusan intergrasi vertical seperti misalnya keputusan mendirikan cabang baru bagi bank atau mesin ATM (automatic teller machine) 2.2 Penelitian Terdahulu
1. Pengarang : J. Tamba
Kesimpulan sementara :
Meningkatnya jumlah pemegang polis berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah aktivitas produksi penjualan premi di PT. Sun Life Financial Indonesia cabang Medan sehingga semakin tinggi jumlah pemegang polis semakin tinggi pula jumlah penerimaan premi ke kas perusahaan. Peranan para agent cukup memegang peranan penting didalam meningkatkan jumlah pembelian polis, untuk itu penulis menganjurkan agar usaha-usaha pengembangan yang selama ini diterapkan dan dijalankan terhadap para agent agar terus tetap ditingkatkan dan dipertahankan.
Peningkatan ke profesionalan para agent harus dapat ditingkatkan lagi melalui pelatihan-pelatihan dan pembekalan-pembekalan. Hal ini berguna bagi para agent sebagai ujung tombak perusahaan untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi, ekonomi dan pola tingkah laku dan tren yang beredar di masyarakat sehingga melalui para agent perusahaan dapat lebih tanggap dalam membaca peluang pasar. Sehingga di masa yang akan datang, PT. Sun Life Financial Indonesia dapat menjadi Market Leader di pasar asuransi jiwa.
2. Titi Ubudiyah
Kesimpulan sementara :
Dalam menerapkan strategi pemasarannya, PT. Arizona memakai kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan dan mencoba mengembangkan kesempatan-kesempatan yang dimilikinya. Sedangkan untuk mengantisipasi kegagalan yang mungkin dialami perusahaan, perusahaan berusaha memperbaiki kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan mengantisipasi ancaman-ancaman yang akan dihadapinya.
3. Anjar Sutono
Kesimpulan sementara :
Berhasil atau tidaknya perusahaan sangat ditentukan bagaimana cara yang dikembangkan oleh perusahaan untuk dapat bersaing dalam merebut konsumen dalam penerapan strategi yang efektif. Penjualan yang dilakukan PT. Columbia dilakukan dengan cara Cash dan Kredit dan pemasaranya dilakukan melalui Indoor dan Outdoor. Guna mencapai tujuan tersebut perlu melaksanakan kegiatan pemasaran yang efektif dan efisien. Melalui penerapan strategi dengan menggunakan marketing mix, melalui strategi produk, harga, distribusi dan promosi . Sehingga menghasilkan peningkatan penjualan sebesar 9.650.000 selama 1 tahun melalui 2 periode, januari-juni dan juli-desember.
2.3 Hipotesis
Dari analisis ke tiga jurnal diatas dan dari hasil kesimpulan ke tiga peneliti tersebut dapat disimpulkan bahwa ke tiga perusahaan tersebut memakai strategi pemasaran "marketing mix"
3.1 Metodelogi Penelitian
1. Pengarang : J. Tamba
Data yang Diperlukan Guna mendapatkan data dan informasi yang akan digunakan sebagai bahan analisis, dalam hal ini yang diperlukan adalah sebagai berikut :
Data PrimerYakni merupakan data yang diperoleh dengan cara mendatangi langsung obyek penelitian, dimana data yang diperoleh hasilnya actual dan dapat dipertanggungjawabkan.
Data sekunderYakni merupakan data yang diperoleh dari bahan-bahan bacaan
Metode Penelitian
Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Untuk menguatkan ide/gagasan dalam menganalisis dan mengevaluasi hasil penelitian lapangan, maka diperlukan landasan seperti teori-teori atau pendapat para ahli yang bersumber dari buku-buku bacaan, bahan kuliah, majalah-majalah ilmiah dan sumber-sumber lainnya.
Penelitian Lapangan (Field Research)
Metode pengumpulan data dengan peninjauan langsung kepada objek penelitian dilapangan dalam hal ini PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian secara nyata, tepat dan akurat.
Tehnik Pengumpulan Data
ObservasiYaitu mendapatkan data dari objek penelitian dengan cara mendatangi langsung ke objek penelitian.
Wawancara (Interview)
Melakukan wawancara dan komunikasi dengan staff, karyawan maupun jajaran pimpinan perusahaan itu sendiri untuk mendapatkan masukan -masukan yang berhubungan dan berguna dalam bidang yang akan diteliti.
Metode Analisis
Penulis menggunakan dua metode analisis yaitu:
Metode Analisis DeskriptifDengan menafsirkan data yang diperoleh, menyusun dan mengklasifikasikan serta menganalisis, dan menginterprestasikannya sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan perusahaan.
Metode Analisis Deduktif
Metode ilmiah dimana fakta-fakta yang diperoleh dianalisis dengan menguraikan teori-teori yang berlaku. Selanjutnya dicoba untuk menarik kesimpulan untuk membuktikan hipotesa yang dapat digunakan untuk membuat saran-saran yang berguna bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA.
2. Pengarang : Titi UbudiyahDalam rangka menyusun penulisan ilmiah, data yang penulis perlukan diperoleh dengan cara atau metode sebagai berikut:
Studi Lapangan
Interview Yakni dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada beberapa karyawan dan manajer yang ada hubungannya dengan oyek penulisan ilmiah ini.
ObservasiYakni mengadakan penelitian dengan cara pengamatan langsung terhadap aktivitas perusahaan.
Studi PustakaYaitu pengumpulan teori-teori dari buku-buku sebagai literatur yang relevan dengan penulisan ilmiah ini.
3. Pengarang : Anjar SutonoDalam pengumpulan data untuk penyusunan penulisan ilmiah penulis menggunakan cara sebagai berikut:
Studi kepustakaan
Yang meliputi daftar bacaan yang menjadi sumber inspirasi dalam melakukan penulisan ini. Cara ini dilakukan dengan tujuan untuk memperdalam teori yang ada kaitanya dengan pokok-pokok pembahasan dan permasalahan dalam penelitian ini yaitu dengan membaca buku,majalah, dan sebagainya.
Studi Lapangan Dalam hal ini penulis mengadakan penelitian langsung di PT.COLUMBIA adapun teknik pengumpulan data yang digunakan :
1. Wawancara,ini diperlukan dalam rangka melengkapi data dengan mengajukan pertanyaan kepada Manajer Pemasaran dan Karyawan PT.COLUMBIA.
2. Observasi,yaitu pengamatan secara langsung untuk melengkapi data yang dibutuhkan terhadap objek penelitian
Diposkan oleh gita rachmawati di 23.01 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest
• BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar belakangPerusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran
pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.1.2. Tujuan Pembahasan Makalah.1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan teori pemasaran dan semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran.2. Untuk memberikan pengetahuan dasar bagaimana cara melakukan kegiatan pemasaran dan apa saja yang harus dilakukan dalam kegiatan pemasaran.3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran atau marketing mix.
• BAB IIPEMBAHASAN
2.1. Landasan Teori2.1.1 Pengertian Pemasaran.Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar.Tujuan Pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia.Pengertian pemasaran oleh beberapa ahli diartikan menjadi :1. William J Stanton, menyatakan bahwa:Pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.2. Philip dan Duncan.Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang-barang berwujud kepada konsumen.3. American Marketing Association.Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
Fungsi utama mengapa kegiatan pemasaran dilakukan :1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.2.1.2 Kegiatan Utama pemasaranKegiatan utama pemasaran atau juga disebut marketing mix adalah suatu perangkat perusahaan yang terdiri dari 4 variable yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan saluran distribusi dengan tujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan yang bisa memberikan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih atau segmen pasar yang di harapkan.
• 2.2 Pembahasan.2.2.1 Bauran PemasaranKotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran“. Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).
1. Product (Produk).Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya akan di jual perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali kepada konsumen akhir (bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa itu produk sebagai salah satu dari keempat variable marketing mix maka kita bagi menjadi 3 bagian :a. Pemilihan produkb. Pembungkus barangc. Merk barang• a. Pemilihan barang/produkKebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk yang akan dijual atau produk yang akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat berpengaruh pada penentuan harga, strategi, promosi, yang akan dilakukan agar berhasil dalam melaksanakan fungsi penjualan dari bidang pemasaran. Pemilihan barang atau produk yang tepat untuk dipasarkan atau sesuai dengan perilaku pembeli ataupun daya beli konsumen akan menguntungkan perusahaan sehingga hasil kegiatan perusahaan yang dicapai akan dapat mempertahankan atau ditingkatkan demi kelangsungan hidup perusahaan.Yang penting disini adalah bagaimana cara mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin dihadapi perusahaan karena terjadi proses tahapan siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini akan selalu terjadi di mana pada suatu saat kalau produk tersebut sudah mencapai tahap kejenuhan akan mengalami penurunan penjualan yang berarti juga terjadi turunnya tingkat pendapatan perusahaan. Oleh karena itu sebelum perusahaan terlambat dalam mengatasi perjalanan produk dalam siklus kehidupan produk maka tindakan yang harus dilakukan adalah strategi apa yang akan dilakukan atau kebijaksanaan apa yang akan dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah tidak laku lagi perusahaan sudah menyiapkan produk baru,sebagai pengganti atau strategi baru.Tahap-tahap siklus kehidupan dibagi menjadi 5 tahapan di mana untuk masing-masing tahap
suatu perusahaan harus memasang strategi atau kebijaksanaan yang berlainan untuk menjaga agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Lima tahap tersebut adalah sebagai berikut :1. Tahap perkenalan2. Tahap pertumbuhan3. Tahap kedewasaan4. Tahap kejenuhan5. Tahap penurunan• 1. Tahap PerkenalanTahap perkenalan ini menunjukan bahwa barang yang dipasarkan benar-benar baru atau masyarakat belum tahu atau belum mengenalnya sehingga perlu memperkenalkan barang tersebut pada masyarakat melalui penyampaian informasi dengan kegiatan promosi yang gencar dan agresif menekankan merk penjualan, kelebihannya dibandingkan dengan produk sejenis ataupun bagaimana kegunaanya bagi konsumen dan lain-lain.Tahap perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi yang sangat tinggi sedangkan hasil penjualan masih berjumlah sedikit dalam memberikan tambahan pendapatan produsen. Tujuan utama promosi adalah agar konsumen tahu dan mengenal dengan baik produk perusahaan dan mulai menyukainya.2. Tahap PertumbuhanTahap pertunbuhan ditunjukan dengan meningkatnya volume penjualan dengan cepat karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesuai. Usaha yang dilakukan dalam tahap ini adalah menurunkan kegiatan promosinya untuk diganti dengan memperluas dan meningkatkan distribusi ke daerah-daerah (lokasi-lokasi segmen pasar) yang belum dimasuki atau kegiatan promosi digantikan dengan persaingan harga dengan perusahaan pesaing.Pada tahap ini bermunculan perusahaan-perusahaan pesaing yang mencoba merebut segmen pasar yang kita kuasai dengan menggunakan strategi-strategi yang dengan perlahan dan pasti dapat menggeser kedudukan perusahaan yang lebih dulu masuk pasar.3. Tahap kedewasaan dan kejenuhanTahap kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan dengan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan.Tambahan volume penjualan sudah dilakukan sedangkan bagian pasar yang kita kuasai sudah banyak yang dimasuki produk-produk pesaing yang sedikit demi sedikit mulai mengikis segmen pasar kita, ditambah lagi dengan konsumen sudah mulai melirik produk sejenis lainnya yang sekiranya mempunyai keunggulan lebih banyak atau dengan kata lain konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang kita jual.
• 4. Tahap kemunduran/penurunanAkibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar perusahaan tidak bangkrut. Adapun kebijaksanaan yang akan di ambil oleh perusahaan pada umumnya terdiri dari 2, yaitu :
1. Menghentikan produk yang sudah tidak dapat bersaing dengan digantikan oleh barang yang benar-benar baru dan lain dibandingkan dengan produk lama. Kebijaksanaan ini dapat berjalan dengan lancar asalkan perusahaan mempunyai tenaga yang punya kemampuan dalam membuat motivasi baru, kreasi, atau menciptakan barang yang akan menggantikannya.
• 2. Tetap mempertahankan barang lama tetapi memperbaharui atribut-atribut lamanya baik dari segi kemasan atau dapat juga menonjolkan kelebihan lain. Kalau alternatif ini tidak dapat dilakukan perusahaan harus dapat membuat barang yang benar-benar baru yang memerlukan penelitian dari awal baik dari segi mutu, merk dagang, pembungkus, cara mendistribusikan dan lain-lain.b. Pembungkus barangBungkus barang merupakan pertimbangan ke dua setelah produk yang sejenis ternyata mempunyai kualitas yang sama kualitas yang sama, rasa yang sama atau kegiatan yang relative berbeda. Maka bagi pembeli yang merasa bingung dengan berbagai merk tersebut akhirnya akan mempertimbangkan bungkus luar produk yang akan dipilih. Oleh karena itu bungkus juga memegang peranan penting dalam penjualan produk.Untuk membuat bungkus agar menarik pembeli maka perusahaan harus mempertimbangkan dari berbagai aspek baik aspek ekonomis, keindahan maupun praktisnya.Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembungkusan diantaranya:Ø Bungkus yang membangkitkan hasrat untuk membeli.Ø Bungkus yang mudah diingat.Ø Bungkus yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat besaing dengan produk sejenis yang lain.Ø Bungkus di design agar dapat menjaga mutu barang, memudahkan pengangkutan, penyimpanan, penyusunan di rak took, atau memmpunyai kegiatan setelah dipakai habis (ada kegiatan ganda).• c. Merk BarangMerk barang yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai dengan gambar tertentu untuk mempertegaskan adalah sangat penting bagi perusahaan untuk membedakan perusahaan yang satu dengan yang lain. Dengan melihat merk seseorang yang sudah menggemari atau fanatic terhadap rasanya, mutunya atau keadaanya tidak akan nemilih lagi dalam memilih lagi dalam membeli barang cukup hanya dengan melihat gambar tertentu atau kata-kata tertentu dalam suatu prroduk menganggap sudah cukup memutuskan untuk membeli.Dengan merk yang sudah menjadi langganan pemakai dapat menghemat waktu dalam membeli karena dapat menyuruh orang lain untuk membelinya (praktis) dan membuat anggaran tertentu dalam memakainya.Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh konsumen ini ternyata terlihat juga oleh produsen sehingga sering sekali produsen menggunakan merk tersebut sebagai salah satu strategi pemasarannya dengan jalan perusahaan memproduksi barang yang tidak terlalu berbeda setiap memakai berbagai merk, hal ini dilakukan untuk menguasai pasar.
• 2. Price (Harga)Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai
yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: “Price is the amount of money and or goods needed to acquire some combination of another goods and its companying services”. Pengertian di atas mengandung arti bahwa harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pengguna untuk mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari prouksi tersebut (Moenroe, 1990). Jika hal ini dikaitkan dengan produk layanan, maka seseorang akan datang ke tempat kita jika waktu atau dana yang dikorbankan untuk mendapatkan produk layanan kita sesuai dengan produk layanan yang ditawarkan.
• Harga dan kebijaksanaan harga adalah elemen yang paling banyak diperdebatkan dalam pemasaran. Harga adalah satu-satunya variabel strategi pemasaran yang berkaitan dengan pemasukan, bagaimanapun harga mendatangkan masalah tersendiri. Condous (1983) menyarankan, “…apabila pengenaan biaya (charging) merupakan suatu keharusan, maka besarnya harus disesuaikan dengan kemampuan pengguna.”Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian manajemen paling banyak dibutuhkan dalam masalah penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan harga. Ciri-ciri yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan harga. Hal yang menarik sekali adalah bahwa para penjual kerap kali mengetahui permintaan in-elastis. Oleh karena itu mereka menetapkan harga yang paling tinggi. Akan tetapi mereka lalai bertindak yang sebaliknya, jika menghadpi permintaan yang elastis, walaupun harga lebih rendah akan menaikkan penjualan unit, pendapatan total, penggunaan fasilitas dan mungkin juga naiknya laba bersih.• Prinsip penetapan harga barang dapat juga diterapkan daam penetapan harga jasa. Secara singkat prinsip-prinsip penetapan harga menurut Zeithaml dan Bitner (1996) adalah sebagai berikut:1. Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan harganya, yang mencakup: pemilihan tujuan penetapan harga, menentukan tingkat permintaan, prakiraan biaya, menganalisis harga yang ditetapkan dan produk yang ditawarkan pesaing, pemilihan metode penetapan harga, dan menentukan harga akhir.2. Perusahaan tidak selalu harus berupaya mencari profit makasimum melalui penetapan harga. Sasaran lain yang bisa mereka capai adalah mencakup survival, memakasimumkan penerimaan sekarang, memakasimumkan pertumbuhan penjualan, memakasimumkan penguasaan (skimming) pasar dan kepemimpinan produk atau kualitas.3. Para pemasar hendaknya memahami seberapa responsif permintaan terhadap perubahan harga. Untuk mengevaluasi sensitifitas harga, para pemasar bisa menghitung elastisitas permintaan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Elastisitas = Persen (%) perubahan dalam kuantitas yang dibeliPersentase perubahan dalam harga
• 4. Berbagai jenis biaya harus sipertimbangkan dalam menetapkan harga, termasuk di dalamnya adalah biaya langsung dan tidak langsung, biaya tetap dan biaya variabel, biaya tidak langsung yang bisa dilacak, dan biaya-biaya yang teralokasi. Bila suatu produk atau jasa harus mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, harga harus mampu menutup semua biaya mencakup mark-upnya.5. Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan barang dan jasa yang ditawarkan peruasahaan dan karenanya harus dipertimbangkan dalam proses penetapan harga.6. Berbagai cara penetapan yang ada mencakup mark-up, sasaran perolehan, nilai yang bisa diterima, going rate, sealed-bid, dan harga psikologis.7. Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuikan harganya dengan menggunakan harga geografis, diskon harga, harga promosi, dan harga diskrimiasi, serta harga bauran produk.• Dalam situasi tertentu, pengguna melakukan penilaian atau menghitung-hitung tentang apa yang akan mereka peroleh sebagai balasan dari apa yang mereka berikan. Dengan demikian, harga merupakan pembatas (trade-of) untuk sejumlah benefit (nilai) yang akan diberikan oleh suatu produk (barang atau jasa) dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan sejumlah biaya yang dikaitkan dengan penggunaan produk tersebut (Yazid), 1999). Pusat informasi yang menghendaki profit harus mampu menutup semua biaya yang berkaitan dengan proses memproduksi dan memasarkan suatu jasa. Selanjutnya menetapkan marjin secukupnya sehingga mampu memberikan keuntungan yang memuaskan.
Yazid (1999) yang mengatakan bahwa, “Harga atau biaya sebuah jasa akan mencakup harga yang bersifat moneter dan harga yang bersifat non-moneter. Harga yang bersifat moneter mempuyai peranan penting bagi bagian pemasaran untuk mengukur tingkat atau porsi penerimaan dari konsumen”. Selanjutnya dikatakan bahwa, di samping itu beberapa biaya non-moneter yang mungkin diperhitungkan konsumen ketika menggunakan suatu jasa mencakup:1. Waktu. Waktu merupakan komoditas utama bagi sejumlah orang, dan bagi seseorang yang menawarkan jasa dengan pelayanan yang berbeda kepada setiap individu, tetapi mempunyai keterbatasan waktu, mereka akan memperhitungkan biaya terhadap waktu yang digunakan dalam mencari/memburu suatu jasa, karena barangkali waktu yang terbuang itu sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lain.• 2. Upaya-upaya yang bersifat fisik. Biaya untuk melakukan upaya-upaya fisik yang diperlukan unruk memperoleh sejumlah jasa bisa saja dimasukkan, khususnya bila penyajian jasa dilakukan secara swalayan.3. Biaya-biaya sensor. Biaya-biaya ini bisa saja dikenakan sehubungan dengan adanya kebisingan, bau tidak sedap, aliran udara yang tidak lancar, terlalu panas atau terlalu dingin ruangannya, tempat duduk yang tidak nyaman, lingkungan yang terkesan jorok, bahkan rasa yang tidak mengenakkan.4. Biaya-biaya psikologis. Biaya-biaya ini kadang-kadang dikenakan untuk penggunaan suatu jasa tertentu, seperti upaya yang bersifat mental (berpikir), perasaan adanya ketimpangan atau ketidakadilan bahkan rasa takut. (Yazid, 1999)
3. Promotion (Promosi)Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.• 3.1.1 Promosi
1. Pengertian Promosi.Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dapat mengarahkan organisasi atau seseorang untuk menciptakan transaksi antara pembeli dan penjual.Promosi merupakan kegiatan terakhir dari marketing mix yang sangat penting karena sekarang ini kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen. Oleh karena itu pembeli adalah raja. Para produsen berbagai barang bersaing untuk merebut hati pembeli agar tertarik dan mau membeli barang yang dijualnya.Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif pertimbangan secara emosional, seperti : merasa bangga, sugesti, angan-angan dan sebagainya. Tetapi bisa juga pembeli membeli secara rasional seperti: karena mempertimbangkan riwatnya, ekonomisnya, segi kepraktisan, harganya, pengangkutannya dan sebagainya.Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, pada umumnya ada 4 kegiatan yang biasa dilakukan yaitu:a. Periklanan.b. Personal selling.c. Promosi penjualan.d. Publisitas dan humas.• a. Periklanan (Advertensi)Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu dengan sejumlah biaya seperti iklan melalui media masa, perusahaan iklan, lembaga non laba, individu-individu yang membuat poster dan sebagainya.Periklanan dilakukan untuk memasarkan produk baru, memasuki segmen pasar yang baru atau yang tidak terjangkau oleh salesman maupun personal selling. Periklanan sering dilakukan baik melalui surat kabar, radio dan TV, pos langsung atau bahkan melalui biro periklanan.b. Personal sellingPersonal selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antar individu yang sering bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan kedua belah pihak.*)Proses personal selling adalah sebagai berikut:
Pelayanan sesudah penjualan*) Nichles : “Principles of marketing” Prentice Hall 1978.c. Promosi penjualanPromosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi dengan menggunakan alat peraga seperti: Peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya.d. PublisitasPublisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang diberikan tidak dalam bentuk iklan tetapi berupa berita.Biasanya lembaga yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun tetapi bisa merugikan kalau lembaga yang dipublisitaskan diberitakan kejelekannya.• 4. Saluran Distribusi ( Place )Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.
4.1. Pengertian Saluran Distribusi.Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.4.2 Pemilihan saluran distribusiKeputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas.Saluran distribusi adalah saluran yang dipakai produsen untuk menyalurkan barang hasil produksinya kepada konsumen, baik sampai berpindahnya hak (penguasaan) sampai dengan pemindahan barang maupun hanya pemindahan hak kepemilikannya saja.Pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:a. Sifat pembeli, seperti kebiasaan membeli, frekuensi pembelian, letak geografis dsb.b. Sifat produk.c. Sifat perantara.d. Sifat pesainge. Sifat perusahaan, dan sebagainyaSifat pembeli sangat mempengaruhi keputusan produsen dalam memilih saluran distribusi yang dipakai.• Sebagai contohnya, kalau jumlah pembeli hanya, frekuensi pembelian dalam jumlah yang kecil-kecil maka akan membuat produsen cenderung memilih saluran distribusi yang panjang.Demikian juga sifat produk juga merupakan pertimbangan produsen yang tidak kalah pentingnya. Misalnya, apakah barang tersebut mudah rusak atau tidak, bagaimana ukurannya, bagaimana kualitas barang kalau dilihat dari segi konsumen, harganya dan sebagainya. Kesemuanya itu perlu dijadikan bahan pertimbangan yang penting juga.Demikian juga masalah sifat perantara, perusahaan, pesaing, pasar yang dituju dan sebagainya menjadi faktor yang penting dalam memilih saluran distribusi yang akan digunakan perusahaan. Saluran distribusi yang digunakan itu dengan tujuan agar barang yang ditawarkan sampai pada konsumen industry maupun konsumen akhir.4.3 Alternatif pemilihan saluran distribusi.Untuk memakai saluran distribusi tertentu di samping mempertimbangkan faktor-faktor di atas perusahaan juga perlu mengetahui unsure apa saja yang sebenarnya juga mempengaruhi pemilihan saluran distribusi, diantaranya:a. Tipe perantara.Perantara dalam kenyataannya juga melakukan beberapa macam fungsi pemasaran seperti penyimpanan, pengangkutan, penjualan, pembelian dan sebagainya. Kalau fungsi pemasaran
yang dilakukan perantara ternyata lebih efisien disbanding dengan kalau fungsi pemasaran dilakukan oleh produsen maka produsen yang bersangkutan biasanya memasukan perantara kedalam saluran distribusi yang dipilihnya.• Pada dasarnya ada 3 jenis perantara yaitu :1. Pedagang (Wholesaler) adalah perantara yang secara nyata mempunyai barang dagangan dan melakukan fungsi pemasaran di mana barang yang di dagangkan dalam jumlah volume penjualan yang besar sehingga pedagang besar ini biasanya hanya melayani pembelian dalam jumlah yang banyak atau dengan kata lain tidak melayani kosumen akhir yang membeli untuk memenuhi kebutuhan pribadinnya (atau besifat non-bisnis).
2. Pengecer (retailer) adalah perantara yang berhubungan langsung dengan konsumen akhir baik konsumen untuk keperluan pribadi maupun konsumen industri.Kalau digambarkan saaluran distribusi tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 5.3. Saluran distribusi pemasaran & Saluran distribusi yang memasukan agen dan langsung ke konsumen akhir.
3. Agen, Agen merupakan perantara yang ketiga, agen mempunyai perbedaan baik dengan pedagang besar mupun pengecer. Hal ini diperlihatkan pada masalah hak kepemilikan barang yang dijualnya. Kalau pedagang besar dan pengecer memiliki hak milik pada barang yang dijual maka kalau pada agen sebaliknya. Biarpun sebagai agen mereka bisa menjual dalam partai besar tetapi tetap hak miliknya ada pada produsennya.
b. Jumlah Perantara.Kalau ditinjau dari jumlah perantara, ini menyangkut untuk tingkat penyebaran pasar yang diinginkan oleh produsen.
• Dengan mempertimbangkan jumlah perantara/penyalur maka produsen mempunyai 3 jenis kebijaksanaan alternative pemakaian saluran distribusi, yaitu:
1. Distribusi Insentif.Kebijaksanaan yang dipakai perusahaan dengan jalan memakai sebanyak mungkin penyalur atau pengecer untuk mencapai dengan cepat kebutuhan konsumen dapat terpenuhi dengan segera. Biasanya kebijaksanaan ini dilakukan kalau produsen menjual barang-barang konsumsi sejenis, konvinen atau kebutuhan pokok sehari-hari.2. Distribusi selektif.Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memakai beberapa perantara saja, untuk memudahkan pengawasan terhadap penyalur. Distribusi ini dipakai untuk memasarkan barang-barang baru, barang spesial maupun barang industri jenis peralatan ekstra. Sehingga dalam pemakaian saluran distribusi ini produsen berusaha memilih berapa penyalur yang benar-benar baik dan mampu melaksanakan fungsi pemasaran.3. Distribusi eksklusif.Distribusi yang dipilih produsen dengan hanya memilih satu perantara saja dalam wilayah geografis tertentu. Hal ini digunakan untuk pengawasan yang lebih intensif dan mendorong semangat penyalur agar agresif dalam melaksanakan fungsi pemasarannya. Distribusi ini dipakai produsen penghasil barang-barang yang relatif mahal/berat.
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan (finance), teori Marketing mix juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses). Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.[1]Perencanaan saluran distribusi dilakukan dengan maksud untuk memperlancar penyaluran produk agar sampai kepada konsumen. Dengan kegiatan distribusi ini diharapkan dapat mempermudah konsumen untuk memperoleh produk setiap saat. Kecepatan dan ketepatan dari saluran distribusi yang dilakukan oleh perusahaan akan sangat membantu konsumen dalam mendapatkan produk perusahaan, hal ini agar dapat menaikkan citra keberadaan produk dan perusahaan itu sendiri.
• BAB IIIPENUTUP
3.1 KesimpulanDalam konsep pemasaran modern banyak perusahaan yang mengacu pada bauran pemasaran di dalam merancang program pemasarannya. Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi mempunyai peranan yang sangat penting guna mensukseskan program pemasaran dari suatu perusahaan. Dengan melakukan perencanaan terhadap empat bauran pemasaran diharapkan perusahaan dapat merumuskan program pemasaran yang tepat bagi produk yang akan ditawarkan kepada konsumen.Perencanaan produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus benar- benar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang dihasilkan harus mencerminkan kualitas yang baik. Hal tersebut agar sesuai dengan tujuan perusahaan yang mana produk yang dihasilkan dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan konsumen. Karena produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran, keberhasilan suatu perusahaan dapat diketahui dari respon yang ditunjukkan oleh konsumen.Pada situasi persaingan dan perubahan yang bergerak begitu cepat ini perusahaan ditekan oleh faktor-aktor eksternal seperti perubahan teknologi, ekonomi, sosial kultural dan pasar. Di sisi lain, secara internal perusahaan menghadapi perubahan organisasi yang tak kalah peliknya, seperti masalah budaya perusahaan, struktur, karyawan, pemegang saham. Dalam situasi seperti ini konsep pemasaran tidak lagi cukup hanya berbicara tentang penjualan, periklanan atau bahkan konsep bauran pemasaran 4P (product, place, pricing, dan promotion).Pemasaran harus dilihat sebagai suatu konsep bisnis strategi (strategic business concept). Artinya pemasaran tidak lagi sekadar marketing as it is, melainkan harus diintegrasikan dengan strategi perusahaan secara keseluruhan.
• DAFTAR PUSTAKA
- Hermawan Kartajaya dan Philip Kotler, 2002, Rethinking Marketing; Sustainable Marketing Enterprise in Asia. Jakarta: Prenhallindo.- Keegan, Warren J. 1996, Manajemen Pemasaran Global: Alih Bahasa, Alexander Sindoro Jilid 1, Jakarta: Prenhallindo.- Widyatmini,1995, Pengantar Bisnis,Cetakan ke IV edisi 1,seri,Depok,Seri Diktat Kuliah: Gunadarma- Gruenwald, G. 1985. Seri Pemasaran dan Promosi, Pengembangan Produk Baru, PT Alex
Media Komputindo, Jakarta- Kotler, P. 1995. Manajemen Pemasaran; Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jilid I, edisi kedelapan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peranan pemasaran sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan perekonomian pada
saat ini. Sejalan dengan perekonomian di negara Indonesia ini menyebabkan munculnya
beraneka ragam bidang usaha yang menawarkan produk guna memenuhi kebutuhan konsumen,
dan harga guna menunjang kualitas produk.
Di dalam strategi pemasaran merupakan salah satu awal dalam rangka mengenalkan produk
pada konsumen dan ini akan menjadi sangat penting karena akan berkaitan dengan keuntungan-
keuntungan yang akan diperoleh oleh perusahaan. Strategi pemasaran akan bisa berguna dengan
optimal apabila didukung dengan perencanaan yang terstruktur baik secara internal maupun
eksternal.
Strategi pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan dalam strategi pasar sasaran produk pada
tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran, dan pengembangan, pelaksanaan, serta pengelolaan
strategi program pemasaran, penentuan posisi pasar yang dirancang untuk memenuhi keinginan
konsumen pasar sasaran. Fokus pemasaran strategis adalah kinerja keuangan yang berbeda
dengan fokus tradisional terhadap peningkatan penjualan. Strategi pemasaran membangun
keunggulan bersaing dengan mengkombinasikan strategi untuk mempengaruhi konsumen dan
bisnis, untuk menjadi suatu kegiatan berfokus pada pasar yang terpadu.
Pada dasarnya manusia sebagai konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan hidup. Hal ini berarti konsumen tidak hanya membeli
produk atau barangnya saja, akan tetapi yang dibeli adalah manfaat atau kegunaan dari produk
tersebut. Keinginan dan kebutuhan manusia itu sifatnya tidak terbatas, tetapi sumber daya yang
dimilki terbatas. Oleh karena itu demi mendapatkan suatu barang untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan tersebut maka seseorang akan rela menukarkan atau mengorbankan benda atau barang
yang dimiliki, seperti uang atau benda-benda lainnya. Di dalam mendapatkan suatu barang
tersebut pun di dalam pemasaran harus memiliki sebuah kriteria untuk menunjang suatu promosi
dari kualitas produk yang baik atau harga yang murah.
Di dalam dunia perdagangan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor penting yang
akan menentukan kesuksesan usaha perdagangan seseorang. Kepuasan konsumen yang dimaksud
adalah kemudahan yang ditawarkan produsen kepada konsumen. Kemudahan-kemudahan yang
mungkin ditawarkan oleh produsen, kemudahan dalam bertransaksi, kemudahan dalam
berkomunikasi produsen. Faktor lain yang juga akan mempengaruhi distribusi adalah bagaimana
memperkenalkan produknya kepada konsumen. Semakin menarik memperkenalkan produknya,
maka produsen semakin mudah mengambil cara strategi dalam pasar.
Dalam ilmu pemasaran, sebelum melakukan berbagai macam promosi atau pendekatan
pemasaran lainnya, pasar atau segmen yang dibidik harus jelas lebih dahulu. Lebih dari 60%
kegagalan bisnis yang terjadi, jika ditelusuri ternyata disebabkan oleh gagalnya pengusaha
mendefinisikan pasar yang dituju, dan dari segi kualitas barang dan harga pada suatu barang.
Pengusaha segera bergerak bila mendengar potensi pasar, tetapi tidak bertanya lebih jauh. siapa
pasar yang ingin dituju, atau bagaimanakah potensinya. Konsumen terlalu banyak dan beraneka
ragam persyaratan pembelian, sehingga dari pada bersaing di semua segmen, pengusaha perlu
mengidentifikasi segmen pasar yang dapat dilayani sehingga menjadi efektif.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah :
a. Apakah harga dan kualitas produk dapat mempengaruhi kepuasan konsumen?
b. Bagaimanakah strategi pemasaran untuk memenuhi kepuasan konsumen?
c. Di dalam penentuan kualitas produk dan harga produk, bagaimanakah strategi kualitas produk
dan suatu harga untuk mencapai kepuasan konsumen?
1.3 Tujuan Penulisan
Dalam penulisan ini, penulis berusaha untuk memudahkan pembahasan agar lebih terarah,
maka penulis membatasi kepada masalah pemasaran dan kepuasan konsumen, dalam hal ini
masalah strategi pemasaran di dalam penentuan kepuasan konsumen. Dengan adanya kualitas
produk dan harga yang ditentukan untuk mencapai sebuah kepuasan yang dirasakan oleh setiap
konsumen. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
a. Menganalisis pengaruh dari produk dan harga untuk menentukan kepuasan konsumen.
b. Dapat menentukan sebuah strategi penjualan atau distribusi, yang bertujuan untuk mencapai
kepada kepuasan konsumen.
c. Mengetahui strategi kualitas produk atau harga, sehingga dari sebuah produksi, distribusi,
kepada konsumen dapat menimbulkan rasa kepuasan yang lebih bagi para konsumen.
1.4 Metode Penulisan
Karya ilmiah ini dalam penulisannya ini menggunakan metode deskriptif. Metode penulisan
deskriptif adalah metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi
pada masa sekarang, dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi, dan
analisa atau pengolahan data, membuat kesimpulan dengan tujuan untuk membuat gambaran
tentang sesuatu keadaan dengan cara obeyektif serta situasi yang mempunyai manfaat terutama
dalam rangka mengadakan perbaikan.
1.5 Sistematika Penulisan
Secara garis besar penulisan ini akan terbagi menjadi dalam tiga (3) Bab dan setiap atas
beberapa bagian dengan kebutuhan pembahasan dan uraian sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan
Bab II Landasan Teori
Bab III Pembahasan
Bab IV Simpulan dan Saran (Penutup)
Daftar Pustaka
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Strategi
Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli dalam
buku karya mereka masing-masing. Menurut Stephanie K.Marrus, seperti yang dikutip, "strategi
didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada
tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar
tujuan tersebut dapat dicapai". (Umar, 2005:31). Selain definisi-definisi strategi yang sifatnya
umum, ada juga yang bersifat lebih khusus, misalnya dua orang pakar strategi, Hamel dan
Prahalad (1995), yang mengangkat kompetisi inti sebagai hal yang penting. Mereka
mendefinisikan strategi yang terjemahannya sebagai berikut.
Definisi menurut (Umar, 2005:31) strategi adalah sebagai berikut.Strategi merupakan tindakan yang bersifat incermental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti. Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
Sedangkan strategi menurut (David, 2006:17), yaitu
strategi adalah tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jangka panjang, khususnya untuk 5 tahun, dan berorientasi ke masa depan. Strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi dan multi dimensi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan.
Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak
dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
2.2 Definisi Pemasaran
"Sebagai usaha menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada
orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan
komunikasi yang tepat." (Assauri 1994:4)
Definisi lainnya, Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Dengan pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan laba dari penjualan barang dan
jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Disinilah peran manajer pemasaran
dibutuhkan, dimana tugas dari manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan
pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.
Berdasarkan pengertian manajemen pemasaran menurut berbagai pakar di atas, dapat
disimpulkan bahwa manajemen pemasaran merupakan analisis, perencanaan, Implementasi dan
pengendalian dari fungsi pemasaran.
2.2.1 Manajemen Pemasaran
Pada dasarnya manajemen itu terdiri atas perancangan dan pelaksanaan rencana-rencana.
Dalam membuat suatu perencanaan, dibutuhkan kemampuan untuk membuat strategi dan
rencana. Untuk rencana jangka panjang maka dibutuhkan waktu yang lebih banyak. Sedangkan
untuk pelaksanaan rencana tersebut, dia harus mendelegasikan keputusan-keputusannya yang
rutin dilakukan setiap hari kepada para bawahan.
Secara umum manajemen mempunyai tiga tugas pokok, yaitu:
1. Mempersiapkan rencana/strategi umum bagi perusahaan
2. Melaksanakan rencana tersebut
3. Mengadakan evaluasi, menganalisa dan mengawasi rencana tersebut dalam
pelaksanaannya.
Sehingga yang dimaksud dengan manajemen pemasaran, menurut Philip Kotler yaitu
"Penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan
untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju untuk mencapai tujuan organisasi."
2.3 Definisi Produk
Definisi produk menurut (Kotler: 291), "A product is anything that can be offered to a
market for attention, acquisition, use, or consumption and that might satisfy a want or need."
Yang berarti produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memperoleh
suatu perhatian, permintaan, pemakaian, atau konsumsi yang mungkin dapat memuaskan dan
memenuhi sebuah keinginan ataupun kebutuhan.
Berdasarkan dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa produk yang akan
ditawarkan kepada konsumen haruslah dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.
2.4 Definisi Harga
Suatu perusahaan dalam memasarkan barang atau jasanya agar dapat sukses dipasaran harus
terlebih dahulu menentukan harganya yang tepat, karena dengan penetapan harga yang tidak
tepat maka akan mengakibatkan pembeli tidak tertarik untuk membeli barang dan jasa tersebut.
Harga merupakan satu-satunya elemen pemasaran yang menghasilkan pendapatan.
Menurut (Sinamora, 2000:574) harga adalah "Jumlah uang yang dibebankan atau dikenakan
atas sebuah produk atau jasa". Sedangkan menurut (saladin, 2003:95), harga adalah: "sejumlah
uang sebagai alat tukar untuk memperoleh barang atau jasa".
Dari kedua definisi harga di atas dapat disimpulkan bahwa harga merupakan jumlah uang
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang atau jasa beserta
pelayanannya.
2.5 Definisi Kepuasan Konsumen
Menurut para ahli kepuasan konsumen antara lain Fandy mendefinisikan "kepuasan
konsumen sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian menyangkut kinerja produk relatif bagus
atau tidak, dan apakah produk bersangkutan memiliki kecocokan dengan tujuan atau
pemakaiannya". (Tjiptono, 2004:133). Menurut (Kotler,2000) bahwa kepuasan konsumen adalah
hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai
dengan harapannya. Menurut (C. Mowen, 2000:512), Kepuasan Konsumen adalah “ Consumer
Satisfaction is defined as the overall attitude regarding a good or service after its acquisition
and use ".
Kepuasan konsumen menurut Barkelay dan Saylor (1994), "fokus dari proses manajemen
berorientasi pada konsumen, bahkan dinyatakan pula bahwa kepuasan pelanggan adalah
kualitas". Begitu juga definisi singkat tentang kualitas yang dinyatakan oleh (Juran, 1993:90)
bahwa, "kualitas adalah kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen berkaitan erat dengan mutu,
mutu mempunyai dampak langsung pada prestasi produk dan dengan demikian kepuasan
konsumen". Kepuasan konsumen tergantung pada anggapan kinerja produk dalam menyerahkan
nilai relatif terhadap harapan konsumen, bila produk jauh lebih rendah ketimbang harapan
konsumen, konsumen tidak puas. Bila prestasi sesuai dengan harapan. Pembeli jasa merasa puas.
Bila prestasi melebihi harapan, pembeli jasa merasa amat gembira. Konsumen yang merasa puas
akan membeli ulang dan mereka memberi tahu orang lain mengenai pengalaman baik dengan
produk itu. Kuncinya adalah memenuhi harapan konsumen dengan prestasi perusahan.
Perusahaan yang cerdik mempunyai tujuan membuat gembira konsumen dengan hanya
menjanjikan apa yang dapat mereka serahkan, kemudian menyerahkan lebih banyak dari yang
mereka janjikan. Selain itu harus memperhatikan, Nilai merupakan preferensi yang bersifat
relative (komparatif, personal dan situasional) yang memberi ciri pada pengalaman seseorang
dalam berinteraksi dengan beberapa objek. Harapan merupakan keyakinan pelanggan sebelum
mencoba atau membeli suatu produk, yang dijadikan standar atau acuan dalam menilai kinerja
produk tersebut. Dalam konteks pemasaran, orang cenderung merasakan produk dan sifat-sifat
produk menurut harapan-harapan mereka sendiri. Kepercayaan merupakan perasaan alami atau
keyakinan, suatu kepercayaan dimana seseorang bersedia bertindak atau suatu pilihan.
Definisi dari kepuasan konsumen di sini adalah keseluruhan sikap yang timbul setelah
membeli atau menggunakan sebuah produk atau jasa.
2.5.1 Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan, dan kebutuhan
konsumen dipenuhi suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi
kebutuhan dan harapan konsumen. Pengukuran kepuasan konsumen merupakan elemen penting
dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila konsumen
merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat
dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik.
Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan merupakan faktor yang penting dalam
mengembangkan suatu system penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan
konsumen, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Harga dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen
Di dalam kepuasan konsumen harga dan kualitas produk merupakan faktor penting
dalam menentukan kepuasan konsumen, karena harga pada produk yang mempunyai kualitas
yang sama tetapi menetapkan harga yang relative murah akan memberikan nilai yang lebih
tinggi, sedangkan pada kualitas produk itu sendiri yaitu konsumen akan merasa puas apabila
mendapatkan produk yang baik atau yang sesuai harapan.
3.1.1 Kualitas Produk Dalam Kepuasan Konsumen
Kualitas produk sebagai penghubung dari kepuasan konsumen sudah lama diyakini.
Setidaknya lebih lama dibandingkan dengan keyakinan terhadap kualitas pelayanan sebagai
penghubung kepuasan konsumen. Kualitas produk sangat menentukan dengan adanya suatu
kepuasan. Karena kualitas produk yang baik dan sesuai dengan harapan dapat mendatangkan
sikap positif dari para konsumen yang merasakan kepuasan tersendiri.
3.1.2 Harga Dalam Kepuasan Konsumen
Harga di dalam suatu pendistribusian merupaka factor penting guna menunjang keuntungan
bagi para produsen, dan kepuasan bagi para konsumen. Harga dari berbagai produk yang
bermacam-macam, dapat menarik simpatik dari para konsumen. Dengan harga yang murah dan
kualitas produk yang baik dapat menimbulkan kepuasan konsumen yang lebih.
3.2 Strategi Pemasaran terhadap Kepuasan Konsumen
Strategi suatu cara yang diutaakan untuk mencapai tujuan. Strategi pemasaran cara untuk
mencapai tujuan di dalam melakukan kegiatan distribusi atau penjualan. Di dalam strategi
pemasaran terdapat cara tertentu dalam meningkatkan proses distribusi agar terciptanya
keuntungan yang maksimal bagi produsen dan kepuasan yang maksimal bagi konsumen. Di saat
menjalankan proses tersebut pemasaran pun memiliki hal-hal guna menunjang proses distribusi
atau penjualan, dan untuk mencapai kepuasan konsumen. Strategi tersebut pun meliputi:
1. Produk (barang, jasa, ide)
Segala hasil kerja manusia yang dapat ditawarkan kepada manusia lainnya baik berupa
barang, jasa atau ide.
2. Nilai
Perkiraan konsumen atas suatu produk untuk kepuasan mereka, apa yang dirasakan atau
diinginkan.
3. Biaya
Harga yang harus dibayar konsumen atas produk yang dikonsumsi.
4. Pasar
Tempat yang berisi semua pelanggan potensial yang berniat untuk transaksi terhadap suatu
produk.
Ketika proses distribusi atau penjualan berlangsung dengan menentukan produk, nilai, biaya,
pasar. Dengan berjalan lancer proses distribusi atau penjualan kepuasan akan timbul untuk para
produsen dengan adanya keuntungan yang maksimal dan kepuasan yang timbul pada konsumen.
3.3 Strategi Harga dan Kualitas Produk
Di dalam suatu pendistribusian atau penjualan terhadap konsumen untuk mencapai suatu
kepuasan tersendiri terhadap konsumen, produsen pun harus mengetahui strategi penetapan pada
harga dan kualitas produk guna mencapai suatu kepuasan konsumen, sehingga ketika konsumen
merasakan kepuasan tersendiri terhadap harga dan kualitas produk yang telah disediakan oleh
produsen konsumen pun tidak merasakan kekecewaan terhadap harga dan kualitas produk
tersebut.
3.3.1 Strategi Harga
Ketika suatu perusahaan telah menetapkan harga maka perusahaan dapat menentukan
strategi harga dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti harga kompetitor. Strategi
tersebut dapat digunakan untuk produk yang baru maupun yang lama sesuai dengan situasi dan
konsdisi yang ada.
Berikut merupakan berbagai pilihan teknik / strategi penentuan harga:
A. Strategi Penentuan Harga
1.SkimmingPrice
Strategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru diluncurkan
dan semakin lama akan terus turun harganya. Contoh handphone nokia, laptop, komputer, dan
lain sebagainya.
2.PenetrationPrice
Strategi harga penetrasi adalah menentukan harga awal yang rendah serendah-rendahnya atau
murah dengan tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga membangun loyalitas merek
dari pada konsumen. Contoh : tarif layanan operator baru three / 3, mie selera rakyat, so klin
MB, dan lain-lain.
B. Strategi Penentuan Harga Yang Mempengaruhi Psikologis Konsumen
1. Prestige Pricing / Harga Prestis
Strategi harga Prestige Price adalah menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image
kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai untuk produk shopping dan specialty.
Contoh : roll royce, rolex, guess, gianni versace, prada, vertu, dan lain sebagainya.
3. Odd Pricing / Harga Ganjil
Strategi harga odd price adalah menetapkan harga yang ganjil atau sedikit di bawah harga yang
telah ditentukan dengan tujuan secara psikologis pembeli akan mengira produk yang akan dibeli
lebih murah. Contoh : Barang yang tadinya dihargai Rp. 100.000,- diubah menjadi Rp. 99.990,-
di mana konsumen mungkin akan melihat 99.990 jauh lebih murah daripada Rp. 100.000,
4. Multiple-Unit Pricing / Harga Rabat
Strategi harga multiple unit price adalah memberikan potongan harga tertentu apabila konsumen
membeli produk dalam jumlah yang banyak. Contoh : Jika harga sebuah sebungkus indomie
goreng pedas adalah Rp. 1.500,- maka konsumen cukup membayar Rp. 1.000,- perbungkus jika
membeli satu dus isi 40 bungkus indomie.
4. Price Lining / Harga Lini
Strategi harga lining pricing adalah memberikan cakupan harga yang berbeda pada lini produk
yang beda. Contoh : bioskop grup 21 memberikan harga standar untuk konsumen bioskop jenis
standard dan mengenakan harga yang lebih mahal pada konsumen bioskop 21 jenis premier.
5. Leader Pricing / Pemimpin Harga
Strategi harga leader price adalah menetapkan harga lebih rendah daripada harga pasar / harga
normal untuk meningkatkan omset penjualan / pembeli. Contoh : biasanya ritel jenis hipermarket
memberikan promosi harga yang lebih murah daripada harga normal.
C. Strategi Penentuan Harga Diskon / Potongan Harga
Strategi harga diskon pada penjual adalah strategi dengan memberikan potongan harga dari harga
yang duah ditetapkan demi meningkatkan penjualan suatu produk barang atau jasa. Diskon dapat
diberikan pada umum dalam bentuk diskon kuantitas, diskon pembayaran tunai / cash, trade
discount. Contoh : Bila membeli
D. Strategi Penentuan Harga Kompetitif
1. Relative Pricing / Harga Relatif
Strategi harga relative price adalah menentukan harga di atas, di bawah atau sama dengan
tingkat harga persaingan di mana gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing.
2. Follow The Leader Pricing
Strategi harga follow the leader price adalah penetapan harga produk baik barang maupun jasa
diserahkan para pimpinan pasar / penimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri.1[1]
3.3.2 Strategi Kualitas Produk
Roda analisis konsumen yang terdiri dari lingkungan produk, afeksi, kognisi dan perilaku
produk selalu dipelajari pemasaran untuk menentukan strategi produk. Untuk menganalisis
keempat elemen di atas, bisa dilihat dari ciri-ciri produk, kemasan, kepuasan dan ketidakpuasan
konsumen terhadap produk, kontak produk dan loyalitas merk.
Untuk memastikan apakah suatu produk yang diluncurkan perusahaan disukai oleh
konsumen, diperlukan riset antara lain kepuasan konsumen. Pendekatan yang digunakan untuk
melihat ketidakpuasan dihasilkan dari dua variabel kognisi yaitu harapan prapembelian. Harapan
1[1] Godam64, “Cara Strategi Menentukan Harga Produk Barang Dan Jasa - Manajemen Pemasaran”,
Organisasi.org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia, http://organisasi.org/cara-strategi-menentukan-harga-
produk-barang-dan-jasa-manajemen-pemasaran, diakses pada 19 april 2008.
prapembelian adalah kepercayaan tentang kinerja suatu produk yang diperkirakan akan muncul
sedangkan ketidakcocokan adalah perbedaan antara harapan pra pembelian dan persepsi pasca
pembelian.Ketidakcocokan ada dua jenis yaitu ketidakcocokan negatif dan positif.
Ketidakcocokan negatif terjadi ketika kinerja produk kurang dari apa yang diharapkan dan
ketidakcocokan positif terjadi ketika kinerja produk ternyata lebih baik dari apa yang diharapkan.
Keinginan Pra Pembelian adalah sebuah fungsi dari sikap pra pembelian, yang mana pada
gilirannya adalah sebuah fungsi dari harapan pra pembelian. Sikap dan kecenderungan pasca
pembelian selanjutnya akan dipengaruhi oleh derajat kepuasan atau ketidakpuasan.
Strategi produk didisain untuk jangka pendek dan jangka panjang, strategi jangka pendek
didesain untuk mempengaruhi konsumen agar mau mencoba produk sedangkan strategi jangka
panjang didisain untuk mengembangkan loyalitas merk dan mendapatkan pangsa pasar yang
besar. Pendekatan, afeksi, kognitif, lingkungan dan perilaku digunakan dalam membuat strategi
produk ini.2[2]
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Pada dasarnya manusia sebagai konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan hidup. Keinginan dan kebutuhan manusia itu sifatnya tidak
terbatas, tetapi sumber daya yang dimilki terbatas. Oleh karena itu demi mendapatkan suatu
barang untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut maka seseorang akan rela
menukarkan atau mengorbankan benda atau barang yang dimiliki, seperti uang atau benda-benda
2
lainnya. Produsen sebagai penjual penyedia barang, dan konsumen sebagai pembeli. Semua itu
meruapakan pendukung dengan adanya pemasaran. Di dalam pemasaran terdapat suatu cara atau
strategi guna mencapai suatu keuntungan dalam menjalankan proses pendistribusian atau
penjualan. Pada strategi yang ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan dalam pemasaran harga
dan kualitas produklah yang penting dalam mencapai suatu keuntungan. Di dalam harga dan
kualitas produk pun terdapat strategi-strategi yang kuat guna mencapai kepuasan yang dirasakan
oleh para konsumen. Menetapkan Harga yang relative murah akan memberikan nilai yang lebih
tinggi, sedangkan pada kualitas produk itu sendiri yaitu konsumen akan merasa puas apabila
mendapatkan produk yang baik atau yang sesuai harapan.
4.2 Saran
Dengan adanya suatu strategi atau cara untuk mencapai keuntungan banyak sekali factor
yang harus ditentukan. Salahsatunya yaitu harga dan kualitas barang. Sebaiknya dari factor yang
sangat menentukan dari proses pemasaran tersebut harus memiliki strategi atau cara yang tepat
agar mencapai keuntungan yang telah maksimal dan kerugian yang minimal. Menentukan harga
yang murah dengan kualitas produk yang baik dapat menciptakan keuntungan bagi produsen dan
kepuasan bagi konsumen.
Pada harga dan kualitas produk yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen. Dengan
adanya harga yang berbeda-beda sebaiknya pada tingkat harga yang relatiff murah mendapatkan
kualitas produk yang baik untuk dapat memuaskan konsumen.
Pada strategi pemasaran terhadap kepuasan konsumen. Pemasaran harus menentukan cara
yang terbaik guna mendapatkan keuntungan yang maksimal dan memeberikan kepuasan pada
konsumen, dengan memberikan solusi dan menjalankan solusi tersebut dalam menjalankan
proses distribusi atau penjualan.
Pemasaran yang menetukan solusi akan proses distribusi atau penjualan yaitu
meningkatkan kualitas produk dan harga, dari harga dan kualitas produk tersebut harus memiliki
tujuan yang maksimal agar dari harga dan kualitas produk tersebut menciptakan kepuasan
tersendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Phili Kotler, (1997). Manajemen Pemasaran: Analisis, perencanaan, implementasi, dan kontrol. Edisi Revisi. Edisi Bahasa Indonesia. Prentice Hall.Kurniawantoro, Angga. 2010. “Pengertian Kepuasan Konsumen”. Tugas Metode Riset. http://nurdin-piero.blogspot.com/2010/05/pengertian-kepuasan-konsumen.html . diakses pada tanggal 23 November 2010.Godam64. “Cara Strategi Menentukan Harga Produk Barang Dan Jasa - Manajemen Pemasaran”. Organisasi.org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia. http://organisasi.org/cara-strategi-menentukan-harga-produk-barang-dan-jasa-manajemen-pemasaran . diakses pada 19 april 2008.
Edi. “Perilaku Konsumen dan Strategi Produk”. Macam-macam Artikel, http://edi-macammacamartikel.blogspot.com/2011/12/makalah-analisis-konsumen-dan-strategi.html. diakses pada 01 Desember 2011.
olivia tanujaya
Selasa, 17 Desember 2013
STRATEGI PEMASARAN DALAM USAHA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PT.COLUMBIA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sekarang ini banyak perusahaan saling berlomba untuk mendapatkan konsumen agar membeli produk yang dihasilkan..Perusahaan yang tidak mencapai sasaranya banyak disebabkan oleh kurang tepatnya strategi pemasaran yang digunakanya.
Berhasil atau tidaknya perusahaan sangat ditentukan bagaimana cara yang dikembangkan oleh
perusahaan untuk dapat bersaing dalam merebut konsumen dalam penerapan strategi pemasaran yang
efektif. Apabila strategi yang tidak dapat dilaksanakan dengan baik maka pelaksanaan yang baik pun
tidak memberikan hasil yang memuaskan seperti yang kita harapkan.
Penentuan strategi ini sangat erat hubunganya dengan tujuan yang telah ditentukan oleh
perusahaan serta sangat menentukan dalam pemilihan taktik yang digunakan untuk melaksanakan
strategi pemasaran tersebut agar tujuan perusahaan tercapai.
Secara umum tujuan dari perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimum sehingga
perusahaan dapat terus berkembang. Pernerapan strategi pemasaran dalam perusahaan sangat
berpengaruh dalam kinerja perusahaan yang bersangkutan, sebab dalam penerapanya posisi
perusahaan dipasar potensial sangat dipengaruhi oleh berhasil atau tidaknya strategi pemasaran yang
digunakan. Hal ini juga merupakan sumber dana bagi kelangsungan hidup perusahaan untuk terus
berkembang baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Perusahaan yang bermutu tinggi dengan harga yang sama dengan pesaingnya tidak diragukan lagi
untuk mengalahkan pesaingnya yang kurang berorientasi pada pelayanan. Bila perusahaan jasa tersebut
mengalami perubahaan di bidang harga maka secara langsung perusahaan tersebut memberitahukan
perubahaan itu kepada klien-klienya.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis ingin mengetahui lebih lanjut sejauh mana
strategi pemasaran dalam meningkatkan dan memajukan usaha khusunya pada PT.COLUMBIA yang kan
dibahas dalam bentuk penulisan ilmiah dengan judul :
“ STRATEGI PEMASARAN DALAM USAHA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PT.COLUMBIA”
1.2 Rumusan Masalah
Bahwa strategi pemasaran suatu perusahaan perlu dikaji mengingat masalah perusahaan
sangat menentukan kelangsungan perusahaan yaitu:
1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilaksanakan oleh PT.COLUMBIA
2. Sejauh manakah peranan strategi pemasaran terhadap volume penjualan.
Demikianlah penulis menetapkan perumusan masalah dengan tujuan agar dalam usaha
pemecahannya nanti dapat lebih jelas dan singkat.
1.3 Batasan Masalah
Ruang lingkup penelitian penulis lakukan terbatas dengan menggunakan data pada tahun 2000.
dengan penyajian informasi strategi pemasaran produk pada PT.COLUMBIA yang meliputi 4P,yaitu:
Produk,Harga,Saluran distribusi dan strategi promosi dalam meningkatkan usahanya.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penelitian karya ilmiah ini adalah untuk mengumpulkan data-data sebagai bahan
penulisan ilmiah, yaitu :
1. Untuk mengetahui strategi pemesaran yang digunakan PT.COLUMBIA.
2. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan strategi pemasaran dalam usaha meningkatkan
volume penjualan yang diterapkan oleh PT. COLUMBIA
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh strategi pemasaran dalam meningkatkan volume
penjualan
1.5 Metode Penulisan
Dalam pengumpulan data untuk penyusunan penulisan ilmiah penulis menggunakan cara
sebagai berikut:
1. Studi kepustakaan
Yang meliputi daftar bacaan yang menjadi sumber inspirasi dalam melakukan penulisan ini. Cara ini
dilakukan dengan tujuan untuk memperdalam teori yang ada kaitanya dengan pokok-pokok
pembahasan dan permasalahan dalam penelitian ini yaitu dengan membaca buku,majalah, dan
sebagainya.
2. Studi Lapangan
Dalam hal ini penulis mengadakan penelitian langsung di PT.COLUMBIA adapun teknik pengumpulan
data yang digunakan :
a. Wawancara,ini diperlukan dalam rangka melengkapi data dengan mengajukan pertanyaan kepada
Manajer Pemasaran dan Karyawan PT.COLUMBIA.
b. Observasi,yaitu pengamatan secara langsung untuk melengkapi data yang dibutuhkan terhadap objek
penelitian
1.6 Sistematika Penulisan
BAB 1. PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi antara lain latar belakang masalah, perumusan masalah, ,
batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan
BAB 2 LANDASAN TEORI
Mengemukakan tentang strategi pemasaran yang dilaksanakan oleh PT.COLUMBIA, sejauh mana
pengaruh strategi pemasaran terhadap volume penjualan, masalah atau hambatan yang dihadapi oleh
PT.COLUMBIA.
BAB 3 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini membahas tentang keadaan perusahaan PT.COLUMBIA yang berisi antara lain sejarah singkat
perusahaan,struktur organisasi perusahaan dan kegiatan perusahaan.
BAB 4 PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis membahas mengenai strategi pemasaran dalam usaha meningkatkan usaha
penjualan..
BAB 5 PENUTUP
Bab ini mengemukakan tentang kesimpulan hasil uraian-uraian atau pembahasan penulisan ilmiah.
Diposkan oleh Olivia Tanujaya di 20.00
Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang telah dilakukan Bumiputera. Penelitian ini menggunakan analisis diskriptif, yaiu menjelaskan keadaan sesungguhnya tentang strategi pemasaran yang dilakukan Bumiputera, dan kemudian diambil kesimpulan. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dipakai penelitian ini adalah dengan observasi, wawancara, studi pustaka, dan melihat dokumen perusahaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai strategi pemasaran yang
dilakukan Bumiputera, maka dapat disimpulkan : 1. Bumiputera melaksanakan strategi pemasaran dengan menggunakan strategi pemasaran STP ( Segmentasi, Targeting, Positioning ). Penentuan segmentasi pasar tersebut dapat menentukan pasar yang dipilih Bumiputera, sehingga mampu memanfaatkan peluang pasar yaitu konsumen terbanyak pada daerah lokal Solo. Dan sasaran pokok konsumen Bumiputera adalah kelompok standar. Dengan ditentukannya target pasar dari asuransi Bumiputera maka Bumiputera dapat mengkonsentrasikan penyaluran produk asuransinya kepada sasaran pasar. Dalam melaksanakan positioning, Bumiputera selalu menjaga nama baik perusahaan. 2. Faktor keinginan konsumen sangat menentukan dalam penentuan produk karena konsumen menjadi sasaran pasar. 3. Penentuan harga yang dilakukan Bumiputera bertujuan untuk kelangsungan hidup perusahaan yaitu mendapatkan laba yang maksimal. 4. Pelaksanaan promosi yang dilakukan Bumiputera sudah efektif karena menggunakan media-media yang cukup informatif. Konsumen merasa puas, karena kemudahan mendapatkan informasi mengenai produk dan perusahaan. 5. Bumiputera dalam menyalurkan produknya menggunakan saluran distribusi langsung maupun saluran distribusi tak langsung. Untuk saluran distribusi tak lansung, Bumiputera menggunakan agen dalam mendistribusikan produk. Dengan adanya agen, perusahaan sangat terbantu dalam pemasaran produk dan proses berjalannya pembayaran premi yang dilakukan oleh konsumen. Sehingga transaksi dapat dilakukan dengan mudah dan efisien. Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat dikemukakan saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Bumiputera mempunyai karyawan yang terbatas sehingga setiap karyawan menguasai semua bidang yang ada. Akibatnya tidak efektif dalam memberikan pelayanan terhadap konsumen. Maka Bumiputera hendaknya menambah beberapa karyawan supaya lebih efektif lagi dalam meningkatkan pelayanan terhadap konsumen yaitu memberikan penjelasan yang sedetailnya tentang produk asuransi yang dimiliki oleh perusahaan dan juga lebih efisien dalam menyelesaikan pekerjaan disetiap bidangnya. 2. Bumiputera harus lebih meningkatkan pemasaran produk Mitra Pelangi, Eka Waktu Ideal, Mitra Permata, Mitra Melati, Mitra Abadi, Mitra Sehat, Mitra Cerdas, Mitra Prima, Mitra Oetama, Mitra Poesaka. Agar lebih diminati oleh masyarakat, dan dapat bersaing dengan produk unggulan Bumiputera yaitu produk Mitra Beasiswa Berencana. 3. Sekarang ini persaingan di dunia asuransi semakin ketat, karena banyaknya perusahaan asuransi asing yang masuk di Indonesia. Oleh karena itu Bumiputera harus tepat dalam menerapkan strategi pemasaran, meningkatkan pelayanan, meningkatkan promosi yang telah dilakukan, mempermudah dalam pengajuan asuransi. Sehingga masyarakat lebih tertarik untuk melakukan pembelian produk asuransi di Bumiputera dibandingkan dengan perusahaan asuransi lainnya. Dan Bumiputera akan tetap unggul dalam persaingan. Kata kunci: Strategi Pemasaran, Bauran Pemasaran, Asuransi
Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Ekonomi > D3 - Manajemen Pemasaran
Depositing User: Wibowo Anggita
Date Deposited: 24 Jul 2013 19:36
Last Modified: 24 Jul 2013 19:36
URI: http://eprints.uns.ac.id/id/eprint/9017
Actions (login required)