program studi pendidikan bahasa jepang fakultas …

75
LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN DAN MAHASISWA (PKDM) Efektivitas Quantum learning melalui Teknik Clustering dalam Pembelajaran Shochuukyu Sakubun untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis pada Semester IV Program Studi Sastra Jepang STBA JIA Oleh : Rita Agustina Karnawati, M.Pd Dhita Ayu Septianingsih PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

1

LAPORAN PENELITIAN

PENELITIAN KOLABORASI DOSEN DAN MAHASISWA (PKDM)

Efektivitas Quantum learning melalui Teknik Clustering

dalam Pembelajaran Shochuukyu Sakubun

untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis pada Semester IV Program

Studi Sastra Jepang STBA JIA

Oleh :

Rita Agustina Karnawati, M.Pd

Dhita Ayu Septianingsih

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA

Page 2: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

2

Page 3: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

3

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ...................................................................................................... 1

Halaman Pengesahan ............................................................................................... 2

Daftar Isi................................................................................................................... 3

Identitas Usulan Penelitian ....................................................................................... 5

Ringkasan ................................................................................................................. 8

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 9

Latar Belakang ......................................................................................................... 9

Rumusan Masalah .................................................................................................. 11

Tujuan Penelitian ................................................................................................... 12

Urgensi Penelitian .................................................................................................. 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 13

Hakikat kemampuan menulis ................................................................................. 13

Teknik Clustering................................................................................................... 14

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 18

Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................................. 18

Jenis Penelitian ....................................................................................................... 18

Variabel dan Indikator Pengukuran ....................................................................... 20

Instrumen................................................................................................................ 20

Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 21

BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................... 25

Deskripsi Data ........................................................................................................ 25

Pengujian Persyaratan Analisis Data ..................................................................... 31

Page 4: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

4

Analisis Data .......................................................................................................... 38

Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................................. 57

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN ........................................................ 62

Simpulan ................................................................................................................ 62

Implikasi ................................................................................................................. 63

Saran ....................................................................................................................... 64

BIAYA JADWAL PENELITIAN ......................................................................... 65

Anggaran Biaya ...................................................................................................... 65

Jadwal Kegiatan ..................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 66

Lampiran 1 Justifikasi Anggaran Penelitian .......................................................... 67

Lampiran 2 Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas Tim Peneliti ................... 69

Lampiran 3 Biodata Ketua dan Anggota Penelitian ............................................... 71

Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Peneliti ......................................................... 74

Page 5: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

5

IDENTITAS USULAN PENELITIAN

1. Judul Penelitian : Efektivitas Quantum learning melalui Teknik Clustering

dalam Pembelajaran Shochuukyu Sakubun

untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis pada Semester

IV Program Studi Sastra Jepang STBA JIA

2. Tim Peneliti

No Nama Jabatan

Bidang

Keahlian

Instansi

Asal

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

1.

Rita Agustina

Karnawati, M.Pd.

Lektor Honyaku UHAMKA

1 jam 40

menit

2.

Dhita Ayu

Septianingsih

Mahasiswa . UHAMKA .

3. Objek Penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian):

Metode pengajaran

Mahasiwa STBA JIA Bekasi

4. Masa Pelaksanaan

Mulai tahun: Bulan Juli Tahun 2018

Berakhir tahun: Bulan Desember Tahun 2018

Page 6: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

6

5. Usulan Biaya Dana Hibah UHAMKA

- Rp. 10.000.000

6. Lokasi Penelitian (lab/studio/lapangan) :

STBA JIA

7. Instansi lain yang terlibat (jika ada, dan uraikan apa kontribusinya)

-

8. Temuan yang ditargetkan (produk atau masukan untuk kebijakan)

Bahan ajar dan Metode pengajaran

9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (uraikan tidak lebih dari 50 kata,

tekankan pada gagasan fundamental dan orisinal yang mendukung pengembangan

iptek)

Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi yang diharapkan pada saat

siswa belajar bahasa asing. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sulit

dipelajari terlebih lagi menulis dalam bahasa asing. Untuk itu peneliti mencoba

menerapkan model pembelajaran quantum learning teknik Clustering untuk

memudahkan mahasiswa dalam menulis sebuah karangan.

10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran (tuliskan nama terbitan berkala ilmiah

internasional bereputasi, nasional terakteditasi, atau nasional tidak terakreditasi dan

tahun rencana publikasi)

Nasional terakteditasi

Page 7: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

7

11. Rencana luaran HKI, buku, purwapu atau luaran lainnya yang ditargetkan, tahun

rencana pendekatan atau penyelesaiannya dan skripsi

-

Page 8: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

8

RINGKASAN

Penelitian ini berjudul Efektivitas Quantum learning melalui Teknik Clustering dalam

Pembelajaran Shochuukyu Sakubun untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis pada

Semester IV Program Studi Sastra Jepang STBA JIA. Adapun tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui implementasi dan hasil penggunaan Teknik Clustering pada

mata kuliah bahasa Jepang di STBA JIA semester IV.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen murni, menggunakan dua kelas yaitu

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sampel atau sumber data penelitian ini adalah

mahasiswa semester IV Program Studi Sastra Jepang STBA JIA. Sumber data diambil

dari tes dan angket.

Kata kunci : Quantum Learninig, Teknik Clustering.

Page 9: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam mempelajari bahasa asing, tentu saja hal yang diharapkan oleh

pembelajar adalah mampu berkomunikasi dengan baik. Ada 2 tuntutan dalam

berkomunikasi yaitu mampu berkomunikasi secara lisan dan mampu berkomunikasi

dengan tulisan. Oleh karena itu pembelajar bahasa Jepang dituntut agar menguasai

keempat keterampilan berbahasa mulai dari mendengar (kiku ginou), berbicara

(hanasu ginou), membaca (yomu ginou) dan menulis (kaku ginou) (Dedi Sutedi,

2009:33).

Dalam pelajaran bahasa Jepang, menulis karangan disebut Sakubun. Dalam

Sakubun, pembelajar dituntut untuk dapat menguasai kosakata, huruf dan tata

bahasa dalam bahasa Jepang. Namun, para pembelajar bahasa Jepang mengaku

kesulitan dalam menuangkan kata-kata di atas kertas meskipun dirasa memiliki

kosakata yang cukup namun kreativitas dalam menyusun sebuah karangan

dianggap menjadi hal sulit bagi pembelajar. Ketika mempelajari sakubun, penulis

juga mengalami kesulitan dalam menuangkan ide atau gagasan di atas kertas.

Penulis merasa bingung mengenai kosakata apa saja yang relevan dengan karangan

yang akan dibuat. Kurangnya pemahaman mengenai tema dan kreativitas dalam

menulis membuat penulis seringkali mengalami „writer’s block‟ atau kebuntuan

dalam menulis.

Page 10: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

10

Model pembelajaran dikenal sebagai kerangka konseptual yang digunakan

sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Sedangkan pengertian teknik

pembelajaran menurut Majid (2016:24) dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan

seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.

Dewasa ini telah ditemukan berbagai model pembelajaran yang menarik dan

dapat diterapkan di kelas. Dalam kaitannya dengan pembelajaran sakubun, model

yang dapat digunakan adalah model pembelajaran quantum learning. Tokoh utama

dalam quantum learning adalah Bobbi DePorter dan Mike Hernacki yang mencoba

menerapkannya di sekolah bisnis Burklyn di Burke Timur, Vermount. Quantum

learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk

semua umur (DePorter & Mike Hernacki, 2016:15). Prisip quantum learning adalah

sugesti dapat mempengaruhi hasil situasi belajar. Sugesti positif akan menghasilkan

hasil pembelajaran yang baik dan berkesan di benak pembelajar.

Dalam model pembelajaran quantum learning terdapat istilah ”clustering”

atau pengelompokkan kata untuk membantu pembelajar dalam memilah pemikiran

yang saling berhubungan dan menuangkannya di atas kertas. Menurut Deporter

(2016:181) teknik clustering adalah suatu cara memilah gagasan-gagasan dan

menuangkannya ke atas kertas secepatnya. Dengan diterapkannya teknik ini

diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan sebuah karangan

berdasarkan kosakata yang berhubungan dengan tema dan mampu menuliskan

karangannya dengan waktu yang relatif singkat.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian pembelajaran sakubun dalam bahasa Jepang dengan judul Efektivitas

Page 11: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

11

Quantum learning melalui Teknik Clustering dalam Pembelajaran Shochuukyu

sakubun untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis pada Semester IV Program

Studi Sastra Jepang STBA JIA.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut di atas, maka dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan mengarang mahasiswa semester 4 Program Studi Sastra

Jepang STBA JIA sebelum menggunakan model pembelajaran quantum

learning teknik clustering?

2. Bagaimana kemampuan mengarang mahasiswa semester 4 Program Studi Sastra

Jepang STBA JIA setelah menggunakan model pembelajaran quantum learning

teknik clustering?

3. Apakah model pembelajaran quantum learning teknik clustering efektif dalam

pembelajaran shochuukyu sakubun pada mahasiswa semester 4 Program Studi

Sastra Jepang STBA JIA?

4. Bagaimana ketertarikan mahasiswa semester 4 Program Studi Sastra Jepang

STBA JIA terhadap pembelajaran shochuukyu sakubun dengan menggunakan

model pembelajaran quantum learning teknik clustering?

Page 12: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

12

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kemampuan mengarang mahasiswa semester 4 Program Studi

Sastra Jepang STBA JIA sebelum menggunakan model pembelajaran quantum

learning teknik clustering.

2. Untuk mengatahui kemampuan mengarang mahasiswa semester 4 Program Studi

Sastra Jepang STBA JIA setelah menggunakan model pembelajaran quantum

learning teknik clustering.

3. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan model quantum learning teknik

clustering dalam pembelajaran shochuukyu sakubun mahasiswa semester 4

Program Studi Sastra Jepang STBA JIA.

4. Untuk mengetahui ketertarikan mahasiswa semester 4 Program Studi Sastra

Jepang STBA JIA terhadap pembelajaran shochuukyu sakubun dengan

menggunakan model pembelajaran quantum learning teknik clustering.

D. Urgensi Penelitian

Dengan teknik clustering diharapkan dapat mempermudah & meningkatkan

kemampuan menulis sakubun mahasiswa serta dapat mengimplementasikan

pembelajaran sakubun di dunia kerja nantinya.

Page 13: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Kemampuan Menulis

Menurut Atar Semi (2007 : 14) menulis merupakan suatu proses kreatif

memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan.

Menurut Tarigan (2008 : 22) menulis ialah menurunkan atau melukiskan

lambang –lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh

seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang –lambang grafik itu.

Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa menulis adalah

memindahkan gagasan ke dalam bentuk lambang-lambang yang dapat dipahami

oleh orang lain.

a. Tujuan Menulis

Tujuan menulis Hugo Hartig dalam Tarigan (2008 : 25) meragkumkannya

sebagai berikut:

1) Assigment purpose (tujuan penugasan)

2) Altruistic purpose (tujuan altruistik)

3) Persuasive purpose (tujuan persuasif)

4) Informational purposes (tujuan informasional, tujuan penerangan)

5) Self expressive purpose (tujuan pernyataan diri)

6) Creative purpose (tujuan kreatif)

7) Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah)

Page 14: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

14

B. Teknik Clustering

Langan (2008 : 23) mengatakan bahwa pengertian clustering adalah sebagai

berikut:

Clustering, also known as diagramming or mapping is another strategy that

can be used to generate material for a paragraph. this method is helpful for

people who like to think in a visual way. In clustering, you use lines, boxes,

arrows, and circles to show relationship among the ideas and details that

occur to you.

Yang memiliki arti sebagai berikut:

Clustering juga dikenal sebagai diagram atau pemetaan yang merupakan

strategi lain yang dapat digunakan untuk menghasilkan materi untuk

menuliskan paragraf. Metode ini bermanfaat bagi orang yang berpikir secara

visual. Dalam pengelompokkan, digunakan garis, kotak, panah, dan lingkaran

untuk menunjukkan hubungan di antara ide-ide yang terpikir oleh Anda.

DePorter (2016 : 181) mengatakan bahwa pengelompokan (clustering)

adalah suatu cara memilah gagasan-gagasan dan menuangkannya ke atas kertas

secepatnya, tanpa pertimbangan.

a. Penerapan Clustering

DePorter menuliskan langkah-langkah dalam penerapan Clustering, yaitu

sebagai berikut:

1) Melihat dan membuat kaitan antara gagasan

Page 15: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

15

2) Mengembangkan gagasan-gagasan yang telah dikemukakan

3) Menelusuri jalan pikiran yang ditempuh otak agar mencapai suatu konsep

4) Bekerja secara alamiah dengan gagasan-gagasan tanpa penyuntingan atau

pertimbangan

5) Memvisualkan hal-hal khusus dan mengingatnya kembali dengan mudah

6) Mengalami desakan kuat untuk menulis. Di SuperCamp kami

menyebutnya suatu “aha!”

Langan (2008 : 23) menuliskan dan menggambarkan bagaimana cara

membuat pengelompokkan kata, yaitu sebagai berikut:

Begin by stating your subject in a few words in the center of a blank sheet of

paper. Then, as ideas and details occur to you, put them in boxes or circles

around the subject and draw lines to connect them to each other and to the

subject. Put minor ideas or details in smaller boxes or circles, and use

connecting lines to show how they relate as well.

Yang memiliki arti sebagai berikut:

Mulailah dengan menyatakan beberapa kata subjek di tengah kertas kosong.

Kemudian, ketika terpikir ide atau detail, letakkan mereka di dalam kotak

atau lingkaran di sekitar subjek dan gambarlah garis yang dapat

menghubungkan mereka satu sama lain dengan subjek. Letakkan ide atau

detail kecil di kotak atau lingkaran yang lebih kecil dan gunakan garus untuk

menunjukan bagaimana mereka dapat terhubung dengan baik.

Page 16: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

16

Studi terdahulu penulis menuliskan hasil penelitian yang relevan dengan

penelitian yang penulis teliti. Berikut adalah penelian yang menggunakan

teknik clustering:

1. Peneliti Bintari Damanin Sani dalam skripsi yang berjudul “keefektifan

Penggunaan Metode Quantum Learning Teknik Clustering pada

pembelajaran keterampilan Menulis Bahasa Jerman di Kelas X SMA

Negri 6 Surakarta” (Yogyakarta, 2015)

Penelitian ini adalah penelitian Quasi Experiment dengan desain

penelitian yang digunakan adalah Pre-and Post-test Control Group. Populasi

penelitian ini adalah peserta didik kelas X MIA SMA Negri 6 Surakarta

berjumlah 110 peserta didik. Pengambilan sampel menggunakan Simple

Random Sampling, diperoleh kelas X MIA 2 sebagai kelas eksperimen (31

peserta didik) dan X MIA 4 sebagai kelas kontrol (31 peserta didik). Data

penelitian ini diperoleh dari test keterampilan menulis bahasa Jerman.

Validitas penelitian menggunakan validitas isi dan validitas konstruk. Uji

reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dan didapat hasil sebesar

0,808. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis uji-t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) nilai thitung sebesar 2,047 dan

ttabel sebesar 2,000 dengan taraf signifikan α=0,05. Hal ini menunjukan

adanya perbedaan yang signifikan prestasi keterampilan menulis bahasa

Jerman antar kelas yang diajar dengan menggunakan metode quantum

learning teknik clustering dan menggunakan metode konvensional. (2) bobot

keefektifannya sebesar 9,8%. Dengan demikian, penggunaan metode

Page 17: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

17

quantum learning teknik clustering lebih efektif pada pembelajaran

keterampilan menulis bahasa Jerman dikelas X SMA Negeri 6 Surakarta.

Page 18: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di STBA JIA Bekasi. Lokasi ini di pergunakan

sebagai percontohan model pengajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis

dengan menggunakan tehnik clustering. Waktu yang di butuhkan untuk pelaksanaan

penelitian selama 6 bulan efektif.

B. Jenis Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini merupakan penelitian eksperimen murni

yang memenuhi persyaratan. Yang dimaksud persyaratan disini adalah adanya

kelompok lain yang disebut kelompok pembanding atau kelompok kontrol, maka

perbedaanya dapat diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan yang tidak

mendapatkan perlakuan. Sutedi Dedi (2009: 18) menyatakan, penelitian

eksperimen merupakan penelitian murni, karena didalamnya kegiatan mengontrol,

manipulasi, dan observasi semuanya dilakukan. Ada pula yang berupa eksperimen

semu (kuasi eksperimen).

Dalam bahasa Jepang eksperimen ini bisa dilakukan dalam bentuk uji coba

metoda pengajaran, media pembelajaran, bentuk latihan (drill ) dan sebagainya,

yang tujuannya untuk lebih meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses dan hasil

kegiatan belajar mengajar. Uji coba bisa dilakukan bermula dari suatu ide, gagasan

atau suatu teori pengajaran tertentu untuk diterapkan ke dalam pengajaran lainnya.

Page 19: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

19

Misalnya, dalam pengajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang bisa diuji cobakan

metoda bahasa kedua atau bahasa asing lainnya yang dianggap berhasil.

Langkah langkah pembelajaran kelas kontrol:

1. Lihat Tema

2. Menjelaskan Pola kalimat

3. Mahasiswa menulis karangan

Langkah langkah pembelajaran kelas eksperimen dengan menggunakan tehnik

clustering:

Treatment ( Langkah-langkah Pembelajaran )

1. Tulis Kosa kata di kertas sesuai tema

2. Beri lingkaran dalam tema tersebut

3. Gambar garis garis yang dapat menghubungkan tema dengan ide

4. Letakan ide di kotak atau lingkaran yang lebih kecil

5. Lihat ide yang telah terhubung

6. Mulailah menulis karangan

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif (Quantitative research), Sutedi

Dedi (2009: 19) menyatakan, penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya

berupa angka-angka yang diolah dengan menggunakan metode statistik. Dasar

penelitian kuantitatif adalah filosofi positivisme yang menekankan bahwa setiap

Page 20: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

20

fenomena bersifat tetap, berdimensi tunggal dan fragmental, sehingga dianggap

tidak akan mengalami perubahan ketika penelitian sedang berlangsung. Oleh karena

itu dapat disusun suatu rancangan penelitian yang pasti dan tidak mengalami

perubahan selama penelitian berlangsung. Posisi peneliti terlepas dari objek yang

diteliti, penggunaan statistik sebagai alat ukur yang digunakan untuk menjaga

keobjeketifannya.

C. Variabel dan Indikator Pengukuran

Menurut Arikunto (2010:169) dalam penelitian yang mempelajari pengaruh

suatu treatment, terdapat variabel penyebab (X) atau variabel bebas ( independent

variabel ) dan variabel akibat ( Y) atau variabel terikat, tergantung, atau dependent

variabel . variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (X)

dan variabel terikat (Y). Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas ( X) : Tehnik clustering

2. Variabel terikat (Y) : Kemampuan menulis

D. Instrumen

1. Tes tulis

Instrumen peningkatan kemampuan menulis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah berbentuk tes menulis yaitu :

a. Tes

1). Membuat teks ( karangan ) dengan tehnik clustering.

b. Angket

Page 21: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

21

Angket tertutup disebarkan ke mahasiswa, untuk mengetahui tingkat kepuasan

dan peningkatan kemampuan menulis mahasiswa

Sutedi Dedi (2009: 133) menyatakan, angket merupakan salah satu

instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan pada responden (manusia

dijadikan objek penelitian). Tehnik angket ini dilaksanakan dengan cara

pengumpulan datanya melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan

disebarkan untuk mendapatkan keterangan dari responden.

E. Teknik Pengumpulan Data

Keseluruhan data tersebut di atas diperoleh dengan tiga teknik pengumpulan

data yaitu dengan posttest, angket , serta pengumpulan referensi. Berikut adalah

teknik pengumpulan data yang dilakukan

1. Data Primer

Data penelitian ini diperoleh dengan melakukan postest , untuk mengukur

pemahaman siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan tehnik

clustering. selain itu juga melalui angket.

2. Metode analisis data

a. Analisis Kuantitatif

Keseluruhan data yang diperoleh baik data primer dan sekunder

dikelompokkan menurut kategori-kategori tertentu sebagai validasi data

sebelum dilakukan analisis-analisis yang dilakukan dengan menggunakan

metode kuantitatif.

Page 22: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

22

Tabel 1.1

Kisi – kisi Pertanyaan Angket

Sikap Indikator

Nomor

Ya Tidak

Sikap terhadap

pembelajaran mata

kuliah dengan

menggunakan tehnik

clustering

(angket tertutup )

Menunjukan kesukaan

terhadap mata kuliah

bahasa jepang dengan

menggunakan tehnik

clustering

Menunjukan

peningkatan motivasi

dalam pembelajaran

bahasa Jepang dengan

tehnik clustering

Menunjukan

persetujuan, tehnik

clustering dapat

meningkatan

kemampuan berbicara

bahasa Jepang

Menunjukan tehnik

clustering dapat

Page 23: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

23

meningkatkan interaksi

antara mahasiswa

dengan mahasiswa ,

mahasiswa dengan

dosen

Sikap terhadap

pembelajaran dengan

menggunakan tehnik

clustering

( angket terbuka)

Menunjukan

ketertarikan dalam

pembelajaran bahasa

Jepang dengan

menggunakan tehnik

clustering

Menunjukan kendala

terhadap aktivitas

mahasiswa dalam

pembelajaran dengan

menggunakan tehnik

clustering

Page 24: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

24

Permasalahan

1. Kemampuan menulis bahasa Jepang

2. Kurangnya Sumber daya manusia yang memiliki kemampuan menulis bahasa Jepang

di industry

Metode Penelitian

kuantitatif

Analisa

Data primer

1. Tes

2. Angket

Treatment ( Langkah-langkah Pembelajaran )

1. Tulis Kosa kata di kertas sesuai tema

2. Beri lingkaran dalam tema tersebut

3. Gambar garis garis yang dapat menghubungkan tema dengan ide

4. Letakan ide di kotak atau lingkaran yang lebih kecil

5. Lihat ide yang telah terhubung

6. Mulailah menulis karangan

Hasil Penelitian

1. Mengidentifikasi kemampuan menulis bahasa Jepang

2. Menganalisa tingkat daya saing, sumber daya manusia yang mampu berbahasa

Jepang di Industri

Luaran

1. Publikasi strategi meningkatkan

kemampuan menulis

2. Skripsi

3.

Berbahasa Jepang kepariwisataan

Page 25: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni yang dilakukan

terhadap mahasiswa semster IV Jurusan Sastra Jepang STBA JIA tahun

akademik 2017-2018. Sampel penelitian ini terdiri dari 15 mahasiswa di kelas A

dan 15 mahasiswa di kelas B. Teknik pembelajaran yang digunakan untuk

menguji efektivitas adalah teknik clustering dalam pembelajaran shochuukyuu

sakubun.

Pertemuan yang dilakukan selama penelitian yaitu sebanyak 6 kali

pertemuan. Berikut adalah laporan kegiatan yang dilakukan selama penelitian:

1. Agenda Kegiatan Penelitian di Kelas Validitas (Selasa, 3 Juli 2018)

Sebelum penulis melakukan treatment di kelas eksperimen dan kelas

kontrol, penulis terlebih dahulu melakukan uji validitas. Penulis melakukan

uji validitas di kelas shift semester IV Jurusan Sastra Jepang STBA JIA. Pada

pertemuan ini penulis membagikan soal yang telah dibuat sebelumnya.

Mahasiswa diberikan waktu selama 60 menit untuk mengerjakan.

Page 26: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

26

2. Deskripsi Kegiatan Penelitian di Kelas Eksperimen (IV A)

a. Pertemuan pertama (Rabu, 4 Juli 2018)

Pertemuan pertama dilakukan pada kelas A dengan jumlah

mahasiswa yang hadir sebanyak 15 orang. Pada pertemuan ini penulis

hanya melakukan pretest berupa soal dan mahasiswa diberikan waktu

selama 60 menit untuk mengerjakan.

b. Pertemuan kedua (Rabu, 4 Juli 2018)

Pertemuan kedua dilakukan treatment pertama pembelajaran

shochuukyuu sakubun menggunakan teknik clustering. Pembahasan

yang pertama adalah bab 13「 私の夢」 yang menggunakan bahan ajar

yasashi sakubun. pada pertemuan ini, penulis terlebih dahulu

menjelaskan mengenai teknik clustering dan bagaimana cara

menuliskannya. Penulis memaparkan contoh clustering yang dibuat

melalui media powerpoint dan mahasiswa mendengarkan dengan

seksama. Setelah itu mahasiswa diminta untuk memahami contoh

sakubun yang terdapat dalam bab 13. Setelah memahami bersama-

sama, penulis meminta mahasiswa memikirkan mengenai mimpinya

dengan bertanya 「将来何なりたいですか」mahasiswa pun menjawab

dengan berbagai profesi yang mereka harapkan. Setelahnya penulis

meminta mahasiswa untuk menuliskan impiannya di tengah kertas dan

melingkarinya. Lalu dibuat garis-garis yang berhubungan dengan ide

ide yang akan mereka kembangkan menjadi sebuah karangan. Setelah

Page 27: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

27

semua ditulis mahasiswa akan melihat bagaimana ide-ide tersebut

berhubungan untuk menentukan alur dan poin-poin yang akan dibahas.

Setelah pembelajaran selesai, penulis menyimpulkan materi hari ini

dan memberi tugas.

c. Pertemuan ketiga (Rabu, 11 Juli 2018)

Pertemuan ketiga dimulai dengan membahas tugas tema kemarin

dan meminta mahasiswa untuk mengumpulkan karangan yang telah

dibuat. Pada pertemuan ini, membahas bab 14 dengan tema 「隣の人に

ひとこと」. Mahasiswa diminta untuk membaca dan memahami contoh

karangan pada bab 14. Selanjutnya penulis mencontohkan membuat

clustering atau pengelompokan ide-ide yang akan dibuat dalam

karangan terkait dengan tema. Mahasiswa memahami dengan seksama

dan mengajukan pertanyaan apabila ada yang belum jelas. Selanjutnya

mahasiswa diminta untuk mengelompokan ide-ide sesuai dengan tema

yaitu menyampaikan hal yang ingin disampaikan kepada orang yang

disebelahnya, dalam hal ini penulis meminta mahasiswa untuk

menuliskan sebuah karangan yang berisi hal yang ingin disampaikan

kepada teman sekelasnya. setelah menuliskan pengelompokan ide

selesai, mahasiswa diminta untuk menuliskannya di kertas

genkouyoshi. Karangan yang telah dibuat, dikumpulkan dan akan

diberikan salinannya kepada teman yang dibicarakan dalam kertas.

Page 28: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

28

d. Pertemuan keempat ( Rabu, 18 Juli 2018)

Pada pertemuan keempat membahas bab 16 yaitu 「ごみ:国との

比較」dalam bab ini mahasiswa diminta untuk menggambarkan hal-

hal yang kurang baik dari negara Jepang dan membandingkannya

dengan negara Indonesia. Sebelumnya mahasiswa diminta untuk

memahami contoh karangan dan mencoba membuat poin yang

berkenaan dengan tema dibantu oleh penulis. Selanjutnya mahasiswa

diminta untuk menuliskan tema di tengah kertas yaitu 「日本の良くない

こ と 」 dan menuliskan poin-poin yang berhubungan dengan tema

tersebut. Setelah semua poin dibuat dan melihat hubungan antar ide

maka selanjutnya menuliskan dalamm bentuk karangan yang utuh

dalam kertas genkouyoshi.

e. Pertemuan kelima (Rabu, 25 Juli 2018)

Pada pertemuan kelima, membahas tema 「交通:国との比較」

pada bab ini, mahasiswa diminta untuk menggambarkan hal-hal yang

tidak baik dari negara Indonesia dan membandingkannya dengan

negara Jepang. mahasiswa diminta untuk menuliskan ide-idenya

dalam kertas dan menghubungkannya. Setelah semua ide ditulis,

mahasiswa melihat hubungan antar ide dan dapat melihat alur

Page 29: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

29

karangan yang akan dibuat. Setelahnya mahasiswa diminta untuk

menuliskannya di tas kertas genkoyoshi.

f. Pertemuan keenam (Rabu, 25 Juli 2018)

Pada pertemuan hari ini hanya dilakukan posttest baik kelas

ekperimen maupun kelas kontrol. Posttest dilakukan dengan memberi

soal dan mahasiswa diminta menulis karangan selama 60 menit.

3. Deskripsi Kegiatan Penelitian di Kelas Kontrol (IV B)

a. Pertemuan pertama (Rabu, 4 Juli 2018)

Pertemuan pertama di kelas kontrol yaitu hanya melakukan tes

awal atau pretest dengan mengisi soal yang telah dibuat oleh penulis.

Mahasiswa diminta untuk membuat karangan sesuai dengan ketentuan

yang telah dibuat oleh penulis. Mahasiswa diberi waktu mengerjakan

selama 60 menit.

b. Pertemuan kedua (Rabu, 4 Juli 2018)

Pada pertemuan kedua di kelas kontrol, penulis membahas bab 13

yaitu 「私の夢」. Selama pembelajaran di kelas kontrol penulis tidak

menerapkan teknik clustering dan menggunakan metode konvensional.

Penulis meminta mahasiswa untuk memahami contoh isi karangan bab

13. Selanjutnya mahasiswa diminta untuk membuat karangan dengan

judul yang sama sesuai dengan impian masing-masing. Setelah

Page 30: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

30

pertemuan selesai, penulis bersama mahasiswa menyimpulkan

pembelajaran hari ini dan membahas untuk pertemuan selanjutnya.

c. Pertemuan ketiga (Rabu, 11 Juli 2018)

Pada pertemuan ketiga membahas bab 14 dengan tema 「隣の人に

ひとこと」penulis dan mahasiswa bersama membahas dan memahami

contoh isi karangan bab 14. Setelah memahami contoh isi karangan,

mahasiswa diminta untuk membuat karangan dengan menuliskan hal

yang ingin disampaikan dengan memilih salah satu teman di kelas.

d. Pertemuan keempat (Rabu, 18 Juli 2018)

Pada petemuan keempat membahas bab 16 yaitu 「ごみ:国との比

較」dalam bab ini mahasiswa diminta untuk menggambarkan hal-hal

yang kurang baik dari Jepang dan membandingkannya dengan negara

Indonesia. Mahasiswa diminta untuk memahami isi contoh karangan

dengan membaca dan mengartikannya perkalimat secara bergantian.

Selanjutnya mahasiswa diminta untuk membuat karangan sesuai

dengan tema di atas kertas genkouyoshi.

e. Pertemuan kelima (Rabu, 25 Juli 2018)

Pada pertemuan ini membahas bab selanjutnya yaitu bab 17. Pada

bab ini mahasiswa diminta untuk menggambarkan hal-hal yang

Page 31: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

31

kurang baik dari negara Indonesia dan membandingkannya dengan

negara Jepang. setelah mahasiswa memahami isi contoh karangan,

mahasiswa diminta membuat dengan tema yang sama dan menulisnya

di atas kertas genkouyoshi.

f. Pertemuan keenam (Rabu, 25 Juli 2018)

Pada pertemuan hari ini hanya dilakukan posttest baik kelas

ekperimen maupun kelas kontrol. Posttest dilakukan dengan memberi

soal dan mahasiswa diminta menulis karangan selama 60 menit.

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data. Penulis

menguji normalitas antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji normalitas

dilakukan menggunakan program SPSS 25 dengan taraf signifikasi 0,05.

a. Uji Normalitas Data Pretest

Berdasarkan data responden yang berjumlah 15 orang, berikut

merupakan tabel nilai mean atau rata-rata yang diperoleh kelas

eksperimen dan kontrol.

Tabel 4.1

Descriptive Nilai Pretest

Statistic Std. Error

EKSPERIMEN Mean 75,7333 2,74550

Median 76,0000

Page 32: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

32

Std. Deviation 10,63328

Minimum 52,00

Maximum 96,00

KONTROL Mean 71,4667 2,64371

Median 76,0000

Std. Deviation 10,23905

Minimum 52,00

Maximum 88,00

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai mean atau rata-rata

mahasiswa untuk pretest di kelas eksperimen sebesar 75,7333 yang

dibulatkan menjadi 75,7 dan mean di kelas kontrol sebesar 71,4667

dibulatkan menjadi 71,5. Sedangkan untuk nilai median di kelas

eksperimen sebesar 76,0000 atau bila dibulatkan menjadi 76 dan kelas

kontrol memiliki nilai yang sama. Untuk standar deviasi pada kelas

eksperimen sebesar 10,63328 atau 10,63 sedangkan pada kelas kontrol

sebesar 10,23905 atau 10,23. Untuk Nilai minimum pada kelas eksperimen

dan kontrol sebesar 52. Sedangkan untuk nilai maksimum kelas

eksperimen memiliki nilai yang lebih besar yaitu 96, sedangkan kelas

kontrol memiliki nilai maksimum sebesar 88.

Untuk menguji normalitas, dilakukan perhitungan menggunakan

program SPSS 25 dengan rumus uji Shapiro-Wilk.

Tabel 4.2

Normalitas Distribusi Pretest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Shapiro-Wilk

Page 33: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

33

Statistic Df Sig.

EKSPERIMEN ,955 15 ,600

KONTROL ,936 15 ,340

Berdasarkan hasil output di atas nilai pretest untuk kelas eksperimen

adalah 0,600 dan kelas kontrol adalah 0,340. Karena nilai signifikasi kedua

kelas lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa kedua kelas

berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari grafik

berikut:

Gambar 4.1

Normalitas Q-Q Plot Pretest

Kelas Eksperimen

Page 34: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

34

Gambar 4.2

Normalitas Q-Q Plot Pretest

Kelas Kontrol

Jika suatu distribusi data normal, maka data akan tersebar di sekeliling

garis. Berdasarkan kedua grafik menunjukan titik atau data berada di

sekitar garis lurus, sehingga dengan demikian dapat disimpullkan bahwa

kedua kelas berdistribusi normal.

b. Uji Normalitas Data Posttest

Berdasarkan data responden yang berjumlah 15 orang, berikut

merupakan tabel nilai mean atau rata-rata yang diperoleh kelas

eksperimen dan kontrol.

Tabel 4.3

Descriptive Nilai Posttest

Statistic Std. Error

EKSPERIMEN Mean 87,7333 1,32186

Median 88,0000

Std. Deviation 5,11952

Minimum 80,00

Maximum 96,00

Page 35: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

35

KONTROL Mean 75,2000 3,49585

Median 72,0000

Std. Deviation 13,53936

Minimum 52,00

Maximum 92,00

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai mean atau rata-rata

mahasiswa untuk posttest di kelas eksperimen sebesar 87,7333 atau yang

dibulatkan menjai 87,7 dan mean di kelas kontrol sebesar 75,2000 atau

75,2. Sedangkan untuk nilai median di kelas eksperimen sebesar 88,0000

atau 88,0 dan kelas kontrol sebesar 72,0000 atau 72,0. Untuk standar

deviasi pada kelas eksperimen sebesar 5,11952 yang dibulatkan menjadi

5,12 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 13,53936 atau 13,54. Untuk

Nilai minimum pada kelas eksperimen 80,00 dan kontrol sebesar 52,00.

Sedangkan untuk nilai maksimum kelas eksperimen memiliki nilai yang

lebih besar yaitu 96, sedangkan kelas kontrol memiliki nilai maksimum

sebesar 92.

Untuk menguji normalitas, dilakukan perhitungan menggunakan

program SPSS 25 dengan rumus uji Shapiro-Wilk.

Tabel 4.4

Normalitas Distribusi Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Page 36: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

36

BBerdasarkan hasil output di atas uji normalitas dengan menggunakan

uji Shapiro Wilk pada tabel 4.3 nilai posttest untuk kelas eksperimen

adalah 0,084 dan kelas kontrol adalah 0,185. Karena nilai signifikasi kedua

kelas lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa kedua kelas

berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari grafik

berikut:

Gambar 4.3

Normalitas Q-Q Plot Posttest

Kelas Eksperimen

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

EKSPERIMEN ,897 15 ,084

KONTROL ,919 15 ,185

Page 37: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

37

Gambar 4.4

Normalitas Q-Q Plot Posttest

Kelas Kontrol

Berdasarkan kedua grafik menunjukan titik atau data berada di sekitar

garis lurus, sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua

kelas berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi. Dalam hal ini penulis menggunakan

program SPSS 25 dengan menggunakan uji Levene. Taraf signifikasi untuk uji

Page 38: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

38

homogenitas adalah 0,05. Setelah dilakukan pengolahan data, hasil uji

homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut,

Tabel 4.5

Homogenitas Dua Varians Pretest dan Posttest

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,592 1 58 ,212

Berdasarkan hasil output uji homogenitas dua varians dengan

menggunakan uji Levene nilai signifikasinya adalah 0,212. Karena nilai

signifikasinya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa varians

kedua kelas tersebut sama atau homogen.

C. Analisis Data

1. Pengolahan Data Pretest

Dalam bab ini penulis menghitung untuk menguji kebenaran hipotesis

yang telah penulis rumuskan sebelumnya, yaitu apakah Ho (tidak terdapat

pengaruh teknik clustering terhadap mahasiswa) dan Ha (terdapat pengaruh

teknik clustering terhadap mahasiswa) diterima atau ditolak.

Page 39: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

39

Setelah melalui perhitungan normalitas dan homogenitas, diketahui

bahwa kedua kelas berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen.

Selanjutnya dilakukan uji kesamaan rerata untuk data pretest dengan uji t

melalui program SPSS 25 yang menggunakan Independent Sample T-Test

dengan taraf signifikansi 0,05.

Tabel 4.6

Output Uji-t Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig.

(2tailed)

Mean

Difference

Std.

Error

Differen

ce

95%

Confidence

Interval of

the

Difference

Lower Upper

Hasil

Pretest

Equal

variances

assumed

,114 ,739 1,119 28 ,272 4,26667 3,81143 -

3,54

069

12,0

740

2

Equal

variances not

assumed

1,119 27,9

60

,272 4,26667 3,81143 -

3,54

119

12,0

745

2

Pada tabel 4.6 p-valued untuk 2-tailed adalah 0,272. Karena nilai p-

valued = 0,272 > = 0,05 maka Ho : μ1 ≤ μ2 diterima dan Ha : μ1 > μ2 ditolak,

sehingga saat pretest atau ketika treatment belum dilakukan tidak ada

perbedaan nilai rata-rata mahasiswa.

Page 40: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

40

2. Pengolahan Data Postest

Selanjutnya adalah melihat nilai hasil postest setelah dilakukannya

treatment pada mahasiswa di kelas eksperimen dan penggunaan metode

konvensional di kelas kontrol. Perhitungan ini dilakukan dengan program

SPSS 25 menggunakan Independent Sample T-Test dengan taraf signifikansi

0,05.

Tabel 4.7

Output Uji-t Posttest kelas Ekspermen dan Kelas Kontrol

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Differe

nce

Std.

Error

Differe

nce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Hasil

Posttest

Equal

variances

assumed

5,061 ,033 2,40

6

28 ,023 9,7142

9

4,0367

8

1,4453

3

17,983

24

Equal

variances not

assumed

2,33

7

21,5

34

,029 9,7142

9

4,1562

4

1,0839

5

18,344

62

Berdasarkan tabel di atas, nilai p-valued untuk hasil posttest adalah 0,023.

Karena p-valued = 0,023 < = 0,05, berdasarkan hipootesis statistik yang

telah dirumuskan di atas maka, Ho : μ1 ≤ μ2 ditolak dan Ha : μ1 > μ2 diterima.

Page 41: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

41

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis mahasiswa yang

mendapatkan perlakuan teknik clustering lebih baik daripada siswa yang

mendapatkan pembelajaran dengan teknik konvensional.

Berikut adalah gambaran hasil rata-rata pretest dan posttest kelas

eksperimen dan kelas kontrol:

0

20

40

60

80

100

Pretest

Posttest

Pretest 75,7 71,5

Posttest 87,7 75,2

Eksperimen Kontrol

Gambar 4.5

Diagram Nilai Rata-Rata Pretest dan Posttest

Kelas Kontrol dan Eksperimen

Berdasarkan hasil gambar diagram di atas, dapat diketahui bahwa hasil

pretest di kelas eksperimen memliki nilai yang lebih tinggi dibanding kelas

kontrol dengan taraf signifikan yang rendah. Sedangkan untuk hasil posttest,

nilai di kelas eksperimen memiliki hasil yang cukup tinggi dibandingkan

dengan kelas kontrol. Dalam artian bahwa perubahan nilai terjadi secara

signifikan setelah diberikannya perlakuan teknik clustering. Dalam hal ini

Page 42: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

42

teknik clustering dikatakan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran

shochuukyuu sakubun.

3. Pengolahan Data Nilai Efektivitas Pembelajaran

Untuk menguji efektivitas teknik clustering dalam pembelajaran

shochuukyuu sakubun, penulis menggunakan program SPSS 25 dengan

mencari gain score berdasarkan hasil rata-rata pretest dan posttest kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Hasil gain dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.8

Tabel Perbandingan Nilai Gain Score

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

gain Kelas Eksperimen 15 12,0000 12,18899 3,14718

Kelas Kontrol 15 3,7333 17,85444 4,61000

Pada tabel 4.8 di atas diketahui bahwa nilai mean di kelas eksperimen

lebih besar yaitu 12,0000 sedangkan di kelas kontrol sebesar 3,7333.

Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan model

quantum learning teknik clustering dalam pembelajaran shochuukyuu

sakubun lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran shochuukyuu

sakubun dengan metode konvensional.

4. Pengolahan Data Angket

Page 43: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

43

Angket ini diberikan pada mahasiswa untuk mengetahui ketertarikan

mahasiswa kelas eksperimen yang berjumlah 15 responden terhadap teknik

clustering dalam pembelajaran shochuukyuu sakubun. Angket ini berisi 15

pertanyaan dengan menggunakan jenis angket tertutup. Angket ini berisi

pertanyaan seputar menulis dalam bahasa Jepang, teknik clustering, dan

pembelajaran shochuukyuu sakubun.

Perhitungan angket dalam penulisan ini menggunakan rumus sebagai

berikut:

Pernyataan nomor 1 : menulis dalam bahasa Jepang mudah

Tabel 4.9

Hasil Angket Nomor 1

Jawaban Skor F Skor X F %

Ya 2 9 18 60

Tidak 1 6 6 40

Jumlah 15 24 100

Skor tertinggi : 15 x 2 = 30

Page 44: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

44

Hasil item angket nomor 1 yaitu 80%. Berdasarkan table di atas jumlah

mahasiswa yang menjawab ya sebanyak 60%. Sedangkan mahasiswa yang

menjawab tidak sebanyak 40%. Analisis penulis terhadap pernyataan nomor

1 adalah mahasiswa sebagian besar menyatakan bahwa menulis bahasa

Jepang itu mudah.

Pertanyaan nomor 2 : keterampilan menulis adalah keterampilan

yang paling sulit dikuasai

Tabel 4.10

Hasil Angket Nomor 2

Jawaban Skor F Skor x f %

Ya 2 6 12 40

Tidak 1 9 9 60

Jumlah 15 21 100

Skor tertinggi : 15 x 2 = 30

Hasil angket untuk pernyataan nomor 2 adalah 70%. Berdasarkan tabel

diatas diketahui bahwa jumlah mahasiswa yang menjawab ya sebanyak 40%,

sedangkan mahasiswa yang menjawab tidak sebanyak 60%. Analisis penulis

Page 45: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

45

terhadap pernyataan nomor 2 adalah sebagian besar mahasiswa beranggapan

bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan yang tidak sulit dikuasai.

Pernyataan nomor 3 : saya sering mengalami kebuntuan ide dalam

menulis

Tabel 4.11

Hasil Angket Nomor 3

Jawaban Skor F Skor x f %

Ya 2 11 22 73,3

Tidak 1 4 4 26,7

Jumlah 15 26 100

Skor tertinggi : 15 x 2 = 30

Hasil angket untuk pernyataan nomor 3 adalah 86,7%. Berdasarkan hasil

tabel diatas sebanyak 73,3% mahasiswa menjawab ya dan 26,7% mahasiswa

menjawab tidak. Analisis penulis terhadap pernyataan angket nomor 3 adalah

sebagian besar mahasiswa beranggapan bahwa mahasiswa sering mengalami

kebuntuan ide dalam menulis atau yang biasa disebut dengan writer’s block.

Maka dari itu menulis dibutuhkan pembiasaan dan teknik yang tepat agar

kemampuan menulis dapat meningkat.

Page 46: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

46

Pernyataan nomor 4 : saya mudah mnedapatkan ide ketika menulis

sakubun.

Tabel 4.12

Hasil Angket Nomor 4

Skor tertinggi : 15 x 2 = 30

Hasil angket untuk pernyataan nomor 4 adalah 66,7%. Berdasarkan hasil

tabel diatas bahwa 33,3% mahasiswa menjwab tidak dan 66,7% mahasiswa

menjawab ya. Analisis peneiti terhadap pernyataan nomor 4 adalah sebagiian

besar mahasiswa menyatakan bahwa sulit untuk menemukan ide dalam

menulis shochuukyuu sakubun. Terkadang mahasiswa mudah untuk

memikirkan dalam pikirannya tapi sulit saat mencoba untuk menuangkannya

di atas kertas.

Jawaban Skor F Skor x f %

Ya 2 5 10 33,3

Tidak 1 10 10 66,7

Jumlah 15 20 100

Page 47: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

47

Pernyataan nomor 5 : menulis shochuukyuu sakubun menggunakan

teknik clustering memudahkan saya untuk menemukan ide dalam

menulis.

Tabel 4.13

Hasil Angket Nomor 5

Jawaban Skor F Skor x F %

Ya 2 14 28 93,3

Tidak 1 1 1 6,7

Jumlah 15 29 100

Skor tertinggi : 15 x 2 = 30

Hasil angket unutk pernyataan nomor 5 adalah 96,7%. Berdasarkan hasil

tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 93,3% mahasiswa menjawab ya dan

6,7% menjawab tidak. Analisis penulis terhadap hasil tabel diatas adalah

hampir semua mahasiswa menyatakan bahwa teknik clustering dapat

memudahkan mereka dalam menemukan ide untuk menulis. Dengan

penggunaan teknik clustering mahasiswa dapat menulis ide sebanyak-

banyaknya yang terpikirkan oleh mereka dan dapat memilih ide mana yang

akan ditulis di dalam karangan. Dengan ini mahasiswa juga dapat

Page 48: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

48

menentukan ide mana yang terlebih dahulu ditulis dan yang sebainya ditulis

maupun tidak.

Pernyataan nomor 6 : saya menjadi lebih sulit menemukan ide

dengan menggunakan teknik clustering.

Tabel 4.14

Hasil Angket Nomor 6

Skor tertinggi : 15 x 2 = 30

Hasil angket unutk pernyataan nomor 6 adalah 53,3%. Berdasarkan hasil

tabel di atas hampir semua mahasiswa menjawab tidak dengan presentase

sebanyak 93,3%. Sedangkan mahasiswa yang menjawab ya sebanyak 6,7%.

Hal ini menunjukan hampir semua mahasiswa beranggapan bahwa mereka

tidak sulit untuk menemukan ide ketika menggunakan teknik clustering.

Jawaban Skor F Skor x F %

Ya 2 1 2 6,7

Tidak 1 14 14 93,3

Jumlah 15 16 100

Page 49: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

49

Pernyataan nomor 7 : saya dapat menemukan alur yang tepat ketika

menggunakan teknik clustering.

Tabel 4.15

Hasil Angket Nomor 7

Jawaban Skor F Skor x F %

Ya 2 12 24 80,0

Tidak 1 3 3 20,0

Jumlah 15 27 100

Skor tertinggi : 15 x 2 = 30

Hasil angket untuk pernyataan nomor 7 adalah 90%. Berdasarkan hasil

tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 80% mahasiswa menjawab ya

dan sebanyak 20% menjawab tidak. Analisis penulis terhadap pernyataan ini

adalah sebagian besar mahasiswa menyatakan bahwa mereka dapat

menemukan alur yang t epat ketika menggunakan teknik clustering. Hal ini

disebabkan karena ketika menggunakan teknik clustering, ide-ide yang telah

ditulis oleh mahasiswa dapat dilihat kembali untuk menentukan mana dulu

yang lebih baik ditulis. Sehingga akan menciptakan alur yang baik.

Page 50: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

50

Pernyataan nomor 8 : saya sulit mengembangkan alur ketika

menggunakan teknik clustering.

Tabel 4.16

Hasil Angket Nomor 8

Skor tertinggi : 15 x 2 = 30

Hasil angket untuk pernnyataan nomor 8 adalah 60%. Berdasarkan hasil

tabel di atas mennujukan bahwa sebanyak 20% mahasiswa menjawab ya dan

sebanyak 80% mahasiswa menjawab tidak. Analisis penulisi terhadap

pernyataan di atas yaitu sebagian besar mahasiswa beranggapan bahwa

mereka tidak sulit untuk mengembangkan alur ketika menggunakan teknik

clustering dalam pembelajaran shochuukyuu sakubun.

Jawaban Skor F Skor x F %

Ya 2 3 6 20,0

Tidak 1 12 12 80,0

Jumlah 15 18 100

Page 51: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

51

Pernyataan nomor 9 : saya suka mempalajari shochuukyuu sakubun.

Tabel 4.17

Hasil Angket Nomor 9

Jawaban Skor F Skor x F %

Ya 2 12 24 80,0

Tidak 1 3 3 20,0

Jumlah 15 27 100

Skor tertinggi : 15 x 2 = 30

Hasil angket untuk pernyataan nomor 9 adalah 90%. Berdasarkan hasil

tabel di atas mahasiswa yang menjawab ya sebanyak 80% sedangkan 20%

mahasiswa menjawab tidak. Analisis penulis berdasarkan hasil tabel di atas

yaitu bahwa sebagian besar mahasiswa suka untuk mempelajari shochuukyuu

sakubun.

Page 52: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

52

Pernyataan nomor 10 : teknik dalam penulisan shochuukyuu

sakubun sulit.

Tabel 4.18

Hasil Angket Nomor 10

Jawaban Skor F Skor x F %

Ya 2 8 16 53,3

Tidak 1 7 7 46,7

Jumlah 15 23 100

Skor tertinggi : 15 x 2 = 30

Hasil angket untuk pernyataan nomor 10 adalah 76,7%. Berdasarkan

hasil tabel di atas mahasiswa yang menjawab ya sebanyak 53,3% sedangkan

yang menjawab tidak sebanyak 46,7%. Analisis penulis terhadap hasil angket

di atas yaitu mahasiswa yang menganggap bahwa teknik dalam penulisan

sakubun itu sulit lebih banyak. Memang dalam menulis karangan dalam

bahasa Jepang memiliki aturan atau tekniknya sendiri yang sangat berbeda

dengan Indonesia. Maka dari itu diperlukan latihan dan pemahaman

pengetahuan sebelumnya sebelum mencoba menulis karangan taua

shochuukyuu sakubun dalam bahasa Jepang.

Page 53: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

53

Pernyataan nomor 11 : pembelajaran shochuukyuu sakubun

menggunakan teknik clustering menarik.

Tabel 4.19

Hasil Angket Nomor 11

Jawaban Skor F Skor x F %

Ya 2 14 28 93,3

Tidak 1 1 1 6,7

Jumlah 15 29 100

Skor tertinggi : 15 x 2 = 30

Hasil angket untuk pernyataan nomor 11 adalah 96,7%. Berdasarkan

tabel di atas dikethui banwa sebanyak 93,3% mahasiswa menjawa ya dan

6,7% mahasiswa menjawab tidak. Hal ini berarti bahwa hampir semua

mahasiswa beranggapan pembelajaran shochuukyuu sakubun menggunakan

teknik clutering itu menarik.

Page 54: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

54

Pernyataan nomor 12 : teknik clustering cocok untuk pembelajaran

shochuukyuu sakubun.

Tabel 4.20

Hasil Angket Nomor 12

Jawaban Skor F Skor x F %

Ya 2 14 28 93,3

Tidak 1 1 1 6,7

Jumlah 15 29 100

Skor tertinggi : 15 x 2 = 30

Hasil angket untuk pernyataan nomor 11 adalah 96,7%. Berdasarkan

tabel di atas dikethui banwa sebanyak 93,3% mahasiswa menjawa ya dan

6,7% mahasiswa menjawab tidak. Hal ini berarti bahwa hampir semua

mahasiswa beranggapan teknik clustering cocok digunakan untuk

pembelajaran shochuukyuu sakubun.

Page 55: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

55

Pernyataan nomor 13 : teknik clustering mudah dipahami.

Tabel 4.21

Hasil Angket Nomor 13

Jawaban Skor F Skor x F %

Ya 2 14 28 93,3

Tidak 1 1 1 6,7

Jumlah 15 29 100

Skor tertinggi : 15 x 2 = 30

Hasil angket untuk pernyataan nomor 11 adalah 96,7%. Berdasarkan

tabel di atas dikethui banwa sebanyak 93,3% mahasiswa menjawab ya dan

6,7% mahasiswa menjawab tidak. Hal ini berarti bahwa hampir semua

mahasiswa beranggapan teknik clustering mudah dipahami.

Page 56: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

56

Pernyataan nomor 14 :saya menyukai teknik clustering dalam

pembelajaran shochuukyuu sakubun.

Tabel 4.22

Hasil Angket Nomor 14

Jawaban Skor F Skor x F %

Ya 2 13 26 86,7

Tidak 1 2 2 13,3

Jumlah 15 28 100

Skor tertinggi : 15 x 2 = 30

Hasil angket untuk pernyataan nomor 14 adalah 93,3%. Berdasarkan

hasil tersebut diketahui bahwa jumlah mahasiswa yang menjawab ya

sebanyak 86,7% dan yang menjawab tidak sebanyak 13,3%. Analisis penulis

terhadap hasil tabel di atas adalah sebagian besar mahasiswa beranggapan

bahwa mereka menyukai teknik clustering untuk diterapkan dalam

pembelajaran shochuukyuu sakubun.

Page 57: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

57

Pernyataan nomor 15 : mata kuliah shochuukyuu sakubun

merupakan mata kuliah yang sulit

Tabel 4.23

Hasil Angket Nomor 15

Jawaban Skor F Skor x F %

Ya 2 7 14 46,7

Tidak 1 8 8 53,3

Jumlah 15 22 100

Skor tertinggi : 15 x 2 = 30

Hasil angket untuk pernnyataan nomor 15 adalah 73,3%. Berdasarkan

hasil tersebut dikethui bahwa sebanyak 46,7% mahasiswa menjawab ya dan

53,3% mahasiswa menjawab tidak. Analisis penulis terhadap jawaban di atas

yaitu mahasiswa yang beranggapan bahwa shochuukyuu sakubun merupakan

mata kuliah yang sulit lebih sedikit. Dengan ini mahasiswa yang menyatakan

bahwa mata kuliah shochuukyuu sakubun tidaklah sulit lebih mendominasi.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penulis menggunakan quantum learning teknik clustering dalam

pembelajaran shochuukyuu sakubun untuk meningkatkan kemampuan menulis

mahasiswa semster IV Jurusan Sastra Jepang STBA JIA. Dalam penulisan ini

Page 58: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

58

terdapat beberapa fakta yaitu terdapat kemampuan yang berbeda dari kelas

eksperimen yang menggunakan teknik clustering dan kelas kontrol yang tidak

menggunakakn teknik lustering dalam penerapan pembelajaran shochuukyuu

sakubun.

Kelas eksperimen yang menggunakan teknik clustering dalam

pembelajarannya mendapatkan nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan

dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.

Nilai rata-rata pretest pada kelas eksperimen yaitu 75,7 sedangkan nilai

pretest untuk kelas kontrol yaitu 71,5. Untuk nilai rata-rata posstest kelas

eksperimen sebesar 87,7, sedangkan kelas kontrol yaitu 75,2. Berdasarkan hasil

tersebut jelas terlihat bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan

antara kedua kelas.

Pada penelitian ini penulis melakukan 6 kali pertemuan. Pertemuan

pertama dilakuan pretest yang selanjutnya dilakukan treatment sampai

pertemuan ke-5, sedangkan untuk pertemuan ke-6 dilakukan posttest.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan program bantu hitung SPSS

25. Dimana dalam perhitungan ini penulis melakukan perhitungan dimulai dari

uji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, uji rata-rata dengan uji-t,

menghitung nilai normalized gain atau efektivitas pembelajaran, dan

menghitung nilai angket.

Dalam uji validitas, penulis menggunakan kelas shift Program Studi

Sastra Jepang STBA JIA. Hasil dari uji validitas dikatakan bahawa soal yang

dibuat oleh penulis termasuk valid dan dapat digunakan untuk penulisan. Setelah

Page 59: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

59

menghitung nilai validitas, penulis menghitung reliabilitas hasil karangan

mahasiswa dan didapatkan bahwa hasilnya adalah reliabel dalam artian soal

bersifat „ajeg‟.

Setelah itu, penulis melakukan treatment di kelas eksperimen dan di

kelas kontrol. Di kelas eksperimen, penulis menggunakan teknik clustering

dalam pembelajaran shochuukyuu sakubun, sedangkan di kelas kontrol penulis

menggunakan metode konvensional.

Setelah melakukan treatment, penulis menghitung uji normalitas hasil

data pretest dan data posttest. Diketahui bahwa uji normalitas mendapatkan

nilai 0,600 untuk kelas eksperimen dan 0,84 untuk kelas kontrol.

Pada uji normalitas menggunakan program SPSS 25 dengan rumus uji

Saphiro-Wilk diketahui hasil nilai pretest untuk kelas eksperimen yaitu 0,600

sedangkan kelas kontrol yaitu 0,84. Sedangkan nilai uji normalitas pada uji

posttest sebesar 0,84 untuk kelas eksperimen dan 0,185 untuk kelas kontrol.

Nilai signifikansi uji normalitas yautu sebesar 0,05. Karena hasil kedua kelas

lebih besar dari 0,05 maka dapat dimpulkan bahwa kedua varian berdistribusi

normal.

Uji homogenitas dihitung menggunakan program SPSS 25. Uji homogenitas

digunakan menggunakan uji Levene dan didapatkan hasil sebesar 0,212. Setelah

dikonsultasikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,05 maka dapat dikatakan

bahwa kedua kelas memiliki varians yang sama atau bersifat homogen.

Setelah diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya

dilakukan uji rata-rata menggunakan uji-t. Perhitungan uji t dihitung

Page 60: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

60

menggunakan program SPSS 25 dihitung dengan uji independent sample t-test.

Setelah dihitung diketahui bahwa nilai pretest sebesar 0,272 dan nilai posttest

sebesar 0,023. Setelah dikonsultasikan nilai posttest lebih besar dari nilai

signifikansi 0,05 maka dapat dikatakan bahwa adanya perbedaan yang signifikan

antara kelas eksperimen yang menggunakan teknik clustering dan kelas kontrol

yan gmenggunakan metode konvensional.

Setelah diketahui uji t, maka selanjutntya menghitung efektivitas atau

gain. Dalam menghitung gain penulis menggunakan program SPSS 25. setelah

dihitung diketahui bahwa nilai gain untuk kelas ekpserimen sebesar 12,00

sedangkan kelas kontrol sebesar 3,73. Berdasarkan nilai tersebut nilai kelas

eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol, dengan ini dikatakan bahwa

penggunaan teknik clustering lebih efektif daripada kelas yanng menggunakan

metode konvensional.

Dalam penelitian ini, penulis menyebar angket guna mengetahui

ketertarikan mahasiswa terhadap teknik clustering dalam pembelajaran

shochuukyuu sakubun. Berdasarkan hasil angket diketahui sebanyak 80%

mahasiswa menjawab bahwa menulis dalam bahasa Jepang itu mudah, 70%

mahasiswa menjawab bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan yang

sulit dikuasai, 86,7% mahasiswa menjawab bahwa mereka sering mengalami

kebuntuan ide dalam menulis, 66,7% mahasiswa menjawab mudah mendapatkan

ide ketika menulis, sebanyak 96,7% mahasiswa menjawab bahwa teknik

clustering memudahkan mereka untuk menemukan ide dalam menulis, sebanyak

53,3% mahasiswa menjawab bahwa mereka sulit menemukan ide dalam menulis

Page 61: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

61

pada saat menggunakan teknik clustering, sebanyak 90% mahasiswa menjawab

bahwa mereka mendapatkan alur yang tepat saat menggunakan teknik clustering,

60% mahasiswa menjawab bahwa mereka kesulitan mengembangkan alur ketika

menggunakan teknik clustering, 90% mahasiswa menjawab bahwa mereka suka

mempelajari shochuukyuu sakubun, 76,7% mahasiswa menjawab bahwa teknik

dalam pembelajaran shochuukyuu sakubun itu sulit, sebanyak 96,7% mahasiswa

menjawab bahwa pembelajaran shochuukyuu sakubun menggunakan teknik

clustering menarik, lalu terdapat presentase yang sama yaitu sebesar 96,7%

dalam pernyataan teknik clustering cocok digunakna untuk pembelajaran

shochuukyuu sakubun dan teknik clustering mudah dipahami. Lalu sebanyak

93,3% mahasiswa menyukai teknik clustering dalam pembelajaran shochuukyuu

sakubun, dan sebanyak 73,3% mahasiswa beranggapan bahwa mata kuliah

shochuukyuu sakubun merupakan mata kuliah yang sulit.

Page 62: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

62

BAB V

SIMPULAN, IIMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Program Studi

Sastra Jepang STBA JIA, pengujian dan analisis keseluruhan data tentang

Efektivitas Quantum Learning melalui Teknik Clustering dalam Pembelajaran

Shochuukyu Sakubun untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis pada Semester

IV Program Studi Sastra Jepang STBA JIA, penulis menarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Kemampuan mengarang mahasiswa sebelum menggunakan teknik clustering

dalam pembelajaran shochuukyuu sakubun memliki perbedaan nilai, dimana

kelas eksperimen memliki nilai yang lebih tinggi yaitu 75,7, sedangkan nilai

rata-rata pada kelas kontrol sebesar 71,5.

2. Kemampuan mengarang mahasiswa sesudah diterapkannya teknik clustering

dalam pembelajaran shochuukyuu sakubun memiliki nilai perbedaan yang

signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen

memiliki nilai rata-rata 87,7, sedangkan kelas kontrol sebesar 75,2.

3. Dari hasil perhitungan uji t menggunakan program SPSS 25 dengan rumus

independent sample t-test taraf signifikansi p-valued < 0,05 diketahui bahwa

nilai pretest yaitu sebesar 0,272. Karena nilai p-valued = 0,272 > = 0,05

maka dapat dikatakan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan untuk

nilai posttest diketahui nilai sebesar 0,023. Karena p-valued = 0,023 < =

Page 63: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

63

0,05 maka dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Untuk mencari

nilai efektivitas atau gain score penulis menggunakan program SPSS 25 dan

diketahui nilai gain sebesar 12,00 untuk kelas eksperimen dan 3,73 untuk

kelas kontrol. Berdasarkan nilai gain tersebut diketahui bahwa nilai kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kelas kontrol. Artinya,

teknik clustering yang digunakan di kelas eksperimen dikatakan efektif untuk

digunakan dalam pembelajaran shochuukyuu sakubun.

4. Dari data angket yang diperoleh, menurut mahasiswa semester IV Program

Studi Sastra Jepang STBA JIA penggunaan teknik clustering dalam

pembelajaran shochuukyu sakubun menarik, membantu dalam menemukan

ide saat menulis, membantu dalam mengembangkan alur, dan mudah

dipahami.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa

penggunaan teknik clustering pada pembelajaran shochuukyu sakubun menarik,

dapat membantu menemukan ide dalam menulis karangan, membantu dalam

mengembangkan alur dan mudah dipahami. Hal itu dapat terlihat dari hasil

belajar mahasiswa yang memiliki peningkatan setelah dilakukannya treatment.

Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi para pengajar untuk

menyampaikan materi sakubun dengan teknik yang baru. Penggunaan teknik

clustering dapat digunakan untuk jenis tulisan apa saja, salah satunya adalah

untuk penggunaan penulisan karangan.

Page 64: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

64

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka penulis

memberikan beberapa saran terhadap proses pembelajaran mengarang dalam

bahasa Jepang atau yang biasa disebut sakubun untuk mengambangkan proses

pembelajaran kearah yang lebih baik.

1. Dalam proses belajar mengajar bahasa Jepang sebaiknya pengajar dapat

menggunakan metode atau teknik yang menarik dan dapat membantu

mahasiswa lebih mudah memahami materi pelajaran.

2. Sebagai pengajar harus memliki kreatifitas untuk membuat suasana belajar

yang nyaman dan menyenangkan.

3. Bagi pembelajar bahasa Jepang, mempelajari bahasa dibutuhkan pembiasaan.

Termasuk pembelajaran menulis. Selain diperbanyak latihan, membaca juga

merupakan kunci supaya mendapatkan hasil tulisan yang baik.

Page 65: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

65

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

A. Anggaran Biaya

Total anggaran yang diperlukan untuk pelaksanaan penelitian ini adalah

No. Jenis Pengeluaran Biaya

1. Gaji dan upah (Maks. 30%) 3.000.000

2. Bahan habis pakai dan peralatan (40–60%) 3.000.000

3. Perjalanan (maks. 15%) 1.500.000

4. Lain-lain: publikasi, seminar, laporan, lainnya

sebutkan (10-15%)

2.500.000

Jumlah 10.000.000

B. Jadwal Kegiatan

Kegiatan Yang Dilakukan

Tahun 2018

7 8 8 9 9 9 10 10 10 11 11 12

Pembuatan Proposal x

Kuesioner design X X

Pengumpulan Data X x X

Pengolahan Data x x

Analisis data x

Evaluasi x x

PembuatanLaporan x

Page 66: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

66

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Madjid dkk. 2016. Strategi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya

Atar Semi. 2017. Dasar dasar kemampuan menulis. Bandung : Angkasa

Bobby Deporter & Mike Hernacki. 2016. Quantum learning, membiasakan belajar

nyaman & menyenangkan. Jakarta: Mizan

Langan.Jhon. 2008. English Skill. New York: Mc-Graw Hill

Sukardi. Edi. 2012. Pembelajaran menulis. Jakarta : Uhamka Press

Sugiyono.2015. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta

Sudjianto&Ahmad Dahidi.2004. Pengantar Linguistk bahasa Jepang. Bekasi: Kesaint

Blanc

Sumantri.2015. Strategi dan Model Pembelajaran Teori dan praktek di tingkat

pendidikan dasar. Banjarmasin: Aswaja Pressindo

Sudjana. 2005. Metoda Statiska. Bandung : Tarsito

Yaumi Muhammad. 2013. Prinsip Prinsip desain pembelajaran. Jakarta: Kencana

Page 67: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

67

Lampiran 1

Justifikasi Anggaran Penelitian

No. Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan

(Rp)

1. Gaji dan Upah

a. Upah penginput data

b. Gaji tenaga administrasi

c. Upah tenaga teknis (pengumpul data

lapangan)

Rp. 1.800.000

Rp. 200.000

Rp. 1.000.000

2. Belanja bahan dan alat

a. Kertas A4,

b. Tinta printer

c. MP3

d. Flash dish

e. Hand out

f. Cetak film

g. Cd

h. ATK ( spidol, pulpen, pensil,noted)

i. Fotocopy dokumen

j. Perijinan (surat menyurat)

Rp. 250.000

Rp. 300.000

Rp. 200.000

Rp. 250.000

Rp. 500.000

Rp.. 50.000

Rp 200.000

Rp. 250.000

Rp. 700.000

Rp. 300.000

3. Biaya Perjalanan

a. Biaya transportasi survey 2 kali (3

Rp. 200.000

Page 68: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

68

orang)

b. Transportasi treatment 4 kali

c. Transportasi selama di lokasi

penelitian

Rp 1.000.000

Rp. 300.000

4. Biaya lain-lain

a. Pembuatan laporan penelitian

b. Penggandaan laporan penelitia

c. Penulisan dan penerbitan artikel

untuk jurnal akreditasi nasional

Rp. 200.000

Rp.. 300.000

Rp. 2000.000

Total Rp. 10.000.000

Dukungan Sarana Prasarana

1. Sarana penelitian ini menggunakan RoomBel di STBA JIA untuk melakukan

pembelajaran tehnik clustering. Tim peneliti akan memanfaatkan fasilitas yang

tersedia di Room Bel, seperti LCD, Infocus, Papan Tulis.

Page 69: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

69

Lampiran 2

Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIDN Instansi

Asal

Bidang

Ilmu

Alokasi Waktu

(Jam/Minggu)

Uraian Tugas

1. Rita Agustina

Karnawati,

M.Pd/031808

7001

Uhamka Pendidikan

Bahasa

Jepang

10 jam 1. Bertanggung jawab

sepenuhnya dalam

seluruh kegiatan

penelitian (Persiapan,

Pelaksanaan, dan

penulisan laporan

hasil penulisan)

2. Mengkoordinir dan

berperan aktif dalam

persiapan,

pelaksanaan, dan

penulisan laporan

penelitian.

2. Rita Agustina

K dan Dhita

Ayu

Septianingsih

Uhamka Pendidikan

Bahasa

Jepang

7 jam 1. Persiapan survey

lapangan.

2. Pembuatan RPS, Soal

Pre Test, Soal Post

Test, Angket dan

pengamatan penelitian

Page 70: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

70

3. Mengajar di kelas

Kontrol (4 TM)

4. Pengumpulan data dan

analisis data

3. Dhita Ayu

septianingsih

Uhamka Pendidikan

Bahasa

Jepang

7 Jam 1. Mengajar di kelas

Eksperimen (4 TM)

2. Pengolahan dan

analisis data

3. Pembuatan laporan

Page 71: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

71

Page 72: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

72

Lampiran 3

Page 73: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

73

Page 74: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

74

Biodata

Dhita Ayu Septianingsih

1401075005

Foto (3x4)

Gelar Akademik Depan : -

Belakang : -

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan Terakhir : SMA

Page 75: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS …

75

Lampiran 4