program studi farmasi pada fakultas matematika dan ilmu

137
POLA PENGGUNAAN OBAT PADA KELAINAN KEHAMELAN DIEVSTALASIRAWATINAP RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2003 SKRffSI Diajukan untuk memerlukan salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi (S.F) Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ISLAM Oleh: ERNA FITRIYANI 99613308 JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2005

Upload: others

Post on 17-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

POLA PENGGUNAAN OBAT PADA KELAINAN KEHAMELAN

DIEVSTALASIRAWATINAP

RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

TAHUN 2003

SKRffSI

Diajukan untuk memerlukan salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi (S.F)

Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas IslamIndonesia Yogyakarta

ISLAM

Oleh:

ERNA FITRIYANI

99613308

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2005

Page 2: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

SKRIPSI

POLA PENGGUNAAN OBAT PADA KELAINAN KEHAMILAN

DIINSTALASI RAWAT INAP

RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

TAHUN 2003

Pembimbing Utama,

Farida Hayati. M.Sir^Pt

Yang diajukan oleh:

ERNA FITRIYANI

99613308

Telah disetujui oleh:

Pembimbing Pendamping,

Edv Widrjdo. M.Si

Page 3: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

SKRIPSI

POLA PENGGUNAAN OBAT PADA KELAINAN KEHAMILAN

DI INSTALASIRAWAT INAP

RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

TAHUN 2003

Oleh:

ERNA FITRIYANI

99613308

Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Jurusan Farmasi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Islam Indonesia

Tanggal : W Februari 2005

Anggota Penguji,

Edy WidodrX M.Si

Deka£^suJ|ia&,Mengetahui

in

Anggota Penguji,

dr. Rina Handayani, M.Kes

engetahuan Alamsia

Page 4: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu

Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan

diterbitkan dalam daftar pustaka.

IV

Yogyakarta, Februari 2005

Penulis

ERNA FITRIYANI

Page 5: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

HALAMAN PERSEMBAHAN

Mafia SuciAflahyang menjadi^an difangit gngiisan-gugusan Bintangdan (Diajadi^anjuga padanya matakari dan BuCanyang Bercahaya

(fiCTurqaan: 61)

(Oengan Qahmat sertaWxdayah-Ny^

%upersem6afi£an untu^orang-orang tercinta daCam Hidup^u,

(Bapa^foCm) dan iSuVang sefaCu memBeri^an semangat serta duf&ngan tiada fienti

dengan Rmpafian fiasih sayang dan do'a tiada Batas af$ir."Yang selalu mengingat^an^u untu^selalu BeriBadah ^epada^fya,'Yang seCafu mengingat^an^u untubjetafu Bersyu^ur %epada9fya,

'Yang setalu mengingat^an^u untukjoerlapang dada dalammenghadapi coBaan Hidup,

'Yang seCafu menanamftan ^esaBaran dalam dirifiu.

MB'In, Mas (Pram, MB' Zulfy, MasjUgusKfpona^an-^pona^an^uSiJldut (Mm), Si Qendut (A'uf),

Si item manis (Inan)Yang seCafu memBeri^an ^eceriaan dalam hidup^u

%putufian dan ^eBersamaan f{ita adafah ^eBaltagian^u

JL(mamater$uSemoga Berarti diantara sejuta arti fainnya

Page 6: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

HALAMAN MOTTO

Jangantah terCaCu ftecewa dengan masatah hari ini hingga terCupa£e6ahagiaan harieso^ mungfynAttah tetah menyedia^an

pemBatasan untu^pengorBanan fata pada hari ini

"KjgagaCan Bu^antah untu^ditangisi tetapi untu^diinsyafi,mana^ata ^ejayaan Buf&n untukjdimegahi tetapi untu^disyu^uri"

(BeCajar meCaCui ^esitafan untukjnencari ^eBenarandan usahCah ketertatuan didaCam segaCa haC,

f&rena apayang dijanji^an pada hari initidafisama dengan hari-hariyang mendatang.

Insan tida^di%arunia%gn dengan penuh ^esempurnaan,Bu^an semuayang di^ejaritu daCam genggaman,

Bu^an semuayang Burukjtu menjadi Bahan Buangandan Bu^an semua f&manisan itusimBot^egemitangan.

Jfidup ini umpama Bahtera ditengah-tengah Cautan,riBut dan taufan adatah rintangannya,

geCora itu adatah airmataVntukjtu, tempuhiCah hidup ini dengan penuh ketaBahan dan

^esyu^uran forena ada hifynah diBaR^semua itu.

Jiwa af&n menjadi taBah dan murniji^a metatui kehidupan inidengan tabah dan senantiasa memaaf^an kesaCahan orang Cain.

1)sahCah disesatkgn pada kemarin yang pergitapi samButtah hari ini dan eso^dengan penuh fietaBahan

serta meninggat^an kesan seriBu maf&ayang aBadi...

VI

Page 7: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

KATA PENGANTAR

j>—&&&A

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Segala puja dan puji syukur "Alhamdulillah" kehadiran Allah SWT yang

melimpahkan taufik, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul " POLA PENGGUNAAN OBAT PADA

KELAINAN KEHAMILAN DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH

SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2003 "

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

terdapat kekurangan baik dalam hal penulisan, isi, maupun penyajian tugas akhir

ini, yang semata-mata terjadi karena kekurangan dan keterbatasan ilmu

pengetahuan penulis. Oleh karena ini penulis sangat mengharapkan adanya saran

dan kritik yang bersifat membangun.

Dalam penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bimbingan,

dorongan, dan bantuan baik material maupun spiritual dari berbagai pihak. Untuk

itu, perkenankanlah penulis menghaturkan ucapan terima kasih dan penghargaan

kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Luthfi Hasan, MS selakuRektorUniversitas Islam Indonesia.

2. Bapak Jaka Nugraha, M.Si selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia.

3. Ibu Farida Hayati, M.Si, Apt selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah

sabar memberikan semangat, arahan, bimbingan serta dukungan demi

kesempurnaan skripsi ini.

4. Bapak Edy Widodo, M.Si selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah sabar

memberikan semangat, arahan, bimbingan serta dukungan demi

kesempurnaan skripsi ini.

5. Ibu dr. Rina Handayani, M.Kes selaku dosen penguji atas waktunya untuk

menguji skripsi ini sehingga bisa menjadi tambahan pengetahuan dan

pemahaman bagi penulis.

vii

Page 8: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

6. Ibu Ika Puspitasari, M.Si, Apt yang telah memberikan semangat, arahan,

bimbingan serta dukungan sehingga menjadi tambahan pengetahuan dan

pemahaman bagi penulis.

7. Bapak dr. H. Muhammad Iqbal, Sp.PD selaku Direktur Rumah Sakit Umum

PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan izin dan fasilitas

dalam penelitian ini.

8. Segenap Karyawan Bagian Rekam Medik (Pak Anto, Pak Ridho, Mas Abu,

Bu Bekti, Mbak Fitri dan karyawan lain yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu) yang telah mempersiapkan sarana dan prasarana sehingga

penelitian ini dapat berjalan lancar.

9. Bapak (Aim), Ibu, kakak-kakakku dan seluruh keluarga yang selalu

memberikan semangat, dukungan serta do'anya.

10. Teman-teman seperjuangan Farmasi UII, Wahyu, Likah, Anik, Dina, Ria,

Moniq, Kiki, Rista, TETAP SEMANGAT!

11. Keluarga besar kost "Glugu Kembar" Bapak Budi dan Ibu Dyah, Adik-adik

(Afan, Yoga, Ukiq, Reihan), Ibu kita serta teman-teman kost (Ernawati, Ika,

Demi, Diana, Astuti, Amel)"

12. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga

segala bantuan yang diberikan menjadi amal jariyah dan diterima oleh Allah

SWT serta mendapatkan Hidayah serta Inayah-Nya. Amin.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua.

Wassalamu'alaikum. Wr. Wb.

Yogyakarta, Februari 2005

Penulis

ERNA FITRIYANI

viii

Page 9: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI hi

HALAMAN PERNYATAAN iv

HALAMAN PERSEMBAHAN v

HALAMAN MOTTO vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR LAMPIRAN xiv

DAFTAR GAMBAR xvi

INTISARI xvii

ABSTRACT xviii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Perumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 4

BAB II STUDI PUSTAKA 5

B. Tinjauan Pustaka 5

1. Definisi Kelainan Kehamilan 5

2. Klasifikasi Kelainan Kehamilan 5

ix

Page 10: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

3. Rumah Sakit 18

4. Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta 19

5. Standar Pelayanan Medik Kebidanan dan Penyakit

Kandungan Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah

Yogyakarta 20

B. Keterangan Empiris 29

BABUL METODEPENELITIAN 30

A. Batasan Variabel Operasional 30

B. Jalannya Penelitian 32

C. Analisis Hasil 34

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35

A. Proses Penelusuran Data 35

B. Pola Penggunaan Obat Pada Kelainan Kehamilan 38

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 76

A. Kesimpulan 76

B. Saran 77

DAFTAR PUSTAKA 78

LAMPIRAN 80

Page 11: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Tabel I.

Tabel II.

Tabel III.

Tabel IV.

Tabel V.

Tabel VI.

Tabel VII.

Tabel VIII.

Tabel LX.

Tabel X.

Tabel XI.

Tabel XII.

DAFTAR TABEL

Persentase dan jumlah pasien kasus kelainan kehamilan di

instalasi rawat inap RSU PKU Muhammadiyah

Yogyakarta tahun 2003 36

Persentase jumlah kombinasi golongan obat yang digunakan

pada kasus Abortus Insipien di instalasi rawat inap

RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2003 38

Persentase golongan dan macam obat yang digunakan

pada kasus Abortus Insipien 40

Jumlah dan persentase pemeriksaan penunjang

pada kasus Abortus Insipien 41

Rata-rata lama perawatan

pada kasus Abortus Insipien 42

Persentase jumlah kombinasi golongan obat yang digunakan

pada kasus Abortus Inkomplitusdi instalasi rawat inap

RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2003 43

Persentase golongan dan macam obat yang digunakan

pada kasus Abortus Inkomplitus 45

Jumlah dan persentase pemeriksaan penunjang

pada kasus Abortus Inkomplitus 48

Rata-rata lama perawatanpada kasus Abortus Inkomplitus 49

Persentase jumlah kombinasi golongan obat yang digunakan

pada kasus Missed Abortion di instalasi rawat inap

RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2003 50

Persentase golongan dan macam obat yang digunakan

pada kasus MissedAbortion 51

Jumlah dan persentase pemeriksaan penunjang

pada kasus Missed Abortion 52

xi

Page 12: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Tabel XIII.

Tabel XIV.

Tabel XV.

Tabel XVI.

Tabel XVII.

Tabel XVIII.

Tabel XTX.

Tabel XX.

Tabel XXI.

Tabel XXII.

Tabel XXIII.

Tabel XXIV.

Tabel XXV.

Rata-rata lama perawatan

pada kasus MissedAbortion 53

Persentase jumlah kombinasi golongan obat yang digunakan

pada kasus Mola Hidatidosa di instalasi rawat inap

RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2003 54

Persentase golongan dan macam obat yang digunakan

pada kasus Mola Hidatidosa 55

Jumlah dan persentase pemeriksaan penunjang

pada kasus Mola Hidatidosa 56

Rata-rata lama perawatan pada kasus

Mola Hidatidosa 57

Persentase jumlah kombinasi golongan obat yang digunakan

pada kasus Pre-eklampsia di instalasi rawat inap

RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2003 58

Persentase golongan dan macam obat yang digunakan

pada kasus Pre-eklampsia 60

Jumlah dan persentase pemeriksaan penunjang

pada kasus Pre-eklampsia 62

Rata-rata lama perawatan pada kasus

Pre-eklampsia 63

Persentase jumlah kombinasi golongan obat yang digunakan

pada kasus Plasenta Previa di instalasi rawat inap

RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2003 65

Persentase golongan dan macam obat yang digunakan

pada kasus Plasenta Previa 67

Jumlah dan persentase pemeriksaan penunjang

pada kasus Plasenta Previa 69

Rata-rata lama perawatan pada kasus

Plasenta Previa 70

xn

Page 13: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Tabel XXVI. Persentase jumlah kombinasi golongan obat yang digunakan

pada kasus Solusio Plasenta di instalasi rawat inap

RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2003 71

Tabel XXVII. Persentase golongan dan macam obat yang digunakan

pada kasus Solusio Plasenta 72

Tabel XXVIII. Jumlah dan persentase pemeriksaan penunjang

pada kasus Solusio Plasenta 74

Tabel XXLX. Rata-rata lama perawatan pada kasus

Solusio Plasenta 75

Xlll

Page 14: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Lampiran I

Tabel XXX.

Lampiran II

Tabel XXXI.

Lampiran III

Tabel XXXII.

Lampiran IV

Tabel XXXIII.

Lampiran V

Tabel XXXIV.

Lampiran VI

Tabel XXXV.

DAFTAR LAMPIRAN

Golongan dan macam obat yang digunakan pada kelainan

kehamilan di instalasi rawat inap

RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2003 81

Penggunaan obat pada pasien dengan diagnosa

Abortus Insipien di instalasi rawat inap

RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2003 82

Penggunaan obat pada pasien dengan diagnosa

Abortus Inkomplitus di instalasi rawat inap

RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun2003 83

Penggunaan obat pada pasien dengan diagnosa

Missed Abortion di instalasi rawat inap

RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2003 99

Penggunaan obat pada pasien dengan diagnosa

Mola Hidatidosa di instalasi rawat inap

RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2003 100

Penggunaan obat pada pasien dengan diagnosa

Pre-eklampsia di instalasi rawat inap

RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2003 101

XIV

Page 15: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Lampiran VII

Tabel XXXVI. Penggunaan obat pada pasien dengan diagnosa

Plasenta Previa di instalasi rawat inap

RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2003 103

Lampiran VIII

Tabel XXXVII. Penggunaan obat pada pasien dengan diagnosa

Solusio Plasenta di instalasi rawat inap

RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2003 106

XV

Page 16: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

DAFTAR GAMBAR

Gambar I. Jalannya Penelitian 32

Gambar II. Diagram batang persentase pada kasus kelainan kehamilan

di instalasi rawat inap RSU PKU Muhammadiyah tahun 2003.. 36

xvi

Page 17: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

POLA PENGGUNAAN OBAT PADA KELAINAN KEHAMILAN

DI INSTALASI RAWAT INAP

RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

TAHUN 2003

INTISARI

Telah dilakukan penelitian mengenai pola penggunaan obat pada kelainankehamilan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum PKU MuhammadiyahYogyakarta tahun 2003. Kelainan kehamilan merupakan komplikasi ataugangguan yang terjadi dalam masa kehamilan baik pada kehamilan trimesterpertama, trimester kedua maupun trimester ketiga. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pola penggunaan obat pada kelainan kehamilan di instalasi rawat inapRumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta selama tahun 2003 danmengetahui kesesuaian pola penggunaan obat yang dilakukan denganmenggunakan buku standar pelayanan medik sebagai acuan dengan dilengkapistandar pelayanan medik obstetri dan ginekologi menurut IDI. Pengambilan datapada penelitian ini secara populasi. Penelitian ini bersifat deskriptifnon analitikdengan metode pengumpulan data secara retrospektif. Bahan penelitian yangdigunakan adalah kartu rekam medik. Kelainan kehamilan meliputi abortusinsipien, abortus inkomplitus, missed abortion, mola hidatidosa, pre-eklampsia,plasenta previa, solusio plasenta. Pola penggunaan obatnya meliputi : kombinasigolongan obat, golongan dan macam obat yang digunakan, jenis pemeriksaanpenunjang, serta rata-rata lama perawatan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapatdisimpulkan secara umum pola penggunaan obat kasus abortus insipien, abortusinkomplitus, missed abortion, mola hidatidosa, pre-eklampsia, plasenta previa,solusio plasenta sudah memenuhi standar pelayanan medik rumah sakit. Dari 7kasus kelainan kehamilan, golongan obat yang sering digunakan adalah :antibiotik, oksitosikum, anestetik, antihipertensi, analgetik, multivitamin,elektrolit.

Kata kunci: Kelainan Kehamilan, Rekam Medik, Jenis Obat.

xvn

Page 18: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

PATTERN OF UTILIZING DRUG TO PREGNANCY DISORDER

IN HOSPITAL TREATMENT INSTALATION

PKU MUHAMMADIYAH GENERAL HOSTD7AL

YOGYKARTA 2003

ABSTRACT

Have been researched, pattern of utilizing drug to pregnancy disorder in hospitaltreatment installation, PKU Muhaamadiyah General Hospital Yogyakarta 2003.Pregnancy disorder is complicate or disturb illness that occurred during pregnancyin first trimester, second trimester, or third trimester. This research were aim topattern of utilizing drug to pregnancy disorder in hospital treatment installation,PKU Muhammadiyah General Hospital Yogyakarta for 2003 periods and to knowappropriateness pattern of utilizing drug that using medical standard service bookas a guide, completed by medical obstetric standard service and ginechologyaccording to IDI. Data gathering in this research by population. This research isnon- analytic descriptively with data collecting method retrospectively. Researchmaterials was using by medical record card. Pregnancy disorder consist of:abortus insipeien, abortus incomplitus, missed abortion, mola hidatidosa, preeclampsia, placenta previa, sulutio placenta. Pattern of utilizing drug consist of:classes of drug combination, classes and types of drug that was using, kinds ofsupporting checkup, and average long time of treatment. Base on the result of thisresearch be obtained conclusion generally pattern of utilizing drug cases ofabortus insipien, incomplitus, missed abortion, mola hidatidosa, pre-eclampsia,placenta previa, sulutio placenta was completely to point toward hospital medicalservice standard. From seven cases of pregnancy disorder, classes of drug thatoften utilized were: antibiotic, ocsitosicum, anesthetic, electrolit antihypertensionand diureticum.

Key words: Pregnancy disorder, medical record, Drugs type.

xvin

Page 19: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Berdasarkan penelitian WHO, terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa

per tahun dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar 10.000.000 jiwa per

tahun. Kematian maternal dan bayi tersebut terjadi terutama di negara

berkembang sebesar 99 % (Manuaba, 1998).

Penyebab utama tingginya angka morbiditas dan mortalitas perinatal

adalah masalah bayi berat lahir rendah. Bayi berat lahir rendah dapat dibedakan

atas bayi lahir prematur dan bayi yang mengalami pertumbuhan intrauterina

terhambat. Di negara maju sekitar 2/3 bayi berat lahir rendah disebabkan oleh

prematuritas, sedangkan di negara berkembang sebagian besar disebabkan oleh

pertumbuhan janin terhambat. Angka mortalitas perinatal akibat pertumbuhan

janin terhambat meningkat 7-8 kali dibanding bayi berat lahir normal. Demikian

juga terjadi peningkatan angka morbiditas akibat pertumbuhan janin terhambat

terutama masalah perkembangan neurologik dan mental (Gunawan, 2000).

Wanita hamil harus mendapatkan perhatian susunan dietnya, terutama

mengenai jumlah kalori dan protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan

kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, partus

prematurus, perdarahan pasca persalinandan lain sebagainya. Sedangkan makan

yang berlebihdapat mengakibatkan komplikasi gemxtk, pre-eklampsia, janin besar

(Rustam, 1998).

Page 20: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Salah satu contoh sebuah realita dari sebagian kecil permasalahan yang

dihadapi wanita hamil adalah anemia atau kekurangan zat besi pada kehamilan.

Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai

kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap

kualitas sumber daya manusia. Pada pengamatan lebih lanjut menunjukkan 70 %

ibu hamil di Indonesia menderita anemia kekurangan gizi. Masalah yang akan

timbul apabila ibu hamil mempunyai anemia, terutama pada janin yang

dikandungnya yaitu dapat terjadi abortus, persalinan prematuritas, hambatan

tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, mola hidatidosa,

hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini

(Manuaba, 1998).

Dalam sebuah penelitian di Inggris, sekitar 35% wanita minum obat

sekurang-kurangnya sekali selama kehamilan, meskipun ada 6% yang minum obat

selama trimester pertama. Penggunaan obat selama kehamilan telah banyak

menurun sejak penelitian terakhir pada pertengahan 1960-an. Penggunaan total

telah menurun dari sekitar 80% menjadi 35%, sementara persentase wanita yang

minum obat atas kemauan sendiri telah menurun dari 64% menjadi 9%. Sebagian

besar ini disebabkan oleh perhatian terus menerus yang diberikan oleh media

massa terhadap obat yang menimbulkan cacat janin. Cacat yang terjadi pada bayi

saat lahir sekitar 2% hingga 3% yang 25% bersifat genetik, dan 65% tidak

diketahui etiologinya. Hanya 2% diperkirakan timbul berkaitan dengan terapi

obat. Efek suatu obat tertentu pada janin yang sedang berkembang tergantung

Page 21: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

pada beberapa segi, termasuk jenis obat yang dapat menimbulkan cacat janin

(Rubin, 2000).

Pengawasan sebelum lahir (antenatal) terbukti mempunyai kedudukan

yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kesehatan mental dan fisik

kehamilan, untuk menghadapi persalinan. Dengan pengawasan kehamilan, dapat

diketahui berbagai komplikasi ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan atau

komplikasi, sehingga segeradapatdiatasi (Manuaba, 1998).

Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta merupakan

Rumah Sakit Islam tertua milik Yayasan Muhammadiyah Yogyakarta. Rumah

Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta ini merupakan rumah sakit

alternatif yang letaknya strategis yaitu di tengah-tengah kota dan dapat dijangkau

oleh masyarakat luas, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan

pelayanan kesehatan. Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta

juga merupakan salah satu pilihan alternatif sarana untuk pengobatan berbagai

macam penyakit diantaranya kelainan kehamilan yang mana menjadi pilihan bagi

mahasiswa untukmelakukan penelitian dengan memperoleh datarekam medik.

Pada beberapa wanita ada kemungkinan mengalami penyimpangan dalam

perjalanan kehamilannya. Kelainan kehamilan merupakan suatu komplikasi atau

gangguan yang dapat terjadi dalam masa kehamilan, baik pada kehamilan

trimester pertama, trimester kedua maupun trimester ketiga (Manuaba, 1998).

Page 22: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

B. PERUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah pola penggunaan obat pada kelainan kehamilan di instalasi

rawat inap Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun

2003?

2. Apakah pola penggunaan obat pada pasien yang mengalami kelainan

kehamilan sudah sesuai standar pelayanan medik yang ditetapkan di Rumah

Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan dilengkapi standar

pelayanan medik obstetri dan ginekologi menurut IDI ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pola penggunaan obat pada kelainan kehamilan di instalasi rawat

inap Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2003.

2. Mengetahui kesesuaian pola penggunaan obat pada kelainan kehamilan di

instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta

dengan membandingkan standar pelayanan medik yang sudah ada di rumah

sakit tersebut dengan dilengkapi standar pelayanan medik obstetri dan

ginekologi menurut IDI.

Page 23: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

BABH

STUDI PUSTAKA

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi Kelainan Kehamilan

Kelainan kehamilan merupakan komplikasi atau gangguan yang dapat

terjadi dalam masa kehamilan, baik pada kehamilan trimester pertama, trimester

kedua maupun kehamilan trimester ketiga (Manuaba, 1998).

2. Klasifikasi Kelainan Kehamilan

Macam-macam kelainan kehamilan ini meliputi: hiperemesis gravidarum,

abortus, mola hidatidosa, kehamilan ektopik, pre-eklampsia dan eklampsia,

persalinan preterm, kehamilan lewat waktu, plasenta previa, solusio plasenta,

(Mansjoer, 1999).

1) Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum yaitu mual dan muntah yang berlebihan yang

sering dialami pada kehamilan trimester I, kurang lebih pada 6 minggu setelah

haid terakhir selama 10 minggu. Sekitar 60 - 80 %primigravida dan 40 - 60 %

multigravida mengalami mual dan muntah. Namun gejala ini menjadi lebih berat

hanya pada 1dari 1000 kehamilan (Mansjoer, 1999).

Penatalaksanaannya :

(1) Pasien diisolasi dalam kamar yang tenang dan cerah dengan pertukaran udara

yang baik. Kalori diberikan secara parenteral dengan glukosa 5% dalam

cairan fisiologis sebanyak 2-3 liter sehari.

Page 24: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

(2) Diuresis selalu dikontrol untuk menjaga keseimbangan cairan.

(3) Bila selama 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum bertambah

baik, mencoba diberikan minuman dan makanan sedikit demi sedikit.

(4) Sedatifyangdiberikan adalahfenobarbital

(5) Dianjurkan pemberian vitamin Bi danB6 tambahan.

(6) Pada keadaan lebih berat berikan antiemetik seperti metoklopramid,

disiklomin hidroklorida, atau klorpromazin.

(7) Berikan terapi psikologi untuk meyakinkan pasien (Mansjoer, 1999).

2) Abortus

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia

kehamilan kurang dari 20 minggu dengan berat badan kurang dari 500 gram atau

kurang dari 20 minggu (Mansjoer, 1999)

Pada kehamilan muda abortus tidak jarang didahului oleh kematian.

Sebaliknya, pada kehamilan lebih lanjut biasanya janin dikeluarkan dalam

keadaan masih hidup.

Hal-hal yang menyebabkan abortus dapat dibagi sebagai berikut:

1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi

2. Kelainan pada plasenta

3. Penyakit ibu

4. Kelainan traktus genitalis

Berdasarkan keadaan janin yangdikeluarkan, abortus dibagi atas :

a. Abortus imminens, yaitu perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari

20minggu tanpa ada tanda-tanda dilatasi serviks yang meningkat.

Page 25: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Diagnosis abortus imminens ditentukan karena pada wanita hamil terjadi

perdarahan melalui ostium uteri eksternum, disertai mules sedikit atau tidak

sama sekali, uterus membesar sebesar tuanya kehamilan, serviks belum

membuka, dan tes kehamilan positif. Pada beberapa wanita hamil dapat

terjadi perdarahan sedikit pada saat haid yang semestinya datang jika tidak

terjadi pembuahan. Hal ini disebabkan oleh penembusan villi korialis ke

dalam desidua, pada saat implantasi ovum. Perdarahan implantasi biasanya

sedikit, warnanya merah, dan cepat berhenti, tidak disertai mules-mules

(Wiknjosastro, 1999).

Penatalaksanaan pada abortus imminens :

(1) Posisi pasien berbaring agar aliran darah ke uterus bertambah dan

rangsang mekanik berkurang.

(2) Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila pasien tidak panas

dan tiap empat jam bila pasien panas.

(3) Tes kehamilan, jika hasil negatif berarti janin sudah mati. Pemeriksaan

USG untuk menentukan apakah janin masih hidup.

(4) Berikan obat penenang, biasanya fenobarbital 3x30 mg.

(5) Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C.

Bersihkan vulva minimal dua kali sehari dengan cairan antiseptik untuk

mencegah infeksi terutama saat masih mengeluarkan cairan coklat

(Mansjoer, 1999).

b. Abortus insipiens, yaitu terjadi apabila perdarahan diikuti dengan dilatasi

serviks.

Page 26: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Penatalaksanaannya:

(1) Apabila perdarahan tidak banyak, tunggu terjadi abortus spontan tanpa

pertolongan selama 36 jam dengan diberikan morfin.

(2) Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, yang biasanya disertai

perdarahan, tangani dengan pengosongan uterus memakai kuret vakum,

dilanjutkan dengan kerokan memakai kuret tajam. Suntikkan ergometrin

0,5 mg intramuskular.

(3) Pada kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan infus oksitosin 10 IU dalam

dekstrose 5% 500 ml.

(4) Apabila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal, lakukan

pengeluaran plasenta secara manual (Mansjoer, 1999).

c. Abortus inkomplitus, terjadi apabila sudah sebagian jaringan janin

dikeluarkan dari uterus (Mansjoer, 1999).

Pengertian lain abortus inkomplitus adalah pengeluaran sebagian hasil

konsepsi pada kehamilan sebelum20 minggudengan masih ada sisa tertinggal

dalam uterus. Pada pemeriksaan vaginal, kanalis servikalis terbuka dan

jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau kadang-kadang sudah menonjol

dari ostium uteri eksternum. Perdarahan pada abortus inkomplitus dapat

banyak sekali, sehingga menyebabkan syok dan perdarahan tidak akan

berhenti sebelum sisa konsepsi dikeluarkan. Dalam penanganannya, apabila

abortus inkomplitus disertai syok karena perdarahan, segera diberikan infus

cairan NaCl fisiologi atau cairan Ringeryang disusul dengan tranfusi. Setelah

syok diatasi, lakukan kerokan dengan kuret tajam. Pasca tindakan disuntikkan

Page 27: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

intramuskulus ergometrin untuk mempertahankan kontraksi otot uterus

(Wiknjosastro, 1999).

d. Abortus komplitus, terjadi apabila seluruh jaringan sudah keluar dari uterus

pada kehamilan kurang dari 20 minggu.

Apabila kondisi pasien baik, berikan ergometrin 3 x 1 tablet selama 3-5 hari.

Disamping itu, apabila pasien anemia perlu diberi sulfas ferosus atau tranfusi

darah. Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi.

e. Missed abortion, yaitu kematian janin sebelum 20 minggu, tetapi tidak

dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih.

Penanganannya:

(1) Bila kadar fibrinogen normal, segera keluarkan jaringan konsepsi dengan

cunam ovum lalu dengan kuret tajam.

(2) Bila kadar fibrinogen rendah, berikan firinogen kering atau segar sesaat

sebelum atau ketika mengeluarkan konsepsi.

(3) Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, lakukan pembukaan serviks

dengan gagang laminaria selama 12 jam lalu lakukan dilatasi serviks

dengan dilatator Hegar. Kemudian hasil konsepsi diambil dengan cunam

ovum lalu dengan kuret tajam. Pada kehamilan lebih dari 12 minggu,

berikan dietilstilbestrol 3x5 mg lalu infus oksitosin 10 IU dalam dekstrose

5% sebanyak 500 ml mulai 20 tetes per menit dan naikkan dosis sampai

ada kontraksi uterus. Oksitosin dapat diberikan sampai 100 IU dalam 8

jam. Bila tidak berhasil, ulangi infus oksitosin setelahpasien istirahat satu

hari.

Page 28: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

10

(4) Bila tinggi fundus uteri sampai 2 jari bawah pusat, keluarkan hasil

konsepsi dengan menyuntikkan larutan garam 20% dalam kavum uteri

melalui dinding perut (Mansjoer, 1999).

Diagnosis missed abortion biasanya tidak dapat ditentukan dalam satu kali

pemeriksaan, melainkan memerlukan waktu pengamatan untuk menilai

tanda-tanda tidak tumbuhnya tetapi mengecilnya uterus. Missed abortion

biasanya didahului oleh tanda-tanda abortus imminens yang kemudian

menghilang secara spontanatau setelahpengobatan (Anonim, 1991).

3) Mola Hidatidosa

Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal dimana hampir seluruh vili

korialis yang mengalami perubahan hidrofik (Mansjoer, 1999).

Dengan pengertian yang lain, mola hidatidosa atau kehamilan penyakit

trofoblas adalah penyimpangan kehamilan denganterjadi degenerasi hidrofik dari

jonjot koreon, sehingga berupabuahanggur, yangmengandung banyak cairandan

hormon. Pada kehamilan penyakit trofoblas terjadi pembesaran perut yang lebih

cepat tanpa terdapat janin dalam rahim, serta dapat terjadi perdarahan

(Manuaba, 1998).

Penatalaksanaannya adalah:

(1) Perbaiki keadaan umum.

(2) Keluarkan jaringan mola dengan vakum kuretase dilanjutkan dengan kuret

tajam. Lakukan kuretase kedua jika tinggi fundus uterus lebih dari 20 minggu

sesudah hari ketujuh.

Page 29: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

11

(3) Untuk memperbaiki kontraksi, sebelumnya berikan uterotonik (20-40 unit

oksitosin dalam 250 cc darah atau 50 unit oksitosin dalam 500 ml NaCl

0,9%). Bila tidak dapat dilakukan vakum kuretase, dapat diambil tindakan

histerotomi.

(4) Histerotomi perlu dipertimbangkan pada wanita yang telah cukup umur dan

cukup anak. Batasan yang dipakai ialah umur 35 tahun dengan anak hidup

tiga.

(5) Terapi profilaksis dengan sitostatikmetotreksat atau aktinomisin D pada kasus

dengan resiko keganasan tinggi seperti umur tua.

(6) Pemeriksaan ginekologi, radiologi, dan kadar beta hCG lanjutan untuk deteksi

dini kaganasan. Terjadinya proses keganasan bisa berlangsung antara 7 hari

sampai 3 tahun pasca mola, yang paling banyak dalam bulan pertama.

Pemeriksaan kadar beta hCG tiap minggu sampai kadar menjadi negatif

selama tiga minggu lalu tiap bulan selama 6 bulan. Pemeriksaan foto toraks

tiap bulan sampai kadar beta hCG negatif.

(7) Kontrasepsi, sebaiknya diberikan preparat progesteron selama 2 tahun

(Mansjoer, 1999).

4) Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik yaitu implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di

luar endometrium kavum uteri (Mansjoer, 1999).

Page 30: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

12

Tanda-tanda dari kehamilan ektopik adalah sebagai berikut:

a. Amenorea atau terlambat haid.

b. Timbul gejala abdomen akut, dimanakeadaan ini disebabkan perdarahan intra

peritoneal yang mendadak serta terjadinya hipovolemia pada sirkulasi.

c. Nyeri perut, terutama nyeri unilateral. Gejala ini spesifik untuk kehamilan

tuba, tetapi nyeri bisa juga bilateral, di bawah perut, perut bagian atas atau

seluruh perut. Keadaan ini timbul jika perdarahan peritoneum sudah

mengiritasi diafragma.

d. Perdarahan vagina atau spoting.

Gejala perdarahan atau perdarahan bercak ini timbul hampir pada 75% kasus,

yang timbul satu atau dua minggu setelah keterlambatan haid. Meskipun

demikian riwayat keterlambatan haid biasanya tidak selalu dijumpai, yang

spesifik biasanya adanya riwayat keterlambatan haid 6-8 minggu sebelum

gejala sakit perut atau perdarahan vagina.

e. Gejala tidak spesifik lainnya yaitu rasa mual, muntah dan rasa tegang pada

mammae serta kadang-kadang gangguan defekasi.

Prinsip umum penatalaksanaannya adalah :

(1) Segera dibawa ke rumah sakit.

(2) Tranfusi darah dan pemberian cairan untuk mengoreksi anemia dan

hipovolemia.

(3) Operasi segera dilakukan setelah diagnosis dipastikan (Anonim, 1991).

Page 31: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

13

5) Pre-eklampsia dan Eklampsia

Pre-eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema

akibat kehamilan setelah usia 20 minggu atau segera setelah persalinan.

Eklampsia adalah pre-eklampsia yang disertai kejang atau koma yang timbul

bukan akibat kelainan neurologi (Mansjoer, 1999).

Penanganan untuk pre-eklampsia adalah pengobatan secara simtomatis

karena etiologi pre-eklampsia, dan faktor-faktor apa dalam kehamilan yang

menyebabkannya belum diketahui. Tujuan utama penanganan mencegah

terjadinya pre-eklampsia berat dan eklampsia, melahirkan janin hidup, melahirkan

janin dengan trauma sekecil-kecilnya. Pada dasamya penanganan pre-eklampsia

terdiri atas pengobatan medik dan penanganan obstetrik. Penanganan obstetrik

bertujuan untuk melahirkan bayi secara optimal, yaitu sebelum janin mati dalam

kandungan, akan tetapi sudah cukup matur untuk hidup di luar uterus. Setelah

persalinan berakhir, jarang terjadi eklampsia, dan janin yang sudah matur lebih

baik hidup di luar kandungan daripada dalam uterus. Waktu optimal tersebut

tidak selalu dapat dicapai pada penanganan pre-eklampsia, terutama jika janin

masih sangat prematur. Dalam hal ini diusahakan dalam tindakan medis untuk

dapat menunggu selama mungkin, agar janin lebih matur.

Tujuan utama pengobatan eklampsia ialah menghentikan berulangnya

serangan kejang dan mengakhiri kehamilan secepatnya dengan cara yang aman

setelah keadaan ibu mengizinkan. Pengawasan dan perawatan yang intensif

sangat penting bagi penanganan penderita eklampsia. Pada pengangkutan ke

Page 32: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

14

rumah sakit diperlukan obat penenang yang cukup untuk menghindarkan

timbulnya kejang. Penderita dalam hal ini dapat diberi diazepam 20 mg 1 M.

Obat-obat yang digunakan pada kasus eklampsia :

(1) Sodium pentothal, berguna untuk menghentikan kejangan yang diberikan

secara intravena. Akan tetapi, obat ini mengandung bahaya yang tidak kecil.

Mengingat hal ini, obat ini hanya dapat diberikan di rumah sakit dengan

pengawasan yang sempurna dan tersedia untuk intubasi dan resusitasi. Dosis

yang diberikan sebanyak 0,2-0,3 dan disuntikkan perlahan-perlahan.

(2) Sulfas magnesicus, dapat mengurangi kepekaan saraf pusat pada hubungan

neuromuskuler tanpa mempengaruhi bagian lain dari susunan saraf Obat ini

menyebabkan vasodilatasi, menurunkan tekanan darah, meningkatkan diuresis

dan menambah aliran darah keuterus. Dosis inisial yang diberikan ialah 8 g

dalam larutan 40% secara intramuskulus, selanjutnya tiap 6 jam 4 g, dengan

syarat bahwa refleks patella masih positif, pernapasan 16 atau lebih per menit,

diuresis harus melebihi 600 ml per hari.

(3) Lytic cocktail, yang terdiri atas petidin 100 mg, klorpromazin 100 mg dan

prometazin 50 mg dilarutkan dalam glukosa 5% 500 ml dan diberikan secara

infus intravena. Jumlah tetesan disesuaikan dengan keadaan dan tensi

penderita. Oleh karena itu, tensi dan nadi diukur tiap 5 menit dalam waktu

setengah jam pertama dan apabila keadaan sudah stabil, pengukuran dapat

dilakukan atau menurut keadaan penderita (Wiknjosastro, 1999).

Page 33: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

15

6) Persalinan Preterm

Persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan 20-37

minggu (Mansjoer, 1999).

Pemeriksaan Penunjang:

1. USG

2. Kardiotokografi : kesejahteraan janin, frekuensi dan kekuatan kontraksi.

3. Pemeriksaan vaginal berkala untuk mengetahui dilatasi atau pemendekan

serviks.

4. Pemeriksaan surfaktan (amniosentesis).

5. Pemeriksaan bakteria vagina.

6. Pemeriksaan kultur urine.

7. Pemeriksaan gas dan pH darah janin.

Terapi yang dilakukan:

a. Istirahat baring.

b. Deteksi dan penanganan terhadap faktor resiko persalinanpreterm.

c. Pemberian obat tokolitik, seperti salbutamol, terbutalin, magnesium sulfat

(Anonim, 1991).

7) Kehamilan Lewat Waktu

Kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang melewati 42 minggu.

Diagnosis usia kehamilan lebih dari 42 minggu didapatkan dari perhitungan usia

kehamilan.

Page 34: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

16

Pemeriksaan penunjangnya :

a. USG untuk menilai usia kehamilan, derajat maturitas plasenta.

b. KTG untuk menilai ada atau tidaknya gawat janin.

c. Penilaian warna air ketuban.

d. Pemeriksaan sitologi vagina.

Penatalaksanaannya, apabila keadaan janin baik, maka tunda pengakhiran

kehamilan selama 1 minggu dengan menilai gerakan janin dan tes tanpa tekanan 3

hari kemudian. Apabila hasil positif, segera lakukan seksio sesarea. Induksi

persalinan dilakukan (Mansjoer, 1999).

8) Plasenta Previa

Adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus

sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.

Penatalaksanaannya harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas

operasi. Sebelum dirujuk, anjurkan pasien untuk tirah total dengan menghadap ke

kiri, tidak melakukan senggama, menghindari peningkatan tekanan rongga perut.

Pasang infus cairan NaCl fisiologi. Jika tidak memungkinkan, beri cairan peroral.

Pantau tekanan darah dan frekuensi nadi pasien secara teratur tiap 15 menit untuk

mendeteksi adanya hipotensi atau syok akibat perdarahan. Pantau pula BJJ dan

pergerakan janin. Apabila terjadi renjatan, segera lakukan resusitasi cairan dan

tranfusi darah. Apabila tidak teratasi, upayakan penyelamatan optimal. Bila

teratasi, perhatikan usia kehamilan.

Page 35: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

17

Penanganan di rumah sakit dilakukan berdasarkan usia kehamilan .

Apabila terjadi renjatan usia gestasi kurang dari 37 minggu, taksiran berat janin

kurang dari 2.500 g, maka :

a. Bila perdarahan sedikit, rawat sampai usia kehamilan 37 minggu, kemudian

melakukan mobilisasi bertahap. Beri kortikosteroid 12 mg intravena per hari

selama 3 hari.

b. Bila perdarahan berulang, lakukan PDMO (Pemeriksaan Dalam Meja

Operasi). Bila ada kontraksi, tangani persalinan preterm.

Apabila tidak ada renjatan, usia gestasi 37 minggu atau lebih, taksiran berat janin

2.500 g atau lebih, lakukan pemeriksaan dalam meja operasi. Bila ternyata

plasenta, lakukan persalinan perabdominal. Bila bukan, usahakan pervaginam

(Mansjoer, 1999).

9) Solusio Plasenta

Adalah lepasnya plasenta dari insersi sebelum waktunya.

Penatalaksanaan harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas operasi.

Sebelum dirujuk, anjurkan pasien imtuk tirah baring total dengan menghadap ke

kiri, tidak melakukan senggama, menghindari peningkatan tekanan rongga perut

(misalnya batuk, mengedan karena sulit buang air besar). Pasang infus cairan

NaCl fisiologi. Apabila tidak memungkinkan, berikan cairan peroral

(Mansjoer, 1999).

Page 36: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

18

3. Rumah Sakit

Rumah sakit merupakan suatu sarana upaya kesehatan, yang

menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan di rumah

sakit merupakan kegiatan pelayanan berupa pelayanan rawat jalan, rawat inap,

dan gawat darurat yang mencakup pelayanan medis maupun penunjangnya. Di

samping itu, maka rumah sakit tertentu dapat dimanfaatkan bagi pendidikan

tenaga kesehatan maupun penelitian.

Berdasarkan bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, maka

dapat dibedakan antara rumah sakit umum dengan rumah sakit khusus. Rumah

sakit umum merupakan rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan

semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar sampai dengan subspealistis. Kalau

suatu rumah sakit hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan berdasarkan

jenis penyakit tertentu atau disiplin tertentu, maka lembaga itu merupakan rumah

sakit khusus.

Fungsi rumah sakit adalah menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan

medis serta penunjang medis. Rumah sakit merupakan pelayanan perawatan,

rehabilitas dan pencegahan maupun peningkatan kesehatan. Fungsi rumah sakit

yang lain adalah sebagai tempat penelitian dan pengembangan teknologi dalam

bidang kesehatan, sehingga digunakan sebagai tempat pendidikan atau latihan

tenaga medis maupun paramedis. Tugas rumah sakit adalah melaksanakan

pelayanan kesehatan yang mengutamakan kegiatan penyembuhan penderita serta

pemulihan keadaan cacat badan dan jiwa yang dilaksanakan secara terpadu

Page 37: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

19

dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan

(Soekanto, 1989).

4. Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta satu-satunya

rumah sakit Islam yang tertua di Indonesia. Pencetus ide pertama didirikannya

Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah adalah K.H. Ahmad Dahlan, pada

tanggal 15 Februari 1923, yang berdasarkan pada aqidah Muhammadiyah bagian

PKU dalam artikel 4, alenia 6 yang berbunyi "Mengadakan rumah sakit untuk

menolong orang-orang sakit yang terlantar dengan memberikan pengajaran agama

Islam juga orang-orang yang datang berobat ditempat ini".

Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyyah semula mempunyai arti

Penolong Kesejahteraan Oemat (P.K.O). Hal ini memberikan makna bahwa

usahanya semula berorientasi semata-mata menolong orang miskin dengan jalan

memberikan pelayanan sosial termasuk diantaranya masalah kesehatan. Waktu

yang bergeser mengubah arti P.K.O menjadi P.K.U atau Pembina Kesejahteraan

Umat, yang memberikan makna bahwa tidak hanya melayani orang miskin saja

tetapi juga yang berstatus ekonomi cukup. Tujuan didirikannya Rumah Sakit

Umum PKU Muhammadiyah ini yaitu melaksanakan tugas Muhammadiyah

dengan dakwah Islam melalui pertolongan kepada orang yang menderita sakit.

Dan tugas para perawat adalah merawat para penderita menurut ketentuan yang

sudah ada dan tidak menyimpang dari ajaran Islam (Anonim, 1973).

Page 38: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

20

5. Standar Pelayanan Medis Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rumah

Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta

1) Abortus

Diagnosis pemeriksaan penunjangnya:

a. Pemeriksaan ginekologis

b. Pemeriksaan laboratorium

c. Pemeriksaan tambahan: USG, radiologi bila diperlukan.

Dalam penelitianini, peneliti mengambil 3 kasusabortus yaitu :

a. Abortus Insipien

Penanganan:

(1) Stimulasi dengan oksitosin 40 unit dalam 500 ml D5%.

(2) Bila tidak lengkap, dilanjutkan dengan kuretase.

(3) Pasca kuretase diberikan metilergometrin maleat 3 x 1 tablet selama 5

hari dan antibiotiknya selama 5 hari.

b. Abortus Inkomplitus

Penanganan :

(1) Bila keadaan umum baik, tanpa perdarahan banyak, maka dilakukan

kuretase.

(2) Perdarahan banyak maka dilakukan kuretase segera sambil

mengusahakan perbaikan keadaan umum.

(3) Post kuretase diberikan metilergometrin maleat 3 x 1 tablet selama 5

hari dan antibiotika selama 5 hari.

Page 39: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

21

c. Missed Abortion

Penanganan:

(1) Pemeriksaan laboratorium : hemoglobin, jumlah eritrosit, jumlah

lekosit, waktu perdarahan, waktu pembekuan dan fibrinogen.

Pemeriksaan uji fern.

(2) Bila hemostatis normal:

Kehamilan kurang dari 12 minggu : diberikan estradiol benzoat 2 x 20

mg i.m selama 2 hari; dipasang laminaria 24 jam, dilanjutkan drip

oksitosin. Jika gagal dapat dipertimbangkan pemakaian preparat

prostaglantinE2 (Naladordrip atau prostinE vaginal tablet).

(3) Bila hemostatis ada kelainan :

a. Tranfusi darahsegar sampai fibrinogen kurang dari 12mg%.

b. Atau berikan fibrinogen 4 gr i.vperinfus sampai fibrinogen kurang

dari 200 mg%.

c. Dilatasi dan kuretase dilakukan setelah hemostatis diperbaiki.

2) Mola Hidatidosa

Pemeriksaan penunjang:

a. T3 dan T4 bila ada gejala tirotoksitosis

b. Foto toraks

c. Pemeriksaan hCGurine atauserum (secara radio immunologi)

d. Ultrasonografi, terlihat gambaran badan salju ataugelembung mola

e. Uji sonde menurut Hanifa, sonde masuk tanpa tahanan dan dapat

diputar 360° dengan deviasi sonde kurang dari 10° biopsy acosta sison,

Page 40: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

22

yaitu masukkan tang tampon ke dalam kavum uterus. Kedua

pemeriksaan ini dapat dilakukan di poliklinik.

Penatalaksanaan:

Pada prinsipnya ada 2 hal:

(1) Evakuasi mola hidatidosa

Dilakukan setelah pemeriksaan persiapan selesai. Jika mola sudah

keluar spontan dilakukan kuret atau kuret hisap. Jika kanalis

servikalis belum terbuka dipasang laminaria dan 24 jam kemudian

dilakukan kuretase hisap dilanjutkan dengan kuretase tumpul.

Pemberian uterotonika yaitu infus oksitosin bila evakuasi sudah

dimulai. Dalam 7-10 hari kemudian ulang dengan kuretase tajam.

(2) Pengawasan lanjut

3) Pre-eklampsia

Penanganan pre-eklampsia ringan :

1. Rawat jalan

a. Banyak istirahat (berbaring atautidur miring)

b. Diet cukup protein dan vitamin, rendah karbohidrat, lemak dan

garam

c. Sedatif ringan : diazepam 3 x 2 mg atau luminal 3 x 30 mg selama

7 hari (kalau bisa istirahat)

d. Pemeriksaan laboratorium:

(1) Darah, urin rutin

(2) Jumlah trombosit

Page 41: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

23

(3) Uji faal hati

(4) Uji faal ginjal

(5) Estriol dan HPL

e. Kontrol tiap minggu

2. Rawat inap

a. Dalamdua minggu rawat jalantidakmenunjukkan perubahan

b. Kenaikan beratbadan kurang dari 1 kg/minggu

c. Timbul salah satu gejalapre-eklampsia berat

Penanganan pre-eklampsia berat:

(1) Penderita dirawat di ruang yang tenang, tidur miring ke kiri.

(2) Diet, cukup protein, 100 mg/hari, dan kurang garam yakni sampai

0,5 gram/hari.

(3) Infus dekstrosa 5% yang tiap liternya diselingi infus ringer laktat 60-

125 ml/jam sebanyak 500 ml, jumlah cairan maksimum 1500 ml/hari,

kalau tekanan osmotik plasmamenurun, diberikanlarutan koloid.

(4) Magnesium Sulfat

a. Dosis awal : 4 gram larutan 20% intravena dengan kecepatan

maksimal 1 gram/menit, yang segera masing-masing 10 ml di

pantat kiri dan kanan.

b. Dosis pemeliharaan : 4 gram setap 6 jam kemudian, catatan :

syarat pemberian magnesium sulfat adalah :

(l)Refleks patella (+)

(2) Respirasi lebih dari 16 per menit

Page 42: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

24

(3) Produksi urine palingtidak 100ml/4jam terakhir

(4) Tersedia antidotum, yakni kalsium glukonat 10%

c. Pemberian magnesium sulfat dihentikan setelah 6 jam pasca

persalinan.

(5) Anti hipertensi

Diberikan bila tekanan sistolik > 180 mmHg atau diastolik

> 110 mmHg

a. Hidralazin

(1) 10 mg 4-6 jam sesuai respon.

(2) 5 mg intravena, tunggu 5 menit, bila tidak ada respon ulangi

5 mg intravenasampai dosistotal 25 mg.

b. Klonidin

(1) satu ampul (0,15 mg) dilarutkan dalam 9 ml Agua for injection

atau NaCl fisiologi disuntikkan intravena sebanyak 5 ml

tunggu 5 menit.

(2) Bila tekanan darah belum turun diulang sampai 4 kali dalam

waktu 30 menit.

(3) Bila tekanan darah sudah turun klonidin diberikan secara intra

muskuler3-4jam sebanyak 0,15 mg.

(6) Diuretika

a. Indikasi

1) Edema paru-paru

2) Kegagalanjantung

Page 43: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

25

b. Obat dan dosis

(7) Tindakan obstetrik

1. Konservatif : kehamilan dipertahankan, sehingga ditunggu

sampai persalinan spontan.

2. Aktif

a. Indikasi: bila terdapat satu atau lebih keadaandi bawah ini:

1) Umur kehamilan > 37 minggu

2) Terdapat gejala implending eclampsia

3) Kegagalan terapi konservatif medikamentosa :

Enam jam sejak pengobatan medicinal terjadi kenaikan

tekanan darah dan tidak terdapat perbaikan setelah 48

jam perawatan, dengan kriteria tekanan diastolik

> 100 mmHg dan indeks gestosis > 6

4) Terdapat tanda-tanda gawat janin

5) Terdapat tanda-tanda IUGR yang kurang dari 10

persentil dari kurva normal

b. Cara terminasi kehamilan

Belum dalam persalinan:

(1) Induksi : setelah 30 menit terapi medisinal

(2) Seksio sesar bila:

a. Terdapat kontraindikasi terhadap oksitosin

b. Setelah 12jam dalam induksi tidak masuk fase aktif

c. Primigravida lebih cenderung kea rah bedah sesar

Page 44: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

26

Sudah dalam persalinan:

(1) Kala I laten : seksio sesar

(2) Kala I aktif : amniotomi bila 6 jam setelah amniotomi tidak

tercapai pembukaan lengkap-seksio sesar.

(3) Kala II : ekstraksi vakum, ekstraksi forsipal.

4) Eklampsia

Penanganan eklampsia:

(1) Prinsip pengobatan sama dengan pre-eklampsia berat, termasuk

pemberian magnesium sulfat.

(2) Bila masih terjadi kejang, berikan tambahan magnesium sulfat 2 gram

larutan 2% dalam waktu 2 menit, bila masih kejang, berikan

amobarbital sampai 250 mg intravena pelan.

(3) Sebagai alternatif bisa diberikan diazepam 10 mg intravena sebelum

terapi dengan magnesium sulfat.

(4) Pemberian magnesium sulfat dihentikan setelah 24 jam persalinan,

atau bila eklampsia timbul setelah persalinan magnesium sulfat

diberikansampai 24jam setelah serangan kejangterakhir.

(5) Persalinan diusahakan pervaginam, 4-8 jam setelah serangan kejang

terakhir dan penderita sudah sadar.

(6) Jika diperlukan tindakan bedah sesar, ini dikerjakan sekurang-

kurangnya 12jam setelah bebas kejang.

(7) Tindakan lain disesuaikan dengan keadaan.

Page 45: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

27

5) Plasenta Previa

Pemeriksaan penunjang:

1) Laboratorium

a. Hemoglobin

b. Hematokrit

c. Trombosit

d. Waktu pembekuan darah

e. Waktu protrombin

f. Waktu tromboplastin parsial

g. Elektrolit plasma

2) Kardiotokografi: Laenak, dopier, untuk menilai status janin.

3) USG : menilai letak plasenta, usia gestasi, keadaan janin.

Penatalaksanaan:

Perdarahan sedikit, dirawat sampai 38 minggu, mobilisasi bertahap.

Perdarahan banyak:

(1) Resusitasi janin

(2) Atasi anemia (tranfusi darah)

(3) PDMO : plasenta previa —> partus perabdominalis

6) Solusio Plasenta

Penanganan :

1 Solusioplasenta ringan :

Ekspektatif bila ada perbaikan (perdarahan berhenti kontraksi uterus

tidak ada, janin hidup).

Page 46: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

28

a. Tirah baring

b. Atasi anemia

c. USG dan CTG serial kalau memungkinkan

d. Tunggu persalinan spontan, aktif bila keadaan memburuk

(perdarahan berlangsung terus, kontraksi uterus terus berlangsung)

dapat mengancamjanin atau ibu.

e. Partus pervaginam (amniotomi atau oksitosin infus). Bila

perdarahan dan pelvic scor < 5 atau persalinan masih lama

>6jam.

f Seksio sesarea.

2. Solusio plasenta sedang atauberat:

a. Resusitasi cairan

b. Atasi anemia (tranfusi darah)

c. Partus pervaginam bila diperkirakan dapat berlangsung dalam

6 jam (amniotomi dan infus oksitosin)

Partus perabdominal dipertimbangkan bila partus pervaginam tidak

dapat berlangsung, dapat mengancam ibu atau janin (Anonim, 1998).

Page 47: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

29

B. KETERANGAN EMPHUS

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pola

penggunaan obat pada kelainan kehamilan di instalasi rawat inap Rumah Sakit

Umum PKU Muhammadiyah dengan membandingkan pada standar pelayanan

medik yang digunakan rumah sakit tersebut dengan dilengkapi standar pelayanan

medik obstetri dan ginekologi menurut IDI.

Page 48: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB HI

METODE PENELITIAN

A. BATASAN VARIABEL OPERASIONAL

1. Populasi sasaran variabelnya adalah wanita-wanita hamil yang mengalami

kelainan pada kehamilannya di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum PKU

Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2003.

2. Batasan variabel dalam penelitian penggunaan obat pada kelainan kehamilan

meliputi:

a. Kelainan kehamilan merupakan komplikasi atau gangguan yang dapat

terjadi dalam masa kehamilan, baik pada kehamilan trimester pertama,

trimester keduamaupun kehamilan trimester ketiga (Manuaba, 1998).

b. Macam-macam kelainan kehamilan di Rumah Sakit Umum PKU

Muhammadiyah Yogyakarta dan yang ada dalam literatur menurut

Mansjoer (1999) meliputi :

(1) Abortus Insipien, yaitu terjadi apabila perdarahan diikuti dengan

dilatasi serviks.

(2) Abortus Inkomplitus, yaitu terjadi apabila sudah sebagian jaringan

janin dikeluarkan dari uterus.

(3) Missed Abortion, yaitu kematian janin sebelum 20 minggu, tetapi

tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih.

30

Page 49: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

31

(4) Mola Hidatidosa adalah kehamilan abnormal karena embrio tidak

berkembang secara sempurna, melainkan menjadi patologis yang

terjadi pada minggu-minggu pertama kehamilan.

(5) Pre-eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan

edema akibat kehamilan setelah usia 20 minggu atau segera setelah

persalinan.

(6) Plasenta Previa adalahplasenta yang letaknya abnormal yaitu bawah

uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruhnya pembukaan

jalan lahir.

(7) Solusio Plasenta adalah plasenta dari insersi sebelum waktunya.

c. Pola Penggunaan obat meliputi: Kombinasi golongan obat, golongan dan

macam obat yang digunakan, jenis pemeriksaan penunjang serta rata-rata

lama perawatan.

d. Pengambilan data secara populasi.

e. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu rekam medik

pasien di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah

Yogyakarta pada tahun 2003 yang dapat dilihat di unit rekam medik

rumah sakit tersebut.

f. Metode pengumpulan data adalah metode retrospektif.

g. Teknik analisis data secara deskriptif non analitik.

Page 50: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

B. JALANNYA PENELITIAN

Jalannya Penelitian

TSurvey langsung ke unit rekam medik mengenai

jumlah kasus kelainan kehamilan di instalasirawat inap Rumah Sakit Umum PKU

Muhammadiyah Yogyakarta selama tahun 2003

Populasi kasus pada wanita hamil yangmampunyai kelainan kehamilan di instalasi

rawat inap RSU PKU MuhammadiyahYogyakarta selama tahun 2003

Kartu Rekam Medik:

1. Nomor Rekam Medik

2. Tanggal diagnosa

Pengambilan data secara retrospektif

1Pengumpulan data:1. Nomor Rekam Medik

2. Lama perawatan3. Diagnosa kelainan kehamilan4. Terapi yang dilakukan5. Nama obat yang digunakan6. Tes laboratorium

Analisis data bersifat

deskriptif non analitik

Analisis hasil

Hasil-hasil yang diperoleh dianalisis secaradeskriptif non analitik dengan membandingkan

terhadap standar pelayanan medik Rumah SakitUmum PKU Muhammadiyah Yogyakarta

dengan dilengkapi standar pelayanan medikobstetri dan ginekologi menurut IDI

Gambar I. Jalannya Penelitian

32

Page 51: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

33

Jalannya penelitian pertama kali dimulai dengan survey langsung ke

bagian diklat Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dengan

tujuan untuk memohon ijin agar dapat melakukan penelitian tentang pola

penggunaan obat yang diberikan pada pasien kelainan kehamilannya di instalasi

rawat inap Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta selama

tahun 2003.

Setelah memperoleh ijin untuk penelitian, penulis kemudian melakukan

survey ke bagian unit rekam medik mengenai jumlah pasien kelainan kehamilan

di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta

selama tahun 2003. Peneliti mengambil data dengan populasi dan pengambilan

datanya secara retrospektif. Kemudian pengumpulan datanya dilakukan dengan

melihat kartu rekam medik dari pasien kelainan kehamilan di instalasi rawat inap

Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta selama tahun 2003. Pola

Penggunaan obat meliputi: Kombinasi golongan obat, golongan dan macam obat

yang digunakan, jenis pemeriksaan penunjang serta rata-rata lama perawatan.

Pengumpulan data dilakukan secara bertahap, misalnya dalam 1minggu

peneliti diperbolehkan 2-3 kali mengumpulkan serta mencatat kartu rekam medik,

dimana setiap kali pertemuan peneliti hanya diperbolehkan mengambil data

sebanyak 10 sampai 20 kartu rekam medik. Dalam pengambilan data secara

populasi, peneliti membutuhkan waktu kira-kira selama 2 bulan. Setelah

semuanya data diperoleh, kemudian menganalisis data tersebut yang analisisnya

bersifat deskriptif non analitik. Yang kemudian hasil-hasil tersebut dibandingkan

kesesuaian dengan standar pelayanan medik Rumah Sakit Umum PKU

Page 52: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

34

Muhammadiyah Yogyakarta dengan dilengkapi standar pelayanan medik obstetri

dan ginekologi menurut IDI.

C. ANALISIS HASIL

Hasil yang diperoleh dianalisis secara deskriptif non analitik untuk

memperoleh gambaran tentang pola penggunaan obat pada kelainan kehamilan di

instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta

selama tahun 2003, kemudian dibandingkan terhadap standar pelayanan medik

yang sudah ada di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan

dilengkapi standar pelayanan medik obstetri dan ginekologi menurut IDI.

Page 53: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

BABIV

HASH. PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi umum hasil penelitian pola penggunaan obat pada kelainan

kehamilan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum PKU MuhammadiyahYogyakarta selama tahun 2003 akan disajikan dengan cara penelusuran serta

pengolahan data. Dimana data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan jeniskelainan yang terdapat di RSU PKU Muhammadiyah tahun 2003 dan yangterdapat dalam literatur menurut Mansjoer 1999, meliputi : abortus insipien,abortus inkomplitus, missed abortion, mola hidatidosa, pre-eklampsia, plasentaprevia, solusio plasenta. Dimana setiap kasus kelainan terdiri dari beberapaproses penelusuran pola penggunaan obat, meliputi : kombinasi golongan obat,

golongan dan macam obat, diagnosa laboratorium serta rata-rata lama perawatanyang kemudian dibandingkan dengan standar pelayanan medik yang digunakan di

Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan dilengkapi standar

pelayanan medik obstetri dan ginekologi menurut IDI. Keterbatasan data tentangaturan pemakaian obat dan dosis obat tidak dicantumkan, menyebabkan data

penelitian ini tidak secara mendalam.

A. Proses Penelusuran Data

Pada penelitian ini, data yang diperoleh secara populasi utuh pada kasus

kelainan kehamilan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum PKU

Muhammadiyah Yogyakarta selama tahun 2003. Secara rincinya jumlah kasus

kelainan pada kehamilan di instalasi rawat inap dapat di lihat pada tabel I.

35

Page 54: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

36

Tabel I. Persentase dan jumlah pasien kasus kelainan kehamilan di instalasirawat inap RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2003

No

1

Jenis kelainanAbortus InsipienAbortus InkomplitusMissed Abortion

Mola HidatidosaPre-eklampsiaEklampsiaPlasenta PreviaSolusio Plasenta

Jumlah pasien

166

Persentase (%)2,45

67,76

1,22

18

33

10

3,267.35

0,4113,474,08

Jumlah 245Sumber :Rekam medik RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta

100

Gambar H. Diagram batang persentase kasus kelainan kehamilan diinstalasi rawat inap RSU PKU Muhammadiyah Yogyakartatahun 2003 *y

80

70 i (w 7'i"„

g 60

J 50

i

| 401 i3o1 I 20

11 r\

10-,

0 -' en J '^ a D 'L1L- (1 A iiX"„

Ab.

Ins

Ab. MA MH PE E PPInk

Kelainan pada kehamilan

SP

Keterangan

Ab. Ins

Ab. Ink

MA

. Abortus InsipienAbortus InkomplitusMised Abortion

MH Mola HidatidosaPE

E

PP

PreeklampsiaEklampsiaPlasenta Previa

SP Sc)lusiio Plasenta

Page 55: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

37

Dari tabel di atas menunjukkan bahwajumlah kasus kelainan kehamilan

di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta

selama tahun 2003 ada 8 jenis kelainan kehamilan. Diantaranya adalah kasus

abortus insipien, abortus inkomplitus, missed abortion, mola hidatidosa, pre

eklampsia, eklampsia, plasenta previa, solusio plasenta. Jumlah total pasien dari

8 kasus kelainan kehamilan sebanyak 245 pasien.

Pada tabel I dan diagram batang sudah terlihat jelas gambaran tentang

jumlah pasien kelainan kehamilan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum

PKU Muhammadiyah Yogyakarta selama tahun 2003. Dari 8 kasus kelainan

kehamilan tersebut, jumlah pasien terbanyak adalah kelainan jenis abortus

inkomplitus sebanyak 166 pasien atau 67,76%. Kasus yang paling sedikit jumlah

pasiennya adalah kelainan kehamilan jenis eklampsia. Dalam penelitian, kasus

eklampsia tidak dibahas karena dapat menimbulkan bias pada kasus yang lain

dipembahasannya, karena jumlah kasusnya hanya 1pasien. Abortus inkomplitus

atau keguguran tidak lengkap, yaitu terjadinya keguguran dengan dikeluarkannya

sebagian hasil konsepsi. Perdarahan masih ada seperti darah menstruasi, dimana

sebenarnya mulut rahim sudah tertutup. Penyebab keguguran ini sebagian besar

tidak diketahui dan terjadi secara spontan. Ada beberapa faktor yang dapat

menyebabkan keguguran, diantaranya adalah faktor telur (ovum) yang kurang

baik, faktor spermatozoa yang kurang sempurna, ketidaksuburan lapisan dalam

rahim yang disebabkan oleh kekurangan gizi, kehamilan dengan jarak pendek,

terdapatnya penyakit dalam rahim, aktivitas kegiatan fisik yang berlebih.

Page 56: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

38

Keguguran merupakan masalah kontroversi, apalagi dalam era gerakan

kualitas sumber daya manusia. Adalah tidak mungkin dapat menurunkan jumlah

penduduk tanpa melakukan gugur kandung. Menggugurkan merupakan metode

KB yang paling tua di dunia, sama tuanya dengan umur manusia, yang dijaman

modern mendapatkan tempat sebagai penunjang gerakan keluarga berencana.

Proses penulusuran data dilakukan dengan mengamati setiap kelainan

kehamilan pada kartu rekam medik pasien. Dimana setiap kasus terdiri dari

beberapa proses penelusuran, yaitu : kombinasi golongan obat, golongan dan

macam obat, pemeriksaan penunjang, rata-rata lama perawatan. Kemudian

dibandingkan dengan standar pelayanan medik yang digunakan oleh Rumah Sakit

Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan dilengkapi standar pelayanan

medik obstetri dan ginekologi menurut IDI.

B. Pola Penggunaan Obat pada Kelainan Kehamilan

Pola penggunaan obat kelainan kehamilan dapat dilihat melalui beberapa

indikator seperti : kombinasi golongan obat, golongan dan macam obat,

pemeriksaan penunjang serta rata-rata lama perawatan.

1. Pola Penggunaan Obat pada Abortus Insipien

Tabel II. Persentase jumlah kombinasi golongan obat yang digunakan padakasus Abortus Insipien di instalasi rawat inap RSU PKUMuhammadiyah Yogyakarta tahun 2003

Kombinasi golongan obat N Persentase

(%)Standar pelayanan

medik *AB, AG, ANST, OKS, ELT 3 50 Oksitosikum

AntibiotikAB, AG, ANST, OKS, HRN. ELT 1 16,67AB, AG, ANST, AE, OKS, ELT 1 16,67AB, AH, OKS, ELT 1 16,67Total 6 100

Page 57: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Keterangan :* Standar pelayanan medik rumah sakitN Jumlah pasienAB Antibiotik AH : AntihipertensiAG Analgetik HRN : HormonANST Anestetik OKS : OksitosikumAE Antiemetik ELT : Elektrolit

39

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa kelainan abortus insipien dengan

jumlah 6 pasien, mendapatkan 4 pola kombinasi obat. Yang paling banyak

digunakan adalah golongan antibiotik, analgetik, anestetik, oksitosikum, elektrolit

sebanyak 3 pasien atau (50 %). Penggunaan obat ini sudah sesuai dengan standar

pelayanan medik rumah sakit yaitu menggunakan oksitosikum dan antibiotik.

Sebagian besar pasien menggunakan antibiotik, karena pada penanganan

pengeluaran hasil konsepsi dilakukan dengan kuretase yang diperoleh jaringan

tanpa embrio, disusul dengan kerokan sampai bersih. Sehingga peranan antibiotik

sangat penting untuk menghindari timbulnya infeksi, disamping itu juga dapat

membasmi mikroba penyebab infeksi Pada kasus ini, gejala rasa mules menjadi

lebih sering dan kuat kemudian perdarahan bertambah, sehingga pasien perlu

diberikan analgetik yaitu untuk meringankan dan mengurangi penderitaan atau

rasa sakit. Kombinasi obat yang digunakan menurut tabel III di atas, yang dilihat

pada setiap polapemberiannya tidak dalam waktu sehari. Karena dicatatan medik

hanya dicantumkan pemberian obat sejaina pasien mengalami perawatan di rumah

sakit tersebut.

Page 58: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

40

Tabel IH. Persentase golongan dan macam obat yang digunakan pada kasusAbortus Insipien

No Golongan obat n

AntibiotikPersentase (%)

100

Oksitosikum 100

Macam obat

Amoksisilin, Klindamisin,Doksisiklin, SulbenisilinMetilergometrin maleat,Oksitosin

8

Elektrolit

Anestetik

AnalgetikAntiemetik

Antihipertensi 1

Hormon

100

83,33

83,33

16,6716,67

Asering, D5 %, SA, NaClMidazolam, KetaminTramadol, Asam mefenamatMetoklopramidNifedipina

1 16,67 AllilestrenolSumber :Rekam medik RSU PKU Muhammadiyah YogyakartaKeterangan : n =Jumlah kasus yang menerima suatu golongan obat

Persentase (%) - Jumlah kasus vane menerima suatu gnlnngar, nhat x ioo %Jumlah pasien abortus insipien

Golongan dan macam obat yang digunakan dihitung sesuai persentase

pemakaian golongan obatnya selama perawatan dibagi dengan total kasus yang

ada yang kemudian diperoleh deskripsi data penggunaan golongan obat. Hasil

yang diperoleh bervariasi, hal ini dikarenakan banyak kasus yang menerima

macam obat selama menjalani perawatan di rumah sakit tidak sama setiap harinya,

karena setiap pasien mempunyai kondisi yang berbeda-beda.

Persentase yang paling besar (100 %) adalah penggunaan golongan

antibiotik, oksitosikum, elektolit. Dimana antibiotik adalah obat yang dihasilkan

oleh mikroorganisme yang dapat menghambat pertumbuhan atau dapat

membunuh mikroorganisme lain. Disamping ,tu, peranan golongan antibiotik

berfungsi untuk mengatasi timbulnya infeksi. Jenis antibiotik yang digunakan

antara lain amoksisilin, klindamisin, doksisiklin, sulbenisilin. Disamping itu ada

oksitosikum yang fungsinya untuk merangsang timbulnya kontraksi uterus yangberada dalam kehamilan dimana digunakan untuk memulai persalinan. Karena

Page 59: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

41

pada abortus insipien pasien mengalami banyak pendarahan, maka pemberian

kombinasi metilergometrin maleat dan oksitosin ini dapat mencegah perdarahanpaskapersalinan. Jenis elektrolit yang dipakai adalah asering, SA, D5 %, NaCl.

Anestetik yang digunakan adalah midazolam dan ketamin sebagai anestetik lokal.

Pemberian analgetik juga penting dalam proses kuretase yaitu untuk meringankanserta mengurangi rasa sakit. Disamping itu ada antiemetik, antihipertensi danhormon yang masing-masing 16,67 %.

Tabel IV. Jumlah dan persentase pemeriksaan penunjang pada kasusAbortus Insipien

Jenis pemeriksaan penunjangA _ f — " ~~ «* • mmmm.c^

Masa jendal, masa perdarahan, golongan darah, SGOT,SGPT, gula darah sewaktu, ureum, kreatinin, HBsAg

N Persentase (%)16,67

Masa jendal, masa perdarahan, golongan darah guladarah sewaktu, HBsAgHemoglobin, jumlah leukosit, jumlah trombosit,hematokrit, masa jendal, masa perdarahan, gula'darahsewaktu

Tanpa pemeriksaan penunjangTotal

JUf^ ^amrnedftR^Keterangan : N=Jumlah pasien "

Pada tabel di atas dengan jumlah 6 pasien mendapatkan 3 pola jenispemeriksaan dan ada 2pasien yang tidak melakukan pemeriksaan. 2pasien yangmelakukan pemeriksaan penunjang, jenis pemeriksaannya adalah masa jendal,masa perdarahan, golongan darah, gula darah sewaktu, dan HBsAg. Pada standar

pelayanan medik, pemeriksaan penunjangnya meliputi anamnesis, pemeriksaanginekologis, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan USG, radiologi. Dari hasilpenelitian yang diperoleh jenis pemeriksaan penunjangnya semua itu termasuk

bagian dalam pemeriksaan laboratorium. Sehingga pemeriksaan penunjang

33,33

16,67

33,33

100

Page 60: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

42

tersebut sudah sesuai dengan standar pelayanan medik yang digunakan rumahsakit tersebut.

Tabel V. Rata-rata lama perawatan pada kasus Abortus InsipienN

6 pasien

Rata-rata lamaperawatan

(hari)1 hari

Lama perawatan dalamstandar pelayanan medik IDI

(hari)0*

* - Tidak dirawat inap

Kesesuaian

Tidak sesuai

Pada tabel Vdi atas dapat dilihat bahwa rata-rata lama perawatan kasusabortus insipien dengan jumlah 6 pasien adalah 1 hari. Menurut standarpelayanan medik obstetri dan ginekologi IDI, untuk rata-rata lama perawatan padakelainan abortus insipien setelah kuretase pasien tidak perlu dirawat, kecualiadanya komplikasi seperti perdarahan banyak yang menyebabkan anemia beratatau infeksi.

Secara gans besar hasil penelitian kelainan kehamilan pada kasus abortus

insipien dapat diambil suatu kesimpulan tentang kesesuaian dengan standarpelayanan medik rumah sakit. Untuk golongan obat yang digunakan sudah sesuai

dengan standar pelayanan medik rumah sakit yaitu menggunakan golongan obatoksitosikum dan antibiotik. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan sudah sesuai

dengan standar pelayanan medik rumah sakit. Untuk rata-rata lama perawatandari hasil penelitian 1hari, hal ini tidak sesuai dengan standar pelayanan medikIDI, dimana pasien tidak perlu dirawat inap, kecuali jika ada komplikasi.

Page 61: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

43

2. Pola Penggunaan Obat pada Abortus Inkomplitus

Tabel VI. Persentase jumlah kombinasi golongan obat yang digunakan padakasus Abortus Inkomplitus di instalasi rawat inap RSU PKUMuhammadiyah Yogyakarta tahun 2003

Kombinasi golongan obatN

AB^ANST, AE, AG, AAN, OKS. ELTAB^ANST, AE, AG, OKS, ELTAB, ANST, AE, AAN, AAS. OKS. ELTAB, ANST, AE, AAN. AT. OKS ELTAB, ANST, AE, AAN, OKS, ELTAB, ANST, AE, AIFM, OKS. ELTAB, ANST, AE, AAN, OKS. ELTAB, ANST, AE, MTV, OKS. ELTAB, ANST, AE. OKS. ELT

AB, ANST, AG,HRN, MTV. OKS. ELTAB, ANST, AG, OKS, ELTAB, ANST, AG, OKS, ELTAB, ANST, AG, MTV, OKS, ELTAB, ANST, AG. OKS. ELT

AB, ANST, AAN, OKS, MTV. ELTAB, ANST,AIFM, AAN, HRN. OKS ELTAB, ANST, AIFM, AAN, OKS. ELTAB, ANST, AIFM, OKS, ELTAB, ANST, AAN, OKS, ELTAB, ANST,OKS,MTV, ELTAB, ANST, OKS. ELT

AB, AE, AG, OKS. ELT

AB, AE, AAN, AT, OKS, ELTAB, AE, AAN, OKS. ELTANST, AE,AAN. OKS. ELTANST, AE, AT, OKS, ELTANST, AE, OKS, ELT

ANST, AG, AAN, OKS, ELTANST, HRN, OKS. ELT

ANST, HRN, OKS. ELTANST, AAS, OKS, ELTANST, OKS, ELTANST, OKS,ELTAE, OKS, ELTTotal

28

11

31

22

13

166Sumber :Rekam medik RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Persentase

(%)

1,81

16,880,60

0,60

1,20

2,42

6,64

1,20

3,01

1,201,20

0,60

0,6018,68

0,600,600,60

1,815,43

0,60

5,43

0,60

0,60

0,60

0,600,6013,25

0,600.60

0.60

0.60

1,207,840,60

100

Standar

pelayananmedik *

OksitosikumAntibiotik

Page 62: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Keterangan:* : Standar pelayanan medikrumah sakitN : Jumlah pasienAB : AntibiotikAG : AnalgetikANST : AnestetikAE : AntiemetikAT : AntitukakAAS : Antiasma

AAN : AntianemiaAIFM : AntiinflamasiHRN : Hormon

MTV : MultivitaminOKS : OksitosikumELT : Elektrolit

44

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa kelainan abortus inkomplitus

dengan jumlah 166 pasien, dan 34 pola pengobatan dengan beberapa kombinasi

obat. Yang paling banyak digunakan adalah golongan obat antibiotik, anestetik,

analgetik, oksitosikum, elektrolit dengan jumlah 31 pasien atau (18,68 %);

peringkat yang kedua adalah golongan antibiotik, anestetik, antiemetik, analgetik,

oksitosikum, elektrolit dengan jumlah 28 pasien (16,88 %). Pengobatan tersebut

sudah sesuai dengan standar pelayanan medik yang digunakan rumah sakit yaitu

menggunakan golongan oksitosikum dan antibiotik. Terapi yang dilakukan

adalah kuretase yang didapat jaringan sisa kehamilan tanpa embrio. Kuretase

dilakukan sampai benar-benar bersih, karena dapat mengakibatkan infeksi.

Meskipun tidak ada keterangan apakah pemberian obat secara bersamaan

atau berjarak waktu. Kombinasi beberapa jenis obat dalam terapi mutlak

memerlukan pertimbangan untuk mencapai pengobatan yang rasional.

Penggunaan obat kombinasi (ganda atau lebih) dapat menimbulkan interaksi obat,

sehingga memerlukan kontrol yang lebih cermat.

Ada interaksi obat yang terjadi antara anestetik dan antiasma yang akan

mengakibatkan resiko aritmia. Hal ini disebabkan kerja antiasma (terbutalin)

tergantung pada peningkatan denyut nadi serta perubahan tekanan darah.

Sehingga penggunaan secara bersama dapat menimbulkan resiko aritmia. Ada

Page 63: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

45

interaksi yang dapat terjadi yaitu antara antibiotik dan antiasma dimana akan

mengakibatkan antagonisme efek saluran cerna yaitu rasa mual, muntah metabolik

karena obatatausesudah operasi danrasa panas pada saluran pencernaan.

Tabel VII. Persentase golongan dan macam obat yang digunakan pada kasusAbortus Inkomplitus

No Golongan obat n

Oksitosikum 166

Elektrolit 166

Anestetik 162

Antibiotik 122

Antiemetik 85

Analgetik 70

Antianemia 34

Antiinflamasi

Multivitamin

10 Hormon

11 Antitukak

12 Antiasma

Persentase (%)

100

100

97,59

73,49

51,20

42,17

20,48

5,424,22

3,01

1,81

1,20

Macam obat

Metilergometrin maleat,Oksitosin

Asering, NaCl, SA, D5 %, RLProkain, Midazolam,Ketamin, PetidinAmoksisilin, Seftriakson,Sefradin, Klindamisin,Sulbenisilin

MetoklopramidaAsetaminofen, Asammefenamat, Tramadol,MetampironAsam folat

KetoprofenMultivitamin

Allilestrenol

Ranitidin, MisoprostolTerbutalin sulfat,Deksametason

Sumber : Rekam medik RSU PKU Muhammadiyah YogyakartaKeterangan : n = Jumlah kasus yang menerima suatu golongan obat

Persentase (%) = Jumlah kasus yang menerima suatu golongan obatx 100 %Jumlahpasien abortus inkomplitus

Pada kasus kelainan abortus inkomplitus persentase golongan yang

banyak digunakan adalah golongan oksitosikum. Pengeluaran sebagian hasil

konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa yang

tertinggal dalam uterus ini, padapemeriksaan vaginalis, kanalis servikalis terbuka

dan jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau kadang-kadang menonjol dari

ostium uteri eksternum. Bahkan perdarahan dapat banyak sekali, sehingga dapat

Page 64: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

46

menyebabkan syok dan perdarahan itu tidak akan berhenti sebelum sisa hasil

konsepsi belum dikeluarkan. Perdarahan yang terjadi dapat dihentikan dengan

pemberian ergometrin maleat dan oksitosin intramuskular dalam dosis yang

disesuaikan dengan kondisi pasien. Biasanya obat ini disuntikkan sebelum

melakukan proses kuretase. Pada kehamilan muda, kombinasi keduanya lebih

efektif daripada masing-masing obat sendiri. Disamping itu ada golongan

elektrolit yaitu untuk menjaga keseimbangan ion di dalam tubuh, sebagai sumber

energi untuk mengatasi keadaan dehidrasi dan kekurangan garam. Jenis elektrolit

yang diberikan adalah NaCl, Ringer Laktat, SA, D5 %, dan asering.

Obat-obat golongan anestesi memiliki peranan yang penting dalam

meredakan rasa nyeri untuk jangka waktu yang singkat. Anestetik yang dipakai

dalam kasus ini adalah prokain, midazolam, ketamin dan petidin. Antibiotik yang

digunakan pada kasus ini sebesar 73,49 % fungsinya untuk membasmi mikroba

penyebab infeksi. Jenis antibiotik yang dipakai adalah amoksisilin, seftriakson,

sefradin, klindamisin, sulbenisilin. Dalam kasus abortus inkomplitus jenis

antiemetiknya adalah metoklopramid dengan cara kerja berkisar selama beberapa

menit sesudah penyuntikan, dan dalam waktu satu jam setelah pemberian peroral.

Obat ini dieliminasi agak cepat dari dalam tubuh, sehingga memerlukan

pemberian yang sering. Karena itu, metoklopramid bekerja paling efektif jika

diberi lewat infus secara kontinue. Pada penanganan abortus inkomplitus

dilakukan kuretase, sehingga golongan analgetik juga berperan dalam kasus ini

yaitu untuk meringankan dan mengurangi rasa sakit tanpa menghilangkan

kesadaran. Perdarahan yang tejadi pada kasus abortus inkomplitus sangat banyak,

Page 65: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

47

sehingga perlu diberikan obat antianemia untuk menghindari terjadinya

kekurangan darah. Obat antianemia yang digunakan adalah jenis asam folat yang

berperan menurunkan resiko NTDs (Neural Tube Defects atau penutupan tabung

saraf), menurunkan penyakit kardiovaskular atau stroke. Multivitamin disini

sebagai suatu bentuk terapi suportif yang bertujuan untuk mempercepat

penyembuhan dan memperbaiki keadaan umum pasien serta untuk mencegah

kekurangan gizi. Timbulnya kasus abortus kemungkinan disebabkan karena

kekurangan hormon progesteron. Oleh karena itu, pada kasus abortus inkomplitus

diperlukan pemberian hormon, dimana yang digunakan adalah allilestrenol, yaitu

bagian dari hormon yang dihasikan oleh wanita atau disebut dengan hormon

progesteron. Hormon yang digunakan pada kasus ini yaitu agar daya gestagennya

kuat atau daya pemeliharaan kehamilan yang kuat dan spesifik, sehingga khusus

digunakan untuk mencegah abortus, dimana disebabkan oleh produksi

progesteron yang rendah.

Tujuan terapi antitukak lambung yaitu untuk meringankan atau

menghilangkan gejala, mempercepat penyembuhan, mencegah komplikasi asam

lambung. Penggunaan antitukak pada kasus ini sebesar 1,81 %. Golongan obat

antiasma yang diperlukan untuk kasus ini sebesar 1,20 %. Sangat penting untuk

diingat bahwa asma harus terkontrol dengan baik saat kehamilan, agar tidak

mempengaruhi kehamilan, persalinan, atau fetus.

Page 66: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

48

Tabel VIII. Jumlah dan persentase pemeriksaan penunjang pada kasusAbortus Inkomplitus

Jenis pemeriksaan penunjang N Persentase

(%)Masajendal, masa perdarahan, golongan darah, guladarah sewaktu, HBsAg, USG

6 3,61

Masajendal, masa perdarahan, golongan darah, guladarah sewaktu, USG

66 39,76

Masa jendal, masa perdarahan, gula darah sewaktu 1 0,60Hemoglobin, jumlah leukosit, jumlah trombosit,hematokrit, masa jendal, masa perdarahan

3 1,81

Hemoglobin, golongan darah, gula darah sewaktu,USG

4 2,41

Golongan darah, gula darah sewaktu. HBsAg. USG 3 1,81Golongan darah, gula darah sewaktu 3 1,81Lab darah, USG 7 4,22Lab darah, HBsAg 5 3,01USG, HBsAg 1 0,60USG 11 6,63Hemoglobin 4 2,41Lab darah 25 15,06Tanpa pemeriksaan penunjang 27 16,26Total 166 100

Sumber : Rekam medik RSU PKU Muhammadiyah YogyakartaKeterangan : N = Jumlah pasien

Pada tabel diatas dapat dilihat untuk pemeriksaan penunjang yang paling

besar dilakukan pada kasus ini meliputi masa jendal, masa perdarahan, golongan

darah, gula darah sewaktu dan USG dengan jumlah 66 pasien (39,76 %) dari 166

pasien kasus abortus inkomplitus. Dalam hal ini sudah sesuai dengan standar

pelayanan medik yang digunakan oleh Rumah Sakit Umum PKU Muhammdiyah,

yaitu anamnesis, pemeriksaan ginekologis, pemeriksaan laboratorium,

pemeriksaan USG. Dalam anamnesis penderita perlu diberi kesempatan untuk

mengutarakan keluhan-keluhan secara spontan, baru kemudian ditanyakan gejala-

gejala tertentu yang menuju kearah kemungkinan diagnosa. Untuk pemeriksaan

ginekologis ini pasien diperiksa dengan berbaring atau disebut dengan letak

Page 67: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

49

litotomi yaitu pasien berbaring di atas sambil lututnya diletakkan pada penyangga

dan tungkai dalam fleksi santai, sehingga penderita berbaring dengan posisi

mengangkang. Pada hasil penelitian ini, pemeriksaan penunjang untuk masa

jendal , masa perdarahan, golongan darah, gula darah sewaktu termasuk dalam

pemeriksaan laboratorium. Dan untuk pemeriksaan tambahannya adalah

pemeriksaan USG ini untuk menentukan implantasi plasenta, usia kehamilan,

profil biofisik, letak dan persentasi janin. Pada penelitian, peneliti tidak terlalu

membahas lebih dalam mengenai pemeriksaan penunjang, karena tujuan

penelitian hanya ke penggunaan obatnya saja. Ini merupakan suatu gambaran

dalam pemeriksaan kehamilan apalagi kehamilan yang mempunyai kelainan,

pemeriksaan penunjang penting untuk dilakukan karena untuk memperjelas

diagnosa yang kemudian dapat melakukan penanganan yang lebih lanjut.

Tabel IX. Rata-rata lama perawatan pada kasus Abortus Inkomplitus

N Rata-rata lama

perawatan

(hari)1 hari

Lama perawatan dalamstandar pelayanan medik

IDI (hari)0*166 pasien

Sumber : Rekam medik RSU PKU Muhammadiyah YogyakartaKeterangan : N = Jumlah pasien

* = Tidak dirawat inap

Rata-rata lama perawatan dalam penelitian pada kasus abortus inkomplitus

adalah 1 hari. Dalam standar pelayanan medik menurut IDI disebutkan bahwa

untuk kelainan ini, pasca kuretase pasien tidak perlu dirawat, kecuali jika ada

komplikasi. Pada umumnya setelah tindakan kuretase pasien abortus dapat segera

pulang, Kecuali jika ada komplikasi seperti perdarahan banyak yang

menyebabkan anemia berat atau infeksi.

Kesesuaian

Tidak sesuai

Page 68: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

50

Secara garis besar hasil penelitian kelainan kehamilan pada kasus abortus

inkomplitus dapat diambil suatu kesimpulan tentang kesesuaian dengan standar

pelayanan medik rumah sakit. Untuk golongan obat yang digunakan sudah sesuai

dengan standar pelayanan medik rumah sakit yaitu menggunakan golongan obat

oksitosikum dan antibiotik. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan sebagian

besar sudah sesuai dengan standar pelayanan medik rumah sakit. Untuk rata-rata

lama perawatan dari hasil penelitian 1 hari. Hal ini tidak sesuai dengan standar

pelayanan medik IDI dimana pada kasus ini pasien tidak perlu dirawat inap,

kecuali jika ada komplikasi.

3. Pola Penggunaan Obat pada MissedAbortion

Tabel X. Persentase kombinasi golongan obat yang digunakan pada kasusMissed Abortion di instalasi rawat inap RSU PKUMuhammadiyah Yogyakarta selama tahun 2003

Kombinasi golongan obat N Persentase

(%)

Standar pelayananmedik *

AB, ANST, AAN, OKS, ELT 1 33,33 Oksitosikum

HormonAB, AG, ANST, OKS, MTV, ELT 1 33,33ANST, OKS, AE, ELT 1 33,33Total 3 99,99

Sumber : Rekam medik RSU PKU Muhammac iyah YogyakartaKeterangan :

Standar pelayanan medik rumah sakitJumlah pasienAntibiotik AEAnalgetik MTVAnestetik OKSAntianemia ELT

*

N

AB

AG

ANST

AAN

Antiemetik

Multivitamin

Oksitosikum

Elektrolit

Dari hasil penelitian, terapi yang dilakukan pada kasus missed abortion

adalah kuretase yang didapat hasil jaringan pada plasenta. Golongan obat yang

digunakan pada saat kuretase adalah anestetik, oksitosikum. Pada tabel diatas

dapat dilihat bahwa ada 3 pola penggunaan obat dengan beberapa kombinasi

Page 69: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

51

Penggunaan kombinasi obat pada hasil penelitian tidak dalam waktu sehari,

karena pada catatan medik hanya dicantumkan penggunaan obat selama

perawatan. Interaksi yang dapat terjadi pada kasus ini adalah anestetik dan

oksitosikum yang akan mengakibatkan efek oksitosin diturunkan oleh anestetik.

Dimana efek oksitosin ini dapat merangsang kontraksi uterus yang akan memacu

persalinan. Sehingga penggunaan oksitosin bersama anestetik akan menyebabkan

kontraksi uterus tidak terjadi sehingga persalinan tidak terpacu. Dari hasil

penelitian penggunaan obatnya sudah sesuai dengan standar pelayanan medik

yang digunakan rumah sakit tersebut adalah oksitosikum dan hormon. Karena

sebagian besar pasien menggunakan golongan oksitosikum. Hormon dalam

standar pelayanan medik rumah sakit untuk terapi pengganti hormon, dimana

hormon yang digunakan dalam standar pelayanan medik adalah hormon yang

dihasilkan olehwanita yaituestrogen jenis estradiol.

Tabel XI. Persentase golongan dan macam obat yang digunakan pada kasusMissed Abortion

No Golongan obat n Persentase (%) Macam obat1 Anestetik 3 100 Midazolam, Ketamin2 Oksitosikum 3 100 Metilergometrin maleat,

Oksitosin3 Elektrolit 3 100 Asering, D5 %4 Antibiotik 2 66,67 Amoksisilin5 Analgetik 1 33,33 Asam mefenamat6 Antiemetik 1 33,33 Metoklopramid7 Antianemia 1 33,33 Asam folat8 Multivitamin 1 33,33 Multivitamin

Sumber : Rekam medik RSU PKU Muhammadiyah YogyakartaKeterangan : n =Jumlah kasus yang menerima suatu golongan obat

Persentase (%) = Jumlah kasus vane menerima suatu golongan obat x 100 %Jumlah pasien missed abortion

Page 70: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

52

Pada kasus ini sebagian besar pasien menggunakan golongan anestetik yaitu

midazolam dan ketamin. Obat-obat tersebut termasuk anestetik intravena, selain

itu dapat diberikan dalam sediaan suppositoria secara rektal, tetapi resorpsinya

kurang teratur. Obat-obat ini terutama digunakan untuk mendahului (induksi)

anestetik total. Obat-obat oksitosik banyak digunakan untuk induksi serta

penguatan persalinan, pencegahan serta penanganan perdarahan postpartum. Jenis

oksitosikum yang digunakan dalah metilergometrin dan oksitosin. Persentase

penggunaan elektrolit sebesar 100 % yaitu untuk menjaga keseimbangan ion di

dalam tubuh dan sebagai sumber energi (D5 %). Disamping itu penting untuk

mengatasi keadaan dehidrasi dan kekurangan garam. Pada penanganan kasus ini

dilakukan kuretase, dimana perlakuannya harus secara hati-hati karena jaringan

telah mengeras. Sehingga peranan antibiotik pada kasus ini sangat penting, yaitu

untuk mencegah terjadinya infeksi. Persentase penggunaan antibiotik pada kasus

ini sebesar66,67 %. Jenis antibiotik yangdigunakan adalah amoksisilin. Obat ini

memiliki sifat absorbsi lebih baik apabila diberikan per oral dan menghasilkan

kadar lebih tinggi dalam plasma dan jaringan. Disamping itu ada golongan

analgetik, antiemetik, antianemia dan multivitamin yang masing-masing

penggunaannya pada kasus missed abortion sebesar 33,33 %.

Tabel XH. Jumlah dan persentase pemeriksaan penunjang pada kasusMissed Abortion

Jenis pemeriksaan penunjangMasa jendal, masa perdarahan, golongan darah, guladarah sewaktu, HBsAg, USGUSG

Total

Sumber :Rekam medik RSU PKU Muhammadiyah YogyakartaKeterangan : N = Jumlah pasien

N Persentase (%)33,33

66,67

100

Page 71: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

53

Pada tabel di atas untuk jumlah dan persentase pemeriksaan penunjang

pada kasus Missed Abortion adalah masa jendal, masa perdarahan, golongan

darah, gula darah sewaktu, HBsAg, USG dengan jumlah 1 pasien (33,33 %);

pemeriksaan USG dengan jumlah 2 pasien (66,67 %). Standar pelayanan medik

yang digunakan pada kasus ini adalah pemeriksaan laboratorium meliputi

hemoglobin, jumlah eritrosit, jumlah leukosit, waktu perdarahan, waktu

pembekuan dan fibrinogen. Sehingga dalam hal ini, pemeriksaan penunjang dari

hasil penelitian sudah sesuai dengan standar pelayanan medik.

Tabel XIH. Rata-rata lama perawatan pada kasus MissedAbortion

N Rata-rata lama

perawatan

(h«")1 hari

Lama perawatan dalamstandar pelayanan medik IDI

(hari)03 pasien

Sumber : Rekam medik RSU PKU Muhammadiyah YogyakartaKeterangan : N = Jumlah pasien

* = Tidak dirawat inap

Dari hasil penelitian rata-rata lama perawatan untuk kasus missed abortion

selama 1 hari dengan jumlah 3 pasien. Dalam standar pelayanan medik obstetri

dan ginekologi IDI disebutkan bahwa untuk kasus ini pada umumnya setelah

kuretase pasien dapat segera pulang, kecuali jika ada komplikasi seperti

perdarahan banyakyang dapat menyebabkan anemia.

Secara garis besar hasil penelitian kelainan kehamilan pada kasus abortus

inkomplitus dapat diambil suatu kesimpulan tentang kesesuaian dengan standar

pelayanan medik rumah sakit. Untuk golongan obat yang digunakan sudah sesuai

dengan standar pelayanan medik rumah sakit yaitu menggunakan golongan obat

oksitosikum dan antibiotik. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan sebagian

besar sudah sesuai dengan standar pelayanan medik rumah sakit. Untuk rata-rata

Kesesuaian

Tidak sesuai

Page 72: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

54

lama perawatan dari hasil penelitian 1 hari. Hal ini tidak sesuai dengan standar

pelayanan medik IDI, karena pada kasus ini pasien tidak perlu dirawat inap

kecuali jika ada komplikasi.

4. Pola Penggunaan Obat pada Mola Hidatidosa

Tabel XIV. Persentase jumlah kombinasi golongan obat yang digunakanpada kasus Mola Hidatidosa di instalasi rawat inap RSU PKUMuhammadiyah Yogyakarta selama tahun 2003

Kombinasi golongan obat N Persentase

(%)

Standar

pelayananmedik *

AB, ANST, AE, OKS, MTV, ELT 1 12,50 Oksitosikum

AB, ANST, AE, OKS, ELT 1 12,50AB, ANST, AE, AIFM, OKS, ELT 1 12,50AB, ANST, AE, AAN, AT, OKS, MTV,ELT

1 12,50

AB, AG, ANST, AE, OKS, ELT 1 12,50AB, AG, ANST, OKS, ELT 3 37,50Total 8 100

Sumber : Rekam medikRSU PKU Muhammadiyah YogyakartaKeterangan:* : Standar pelayanan medik rumah sakitN : Jumlah pasienAB : Antibiotik

AG : AnalgetikANST : Anestetik OKSAE : Antiemetik MTV

AAN : Antianemia ELT

AT : Antitukak

AIFM : Antiinflamasi

Oksitosikum

Multivitamin

Elektrolit

Dari hasil penelitian, terapi yang dilakukan adalah dilatasi yang

dilanjutkan kuretase dengan sendok kuret tumpul, kemudian diperoleh hasil

jaringanmola(sebagian patologi anatomi) dengan memantau perdarahan.

Pada tabel di atas dapatdilihat untuk kasus molahidatidosa dengan jumlah

8 pasien, yang mempunyai 6 pola jenis pengobatan dengan beberapa kombinasi.

3 pasien (37,50 %) menggunakan kombinasi golongan antibiotik, analgetik,

anestetik, oksitosikum, elektrolit. 5 pasien (12,50 %) yang lain mendapatkan

Page 73: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

55

kombinasi obat yang berbeda-beda. Salah satu diantaranya adalah kombinasi

antibiotik, anlgetik, anestetik, antiemetik, oksitosikum dan elektrolit. Disini dapat

dilihat ada interaksi yang terjadi antara antibiotik dan antiemetik yang akan

mengakibatkan antagonisme efek saluran cerna. Dimana efek saluran cerna yang

akan timbul adalah mual, muntah karena obat atau sesudah operasi, dan rasa panas

pada saluran cerna. Dari hasil penelitian penggunaan obat sudah sesuai dengan

standar pelayanan medik yang digunakan oleh Rumah Sakit Umum PKU

Muhammadiyah yaitu memakai oksitosikum.

Tabel XV. Persentase golongan dan macam obat yang digunakan pada kasusMola Hidatidosa

No Golongan obat n Persentase

(%)

Macam obat

1 Antibiotik 8 100 Amoksisilin, Klindamisin,Sulbenisilin, Seftriakson

2 Anestetik 8 100 Midazolam, Ketamin, Diazepam3 Oksitosikum 8 100 Metilergometrin maleat, Oksitosin4 Elektrolit 8 100 Asering, Ringer Laktat, SA, D5 %5 Antiemetik 5 62,50 Metoklopramid, Domperidon6 Analgetik 4 50 Tramadol, Asam mefenamat7 Multivitamin 2 25 Multivitamin

8 Antianemia 1 12,50 Asam folat

9 Antiinflamasi 1 12,50 Ketoprofen10 Antitukak 1 12,50 Aluminium hidroksida

Sumber : Rekam medik RSU

Keterangan : nPersentase (%)

PKU Muhammadiyah Yogyakarta= Jumlah kasus yang menerima suatu golongan obat= Jumlah kasus yang menerima suatu golongan obat x 100 %

Jumlah pasien mola hidatidosa

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa semua pasien (100 %)

mendapatkan antibiotik, anestetik, oksitosikum, elektrolit. Peran antibiotik pada

kasus ini adalah untuk membasmi mikroba penyebab infeksi. Karena dalam

penanganan kasus ini dilakukan kuretase, sehingga kemungkinan timbul infeksi.

Golongan anestetik pada kasus mola hidatidosa menjadi sarana untuk memberikan

Page 74: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

56

efek basal sedasi pada tindakan diagnostik atau bedah. Oksitosikum adalah obat

untuk merangsang kontraksi uterus sehingga digunakan untuk memulai

persalinan. Dalam penanganan kasus ini, pasien kemungkinan mengalami kondisi

tubuh yang sangat lemah bahkan tidak stabil, sehingga pasien membutuhkan

elektrolit untuk menjaga keseimbangna ion di dalam tubuh, sebagai sumber energi

(terutama pemberian D5%) serta dapat mengatasi keadaan pasien yang

kemungkinan mengalami dehidrasi dan kekurangan garam.

Tabel XVI. Jumlah dan persentase pemeriksaan penunjang pada kasusMola Hidatidosa

Jenis pemeriksaan penunjangMasajendal, masa perdarahan, golongan darah,gula darah sewaktu, HBsAg, USGUSG

Total

N

1

8

Sumber :Rekam medik RSU PKU Muhammadiyah YogyakartaKeterangan : N = Jumlah pasien

Dari hasil penelitian dapat dilihat untuk pemeriksaan penunjang yang

paling besar persentasenya (87,50 %) adalah masa jendal, masa perdarahan,

golongan darah, gula darah sewaktu, HBsAg dan USG. Hal ini sudah sesuai

dengan standar pelayanan medik yang digunakan pada rumah sakit yaitu T3 dan

T4 (jika ada gejala tirotoksikosis), foto toraks, pemeriksaan hCG urin atau serum,

USG. Dalam pemeriksaan penunjang disini dikatakan sesuai karena semua pasien

mendapatkan pemeriksaan USG. Bukan berarti pasien mendapatkan semua jenis

pemeriksaan penunjang yang terdapat dalam standar pelayanan medik. Karena

dalam standar pelayanan medik ini adalah sebagai penunjang pemeriksaan untuk

diagnosa yang kemudian akan mendapatkan penanganan yang lebih khusus.

Persentase (%)87.50

12,50100

Page 75: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

57

Tabel XVII. Rata-rata lama perawatan pada kasus Mola Hidatidosa

N Rata-rata lama

perawatan(hari)

Lama perawatan dalamstandar pelayanan medik IDI

(hari)

Kesesuaian

8 pasien 1 hari 3-5 hari Tidak sesuaiSumber : Rekam medik RSU PKU Muhammadiyah YogyakartaKeterangan : N = Jumlah pasien

Dari hasil penelitian rata-rata lama perawatan kasus mola hidatidosa

dengan jumlah 8 pasien yaitu selama 1 hari. Dalam standar pelayanan medik

menurut IDI lama perawatan 3-5 hari post evakuasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa golongan obat yang

digunakan pada kasus mola hidatidosa sudah sesuai dengan standar pelayanan

medik rumah sakit dan standar pelayanan medik obstetri dan ginekologi IDI yaitu

menggunakan obat golongan oksitosikum. Untuk pemeriksaan penunjangnya

telah sesuai dengan standar pelayanan medik rumah sakit. Sedangkan untuk rata-

rata lama perawatan dari hasil penelitian 1 hari, tetapi dalam standar pelayanan

medik IDI 3-5 hari, hal ini tidak sesuai.

Page 76: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

58

5. Pola Penggunaan Obat pada Pre-eklampsia

Tabel XVUI. Persentase jumlah kombinasi golongan obat yang digunakanpada kasus Pre-eklampsia di instalasi rawat inap RSU PKUMuhammadiyah Yogyakarta selama tahun 2003

Kombinasi golongan obat N Persentase

(%)Standar

pelayananmedik *

AB, AG, ANST, MTV, OKS, ELT 2 11,11 Elektrolit

MgS04AntihipertensiDiuretika

AB, AG, AH, OKS 1 5,56AB, AG, MTV, OKS, ELT 1 5,56AB, AG, AAN, AIFM, MTV, OKS, ELT 2 11,11AB, AG, AAN, AH, ELT 1 5,56AB, AG, ANST, AH, OKS, ELT 4 22,22AB, AG, OKS 1 5,56AB, AAN, OKS 2 11,11AB, AAN, AIFM, MTV, ELT 1 5,56AB, AAN, AH, MTV, OKS, ELT 1 5,56AB, AAN, AAS, OKS, ELT 1 5,56AB, DRTK, MTV, ELT 1 5,56Total 18 100

Sumber : Rekam medik RSU PKU Muhammadiyah YogyakartaKeterangan:* : Standar pelayanan medik medik rumah sakitN : Jumlah kasus AIFMAB : Antibiotik AHAG : Analgetik DRTKANST : Anestetik OKSAAN : Antianemia MTVAAS : Antiasma ELT

Antiinflamasi

AntihipertensiDiuretika

Oksitosikum

Multivitamin

Elektrolit

Dari hasil penelitian, terapi yang dilakukan pada kasus pre-eklampsia

meliputi:

1) Prosedur operasi rutin

2) Dalam standar narkosis dilakukan irisan differensial 2 cm atas operasi

sepanjang 10 cm

3) Irisan diperdalam lapis demi lapis sampai dengan peritoneum parietale,

setelah peritoneum perietal dibuka, tampak uterus gravidus

Page 77: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

59

4) Plica vesicouterina digunting semi linear

5) SBR diiris semi linear, diperdalam secara tumpul

6) Bayi dikeluarkan perabdominal

7) Plasentadilahirkan perabdominal, lengkap

8) Bloody agle diklem, perdarahan dirawat

9) SBRdijahit lapiscontinue, kontrol perdarahan

10)Reperitonease viscorale, kontrol perdarahan

1l)Reperitonease parietale, kontrol perdarahan

12)Perut ditutup lapis demi lapis

13) Operasi selesai

Pada tabel di atas dapat dilihat untuk kasus pre-eklampsia dengan jumlah

18 pasien mendapatkan 12 pola jenis pengobatan dengan beberapa kombinasi

golongan obat. Di dalam catatan medik tidak dicantumkan secara lengkap

pemakaian obatnya, sehingga dari hasil penelitian pada tabel di atas yaitu

penggunaan obat selama pasien mengalami perawatan. Kombinasi obat dari hasil

penelitian yang paling banyak digunakan adalah golongan antibiotik, analgetik,

anestetik, antihipertensi, oksitosikum, elektrolit dengan jumlah 4 pasien (22,22%).

Dalam hal ini sudah sesuai dengan standar pelayanan medik rumah sakit. Dari

hasil penelitian kasus pre-eklampsia, pasien tidak mendapatkan terapi magnesium

sulfat. Ini karena kemungkinan pasien tidak mengalami kejang, sehingga tidak

memerlukan pemberian magnesium sulfat. Pada dasamya tujuan

penatalaksanaannya adalah mencegah konvulsi, pengendalian hipertensi yang

berat dan tindakan melahirkan janin serta plasenta. Pengendalian tekanan darah

Page 78: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

60

akan melindungi ibu terhadap komplikasi hipertensi pada otak tetapi tidak

mempengaruhi proses penyakityang melandasi pre-eklampsia.

Tabel XIX. Persentase golongan dan macam obat yang digunakan padakasus Pre-eklampsia

No Golongan obat

Antibiotik 18

Oksitosikum 15

Elektrolit 14

Analgetik 12

Multivitamin

Antianemia

AntihipertensiAnestetik

Antiinflamasi

10 Antiasma 1

11 Diuretikum 1

Persentase

(%)100

83.33

77.78

66.67

44,4444,4438.89

33,33

16.67

5.56

5.56

Macam obat

Amoksisilin, Klindamisin,Sulbenisilin, SeftriaksonMetilergometrin maleat, OksitosinAsering, RL, KaEn MG-3, D5%Tramadol, Asam mefenamat,Asam asetil salisilat

Multivitamin

Asam folat

Nifedipin, Klonidin HC1Diazepam, Midazolam,BupivakainHC1KetoprofenDeksametason

FurosemidSumber : Rekam medik RSUPKUMuhammadiyah YogyakartaKeterangan : n = Jumlah kasus yang menerima suatu golongan obat

Persentase (%) = Jumlah kasus vangmenerima suatu golongan obat x 100%Jumlah pasien pre-eklampsia

Dari hasil penelitian sebagian besar pasien menggunakan golongan

antibiotik yaitu untuk membunuh mikroba penyebab infeksi. Antibiotik yang

digunakan pada kasus ini adalah amoksislin, klindamisin, sulbenisilin dan

seftriakson. Penggunaan oksitosikum dalam kasus pre-eklampsia dengan

persentase 83,33 % meliputi metilergometrin maleat dan oksitosin. Dimana

golongan oksitosikum disini sebagai obat perangsang timbulnya kontraksi uterus

yang digunakan untuk memulai persalinan. Otot uterus dirangsang secara

langsung tanpa bergantung pada penyarafan.

Page 79: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

61

Kontraksi uterus dipengaruhi oleh sejumlah faktor fisiologi dan uterus,

obat-obat golongan oksitosik tertentu digunakan dalam penatalaksanaan medis

persalinan khususnya untuk meningkatkan kontraktilitas uterus. Dalam periode

setelah melahirkan untuk mengeluarkan plasenta, untuk mengurangi hilangnya

darah, biasanya pemberian oksitosin diberikan bersama metilergometrin.

Pemberian elektrolit bertujuan untuk menjaga keseimbangan ion di dalam

tubuh dan sebagai sumber energi (terutama pemberian D5 %). Penggunaan

elektrolit pada kasus ini sebesar 77,78 %. Jenis analgetik yang digunakan adalah

tramadol, asam mefenamat, asam asetil salisilat yaitu untuk meringankan dan

mengurangi rasa sakit. Pada kasus ini, pemberian multivitamin sangat penting

yaitu sebagai bentuk terapi suportif yang bertujuan untuk mempercepat

penyembuhan dan memperbaiki keadaan pasien, disamping itu untuk mencegah

kekurangan gizi pada pasien. Penggunaan golongan antianemia sebesar 44,44 %

yaitu asam folat.

Dalam menangani kasus pre-eklampsia menitik beratkan pada

hipertensinya atau yang digunakan dalam kasus adalah jenis obat nifedipin.

Dimana nifedipin ini formulasi kerjanya pendek, sehingga tidak dianjurkan untuk

pengobatan jangka panjang hipertensi karena akan menimbulkan variasi tekanan

darah yang besar sehingga mengurangi manfaatnya untuk mencegah timbulnya

komplikasi. Selain itu ada obat antihipertensi yang digunakan pada kasus ini

adalah klonidin. Perlu diingat bahwa, penghentian klonidin hidroklorida ini harus

dilakukan secara bertahap karena hal ini untuk menghindari timbulnya krisis

hipertensif.

Page 80: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

62

Golongan obat yang lain adalah anestetik dengan persentase 33,33 % yang

bertujuan untuk menghilangkan sakit selama persalinan kala II. Golongan

antiinflamasi sebesar 16,67 %; kemudian untuk golongan antiasma dan

diuretikum yang masing-masing 5,56 %.

Dalam standar pelayanan medik yang digunakan rumah sakit, untuk

penanganan kasus pre-eklampsia ini menggunakan golongan diuretika begitujuga

terdapat dalam hasil penelitian, ada literatur yang mendukung batasan penggunaan

golongan diuretika ini. Dimana preparat diuretikum ini akan mengurangi volume

darah yang beredar, dengan demikian dapat membahayakan aliran darah plasenta

serta pertumbuhan janin. Oleh karena itu, golongan diuretika ini dapat digunakan

jika pre-eklampsia mengalami edema paruataugagal ginjal (Jordan, 2003).

Tabel XX. Jumlah dan persentase pemeriksaan penunjang pada kasusPre-eklampsia

Jenis pemeriksaan penunjang N Persentase (%)Masa jendal, masa perdarahan, golongan darah, SGPT,SGOT, gula darah sewaktu, ureum, kreatinin, HBsAg,protein urin

11 61,11

Masa jendal, masa perdarahan, golongan darah, guladarah sewaktu, HBsAg, protein urin

2 11,11

Masa jendal, masa perdarahan, gula darah sewaktu,HBsAg

2 11,11

Hemoglobin, masajendal, masa perdarahan, golongandarah, gula darah sewaktu, HBsAg

1 5,56

Hemoglobin, Jumlah leukosit, jumlah trombosit, SGPT,SGOT, gula darah sewaktu, ureum, kreatinin

1 5,56

Hemoglobin 1 5,56Total 18 100

Sumber : Rekam medikRSU PKUMuhammadiyah YogyakartaKeterangan : N = Jumlah pasien

Dari hasil penelitian diperoleh jumlahpemeriksaan yang banyak dilakukan

dengan jumlah persentase 61,11 % adalah pemeriksaan masa jendal, masa

Page 81: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

63

perdarahan, golongan darah, SGPT, SGOT, gula darah sewaktu, ureum, kreatinin,

HBsAg, protein urin. Dalam pemeriksaan penunjang sudah sesuai dengan standar

pelayanan medik, dimana standar pelayanan mediknya adalah laboratorium

pemeriksaan protein urin, pemeriksaan darah, pemeriksaan HPL (Human Plasenta

Lactogen) dan estriol.

Di dalam literatur lain menyebutkan untuk kadar HPL atau laktogen

plasenta manusia dalam plasma dan urin menunjukkan besarnya plasenta dan

kadar yang cenderung tinggi pada ibu dengan diabetes mellitus. Walupun ada

hubungan nyata antara kadar HPL dan beratnya plasenta, kadar HPL dalam urin

tidak banyak pengaruhnya pada kehamilan. Disamping ituada jenis pemeriksaan

estriol, dimana estriol pada ibu berasal dari plasenta dan sebagian lagi dari

kelenjar adrenal janin. Kadar estriol dalam urin juga dipengaruhi oleh fungsi

ekskresi dan volume urin wanita hamil. Estriol dalam urin menunjukkan

hubungan erat dengan kecepatan pertumbuhan janin (Widmann, 1995).

Tabel XXI. Rata-rata lama perawatan pada kasus Pre-eklampsia

N Rata-rata lama

perawatan

(hari)3 hari

Lama perawatan dalamstandar pelayanan medik IDI

(hari)5 hari18 pasien

Sumber : Rekam medik RSU PKU Muhammadiyah YogyakartaKeterangan : N = Jumlah pasien

Dari hasil penelitian kasus pre-eklampsia dengan jumlah 18 pasien

mempunyai rata-rata lama perawatan3 hari, hal ini tidak sesuai dengan standar

pelayanan medik IDI. Dalam standar pelayanan medik IDI disebutkan untuk rata-

rata lama perawatan selama 5 hari dengan masa pemulihan 6 minggu.

Kesesuaian

Tidak sesuai

Page 82: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

64

Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan, yang pertama dilihat dari

penggunaan obatnya sudah sesuai dengan standar pelayanan medik rumah sakit

yaitu menggunakan obat golongan oksitosikum, MgS04, antihipertensi, diuretika.

Dari hasil penelitian yang diperoleh pasien tidak mendapatkan pengobatan

MgS04, karena kemungkinan pasien tidak mengalami serangan kejang dimana

magnesium sulfat pada kasus pre-eklampsia untuk mencegah timbulnya kejang.

Untuk pemeriksaan penunjang yang dilakukan sudah sesuai dengan standar

pelayanan medik rumah sakit. Dan untuk rata-rata lama perawatan dari hasil

penelitian 3 hari, tetapi dalam standar pelayanan medik rumah sakit IDI 3-5 hari,

hal ini tidak sesuai.

Page 83: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

65

6. Pola Penggunaan Obat pada Plasenta Previa

Tabel XXH. Persentase jumlah kombinasi golongan obat yang digunakanpada kasus Plasenta Previa di instalasi rawat inap RSU PKUMuhammadiyah Yogyakarta selama tahun 2003

Rekam medik RSUPKUMuhammadiyah YogyakartaSumber

Keterangan* Standarpelayananmedik rumahsakitN : Jumlah pasienAB : Antibiotik

AG : AnalgetikANST : Anestetik

AAN : AntianemiaAIFM : Antiinflamasi

AH : Antihipertensi

Kombinasi golongan obat N Persentase

(%)

Standar

pelayananmedik *

AB, AG, ANST, AIFM, AT, MTV,OKS,ELT

1 3,03 Oksitosikum

AB, AG, ANST, AIFM, AAN, MTV, OKS,ELT

1 3,03

AB, AG, ANST, AAS, MTV, OKS, ELT 1 3,03AB, AG, ANST, AAN, MTV, OKS, ELT 1 3,03AB, AG, ANST, MTV, OKS, ELT 1 3,03AB, AG, ANST, AT, MTV, OKS, ELT 1 3,03AB, AG, AIFM, AAN, MTV, ELT 3 9,09AB, AG, AIFM, AH, MTV, ELT 1 3,03AB, AG, AIFM, AAS, MTV, ELT 2 6,06AB, AG, MTV, OKS, ELT 10 30,30AB, AG, AAN, MTV, OKS, ELT 2 6,06AB, AG, AH, MTV, ELT 1 3,03AB, AG, AAS, MTV, OD, ELT 1 3,03AB, AG, AAN, MTV, ELT 3 9,09AB, AG, AE, MTV, OSK, ELT 1 3,03AB, AIFM, OSK, ELT 1 3,03AB, AIFM, AAS, MTV, ELT 1 3,03AB, AAS, AH, MTV, OSK 1 3,03Total 33 100

AE

AT

AAS

OD

OKS

MTV

ELT

Antiemetik

Antitukak

Antiasma

Obat darah

Oksitosikum

Multivitamin

Elektrolit

Page 84: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

66

Terapi yang dilakukandalam penanganan kasus plasentapreviaadalah :

1) Dinding perut dibuka irisan median

2) SBR dibuka semi linear

3) Janin dilahirkan, plasenta dikeluarkan

4) Uterus dan dindingperutditutup lapis demi lapis

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kasus plasenta previa dengan jumlah

33 pasien mendapatkan 18 pola pengobatan dengan beberapa kombinasi golongan

obat selama pasien dirawat inap di rumah sakit. Dimana kombinasi obat yang

digunakan menurut tabel di atas pola penggunaannya tidak dalam waktu sehari.

Karena di dalam catatan medik hanya dicantumkan penggunaan obat selama

pasien mengalami perawatan di rumah sakit tersebut. Dari hasil penelitian

diperoleh persentase yang paling besar dalam penggunaan pola pemberian

kombinasi golongan obat adalah golongan antibitik, analgetik, multivitamin,

oksitosikum, elektrolit dengan persentase 30,30 %. Dalam hal ini telah sesuai

dengan standar pelayanan medik yang digunakan rumah sakit yaitu memakai

golongan oksitosikum. Dari 33 jumlah pasien kasus plasenta previa ini, ada 6

pola penggunaan kombinasi obat yang menimbulkan suatu interaksi obat.

Dimana disini adalah pengggunaan kombinasi anestetik dengan oksitosikum yang

akan mengakibatkan efek dari oksitosikum dapat diturunkan oleh anestetik.

Karena efek dari golongan oksitosikum itu sendiri adalah golongan obat yang

dapat merangsang kontraksi uterus yang dapat memacu persalinan. Sehingga

penggunaan oksitosik bersama dengan anestetik akan menyebabkan kontraksi

uterus tidakterjadi dan proses persalinan tidak terpacu.

Page 85: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

67

Tabel XXIII. Persentase golongan dan macam obat yang digunakan padakasus Plasenta Previa

No Golongan obat n Persentase

(%)

Macam obat

1 Antibiotik 33 100 Amoksisilin, Seftriakson,Sefiksim, Sefotaksim, Sefradin,Klindamisin, Sulbenisilin

2 Elektrolit 32 96,97 RL, D5 %, Asering, KaEn MG3,NaCl

3 Multivitamin 32 96,97 Multivitamin4 Analgetik 30 90,91 Tramadol, Asam mefenamat,

Asetaminofen5 Oksitosikum 21 63,64 Metilergometrin maleat, Oksitosin6 Antianemia 10 30,30 Asam folat7 Antiinflamasi 10 30,30 Ketoprofen, Tenoksikam8 Anestetik 6 18,18 Midazolam, Ketamin9 Antiasma 6 18,18 Deksametason10 Antihipertensi 3 9,09 Nifedipin, Klonidin HC111 Antitukak 2 6,06 Ranitidin12 Antiemetik 1 3,03 Metoklopramid13 Obat darah

......

1 3,03 Polipeptida, Kalium, Natrium,Kalsium Klorida |

Sumber : Rekam medik RSU PKU Muhammadiyah YogyakartaKeterangan : n = Jumlah kasus yang menerima suatu golongan obat

Persentase (%) = Jumlah kasus yang menerima suatu golongan obatx 100 %Jumlah pasien plaseta previa

Peranan antibiotik dalam kasus ini sangat penting yaitu untuk mambasmi

mikroba penyebab terjadinya infeksi. Dari hasil penelitian, dengan persentase

100 % pasien memakai golongan antibiotik. Penggunaan elektrolit dan

multivitamin yang masing-masing mempunyai persentase sebesar 96,97 %.

Pemberian elektrolit dengan tujuan untuk menjaga keseimbangan ion di dalam

tubuh, sebagai sumber energi serta penting untuk mengatasi keadaan dehidrasi

dan kekurangan garam. Sedangkan pemberian multivitamin ini merupakan

bentuk terapi suportif yang bertujuan untuk mempercepat penyembuhan,

memperbaiki keadaan umum pasien seta dapat mencegah kekurangan gizi. Untuk

Page 86: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

68

meringankan serta mengurangi penderitaan atau rasa sakit setelah persalinan

adalah analgetik. Jenis analgetik yang digunakan pada kasus ini meliputi

tramadol, asam mefenamat, asetaminofen. Kontraktilitas uterus dipengaruhi oleh

sejumlah faktor fisiologi dan farmakologi. Golongan obat yang dapat merangsang

kontraksi uterus dimana untuk memulai persalinan adalah oksitosikum.

Penggunaan oksitosikum dalam penelitian sudah sesuai dengan standar pelayanan

medik yang digunakan rumah sakit. Pada kasus plasenta previa ini, darah yang

dikeluarkan pada waktu persalinan sangat banyak, sehingga untuk mengatasi

timbulnya anemia pada pasien maka diberikan terapi golongan obat antianemia.

Persentase antiiflamasi sebesar 30,30 % yang bertujuan untuk meringankan serta

mengurangi rasa nyeri setelah persalinan. Anestetik dan antiasma yang digunakan

pada kasus ini dengan masing-masing persentase 18,18 %. Dimana fungsi

anestetik untuk menghilangkan sakit selama persalinan kala II. Golongan obat

antihipertensi yang digunakan mempunyai persentase 9,09 %. Penggunaan

antitukak dalam kelainan ini mempunyai persentase 6,06 % yaitu jenisnya

ranitidin. Antiemetik yang digunakan dalam kasus ini adalah metoklopramid

hidroklorida yang berfungsi untuk merangsang pengosongan lambung dan transit

usus halus serta dapat meningkatkan kekuatan kontraksi. Diare merupakan efek

samping metoklopramid yang sudah diketahui. Obat darah yang digunakan

sebesar 3,03 %dengan jenis obatnya yaitu Polipeptida, Kalium, Natrium, Kalsium

klorida.

Page 87: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

69

Tabel XXIV. Jumlah dan persentase pemeriksaan penunjang pada kasusPlasenta Previa

Jenis pemeriksaan N Persentase

(%)Golongan darah, masa jendal, masa perdarahan, SGOT,SGPT, gula darah sewaktu, ureum, kreatinin, HBsAg, USG

6 18,18

Hemoglobin, masa jendal, masa perdarahan, gula darahsewaktu, HBsAg

5 15,15

Hemoglobin, masa jendal, masa perdarahan,golongandarah, gula darah sewaktu, USG

20 60,61

Gula darah sewaktu, HBsAg 1 3,03Hemoglobin 1 3,03Total 33 100

Sumber : Rekam medik RSUPKU Muhammadiyah YogyakartaKeterangan : N = Jumlah pasien

Dari hasil penelitian diperoleh jenispemeriksaan penunjang kasus plasenta

previa dengan persentase terbesar (60,61 %) adalah hemoglobin, masa jendal,

masa perdarahan, golongan darah, gula darah sewaktu dan USG. Dalam standar

pelayanan medik jenis pemeriksaan penunjangnya adalah laboratorium meliputi

hemoglobin, hematokrit, trombosit, waktu pembekuan darah, waktu protrombin,

waktu tromboplastin parsial, elektrolit plasma; kardiotokografi; USG digunakan

untuk menilai letak plasenta, usia gestasi dan keadaan janin. Didalam

membandingkan antara hasil penelitian dengan standar pelayanan medik

pemeriksaan penunjang, kesesuaian maupun ketidaksesuaian dalam hal ini tidak

semua harus sama persis antara hasil penelitian dengan standar pelayanan medik.

Dalam standar pelayanan medik itu sebagai pegangan ataupun gambaran, karena

keadaan setiap pasien berbeda-beda dan mengalami perlakuan yang berbeda pula.

Jadi dari hasil penelitian sudah sesuai dengan standar pelayanan medik. Salah

satu diantaranya adalah pemeriksaan laboratorium (hemoglobin), pemeriksaan

USG hal ini sudah sesuai dengan standar pelayanan medik rumah sakit. Didalam

Page 88: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

70

penelitian ini, peneliti tidak membahas secara mendalam tentang pemeriksaan

penunjangnya, karena tujuan dari penelitian hanya menitikberatkan pada

penggunaan obatnya.

Tabel XXV. Rata-rata lama perawatan pada kasus Plasenta Previa

N Rata-rata lama

perawatan

(hari)5 hari

Lama perawatan dalamstandar pelayanan medik IDI

(hari)7 hari33 pasien

Sumber : Rekam medikRSUPKUMuhammadiyah YogyakartaKeterangan : N = Jumlah pasien

Dari hasil penelitian tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk kasus

plasenta previa dengan jumlah 33 pasien memiliki rata-rata lama perawatan

selama 5 hari. Dalam standar pelayanan medik IDI untuk lama perawatannya

selama 7 hari, hal ini tidak sesuaidengan standarpelayanan medik menurut IDI.

Dari hasil beberapa proses penelusuran pola pengobatan pada kasus

plasenta previa di atas, dapat diambil kesimpulan. Diantaranya dapat dilihat dari

penggunaan obatnya sudah sesuai dengan standar pelayanan medik rumah sakit

yaitu menggunakan obat golongan oksitosikum. Dari hasil pemeriksaan

penunjang yang dilakukan pada dasamya sudah sesuai dengan standar pelayanan

medik rumah sakit. Untuk rata-rata lama perawatan dari penelitian adalah selama

5 hari. Hal ini tidak sesuai dengan standar pelayanan medik yang digunakanlDI

yaitu lama perawatannya selama 7 hari dengan masa pemulihan 6 minggu.

Kesesuaian

Tidak sesuai

Page 89: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

71

7. Pola Penggunaan Obat pada Solusio Plasenta

Tabel XXVI. Persentase jumlah kombinasi golongan obat yang digunakanpada kasus Solusio Plasenta di instalasi rawat inap RSU PKUMuhammadiyah Yogyakarta selama tahun 2003

Kombinasi jenis obat N Persentase

(%)

Standar

pelayananmedik *

AB, AG, AT, OKS, MTV, ELT 2 20 Oksitosikum

AB, AG, AAN, OKS, MTV, ELT 10

AB, AG, AIFM, AAN, MTV, OKS, ELT 10

AB, AG, ANST, AH, MTV, ELT 10

AB, AG, AIFM, AAN, DRTK, MTV, ELT 10

AB, AG, OKS, MTV, ELT 10

AB, AG, MTV, OKS, ELT 2 20

AB, OKS, MTV, ELT 1 10

Total 10 100Sumber : RekammedikRSU PKUMuhammadiyah YogyakartaKeterangan* : Standar pelayanan medik rumah sakitN : Jumlah pasien AAN : AntianemiaAB : Antibiotik AT : AntitukakAG Analgetik DRTK : DiuretikaANST : Anestetik OKS : OksitosikumAIFM : Antinflamasi MTV : MultivitaminAH : Antihipertensi ELT : Elektrolit

Terapi yangdilakukan dalam penanganan kasus plasenta previaadalah :

1) Dinding perut dibuka irisan median

2) SBR dibuka semi linear

3) Janin dilahirkan, plasenta dikeluarkan

4) Uterusdan dinding perutditutup lapis demi lapis

Dari hasil penelitian kasus solusio plasenta dengan jumlah 10 pasien

mendapatkan 8jenis pola pengobatan dengan beberapa kombinasi golongan obat.

Dalam hal ini tidak ada interaksi obat yang terjadi. Penggunaan obat tersebut

tidak dalam satu waktu, melainkan penggunaannya selama pasien mengalami

perawatan di rumah sakit. Karena di dalam catatan medik hanya dicantumkan

Page 90: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

72

pemberian kombinasi obat selama pasien mengalami perawatan di rumah sakit

tersebut. Penggunaan obat pada kasus ini sudah sesuai dengan standar pelayanan

medik yang digunakan oleh rumah sakit.

Tabel XXVII. Persentase golongan dan macam obat yangdigunakan padakasus Solusio Plasenta

No Golongan obat

Antibiotik 10

Elektrolit 10

Multivitamin 10

Analgetik

Oksitosikum

Antianemia

Antiinflamasi

Antitukak

Anestetik

10

11

AntihipertensiDiuretikum

1

1

Persentase

(%)100

100

100

90

80

30

20

20

10

10

10

Macam obat

Amoksisilin, Klindamisin,Sefotaksim, Na-Sefmetazol,Seftriakson, SulbenisilinAsering, RL, NaCl, Ka-EnMG3,D5 %Multivitamin

Tramadol, Asam mefenamat,Asetaminofen

Metilergometrin maleat, OksitosinAsam folat

KetoprofenRanitidin

DiazepamKlonidin hidroklorida

FurosemidSumber : Rekam medik RSUPKUMuhammadiyah YogyakartaKeterangan : n = Jumlah kasus yang menerima suatu golongan obat

Persentase (%) = Jumlah kasus vane menerima suatu golongan obatx 100 %Jumlah pasien solusio plasenta

Dari hasil penelitian penggunaan golongan antibiotik, elektrolit,

multivitamin mempunyai persentase yang sama besar yaitu 100 %. Pemberian

antibiotik untuk membunuh mikroba penyebab infeksi. Pada kasus ini fungsi

pemberian elekrolit yaitu untuk menjaga keseimbangan ion di dalam tubuh,

sebagai sumber energi (terutama pemberian D5 %), selain itu penting untuk

mengatasi keadaan dehidrasi dan kekurangan garam. Bentuk terapi suportif yang

bertujuan untuk mempercepat penyembuhan dan untuk mencegah kekurangan gizi

pasien pada kasus ini adalah pemberian multivitamin. Tujuan pemberian

Page 91: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

73

golongan analgetik untuk meringankan dan mengurangi rasa sakit setelah

persalinan.

Kontraktilitas uterus dipengaruhi oleh sejumlah faktor fisiologi dan

farmakologi. Sementara banyak obat bekerja dengan mempengaruhi otot polos

uterus, obat-obat golongan oksitosik yang digunakan penatalaksanaan medis

persalinan khususnya untuk meningkatkan kontraktilitas uterus. Obat-obat

golongan oksitosik banyak digunakan untuk induksi serta penguatan persalinan,

pengendalian perdarahan.

Pemberian obatgolongan antianemia sangat penting yaitu untuk mencegah

timbulnya anemiaatau kurang darah, karena kemungkinan pada proses persalinan

pasien mengalami pengeluaran darah banyak.

Pada kasus ini, ada 2 pasien yang menggunakan obat golongan antitukak

yaitu ranitidin. Dimana obat jenis ranitidin ini banyak digunakan sebelum

dilakukan anestesi obstetri. Penggunaan obat tersebut bertujuan untuk

meminimalkan kerusakan paru yang disebabkan oleh aspirasi isi lambung.

Anestetik yang digunakan pada kasus ini adalah diazepam yang relatif

sulit larut dalam air dan sediaan yang menggunakan pelarut organik dalam

formulanya menimbulkan sakit pada injeksi intravena dan diikuti dengan

trombosis vena yang tinggi insidensnya (yang dapat timbul tanpa terdeteksi

sampai seminggu setelah penyuntikan). Disamping itu, obat ini juga

menimbulkan nyeri padainjeksi intramuskuler dan penyerapan dari tempat injeksi

tidak teratur. Diazepam digunakan untuk menghasilkan sedasi ringan dengan

amnesia. Pada kasus ini digunakan obat golongan antihipertensi jenis klonidin

Page 92: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

74

hidroklorida yaitu untuk mengobati hipertensi. Pemakaian jenis klonidin

hidroklorida mempunyai kerugian karena penghentian pengobatan secara tiba-tiba

dapat menyebabkan krisis hipertensif.

Tabel XXVIII. Jumlah dan persentase pemeriksaan penunjang pada kasusSolusio Plasenta

Jenis pemeriksaan N Persentase

(%)Masa jendal, masa perdarahan, golongan darah, SGPT,SGOT, gula darah sewaktu, ureum, kreatinin, HBsAg

2 20

Masa jendal, masa perdarahan, golongan darah, gula darahsewaktu, HBsAg

8 80

Total 10 100

Sumber : Rekam medik RSU PKU Muhammadiyah YogyakartaKeterangan : N = Jumlah pasien

Dari hasil penelitian diperoleh jenis pemeriksaan penunjang diantanya

masa jendal, masa perdarahan, golongan darah, gula darah sewaktu, HBsAg

dengan jumlah 8 pasien (80 %). Dan masa jendal, masa perdarahan, golongan

darah, SGPT, SGOT, gula darah sewaktu, ureum, kreatinin, HBsAg dengan

jumlah 2 pasien (20 %). Dalam standar pelayanan medik jenis pemeriksaan

penunjangnya meliputi laboratorium : hemoglobin, hematokrit, trombosit, waktu

pembekuan darah, waktu protrombin, waktu tromboplastin parsial, elektrolit

plasma; pemeriksaan kardiotokografi yaitu untuk menilai status janin; dan

pemeriksaan USG. Jenis pemeriksaanpenunjang dari hasil penelitiantidak sesuai

dengan standar pelayanan medik di rumah sakit tersebut. Pemeriksaan USG pada

kasus ini sangat penting, karena untuk menentukan implantasi plasenta, usia

kehamilan, letak dan presentasi janin.

Page 93: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

75

Tabel XXIX. Rata-rata lama perawatan pada kasus Solusio Plasenta

N Rata-rata lama

perawatan

(hari)4 hari

Lama perawatan dalamstandar pelayanan medik IDI

(hari)7 hari10 pasien

Sumber : Rekam medik RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Dari hasil penelitian kasus solusio plasenta dengan jumlah 10 pasien

mempunyai rata-rata lama perawatan 4 hari. Hal ini tidak sesuai dengan standar

pelayanan medik IDI dimana lama perawatannya selama 7 hari.

Berdasarkan beberapa proses penelusuran pola pengobatan kasus solusio

plasenta di atas, dapat diambil kesimpulan. Diantaranya dilihat dari penggunaan

obatnya sudah sesuai dengan standar pelayanan medik yang digunakan oleh

rumah sakit yaitu menggunakan obat golongan oksitosikum untuk pemeriksaan

penunjang yang dilakukan tidak sesuai. Sedangkan untuk rata-rata lama

perawatan dari hasil penelitian adalah 4 hari. Hal ini tidak sesuai dengan standar

pelayanan medik IDI dengan lama parawatanselama 7 hari.

Kesesuaian

Tidak sesuai

Page 94: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

BABV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan secara umum

pola penggunaan obat pada kelainan kehamilan di instalasi rawat inap Rumah

Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta selama tahun 2003 sebagai

berikut:

1 Golongan obat yang selalu dipakai pada setiap kelainan kehamilan meliputi:

a. Abortus Insipien : antibiotik, oksitosikum, elektrolit

b. Abortus Inkomplitus : oksitosikum, elektrolit

c. Missed Abortion : anestetik, oksitosikum, elektrolit

d. Mola Hidatidosa : antibiotik, anestetik, oksitosikum, elektrolit

e. Pre-eklampsia : antibiotik

f. Plasenta Previa : antibiotik

g. Solusio Plasenta : antibiotik, elektrolit, multivitamin

2. a. Ditinjau dari segi penggunaan obatnya untuk kasus abortus insipien,

abortus inkomplitus, missed abortion, mola hidatidosa, pre-eklampsia,

plasenta previa, solusio plasenta sudah sesuai dengan standar pelayanan

medik rumah sakit.

b. Ditinjau dari segi jenis pemeriksaan penunjangnya untuk kasus abortus

insipien, abortus inkomplitus, missed abortion, mola hidatidosa, pre

eklampsia dan plasenta previa sudah sesuai dengan standar pelayanan

76

Page 95: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

77

medik rumah sakit. Tetapi untuk kasus solusio plasenta belum sesuai

dengan standar pelayanan medik rumah sakit.

c. Ditinjau dari segi rata-rata lama perawatan untuk kasus abortus insipien,

abortus inkomplitus, missed abortion, mola hidatidosa, pre-eklampsia,

plasenta previa, solusio plasenta tidak sesuai dengan standar pelayanan

medik menurut IDI. Dikarenakan pada standar pelayanan medik Rumah

Sakit Umum PKU Muhammadiyah tidak diketahui lama perawatan pasien

yang menjalani rawat inap, sehingga peneliti menggunakan standar

pelayanan medikmenurut IDI sebagai pelengkap.

B. SARAN

1. Periunya perbaikan data yang dilaporkan oleh rekam medik, sehingga

membantu dalam penelitian, disamping memaksimalkan fungsi rekam medik

sebagai sumber informasi tentang berbagai hal yang berhubungan dengan

kesehatan pasien.

2. Diharapkan kepada para dokter maupun paramedis agar dapat meningkatkan

kedisiplinannya dalam mengisi kartu rekam medik pasien seperti pemberian

dosis serta jalur pemberian.

3. Penelitian ini dapat dilanjutkan pada pasien rawat jalan sehingga dapat

dibandingkan antara pola penggunaan obat pada kelainan kehamilan di

instalasi rawat inap dan rawat jalan serta meneliti lebih jauh tentang

kerasionalan obat terhadap terapi yang digunakan, meliputi ketepatan indikasi,

ketepatan obat, ketepatan dosis dan interaksi obat.

Page 96: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1973, Rumah Sakit Umum PKUMuhammadiyah Yogyakarta,Yogyakarta.

Anonim, 1998, Standar Pelayanan Medik Kebidanan dan Penyakit KandunganRSUPKUMuhammadiyah, Yogyakarta.

Anonim, 1991, Standar Pelayanan Medik Obstetri dan Ginekologi IDI, FakultasKedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Anonim b, 2000, Formularium Rumah Sakit Dr. Sardjito, Yogyakarta.

Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia, Departemen KesehatanRepublik Indonesia, Pengawasan Obat dan Makanan.

Anonim, 2003, Informasi Spesialite Obat Indonesia, Volume XXXVIII, IkatanSarjana Farmasi Indonesia.

Anonim, 2003, Berkala Ilmu Kedokteran, Jilid XXIV, Fakultas UniversitasGadjah Mada, Yogyakarta.

Anonim, 2000, Bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Unhas,Makasar.

Gunawan, A., 2000, Peranan Ultrasonografi Dalam Mendiagnosa PertumbuhanJanin Terhambat, J Med Nus, Volume XXI, Fakultas Kedokteran Unhas,Makasar.

Harkness, R., 1989, Interaksi Obat, diterjemahkan oleh Goeswin Agoes danMathilda B. Widianto, Penerbit ITB, Bandung.

Mansjoer, A., 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi III, Cetakan 1, Jakarta :Media Aesculapius.

Manuaba, 1998, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Edisi I, Arcan,Jakarta.

Manuaba, I. G. B., 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KeluargaBerencana Untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta.

Prawirohardjo, S., 1976, Ilmu Kebidanan, Edisi I,Bina Pustaka, Jakarta

78

Page 97: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

79

Rubin, P., Peresapan Untuk Ibu Hamil, Edisi II, Hipokrates, Jakarta.

Rustam, M., 1998, Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi dan Obstetri Patologi,Jilid I, Cetakan 1, EGC, Jakarta.

Soekanto, S., 1989, AspekHukum Kesehatan, Jakarta : Penerbit INDHILL.CO.

Sue, J., 2003, Farmakologi Kebidanan, diterjemahkan oleh Andry Hartono,Penerbit Buku Kedoteran EGC, Jakarta.

Tjay T. H, Rahardja K., 2002, Obat-Obat Penting, Khasiat Penggunaan danEfek-Efek Sampingnya, Edisi V, Jakarta.

Widmann, 1995, Tinjauan Klinis Atas Pemeriksaan Laboratorium,ditertjemahkan oleh R. Ganda Soebrata, J. Latu, Siti Boedina Kresno,Edisi LX, EGC, Jakarta.

Wiknjosastro, H., 1999, Ilmu Kebidanan, Edisi III, Cetakan 5, Yayasan BinaPustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta

Page 98: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

08

XVffldKVl

Page 99: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

La

mp

ira

nI

Ta

bel

XX

X.

Gol

onga

nda

nm

acam

obat

yang

digu

naka

npa

dake

lain

anke

ham

ilan

diin

stala

sira

wat

inap

Rum

ahSa

kit

Um

umP

KU

Muh

amm

adiy

ahY

ogya

kart

ata

hun

2003

No

Go

lon

ga

nO

ba

tA

nti

bio

tik

Ana

lget

ikA

nest

eti

k

An

tiem

eti

k

Ant

ihip

erte

nsi

Adr

ener

gika

An

titu

kak

Diu

reti

ka

An

tiin

flam

asi

10

An

tiasm

a

11

An

tian

em

ia

12

Ob

at

dara

h

13

Ho

rmo

n

14

Mu

ltiv

itam

in

15

Ok

sito

sik

um

16

Ele

ktr

oli

t

Ma

ca

m-m

aca

mo

ba

t

Am

oksi

silin

,Sul

beni

silin

,Sef

triak

son,

Sefik

sim,S

efot

aksi

m,S

efra

din,

Dok

sisi

klin

,Klin

dam

isin

,N

a-S

efm

eta

zo

l

Asa

mA

setil

Salis

ilat,

Met

ampi

ron,

Tram

adol

,Asa

mM

efen

amat

,Ase

tam

inof

en,K

etam

inPr

okai

n,D

iaze

pam

,Mid

azol

am,K

etam

in,B

upiv

akai

na,P

etid

inM

etok

lopr

amid

,Dom

peri

don

Nif

edip

ira,

Klo

nidi

nE

pine

fria

,Efe

drin

Alu

min

ium

Hid

roks

ida,

Ran

itidi

n,M

isop

rost

olF

uro

sem

ida

Ten

oksi

kam

,Ket

opro

fen

Ter

buta

lin

Sul

fat,

Dek

sam

etas

onA

sam

Fo

lat

Pol

ipep

tida

,Kal

ium

,Nat

rium

,Kal

sium

Klo

rida

All

ilest

ren

ol

Mu

ltiv

itam

in

Met

ilen

gom

etri

nM

alea

t,O

ksit

osin

NaC

l,R

L,K

aEn

MG

3,SA

,D5%

,Ase

ring

,E

xpaf

usin

Sum

ber

:Rek

amm

edik

RSU

PKU

Muh

amm

adiy

ahY

ogya

kart

a

81

Page 100: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

La

mp

ira

nII

Tabe

lXXX

I.Pe

nggu

naan

obat

pada

pasie

nde

ngan

diag

nosa

Abor

tus

Insip

ien

diin

stala

sira

wati

nap

Rum

ahSa

kitU

mum

PKU

Mu

ha

mm

ad

iya

hY

og

yaka

rta

tah

un

2003

NK

LP

(har

i)A

BA

GA

NS

TA

EA

HO

KS

HR

NE

LT

11

-Su

lben

isil

in

-Kli

nd

am

isin

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ok

sito

sin

-D5

%

-SA

22

-Su

lben

isil

in

-Kli

nd

am

isin

-Do

ksi

sik

lin

-Tra

mad

ol

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-All

ilest

ren

ol

-Ase

ring

,N

aCl

-D5

%

-SA

31

-Su

lben

isil

in

-Kli

nd

am

isin

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

oklo

pram

id-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-Ase

ring

-D5

%4

1-A

mo

ksi

sili

n-A

sam

mefe

nam

at

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nM

ale

at

-Ase

ring

-SA

51

-Kli

nd

am

isin

-Nif

edip

ina

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ok

sito

sin

-Ase

ring

61

-Kli

nd

am

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

Sum

ber:

Rek

amM

edik

RSU

PKU

Muh

amm

adiy

ahY

ogya

kart

a

82

Page 101: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Lam

pira

nIII

Tabe

lXX

XII.

Peng

guna

anob

atpa

dapa

sien

deng

andi

agno

saA

bort

usIn

kom

plitu

sdi

inst

alas

iraw

atin

apRu

mah

Saki

tUm

umPK

UM

uh

am

ma

diy

ah

Yo

gya

kart

ata

hu

n20

03

NK

LP

(har

i)A

BA

GA

EA

NS

TA

IFM

AA

NH

RN

OK

SM

TV

EL

T

1-A

mo

ksi

sili

n-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Fo

lam

il-S

A

2-A

mo

ksi

sili

n-M

idazo

lam

-Keta

min

-Asa

mfo

lat

-Met

ilerg

omet

rin

male

at

-SA

3-A

mo

ksi

sili

n-K

eta

min

-Ket

opro

fen

-Asa

mfo

lat

-All

iles

tren

ol

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

4-A

mo

ksi

sili

n-M

idazo

lam

-Keta

min

-Asa

mfo

lat

-Met

ilerg

omet

rin

male

at

-SA

5-S

ulb

en

isil

in-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

6-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

7-A

mo

ksi

sili

n-M

idazo

lam

-Keta

min

-Asam

fola

t-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-SA

8-A

mo

ksi

sili

n

-Su

lben

isil

in

-Asam

mefe

nam

at

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,D

5%

9-K

lin

dam

isin

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-All

iles

tren

ol

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Nerv

ito

nE

-SA

10

-Su

lben

isil

in-K

eta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,D

5%

11

-Am

ok

sisi

lin

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Ket

opro

fen

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,N

aCl

Sum

ber:

Rek

amM

edik

RSU

PKU

Muh

amm

adiy

ahY

ogya

kart

a

83

Page 102: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Lam

pira

nIII

.T

abel

XXXI

I(l

anju

tan)

NK

LP

(har

i)A

BA

GA

EA

NS

TA

IFM

AA

NH

RN

OK

SM

TV

EL

T

12

-Kli

nd

am

isin

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

ilerg

omet

rin

male

at

-SA

,Ase

ring

13

-Am

ok

sisi

lin

-Met

ampi

ron

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Asa

mfo

lat

-Met

ilerg

omet

rin

male

at

-SA

,R

L

14

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

ilerg

omet

rin

male

at

-SA

1b

-Am

ok

sisi

lin

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Asa

mfo

lat

-Met

ilerg

omet

rin

male

at

-SA

,Ase

ring

16

-Kli

nd

amis

in

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

1/

-Su

lben

isil

in-K

eta

min

-All

iles

tren

ol

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ob

imin

AF

-SA

18

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

19

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

20

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

21

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

Su

mb

er:

R«ik

am

Med

ikR

SU

PK

UM

uh

am

mad

iyah

Yog

yak

art

a

84

Page 103: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

La

mp

ira

nIII

.T

ab

elX

XX

II(l

anju

tan)

NK

LP

(had

)A

BA

GA

EA

NS

TA

IFM

AA

NA

AS

OK

SM

TV

EL

T

22

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

23

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,Ase

ring

24

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,Ase

ring

25

-Su

lben

isil

in-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

26

-Kli

nd

amis

in

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

27

-Am

ok

sisi

lin

-Tra

mad

ol

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-NaC

l

28

-Am

ok

sisi

lin

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Asam

fola

t-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-SA

,A

seri

ng

29

-Kli

nd

am

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Met

ok

lop

ram

id

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,A

seri

ng

30

-Kli

nd

am

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,D

5%

31

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,D

5%

32

-Am

ok

sisi

lin

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Asam

fola

t-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-NaC

l

33

2-A

mo

ksi

sili

n-T

ram

ad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,A

seri

ngR

L

34

-Am

ok

sisi

lin

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Ket

opro

fen

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

Ok

sito

sin

-SA

,Ase

ring

Su

mb

er:

Rsk

am

Med

ikR

SU

PK

UM

uh

cjm

mad

iyah

Yo

gy

jik

art

a

85

Page 104: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Lam

pira

nIII

.T

abel

XXXI

I(l

anju

tan)

NK

LP

(har

i)A

BA

GA

EA

NS

TA

IFM

AA

NA

AS

OK

SM

TV

EL

T

35

-Kli

nd

am

isin

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

ilerg

omet

rin

male

at

-SA

,Ase

ring

36

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,Ase

ring

37

-Am

ok

sisi

lin

-Asa

m

mefe

nam

at

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

38

-Kli

nd

am

isin

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,N

aCl

39

-Kli

nd

am

isin

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,D

5%

40

-Am

ok

sisi

lin

-Asam

mefe

nam

at

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,Ase

ring

NaC

l

41

-Keta

min

-Terb

uta

lin

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,D

5%

42

-Kli

nd

am

isin

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,Ase

ring

Sum

ber:

Rek

amM

edik

RSU

PKU

Muh

amm

adiy

ahY

ogya

kart

a

86

Page 105: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Lam

pira

nIII

.T

abel

XX

XII

(lan

juta

n)

NK

LP

(har

i)A

BA

GA

EA

NS

TA

IFM

AA

NH

RN

OK

SM

TV

EL

T

43

-Am

ok

sisi

lin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

ilerg

omet

rin

male

at

-SA

,D

5%

44

-Am

ok

sisi

lin

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Asa

mfo

lat

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,D

5%

45

-Am

ok

sisi

lin

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Asa

mfo

lat

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,Ase

ring

46

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

47

-Am

ok

sisi

lin

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Asam

fola

t-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-SA

,Ase

ring

48

-Kli

nd

am

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,Ase

ring

49

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-All

iles

tren

ol

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,D

5%

50

-Am

ok

sisi

lin

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Ket

op

rofe

n-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-SA

51

-Am

ok

sisi

lin

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Ket

opro

fen

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

52

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,Ase

ring

53

-Kli

nd

am

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,D

5%

54

-Am

ok

sisi

lin

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Asa

mfo

lat

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

Su

mb

er:

R< s

kam

Med

ikR

SU

PK

UM

uh

sim

mad

iyah

Yog

yak

art

a

87

Page 106: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Lam

pira

nIII

.T

abel

XXXI

I(l

anju

tan)

NK

LP

(har

i)A

BA

GA

EA

NS

TA

IFM

AA

NH

RN

OK

SM

TV

EL

T

55

-Kli

nd

am

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

56

-Am

ok

sisi

lin

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Ket

opro

fen

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

57

-Am

ok

sisi

lin

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Asa

mfo

lat

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,Ase

ring

58

-Am

ok

sisi

lin

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Asam

fola

t-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-SA

,Ase

ring

59

-Am

ok

sisi

lin

-Asam

mefe

nam

at

-Keta

min

-Mid

azo

lam

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ob

imin

AF

-SA

60

-Su

lben

isil

in-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

,D

5%

61

-Kli

nd

am

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

Su

mb

er:

R«sk

am

Med

ikR

SU

PK

UM

uh

s im

mad

iyah

Yog

yak

art

a

88

Page 107: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Lam

pira

nIII

.T

abel

XX

XII

(lan

juta

n)

NK

LP

(ha

ri)

AB

AG

AE

AN

ST

AIN

FA

AN

OK

SE

LT

62

-Kli

nd

am

isin

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,SA

63

-Kli

nd

am

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-D5

%,

SA

64

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,D

5%,

SA

65

-Kli

nd

am

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

66

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,SA

67

-Am

ok

sisi

lin

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Ket

opro

fen

-Asa

mfo

lat

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

68

-Am

ok

sisi

lin

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Ket

opro

fen

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-D5

%,

SA

69

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Pro

kain

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

Su

mb

er:

Rek

amM

edik

RSU

PKU

Muh

amm

adiy

ahY

ogya

kart

a

89

Page 108: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Lam

pira

nIII

.Tab

elXX

XII

(lan

juta

n)

NK

LP

(har

i)A

BA

GA

EA

NS

TA

INF

AA

NO

KS

EL

T

70

1-S

ulb

en

isil

in-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-D5

%,

SA

71

1-K

lin

dam

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

72

1-A

mo

ksi

sili

n-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,SA

73

1-S

ulb

en

isil

in-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

74

1-K

lin

dam

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,SA

75

3-S

efr

ad

in

-Su

lben

isil

in

-Seft

riak

son

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,SA

76

1-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,SA

77

1-A

mo

ksi

sili

n

-Keta

min

-Asa

mfo

lat

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,S

A

78

1-A

mo

ksi

sili

n-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Ket

opro

fen

-Met

iler

gom

etri

n-A

seri

ng,

SA

79

1-K

lin

dam

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Pro

kain

-Met

iler

gom

etri

n-O

ksi

tesi

n

-Ase

ring

-D5

%

-SA

Sum

ber:

Rek

amM

edik

RSU

PKU

Muh

amm

adiy

ahY

ogya

kart

a

90

Page 109: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Lam

pira

nIII

.Tab

elX

XX

II(l

anju

tan)

NK

LP

(hari

)

AB

AG

AE

AN

ST

HR

NA

AN

OK

SM

TV

EL

T

80

-Kli

nd

am

isin

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

81

-Kli

nd

am

isin

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,S

A8

2-A

mo

ksi

sili

n-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Asa

m

fola

t

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-D5%

,S

A

83

-Kli

nd

am

isin

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-D5%

,S

A

84

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Asam

fola

t

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-D5%

,S

A

85

-Kli

nd

am

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,S

A8

6-K

lin

dam

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

87

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,S

A8

8-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,S

A8

9-K

lin

dam

isin

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,S

A9

0-K

lin

dam

isin

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-All

ilest

ren

ol

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Nerv

ito

ne-E

-SA

91

-Kli

nd

am

isin

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

92

-Kli

nd

am

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

93

-Kli

nd

am

isin

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

94

-Kli

nd

am

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,S

A9

5-A

mo

ksi

sili

n-T

ram

ad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Asam

fola

t

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

Ok

sito

sin

-SA

Su

mb

e>r:

Rek

am

Med

ikR

SJ

PK

UM

uh

anim

adiy

ahY

ogya

kcart

a9

1

Page 110: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Lam

pira

nIII

.T

abel

XX

XII

(lan

juta

n)

NK

LP

(har

i)A

BA

GA

EA

NS

TH

RN

AA

NO

KS

EL

T

96

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-D5

%,

SA

97

-Kli

nd

am

isin

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,SA

98

-Kli

nd

am

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,SA

99

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,SA

10

0-K

lin

dam

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-D5

%,

SA

Su

mb

er:

Rek

amM

edik

RSU

PKU

Muh

amm

adiy

ahY

ogya

kart

a

92

Page 111: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Lam

pira

nIII

.Tab

elXX

XII

(lan

juta

n)

NK

LP

(har

i)A

BA

GA

EA

NS

TH

RN

AA

NO

KS

EL

T

10

1-A

mo

ksi

sili

n-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Asa

mfo

lat

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-D5

%,

SA

10

2-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

10

3-A

mo

ksi

sili

n-A

sam

mefe

nam

at

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

10

4-K

lin

dam

isin

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

10

5-T

ram

ad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Asa

mfo

lat

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,SA

10

62

-Am

ok

sisi

lin

-Asam

mefe

nam

at

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,SA

10

72

-Am

ok

sisi

lin

-Asam

mefe

nam

at

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,SA

10

82

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,SA

10

91

-Am

ok

sisi

lin

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Asam

fola

t-O

ksi

tosi

n

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,SA

Su

mber:

Rek

am

Med

ikR

SI J

PK

UM

uh

am

mad

iyah

Yog

yakJ

art

a

¥

Page 112: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

La

mp

ira

nIII

.T

ab

elX

XX

II(l

anju

tan)

NK

LP

(ha

ri)

AB

AG

AE

AN

ST

AA

SA

AN

OK

SE

LT

11

04

-Sefr

ad

in

-Seft

riak

son

-Tra

mad

ol

-Met

amp

iro

n

-Met

oklo

pram

id-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-Ase

ring

,D

5%

11

11

-Kli

nd

am

isin

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-A

seri

ng,

SA

11

23

-Am

ok

sisi

lin

-Seft

riak

son

-Asam

mefe

nam

at

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

n-O

ksi

tosi

n

-D

5%

,S

A

11

31

-Kli

nd

am

isin

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Asam

fola

t-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-A

seri

ng,

SA

11

41

-Am

ok

sisi

lin

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Asam

fola

t-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-A

seri

ng,

SA

11

51

-Kli

nd

am

isin

-Su

lban

isil

in

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-A

seri

ng,

SA

11

61

-Kli

nd

am

isin

-Su

lban

isil

in

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-A

seri

ng,

SA

11

72

-Kli

nd

am

isin

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

Ok

tosi

n

-N

aCl,

SA

11

81

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-A

seri

ng,

SA

11

91

-Kli

nd

am

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-A

seri

ng,

SA

Su

mb

er:

Rek

am

Med

ikR

SU

PK

UM

uh

am

mad

iyah

Yo

gy

ak

art

a

94

Page 113: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Lam

pira

nIII

.T

ab

elX

XX

II(l

anju

tan)

NK

LP

(ha

ri)

AB

AG

AE

AN

ST

AA

SA

AN

OK

SE

LT

12

02

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

12

11

-Kli

nd

am

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-A

seri

ng,

SA

12

23

-Am

ok

sisi

lin

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-A

sam

fola

t-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-N

aCl,

RL

12

31

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-A

seri

ng,

SA

12

41

-Am

ok

sisi

lin

-Asa

m

mefe

nam

at

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-A

seri

ng,

SA

12

51

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-N

aCl,

SA

12

61

-Am

ok

sisi

lin

-Su

lben

isil

in

-Asam

mefe

nam

at

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-N

aCl,

Ase

ring

Su

mt)

er:

Re

kam

Med

ikR

SU

PK

UM

uh

anim

adiy

ahY

og

yak

art

a

95

Page 114: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Lam

pira

nIII

.T

ab

elxa

aii

(lan

juta

n)

NK

LP

(har

i)A

BA

GA

EA

NS

TA

AS

AA

NO

KS

EL

T

12

72

-Am

ok

sisi

lin

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Asa

mfo

lat

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

12

81

-Am

ok

sisi

lin

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Asam

fola

t-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-A

seri

ng,

SA

12

91

-Am

ok

sisi

lin

-Asa

m

mefe

nam

at

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-A

seri

ng,

SA

13

01

-Am

ok

sisi

lin

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Asam

fola

t-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-A

seri

ng,

SA

13

11

-Am

ok

sisi

lin

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Dek

sam

eta

so

n-A

sam

fola

t-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-A

seri

ng,

SA

13

23

-Am

ok

sisi

lin

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Asa

mfo

lat

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-N

aCl,

SA

13

31

-Kli

nd

am

isin

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

13

41

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-A

seri

ng,

SA

13

51

-Am

ok

sis

ilin

-Met

ok

lop

ram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Asam

fola

t-M

etil

erg

om

etri

n

male

at

-A

seri

ng

,S

A

13

61

-Su

lben

isil

in-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-A

seri

ng,

SA

13

71

-Su

lben

isil

in-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-A

seri

ng,

SA

Su

mb

er:

Rek

amM

edik

RSU

PKU

Muh

amm

adiy

ahY

ogya

kart

a

96

Page 115: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Lam

pira

nIII

.T

ab

elX

XX

II(l

anju

tan)

NK

LP

(ha

ri)

AB

AG

AE

AN

ST

AT

AA

NO

KS

EL

T

13

8-K

lin

dam

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,SA

13

9-A

mo

ksi

sili

n

-Su

lben

isil

in

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Mis

opro

stol

-Asam

fola

t-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-Ase

ring

,SA

14

0-K

lin

dam

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,D

5%

14

1-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

14

2-K

lin

dam

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

14

3-S

ulb

en

isil

in-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

14

4-S

ulb

en

isil

in-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

14

5-K

lin

dam

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-D5

%

14

6-K

lin

dam

isin

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

go

met

rin

male

at

-Ase

ring

14

7-S

ulb

en

isil

in-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

14

8-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

14

9-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

15

0-A

mo

ksi

sili

n-A

sam

mefe

nam

at

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

15

1-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,SA

15

2-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,SA

Sum

ber:

Rek

amM

edik

RSU

PKU

Muh

amm

adiy

ahY

ogya

kart

a

97

Page 116: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

La

mp

ira

nIII

.T

ab

eixa

aii

(la

nju

tan

)

NK

LP

(ha

ri)

AB

AG

AE

AN

ST

AT

AA

NO

KS

MT

VE

LT

15

3-A

mo

ksi

sili

n-A

sam

mefe

nam

at

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

15

4-K

lin

dam

isin

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,S

A1

55

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,S

A1

56

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,S

A1

57

-Su

lben

isil

in-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-D5

%,

SA

15

8-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-D5%

,S

A

15

9-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Ran

itid

in-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-Ase

ring

,S

A1

60

-Am

ok

sisi

lin

-Met

amp

iro

n-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,S

A1

61

-Kli

nd

am

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,S

A

16

2-M

etok

lopr

amid

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-NaC

l,S

A

16

3-A

mo

ksi

sili

n-M

etok

lopr

amid

-Ran

itid

in-A

sam

fola

t

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

,S

A1

64

-Am

ok

sisi

lin

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Beco

m-C

-Ase

ring

,S

A1

65

-Su

lben

isil

in-M

idazo

lam

-Keta

min

-Asam

fola

t

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ob

imin

AF

-Ase

ring

,S

A1

66

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-SA

Su

mb

eit:

Rek

am

Med

ikR

SU

PK

UM

uh

anim

adiy

ahY

ogya

kiart

a

98

Page 117: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

La

mp

ira

niv

Tabe

lXXX

III.

Peng

guna

anob

atpa

dapa

sien

deng

andi

agno

saM

issed

Abor

tion

diin

stala

sira

wati

nap

Ruma

hSa

kitUm

umPK

UM

uham

mad

iyah

Yog

yaka

rta

tahu

n20

03

NK

LP

(har

i)A

BA

EA

GA

NS

TA

AN

OK

SM

TV

EL

T1

1-A

mo

ksi

sili

n-M

idazo

lam

-Keta

min

-Asa

m-M

etil

ergo

met

rin

male

at

21

-Am

ok

sisi

lin

-Asam

-Keta

min

-Mid

azo

lam

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ob

imin

AF

-A

seri

ng

31

-Met

oklo

pram

id-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-D5

%

Su

mber

:R

ekam

Med

ikR

SUPK

UM

uham

mad

iyah

Yog

yaka

rta

99

Page 118: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Lam

pir

anv

Tabe

lXXX

IV.

Peng

guna

anob

atpa

dapa

sien

deng

andi

agno

saM

olaH

idat

idos

adi

inst

alas

iraw

atin

apRu

mah

Saki

tUm

umP

KU

Muh

amm

adiy

ahY

ogya

kart

ata

hun

2003

NK

LP

(har

i)A

BA

GA

NS

TA

EA

AN

AIN

FO

KS

MT

VE

LT

1-A

mo

ksi

sili

n-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

oklo

pram

id-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-Beco

mC

-Ase

ring

-SA

2-K

lin

dam

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Keta

min

-Met

oklo

pram

id-O

ksi

tosi

n

-Met

ilerg

omet

rin

male

at

-Ase

ring

3-S

ulb

enis

ilin

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

oklo

pram

id-M

etile

rgom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

-SA

4-A

mo

ksi

sili

n-M

idazo

lam

-Keta

min

-Met

oklo

pram

id-K

etop

rofe

n-O

ksi

tosi

n

-Met

ilerg

omet

rin

male

at

-Ase

ring

-SA

5-A

mo

ksi

sili

n-A

sam

mefe

nam

at

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

oklo

pram

id-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-D5

%

6-K

lin

dam

isin

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Ok

sito

sin

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-D5

%

74

-Am

ok

sisi

lin

-Seft

riak

son

-Dia

zep

am-M

idazo

lam

-Met

oklo

pram

id-D

om

per

ido

n-A

sam

fola

t

-Ok

sito

sin

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Nev

ram

in-R

L,

D5

%

81

-Kli

nd

am

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Keta

min

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ok

sito

sin

-SA

Su

mb

er:

Rek

amM

edik

RSU

PKU

Muh

amm

adiy

ah

10

0

Page 119: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Ta

DeiA

AA

V.

r«=

..3

3

tah

un

20

03

NK

LP

(har

i)A

BA

GA

NS

TA

AN

AA

SA

IFM

AH

DR

TK

MT

VO

KS

EL

T

11

-Kli

nd

amis

in

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Asa

mm

efe

nam

at

-Dia

zep

am-B

eco

m-C

-Ali

nam

in-F

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-KaE

nM

G-3

22

-Am

ok

sisi

lin

-Asa

mfo

lat

-Met

ilerg

omet

rin

male

at

31

-Am

ok

sisi

lin

-Tra

mad

ol

-Asa

mm

efe

nam

at

-Dia

zep

am-O

bim

in"-

F

-Ali

nam

in-F

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-KaE

nM

G-3

42

-Kli

nd

amis

in-T

ram

ad

ol

-Nif

edip

ina

-Ok

sito

sin

-Met

ilerg

omet

rin

male

at

55

-Kli

nd

amis

in

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Ket

opro

fen

-The

ragr

an-M

-Ali

nam

in-F

-Ok

sito

sin

-Met

ilerg

omet

rin

male

at

-KaE

nM

G-3

-KaE

nM

G-3

65

-A

mo

ksi

sili

n

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Asa

mfo

lat

-Ali

nam

in-F

-Ok

sito

sin

73

-Kli

nd

amis

in-T

ram

ad

ol

-Dia

zep

am-M

etil

ergo

met

rin

male

at

85

-Am

ok

sisi

lin

-Tra

mad

ol

-Asa

mfo

lat

-Ket

opro

fen

-Ali

nam

in-F

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-KaE

nM

G-3

92

-Asa

mase

til

sali

sil

at

-Nif

edip

ina

-D5

%

10

2-A

mo

ksi

sili

n-A

sam

mefe

nam

at

-Asa

mfo

lat

-Klo

nid

inH

CI

-Nif

edip

ina

-D5

%

Sum

ber:

Rek

amM

edik

RSU

PKU

Muh

amm

adiy

ahY

ogya

kart

a

10

1

Page 120: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

NK

LP

(har

i)

AB

AG

AN

ST

AA

NA

AS

AIF

MA

HU

KIK

.m

iv

UIV

OC

LI

113

-Asa

mfo

lat

-Dek

sam

eta

son

-San

ta-e

,B

ioA

TP

-D5

%

12

7-K

lin

dam

isin

-Tra

mad

ol

-Nif

edip

ina

-The

ragr

an-M

-Ali

nam

in-F

-D5

%

-Ase

rin

g,

13

4-S

eft

riak

son

-Fu

rose

mid

-Ali

nam

in-F

-RL

14

5-A

mo

ksi

sili

n-A

sam

fola

t-K

etop

rofe

n-A

lin

am

in-F

-KaE

nM

G-3

15

1-A

mo

ksi

sili

n-A

sam

fola

t-N

ifed

ipin

a-V

rt.

K

-Ali

nam

in-F

,V

rtC

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

-KaE

nM

G-3

16

4-M

idazo

lam

-Keta

min

-Bup

ivak

ain

HC

I

-Ase

ring

-Exp

afus

in

17

3-A

mo

ksi

sili

n-A

sam

fola

t-D

ek

sam

eta

so

n-O

ksi

tosi

n

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-D5

%

18

1-A

mo

ksi

sili

n-A

sam

fola

t-O

ksi

tosi

n

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

Su

mb

er:

Rek

amM

edik

RS

UPK

UM

uham

mad

iyah

Yog

yaka

rta

10

2

Page 121: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

La

mp

ira

nV

II

Tabe

lXXX

VI.P

engg

unaa

nob

atpa

dapa

sien

deng

andi

agno

saPl

asen

taPr

evia

diin

stala

sira

wati

nap

Ruma

hSa

kitUm

umPK

UM

uham

madiy

ahYo

gyak

arta

tahun

2003

NK

LP

(har

i)A

BA

GA

INF

AN

ST

AA

NA

EA

AS

DR

TK

AT

MT

VO

KS

EL

T

15

-Kli

nd

amis

in

-Seft

riak

son

-Tra

mad

ol

-Ten

ok

sik

am

-Keta

min

-Met

oklo

pram

id-F

uro

sem

id-R

an

itid

in-A

lin

amin

-F-M

etile

rgom

etri

nm

ale

at

-Ok

sito

sin

-RL

,N

aCl

26

-Am

ok

sisi

lin

-Tra

mad

ol

-Ten

ok

sik

am

-Mid

azo

lam

-Asa

mfo

lat

-Ali

nam

in-F

-Met

ilerg

omet

rin

male

at

-Ok

sit

osin

-KaE

n-M

G3

-Ase

ring

35

-Am

ok

sisi

lin

-Tra

mad

ol

-Ten

ok

sik

am

-Asa

mfo

lat

-Ali

nam

in-F

-KaE

n-M

G3

43

-Sefi

ksi

m

-Seft

riak

son

-Asa

mm

efe

nam

at

-Asa

mfo

lat

-Ali

nam

in-F

-Farb

ion

-50

00

-KaE

n-M

G3

53

-Am

ok

sisi

lin

-Seft

riak

son

-Tra

mad

ol

-Met

oklo

pram

id-O

bim

inA

F

-AP

nam

in-F

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ok

sito

sin

-KaE

n-M

G3

-Ase

ring

64

-Kli

nd

amis

in

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Beco

m-C

-Ali

nam

in-F

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ok

sito

sin

-KaE

n-M

G3

-Ase

rin

g

76

-Am

ok

sisi

lin

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Dek

sam

eta

so

n-A

lin

amin

-F-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-Ok

sito

sin

-KaE

n-M

G3

-Ase

rin

a

83

-Am

ok

sisi

lin

-Sefo

tak

sim

-Tra

mad

ol

-Asa

mm

efe

nam

at

-Mid

azo

lam

-Keta

min

-Asa

mfo

lat

-Ali

nam

in-F

-Ok

sito

sin

Exp

afus

in-K

aE

n-M

G3

-Ase

rin

g

94

-Kli

nd

amis

in-T

ram

ad

ol

-The

ragr

an-M

-Ali

nam

in-F

-KaE

n-M

G3

-Ase

rin

g

10

4-A

mo

ksi

sili

n

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Asa

mm

efe

nam

at

-Ali

nam

in-F

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ase

ring

114

-Kli

nd

amis

in-T

ram

ad

ol

-The

ragr

an-M

-KaE

n

Ase

ring

Sum

ber:

Rek

amM

edik

RSU

PKU

Muh

amm

adiy

ahY

ogya

kart

a

10

3

Page 122: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

La

mp

ira

nV

II.T

abel

XX

XV

I(L

anju

ian;

NK

LP

(har

i)A

BA

GA

INF

AN

ST

AA

NA

EA

AS

DR

TK

AT

MT

VO

KS

EL

T

12

5-A

mo

ksi

sili

n

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Asa

mm

efe

nam

at

-Ase

tam

ino

fen

-Mid

azo

lam

-Becefo

rt

-Ali

nam

in-F

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ok

sito

sin

-KaE

n,

MG

3

13

5-K

lin

dam

isin

-Sefo

tak

sim

-Tra

mad

ol

-Mid

azo

lam

-Ran

itid

in-T

hera

gran

-M

-Ali

nam

in-F

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ok

sito

sin

-KaE

n-M

G3

-D5

%

14

1-K

lin

dam

isin

-Su

lben

isil

in

-Asam

mefe

nam

at

-Tra

mad

ol

-Becefo

rt

-Ali

nam

in-F

-KaE

n-M

G3

15

5-S

efr

ad

in

-Seft

riak

son

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-The

ragr

an-M

-Ali

nam

in-F

-Ase

ring

16

5-K

lin

dam

isin

-Seft

riak

son

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

The

ragr

an-M

-Ali

nam

in-F

-KaE

n-M

G3

-Ase

ring

17

5-A

mo

ksi

sili

n

-Seft

riak

son

-Tra

mad

ol

-Asa

mm

efe

nam

at

-Asam

fola

t-A

lin

am

in-F

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-KaE

n-M

G3

-Ase

ring

18

5-A

mo

ksi

sili

n-T

ram

ad

ol

-Ket

opro

fen

-Asam

fola

t-A

lin

am

in-F

-KaE

n-M

G3

Su

mb

er:R

ekam

Med

ikR

SU

PKU

Muh

amm

adiy

ahY

ogya

kart

a

10

4

Page 123: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

La

mp

ira

nV

IIT

ab

elX

XX

Vi

( La

nju

ian

;

NK

LP

(har

i)A

BA

GA

AN

AIN

FA

HD

RT

KO

KS

OD

MT

VA

AS

EL

T

19

6-

Am

ok

sisi

lin

-Tra

mad

ol

-Asam

fola

t

-Ket

opro

fen

-Fu

rose

mid

-Ali

nam

in-F

-Dek

sam

eta

son

-KaE

n-M

G3

20

5-K

lin

dam

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Klo

nid

inH

CI

-The

ragr

an-M

-Ali

nam

in-F

-Ase

ring

,N

aC

l2

14

-Kli

nd

am

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Haem

accel

-The

ragr

an-M

-Ali

nam

in-F

-Dek

sam

eta

son

-Ase

ring

-NaC

l

22

5-K

lin

dam

isin

-Su

lben

isil

in

-Sefo

tak

sim

-Tra

mad

ol

-The

ragr

an-M

-Ali

nam

in-F

-KaE

n-M

G3

-Ase

ring

23

4-A

mo

ksi

sili

n

-Sefo

tak

sim

-Seft

riak

so

n

-Tra

mad

ol

-Asam

mefe

nam

at

-Asam

fola

t-A

lin

am

in-F

-Farb

ion

-50

00

-Ase

ring

-RL

,D

5%

24

6-K

lin

dam

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-The

ragr

an-M

-Ali

nam

in-F

-KaE

n-M

G3

25

5-

Am

ok

sisi

lin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Met

amp

iro

n-K

etop

rofe

n-N

ifed

ipin

a-A

lin

am

in-F

-KaE

n-M

G3

26

1-A

mo

ksi

sili

n

-Seft

riak

son

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Aseta

min

ofe

n

-Ket

opro

fen

-Fu

rose

mid

-Ali

nam

in-F

-Dek

sam

eta

so

n-A

seri

ng

27

5-

Am

ok

sisi

lin

-Seft

riak

son

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-Asam

mefe

nam

at

-asam

fola

t-M

etil

ergo

met

rin

male

at

-Ali

nam

in-F

-Ase

ring

28

7-

Am

ok

sisi

lin

-Su

lben

isil

in

-Klo

nid

inH

CI

-Fu

rose

mid

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Beco

m-C

-Dek

sam

eta

so

n

29

5-

Am

ok

sisi

lin

-Seft

riak

son

-Ket

opro

fen

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-KaE

n-

MG

3A

seri

nq

30

5-K

lin

dam

isin

-Su

lben

isil

in

-Tra

mad

ol

-The

ragr

an-M

-Ali

nam

in-F

-Ase

ring

31

5-A

mo

ksi

sili

n

-Seft

riak

son

-Ket

opro

fen

-Ali

nam

in-F

-Dek

sam

eta

son

-KaE

n-M

G3,

32

5-A

mo

ksi

sili

n-T

ram

ad

ol

-Asa

m

fola

t

-Ket

opro

fen

-Ali

nam

in-F

-KaE

n-M

G3

33

1-A

mo

ksi

sili

n

-Seft

riak

son

-Tra

mad

ol

-Asam

mefe

nam

at

-Asam

fola

t-A

lin

am

in-F

-KaE

n-M

G3

Su

mb

er:

Rek

s im

Med

ikR

SU

3K

UM

uh

am

ma<

Jiya

hY

ogy

akar

ta1

0S

Page 124: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Tab

elXX

XVII

.i-e

riUyu

i.«.«

...,

,.

Yo

gy

akar

tata

hu

n2

00

3

NK

LP

AB

AG

AIN

FA

NS

TA

AN

AH

AT

DR

TK

OK

SM

TV

EL

T1

3-

Am

ok

sisi

lin

-S

efo

tak

sim

-Tra

mad

ol

-Asa

mm

efe

nam

at

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ok

sito

sin

-Ob

imin

AF

-Ali

nam

in-F

-RL

24

-A

mo

ksi

sili

n

-S

efo

tak

sim

-Tra

mad

ol

-Asa

mm

efe

nam

at

-Asa

mfo

lat

-Ok

sito

sin

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ali

nam

in-F

-KaE

nM

G-3

34

-A

mo

ksi

sili

n

-S

efo

tak

sim

-S

eft

riak

son

-Na-S

efm

eta

zo

l

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ok

sito

sin

-Ob

imin

AF

-Ali

nam

in-F

-Ase

ring

45

-A

mo

ksi

sili

n-T

ram

ad

ol

-Asa

mfo

lat

-Ali

nam

in-F

-KaE

nM

G-3

55

-A

mo

ksi

sili

n

-S

eft

riak

so

n

-Tra

mad

ol

-A

sam

mefe

nam

at

-Ket

opro

fen

-Dia

zepa

m-K

lon

idin

HC

I

-Ran

itid

in-O

ksi

tosi

n

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ob

imin

AF

-Ali

nam

in-F

-Ase

ring

-NaC

l

65

-S

ulb

en

isil

in

-K

lin

dam

isin

-Tra

mad

ol

-the

ragr

anM

-Ali

nam

in-F

-KaE

nM

G-3

-D5

%7

1-

Am

ok

sisi

lin

-Tra

mad

ol

-A

sam

mefe

nam

at

-Ket

opro

fen

-Asa

mfo

lat

-Fu

rose

mid

-Ali

nam

in-F

-Ase

ring

-NaC

l

87

-A

mo

ksi

sili

n

-S

efo

tak

sim

-Asam

mefe

nam

at

-Ali

nam

in-F

-Ase

ring

94

-A

mo

ksi

sili

n

-S

eft

riak

son

-Tra

mad

ol

-Ok

sito

sin

-Met

iler

gom

etri

nm

ale

at

-Ob

imin

AF

-Ali

nam

in-F

-Ase

ring

-KaE

nM

G-3

10

4-

Am

ok

sisi

lin

-Tra

mad

ol

-Ob

imin

AF

-Ali

nam

in-F

-KaE

nM

G-3

Su

mb

er

Rek

amM

edik

RSU

PKU

Muh

amm

adiy

ahY

ogya

kart

a

Ket

eran

gan

NK

:N

om

or

Kasu

sO

D:

Ob

at

Dara

hL

P:L

ama

Per

awat

an(h

ari)

HR

N:

Ho

rmo

nA

B:

An

tib

ioti

kM

TV

:M

ult

ivit

amin

AG

:Ana

lget

ikO

KS

:O

ksi

tosi

ku

mA

NS

T:A

nest

eti

kE

LT

:E

lek

tro

lit

AE

:A

nti

em

eti

kA

IFM

:A

nti

ifla

mas

iA

H:A

ntih

iper

tens

iA

INT

:A

nti

infe

kti

ku

mA

T:

An

titu

kak

AA

S:A

nti

asm

aD

RT

K:

Diu

reti

ku

mA

AN

:A

nti

an

em

ia

10

6

Page 125: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

-Bdp

y^k

"sti-.a

hat(

berb

araig

/tidu

rmi

ring)

-Diet

cuku

ppr

otein

dan

vitam

in,re

ndah

karb

ohid

rat

lerm

kcan

gara

m.

-Sed

atifr

ingan

:diaz

epam

3x2

mgata

ulum

inal3

x30

mqse

lam

a7

hari

(kala

utid

akbi

saist

iraha

t)-

Pem

erik

saan

labo

rato

rium

:=

Dar

ah,

urin

rutin

=Ju

mla

htr

ombo

sit

=U

jifa

aJha

ti=

Uji

faai

ginj

al=

Est

riol

dan

HPL

-K

ontro

ltia

pm

ingc

<tb.

Raw

atng

hap

-Dala

mdu

amhg

ouraw

atjal

antid

akme

nunju

kkan

peru

baha

n-

Ken

aikan

bera

tba

dan

2:1kg

/min

ggu

-Tim

buls

arah

satu

gejal

apr

eekl

amps

iabe

rat

PEN

AN

GA

NA

NPR

EEK

LAM

PSIA

BERA

T•

1.Pe

nder

^-^

tdi

man-

y.ng

tena„

j.ti^

rmi

ring

<ckiri

2.Di

et,cu

kup

prcne

r,,10

0m

g^ari

,dan

kuran

gga

ra.v,

yakn

isa

mp

ai

0,5

or?

m/h

ari.

laktat

60-1

25m

l/jam

seba

nyak

500

ml,j

umla

hca

iran

maks

.mur

n15

00mi

/hari,

kalau

tekan

anos

moti

kpl

asm

am

enur

un,

dibe

rika

nla

ruta

nko

ioid

.4.

Mag

nesi

umsu

rfat

a.Do

sisaw

al:4

gram

laruta

n20

%int

raven

ade

ngan

kcce

pctan

mak

si,n,

|1gr

am/m

enit,

yana

sege

radT

ikut

8gr

amlar

utan

40%

(20

ml)

mas

ing-

mas

inc:

10~!

^p

anta

tki

rid

anka

nan.

~

b-Do

cspc

mA

raiv

4^d

mse

uap

ajam

kem

uiian

cata

tan

:sya

ratp

embe

rian

mag

nesiu

msu

rfat

?d-h

fv-

Refie

fcs

pate

ia(+

)-

Res

oira

si£

16pe

rm

enit

-Pr

oduk

siur

inepa

fing

{jdak

100

m,m[

/4p[

1it-3

ralrfi

V-T

arsed

iaar

rado

^m,

yakn

^ka

teium

gluk

ona:

10%

cFe

mbe

rran

mag

nesiu

msu

lfat

dihe

ntik

anse

tela

h-

h~

pasc

ap

ersa

lin

an.

Stat

ulir

(PcL

jyan

an9>

icdu

a.

Hid

fala

zin

-iO

mo

4-6

pm

sesu

aire

spon

-5

mg

intr

ave

ia,

tung

gu5

men

it,bi

latid

akad

are

spon

ulan

gi5

mg

intr

aven

asa

mpa

ido

sis

tota

l25

mg.

b.

Klo

nid

in

-sa

tuam

pul

{0,1

5m

g)di

laru

tkan

dala

m9

mlA

qua

for

inje

ctio

nat

auN

aCl

fisio

logi

disu

ntik

kan

intr

aven

ase

bany

ak5

ml

tung

gu5

men

it•

Sila

teka

nan

dar

ahbe

lum

turu

ndi

ulan

gsa

mp

ai4

kaB

dala

mw

ak

tu3

0m

en

it.

-B

ilate

kan

an

dara

hsu

dah

turu

nk

lon

idin

dib

eri

kan

secara

intr

am

usku

ler

3-4

jam

seba

nyak

0,15

mg.

Diu

reti

ka

a.

Ind

ikasi

-ed

ema

par

u-p

aru

-k

egag

alan

jan

tun

gb

.O

bat

dan

do

sis

Tin

dak

an

ob

ste

trik

2.K

onse

r.at

if:

keha

mil

and

.peu

ahan

kan

,se

hin

gg

adi

tung

gusa

mp

aip

ersa

lin

ansp

on

tan

.b

.A

kti

f

-In

dika

si:

bila

terd

apat

satu

atau

lebi

hk

ead

aan

diba

wan

ini

:

=U

mur

keh

amil

an£

37

min

gg

u=

Ter

dapa

tge

jala

impe

ndin

gec

lam

psia

-K

egag

alan

tera

piko

nser

vati

fm

edik

amen

tosa

:*

enam

jam

seja

kpe

ngob

atan

med

isin

alte

rjad

ik

en

aik

an

tek

an

an

dara

h.

*tid

akte

rdap

atpe

rbai

kan

sete

lah

48ja

mpe

raw

atan

,de

ngan

-kri

teri

a,te

kana

ndi

asto

lik£

100

mm

Hg

dan

ind

eks

ges

tosi

s^

6.=

Ter

dapa

tta

nda-

tand

aga

wat

jani

n=

Ter

dapa

tta

nda-

tand

aIU

GR

yang

kura

ngda

ri10

pers

enrj

ldar

iku

rva

norm

al.

=T

erda

pat

HE

UP

synd

rom

e.

-C

ara

term

inasi

keh

am

ilan

:

=B

elum

dal

amp

ersa

'in

an

.\wrJ

anP

i£*a

vi*3

J.fd

fjis

%

Page 126: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

*-.

OC

IVX

vy

"???

Kko

ntrain

dikasi

terha

dap

oksrt

o*n

-Sete

lah12

jamda

lamind

uksi

tidak

mas

ukfa

se-•

nr-S

udahd

'f^

**Ce

ndaw0

keara

hb^da

hs^

-Su

dah

dala

mpe

rsal

inan

Kala

Ilat

en:s

eksio

sesa

r:a

mni

otom

ibila

enam

jam

sete

lah

amni

otom

itid

akte

rcap

aipe

mbu

kaan

leng

kap

-se

ksio

sesa

r.:P

-kstra

ksiva

kum

;Eks

traks

ifors

ipai

Kal

aI

aktif

Kal

aII

PEN

AN

GA

NA

NEK

LAM

PSIA

c.Se

baga

iato

™«

bisa

diben

kan

*—

""»

aven

aP=

la"

a.

rem

nen

an

ii.a

nn

e-™

<<"at

wrt

,-t

kejan

gter

akhir

.P

2<J3m

Sete,

ahs-*

ra"Sa

ne.

Persa

linan

diusah

akan

perva

ginam

.4-S

jamset

elahs

eran

n,ke

jang

terak

hirda

npe

nderi

tasud

ahsi

Z^

f.Bi

ladi

perlu

kan

tinda

kan

beda

hse

s^r

in;'a*

.•

^ran

gkura

ngnya

12jam

sete,a

hbebT

s\e"an

g"

"%

^'g.

tinda

kan

lain

cfces

uaika

nke

adaa

n.°"

Pada

pend

erita

-pen

derit

ade

naan

nSr,

m,„

,.

seu

ag

ai

Den

iorc

"

1.Sk

orda

rita

nda

vital

antar

alai

n-a

Tek

anan

dara

h:

dias

tolik

s;ztD

Ukbe

rat

110-

5020

0-10

0se

dang

90-1

10K0

-->00

ringa

n50

-90wa

_"UQ

Star

ufar

cPcla

yinnn

9,led

u

e.nr

.gka

tk

esad

aran

:m

enu

nn

Gla

sgow

uo

ma

bca

ie!'

jLi)

rila

i

=/e

open

ing

E)

4Jsp

onat

aneo

us3)

tosp

eech

2)to

pain

1)ni

lve

rbal

resp

onse

(V)

5)or

ient

ed4)

con

fuse

dco

nve

rsat

ion

3)in

appr

opr.

ate

wor

ds2)

inco

mp

reh

ensi

ble

sou

nd

s1)

nil

Bes

tmot

orre

spon

se(M

)6)

obey

s5)

loca

lise

d4)

wit

hd

raw

s3)

abn

orm

alfl

exio

n2)

exte

nsi

on1)

nil

2.D

an*

para

met

er(v

ital

sign

)ter

sebu

tm

aka

dida

patk

ansk

^rto

tal

seb

agai

beri

kut

'a.

.^ko

rtu

tal

10at

aule

bih,

saat

yar

go

pti

mal

untu

km

enga

khir

ipe

rsaO

nan/

tind

akan

pers

alin

an.

b.Sk

orto

tal9

atau

kura

ng,p

enga

khir

andi

tund

a,bi

la;"-

jam

tsk

ada

perb

aika

n,di

pert

imba

ngka

nun

tuk

men

gakh

iri

per

sali

nan

den

gan

cata

tan

bah

wa

pen

der

ita

dal

amk

ead

aan

'da

ru

ra

f.

Kap

anp

end

erit

abo

leh

dip

ula

ng

kan

?-

biia

pera

wat

anob

stet

rik

suda

hse

lesa

ida

ntid

akdi

dapa

tkan

kela

inan

.

-E

vaiu

asi

terh

adap

jant

ung,

ginj

al,

mat

ada

nIa

in-I

ain,

suda

h-m

emun

gkin

kan

untu

kdi

raw

atse

cara

raw

atja

lan.

Saran

a:

-K

am

ar

bers

ali

n/k

am

ar

tin

dak

an

-A

Jat-

alat

untu

kfo

rsep

dan

vaku

m-

Per

siap

anre

susi

tasi

jani

n-

Sar

ana

untu

krp

eras

ibi

ladi

perl

ukan

tind

akan

oper

asi

sara

nau

ntu

kan

esta

si.

8

Page 127: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Ah

Ja

o^k

Asi

sten

Para

med

is

SU

SP

EK

PIH

FiW

o(p<

*4'n

f>ot

itinu

lipjr

a.

hip̂

l»*

iIr

on*,

fmttm

tmtu

n

tCrrm

mda

n*.

r*tr

^<

W*i

-

^•n

d*p*

nSf

mvt

k.ur

io.t

idi

p^>-

tain

uri

n

«**-

•#*•

(«*

a<rf

0*ja

labe

fkur

aog

rav*

*tja

ian

r»-«

««td

iR

Sm

*rm

lu*U

tt*

flti

t

air

ing

->it

afa,

|

o6**

v»«i

tin

o*

J-p<

ogr»

*if

fl*

ng

»n

*n

oli

gu

ria

K*P

«f«<

Ufc

*ia.

0*

g*

lja

ntu

rtg

«-d*

6r",

Mg

SC

*

^<?

»j*fc>

b-nn

Vjj

rirt

g,«£

*64

KX

JK

S6

-12

jV

PE

RV

AG

INA

M,

<-

"t>

^*ia

»ji

s*-;

^

^nt^

n<B

dm%

mm

2xm

teSi

s9

,*-

•rrtr

tto

nvo

txi

Krf

V*

ii-i

nLT

TXXT

1-^

zttU

If.P

AR

TU

BELU

MIN

PAPT

d]

1.fa

sela

ten

:1.

Indu

ksi

pers

alin

an:

amni

otom

i.ok

sitos

indr

ipok

srto

sindr

ip+

amni

otom

i(b

isho

psc

ore

>8)

2.fa

seak

tif:

2.-S

C.b

ilasy

arat

ok-'1

osin

*np

-am

niot

omis

aja

tjdak

terp

enuh

i-

6ja

mpo

stam

niot

omi

-12

jam

sesu

dah

belu

mte

rjad

ipe

mbu

kaan

len

gk

apb

edah

sesa

r.ok

sitc

sin

drip

pem

bu

kaan

bel

um

men

cap

aifs

seak

tif.

IND

EK

SG

ES

TO

SIS

C1

2

•-

I JE

dem

ase

te-

|iah

bedr

est

no

ne

tib

ial

ed

em

a

um

um

: t

Pro

tein

uri

a

(esb

ach

)<

0,5

gr/1

>0,

5-<

2gr/

1>

2-

<5

gr/1

>5

or/1

i

'1

|Sfs

tole

<H

O>

14

0-

<1

60

>1

60

-<

17

0>1

70\

|Dio

Stol

e<

3C

>9

0-

10

0>

10

0-

<1

10

>1

10

!

Sta

nd

ar-P

etaw

run

iMcd

is0

Page 128: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

-ME

mS

AlK

P*

£B

<U

Jtn

nRt

HO

AH

PW

EB

OA

MP

SA

RIN

CA

N

RAWA

TJ

PR

SX

1A

MP

SA

RA

T

BE

R0

6A

TJA

LA

N*7

"aj

'T

7U

g

X T<

1*

V9

0

G<

0

L

l-*

>U

.««

ri<

*C

TC

h*

»^Y

»»

bo

orm

»l.

KJC

R

Stan

dar(

Pelay

anan

'Med

is

|OO

AJ-Jp

Sa]

TE

PM

INA

SI

Bata

san

3erd

arah

anpe

rvag

inam

pada

usia

keha

mila

n22

rr.in

ggu

ata

ueb

ih

Kri

teri

ad

iag

no

sis

An

am

nesis

:

-P

erd

arah

anp

erv

agin

amp

ada

usia

keha

mil

an22

min

ggu

ata

ule

bih

-T

imbu

lnya

per

dar

ahan

per

vag

inam

seca

rasp

on

tan

tar.

pam

elak

ukan

aktiv

itas

atau

akib

attr

aum

ap

ada

abd

om

en-

Dis

erta

iny

eri

atau

tanp

any

eri

akib

atko

ntra

ksi

-B

eber

apa

fakt

orpr

edts

posi

si:

=R

iway

atso

lusi

op

lase

nta

=P

ero

ko

k

=H

iper

tens

i=

Mu

ttip

arit

as

Pem

°rik

saan

r-'is

iku

mu

m.

kead

aan

ten

si.

nad

id

anp

em

afa

san

-P

erik

salu

^r.

bag

ian

terb

awah

jani

nb

elu

m/s

ud

ahm

asu

kPA

P,ap

akah

ada

kela

inan

leta

kat

autid

ak.

-In

spek

ulo

:ap

akah

per

dar

ahan

ber

asal

dari

osti

umut

eri

atau

dari

kela

inan

serv

iks

dan

vag

ina.

-P

erab

aan

fom

iks:

hany

adi

kerj

akan

pad

ap

;ese

nta

sike

pala

-PD

MO

(Per

iksa

Dal

amdi

Mej

aO

pera

si):

bila

akan

men

gakh

inke

ham

ian/

pers

alin

an-

US

G.

,D

iag

no

sis

ban

din

g

So

lusio

Pla

sen

ta:

Ter

iepa

snya

plas

enta

yang

leta

knya

norm

alpe

dafu

ndus

uter

i/ko

rpus

uter

ise

belu

mja

nin

lahi

r.a.

Rin

gan

:p

erd

arah

anku

rang

dari

100-

200

cc,

uter

usti

dak

tega

ng,

belu

mad

ata

nda

renj

atan

,pe

lepa

san

plas

enta

kura

ngda

ri1/

6ba

gian

perm

ukaa

n,ka

dar

fibrin

ogen

plas

ma

lebi

hda

ri2

50

mg

%

ir.d

ar'

Pek

va

na

n9A

edis

12

Page 129: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

plase

nta1/4

samp

ai2/3

bagia

npe

rmuk

aan

kada

r'br

ino-

gen

plas

ma

120-

250

mg%

cB

era

t:

rUenllS

ntehgd

''9^

berko

ntraks

i«*™

Kter

dapa

tiand

aer

adin

^T

lTT

^"*

*'Pd

epaS

3nP,a

senta

bisa

terjad

.pa

daleb

ihda

n2/3

bagi

anpe

rmuk

aan

a'.u

kese

luru

han

bagi

anpe

rmuk

aan.

Pla

sent

apr

evia

daoa

fm?^

^T

***

****

*"**t

idakn

orma!

"hmo

gada

patm

enutup

,seb

agian

ataus

eluruh

pemb

ukaan

jalan

lahir.

Vas

apr

evia

Pem

erik

scan

r><*n

Lini

ngL

ofc

crzt

or"

m:

-H

emog

ioci

n-

Hem

ato

kri

t-

Tro

mb

osi

t

-W

aktu

pem

beku

anda

rah

-W

aktu

prot

rom

bri

-W

aktu

trom

bopl

astin

pars

ial

-E

lekt

rolit

plas

ma

Kardi

otoko

grafi

;Laen

ek.d

opier,

untuk

menil

aista

tusJa

n.JS

G.K

.enua,

,etak

plasen

ta,usi

ages

tasi",

kead

aanjan

in.K

on

surt

asi

-S

pes

iali

san

ak-

Sp

esia

lis

anes

tesi

-Sp

esia

lispe

nyak

itda

lam

Ter

api

Med

ikd

anb

edah

a.Ti

dak

terd

apat

renj

atan

:Us

iage

stasi

kuran

gda

ri<3

om

inggu

/Tgj

Jani

n)ku

rano

dari

2500

n•

via

ksi

ran

Bera

t

S&^f

t&%

a*n#

ftt&

is1

11

J

b.T

idak

trd

apat

renj

atan

Usia

ges

asi3

7m

ingg

uat

aule

bih/

TBC

(taks

iran

Ber

atJa

nin)

25

00

grat

aule

bih.

So

lusi

op

lase

nta

:

Rin

gan/

seda

ng/b

erat

partu

spe

rabd

omin

alts

bila

pers

alin

anpe

rvag

inam

dipe

rkira

kan

beria

ngsu

ngla

ma.

pla

sen

tap

rev

ia:

PDM

O:-

Plas

enta

prev

ia->

partu

spe

rabd

omin

al'rs

->be

dah

sesar.

-B

ukan

plas

enta

prev

ia->

partu

spc

rvag

ina.

Vas

ap

rev

ia:

Jani

nm

ati:

part

uspe

rvag

inam

Jani

nhi

dup:

part

uspe

rabd

omin

al

c.te

rd2

pat

ren

jata

n.

So

lusi

op

lase

nta

:A

tas;

renj

atan

,rf-s

usita

sica

iran

dan

tranf

usid

arah

.Bi

lare

nja

tan

tidak

tera

tasi

,up

ayak

antin

daka

npe

nyel

amat

anya

ngo

pti

mal

.

Bila

renj

atan

dapa

tdi

atas

i:pe

rtim

bang

kan

untu

kD

artu

spe

rabd

omni

nalts

bila

jani

nm

asfo

hidu

pat

aubi

lape

rsal

inan

perv

agin

adi

perk

iraka

nbe

rlang

sung

lam

a.

Pla

sen

tap

rev

ia:

Ata

sire

njat

an,

resu

sita

side

ngan

caira

nda

ntra

nsfu

sida

rah,

bila

tidak

tera

tasi

,up

ayak

antin

daka

npe

nyel

amat

anop

tim

al.

Bila

tera

tasi

;pa

rtus

perv

agin

am.

Pera

wata

nru

mah

sak

itP

asie

npe

rlu

sege

radi

raw

at

Pen

yu

lil

Kar

ena

peny

akit

;P

ad

aib

u:

-P

on

ip

bn

S^

Tid

sir-

JS£n

,Kn

ran

^1k

&1

4

Page 130: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

uter

ustid

akad

a,ja

nmhi

dup)

.-

Tir

ahba

ring

-A

tasi

an

em

ia

-U

SGda

nCT

Gse

rial

kala

um

emun

gkin

kan

-Tu

nggu

pers

alin

ansp

onta

nAk

tjfbil

ake

adaa

nm

embu

ruk

(per

dara

han

berla

ngsu

ngte

rus.

kont

raks

iut

erus

teru

sbe

rlang

sung

.da

pat

men

gan

cam

ibu/

jani

n.-

Partu

spe

rvag

inam

(am

niot

omi/o

ksrto

sinin

fus)

.Bi

lape

rdar

ahan

dan

pefv

iksc

or<

5,ai

aupe

rsal

inan

mas

ihla

ma

>6

jam

).-

Sesi

oS

es^r

Sed

an

g/b

era

t:

-R

esu

sita

sica

ira

n

-A

tasi

anem

ia(tr

ansf

usi

dara

h)-

Partu

spe

rvag

inam

bila

dipe

rkira

kan

dapa

tbe

rlang

sung

dala

m6

jam

(am

niot

omi

dan

infu

sok

sitos

in).

-Par

tus

pera

bdcm

inal

dipe

rtim

rang

ion

bJa

partu

spe

rvag

ina

tak

dapa

tne

rlang

stjn

g,d^

pai

men

ganc

amib

u/ja

rwn.

Pla

sen

tap

revi

a:

Perd

arah

anse

diki

t.di

raw

atsa

mpa

i3o

min

ggu,

mob

ilisa

sibe

rtaha

p.Bi

laad

ako

ntra

ksi:

lihat

pena

ngan

anpe

rsal

inan

pre

term

.

Per

dara

han

ba

nya

k:

-R

esus

itas

ija

nin

-A

ta^i

anem

ia(t

rans

fusi

dara

h)-

PDM

O:

Plas

enta

prev

ia:

part

usp<

:-

Puka

np

hse

n'3

pr^v

i:::

part

usne

aksi

tosi

ndr

ip).

'ao

do

m:n

.3'•

^ao

inam

(

Va

sap

rev

ia:

-T

estA

PTpo

sitii

(ter

dapa

tdor

ahja

nin)

-D

apat

dira

bape

mbu

luh

dara

hja

nin

me;

.:se

rvik

s.

£s:

%%

-

inio

tom

i,

-A

ton

iau

teri

/ute

rus

co

uvela

na

-P

e'da

raha

npa

daim

plan

tans

iut

erus

dtse

grr.

enba

wah

Pad

aj

inin

:-

As

iksi

a

-B

BL

R(B

erat

Bad

anL

ahir

Ren

da

h)

-R

DS

(Rep

irat

ory

Dis

tres

sS

yndr

ome)

Kar

ena

rjnd

akar

vler

api

Pad

aib

u:

-R

ea

ksi

tra

nsf

usi

-K

ele

bih

an

ca

ira

n:

-re

njat

an-

infe

ksi

Pad

aja

nin:

-a

spik

sia

-in

fek

si.

In

form

ed

co

nsen

t

Dip

erlu

kan

seca

rate

rtut

ssa

at

pas

ien

mas

uk

rum

ahsa

k't

Lam

ap

era

wata

n(t

anp

ak

om

pli

kas

i)7

hari

.

Mas

ap

em

uli

han

6m

ingg

use

tela

hti

ndak

an/m

elah

irka

n.

Ou

tco

me

Kom

plik

asi

:di

hara

pkan

m'm

imal

/tid

akad

aK

es?m

bu

han

:d

ihar

apk

anse

mp

um

a.

•Pat

olo

gi

an

ato

mi

Tid

akaa

ay

ang

kn

usu

s.

Oto

psi

/ris

alah

rap

at

Tid

akad

aya

ngk

hu

sus

Stan

dar

<PeC

ayan

an9>

tedi

s1

6

Page 131: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

P**4

4raf

\An

ptV

*g»-

*mta

npa

^<r

nfc

i*£:

.-.•

-\i

(»n

Ca

*o

r^»

Ad

*r*

n&

OtM

4U

ate

ft

US

G

\J/

OpO

rxio

kjQ

rtdi

RS

Htm

*ii

ota

cara

haQ

-n*A

P*

«ia

rar\

a..

da

n

gw

ua

tau

*^«

ta

TV

^da

Ja

n

Aff

oo

Mrt»

jit

t«"*

_dt

p*

nio

-ir*

i_o

L/S

Paj

-u^a

r«nm

ati

x

i.a/

iB

arin

g

It>

«n

*_

»n

eJw

qkI

Mig

rate

b«ri

ua-a

ng

T"«

ii*

*d

j

pi*

**

nta

pre

via

Opu

tang

fcan

rrw

nunp

pjia

a<p

ersa

art

Stan

dar(

PcGx

yana

n9>

iedis

&^-

*>#*

p«r-

;zr

aK

an

U3C

t^*

Am

«^*

ap

it^i

u«ak

(*a

a-*

».U

^fU

um

Wi

da

n

<3

7-^

0rJ

J

fVrl*

(V

wi

n">

1l-

^BT

TT

Mte

n

jra^

gr»

i«vm

nH

ip^r

torw

utav

i

rVy*

iba

vari

anu

t»ru

*T

art

Aa

nu

th*

ka

na

rrJa

n

r+pa

rtao

**df

cala

mka

»nar

rU»n

Tra

vm

aa

6d

om

»n

Mta

*k*a

daan

^nw

\S

tkO

-Cw

karc

*o

sJiu

U<

ka+

t«an

gan

da

ran

.ko

*gui

op-*

ti

I

Srig

aark

ao*d

arry

»pf

caft*

nta

prw

via.

twcl

ah

a6

do

na

kut.

tea-

n»m

Mfc

n<3

flm

*>

g0

u

IT

ioh

C-ar

v>g

US

G*

a-^

al

Mo

rta

rca

rwA

kaad

raan

ixi

dan

jar»

<*s.-

oJp

arx

&ra

/'ia

nrrm

ma

lC

ka

ha

rri«

n>

tDrrn

Pa

nic

**

c*a

ran

ruti

n

Pa

nka

ako

»g

ota

*i

H^m

ato

a;/

,,M

ria

J

Urin

al.

US

G.

CV

P

ka

na

mit

an

ad

a*

:c£

aM

gav*

»tja

nin

pw>

^M~a

ha

nb

arr

y*k

IS

L*

b*

W*

a*

Jka

n*

io*

»s^

i*«

r

.'-<

^T*"

jrja

r»o

*«ca

<a

rr»*

^*ru

»

j»*-

»nm

aa

itiu

ta*.

irw

np

un

idu

p.

•vw

ima

mp

uS

cfc

x

PE

RIK

SA

DA

LA

MO

KA

MA

fl

OP

ER

AS

(PO

KO

)

Ra-

wat

jaa

n

Tu

ng

gu

pe^x

atin

anveo

nta

n

I

Ta

Xa

cU

pia

-v«

ota

pfr

wa

Ajr

rmtx

orr

i

\rrh

no

kjj

ko

ajn

PE

RS

AL

INA

N

PE

RV

AG

1N

AM

Sta

nd

artP

chya

nan

9-ie

dis

Ad

an

pt*

rta

pn

avi

a

BE

DA

HS

ES

AR

18

Page 132: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

;D

efin

isi

;'A

bortu

sad

alah

kelu

amya

hasi

lko

nsep

sise

belu

mbe

rat

:'jan

inm

enca

pai5

00gr

amata

uum

urke

ham

ilan

kuran

gda

ri^

min

ggu.

Kla

sifi

kasi

-A

bo

rtu

sim

min

ens

;-

Abo

rtus

insi

pien

s1

-A

bo

rtu

sk

om

ple

tus

1-

Abo

rtus

ink

om

ple

tus

i-

Abo

rtus

infe

^sio

sus/

abor

tus

sept

ik-

Mis

sed

abo

rtio

n'

-A

bort

uste

rape

tiku

s

;D

iag

no

sis

-A

nam

nesi

s-

Pem

erik

saan

gin

eko

log

i-

Perm

e.i

ksa

an

lab

ora

tori

um

''-

Fem

erik

sa^n

tam

baha

n:

urtra

^ono

gran

,ra

diol

ogi,

bSa

•di

perl

ukan

.

Pen

an

gan

an

:a.

Abo

rtus

Imm

inen

s-

Istir

ahat

tota

lsam

pai

2-3

hari

beba

spe

rdar

ahan

,'-

Toko

litik

:pa

pave

rin3

x40

mg/

hari

sam

pai

beba

sra

sam

ulas

/per

dara

han

atau

Isok

supr

in3

x10

mg

tabl

et,

sela

ma

5h

ari.

'!-S

edat

iva

:lum

inal

2x

30m

gsa

mpa

i2-

3ha

ribe

bas

'pe

rdar

ahan

atau

diaz

epam

3x2

mgtab

let,s

elam

ab

hari

-'di

berik

anbe

rdas

arka

nha

sil

rcko

men

dasi

.':'

-G

esta

non

dibe

rikan

berd

asar

kan

n^sil

reko

men

dasi

-Bi

lada

lam

3-5

hari

pera

wat

anpe

rdar

ahan

tidak

berv

xran

gat

auba

hkan

bert

amba

ii,

tent

ukan

kem

bafi

diag

nosi

s.b.

Ab

ort

us

insi

pien

s-

Sti'm

ulas

ide

ngan

oksi

tosi

n10

unit

dala

m50

um

lD

5%.

,.-

Bila

tidaK

leng

kap

lanj

utka

r,de

ngan

ku

reta

se.

-P

asca

kure

tase

dibe

rika

nm

etil

ergo

met

rin

mal

eat

3a

1i'

tabl

etse

lam

a5

hari

dan

antib

iotik

anse

lam

a5

hari.

Stan

dar

Vct

a-ya

nan

'Mea

ts8

9

-K

ontr

ol1

min

ggu

kem

ud

ian

i.A

bort

usIn

kom

plet

us-

Bila

kead

aan

umum

baik

.ta

npa

perd

rjnh

ar.b

anya

k->

ku

reta

sete

ren

can

a.

-Pe

rdar

ahan

bany

ak—

>ku

reta

sese

gera

sam

bil

men

gusa

haka

npe

rbai

kan

kead

aan

umum

.-

Post

kure

tase

dibe

rika

nm

etile

rgom

etri

nda

nan

tibio

rjka,

dosi

sse

pert

ib

poin

t3.

e.A

bort

usin

feks

iosa

/abo

rtus

sept

ik-

Tera

pisu

porti

fte

rgan

tung

kead

aan

umum

pasie

n-

Kut

tur

dan

tes

sens

itivi

tas

sebe

lum

antib

ictik

a(m

asif

)d

iberi

kan

.

-A

ntib

iotik

ast

anda

r:A

mpi

cilS

n3

x1

gram

i.vJh

ari

sela

ma

3-5

hari,

Gen

tam

tsin

2x

80m

g;m

;Met

roni

dazo

l2

x1

grre

ktal

supo

sito

ria,

dita

mba

h:

hiJr

ckor

tison

i6m

gi.v

.-

Kur

etas

edi

laku

kan

bila

tem

pera

tur

tubu

hte

lah

norm

alk

em

bali

.

-Bi

lada

lam

7ha

rite

mpe

ratu

rtid

aktu

njn.

kure

tase

ieta

pd'

.laru

kan

untu

km

enqh

ilcng

kan

sum

ber

infe

ksi.

f.M

.zse

dab

orti

onD

er:n

isi:

apab

iaja

nin

yang

tela

hrm

tite

rtaha

ndi

dala

m^a

him

sela

ma

2b

ula

nata

ule

bih

.

Pen

an

gan

an

:-

Pem

erik

saan

labo

rato

rium

:he

mog

lobi

n,ju

mla

her

itros

it,ju

mlah

lekos

it,w

aktu

perd

arah

an.-.

,w

aktu

-pem

beku

anda

nfi

brin

ogen

.P

emen

ksa

anuj

ife

rn.

-B

ila

bem

ost

asi

sn

orm

al

:'

keha

mila

n<

12m

ingg

u:

dibe

rikan

estra

diol

benz

oat

2x

20m

gi.m

.sel

ama

2ha

ri;d

ipas

ang

iamin

aria

24jam

,di

lanj

utka

ndr

ipok

sito

sin.

bila

gaga

lda

pat

dipe

rtim

bang

k?n

pem

akai

anpr

epar

atpr

ostag

landi

nE2

(r^al

ador

drip

sat

aupr

ostin

Eva

gina

lta

blet

).-

Bila

hem

ost

asi

sad

ak

elai

nan

:•

trans

fusi

dara

hse

gar

sam

pai

fibrin

ogen

>12

0m

g%•

atau

berik

anfib

rinog

en4

gri.v

perin

fus

sam

pai

fibrin

oge

n>

200

mg%

•di

lata

sida

nku

reta

sedi

laku

kan

sete

lah

hem

osta

sis

dipe

rbai

ki.

star

iiL

ir-P

cdva

n^

n'M

edis

90

-f

Page 133: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

tbor

tus

tera

petik

us'id

ikas

i:

'^V

tsium

kord

isde

raja

tIII

dan

IVtG

lom

erul

onef

rirjs

kron

ikiK

arsin

oma

serv

iks

inva

sif,K

arsin

oma

payu

dara

stad.

umIV

:Inf

eksi

viru

sru

bella

Kol'rt

isul

sera

tiva

yang

bera

tGa

nggu

anps

ikiati

ikya

ngbe

rat

zrC

Tcl

av

ina

nV

-

^i

©A

men

orm

oe

Nye

ripe

fvis

Perd

arah

anpe

nrag

inam

Dem

am&

rrie

nggi

git

Rw/ay

alpe

mas

anga

nRJ

DN

ilais

tatu

srne

ntal

Kea

daan

syoc

k

rV)

C^i

C.d

tflw

ontia

lO

o^W

ir-o

lat'^

rale

Pre

gnan

e"'t

est

Eloo

d.ce

rvic

alan

dur

ino

•cu

ltu

re*

coag

ulat

ion

stud

ies

Cro

osm

atch

bloo

dA

bdom

inal

i-ray

slud

ies

Nita

iSta

tus

Ris

iko

Rrs

iko

rend

a+i

Go

od

pro

gre

ssio

n

cli

nic

al

ol

6n

*m

a

resp

on

se

pro

cess

Tarx

Ja-ta

nda

pero

neal

(-)tr

aum

aus

ir^u

lonj

s(-

)p^

rdar

aran

aKjr

(-)

Ev

acu

ate

uie

ru:.

Un

der

dire

ctIL

apar

osco

pic

jVisu

alco

ntro

l

Stjn

dar.P

ctaM

inan

'Med

is

Rts

iko

tingg

iIm

pedi

ngc*

**5*

00*

Card

ic-va

scul

ef-n

stabil

rtyC

oagu

lopa

thy

Hyp

eflh

erm

-iA

dult

resp

irat

ordi

stre

sssy

nd

rom

eU

trer

ine

perf

orat

ion

Bov

-r1

inju

ryIn

tra-a

bd^i

nalW

eedi

ng

©•)

Antib

icXik

intra

vena

^oge

loiaa

nsyo

ksec

araag

resJ

inte

rveo

-sl

pom

beda

han

Peri

ton

itis

feri

ne

perf

orat

ion

bcw

elin

jury

Ib

leed

ing

ta-a

coo

m^

al

(5)\

EJpto

fator

y'

Lap

arot

omy

E«)

luas

ila

vom

uten

Ora

mab

do

men

Perb

aika

nat

aupe

mot

on,a

rinn

an«n

onj

sak

92

/

Page 134: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

'rv

ag

inam

ASe

tiap

wanit

aha

mlya

ngme

ngala

mide

mam

kram

ajsda

nperd

araha

nperv

agina

mpa

tutdic

unya

.suata

.abor

tussis

ada

kemu

ngkin

anpa

sien

men

coba

mem

asuk

kan

alat-

•ke

dalam

cavu

mute

ri,ter

utam

apa

daab

ortus

prov

okatu

s.wm

flan

deng

anIU

Oins

itume

mpun

yair

isikou

ntukt

erjad

inya

>si

s. BIn

form

asi

awal

yang

sang

atm

emba

ntu

ser.r

.geri

ukan

deng

anpe

merik

saanp

ewam

aang

ramde

ngan

baha

nJSa

ndari

nega

tivyan

gbtra

selule

rmom

harrtu

rr-en

^dar

xan

•rven

sipe

mbe

daha

n.Di

perlu

kan

serv

es,d

arah

dan

unne

'tur

sebe

lum

pem

beria

nan

tibio

tik.

Ser.n

gd.

tem

ukan

nbina

siku

man

aerob

deng

anan

aero

b.Ha

s.)ku

tturm

enjad

iart

ise

kali

bila

diketa

hui

adan

yare

sisten

s.de

ngan

suatu

atPe

mer

iksa

anfot

oab

dom

enpe

rluun

tuk.n

enen

tuka

nan

y*ile

us,

pem

erik

saan

inidil

akuk

anap

abila

d.cun

ga.

ana

traum

asa

lura

npe

i.cer

na.r.

oleh

seba

b.ra

-ma

.tru

m.n

USG

seri-

gkaii

mem

bant

uun

tuKm

ehha

tad

aak

nya

produ

kke

hami

lanint

rauter

in.sis

apl

asen

ta.tum

orne

ksa

atau

kum

pula

nda

rah

Mau

pus

CTe

ntuk

ansta

tus

risiko

pasie

nun

tuk

mem

utus

kan

ngelo

laana

ntara

yangk

onser

vatif

ataui

ntensi

f.Abo

rtuss

eptik

ngter

jadip

adap

erten

gaha

ntnm

ester

memp

unya

.nsik

oleb

ihsa

rdari

pada

trime

sterp

ertam

a,wa

iaupu

nden

gan

manc

festas

.'-.i

syan

gmi

nimal,

oleh

sebab

ituab

ortus

septik

yang

terjad

i1d

ape

rteng

ahan

perja

lanan

keha

milan

dimasu

kkan

keda

lamjit

us"h

ighri

sk'.

DPa

sien

deng

anris

iko

tingg

iha

rus

dike

loia

seca

ra!re

sif"E

vaku

asiut

er.;

dilak

ukan

apab

ilatid

akad

atan

da-ta

nda

•mgq

uan

perit

onea

lata

uke

curig

aan

^dan

yatra

uma

uter

usau

usus

Biia

uter

esbe

sar

can

wakt

ucu

kup.

dilak

ukan

mul

asid

enga

npr

ostag

landi

nata

uok

sitos

in.I

nter

vene

seca

ra'.e

ratif

bias

adp

ertu

kan

pada

kead

aa-

terten

tu.b

aga.

man

apun

'rgan

tung

pada

kead

aan

pasie

n.

inda

r&cC

iVJn

an'M

edis

VJ

dila

kuka

n,ju

gabe

rgun

ace

bay

aiK

onrj

cica

cauj

ieid

acu.

...ut

erus

tela

hm

enga

lami

perfo

rasi.

khus

usny

ajik

atid

akad

ape

rdar

ahan

aktif

.

G.La

paro

tom

idi

lakuk

anda

lamm

enen

tuka

nlu

asny

ain

feks

iabd

omen

,tra

uma,

atau

perd

arah

anbil

aga

mba

ran

klmik

jelas

meme

rluka

ninte

rvens

iters

ebut.

Perd

araha

nda

npe

rforas

ius

usdi

kelo

iade

ngan

penj

ahha

nat

aubil

aper

fora

sibe

sard

enga

nne

kros

isda

rim

yom

etrium

atau

adan

yami

kroab

ses

d.lak

ukan

histe

rekt

omi.

Trau

ma

usus

haru

sseg

era

dipe

rbaik

iata

udi

poto

ngda

ndi

laku

kan

drai

nase

pada

infe

ksi

rong

gape

riton

eum

.

Stan

dar-

Pela

wna

nM

edis

94

Page 135: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Bata

san

Ad

alah

suat

un

eoo

lasm

aii

nak

dari

tro

po

bla

s,d

imar

terj

adi

kega

gala

npe

mbe

ntuk

anpl

asen

taat

aufe

tus,

deng

;te

rjad

inya

viiii

yang

men

ggel

embu

ngse

hing

gam

enye

rup

bent

ukan

sepe

rti

bu

ahan

ggur

.

Pat

ofi

sio

log

i-

Suat

uag

enes

isya

ngle

ngka

pat

aude

gene

rasi

dini

dari

sist

eva

skul

aris

asi

hasi

lko

nsep

sip

ada

keha

mila

nm

ingg

uke

III-

Ada

nya

sirk

ulas

iya

ngte

rus

men

erus

tanp

aad

anya

fet

men

yeba

bkan

sel

trof

obla

sm

empr

oduk

sica

iran

.-

Ada

nya

keia

inan

pad

akr

omat

inse

ks

Gam

bara

npa

tolo

giya

ngdi

jum

pai:

Deg

ener

asi

hidr

or,

dari

villi

berk

uran

yn/a

/hil

angn

y^pe

mbu

iul-

dara

hpa

davi

llid

prol

ifer

asi

dari

sel-

se1

irof

obla

s

Kri

teri

ari

iag

no

stik

a.

aam

baia

nk

lin

ik:

-P

erd

arah

anp

erv

ag:n

am/n

e!em

bu

ng

mol

a-

Gej

ala

toks

emia

pad

atr

imes

ter

l-ll

-H

iper

emes

isgr

avid

arum

-T

iro

tok

sik

osis

-E

mbo

lip

aru

b.

Pem

eri

ksaan

fisi

k:

-A

bo

rtu

s

-K

eh

am

ilan

-K

eham

ilan

gan

da

-K

eham

ilan

den

gan

mio

ma

Pem

eri

ksa

an

pen

un

jan

g-

T3

dan

T4

bila

afla

geja

latir

otok

siko

sis

-F

oto

tora

ks

-Pem

erik

saan

hCG

urin

eat

ause

rum

(sec

ara

radi

oim

mun

olo<

-U

ttras

onog

rafi,

terii

hat

gam

bara

nba

dais

alju

/gel

embu

ngm

-Uj

iso

nde

men

urut

Han

ifa,

sond

em

asuk

tanp

ata

hana

nc

dapa

tdip

utar

360*

deng

ande

vias

ison

deku

rang

dari

10*

bicac

osta

siso

n,ya

'rtu

mas

ukka

nta

ngta

mpo

nke

dala

mka

v.

uter

us.

Ked

uape

mer

iksa

anini

dapa

tdi

laku

kan

dipo

likli

Stan

dar(

pela

yana

nM

edis

10

0

Page 136: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

Pad

ap

nn

sip

ny

aad

a^

n^i

.

-E

vak

uasi

mo

lah

idato

do

sa

-P

eng

awas

anla

njut

Ev

ak

uasi

-D

ilak

ukan

sete

lah

pem

erik

saan

pers

iapa

nse

lesa

i-

Bila

mol

avj

cidh

ktlu

a"sp

on

tan

dila

kuka

nku

ret

atau

kure

thi

sap.

Bila

kana

Bs

serv

iica

lbbe

kim

terb

uka

dip

asan

gla

mi-

nari

ad

an24

jam

kem

ud

ian

dila

kuka

nk

ure

tase

his

apdi

lanj

utka

nde

ngan

kure

tase

tum

pul.

Pem

beri

an

ute

roto

nik

a:

infu

so

ksi

tosi

nb

ila

ev

ak

uasi

su

dah

dim

ulai

.D

alam

7-10

hari

kem

udia

nku

reta

seul

ang

den

gan

ku

reta

seta

jam

.

-t5

?:5

ri..

.-

Stan

dar

sRda

yaaa

n9A

fSs

10

1

**

>+

3j -

MC

G>

10

»«

J/rr

s4

•L*

jr»

nk

nC

*t*

UkA

*—>'S

en

p^

og

i—tr

td

an

h--

-»o

-*/i

acln

cn

^o

nO

^w

^a

nka

da

r*

**

**

S-ti

HC

G

rt*

Ja

UK

**

aH

CO

fkfe

*m

an

ir*

*fc

an

rr>

rO

«*

M

•K

trxj

-uV

r»gy

UiJ

R*

**

orw

x^i

£*m

mT

im*\

Jmm

T<

da

ng

an

•ucO

on

-ko

nrin

naoj

dwtg

wih

asal

Mn

afs

ub

un

*b

«t»

HC

G

...-,,.

.._$M

te£,

$¥*»

.J&

ud»G

•Moa

tfUta

wda

nitt

opit

amfa

ahan

\5ten

dh:'j

Ptta

y^na

H9^

e£s

10

2

Page 137: Program Studi Farmasi pada Fakultas Matematika dan Ilmu

&UIVUyiJ bMfoilY '-UK^tUtH ?i£.L W^.Jin. KM. Ahi>v.w'; «><:«gilaci M<,. 2o v,:a,y-;.

': '• :. . • !••

larram 1425 117 9 Maret 2004 M

: S5~<i /E.IV7PI.24.2/III/04

: Ijin Penelitian.

i Ylh :

Fakultas MI PA UIIurang Km 14karta

mu'alaikum \vr \vb.

erhatikan sural Saudara Nomor W/Dek/20/Bag. AAS/I 1/2004 urn^-M 16 l\-hn.i,.i ?f)04!, permohonan Ijin Penelitian bagi maha.siswa.

: Erna Firriyani: 99613308

Penelitian :« Pola Pengobatan Kelainan Pada kehamilan Di Instalasi Rawat InapRumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta lahun 2003 "

na ini kami sampaikan bahwa pada prinsipnya kami dapat mengabulkan pennohonanJt dengan ketentuan :

Sebelum melaksanakan Penelitian kepada yang beisa.igkulan dimiiilu unluk menuhudapka.Instalasi Diklat (lima Risdiana.S.Si,Apt).Bersedia memberikan biaya administrasi sebesar Rp.75.000.-(Tujuh Puluh Lima RibuRupiah) dan diselesaikan sebelum penelitian.Bersedia mentaati peraturan yang berlaku di RSU PKU Muh Yk.Bersedia n.engganli ba.ang/alni yang dirusakkai. selama mciijalankan pcucliliaiiSetelah selesai sanggup untuk menyeralikaii hasilnya kepada RSU PKU Muh YkMenycrahkan pasfoto 3x4 sebanyak 2lembar untuk tanda pengenal.

;ian untuk menjadikaji maklum.*'» v *• '•. •.',; t

ilamu'alaikum wr wb ; ; •' >f;'f

Dir.Penunjang Medis RSU PKU Muh Yk..Dir Umum danKeuangan RSU PKU Muh YkInstalasi Diklat RSU PKU Muh Yk.(hma Risdiana,S.Si,Apt)Sie Perbendaharaan RSU PKU Muh Yk/ Supriyanto»elili yang bcrsangkutan (Tlrna Fitriyani).