proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

27
Proposal Penataan Kawasan Kumuh di sekitar boezem Morokrembangan, Surabaya 2009 Noto Tuladha Resik ingkang Morokrembangan Usulan Penataan Kawasan dengan Pendekatan Lokal oleh Gabungan Mahasiswa Peduli Rakyat, Jakarta – Surabaya – Bali Untuk SAYEMBARA PRAKARSA MASYARAKAT MENUJU KOTA LESTARI DIRJEN TATA RUANG PU 2009 Oleh: Barefoot Architect ITS, Sby. (Ardha, Brima, Meymey, Rista, Ridho, Dian) Barefoot Architect Bali (Wina, Sari, Teta, Putu) Teman-teman Jakarta (Ariko, Bobby, Triaco)

Upload: elisa-sutanudjaja

Post on 14-Jun-2015

1.632 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

P

rop

osa

l P

en

ata

an

Ka

wa

san

Ku

mu

h d

i se

kit

ar

bo

eze

m M

oro

kre

mb

an

ga

n, S

ura

ba

ya

2009

Not

o T

ula

dh

a R

esik

ingk

ang

Mor

okre

mb

anga

n

Usulan Penataan Kawasan dengan Pendekatan Lokal oleh Gabungan Mahasiswa Peduli Rakyat, Jakarta – Surabaya – Bali Untuk SAYEMBARA PRAKARSA MASYARAKAT MENUJU KOTA LESTARI DIRJEN TATA RUANG PU 2009

Oleh:

Barefoot Architect ITS, Sby. (Ardha, Brima, Meymey, Rista, Ridho, Dian)

Barefoot Architect Bali (Wina, Sari, Teta, Putu)

Teman-teman Jakarta (Ariko, Bobby, Triaco)

Page 2: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

2

Proposal Sayembara Dirjen Tata Ruang PU, 2009.

“Noto Tuladha Resik ingkang Morokembrangan”

Judul dalam bahasa Kearifan Lokal Noto: Penataan Ruang, Bangunan, membuat

system, “order”.

Tuladha: Upaya mencari Contoh/ Model .

Resik: Bersih dalam arti semua sisi: Bersih=Lestari,

Bersih Hati, Tertata dengan baik, bersih organisasi,

Budaya bersih, Bersih dari polusi lingkungan / Bersih

Polusi Air Situ/Boezem.

Oleh Tim Nyeker / Barefoot Architects ITS (Ardha, Brima, Ridho, Rista, Meymey, Dian), Nyeker Bali (Wina, Sari, Putu, Teta) dan Kawan Kawan (Bobi, Ariko, Triaco)

LEGENDA NEGERI RESIK MOROKEMBRANGAN

KONON TERDAPAT SUATU KERAJAAN DI SEKELILING DANAU MOROKEMBRANGAN YG SANGAT SUBUR SEJAHTERA DENGAN RAJA Resik Morokembrangan YANG SANGAT BIJAKSANA DAN DICINTAI RAKYAT JELATA. RAJA MEMPUNYAI PUTRI YANG MENJADI DASAR PENASIHAT PELAKSANAN KEPEMERINTAHAN RAJA YG DILAKUKAN DASARI KEMANUSIAN, KEADILAN DAN CINTA ALAM.

Page 3: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

3 3

Kesejahteraan Rakyat menjadi keirian Raja ANGKARA SERAKAH yg ingin menguasai / memiliki semua di dunia. Pasukan ANGKARA SERAKAH “menyerang” (mencaplok) negeri Sejahtera. DALAM PEPERANGAN BUTA BUTA SERAKAH , PUTERI KEMUDIAN DI SEMBUNYIKAN KE DASAR DANAU . Kekuatan KeraJAAN SERAKAH AMAT GANAS RAJA MORO terdesak dan ter TANGKAP dan dibakar. SEBELUM AJAL, RAJA MENGELUARKAN KESAKTIAN terakhir “Keris Pasak Bumi AIR BAH” dimana SEMUA MUSUH IKUT DILALAP AIR TETAPI DARI KESERAKAHAN YG SANGAT KOTOR mempOLUSI DANAU MOROKEMBRANGAN MENJADI HITAM PEKAT DIMANA SEMUA KEHIDUPAN DIDALAM AIR MATI. RAJA Resik Morokembrangan MENINGGALKAN PESAN “HARAPAN MASA DEPAN” dan dititipkan

“BIBIT TATA RESIK” (StiMULUS) BAHWA KESEJAHTERAAN KERAJAAN hanya DAPAT DI PULIHKAN KEMBALI JIKA “KEKOTORAN ANGKARA” ( POLUSI DANAU) DIBERSIHKAN / DIKALAHKAN KEMBALI OLEH RAKYAT JELATA. Diramalkan jangka waktu kesaktian Bibit Tata Resik hidup sebelum 100.000 x bulan purnama (Masa kini) untuk dapat nengeluarkan PUTERI DARI BELENGGU DANAU POLUSI YANG TERJEBAK DI

DASAR DANAU dalam dua Pilihan : Semua akan kalah mati tenggelam dalam polusi Angkara Serakah atau PUTERI DEWI DAPAT diselamatkan KELUAR DARI DANAU yg dapat MENSEJAHTERAKAN kembali RAKYAT JELATA KERAJAAN MOROKEMBRANGAN untuk selamanya (sustainable).

Page 4: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

4

Proposal

I. Data Dasar

Nama Kegiatan Proposal Noto Tuladha Resik ingkang Morokrembangan: (Menata sebagai Model / Ujicoba dalam upaya pembersihan, perbaikan, pelestarian kawasan kumuh terpolusi dalam kondisi pembangunan “keterlanjuran” dan keterlantaran Morokembrangan)

Lokasi

Suatu lokasi boezem (situ) seluas ± 80 Ha sebagai penyangga banjir yg jadi waduk tetapi selama berpuluh tahun sudah juga di “serbu” permukiman liar (dan juga yg malah sudah mulai menjadi kota “matang” juga) meskipun praktis 70-80% sekeliling situ ini adalah “tidak legal”.

Kawasan Boezem Morokrembangan, Surabaya Utara

Lokasi Start

Sepanjang sini juga banyak

permukim “tembelan”/ Squatters.

Hotel “Kolong Jembatan” : Tidur

miring? Jalan nunduk?

Situ/ Boezem/Waduk 80

H t

Sampah, Enceng Gondok liar

….bau…ikan sulit hidup (kecuali Lele)

= selokan raksasa?

Page 5: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

5

Jumlah Proposal

Rp 200 juta (dimana sisa anggaran menjadi “Dana Solidaritas Komunitas Bersama).

Durasi Proyek 12 bulan (Tahap I: “Community Entry” dan Perencanaan Bersama Masyarakat Awal) .

Jenis �� Project / /�� Capacity building

Tujuan:

Memberi kesempatan untuk menunjukan bahwa ada “Jalan Lain” (Another Path) dalam “program menata kawasan Kumuh tampa pengusuran “.

Memutarkan ekonomi ril lokal, pengadaan lapangan kerja , pengentasan kemiskinan , pembersihan polusi alam, dan pembukaan kemacetan transportasi dan kesiapan mitigasi “global warming” secara sekaligus, dalam mempersiapkan program 100 hari kabinet SBY khusus masalah Kemiskinan, Kesejahteraan Masyarakat dan Pembangunan Infrastruktur SDA dalam kesiapan Pemanasan Global (Global Warming) .

Upaya pengadaan suatu pendekatan “diluar kotak” yg sementara ini membelenggu solusi innovatif yg tidak memberi pilihan lain dari pada bertumpu kepada kekuatan pasar komersial atau “subsidi salah target” yg memaksakan pilihan “penggusuran”. Upaya untuk mendapatkan “SYSTEM” dan pembangunan institusi (instititutional building) wadah yg dapat berperan menggalang energy masyarakat dalam menata kota / membangun “komunitas” yg hidup / aktiv parttisipatif dengan hati, yg mungkin dapat mencapai hasil yg setara (atau malah bisa jauh lebih baik/ resik/cantik) dari pada pembangunan “turnkey real estate yg bertumpu kepada budaya mobil dan komersialism uang .

Diharapkan awal ilmu ilmu dapat menunjang upaya budaya kebersamaan (goyong royong) untuk mempersiapakan masa depan yg rentan (Global Warming) dan memberikan contoh pendekatakan kawasan kota model “Eco City berwawasan Budaya Lokal untuk Keuntungan

Page 6: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

6

Semua”.

Mengupayakan mengkawinkan realita sistem “proyek negara” (supply driven) dan system “capacity building” (social kapital) yg bertumpu kepada “Needs Driven”) dalam membangun SISTEM dan INSTITUSI yg dapat melakukan Pembangunan Holistik dalam membangun PRO POOR, PRO ENVIRONMENT, PRO JOB, PRO GROWTH.

Manfaat proposal bagi warga dan lingkungan

Pilihan antara menata warga yg di anggap illegal tetapi sebenarnya suatu kebablasan pengelolaan kota yg terbatas dari kecepatan pertumbuhan desakan urbanisasi yang hanya mengandalkan sistem legalitas buatan “struktur formal” yg kewalahan menata , dan sayangnya sering menjadi alasan “pengusuran terselubung” demi kepentingan interes ekonomi komersial angkara murka.

Inti proposal adalah memberi Pilihan Membangun Kota untuk Semua (termasuk “warga miskin illegal keterlanjuran” dan lingkungan alamnya) dengan pemampu2 yg dapat memutarkan “ekonomi kerakyatan” sebagai kunci strategi pengerak semua kegiatan berbasis masyarakat yg tinggal dilokasi. Mempersiapkan secara incremental Pendekatan alternative program “Gerakan Jogo Boezem” sebagai suatu pendekatan “curative dan preventive” Community Based Bersih Boezem (Situ/Danau) Morokembrangan dan eco region catchment air hulu hilirnya . Tidak bisa tidak ,tampa gerakan masyarakat , Bersih Boezem tidak akan mampu dilakukan hanya oleh “proyek infrastruktur phisik pemerintah ” (vs pelaksanaan pola “proyek2 kontraktor” yg menutupi kesempatan energy sumber daya ekonomi local berputar).

Membangun pilihan bibir boezem dan boezem sebagai sarana ekonomi dan budaya pedestrianisasi , becak dan sepeda sebagai ruang publik Waterfront Kerakyatan (vs pilihan membangun kota untuk Industry Mobil) dalam upaya awal membangun contoh Eco City ala Indonesia.

Proposal ini berupaya menunjukan bahwa ada alternative yg lain yg lebih mempunyai dampak holistic dan penguliran energy pembangunan tidak saja phisik, tetapi pula pengadaan lapangan kerja, memperbaiki masalah polusi , perputaran ekonomi real, dan pembentukan system/institusi pembangunan dalam pola pikir pembangunan bertumpu kepada pendekatan “Natural Capital”.

Page 7: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

7 7

Rencana dan Strategi : Upaya strategy dan cara yg dapat mencoba keluar dari pola pendekatan “physik dan satu solusi” yg ditentukan “proyek” ke pendekatan “Partisipatif Keterpaduan Multi Solusi” (holistic) yang bertumpu kepada kekuatan sosial dan alam (“Sosial & Natural Capital”) dalam penunjangan program SBY 100 hari berfokus kepada mengsejahterakan “rakyat jelata”. Kesulitan “kondisi keterlanjuran” menjadi pentingnya suatu “kompromi transisi” yg tidak harus langsung loncat ke peraturan standar2 ideal.

1. Diperlukan Strategy dua sisi: ‘Carrot and Stick” dalam mempertemukan penataan dalam “proses kompromi” kearah saling menguntungkan aneka pihak melawan budaya “anarchy”. Dicanangkan adanya suatu “Payung prinsip Game Play umum” berazas logistik, berkeadilan, partisipatif, dan proportional…dan keterpaduan sumber daya sektoral untuk mempertemukan kompromi penataan untuk keluar dari belenggu “lingkaran setan”.

2. Belajar dari kearifan lokal yg bertumpu kepada “budaya gotong royong” sebagai energy utama yg datang “dari dalam “ (khusus warga dan masyarakat existing yg kebanyakan sudah tinggal dilokasi “keterlajuran terlantar padat tampa penataan” secara bertahun tahun).

3. Pengalangan Mahasiswa sebagai sumber daya “Fasilitator Masyarakat “ yg tidak dapat ditandingi dalam character , idealism , dan keceriaan untuk bisa melakukan pendekatan dan pendampingan kepada masyarakat secara jangka panjang . Semua pendekatan dilakukan dalam membangun trust dan test dalam pengalangan warga secara kelompok bersama aneka pendorongan2 program stimulus yg dicanangkan secara strategik.

4. Dorongan awal adalah perjuangan suatu penataan wilayah “pedestrianisasi “/ hutan kota dan kawasan “ekonomi kerakyatan” melawan usulan penataan kota berbasis mobil . Upaya ini mengalang energy warga setempat menduduki ruang publik bagi rakyat dan mencari terobosan “ruang publik” dalam kesempitan untuk penguatan kesejahteraan rakyat secara komunal (gotong royong, kebersamaan) dgn tujuan achir yg diamanatkan pula kepada pemerintah.

Pendekatan lebih rinci dapat dilihat dalam suatu deretan Skenario yg ditulis dalam Ramalan “Legenda Negeri Resik Morokembrangan

di masa kini rentan Bencana Jagat Raya “ (Lampiran A).

Page 8: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

8 8

Rencana Anggaran (Stimulus): (1) Perhitungan 6 man-month akumulasi dalam 12 bulan x Rp 1 juta/ bulan x 10 mahasiswa “Nyeker” = 50 juta. (2) Perhitungan dana “penggalangan pelatihan learning by doing” 5 kader pemuda part time = 5 x Rp 500 ribu/bln x 6 bulan akumulasi dalam 12 bulan = Rp15 juta. (3) Pembelian satu (1) Mesin pembuat Paving Batu Press = Rp 15 juta) (4) Stimulus awal bahan mentah dasar (Semen dan Pasir ) untuk mengawali produksi warga dan pembentukan “Bengkel dan Laskar Konstruksi Komunitas” =Rp 55 juta. (5) Kordinasi Institusi /Dozen Tamu part time dua (2) Pembimbing: Rp 55 juta dan anggaran Administrasi = Rp10 juta. Total Rp200 juta. Sumber Daya dan Dana lainnya adalah dari partisipasi masyarakat dan Stake Holder lainnya.

Aktor Pelaksana Program: 10 mahasiswa ITS dan 5 anak binaan muda local dan 2 Pembimbing/Dosen Tamu. Penunjang penunjang aneka Stake Holders.

Produk Akhir yang diharapkan

Produk disini bukan di tujukan dalam bentuk phisik belaka tetapi lebih suatu pembentukan system (System Building), aneka kesepakatan dan pembangunan kekuatan kebersamaan dalam awal kelanjutan penataan kawasan yg berputar makin lama makin lebih besar. Produk achir adalah INFINITY dalam MIMPI aspirasi masyarakat berbudaya.

Page 9: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

9 9

Perkiraan Indikator Keberhasilan / Produk: 1. Memulai penggabungan minimal satu (1) RW dalam pemahaman sadar

Bersih Boezem dalam suatu pernyataan bersama. 2. Memulai pengalangan satu (1 ) RT dan khusus warga “squatters”

(senasib) pinggir Boezem belakang patok Boezem” (Garis Sepandan Boezem) untuk ikut melakukan proses penataan resik awal pinggir Boezem.

3. Pemulaian minimal dua ( 2 ) exercise penataan partisipasi masyarakat dalam menggalang penataan bibir boezem dgn mendesain awal gerakan Pedestrianisasi (pejalan kaki) dan transport pedal sepeda dan becak (vs melawan budaya transport mobil) sebagai gerakan persiapan Bangun Eco City untuk Semua” masa depan.

4. Memulai pemasukan produk awal gambaran “mimpi besar” dalam menata kawasan tampa penggusuran: “KAWASAN PARAWISATA AIR MILIK SEKAMPUNG “?

5. Penggabungan kerja sama antara 10 Mahasiswa, 5 Kader Pemuda, P2KP/ PNPM (jika masih berada disana).

6. Adanya 1 awal PROYEK EXPERIMENTAL AKSI FORKIM (Forum Permukiman bagi Warga MBR National).

7. Pembentukan FORKIM SUB (Forkim Surabaya). 8. Awal dialog kerja sama antardept dalam pendekatan HOLISTIK. 9. Pengalangan dana “Community Development Funds” dimana tergabung

Dana Pembangunan Flexible (Community Capacity Building ) yang semoga dapat dicampur dgn dana “proyek” pemerintah. Diharapkan dapat terggalang minimal US $50.000 untuk penguliran pembangunan : Satu (1) contoh “BALE LANGIT MASYARAKAT” (Community Center) sebagai Fasilitas pengerak energy masyarakat setempat .

10. Pemulaian DANA MICRO SAVING KOMUNITAS MBR untuk satu (1) RT, khusus untuk penataan Rumah masa depan yg aman (Secure Tenure).

Page 10: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

10

Keberlanjutan proposal paska pelaksanaan (tahap pemeliharaan)

Dgn focus penguatan “sosial capital”/ komunitas, pemahaman kersamaan, dan penguatan penunjang lainnya (spt . sarana Bengkel & Laskar Konstruksi Komunitas, Pusat Bale Rakyat), warga bisa lebih melakukan “beyond pemeliharaan” menuju pembangunan berkelanjutan.

Dgn upaya kegiatan ini menjadi Laboratory Teknik Pemberdayaan Masyarakat dan Teknology Tepat Guna Kampus, dapat terbentuk “jejaring sumber daya” dan terjadi synergy belajar sambil melakukan.

Dalam pola pandang baru: Mengambil alih “wilayah public” pasif yg dikelola Pemerintah menjadi “Wilayah Publik Aktif” untuk kepentingan rakyat setempat secara sopan, berbudaya resik, menghormati lingkungan dan menjadi warga negara kota keseluruhan .

Nilai Tambah: Proposal juga harus mengangkat kekhasan prakarsa lestari yang ada di wilayah tersebut yang dapat menjadi nilai tambah.

Pelestarian Budaya dan Seni Kearifan Lokal (spt khusus perwayangan, perbatikan, popular art) yang dapat di expresikan dalam pengadaan ruang publik yg semuanya dikaitkan dalam keterpaduan Income generating/ Ekonomi Kerakyatan dan

Pelestarian Lingkungan tidak dapat saling dipisahkan. Penataan pinggir Boezem sebagai kawasan “WaterFront Pedestrianisasi Popular” (People’s Walks) menjadi tempat tumbuhnya kegiatan “ekonomi kerayakatan yg mencintai lingkungan”. Diadakan ruang public manusia, sepeda city, perahu rakyat, dan ruang ruang bazaar, pasar rakyat, alun alun, ruang main anak anak menyatakan kejayaan manusia dari penjajahan terselubung budaya mobil.Menjadi suatu statement politik kemanusiaan beragam (aneka ragam hayati) dalam era globalisasi melawan pembangunan kota berdasarkan “budaya mobil”. Nilai tambah lebih luas adalah PERUBAHAN POLA PIKIR DALAM

Page 11: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

11 11

MENATA KOTA untuk Rakyat Popular Warga Negara TAMPA PENGGUSURAN . Melihat penanganan “PROYEK” tidak sekedar PHISIK tetapi membangun BUDAYA PERDULI, Bersih, dan BUDAYA Gotong ROyong, budaya kebersamaan yg saling untung (bukan satu untung diatas kebuntungan pihak lain).

Proposal harus mencakup dan mengakomodir kegiatan prakarsa masyarakat local

Ini nya adalah Pilihan menata untuk Urban Renewal Komersial dimana yg “informal dan liar” tergusur, atau melakukan “pemutihan bersyarat penataan berbasis komunitas” kepada ribuan warga existing yg telah tinggal dilokasi secara terlantar tampa penataan. Pilihan politis memikirkan rakyat dan ekonomi informal atau diberikan kepada kepentingan “pengembang” untuk pembangunan ekonomi komersial formal. Proposal “bibit sakti” ini adalah “Stimulus2” khusus untuk menggalang pemberdayaan kekuatan swadaya secara komunitas, pemampu, pemberian hak (Secure Tenure campuran Hak Individu dan Kolektif) secara berjenjang diupayakan warga mampu membangun kawasan ulang (Rebuilding Program secara incremental). Proposal ini adalah Tahap awal suatu persiapan uji coba membangun Fasilitas Publik “Bale Langit Masyarakat” (Sarana Publik diatas tanah publik) sebagai kesiapan sarana mitigasi bencana maupun upaya menyiapkan alternative / perbaikan “Program Rusunawa/i salah target” dgn suatu usulan perumahan urban vertical “Kampung Susun”/”lahan susun” yg berbasis infill swadaya masyarakat dalam realita penataan kondisi kampung2 padat dan solusi penataan benang kusut. Proposal ini mencoba mengawinkan “PASAR EKONOMI” dan “KAPITAL SOCIAL dan ALAM” dalam kesatuan dan innovasi pembagian saham dalam membangun bersama (Co Development) dgn tujuan memampukan feasibilitas financial dan memaksimalkan benefit perputaran ekonomi kerakyatan dalam upaya sekaligus peningkatan lapangan kerja sector informal.

Page 12: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

12 12

Page 13: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

13 13

LAMPIRAN A: Skenario Pendekatan “Legenda Negeri Resik Morokrembangan di masa kini rentan Bencana Jagat Raya “. Pada bulan purnama ke 10.000 kemudian , di ABAD 20, konon muncul WALIKOTA SOERABAYA yg bijaksana yang dalam suratan ternyata dihitung adalah titisan Raja Morokrembangan . Konon diramalkan bahwa Walikota akan memberikan amanah titisan dua benda sakti titisan Raja Morokrembangan kepada masyarakat yg masih terbelenggu dalam kemiskinan dan kesusahan . Kedua Benda tersebut adalah “Payung Tata Resik Sakti” sebagai penuntun, payung,pengarah “Game Play dan Guideline Penataan bersama rakyat” dan “Bibit2 Tata Resik Sakti” dalam aneka sendjata sakti/ alat

kail / pemampu warga untuk menyelamatkan Putri Resik Morokembrangan dapat keluar dari belenggu polusi situ Morokembrangan . Payung Sakti Morokembrangan (Pedoman Menata/ Rule of the Game): Penuntun arah perang hati melawan keserakahan. Payung Tata Resik Morokembrangan” menjadi

suatu penuntun/ pedoman KEPADA WARGA YG TINGGAL DI SEKITAR DANAU MOROKEMBRANGAN. Penuntun, arah, pedoman ,Persyaratan dan batasan2 warga , dan MIMPI untuk menyelamatkan Puteri dan menata diri menjadi Negri Morokembrangan untuk kembali makmur

Page 14: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

14 14

“ Payung Tata Resik Sakti” dapat dibuat dalam bentuk SK Walikota kota Soerabaya :

Dalam mandat untuk memikirkan keseluruhan nasib penduduk kota Soerabaya dari bahaya Banjir (Global Warming dan pencegahan air bah) yg diwarning kan dalam pesan Raya Moro . Diwejangkan untuk penyelamatan hanya bisa dilakukan oleh tenaga dalam Warga sendiri . Penuntun lanjut berwejang: Bahwa semua warga yang berada dipinggir Boezem harus bebas minimal 15 x 5 jengkal (dibuat sedikit ukuran flexibel) dari bibir boezem (Penuntun ini kemudian disebut “PATOK BOEZEM”, dalam bahasa Tata Ruang : Garis Sepandan Boezem).

Didalam itu tidak boleh dibangun rumah , dan harus bebas darat untuk rakyat dan sarana transport dapat berlalu. Bangunan “di langit” wilayah ini diperbolehkan tetapi hanya boleh untuk kepentingan rakyat dan menjadi benteng perlawanan bencana jagat raya dalam persyaratan harus lebih tinggi minimal dari 2 tinggi manusia .

Kesejahteraan hanya bisa dgn membersihkan Morokembrangan dari polusi. Dgn demikian dituntun tidak ada lagi WC maupun sampah yg dibuang ke danau.

Seluruh Zona sekitar Boezem juga akan ditata karena ruwet, macet, dan legalitas kepemilihan akan di periksa lagi. Jalan akan diperlebar 7 x 3 jengkal and tergantung warga untuk menyelesaikan masalah kesimpitan dgn aszas keadilan, kebersamaan. Jalan keluar adalah menghuni di awan awan berlapis yg tetap memberikan sinar matahari masuk ke tanah.

Dengan menata bersama, berupaya dalam prinsip prinsip jalur hati , adil , dan kemanusiaan bergotong royong, maka terciptalah secara nyata mimpi kesejahteraan.

Page 15: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

15

“Bibit Nata Resik”

Senjata pemberdayaan masyarakat yg berkembang dan bertambah makin besar / tumbuh ampuh sesuai pertumbuhan hati nurani dan semangat kegiatan masyarakat sendiri.

Awal tahap Proposal, Bibit Nata Resik (Stimulus) berbentuk dalam 3 senjata pemampu:

1) Fasilitator Pendampingan Teknis Mahasiswa ,

2) Alat membangun dan bahan mentah membangun.

3) Perahu “Jogo Bersih Boezem” (Perahu sebagai alat membersihkan Boezem secara Recycling, Reuse, Reduce dan Biologis / Pertanian atas air Encek Gondok).

Kesaktian Senjata “Bibit Nata Resik” akan berkembang setara dgn kekuatan, semangat hati dan aksi nyata warga Morokembrangan. Makin besar kesiapan, mental, upaya dan aksi, makin tumbuh pula “Bibit Pemampu Warga” mencapai Mimpi.

Page 16: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

16

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

Mahasiswa ITS sudah melakukan survey dan mulai “Kenal warga” dan melanju dgn membuat ide.

Mahasiswa melanjut “kenal warga”

Dengan STIMULUS (Bibit Resik-MICRO ACTION FUNDS sekitar Rp50 juta) mengajak melakuan rembuk “Apa yang mau dikerjakan di bibir Boezem”?

Proses membahas aneka issue, pemahaman peraturan (Patok Boezem GSB Boezem, dll). Dan melihat ke masa depan (Mimpi) dibahas antar warga kecil.

Melanjut dgn upaya desain rencana “bibir boezem” sepanjang sekitar 25 m .

Dilanjut dgn upaya “gotong royong” warga dan embrio “Laskar Konstruksi Kampung” membangun ide awal bibir boezem tsb.

Kemungkinan2 yg dapat dibangun adalah sarana “multi guna” yg diatur bersama dalam jadwal bersama para ibu ibu, pemuda, dll. Mungkin dalam lapangan lapangan badminton, dan tempat macing gantung, atau mulai pengelolaan sampah kubur dan recycling?

Kaitan proses “Belajar sambil Melakukan” dpat melihat mimpi dan harapan dan persiapan2 kedepan (Tahap 2 dan Tahap 3).

Persiapan melanjut dgn perencanaan partisipatif bersayarat dgn STIMULUS membangun yg lebih besar/ significant berupa Sarana Bangunan Publik (BALE LANGIT MAS)yg multi guna dan berwawasan “EKONOMI KERAKYATAN KOLEKTIF”.

Proses ini sekaligus menjadi persiapan suatu KOMITMENT BERSYARAT bahwa warga rela menata diri dalam menyatukan pembangunan Macro (Payung Nata Tulada Resik Morokembrangan) dan komitment penataan bersyarat Tahap 3.

Pelaksanaan pembangunan kerja sama antara Warga dan Pemerintah.

Suatu perjuangan untuk mendapat BaleLangit dgn syarat menata diri yang lebih luas kearah Tahap 3 dalam menata Redevelopment yang lebih luas dan pemahaman nata ruang 3 dimensi innovatif dalam menata masalah lingkungan (Community Based Bersih Boezem Program), transportasi (Pelebaran jalan Biopore with People), penataan perumahan vertikal (KAMPUNG SUSUN) yang secara ekonomis/ financial lebih terjangkai bagi warga miskin existing (Redevelopment Kampung Kumuh TAMPA PENGUSURAN).

Proposal Sayembara

Kota Lestari berada di

tahap ini

Page 17: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

17

Tahap 1: Persiapan Organisasi Masyarakat dalam Perang Damai melawan Angkara Murka. (Kegiatan Proposal ini).

REMBUK BERSAMA MENCARI SOLUSI:

Tahap Community Entry , penyebar dan pemahaman “Payung Noto Tuladha Resik” oleh para Fasilitator/ Mahasiswa Arsitektur Nyeker (Mahasiswa Barefoot Arsitek) dalam upaya “Mencari SOLUSI” menata resik.

Ada solusi logis ruang tetapi perlu adanya beberapa kompromi dan pola pikir “tata ruang baru” yg bisa pro poor , pro job, pro growth, dan

pro environment yg menyongsong : a) pembangunan masa depan Eco City dan b) Standar Bangunan yg Incremental (dalam arti di legowo dalam waktu) untuk dapat mencapai MIMPI RAMALAN achir.

Khusus disini adalah TATA RUANG INNOVATIF: 1) Melihat beda “jalan Inspeksi”, 2) Membangun ruang publik sebagai sarana Ekonomi Kerakyatan , 3) Membangun kawasan local komunitas berpola transportasi PEDESTRIAN, Sepeda, Becak berbasis energy renewable dan Kebun Kota/ Urban Farming (vs Kota berbasis MOBIL ), 3) Ruang Public di atas tanah publik, 4) Memaksimalkan kepemilikan secara “Kolektip” dalam bentuk saham.

Mencari solusi bersama

MAHASISWA NYEKER ..PEDULI: “Pak/ Bu, kita hanya

“Mahasiswa” . Hanya bisa bantu ikut mikirin. … Brangkali bisa juga kasi usul2 dan bisa Bantu ke kantor Pemerintah ? Kita semua perlu berjuang bersama

sama, Pak/ Bu...Gimana kita cari Solusi biar kita bisa hidup tetapi berdasarkan prinsip :

Kami kan sudah

tinggal disini

lebih dari 10

tahun?

Kami baru

datang

“kemarin”, ..

“Aduh sudah padat sekali, kita memang harus mikir semua warga Soerabaya kalao banjir,

Kita yg terkena pindah dari

bibir Boesem , sementara

tinggal di Kios, sampe kita bisa

bangun rumah sewa dgn P.

Haji. Nanti kita masih bisa

kerja sambil nabung, Bu.

Gimana ya kita

buktikan bahwa kita

rela dan serious mau

menata diri supaya

Surabaya tidak banjir

dan kita juga tidak

digusur SATPOL PP?

Pelaksanaan Proposal ini:

Page 18: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

18

MIMPI “Kawasan Pariwisata Air Milik Sekampung”?

Air Boezem bersih untuk adanya kehidupan air sebagai pula pendapatan tambahan kami.

Mimpi kedepan adalah suatu panggilan energy yg dapat membuat roda

Perubahan berputar ke arah penataan resik Morokembrangan.

Mimpi bisa Memberi semangat.

Mimpi bisa Mengisi Energi

Mimpi bisa mendorong Masyarakat berupaya, berusaha, berjuang.

Dengan wejangan Raja (Walikota) yg bijaksana dalam memberi arah, batasan, dan kemampuan membuat Masyarakat lebih percaya melakukan upaya.

Proses menciptakan Mimpi adalah juga proses Pendidikan Lingkungan bersih Boezem, belajar bersama untuk meng-organisasi diri menjadi kekuatan kebersamaan yg dinyatakan “wejangan Legenda Raja Moro: Hanya dari kebersamaan kalaian bisa menolong Dewi Resik Morokembrangan and Hanya dari kebersamaan kalian bisa keluar dari belenggu kemiskinan. Kebersamaan mencari solusi adalah senjata terampuh rakyat Morokembrangan.

Page 19: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

19

Menunjang MIMPI menjadi kenyataan :

Strategi Penataan yg ingin dicoba adalah dengan “mimpi” dan perjalanan mimpi adalah suatu “Kegiatan Ekonomi Real”.

Ekonomi Real ini perlu di bantu oleh “STIMULUS” penguliran aktivitas membangun berwawan sekaligus pengentasan kemiskinan, pengadaan lapangan kerja, dan penguatan ekonomi informal (sebagai penangkis global krisis ekonomi). Disini upayakan lobby kepada PU untuk dapat

1) Menchannelkan resources ke PU an untuk memaksimalkan pengadaan lapangan kerja,

2) Konsep (dan peraturan innovatif) dalam pengadaan Tanah/ Ruang bagi kepentingan pembangunan Insfrastruktur (yg menjadi penghambat terbesar progress program infrastructur) bahwa setiap jengkal ruang yg disisihkan warga (apa “legal” atau “tidak legal karena keterlantaran/ kelalaian penjagaan Pemerintah masa lalu) dapat di barter dgn ruang lain atau sumber daya ke PU an lain (Disebut kesaktian kebijaksanaan negri “Morokembrangan” : “Pengaturan Kibjaksanaan Ruang Rakyat ditukar Ruang Publik dgn Adil”) .

Belajar dari innovasi Rakyat dapat menjual LISTRIK masuk grid PLN milik negara dalam permasalahan Krisis Energy.

Page 20: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

20 20

Mengawali menata bersama “ Dari yang Kecil ke yang Besar” dalam perjalanan menuju mimpi.

Dengan STIMULUS (“Bibit Nata Resik”) diadakan penataan

ruang “Cilik” disatu wilayah Bawah “Bale Langit Masyarakat”

dalam upaya menunjukan “Jalan Inspeksi yang berguna bagi

Rakyat” dan awal kelanjutan masa depan menuju perwujutan

MIMPI:

KAWASAN PARAWISATA AIR MILIK SEKAMPUNG = Dasar

ECO CITY bagi SEMUA.

Fokus adalah menata ruang wilayah “Pedestrianiasi Situ Water

Front” yg disebut Mahasiswa : “Lengkung S Venetia ala

Soeroboyo”.

Page 21: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

21

STIMULUS “PRAU LASKAR JOGO RESIK BOEZEM”:

Embryo Penunjang

Program RESIK BOEZEM Rakyat. Program dimana Rakyat existing (khusus ex Pemulung dan kemungkinan “Squatters tepi Boezem) diberikan “ruang” untuk melanjut kepahlawanan PEMULUNG untuk bumi dalam mendaur ulangkan “sampah”. Stimulus pemampu suatu sistem diupayakan menjadi “Laskar Jogo Resik Boezem”

Prau Laskar Jogo Resik Boezem: Persyaratan STIULUS , dimana dapat di minta 5 kk mendapat Prau untuk menjadi PT Kolompok Laskar Resik Boezem . khusus untuk Ex Pemulung dgn jatah 1 m3 Rp X / M3 saring dan kering selama 3 hari tidak hujan dan membagi hasil sewa prau Rp 15 ribu/ m3. Jatah dilakukan selama 1 bulan , kemudian di perpanjang 3 bulan dan menjadi 6 bulan , dgn hak sampai 3 tahun. Mendapat hak teritorial masing masimg dgm [atplam darat sampai patokan Pulau Encek Gondok FLOATING FARMING (sebagai pembersih biologis Situ/ Boezem). Prau dibuat khusus dapat mengeruk dasar Situ dan mengangkut lumpur. Prau juga dapat menjadi “Restaurant Apung” wisatawan menikmati kemudian sayur hidroponik dan budidaya aneka ikan boesem (aqua culture farming).

Pulau bawah jembatan menjadi pusat “ECO ISLAND” dimana adanya Demplot Laboratorium Kampus ITS dalam aneka research lapangan teknology tepat guna bersih Boezem , menjadi pusat pembelajaran bersama rakyat sekitar catchment water system Morokembrangan.

Page 22: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

22

Program Induk Resik Jogo Boezem Terpadu : Program Currative & Preventif Masyarakat: 1) Menata, 2) Pembersihan Polusi Boesem dan water catchment sekelilingnya , 3) peningkatan Ekonomi Kerakyatan yang tidak dapat terpisahkan.

Bibir Boezem : Daerah

permukiman kumuh

liar

ECO ISLAND : Laboratorium Mahasiswa:

Bengkel Teknologi Tepat Guna, Pengringan

Lumpur Boezem/Sanitari Landfill sementara.

Demoplot Organic Farming dari Kompos.

Percontohan Perumahan Swadaya Innovative

sebagai Perumahan Transisi (Sementara).

Lokasi

Proposal

ini

Contoh Community Center BALE LANGIT

MAS : Contoh Station Bersih Boezem RT:

MCK Biogas / Station Daur Ulang/

Kompos, Penampung Air Hujan, Toko

Industry Ekonomi Kerakayatan .

ECE

Encek Gondok FLOATING FARMING:

Cottage Industry EKonomi Kerakyatan

& Pembersih Polusi Air Biologi

Boezem Morokrembangan

Kondisi Existing: Boezem Terpolusi: Sampah,

Sewerage, Endapan Lumpur.

Page 23: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

23

Tahap 2 (Skenario/Ramalam masa depan jangka menengah) : Mimpi Bale Langit Masyarakat.

“Bale Langit” adalah sarana komunitas sepanjang Boezem di zona Barat yg dibangun secara inkremental sebagai sarana Pelayanan Publik.

Bale Langit Mas berfungsi sbg CONTOH pola hidup masa depan:

Menjadi awal experiment PENATAAN INNOVATIF Ruang Public diatas Lahan Publik dan embryo pelaksanaan membangun “ECO CITIES” masa depan Indonesia.

Menjadi sarana solusi penataan sementara dalam realita kampung kesempitan.

Menjadi semangat mimpi pemampu upaya mencari solusi kebersamaan.

Menjadi sarana kesiapan MITIGASI masa depan menyongsong bahaya Pemanasan Global (banjir dan kenaikan air laut) .

Menjadi ikon: “Parawisata AIR milik SEkampung” berwawasan BUDAYA.

Page 24: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

24

Lantai Atas:

Kamar Mandi Publik: Income Generating. ..Biogas. Air dari penampung atap.

Dapur Umum Bersama: Income Generating : Air Penampung, energy BIOGAS, COMpost dibawah langsung ke KEBUN KOTA (Urban Farming).

Ruang Serba Guna: Ngaji, TV BERSAMA (Pendidikan) : Energy SINAR MATAHARI (SOLAR) , Bisa satu jadi Klinik, menjadi Sekolah Pelatihan Vocational, Bisa Bengkel Masyarakat, Industri Bersama hasil ENCEK GONDOK, Kantor Lurah, Kantor LSM Bersama, Kantor Koperasi, Mushola, Pusat Para Ibu ibu, Pusat para Pemuda, Pusat Radio Komunitas , dst.

Sementara bisa menjadi penampung rumah sewa sementara menunggu pembangunan “KAMPUNG SUSUN milik BERSAMA”.

Lantai Bawah:

Jalur InSPEKSI Boesem, sekaligus jalur JALAN JALAN PEDESTRIAN .

ECO STATION: Penumpul Station Daur Ulang.

Bengkel Sepeda / Becak sebagai bagian dari tempat parkir sepeda,

Toko milik BERSAMA: “K – MART RAKYAT” menjual khusus hasil sayur ORGANIC kebun kota dan Hydroponic dan hasil produk ENCENG GONDOK.

Jalan MALIOBORO MORO. Penyewaan Kios tertahap berputar koperasi prioritas kepada warga termiskin .

Pelabuh Prau Jogo Boesem: Pengumpul Encek Gondok.

Bale Langit Mas (Masyarakat) adalah Innovasi PENATAAN RUANG pemampu pengadaan sarana

pelayanan dan fasilitas PUBLIC diatas TANAH PUBLIK

dalam menata KAMPUNG KUMUH MISKIN PADAT.

PATOK BOEZEM

BIBIR BOEZEM

Page 25: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

25

Tahap 3: Ramalan Masa Depan Jangka

Panjang = “Kampung Susun” (KS) untuk

melakukan Redevelopment Kampung tanpa

Penggusuran:

Pemadatan Kampung melalui Vertikalisasi Kampung melalui innovasi

“KAMPUNG SUSUN “ menjadiAlternatif PENATAAN KAMPUNG KUMUH oleh

masyarakat .

KS adalah cara pembuka penataan pelebaran jalan yg diupayakan tampa

pengusuran (digusur paksa dalam pilihan yg disepakati masyarakat bersama

didalam koridor “Payung Nata Resik Sakti Morokrembangan”.

KS adalah menciptakan Lahan Susun, Site and Service Susun dimana dapat

membuka ruang untuk menjadi sarana Barter Lahan oleh PU yang membutuhkan

tanah untuk pembangunan infrastruktur demi kepentingan rakyat yang lebih luas.

KS adalah alternatif: RUSUNAWA/I Turnkey dimana pembangun pengisi adalah

Rakyat Jelata sendiri secara inkremental sesuai pola bangun yg sudah dilakukan

ber abad abad lamanya oleh 80% masyarakat dalam pengadaan “Perumahan

Rakyat” (People Housing). KS adalah membangun Perumahan yg tidak lepas dgn

sarana Ekonomi Kerakyatan seperti juga dlm kehidupan Kampung.

Memerlukan penghentian masalah ketidak

terpaduan sektor antar department (Masalah eGo

Sektoral).

Menyadari bahwa secara real sumber daya

Pemerintah tidak akan mampu melayani

kecepatan urbanisasi perkotaan.

Memerlukan STIMULUS yang dapat

memobilisakian sumber daya masyarakat dalam

membangun secara aktip (bukan pasif dari bukan

melalui pendekatan Sinterklas).

Page 26: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

26

Rethinking Pertanahan, Infrastruktur, “RUsunawa/I” (yang selama ini bermasalah)?

Pembebasan Tanah adalah hambatan utama tidak terjangkaunya hasil program pembangunan Infrastruktur maupun perumahan.

Lokasi Tanah yg salah menjadi hasil kemubasiran investasi Perumahan Rakyat “yg SALAH SASARAN dan Perumahan yg TIDAK TERHUNI”.

Mayoritas 80% perumahan dibangun oleh Rakyat sendiri bukan oleh “Turnkery Development Kontraktor/ Pengembang” yang hanya mampu membangun 20% dari total pembangunan rumah national.

Apa beda di KONSEP “KAMPUNG SUSUN”? “Perumahan bagi warga miskin “ tidak bisa dilepas dgn masalah income , ekonomi social

penghuni.

Konsep Rusunawa/I by People.

Konsep Pengadaan “ Tanah Susun” diisi perumahan swadaya dibangun secara inkremental growth dalam “Shell Unit” dgn “Inti WC/Dapur/Wet Core Module ” dalam Konsep “ Site and Service Susun” mengunakan pola IKEA SELF INSTALL.

Pembangunan Terpimpin/ terfasilitasi oleh Mahasiswa Sipil/ Arsitektur “creative” mahasiswa/ Arsitek Muda = Barefoot Architects...:

Kepemilikan campur Pribadi , Kollektif Berjenjang dgn aneka variasi hak (Kolektip – Sewa) berpola Saham Rakyat – Publik-Private. “Kepemilikan” sebagai pemicu energy. Membentuk keperdulian kebersamaan (Housing Cooperation).

Pengadaan Sarana Ekonomi Kerakyatan Raung Susun strategis (pola Bangkok) dgn pengadaan “Jembatan Kaki Lima” sbg ruang Economic Informal diatas lahan Publik menjadi kehidupan Kampong atas Kampung.

Konsep Pertanahan/ Ruang Consolidasi dalam pemahaman aneka sistem hak informal menjadikan “Aneka system Secure Tenure” . Mencapur hak tanah/ruang dgn aneka “KTP berjenjang” (asset demand /pemampu), Hak “Land Trust Jenjang” > Hak Kollectif > Strata Title Bersyarat (untuk bisa masuk Ekonomi Pasar dan memutarkan investasi asset/ sbg surat berharga ). Another form of HP, HGB berunsur waktu bersyarat. Land Reform bersyarat.

Pendekatan Urban Acupuncture , KIP PLUS, Redevelopment, Resettlement, Kampung Susun /

Co Development / Pemadataan permukiman secara vertical diharapkan dapat menjadi “

aneka solusi pilihan” yg dibutuhkan dalam pelaksanaan penataan kawasan kumuh

tampa pengusuran dalam membangun “ ECO CITY (pola Indonesia) untuk Semua

Masyarakat “, khusus warga negara majoritas miskin di kota kota besar di Indonesia.

Page 27: proposal 26 proposal penataan kawasan kumuh di sekitar boezem morokrembangan surabaya

27 27

PENUTUP : Apa bisa Eco City untuk Semua Warga?

KITA BANGUN KOTA UNTUK

SIAPA? Copyright

Tim Nyeker/ Barefoot Arsitek Surabaya /Bali / Jakarta /Yogya / Forkimnas

(Ariko, Bobby, Brima, Ardha, Ridho, Sari, Wina, Rista, Meymey, Putu, Teta, Dian ).

Ini bukan masalah Menang atau Kalah suatu Sayembara,

tetapi “Menang Kalah” suatu kesempatan suatu “Perjuangan

yang panjang” untuk membangun KOTA EKOLOGIS (Eco City)

UNTUK SEMUA TANPA PENGGUSURAN dalam penyiapan

mitigasi Global Warming dimasa datang.