progres desember 2010

54
Desember 2010 JANGAN ADA TUMPANG-TINDIH PROGRAM Konsolidasi Kelembagaan Penanggulangan Kemiskinan PROGRES Pemerintah Harapkan KUR TKI Selesaikan Permasalahan Sosial Bangun Daerah Tertinggal dengan Keunggulan Lokal

Upload: majalah-progrs

Post on 29-Mar-2016

238 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Bangun Daerah tertinggal dengan Keunggulan Lokal pemerintah harapkan Kur tKi Selesaikan permasalahan Sosial Konsolidasi Kelembagaan Penanggulangan Kemiskinan Desember 2010

TRANSCRIPT

Page 1: Progres Desember 2010

Desember 2010

Jangan aDa tumpang-tinDih programKonsolidasi Kelembagaan Penanggulangan Kemiskinan

progres

pemerintah harapkan Kur tKi Selesaikan permasalahan Sosial

Bangun Daerah tertinggal dengan Keunggulan Lokal

Page 2: Progres Desember 2010

SEKRETARIAT NEGARA RISEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN TNP2K

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

instrumen utama Penanggulangan KemisKinan

sekretariat tnP2K : grand Kebon sirih lt 4-6,

Jalan Kebon sirih no 35 Jakarta Pusat 10110 l telp 62-21-3912812

l www.tnp2k.wapresri.go.idPenanggulangan KemisKinan BerBasis PemBerDaYaan usaHa eKOnOmi miKrO Dan KeCiltuJuan:memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil.

KELOMPOK PROGRAM III

Bantuan sOsial terPaDu BerBasis KeluargatuJuan:mengurangi beban rumah tangga miskin melalui peningkatan akses terhadap kesehatan, pendidikan, air bersih, dan sanitasi.

KELOMPOK PROGRAM I

Penanggulangan KemisKinan BerBasis PemBerDaYaan masYaraKattuJuan:mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin untuk terlibat dalam pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat.

KELOMPOK PROGRAM II

Majalah

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Tahun Baru 2011Tahun Baru 2011

Page 3: Progres Desember 2010

3PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Topik Utama

Konsolidasi Kelembagaan Penanggulangan KemisKinan

“Jangan Ada Tumpang-tindih Program”

3PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Page 4: Progres Desember 2010

4 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Topik Utama

Pertemuan yang dihadiri oleh delegasi daerah itu diwakili oleh Wakil Gubernur selaku Ketua

TKPKD Provinsi didampingi Ketua Bappeda selaku Sekre-taris TKPKD. Acara yang berla-sung selama 2 hari itu ditandai juga dengan penandatanganan Piagam Kesepakatan Bersama seluruh TKPKD Provinsi dengan TNP2K. Tujuannya untuk lebih meningkatkan kerjasama dan koordinasi dalam pengendalian pelaksanaan program penang-gulangan kemiskinan.

Wakil Presiden RI, Boedi-ono, selaku Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Ke-miskinan (TNP2K), dalam arah-annya mengharapkan perlunya peningkatan sinergitas program antara pusat dan daerah. Sa-saran program TNP2K jelas dan terukur. Jadi, sudah seharusnya tidak ada tabrakan atau saling tumpangtindih program.

Wapres juga mengingatkan bahwa memang program yang berjalan saat ini sepertinya ber-beda karena ’cantolannya’ beda-beda. Tapi, sebenarnya tujuan programnya sama. “Dan, saya kira, ini bukan program aneh-aneh. Program yang berkaitan dengan penanggulangan ke-miskinan benar-benar program kebijakan untuk membangun negara, membangun dae-

rah,” kata Wapres Boediono. di Istananya Jalan Merdeka Sela-tan, Jakarta Pusat.

Rapat Konsolidasi Tim Nasional Percepatan Penang-gulangan Kemiskinan (TNP2K) ini, diikuti para Ketua Tim Koor-dinasi Penanggulangan Kemis-kinan (TKPK) Propinsi yang juga Wakil Gubernur bersama Kepala Bappeda seIndonesia selaku Sekretaris TKPK Propinsi sesuai Kepmendagri No. 42/2010.

Pembukaan yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Ketua TNP2K, Boediono, dihadiri juga oleh Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, perwakilan dari sejumlah Neg-ara donor, para Menteri KBI-2, diantaranya Menteri Koordina-tor Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Kesehatan, Endang Rah-ayu Setyaningsih dan Sekretaris Menteri Percepatan Pembangun-an Daerah Tertinggal, Lucky Korah.

Menurut Wapres, pertum-buhan ekonomi, percepatan pembangunan dan infrastruk-tur, menjadi landasan bagi penurunan tingkat kemiskinan di suatu daerah. “Tapi, kalau hanya dengan bidang terse-but tidak ada jaminan bahwa tingkat kemiskinan di daerah itu bisa teratasi. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah kelom-pok program yang sangat teliti dan direncanakan dengan baik, diluar dari program yang telah dilakukan daerah untuk menarik minat investor. Saya ingin meng-garis bawahi bahwa kuncinya memang bapak/ibu (TKPKD) di daerah,” imbau Wapres.

Boediono juga mengingatkan bahwa penurunan kemiskinan bukan hanya agenda daerah,

nasional, tapi juga internasional. Capaian kita akan diamati oleh internasional. Apalagi kita sudah ikut dalam kesepakatan pemba-ngunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs). “Untuk itu marilah kita saling tunjang,” katanya.

Pemerintah daerah juga dihimbau agar berinisiatif mem-buat program-program peng-entasan kemiskinan. Namun, program yang dibuat tersebut harus selaras dan tidak boleh bertabrakan dengan program dari pemerintah pusat. “Ja-ngan lepaskan tanggung jawab penurunan angka kemiskinan di daerah saudara-saudara pada program pemerintah pusat saja,” kata Boediono.

Akan tetapi, lanjut mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini, bukan berarti pemerintah pusat lepas tangan. Pemerintah pusat akan menghimpun tenaga-tenaga teknis melalui TNP2K. TNP2K akan menyiapkan diri mendampingi saudara-saudara sekalian. “Pendampingan bagi daerah juga bisa dilakukan oleh anggota-anggota TNP2K yang terdiri dari para menteri koor-dinator. Sedangkan pengawasan dilakukan oleh UKP4. Unit kerja bentukan pemerintah ini akan mengawasi program-program pemerintah pusat dan daerah. Nanti dilaporkan kepada presi-den,” katanya.

Pelaksanaan sinkronisai program bisa dilakukan dan dikembangkan oleh masing-ma-sing daerah sejauh itu tidak over lap. Tim cukup luwes, TNP2K akan membuka diri seluas-luasnya. Tim pusat juga akan melaku-kan pendampingan. “Kita tahu, sebenarnya sudah ada beberapa daerah yang melakukannya. Tapi, dari hasil monitoring dan evaluasi masih ada daerah yang belum menjalankannya. Jadi, tim berke-wajiban membantunya. Dan,

bertempat di istana Wakil Presiden, senin (29/11), Tim nasional Percepat­an Penanggulangan Kemiskinan telah menyelenggarakan sebuah pertemuan penting antara pusat dan daerah seputar upaya sinkro­nisasi percepatan penanggulangan kemiskinan.

Page 5: Progres Desember 2010

5PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

khusus untuk pendampingan, tim nasional akan melakukan mulai dari perencanaan hingga evalu-asi,” ujar Boediono.

Sementara itu, Deputi Ses-wapres Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Penanggulangan Kemiskinan selaku Sekretaris Eksekutif TNP2K, Bambang Widianto, melaporkan bahwa pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah yang merupakan amanat Perpres Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penang-gulangan Kemiskinan dan kemu-dian ditindaklanjuti melalui Permendagri Nomor 42 Tahun 2010 tentang TKPK Provinsi dan Kabupaten/Kota, sudah ber-jalan baik. “Struktur seperti ini memang sudah ada berdasarkan Perpres Nomor 13 Tahun 2009 tentang Koordinasi Penang-gulangan Kemiskinan yang kemudian disempurnakan de-ngan Perpres Nomor 15 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan,” jelas Bambang.

Sekarang ini telah terbentuk 31 TKPK Provinsi dan 315 TKPK Kabupaten/Kota. Dan diharap-kan para Wakil Gubernur selaku Ketua TKPK Provinsi dapat ikut mendorong terbentuknya TKPK di seluruh Kabupaten/Kota.

“Kami berharap agar TKPK

Daerah dapat menjalankan fungsi dan perannya sebagai penggerak upaya percepatan penanggulangan kemiskinan,” ujarnya.

TNP2K juga telah melakukan pelatihan kepada tim teknis TKPK Provinsi. Dan diberharapkan se-luruh TKPK di daerah membentuk tim teknis sebagai dapur dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi TKPK Daerah.

Menurut Sekretaris Eksekutif TNP2K itu bahwa rapat konsoli-dasi ini mengagendakan tiga hal, yakni, pertama, membahas kon-disi kemiskinan di daerah ma-sing-masing. Tim teknis diharap-kan mampu mengumpulkan dan menganalisa data yang relevan bagi penyusunan kebijakan dan program penanggulangan ke-miskinan di daerah. Analisa ini diharapkan dapat menghasilkan suatu prioritas berkaitan dengan penanggulangan kemiskin-an; Kedua, membahas rencana anggaran yang sesuai dengan prioritas yang dihasilkan dari agenda pertama tersebut; Ketiga, membahas koordinasi pelak-sanaan dan pengendalian ber-bagai program penanggulangan kemiskinan.

Bambang juga melaporkan bahwa bersamaan dengan ber-langsungnya rapat konsolidasi

itu akan dilakukan penanda-tanganan Piagam Kesepakatan Bersama TKPK Provinsi dan TNP2K. Tujuannya untuk me-ningkatkan kerjasama, koor-dinasi dalam pengendalian pelaksanaan program penang-gulangan kemiskinan. “TKPK Provinsi adalah juga kesatuan kami di TNP2K. Jadi, bila datang ke Jakarta, mulai sekarang Anda mempunyai tempat singgah baru yaitu Kantor TNP2K, yang ada di seberang (Grand Kebon Sirih),” ujar Bambang.

Masih pada hari yang sama di lingkungan Istana Wapres Jl. Medan Merdeka Selatan, peserta rapat konsolidasi pusat dan daerah diagendakan mengi-kuti acara pemaparan tentang perencanaan dan penganggaran penanggulangan kemiskinan yang disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida S. Alisjahbana.

Kemudian Menteri Dalam Negeri, yang diwakili oleh Staf Ahli Mendagri Bidang Pem-bangunan & Kemasyarakatan, Dr. Koesnan A. Halim, SH juga memberikan arahan seputar fenomena kemiskinan mulai dari permasalah, penanggu-langan kemiskinan hingga prio-ritas kebijakan pemerintah. n

hamka kurniawan

Page 6: Progres Desember 2010

6 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Menteri Perenca-naan Pemba-ngunan Nasional/Kepala Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Prof. Dr. Armida S. Alisjahbana, mema-parkan bahwa reformasi birokra-si dan tata kelola, pendidikan kesehatan, penanggulangan kemiskinman, ketahanan pangan, infrastruktur, iklim in-vestasi dan iklim usaha, energi, lingkungan hidup dan pengelo-laan bencana, daerah terting-gal, terdepan, terluar dan pasca konflik, kebudayaan, kreatifitas, dan inovasi teknologi, bidang politik, hukum dan kemamanan, bidang perekonomian, serta ke-sejahteraan rakyat merupakan arah kebijakan prioritas nasional sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2010-2014.

Pemaparan tersebut disam-paikan Armida S. Alisjahbana, saat menjadi pembicara pada rapat Konsolidasi Kelembagaan Penanggulangan Kemiskinan

Pusat dan Daerah yang dipandu Sekretaris Eksekutif TNP2K, Bambang Widianto, di audito-rium Istana Wakil Presiden RI, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Menurut Menteri, guna menggerakan kontribusi ber-bagai pihak dalam pemba-ngunan, diperlukan pening-katan kepercayaan terhadap pemerintah. Selain itu, adanya penciptaan iklim investasi dan dukungan terhadap ketahanan sosial, diharapkan berdampak pada percepatan pengurangan angka kemiskinan. “Nah, khusus peningkatan legitimasi/keper-cayaan kepada pemerintah, saat ini sedang berjalan program-program yang berkaitan dengan reformasi birokrasi, perbaikan pelayanan publik dan pemberan-tasan korupsi,” demikian dikata-kan Menteri.

Di bidang iklim investasi,

tambahnya, sedang dibangun iklim investasi yang kondusif, penyederhanaan prosedur peri-jinan, stabilitas makro ekonomi, dan perbaikan sistem logistik nasional. Untuk dukungan ter-hadap ketahanan sosial, peme-rintah tengah mengupayakan percepatan penanggulangan kemiskinan, peningkatan ke-sehatan masyarakat, dan pening-katan kualitas pendidikan. Masih menyangkut ketahanan sosial, pemerintah juga melakukan penguatan di bidang pertahanan, pembangunan infrastruktur, dan ketahanan energi.

Dengan demikian, tambah-nya, agenda pembangunan ekonomi dan peningkatan ke-sejahteraan rakyat terlihat mulai mengalami pemulihan meski diakui masih terlihat variasi pertumbuhan yang belum kon-sisten. Hal tersebut tergambar dalam beberapa indikator utama pembangunan. Misalnya, untuk pertumbuhan ekonomi, tercatat, 5.7% (2005), 5.5 % (2006), 6.3% (2007), 6.1% (2008), dan 4.5% (2009). Pengentasan kemiskin-an juga konsistensinya labil, misalnya pada 2005 sebesar 15.97% sementara 2006 justru naik 17.75 %. Namun, pada tiga tahun selanjutnya sudah terlihat penurunan angka kemiskinan yang stabil, yakni 16.58% (2007), 15.42% (2008), dan 14.15% (2009), dan 13,5% tahun 2010 “Yang terlihat terjadi penurunan konsisten hanyalah pada usaha pemerintah dalam hal peng-

Angka Kemiskinan Terus Turun

Topik Utama

Pada tiga tahun terakhir angka kemiskinan turun dengan stabil. sedangkan pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan. Tantangan ke depan adalah meyakinkan pertumbuhan ekonomi agar terus meninggi dan konsisten untuk mendukung penurunan kemiskinan secara signifikan.

hamka kurniawan

Armida S. Alisjahbana

Page 7: Progres Desember 2010

7PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

angguran. Untuk pengangguran, periode yang sama (2005-2009), masing-masing, 11.24%, 10.28%, 9.11%, 8.39%, dan 7.87%.

Melihat capaian itu, peme-rintah optimis akan terjadi pertumbuhan yang lebih baik untuk lima tahun ke depan. Se-bagaimana yang tertuang dalam RPJMN 2009-2014, target limat tahun ke depan, yakni untuk pertumbuhan ekonomi diper-kirakan tumbuh 5.8% (2010), 6.0%-6.3% (2011), 6.4%-6.9% (2012), 6.7%-7.4% (2013), dan 7.0%-7.7% (2014). Penganggur-an, masing-masing 7.6% (2010), 7.3%-7.4% (2011), 6.7%-7.0% (2012), 6.0%-6.6% (2013), dan 5%-6% pada 2014. Pengentasan kemiskinan, 12.0%-13.5% (2010), 11.5%-12.5% (2011), 10.5%-11.5% (2012), 9.5%-10.5% (2013), 8%-10% pada 2014.

Menurut Menteri, yang menjadi tantangan ke depan hanyalah bagaimana meya-kinkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan konsisten untuk mendukung penurunan kemiskinan secara signifikan. Sebab, saat ini, pertumbuhan tinggi lebih dominan pada sektor yang kurang menyerap tenaga kerja (jasa perdagangan, sektor keuangan) dan konsumsi. Tidak diimbangi peningkatan kapasi-tas produksi dalam negeri yang menyerap tenaga kerja (TK) besar seperti sektor informal dan pertanian.

Sementara kegiatan diperde-saan masih didominasi on farm, kurang terjadi perluasan usaha off farm (jasa perdagangan, pengolahan hasil/industri) yang memberi peluang peningkatan pendapatan penduduk perde-saan.

Pada bagian lain, Men-teri Dalam Negeri, Gumawan Fauzi, dalam makalahnya yang dibacakan Staf Ahli Mendagri Bidang Pembangunan dan Ke-

masyarakatan, Koesnan A Halim menjelaskan, untuk mengatasi kemiskinan kita harus lebih dulu mengenal faktor-faktor penyebab timbulnya kemiskin-an itu. Secara fakta, faktor yang berpengaruh terhadap mem-bengkaknya angka kemiskinan disuatu daerah/negara, banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, budaya, tingkat pendapatan, kesehatan, pendi-dikan, akses pelayanan, letak geografis suatu daerah, gender dan masalah lingkungan. “Untuk itu diperlukan upaya nyata se-cara serius,” katanya.

Pemahaman secara luas, kata Menteri, kemiskinan diakibat-kan oleh kegagalan pemenuhan hak-hak dasar, diantaranya, terbatasnya kecukupan pangan, terbatasnya akses dan mutu pelayanan bidang kesehatan dan pendidikan, terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha, masalah akses layanan peru-mahan, sanitasi dan air bersih. Selain itu, lemahnya kepastian kepemilikan dan penguasaan ta-nah, memburuknya kondisi ling-kungan hidup dan SDA, serta lemahnya jaminan rasa aman dan partisipasi masyarakat.

Untuk itu, tambah Men-teri, harus ada upaya penang-gulangan kemiskinan secara holistik, realistik, sinergi, ter-koordinasi, terintegrasi , sinkron, harmonis, dan berkelanjutan. Agar program dimaksud dapat berjalan baik, diperlukan komit-men dan kesadaran bersama pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat yang diarahkan pada pembangunan masyarakat dan desa/kelurahan.

Saat ini, jelasnya, kita meng-hadapi kenyataan di lapangan bahwa angka kemiskinan masih dua digit. Dan, untuk mencapai satu digit pada 2014 sebagaima-na target dalam Millennium Development Goals (MDGs),

perlu kerja keras. Berdasarkan data yang dikeluarkan BPS 2009 menunjukkan, penurunan angka kemiskinan menjadi konsisten pada empat tahun belakangan ini.

Posisi 2005, 1 juta penduduk keluar dari kemiskinan diban-dingkan periode sama pada 2004, masing-masing 36,1 juta jiwa (2004) dan 35,1 juta jiwa (2005). Sementara pada 2006, angka ke-miskinan justru naik mencapai 39,3 juta jiwa. Akan tetapi, angka ini terus menurun untuk tahun-tahun berikutnya, yakni 37,2 juta jiwa (2007), 34,9 juta jiwa (2008), dan 32,5 juta jiwa (2009).

Kekurangkonsistenan penurunan angka kemiskinan banyak diakibatkan oleh situasi dan kondisi negara yang tidak menentu, di antaranya, bencana, inflasi, resesi, krisis kenaikan harga BBM, dan isu-isu nasional. Selain itu, belum optimalnya pengelolaan kebijakan dan pro-gram penanggulangan kemiskin-an nasional, regional, serta lokal.

Menyadari hal tersebut, sejak 2010 ini, pemerintah melakukan upaya lanjut penanggulangan kemiskinan dengan menge-luarkan berbagai aturan untuk kepentingan dimaksud. Se-perti yang diatur dalam Inpres No. 1/2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pemba-ngunan Nasional Tahun 2010, Inpres No. 3/2010 tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan (Pro-poor, Justice For All, Pencapaian MDGs) dan Perpres No. 15/2010 tentang Percepatan Penanggulangan Ke-miskinan, serta Permendagri, No. 42/2010.

Harapan dikeluarkannya aturan ini, agar pemerintah/pemerintah daerah dan juga pemangku kepentingan lain-nya dapat berperan aktif dalam upaya percepatan pengentasan kemiskinan. n

Topik Utama

Page 8: Progres Desember 2010

8 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Tiga propinsi, masing-masing Sulawesi Utara, Jawa Tengah, dan Riau ditetapkan sebagai

daerah dengan capaian terbaik program percepatan penang-gulangan kemiskinan (P2K).

Hasil itu diumumkan secara resmi Deputi Seswapres Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pe-nanggulangan Kemiskinan se-laku Sekretaris Eksekutif TNP2K, Bambang Widianto, pada pembu-kaan rapat Konsolidasi Kelem-bagaan Penanggulangan Kemis-kinan Pusat dan Daerah yang dilaksanakan di Istana Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, akhir November.

Hadir dalam acara yang diikuti seluruh Wakil Gubernur

selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Propinsi dan para Kepala Bappeda selaku Sekretaris TKPK Propinsi, masing-masing Men-teri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri

Pekerjaan Umum Djoko Kirman-to, Menteri Keuangan Agus Mar-towardojo, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Setya ningsih, dan Sesmen Kementerian PDT, Lucky Korah.

Menurut Bambang, peng-hargaan ini sebagai bagian dari evaluasi program setelah tim teknis mendapat pelatihan. TKPK Provinsi telah melakukan berbagai analisa sesuai dengan materi pelatihan yang diberikan. Pada kesempatan ini, semua TKPK Provinsi telah membawa hasil analisa tersebut. Dan, untuk itu terpilih 3 provinsi de-ngan capaian terbaik yang akan memaparkan hasil analisisnya dihadapan Menteri Dalam Ne-geri yang sekaligus memberikan

Tiga Propinsi Terbaik Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Topik Utama

Kemiskinan merupa­kan problem utama

yang mendesak untuk ditangani secara cepat dan

terpadu, dan menyeluruh.

hamka kurniawan

Wakil Gubernur Sulawesi Utara selaku Ketua TKPKD, mewakili indonesia bagian tengah memaparkan capaian keberhasilan program percepatan penanggulangan kemiskinan daerahnya.

Page 9: Progres Desember 2010

9PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

arahan. “Provinsi dengan ca-paian terbaik yang terpilih untuk memaparkan hasil analisisnya adalah Provinsi Riau, Jawa Te-ngah, dan Provinsi Sulawesi Utara,” jelas Bambang.

Pada bagian lain, Ketua TKPK Propinsi Sulawesi Utara, Jawa Tengah dan Propinsi Riau, ketiganya ditemui usai pengu-muman predikat capaian terbaik untuk program penanggulangan kemiskinan menyatakan, terima kasih atas penghargaan yang diberikan ini. “Untuk itu, kami akan berusaha agar prestasi ini bisa lebih ditingkatkan, se-hingga manfaatnya benar dapat dirasakan penerima manfaat,” demikian simpulan pernyataan ketiga Wagub tersebut.

Sementara itu, Ketua TKPK Propinsi Sulut, Djouhari Kansil, dalam pemaparannya mengakui bahwa pemerintahannya sa-ngat memberi perhatian kepada masalah kemiskinan. Dengan begitu, untuk pelaksanaan tiga instrumen utama dalam pe-nanggulangan kemiskinan yang diprogramkan pusat (TNP2K)

diupayakan sejalan (sinkronisasi program) dengan upaya peme-rintah di daerah.

Kemiskinan merupakan problem utama yang mendesak untuk ditangani secara cepat dan terpadu, dan menyeluruh. Sebagai pemerintah kita harus terus mencari berbagai strategi dan arah kebijakan untuk bisa menanggulangi persoalan ke-miskinan.

Salah satu contoh, sebut Kansil, program Jamkesmas. Kalau hanya berharap pada program Jamkesmas, tentu terbatas. Olehnya kita program-kan Jamkesda dengan budget dalam APBD sebesar Rp. 3,5 M, sehingga program dimaksud bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat terkategori miskin di wilayah Sulut. Di bidang pendi-dikan, untuk tahun 2010 ini kita sudah memrogramkan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDa).

“Dengan program-program seperti ini kita sudah bisa me-nekan angka kemiskinan 9,3 persen, di bawah rata-rata nasio-

nal yang tahun ini mencapai 13,5 persen,” demikian Kansil.

Sebagai pembanding, kata Kansil, untuk infrastruktur pen-didikan selang 2005-2009 kita membangun sarana-prasarana pendidikan, seperti Laborato-rium IPA SD, SMP, SMA/SMK sebanyak 225 unit, Perpustakaan 438 unit dan rehabilitasi gedung sekolah 994 unit. Selain program fisik, kita juga tatis beasiswa miskin sebanyak 7.431 orang. Pemerintah juga memberikan beasiswa SMP Terbuka sebanyak 1.802 siswa, BKM 2579 orang. Beasiswa prestasi (SMP) 393 siswa. Beasiswa cacat inklusif 689 orang. Beasiswa Guru 1000 orang serta bantuan studi/bea-siswa D3, S1 dan S3 mencapai 1196 peserta.

Program-program TKPK ini telah menjadi pemicu mening-katnya angka partisipasi kasar (APK). Untuk SD tahun 2006, 107,98 menjadi 110,21 pada 2007. SMP sebesar 90,51 tahun 2006 menjadi 97,75 di tahun 2007. Sedang di tahun 2008, SD meningkat menjadi 116,15, SMP

Tiga Propinsi Terbaik Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Topik Utama

Propinsi Jawa Tengah, sebagai salah satu provinsi terbaik dalam pelaksanaan program percepatan penanggulangan kemiskinan sedang menyampaikan paparannya yang dibawakan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Page 10: Progres Desember 2010

10 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

89,76 dan SMA menjadi 79,16. Capaian ini merupakan sebuah prestasi yang patut dibanggakan. Program ini pun telah ber-dampak besar terhadap Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Indeks), sehingga Sulut masuk peringkat II Nasio-nal sesudah DKI Jakarta dengan nilai 73,2%. Dan, sampai 2009, berdasakan data statistik, angka bebas buta aksara bertengger di peringkat I Nasional dengan capaian 99,90%. Artinya Sulut masuk kategori daerah Bebas Buta Huruf.

Sebagai informasi, sejum-lah program TKPKD ini telah mengambil peran dalam penu-runan tingkat kemiskinan di Sulut. Angka kemiskinan 2007 ditahan pada angka 11,42%, 2009 pada level 10,10% dan 2010 ditekan sampai 9 persen, jauh di bawah angka kemiskinan nasio-nal sebesar 17% (2007), 15% (2008), dan 13 % (2010) serta masih jauh lebih rendah diban-dingkan dengan daerah lainnya di Indonesia Bagian Timur.

Jawa TengahAnalisis capaian penang-

gulangan kemiskinan Provinsi Jawa Tengah, sebagaimana disampaikan Wakil Gubernur selaku Ketua TKPK Propinsi, hasil penaggulangan kemiskinan

di daerahnya terus mengalami penurunan. “Untuk saat ini, semua program daerah sudah disinkronkan dengan program-program TNP2K,” katanya.

Meski demikian, untuk saat ini pemerintah daerah Jawa Tengah masih dihadapkan de-ngan beberapa permasalahan penanggulangan kemiskinan. Secara umum, Pemda Jawa Te-ngah, dihadapkan pada masih beragamnya data penduduk mis-kin. Selanjutnya, perencanaan program masih lemah.

Hal itu antara lain ditunjuk-kan dengan belum optimalnya sinkronisasi dan sinergitas program/kegiatan yang di-arahkan untuk menanggulangi kemiskinan dan masih dijumpai adanya egoisme sektoral. Ke-mudian, koordinasi kebijakan dan program serta pengendalian pelaksanaan program penang-gulangan kemiskinan belum mantap. Juga, program penang-gulangan kemiskinan yang dilaksanakan belum sepenuhnya mampu mewujudkan penciptaan lapangan kerja.

Dikatakannya, tahun 2008 jumlah penduduk miskin 6.189,6 ribu (19,23 persen), 2009 turun menjadi 5.725,7 ribu orang (17,72 persen) Sedang tahun ini (2010) berhasil ditekan hingga mencapai 5.369,2 ribu penduduk

miskin (16,56 persen). Semen-tara RPJMD, 2008 19,23 persen, 17,72 pesen (2009) dari target 20,95. Tahun ini mencapai 16,56 dari target 17 persen. Dan untuk tahun 2011-2013 penduduk mis-kin di Jawa Tengah ditargetkan masing-masing sebesar 15-16 persen, 14,34 persen dan 13,27 persen.

Untuk mencapai target ini, pemerintah mempunyai priori-tas program penanggulangan kemiskinan, diantaranya, pen-ciptaan perluasan kesempatan kerja , peningkatan pendapatan masyarakat miskin, pember-dayaan masyarakat dan pem-berdayaan perempuan, pening-katan kapasitas dan sumberdaya manusia, peningkatan sarana prasarana sosial dasar, pening-katan perlindungan sosial, dan peningkatan komitmen dari ber-bagai komponen dalam penang-gulangan kemiskinan.

Strategi dan inisiatif dae-rah dalam penanggulangan kemiskinan, masing-masing mengurangi beban biaya bagi penduduk miskin (dukkin). Ben-tuk kebijakan riil yang ditem-puh, diantaranya mengurangi pengeluaran beban kebutuhan dasar (akses pendidikan, ke-sehatan dan infrastruktur) guna mempermudah dan mendukung kegiatan sosial ekonomi.

Selanjutnya, meningkatkan pendapatan dan daya beli duk-kin. Caranya dengan melaku-kan peningkatan kapasitas dan produktivitas dukkin agar memperoleh kesempatan dan hasil yang lebih baik dalam ber-bagai kegiatan ekonomi, sosial dan politik.

Selain itu, inisiatif Provinsi Jawa Tengah dalam mendukung upaya percepatan penang-gulangan kemiskinan diwu-judkan dalam berbagai bentuk program strategis, diantaranya pemberian bantuan keuangan

Topik Utama

Wakil Gubernur Provinsi Riau sedang memberikan paparannya menyangkut keberhasilan daerahnya dalam upaya percepatan penanggujlangan kemiskinan.

Page 11: Progres Desember 2010

11PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

kepada Pemerintah Desa (Desa Berkembang); Pengembang-an Desa Vokasi; Jamkesda dan Bantuan keuangan untuk Peme-rintah Desa (Bidang Kesehatan); Tahun 2009 alokasi anggaran sebesar Rp. 56,6 milyar atau 2,61 % dari bantuan langsung sebesar Rp. 2,16 trilyun; Tahun 2010 alokasi anggaran sebesar Rp. 64,3 milyar atau 2,74% dari bantuan langsung sebesar Rp. 2,34 trilyun.

Provinsi RiauKetua TKPK Propinsi Riau,

yang diwakili oleh Ketua Bappe-da Riau, selaku Sekretarias TKP-KD, Emrizal Pakis Mengungkap-kan, nilai plus bagi pelaksanaan program penanggulangan kemis-kinan di daerahnya terletak pada bagaimana melakukan sinergi positif untuk program-program pemberdayaan desa. Selang 2005-2009, alokasi dana yang telah disalurkan ke 501 desa/kelurahan sebanyak Rp. 235.320 juta. Untuk 2010, alokasi dana yang disalurkan ke 131 desa/ke-

lurahan sebesar Rp. 59.900 juta. “Dan program ini akan terus bergulir,” katanya.

Jumlah desa yang ada di Provinsi Riau sebanyak 1.641 desa masih ada 1.009 desa/kelu-rahan yang belum mendapatkan program PPD. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemam-puan dana dari pemerintah provinsi Riau dan Kabupaten Kota.

“Diharapkan dalam 5 (lima) tahun ke depan semua desa telah didanai melalui program PPD,” tambahnya.

Menurutnya, angka kemis-kinan di Propinsi Riau terus mengalami penurunan. Tahun 2006, 11,85 persen (564.900); 2007, 11,2 persen (574.500); 2008, 10,79 persen (566.700); 2009, 9,48 persen (527.490). “Program kedepan sebagaimana yang diproyeksikan dalam RPJMD (proyeksi tingkat kemis-kinan Propinsi Riau 2010-2014) sebagai berikut, 9,19 persen (2010), 8,58 persen (2011), 8,02 persen (2012), 7,49 persen

(2013), dan 6,69 persen (2014)Menyangkut peningkat-

an efektivitas penanggulangan kemiskinan, saat ini Pemda Riau sedang melakukan jaring-an pengaman sosial ekonomi masyarakat melalui bantuan langsung masyarakat yaitu du-kungan Bantuan Langsung Tunai (BLT), pemberian beras miskin, pelayanan kesehatan gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit kelas III, bantuan biaya sekolah dan pengadaan rumah layak huni.

Selain itu, memberikan bantuan asset ekonomi produktif rakyat melalui sertifikasi lahan, pengadaan Sarana Produksi (Saprodi) Pertanian, dll.

Juga pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui dukungan PNPM, Usaha Ekonomi Desa/Simpan Pinjam (UED/SP) sebesar Rp. 500 juta/Desa, Kredit Usaha melalui BUMD (PT. Pengembang-an Ekonomi Rakyat, PT Sarana Penjaminan Riau, Bank Riau), Swamitra Bukopin, dan Perbank-an lainnya. n

Topik Utama

Peserta pertemuan konsolidasi berpose sejanak bersama Sekretaris Eksekutif TNP2K Bambang Widianto usai pembahasan di hari pertama.

Page 12: Progres Desember 2010

12 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Topik Utama

Hal itu dijelaskan Menteri Koordinator Bidang Kesejahtera-an Rakyat Agung

Laksono di Jeneponto (13/12) dalam acara peluncuran Pro-gram Nasional Terpadu Gerakan Pembangunan Kampung (Pandu Gerbang Kampung),

Dia juga menjelaskan bahwa angka kemiskinan selama satu

tahun terakhir memang berhasil diturunkan dari 14,1 persen pada 2009 menjadi 13,33 pada 2010 atau turun sekitar 0,8 persen. Angka penurunan tersebut ter-hitung cukup besar dibanding-kan penurunan kemiskinan di negara-negara lain yang dirata-ratakan oleh Bank Dunia sebesar 0,3 persen, namun dikhawatir-kan tidak akan cukup memberi-kan kontribusi terhadap target penurunan kemiskinan nasional hingga 8 persen pada 2014.

Pada bagian lain, Bambang Widianto selaku sekretaris ekse-kutif TNP2K mengatakan dalam acara Konsolidasi Kelembagaan Penanggulangan Kemiskinan

Pusat dan Daerah bahwa sesuai dengan sasaran Rencana Pem-bangunan Jangka Menengah (RPJM) pada tahun 2014 me-nargetkan penurunan kemis-kinan sampai 8 persen hingga 10 persen, untuk tingkat peng-angguran 5 sampai 6 persen dan tingkat pertumbuhan ekononi 7 sampai 7,7 persen pada tahun 2014 dengan inflasi 3,5 sampai 5,5 persen.

Dengan target penurunan kemiskinan 8 sampai 10 persen diperlukan kerja keras semua pihak.

Terlebih dengan hasil penu-runan sebesar 13,33 persen se-mentara target yang ditetapkan

menko Kesra:

Presiden InstruksikanPengentasan Kemiskinan Secepatnya

Presiden susilo bambang Yudhoyono telah memerintahkan untuk melakukan langkah­langkah pengentasan kemiskinan secepatnya.

sbyinfo.com

Page 13: Progres Desember 2010

13PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Topik Utama

12 persen untuk batas bawah dan 13,5 persen untuk batas atas. Berarti pencapaian sudah dibawah sasaran 2010 namun posisi 13,33 persen sedikit di batas atas sasaran.

Pandu gerbang KampungSementara itu, Program

Nasional Terpadu Gerakan Pem-bangunan Kampung (Pandu Gerbang Kampung) yang dilun-curkan di Kabupaten Jeneponto Senin (13/12) adalah salah satu terobosan yang dilakukan peme-rintah untuk mengentaskan kemiskinan secepatnya.

"Sesungguhnya program ini bagian dari terobosan dan akan dilanjutkan ke provinsi-provinsi lain. Mudah-mudahan Kemente-rian lain dapat mendukung de-ngan membawa terobosan lain-nya," kata Menkokesra yang juga akan menambahkan program

ini dilanjutkan dengan program pemberdayaan ekonomi ke-masyarakatan lainnya.

Ia juga mengharapkan, siner-gitas antara pemerintah daerah, perusahaan dan masyarakat jangan sampai terganggu karena program bina mitra lingkungan sebuah perusahaan cukup besar

dan dapat membantu mendu-kung percepatan pengentasan kemiskinan.

Perusahaan melalui program bina mitra lingkungannya mem-butuhkan akuntabilitas dengan demikian akan banyak lagi per-

usahaan yang akan membantu percepatan pengentasan kemis-kinan sebagai tanggung jawab negara yang membutuhkan dukungan seluruh pihak.

Ia memaparkan data Badan Pusat Statistik Nasional pada 2009 menyebutkan, bahwa dari 70.600 desa 17. 676 diantaranya belum dapat dilalui kendaraan roda empat.

Sebanyak 26.115 desa belum memiliki sarana kesehatan, 32.379 tercatat sebagai desa tert-inggal, 62.299 belum memiliki pasar permanen sehingga hasil produksi belum dapat disalurkan dengan baik dan 12.216 belum dialiri listrik.

Ia menambahkan, setiap tahun pemerintah menyiapkan Rp80 triliun untuk menyelesai-kan masalah kemiskinan belum termasuk program kementerian lainnya. n

dengan target penurunan kemiskinan 8 sampai 10 persen diperlukan kerja

keras semua pihak.

Potensi alam yang begitu kaya di Kabupaten Jeneponto merupakan modal dasar pembangunan yang mendorong terciptanya kesejahteraan masyarakat sekitar.

Jafkhairi

Page 14: Progres Desember 2010

14 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Berpuluh-puluh tahun lamanya, Arni dan Hendriko, warga Jorong Koto Tuo, Kabupaten

Agam, Sumatera Barat, harus berjalan 500 meter dari kampu-nya hanya untuk mendapatkan air minum. Begitu juga dengan

penduduk lainnya yang juga sama rumitnya untuk mendapat-kan air bersih. Selain menem-puh jarak yang lumayan jauh, mereka juga harus mengantri hingga berjam-jam. Maklum mata air itu menjadi satu-satu-nya sumber air bersih di kam-pung mereka.

Seperti gayung bersambut, akhirnya pemerintah membantu warga dengan mengeluarkan anggaran lewat program PNPM Pedesaan sebesar Rp. 200 juta. Dalam hitungan hari, warga yang sebelumnya “tersiksa” oleh ketiadaan air bersih, serta-merta menjadi lega. Kini warga bisa

langsung menikmati air bersih dari kran umum yang ada di dekat pemukiman penduduk dan tanpa harus mengantri berjam-jam.

Program Nasional Pember-dayaan Masyarakat Mandiri atau disingkat PNPM Mandiri memang dirancang khusus pemerintah untuk memberdaya-kan masyarakat, membantu mempercepat pembangunan sa-rana prasarana yang dibutuhkan warga agar bisa mandiri. PNPM Mandiri telah dilaksanakan se-cara nasional sejak 30 April 2007 yang lalu, diluncurkan Presiden SBY di Kota Palu, Sulawesi Te-ngah.

Program ini dipandang sebagai program besar meng-ingat cakupan wilayah dan masyarakat yang terlibat dalam program ini sangatlah luas. Program ini strategis dan fun-damental sebab sudah masuk program kebijakan penang-gulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat dari berbagai kementerian/lembaga.

Dalam perkembangan-nya, sampai tahun berjalan ini, beberapa program pe-nanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat, telah diharmoni-sasikan ke dalam PNPM Mandiri, yaitu PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan, PNPM Mandiri Infrastruktur Perdesaan, PNPM Mandiri Daerah Terting-gal dan Khusus, PNPM Mandiri Infrastruktur Sosial Ekonomi

Pemberdayaan Masyarakat

Forum Temu Nasional dan Seminar Keberlanjutan PNPM Mandiri

Merajut Mimpi Anak Bangsa yang SetaraPNPM Mandiri terbukti mampu memberikan solusi bagi upaya penurunan tingkat kemiskinan masyarakat. Berbagai bantuan yang langsung menyentuh kantong-kantong kemiskinan terasa manfaatnya.

14 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Page 15: Progres Desember 2010

15PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Wilayah, PNPM Mandiri Agri-bisnis Perdesaan, PNPM Mandiri Kelautan dan Perikanan, PNPM Mandiri Pariwisata, dan PNPM Mandiri Perumahan Permuki-man. Secara bertahap, seluruh program penanggulangan ke-miskinan yang berbasis pember-dayaan masyarakat yang ada di berbagai kementerian/lembaga akan diharmonisasikan ke da-lam PNPM Mandiri.

PNPM Mandiri telah men-cakup seluruh kecamatan di Indonesia, yaitu sebanyak 6.408 kecamatan, dengan besaran Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) di 5 program utama yang dikelola langsung masyarakat, maksimal sebesar Rp. 3 milyar per tahun. Untuk 2010, lokasi PNPM mencakup 6.321 kecamat-an. Alokasi BLM sebesar Rp. 11,834 trilyun dengan komposisi APBN sebesar Rp. 9,203 trilyun dan APBD sebesar Rp. 2,631 tri-lyun. Lokasi PNPM Mandiri 2010 ini lebih kecil dibanding 2009, hal ini disebabkan ada beberapa kecamatan yang sudah tidak lagi menerima program karena telah menerima BLM selama tiga tahun berturut-turut sehingga kecamatan tersebut dipandang telah mandiri. Namun keca-matan-kecamatan tersebut tetap didampingi dengan menyedia-kan bantuan teknis yang diper-lukan sehingga proses pember-dayaannya tetap berjalan.

PNPM Mandiri masuk dalam instrument utama penang-gulangan kemiskinan klaster dua dari tiga klaster yang diprogram-kan pemerintah. Sebagaimana Perpres 15/2010 tentang Per-cepatan Penanggulangan Ke-miskinan (P2K), mempercepat penanggulangan kemiskinan mengacu pada tiga instrument utama, masing-masing; kluster satu, program bantuan sosial ter-padu berbasis keluarga (Jamkes-mas, Program Keluarga Harap-

an/PKH, Bantuan Beras Miskin/Raskin); Kelompok program kedua, penanggulangan kemis-kinan berbasis Pemberdayaan Masyarakat (PNPM Mandiri, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) atau Corpo-rate Social Responsibility/CSR) dan; Ketiga, penanggulangan kemiskinan berbasis Usaha Ekonomi Mikro dan Kecil/UMK (Kredit Usaha Rakyat/KUR).

Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Kesejahteraan Rakyat selaku Sekretaris Ekse-kutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Bambang Widianto pada kegiatan Temu Nasional dan Seminar Keberlanjutan PNPM Mandiri, mengungkap-kan, ketiga instrument utama penanggulangan kemiskinan ini masing-masing memiliki tujuan jelas terarah.

Klaster pertama, bertujuan melakukan pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, dan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin. Kluster ked-ua, mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin untuk terli-bat dalam pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat. Sedang, klaster ketiga bertujuan untuk memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro kecil.

Guna mengakselerasi sekaligus mengefektifkan ber-bagai program pemberdayaan masyarakat yang sudah maupun yang belum berjalan, TNP2K ter-us berupaya melakukan koordi-nasi, sinkronisasi, harmonisasi, dan aktualisasi program dengan tujuan lebih mempertajam sasaran dan kegiatan, sehingga manfaatnya benar-benar dirasa-kan masyarakat. Dan, yang tak kalah pentingnya bahwa upaya ini dilakuan menuju grand de-

sign percepatan penanggulangan kemiskinan 2014 dan Millenni-um Development Goals (MDGs).

PNPM Mandiri mekanis-menya diupayakan sedemikian mudah agar penanggulangan kemiskinan yang melibatkann unsur masyarakat dimulai dari tahap perencanaan, pe-laksanaan hingga pemantauan dan evaluasi berjalan cepat, terarah, dan tepat sasaran. Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, ter-utama masyarakat miskin dapat ditumbuh-kembangkan sehingga mereka tidak sekadar objek tapi juga subjek program penang-gulangan kemiskinan.

Bukti-nyata hasil positif PNPM Mandiri terlihat dari keinginan sejumlah kepala daerah yang berharap program ini berkelanjutan. Seperti yang diungkapkan Wakil Bupati Ma-muju, Propinsi Sulawesi Barat, H. Nadjamuddin Ibrahim, bahwa kualitas program PNPM Mandiri sangat baik dipertahankan.

“Hampir semua wilayah di kota kami masih tertinggal. Anda bisa bayangkan bila pemerintah tidak membuat program se-perti ini. Maka kami akan terus tertinggal,” kata Nadjamuddin saat berbicara dalam Seminar Keberlanjutan PNPM Mandiri.

Nadjamuddin mengajak semua fasilitator, pendamping program dan semua stakehold-ers dari berbagai tingkatan yang dipercayakan hadir dalam Temu nasional PNPM Mandiri un-tuk memikirkan bersama arah keberlanjutan PNPM Mandiri. Sehingga diharapkan dengan adanya keberlanjutan program ini, permasalahan yang ada ter-utama terkait dengan kebijakan dan implementasi di lapangan dalam upaya percepatan pe-nanggulangan kemiskinan bisa dapat tereralisasi. n

Pemberdayaan Masyarakat

15PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Page 16: Progres Desember 2010

16 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Pemberdayaan Masyarakat

DAFTAR PENERIMA PENGHARGAAN PNPM MandiriNO. PENERIMA

PENGHARGAAN Posisi KATEGORI PENGHARGAAN PROGRAM DITERIMA

OLEH

PNPM Perkotaan

1 BKM Besusu Barat Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur Kota Palu, Propinsi Sulawesi Tengah Kelembagaan Terbaik PNPM PERKOTAAN Awir Lagaga

2 LKM TUNGGAL JAYAKelurahan Bukit Tunggal Kecamatan JEKAN RAYA, Kota PALANGKARAYA Propinsi Kalimantan Tengah

Kelembagaan Terbaik PNPM PERKOTAAN Rita Mandari

3 Sarwo Eddy Relawan di Kelurahan Bangun Rejo Kecamatan Pagar Alam Utara Kota Palembang Propinsi Sumatera Selatan

Relawan Laki-laki Terbaik PNPM PERKOTAAN Sarwo Eddy

4 Santi Usman Relawan di Desa Dulohupa Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo Propinsi Gorontalo

Relawan Perempuan Terbaik PNPM PERKOTAAN Santi Usman

5 NardimanKelompok Masyarakat di Desa Denggungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Jawa Tengah

Kelompok Masyarakat Penerima Manfaat Terbaik

PNPM PERKOTAAN Nardiman

6 Nani AbdurachmanKelompok Masyarakat di Kelurahan Semplak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat

Kelompok Masyarakat Penerima Manfaat Terbaik

PNPM PERKOTAANdiwakili anaknya: Evi Rahayu

7 Alfonsus Oktavianus Saning

Fasilitator Kel.Hamadi distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura Propinsi papua

Fasilitator Laki-laki Terbaik PNPM PERKOTAAN

Alfonsus Oktavianus Saning

8 Astia, SEFasilitator Kecamatan Bungi dan Kecamatan Sorawolio, Kota Bau Bau, Kec.Sorawolio Kota Bau Bau

Fasilitator Perempuan Terbaik PNPM PERKOTAAN Astia, SE

PNPM Daerah Tertinggal dan Khusus

5Dewan Pendidikan Kabupaten Sambas Kalbar

Propinsi Kalimantan Barat Kelembagaan Terbaik PNPM Daerah Tertinggal & Khusus Suharjo, S.Sos

6Tim Pengelola Kegiatan Kabupaten Aceh Timur

Propinsi Nangroe Aceh Darussalam Kelembagaan Terbaik PNPM Daerah Tertinggal & Khusus Tgk Zubir Yusuf

1 Sepnat Larubun Kelompok Masyarakat di Kecamatan Kei Kecil Timur, Kota Ambon, Propinsi Maluku

Kelompok Masyarakat Pemanfaat Terbaik

PNPM Daerah Tertinggal & Khusus Sepnat Larubun

2 BuhariKelompok Masyarakat di Kelurahan Nusa Indah, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu Propinsi Bengkulu

Kelompok Masyarakat Pemanfaat Terbaik

PNPM Daerah Tertinggal & Khusus Buhari

3 Yovita Dahlia Letor Fasilitator Kecamatan Tobelo Selatan Kab. Halmahera Utara, Proponsi Maluku Utara

Fasilitator Perempuan Terbaik

PNPM Daerah Tertinggal & Khusus

Yovita Dahlia Letor

4 Suwantono Fasilitator Kecamatan Kec. Parindu Kab Sanggau, Kalimantan Barat

Fasilitator Laki-laki Terbaik

PNPM Daerah Tertinggal & Khusus Suwantono

7 Arif PanusRelawan di Kec. Mentaya Hilir Utara Kab. Kotawaringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah

Relawan Laki-laki Terbaik

PNPM Daerah Tertinggal & Khusus Arif Panus

8 Okran NenabuRelawan di Desa Konbaki, Kecamatan Polen Kabupaten Timor Tengah Selatan, Propinsi Nusa Tenggara Timur

Relawan Terbaik PNPM Daerah Tertinggal & Khusus Okran Nenabu

PNPM Infrastruktur Perdesaan

1 Risky Kurnia Fasilitator Teknik Kecamatan Rimbo Ilir Kabupaten Tebo Propinsi Jambi

Fasilitator Laki-Laki Terbaik

PNPM Infrastruktur Perdesaan Risky Kurnia

2 Sefnou Rasita, SE Fasilitator Kec. Rawa Jitu Timur Kabupaten Tulang Bawang Propinsi Lampung

Fasilitator Perempuan Terbaik

PNPM Infrastruktur Perdesaan

Sefnou Rasita, SE

Page 17: Progres Desember 2010

17PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

DAFTAR PENERIMA PENGHARGAAN PNPM MandiriNO. PENERIMA

PENGHARGAAN Posisi KATEGORI PENGHARGAAN PROGRAM DITERIMA

OLEH

PNPM Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah

1 Suan LKD Ds. Sukau Datang I Kecamatan Pelabai Kabupaten Lebong Propinsi Bengkulu

Penerima manfaat terbaik

PNPM Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah Suan

2 Nurlaila ListianiLKD Badan Kontak Majelis Ta’lim Desa Bunga Antoi Kecamatan Tabir Selatan kabupaten Merangin Propinsi Jambi

Penerima manfaat terbaik

PNPM Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah Nurlaila Listiani

3 Muhammad SaidFasilitator Desa Tangkit Baru Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro jambi Propinsi Jambi

Fasilitator Laki-laki Terbaik

PNPM Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah

Muhammad Said

4 Nikmah RosidawatiFasilitator Desa Gelanggang Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur Propinsi Nusa Tenggara Barat

Fasilitator Perempuan Terbaik

PNPM Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah

Nikmah Rosidawati

5 Tim Sekretariat PISEW Propinsi Nusa Tenggara Barat Kelembagaan terbaik PNPM Infrastruktur Sosial

Ekonomi WilayahDrs. H. Supran, MM

6 KDS Makmur Desa Talang Kerinci Kecamatan Bingin Kuning Kabupaten Merangin Propinsi Jambi Kelembagaan terbaik PNPM Infrastruktur Sosial

Ekonomi Wilayah Lusiawati

7 WiyantoRelawan di Desa Mampun Baru Kecamatan Pamenang Barat Kabupaten Merangin Propinsi Jambi

Relawan terbaik PNPM Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah Wiyanto

8 MarsiyahRelawan di Desa Bunga Tanjung Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin Propinsi Jambi

Relawan terbaik PNPM Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah Marsiyah

PNPM Usaha Agribisnis Perdesaan

1 Gapoktan LestariDesa Nagari Sikabu-kabu, Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota, Propinsi Sumatera Barat

Gapoktan Terbaik Mewakili Indonesia Bagian Barat

PNPM Usaha Agribisnis Perdesaan Ramaini

2 Gapoktan Pasar Barokah

Desa Pasar Keong, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten

Gapoktan Terbaik Mewakili Indonesia Bagian Tengah

PNPM Usaha Agribisnis Perdesaan Muslih

3 Gapoktan MakaluDesa Wongkai, Kecamatan Ratahan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Propinsi Sulawesi Utara

Gapoktan Terbaik Mewakili Indonesia Bagian Timur

PNPM Usaha Agribisnis Perdesaan Jeans E. Antou

Lomba Foto

1 Bakti Kusumaningrum Juara SATU pilihan dewan juri lomba foto PNPM “Masyarakat Berdaya, Pembangunan Berjaya”

2 Riza Onasis Juara DUA pilihan dewan juri lomba foto PNPM “Masyarakat Berdaya, Pembangunan Berjaya”

3 Mustakdir Juara TIGA pilihan dewan juri lomba foto PNPM “Masyarakat Berdaya, Pembangunan Berjaya”

Pemberdayaan Masyarakat

Page 18: Progres Desember 2010

18 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Kemitraan Dunia Usaha

Kegiatan yang di-lakukan oleh kantor Wilayah (Kanwil) III diperuntukkan kepada

masyarakat umum penderita pe-nyakit mata, khususnya katarak secara cuma-cuma. Acara ini diselenggarakan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Sabtu (11/12).

PT Jamsostek melihat, pend-erita katarak menunjukkan pen-ingkatan dari tahun ke tahun. Saat ini saja sudah mencapai 120.000 orang, dan sebagian dari mereka merupakan masyarakat kurang mampu. Untuk itu, Jam-sostek berusaha membantu para penderita katarak ini, kata Herdi Trisanto, Kepala Jamsostek Kan-wil III, di Jakarta, Sabtu (11/12).

Menurut dia, operasi gratis untuk penderita katarak yang jumlahnya terus meningkat ini dilakukan juga berdasarkan masukan dan saran dari sejum-lah dokter di RSCM. Beberapa pasien berasal dari penderita yang diobati di RSCM. Penderita merasa sangat terbantu dengan kegiatan sosial Jamsostek ini.

Selain operasi katarak gratis, Jamsostek Kanwil III juga mem-berikan pelayanan kesehatan

gratis untuk sekitar 1.200 warga di sejumlah tempat di Jakarta. Juga diselenggarakan khitanan massal bagi 60 anak di Keca-matan Salemba dan Klender, Jakarta.

Kegiatan sosial ini meru-pakan kewajiban PT Jamsostek (Persero), termasuk Kanwil III. Ini termasuk program bina ling-kungan. Tahun ini, kami sudah mengeluarkan dana sekitar Rp 1,8 miliar untuk program ini, ujarnya.

Seperti diketahui, biaya operasi katarak sekitar Rp 5,7 juta di ru-mah sakit pemerintah dan sekitar Rp 8 juta di rumah sakit swasta.

InformalSementara itu, dari Sema-

rang dilaporkan, pekerja infor-mal yang sudah terlayani pro-gram Jamsostek masih tergolong minim dibanding pekerja formal. Kepala Biro Humas Jamsostek M Sarjan Lubis mengatakan, jumlah pekerja informal di In-donesia mencapai 65 juta orang, sementara pekerja formal 35 juta

orang. Dari 65 juta pekerja sektor

informal, baru sekitar 500.000 orang yang terlayani program Jamsostek. Sedangkan pekerja formal yang sudah terlayani sekitar 29 juta orang (9 juta peserta aktif).

Terkait kendala masih adan-ya pekerja formal yang belum tersentuh program Jamsostek, Sarjan menjelaskan, banyak hal yang mempengaruhi, antara lain penegakan hukum yang belum berjalan optimal.

Padahal masalah kepesertaan tenaga kerja dalam program Jamsostek diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Selain itu juga terkait ting-kat kesadaran pengusaha dan tenaga kerja yang masih minim.

Namun, kami tetap ber-pikiran positif. Mungkin saja mereka belum mengerti man-faat Jamsostek, karena itu kami terus-menerus menyosialisasi-kan program-program Jamsostek dan manfaatnya, tutur Sarjan. n

CSR Jamsostek Kanwil IIILayani Operasi Katarak Gratis

Dalam rangka memperingati ulang tahunnya yang ke 33, PT Jamsostek (Persero) mengadakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR), berupa pengobatan penyakit mata.

Page 19: Progres Desember 2010

19PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Gerakan ini, dicanang-kan oleh Ketua Umum PI PLN Pusat Nafsiah Dahlan Iskan, Kamis

(16/12) di plasa tertutup kantor PLN Pusat. Pada kesempatan itu, secara simbolis Nafsiah Dahlan Iskan menyerahkan paket ma-kanan sehat dan bergizi kepada 200 balita yang berasal dari sejumlah posyandu di wilayah Jakarta Selatan.

Untuk wilayah Jakarta, demikian Bambang Dwiyanto, Manajer Komunikasi Korporat PT PLN (Persero) Kantor Pusat, bekerjasama dengan Kantor Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, PI PLN memberikan bantuan paket

makanan sehat dan perbaikan gizi kepada 1.075 balita yang berasal dari sejumlah posyandu yang tersebar di wilayah Jakarta. Para balita tersebut akan diberikan asupan makanan bergizi selama 3 bulan berturut-turut. Kemudian dipantau perkembangan berat ba-dan dan kesehatannya oleh para dokter Puskesmas bekerjasama dengan Persatuan Ibu di Unit-unit PLN.

Perbaikan gizi bagi 1.075 balita di Jakarta, diantaranya terbagai menjadi 125 balita di Ja-karta Pusat, 315 balita di Jakarta Barat, 260 balita di Jakarta Sela-tan, 250 balita di Jakarta Timur, dan 125 balita di Jakarta Utara.

Para balita ini merupakan balita yang sudah masuk pendataan Puskesmas di masing-masing daerah.

Gerakan peduli perbaikan gizi balita ini akan diperluas ke semua wilayah pelayanan PLN dengan motor penggerak Persatuan Ibu-Ibu yang ada di setiap kantor Unit PLN di seluruh Indonesia. Diharapkan melalui gerakan ini bisa menyetuh per-baikan gizi bagi 5000 balita di seluruh Inbdonesia.

Persatuan Ibu-Ibu —biasa disingkat PI— PLN merupakan organisasi sosial yang mewadahi para istri pegawai PLN. Mulai didirikan sejak 11 tahun yang lalu, PI PLN dalam menjalankan aktifitasnya, selain melakukan pemberdayaan bagi para istri pegawai PLN, juga melakukan berbagai bentuk aksi sosial yang langsung dirasakan manfaatnya bagi masyarakat luas. n WL

Gerakan Peduli Perbaikan Gizi BalitaPT PLN (Persero) melalui Persatuan Ibu-Ibu (PI) PLN dalam rangkaian ulangtahunnya yang ke 11, mencanangkan Gerakan Peduli Perbaikan Gizi Balita bagi 5000 balita di seluruh Indonesia.

Kemitraan Dunia Usaha

19PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Page 20: Progres Desember 2010

20 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Corporate Social Respon-sibility (CSR) Indosat untuk tahun 2010 mengucurkan Rp 14

miliar. Ini merupakan komit-men kuat dari pihak perusahaan dalam membantu pemerintah untuk menanggulangi kemiskin-an pada umumnya.

CSR Indosat terbagi dalam beberapa program yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. In-dosat juga merupakan perusaha-an swasta dengan program CSR terbaik untuk tahun 2010.

“CSR itu terbagi dalam pelba-gai program seperti, Indonesia Belajar, Indonesia Sehat, Indo-nesia Hijau, Berbagi Bersama Indosat serta Indosat Peduli,” ungkap Djarot Handoko Division Head Public Relations.

PT Indosat Tbk (Indosat) adalah salah satu pemain lama industri seluler yang cukup tang-guh. Kekuatannya perusahaan ini dibuktikan dengan memper-tahankan posisinya di urutan kedua operator seluler terbesar di tanah air dengan jumlah pe-langgan aktif 40 juta nomor.

“Itu sejalan dengan per-

ubahan strategi menuju stra­tegy value yang berimbang dan realokasi sumber daya yang terfokus pada target dan pe luang usaha sehingga berdampak

pada peningkatan pelanggan,” terang Chief Coorporate Service Officer Indosat, Noor SDK Devi. Dia menyebutkan, pencapaian tersebut menunjukkan kuatnya

20 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Kemitraan Dunia Usaha

Indosat

Kucurkan Rp 14 miliar untuk CSR di 2010

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kita terhadap bencana di Indonesia

foto: istimewa

Page 21: Progres Desember 2010

21PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010 21PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Kemitraan Dunia Usaha

komitmen Indosat untuk terus menghadirkan program inovatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, termasuk menawarkan beragam program retensi melalui layanan pasca-bayar, Matrix, prabayar Mentari (untuk keluarga) dan IM3 (untuk anak muda).

Program marketing ter-baru yang dihadirkan Indosat antara lain MU24H itu IM3, IM3 Micro Sim Card, Mentari 50, BlackBerry On Demand Irit, iklan Store and Single Starter Pack (Kartu Indosat). Indosat juga meluncurkan program re-tensinya berupa Senyum Setia Indosat.

“Upaya kami dalam mem-berikan layanan dan kinerja terbaik bagi para stakeholder mendapatkan pengakuan dari banyak pihak. Satu di antaranya Indosat menduduki posisi keenam dari 10 Perusahaan Idaman di Indonesia dalam The Asia’s 200 Most Admired Com-panies Awards yang diberikan oleh Asian Wall Street Journal,” katanya.

Meski bertahan di posisi kedua dengan mencatat kenai-kan jumlah pelanggan, Indosat tak diam. Perusahaan ini terus berupaya menghadirkan ino-vasi program yang berkualitas. “Sasaran kami, berusaha agar pelanggan selalu tersenyum dalam menikmati layanan kami,” terangnya.

Selaras dengan Devi, Djarot Handoko menambahkan, In-dosat saat ini mengeluarkan visi terbaru yakni menjadi pilihan utama pelanggan untuk seluruh kebutuhan informasi dan komu-nikasi.

Sumbang MerapiIndosat mengajak warga Ta-

sikmalaya untuk menyumbang korban bencana Gunung Merapi. Dalam gelaran yang dipusat-

kan di Lapangan Rancabakung Karangnunggal, Tasikmalaya, sebanyak 20.000 warga Tasikma-laya tumplek jadi satu.

“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kita terhadap bencana di In-donesia,” ujar Asep Suhendi, Head of West Java Region dalam sambutannya yang dikutip, Rabu (8/12/2010).

Dalam kesempatan yang sama, Bambang Susilo, Head of Tasikmalaya Branch mengata-kan bahwa selain dalam rangka memperingati tahun baru Islam, acara tersebut juga sekaligus apresiasi terhadap masyarakat

Tasikmalaya.“Kontribusi dari Tasikmalaya

cukup tinggi dalam menambah jumlah pelanggan. Bahkan kita mencatat growth pelanggan ter-tinggi di Jabar,” ungkapnya.

Acara yang bertajuk ‘Indosat Untuk Mu Indonesia Ku’ ini dike-mas dengan konsep konser dan dakwah. Acara ini menampilkan Band Ungu dan Uztad Ahmad Al Habsi.

Sumbangan yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 20 juta. Uang tersebut dikumpulkan dari penjualan voucher bertanda khusus yang dijadikan tiket masuk. n

HasaN saKRi GHoZaLi

Page 22: Progres Desember 2010

UMKM

Para istri menteri yang diketua oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Ibu Herawati Boediono yang

tergabung dalam SIKIB (Soli-daritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu), juga ikut berperan aktif dalam mendorong kesejahteraan pelaku UKM.

Salah satu kegiatan yang dilakukan SIKIB, dengan meng-gelar SIKIB Expo 2010 yang

bertema "Bersama Menuju Indo-nesia Sejahtera" di Gedung UKM Convention Center, SMESCO UKM, Jakarta.

Acara ini dibuka Ibu Negara Ani Yudhoyono, Rabu (1/12) pagi. Pada acara ini banyak menampilkan hasil dari produk UKM yang telah dicapai.

"Saya mendukung penuh kegiatan hari ini yang bertujuan untuk menyosialisasikan kepada

22

SIKIB EXPO 2010

Mendorong Kesejahteraan Pelaku UKM

Upaya serius untuk mendorong kesejahteraan para pelaku UKM terus dilakukan melalui berbagai cara.

foto: istimewa

Ibu negara Ani Yudhoyono dan Ibu Herawati Boediono mengunjungi stand yang terdapat pada SIKIB Expo 2010 di Gedung UKM Convention Center, SMESCO UKM, Jakarta.

Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Page 23: Progres Desember 2010

UMKM

23

masyarakat tentang program-program yang telah, sedang dan akan dilakukan SIKIB," kata Ibu Ani yang pagi itu mengenakan kebaya biru, didampingi para anggota SIKIB yang lain.

Ibu Negara menandai pem-bukaan pameran itu dengan membunyikan angklung, salah satu musik tradisional Indonesia yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia pada 16 November 2010.

Pameran yang berlangsung selama empat hari, 2-5 Desem-ber tersebut diselenggarakan untuk memperingati hari ulang tahun Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) yang jatuh pada 29 Desember.

Menurut Ketua I SIKIB Okke Hatta Rajasa, pameran kali ini adalah pameran pertama yang digelar SIKIB sejak organisasi tersebut dibentuk tiga hari sete-lah bencana tsunami Aceh, 26 Desember 2004.

"Kami ingin memperkenal-kan apa yang telah dilakukan oleh SIKIB," katanya.

Pameran tersebut, lanjut Okke, akan berupa gelar produk dari 180 gerai, acara bincang-bincang, lomba dan aksi peduli korban bencana.

Ia menjelaskan bahwa SIKIB memiliki lima program yaitu Indonesia Sehat, Indonesia Pin-tar, Indonesia Peduli, Indonesia Kreatif dan Indonesia Hijau.

SIKIB saat ini juga tengah ak-tif mendorong kaum perempuan meningkatkan produktivitasnya melalui program "Satu Desa Satu Produk".

Di bidang pendidikan, SIKIB telah berhasil merangsang minat baca anak usia sekolah dengan menyediakan mobil pintar.

“Mobil pintar ini untuk memancing dengan yang positif yaitu dengan menumbuhkan minat baca anak-anak agar suka membaca, dan ini program kon-

sisten dari SIKIB sejak Mei 2005,” jelas Ibu Okke.

Program pemberdayaan masyarakat juga turut menjadi perhatian SIKIB.

“Kami mengelola, member-dayakan masyarakat itu tapi kita tidak bisa melihat hasil perlu proses yang kita dorong. Disini, di SIKIB Expo ini kita ingin menunjukkan hasilnya, bahwa untuk pemberdayaan masyarakat bisa dilakukan dari lima program. Untuk mobil pintar ini, bahkah sudah sampai ke Lebanon. Melalui pasukan perdamaian Indonesia yang dikirim oleh PBB,” ungkap Ibu Okke disela-sela acara.

Turut mendampingi Ibu Ani antara lain Ibu Herawati Boedi-ono, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan, Menteri Pember-dayaan Perempuan dan Perlin-dungan Anak Linda Amalia Sari dan para anggota SIKIB lainnya.

n Utoyo H

foto: utoyo harjito

Anggota Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) berfoto di perpustakaan keliling di arena SIKIB Expo 2010.

PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Page 24: Progres Desember 2010

24 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Pendidikan

Sekolah Kejuruan:

Makin Dibutuhkan dan Bergengsi

Pemerintah ingin memperbanyak jumlah sekolah kejuruan. Tujuannya selain untuk mengatasi pengangguran, juga mempersiapkan daya saing tenaga kerja Indonesia di era perdagangan bebas.

24 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

M Risyal Hidayat

PELUNCURAN KUR TKI. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Menko Perekonomian, Hatta Radjasa , Menakertrans Muhaimin Iskandar, dan Gubernur Jatim, Soekarwo menekan tombol peresmian peluncuran program KUR bagi TKI di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (15/12).

Page 25: Progres Desember 2010

25PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Pendidikan

Dalam beberapa waktu terakhir ini Kemen-terian Pendidikan Nasional begitu gencar

mempromosikan manfaat dari sekolah kejuruan yang mampu mencetak tenaga kerja yang trampil dan berkualitas. Seperti diketahui selama ini sekolah kejuruan (sekolah menengah kejuruan/SMK) tidak terlalu diminati oleh siswa lulusan sekolah mengah pertama, se-hingga akhirnya dinilai kurang bergengsi dibandingkan dengan sekolah umum (sekolah mene-ngah atas /SMA).

Indikator tentang fenomena rendahnya minat terhadap seko-lah kejuruan bisa diikuti dari laju perkembangan jumlah siswa sekolah kejuruan yang ternyata tidak sebaik sekolah umum.

Secara kuantitatif dari tahun ke tahun banyaknya siswa seko-lah kejuruan senantiasa lebih sedikit daripada sekolah umum. Contohnya saja di DKI Jakarta, berdasarkan data dari Dinas Pendidikan hanya terdapat 60 SMK Negeri di Jakarta sedang-kan jumlah SMA Negeri menca-pai 115 sekolah.

Demikian pula halnya de-ngan jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah masih jauh dari target. Hingga tahun ajaran 2010/2011, perban-dingan jumlah SMK dan SMA di Sukoharjo masih berkisar di angka40:60. “Padahal, peme-rintah melalui Kementerian Pen-didikan Nasional menargetkan 70:30. Jadi memang jumlah SMK di Sukoharjo masih jauh dari harapan,” ujar Kabid SMP/SMA/SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo Dwi Atmojo Heri. Pemerintah pusat memang me-nargetkan untuk memperbanyak SMK. Pasalnya, keberadaan SMK menurut Dwi, bisa menjadi jem-batan antara dunia pendidikan

dan dunia kerja, keberadaan SMK diharapkan dapat mengu-rangi angka pengangguran di Indonesia.

Upaya menekan jumlah pengangguran tersebut, menurut Dwi Atmojo, hanya dapat dilaku-kan dengan menambah jumlah SMK. Sebab secara teknis, siswa SMK akan dibekali dengan keter-ampilan yang nantinya dapat digunakan sebagai bekal untuk bekerja.

Dalam proses pendidikan kejuruan, memang ditanamkan pada siswa, pentingnya pengua-saan pengetahuan dan teknologi, keterampilan bekerja, sikap mandiri, efektif dan efisien dan pentingnya keinginan sukses dalam karirnya sepanjang hayat. Sehubungan dengan tugasnya menghasilkan lulusan sebagai tenaga terampil menengah maka keberadaan sekolah kejuruan semakin diperlukan. Survey yang dilakukan World Bank memperkuat pernyataan ini dengan ditemukannya prediksi ketenagakerjaan tentang makin dibutuhkannya tenaga terampil di Indonesia dari tahun ke tahun (World Bank, "Indonesia Staff Appraisal Report: Polytechnic Project", 1979).

Dalam Rencana Strategis (Renstra) Depdiknas 2005-2009, Menuju Pembangunan Pendi-dikan Nasional Jangka Panjang 2025 disebutkan bahwa pada tahun 2009 target rasio jumlah SMA dan SMK sebesar 60:40, tahun 2015 sebesar 50:50, tahun 2020 sebesar 40:60, dan tahun 2025 sebesar 30:70 (Depdiknas, 2005).

Sementara itu, berdasarkan Statistik Pendidikan Mene-ngah tahun 2005/2006 yang diterbitkan oleh Pusat Statistik Pendidikan, rasio jumlah SMA dan SMK sebesar 61:39. Perban-dingan tersebut belum memper-hitungkan jumlah pendidikan

menengah di bawah Departemen Agama seperti MA dan MAK. Jika jumlahnya diperhitungkan maka rasio pendidikan mene-ngah umum dan pendidikan menengah kejuruan menjadi 70:30.

Sementara itu Direktur Pem-binaan SMK, Kementrian Pen-didikan Nasional, Joko Sutrisna memberikan target waktu yang lebih cepat dibandingkan yang terdapat pada Renstra Depdiknas untuk meningkatkan rasio jum-lah sekolah kejuruan. Menurut-nya, Rencana Strategis Nasio-nal Pendidikan mematok rasio antara jumlah SMK dan SMA sebesar 50:50 pada tahun 2010 dan 70:30 pada tahun 2015.

Penetapan target tersebut perlu diikuti dengan perubahan paradigma bagi semua kalangan, khususnya paradigma bahwa SMK bukanlah sekolah termi-nal atau tempat penampungan lulusan SMP yang tidak bermi-nat ke jalur akademik.

Kebijakan tersebut dilatar-belakangi kenyataan komposisi tenaga kerja Indonesia mayo-ritas unskill workers (pekerja yang tidak punya skill atau kompetensi di bidangnya). Lulus-an SMA memang diproyeksikan untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, namun dite-ngarai lulusan SMA selama ini banyak yang mencari pekerjaan, karena hanya 30% saja yang mampu melanjutkan studi ke perguruan tinggi, sementara yang 70% harus bekerja meski-pun tanpa bekal keterampilan yang memadai.

Menurut data Badan Statistik Nasional (BPS) tahun 2006, ada 81,1 juta tenaga kerja Indonesia diisi kelompok unskill workers (pekerja yang tidak punya skill atau kompetensi di bidangnya). Kelompok unskill workers ini mayoritas adalah lulusan SMA. Sedangkan kelompok di atasnya

25PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Page 26: Progres Desember 2010

26 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Pendidikan

26 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

diisi skill workers (pekerja dengan skill atau kompetensi dibidangnya) sebesar 20,4 juta orang. Serta komposisi teratas merupakan pekerja expert (ahli) dengan 4,8 juta orang.

Wakil Presiden Boediono pun pun menyatakan yang sat ini harus dilaku-kan oleh SMK adalah mempertahankan relevansinya dalam kehidupan nyata. Ja-ngan sampai namanya sekolah kejuruan, akan tetapi tidak memberikan manfaat bagi sektor-sektor ekonomi.

Menurut Wapres, pihaknya mengingin kan SMK yang ada saat ini untuk lebih banyak lagi terlibat aktif dalam upaya pemerintah mempercepat pertumbuhan ekonomi bangsa secara riil.

Kebijakan Pemerintah yang ingin memperbanyak jumlah SMK, selain untuk mengatasi pengangguran, juga dalam jangka panjang untuk memper-siapkan daya saing di era perdagangan bebas/globalisasi yang akan segera diberlakukan. Dalam era perdagangan bebas, selain kualitas tenaga kerja yang akan bersaing ketat, institusi pendidi-kannya pun akan bersaing ketat pula dengan institusi pendidikan luar negeri.

Oleh karena itu, institusi pendidikan di Indonesia harus dipersiapkan pula untuk dapat berkompetisi dengan insti-tusi pendidikan luar negeri agar pasar pendidikan tidak didominasi oleh asing dan dapat menghasilkan output tenaga kerja yang berkualitas dan berdaya saing internasional. Pemerintah pun mempri-oritaskan pengembangan SMK secara bertahap hingga mutu dan kualitasnya setara dengan standar internasional. n

Menambah Pasokan Guru BerkualitasNegeri ini masih membutuhkan kehadiran 70 ribu guru setiap tahun. Sementara guru yang ada saat ini kualitasnya sangat beragam. Pemerintah pun terus berusaha sekuat tenaga untuk menyediakan guru berkulitas di daerah terpencil.

Rencana Pengembangan Jumlah SMK

Tahun Rasio Jumlah SMA : SMK

2009 60:40

2015 50:50

2020 40:60

2025 30:70

Sumber: Renstra Depdiknas 2005-2009

Di era modern saat ini kesejahteraan sebuah bangsa sangat ber-gantung pada kondisi

ekonomi dan seberapa jauh me-reka dapat menguasai teknologi. Sementara ukuran kemajuan teknologi itu amat bergantung pada pendidikan. Di sebuah neg-ara makmur yang penduduknya sejahtera, kualitas pendidikan yang diterima masyarakatnya juga tergolong baik. Tak bisa dimungkiri dengan meningkat-nya kualitas pendidikan dapat mengubah kesejahteraan rakyat.

Elemen penting yang sangat mempengaruhi mutu pendi-dikan adalah guru. Di negeri ini masalah pemerataan jumlah tenaga kerja masih jadi ken-dala dalam meningkatkan mutu pendidikan. Di daerah tertentu, lazimnya di perkotaan jumlah guru berkualitas sangat me-limpah. Sebaliknya, di daerah terpencil malah kekurangan tenaga pengajar. Itu seperti yang diungkapkan oleh Menteri Pen-didikan Nasional (Mendiknas) Prof Muhammad Nuh, beberapa waktu yang lalu, bahwa se-banyak 66% sekolah-sekolah di berbagai daerah di Indonesia

terutama di daerah terpencil kekurangan tenaga guru. “Ini berbanding terbalik dengan jum-lah guru di kota-kota besar yang berlebihan,” kata Muhammad Nuh. Faktanya sebanyak 68% sekolah di kota justru kelebihan tenaga guru.

Untuk mengatasi kesen-jangan itu Kemendiknas pun terus berupaya menempatkan guru-guru di daerah terpencil tersebut. Salah satu yang dilaku-kan adalah dengan memberi-kan insentif yang cukup besar. Karena paham akan keengganan guru-guru di tempatkan di dae-rah terpencil.“Kemendiknas pun melakukan upaya dengan memberikan intensif bagi guru-guru didaerah terpencil. Hal ini menjadi fokus kami, sebab hal ini menjadi salah satu per-masalahan di dunia pendidikan,” ujar Nuh.

Kebutuhan guru saat ini mencapai angka 70 ribu guru per tahun. Kebutuhan tersebut, menurut Mendiknas HM Nuh, harus dipenuhi mulai tahun 2011 hingga 2014. Sehingga total yang dibutuhkan selama empat tahun ke depan sekitar 280 ribu guru. Dari sekitar 2,7 juta orang

Page 27: Progres Desember 2010

27PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Pendidikanfoto: M pRiyadi

27PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

guru yang ada saat ini, dinilai memiliki kualitas, kualifikasi dan tingkat kompetensi yang beragam. Alasannya, dari guru sebanyak 2,7 juta tersebut ada sekitar 1,5 juta guru atau sekitar 57,4 persen yang wajib ditingkat-kan kualifikasinya setara dengan sarjana strata satu (S1) atau Diploma Empat (D4). Selain itu, ada sekitar dua juta guru harus menjalani sertifikasi.

Selain itu yang menjadi perhatian Kemendiknas adalah masih banyaknya tenaga guru yang belum memenuhi kualifikasi mengajar berdasarkan jenjang pendidikan yang dimi-liki. Berdasarkan data, dari 2.607.311 guru yang tersebar di seluruh Indonesia, baru sekitar 1.092.912 yang berjen-jang pendidikan S-1, sementara sisanya masih berjenjang pendidikan SMA/DI dan DII. Padahal sesuai undang-undang No 14/2005 tentang Guru dan Dosen, guru harus memiliki kualifikasi akademik S1/D-IV dan memiliki sertifikat pen-didik melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG).Se-cara rinci kualifikasi dari 2.607.311 guru tersebut, dapat dilihat pada tabeel.

Mencerdaskan ke-hidupan bangsa adalah cita-cita para pendiri bangsa ini, yang dituangkan dalam konstitusi negara. Proses ini harus dikerjakan tanpa henti oleh seluruh komponen bangsa dalam mengisi kemerdekaan. Termasuk juga meningkatkan kualitas guru di negeri ini. Me-mang, saat ini jenjang pendi-dikan di Indonesia telah menca-pai kemajuan. Hal ini ditandai tingkat melek huruf tahun 2010 yang sudah mencapai 92 %, atau

melonjak signifikan dari hanya 5 % ketika Indonesia baru merde-ka tahun 1945. Begitu pula siswa pendidikan dasar yang mencapai 95 % pada 2007.Namun, masih banyak masalah dalam dunia pendidikan Indonesia, seperti ya itu tadi penyebaran guru yang tidak merata. Data yang dilansir World Bank 2007 menunjukkan, 66 % sekolah dasar (SD) Indone-sia di wilayah terpencil masih kekurangan guru, terutama jika dibandingkan dengan wilayah perkotaan.

Masalah lainnya adalah kualitas guru. Secara nasional, data Kementrian Pendidikan Nasional menyebutkan, pada 2007/2008 jumlah guru dan kepala SD yang layak mengajar menurut ijazah tertinggi hanya 22,15 %. Kesenjangan antara penyebaran dan kualitas di Indonesia terjadi, karena adanya tantangan geografis, sosial dan kultural. Ketimpangan-ketim-

pangan tersebut berimbas pada minimnya angka siswa yang bisa menuntaskan pendidikan-nya dari Sekolah Dasar sampai lulus Perguruan Tinggi. Laporan kerja Mendiknas pada tahun 2005-2007 menyebutkan hanya 6,5 % siswa di Indonesia yang bisa menuntaskan pendidikan-nya dari jenjang Sekolah Dasar sampai ke Perguruan Tinggi.

Untuk mengatasi itu, menu-rut Mendiknas HM Nuh, yang juga mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November

Surabaya ini, up-grading kualifikasi dan kompetensi guru serta penye-diaan guru baru yang profesional harus ditangkap sebagai peluang bagi perguruan tinggi. Oleh karena itu, ia sangat berharap perguruan tinggi bisa berperan dan terus meningkat-kan kompetensi substansi keilmuan, metodologi pembela-jaran dan kemuliaan kepribadian.

Beragam up ya dilakukan Ke-mendiknas untuk meningkatkan kuali-tas guru. Di antara-nya menyediakan beasiswa program doktor untuk 3000

dosen pada tahun 2011. Selain itu, Kemendiknas juga menye-diakan beasiswa bagi 5000 ma-hasiswa tingkat akhir berprestasi yang ingin mengabdi jadi guru. Dengan begitu, M. Nuh opti-mistis, kualitas dan kompetensi guru yang ada bisa ditingkatkan. Selain itu, penyediaan guru profesional yang membutuhkan sebanyak 70 ribu per tahun diya-kini juga bisa terpenuhi. n

Potret Kualitas Tenaga Pengajar di Indonesia

Lulusan Jumlah (orang) Persentase (%)

SMA 535.601 20,54D-I 49.763 1,90 D-II 790.030 30,30D-III 121.327 4,65 S-I 1.092.912 41,91 S-II 17.619 0,67S-III 59 0,03

Page 28: Progres Desember 2010

28 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Kesehatan

Puskesmas terus ber­upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada

masyarakat. Peningkatan pe­layanan itu harus terukur dan konsisten agar masyarakat bisa menikmati pelayanan dengan baik. Atas dasar inilah stan­dardisasi puskesmas dilakukan, terutama pada puskesmas yang memiliki tingkat kunjungan tinggi.

Sebanyak 19 Puskesmas kelu­rahan mendapatkan serfitikasi ISO 9001:2008. Sebab, pelayanan yang diberikan dianggap telah memenuhi standar pelayanan mutu. Jika ditotal, ada 36 Puskes­mas tingkat kelurahan di DKI Jakarta yang telah mendapatkan sertifikat ini.

Rinciannya, Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur, Puskesmas Kelurahan Jati Pulo I, Puskesmas Kelurahan Jembatan Besi, Puskesmas Kelurahan Kali Anyar, Puskesmas Kelurahan Duri Kepa, Puskesmas Kelurahan Kedoya Utara, Meruya Selatan I, Joglo I, Grogol II dan Tanjung Duren Selatan.

Kemudian Puskesmas Kelu­rahan Senayan, Pasar Minggu I, Cilandak Timur, Ragunan, Pal­merah II, Kramat Jati I, Kramat Jati II, Pondok Ranggon dan Lubang Buaya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI, Dien Emmawati mengatakan saat ini sudah ada 42 Puskesmas Kecamatan dan 36 Puskesmas Kelurahan yang telah mendapatkan sertifikasi ISO. DKI Jakarta sebagai provinsi yang memiliki Puskesmas paling banyak mendapatkan sertifikasi ISO di Indonesia.

“Saat ini sudah ada 42 Puskesmas Kecamatan dan 36 Puskesmas Kelurahan yang telah mendapatkan sertifikasi ISO di DKI,” ujar Kepala Dinas

Kesehatan (Dinkes) DKI, Dien Emmawati.

Dua Puskesmas kecamatan yang belum mendapatkan serti­fikasi ISO yaitu Puskesmas Ke­camatan Pulau Seribu Utara dan Pulau Seribu Selatan ditargetkan menerima sertifikasi tersebut pada akhir 2010.

“Tidak mudah bagi mereka karena disana fasilitasnya cukup susah dibandingkan di darat,” jelasnya pada Selasa, (2/11).

“Peralatan Puskesmas harus tepat dan akurat. Sehingga akan menjadi jaminan, Puskesmas yang mendapatkan ISO dipas­tikan peralatan kesehatannya berstandar baik, terkalibrasi sehingga hasilnya valid,” tam­bahnya. n UH

Peningkatan Pelayanan Kesehatan dengan ISO 9001:2008

Standardisasi pelayanan puskesmas bertujuan agar kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat terus meningkat.

foto: istimewa

Puskesmas Pasar Minggu, salah satu puskesmas yang mendapat SNI ISO 9001:2008. Dengan mendapat standardisasi ini pelayanan kepada masyarakat diharapkan lebih baik.

Page 29: Progres Desember 2010

29PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Kesehatan

Dengan harapan pelayanan terhadap masyarakat dapat ditingkatkan. Seperti

Puskesmas di Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat yang sangat terbantu dengan bantuan ope­rasional sebesar Rp18 juta yang digunakan untuk menunjang pelayanan kesehatan sesuai petunjuk teknis kepada warga setempat.

“Dana itu telah mampu meningkatkan pelayanan, ketersediaan obat serta keper­luan mendesak lainnya. Ada 31 Puskesmas yang mendapat bantuan operasional kesehatan tersebut,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi dr Retni Yonti di Bekasi, Minggu (19/12).

Ia menyatakan, adanya dana itu semakin meningkatkan kinerja petugas medis dalam memberikan pelayanan karena mereka bisa lebih fleksibel be­kerja melayani masyarakat.

Dana yang disediakan pusat itu dikirim ke rekening Puskesmas setelah sebelumnya persyaratan dan kelengkapan

administrasi seperti SK peneta­pan pengelola dipenuhi.

“Dana tersebut turunnya langsung ke rekening Puskesmas dan dikelola melalui pimpinan­nya,” ujarnya.

Ia menyatakan, ada pening­katan animo warga masyarakat dalam menggunakan jasa Puskesmas sejalan dengan ber­tambah baiknya pelayanan yang diberikan petugas medis setem­pat. “Bantuan operasional itu sangat membantu meningkatkan pelayanan serta kecepatan da­lam penanganan pasien ter­masuk mendatangi warga yang menderita penyakit tertentu,” ujarnya.

Sebelumnya Direktur Jender­al Bina Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Bu­dihardja Singgih menyatakan sudah mengirim dana bantuan operasional kesehatan ke PT Pos Indonesia. Menurut dia, dana tersebut selanjutnya akan diteruskan ke Puskesmas di se­

luruh Indonesia melalui kantor­kantor cabangnya. Dana bantuan operasional kesehatan (BOK) yang sudah dikirim ke PT Pos pusat itu lebih kurang 80 persen dari total dana Rp216 miliar.

Ia mengatakan, SK dari kepala dinas kesehatan ten­tang Puskesmas penerima BOK diperlukan untuk memastikan seluruh Puskesmas mendapat bantuan dana guna mendukung kegiatan operasional mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Pada 2010 ini, kata dia, sebanyak 303 Puskesmas di Su­matra, Jawa, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Kalimantan yang ter­pilih menjadi percontohan akan menerima bantuan dana Rp100 juta. Sedangkan Puskesmas lain yang tidak terpilih menjadi percontohan akan mendapat bantuan dana operasional dalam jumlah bervariasi dengan kisar­an Rp18 juta­Rp22 juta selama 2010. n

Peningkatan Pelayanan Kesehatan dengan ISO 9001:2008

Dana Operasional Kesehatan Sangat Membantu Puskesmas

Dana operasional kesehatan merupakan kebijakan yang diambil oleh Departemen Kesehatan untuk membantu Puskesmas dalam memenuhi operasional dan penunjang kegiatan.

Page 30: Progres Desember 2010

30 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Kabar Daerah

Setelah melalui pemilukada yang cukup panjang, akhirnya Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Raja Ampat kembali menetapkan pasangan incumbent Drs. Marcus Wanma M.Si dan Drs. Inda Arfan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat periode 2010-2015.

30 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

foto: istimewa

Gubernur Papua Barat Abraham O. Atururi melantik Drs. Marcus Wanma M.Si dan Drs. Inda Arfan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat periode 2010-2015.

Marcus Wanma, Mengabdi untuk Masyarakat

Page 31: Progres Desember 2010

31PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat yang dilakukan oleh Gubernur Papua

Barat Abraham O. Atururi pada 16 November 2010 lalu dihadiri juga oleh Ketua DPRD Raja Ampat, unsur Muspida, ang-gota dewan dan disaksikan oleh ribuan masyarakat Kabupaten Raja Ampat.

Inilah pelantikan kepala dae-rah yang sepenuhnya mendapat legitimasi masyarakat karena sukses membangun daerah yang awalnya masih berupa hutan belukar menjadi sebuah daerah maju. “Kita sudah berbuat, tetapi masih banyak lagi yang harus kita perbuat untuk masyarakat di kabupaten ini, maka marilah kita terus berlari (mengejar ke-tertinggalan) dan berpartisipasi dalam berbagai pembangunan sesuai dengan potensi yang kita miliki,” jelas Wanma.

Marcus Wanma yang memu-lai keriernya sebagai PNS tahun 1977 itu memiliki visi dan misi pembangunan yang jelas dan jauh ke depan bagi kemajuan Kabupaten Raja Ampat. Ada lima sektor pembangunan yang menjadi prioritas utamanya dalam meningkatkan kesejah-teraan masyarakat dan sumber daya manusia di kabupaten Raja Ampat.

Prioritas Pembangunan Yang pertama adalah pemba-

ngunan infrastruktur dasar, se-perti pembangunan gedung per-kantoran, pembangunan jalan yang menghubungkan setiap distrik, pembangunan transpor-tasi lintas pulau, dermaga, dan tambatan perahu. Pembangunan infrastruktur ini menjadi sangat penting karena diharapkan akan berdampak positif bagi tercip-tanya iklim investasi. Dengan menghadirkan para investor yang mau menanamkan modal-

nya di berbagai bidang usaha maka akan menciptakan roda perekonomian bagi masyarakat Raja Ampat.

Kedua sektor pendidikan. Sebagai sektor dasar yang bertujuan untuk mempersiap-kan sumber daya manusia Raja Ampat dimasa depan. Upaya itu dilakukan sedini mungkin dengan menyediakan infrastruk-tur dasar pendidikan seperti pembangunan sekolah, peneri-maan tenaga pendidikan setiap tahun, pemberian beasiswa bagi anak-anak Raja Ampat. Dan diharapkan pada 10-15 tahun mendatang, sudah ada keter-sediaan sumber daya manu-

sia di Kabupaten raja Ampat. Marcus Wanma menyadari bahwa masa depan Raja Ampat bergantung pada kualitas pen-didikan warganya. Karena bagi beliau pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang sangat berharga. Bila pendidikan baik maka tingkat kesejahtera-an akan ikut baik. Tanpa adanya pendidikan yang baik maka akan sulit untuk melakukan sebuah perubahan.

Ketiga pembangunan sektor kesehatan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat secara merata baik ditingkat distrik maupun di kota kabupa-

Kabar Daerah

31PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Page 32: Progres Desember 2010

32 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Kabar Daerah

ten. Penyediaan berbagai fasilii-tas kesehatan terus dilakukan seperti pembangunan rumah sakit rawat inap, puskesmas, polindes, pustu. Selain itu juga dilakukan pembangunan sumber daya manusia bidang kesehatan yaitu penyediaan tenaga medis, para medis, dokter, bidan, suster, apotek yang menyediakan obat-obatan. Keberadaan bidan di setiap kampung juga disertai de-ngan dua dukun beranak untuk membantu proses ibu melahir-kan. Mereka diberikan pelatihan oleh bidan dan diberikan insentif oleh pemerintah setiap bulan.

Untuk masyarakat yang ting-gal di wilayah kepulauan yang jumlahnya ratusan pulau itu, Pemerintah Raja Ampat melalui Dinas Kesehatan juga membuat program dokter terapung dan program Tim C (Tim Mobile Clinic.) Program dokter tera-pung ini bertujuan membantu puskesmas dalam malayani ke-sehatan masyarakat dikampung kepulauan terpencil. Program ini dilakukan satu bulan sekali dengan membawa tenaga medis,

mulai dari dokter umum, dokter spesialis, bidan, perawat dan lainnya. Segala penyakit akan langsung ditangani dan diberi-kan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat.

Sedangkan program Tim C adalah program kesehatan dari pusat yang bekerjasama dengan dinas kesehatan daerah. Tim ini melayani kesehatan seluruh masyarakat di kampung-kam-pung selama 3-4 hari disetiap distrik. Dan dilakukan sebanyak 3-4 kali setiap tahunnya.

Berbagai upaya peningkatan layanan kesehatan itu berhasil mengurangi angka kematian ibu melahirkan dan penyakit di-sebabkan oleh nyamuk malaria. Dan yang jauh lebih penting lagi adalah meningkatnya kesedaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

Yang keempat pembangunan sektor pariwisata. Sektor pari-wisata merupakan salah satu andalan pemerintah Kabupaten Raja Ampat. Bentangan alam lautan dan daratan menjadi daya tarik khusus bagi pengembang-

an pariwisata. Ditambah lagi panorama alam bawah lautnya yang sangat indah dan sulit dicari tandingannya di seluruh dunia. Untuk itu Marcus Wanma menekankan bahwa sebagai sektor unggulan, dunia pari-wisata di kabupaten Raja Ampat harus dikembangkan agar ke depannya mampu memberikan nilai tambah bagi peningkat-an ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang mendiami hamir 600an lebih pulau-pulau yang berserakan di kabupaten Raja Ampat.

Berkaitan dengan itu maka pemerintah daerah melalui di-nas pariwisata Raja Ampat telah mencanangkan 5 kampung wisa-ta yaitu Kampung Saundarek, Arborek, Yenwaupnor, di distrik Meosmanswar ditambahkan kampong lainnya yaitu kampung Sawingray dan Yenbuba. Kelima kampong tersebut memiliki keunggulan dan potensi wisata masing-masing.

Dalam membangun kampung wisata itu pemerintah daerah juga melibatkan peran serta

32 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Page 33: Progres Desember 2010

33PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Kabar Daerah

masyarakat. Warga dibekali berbagai keterampilan dan kecakapan seperti membuat kerajinan tangan, mengembang-kan tarian adat dan ritual, dan mengembangkan keterampilan adat lainnya. Wanma juga berpe-san kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian dan keung-gulan kampung masing-masing sehingga mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan local maupun mancanegara.

Prioritas yang kelima dalam pembangunan Raja Ampat ada-lah Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat. Untuk meningkat-kan taraf hidup masyarakat kabupaten Raja Ampat, Bupati Marcus Wanma mengembang-kan beberapa program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Tujuannya tak lain agar masyarakat nantinya mam-pu untuk mandiri berdasarkan nilai-nilai sosial dan keagamaan.

Program itu antara lain menumbuhkan kembangkan usaha kecil menengah dan kope-rasi sebagai urat nadi perekono-mian masyarakat. Mendorong masyarakat untuk melakukan budidaya rumput laut. Menyedia-kan fasilitas yang dibutuhkan para nelayan. Karena hampir 90 persen masyarakat Raja Ampat hidupnya bergantung pada sumber daya laut. Memberikan bantuan dana bagi pemberdayaan kampung. Mengembangkan bidang sosial keagamaan melalui bantuan rutin pada pembangunan rumah ibadah dan pemuka agama. Kemudian juga meningkatkan taraf kesejah-teraan para pegawai pemerintah dan guru.

Selain itu dalam upaya mendekatkan pelayanan masyarakat dan peningkatan potensi daerah agar tercipta kemandirian lokal, Wanma te-ngah berjuang untuk melakukan pemekaran wilayah kabupaten baru. Hal itu dilakukan meng-

ingat kondisi geografis Kabupa-ten Raja Ampat yang cukup luas yakni lebih dari 46.000 km2. Ada sekitar 24 distrik, 124 kampung, dan 4 kelurahan yang berada dalam wilayah pemerintahan-nya. Dari sisi itu maka sangat memungkinkan untuk pemben-tukan kabupaten baru. “Peme-

karan adalah jembatan emas untuk membangun dan meng-hantarkan masyarakat Raja Ampat pada keadaan yang lebih baik” kata Wanma.

Pemekaran WilayahDengan terpilihnya kem-

bali Marcus Wanma menjadi Bupati Raja Ampat 2010-2015, diharapkan pembangunan di Raja Ampat dapat terus berkembang. “Saya memimpi-kan sebuah masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Raja

Ampat. Jalannya yaitu melalui pemekaran kampung, distrik dan akhirnya mengarah pada pemekaran kabupaten baru. Bahkan kalau tak ada halangan kita akan membentuk 4 kabupa-ten baru sebelum daerah ini kita usulkan jadi provinsi sendiri,” jelas Wanma pada media lokal beberapa waktu lalu.

Raynold Bula, anggota DPRD Kabupaten Raja Ampat juga mengatakan, “Apa yang dilaku-kan Wanma selama lima tahun kepemimpinannya sangat tepat. Sebab untuk pemekaran kabu-paten baru sekurang-kurangnya kabupaten induk telah melewati usia tujuh tahun. Itu aturannya, masyarakat harus pahami ini,” ujarnya.

Memang, sebagai putra daerah Wanma bertekad untuk terus berjuang agar kehidupan masyarakatnya menjadi lebih sejahtera dan bahagia. Dia kerap memikirkan cara terbaik untuk mengangkat derajat masyarakat Raja Ampat. Pandangannya terhadap pembangunan Raja Ampat bukan sekedar konsep. Sudah banyak perubahan dalam wujud nyata yang dia lakukan. Perubahan di segala bidang yang dirasakan semua lapisan masyarakatnya.

Memasuki usia ke 7 dalam kepemimpinannya sekaligus memulai periode ke 2 dalam pemerintahannya, Wanma mengajak seluruh komponen masyarakat Raja Ampat un-tuk berpartisipasi dan terus memacu pembangunan Raja Ampat menjadi kabupaten yang lebih maju dan sejajar dengan kabupaten lainnya. Perbedaan pandangan politik dalam pesta demokrasi pemilukada yang baru lalu jangan dijadikan per-tentangan. Malah justru menjadi pembelajaran bagi kehidupan berdemokrasi di Kabupaten Raja Ampat. n iwhk

foto: istimewa

Bupati Raja Ampat Drs. Marcus Wanma M.Si

“Pemekaran adalah jembatan emas untuk membangun dan menghantarkan masyarakat Raja Ampat pada keadaan yang lebih baik.”

Page 34: Progres Desember 2010

34 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Kabar Daerah

Membangun Menuju Bintuni Baru“Membangun harus menggunakan hati, karena dengan demikian kita akan mampu melihat apa yang dibutuhkan oleh masyarakat”, jelas drg. Alfons Manibui DESS, Bupati Kabupaten Teluk Bintuni.

34 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Pasangan Bupati Teluk Bintuni drg. Alfons Manibui DESS dan Wakil Bupati Drs. Akuba Kaitam menerima ucapan selamat dari Gubernur Papua Barat Abraham O. Atururi usai upacara pelantikan, Kamis (25/11).

progres/ria

Page 35: Progres Desember 2010

35PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Pembangunan di kabu-paten Teluk Bintuni kini telah mengalami kemajuan yang cukup

pesat. Hal itu terlihat jelas dari berbagai perubahan dasar pada fisik kota Bintuni. Mulai dari infrastruktur jalan yang telah menjangkau seluruh distrik hingga penyediaan kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendi-dikan, kesehatan, air bersih dan penerangan. Seluruh capaian keberhasilan itu semata-mata di peruntukan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabu-paten Teluk Bintuni.

Tekad Alfons Manibui untuk melakukan suatu perubahan kearah yang lebih baik di kabu-paten Bintuni sudah terlihat nyata. Kedepan dia berharap Kabupaten yang dipimpinnya dapat segera mengejar keter-tinggalan dan sejajar dengan kabupaten lainnya di Indonesia.

Bahkan dia juga berupaya untuk menjadikan ekonomi kerakyatan sebagai landasan dalam membangunan ekonomi masyarakat Bintuni melalui pengelolaan sumberdaya alam secara bijaksana.

Dengan dibarengi semangat mengejar ketertinggalan dan cita-cita menuju Bintuni Baru yang damai, maju dan sejahtera itulah Alfons Manibui bersama wakilnya Akuba Kaitam kembali memimpin Kabupaten Teluk Bin-tuni untuk periode 2010-2015.

Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati

Setelah digelar pemilu-kada, akhirnya pasangan drg. Alfons Manibui DESS dan Drs. Akuba Kaitam kembali diper-caya masyarakatnya untuk memimpin Kabupaten Teluk Bintuni periode 2010-2015. Pun-caknya adalah pelantikan yang

dilakukan Gubernur Papua Barat Abraham O. Atururi pada Kamis (25/11) lalu di Lapangan Sports Center Kampung Lama, Bintuni.

Dengan dihadiri 20 ang-gota DPRD kabupaten Teluk Bintuni dan disaksikan selu-ruh masyarakat Teluk Bintuni, pasangan tersebut dilantik dan diambil sumpahnya dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD.

Pelantikan juga dihadiri ketua DPRD Papua Barat Yoseph Auri, Kapowil BIN Papua Barat Brigjen Pakpahan, Danrem 1701 Sorong Kol (Inf) Hironimus Guru, ketua pengadilan negeri Manokwari, Kajari Manokwari, penjabat bupati Teluk Wondama Decky Ampnir, anggota DPR RI Irenne Manibuy, SH dan undang-an lainnya.

Prosesi pelantikan itu dimulai dengan acara adat yang dilakukan oleh 7 suku yang men-diami Teluk Bintuni. Pasangan Bupati dan wakil Bupati diarak menuju tempat upacara dan diserahkan kepada DPRD Teluk Bintuni.

Berdasarkan SK Mendagri yang dibacakan sekretaris dewan, Gubernur Papua Barat Abraham Aturuti didampingi ro-haniwan secara resmi mengam-bil sumpah dan janji drg. Alfons Manibuy, DESS sebagai bupati dan Drs. Akuba Kaitam sebagai wakil bupati Kabupaten Teluk Bintuni Periode 2010-2015, dilanjutkan dengan penyerahan SK dan penandatanganan berita acara.

Ketua DPRD Bintuni, Daniel Asmorom dalam sambutannya mengatakan, jabatan bupati dan wakil bupati adalah jabatan sentral. Untuk itu sebagai kepala daerah yang dipilih langsung dalam pesta demokrasi tanggal 1 September yang berlangsung se-cara demokratis, jujur dan adil,

Asmorom mengharapkan agar Manibui-Kaitam dapat melak-sanakan tugas dengan baik seba-gai bentuk tanggungjawab moral atas kepercayaan yang telah diberikan rakyat. Ia juga meng-ajak masyarakat Bintuni untuk merapatkan barisan, menyatu-kan tekad untuk membangun menuju Bintuni Baru.

Asmorom melanjutkan, sesuai dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, pemerintah daerah dan DPRD adalah mitra kerja yang sejajar, tidak ada yang superior. Untuk itu perlu dibangun ko-muniaksi dan kemitraan yang sejajar demi pembangun Bintuni baru ke depan.

Sementara itu, gubernur Atururi dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada rakyat Bintuni yang telah menyukseskan Pemilukada de-

Kabar Daerah

35PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

progres/ria

Bupati Teluk Bintuni drg. Alfons Manibui DESS

Page 36: Progres Desember 2010

36 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Kabar Daerah

ngan aman, lancar, adil dan jujur di mana pasangan Manibui-Kaitam meraup suara 17.542 atau sekitar 57%. Dengan hasil itu, kata Atururi, membangun kehidupan demokrasi dan politik tidak segampang membalik tela-pak tangan tetapi membutuhkan proses yang panjang dan berliku yang merupakan tanggungjawab bersama untuk membangun kedewasaan berpolitik. “Harus diingat bawah pelantikan ini merupakan bentuk kepercayaan, untuk itu amanah rakyat itu harus dipertanggungjawabkan,” ujar Atururi.

Bila masih ada perbedaan dalam masyarakat, ia meminta dilakukan konsolidasi demi pembangunan masyarakat. ”Masyarakat perlu mendukung bupati dan wakil bupati terpilih,” ujar gubernur Atururi.

Mengejar KetertinggalanSejak dilantik pertama kali

sebagai Bupati Teluk Bintuni pada tahun 2005 lalu, Alfons Manibui telah mencanangkan tekad untuk mengejar keter-tinggalan pembangunan Kabu-paten Teluk Bintuni dari dae-

rah lain di Indonesia. Berbagai upayapun dilakukan Bupati peraih gelar Master di bidang perencanaan pembangunan dan manajemen proyek Universitas Bordeaux II Prancis tahun 1996. Diantaranya dengan menggen-jot arus investasi sektor swasta. ”Terus terang, sejak saya jadi Bupati, kami telah menerapkan kebijakan yang kondusif untuk kegiatan investasi,” jelas Alfons

Kebijakan untuk merangkul pihak swasta agar mau mena-namkan modalnya di kabupaten Bintuni bukan tanpa alasan. Hal itu bertujuan agar dapat terjadi pertumbuhan ekonomi secara cepat dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. “In-vestasi apapun sepanjang menu-rut kajian Pemda setempat bisa meningkatkan ekonomi daerah dan ekonomi rakyat, pasti akan mendapatkan dukungan penuh, karena memang kebijakan yang ditempuh Bintuni seperti itu,” tambahnya.

Selain itu, faktor sumber daya alam kabupaten Bintuni juga sa-ngat mendukung untuk menarik para investor. Dari kajian yang dilakukan, ternyata Kabupaten

Teluk Bintuni memiliki potensi tambang yang cukup besar. Sebut saja tambang batubara yang sudah dikenal sejak zaman pen-jajahan Belanda, saat ini mulai kembali dieksplorasi. Kemudian juga tambang emas yang sudah mulai digali.

Namun yang lebih mence-ngangkan adalah ditemukannya cadangan gas bumi yang luar biasa melimpah. Yakni, mencapai triliunan kaki kubik. Perusaha-an migas internasional British Petroleum (BP) Tangguh yang kini sedang membangun konstruksi kilang gas alam cair (Liquid Natural Gas/LNG) di lapangan Tangguh, yang produksinya bakal diekspor ke sejumlah negara.

Semua kekayaan alam yang bisa di eksplorasi dari dalam perut bumi Kabupaten Bintuni diharapkan mampu meningkat-kan kesejahteraan masyarakat sehingga upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari kabupaten lain dapat segera terwujud. ”Saya cukup optimistis dalam melihat potensi keber-hasilan pembangunan di Kabu-paten Teluk Bintuni ini,” ujar Alfons penuh optimis

36 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Kilang gas alam cair (Liquid Natural Gas/LNG) di Lapangan Tangguh, Teluk Bintuni

Page 37: Progres Desember 2010

37PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Kabar Daerah

Sejumlah potensi sumber daya alam ini, jika dikelola de-ngan baik dan transparan akan mendatangkan manfaat yang sangat besar bagi kesejahtera-an rakyat di Teluk Bintuni. Dan Alfons sangat meyakini itu.

Yang paling penting, katanya, kalau ada investor yang ingin investasi di Papua harus cocok dulu dengan masyarakat, harus memahami budaya dan cara pikir masyarakat. Ini penting sekali karena akan mengurangi potensi friksi-friksi yang akan terjadi. Mereka harus bicara dulu dengan masyarakat terkait dengan hak ulayat.

”Hal seperti itu biasa kita temukan. Ibarat kita harus bi-cara bersama-sama. Masyarakat maunya seperti apa. Lantas kita cari jalan tengahnya, apa yang menjadi komitmen sosial dari investor kepada mereka. Sete-lah deal, kita jalankan,” katanya. Jadi untuk izin tak ada masalah, tambahnya.

Hal itu kembali ditegaskan Bupati Alfons usai pelantikan,

bahwa pada periode kepemimpi-nannya untuk lima tahun kedepan peran swasta tidak lagi menjadi nomor dua melainkan setara. Terbukti pada lima tahun kemarin pertumbuhan ekonomi telah berkembang cukup baik karena terkait pada peran serta

masyarakat dan swasta. Ia me-nilai jika sektor swasta berkem-bang maka Kabupatena Teluk Bintuni akan dapat menjadi daerah yang lebih maju. Dan Alfons berjanji akan membuka luas peluang investasi dan dunia swasta. n Iwhk

Pelabuhan Teluk Bintuni

Keelokan Desa Yakati di Kabupaten Teluk Bintuni

Page 38: Progres Desember 2010

38 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Ekonomi

Target tingkat inflasi tahun ini kemungkinan besar akan terlampaui. Perlu ada upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat guna mengimbangi tekanan inflasi tersebut.

Tahun ini tampaknya target inflasi yang dicanangkan pemerintah akan terlampui.

Dari Januari hingga November 2010, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi yang terjadi telah mencapai 5,98%. Padahal pemerintah mentargetkan tingkat inflasi untuk 2010 hanya 5,3%. Melihat perkembangnnya, ba-nyak yang memperkirakan inflasi tahun ini bisa melampaui 6%. Pasalnya, di penghujung tahun (Desember) lazimnya angka in-flasi akan kembali tinggi, karena belanja masyarakat meningkat akibat adanya kegiatan liburan akhir tahun serta perayaan natal dan tahun baru.

Dari catatan BPS diketahui bahwa inflasi tersebut terjadi di 66 kota besar di Indonesia. Komponen bahan makanan pada November lalu memberi-kan kontribusi yang paling besar terhadap inflasi yakni 1,49%.

Kepala BPS Rusman Heriawan, menyatakan, inflasi yang terjadi pada November 2010 banyak di-sebabkan karena naiknya harga beberapa komoditas, terutama bahan pokok. Kondisi ini menurut Rusman cukup mengkhawatir-kan, sebab bila pada Desember terjadi inflasi maka berpotensi akan mencapai lebih dari 6%.

Komoditas yang menyumbang besaran inflasi tersebut di an-taranya beras 0,12%, cabe merah 0,10%, bawang merah 0,07%, emas perhiasan 0,05%, minyak goreng 0,04%, rokok kretek filter 0,02%. Sedangkan komoditas yang mengalami deflasi paling besar adalah daging ayam ras, dengan kontribusi terhadap deflasi 0,05%.

Inflasi yang terjadi pada November 2010 itu dianggap terlalu tinggi, Bank Indonesia (BI) saja terkejut begitu mengetahui inflasi November menembus angka 0,6 %, yang artinya berada

di atas perkiraan bank sentral sebelumnya. Menurut Gubernur BI, Darmin Nasution , semula BI memperkirakan inflasi November hanya 0,5% saja. Karena angka inflasi November lebih tinggi, BI memperkirakan hingga akhir tahun, inflasi akan meleset atau jauh lebih tinggi dari perkiraaan semula.

Inflasi Desember juga diper-kirakan masih akan tertekan karena belanja masyarakat menjelang Natal dan akhir tahun juga akan meningkat. “Belanja pemerintah juga banyak,” kata Darmin. Tekanan terhadap inflasi ini diprediksikan BI masih akan berlanjut hingga 2011.

Sementara itu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan angka inflasi pada November yang cenderung tinggi itu disebabkan karena banyaknya bencana alam. Perhatian peme-rintah untuk menanggulangi

Awas Inflasi Tinggi

38 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

foto: istimewa

Page 39: Progres Desember 2010

39PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Ekonomi

dampak bencana itu begitu tinggi, sehinga akhirnya ikut mendorong tingkat inflasi yang tinggi. Untuk meredam lonjakan inflasi yang tinggi itu Agus tetap berusaha agar inflasi tahun ini tidak akan melampaui 6%. Meski harus di-akui ruang untuk mencapai target itu sangat kecil, hanya tersisa 0,22%. Menurut Agus Pemerintah memang mengkhawatirkan inflasi yang tinggi, karena akan menjadi ancaman yang serius bagi pereko-nomian Indonesia di 2011.

Senada dengan yang dikemu-kakan Agus Martowardojo, Menko Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan pemerintah akan berusaha untuk menjaga inflasi supaya tidak terlalu tinggi. Peme-rintah juga tidak akan diam untuk mengendalikan harga pangan yang menjadi salah satu pemicu inflasi tinggi. Misalkan untuk be-ras, melalui Bulog terus melaku-kan intervensi ke pasar. Hatta pun berharap inflasi pada Desember 2010, tidak akan setinggi pada November.

Inflasi yang tingi dan tak ter-kendali memang amat mengkha-watirkan, sebab bisa mendorong penurunan tingkat kesejahteraan. Bahkan bila tidak diimbangi de-ngan peningkatakan pendapatan masyarakat, inflasi tinggi dapat meningkatkan angka kemiskinan. Apalagi diketahui penyumbang inflasi itu berasal dari harga bah-an pokok makanan dan makanan jadi. Dengan makin meningkatnya harga kebutuhan pokok itu maka mereka yang berpenghasilan pas-pasan akan mulai mengu-rangi konsumsi pangan mereka. Hal inlah yang harus diantisipasi pemerintah sejak dini.

Seperti yang dilansir oleh BPS, peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (pe-rumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada Maret 2010,

sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemis-kinan sebesar 73,5%, sedangkan pada Maret 2009 sebesar 73,6%. Komoditi makanan yang berpe-ngaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan adalah beras, rokok kretek filter, gula pasir, telur ayam ras, mie instan, tempe, bawang merah, kopi, dan tahu. Untuk komoditi bukan makanan adalah biaya perumahan, listrik, angkut-an, dan pendidikan.

Pengamat ekonomi LIPI Latif Adam mengatakan, kenaikan in-flasi yang besar ini bakal mengan-cam tingkat angka kemiskinan di Indonesia. Peluang besar terjadi-nya angka kemiskinan, khususnya pada masyarakat yang tergolong nyaris miskin (near poor), yang jumlahnya ditaksir sebesar 42% dari populasi penduduk Indone-sia. Ancaman angka kemiskinan terbuka lebar bila pemerintah tidak mampu mengendalikan inflasi yang tinggi,” tegas Latif. n

1,6

1,4

1,2

1,0

0,8

0,6

0,4

0,2

0.0

-0,2Jan Mei SepMar Jul NovFeb Jun OktApr Agu Des

INFlASI BulANAN 2009-2010

INFlASI tAhuNAN 2005-2010

Inflasi 2010 (%) Inflasi 2009 (%)

2 0 1 1 2 0 1 0 2 0 0 9 2 0 0 8 2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

5,3*5,3*

2,78

11,06

6,59 6,6

17,11

* target inflasi pemerintahSumber : BPS

25

15

5

20

10

0

39PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

foto: aKBaR NUGRoHo GUmaY

Page 40: Progres Desember 2010

40 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Nasional

Pemerintah Harapkan KUR TKI Selesaikan Permasalahan Sosial

Menko Perekonomian Hatta Rajasa dalam sambutannya di acara

peluncuran KUR TKI di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu mengatakan, bantuan KUR bagi TKI dapat menghindarkan TKI

terjerat utang dalam jumlah besar saat membutuhkan biaya dalam pengurusan keberangkat-annya ke luar negeri.

“Dengan KUR ini, TKI dapat lepas dari jeratan renternir. Selain itu dengan terkoneksinya

mereka pada perbankan, setelah selesai menjadi TKI dapat ber-wirausaha,” kata Hatta.

Ia menyatakan pemerintah mengharapkan KUR TKI ini dapat menjadi solusi bagi pe-ningkatan perlindungan dan pelayanan bagi tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri.

Data pemerintah menun-jukkan remitasi TKI pada 2010 mencapai 6,6 miliar dolar AS, dan diperkirakan akan mening-

Pemerintah mengharap kan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Tenaga Kerja Indonesia bisa membantu menyelesaikan masalah sosial yang dihadapi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

M Risyal Hidayat

PELUNCURAN KUR TKI. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Menko Perekonomian, Hatta Radjasa , Menakertrans Muhaimin Iskandar, dan Gubernur Jatim, Soekarwo menekan tombol peresmian peluncuran program KUR bagi TKI di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (15/12).

40 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Page 41: Progres Desember 2010

41PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Nasional

kat menjadi 6,8 miliar dolar AS.Pemerintah meluncurkan

program kredit usaha rakyat bagi Tenaga Kerja Indonesia untuk memenuhi pembiayaan yang menjadi tanggung jawab-nya dalam proses penempatan ke luar negeri.

KUR bagi TKI secara resmi diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Sura-baya, Rabu, dalam sebuah acara yang berlangsung di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jatim.

KUR bagi TKI memiliki dua skema, KUR Mikro yaitu KUR dengan pagu sampai dengan Rp20.000.000 dikenakan suku bunga kredit/margin pembiaya-an maksimal sebesar atau setara 22 persen efektif per tahun.

Skema kedua adalah KUR TKI Ritel dengan pagu diatas Rp20.000.000 dikenakan suku bunga kredit/margin pembiaya-an maksimal setara 14 persen efektif per tahun.

Tujuan adanya program tersebut, adalah membantu TKI dalam pembiayaan proses pe-nempatan bekerja di luar negeri. Juga memastikan TKI ditempat-kan dengan kontrak yang jelas, haknya dipenuhi dan me-meroleh pelayanan yang layak.

Program tersebut, juga diharapkan mendorong TKI be-kerja produktif dan mematuhi ikatan kontrak dengan adanya transparansi pembayaran gaji dan potongan melalui perbank-an. Selain itu, juga meningkat-kan remitansi melalui lembaga keuangan.

Pada 2010 ada tiga bank yang menyalurkan KUR ini yaitu BRI, BNI dan Bank Mandiri.

Selanjutnya akan mengikuti Bank Tabungan Negara, Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri dan 13 Bank Pembangunan Dae-rah yaitu Bank DKI, Bank Nagari, Bank Jabar Banten, Bank Jateng, BPD DIY, Bank Jatim, Bank

NTB, Bank Kalbar, BPD Kalsel, Bank Kalteng, Bank Sulut, Bank Maluku dan Bank Papua.

Skema penjaminan dilaku-kan oleh perusahaan penjamin. Sumber KUR TKI 100 persen berasal dari dana Bank Pelaksa-na. Pemerintah akan menjamin pengembalian KUR TKI melalui perusahaan penjamin sebesar 80 persen, sisanya 20 persen meru-pakan risiko bank jika terjadi kemacetan pembayaran.

Besarnya pinjaman KUR ini maksimal 100 persen dari biaya penempatan, mencakup biaya pengurusan dokumen jati diri, pemeriksaan kesehatan dan psikologi, pelatihan kerja dan sertifikasi kompetensi kerja dan biaya lain yang diatur lebih lan-jut dengan pengaturan Menaker-trans.

Mekanisme penyaluran KUR TKI adalah TKI mengajukan aplikasi KUR TKI kepada Bank dengan dibantu oleh Pelak-sana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) atau dahulu yang disebut PJTKI.

Apabila TKI telah memenuhi persyaratan dokumen yang diperlukan, maka bank dapat menyetujui penyaluran KUR TKI.

Bank melakukan kerja sama dengan perusahaan penjamin apabila TKI gagal melakukan pembayaran angsuran kredit.

Hadir dalam acara pelun-curan KUR bagi TKI di Sura-baya, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hassan, Menteri Pemberdayaan Perem-puan dan Perlindungan Anak Linda Amelisari, Mendiknas Muhammad Nuh, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Gubernur Jatim Soekarwo dan pejabat lainnya.

Presiden: TKI menabungPresiden Susilo Bambang

Yudhoyono meminta warga

negara Indonesia yang hendak bekerja di luar negeri untuk bisa menyisihkan sebagian pendapa-tannya guna disimpan sebagai modal untuk pengembangan usaha setelah selesai menjadi TKI.

Hal tersebut dikemukakan Presiden saat berdialog dengan tiga warga negara Indonesia yang hendak bekerja di luar ne-geri di sela-sela peluncuran pro-gram kredit usaha rakyat untuk TKI di Surabaya, Rabu.

Ketiga warga Indonesia terse-but masing-masing Nursanti asal Jawa Barat, Muhammad Nasib asal Nusa Tenggara Barat dan

Kausar asal Malang Jawa Timur yang berdialog dengan Presiden melalui jalur telekonferensi.

“Saya minta agar sebagian gajinya bisa ditabung sehingga nanti bisa dijadikan modal,” kata Presiden kepada Kausar.

Kausar lulusan Universitas Islam Malang akan bekerja di sektor formal mengelola pe-ternakan sapi perah di New Zealand dengan gaji setara Rp30 juta per bulan.

Kausar bersama empat rekan nya akan berangkat be-kerja di sebuah peternakan sapi perah menyusul sembilan WNI yang sudah bekerja di sektor yang sama di New Zealand sejak dua tahun lalu. n

Tujuan adanya program tersebut, adalah membantu TKI dalam pembiayaan proses penempatan bekerja di luar negeri. Juga memastikan TKI ditempatkan dengan kontrak yang jelas, haknya dipenuhi dan memeroleh pelayanan yang layak.

41PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Page 42: Progres Desember 2010

42 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Nasional

Pemerintah kini tengah giat mengumumkan kepada dunia bahwa Yogyakarta sudah aman

dan bisa dikunjungi wisatawan. Pernyataan tersebut dikatakan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik kepada wartawan usai penutupan Wisdom 2010, yang ditutup pelaksanaannya pada 8 desember lalu, di Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta.

Menurut Menteri, diharap-kan melalui event-event inter-nasional seperti ini, pemulihan kepariwisataan Yogyakarta dapat lebih cepat. “Hari ini, saya sangat berbahagia, karena sudah bias melaksananan International Conference pertama pasca erupsi GunungMerapi,” kata Menbud-par.

Ia berharap, berbagai kegiat-an internasional seperti Wisdom 2010 ini, yang akan dilaksana-

kan di Indonesia, dapat digeser pelaksanaannya di Yogyakarta. “Event-event yang akan saya dorong disini banyak sekali. Saya sudah membuat daftarnya, karena nanti Januari, Indone-sia akan mulai menjadi tuan rumah Chairman ASEAN. Kita juga akan ada kunjungan event di Indonesia. Ada KTT ASEAN di Jakarta bulan April dan juga ada KTT ASEAN Club East Asia (Asia Timur) di Bali yang rencananya dihadiri Obama,” ujarnya.

Jero mengungkapkan, untuk menyongsong dua KTT itu ada puluhan pertemuan tingkat menteri dan 97 pertemuan ting-kat SOM. “Nah, ini sedang akan saya bagi-bagi. Sebagian ada yang ke Yogya. Jadi, sayasudah minta pada hotel-hotel, siap-siap beberapa event itu akan saya lempar ke Yogya. Saya yakin ramai. Jadi kalau event yang 500 orang, 1.000 orang itu sudah bisa

ke Yogya,” ungkapnya.Ia menjelaskan ada perbe-

daan recovery pariwisata di Yog-yakartaantara gempa bumi 2006 dan Merapi 2010. Untuk Merapi ini recovery pariwisata lebih cepat, karena fasilitas pariwisata tidak ada yan grusak, hanya berdebu. Seperti Candi Borobu-dur dan Prambanan berdebu, hotel-hotel atap dan halamannya juga berdebu. Sedangkan waktu gempa 2006, hotel maupun restoran banyak yang rusak, malah Candi Prambanan ada yang roboh.

Terkait Wisdom 2010, sengaja diundang Direktur UNESCO ProfHubert Gijzen dan Executive Director of UNWTO. Pertimban-gannya adalah Wisdom 2010 ini sebagai konferensi dunia tentang budaya, pendidikan dan ilmu pengetahuan. Kedua tokoh terse-but diajak mengunjungi Candi Borobudur. Di sana akan dijelas-

Yogyakarta Sudah Aman Dikunjungi WisatawanPerlahan namun pasti, Yogyakarta terus mengalami pemulihan.

Candi Borobudur telah dibuka kembali bagi kunjungan wisatawan

Page 43: Progres Desember 2010

43PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Nasional

kan kepada masyarakat dunia, media asing dan lokal, bahwa sekarang sudah tibasaatnya un-tuk welcome to Yogyakarta dan sekitarnya.

"Saya telah melihat sendiri kondisi di sini, semuanya te-lah baik dan siap menerima wisatatawan. Saya menyampai-kan kabar ini kepada komunitas touris dunia tentang hal yag sama bahwa Yogyakarta siap dikunjun-gi," ujar Marcio Favilla Direktur Eksekutif UNWTO (United Nation World Tourism Organization), di-dampingi Jero Wacik dan Direktur Regional Asia Pasifik UNESCO, Hubert Gijzen.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Istijab Danunagorol, me-ngatakan, perkiraan target tingkat hunian di Yogyakarta pada 2011 sebesar 70 persen. "Pertumbuhan tahun depan kita targetkan 10 persen, agar tingkat hunian pada 2011 mendatang bisa di angka 70 persen," jelas-nya kepada pers di Yogyakarta.

Angka ini turun 5 persen dari rata-rata capaian selama Januari hingga Oktober 2010 yang bisa mencapai 75 persen.Target ini, menurutnya, berdasarkan pe-mulihan yang diperkirakan akan butuh proses yang tidak mudah, paling tidak tiga bulan pertama 2011, ditambah lagi sepinya kunjungan, dan proses pemuli-han tingkat hunian masih belum akan stabil seperti sebelum erupsi Merapi.

Untuk mengembalikan tingkat hunian, pihaknya telah menggalang kemitraan dengan Pemkot Yogyakarta, asosiasi per-jalanan, dan pasriwisata untuk mempromosikan Yogyakarta. Event Natal dan Tahun Baru 2011 pun akan dijadikan momen menarik kembali wisatawan.

Sementara itu, beberapa waktu lalu, Association of The

Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) atau Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia DIY berkomitmen dan mendukung penuh program pemulihan pariwisata DIY.

Dukungan ASITA DIY ini diwujudkan dengan mengirim 30 agen wisata ke Bali untuk menginformasikan kondisi DIY terkini. “Kami sangat komitmen dalam mendukung pemulihan pariwisata DIY dan cara awal yang dilakukan adalah melaku-kan sosialisasi kepada media nasional dan internasional men-

genai kondisi DIY saat ini,” kata Ketua ASITA DIY, Edwin Ismedi Himna dalam sebuah pertemuan Keluarga Public Relations DIY, di Hotel Jentra.

Edwin berharap pemulihan segera dilakukan dan berharap pemerintah pusat bersama dinas terkait bisa melakukan kampa-nye bahwa Yogyakarta aman untuk dikunjungi. ASITA bahkan siap untuk menerima kembali kunjungan wisatawan yang da-tang ke DIY saat liburan akhir tahun 2010, baik Natal maupun Tahun Baru. n

foto: aNis EfiZUdiN

foto: M pRiyadi

Wisatawan berfoto di limpahan vulkanik Gunung Merapi

Wisata malam di Jalan Malioboro

Page 44: Progres Desember 2010

44 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Wawancara

Kita akan berupaya membangun daerah-daerah yang masih tertinggal, yang sekaligus bertujuan mengurangi kesenjangan pembangunan antarwilayah.

Bangun Daerah Tertinggal dengan Keunggulan Lokal

44 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Kesenjangan antar-wilayah ditunjukkan oleh masih tingginya disparitas kualitas

sumber daya manusia, perbedaan kemampuan ekonomi antar-wilayah, serta belum meratanya ketersediaan infrastruktur.

Menyadari kesenjangan dimaksud, pemerintah me-netapkan prioritas nasional yakni perhatian terhadap daerah tertinggal, terluar, dan pasca konflik dalam RPJMN 2010-2014, sesuai Perpres No.5/2010. Dalam RPJMN itu ditetapkan 183 kabupaten yang dikategorikan sebagai daerah tertinggal terse-bar di KTI (70 %) dan sisahnya KBI (30 %).

Melihat kondisi objektif yang ada di 183 daerah terting-gal itu, Kementerian Pemba-ngunan Daerah Tertinggal (KPDT) menetapkan prioritas lokasi program, yakni Kawasan Timur Indonesia, kabupaten perbatasan, dan kawasan khusus (pulau ter-luar, terdepan dan pasca konflik) sekaligus fasilitasi pelaksanaan operasionalisasi kebijakan seba-gaimana amanat Perpres 90/2006.

Dalam rangka pelaksanaan kebijakan tersebut, KPDT men-introdusir sejumlah instrumen, di antaranya bantuan pember-dayaan masyarakat yakni Per-cepatan Pembangunan Daerah Teringgal dan Khusus (P2DTK). Lebih jauh tentang pekembangan dan pelaksanaan program P2DTK, B. Wilson Lumi dari Majalah PROGRES TNP2K mewawancarai Ir. H. Lucky Korah, MSi, Sekre-taris KPDT, di kantornya. Berikut petikannya:

Progres: P2DTK, sebenarnya apa tujuan dari program ini?

Sesmen: P2DTK sebagaimana juga arahan Bapak Menteri (Me-neg PDT, A. Helmy Faishal, red) dalam berbagai kesempatan bah-wa program ini berupaya melaku-kan percepatan pembangunan di daerah tertinggal dan khusus, untuk meningkatkan kapasitas sosial ekonomi daerah dengan mengembangkan kelembagaan pemerintah daerah kabupaten, dalam hal memperkuat peren-canaan partisipatif sebagai jalan

menuju proses pembangunan yang normal.

Secara operasional, program ini dapat mendorong terjadinya pendekatan yang efektif secara multi sektor. Dan, secara umum program ini bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam mempercepat pemulihan pertumbuhan sosial ekonomi dae-rah tertinggal dan khusus.

Begitu variatifnya ke-beradaan daerah di Indonesia. Bagaimana mengklasifikasikan daerah yang harus dibantu?

Dalam menetapkan sasaran lokasi kabupaten, kita mengacu pada data yang telah ditetapkan dalam strategi nasional pem-bangunan daerah tertinggal. Pengertian daerah tertinggal meliputi kabupaten-kabupaten yang masyarakat serta wilayah-nya relatif kurang berkembang dibanding dengan daerah lain dalam skala nasional. Secara terperinci daerah kabupaten tersebut mempunyai ciri terting-gal secara ekonomi, sumber daya dan infrastruktur, kemampuan keuangan lokal, aksebilitasi, serta karakteristik desa yang kurang mendukung. Sementara untuk daerah khusus dan perbatasan, meliputi kabupaten yang meng-alami bencana alam, bencana so-sial serta yang terletak berbatasan dengan negara lain.

Secara detail, kelompok yang menjadi sasaran?

foto: istimewa

Page 45: Progres Desember 2010

45PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Wawancara

istimewa

Sasaran program meliputi kelompok pemerintah daerah, ko-munitas masyarakat dan lembaga sosial kemasyarakatan.

Kenapa dibatasi hanya pada komunitas tertentu?

Yah, itu karena pemerintah berharap dari pelaksanaan pro-gram P2DTK dapat terfokus pada beberapa hal, masing-masing, meningkatan kapasitas peme-rintah daerah dalam memfasili-tasi pembangunan partisipatif. Memberdayakan masyarakat dan lembaga masyarakat dalam perencanaan pembangunan partisipastif, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Kemudian, melembaga-kan pelaksanaan pembangunan partisipatif untuk menjamin pe-menuhan kebutuhan sosial dasar, infrastruktur, penguatan hukum, capacity building, serta penci-pataan iklim investasi dan iklim usaha. Selanjutnya, memperbe-sar akses masyarakat terhadap keadilan dan meningkatkan kemudahan hidup dan prasarana ekonomi.

Berdasarkan hasil moni-toring dan evaluasi, apakah program ini sudah menjangkau seluruh masyarakat sasaran?

Untuk tahap pertama lokasi kegiatan baru mencakup 10 provinsi yang meliputi 51 kabupa-ten dan 186 kecamatan. Propinsi yang masuk tahap pertama terse-but, yakni NAD (17 kab.), Sumut (2 kab.), Benkulu (3 kab.), Lampung (3 kab.), NTT (8 kab.), Kalbar (3 kab.), Kalteng (3 kab.), Sulteng (4 kab.), Maluku (5 kab.), dan Malut (5 kab.). Namun, kedepan tentu menjadi harapan kita agar program ini bisa tersebar merata, menjangkau daerah-daerah se-bagaimana yang telah ditetapkan dalam strategi nasional pemba-ngunan daerah tertinggal. Secara keseluruhan, hasil identifikasi,

kita memiliki lebih dari 70 ribu desa, dimana sebanyak 33 ribu diantaranya masuk dalam kate-gori daerah tertinggal, tersebar di 199 kabupaten (43%). Dengan wilayah sebarannya meliputi 58 kabupaten di Pulau Sumatra, 123 kabupaten di kawasan Indonesia Timur, dan 18 kabupaten di Pulau Jawa dan Bali.

Anda optimis dengan keber-hasilan program ini?

Harapan kita demikian.

Seperti juga

yang sering diungkapkan Pak Menteri (Meneg PDT, Helmy Faishal, red) bahwa program-program yang terangkum dalam P2DTK diharapkan bisa menjadi stimulus dalam hal penggemban-gan pemberdayaan ekonomi yang menumbuhkan jiwa kewirausa-haan. Jadi, P2DTK yang dananya berasal dari bank Dunia ini harus mampu menumbuhkan kesejah-teraan ekonomi yang signifikan. Kementerian PDT bertekad membangun daerah tertinggal dengan mendorong ekonomi lokal berbasis keunggulan lokal. Untuk mewujudkan itu, kemen-terian PDT akan menjadikan pembangunan daerah tertinggal berbasis pada pedesaan. Kita akan berupaya membangun daerah-daerah yang masih tertinggal, yang sekaligus bertujuan mengu-rangi kesenjangan pembangunan antarwilayah. Sebab, kita sadari bahwa saat ini perbedaan pemba-ngunan antardaerah yang relatif maju dengan daerah-dae rah yang masih tertinggal masih ada bah-kan sangat signifikan. n

Page 46: Progres Desember 2010

46 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Rendevouz

“Ikan Lele nya boleh sama, tapi racikan

bumbunya jelas beda," kata

mbak Ning si pemilik Warung Pecel Lele pada PROGRES yang

sore itu singgah di warungnya.

Pecel Lele Mbak Ning, Hemm…

46 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Awalnya hanya iseng ketika sore hari perut terasa lapar sepulang kantor. Sebuah

tenda oranye berukuran 2 x 5 meter bertuliskan pecel lele mbak Ning menarik perha-tian, karena selalu saja ramai disinggahi pengunjung. Apa istimewanya, pikir saya waktu itu. Namun dengan bermodal-kan perut yang lapar saya coba masuk. Dan benar saja, aroma bumbu pecel lele langsung ter-cium nikmat. Bahkan pengun-jung yang sedang asyik makan itu seperti tak terusik ketika saya berdiri ditengah mereka untuk mencari tempat kosong. Enam meja yang disediakan untuk masing-masing 4 orang sudah penuh. Hanya tinggal 1

meja kecil untuk dua orang yang masih tersisa.

Empat pelayan wanita terli-hat bolak-balik melayani orang yang makan dan 1 juru masak lelaki tak henti-hentinya me-lepas lele-lele yang sudah diber-sihkan kedalam penggorengan. Sedangkan mbak Ning si pemilik warung sedang ‘bercengkrama’ dengan cobek dan ulekan. Inilah bagian yang paling krusial diwarung itu yang tidak bisa diserahkan ke orang lain. Yaitu meracik bumbu.

Di Jakarta saat ini warung pecel lele sudah bertebaran dimana-mana. Mulai dari yang kaki lima hingga yang berben-tuk restoran. Namun masalah kenikmatan bukan terletak pada tempat, tapi pada olahan. Itulah yang dipahami mbak Ning

ketika pertama kali membuka warung pecel lele nya dipinggir jalan dibilangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Mbak Ning membuka wa-rung pecel lelenya pada sore hari mulai pukul 15.00 hingga pukul 23.00 malam.

Hal itu terkait pelanggan yang akan dibidik. Yaitu orang-orang kantor yang pulang kerja sore hari dengan perut keron-congan seperti saya.

Usai memesan 1 porsi pecel lele plus plus, sayapun mulai mengamati keistimewan wa-rung ini. Ternyata memang ada yang berbeda. Terutama dari cara pengolahan. Pecel lele di sini digoreng 2 kali. Pertama digoreng setengah mateng. Sete-lah itu diangkat dan langsung di celupkan ke dalam ramuan

Page 47: Progres Desember 2010

47PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Rendevouz

Pecel Lele Mbak Ning, Hemm…bumbu yang sedikit kental agak kekuningan. Dibiarkan sebentar kemudian dimasukkan kembali kedalam penggorengan panas. Hasilnya, tercium aroma gurih yang menyengat, membuat perut lapar semakin lapar.

Seluruh proses itu memakan waktu tak lebih dari 10 menit untuk sampai ke meja saya. Seekor lele goreng yang cukup besar ditambah lalapan berupa ketimun dan daun kemangi su-dah terhidang. Tak lupa bumbu sambal racikan mbak Ning yang menggugah selera itu disajikan dalam piring terpisah. Hemm… selanjutnya sulit saya jelaskan karena hanya kecapan lidah yang terdengar.

Membuka Lapangan KerjaSiapa sangka jika warung

kaki lima seperti ini bisa meng-hasilkan keuntungan yang cukup besar per harinya. Dan mampu mempekerjakan sekitar 9 orang pekerja. 4 orang pelayan wanita, 1 orang jurumasak, 2 orang bertugas belanja untuk seluruh keperluan warung, dan 2 orang lagi bertugas membuka dan menutup warung. Semua pekerja itupun digaji bulanan layaknya karyawan kantoran. “Gaji me-reka bervariasi, berkisar antara Rp. 750 ribu

hingga Rp. 1,5 juta”, kata mbak Ning menjelaskan.

“Awal membuka warung pecel lele ini, saya tidak muluk-muluk Mas,” tutur mbak Ning, membuka pembicaraan dengan PROGRES sore itu.

“Saya hanya ingin membantu orang-orang di kampung saya agar tidak menganggur. Me-reka ini lulus sekolah SMA di kampung, tapi ndak tau harus bekerja apa. Jadi saya bawa aja ke Jakartauntuk membantu usaha ini”, kata mbak Ning. “Dan Alhamudulillah, bisa berjalan baik”, tambah nya.

Menurut mbak Ning yang berasal dari Lamongan Jawa Timur itu, bahwa keberhasilan usaha warungnya ini bukan han-ya kerja kerasnya sendiri tetapi juga karena dukungan dari para karyawannya. Karena itu dia menganggap karyawannya sudah seperti keluarga sendiri. Dan, para karyawannyapun me-nyadari bahwa ini adalah usaha milik mereka yang harus mereka jaga dan pertahankan. Pemaha-man itulah yang ditanamkan mbak Ning pada karyawannya.

Bagi mbak Ning sendiri yang bersuamikan seorang pembo-rong bangunan itu, tidak pernah memasang target

pada usaha yang dilakoni. Yang penting usaha ini berjalan baik, dan karyawannya dapat gaji tiap bulan. “Kalau bicara tidak cukup sih, semua orang nggak pernah ada cukupnya Mas,” katanya. “Rezeki kan sudah diatur Gusti Allah,” cetusnya.

Dari usaha yang digelutinya sejak tahun 2004 itu, mbak Ning yang memiliki 3 orang anak itu, telah mampu membeli sebuah rumah yang khusus ditempati para karyawannya.

Yang lebih menarik dari sistem usaha pecel Lele mbak Ning adalah bahwa dia memberikan peluang bagi karyawannya untuk berdiri sendiri. Kalau memang itu dirasakan sudah mampu untuk membuka usaha sendiri. Tujuan-nya adalah agar karyawannya itu bisa kembali mempekerjakan orang-orang dari kampungnya. Dengan demikian dia berharap orang di kampungnya tidak ada lagi yang menganggur. Hal itu sudah dilakukan salah seorang karyawannya setahun lalu dengan membuka warung pecel lele di daerah Pluit Jakarta Utara dengan nama Pecel Lele Mbak Ning 2.

Dalam waktu dekat ini mbak Ning juga sudah mempersiapkan seorang karyawannya lagi untuk bisa berdiri sendiri. Persiapan-nya sudah cukup matang, hanya tinggal mencari lokasi yang tepat untuk membuka usahanya. Dan mbak Ning tidak meminta royalti, ia cukup bahagia melihat mereka sudah mampu berdiri sendiri dan bisa menyerap tenaga kerja orang-orang dari kampungnya.

Inilah potret kesederhanaan masyarakat kecil dalam me-nyikapi masalah pengangguran sekaligus penanggulangan kemis-kinan. Tanpa harus pusing dengan teori program-program yang sulit dimengerti. Selamat mbak Ning, besok saya datang dan makan lagi disini. n Iwan HK.

47PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Page 48: Progres Desember 2010

48 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Wisata

Memiliki 20 titik penyelaman yang mempesona

Bunaken

48 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Page 49: Progres Desember 2010

49PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Wisata

Bunaken Taman Nasional Laut (TNL) Bunaken meru-pakan salah satu obyek wisata bahari yang ada

di Sulawesi Utara. Di Taman Nasional Bunaken ini, salah-satu pulau yang termasuk didalam-nya ialah Pulau Bunaken. Pulau ini memeiliki luas 8,08 km². Pulau yang bejarak kurang lebih 12 mil dari Pelabuhan Wisata Manado, berada tepat pintu masuk Teluk Manado, yang terletak di Utara pulau Sulawesi. Bunaken masuk wilayah peme-rintahan kota Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara.

Pulau Bunaken dapat ditem-puh dengan kapal cepat (speed boat) atau kapal sewaan dengan perjalanan sekitar 30 menit – 45 menit dari Pelabuhan Wisata Manado. Kalau dari ibukota Negara, Jakarta, Bunaken bisa di-capai dengan jarak waktu 5 jam,

masing-masing 3 jam untuk bisa tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado dengan menggunakan airlines, 1-1,5 jam untuk tiba di Pelabuhan Wisata Manado dengan menumpang kendaraan wisata atau kendaraan umum (taksi), selanjutnya waktu yang tersisa kita dapat gunakan bisa sampai ke TNL Bunaken.

TNL Bunaken memiliki biodi-versitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini.

Secara keseluruhan TNLBu-naken meliputi lima pulau yang berada di dalamnya, masing-ma-sing Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage, dan Pulau Nain berikut beberapa anak pulau-nya. Lokasi penyelaman (diving) terbaik berada di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima

pulau itu.TNL Bunaken memiliki 20

titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1 kilometer. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandan-gan bawah laut.

Sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian Tenggara hingga bagian Barat Laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terda-pat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan me-lengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber maka-nan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken. n

49PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Page 50: Progres Desember 2010

50 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Sekilas Berita

Mohammad Ikhsan Dilantik sebagai Guru Besar Tetap FE UI

MohaMMad Ikhsan

resmi dilantik sebagai

Guru Besar Tetap Fakultas

Ekonomi Universitas Indo-

nesia l pada hari Sabtu, 27

November lalu.

dalam pengukuhannya,

di balai Sidang Fakultas

Kedokteran UI, Salemba,

Jakarta itu, dia menyam-

paikan pidato dengan

tema “Upaya Pe ngukuhan

Kebijakan Ekonomi Makro,

Khususnya Stabilisasi

harga dan Penanggulangan

Kemiskinan”. Beliau juga sekaligus menjabat Staf

Khusus Wakil Presiden Boediono.

Perekonomian Indonesia dinilai menguntung-

kan pihak negara-negara kapitalis. Namun Mo-

hammad Ikhsan berpendapat, Indonesia masih

mampu membangun perekonomiannya sendiri.

Kebergantungan impor yang tergolong tinggi

juga tak luput dari perhatian beliau. “Kalau impor

kita tinggi kan trade balance-nya negatif. Ini trade

balance-nya kita masih positif. Misalnya dengan

China, ekspor kita masih tinggi dibandingkan

impor. Kalau dilihat dari rasio ekspor terhadap

GdP (Gross Domestic Product, red) atau impor

terhadap GdP, dua-duanya digabung, kita masih

rendah di aSEaN. dibanding China, kita masih

lebih tinggi. Sedangkan kalau kita lihat statis-

tiknya, produksi barang ekspor China berasal dari

perusahaan luar China,” jelasnya.

Soal pajak di Indonesia juga dipandang relatif

rendah jika dibandingkan dengan negara lain.

“Seandainya pajak kita mengikuti standar

ekonomi negara-negaranya yang seimbang de-

ngan kita. Itu lebih dari cukup. Jadi, konsentrasi-

nya di pajak, di kita itu sudah pajaknya rendah,

banyak yang gak bayar. Terus kita menghabiskan

subsidi untuk bahan bakar yang sekarang 3-4

persen dari GdP. Kalau rasio pajak kita 14 persen,

seperempat dari pajak kita habiskan untuk keper-

luan yang seharusnya produktif, seperti keper-

luan sosial atau untuk infrastruktur, tapi kita

buang-buang untuk bukan orang miskin,” ujar

Mohammad Ikhsan. n UH

TKPK Lombok Barat Singkronisasi Program Kemiskinan

TIM Koordinsi Penanggulangan Kemiskinan

Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat

saat ini tengah melakukan singkronisasi program

penanggulangan kemiskinan tahun 2011.

“Ini menjadi tujuan pembentukan Tim Koor-

dinsi Penggulangan Kemiskinan (TKPK) yang

dibentuk dua bulan lalu, agar program penangan-

an kemiskinan di daerah ini bisa tepat sasaran,”

kata Sekretaris TKPK Lombok Barat, hM Taufik di

Giri Menang, Selasa.

Menurut dia, anggaran program penang-

gulangan kemiskinan di Kabupaten Lombok Barat

sebenarnya sudah ada di setiap satuan kerja

perangkat daerah (SKPd), namun penanganan-

nya tidak terfokus. Ini mengakibatkan dana da-

lam aPBd 2010 sebesar Rp82 miliar lebih, belum

termasuk dana non aPBd sekitar Rp95 miliar

lebih, masih kurang fokus pada sasaran.

“Karena itu mulai tahun ini, TKPK akan

melakukan singkronisasi program pengentasan

kemiskinan bersama SKPd agar program ini tidak

tercecer, termasuk untuk rekap anggaraan peng-

entasan kemiskinan baik dari aPBd maupun non

aPBd,” katanya.

Ia mengatakan, selain melibatkan SKPd di

lingkup Pemkab Lombok Barat, pihaknya juga

akan mengajak tim ahli, tokoh masyarakat, tokoh

agama, pemuda dan LSM untuk memberikan

kontribusi pemikirannya dalam upaya peng-

entasan kemiskinan. “TKPK secara aktif akan

melakukan evaluasi secara berkala terhadap pe-

nyusunan strategi dari berbagai aspek,” katanya.

Ia mengatakan, berdasarkan Program Pen-

dataan Perlindungan Sosial (PPLS) BPS Lombok

Barat tahun 2008, jumlah masyarakat miskin di

iStimewa

Mohammad Ikhsan

Page 51: Progres Desember 2010

SEKRETARIAT NEGARA RISEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN TNP2K

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

instrumen utama Penanggulangan KemisKinan

sekretariat tnP2K : grand Kebon sirih lt 4-6,

Jalan Kebon sirih no 35 Jakarta Pusat 10110 l telp 62-21-3912812

l www.tnp2k.wapresri.go.idPenanggulangan KemisKinan BerBasis PemBerDaYaan usaHa eKOnOmi miKrO Dan KeCiltuJuan:memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil.

KELOMPOK PROGRAM III

Bantuan sOsial terPaDu BerBasis KeluargatuJuan:mengurangi beban rumah tangga miskin melalui peningkatan akses terhadap kesehatan, pendidikan, air bersih, dan sanitasi.

KELOMPOK PROGRAM I

Penanggulangan KemisKinan BerBasis PemBerDaYaan masYaraKattuJuan:mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin untuk terlibat dalam pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat.

KELOMPOK PROGRAM II

Majalah

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Tahun Baru 2011Tahun Baru 2011

Page 52: Progres Desember 2010

PERCEPATAN PENANGGULANGAN

KEMISKINAN

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi bersama-sama dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menyepakati untuk meningkatkan koordinasi dan pengendalian pelaksanaan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan dalam rangka percepatan pencapaian target penurunan tingkat kemiskinan.

Jakarta, 29 November 2010

Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi

Seluruh Indonesia

PIAGAM KESEPAKATAN

Page 53: Progres Desember 2010

51PROGRES Edisi 2 DESEmbEr 2010

Sekilas Berita

Kabupaten Lombok Barat mencapai 25,97 persen

dari sekitar 600.000 jiwa penduduk.

Menurut dia, angka kemiskinan tersebut

tersebar pada 10 kecamatan yang ada, dengan

rata-rata angka kemiskinan tertinggi di atas 60

persen berada di Kecamatan Sekotong, Kecamat-

an Lembar dan Kecamatan Kuripan. n UH

Program PKK Bisa Tanggulangi Kemiskinan

SEPULUh program pokok PKK diyakini mampu

untuk menanggulangi kemiskinan di kabupaten/

kota di Provinsi Sumatera Barat, sepanjang dalam

pelaksanaan bisa berlangsung secara baik, terutama

pemanfaatan lahan perkarangan rumah.

hal itu disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK

Pusat, Ny. Vita Gamawan Fauzi dalam sambutannya

yang dibacakan Ketua Tim Penggerak Provinsi

Sumbar, Ny. Nevi Irwan Prayitno pada peringatan

hari kesatuan gerak PKK ke-38 pada 2010, di

gubernuran, Senin.

Pada kesempatan itu, Ketua Tim Penggerak PKK

Sumbar, Nevi Irwan Prayitno mengatakan pihaknya

akan mengembangkan desa binaan di sembilan

daerah tertinggal yang ada di Sumbar.

Upaya itu, tambahnya, dilakukan untuk menekan

angka kemiskinan di sembilan daerah yang masih

masuk kategori tertinggal tersebut. Kabupaten/kota

yang dipilih itu, di antaranya Kabupaten Pesisir

Selatan, Solok Selatan, Kabupaten Solok, Pasaman,

Mentawai. n UH

Hatta: Pengentasan Kemiskinan Harus Sejalan Pertumbuhan Ekonomi

MENTERI Kordinator Perekonomian, hatta

Rajasa mengatakan, pengentasan kemiskinan

nasional harus berbarengan dengan peningkatan

pertumbuhan ekonomi. “Pengentasan kemiskinan

harus sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.

Keduanya harus dilakukan secara bersamaan,”

katanya di Bogor, Minggu (5/12).

hatta Raja menyatakan hal itu saat menjadi

pemateri pada diskusi panel yang digagas Ikatan

Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) di IICC

Kota Bogor sebagai rangkaian Muktamar-V.

Muktamar-V ICMI dilangsungkan di Kota Bogor

pada 4-7 desember 2010 yang dihadiri sekitar 1.000

peserta dari berbagai penjuru tanah air.

Menurut hatta Rajasa, baik pengentasan

kemiskinan maupun pertumbuhan ekonomi,

sama-sama penting dalam kerangka membangun

Indonesia yang kuat, kokoh dan mandiri.

“oleh karena itu, Penanganan masalah

kemiskinan dan pembangunan perekonomian

harus dilakukan berbarengan,” tegasnya.

dengan pengentasan kemiskinan dan pening-

katan pertumbuhan ekonomi yang dilakukan secara

berbarengan, hatta meyakini ke depan Indonesia

dapat mewujudkan visi nasional membangun

perekonomian yang berkeadilan. n UH

JaFKHaiRi

Menteri Kordinator Perekonomian Hatta Rajasa.

iStimewa

Vita Gamawan Fauzi

Page 54: Progres Desember 2010

52 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES

Lensa Peristiwa

Wakil Presiden RI Boediono selaku Ketua TNP2K tengah melakukan pemukulan gong sebagai tanda dibukanya acara pertemuan konsolidasi kelembagaan penanggulangan kemiskinan pusat dan daerah.

“Pertemuan non formal di luar ruangan” antara Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana dengan TNP2K.

Sekretaris Eksekutif TNP2K Bambang Widianto (kanan) berbincang dengan Tonno Supranoto Kepala Sekretariat TNP2K (kiri) dan Suahasil Nazara Ketua Tim Pokja TNP2K, seputar persiapan acara penandatanganan kesepakatan pusat dan daerah tentang pelaksanaan percepatan penanggulangan kemiskinan.

Bambang Widianto selaku Sekretaris Eksekutif TNP2K sedang menandatangani piagam kesepakatan pusat dan daerah tentang koordinasi dan pengendalian pelaksanaan penanggulangan kemiskinan dalam rangka mempercepat penurunan tingkat kemiskinan dengan sasaran RPJMN 2010-2014.

Wakil Gubernur Kalimantan Barat bersama Wakil Gubernur Sumatera Utara tengah membahas sebuah artikel dalam majalah PROGRES.

Usai penutupan acara Konsolidasi Kelembagaan Penanggulangan Kemiskinan Pusat dan Daerah di Hotel Mercure Ancol, peserta melakukan foto bersama dengan Sekretaris Eksekutif dan Kepala Sekretariat TNP2K.

foto-foto: hamka kurniawan

52 Edisi 2 DESEmbEr 2010 PROGRES