panduan pelaksanaan penanganan kumuh

46
PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Panduan Pelaksanaan

Upload: dyahlalita

Post on 19-Aug-2015

87 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

Panduan Pelaksanaan Penanganan Kumuh Tahun 2015 oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU

TRANSCRIPT

PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN PERMUKIMAN KUMUHDIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMANDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYAKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYATPanduan PelaksanaanDAFTAR ISII. LATAR BELAKANG a. Target RPJMN III (2015-2019)b. Tantangan dan Kendalac. Penyelenggaraan Penanganan Permukiman Kumuh, Upaya Pencapaian Targetd. Penanganan Permukiman KumuhII. KEBUTUHAN PENDANAAN 2015-2019a. Asumsi Pembiayaan Penangananb. Peningkatan Kualitas dengan Pemugaran, Peremajaan, dan Pemukiman Kembalic. Skenario Pembiayaan menuju 0% kumuh, Pembiayaan APBN TA 2015III. DIAGRAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUHa. Strategi Penanganan Kumuhb. Kinerja Fungsionalc. Kinerja Teknisd. Kinerja Kualitase. Kinerja Administrasif. Mekanime PelaksanaanIV. ASET DAN TATA PERAN KELEMBAGAANa. Serah Terima Asetb. Wewenang dan Tugas23I. LATAR BELAKANGAmanat UU NO. 17/ 2007 (RPJPN)Kota Tanpa Permukiman kumuhRPJMN 12004-2009RPJMN 22010-2014RPJMN 32015-2019RPJMN 42020-2024Amanat UU NO. 1/ 2011 (Perumahan dan Kawasan Permukiman)Pencegahan dan Peningkatan KualitasKawasan PermukimanAspirasi Daerah/ Masyarakat Permukimanyang Layak HunidanBerkelanjutanIsu Permukiman KumuhKemampuan Pendanaan (APBN/ APBD/ PHLN, dll)Amanat Internasional:Agenda HabitatRio+20MDGsSDGsPenanganan Permukiman Kumuh Menuju Kota tanpa Permukiman KumuhTahun 2019 difokuskan pada upaya peningkatan kualitas di kawasan perkotaansebesar 38.431 Ha, dengan tetap mempertimbangkan perlunya upayapencegahan dalam menyelesaikan permasalahan permukiman kumuhUPAYA PENINGKATAN KUALITAS20142019UPAYA PENCEGAHANPERKOTAANPERDESAANPERKOTAANPERDESAAN4I a. Target RPJMN III (2015 2019)dalam Penanganan KumuhTantangan dan kendala yang akan dihadapi dalam upaya penanganan permukiman kumuh, antara lain:1. JUMLAH & LUASAN KAWASAN KUMUH YANG DITANGANIBelum tersedia data & informasi yang akurat dan legal (SK penetapan lokasi permukiman kumuh dari bupati/walikota) di tiap daerah yang dapat menginformasikan luasan kawasankumuh yang perlu ditangani (baseline)2. KEMAMPUAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAHPenanganan permukiman kumuh yang menjadi tugas danwewenang pemerintah pusat dan daerah (UU No. 1/2011) belumdiimbangi dengan kemampuan dalam hal pembiayaan, kapasitasSDM, kelembagaan, dan NSPK.3. PELAKSANAAN TEKNIS PENANGANANPenanganan permukiman kumuh yang telah berlangsung lama belum memberikan hasil yang optimal. Disadari karenapenanganan di lapangan belum terintegrasi, multisektor, danberbasis kawasan dalam perencanaan yang terpadu.5Ib. Tantangan dan KendalaSASARAN CIPTA KARYA 2015 2019MENUJU 100-0-1006Penyelenggaraan penanganan permukiman kumuh terdiri atas:PENGATURANPedoman Pelaksanaan1. Draft RPP tentang Penyelenggaraan Kawasan Permukiman2. Rapermen PU-PR Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh3. Draft Model Perda Peningkatan Kualitas Permukiman KumuhPEMBINAANPendampingan Penyusunan Software1. Pendampingan penyusunan Perda Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan dan Permukiman Kumuh2. Pendampingan penyusunan Rencana Kawasan Permukiman (RKP) Kumuh Perkotaan, outputnya berupa dokumen rinci penyelenggaraan pembangunan kawasan permukiman di perkotaan sebagai bagian dari peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan menuju 0% kumuh perkotaan.PENGAWASANPengawasan Program1. Pembentukan Tim Penanganan Kawasan Kumuh Bidang Cipta Karya2. Pembentukan KMP di tingkat Pusat3. Pembentukan KMW di tingkat Provinsi4. Pembentukan Konsultan Individu di tingkat Kabupaten/Kota5. BKM untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakatPELAKSANAANPelaksanaan Fisik Kegiatan1. Pemugaran, Peremajaan dan Permukiman Kembali7I c. Penyelenggaraan Penanganan Permukiman Kumuh8Ic. Upaya Pencapaian TargetBerdasarkan UU No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Rapermen PUPR dilakukan antara lain:1. PENCEGAHANPola penanganan pencegahan untukmenghindari tumbuh dan berkembangnya perumahan dan permukiman kumuh baru, terdiri atas:a. Pengawasan dan Pengendalian : Kesesuaian terhadap perizinan, standar teknis dan pemeriksaan sesuai dengan peraturan perundang-undanganb. Pemberdayaan Masyarakat : Pelaksanaan melalui pendampingan dan pelayanan informasi2. PENINGKATAN KUALITASPola penanganan peningkatan kualitas kawasan kumuh terdiri atas:a. Pemugaran : Kegiatan memperbaiki, memulihkan kembali rumah sertaprasarana, sarana, dan utilitas umum ke bentuk aslinya, dilakukan untukklasifikasi kumuh ringan dengan status lahan legal.b. Peremajaan : Kegiatan perombakan dan penataan mendasar secaramenyeluruh meliputi rumah dan prasarana, sarana, dan utolitas umumperumahan dan permukiman, dilakukan untuk klasifikasi kumuh berat dankumuh sedang dengan status lahan legal.c. Pemukiman kembali : Kegiatan memindahkan masyarakat terdampak darilokasi perumahan kumuh atau permukiman kumuh yang tidak mungkindibangun kembali karena tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan/ataurawan bencana, dilakukan untuk klasifikasi kumuh berat, kumuh sedang, dankumuh ringan dengan status lahan ilegal.3.PENGELOLAANPengelolaan pada kawasan kumuh yang telah ditangani agar tidak kembali kumuh, dilakukan dalam bentuk:a. Pemeliharaan : untuk rumah dilakukan oleh setiap orang. Untuk prasarana, sarana dan utilitas umum dilakukan oleh pemerintah daerah dan/atau setiap orangb. Perbaikan: untuk rumah dilakukan oleh setiap orang. Untuk prasarana, sarana dan utilitas umum dilakukan oleh pemerintah daerah dan/atau setiap orang9Id. Penanganan Permukiman KumuhIdentifikasiDatabaseKumuh10kawasan kumuh: luas 38.431Ha di 390 kab/kota, di 3.550 kawasanSK kumuh Bupati/Walikota yang sudah terbit 248 kab/kotaKlasifikasi tipologi kawasan kumuh sudah di 137 kab/kota di 152 kawasan, total2.680 ha penanganan tahun 2015 terdiri dari:a.74 kws kumuh berat : 1.251 ha; b.67 kws kumuh sedang : 1.156 ha;c.19 kws kumuh ringan : 273 ha.Tahun2015 2016 2017 2018 2019 TotalPenangananLuasan KumuhRenc (Ha) 7.686 7.686 7.686 7.686 7.686 38.431Real (Ha)2.680 (12.693) (7.686) (7.686) (7.686)Sisa (Ha)35.751 23.058 15.372 7.686 0Investasi(x 5,675 M)Rp. Milyar4.54080.65042.356 42.367 42.372 215.755InvestasiLuasKumuh11-50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 4.540 85.190 128.712 172.233215.75535.75123.05815.3727.68602015 2016 2017 2018 2019II. KEBUTUHAN PENDANAAN 2015-2019Satuan Unit Penanganan1 Ha: 250 Unit1 Ha: 1250 JiwaSatuan Investasi Penanganan KawasanJalan dan drainase: Rp 1M / HaIPAL Kawasan: Rp 7-8 Jt (250 kk)=Rp. 1,75-2M/ Ha, atauIPAL Komunal : Rp 400 Jt/80 kk (+ Pemberdayaan 600 Jt)Modul 3R : Rp 525 Jt/250 kk Kws (+ Pemberdayaan 620 jt)SPAM : Rp. 7.5 Jt (250 kk) = Rp 1.875M/ HaRTH : Rp. 500 Rb/m2 (standar Luasan RTH 15% = 750 Jt/Ha)Total Kebutuhan InvestasiInfrastruktur (tdk termasuk hunian):Rp. 3,8 M s/d Rp. 7,6 M/HaKebutuhan Alokasi Dana Untuk Tiap Tipologi Kawasan KumuhKumuh Berat Rp. 7,6 M/Ha (100 %)Kumuh Sedang Rp.5,625 M/Ha (75 %)Kumuh Ringan Rp. 3,8 M/Ha (50 %)12IIa. Asumsi Pembiayaan PenangananNo KomponenPermukiman KembaliPeremajaanPemugaranKumuh BeratKumuhSedangKumuh Ringan1. Hunian Sementara2. Infrastruktur3. Air Minum4. Persampahan5. Air Limbah6. Sistem PemadamKebakaran7. Lahan8. Pembangunan Huntap9. Perbaikan Rumah10. Mobilisasi masyarakat11. Penyediaan RTH12. Fasos/Fasum13II b. KonsepPenangananNo Komponen Jenis Kegiatan1. BangunanGedunga. Rehabilitasib. Rekonstruksi2. Jalan LingkunganPerbaikan aspal/ paving/cor padajalan lingkungan.3. Drainase Lingkungana. Pengerukan sedimentasi jaringan drainase;b. Perbaikan drainase yang tersumbat;c. Perbaikan drainase yang rusak karena ambrol, atau kerusakan akibat bencana. 4. Air Minum a. Perbaikan Sarana/ instalasi non perpipaanair bersih (dari kebocoran, korosi, jaringan instalasi terkontaminasi bakteri berbahaya, kerusakan akibat bencana)b. Perbaikan jaringan air minum atau air bersih perpipaan yang mengalami kerusakan (kebocoran, korosi, akibat bencana)5. Air Limbah a. Perbaikan instalasi air limbah setempat yang mengalami sedimentasi, mampat, atau kerusakan akibat bencana.b. Perbaikan instalasi air limbah terpusat yang mengalami sedimentasi, mampat atau kerusakan akibat bencana.6. Sampah a. Perbaikan sarana persampahan komunal (TPS) yang mengalami penurunan kualitas karena pengendapan sampah basah.b. Perbaikan sarana persampahan yang mengalami pencampuran jenis sampah7. Pengamanan Kebakarana. Perbaikan alat pemadam api sederhana yang mengalami kerusakan karena korosi atau rusak karena bencana;b. Perbaikan hydran air yang mengalami kerusakan akibat korosi atau bencana.14II b. Peningkatan Kualitas dengan PemugaranNo Komponen Jenis Kegiatan1. BangunanGedunga. Rehabilitasi dengan perbaikan atau penambahan terhadapkomponen bangunan agar memenuhi standar konstruksi danpersyaratan teknis bangunan gedung.b. Rekonstruksi dengan membongkar dan membangun kembalibangunan atau sarana, prasarana, dan utilitas umum denganpenambahan komponen atau fungsi.c. Penataan kawasan dengan pengaturan petak bangunand. Penambahan dan Penyediaan sarana permukiman (RTH, MCK umum)e. Penyediaan hunian sementara untuk masyarakat terdampak2. Jalan Lingkungana. Rehabilitasi jalan untuk peningkatan kapasitas jalan denganpenambahan lebar, perubahan material, penambahan bangunanpelengkap jalan.b. Peningkatan struktur jalan3. Drainase Lingkungana. Peningkatan kualitas unit sistem drainaseb. Penyedian sistem drainasec. Penambahan segmen jaringan agar terhubung dengan sistemdrainase kota.4. Air Minum Rehabilitasi unit SPAM dengan penambahan jaringan perpipaan, penyediaan jaringan non perpipaan, penambahan instalasipengelolaan air minum5. Air Limbah a. Penyediaan sistem sanitasi setempat atau terpusat;b. Perbaikan komponen sanitasi pengelolaan air limbah.6. Sampah a. Pembangunan Prasarana Sarana Persampahan (PSP)b. Rehabilitasi PSP dengan perbaikan dan penambahan komponenbangunan PSP.7. Pengamanan Kebakarana. Pembangunan sarana proteksi kebakaranb. Peningkatan kualitas sarana sistem proteksi kebakaran15II b. Peningkatan Kualitas dengan PeremajaanNo Komponen Jenis Kegiatan1. BangunanGedunga. Pembangunan permukiman di lokasi barub. Pembangunan kembali di permukiman lama dengan model baru (Rumah Susun)2. Jalan LingkunganPembangunan jalan baru3. Drainase LingkunganPembangunan unit sistem drainase baru4. Air MinumPembangunan SPAM unit baru5. Air LimbahPembangunan unit pengolahan air limbah baru6. SampahPembangunan PSP baru7. Pengamanan Kebakarana. Pembangunan pengamanan kebakaran sederhanab. Pembangunan hydran air16II b. Peningkatan Kualitas dengan Pemukiman KembaliDaerah(Prov/Kota/Kab) Donor, Kemitraan, MasyarakatRp 215,7 triliunKebutuhan pendanaan kumuh 2015-2019(38.431 Ha)gap Rp 170,2triliunRp 45,3triliunPerkiraan ketersediaan AnggaranDit. Bangkim2015-201944.9, T0,7 T170,2 TAPBN (Rupiah Murni)APBN (PLN)APBD, CSR, PHLN lainnya 17II c. Skenario Pembiayaan PenangananPermukiman Kumuh 0% Tahun 2019IIc. Pembiayaan APBN 2015Tahun 2015 Reguler APBN-P TotalAlokasi Dana 1,4 T 1,8T 3,2T*JumlahKab/Kota137 57 137Kawasan 172 Kawasan 71 Kawasan 243 KawasanLuasan 1206,31 Ha 1473,25 Ha 2679,56 Ha18*Alokasi Dana khusus DitbangkimKEBIJAKANPeningkatan Kualitas Perencanaan dan PenyelenggaraanPembangunan di Kawasan Permukiman KumuhSTRATEGI1. Menyiapkan Landasan Penyelenggaraan2. Membangun Sistem Informasi & Komunikasi Perumahan danPermukiman Kumuh Nasional3. Membangun Kelembagaan Penanganan di Pusat & Daerah4. Membangun & Memperkuat Kapasitas Pemerintah Daerah5. Membangun Kesadaran Masyarakat serta Memperkuat Kapasitasdan Peran Masyarakat19III a. Strategi Penanganan KumuhSTRATEGI 1. Menyiapkan Landasan PenyelenggaraanAgar peningkatan kualitas permukiman kumuh memiliki aspek legalitas & dasar hukum dalam pelaksanaannyaMeliputi:1. Regulasi dan aturan main yang harus tersedia sebagai acuan bagiPemerintah dan terutama pemerintah daerah dalam pelaksanaannya.2. Landasan kebijakan jangka panjang daerah sebagai dasar bagipemerintah daerah dalam menyelenggarakan peningkatan kualitaspermukiman kumuh, yaitu RPJPD, RTRW, dan RP3KP serta RKP Kumuh Perkotaan.3. SK Kepala Daerah mengenai penetapan lokasi kumuh4. Menyusun Pedoman Teknis Penanganan Kawasan Permukiman KumuhSTRATEGI 2. Membangun Sistem Informasi & KomunikasiAgar tersedia data & informasi mengenai kawasan kumuh danpenanganannya yang valid dan terkini yang dapat dijadikan dasarperumusan kebijakan serta perencanaan peningkatan kualitas permukimankumuhSistem informasi bermanfaat untuk:1. Mengukur perkembangan pencapaian target setiap tahun.2. sharing informasi yang dapat digunakan oleh seluruh pelaku, baik ditingkat pusat maupun daerah3. menjadi sistem informasi komunikasi sebagai alat pengembanganpengetahuan dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan pemerintahdaerah, serta sebagai sarana berbagi informasi ketersediaansumberdaya di antara pelaku.20III a. Strategi Penanganan KumuhSTRATEGI 3. Membangun Kelembagaan Penanganan di Pusat dan DaerahAgar penanganan permukiman kumuh dapat berjalan efektif danefisien, membutuhkan dukungan seluruh pelaku yang berjalan dalam sistemyang disepakati bersama.Penanganan permukiman kumuh membutuhkan:1. kesepahaman bersama antarpelaku2. komitmen dari seluruh pelaku3. kemitraan antar pelaku: antarbidang pembangunan, kemitraan antarapemerintah pusat dengan daerah, kemitraan antara pemerintah duniausaha masyarakat, kemitraan dengan lembaga donor, kemitraan denganpraktisi, dan kemitraan dengan pelaku lainnyaSTRATEGI 4. Membangun & Memperkuat Kapasitas PemerintahDaerahAgar pemerintah daerah mampu menjalankan perannya sebagai pelakuutama/panglima yang menentukan keberhasilan peningkatan kualitaspermukiman kumuh.Kapasitas pemerintah daerah:1. kepala daerah yang memiliki visi dan kemampuan menjalankan visinya2. seluruh SKPD terkait dalam penyelenggaraan peningkatan kualitaspermukiman kumuh yang memiliki pengetahuan dan mampu berinovasi21III a. Strategi Penanganan KumuhSTRATEGI 5. Membangun Kesadaran, Peran, dan KapasitasMasyarakatAgar terjadi keberlanjutan hasil dari penanganan permukiman kumuh makaperan masyarakat menjadi faktor penting dalam peningkatan kualitaspermukiman kumuh. Faktor sosial budaya mempengaruhi terbentuknya dan keberlanjutanpenanganan permukiman kumuh. Diperlukan upaya-upaya pembangunan kesadaran masyarakat mengenaikualitas lingkungan hunian tempat mereka tinggal serta upayapeningkatan kapasitas masyarakat dalam hal ikut serta merencanakandan melaksanakan program dan kegiatan peningkatan kualitaspermukiman kumuh, termasuk pula peningkatan kualitas masyarakatdalam rangka pengelolaan hasil-hasil peningkatan kualitas. 22III a. Strategi Penanganan KumuhIII b. Kinerja Fungsional7Bangunan GedungJalan LingkunganPenyediaan Air MinumDrainase LingkunganPengelolaan Air LimbahPengelolaan PersampahanPengamanan Kebakaran ketidakteraturan dalam hal dimensi, orientasi, dan bentuk kepadatan tinggi yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam rencana tata ruang ketidaksesuaian dengan persyaratan teknis sistem struktur, pengamananpetir, penghawaan, pencahayaan, sanitasi dan bahan bangunan kondisi permukaan jalan yang tidak dapat dilalui kendaraan dengan aman dan nyaman kelengkapan jalan yang tidak memadai ketidaktersediaan akses air minum tidak terpenuhinya kebutuhan air minum setiap individu tidak terpenuhinya kualitas air minum sesuai standar kesehatan ketidakmampuan mengalirkan limpasan air hujan menimbulkan bau tidak terhubung dengan sistem drainase perkotaan ketidaktersediaan sistem pengelolaan air limbah ketidaktersediaan kualitas buangan sesuai standar yang berlaku tercemarnya lingkungan sekitar ketidaktersediaan sistem pengelolaan persampahan ketidaktersediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan tercemarnya lingkungan sekitar oleh sampah ketidaktersediaan sistem pengamanan secara aktif dan pasif ketidaktersediaan pasokan air untuk pemadaman yang memadai ketidaktersediaan akses untuk mobil pemadam kebakaranPedoman yang diperlukan dalam penanganan permukiman kumuh antara lain:1. Peraturan Menteri PU-PR tentang Peningkatan Kualitas PermukimanKumuh2. Pedoman Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman PenangananKumuh Perkotaan3. Pedoman Pengawasan Pelaksanaan Penanganan Permukiman Kumuh4. Pedoman Pengelolaan dan Pemeliharaan Prasarana dan Saranadalam rangka Penanganan Permukiman Kumuh5. Pedoman Sistem Informasi Database Permukiman Kumuh24III c. Kinerja Teknis:Kriteria Standar LandasanKondisiBangunan-Bangunan yang memiliki standarkeselamatan, keandalanbangunan, danmemenuhikriteria gedunghijau-Standar kualitaspembangunanRTH Permen PU No. 24, 25 dan 26 Tahun 2007 tentang IMB, SLF dan TABG Permen PU No. 29 Tahun 2006 Tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung Permen PU No. 26 Tahun 2008 Tentang Persyaratan TeknisSistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan PerMen PU No 5 Tahun 2008 tentangRTHJalan Lingkunganmemiliki standarkeselamatan, keamanan, kelancaran, ekonomis, kenyamanan, sirkulasi, danramah lingkungan PP No. 34 Tahun 2006 Tentang Jalan Permen PU No. 19 Tahun 2011 Persyaratan Teknis Jalan dan KriteriaPerencanaan Teknis Jalan SNI 03-1733-2004 Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di PerkotaanLayanan Air MinumStandar K4 (Kuantitas, Kualitas, Kontinuitas, Keterjangkauan) UU No.11 Tahun 1974 tentang Pengairan SNI terkait25III d. Kinerja Kualitas: Regulasi/Landasan Penyelenggaraan (1/2)Kriteria Standar LandasanDrainaseLingkungan Berkurangnyagenangan Ketersediaan drainase Terhubung dengan sistem PP No.38 Tahun 2011 Tentang Sungai Permen PU No. 12 Tahun 2014 Tentang Drainase PerkotaanAir Limbah memenuhistandar kualitas, keterjangkauandan terputusnyakontak langsungdengan limbah Permen PU No.16 tahun 2008 Tentang KSNP-SPAL Kepmen LH No.112 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah DomestikPengelolaanPersampahanPengelolaanPersampahanyang memenuhistandar nasionalindonesia Permen PU No.21 Tahun 2008 Tentang KSNP-SPP Permen PU No.3 Tahun 2013 dan SNI terkait PengamananKebakaranStandarPenyediaansaranapengamanankebakaran Permen PU No. 25 Tahun 2008 Tentang Rencana IndukSistem Proteksi Kebakaran dan SNI terkait 26III d. Kinerja Kualitas: Regulasi/Landasan Penyelenggaraan (2/2)1. Tahap Perencanaana. Pendataan Kawasan Kumuh sesuai dengan SK Penanganan Kumuh Kab/Kotab. Penetapan target jangka menengah penanganan kumuh 2015-2019c. Penyusunan dokumen lelang dan desain sesuai dengan target penanganan permukiman kumuh 2. Tahap Pelaksanaana. Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan desainb. Memenuhi standar kualitas sesuai dengan NSPK3. Tahap Pengawasana. Penerapan pengawasan sesuai dengan pedoman penanganan kumuhb. Penerapan pengawasan berjenjang4. Tahap Pemanfaatana. Serah terima aset kepada pemerintah daerah sesuai dengan aturan yang berlaku27III e. Kinerja Administrasi1. Tahap Persiapana. Pembentukan kelembagaan koordinasi lintas sektor (Pokjaperumahan dan kawasan permukiman)b. Sosialisasi tingkat nasional (K/L Terkait, Pemerintah tingkat provinsi)c. Sosialisasi tingkat provinsi (Pemerintah Kab/Kota) Informasi lokasi kumuh dan luas kawasan kumuh (sesuai SK kumuh bupati/walikota) Indikator kekumuhan (7 aspek)d. Sosialisasi Tingkat Kab/Kota (camat, Lurah dan BKM) Verifikasi lokasi kumuh dan tingkat kekumuhan Usulan perubahan SK kumuh2. Tahap Perencanaana. Penyiapan Rencana Kawasan Permukiman (RKP) oleh pemda (dibantuoleh konsultan) untuk menentukan pola penangananb. Pembahasan RKP dengan masyarakat (BKM, lurah dan kelompokpeduli)c. Penyepakatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dan pihakketigad. Penyusun rencana pelaksanaan oleh pihak ketiga Penyusunan DED dan dokumen lelange. Penyusun rencana pelaksanaan oleh masyarakat Penyusunan DED dan pembentukan panitia pelaksana28III f. Mekanisme Pelaksanaan 3. Tahap Pelaksanaana. Pelaksanaan oleh pihak ketiga Persiapan pelaksanaan konstruksi pelaksanaan konstruksi pelaksanaan pasca konstruksib. Pelaksanaan oleh masyarakat Persiapan pelaksanaan konstruksi pelaksanaan konstruksi pelaksanaan pasca konstruksi4. Tahap Pengelolaan dan Pemanfaatana. Pemeliharaan dalam pencegahan agar tidak kembalikumuhb. Perbaikan prasarana, sarana, dan utilitas umumc. Serah terima aset kepada pemerintah daerah sesuaidengan aturan yang berlaku5. Tahap Monitoring dan Evaluasia. Pengumpulan datab. Pemantauanc. Evaluasi pencapaian target29III f. Mekanisme Pelaksanaan 6. Pemanfaatan Dana Stimulana. Pelaksanaan kegiatan melaluikontrak antara PPK pada Satker Pusat dengan pihak ketigab. Pelaksanaan kegiatan melaluikontrak antara PPK pada Satker Provinsi atau Satker Kab/Kota dengan pihak ketigac. Pelaksanaan kegiatan melalui KSO antara PPK Provinsi atau PPK Kab/Kota dengan BKM. 7. Kewenangan dan tata peran organisasi30III f. Mekanisme Pelaksanaan Pelaksanaan Kegiatan (SWAKELOLA)DIPASatker Kab/KotaKPPNBKM/LKMPenyusunan RPD Tahap 1,2 dan 3Prioritas Kegiatan Penangan Kumuh Pencairan Dana BLM ke BKM/LKM Pencairan dalam 3 tahap 40%-30%-30%Pencairan Dana BLM dari BKM/LKM ke KSM/Panitia Form Berkas Pencairan RPD/RAB DEDReview & Pengkajian 7 Indikator KumuhSP2DSPMPelaksanaan kegiatan melalui KSO antara PPK Provinsi atau PPK Kab/Kota dengan BKMIV a. Serah Terima AsetNO TAHAPAN PELAKU KELUARAN1 Inventarisasi Aset Satker PIP; BKM dan KSMDokumen Aset Program dan Bukti-Bukti Administrasi2 Serah terima Aset kepada Pemerintah Kab/KotaSatker PIP; Pemda dan BKMBerita Acara, Serah Terima Aset3 Keberlanjutan Pemeliharaan & Pemanfaatan AsetPemda, BKM, dan MasyarakatPembiayaan dan pelaksanaan pemeliharaan, serta surat pernyataan dari masyarakat untuk bersedia melakukan pemeliharaanKEMENTERIANPU-PRDirektoratPKPSatker PKP ProvBKMPJOK KecLURAHKSMRelawanMasyarakatPusatPropinsiPemkot/Kab :Walikota/BupatiBappedaSKPDKecamatanKelurahanKabupaten / KotaPemprov :GubernurBappedaSKPD Garis pengendalianGaris fasilitasiGaris koordinasiGaris pelaporanPokja PKP Propinsi(Pemda, PT, Masy)Pokja PKP Nasional, Tim Pengarah PusatPokja PKP Kab/Kota(Pemda, Pakar, CC,Masy)Ditjen Cipta KaryaDitjen Cipta KaryaPPMUDPMUDirektoratPKPPMUCAMATKMP Tim Pakar(Eksternal)Tim PendampingKMWKoordinatorKota/KabTim Fasilitator Kel/DesaSatker PusatSatker PusatSatker PIP Kab/Kota **NO TUGAS WEWENANG1) Memberikan arahan dan kebijakan kepada Tim Pelaksana, Pendamping, Pakar dan Sekretariat mengenai penanganan permukiman kumuh;Menetapkan rancangan program penangananpermukiman kumuh, mengarahkan kegiatan, jumlah dana secara umum, dan mekanisme pelaksanaan kegiatan;2) Melakukan koordinasi program pada tingkat nasional;Memberikan masukan/ tanggapan terhadap pelaksanaan kegiatan penanganan kawasan permukiman kumuh;3) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban dan evaluasi program kepada Direktur Jenderal Cipta Karya.Tingkat PusatIV b. Kewenangan & Tugas Tim Pengarah PusatNO TUGAS WEWENANG1) Memandu dan mengelola penyelenggaraan penanganan permukiman kumuh secara nasional dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.Menetapkan konsep dan substansi pelaksanaan penanganan permukiman kumuh, termasuk didalamnyarencana kerja, metode kerja, jadwal kerja, indikator kerja, tolok ukur serta kelengkapan program lainnya.2) Melaksanakan pemantauan dan penilaian terhadap proses pelaksanaan dan hasil-hasil yang dicapai dalam penyelenggaraan penanganan kawasan permukiman kumuh.Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengendalian penanganan kawasan permukiman kumuh ditingkatpusat.3) Melakukan koordinasi pelaksanaan penanganan permukiman kumuh di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.Menyampaikan peringatan dan atau teguran atas pencapaian kinerja, pelanggaran-pelanggaran tata tertib, dan aturan yang terkait dengan penyelenggaraankawasan permukiman kumuh.4) Mengembangkan konsep kemitraan dan upaya pelibatan pihak terkait dalam rangka menunjang penyelenggaran penanganan permukiman kumuh.Memberikan bimbingan teknis kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten;.IV b. Kewenangan & Tugas PMU (1/2)NO TUGAS WEWENANG5) Melakukan pembinaan dalam rangka Penanganan Permukiman Kumuh pada tingkat nasional.Terlibat aktif dalam setiap tahap pelaksanaan penanganankawasan permukiman kumuh sesuai dengan rencana kegiatan.6) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional di bidang Penanganan Permukiman Kumuh.Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil penangananpermukiman kumuh.7) Menyusun laporan penyelenggaraan kepada Tim Pengarah.Mengendalikan pelaksanaan penanganan permukiman kumuh sesuai jadwal yang telah ditetapkan.8) Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Direktur Jenderal Cipta Karya melalui Tim Pengarah.36IV b. Kewenangan & Tugas PMU (2/2)NO TUGAS WEWENANG1) Menyiapkan dan mengolah data, peta, profil dan rencana kegiatan serta penyiapan bahan untuk setiap tahap pelaksanaan penanganan permukiman kumuh.Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan penanganan permukiman kumuh.2) Melakukan persiapan untuk pembahasan, diskusi serta sosialisasi internal maupun lintas sektor.Melakukan evaluasi internal terhadap hasil yang dicapai.3) Menyusun substansi petunjuk teknis panduan kegiatan, bahan sosialisasi, bahan pendampingan dan bimbingan teknis, serta sistem informasi pelaksanaan penangananpermukiman kumuh.4) Menyusun dokumentasi dan notulensi hasil pembahasan dan diskusi.IV b. Kewenangan & Tugas Tim Sekretariat (1/2)NO TUGAS WEWENANG5) Membantu penyiapan laporan penanganan permukiman kumuh.6) Melakukan proses surat-menyurat terkait pelaksanaan penanganan permukiman kumuh.7) Melakukan updating data pada sistem informasi penanganan permukiman kumuh.8) Tim Sekretariat bertanggung jawab kepada PMU.38IV b. Kewenangan & Tugas Tim Sekretariat (2/2)NO TUGAS WEWENANG1) Memantau dan memonitor pelaksanaan penanganan permukiman kumuh di provinsiMemfasilitasi pelaksanaan penanganan permukiman kumuh tingkat nasional2) Melaksanakan pembangunanPrasarana, Sarana dan Utilitas Umum dalam rangka penanganan Permukiman KumuhMemfasilitasi pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum dalam rangka penanganan permukiman kumuh3) Mengoordinasikan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan penanganan permukiman kumuh nasionalMengendalikan pelaksanaan kebijakan dan strategi di bidang penanganan permukiman kumuh4) Pengendalikan pelaksanaan kebijakan dan strategi di bidang Penanganan Permukiman Kumuh tingkat nasional5) Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam Penanganan Permukiman KumuhIV b. Kewenangan & Tugas Satker PusatNO TUGAS WEWENANG1) Melaksanakan pembangunan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum dalam rangka Penanganan Permukiman Kumuh pada tingkat provinsiMemberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang Penanganan Permukiman Kumuh pada tingkat provinsi2) Melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, kebijakan dan strategi Penanganan Permukiman Kumuh pada tingkat provinsiMemfasilitasi pelaksanaan Penanganan Permukiman Kumuh pada tingkat provinsi; 3) Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi di bidang penanganan permukiman kumuhMemfasilitasi pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum dalam rangka Penanganan Permukiman Kumuh pada tingkat provinsi4) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi provinsi di bidang penanganan permukiman kumuh5) Mengalokasikan dana dan/atau biaya pembangunan dalam rangka penanganan permukiman kumuh pada tingkat provinsi6) Mengoordinasikan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Penanganan Permukiman Kumuhpada tingkat provinsi7) Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam penanganan permukiman kumuhIV b. Kewenangan & Tugas SKPD ProvinsiNO TUGAS WEWENANG1) Menetapkan dan menjalankan kontrakkonsultan yang ditunjuk dalam penanganan permukiman kumuh serta mengelola dan memonitor program secara efektif serta menjamin kualitas seluruh kegiatan program, khususnya penyiapan, proses persetujuan dan pelaksanaan penanganan permukiman kumuh di wilayahnya.IV b. Kewenangan & Tugas PPMU(PMU di Provinsi)NO TUGAS WEWENANG1) Melaksanakan penanganan kumuh di tingkat provinsi Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang penanganan Permukiman Kumuh pada tingkat provinsi;2) Melakukan pembinaan dalam rangka penanganan permukiman kumuh pada tingkat provinsiMelaksanakan koordinasi, sinkronisasi, kebijakan dan strategi penyelenggaraan penanganan permukiman kumuh pada tingkat provinsi3) Melaksanakan pembangunan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum dalam rangka penanganan permukiman kumuh pada tingkat provinsiMengoordinasikan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Penanganan Permukiman Kumuhpada tingkat provinsi; 4) Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan provinsi di bidang penanganan permukiman kumuhMemfasilitasipenanganan permukiman kumuh pada tingkat provinsi5) Meningkatkan keterampilan masyarakat Penanganan Permukiman KumuhMenyusun dan menyediakan basis dataPermukiman Kumuh pada tingkat provinsi; Pokja Prov dan SKPD6) Mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan strategi di bidang penanganan permukiman kumuh pada tingkat provinsi; Memfasilitasi kerja sama tingkat provinsi antara Pemerintah dan badan hukum dalam rangka Penanganan Permukiman KumuhIV b. Kewenangan & Tugas Satker ProvinsiNO TUGAS WEWENANG1) Mengelola dan memonitor program secara efektif serta menjamin kualitas seluruh kegiatan program, khususnya penyiapan, proses persetujuan dan pelaksanaan penanganan permukiman kumuh di kab/kotaIV b. Kewenangan & Tugas DPMU (PMU di Kab/Kota)NO TUGAS WEWENANG1) Melaksanakan penanganan kumuh di tingkat kab/kotaMenyusun dan menyediakan basis data Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh pada tingkat kabupaten/kota; SKPD kab/kota.2) Melakukan pembinaan dalam rangka Penanganan Permukiman Kumuh pada tingkat kabupaten/kota.Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang Permukiman Kumuh pada tingkat kabupaten/kota.3) Melaksanakan pembangunan Perumahan beserta Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum dalam rangka Penanganan Permukiman Kumuh pada tingkat kabupaten/kota.Mencadangkan atau menyediakan tanah dalam rangka peningkatan kualitas permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota.4) Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional dan provinsi di bidang Permukiman Kumuh pada tingkat kabupaten/kota.Memfasilitasi pelaksanaan permukiman Permukiman Kumuh yang dilakukan oleh masyarakat pada tingkat kabupaten/kota.IV b. Kewenangan & Tugas SKPD Kab/Kota5) Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap perizinan, standar teknis dan kelaikan fungsi. Mengidentifikasi lokasi permukiman sebagai permukiman kumuh pada tingkat kabupaten/kota.6) Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan kabupaten/kota di bidang Permukiman Kumuh.Memfasilitasi pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum dalam rangka Penanganan Permukiman Kumuh pada tingkat kabupaten/kota.7) Mengalokasikan dana dan/atau biaya pembangunan dalam rangka Penanganan Permukiman Kumuh pada tingkat kabupaten/kota.8) Meningkatkan keterampilan masyarakat Penanganan Permukiman Kumuh.NO TUGAS WEWENANG1) Melakukan pembinaan dalam rangka Penanganan Permukiman Kumuh pada tingkat kabupaten/kota.Memberdayakan pemangku kepentingan dalam bidang Permukiman Kumuh pada tingkat kabupaten/kota.2) Melaksanakan pembangunan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum dalam rangka Penanganan Permukiman Kumuh pada tingkat kabupaten/kota.Memfasilitasi pelaksanaan Penanganan Permukiman Kumuh yang dilakukan oleh masyarakat pada tingkat kabupaten/kota3) Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional dan provinsi di bidangPermukiman Kumuh pada tingkat kabupaten/kota.Memfasilitasi pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum dalam rangka Penanganan Permukiman Kumuh pada tingkat kabupaten/kota.4) Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan kabupaten/kota di bidang Permukiman Kumuh.5) Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam Penanganan Permukiman KumuhIV b. Kewenangan & Tugas Satker PIP46Edisi: Maret 2015