program studi teknik arsitektur jurusan ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan...

99
TUGAS AKHIR SEKOLAH ALAM MURIA DI KABUPATEN KUDUS DENGAN PENDEKATAN SUSTAINABLE DESIGN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Arsitektur Disusun Oleh : Johan Kristiaji Nugroho NIM 5112410022 PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: others

Post on 21-Feb-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

TUGAS AKHIR

SEKOLAH ALAM MURIA DI KABUPATEN KUDUS

DENGAN PENDEKATAN SUSTAINABLE DESIGN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

ARSITEKTUR

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Arsitektur

Disusun Oleh : Johan Kristiaji Nugroho

NIM 5112410022

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

ii

Page 3: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

iii

Page 4: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

iv

Page 5: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) Tugas Akhir dengan

judul Sekolah Alam Muria di Kota Kudus dengan Pendekatan Arsitektur Sustainable

Design dengan baik dan lancer tanpa terjadi suatu halangan apapun yang mungkin dapat

mengganggu proses penyusunan LP3A Sekolah Alam Muria ini.

LP3A Sekolah Alam Muria ini disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan

akademik di Universitas Negeri Semarang serta landasan dasar untuk merencanakan

kembali Sekolah Alam Muria di Kota Kudus. Judul Tugas Akhir yang penulis pilih

adalah “ Sekolah Alam Muria di Kota Kudus”.

Dalam penyusunan LP3A Sekolah Alam Muria ini tidak lupa penulis untuk

mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing

sehingga dalam penyusunan LP3A Sekolah Alam Muria ini dapat terselesaikan dengan

baik. Ucapan terimakasih penulis tujukan kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan, kekuatan serta kemudahan sehingga

dapat menyelesaikannya dengan baik.

2. Bapak Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang

3. Bapak Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang

4. Bapak Dra. Sri Handayani, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas

Negeri Semarang

5. Bapak Teguh Prihanto, S.T., M.T., selaku Koor Prodi Teknik Arsitektur Universitas

Negeri Semarang

6. Bapak Ir. Eko Budi Santoso, M.T, selaku pembimbing yang memberikan arahan,

bimbingan, masukan dan persetujuan dalam penyusunan LP3A Sekolah Alam

Muria ini dalam membantu memperlancar Tugas Akhir

7. Bapak Teguh Prihanto, S.T, M.T, selaku pembimbing yang memberikan arahan,

bimbingan, masukan dan persetujuan dalam penyusunan LP3A Sekolah Alam

Muria ini dalam membantu memperlancar Tugas Akhir

v

Page 6: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

vi

Page 7: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir “Sekolah Alam Muria di Kabupaten Kudus Dengan Pendekatan

Sustainable Design” ini penulis persembahkan kepada :

1. Mama, Papa, dan keluarga tercinta, motivator terbesar dan terhebat dalam

hidupku yang tidak henti-hentinya selalu memberikan do’a, kasih sayang

dan semangat. Yang menjaga hidupku selama ini, yang memberikan

semua yang terindah dalam hidupku, atas segala pengorbanan dan

kesabarannya, mengantarkanku menuju gerbang kesuksesan.

2. Bapak Ir. Eko Budi Santoso, M.T, Bapak Teguh Prihanto, S.T., M.T ,

dan Bapak Ir. Didik Nopianto Agung Nugradi, M.T yang telah

membimbing, memberi masukan, dan motivasi sampai terselesaikannya

skripsi ini.

3. Pacarku Nina Yulia, serta Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan

support.

4. Teman-teman Arsitektur UNNES terimakasih atas kebersamaannya, dan

canda tawanya. Success all.

5. Semua pihak lain yang tidak bisa saya sebut satu persatu yang telah

berpartisipasi dalam pembuatan skripsi ini.

6. Almamater tercinta

vii

Page 8: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

ABSTRAK

SEKOLAH ALAM MURIA DI KOTA KUDUS (Dengan Pendekatan Sustainable Design)

Oleh : Johan Kristiaji Nugroho Dosen Pembimbing : Ir. Eko Budi Santoso, M.T.; Teguh Prihanto, S.T., M.T. Prodi S1 Teknik Arsitektur, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik UNNES

Sekolah alam merupakan salah satu pendidikan alternatif berbasis lingkungan yang

sedang berkembang di Indonesia, seperti hal nya di Sekolah Alam Indonesia yang di

Bandung, Jurang Doank milik artis Dik Doank yang berada di Tangerang, Green School

yang berada di Bali Sekolah alam Bogor, dan Sekolah alam Indonesia yang berada di

bandung. Sekolah alam adalah sekolah yang menggunakan lingkungan sekolah sebagai

arena belajar dan berinteraksi dengan masyarakat. Hal ini membantu siswa berkembang

menjadi manusia yang berkarakter. Manusia yang tidak saja mampu memanfaatkan alam,

namun juga dapat mencintai dan memelihara alam. Begitu pula di Kota Kudus, hampir

semua sekolah tidak mempergunakan lingkungan di sekitar untuk belajar. Tidak adanya

pelajaran tentang bagaimana bertani, berkebun, maupun beternak. Sekolah yang mampu

mengajarkan kemampuan memanfaatkan alam namun juga dapat memelihara alam untuk

kehidupan selanjutnya.

Peran pendidikan yang sedemikian penting memunculkan gagasan baru dimana

upaya untuk meningkatkan taraf pendidikan penduduk tidak hanya berasal dari sektor

pendidikan formal saja melainkan juga dari sector pendidikan non formal. Konsep awal

pendidikan non formal muncul sekitar tahun 60-an hingga awal tahun 70-an (Philip

Coombs dan Manzoor A., P.H 1985). Kehadiran pendidikan non formal marak di awal-

awal tahun 1970-an terutama disebabkan oleh adanya kebutuhan akan pendidikan yang

begitu luas terutama di negara-negara berkembang.

Sekolah Alam muncul karena adanya ketidakberesan dalam sistem pendidikan

konvensional. Sekolah Alam muncul sebagai alternatif lembaga pendidikan yang berbasis

alam. Belajar dari alam tentunya sangat bagus dalam pendidikan, namun masih banyak

permasalahan kalau hanya belajar dari alam saja. Misalnya dalam hal teknologi yang

lebih canggih Sekolah Alam tidak semata memanfaatkan alam saja melainkan harus

melihat teknologi yang lebih baru juga. Selain itu Sekolah Alam juga perlu merapikan

kurikulumnya karena walaupun mengenalkan apa saja yang ada di alam, akan tetapi

Sekolah Alam perlu standar agar mutunya terjamin.

Pada Tugas Akhir objek perancangan Sekolah Alam Muria ini memiliki jenis

bangunan sebagai sarana pendidikan berbasis alam dan bangunan yang menyesuaikan

alam. Pengertian yang dimaksud dalam hal ini adalah berkaitan dengan disiplin ilmu

viii

Page 9: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

arsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk

Sekolah Alam.

Sustainable design adalah sebuah pendekatan untuk merancang dan bukan sebuah

penilaian estetika maka sustainable design bukanlah merupakan sebuah style. Pendekatan

ini juga dapat digunakan untuk perancangan semua jenis proyek dalam skala apapun.

Tujuan utama pendekatan ini adalah meningkatkan kualitas yang artinya menciptakan

kualitas bangunan yang lebih baik untuk manusia, produk yang lebih baik untuk

digunakan dan tempat yang lebih baik untuk dihuni.Sustainable design juga menekankan

pencarian solusi rancangan yang seimbang terhadap permasalahan lingkungan,

kenyamanan, estetika, serta biaya.

Kata Kunci : Sekolah Alam, Kota Kudus, Sustainable Design.

ix

Page 10: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………..ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

PERNYATAAN………………………………………………………………….iv KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Tujuan ...................................................................................................... 2

1.3 Manfaat ..................................................................................................... 2

1.4 Lingkup Pembahasan ................................................................................ 2

1.5 Metode Pembahasan ................................................................................. 3

1.6 Sistematika Pembahasan .......................................................................... 3

1.6 Alur Pikir ................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Sekolah Alam ............................................................................ 6

2.1.1 Pendidikan ...................................................................................... 6

2.1.2 Hakekat Pendidikan ....................................................................... 7

2.1.3 Unsur-unsur Pedidikan ................................................................... 8

2.2 Sekolah Alam............................................................................................ 9

2.2.1 Pengertian Sekolah Alam ............................................................... 9

2.2.2 Tujuan ........................................................................................... 10

2.2.3Permasalahan Sekolah Alam ........................................................ 10

2.2.4 Fungsi ........................................................................................... 11

2.2.5 Metode Belajar ............................................................................. 11

x

Page 11: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

2.2.6 Karakteristik Sekolah Alam ........................................................................... 11

2.2.7 Konsep Pendidikan ......................................................................................... 13

2.2.8 Sistem Pendidikan .......................................................................................... 14

2.2.9 Penerapan Teori Belajar pada Pendidikan Sekolah Alam .............................. 15

2.2.10 Hubungan Antara Perkembangan dengan Belajar ....................................... 16

2.2.11 Waktu Pembelajaran dan Kurikulum ........................................................... 18

2.2.11System Kegiatan Sekolah Reguler dan Sekolah Alam .................................. 19

2.3 Dunia Perkembangan Anak ............................................................................................ 20

2.3.1 Klasifikasi pada Masa Anak-anak .................................................................. 20

2.3.2 Karakter Anak ................................................................................................ 21

2.3.3 Kebutuhan Anak ............................................................................................. 22

2.3.4 Tinjauan Keruangan (Anak dan Lingkungan Belajar) ................................... 24

2.3.5 Studi Komparasi ............................................................................................. 26

2.4 Pengertian Sustainable Design ....................................................................................... 38

2.4.1 Prinsip Sustainable Design ............................................................................. 38

2.4.2 Konsep Sustainable ........................................................................................ 39

2.4.3 Aspek-aspek dalam Sustainable Design ......................................................... 41

2.4.4 Contoh Penerapan Bangunan Sustainable Design ......................................... 42

2.5 Strategi Mewujudkan Sekolah Alam .............................................................................. 49

2.5.1 Strategi dan Metode Pembelajaran ................................................................. 50

2.5.2 Strategi Pemilihan Lokasi .............................................................................. 50

2.5.3 Manajemen Ruang .......................................................................................... 50

2.5.4 Efisiensi Energi .............................................................................................. 50

2.5.5 Konsep Material ............................................................................................. 50

BAB III TINJAUAN LOKASI ............................................................................................... 52

3.1 Tinjauan Umum .............................................................................................................. 52

3.1.1 Aspek Fisik ..................................................................................................... 52

3.1.2 Aspek Non Fisik ............................................................................................ 56

3.1.3 Kebijakan dan Rencana Perkembangan Kota ................................................ 57

3.1 Tinjauan Tapak ......................................................................................................... 59

3.1 Lokasi Tapak ............................................................................................................. 60

BAB IV PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN................................ 64

4.1 Pendekatan Aspek Fungsional ........................................................................................... 64

Page 12: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

4.1.1 Analisa Kegiatan Pelaku dan Analisa Sirkulasi ........................... 66

4.1.2 Analisa Kebutuhan Ruang ........................................................... 69

4.1.3 Analisa Studi Kapasitas dan Besaran Ruang ................................ 75

4.2 Pendekatan Aspek Kontekstual ............................................................. 85

4.2.1 Lokasi Tapak ................................................................................ 85

4.2.2 Kondisi Eksisting Tapak ............................................................... 85

4.2.3 Analisa Zonning ........................................................................... 87

4.3 Pendekatan Aspek Sustainable .............................................................. 91

4.3.1 Tujuan Sustainable Desaign ......................................................... 91

4.3.2 Penerapan Sustainable Desaign .................................................... 92

4.3.3 Pendekatan Green Architecture .................................................... 96

4.4 Pendekatan Aspek Kinerja dan Struktur ................................................ 98

4.4.1 Sistem Modul ................................................................................ 98

4.4.2 Sistem Konstruksi dan Struktur .................................................. 100

4.4.3 Analisa Sistem Utilitas ............................................................... 109

4.4.4 Analisa Lansekap ........................................................................ 112

4.4.5 Analisa Sirkulasi Kawasan ......................................................... 114

4.5 Pendekatan Aspek Arsitektural ........................................................... 116

4.5.1 Pendekatan Arsitektur Sustainable ............................................. 116

4.5.2 Tampilan Bangunan .................................................................... 118

4.5.3 Interior Bangunan ....................................................................... 120

4.5.4 Massa Bangunan ......................................................................... 121

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ..............................

5.1 Konsep Aspek Fungsional .................................................................... 123

5.1.1 Pelaku, Aktivitas, dan Kebutuhan Ruang ................................... 123

5.1.2 Kelompok Ruang, Hubungan Ruang, dan Sirkulasi ................... 129

5.1.3 Zonning Ruang ........................................................................... 134

5.2 Konsep Aspek Kontekstual ................................................................. 135

5.2.1 Lokasi dan Site ........................................................................... 135

5.3 Konsep Aspek Teknis .......................................................................... 136

5.3.1 Sistem Modul .............................................................................. 136

5.3.2 Sistem Struktur ........................................................................... 136

5.3.3 Bahan Material ........................................................................... 137

5.4 Konsep Aspek Kinerja ......................................................................... 138

Page 13: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

5.4.1 Sistem Pencahayaan ............................................................................... 138

5.4.2 Sistem Utilitas .......................................................................................... 140

5.4.3 Jaringan Keamanan ................................................................................ 146

5.5 Konsep Aspek Arsitektural ............................................................................. 147

5.5.1 Konsep Tata Lansekap........................................................................... 147

5.5.2 Konsep Tata Massa Bangunan ............................................................ 148

5.5.3 Konsep Pra Perancangan....................................................................... 149

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 JENIS PEMBATAS RUANGAN ............................................................................. 23

GAMBAR 2.2 TINGGI BATASAN RUANG .................................................................................. 24

GAMBAR2.3 SIRKULASI UDARA ANAKSEHAT . ................................................................. 25

GAMBAR2.4 PENCAHAYAAN ALAMIANAK ........................................................................ 26

GAMBAR 2.5 RUANG GERAK ANAK ......................................................................................... 26

GAMBAR 2.6 SEKOLAH ALAM BOGOR ..................................................................................... 28

GAMBAR 2.7 SUASANA BELAJAR DI SEKOLAH ALAM BOGOR ............................................. 29

GAMBAR 2.8 SEKOLAH ALAM INDONESIA .............................................................................. 31

GAMBAR 2.9 SALAH SATU KEGIATAN DI SEKOLAH ALAM INDONESIA ............................... 32

GAMBAR 2.10 SAUNG KELAS ................................................................................................... 34

GAMBAR 2.11JOGJA GREEN SCHOOL..................................................................................... 35

GAMBAR 2.12PADEPOKAN / RUANG KELAS & SAUNG JOGJA GREEN SCHOOL ............ 37

GAMBAR 2.13SUASANA BELAJAR MENGAJAR JOGJA GREEN SCHOOL ......................... 38

GAMBAR 2.14TEORI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN ...................................................... 44

GAMBAR 2.15 LINGKUNGAN RUMAH DR. HEINZ FRICK ................................................... 46

GAMBAR 2.16 TALANG HORISONTAL DAN VERTIKAL PENGUMPUL AIR HUJAN ................ 47

GAMBAR 2.17 PINTU GESER ..................................................................................................... 48

GAMBAR 2.18 PAGAR TERAS ................................................................................................... 49

GAMBAR 2.19 PENGGUNAAN KERAMIK BEKAS PADA KAMR MANDI .................................. 49

GAMBAR 2.20 KAYU BEKAS DIGUNAKAN SEBAGAI PLAFOND ............................................. 50

GAMBAR 2.21 TANGGA DARI BATU ALAM BEKAS ................................................................ 50

GAMBAR 2.22 JENDELA NAKO DENGAN SIRIP, LUBANG ANGIN, PINTU JALUSI ................. 51

GAMBAR 2.23 TANAMAN RAMBAT PADA DINDING EKSTERIOR .......................................... 51

GAMBAR 2.24 EKSTERIOR, INTERIOR RUMAH GLACIER ...................................................... 52

GAMBAR 2.25 INTERIOR GLACIER .......................................................................................... 52

GAMBAR 2.26 GREEN ROOF DAN TAMPAK DEPAN ................................................................ 53

GAMBAR 3.1 PETA KUDUS ....................................................................................................... 55

GAMBAR 3.2 KRITERIA SITE .................................................................................................... 59

GAMBAR 3.3 LOKASI TAPAK .................................................................................................... 65

xiv

Page 15: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

GAMBAR 3.4 LOKASI TAPAK .................................................................................................... 68

GAMBAR 3.5 UKURAN SITE ...................................................................................................... 69

GAMBAR 3.6 POTONGAN SITE .................................................................................................. 69

GAMBAR 3.7 POTONGAN JALAN DEPAN SITE ......................................................................... 69

GAMBAR 3.8 KONDISI SITE ....................................................................................................... 70

GAMBAR 4.1 KEGIATAN SEKOLAH ALAM MURIA ................................................................. 72

GAMBAR 4.2 SKEMA KEGIATAN ANAK DIDIK ........................................................................ 73

GAMBAR 4.3 SKEMA KEGIATAN PENGAJAR ........................................................................... 73

GAMBAR 4.4 SKEMA KEGIATAN PENGELOLA ........................................................................ 74

GAMBAR 4.5 SKEMA KEGIATAN PENGUNJUNG ...................................................................... 74

GAMBAR 4.6 SKEMA KEGIATAN SERVICE .............................................................................. 75

GAMBAR 4.7 KONDISI EKSISTING ............................................................................................ 91

GAMBAR 4.8 KONDISI EKSISTING ............................................................................................ 91

GAMBAR 4.9 JALAN SETAPAK SEKOLAH ALAM MURIA ........................................................ 92

GAMBAR 4.10 TOPOGRAFI SUNGAI DAN PERTANIAN ........................................................... 93

GAMBAR 4.11 KONSEP PENCAPAIAN SITE .............................................................................. 94

GAMBAR 4.12 ANALISA KEBISINGAN ...................................................................................... 95

GAMBAR 4.13 KONSEP VIEW ................................................................................................... 95

GAMBAR 4.14 KONSEP KLIMATOLOGI .................................................................................... 96

GAMBAR 4.15 KONSEP PENDEKATAN SUSTAINABLE DESAIGN ............................................ 97

GAMBAR 4.16 SUSTAINABLE DESAIGN PROSES ..................................................................... 98

GAMBAR 4.17 PENCAHAYAAN ALAMI ..................................................................................... 99

GAMBAR 4.18 CROSS VENTILATION ....................................................................................... 99

GAMBAR 4.19 MATERIAL BAMBU ......................................................................................... 101

GAMBAR 4.20 MATERIAL BESI BEKAS .................................................................................. 101

GAMBAR 4.21 BANGUNAN ROOSTER .................................................................................... 102

GAMBAR 4.22 KOLAM IKAN .................................................................................................. 102

GAMBAR 4.23 CURTAIN WALL.............................................................................................. 102

GAMBAR 4.24 GREEN ROOF .................................................................................................. 102

GAMBAR 4.25 CLIMATE CHANGE .......................................................................................... 103

Page 16: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

GAMBAR 4.26 DESAIN MENYATU DENGAN ALAM ............................................................. 103

GAMBAR 4.27 ILUSTRASI MODUL HORIZONTAL ................................................................. 104

GAMBAR 4.28 ILUSTRASI MODUL VERTIKAL ...................................................................... 105

GAMBAR 4.29 RUMAH RANGKA KAYU ................................................................................ 106

GAMBAR 4.30 RUMAH RANGKA KAYU DAN BATA ............................................................. 107

GAMBAR 4.31 RUMAH RANGKA BATA................................................................................. 107

GAMBAR 4.32 RUMAH RANGKA BETON .............................................................................. 107

GAMBAR 4.33 KONSTRUKSI BAMBU ..................................................................................... 108

GAMBAR 4.34 LANTAI DARI SUSUNAN BAMBU .................................................................. 113

GAMBAR 4.35 DINDING DARI BAMBU .................................................................................. 113

GAMBAR 4.36 SKEMA LISTRIK PLN ...................................................................................... 114

GAMBAR 4.37 SKEMA JARINGAN KOMUNIKASI .................................................................. 115

GAMBAR 4.38 SKEMA DISTRIBUSI AIR DOWN FEED ........................................................... 115

GAMBAR 4.39 SKEMA SANITASI ........................................................................................... 116

GAMBAR 4.40 SKEMA AIR HUJAN ......................................................................................... 116

GAMBAR 4.41 SKEMA ANALISIS SAMPAH ........................................................................... 117

GAMBAR 4.42 KOLAM IKAN .................................................................................................. 118

GAMBAR 4.43 SKETSA FASADE BANGUNAN 1 .................................................................... 124

GAMBAR 4.44 SKETSA FASADE BANGUNAN 2 .................................................................... 124

GAMBAR 4.43 SKETSA FASADE BANGUNAN 3 .................................................................... 124

GAMBAR 5.1 HUBUNGAN RUANG .......................................................................................... 136

GAMBAR 5.2 SIRKULASI RUANG PENDIDIKAN PAUD ...................................................... 136

GAMBAR 5.3 SIRKULASI RUANG PENDIDIKAN TK ............................................................. 137

GAMBAR 5.4 SIRKULASI RUANG PENDIDIKAN SD ............................................................. 137

GAMBAR 5.5 SIRKULASI RUANG PENGELOLA ...................................................................... 138

GAMBAR 5.6 SIRKULASI RUANG PENUNJANG ...................................................................... 138

GAMBAR 5.7 SIRKULASI RUANG SERVIS .............................................................................. 139

GAMBAR 5.8 KONSEP ZONNING ............................................................................................ 146

GAMBAR 5.9 KONSEP EKSISTING SITE ................................................................................. 146

GAMBAR 5.10 BATAS-BATAS SITE ........................................................................................ 147

Page 17: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

GAMBAR 5.11 KONSEP PENCAHAYAAN ALAMI ................................................................. 150

GAMBAR 5.12 KONSEP PENCAHAYAAN BUATAN .............................................................. 151

GAMBAR 5.13 KONSEP PENGHAWAAN ALAMI ................................................................... 152

GAMBAR 5.14 SKEMA PENYEDIAAN LISTRIK PLN .............................................................. 153

GAMBAR 5.15 SKEMA JARINGAN KOMUNIKASI .................................................................. 154

GAMBAR 5.16 SKEMA SISTEM DISTRIBUSI DOWN FEED .................................................... 155

GAMBAR 5.17 SKEMA SANITASI .......................................................................................... 156

GAMBAR 5.18 SKEMA AIR HUJAN ......................................................................................... 157

GAMBAR 5.19 SKEMA PENGOLAHAN SAMPAH ................................................................... 158

GAMBAR 5.20 SISTEM KEAMANAN ...................................................................................... 159

GAMBAR 5.21 KOLAM IKAN .................................................................................................. 159

GAMBAR 5.22 KONSEP TATA MASA BANGUNAN ................................................................ 160

GAMBAR 5.23 KELAS INDOOR BAMBU ................................................................................ 161

GAMBAR 5.24 KELAS OUTDOOR BAMBU ............................................................................. 162

GAMBAR 5.25 KAMAR MANDI BAMBU ................................................................................ 163

Page 18: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 WAKTU PEMBELAJARAN DAN KURIKULUM SEKOLAH ALAM ....................... 17

TABEL 2.2 SYSTEM KEGIATAN SEKOLAH REGULER DAN SEKOLAH ALAM ................... 19

TABEL 2.3KLASIFIKASI PADA MASA ANAK - ANAK .......................................................... 20

TABEL 2.4RUANG GERAK BERMAIN DALAM RUANG .......................................................... 22

TABEL 2.5RUANG GERAK BERMAIN DI LUAR RUANG BERDASARKAN USIA ANAK . 22

TABEL 2.6WAKTU PEMBELAJARAN DAN KURIKULUM SEKOLAH ALAM BOGOR ............... 29

TABEL 2.7 MATA PELAJARAN JOGJA GREEN SCHOOL ....................................................... 38

TABEL 2.8 STUDI PERBANDINGAN TEMPAT SEKOLAH ALAM ........................................... 39

TABEL 3.1 LUAS TANAH MENURUT KEMIRINGAN ................................................................. 57

TABEL 3.2 SARANA PENDIDIKAN ............................................................................................. 60

TABEL 3.3 PENDISTRIBUSIAN KEGIATAN................................................................................ 61

TABEL 4.1 KEBUTUHAN RUANG BERDASARKAN MACAM DAN PELAKU KEGIATAN . 67

TABEL 4.2 ANALISA BESARAN KELOMPOK RUANG PENERIMA ........................................... 81

TABEL 4.3 ANALISA BESARAN KELOMPOK RUANG PENGELOLA ......................................... 81

TABEL 4.4 ANALISA BESARAN RUANG PENDIDIKAN PAUD - TK - SD .......................... 82

TABEL 4.5 ANALISA BESARAN KELOMPOK RUANG PENUNJANG ......................................... 84

TABEL 4.6 ANALISA BESARAN RUANG KELOMPOK RUANG SERVICE ................................. 85

TABEL 4.7 TOTAL BESARAN RUANG ....................................................................................... 85

TABEL 4.8 JENIS BAMBU DAN CIRI - CIRINYA ........................................................................ 86

TABEL 4.9 ANALISA ARSITEKSTUR SUSTAINABLE ............................................................... 98

TABEL 5.1 KEBUTUHAN RUANG BERDASARKAN MACAM DAN PELAKU KEGIATAN 128

TABEL 5.2 PENGELOMPOKAN RUANG .................................................................................. 134

xiii

Page 19: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah memang memegang peranan penting dalam mengembangkan kemampuan

pada siswa. Sekolah yang berkualitas baik, akan menghasilkan lulusan yang baik, bukan

lulusan terbaik karena dari bimbingan belajar yang membuat berkualitas baik.Namun sekolah

yang ada saat ini lebih mengutamakan pengembangan aspek kognitif pada siswa dalam

proses belajar mengajar, sekolah lebih memprioritaskan evaluasi pada kemampuan akademis

semata, karena telah terdapat pedoman penilaian yang jelas dan dapat dipahami oleh para

orang tua. Padahal untuk menghadapi dunia yang selalu berubah kemampuan menghafal saja

masih kurang. Ada hal yang lebih penting dari sekedar kemampuan menghafal, yaitu

kemampuan dalam memperoleh informasi atau data, memahami, mengelola, dan

memanfaatkannya agar dapat menjawab tantangan dan memecahkan persoalan dalam

kehidupan diluar sekolah.

Sekolah alam merupakan salah satu pendidikan alternatif berbasis lingkungan yang

sedang berkembang di Indonesia, seperti hal nya di Sekolah Alam Indonesia yang di

Bandung, Jurang Doank milik artis Dik Doank yang berada di Tangerang, Green School yang

berada di Bali Sekolah alam Bogor, dan Sekolah alam Indonesia yang berada di bandung..

Sekolah alam adalah sekolah yang menggunakan lingkungan sekolah sebagai arena belajar

dan berinteraksi dengan masyarakat. Hal ini membantu siswa berkembang menjadi manusia

yang berkarakter. Manusia yang tidak saja mampu memanfaatkan alam, namun juga dapat

mencintai dan memelihara alam.Begitu pula di Kota Kudus, hampir semua sekolah tidak

mempergunakan lingkungan di sekitar untuk belajar. Tidak adanya pelajaran tentang

bagaimana bertani, berkebun, maupun beternak. Sekolah yang mampu mengajarkan

kemampuan memanfaatkan alam namun juga dapat memelihara alam untuk kehidupan

selanjutnya.

Karena itu, di kota Kudus perlu sebuah sekolah yang sesuai dengan kebutuhan akan

pendidikan yang menekankan pada keterampilan dalam memecahkan masalah. Untuk

mengatasi permasalahan tersebut diperlukan perencanaan dan perancangan tentang Sekolah

1

Page 20: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Alam di Kudus yang memiliki kualitas pendidikan dengan mutu yang lebih baik serta

berbasis terhadap alam.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan LP3A ini adalah memperoleh suatu landasan desain studio

gambar tugas akhir sekolah alam yang sesuai, jelas dan layak, dengan penekanan sustainable

design.

1.3 Manfaat

a. Subjektif

Guna memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Tugas Akhir sebagai

syarat kelulusan Sarjana Strata 1 (S-1) pada Jurusan Arsitektur Universitas Negeri

Semarang (UNNES).

b. Objektif

Pengetahuan sebagai implementasi konsep sustainable design. Dan sebagai

landasan perancangan sekolah alam yang berdasarkan sutainable.

1.4. Lingkup Pembahasan

a. Ruang Lingkup Substansial

Pembahasan mencakup hal – hal yang berkaitan dengan pengertian Sekolah

Alam dengan penekanan sustainable design yang berfungsi sebagai sarana pendidikan

berbasis alam dan bangunan yang menyesuaikan alam. Pengertian yang dimaksud

dalam hal ini adalah berkaitan dengan disiplin ilmu arsitektur dan ditekankan pada

aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam.

Sustainable design adalah sebuah pendekatan untuk merancang dan bukan

sebuah penilaian estetika makasustainable designbukanlah merupakan sebuahstyle.

Pendekatan ini juga dapat digunakan untuk perancangan semua jenis proyek dalam

skala apapun. Tujuan utama pendekatan ini adalah meningkatkan kualitas yang artinya

menciptakan kualitas bangunan yang lebih baik untuk manusia, produk yang lebih baik

untuk digunakan dan tempat yang lebih baik untuk dihuni.Sustainable design juga

menekankan pencarian solusi rancangan yang seimbang terhadap permasalahan

lingkungan, kenyamanan, estetika, serta biaya.

2

Page 21: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

b. Ruang Lingkup Spasial

Secara administratif tapak perencanaan sekolah alam ini berada di Jalan Kudus-

Colo, Kajar, Muria, Kabupaten Kudus.

1.5Metode Pembahasan

Metode Pembahasan dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu memaparkan

dan menguraikan data, kemudian dianalisa untuk memperoleh suatu kesimpulan.

Pengumpulan data diperoleh dengan cara :

a. Studi Literatur

Studi literatur yaitu koleksi data referensi kepustakaan sebagai acuan dalam

perencanaan dan perancangan.

b. Observasi Lapangan

Observasi lapangan dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pendataan

langsung di lokasi.

c. Interview

Interview dilakukan dengan dialog langsung baik dengan pelaku aktifitas maupun

pengelola untuk menggali data mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan topik.

1.6. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan

dan Perancangan Arsitektur ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang, tujuan, dan sasaran, lingkup pembahasan, metode

pembahasan dan sistematika pembahasan serta alur bahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menguraikan tentang tinjauan umum mengenai pendidikan, Sekolah Alam, serta studi

perbandingan Sekolah Alam yang sudah ada, juga tinjauan khusus mengenai

penekanan desain yang dipilih, yakni Sustainable Design.

BAB III TINJAUAN KOTA KUDUS

Menguraikan tentang tinjauan Kota Kudus beserta peraturan dan kebijakan pada

daerah setempat.

3

Page 22: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

BAB IV PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Menguraikan dasar – dasar pendekatan dan menguraikan pendekatan fungsional,

kinerja, teknis, konstektual, dan arsitektural.

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Menguraikan konsep dasar perencanaan dan perancangan serta program perancangan

yang berisi program ruang dan kebutuhan luas tapak sebagai pedoman perancangan

fisik bangunan Sekolah Alam di Kota Kudus.

4

Page 23: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Alur Pikir AKTUALITA - Meningkatnya antusiasme dan kewaspadaan masyarakat terhadap isu pemanasan global yang diakibatkan karenakurangnya penanaman hutan kembali. - Pentingnya membentuk generasi penerus bangsa yang memiliki kecintaan terhadap alam. - Sekolah alam merupakan alternatif bangunan pendidikan yang terbukti efisien menggunakan alam sebagai sarana belajar dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar. URGENSI Kebutuhan akan instansi pendidikan yang berkonsep Sekolah Alam di Kota Kudus dalam menggunakan sumber daya alam dan lokal sebagai arena belajar dan berinteraksi. ORIGINALITAS Merencanakan suatu Sekolah Alam dengan penekanan desain Sustainable Design dengan sarana dan prasarana yang edukatif, inovatif, dan atraktif.

TUJUAN

Untuk mewadahi kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Sekolah Alam Kota Kudus.

SASARAN Tersusunnya usulan langkah pokok proses (dasar) perencanaan dan perancangan Sekolah Alam Kota Kudus melalui aspek-aspek panduan perancangan dan alur pikir proses penyusunan LP3A dan Desain Grafis yang akan

dikerjakan.

RUANG LINGKUP Substansial : Perencanaan dan perancangan Sekolah Alam Kota Kudus sebagai suatu bangunan massa banyak yang memiliki keterpaduan dengan konteks sekitarnya dan memenuhi kebutuhan fasilitas, sarana, dan prasarana, pengelola, maupun pengunjung fasilitas ini. Spasial : Perencanaan dan perancangan Sekolah Alam Kota Kudus ini berada di Kota Kudus.

STUDI BANDING DATA TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS Analisa terhadap komplikasi data, tinjauan dan hasil studi banding dengan pendekatan yang mengacu pada aspek

fungsional, kontekstual, kinerja, teknis, dan arsitektural

FEED BACK

PENDEKATAN DESAIN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) Sekolah Alam Kota Kudus

5

Page 24: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Sekolah Alam

2.1.1 Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Pendidikan bisa saja bermula dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh

banyak orang dengan memainkan musik dan membacakan bayi dalam kandungan dengan

harapan bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, 1991:232, tentang Pengertian Pendidikan, yang

berasal dari kata “didik”, Lalu kata ini mendapat awalan kata “me” sehingga menjadi

“mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi

latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan

pikiran.

Peran pendidikan yang sedemikian penting memunculkan gagasan baru dimana upaya

untuk meningkatkan taraf pendidikan penduduk tidak hanya berasal dari sektor pendidikan

formal saja melainkan juga dari sector pendidikan non formal. Konsep awal pendidikan non

formal muncul sekitar tahun 60-an hingga awal tahun 70-an (Philip Coombs dan Manzoor A.,

P.H 1985). Kehadiran pendidikan non formal marak di awal-awal tahun 1970-an terutama

disebabkan oleh adanya kebutuhan akan pendidikan yang begitu luas terutama di negara-

negara berkembang.

UU Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 26 ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan non formal

diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang

berfungsi sebagai pengganti, penambah dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka

mendukung pendidikan sepanjang hayat. Kemudian pada ayat 2 menjelaskan lebih lanjut

bahwa pendidikan non formal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik (warga

belajar) dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta

pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Selanjutnya pada ayat 3 ditegaskan bahwa

pendidikan non formal meliputi (a) pendidikan kecakapan hidup (life skill) ; (b) pendidikan

anak usia dini; (c) pendidikan kepemudaan; (d) pendidikan pemberdayaan perempuan; (e)

6

Page 25: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

pendidikan keaksaraan; (f) pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja; (g) pendidikan

kesetaraan; (h) serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan

peserta didik.

Pendidikan non formal dapat berupa sekolah yang kini sedang marak dikembangkan.

Sekolah tersebut adalah Sekolah Alam. Sekolah Alam adalah sekolah dimana alam digunakan

sebagai media pembelajaran. Lingkungan Sekolah Alam terasa natural dengan bangunan sekolah

yang hanya berupa rumah panggung yang biasa disebut sebagai saung yang dikelilingi oleh

berbagai kebun buah, sayur, bunga bahkan areal peternakan, bukan suasana gedung bertingkat

dan megah sebagai ruang kelas. Keberagaman dipandang sebagai sesuatu yang unik di Sekolah

Alam, dan keseragaman tidak dipandang dari apa yang dikenakan, tapi pada akhlak, perilaku dan

sikap serta semangat belajar dan rasa ingin tahu mereka.

2.1.2 Hakekat Pendidikan

Hakekat pendidikan merupakan kegiatan formal yang melibatkan

guru,murid,kurikulum,evaluasi,adminitrasi yang secara stimultan memproses peserta didik

menjadi lebih bertambah pengetahuan,skil,dan nilai kepribadiannya.Menurut Mudyaharjo

proses kegiatan pendidikan ditandai dengan :

a. Masa Pendidikan (12 tahun)

Masa pendidikan berlangsung dalam waktu terbatas yaitu masa periode masa anak

dan dewasa.

b. Lingkungan Pendidikan

Pendidikan berlangsung dalam lingkungan yang diciptakan khusus untuk

menyelenggarakan pendidikan.Secara teknis pendidikan berlangsung dikelas.

c. Bentuk Kegiatan

Isi pendidikan tersusun secara terprogram dalam bentuk kurikulum.Tujuan

Tujuan pendidikan ditentukan oleh pihak luar.tujuan pendidikan terbatas pada

pengembangan kemampuan – kemampuan tertentu.

7

Page 26: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

2.1.3 Unsur – Unsur Pendidikan

a.Anak didik

Banyak batasan tentang anak, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun dari segi agama,

yaitu :

1) Anak adalah individu yang mempunyai potensi fisik dan psikis

2) Anak adalah individu yang membutuhkan bantuan

3) Menurut Aristoteles, anak ialah individu yang berada pada usia 0;0-7;0 (Sujanto

Agus,1997).

4) Anak diartikan sebagai kabar baik

“ Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi khabar gembira kepadamu seorang anak

yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang

seperti dia.” (Q.S.Maryam:7).

5) Anak diartikan sebagai keturunan sekaligus sebagai hiburan

Dan orang – orang yang berkata: “Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri –

isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami

imam bagi orang – orang yang bertaqwa.” (Q.S. Al Furqon:74).

6) Anak diartikan sebagai perhiasan hidup di dunia

“ Harta dan anak – anak adalah perhiasan kehidupan dunia…” (Q.S. Al

Kalfi:46). b. Pendidik

Pendidik dalam arti sederhana adalah semua orang yang dapat membantu

perkembangan kepribadian seseorang dan mengarahkannya pada tujuan pendidikan.

Pendidik adalah anggota masyarakat yang bertugas membimbing, mengajar, dan atau

melatih peserta didik.

c. Alat pendidik

MenurutTirtorahardjo, U. (1994:56), alat – alat pendidikan dapat diklasifikasikan

menjadi :

1) Alat pendidikan Preventif

Dimaksudkan untuk mencegah anak sebelum ia berbuat sesuatu yang tidak baik.

2) Alat Pendidikan Kuratif

8

Page 27: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Dimaksudkan untuk memperbaiki karena anak didik telah melakukan pelanggaran

sesuatu atau telah berbuat sesuatu yang buruk.

3) Lingkungan Pendidikan

Lingkungan merupakan salah satu unsur dalam pendidikan. Memahami lingkungan

pendidikan tidak dapat dipisahkan dari pemahaman akan konsepsi pendidikan itu

sendiri. Pendidikan merupakan suatu proses yang berlanjut terus – menerus. Sebagai

suatu proses, pendidikan akan berlangsung dalam berbagai situasi dan lingkungan.

4) Tujuan pendidikan

Supaya proses pendidikan dapat mencapai hasil secara efektif dan efisien.

2.2 Sekolah Alam

2.2.1 Pengertian Sekolah Alam

Sekolah Alam adalah fasilitas pendidikan yang filosofi dasarnya kembali pada tujuan

penciptaan manusia, yaitu menjadi rahmat bagi sekalian alam.Sekolah Alam memiliki fungsi

dan tingkatan yang sama dengan sekolah konvensional, memiliki kurikulum Departemen

Pendidikan Nasional yang ditambah dengan kurikulum sekolah alam yaitu kurikulum

kepemimpinan dan akhlak yang terinspirasi oleh keteraturan alam, juga dua penekanan aspek

visual – spasial, kinestetik, dan naturalis pada penggunaan metode Multiple Intelegence

System.

Sekolah Alam adalah sekolah dengan konsep pendidikan berbasis alam semesta.

Lingkungan Sekolah Alam sungguh terasa natural dengan bangunan sekolah yang hanya

berupa rumah panggung yang biasa disebut sebagai saung yang dikelilingi oleh berbagai

kebun buah, sayur, bunga bahkan areal peternakan.

Sejak dini anak – anak dikenalkan dengan lingkungan kehidupan nyata. Anak – anak

Sekolah Alam dibebas,kan untuk tidak berseragam, justru mengenakan pakaian bermain

lengkap dengan sepatu boot-nya yang membuat mereka bebas untuk bereksplorasi dengan

lingkungannya. Keberagaman dipandang sebagai sesuatu yang unik di Sekolah Alam dan

keseragaman tidak dipandang dari apa yang dikenakan, tapi pada akhlak, perilakudan sikap

serta semangat belajar dan rasa ingin tau mereka.

Secara ideal, dasar konsep tersebut berangkat dari nilai – nilai Al-Qur’an dan sunnah,

yang menyatakan bahwa hakikat penciptaan manusia adalah untuk menjadi kholifah di muka

bumi. Hakikat tujuan pendidikan adalah membantu anak didik tumbuh menjadi manusia yang

9

Page 28: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

berkarakter. Menjadi menusia yang tidak saja mampu memanfaatkan apa yang tersedia di

alam, tetapi juga mampu mencintai dan memelihara lingkungannya. Pengetahuan bukanlah

barang yang harus kita miliki.

Pengetahuan adalah sebuah fungsi. Sebagai sebuah fungsi, kita harus mempelajari

semua pengetahuan yang membantu kita berubah menjadi lebih baik. Belajar adalah proses

menggunakan pengetahuan sebagai penuntun perjalanan mendekati kesempurnaan secara

konstan. Belajar adalah proses menjadi secara konstan. Karena menjadi merupakan proses

yang tidak pernah berakhir, belajar adalah satu – satunya proses kehidupan yang tidak pernah

selesai. Itulah antara lain yang menjadi landasan lahirnya Sekolah Alam.

Sejak dini, anak – anak Sekolah Alam diperkenalkan dengan berbagai kegiatan yang

aneh untuk takaran anak seusia mereka disekolah lain. Mereka telah biasa melakukan bisnis

dengankegiatan “market day” yaitu siswa diajarkan usaha jual – beli dari dan untuk mereka.

Ada acara “Open House” yang merupakan kegiatan tahunan, dimana setiap siswa mendapat

peran untuk menjadi tuan rumah bagi tamu undangan yang hadir untuk melihat kemajuan

Sekolah Alam. Kegiatan OTFA (Out Tracking Fun Adventure) yang merupakan kegiatan luar

sekolah favorit, tapi tidak sekedar darma wisata atau rekreasi. Dua kegiatan ini mengenalkan

dan mendekatkan siswa pada proses dan bukan pada hasil.

2.2.2 Tujuan

Tujuan dari Sekolah Alam ini adalah menyediakan suatu wadah pendidikan bagi anak

tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD)

dengan alternatif pembelajaran berbasis alam untuk mewujudkan sekolah yang berkualitas

baik.

Sekolah yang didirikan dengan keinginan untuk mengubah paradigma bahwa sekolah

yang berkualitas tidak hanya dilakukan secara formal pada umumnya. Paradigma yang ada

berdampak bahwa pendidikan berkualitas adalah pendidikan yang formal. Untuk mengubah

hal tersebut diperlukan sistem pendidikan yang berkualitas dan kreatif, tidak bergantung pada

alat peraga yang relatif mahal, tetapi mengacu pada alam sebagai sumber ilmu pengetahuan. 2.2.3 Permasalahan Sekolah Alam

Sekolah Alam muncul karena adanya ketidakberesan dalam sistem pendidikan

konvensional. Sekolah Alam muncul sebagai alternatif lembaga pendidikan yang berbasis

alam. Belajar dari alam tentunya sangat bagus dalam pendidikan, namun masih banyak

permasalahan kalau hanya belajar dari alam saja. Misalnya dalam hal teknologi yang lebih

canggih Sekolah Alam tidak semata memanfaatkan alam saja melainkan harus melihat

10

Page 29: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

teknologi yang lebih baru juga. Selain itu Sekolah Alam juga perlu merapikan kurikulumnya

karena walaupun mengenalkan apa saja yang ada di alam, akan tetapi Sekolah Alam perlu

standar agar mutunya terjamin. 2.2.4 Fungsi

Merupakan bangunan fasilitas pendidikan yang mewadahi kegiatan belajar jenjang :

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD).

Ketidakberesan pendidikan yang ada mendorong terbentuknya sekolah dengan konsep baru

yang dapat meningkatkan mutu pendidikan. Sekolah Alam muncul sebagai alternatif

pendidikan yang berbasis alam.

2.2.5 Metode Belajar

Di sekolah alam metode belajar mengajar lebih banyak menggunakan action learning

dimana anak belajar melalui pengalaman (anak mengalami dan melakukan langsung).

Dengan mengalami langsung anak atau siswa diharapkan belajar dengan lebih bersemangat,

tidak bosan, dan lebih aktif. Adapun metode belajarnya sebagai berikut :

a. Dalam membentuk akhlaqul karimah, digunakan metode keteladanan. Guru harus

mencontohkan akhlaq secara nyata kepada siswa.

b. Dalam membentuk logika ilmiah, digunakan metode spider – web, alam & bisnis

sebagai media belajar. Guru memfasilitasi siswa berinteraksi dengan alam dengan

rangkaian tema/projek pembelajaran sedemikian rupa sehingga anak mendapatkan

pemahaman yang holistik tentang alam semesta.

c. Dalam membentuk jiwa kepemimpinan, digunakan metode out – bound sebagai

media belajar. Guru melakukan aktivitas out – bound secara praktis bersama siswa.

d. Dalam membentuk jiwa wirausaha, digunakan metode magang agar murid

berinteraksi dengan unit, pelaku dan lingkungan bisnis.

e. Waktu Pembelajaran Dan Kurikulum

2.2.6 Karakteristik Sekolah Alam

1) Para murid lebih banyak belajar di alam terbuka

Di sekolah alam proses pembelajaran tidak seperti di sekolah formal yang banyak

menggunakan ruang kelas dalam kegiatan belajar mengajar. Sekolah alam lebih banyak

belajar di alam terbuka dalam kegiatan belajar mengajarnya.

11

Page 30: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Gambar 2.1 Saung-saung di Sekolah Alam

Sumber: www.sekolahalamindonesia.org

2) Konsep learning to do

Pembelajaran di Sekolah Alam lebih kepada belajar melakukan sesuatu jadi tidak

hanya belajar teori saja.

Gambar 2.2 Fun Cooking

Sumber: www.sekolahalamindonesia.org

3) Alam sebagai objek pembelajaran

Alam sebagai objek pembelajaran para murid diharapkan nanti mereka lebih aware

terhadap alam dan tahu aplikasi dari pengetahuan yang dipelajari dari alam. Tidak hanya

teori saja tapi pernah mengalami pembelajaran secara langsung dari alam.

Gambar 2.3 Belajar dari Alam

Sumber: www.sekolahalamindonesia.org

12

Page 31: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

4) Peduli terhadap lingkungan

Penggunaan alam sebagai objek belajar juga bertujuan agar murid lebih peduli

terhadap lingkungan dan bias menerapkan pengetahuan yang dipelajari di kemudian hari.

Gambar 2.4 Recycling Garden

Sumber: www.sekolahalamindonesia.org

5) Tanpa IT pembelajaran tetap berjalan

Tanpa adanya sarana IT pembelajaran di Sekolah Alam tetap berjalan karena alam

sebagai objek utama dalam Sekolah Alam.

Gambar 2.5 Alat Peraga

Sumber: www.sekolahalamindonesia.org

2.2.7 Konsep Pendidikan

Konsep Sekolah Alam adalah konsep belajar aktif, menyenangkan dengan

menggunakan alam sebagai media langsung untuk belajar. Sekolah Alam berusaha

menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan, dimana suasana belajar tidak

menegangkan, komunikasi antara guru dan siswa juga hangat dan juga mementingkan

pada active learningdimana siswa tidak berfokus pada buku – buku pelajaran saja tapi

mengalami langsung apa yang mereka pelajari, bisa lewat percobaan, observasi dan lain

sebagainya. Sekolah Alam lebih memanfaatkan alam sebagai media untuk siswa belajar

langsung.

13

Page 32: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

a. Fun Learning (Belajar yang menyenangkan)

Belajar di alam terbuka secara naluriah akan menimbulkan suasana ‘fun’, tanpa tekanan

dan jauh dari kebosanan. Dengan demikian akan tumbuh kesadaran pada anak bahwa

‘learning is fun’dan sekolah identic dengan kegembiraan sehingga membangun

motivasi belajar Anak.

b. Belajar sambil bermain

Kemampuan dasar untuk membangun jiwa keingintahuan, kemampuan melakukan

observasi dan membuat hipotesa, serta kemampuan menerapkan metode berpikir

ilmiah.

c. Learning By Doingor Active Learning (Belajar dengan melakukan atau Aktif Belajar)

Siswa mampu untuk bereksplorasi, memecahkan masalah, bereksperimen dan

berkreasi.

d. Belajar dari Semua

Tidak hanya murid yang belajar. Gurupun belajar dari murid, bahkan orang tua juga

belajar dari guru dan anak – anak. Di Sekolah Alam anak – anak tidak hanya belajar di

kelas tetapi di mana saja dan pada siapa saja. Mereka belajar tidak hanya dari buku tapi

dari apa saja yang ada di sekelilingnya. Dan yang jelas mereka belajar tidak untuk

mengejar nilai, tapi untuk bisa memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan sehari – hari. 2.2.8 Sistem Pendidikan

a. Jarang atau bahkan tidak menerapkan sistem pemberian PR.

b. Pengajaran tentang tanggung jawab dan disiplin diri diajarkan.

c. Mengajarkan siswa belajar tidak hanya berdasarkan atau mengandalkan text book, tapi

juga belajar aktif. Belajar dengan aktif dengan situasi, kondisi.

d. Komunikasi antara siswa dan guru yang menyenangkan diharapkan akan memberikan

motivasi belajar yang besar untuk siswa dan menumbuhkan minat akan apa yang

dipelajari.

e. Situasi belajar yang menyenangkan, dukungan komunikasi yang hangat antara guru dan

siswa memudahkan anak dalam beradaptasi dan memahami dirinya sendiri.

f. Dalam keseharian kita sama sekali tidak akan menemukan proses belajar dalam artian

“formal” dan konvensional.

g. Tidak ada bangku dan meja layaknya sebuah kelas, karena anak – anak dapat belajar

dengan duduk bersila atau bahkan selonjoran di mana saja di lantai tempat mereka

belajar.

14

Page 33: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

h. Tidak adanya murid yang mengenakan pakaian seragam.

2.2.9 Penerapan Teori Belajar pada Pendidikan Sekolah Alam a. Prinsip Belajar Carl Rogers

Rogers menganjurkan pendekatan pendidikan sebaiknya mencoba membuat belajar dan

mengajar lebih manusiawi, lebih personal dan berarti.

1) Keinginan untuk belajar

Keinginan ini dapat mudah dilihat dengan memperhatikan keingintahuan yang

sangat dan seorang anak ketika dia menjelajahi (mengeksplor) lingkungannya.

Keingintahuan anak yang sudah melekat atau sudah menjadi sifatnya untuk belajar

adalah asumsi dasar yang penting untuk pendidikan humanistic. Anak diberikan

kebebasan untuk memuaskan keingintahuan mereka tanpa dihalangi serta menemukan

sesuatu yang penting dan berarti tentang mereka.

2) Belajar secara signifikan

Terjadi ketika belajar dirasakan relevan terhadap kebutuhan dan tujuan siswa. Jika

siswa belajar dengan baik dan cepat, humanis menganggap ini adalah belajar secara

signifikan. Belajar mempunyai tujuan dan kenyataannya dimotivasi oleh kebutuhan

untuk tahu.

3) Belajar tanpa ancaman

Belajar yang paling baik adalah memperoleh dan menguasai suatu lingkungan yang

bebas dari ancaman. Bahkan membuat kesalahan tanpa mengalami sakit hati karena

kritik dan celaan.

4) Belajar atas inisiatif sendiri

Belajar akan paling signifikan dan meresap ketika belajar itu atas inisiatif nya sendiri

dan ketika belajar melibatkan perasaan dan pikiran itu sendiri. Belajar atas inisiatif

sendiri melibatkan semua aspek seseorang, kognitif, efektif. Siswa akan merasa dirinya

lebih terlibat dalam belajar, lebih menyukai prestasi dan paling penting lebih dimotivasi

untuk belajar.

5) Belajar dan berubah

Belajar yang paling bermanfaat adalah belajar tentang proses belajar. Pengetahuan

berada dalam keadaan yang terus berubah secara konstan, apa yang dibutuhkan

seseorang adalah individu yang mampu belajar dalam lingkungan yang mampu berubah. b. Menurut Teori Carl Rogers

15

Page 34: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Dalam keseharian di sekolah alam sama sekali tidak ditemukan proses belajar dalam

artian “formal” dan konvensional. Dalam sekolah alam rasa keingintahuan anak dapat

tersalurkan. Apapun yang mereka inginkan dapat mereka temukan di sekolah alam. Anak

diberikan kebebasan untuk memuaskan keingintahuan mereka tanpa dihalangi oleh ruang

kelas, pakaian, peraturan sekolah yang “mematikan” daya kreativitas maupun guru yang

terlalu mengatur sehingga merekadapat menemukan sesuatu yang penting dan berarti tentang

mereka dan dunia yang mengelilinginya dalam kegiatan belajar mereka.

Siswa tidak hanya belajar dari teori – teori belaka yang diberikan oleh guru, mereka

justru memperoleh pengetahuan dari apa yang mereka amati dan mereka perhatikan melalui

proses belajar mereka. Kemampuan dasar yang ingin ditumbuhkan pada anak – anak di

sekolah alam adalah kemampuan membangun jiwa, keinginan melakukan observasi,

membuat hipotesa, serta kemampuan berfikir ilmiah. Belajar di alam terbuka secara naluriah

akan menimbulkan suasana fun, tanpa tekanan dan jauh dari kebosanan. Dengan demikian

akan tumbuh kesadaran pada anak – anak bahwa learning is fun, dan sekolah pun menjadi

identik dengankegembiraan.

Siswa belajar tidak hanya dengan mendengar penjelasan guru, tetapi juga dengan

melihat, menyentuh, merasakan dan mengikuti keseluruhan proses dari setiap pembelajaran.

Di sini anak juga diarahkan untuk memahami potensi dasarnya sendiri. Setiap anak di hargai

kelebihannya dan dipahami kekurangannya. Mereka diarahkan untuk belajar secara aktif. Di

mana guru berperan sebagai fasilitator.

Siswa belajar tidak untuk mengejar nilai, tetapi untuk memanfaatkan ilmunya dalam

kehidupan sehari – hari. Menjadikan anak memiliki logika berpikir yang baik, mencermati

alam lingkungannya menjadi media belajarnya dengan metode action learning dan diskusi.

Anak – anak,tidak hanya belajar di kelas, tetapi mereka belajar dari mana saja dan dari siapa

saja. Mereka tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga belajar dari alam sekelilingnya. 2.2.10 Hubungan Antara Perkembangan dengan Belajar

Kegiatan yang ada di sekolah alam seperti Outbound, Kebun dan Ternak, Market Day,

Outing, Muhadhoroh dan Audiensi, Ramadhan Camp dan I’tikaf, OTFA (Out Tracking Fun

Adventure), dan renang merupakan aktivitas yang banyak menggunakan kemampuan motorik

para siswa. Secara langsung dan tidak langsung, kegiatan belajar yang bersifat eksplorasi dan

kegiatan penunjang lainnya merupakan bentuk aktivitas yang baik untuk perkembangan

motorik.

16

Page 35: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Pada sekolah alam ini, usia siswa yang bersekolah berkisar antara 3 – 12 tahun. Tahap

perkembangan kognitif yang dilalui pada usia tersebut adalah :

a. Pra – operasianal

Kemampuan berbahasa mereka dapat terasah dengan baik karena adanya program

pembelajaran yang berbentuk diskusi. Siswa dapat mengemukakan pendapat, pikiran

kepada guru dan teman – teman mereka. Selain itu, siswa dapat meningkatkan rasa

percaya diri dan kemandirian mereka. Setiap masalah yang ada di alam diamati oleh

siswa, dipahami dan dijadikan bahan pembelajaran dan tambahan pengetahuan dengan

sendirinya sesuai dengan pemahaman mereka. Siswa juga meniru apa yang di lakukan

oleh guru mereka kemudian dikembangkan sesuai dengan pemahaman mereka.

b. Operasional konkret

Anak memahami aspek – aspek kumulatif materi, seperti volume dan jumlah

melalui kebun dan ternak, Market Day.

c. Formal operasional

Pelajaran pada sekolah formal umumnya dipelajari dengan cara mengaitkan

langsung teori yang ada dengan kenyataannya, sehingga mereka mampu

menghipotesiskan sendiri sesuai dengan pemahaman mereka. Dengan sekolah alam,

tidak ada mata pelajaran yang dipelajari secara khusus. Semuanya dipelajari dengan

metode tertentu secara bersamaan. Karena kemampuan berpikir abstrak sudah

berkembang dengan baik, maka mereka dapat memahami satu pengetahuan secara

keseluruhan.

Secara gambaran umum, perkembangan moral dan sosial dari setiap siswa

merupakan aspek yang juga diamati, dikembangkan di sekolah alam ini. Melalui

kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah alam baik yang dipelajari langsung maupun

kegiatan penunjang lainnya mampu mengasah kemampuan sosial siswa sehingga siswa

memiliki kemampuan yang maksimal.

Terlebih lagi, dasar pendirian dari sekolah alam ini berdasarkan ajaran yang ada

dalam agama, sehingga dalam penerapannya mengikuti apa yang telah dianjurkan dalam

ajaran agama. Meskipun peraturan yang ada di sekolah ini tidak bersifat otoriter dan

mengikat sepenuhnya (formal dan konvensional seperti sekolah pada umumnya), tapi

siswa diberikanpengetahuan bahwa semua yang ada di lingkungan mereka memiliki

aturan tersendiri sehingga siswa menyadari persisnya sebagai anggota masyarakat.

17

Page 36: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

2.2.11 Waktu Pembelajaran dan Kurikulum

Tabel 2.1 Waktu pembelajaran dan kurikulum sekolah alam

SD TK dan PAUD

Waktu pembelajaran - SD Kelas 1 – 2 : - Play Group (2-4Tahun)

Senin – jum’at Senin - Jum'at

Pkl 08.00 – 14.00 Pkl 08.00 - 10.30 WIB

- SD Kelas 3 – 6 : - TK (4-6 Tahun)

Senin – jum’at Senin - Jum'at

Pkl 08.00 – 16.00 Pkl 08.00 - 12.30 WIB

Kurikulum - Pendidikan agama - Pendidikan agama

- Bahasa (Indonesia, - Bahasa

Inggris, Jawa) - Kognitif dan daya cipta

- Daya pikir (Sains dan - Seni dan daya cipta

matematika, Sains dan - Sains dan teknologi

teknologi), Seni dan - Pendidikan jasmani

daya cipta : (Kesenian - Keterampilan dan

(seni rupa,seni musik, wirausaha

seni gerak) - Pendidikan lingkungan

- Pendidikan jasmani : - Farming

Olahraga dan - Outbond

kesehatan

- Kewirausahaan :

- Keterampilan dan

bisnis

- Sosial dan

kemasyarakatan :

PKPS dan karakter

- Pendidikan lingkungan

- Farming

- Outbond

18

Page 37: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Materi ajar Pra sekolah adalah murni bermain.Melalui aneka permainan edukatif siswa

membangun keberanian, kreativitas dan kepercayaan diri hingga belajar mengenal huruf dan

angka.

Sekolah dasar adalah masa transisi dari masa kanak – kanak menuju masa remaja awal.

Maka proses pembelajaran yang sesuai adalah model bermain sambil belajar.

2.2.12 System Kegiatan Sekolah Reguler dan Sekolah Alam

Tabel 2.2 System Kegiatan Sekolah Reguler dan Sekolah Alam

Sekolah Reguler Sekolah Alam

System Kegiatan - Masuk Kelas Jam 7:00 - Masuk Jam 06:30

Pagi. untuk olahraga.

- Memulai Pelajaran - Jam 7:00 Memulai

pertama (jam 7:00- pelajaran di outdoor 1

8:00). Jam (7:00-08:00).

- Pergantian jam - Sarapan Pagi ½ jam

berikutnya pelajaran (8:00-8:30)

ke-2 (Jam 8:00-9:00). - Memulai Pelajaran Ke

- Jam 9 Pagi Istirahat 2 (8:30-9:30).

tanpa ada kegiatan 1/2 - Berkebun (9:30-10:00)

jam (Jam 9:00-9:30). - Memulai Pelajaran Ke-

- Jam 9:30 memulai 3 (10:00-11:00).

pelajaran ke-3 (Jam - Tidur Siang (11:00-

9:30-10:30) 12:00)

- 10:30 melanjutkan - Makan siang 1/2

pelajaran ke-4 kembali (12:00-12:30)

(Jam 10:30-11:30). - Pelajaran ke-4 (12:30-

- Jam 11:30-12:00 13:30)

Istirahat Ke-2 1/2 jam - Seni, Musik, Religius,

tanpa ada kegiatan. dan Outbond (13:30-

- Jam terakhir mata 14:00).

pelajaran ke-5 (Jam - Pelajaran Ke-5 (14:00-

12:00-13:00) 15:00).

19

Page 38: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

- Jam 13:00 Pulang. - 15:00 Pulang.

2.3 Dunia Perkembangan Anak

Dunia anak adalah dunia bermain. Dunia anak adalah dunia belajar. Itu adalah

pandangan yang sama bagi anak. Seorang anak suka bermain dan belajar. Seorang anak

belajar sambil bermain. Seorang anak bermain sambil belajar. Cara belajar seorang anak

adalah melalui bermain. Pembelajaran adalah model permainan kreativitas yang tiada habis –

habisnya. Bermain adalah dunia kerja anak usia pra sekolah dan menjadi hak setiap anak

untuk bermain, tanpa dibatasi usia.

Dalam pasal 31 Konvensi Hak – Hak Anak (1990) disebutkan : “hak anak untuk

beristirahat dan bersantai, bermain dan turut serta dalam kegiatan – kegiatan rekreasi yang

sesuai dengan usia anak yang bersangkutan dan untuk turut serta secara bebas dalam

kehidupan budaya dan seni”. Melalui bermain, anak dapat memetik berbagai manfaat bagi

perkembangan aspek fisik – motorik, kecerdasan dan sosial emosional.

Ketiga aspek ini saling menunjang satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Bila salah

satu aspek tidak diberikan kesempatan untuk berkembang, akan terjadi ketimpangan.

Mengapa melalui kegiatan bermain? Karena bermain adalah aktivitas yang menyenangkan

dan merupakan kebutuhan yang sudah melekatdalam diri setiap anak. Dengan demikian anak

dapat belajar berbagai ketrampilan dengan senang hati, tanpa merasa terpaksa atau dipaksa

untuk mempelajarinya. 2.3.1 Klasifikasi pada masa anak – anak

Klasifikasi pada masa anak – anak dibedakan berdasarkan tahap – tahap

perkembangan anak secara biologis, psikologis, dan pendidikan yang harus diberikan

pada anak usia tertentu.

20

Page 39: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Tabel 2.3 Klasifikasi Pada masa anak - anak

Klasifikasi Biologis Psikologis Didaktis

Masa Bayi Intatik Ketergantungan Mutlak di bawah

(masa menyusui) dengan orang lain asuhan orang tua

Masa Pra Sekolah Latent Pengenalan dunia luar Permulaan pendidikan

(3 – 5 tahun) (perkembangan awal) dengan panca indera jasmani dan latihan

panca indera

Masa Sekolah Latent – Pra pubertas Penemuan diri dan Memulai pembentuka

(6 - 12 tahun) (kematangan biologis) kepekaan sosial watak dan mental

2.3.2 Karakter Anak

a. Karakter Psikologi Anak

Usia awal masa kanak-kanak adalah masa kritis bagi perkembangan kepribadian dan

sikap sehingga usia tersebut diistilahkan dengan “golden age”. Pada dasarnya anak-anak

memiliki kreativitas alamiah yang perlu dikenali dan dirangsang sejak dini sehingga anak

harus mendapatkan bimbingan dan pengasuhan yang terencana, sistematis dan terprogram.

Dengan pola pengasuhan dan bimbingan yang sistematis anak mengalami perkembangan

dan pertumbuhan yang maksimal.Contoh karakter dominan anak berkaitan dengan

psikologi anak

1) Bebas dan dinamis

2) Aktif dan selalu ingin tahu

3) Bermain

b. Karakter Gerak Anak

Secara umum, anak bergerak secara aktif, bebas, dan spontan. Bergerak dengan bebas

karena anak tidak suka diatur. Bergerak dengan spontan, yaitu melakukan kegiatan yang

dianggapnya menarik. Anak lebih suka melakukan kegiatan yang berlari, melompat –

lompat daripada kegiatan dengan tenang. Selain itu, anak – anak lebih suka melakukan

kegiatan dalam ruang di atas lantai daripada harus duduk di kursi.

c. Karakter Fisik Anak

Karakter fisik anak dapat mempengaruhi perancangan. Faktor yang mempengaruhi

adalah tinggi badan dan ruang gerak anak. Tinggi badan dan ruang gerak akan

berpengaruh pada penataan ruang serta kenyamanan gerak dan visual.

21

Page 40: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Tabel 2.4 Ruang Gerak Bermain dalam ruang

Usia (tahun) tinggi (m) Ruang Gerak (m2)

2– 4 0.95 0.71

4– 7 1.10 0.95

7 – 11 1.25 1.21

11– 13 1.38 1.50

Sumber : Osmond, 1974

Tabel 2.5 Ruang Gerak Bermain di luar Ruang Berdasarkan usia anak

Usia (tahun) Tinggi (m) Ruang Gerak (m2)

2 – 4 1.22 1.20

4 – 7 1.53 1.80

7 – 11 1.83 2.60

11 – 13 2.14 3.60

Sumber : Osmond, 1974

2.3.3 Kebutuhan Anak

Anak membutuhkan lingkungan yang dapat memberikan rasa aman,nyaman, bebas,

hangat dan akrab, dan juga yang dapat merangsang perkembangan fisik motoriknya. a.

Adanya rasa aman dan nyaman

Menyediakan lingkungan fisik yang aman dan nyaman di mana kegiatan yang

dilakukan oleh anak mudah diawasi orang dewasa sebagai pengawas sekaligus fasilitator

jika terjadi sesuatu pada anak. b. Adanya rasa bebas

Agar anak dapat dengan bebas bergerak sesuai dengan keinginanya dan kebutuhannya

sehingga dapat memberikan kenyamanan gerak bagi anak untuk melakukan kegiatan.

Sebaiknya ruang – ruang yang disediakan dapat memberikan kebebasan untuk melakukan

kegiatan tersebut. c. Adanya rasa hangat dan akrab

Dapat menciptakan suasana ruang yang akrab dapat membantu anak untuk merasa

lebih nyaman. Bisa melalui desain interior bangunan yang sesuai dengan karakter anak

(penggunaan furniture dan warna interior dinding).

22

Page 41: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

d. Merangsang perkembangan fisik dan motorik

Dengan menyediakan ruang yang menarik bagi anak dengan sarana dan prasarana

yang mendukung.

Di dalam lingkungan Sekolah Alam, kepekaan anak dapat dirangsang dengan

mendidik panca indera anak dengan materi-materi alam (tanaman, hewan, air, dsb)

sehingga diri anak sendirilah yang belajar untuk membuka diri menjadi reseptif dan peka.

Mata untuk mengamati, hidung untukmencium, mulut untuk merasakan, telinga untuk

mendengar, kulit untuk merasakan (Teori utama tentang cara belajar anak).

1) Indera Penglihatan

90% masukan indera untuk otak berasal dari sumber visual. Penglihatan

sekeliling merupakan alat belajar tak sadar yang sangat ampuh. Materi – materi alam

diatur supaya anak mengamati kehidupan mereka, perkembangannya setiap hari.

Gambar 2-6 Jenis Pembatas ruangan

Sumber : Hakim, R, 1993

Batasan ruang : tinggi di atas mata (sebagai perlindungan), tinggi sebatas dada

(membentuk ruang/enclosure), di bawah pinggang (pengatur/pembentuk sirkulasi),

setinggi lutut (pola pengarah), setinggi telapak kaki (sebagai penutup).

Gambar 2.7 Tinggi batasan ruang

Sumber : Hakim, R, 1993

2) Indera Penciuman

Daerah penciuman merupakan reseptor bagi endofrin yang menyuruh tanggapan

tubuh menjadi senang dan sejahtera. Manusia dapat meningkatkan kemampuan berpikir

secara kreatif sebanyak 30% saat diberikan bunga tertentu. Di lingkungan belajar dapat

23

Page 42: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

ditata tanaman yang menimbulkan bau menyegarkan dan menyenangkan.Bukaan ruang

memberi keleluasaan angin segar untuk masuk ke dalam ruang belajar.

3) Indera Pendengaran

Pendengaran bisa melatih kepekaan persepsi. Sering mendengar suara – suara

tertentu, anak akan bisa membedakan, apakah itu suara ayam, suara kambing, suara

sapi, suara kuda, dst.

4) Indera Peraba

Indera peraba dapat dilatih dengan tekstur materi alam yang mudah dipahami.

Dengan menyentuh tanaman dan hewan secara langsung, anak mudah merasakan,

memahami dan mengingatnya. Tekstur materi bangunan juga mendukung indera peraba

anak yang semakin mendekatkan perasaannya dengan alam. Bahan – bahan bangunan

alami yang dapat digunakan : batu, kayu, bambu, jerami.

2.3.4 Tinjauan Keruangan (Anak dan Lingkungan Belajar)

a. Ruang Sosial

Lingkungan belajar secara sosial adalah lingkungan di mana anak berinteraksi

dengan komunitasnya, baik dengan teman – teman sebaya ataupun dengan yang lebih

muda atau lebih tua dari anak. Anak – anak harus merasa cocok dan sesuai dengan

lingkungan belajarnya sehingga anak akan belajar dengan rasa nyaman.

Gambar 2.8 Sirkulasi Udara

Sumber: dekorasirumah.org

b. Ruang fisik

Ruang fisik bagi anak-anak berhubungan dengan bentuk (pola ruang), warna,

tekstur, material, volume dan skala. Ruang fisik perlu diciptakan sesuai dengan karakter

anak sehingga anak merasa nyaman berada dalam ruang tersebut. Ada beberapa model

24

Page 43: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

ruang fisik bagi anak yang dibedakan berdasarkan bentuk (pola ruang), warna, tekstur,

material, volume dan skala, yaitu :

1) Ruang Aktif

Warna yang cerah, penuh dengan cahaya yang terang, ruang gerak bebas, pola,

warna, skala dan tekstur yang ramai. Ruang istirahat/tenang Warna yang lembut dan

sejuk, cahaya redup, pola, warna, skala dan tekstur yang teratur.

2) Ruang Aktif dan Tenang

Warna terang yang lembut, pola, warna, skala dan tekstur yang teratur, cahaya

terang, ruang gerak yang bebas.

Gambar 2.9 Pencahayaan Alami Anak

Sumber: http://iaa-untan.weebly.com/

c. Skala ruang

Skala ruang dapat dibentuk dengan permainan elemen – elemen horizontal dan

vertikal. Faktor penentu ruang salah satunya adalah dimensi tubuh.

1) Ketinggian rata – rata tiap kelompok umur :

a) Usia 3 tahun : 90 cm (h1)

b) Usia 5 tahun : 110 cm (h2)

c) Usia 8 tahun : 130 cm (h3)

d) Usia 12 tahun : 150 cm (h4)

Gambar 2.10 Ruang gerak anak

Sumber : Elizabeth G. Hainstock, 2008

25

Page 44: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

2) Rumus perhitungan ruang khusus anak :

a) Kesan intim : 1,5 x h1, 2, 3, 4

b) Kesan manusiawi : 1,5 x h1, 2, 3, 4

c) Kesan shock : > 10 x h1, 2, 3, 4

3) Rumus perhitungan ruang umum : Ketinggian

orang dewasa + ½ ketinggian anak

2.3.5 Studi komparasi

a. Sekolah Alam Bogor

1) Sejarah

Sekolah Alam Bogor didirikan pada tahun 2002 oleh anak – anak muda yang

tergabung dalam Yayasan Progress Insani. Pada awalnya sekolah ini bernama TK Alam

Lembah Parigi dan hanya membuka pendidikan program Taman Kanak – kanak dan

Kelompok Bermai (Playgroup).Lokasi sekolah terletak di di Jalan Arzimar II No. 16B

Kelurahan Tegalgundil Kota Bogor.

Pada tahun 2004, sekolah dipindahkan ke lokasi baru seluas 5000 m2 yang

terletak di Jalan Pangeran Ash-Shogiri 150 Kelurahan Tanah Baru Kota Bogor. Nama

sekolah diubah menjadi Sekolah Alam Bogor, dengan penambahan layanan program

pendidikan tingkat Sekolah Dasar. Setahun berikutnya Sekolah Alam Bogor membuka

layanan pendidikan untuk anakanak berkebutuhan khusus (special needs) dalam wadah

program Learning Support Center(LSC). Sekolah Alam Bogor memperoleh ijin

operasional dari Dinas Pendididikan Kota Bogor pada tahun 2005 dan terkreditasi pada

tahun 2008.

Konsep Sekolah Alam Bogor mengintegrasikan tiga pilar pendidikan, yaitu pilar

iman, ilmu dan kepemimpinan. Karena itu kurikulum Sekolah Alam Bogor bukan

hanya menekankan pada tercapainya tujuan akademik (kurikulum Diknas), melainkan

juga mengembangkan kurikulum non akademik khas Sekolah Alam Bogor.

Sekolah Alam Bogor terus menerus melakukan upaya perbaikan terutama pada

tiga hal yang menjadi pilar kunci mutu sekolah, yaitu peningkatan kualitas guru,

pengembangan metode pembelajaran yang efektif serta penyediaan sumber dan media

belajar yang memadai.

26

Page 45: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Gambar 2.11 Sekolah alam bogor

Sumber : www.sekolahalambogor.org

2) Visi Dan Misi Sekolah Alam Bogor

a) VISI

Menjadi sekolah percontohan tingkat nasional yang menerapkan pembelajaran

terintegrasi berbasis alam dan potensi lokal.

b) MISI

Menyiapkan generasi pemimpin peradaban. Membangun komunitas pembelajar.

3) Kebijakan Mutu Sekolah Alam Bogor

a) Menerapkan sistem manajemen yang profesional, partisipatif dan transparan.

b) Menyelenggarakan dan mengembangkan program pendidikan yang inovatif,

berkarakter, berbasis alam dan potensi lokal.

c) Mengembangkan SDM guru dan staf sekolah yang bersahabat, kreatif, berjiwa

pembelajar dan dapat menjadi teladan.

4) Konsep Pendidikan

Sekolah alam adalah sebuah model pendidikan yang berusaha mengadaptasi apa

yang telah dibuktikan oleh Rasulullah SAW pada masanya ke masa kini dan masa di

mana generasi Rabbani kelak menjadi pemimpin di muka bumi. Sekolah Alam

berusaha mengembangkan pendidikan bagi semua (seluruh ummat manusia) dan belajar

dari semua (seluruh makhluk di alam semesta).

Gambar 2.12 Suasana belajar di Sekolah alam bogor

Sumber : http://www.sekolahalambogor.org/

27

Page 46: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Dalam konsep pendidikan Sekolah Alam Bogor, fungsi alam antara lain :

a) Alam sebagai ruang belajar

b) Alam sebagai media dan bahan ajar

c) Alam sebagai objek pembelajaran

Proses pembelajaran Sekolah Alam Bogor menyandarkan pada 4 (tiga) pilar

a) Pengembangan akhlak melalui teladan (Learning by Qudwah)

b) Pengembangan logika dan daya cipta melalui Expreriental Learning

c) Pengembangan kepemimpinan dengan metode Outbond Training

d) Pengembangan kemampuan berwirausaha

Tabel 2.6 Waktu pembelajaran dan kurikulum sekolah alam bogor

Play Group dan TK SD Learning Support

Center

Waktu Play Group (3 – 4 Tahun) SD Kelas 1 – 2 : LSC A

pembelajaran Senin – Jum’at Senin – Jum'at Senin – Jumat, Pukul

Pkl 08.00 – 10.30 WIB Pkl 08.00 – 14.00 09.00 – 12.30

TK (4 – 6Tahun) SD Kelas 3 – 6 : LSC B dab C

Senin – Jum'at Senin – Jum'at Senin – Jumat, Pukul

Pkl 08.00 – 12.30 WIB Pkl 08.00 – 16.00 08.00 – 13.30

Kurikulum Dienul Islam Dienul Islam : Aqidah, Program khusus anak

Bahasa Ibadah, Akhlaq yang berkebutuhan

Kognitif dan daya cipta Bahasa : Indonesia, khusus (Kelas

Seni dan daya cipta Inggris, Arab, Sunda Inklusif)

Sains dan teknologi Daya pikir : Sains dan Anak – anak yang

Pendidikan jasmani matematika membutuhkan

Keterampilan Sains dan teknologi pendekatan waktu dan

danwirausaha Seni dan daya cipta : cara yang

Pendidikan lingkungan Kesenian (seni rupa, berbedadalam belajar

Farming seni musik, seni gerak) (LSC)

Outbond Pendidikan jasmani : atau di kelas reguler

Olahraga dan kesehatan dengan pendampingan

Kewirausahaan : guru bantu

28

Page 47: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Keterampilan dan bisnis

Sosial dan

kemasyarakatan : PKPS

dan karakter

Pendidikan lingkungan

Farming

Outbond

b. Sekolah Alam Indonesia (Sekolah Alam Ciganjur)

1) Sejarah

Pada awalnya Sekolah Alam Indonesia adalah Sekolah Alam Ciganjur.

Sekolah yang didirikan dengan keinginan untuk mengubah paradigma bahwa

sekolah yang berkualitas selalu mahal.

Paradigma yang ada berdampak bahwa pendidikan berkualitas sulit dijangkau

oleh masyarakat bawah. Untuk mengubah hal tersebut diperlukan sistem pendidikan

yang berkualitas dan terjangkau, tidak bergantung pada alat peraga yang relatif

mahal, tetapi mengacu pada alam sebagai sumber ilmu pengetahuan.

Gambar 2.13 Sekolah alam indonesia

Sumber :http://www.sekolahalamindonesia.org/

2) Kurikulum dan konsep pendidikan

Kurikulum Sekolah Alam didasarkan atas tiga output proses pendidikan

Sekolah Alam. Ketiga output tersebut adalah :

a) Integritas Akhlaq

Dicapai dengan keteladanan; keteladanan guru, orang tua, serta semua

komponen Sekolah Alam.

b) Integritas Logika

Dicapai dengan model pembelajaran action learning, anak – anak belajar

langsung dari alam. Alam menjadi laboratorium bagi mereka.

29

Page 48: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

c) Kepemimpinan

Dicapai dengan metode outbound dan dynamic group.

Kurikulum Sekolah Alam mempunyai komposisi materi pembelajaran dengan

perbandingan 80:20, artinya sebanyak 80% merupakan kurikulum akhlak, sedangkan

20%-nya adalah kurikulum kognitif. Kurikulum model ini diambil karena

keberhasilan anak cenderung ditentukan oleh kecerdasan emosinya. Dalam

penyampaian pembelajaran, 70% kegiatan pembelajaran di Sekolah Alam merupakan

outdoor activity dan 30% lainnya adalah indoor activity. Materi pembelajaran

disampaikan secara active dan fun.

Mengenai konsep pembelajaran, sekolah alam memadukan antara kurikulum

sekolah internasional, kurikulum depdiknas, dan kurikulum khas sekolah alam. Rapor

yang diberikan kepada siswa ada dua, yaitu rapor akademis sesuai standar diknas dan

rapor khas SA berupa portofolio siswa.

Pada dasarnya materi yang diberikan di sekolah alam sama dengan sekolah

biasa, namun metode penyampaiannya menggunakan system spider web. Apabila

dalam membentuk logika ilmiah digunakan metode spider web, maka dalam

membentuk jiwa kepemimpinan digunakanmetode outbound. Mungkin outboundini

yang paling dikenal orang dari sekolah alam.

Gambar 2-14 Salah satu kegiatan di sekolah alam indonesia

Sumber :www.sekolahalamindonesia.org

(1) Kurikulum Pra Sekolah

(a) Program kemampuan dasar keislaman:

Tauhid,Ahlaq; Praktek Ibadah; Hafalan Al Qur’an yang sesuai; Hafalan Do’a Harian;

Sejarah nabi.

(b)Program kemampuan dasar umum :

Kemampuan berbahasa (Bahasa Indonesia, Bahasa Al Qur’an,

30

Page 49: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Bahasa Inggris), Daya fikir (Matematika dan Sains), Ketrampilan(melatih kemampuan

motorik halus dan kreatifitas), Pendidikan jasmani (outwardbound, renang, kebersihan

dan kesehatan).

(c) Program kemampuan sosial bermasyarakat dan kemampuan mengelola emosi.

(d) Program alam :

beternak, berkebun dan eksplorasi alam.

Program 9 pilar karakter yang diintregasikan ke dalam 4 program di atas

(1) Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya.

(2) Kemandirian dan tanggung jawab.

(3) Kejujuran, amanah dan diplomatis.

(4) Hormat dan santun.

(5) Dermawan, saling menolong dan kerja sama.

(6) Percaya diri, kreatif dan pekerja keras.

(7) Kepemimpinan dan keadilan.

(8) Baik dan rendah hati.

(9) Toleransi, kedamaian dan persatuan.

(2) Kurikulum Sekolah Dasar

(a) Bahasa Inggris

Diberikan setiap hari, lebih ditekankan kepada komunikasi. Mulai dari SD III,

grammarmulai diperhatikan lebih mendalam.

(b) Ilmu pengetahuan

Direncanakan dengan melihat kebutuhan dan keadaan siswa pada saat itu. Siswa

harus berekspresi dan diberi kesempatan untuk bereksperimen dan dapat

membuat laporannya. Tidak tertutupkemungkinan siswa mengadakan field trip

untuk menunjang pelajaran atau topik yang sedang diberikan.

(c) Matematika

Diberikan melalui permainan dan eksperimen dan setiap pelajaran ditujukan agar

siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari. Problem

solvingdiberikan untuk setiap pokok bahasan dan bertujuan agar siswa terlatih

kemampuannya dalam memecahkan masalah.

(d) Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih sering diintregasikan dengan mata pelajaran lain seperti socialStudies dan

PPKn atau Budi Pekerti. Siswa banyak memperoleh kesempatan dalam menulis

31

Page 50: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

untuk mengungkapkan pendapatnya dan menulis hasil kunjungan atau hasil

survey, handwriting, creative writingdan free writingmerupakan kegiatan yang

siswa peroleh dalam kegiatan bahasa.

(e) Pendidikan Agama

Lebih menekankan kepada penerapannya sehari-hari. Untuk siswa SD diwajibkan

membawa perlengkapan sholat. Pembelajaran Al Qur’an diberikan seminggu

empat kali. Tidak tertutup kemungkinan pada suatu saat semua siswa akan

mengadakan field tripke luar.

(f) Olah Raga

Berenang dilakukan 2 pekan sekali dan diharapkan siswa tidak mambawa

perlengkapan yang berlebihan.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)mulai diterapkan pada tahun ajaran 2004 –

2005 terintregasi dengan 9 pilar karakter, seperti yang juga diterapkan di pra sekolah.

(3) Sarana dan Prasarana

(a) Laboratorium alam

Tumbuhan dan hewan untuk kegiatan : farming, gardening, sains.

(b) Ruang kelas

Untuk kelompok kecil (maksimum 20 anak per kelas).

Gambar 2.15 Saung kelas

Sumber :http://www.sekolahalamindonesia.org/

(c) Ruang minat belajar

Laboratorium komputer, bengkel seni, ruang computer.

(d) Ruang penunjang

Taman bermain, masjid, kamar mandi, tempat wudhu.

(e) Sarana Lain

Olahraga & Outward Bound, Music.

32

Page 51: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

c. Jogja Green School

1) Sejarah

Jogja Green School bediri pada tahun 2010 adalah sebuah model pendidikan

berbasiskan sistem belajar dengan alam sebagai laboratorium utamanya yang

bernuansa menyenangkan bagi siswa dan guru. Laboratorium kehidupan dimana

hubungan keterkaitan manusia dan alam dijalin dan dirangkai dalam kenyataan

kehidupan (keseharian).

Hal ini menjadikannya sebagai tempat yang dapat memperkaya kesadaran dan

rasa cinta pada alam, bagi semua insan yang terlibat di dalamnya.

Dan akhirnya mempertegas kedudukan manusia di alam dan fungsi serta tugas

– tugas manusia dalam menjaganya.

Sustainablity merupakan landasan utama dalam prinsip – prinsip yang

ditegakkan di sekolah ini, dari desain bangunan, model – model permainan, sarana

dan prasarana, administrasi perkantoran, hingga proses dan kurikulum pembelajaran

mengedepankan prinsip – prinsip sustainable (berkelanjutan).

Kurikulum dinas merupakan salah satu acuan, dengan penguatan kurikulum

yang berpihak pada ramah lingkungan.

Gambar 2.16 Jogja Green School

Sumber : Foto Pribadi

33

Page 52: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

2) Visi dan Misi Green School Jogja

a) VISI

Mencetak generasi yang cerdas, unggul dalam prestasi, religius, beretika, beradab,

berkarakter dan berkompetensi sehingga mampu serta sanggup berkompetisi dalam

taraf nasional dan internasional.

b) MISI

(1) Mengenalkan dan menanamkan serta membentuk insan yang sadar akan

pentingnya kembali ke alam.

(2) Menyiapkan generasi yang cerdas dan unggul sebagai leader sekaligus pelaku

aktifitas yang siap mengelola potensi alam dimanapun secara seimbang.

(3) Tersebarnya kesadaran mengembalikan alam sebagaimana mestinya secara

seimbang kepada publik.

3) Keunggulan Teknik – Metode – Sistem

(1) SCUD MEMORY Method

Pembelajaran menggunakan kemampuan otak kiri dan otak kanan yang

seimbang, sehingga terjadi percepatan dan lompatan dalam proses

pembelajaran. Materi pelajaran dapat diserap lebih cepat dan mampu bertahan

lama. Sehingga SD dapat ditempuh dengan 5 (lima) tahun.

(2) Multiple Intelligence Programme

Tidak ada tes dalam penerimaan siswa baru. Sebuah observasi yang melibatkan

orang tua dan anak yang dilakukan di awal penerimaan siswa baru untuk

menggali dan mengoptimalkan kecerdasan dasar anak yang telah dimiliki sejak

usia 6 tahun, baik dalam proses pembelajaran maupun kegiatan ekstra. Meliputi

visual – spasial, musikal, kinestetis, linguistik, matematis – logis, interpersonal,

intrapersonal, dan naturalis.

(3) International Language Community

Bahasa inggris sebagai bahasa pengantar dan komunikasi sehari – hari di

sekolah yang dilakukan sejak level 1(satu) didukung dengan aktifitas harian

English time, pengayaan vocabulary, dan kegiatan terprogram dengan

menghadirkan native speaker dan hunting tourist.

(4) Religion Programme

Menanamkan nilai – nilai spiritual melalui pendidikan agama sesuai dengan

keyakinan masing – masing anak.

34

Page 53: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

(5) Health Programme

Terjaganya kondisi psikologis anak, kesehatan fisik dan kualitas gizi. Tersedia

tenaga psikolog, pemeriksaan kesehatan gigi dan umum rutin serta penyediaan

snack dan makan siang yang baik, sehat dan berkah (mengandung kearifan

potensi kekayaan sumber daya alam lokal).

(6) Brain Gym Therapy

Serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan untuk meningkatkan

kemampuan belajar dengan menggunakan seluruh kemampuan otak sesuai

dengan educational kinesiologi california, USA yang diterapkan secara masal

dan personal kepada siswa.

Gambar 2.17 Padepokan / Ruang Kelas & Saung Jogja Green school

Sumber : Foto Pribadi

Tabel 2.7 Mata Pelajaran Jogja Green School

Pendukung – Wajib Ekstra Wajib Ekstra Pilihan Spesial

Program

Mata Pendukung - Berenang - Badminton - Reading

Pelajaran - Outbound - Menggambar - Musik Time

- Leadership - Musik - Futsal - English

- Enterprenuership - Pramuka - Maths Time

- IT Program - IT Basic Olympiade - Market Day

- Seni Budaya - Sains - Out Door

Wajib Jogja Olympiade Class

- Matematika - Javanese

35

Page 54: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

- Bahasa Day

Indonesia - Small Class

- Sains - Gamelan

- PKn Day

- Olahraga

- Sosial

- Agama

- Lingkungan

Gambar 2.18 Suasana Belajar Mengajar Jogja Green School

Sumber : Foto Pribadi

36

Page 55: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

d. Hasil Studi Banding

Tabel 2.8 Studi Perbandingan Tempat Sekolah Alam

Sekolah Alam Bogor Sekolah Alam Jogja Green School

Indonesia

Kurikulum K-13 dan Tambahan K-13 dan Tambahan K-13 (Sementara s.d kelas 4) dan

Tambahan

Siswa Difable Tidak Ada Ada Ada

Agama ISLAM ISLAM Semua Agama

Studio Alat Musik Ada Ada Ada

Asrama Ada Ada Hanya Penitipan

Laboratorium Ada Ada Belum Ada

Tempat Ibadah Masjid Masjid Mushola

Area Outbond Ada Ada Ada

Perkebunan Ada Ada Ada

Perikanan Ada Ada Ada

Pertanian Ada Ada Ada

37

Page 56: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

2.4 Sustainable Design

Sustainable design (desain berkelanjutan) adalah konsep tentang keterkaitan

lingkungan, ekonomi, dan keadilan sosial yang merupakan sebuah jalan ke depan untuk

menunjukkan tanggung jawab dari generasi saat ini untuk warisan generasi masa depan kita

demi hidup yang lebih baik bagi keturunan kita .Dapat diartikan juga sebagai suatu upaya

pemenuhan kebutuhan saat ini dengan memikirkan generasi di masa depan agar dapat

terpenuhi pula kebutuhannya.

Sustainable dikatakan sebagai reaksi umum terhadap krisis lingkungan global,

pertumbuhan pesat kegiatan ekonomi dan populasi manusia, deplesi sumber daya alam,

kerusakan ekosistem, dan hilangnya keanekaragaman hayati sehingga terjadi suatu pemikiran

yang seimbang tentang pembangunan, perkembangan manusia, dan pemikiran tentang

kehidupan yang baik di muka bumi ini.

2.4.1 Prinsip Sustainable Design

Prinsip sustainability design mempunyai kemampuan untuk :

a. Mengoptimalkan potensi situs

b. Mengurangi konsumsi energi yang tidak dapat diperbaharui

c. Menggunakan produk ramah lingkungan yang lebih baik

d. Melindungi dan melestarikan air

e. Meningkatkan kualitas lingkungan dalam ruangan

Arsitek McDonough, W. mengembangkan prinsip – prinsip di atas yang seharusnya

dimiliki bumi di masa mendatang melalui desain berkelanjutan sebagai berikut :

a. Meminta hak kemanusiaan dan alam untuk hidup berdampingan dalam kondisi

sehat, mendukung, beragam, dan berkelanjutan.

b. Kenali interdependensi.Unsur-unsur manusia berinteraksi dengan dan bergantung

pada dunia alam dengan implikasi yang luas dan beragam pada setiap skala

.Memperbanyak pertimbangan desain dan memikirkan efek jangka panjangnya.

c. Menghormati hubungan antara roh dan materi.Pertimbangkan semua aspek

pemukiman manusia termasuk masyarakat, hunian, industri, dan perdagangan dalam

hal yang ada dan mengembangkan hubungan antara kesadaran spiritual dan material. d.

Menerima tanggung jawab atas konsekuensi dari keputusan desain terhadap

kesejahteraan manusia, kelangsungan hidup sistem alam dan hak mereka untuk

hidup berdampingan.

38

Page 57: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

e. Membuat objek aman yang bernilai jangka panjang .Jangan membebani generasi

mendatang dengan persyaratan untuk pemeliharaan atau administrasi waspada

terhadap potensi bahaya akibat kecerobohan kreasi produk, proses, atau standar.

f. Hilangkan konsep limbah.Mengevaluasi dan mengoptimalkan siklus hidup penuh

dengan produk dan proses untuk mendekati keadaan sistem alam di mana terdapat

limbah.

g. Mengandalkan aliran energi alam.Desain manusia harus seperti dunia hidup,

memperoleh kekuatan kreatif mereka dari pendapatan surya matahari.Memasukkan

energi ini secara efisien dan aman untuk digunakan bertanggung jawab.

h. Memahami keterbatasan desain.Tidak ada ciptaan manusia yang tahan selamanya

dan desain tidak menyelesaikan semua masalah.Mereka yang membuat dan

berencana harus melatih kerendahan hati dalam menghadapi alam.Perlakukan alam

sebagai model dan mentor, bukan ketidaknyamanan untuk dihindari atau dikontrol.

i. Mencari perbaikan terus – menerus dari berbagai pengetahuan.Mendorong

komunikasi langsung dan terbuka antara rekan, pelanggan, produsen, dan pengguna

untuk menghubungkan pertimbangan jangka panjang yang berkesinambungan

dengan tanggung jawab etis dan membangun kembali hubungan yang tidak

terpisahkan antara proses – proses alam dan aktivitas manusia. 2.4.2 Konsep Sustainable Design

Konsep sustainability design menyatakan bahwa teknologi masa depan harus berfungsi

terutama dalam pola bioregional dan skala.Mereka harus mempertahankan keanekaragaman

hayati dan integritas lingkungan, memberikan kontribusi pada kesehatan udara, air, dan

tanah, serta menggabungkan desain dan kontruksi yang mencerminkan kondisi bioregional

dan mengurangi dampak penggunaan pada manusia.

Berbagai konsep dalam arsitektur yang mendukung desain berkelanjutan antara lain

dalam efisiensi penggunaan energi, efisiensi penggunaan lahan, efisiensi penggunaan

material, penggunaan teknologi dan material baru, serta manajemen limbah.

Pada tahun 1987, Brundtland, Komisi Lingkungan dan Pembangunan mendefinisikan

pembangunan berkelanjutan sebagai “pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa

mengkompromikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka

sendiri “ .Cita – cita pembangunan berkelanjutan tidak hanya terbatas pada pertanian, tetapi

pertanian merupakan bagian penting dari itu.

39

Page 58: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Sebuah kunci konsep dari pertanian berkelanjutan adalah kapasitas lingkungan yang

ditentukan dengan menilai seberapa banyak menggunakan lingkungan tertentu dapat

menahan sebelum terjadi penurunan produktivitas tersebut. Tujuan umumnya adalah untuk

pertanian yang mempertahankan integritas agro-ekosistem melalui mengurangi

ketergantungan pada bahan kimia, perawatan lebih besar dari tanah, dan konservasi air.

MenurutBrundtland :

a. The earth is one, but the world is not, kita bergantung pada sumber daya alam dari satu

bumi sedangkan kita pun terbagi – bagi atas negara dan wilayah geopolitik. Di satu sisi

ada negara yang kaya sumber daya alam, di sisi lain ada negara yang miskin sumber

daya alam.

b. Kerusakan lingkungan dapat dilihat sebagai akibat dari tingginya permintaan terhadap

sumber daya alam (eksplorasi hutan, migas, hasil tambang, dan pertania). Polusi sendiri

pun muncul akibat meningkatnya standar hidup manusia.

c. Di sisi lain kemiskinan akut pun dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan polusi

karena masyarakat miskin hanya mampu untuk mengambil langsung dari lingkungan

(misalnya hutan) tanpa memikirkan daur hidup hutan itu atau para kaum miskin yang

berurbanisasi ke kota kemudian tinggal di daerah kumuh dan padat.

d. Pertumbuhan ekonomi meningkatkan standar hidup manusia membawa pada

permintaan tinggi akan sumber daya alam, migas, bahan – bahan sintetis dan kimia,

serta pada akhirnya berbuntut pada polusi dan kerusakan lingkungan (degradasi).

Perlunya mengingat kondisi bumi yang semakin menurun dengan adanya degradasi kualitas atmosfer bumi yang memberi dampak pemanasan global.Semakin banyak arsitek dan

konsultan arsitektur yang menggunakan prinsip desain berkelanjutan, semakin banyak pula

bangunan yang tanggap lingkungan dan meminimalkan dampak lingkungan akibat

pembangunan.Dorongan untuk lebih banyak menggunakan desain berkelanjutan merupakan

konsekuensi dari komitmen Internasional tentang pembangunan berkelanjutan karena

arsitektur berkaitan erat dan fokus perhatiannya kepada faktor manusia dengan

menitikberatkan pada pilar utama konsep desai berkelanjutan, yaitu aspek lingkungan binaan

dengan pengembangan lingkungannya, di samping pilar pembangunan ekonomi dan sosial.

Sebagai proses perubahan, desain berkelanjutan harus dapat menggunakan sumber daya

alam, investasi, pengembangan teknologi, dan mampu meningkatkan pencapaian kebutuhan

dan aspirasi manusia.Dengan demikian desain berkelanjutan diarahkan sebagai produk

sekaligus proses berarsitektur yang erat mempengaruhi kualitas lingkungan binaan yang

40

Page 59: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

bersinergi dengan faktor ekonomi dan sosial sehingga menghasilkan karya manusia yang

mampu meneladani generasi berarsitektur di masa datang.

Proses desain berkelanjutan meliputi keseluruhan siklus masa suatu bangunan mulai

dari proses pembangunan, pemanfaatan, pelestarian, dan pembongkaran bangunan.Visi

desain berkelanjutan tidak saja dipacu untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (glass house

effect) tetapi juga mengandung maksud untuk lebih menekankan pentingnya sisi kualitas

dibanding kuantitas yang ditinjau dari aspek fungsional, lingkungan, kesehatan, kenyamanan,

estetika, dan nilai tambah. 2.4.3 Aspek – aspek dalam Sustainable Design

Adams, W.M. (2006) dalam "The Future of Sustainability: Re-thinking Environment

and Development in the Twenty-first Century "mengungkapkan bahwa terdapat 3 aspek yang

saling terkait dari keberlanjutan yaitu Ekonomi, Sosial dan Lingkungan dan untuk mencapai

keberlanjutan, ketiga aspek tersebut harus terpenuhi.

Gambar 2.19 Teori pembangunan berkelanjutan Sumber: Adams, W.M., 2006.

Untuk bisa menerapkan strategi desain yangberkelanjutan, diperlukan sebuah

rekomendasi yang lebih detail seperti LEED for Homes yang merupakan sebuah strategi

desain yang meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dengan integrasi prinsip ramah

lingkungan dalam proses desain – konstruksi

rumah.

Ada 8 kriteria yang dibahas dalam guideline diantaranya ialah:

Proses Inovasi dan Desain (Innovation and Design Process/ID) membahas tentang

metodedesain, pengaruh kawasan sekitar dalam sistem penilaian dan contoh levelperforma.

41

Page 60: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

a. Lokasi dan hubungan (Location and Linkages/LL) membicarakan penempatan rumah

secarasosial dan lingkungan yang berdampak pada komunitas yang lebih luas.

b. Pengelolaan Tapak yang Berkelanjutan (Sustainable Sites/SS) membahas penggunaan

lahan dengan memperhatikan pencegahan dampak kepada tapak.

c. Efisiensi Air (Water Efficiency/WE) membahas praktek untuk menggunakan air secara

efisien baik di dalam atau di luar rumah.

d. Energi dan Atmosfir (Energy and Atmosphere/EA) membahas efisiensi energi dari

segi desain selubung bangunan serta sistem pemanasan dan pendinginan.

e. Material dan Sumber Daya (Materials and Resources/MR) membahas tentang

efisiensi penggunaan material, pemilihan material ramah lingkungan serta

pengurangan limbah pada saat konstruksi.

f. Kualitas Udara Dalam Ruangan (Indoor Environmental

Quality/EQ)membicarakanpeningkatan kualitas udara dengan mengurangipolusi dan

kesempatan paparan dengan polutan.

g. Kesadaran dan Pendidikan (Awareness & Education/AE) membahas pendidikan

pemilik, penyewa dan manajer bangunan mengenai operasi dan pemeliharaan dari

elemen bangunan ramah lingkungan dari rumah yang bersertifikat LEED (Leadership

in Energy and Environmental Design) adalah merupakan sistem penilaian yang sangat

terstruktur, dimana poin diberikan untuk rumah yang berada di sejumlah daerah

(terdiri dari pemilihan lokasi, penggunaan bahan daur ulang, dan energi dan

konservasi sumber daya). 2.4.4 Contoh penerapan bangunanSustainable Design

a. Rumah Heinz Frick

Mencapaidesain yang berkelanjutan karena mengikuti kriteriastrategi desain yang

ramah lingkungan (LEED forHomes) dengan memenuhi aspek ekonomi seperti:

meningkatkan kualitas hidup warga local, fungsionalitas dan efektivitas dan efisiensi

biaya. Untuk memudahkan digambarkanberbagai aspek sesuai kriteria LEED for

Homessebagai berikut:

1) Proses Inovasi dan Desain (Innovation and Design Process/ ID).

Langkah awal yangseharusnya dilakukan dalam setiap desain yangramah

lingkungan / Ecodesign adalahmenghindari kerusakan yang lebih lanjut

danmemberikan solusi desain untuk mempertahankan lingkungan tersebut.Rumah

42

Page 61: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Dr. Heinz Frick terletak di atas bukit dan jenis tanah yang kurang subur sehingga

ideal menjadi tempat tinggal, karena tidak mengurangi lahan produktif pertanian.

2) Lokasi dan hubungan (Location and Linkages/ LL).

Merupakan usaha mempromosikan kepada masyarakat tentang pentingnya

desain berkelanjutan (promotion of people awareness forsustainable design).

Ternyata banyak yang makin mengerti dan menyukai desain rumah ekologis.

Gambar 2.20 Lingkungan Rumah Dr. Heinz Frick

Sumber : Jurnal_TESA desain rumah yang ramah

3) Pengelolaan Tapak yang Berkelanjutan (Sustainable Sites/ SS).

Pemanfaatan lahanmiring telah dipikirkan dalam desain bangunandengan

lantai satu dan dua. Sebaliknya, sebagianlahan tetap dipertahankan untuk daerah

hijauyang digunakan untuk kebun (80m2), tempatpengolahan kompos, tempat

penampungan airhujan, septic tank, tempat parkir kendaraan dantanaman –

tanaman, serta untuk penyerapan airhujan.

4) Efisiensi Air (Water Efficiency/ WE).

EfisiensiAir diterapkan dalam bangunan dengan solusi penyediaan air

bersih ditawarkan dengan pemanfaatan air hujan untuk penggunaan air yang tidak

diminum, seperti untuk mandi, menyiram kloset, mencuci,mengepel dan

menyiram tanaman. Sedangkan, airminum tetap diambil dari Perusahaan Daerah

AirMinum (PDAM), biasanya digunakan untukminum, memasak dan kebutuhan

dasar lainnyajika tidak terjadi hujan.

Air hujan dari atap dikumpulkan dengantalang vertikal dan disalurkan oleh

talanghorizontal ke dua bak air di permukaan tanah. Kemudian, sebuah pompa

digunakan untuk memompa air hujan ke bak air hujan kemudian air hujan

43

Page 62: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

disalurkan dengan prinsip gravitasi ke kamar mandi, tempat cuci dan kran – kran

lainnya.

Gambar 2.21 Talang horisontal dan vertikal pengumpul air hujan

Sumber : Jurnal_TESA desain rumah yang ramah

5) Energi dan Atmosfir (Energy and Atmosphere/EA).

Penghematan energi juga dilakukan denganmenghemat pemakaian listrik.

Hal ini dilakukandengan desain bukaan pintu, jendela, dan ventilasiyang

memungkinkan pencahayaan danpenghawaan alami. Dengan demikian,

energylistrik yang dipakai dapat diminimalkan terutamapada siang hari. Solar

panel juga digunakan sebagai penyedia listrik untukperangkat computer.

Konsep pencahayaan alami diadopsi dengan desain bukaan pada sisi utara,

selatan dan timur. Cahaya langit bisa menjangkau hampir semua bagian sehingga

dapat menghemat penggunaan listrik hingga 50%.

Gambar 2.22 Pintu geser

Sumber : Jurnal_TESA desain rumah yang ramah

44

Page 63: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Konstruksi dinding Rumah menggunakancon-block (tebal 10 cm). Pada

bagian yang menghadapi sinar matahari, digunakan lapisan batu alam setebal 20

cm. Penggunaan lapisan batu alam mengurangi radiasi panas matahari ke dalam

ruangan. Maka radiasi matahari barat pada sore hari barumencapai bagian

dalam ruangan pada malam hari.Strategi ini dilakukan untuk memenuhi Aspek

efektivitas dan efisiensi biaya (costeffectiveness & efficiency).

Pada bagian sisi rumah barat yang palingpanas terdapat jendela dengan

menggunakan sirap sehingga panas matahari tidak masuk kedalam bangunan

secara langsung. Tetapi sirip – sirip ini juga teptai mengijinkan terjadinya

ventilasi silang.

6) Material dan Sumber Daya (Materials andResources/ MR).

Penggunaan bahan material bangunan sebagian besar adalah material bekas

seperti: kayu bekas bekisting, ubin bekas, limbah kertas, limbah kayu, besi

beton, tiang listrik bekas, pegangan pintu bekas, panel listrik bekas. Material

ramah lingkungan juga diterapkan seperti cat dan pembersih.Ini juga merupakan

strategi yang berhasil untuk Aspek efektivitas dan efisiensi biaya (cost

effectiveness & efficiency).

Kayu bekisting yang digunakan dalampengecoran rumah berasal dari

Kalimantan. Kayu usuk Bangkirai (5x7cm) dari sumber yang sama dimanfaatkan

untuk konstruksi rangka langit – langit dan pagar teras.

Gambar 2.23 Pagar teras

Sumber : Jurnal_TESA desain rumah yang ramah

Pecahan keramik digunakanulang secara kreatif untuk finishing dinding

dan lantai Kamar Mandi Tamu.

45

Page 64: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Gambar 2.24 Penggunaan kermik bekas pada kamr mandi

Sumber : Jurnal_TESA desain rumah yang ramah

Langit – langit rumah didesain denganbanyak material bekas. Papan –

papan akustik dari Vermiculit, yang dibongkar oleh Pelatihan Industri Kayu

Atas (PIKA) dari tempat lain,dimanfaatkan sebagai langit-langit di dapur,teras

tempat makan dan ruang keluarga. Papan bekas peti kemas digunakan untuk

langit – langit selasar. Kayu bekas pakai juga digunakan untuk membuat lubang

penghawaan pada langit – langit.

Gambar 2.25 kayu bekas digunakan sebagai plafond

Sumber : Jurnal_TESA desain rumah yang ramah

Tangga yang menuju ketangki air atas, dibangun menggunakan tiang

listrik bekas sebagai balok tangga, lempengan besi sebagai anak tangganya,

dicor dengan beton dan difinishing dengan batu alam.

46

Page 65: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Gambar 2.26 Tangga dari batu alam bekas

Sumber : Jurnal_TESA desain rumah yang ramah

7) Kualitas Udara Dalam Ruangan (Indoor Environmental Quality/ EQ).

konsep penghawaan alami secara silang pada bangunan, yang

dimaksimalkan dengan adanya bukaan seperti: jendela tipe nako, lubang ventilasi

di atasjendela dan pintu jalusi. Bukaan tersebut memaksimalkan sirkulasi udara

yang masuk dan mengurangi kelembaban dalam ruang. Kemudian, untuk

mengurangi dampak seranggapengganggu maka dipasanglah kawat kassa

padajendela dan lubang angin.

Gambar 2.27 Jendela nako dengan sirip, lubang angin, pintu jalusi

Sumber : Jurnal_TESA desain rumah yang ramah

Sebagai elemen estetika dan penghijauanvertikal (vertical greenery),

tanaman – tanaman rambat ditanam pada sisi Barat dan Selatan Rumah. Efek dari

tanaman vertikal ialah menyejukkan suasana.

47

Page 66: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Gambar 2.28 Tanaman rambat pada dinding eksterior

Sumber : Jurnal_TESA desain rumah yang ramah

8) Kesadaran dan Pendidikan (Awareness & Education/ AE).

Sadar akan pentingnya rumah yangramah lingkungan. Hal ini dapat dilihat

daripenerapan hemat energi, yakni dengan meminimalisasi penggunaan perangkat

listrik. Selain itu pemakaian air hujan dengan system yang dirancang.

b. Rumah Glacier

Rumah Glacier yang diciptakan dengan metode rumah tujuannya sebagai rumah

ramah lingkungan yang focus pada fungsi bukan pada penampilan, keseimbangan

antara berkelanjutan yang menyebabkan adanya keindahan arsitektur dan desain

modern.

Gambar 2.29 eksterior, interior rumah Glacier

Sumber : www.solusiproperti.com

Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan rumah adalah cedar,

bambudimanfaatkan sebagai lantai dan untuk kamar mandi.Kerikil juga digunakan sebagai

lantai kamar mandi, menambah efek alami.

48

Page 67: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Gambar 2.30 Interior Glacier

Sumber : www.solusiproperti.com

c. School of Art and Design Nanyang, Singapore

Vegetasi yang memadukan lansekap dan struktur alam serta teknologi tinggi dan

melambangkan kreatifitas.

Gambar 2.31 Green roof dan tampak depan

Sumber : www.inhabit.com

Fasad bangunan mengurangi beban panas matahari, atap hijau berfungsi sebagai ruang

pertemuan informal menantang ide linier dan persepsi.Atap menciptakan ruang terbuka,

melindungi bangunan, mendinginkan udara sekitarnya dan menampung air hujan untuk

irigasi lansekap.

2.5 Strategi Mewujudkan Sekolah Alam

2.5.1 Strategi dan Metode Pembelajaran

a. Strategi Pembelajaran

1) Siswa menggunakan seragam.

49

Page 68: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

2) Menggunakan buku.

3) Menggunakan buku – buku bekas namun berkualitas.

4) Mengoptimalkan fungsi perpustakaan sekolah.

5) Menggunakan fasilitas sekolah yang jumlahnya terbatas seperti komputer secara

bergantian.

b. Metode pembelajaran

1) Memanfaatkan ruang terbuka di lingkungan sekolah sebagai tempat belajar.

2) Memanfaatkan lingkungan sekolah dan sekitar sebagai sumber belajar.

2.5.2 Strategi Pemilihan Lokasi

a. Lokasi merupakan lahan yang produktif.

b. Mudah dalam aksesibilitas.

c. Memenuhi kriteria untuk pendidikan luar ruangan.

2.5.3 Manajemen Ruang

a. Program Ruang

1) Program ruang yang kreatif sebagai solusi agar memenuhi fungsi yang baik.

2) Sekat – sekat ruang menggunakan furniture / lemari (semua furniture merupakan

furnitur bekas kayu tua / kayu pinus bekas peti kemas / bambu). b. Efisiensi Ruang

Merancang ruang yang fleksibel dalam penggunaan sehingga dapat menghemat biaya

pembangunan sekolah.

2.5.4 Efisiensi energi

a. Memanfaatkan sinar matahari sebagai pencahayaan di siang hari untuk menghemat

biaya listrik.

b. Menggunakan penghawaan alami.

2.5.5 Konsep material

a.Eksplorasi material lokal di Kudus

misal bambu, kayu

b.Menggunakan material bekas

1) Batu bata merah, genting keramik, terakota, rooster keramik & beton, batu alam,

batako, kayu keras, grassblock, pavingblock, kayu pinus bekas peti kemas, glass

block, berbagai jenis kaca, keramik, teraso, ubin, dll.

2) Material – material bekas proses pembangunan juga digunakan kembali. Pecahan –

pecahan bata merah / batako (sebagai dinding mosaik), kerikil dan batu – batu kecil

50

Page 69: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

bekas saringan pasir (sebagai lantai batu sikat), kayu perancah (dibelah, diserut, dapat

menjadi plafon interior), papan bekas bekisting (sebagai plafon / dinding / bangku).

Sebagian pewarnaan menggunakan warna asli material, dicat, dapat pula membuat

campuran acian semen dengan serbuk / tepung genting bekas untuk mendapatkan

acian yang kemerahan, atau dengan campuran pewarnaan alami lainnya.

51

Page 70: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

BAB V

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

Konsep dasar perencanaan ini merupakan landasan pokok dalam proses desain fisik sekolah

alam muria dengan penekanan desain arsitektur sustainable. Sehingga bangunan tersebut

tidak menyimpang dari kriteria yang telah ditentukan.

Fungsional Bangunan

Fungsional dari bangunan sekolah alam muria dengan pendekatan sustainable adalah

sebagai salah satu bangunan yang memperlihatkan atau memperhatikan sustainable desain

juga disebut dengan desain yang berkelanjutan. Yang dimana sekolah alam muria yang

menjadi tempat untuk mewadahi pengguna, serta fasilitas pendukung untuk mewadahi

semua kegiatan yang ada di sekolah alam muria.

5.1 Konsep Aspek Fungsional

5.5.1 Pelaku, Aktivitas dan Kebutuhan Ruang

Pelaku yang terdapat dalam sekolah alam muria dikelompokkan menjadi 4

(empat), yaitu

a) Pengunjung

b) Pengelola

c) Area penunjang

d) Servis

Aktivitas atau kegiatan yang dilakukan pelaku pada sekolah alam

muria antara lain sebagai berikut:

123

Page 71: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Tabel 5.1 Kebutuhan ruang berdasarkan macam dan pelaku kegiatan

Kegiatan Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang

3) Kegiatan Pendidikan

k) Anak didik - Datang - Entrance

PAUD - Belajar bereksplorasi - Ruang kelas, perpustakaan,

lingkungan sekolah

- Bermain terstruktur - Bengkel seni

- Belajar main peran - Ruang drama, Ruang tari

- Belajar Mempersiapkan diri - Ruang kelas, Ruang

persiapan

- Berkesenian - Ruang seni

- Belajar beribadah - Ruang Ibadah

- Belajar memasak - Out door fun cooking

- Belajar bahasa - Ruang audio

- Bermain - Playground

- Makan - Ruang makan

- Metabolisme - Toilet anak

- Pengenalan alam - Lab. Alam

b) Anak didik - Datang - Entrance

Taman Kanak - Belajar bereksplorasi - Ruang kelas,perpustakaan,

– kanak (TK) lingkungan sekolah

- Bermain terstruktur - Bengkel seni

- Belajar main peran - Ruang drama, Ruang tari,

Ruang kelas

- Belajar Mempersiapkan diri - Ruang persiapan

- Berkesenian - Ruang seni

- Belajar beribadah - Ruang Ibadah

- Belajar memasak - Out door fun cooking

- Belajar bahasa - Ruang bahasa

- Belajar IPTEK - Ruang multimedia

- Bermain - Playground

- Makan - Ruang makan

124

Page 72: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

- Metabolisme - Toilet anak

- Pengenalan alam - Lab. Alam

c) Anak didik - Datang - Entrance

Sekolah Dasar - Persiapan - Ruang Persiapan

(SD) - Belajar bereksplorasi - Rumah bahan alam dan

laboratorium

- Belajar main peran, dongeng - Ruang drama

- Belajar Mempersiapkan diri - Ruang kelas, Ruang

persiapan

- Berkesenian tari - Ruang tari

- Belajar beribadah - Ruang ibadah

- Belajar memasak - Out door fun cooking

- Belajar music menyanyi - Ruang music

- Belajar pengetahuan alam - Ruang sains

- Belajar bahasa - Ruang bahasa

- Belajar IPTEK - Ruang Multimedia

- Bermain - Playground

- Makan - Ruang makan/kantin

- Toilet - Toilet anak

- Eksplorasi alam - Lab. alam, Persawahan,

4) Kegiatan pengelola

a) Kepala - Datang - Entrance

sekolah - Parkir - Area parkir

- Bekerja - Ruang kantor Kepsek

- Pemeriksaan dan pengawasan - Semua ruang

- Rapat - Ruang rapat

- Menggelar pertemuan dengan - Ruang serbaguna

orang tua murid

- Beribadah - Ruang ibadah

- Makan dan minum - Kantin

- Metabolisme - Toilet orang dewasa

l) Wakil kepala - Datang - Entrance

125

Page 73: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

sekolah/Kabag - Parkir - Area parker

PAUD,TK dan - Bekerja - Ruang kantor

SD wakasek/Kabag PAUD -

TK&SD

- Rapat - Ruang rapat

- Beribadah - Ruang ibadah

- Makan dan minum - Kantin

- Metabolisme - Toilet orang dewasa

m) Guru - Datang - Entrance

PAUD - Parkir - Area parkir

- Mempersiapkan materi - Ruang kantor guru

- Mengajar - Ruang kelas

- Mengadakan rapat/pertemuan - Ruang rapat/pertemuan

- Menyimpan berkas sementara - Loker

- Menyimpan arsip - Ruang arsip

- Menyimpan barang - Gudang

- Menerima tamu - Ruang tamu

- Beribadat - Ruang ibadah

- Makan dan minum - Kantin

- Metabolisme - Toilet orang dewasa

n) Guru Taman - Datang - Entrance

kanak - - Parkir - Area parkir

Kanak (TK) - Mempersiapkan materi - Ruang kantor guru

- Mengajar - Ruang kelas

- Mengadakan rapat/pertemuan - Ruang rapat/pertemuan

- Menyimpan berkas sementara - Loker

- Menyimpan arsip - Ruang arsip

- Menyimpan barang - Gudang

- Menerima tamu - Ruang tamu

- Beribadah - Ruang ibadah

- Makan dan minum - Kantin

- Metabolisme - Toilet orang dewasa

126

Page 74: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

o) Guru Sekolah - Datang - Entrance

Dasar (SD) - Parkir - Area parkir

- Mempersiapkan materi - Ruang kantor guru SD

- Mengajar - Ruang kelas

- Mengadakan rapat/pertemuan - Ruang rapat/pertemuan

- Menyimpan berkas sementara - Loker

- Menyimpan arsip - Ruang arsip

- Menyimpan barang - Gudang

- Menerima tamu - Ruang tamu

- Beribadah - Ruang ibadah

- Makan dan minum - Kantin

- Metabolisme - Toilet orang dewasa

p) Tata usaha - Datang - Entrance

(TU) - Parkir - Area parkir

- Bekerja - Ruang adminstrasi

- Beribadah - Ruang ibadah

- Makan dan minum - Kantin

- Metabolisme - Toilet orang dewasa

q) Staff - Datang - Entrance

administrasi - Parkir - Area parkir

- Bekerja - Ruang adminstrasi

- Beribadah - Ruang ibadah

- Makan dan minum - Kantin

- Metabolisme - Toilet orang dewasa

r) Staff - Datang - Entrance

perpustakaan - Parkir - Area parkir

- Bekerja - Ruang perpustakaan

- Rapat internal - Ruang rapat

- Beribadah - Ruang ibadah

- Makan dan minum - Kantin

- Metabolisme - Toilet orang dewasa

s) Staf kesehatan - Datang - Entrance

127

Page 75: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

- Parkir - Area parkir

- Pelayanan kesehatan - Ruang kesehatan

- Rapat - Ruang rapat

- Beribadah - Ruang ibadah

- Makan dan minum - Kantin

- Metabolisme - Toilet orang dewasa

t) Staf psikologi - Datang - Entrance

anak - Parkir - Area parkir

- Pelayanan konsultasi psikologi - Ruang konsultasi

anak

- Rapat Internal - Ruang rapat

- Beribadah - Ruang ibadah

- Makan dan minum - Kantin

- Metabolisme - Toilet orang dewasa

3) Kegiatan penunjang

- Pengantar/ - Datang - Entrance

orang tuasiswa - Parkir - Area parkir

- Menunggu dan berinteraksi - Area tunggu

- Mencari informasi - Ruang informasi

- Mengurus administrasi - Ruang administrasi

- Berkonsultasi mengenai - Ruang dokter/UKS

kesehatan anak

- Berkonsultasi mengenai - Ruang konsultasi

psikologi anak

- Makan dan minum - Kantin

- Metabolisme - Toilet orang dewasa

- Tamu - Datang - Entrance

- Parkir - Area parkir

- Berkepentingan - Ruang tamu

- Metabolisme - Toilet orang dewasa

4) Kegiatan servis

d) Staf - Datang - Entrance

128

Page 76: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

kebersihan - Parkir - Area parkir

- Bekerja - Lingkungan sekolah

- Beribadah - Ruang ibadah

- Makan dan minum - Kantin

- Metabolisme - Toilet orang dewasa

e) Staf keamanan - Datang - Entrance

- Parkir - Area parkir

- Bekerja - Pos keamanan&Lingkungan

sekolah

- Beribadah - Ruang ibadah

- Makan dan minum - Kantin

- Metabolisme - Toilet orang dewasa

f) Staf - Datang - Entrance

mekanikal&el - Parkir - Area parkir

ektrikal - Bekerja - Gudang, Ruang ME

- Beribadah - Ruang ibadah

- Makan dan minum - Ruang makan bersama

- Metabolisme - Toilet orang dewasa

Sumber : Analisa , 2016

5.5.2 Kelompok Ruang dan Sirkulasi Ruang

a. Kelompok Ruang

Tabel 5.2 Kelompok Ruang

Kelompok Ruang Ruang

a. Parkiran b. Entrance

c. Ruang Persiapan

d. Ruang Kelas, Perpustakaan, lingkungan

sekolah

e. Bengkel seni, Ruang seni

f. Ruang drama, Ruang tari

g. Ruang kelas, Ruang persiapan

Pengunjung h. Ruang Ibadah

i. Out door fun cooking

j. Ruang audio

k. Playground

129

Page 77: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

l. Ruang makan/kantin m. Toilet anak

n. Lab. Alam

o. Ruang multimedia

p. Ruang bahasa

q. Toilet anak

a. Parkiran pengelola b. Entrance

c. Ruang Kantor Guru, Kepsek, Wakasek/Kabag

PAUD-TK&SD

d. Semua ruang

e. Ruang rapat

f. Ruang serbaguna

Pengelola g. Ruang ibadah

h. Kantin i. Toilet

j. Loker

k. Ruang arsip

l. Ruang tamu

m. Gudang

n. Ruang perpustakaan

o. Ruang administrasi

p. Ruang kesehatan

q. Ruang konsultan

a. Area parkir b. Entrance

c. Area tunggu

d. Ruang tamu

e. Area parkir

Penunjang f. Ruang informasi

g. Ruang administrasi h. Ruang dokter/UKS

i. Ruang konsultasi anak

j. Kantin

k. Toilet

a. Area parkir b. Entrance

Servise c. Lingkungan sekolah

d. Ruang ibadah e. Kantin

f. Pos keamanan sekolah

g. Gudang, Ruang ME

Sumber: Analisis, 2016

130

Page 78: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

b. Hubungan Ruang

Gambar 5.1 Analisa Hubungan Ruang

Sumber : Analis, 2016

c. Sirkulasi Ruang

Berikut sirkulasi ruang sesuai dengan kelompok kegiatan pelaku yang ada di

sekolah alam muria, yaitu :

1. Pengunjung a. Area Pendidikan PAUD

Gambar 5.2 Analisa Sirkulasi Pend. PAUD

Sumber : Analis, 2016

131

Page 79: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

b. Area Pendidikan TK

Gambar 5.3 Analisa Sirkulasi Pend. TK

Sumber : Analis, 2016

c. Area Pendidikan SD

Gambar 5.4 Analisa Sirkulasi Pend. SD

Sumber : Analis, 2016

132

Page 80: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

2. Pengelola

Gambar 5.5 Analisa Sirkulasi Pengelola

Sumber : Analis, 2016

3. Penunjang

Gambar 5.6 Analisa Sirkulasi Penunjang

Sumber : Analis, 2016

133

Page 81: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

4. Servis

Gambar 5.7 Analisa Sirkulasi Servis

Sumber : Analis, 2016

5.5.3 Zoning Ruang u

3 1 parkir

2

4 5

KETERANGAN :

1) Zona penerima 2) zona pengelola 3) zona pendidikan 4) zona penunjang 5) zona service

Gambar 5.81 Konsep zonifikasi

Sumber: Analis, 2016

134

Page 82: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

a. Analisa Pemanfaatan eksisting site

3 1 parkir

2

4 5

area sungai yang direncanakan

sebagai area tracking sungai di

sekolah alam ini.

Vegetasi sebagian dipertahankan

untuk sumber pengetahuan bagi

siswa, selain itujuga untuk

kebutuhan renovasi bangunan

sekolah

Pada eksisting site, area ini

merupakan lahan pertanian,

maka direncanakan area ini

dipertahankan sebagai area

pertanian di sekolah alam ini.

Gambar 5.9 Konsep eksisting site

Sumber: Analis, 2016

5.2 Konsep Konstektual

5.2.1 Lokasi dan site Ke Arah Wisata

Alam G.Muria & Area Ds. Kajar Wisata Religi

Sunan Muria

Arah Ke Kota Kudus

dan Jarak Site dekat dengan wisata

Gambar 5.10 Batas - batas site Waterboom

Sumber: Analis, 2016

135

Page 83: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Lokasi : site terletak jl. Kudus – Colo, Kajar, Muria, Kudus.

Luasan Site : 2.425 m2

Sedangkan luasan lahan minimal yang dibutuhkan untuk Sekolah Alam yang

direncanakan adalah 2.000 m2, sisa luas lahan yang tersedia digunakan untuk sirkulasi

antar bangunan, taman dan area hijau, tempat pembelajaran outdoor, hutan mini untuk

konservasi vegetasi yang ada.

Batas Site:

Utara = Permukiman dan lahan kosong

Timur = Jl. Kudus – Colo

Selatan = Permukiman

Barat = Sungai muria

5.3 Konsep Teknis

5.3.1 Sistem Modul

Modul yang digunakan pada perencanaan sekolah alam adalah :

a. Modul horisontal berupa grid yang disesuaikan dengan bentuk bangunan.

b. Modul Vertikal

1) Bangunan utama sekolah alam, jarak lantai ke plafond : 4 meter.

2) Bangunan penunjang, jarak lantai ke plafond : 3.5 meter.

3) Jarak plafond dengan lantai diatasnya : 1 meter.

5.3.2 Sistem Struktur

Pada proyek sekolah alam, aspek tersebut diterjemahkan dengan sistem

struktur konstruksi sebagai berikut :

a. Sub Struktur

Alternatif pondasi yang digunakan adalah pondasi umpak dan batu kali.

b. Super Struktur

136

Page 84: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Alternatif struktur yang digunakan adalah rangka kayu, rangka pasangan

bata, dan rangka kayu dengan pasangan bata dibawahnya.

c. Upper Structure

Struktur yang dapat diterapkan, yaitu konstruksi rangka kayu dan bambu.

5.3.3 Bahan Material

a. Material

1) Pemilihan material lokal

Material Lokal terpilih

a) Bambu

Jenis bambu banyak terdapat dilokasi itu yaitu bambu petung, ori,

apus, dan legi.

b) Kayu Glugu, pohon waru, pohon mangga

Jumlahnya cukup banyak dan harganya lebih murah disbanding dengan

kayu jati. Kayu ini dapat menjadi alternatif bahan bangunan.

c) Batako

Batako menjadi alternatif bahan dinding bangunan. Lebih hemat

karena menggunakan lebih sedikit semen dibanding dengan batu bata.

2) Pemilihan material bekas dan daur ulang

Material bekas yang digunakan adalah besi, seng, papan bekas

begisting, batu bata, material bekas pembongkaran bangunan ( genting,

batu bata, kayu, batako, keramik, ubin, dll), pecahan genting dan

keramik, kerikil sisa penyaringan pasir dan bahan bekas lain yang dapat

dimanfaatkan kembali. Bahan – bahan tersebut diolah sedemikian rupa

sehingga aman untuk digunakan.

b. Konsep bahan bangunan 1) Atap

Jenis yang digunakan yaitu genteng, daun/rumput, seng dan asbes

2) Bahan Lantai

a) Batu bata alam, kerikil dan batu sisa penyaringan pasir (sebagai lantai

sikat), pecahan batu bata merah digunakan pada jalar sirkulasi pejalan

kaki.

b) Sebagian besar penutup lantai dalam bangunan menggunakan bahan

keramik dan ubin bekas serta plesteran semen. Keramik yang dipakai

137

Page 85: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

dapat berupa yang utuh ataupun pecahan yang disusun menyerupai

mozaik.

c) Papan kayu dan bambu untuk bangunan tertentu, misal, gazebo.

d) Grass Blok dan batako bekas, digunakan pada area plaza dan parkir

kendaraan.

e) Tikar (mendong, tikar biasa, tikar bambu/lampit), hangat, nyaman.

Digunakan untuk melapisi lantai pada ruang kelas, ruang pengelola dan

lainnya.

3) Bahan Dinding

a) Bambu

b) Batu bata (bata merah), batako, kayu

c) Batu – batu alam, kesan yang ditimbulkan indah, alami.

d) Kayu bekas bekisting.

e) Sebagian pewarnaan menggunakan warna asli material rumahnya,

tanpa cat, dapat pula membuat campuran acian semen dengan

serbuk/tepung genting bekas untuk mendapatkan acian yang

kemerahan, atau dengan campuran pewarnaan alami lainnya.

4) Bahan Langit – langit

a) Kayu perancah yang dibelah, diserut, dpt menjadi plafon interior,

papan bekas bekisting.

5) Bahan Pintu dan Jendela

a) Kayu bekas, triplek, bambu, seng, dan kaca bekas.

5.4 Konsep Kinerja

5.4.1 Sistem Pencahayaan

a. Pencahayaan Alami

Pertimbangan pemanfaatan sinar matahari untuk mendapatkan

visual environment yang berkualitas sesuai kebutuhan ruang,

denganmemanfaatkan sinar matahari sebagai sumber pencahayaan

alami, (variasi perubahan intensitas dan gerak matahari memberikan

respon positif terhadap emosi) bertujuan untuk mendapatkan

keuntungan berupa stress reduction, selain manfaat kesehatan yang

dimilikinya.

138

Page 86: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Untuk mereduksi panas dan glare akibat akses dan pemanfaatan

sinar matahari maka dibutuhkan langkah antisipatif untuk

mengatasinya, diantaranya:

1) Menggunakan eksterior shading, bentuk horizontal untuk

jendelamenghadap utara – selatan, sedangkan bentuk vertikal tepat

diterapkan untuk sisi barat dan timur.

2) Desain bangunan agar dapat menjadi shadebagi ruang yang

membutuhkan.

Gambar 5.11 Pencahayaan Alami

Sumber : Analis, 2016

b. Pencahayaan Buatan

Pencahayaan buatan digunakan selain untuk memberikan

penerangan saat kondisi cuaca buruk atau malam, juga digunakan

untuk memberikan penerangan ruang – ruang tertentu.

Gambar 5.12 Pencahayaan Buatan

Sumber : Analis, 2016

139

Page 87: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

c. Penghawaan Alami

1) Ventilasi silang

Angin barat laut banyak mengandung butir air hujan sangat

baik untuk penghawaan alami. Cross ventilation melalui bukaan –

bukaan bangunan dapat menjaga kesegaran udara dalam ruangan.

Bukaan pada bangunan diletakkan pada daerah yang memperoleh

tekanan angin atau pada arah hembusan angin. Bukaan dapat

berupa jendela maupun lubang ventilasi.

2) Untuk mengurangi suhu di bawah atap digunakan kisi-kisi atau

bukaan di bawah atap.

3) Peninggian atap bangunan.

Gambar 5.13 Penghawaan Alami

Sumber : Analis, 2016

d. Penghawaan Buatan

Penghawaan buatan digunakan pada ruang – ruang tertentu saja.

Misal pada ruang computer digunakan AC. Sedangkan untuk ruang-

ruang yang lain didesain untuk memanfaatkan penghawaan alami

sebagai penghawaan ruangan.

5.4.2 Sistem Utilitas

a. Penyediaan Energi Listrik

Sumber listrik utama sebuah bangunan umumnya berasal dari PLN yang

didukung oleh genset.

140

Page 88: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

PLN Meteran Panel utama

Genset

Sekolah Alam Muria | Kudus

Panel skunder Distribusi

Panel skunder Distribusi

SKEMA PENGALIRAN

Konsumsi

Panel

Genset

DISTRIBUSI SYSTEM ( Daya listrik di pecah dan di sebar ke daerah -daerah )

Meteran dan panel utama switch dengan SEB genset ( Menerima Suplay daya yang sudah terpecah

Gambar 5.13 Skema analisa penyediaan listrik PLN

Sumber: Analisis, 2016

141

Page 89: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

b. Sistem Komunikasi

1) Intern

Menggunakan telepon interkom, PABX (Private Automatic Branch Exchange),

melayani komunikasi eksternal dan menghubungkan komunikasi dengan internet

melalui operator.

2) Ekstern

Komunikasi pegawai di dalam bangunan dengan pihak luar, menggunakan Telepon.

Telepon

PT. Telkom Panel Kontrol Operator Lokal

Faks

SLJJ/SLI

PT. Telkom memancarkan

jaringan yang kemudian di tangkap

pada alat pemancar yang di

tempatkan di seluruh daerah di

Indonesia

Jaringan di tangkap dan di control

melalui panel control . Pengkontrolan oleh

operator yang membagi kebutuhan

jaringan SLJI dan SLI . Dengan perangkat

dari TELKOM sekolah Alam menerima

jaringan dan dapat melakukan telepon local

dan faks .

Gambar 5.15 Skema analisa jaringan komunikasi

Sumber: Analisis, 2016

142

Page 90: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

c. Konsep Sistem Sanitasi dan Pengolahan Sampah

1) Penyediaan Air Bersih

PDAM

Ground tank Pompa TopReservoir Distribusi Fasilitas

Sumur

Pompa Hydrant Hydrant

ROOF TANK

SHAFT POMPA AIR

POMPA TOILET

HYDRANT

HYDRANT

� SISTEM UPFIT

GROUND TANK

Sistem distribusi air Upfit

dimulai dari suplay air oleh PDAM

atau sumur , yang kemudian masuk

dan terbaca oleh meteran air . Air

yang masuk akan ditampung di

ground tank yang kemudian akan dibagi kegunaannya untuk air

hydrant dan air konsumsi pengguna

bangunan, sehingga terdapat dua

macam pompa yaitu pompa hydrant

dan pompa air . Pompa hydrant akan

memompa air menuju hydrant-

hydrant dalam dan luar bangunan .

Pompa air akan memompa air

menuju roof tank melalui shaft air yang kemudian air akan didistribusikan kebawah dengan system downfit.

POMPA AIR

POMPA

HYDRANT HYDRANT

Sistem Downfit yaitu SHAFT

mendistribusikan air secara vertical dari roof tank kebawah dengan gaya grafitasi melalui shaft

air . Kemudian Air akan di sebar perlantai secara horizontal ke ruangan-ruangan yang

membutuhkan air. TOILET

HYDRANT

� SISTEM

DOWNFIT GROUND TANK�

Gambar 5.16 Skema sistem down feed distribution

Sumber: Analisis, 2016

143

ROOF TANK

Page 91: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

2) Sistem Sanitasi

a) Air kotor

Dapur

Air kotor

Toilet

Tinja

SHAFT

SELOKAN

b)

Penangkap lemak

Sumur Bak penampung

Resapan

c)

Sumur Pengolah

Septictank Limbah Resapan

Penanganan air kotor dibagi menjadi dua , yaitu

penanganan air kotor dari

kamar mandi dan wastafel ,

serta penanganan air kotor dari

closet . Air kotor dari kamar

mandi , wastafel akan mengalir

turun melalui shaft yang

kemudian akan ditreatment

dengan STP (Soak Treatment

Plan) di bak penampung .

kemudian air kotor dari kamar

mandi , wastafel dibuang ke

selokan dan roil kota setalah di TOILET

treatment dengan STP dan di pastikan layak untuk di buang

ke riol kota. Sedangkan air

kotor dari kloset akan mengalir

melalui shaft dan menuju DAPUR septictank untuk dipecah dan

diurai oleh bakteri , kemudian

PENANGKAP

LEMAK

Air kotor dari wastafel

dan kamar mandi SEPTICTANK

Air kotor dari Closet

Gambar 5.17 Skema sistem sanitasi bangunan

Sumber: Analis, 2016

144

Page 92: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

b) Air hujan

Air hujan dari atap Air hujan sekitar

Pipa Vertikal Bak kontrol Selokan

Talang

Air Air hujan yang jatuh

diatap akan ditampung di

Selokan talang air . Talang air

memiliki kemiringan

Pipa Air Vertical

Bak kontrol

Talang Air

Bakcontrol

Pipa Air digunakan untuk Vertical

mengontrol intensitas

air dan mempermudah

maintenance pipa dan Bak

selokan . kontrol

kurang lebih 15º-20º

sihingga air di dalam talang

mengalir ke lubang pipa

vertical untuk dibuang ke

selokan . Air di selokan

merupakan air campuran

dari air hujan atap ,air hujan

di sekitar dan pembuangan

air kotor bangunan yang

kemudian dialirkan ke roil

kota.

Gambar 5.18 Skema sistem sanitasi air hujan

Sumber: Analisis, 2016

145

Page 93: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

3) Pengelolaan Sampah

Sampah yang dapat Bak penampung

TPA

Sampah yang tidak Bak penampung

sampah non daur ulang

PENSORTIRAN SAMPAH NONRECYCLE SAMPAH ANORGANIK

SAMPAH RECYCLE DAN NONRECYCLE

SAMPAH ORGANIK

Gambar 5.19 Skema analisa pengelolaan sampah

Sumber: Analisis, 2016

Sampah dibagi menjadi dua jenis yaitu sampah anorganik dan organik . Sampah yang

sudah terbagi kemudian disortir untuk mencari sampah-sampah yang bisa didaur ulang (Recycle).

Pembuangan sampah akhir di instalasi sampah berupa sampah-sampah nonrecycle yang kemudian

akan dibawa ke TPA

5.4.3 Jaringan Keamanan

Sistem keamanan menggunakan CCTV yang dipantau pos keamanan

untuk mengawasi keadaan pada ruangan-ruang ada di wilayah sekolah alam muria

146

Page 94: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Gambar 5.20 Sistem Keamanan

Sumber: Analisis, 2016

5.5 Konsep Aspek Arsitektural

5.5.1 Konsep Tata Lanskap

Penataan lansekap memperhatikan kontur site, kondisi eksisting

siteseperti vegetasi yang ada, fungsi lahan ( pada site terdapat lahan yang

berupa kebun pisang, sawah, tegalan yang ditanami jagung, cabai, ubi jalar

dan kacang. Sebisa mungkin penataan lansekap tidak merubah keseluruhan,

tetapi memanfaatkan apa yang telah ada di dalam site. Elemen alami lansekap

:

a. Air

Kolam dan air mancur yang selain berfungsi untuk memberi kesan

estetika juga bisa difungsikan sebagai penyetabil suhu kawasan.Kolam ikan

diletakkan di area laboratorium alam, berfungsi sebagai bahan ilmu

pengetahuan dan juga untuk memperindah lansekap.

Gambar 5.21 Kolam ikan

Sumber: https://www.google.co.id

147

Page 95: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

b. Vegetasi

1) Bambu

Digunakan untuk perbaikan bangunan di Sekolah Alam. Selain itu dapat juga

sebagai bahan kerajinan bagi para siswanya.

2) Jati dan johar yang sudah ada di dalam site digunakan sebagai peneduh.

3) Akasia, asem jawa sebagai vegetasi peneduh.

4)Teh–tehan, bougenville rendah berfungsi sebagai vegetasi pembataspada

jalur sirkulasi.

5)Rumput manila/rumput jepang sebagai penutup permukaan tanah

(groundcover). Selain itu juga berfungsi untuk menghindari cidera anak pada

saat jatuh.

6) Tanaman bunga yang indah dan berbau harum untuk mempercantik taman.

7)Tanaman buah

8)Sayuran (Tomat, bayam, kangkung, cabai, dll. sebagai bahan ilmu

pengetahuan yang terdapat di laboratorium alam.

c. Perkerasan

1) Perkerasan pada jalur kendaraan

material yang tepat menggunakan paving blok dengan prosentase penyerapan

air hujan 15%.

2) Perkerasan pada jalur pejalan kaki

Alternatif materialnya adalah batu lempeng yang disusun tanpa perekat dan

kerikil.

3) Perkerasan pada plaza

Alternatif material yang digunakan adalah paving dan batu bata.

5.5.2 Konsep Tata Massa Bangunan

Pola tata masa bangunan secara umum merupakan gabungan pola

cluster dan terpusat. Pola cluster berupa kelompok-kelompok masing– masing

kegiatan seperti pengelola, pendidikan dan lainnya. Untuk sekolahan anak –

anak, pola terpusat merupakan pola yang efektif, kegiatan berorientasi ke

dalam sehingga mudah dalam pengawasan.

148

Page 96: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

Kelompok bangunan TK Kelompok bangunan PAUD

Kelompok bangunan

pengelola dan penerima

3 1 parkir

2 Kelompok bangunan service 4 5

Kelompok bangunan penunjang

Kelompok bangunan SD

Gambar 5.22 Konsep tata masa bangunan

Sumber: Analisis, 2016

5.5.3 Konsep Pra Perancangan

a. Kelas indoor Bambu Bentuk Kelas Indoor memiliki respon potensi berdasarkan site, yaitu

berbentuk persegi panjang seperti kelas-kelas di sekolah negeri pada

umumnya. Perbedaannya hanya pada bahan bangunan, yaitu dari bambu.

Gambar 5.23 Kelas Indoor Bambu

Sumber : Analisis, 2016

149

Page 97: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

b. Kelas Outdoor Bambu

Konsep ini hanya mengandalkan pohon bambu disekitarnya yang

rindang dan atap dari helaian membran yang dibentuk secara arsitektural.

Gambar 5.24 Kelas Outdoor Bambu

Sumber : Analisis, 2016

c. Kamar mandi bambu

Sama dengan konsep diatas bangunan kamar andi ini menggunakan bambu,

tetapi interior didalam sudah modern.

Gambar 5.25 Kamar mandi Bambu

Sumber : Analis, 2016

150

Page 98: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

DAFTAR PUSTAKA

Adams, W.M, 2006 . "The Future of Sustainability: Re-thinking Environment and

Development in the Twenty-first Century." Report of the IUCN Renowned Thinkers

Meeting, 29–31 January 2006. Retrieved on: 2009-02-16.. BPS Kota Kudus menggunakan data dasar hasil Sensus Penduduk 2010.

Ching. 1994. Arsitektur, bentuk ruang dan susunannya. Erlangga. Jakarta.

Conny Semiawan, 2012. Perspektif Anak Berbakat, Grasindo, Jakarta.

Elizabeth G. Hainstock, 2008. Kenapa Montessori ?, Mitra Media, Jakarta.

Frick,H., 2000. Laporan pembangunan rumah ekologis di Semarang 1999, tidak diterbitkan.

Ir. Rustam Hakim, 1993. Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap, Bumi Aksara,

Jakarta.

Ismayanti. 2012. Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 3, No. 5.

Sari, Ita Liana. 2011. SEKOLAH ALAM DI SURAKARTA. Perpustakaan.uns.ac.id. UNS.

Jurnal_TESA desain rumah yang ramah.

Osmond. 1974. Tesis Pusat Pengembangan Kreativitas Anak ,Yogyakarta.

Tedjasaputra, 2001. Bermain, Mainan, dan Permainan, Grasindo, Jakarta.

Tim Pengembang Dinas. 2000. GBPP Kelompok Bermain, Dinas BPKB. Semarang.

UU RI No.2Th. 1989Sisdiknas.

Yeang, K., 2008. Ecodesign: A manual for ecological design, John Wiley and Son, UK.

https://wiryanto.wordpress.com/2010/11/20/konstruksi-bambu-indonesia/ di akses pada bulan

juli 2015.

http://wargadamai.multiply.com/journal/item/35 di akses pada bulan juli 2015. http://www.e-

jurnal.com/2013/11/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html) di akses

pada bulan juli 2015.

www.inhabit.com di akses pada bulan juli 2015.

www.solusiproperti.com di akses pada bulan juli 2015.

www.architectureurban.blogspot.com di akses pada bulan juli 2015.

artikel “sekolah alam”-http://ismadiary.blogspot.com/2007/02/sekolah-alam.html di akses

pada bulan juli 2015. http://www.usgbc.org/ di akses pada bulan juli 2015.

http://greenhomeguide.com/askapro/topic/12 di akses pada bulan juli 2015.

http://www.sekolahalambogor.org/ di akses pada bulan juli 2015.

151

Page 99: PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN ...lib.unnes.ac.id/30869/1/5112410022.pdfarsitektur dan ditekankan pada aspek – aspek perencanaan dan perancangan untuk Sekolah Alam. Sustainable

Sekolah Alam Muria | Kudus

http://www.sekolahalamindonesia.org/ di akses pada bulan juli 2015.

www.one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/psikologi-belajar/penerapan-teori-

belajar-pada-pendidikansekolah-alam di akses pada bulan juli 2015.

http://www.kuduskab.go.id/profile di akses pada bulan juli 2015.

http://wargadamai.multiply.com/journal/item/35 di akses pada bulan juli 2015.

http://iaa-untan.weebly.com/ di akses pada bulan april 2016 http:// dekorasirumah.org di akses pada bulan april 2016

https://rumahkayuklasik.files.wordpress.com/2015/08/ di akses pada bulan april 2016

http://www.ideaonline.co.id/var/gramedia/storage/images/media/images/ di akses pada bulan

april 2016 http://2.bp.blogspot.com/ di akses pada bulan april 2016

152