program studi d iv kebidanan fakultas …/hubungan... · telah di pertahankan dihadapan tim penguji...

53
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DISMENOREA DENGAN CARA MENGATASI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI KELAS 1 SMA N 1 NGEMPLAK BOYOLALI KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan ANITA DEWI LIESKUSUMASTUTI R1108002 PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Upload: lynhi

Post on 03-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DISMENOREA

DENGAN CARA MENGATASI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI

KELAS 1 SMA N 1 NGEMPLAK BOYOLALI

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

ANITA DEWI LIESKUSUMASTUTI

R1108002

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah dengan judul :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DISMENOREA

DENGAN CARA MENGATASI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI

KELAS I SMA N I NGEMPLAK BOYOLALI

Nama Peneliti : Anita Dewi Lieskusumastuti

NIM : R1108002

Telah dipertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah Program Studi

DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada Tanggal :

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Eriana Melinawati, dr,Sp.OG(K) Sri Anggarini P, S.SiT

NIP. 140 355 217

Penguji, Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah

H.Tri Budi Wiryanto,dr,Sp.OG(K) Mochammad Arief Tq., dr, M.S., PHK

NIP. 140 105 421 NIP. 130 817 795

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIV Kebidanan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

H. Tri Budi Wiryanto,dr,Sp.OG(K)

NIP. 140 105 421

Page 3: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

iii

HALAMAN VALIDASI

Karya Tulis Ilmiah dengan judul :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DISMENOREA

DENGAN CARA MENGATASI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI

KELAS I SMA N I NGEMPLAK BOYOLALI

Nama Peneliti : Anita Dewi Lieskusumastuti

NIM : R1108002

Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan dihadapan tim penguji Karya Tulis

Ilmiah Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Pada Tanggal :

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Eriana Melinawati, dr, Sp.OG (K) Sri Anggarini P, S.SiT

NIP. 140 355 217

Mengetahui,

Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah,

Mochammad Arief Tq., dr, M.S., PHK

NIP. 130 817 795

Page 4: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

iv

ABSTRAK

Anita Dewi Lieskusumastuti, R1108002, Hubungan Tingkat Pengetahuan

Tentang Dismenorea Dengan Cara Mengatasi Dismenorea Pada Remaja

Putri Kelas I SMA N I Ngemplak Boyolali

Latar Belakang: Salah satu gangguan menstruasi adalah dismenorea. Tidak

semua remaja putri memiliki pengetahuan yang cukup tentang gangguan

menstruasi khususnya dismenorea dan cara mengatasinya juga berbeda-beda pada

tiap individu. Di Indonesia angkanya diperkirakan 55% perempuan usia produktif

yang tersiksa oleh nyeri haid selama haid

Tujuan Penelitian: penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat

pengetahuan tentang dismenorea dengan cara mengatasi dismenorea pada remaja

putri kelas I SMA N I Ngemplak Boyolali.

Metode Penelitian: Penelitian menggunakan desain observasional analitik

dengan rancangan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan cluster

random sampling dengan jumlah sampel 106 siswi. Analisa data menggunakan uji

statistik Chi Square.

Hasil Penelitian: Sebagian besar responden dengan pengetahuan yang tinggi

tentang dismenorea, yaitu 94 siswi (88.7%) dan kebanyakan siswi sudah bisa

mengatasi dismenorea, yaitu 90 siswi (84.9%).

Kesimpulan: Hasil uji statistik dimana nilai 841,3χ 37,892hitungχ 2

tabel

2

dan p = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima disimpulkan ada hubungan

yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang dismenorea dengan cara

mengatasi dismenorea.

Kata kunci: Pengetahuan, Remaja, Dismenorea, Cara Mengatasi Dismenorea

Page 5: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan segala anugerah-Nya sehingga Karya Tulis Ilmiah dengan judul

“Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Dismenorea Dengan Cara Mengatasi

Dismenorea Pada Remaja Putri Kelas I SMA N I Ngemplak Boyolali” selesai

tepat pada waktunya.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai tugas akhir mahasiswa Program

Studi DIV Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa banyak pihak yang

membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu, yang semuanya memberi semangat, menambah

pengetahuan, pemahaman dan kemampuan penulis yang sangat berarti bagi

terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karenanya, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr, dr, Much. Syamsulhadi, Sp.KJ. (K), Rektor Universitas Sebelas

Maret Surakarta

2. H. Tri Budi Wiryanto, dr, Sp.OG (K), selaku Penguji dan Ketua Program

Studi DIV Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta

3. Mochammad Arief Tq, dr., M.S, PHK, Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah

4. Eriana Melinawati, dr, Sp.OG (K), Pembimbing Utama yang dengan sabar,

bersedia meluangkan waktu ditengah kesibukan beliau untuk memberikan

bimbingan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.

Page 6: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

vi

5. Sri Anggarini P, S.SiT, Pembimbing Pendamping yang banyak memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Kepala sekolah SMA N I Ngemplak Boyolali, guru-guru dan stafnya yang

telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian serta siswi kelas I yang

telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

7. Bapak dan ibu, Yoga, Abit, Dwi S.Winarko, SE serta seluruh keluarga yang

selalu memberikan doa dan dukungannya.

8. Rekan-rekan angkatan 2008 Prodi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

sempurna, maka dari itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat peneliti

harapkan demi perbaikan penelitian ini. Semoga dengan tersusunnya Karya Tulis

Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Amin.

Surakarta, Agustus 2009

Penulis

Page 7: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

HALAMAN VALIDASI ............................................................................... iii

ABSTRAK .................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3

1. Tujuan Umum ………………………………………….. 3

2. Tujuan Khusus …………………………………………. 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 3

1. Manfaat Teoritis ………………………………………… 3

2. Manfaat Aplikatif ………………………………………. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ........................................................................ 4

1. Pengetahuan ……………………………………………. 4

Page 8: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

viii

a. Pengertian …………………………………………… 4

b. Tingkatan Pengetahuan ……………………………… 5

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ….. 6

d. Proses Adopsi Perilaku Dalam Ilmu Pengetahuan …. 7

2. Remaja Putri ……………………………………………. 9

a. Pengertian …………………………………………… 9

b. Perubahan Fisik Remaja Putri ..................................... 9

3. Dismenorea ...................................................................... 10

a. Pengertian Dismenorea .............................................. 10

b. Gejala dan Keluhan Dismenorea ................................. 10

c. Faktor-Faktor Etiologi Dismenorea ................... ........ 11

4. Cara Mengatasi Dismenorea ............................................ 11

a. Relaksasi .................................................................... . 11

b. Alternatif Pengobatan ................................................. 12

c. Pengobatan .................................................................. 12

B. Kerangka Konsep .................................................................... 13

C. Hipotesis .................................................................................. 14

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ..................................................................... 15

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 15

C. Populasi dan Sampel ................................................................ 15

1. Populasi ………………………………………………… 15

2. Sampel ............................................................................. 16

Page 9: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

ix

3. Teknik Pengambilan Sampel ........................................... 17

D. Definisi Operasional ................................................................ 18

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 19

F. Validitas Dan Reliabilitas Data ............................................... 19

G. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data ........................... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Data Karakteristik Responden .................................................. 28

B. Data Variabel Tingkat Pengetahuan Tentang Dismenorea ...... . 30

C. Data Variabel Cara Mengatasi Dismenorea .............................. 31

D. Hasil Analisa Data Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang

Dismenorea Dengan Cara Mengatasi Dismenorea ................... 32

BAB V PEMBAHASAN ............................................................................ 34

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................... 38

B. Saran ......................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Pengantar Penelitian

Lampiran 2. Surat Pengantar Responden

Lampiran 3. Surat Persetujuan Responden

Lampiran 4. Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang

Dismenorea Dan Cara Mengatasi Dismenorea Pada Remaja Putri

Lampiran 5. Lembar Kuesioner Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang

Dismenorea Dan Cara Mengatasi Dismenorea Pada Remaja Putri

Lampiran 6. Jadwal Penelitian

Lampiran 7. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 8. Data Penelitian

Page 11: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Umur pada Siswi Kelas I SMA Negeri I Ngemplak Boyolali

Pada Bulan Juli 2009

Tabel 4.2 Distribusi Belum atau Sudah Mendapatkan Informasi tentang

Dismenorea pada Siswi Kelas I SMA Negeri I Ngemplak Boyolali

Pada Bulan Juli 2009

Tabel 4.3 Distribusi Sumber Informasi tentang Dismenorea pada Siswi Kelas I

SMA Negeri I Ngemplak Boyolali Pada Bulan Juli 2009

Tabel 4.4 Distribusi Umur Menarche pada Siswi Kelas I SMA Negeri I

Ngemplak Boyolali Pada Bulan Juli 2009

Tabel 4.5 Distribusi Tingkat Pengetahuan tentang Dismenorea pada Siswi Kelas

I SMA Negeri I Ngemplak Boyolali Pada Bulan Juli 2009

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Perilaku Penanganan

Disminorea Dismenorea pada Siswi Kelas I SMA Negeri I Ngemplak

Boyolali Pada Bulan Juli 2009

Tabel 4.7. Cross Tabulation Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Dismenorea

dengan Cara Mengatasi Dismenorea

Page 12: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konsep Penelitian

Page 13: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada saat menstruasi sering muncul keluhan, khususnya pada wanita

usia muda produktif. Keluhan ini tidak merupakan masalah kesehatan

reproduksi saja, tetapi dapat juga mengganggu produktivitas wanita sehari-

hari. Gangguan menstruasi yang sering dialami wanita salah satunya yaitu

dismenorea atau nyeri haid (Kasdu, 2005).

Pesatnya ilmu pengetahuan yang berkembang dan keterbukaan

informasi, nyeri haid mulai banyak dibahas. Banyak ahli yang telah

menyumbangkan pikiran dan temuannya untuk mengatasi nyeri haid.

Awalnya wanita yang menderita nyeri haid hanya bisa menyembunyikan rasa

sakitnya tanpa mengetahui apa yang harus dilakukannya dan ke mana ia harus

mengadu. Keadaan itu diperburuk oleh orang di sekitar mereka yang

menganggap bahwa nyeri haid adalah rasa sakit yang wajar dan terlalu

dibesar-besarkan juga dibuat-buat oleh wanita bahkan beberapa orang

menganggap bahwa wanita yang menderita nyeri haid hanyalah wanita yang

mencari perhatian atau kurang diperhatikan. Anggapan seperti ini sudah

mulai hilang setelah diketahui bahwa nyeri haid adalah kondisi medis yang

nyata diderita wanita dan tidak hanya dianggap sebagai penyakit psikosomatis

saja. Banyak metode yang telah dikembangkan oleh ahli dibidangnya yang

bertujuan untuk mengatasi nyeri haid (Arifin, 2009).

Page 14: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

2

Angka kejadian nyeri haid di dunia sangat besar, rata-rata lebih dari

50% perempuan di setiap negara mengalami nyeri haid. Di Amerika angka

prosentasenya sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%. Sementara di Indonesia

angkanya diperkirakan 55% perempuan usia produktif yang tersiksa oleh

nyeri haid selama haid (Anonim, 2008).

Dismenorea memang tidak selalu berhubungan dengan terganggunya

organ reproduksi dan sifatnya sangat individual. Karena sebab yang

bermacam-macam dan sifatnya berbeda-beda maka terapinya berbeda-beda,

jika tidak ditemukan kelainan organ reproduksi maka seringkali di terapi

secara simptomatis. Tetapi keadaan ini tetap membutuhkan perhatian kita

untuk melakukan pemeriksaan organ reproduksi (Kasdu, 2005). Tidak semua

remaja putri memiliki pengetahuan yang cukup tentang gangguan menstruasi

khususnya dismenorea dan cara mengatasinya juga berbeda-beda pada tiap

individu. Karena kurangnya pengetahuan serta informasi yang dimiliki oleh

sebagian besar perempuan tentang gangguan haid dalam masa reproduksi,

maka penulis tertarik untuk meneliti hubungan tingkat pengetahuan

dismenorea dengan cara mengatasi dismenorea pada remaja putri.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah yang

dapat peneliti susun yaitu “Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan

dismenorea dengan cara mengatasinya pada remaja putri”.

Page 15: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

3

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dismenorea

dengan cara mengatasi dismenorea pada remaja putri.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan tentang dismenorea pada remaja

putri.

b. Mengetahui cara mengatasi dismenorea pada remaja putri.

D. MANFAAT

1. Manfaat Teoretis

Pengetahuan ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

tenaga kesehatan mengenai tingkat pengetahuan dismenorea pada remaja

putri dan cara mengatasinya serta memberikan pengetahuan dan masukan

bagi keluarga dan masyarakat agar dapat menjelaskan pada remaja putri

mengenai dismenorea dan cara mengatasinya.

2. Manfaat Aplikatif

Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi remaja putri untuk

memperoleh pengetahuan tentang dismenorea dan cara mengatasinya. Dan

dapat dijadikan dasar dalam program penyuluhan kesehatan di tingkat

sekolah menengah atas.

Page 16: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah

orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yang terdiri darai

indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian

di peroleh melalui penglihatan dan pendengaran. Pengetahuan

merupakan dominan yang sangat penting dalam terbentuknya tindakan

seseorang (Notoatmodjo, 2007). Sumber informasi dapat menstimulus

seseorang, sumber informasi dapat diperoleh dari media cetak (surat

kabar, leaflet, poster), media elektronik (televisi, radio, video),

keluarga dan sumber informasi lainnya (Sariyati, 2006). Notoatmodjo

(2007) bahwa setelah seseorang memperoleh pengetahuan dari

berbagai sumber informasi maka akan menimbulkan sikap dan untuk

mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan

faktor pendukung yaitu berupa dukungan (support) dari pihak orang

tua. Selanjutnya dengan pengetahuan itu akan menimbulkan kesadaran

mereka dan akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku sesuai

dengan pengetahuan yang dimilikinya itu.

Page 17: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

5

b. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2007), tingkat pengetahuan dibagi

atas 6 tingkatan domain kognitif yaitu :

1) Tahu ( know )

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di

pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik

dari seluruh bahan yang di pelajari atau di terima. Oleh sebab itu,

"Tahu" adalah tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Kata

kerja untuk mengukur antara lain menyebut, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami ( Comprehention )

Memahami di artikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang obyek yang di ketahui, dan dapat

mengintrepetasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan obyek yang di

pelajari.

3) Aplikasi ( Aplication)

Aplikasi di artikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi riil ( sebenarnya),

aplikasi disini dapat di artikan dalam konteks atau situasi lain.

4) Analisis ( Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu

Page 18: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

6

struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama

lain. Kemampuan analisis ini dapat di lihat dari penggunaaan kata-

kata kerja dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan,

mengelompokkan dan sebagainya.

5) Sintesis ( Synthesis )

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru atau kemampuan untuk menyusun

formulasi yang baru dan formulasi-formulasi yang ada. Misalnya

dalam menyusun, merencanakan, menyesuaikan suatu teori yang

sudah ada.

6) Evaluasi ( Evaluation )

Evaluasi dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian ini

di dasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan criteria yang sudah ada.

c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan, adalah:

1) Tingkat pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga

terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Pendidikan di

golongkan sebagai berikut:

a) Tamat SD

b) Tamat SLTP

Page 19: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

7

c) Tamat SLTA

d) Tamat Perguruan Tinggi

2) Pengalaman

Sesuatu yang pernah di alami seseorang akan menambah

pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bersifat

informal.

3) Informasi

Informasi yang di peroleh melalui kenyataan ( melihat dan

mendengar sendiri), serta melalui surat kabar, radio, TV dapat

menambah pengetahuan agar lebih luas.

4) Budaya

Budaya yang ada dalam masyarakat dan kondisi politik juga

mempengaruhi terhadap tingkat pengetahuan seseorang

5) Pekerjaan

Pekerjaan berhubungan dengan sosial ekonomi seseorang. Semakin

tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang akan menambah tingkat

pengetahuan.

d. Proses Adopsi Perilaku Dalam Ilmu Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), Dari pengalaman dan penelitian

terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih

langgeng (long lasting) daripada perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa

sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam

diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni:

1) Awarrenness (Kesadaran).

Page 20: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

8

Yakin orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus

(objek) terlebih dahulu.

2) Interest (Merasa tertarik).

Yakni orang mulai tertarik kepada stimulus.

3) Evaluation (Menimbang-nimbang).

Menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi

dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

4) Trial (Mencoba).

Orang telah mulai mencoba perilaku baru.

5) Adaption (Adaptasi).

Subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran, dan sikap terhadap stimulus.

Menurut Skiner (Notoatmodjo,2007:133) seorang ahli

perilaku, merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi

seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Perilaku adalah

reaksi terhadap stimulus yang dapat bersifat sederhana atau kompleks,

yaitu bahwa satu stimulus dapat menimbulkan lebih dari satu respons

yang berbeda dan beberapa stimulus yang berbeda dapat saja

menimbulkan satu respons yang sama (Azwar,2008:9-10). Menurut

Notoatmodjo (2007:133) perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas

manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat

diamati oleh pihak luar.

Page 21: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

9

2. Remaja Putri

a. Pengertian Remaja Putri

Pada tahun 1974, WHO memberikan definisi tentang remaja

yang lebih konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan tiga

kriteria, yaitu biologis, psikologis, sosial dan ekonomi. Maka secara

lengkap definisi tersebut berbunyi sebagai berikut (Sarwono, 2007):

1) Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-

tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan

seksual;

2) Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi

dari kanak-kanak menjadi dewasa;

3) Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh

kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.

Remaja dalam arti adolescence (Inggris) berasal dari kata latin

adolescere yang artinya tumbuh ke arah kematangan fisik serta sosial-

psikologis (Sarwono, 2007).

Remaja putri adalah wanita yang berusia 13 sampai 17 tahun

serta ditandai dengan perkembangan spiritual dan badaniah (Soekanto,

2004).

b. Perubahan Fisik Remaja Putri

Menurut Muss urutan perubahan-perubahan fisik pada remaja

putri adalah sebagai berikut (Sunarto dkk, 2006) :

1) Pertumbuhan tulang-tulang.

Page 22: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

10

2) Pertumbuhan payudara yang membesar.

3) Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan.

4) Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap

tahunnya.

5) Menstruasi atau haid.

6) Tumbuh bulu-bulu ketiak.

3. Dismenorea

a. Pengertian Dismenorea

Dismenorea berasal dari “dys” dan ”menorea”. Dys atau dis

adalah awalan yang berarti buruk, salah dan tidak baik. Menorea atau

mens atau mensis adalah pelepasan lapisan uterus yang berlangsung

setiap bulan berupa darah atau jaringan dan sering disebut dengan haid

atau menstruasi (Ramali, 2003). Dismenorea adalah rasa nyeri saat

menstruasi (Manuaba, 1999). Usia remaja yaitu sekitar 2-3 tahun

setelah mengalami menstruasi pertama lebih sering mengalami nyeri

haid atau dismenorea (Kasdu, 2005). Haid pertama (menarche) pada

anak gadis terjadi pada umur 10 sampai 16 tahun (Knight, 2004).

Menstruasi pertama pada remaja putri sering terjadi pada usia 12 tahun

dan 13 tahun (Octaria, 2009).

b. Gejala dan Keluhan Dismenorea

Menurut Yatim (2001) gejala dan keluhan dismenorea antara

lain adalah mual dan muntah-muntah, rasa letih, sakit daerah bawah

Page 23: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

11

pinggang dan perut bagian bawah sampai ke paha, perasaan cemas dan

tegang, kepala pusing, dan diare.

c. Faktor-Faktor Etiologi Dismenorea.

Penyebab dismenorea bermacam-macam yaitu dari

meningkatnya hormon prostaglandin sampai dengan perubahan

hormonal ketika mulai haid dimana terjadi peningkatan hormon

progesterone serta faktor kejiwaan juga merupakan faktor yang

memegang peranan penyebab dismenorea (Yatim, 2001). Pada gadis

yang emosional dan tidak stabil apalagi jika mereka tidak mendapat

penerangan yang baik tentang proses haid maka akan mudah timbul

dismenorea dan sensitif terhadap nyeri. Penyebab dismenorea

bermacam-macam, namun sampai saat ini belum ditemukan etiologi

yang pasti jika tidak ditemukan kelainan anatomis organ reproduksi.

Misalnya dismenorea sering dikaitkan dengan endometriosis, namun

terkadang tidak ada hubungannya sama sekali dengan endometriosis

(Wiknjosastro, 2005).

4. Cara Mengatasi Dismenorea

a. Relaksasi

Stress timbul bila kita merasa dalam keadaan tegang dan tidak

nyaman. Akan tetapi jika kita relaks maka kita menempatkan tubuh

pada posisi yang sebaliknya. Tidur dan istirahat yang cukup serta

olahraga yang teratur dapat mengurangi stres. Mendengarkan musik,

Page 24: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

12

dan menonton televisi juga dapat menolong. Sehingga dengan

relaksasi membuat kita bebas dari nyeri haid (Arifin, 2009).

b. Alternatif Pengobatan

1) Suhu hangat

Menggunakan bantal penghangat, kompres handuk hangat,

atau botol berisi air hangat di perut dan punggung bagian bawah,

serta minum-minuman yang hangat dan mandi air hangat juga

dapat membantu mengatasi dismenorea (Arifin, 2009).

2) Aroma terapi dan pemijatan

Aroma terapi dan pemijatan juga dapat mengurangi rasa sakit

dan tidak nyaman pada saat haid (Kelly, 2007). Pijatan yang ringan

dapat menurunkan kekejangan otot, meningkatkan sirkulasi, dan

menurunkan nyeri (Baughman, 2000).

c. Obat-obatan

Penggunaan obat analgesik dapat digunakan sebagai terapi

simptomatik dan dapat ditemukan di pasaran (Wiknjosastro, 2005).

Selain itu terapi hormonal dan terapi obat nonsteroid antiprostaglandin

dapat diberikan dengan resep dokter dan dibawah pengawasan dokter

Bila ditemukan kelainan anatomis maka harus diberikan pengobatan

dan dilakukan tindakan yang sesuai penyakitnya oleh dokter ahli

(Wiknjosastro, 2005).

Page 25: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

13

B. KERANGKA KONSEP

Dalam mengatasi dismenorea pada remja putri tergantung dari

seberapa pengetahuan dari remaja putri itu sendiri. Dengan pengetahuan dari

remaja putri maka akan menimbulkan sikap dan kemudian apabila remaja

putri mengalami dismenorea maka akan melakukan sesuatu untuk menangani

dismenorea yang sedang dialaminya itu. Tingkat pengetahuan, sikap dan

perilaku remaja putri dalam caranya mengatasi dismenorea dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu pendidikan, pengalaman, informasi, budaya.

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak Diteliti

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konsep Penelitian

Tingkat Pengetahuan

Remaja Putri Tentang

Dismenorea

Cara Mengatasi

Dismenorea Pada

Remaja Putri

Sikap

Faktor yang mempengaruhi

tingkat pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Pengalaman

3. Informasi

4. Budaya

Page 26: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

14

C. HIPOTESIS

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada hubungan antara tingkat

pengetahuan remaja putri tentang dismenorea dengan cara mengatasi

dismenorea pada remaja putri”.

Page 27: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional

analitik, yaitu sebuah penelitian yang bertujuan untuk mencoba mencari

hubungan antar variabel dan analisanya untuk menentukan ada tidaknya

hubungan antar variabel sehingga perlu disusun hipotesisnya. Rancangan

observational analitik ini menggunakan jenis pendekatan cross sectional untuk

mempelajari hubungan tingkat pengetahuan tentang dismenorea dengan cara

mengatasi dismenorea pada remaja putri (Taufiqqurohman, 2003).

Rancangan cross sectional sering disebut penelitian transerval sebab

variable bebas dan variable tergantung diobservasi hanya sekali pada saat

yang sama (Taufiqurrohman, 2003).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA N I Ngemplak Boyolali dan waktu

pelaksanaan pada bulan 24 Juli 2009.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006).

Populasi dalam penelitian ini adalah:

a. Populasi target : semua remaja putri di SMA N I Ngemplak

Boyolali

Page 28: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

16

b. Populasi aktual : semua remaja putri kelas I di SMA N I Ngemplak

Boyolali

Jumlah populasinya adalah 145 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2006). Sampel penelitian ini adalah sebagian remaja putri kelas

I di SMA N I Ngemplak Boyolali. Dalam penelitian ini sampel yang

diambil harus memenuhi kriteria restriksi yaitu kriteria inklusi dan kriteria

eksklusi.

a. Kriteria inklusi

1) Remaja putri kelas I, yang berumur 13-17 tahun

2) Remaja putri yang sudah mendapat haid

3) Remaja putri yang bersedia menjadi responden

b. Kriteria eksklusi

1) Remaja putri yang tidak hadir

Besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Sampel

pada penelitian ini adalah sebagian remaja putri kelas I SMA N I

Ngemplak Boyolali dengan besar populasi < 1000, maka ditentukan

dengan rumus menurut Nursalam (2008):

2)(1 dN

Nn

Keterangan :

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

Page 29: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

17

d : Tingkat signifikansi ( d = 0,05 )

Dengan menggunakan rumus di atas, pada N = 145 didapat besar sampel

106 siswi.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah cluster random sampling karena dalam membicarakan masalah

persekolahan kita jumpai adanya kelas atau tingkat di masing-masing

tingkatan sekolah. Di dalam menentukan jenis cluster atau kelompok

harus dipertimbangkan dengan seksama apa ciri-ciri yang ada. Dimana

cara pengambilan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data

sangat luas (Sugiyono, 2007). Cluster dilakukan dengan cara melakukan

randomisasi dalam dua tahap yaitu randomisasi untuk menentukan sampel

daerah kemudian menentukan unit atau orang yang ada di wilayahnya atau

populasi cluster yang terpilih (Hidayat, 2007).

Kelompok remaja putri kelas I SMA N I Ngemplak terdiri dari

145 orang yang dikelompokkan menjadi 6 kelas. Bila jumlah populasi =

145 dengan taraf kesalahan 5% maka jumlah sampelnya = 106. karena

populasi berstrata maka sampelnya juga berstrata, dimana stratanya

ditentukan menurut kelas-kelasnya yang berjenis kelamin perempuan.

Dengan demikian masing-masing sampel untuk tiap kelas harus

proposional sesuai dengan populasi. Berdasarkan perhitungan jumlah

sampel dengan cara berikut untuk tiap kelas dimana jumlah remaja putri

dibagi jumlah populasi kemudian hasilnya dikalikan jumlah sampel,

Page 30: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

18

kemudian dari hasil perhitungan sampel tiap kelas tersebut dijumlahkan

maka akan diperoleh hasil sesuai dengan rumus besar estimasi sampel

(Sugiyono,2007).

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Tingkat pengetahuan merupakan kemampuan berpikir seseorang dari tahu

dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu

obyek tertentu. Tingkat pengetahuan tentang remaja putri tentang

dismenorea menggunakan skala nominal dengan menggunakan kuesioner

tertutup yang dikategorikan :

a. Tinggi = ≥ 56% jawaban benar

b. Rendah = ≤ 55% jawaban benar

2. Remaja putri adalah seorang wanita yang berusia 13 sampai 17 tahun yang

sudah mengalami kematangan secara fisik dimana salah satu tandanya

adalah ditandai dengan datangnya menstruasi.

3. Dismenorea adalah rasa nyeri pada saat menstruasi.

4. Cara mengatasi dismenorea adalah cara yang dilakukan oleh remaja putri

untuk mengatasi dismenorea baik dengan cara relaksasi, alternatif

pengobatan dan obat-obatan. Cara mengatasi dismenorea pada remaja

putri menggunakan skala nominal dengan menggunakan kuesioner

tertutup yang dikategorikan :

a. Bisa Mengatasi = ≥ 56% jawaban benar

b. Tidak Bisa Mengatasi = ≤ 55% jawaban benar

Page 31: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

19

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

dimana data ini diperoleh dengan cara pengumpulan data langsung dari

hasil jawaban oleh responden dengan mengisi lembar kuesioner tertutup

yang diberikan peneliti.

2. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang dilakukan dengan membagikan

kuesioner pada remaja putri kelas I SMA N I Ngemplak Boyolali, setelah

diisi kuesioner diserahkan kembali pada peneliti.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mendapatkan data yang

relevan dengan masalah yang diteliti yaitu menggunakan instrumen

pengumpulan data berupa kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang sudah

tersusun dengan baik dan matang, di mana responden tinggal memberikan

jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo,

2005).

Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan bentuk pertanyaan

tertutup (closed ended) yang mempunyai keuntungan mudah mengarahkan

jawaban responden dan juga mudah diolah (ditabulasi).

F. Validitas dan Reliabilitas Data

Sebelum kuesioner diberikan kepada responden, kuesioner diuji validitas

dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Uji coba dilakukan pada siswi kelas I di

Page 32: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

20

SMK Muhammadiyah Delanggu Klaten dimaksudkan untuk mendapatkan

instrumen yang benar-benar valid dan reliabel.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah:

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur. Instrument dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur (Notoatmodjo,

2005).

a. Uji Validitas Untuk Tingkat Pengetahuan Tentang Dismenorea

Uji validitas untuk mengukur tingkat pengetahuan tenatang

dismenorea pada remaja putri dalam penelitian ini menggunakan

teknik Korelasi Point Biserial bersifat dikotomi. Adapun untuk

pengujian tes digunakan teknik korelasi Point Biserial dikarenakan

datanya dikotomi (Azwar, 2007).

Uji validitas menggunakan teknik Korelasi Point Biserial dengan

bantuan program SPSS For Windows dengan rumus (Azwar, 2007):

p

p

S

MMr

x

xipbis

1

Keterangan :

pbisr

= koefisien korelasi point biserial.

Mi = mean skor x dari seluruh subyek yang mendapat angka 1

pada variabel dikotomi i

Mx = mean skor dari seluruh obyek

Page 33: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

21

Sx = deviasi standar skor x

p = proporsi subyek yang mendapat angka 1 pada variabel

dikotomi

1-p = skor pada variabel dikotomi

Tingkat hubungan dinyatakan sebagai koefisien-koefisien yang

dihitung berdasarkan dua kelompok nilai. Jika dua variabel sangat erat

hubungannya, maka koefisien korelasi mendekati +1,00 atau -1,00

hasil selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel validitas untuk

mengetahui apakah instrumen tersebut valid atau tidak (Azwar, 2007).

Dalam pemberian interpretasi bahwa valid atau tidak valid maka hasil

dari rpbi atau r hitung kemudian dikonsultasikan kepada tabel nilai “r”

product moment pada signifikansi 0,05. Item dinyatakan valid jika

nilai r dari hasil perhitungan ≥ rtabel pada taraf signifikansi 0,05

(Sudiyono, 2008).

Setelah 15 soal di lakukan uji validasi, di peroleh 2 soal yang

tidak valid, kemudian soal yang tidak valid di buang. Hasilnya soal

yang di gunakan adalah 13 item pertanyaan.

b. Uji Validitas Untuk Cara Mengatasi Dismenorea

Uji validitas untuk mengukur cara mengatasi dismenorea pada

remaja putri dalam penelitian ini dengan bantuan program SPSS For

Windows menggunakan teknik Product Moment karena data tipe skala

pengukuran yang digunakan adalah skala Likert (Sugiyono,2007).

Page 34: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

22

Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut (Sugiyono,2007) :

2222 )()(

).()(

yyNxxN

yxxyNr

Keterangan:

r : koefisien korelasi

x : pernyataan

y : skor total

xy : skor pernyataan

N : Jumlah sampel

Secara keseluruhan uji validitas didapat jika rhitung > rtabel maka,

item pertanyaan dinyatakan valid, dan jika rhitung < rtabel maka item

pertanyaan dikatakan tidak valid (Sugiyono,2007). Dari hasil

perhitungan validitas untuk 15 pertanyaan pada 30 responden

didapatkan hasil, yaitu semua item soal adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data. Untuk itu dilakukan uji reliabilitas. Uji ini digunakan untuk

mengetahui tingkat keandalan suatu instrumen, sehingga dapat diramalkan

apabila alat ukur yang digunakan berkali-kali akan memberikan hasil yang

hampir sama dalam waktu yang berbeda dan pada orang yang berbeda

(Saifuddin Azwar, 2007).

Page 35: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

23

a. Uji Reliabilitas Untuk Tingkat Pengetahuan Tentang Dismenorea

Rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen

dengan rumus Kruder Richardson-20 dengan bantuan program SPSS

For Windows (Saifuddin, 2007), sebagai berikut:

2

(1 )~ 20 1

1x

p pkKR

k S

Keterangan :

k = banyaknya item dalam tes

2

xS = varians skor tes

p = proporsi subjek yang mendapat angka 1 pada suatu item, yaitu

banyaknya subjek yang mendapat angka 1 dibagi oleh

banyaknya seluruh subjek yang menjawab item tersebut.

1-p = skor pada variabel dikotomi

Seluruh item pertanyaan yang dinyatakan valid, selanjutnya akan

dilakukan pengujian untuk menguji tingkat kepercayaan (reliabel).

Hasil perhitungan dengan KR-20 selanjutnya akan diujikan pada

rtabel dengan N jumlah item soal pada taraf kepercayaan 96% (0,05).

Jika dari perhitungan diperoleh nilai r (KR-20) ≥ rtabel maka dikatakan

reliabel dan sebaliknya jika rhitung<rtabel maka dikatakan tidak reliabel.

Hasil perhitungan validitas di mana didapatkan semua item

pertanyaan (13) semuanya valid kemudian akan diujikan tingkat

kepercayaanya dengan menggunakan rumus di atas didapatkan nilai r

KR-20 adalah 0.906 dari r hasil perhitungan akan diujikan ke r tabel

Page 36: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

24

pada N = 13 dimana nilainya 0.553, karena 0.906 ≥ 0.553 maka

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dapat dipercaya

atau reliabel.

b. Uji Reliabilitas Untuk Cara Mengatasi Dismenorea

Rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas dari perilaku

cara mengatasi dismenorea pada remaja putri menggunakan rumus

Alpha Croabach dengan bantuan program SPSS For Windows :

2

2

1)1(

t

i

iS

S

k

kr

Keterangan :

r1 = reliabilitas internal seluruh instrumen

k = jumlah item soal yang valid

2

iS = mean kuadrat kesalahan (standar deviasi)

2

tS = varian total

(Sugiyono,2007)

Dari hasil perhitungan validitas di mana didapatkan semua item

pertanyaan (15) semuanya valid kemudian akan diuji tingkat

kepercayaanya (reliabel) dengan rumus di atas didapatkan nilai ri (r

hitung) adalah 0.792. Jika nilai α > 0.600 maka dikatakan reliabel,

karena 0.792 > 0.600 maka disimpulkan item pertanyaan reliabel dan

dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

Page 37: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

25

G. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Data yang diperoleh diolah melalui:

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil

jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan

kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap.

Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau

tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap

tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam

pengolahan data selanjutnya.

Untuk tingkat pengetahuan remaja tentang dismenorea:

1) Untuk jawaban ya diberi skor 1

2) Untuk jawaban tidak diberi skor 0

Selanjutnya akan dikategorikan ke dalam bentuk:

1) Tinggi :bila jawaban benar prosentasenya ≥ 56%

2) Rendah: bila jawaban benar prosentasenya ≤ 55%

Untuk cara mengatasi dismenorea pada remaja putri digunakan

skala likert dengan kategori sebagai berikut:

1) Sangat setuju diberi skor 4

2) Setuju diberi skor 3

Page 38: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

26

3) Tidak setuju diberi skor 1

4) Sangat tidak setuju diberi skor 0

Selanjutnya akan dikategorikan ke dalam bentuk:

1) Bisa Mengatasi : bila jawaban benar prosentasenya ≥ 56%

2) Tidak Bisa Mengatasi : bila jawaban benar prosentasenya ≤ 55%

c. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban

kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan

kedalam tabel.

2. Analisis Data

Analisis data dalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk

yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data yang akan

dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Analisis Bivariat

Yaitu, analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2005). Dalam analisis

bivariat ini dengan bantuan program SPSS For Windows

menggunakan rumus Chi Square:

X2

= fh

fhfo 2)(

Keterangan :

X2 = Korelasi Chi Square

fo = Frekuensi yang diperoleh berdasarkan data

fh = Frekuensi yang diharapkan (Arikunto, 2006)

Page 39: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

27

Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Jika hasil X2 hitung <

X2

tabel maka Ho diterima, sedangkan jika X2 hitung > X

2 tabel maka

Ho ditolak.

Page 40: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 24 Juli 2009 dengan subjek siswi

kelas I SMA N 1 Ngemplak Kabupaten Boyolali untuk mengetahui hubungan

tingkat pengetahuan tentang dismenorea dengan cara mengatasi dismenorea.

Penelitian menggunakan desain observasional analitik dengan menggunakan

rancangan cross sectional dengan teknik sampling cluster random sampling

dengan kriteria inklusi yang sudah ditetapkan, dengan jumlah sampel 106

orang yang dijadikan sebagai subjek penelitian (responden).

1. Data Karakteristik Responden

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4.1 Distribusi Umur pada Siswi Kelas I SMA Negeri I

Ngemplak Boyolali Pada Bulan Juli 2009

No Umur Frekuensi Prosentase (%)

1 15 tahun 53 50,0

2 16 tahun 47 44,3

3 17 tahun 6 5,7

Total 106 100

Sumber: Data Primer bulan Juli 2009

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa umur

responden terbanyak adalah 15 tahun, yaitu 53 responden (50,0%),

yang lainnya berumur 16 tahun sebanyak 47 responden (44,3%), dan

berumur 17 tahun sebanyak 6 responden (5,7%).

Page 41: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

29

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Belum atau Sudah Mendapatkan

Informasi tentang Dismenorea

Tabel 4.2 Distribusi Belum atau Sudah Mendapatkan Informasi

tentang Dismenorea pada Siswi Kelas I SMA Negeri I

Ngemplak Boyolali Pada Bulan Juli 2009

No Infromasi Frekuensi Prosentase (%)

1 Sudah 100 94,3

2 Belum 6 5,7

Total 106 100

Sumber: Data Primer bulan Juli 2009

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa sebagian

besar responden sudah mendapatkan informasi tentang dismenorea,

yaitu sebanyak 100 responden (94,3%) dan 6 responden (5,7%)

lainnya sama sekali belum mendapatkan informasi tentang

dismenorea.

Sumber informasi diperoleh dari berbagai sumber, baik dari

orangtua, media (cetak dan elektronik), teman, guru, dan lain-lain.

Tabel 4.3 berikut ini menjelaskan distribusi sumber-sumber

informasi.

Tabel 4.3 Distribusi Sumber Informasi tentang Dismenorea pada

Siswi Kelas I SMA Negeri I Ngemplak Boyolali Pada

Bulan Juli 2009

No Sumber informasi Frekuensi Prosentase (%)

1 Media cetak 12 10,3

2 Media elektronik 5 4,3

3 Orangtua 50 43,1

4 Teman 25 21,6

5 Guru 20 17,2

6 Lain-lain 4 3,4

Total 116 100

Sumber: Data Primer bulan Juli 2009

Page 42: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

30

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas informasi tentang dismenorea

yang diperoleh responden sebagian besar diperoleh dari orang tua

(43,1%), kemudian diperoleh dari teman (21,6%), guru (17,2%),

media cetak (10,3%), media elektronik (4,3%), dan lain-lain (3,4%).

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Menarche

Tabel 4.4 Distribusi Umur Menarche pada Siswi Kelas I SMA

Negeri I Ngemplak Boyolali Pada Bulan Juli 2009

No Umur menarche Frekuensi Prosentase (%)

1 10 tahun 1 0,9

2 11 tahun 1 0,9

3 12 tahun 33 31,1

4 13 tahun 65 61,3

5 14 tahun 3 2,8

6 16 tahun 3 2,8

Total 106 100

Sumber: Data Primer bulan Juli 2009

Tabel 4.4 menunjukkan sebagian besar responden menarche pada

umur 13 tahun, yaitu 65 responden (61,3%) dan paling sedikit

menarche pada umur 10 dan 11 tahun, yaitu masing-masing 1

responden (0,9%).

2. Data Variabel Tingkat Pengetahuan Tentang Dismenorea.

Tabel 4.5 Distribusi Tingkat Pengetahuan tentang Dismenorea pada Siswi

Kelas I SMA Negeri I Ngemplak Boyolali Pada Bulan Juli

2009

No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)

1 Tinggi 94 88,7

2 Rendah 12 11,3

Total 106 100

Sumber: Data Primer bulan Juli 2009

Page 43: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

31

Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa responden mempunyai

pengetahuan yang tinggi tentang dismenorea yaitu, sebanyak 94 responden

(88,7%), dengan pengetahuan rendah sebanyak 12 responden (11,3%).

Jadi sebagian besar responden dalam penelitian ini mempunyai

pengetahuan tinggi tentang dismenorea.

3. Data Variabel Cara Mengatasi Dismenorea

Tabel 4.6 Distribusi Cara Mengatasi Dismenorea pada Siswi Kelas I

SMA Negeri I Ngemplak Boyolali Pada Bulan Juli 2009

No Cara Mengatasi

dismenorea

Frekuensi Prosentase (%)

1 Bisa mengatasi 90 84,9

2 Tidak bisa mengatasi 16 15,1

Total 106 100

Sumber: Data Primer bulan Juli 2009

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas menunjukkan 90 responden (84,9%)

bisa mengatasi dismenorea dan 16 responden (15,1%) tidak bisa mengatasi

dismenorea. Jadi sebagian besar responden dalam penelitian ini bisa

mengatasi dismenorea.

Page 44: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

32

4. Hasil Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Dismenorea

dengan Cara Mengatasi Dismenorea

Tabel 4.7. Cross Tabulation Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang

Dismenorea dengan Cara Mengatasi Dismenorea

Tingkat Pengetahuan

Dismenorea

Cara Mengatasi Dismenorea

Total Tidak bisa

mengatasi

Bisa

Mengatasi

Rendah

Count 9 3 12

% of Total 8.5% 2.8% 11.3%

Tinggi

Count 7 87 94

% of Total 6.6% 82.1% 88.7%

Total Count 16 90 106

% of Total 15.1% 84.9% 100.0%

Sumber : Data Yang Diolah

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian menggunakan

teknik bivariat dengan uji Chi-Square untuk mencari hubungan dan

menguji hipotesis dua variabel. Dalam penelitian ini menguji hubungan

antara tingkat pengetahuan tentang dismenorea dengan cara mengatasi

dismenorea pada remaja putri.

Uji statistik menggunakan Chi Square dengan bantuan program

SPSS 15.0 didapatkan hasil hitung2 = 37,892 dengan probabilitas (nilai

p) sebesar 0,000. Hasil perbandingan antara nilai Chi Square hitung

dengan Chi Square tabel pada df = (2-1) ( 2-1) = 3,841 menunjukkan

bahwa nilai Chi Square hitung lebih besar dari Chi Square tabel (37,892 >

3,841) atau dilihat dari nilai probabilitas menunjukkan bahwa nilai

probabilitas lebih kecil dari level of significant 5 % (0,000 < 0,05), berarti

Ho ditolak dan Ha diterima.

Page 45: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

33

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai 2 = 37,892 dan

2

0,05) (1 χ (tabel) = 3,841 serta p = 0,000. Karena dari hasil perhitungan

diperoleh nilai 2 > 2

0,05) (1 χ serta p < α maka disimpulkan bahwa ada

hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang dismenorea

dengan cara mengatasi dismenorea.

Page 46: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

34

BAB V

PEMBAHASAN

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui pancaindera manusia yaitu indra penglihatan, penciuman, rasa dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmojo, 2007). Tingkat pengetahuan seseorang sangat dipengaruhi oleh

banyak faktor yang saling berhubungan, antara lain pendidikan, pengalaman,

informasi, budaya, dan pekerjaan. Tingkat pendidikan sangat erat sekali

hubungannya dengan pengetahuan, semakin tinggi tingkat pendidikan semakin

tinggi pula tingkat pengetahuan seseorang.

Hasil penelitian pada Tabel 4.5 menunjukkan tingkat pengetahuan

responden tentang dismenorea paling banyak mempunyai tingkat pengetahun

yang tinggi, yaitu sebanyak 94 responden (88,7%), sedangkan yang mempunyai

tingkat pengetahuan rendah, yaitu sebanyak 12 responden (11,3%). Tingkat

pengetahuan remaja putri disini dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu

pengalaman, informasi dan budaya. Pengalaman dapat diperoleh dari diri sendiri

dan orang lain dimana merupakan sesuatu yang pernah di alami seseorang akan

menambah pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bersifat

informal. Informasi dapat di peroleh melalui kenyataan ( melihat dan mendengar

sendiri), serta melalui surat kabar, radio, TV dapat menambah pengetahuan agar

Page 47: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

35

lebih luas. Budaya yang ada dalam keluarga dan masyarakat juga dapat

mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.

Tingkat pengetahuan responden secara umum sudah baik, hasil ini

didukung dengan adanya informasi yang cukup mengenai dismenorea. Tabel 4.2

menunjukkan sebagian besar responden telah mendapatkan informasi tentang

dismenorea, 100 responden (94,3%) sudah mendapatkan informasi tentang

dismenorea. Sumber informasi diperoleh dari berbagai sumber, baik dari orangtua,

media (cetak dan elektronik), teman, guru, dan lain-lain. Tabel 4.3 berikut ini

menjelaskan distribusi sumber-sumber informasi, sebagian besar diperoleh dari

orang tua (43,1%) sehingga orang tua berperan dalam memberikan informasi

mengenai dismenorea dan bagaimana cara mengatasinya saat terjadi nyeri haid.

Karena melalui orang tua merupakan salah satu cara metode untuk penyebaran

komunikasi pada remaja putri. Seperti yang dikemukakan oleh Notoatmodjo

(2007) bahwa setelah seseorang memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber

informasi maka akan menimbulkan sikap dan untuk mewujudkan sikap menjadi

suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung yaitu berupa dukungan

(support) dari pihak orang tua. Selanjutnya dengan pengetahuan itu akan

menimbulkan kesadaran mereka dan akhirnya akan menyebabkan orang

berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya itu.

Di jaman era globalisasi ini semua hal dapat dibahas secara terbuka dan

tidak ada yang dianggap tabu lagi khususnya mengenai menstruasi dan

dismenorea. Oleh karena itu seharusnya instansi pendidikan lebih aktif dalam

berperan sebagai media penyampaian pesan atau informasi mengenai dismenorea

Page 48: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

36

pada remaja putri khususnya, apalagi dengan didukung oleh pesatnya ilmu

pengetahuan yang berkembang dan keterbukaan informasi. Sehingga para remaja

putri dapat memperoleh pengetahuan tentang dismenorea dari sekolahnya sendiri.

Menurut Skiner (dalam Notoatmodjo, 2007) seorang ahli perilaku,

merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap

stimulus atau rangsangan dari luar, dalam pengertian lain Azwar (2008)

mengatakan perilaku adalah reaksi terhadap stimulus yang dapat bersifat

sederhana atau kompleks, yaitu bahwa stimulus dapat menimbulkan lebih dari

satu respon atau sebaliknya. Tingkat pengetahuan yang baik akan mendorong

orang berperilaku baik karena sudah mempunyai kesadaran yang baik. Cara

mengatasi dismenorea adalah perilaku nyata sebagai respon terhadap nyeri yang

timbul saat haid.

Tabel 4.6 menunjukkan 90 responden (84,9%) bisa mengatasi dismenorea

dan 16 responden (15,1%) tidak bisa mengatasi dismenorea. Hasil penelitian ini

menunjukkan sebagian besar responden sudah bisa mengatasi masalah nyeri pada

saat haid. Tabel 4.7 menunjukkan hubungan tingkat pengetahuan tentang

dismenorea dengan cara mengatasi dismenorea. Dari tabel ini memperlihatkan

adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dengan cara mengatasi dismenorea,

hal ini sesuai dengan hipotesis dalam penelitian ini.. Dari 94 responden (88,8%)

dengan pengetahuan dismenorea yang tinggi, 87 responden (82,1%) bisa

mengatasi dismenorea dan hanya 7 responden (6,6%) yang tidak bisa mengatasi

dismenorea. Sedangkan dari 12 responden (11,3%) dengan pengetahuan

Page 49: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

37

dismenorea yang rendah, 9 responden (8,5%) tidak bisa mengatasi dismenorea

dan hanya 3 responden (2,8%) yang bisa mengatasi dismenorea.

Hasil ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2007), dari pengalaman dan

penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih

langgeng (long lasting) daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.

Artinya jika seseorang dengan pengetahuan yang baik akan mempunyai

kecenderungan berperilaku baik pula.

Page 50: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

38

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui hubungan

tingkat pengetahuan tentang dismenorea dengan cara mengatasi dismenorea

yang dilakukan di kelas I SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali pada bulan Juli

2009 dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi

tentang dismenorea, yaitu sebanyak 94 responden (88,7%).

2. Sebagian besar responden sudah bisa mengatasi masalah dismonerea, yaitu

sebanyak 90 responden (84,9%)

3. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang

disminorea dengan cara mengatasi dismenorea.

B. Saran

1. Bagi Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali

Setelah dilakukan penelitian ini maka saran lebih ditekankan atau

ditujukan pada pihak sekolah agar lebih pro aktif dalam memberikan

pendidikan kesehatan kepada remaja putri tentang kesehatan reproduksi

khususnya dismenorea dan cara mengatasinya.

38

Page 51: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

39

2. Bagi Keluarga dan Masyarakat

Keluarga khususnya orang tua dan masyarakat diharapkan

meningkatkan pengetahuannya dengan mencari informasi ke berbagai

media tentang kesehatan reproduksi khususnya masalah dismenorea agar

mampu menjelaskan pada remaja putri disekitarnya mengenai dismenorea

dan cara mengatasinya.

3. Bagi Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan khususnya bidan mampu bekerjasama dengan

dinas pendidikan dalam memberikan penyuluhan kesehatan kepada

masyarakat luas terutama remaja putri dalam hal kesehatan reproduksi.

4. Bagi Peneliti

Diharapkan penelitian selanjutnya dilakukan dalam sampel yang

lebih besar serta tingkat kesalahan (error sampling) yang lebih kecil,

sehingga hasilnya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya

remaja.

Page 52: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008.Herbal Alami Atasi Nyeri Haid. http:www.info-sehat.com/herbal-

alami-atasi-nyeri-haid.htm. 10 Januari 2009.

Arifin, Syamsul. 2009.Nyeri Haid. http:/www.ipin4.esmartstudent.com/haid.htm.

10 Januari 2009.

Arikunto, Suharsimi. 2006.PROSEDUR PENELITIAN Suatu Pendekatan Praktik

Ed. Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta. Hal : 168,170,178,195,196,290.

Kasdu, Dini. 2005.Solusi Problem Wanita Dewasa Cet. I. Jakarta : Puspa Swara.

Hal : 9-13.

Kelly, Tracey.2007.50 Rahasia Alami Meringankan Sindrom Pramenstruasi.

Jakarta : Erlangga. Hal : 38-51.

Knight, John. 2004.Wanita Ciptaan Ajaib. Bandung : Indonesia Publishing House.

Hal : 51.

Manuaba, Ida Bagus Gde.1999.Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta

: Arcan. Hal : 57.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta. Hal : 129, 133, 145, 146, 188.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007.Promosi Kesehatan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka

Cipta. Hal : 139-145, 189.

Nursalam. 2008.KONSEP DAN PENERAPAN METODOLOGI PENELITIAN

ILMU KEPERAWATAN, Edisi 2 Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen

Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Hal : 91 - 92.

Octaria, Sherly. 2009. Siklus Haid, Sindrom Pra Haid, Serta Gangguan Haid

Dalam Masa Reproduksi. http :

bidan2009.blogspot.com/2009/02/siklus-haid-sindrom-pra-haid-serta

gangguan haid.htm. 23 Maret 2009.

Saiffudin, Azwar. 2008. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar. Hal : 9-11.

Saiffudin, Azwar. 2007. Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Hal : 5, 19, 82.

Page 53: PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS …/Hubungan... · Telah di pertahankan dihadapan tim penguji Karya Tulis Ilmiah ... liki pengetahuan yang cukup ... pengarahan dalam proses

Sariyati, Susiana. 2006. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Menstruasi

Dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Menarche Pada remaja Putri

Di SLTP PGRI 13 Trucuk Klaten. Surkarta : Skripsi FK Kedokteran

UNS.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2007.Psikologi Remaja. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada. Hal : 8-9.

Soekanto, Soerjono.2004.Sosiologi Keluarga Tentang Ikhwal Keluarga, Remaja,

dan Anak. Jakarta : Rineka Cipta. Hal : 51.

Sudiyono, Anas.2008.Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. RajaGrafindo

Persada. Hal :184 – 190.

Sugiyono. 2007.Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sunarto dkk. 2006.Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta dan

Depdikbud. Hal : 79-80.

Taufiqqurohman, Muh. Arief. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran Dan

Kesehatan. Klaten : CSGF (The Community of Self Help Group Forum).

Hal : 68-71.

Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawiroharjo. Hal : 230-231.

Yatim, Faisal. 2001.Haid Tidak Wajar dan Menopause Ed.1. Jakarta : Pustaka

Populer Obor. Hal : 16-22.

Ramali, Ahmad. 2003. Kamus Kedokteran : Arti dan Keterangan Istilah. Jakarta :

Djambatan. Hal : 99 dan 215.