program studi akuntansi jurusan akuntansi fakultas ekonomi ... filememperoleh gelar sarjana ekonomi...

88
i ANALISIS KEMUNGKINAN PENERAPAN JIT (JUST IN TIME) PRODUKSI Studi Kasus pada PT. Iskandar Printing Textile SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati NIM : 012114211 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

Upload: phamkien

Post on 23-Jul-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

i

ANALISIS KEMUNGKINAN PENERAPANJIT (JUST IN TIME) PRODUKSI

Studi Kasus pada PT. Iskandar Printing Textile

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Asri NurhayatiNIM : 012114211

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA

2009

Page 2: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities
Page 3: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities
Page 4: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Kita tidak pernah diberi impian tanpa kemampuan untuk mewujudkannya( Ricard Back )

Bukan kebesaran yang menentukan menang atau kalah yang penting jadikanlahwajar apa adamu dan menjadi dewasa

( Douglas Malloch )

Kamu memperoleh kekuatan, pengalaman, kepercayaaan diri melalui setiappengalaman dimana kamu betul-betul berhenti untuk melihat ketakutan di

wajahmuKamu harus melakukan sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Ayah dan Bundaku tersayang

sebagai ungkapan rasa hormat dan

terimakasih

Suamiku tercinta atas dukungan

dan doanya

Anakku tersayang

Adikku tercinta

Page 5: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities
Page 6: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

vi

ABSTRAK

ANALISIS KEMUNGKINAN PENERAPAN JIT (JUST IN TIME) PRODUKSIStudi Kasus Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile

Asri NurhayatiNIM : 012114211

Universitas Sanata DharmaYogyakarta

2008

Tujuan penelitian ini:1) untuk mengetahui kemungkinan PT. Iskandar IndahPrinting Textile menggunakan system JIT (Just In Time) produksi. 2) Menganalisisseberapa besar manfaat ekonomi yang diperoleh PT. Iskandar Indah Printing Textilejika menerapkan sistem JIT (Just In Time) produksi.

Jenis penelitian adalah Studi Kasus. Data yang diperoleh dengan melakukanwawancara , observasi, dan dokumentasi. Tehnik analisis data yang dilakukan untukmenjawab permasalahan adalah: 1) Melihat gambaran umum perusahaan dinilai daripoin-poin JIT (Just In Time) produksi. 2) Dari gambaran umum perusahaan yangterjadi, lalu dibandingkan dengan JIT (Just In Time) produksi.

Hasil penelitian menunjukkan PT. Iskandar Indah Printing Textile belummemenuhi kriteria JIT (Just In Time) dalam proses produksinya. Hal itu dikarenakanperusahaan hanya memenuhi enam syarat dari sepuluh syarat sistem JIT. Berdasarkanperhitungan MCE yang diperoleh PT. Iskandar Indah Printing Textile tahun 2006menunjukkan bahwa masih terdapat aktivitas yang tidak bernilai tambah bagiperusahaan.

Page 7: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

vii

ABSTRACT

AN ANALYSIS ON POSSIBILITY OF JIT (JUST IN TIME)APPLICATION IN PRODUCTION

A Case Study at PT. Iskandar Indah Printing Textile

Asri NurhayatiNIM : 012114211

Sanata Dharma UniversityYogyakarta

2008

The purposes of this research were: 1) to know the possibility of PT. IskandarIndah Printing in applying JIT (Just In Time) system in its production; 2) to analyzehow much the economic benefit that can be obtained by Iskandar Indah TextilePrinting if it applies JIT (Just In Time) system in its production.

The type of this research was a case study. The data were acquired byinterview, observation, and documentation. The data analysis techniques performedfor answering the problems were : 1) observing the general description of thecompany that was assessed from points of production JIT (Just In Time), 2) from thegeneral description obtained, then it was compared to production JIT (Just In Time).

The Results of the research showed that PT. Iskandar Indah Printing Textilehad not fulfilled the criteria of JIT (Just In Time) in its production. It was because thatthe company only fulfilled six out of ten requirements of JIT system. Based on MCEestimation on PT. Iskandar Indah Printing Textile in 2006, there was productionactivities that had no added value for the company.

Page 8: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities
Page 9: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang

tak terhingga kepada:

a. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA. selaku Dekan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

b. Bapak Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si. Akt., QIA.selaku Pembimbing I yang

telah mendorong dan membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.

c. Bapak Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si. Akt., QIA. selaku Pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan dan koreksi yang diberikan sebagai masukan

bagi penulis.

d. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi yang telah memberikan ilmu yang berguna bagi

penulis selama masa studi di Universitas Sanata Dharma.

e. Bapak Suprapto selaku Kepala Bagian Unit Weaving PT. Iskandar Indah Printing

Textile yang telah memberikan data yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

Page 10: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

ix

f. Bapak Hosea Iskandar selaku pemilik PT. Iskandar Indah Printing Textile.

g. Bapak Bambang Setyawan selaku Direktur PT. Iskandar Indah Printing Textile.

h. Ibu Lilik Setyowati selaku Kepala Personalia PT. Iskandar Indah Printing Textile

yang telah membantu penulis mencarikan data-data yang diperlukan dalam

penulisan skripsi ini.

i. Bapak Agus Mulyo selaku QC bagian Weaving yang telah membantu penulis

dalam melakukan penelitian lapangan dan memotivasi penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

j. Keluargaku tercinta Bapak, Ibu, dan adikku Agung tercinta

k. Mas Andi tercinta yang selalu setia menyayangi dan mendampingi penulis selama

menyelesaikan skripsi ini.

l. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis yang tidak dapat disebutkan

satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini banyak kekurangannya, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Yogyakarta, 7 April 2008

Asri Nurhayati

Page 11: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN ……………………………………………….. v

ABSTRAK …………………………………………………………………… vi

ABSTRACT…………………………………………………………………….. vii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. viii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………. x

BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………… 2

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………. 3

D. Manfaat Penelitian ……………………………………………… 3

E. Sistematika Penulisan ………………………………………….. 4

BAB II. LANDASAN TEORI ………………………………………………. 6

A. Sistem Produksi ………………………………………………… 6

B. Manajemen Produksi …………………………………………… 6

C. Sistem Produksi JIT (Just in Time) …………………………….. 6

Page 12: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

xi

Halaman

BAB III. METODE PENELITIAN ………………………………………….. 23

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ………………………….. 27

A. Sejarah Perusahaan …………………………………………….. 27

B. Tujuan Perusahaan …………………………………………….. 30

C. Struktur Organisasi Perusahaan ……………………………….. 30

D. Aspek Produksi ………………………………………………… 38

BAB V. PEMBAHASAN …………………………………………………… 52

BAB VI. PENUTUP …………………………………………………………. 72

A. Kesimpulan …………………………………………………….. 72

B. Keterbatasan Penelitian ………………………………………… 73

C. Saran ……………………………………………………………. 73

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 75

Page 13: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Setiap perusahaan manufaktur dalam melaksanakan kegiatan produksi-

nya, selalu berusaha untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas yang

optimal. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini,

mendorong perusahaan semakin giat untuk memasuki persaingan global.

Penggunaan strategi yang tepat dalam bidang produksi dan penjualan dapat

meningkatkan dan mempertahankan posisi pasar untuk mencapai keunggulan

bersaing yang berkelanjutan dalam persaingan global.

Perkembangan teknologi transportasi, komunikasi, dan informasi yang

begitu pesat membuat siklus hidup produk yang relatif pendek. Konsumen

semakin kritis terhadap kualitas barang atau jasa yang mereka konsumsi.

Apabila perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan konsumen, maka dapat

dipastikan perusahaan akan mengalami kerugian di masa yang akan datang.

Hal ini disebabkan karena konsumen akan beralih ke perusahaan lain yang

dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan mereka. Dalam hal ini perusahaan

dapat menggunakan sistem tarikan permintaan untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan konsumen.

Sistem JIT (Just In Time) lebih menekankan pada pengurangan biaya-

biaya yang tidak bernilai tambah bagi perusahaan yang pada akhirnya

berdampak pada keinginan konsumen itu sendiri. Perusahaan baru berproduksi

1

Page 14: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

2

ketika ada permintaan dari konsumen sesuai dengan jumlah dan waktu

yang tepat sesuai pesanan baik secara langsung maupun tidak langsung,

sehingga barang yang tersisa tidak ada dan tidak memerlukan tempat

penyimpanan. Dengan demikian biaya-biaya yang tidak bernilai tambah

dapat dikurangi.

Sistem JIT (Just In Time) produksi juga tidak mengizinkan adanya

produk cacat karena tidak adanya persediaan (zero inventory), sehingga

pemborosan dapat dihilangkan melalui perbaikan kualitas dan penekanan

biaya produksi yang lebih rendah. Biaya-biaya yang tidak memberikan nilai

tambah bagi konsumen dihilangkan melalui usaha perbaikan yang

berkelanjuutan. Dengan hilangnya aktivitas yang tidak bernilai tambah

tersebut dapat menyebabkan harga jual untuk konsumen turun, sehingga

aktivitas produksi perusahaan benar-benar dirasakan dapat memberikan

manfaat bagi konsumen.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan

penelitian tentang kemungkinan JIT (Just In Time) diterapkan pada PT.

Iskandar Indah Printing Textile sesuai dengan kondisi yang ada pada

perusahaan. Oleh karena itu penulis mengambil topik “Analisis Kemungkinan

Penerapan JIT (Just In Time) Produksi” pada PT. Iskandar Indah Printing

Textile.

Page 15: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

3

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang dibahas melalui penulisan ini adalah:

1. Apakah mungkin PT. Iskandar Indah Printing Textile menerapkan sistem

JIT (Just In Time) produksi sesuai dengan kondisi yang ada pada

perusahaan tersebut.

2. Mengetahui seberapa besar manfaat ekonomi yang diperoleh PT. Iskandar

Indah Printing Textile jika menerapkan sistem JIT (Just In Time)

produksi.

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis kemungkinan penerapan JIT (Just In Time) produksi pada

PT. Iskandar Indah Printing Textile dengan melihat kondisi yang ada

pada perusahaan tersebut.

2. Menganalisis seberapa besar manfaat ekonomi yang diperoleh PT.

Iskandar Indah Printing Textile jika menerapkan sistem JIT (Just In Time)

produksi.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan

bagi perusahaan dalam mengambil keputusan dalam pengelolaan

persediaan bahan bakunya.

Page 16: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

4

2. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh penulis untuk menerapkan

teori-teori yang sudah diperoleh selama kuliah dalam keadaan yang

sebenarnya.

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah referensi karya

ilmiah di Perpustakaan Sanata Dharma Yogyakarta dan dapat digunakan

sebagai bahan referensi mahasiswa yang melakukan penelitian sejenis.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I. PENDAHULUAN

Menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II. LANDASAN TEORI

Menguraikan mengenai teori-teori yang bertkaitan dengan topik

penulisan skripsi yaitu mengenai sistem JIT (Just In Time) produksi

BAB III. METODE PENELITIAN

Menguraikan jenis dari penelitian, tempat dan waktu penelitian,

subjek dan objek penelitian, data yang diperlukan, tehnik

pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Menguraikan mengenai sejarah berdirinya perusahaan dan keadaan

perusahaan pada umumnya.

Page 17: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

5

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Menguraikan tentang pembahasan masalah dan analisis untuk

menentukan apakah PT. Iskandar Indah Printing Textile telah

menerapkan sistem JIT (Just In Time) dalam produksinya.

BAB VI. PENUTUP

Menguraikan kesimpulan dan saran-saran yang diusulkan kepada

manajemen.

Page 18: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. SISTEM PRODUKSI

Sistem merupakan gabungan dari beberapa unit atau elemen yang

saling menunjang untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan produksi merupakan

penciptaan dan penambahan faedah. Jadi sistem produksi merupakan gabungan

dari beberapa unit atau elemen yang melaksanakan proses produksi dalam

suatu perusahaan tertentu. Sistem produksi dalam perusahaan akan memerlukan

input yang kemudian diproses dalam sistem produksi menjadi output. Dengan

demikian antara input sistem produksi, sistem produksinya sendiri, serta output

dari sestem produksi yang ada dalam perusahaan tidak akan dapat dipisahkan

antara satu dengan yang lainnya.

B. MANAJEMEN PRODUKSI

Manajemen produksi adalah proses kegiatan untuk mengadakan

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, serta peng-

awasan dari produksi dan proses produksi (Ahyari, 1979: 11). Semua proses

produksi harus disertai dengan proses manajemen agar lebih teratur dan terarah

dalam pelaksanaannya, serta mendapat hasil yang lebih memuaskan.

C. SISTEM PRODUKSI JIT (JUST IN TIME)

Sistem produksi JIT (Just In Time) adalah sebuah sistem dimana suatu

organisasi membeli bahan baku dan bagian-bagian dan memproduksi komponen

6

Page 19: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

7

hanya ketika mereka diperlukan dalam proses produksi. Tujuan untuk tidak

mempunyai persediaan, karena mempunyai persediaan adalah suatu aktivitas yang

tidak bernilai tambah (Horngren, 1999: 145).

1. Sejarah JIT (Just In Time) Produksi

Pada tahun 1940-an, Toyota Kichira sadar akan lemahnya bisnis jika

hanya mengendalikan pada dana dan fasilitas yang diberikan pemerintah.

Menurutnya, jika perusahaan-perusahaan Jepang yang mampu mengimbangi

Amerika yang saat itu sangat berjaya di dunia internasional maka

perindustrian Jepang tidak akan mampu bertahan. Krisis minyak yang terjadi

pada tahun 1973 dan diikuti dengan resesi telah mempengaruhi pemerintah,

bisnis serta masyarakat di seluruh dunia. Tahun 1974, ekonomi Jepang jatuh

sampai pada tingkat pertumbuhan nol sehingga banyak perusahaan rugi.

Toyota Motor Company adalah satu-satunya perusahaan Jepang yang tidak

banyak terpengaruh dengan krisis ini. Meskipun laba yang diperoleh Toyota

menurun, pendapatan yang diperoleh selalu besar dari tahun ke tahun

dibandingkan perusahaan lain.

Kokohnya Toyota Motor dipengaruhi oleh sistem produksi yang

diterapkan pada perusahaan tersebut. Pada masa itulah, konsep JIT (Just

In Time) yang merupakan bagian dari sistem produksi Toyota, pertama

kali diperkenalkan pada dunia. Konsep ini timbul karena Ohra Taiichi,

pemrakarsa konsep JIT (Just In Time), merasa bahwa proses produksi

perusahaan Jepang sebelumnya dipenuhi dengan pemborosan-pemborosan

(Ohno, 1995: 1-2).

Page 20: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

8

2. Pengertian JIT (Just In Time)

Menurut Abdurahim (2000: 24), JIT (Just In Time) adalah filosofi

yang memusatkan pada aktivitas yang diperluas oleh segmen-segmen

internasional lainnya dalam suatu organisasi.

Menurut Morden (1993: 21):

“Just In Time Sebagai suatu metode untuk menyesuaikan diri terhadapperubahan akibat adanya gangguan dan perubahan permintaan denganmembuat semua proses, menghasilkan barang yang diperlukan dalamjumlah yang diperlukan”.

Sumayang (2003: 232) mengemukakan JIT (Just In Time) adalah

sebuah pendekatan yang berusaha mengurangi semua sumber pemborosan dan

segala hal yang tidak mempunyai nilai tambah bagi kegiatan produksi.

Menurut Tjahjono (1996: 314-322) JIT (Just In Time) mempunyai 4 (empat)

hal yang mendasari, yaitu:

a. Menghilangkan semua aktivitas yang tidak bernilai tambah bagi produk

atau jasa.

b. Komitmen yang tinggi terhadap kualitas.

c. Upaya perbaikan yang terus-menerus dalam meningkakan efisiensi

kegiatan.

d. Penekanan pada penyederhanaan dan peningkatan aktivitas-aktivitas

yang bernilai tambah.

3. Produksi JIT (Just In Time)

Produksi JIT (Just In Time) berarti memproduksi dan membeli

kuantitas yang sangat sedikit, pada saat yang tepat, untuk digunakan (Tunggal,

1993: 74).

Page 21: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

9

JIT (Just In Time) produksi didasarkan pada logika bahwa akan

memproduksi produk sampai ada permintaan untuk produksi tersebut. JIT

(Just In Time) produksi mengharuskan memproduksi secara tepat unit yang

dibutuhkan, dalam jumlah dan waktu sesuai kebutuhan.

JIT (Just In Time) produksi tidak membuat kelonggaran untuk

kemungkinan setiap bagian diharapkan tepat ketika diterima. Semua

mesin diharapkan tersedia ketika dibutuhkan untuk memproduksi bagian-

bagian. Setiap janji pengiriman diharapkan tepat waktu sesuai jadwal (Chase

dan Aquilance, 1992: 258-266).

4. Jenis-jenis JIT (Just In Time)

Secara umum, bidang fungsional yang banyak menerapkan sistem JIT

(Just In Time) adalah bidang pembelian dan produksi. Konsep dalam sistem

JIT pembelian adalah membeli barang dan jasa yang berkualitas baik, pada

sumber yang tepat dan pada waktu yang tepat. menurut Tunggal (1993: 69-

70), sistem JIT pembelian mengusulkan bahan yang dibeli dalam lot kecil

dengan pengiriman yang lebih sering. Sedangkan dalam perusahaan dengan

sistem JIT produksi, kegiatan produksi hanya akan dilakukan apabila ada

permintaan (pull system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu

yang diminta, pada saat diminta, dan hanya sebesar yang diminta (Tjiptono &

Diana, 1995: 292).

Page 22: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

10

5. Syarat-syarat JIT (Just In Time)

Menurut Tjiptono dan Diana (1995: 314-322) terdapat beberapa

persyaratan yang harus dipenuhi dalam penerapan JIT (Just In Time),

antara lain :

a. Organisasi Pabrik

Pabrik dengan sistem JIT (Just In Time) berusaha mengatur layout

berdasarkan produk. Semua proses yang diperlukan untuk membuat

produk tertentu diletakkan dalam satu lokasi. Oleh karena itu JIT

menggunakan sel kerja (work cell) dengan ukuran lot kecil serta

menggunakan kanban untuk produksi, maka tidak ada waktu untuk antri

sebelum diproses. Sebelum mengatur layout pabrik dalam sistem JIT,

proses yang diperlukan untuk suatu produk harus diketahui lebih dahulu.

b. Pelatihan/Tim/Ketrampilan

JIT memerlukan tambahan pelatihan yang lebih banyak dibanding

dengan sistem tradisional. Karyawan perlu diberi pelatihan mengenai

bagaimana menghadapi perubahan yang dilakukan dengan sistem

tradisional, bagaimana cara kerja JIT (Just In Time). Apa yang diharapkan

JIT (Just In Time), dan bagaimana akibat dari JIT (Just In Time). Pelatihan

secara mendalam mengenai kanban, perbaikan proses dan alat-alat statistik

seharusnya diberikan. Dalam JIT (Just In Time), karyawan dalam satu sel

bekerja sebagai satu tim, saling mendukung, memecahkan masalah, dan

memeriksa pekerjaan, dimana semua ini memerlukan pelatihan dan

kecakapan.

Page 23: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

11

c. Membentuk Aliran/Penyederhanaan

Lini produksi yang baru seharusnya dapat di setup sebagai

batu ujian untuk membentuk aliran dan memecahkan masalah awal.

Tetapi dalam kenyataannya hal ini bukanlah sesuatu yang mudah.

Kedisiplinan tinggi terhadap pelaksanaan prosedur yang diterapkan

oleh perusahaan merupakan hal yang sangat penting. Melalui suatu

percobaan, dilakukan dengan tujuan untuk memeriksa waktu

proses, mengukur waktu tunggu dan identifikasi kemacetan, serta

mensinkronkan para pekerja. Yang harus diperhatikan lagi dalam masa

percobaan itu adalah sebagus apa lini produksi menyesuaikan dengan

pekerjaan.

d. Kanban Pull System

Dalam penerapan di perusahaan JIT memiliki beberapa syarat

teknis yang harus dipenuhi untuk mencegah timbulnya kemacetan yang

sering kali timbul dalam proses produksi dalam suatu perusahaan. Kanban

merupakan sistem manajemen atau pengendalian perusahaan yang

memiliki aturan yang harus diperhatikan, yaitu :

1) Jangan mengirim produk rusak proses berikutnya

2) Proses berikutnya hanya mengambil apa yang dibutuhkan pada saat

dibutuhkan.

3) Memproduksi hanya sejumlah yang diambil oleh proses berikutnya.

4) Meratakan beban produksi.

Page 24: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

12

5) Mentaati instruksi kanban pada saat fine tuning, sehingga akan

mengoptimumkan perataan beban kerja.

6) Melakukan stabilisasi dan regionalisasi proses.

Menurut Tjiptono dan Diana (1995: 305) pada dasarnya sistem

kanban terdiri dari 3 (tiga) kartu, yaitu :

1) Kartu kanban untuk penarikan, menspesifikasi kuantitas yang harus

diambil suatu proses dari proses sebelumnya

2) Kartu kanban untuk produksi, menspesifikasi kuantitas yang harus

diproduksi proses yang mendahului.

3) Kartu kanban untuk supplier, untuk memberitahu supplier agar mereka

mengirimkan barang-barang yang diperlukan.

e. Visibilitas/Pengendalian Verbal

Visual scan yang cepat dapat memperlihatkan adanya kemacetan

atau kelebihan kapasitas. Setiap ada produksi berkualitas rendah, maka

harus segera diambil tindakan perbaikan. Dengan adanya visual scan,

maka dapat diketahui apakah proses produksi berjalan normal atau

ada masalah.

f. Eliminasi Kemacetan (bottleneck)

Untuk menghapus kemacetan, perlu diterapkan suatu pendekatan

yang melibatkan tim fungsi silang (cross functional team), yang terdiri

dari berbagai departemen seperti perekayasaan, manufaktur, dan

departemen lain yang relevan. Cara yang efektif untuk mengeliminasi

Page 25: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

13

kemacetan adalah menemukan terlebih dahulu penyebab kemacetan.

Setelah kesalahan ditemukan perbaiki kesalahan tersebut.

g. Ukuran Lot Kecil dan Pengurangan Waktu Set Up

Ukuran lot ideal dalam konsep JIT (Just In Time) adalah sekecil

mungkin. Melakukan set up yang tepat untuk memastikan bahwa alat dan

komponen yang telah tersedia, dan orang yang akan melakukan proses

akan hadir pada saat yang ditetapkan, maka akan menghemat waktu

hingga 50%. Mesin-mesin yang dipergunakan dapat dimodifikasi sehingga

dapat mempercepat waktu set up dan dapat mengurangi kesulitan yang

timbul (dengan mengurangi kebutuhan akan penyesuaian).

h. Total Productive Maintenance (TPM)

Total Productive Maintenance (TPM) merupakan suatu keharusan

dalam JIT (Just In Time), mesin-mesin diupgrade dan dimodifikasi terus

menerus agar dapat mengurangi batas toleransi. Mempercepat set up, dan

mengurangi penyetelan/penyesuaian.

i. Kemampuan proses, Statistical Proses Control (SPC), dan Perbaikan

Berkesinambungan

Ketiganya harus ada dalam pelaksanaan JIT (Just In Time) karena

dalam JIT segala sesuatunya harus bekerja sesuai harapan dan mendekati

sempurna, tidak ada cadangan persediaan untuk kemacetan dan kerusakan

proses, dan karena dalam semua proses mesin dan karyawannya harus

selalu dalam kondisi normal.

Page 26: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

14

j. Pemasok

Dalam hal pemasok sistem JIT membutuhkan komponen, supplies

dan bahan baku dalam jumlah sedikit tetapi dalam frekuensi yang tinggi.

Untuk itu pemasok yang dekat dengan lokasi pabrik lebih diprioritaskan.

Selain itu cara lain yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah :

1) Mengurangi jumlah pemasok.

2) Mengeliminasi waktu dan biaya dengan pemasok yang dapat dibuat

persetujuan jangka panjang yang meliputi aspek harga, kualitas dan

penyerahan.

3) Memberikan bantuan-bantuan teknis kepada pemasok.

4) Melibatkan pemasok pada tahap perancangan produk dan proses.

6. Tujuan JIT (Just In Time)

Menurut Tjahjono (2002: 48) pada dasarnya sistem JIT (Just In Time)

mempunyai 6 (enam) tujuan, yaitu:

a. Mengintegrasikan dan mengoptimumkan setiap langkah dalam proses

manufacturing.

b. Menghasilkan produk berkualitas sesuai keinginan pelanggan.

c. Menurunkan biaya pengolahan secara terus menerus.

d. Menghasilkan produk hanya berdasarkan permintaan pelanggan.

e. Mengembangkan dan mempertahankan fleksibilitas manufacturing.

f. Mempertahankan komitmen tinggi untuk bekerja sama dengan pemasok

dan pelanggan.

Page 27: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

15

7. Manfaat Penerapan JIT (Just In Time)

Tjiptono dan Diana (1995: 307) menyebutkan beberapa manfaat yang

dapat diambil perusahaan yang menerapkan sistem JIT (Just In Time) dalam

sistem produksinya, yaitu :

a. Mengurangi biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung sebagai

akibat adanya penghapusan kegiatan, seperti penyimpanan persediaan.

b. Mengurangi ruangan atau gudang untuk tempat penyimpanan.

c. Mengurangi waktu set up dan penundaan jadwal produksi.

d. Mengurangi pemborosan barang rusak dan barang cacat dengan

mendeteksi kesalahan pada sumbernya.

e. Mengurangi lead time karena ukuran lot yang kecil sehingga seluruh

produksi lebih dapat memberikan feedback terhadap masalah kualitas.

f. Penggunaan mesin dan fasilitas secara lebih baik dengan pemasok.

g. Menciptakan hubungan yang lebih baik dengan pemasok.

h. Layout pabrik yang lebih baik.

i. Integrasi dan komunikasi yang lebih baik diantara fungsi-fungsi, seperti:

pemasaran, pembelian dan produksi.

j. Pengendalian kualitas dan proses.

8. Hambatan dan Keterbatasan Sistem JIT (Just In Time)

Satu akibat dalam sistem JIT (Just In Time) yang perlu

dipertimbangkan adalah dampak dari pihak pemasok ke pabrik perakitan.

Biaya pengiriman akan lebih mahal jika sering terjadi pengiriman dalam

ukuran kecil, meskipun besar kecilnya biaya transportasi juga dipengaruhi

Page 28: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

16

oleh jauh dekatnya jarak antara pemasok ke lokasi pabrik perakitan dan

jenis fasilitas transportasi yang digunakan. Dalam banyak hal kenaikan

biaya pengiriman dapat menjadi hambatan dalam penyerahan komponen

ke pabrik perakitan apabila jumlah melebihi manfaat berupa reduksi

biaya pengirimam. Keterbatasan JIT (Just In Time) yang paling menyolok

yaitu absennya persediaan sebagai cadangan jika produksi berhenti

secara tiba-tiba.

9. Langkah-langkah Penerapan Sistem JIT (Just In Time) Produksi

Achmad Tjahjono (2002: 52) menyatakan langkah-langkah yang

diperlukan perusahaan dalam mengimplementasikan sistem produksi JIT (Just

In Time), yaitu :

a. Memperoleh komitmen dari manajemen puncak, karena tanpa komitmen

tersebut implementasi JIT (Just In Time) menjadi tidak efektif dan efisien.

b. Membuat koordinatif implementasi JIT (Just In Time) yang akan

memantau proses implementasi JIT (Just In Time) agar sesuai dengan

perencanaan.

c. Membangun tim kerja dan partisipasi total dari semua tingkatan

manajemen dan karyawan untuk bekerja bersama mencapai sasaran jangka

panjang, seperti produk cacat nol, tingkat persediaan nol, kepuasan

pelanggan 100%, dan lain-lain.

d. Mendefinisikan rantai nilai proses bernilai tambah, kemudian

mendefinisikan proses kerja dengan menggunakan diagram alur proses.

Kemudian berusaha menurunkan perputaran waktu (life cycle) dari

Page 29: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

17

proses, menyeimbangkan lini proses dengan tenaga kerja dan fasilitas

yang ada.

e. Mengembangkan sistem belanja terus-menerus melalui pendidikan dan

latihan yang berfokus pada perbaikan terus-menerus terhadap proses,

kualitas, produktivitas, dan probabilitas.

f. Mengidentifikasikan hasil dari setiap proses untuk mengidentifikasikan

masalah-masalah utama dalam proses.

g. Mengembangkan sistem jaminan kualitas dan produktivitas yang berfokus

pada eliminasi masalah-masalah kualitas dan produktivitas.

h. Mengembangkan sistem audit secara teratur terhadap sistem JIT (Just In

Time) untuk menjamin efektivitas dan efisiensi penerapan sistem JIT (Just

In Time) dalam perusahaan.

10. Sasaran Implementasi JIT (Just In Time) Produksi

Menurut Tjiptono dan Diana (1995: 307-314) sasaran implementasi

JIT (Just In Time) produksi pada dasarnya meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Persediaan

Persediaan merupakan segala sesuatu atau sumber daya organisasi

yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan (Hani

Handoko, 1993: 333).

Persediaan terdiri dari 3 macam :

1) Persediaan bahan mentah

2) Persediaan bahan pembantu atau penolong

3) Persediaan barang jadi

Page 30: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

18

4) Cycle Time

Production Cycle Time didefinisikan sebagai waktu antara bahan baku

dikirim ke pabrik untuk diproses dengan barang jadi dikirim dari

pabrik kepada pelanggan atau gudang. Semakin pendek Production

Cycle Time, maka semakin rendah biaya produksi dan semakin

meningkat pula kemampuan perusahaan untuk merespon dengan cepat

perubahan permintaan pelanggan. Penerapan JIT akan memperpendek

Cycle Time, karena tenggang waktu karena keterlambatan proses

setelah proses sebelumnya (bottleneck) dihilangkan.

b. Perbaikan yang berkesinambungan

Sistem JIT selalu melakukan perubahan yang terus menerus dalam

hal pengurangan pemborosan disemua lini perusahaan. Hal ini dilakukan

agar dapat memperbaiki kualitas produk dan jasa, serta memperbaiki

permintaan konsumen.

c. Penghapusan pemborosan

Penerapan JIT mampu menghapus pemborosan berikut ini :

1) Pemborosan karena waktu tunggu

2) Pemborosan karena transportasi

3) Pemborosan karena persediaan yang tidak perlu

4) Pemborosan karena pemrosesan

5) Pemborosan karena memproduksi barang cacat/rusak

6) Pemborosan karena produksi yang berlebihan

Page 31: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

19

11. Perbedaan Antara Filosofi JIT (Just In Time ) dengan Tradisional

Menurut Tjiptono dan Diana (2000: 301-302) perbedaan antara

pemanufakturan JIT dengan pemanufakturan secara tradisional dijelaskan

pada tabel 1.

Tabel 1 Perbedaan Filosofi JIT dengan TradisionalAspek

PerbedaanFilosofi JIT Filosofi Tradisional

1. KualitasQuality is free Untuk menghasilkan produk

yang berkualitas, dibutuhkan biaya.

2. KeahlianPara pekerja adalah orang-orang ahli.

Manajer dan insinyur adalahorang ahli.

3. Kesalahan

Kesalahan merupakan pe-lajaran untuk dapat meng-hasilkan perbaikan. Zerodefect merupakan standaryang harus dipenuhi.

Kesalahan adalah hal yangtidak dapat dihindari dan harusselalu ditelaah.

4. Sediaan

Sediaan hanya menyem-bunyikan masalah yangsesungguhnya muncul dipermukaan Adanya kelebih-an sediaan untuk prosesmenimbulkan godaan untukmenghindari bekerja secarasempurna.

Sediaan berguna untuk men-jamin kelancaran produksi,yaitu sebagai penyangga(buffer) terhadap kerusakanatau masalah lain (kekuranganbahan baku, keterlambatanpengiriman.

5. Ukuran Lot(lot size )

Lot size harus kecil, di-harapkan adalah 1.

Lot size harus ekonomis, yaitumenggunakan prinsip EOQ.

6. AntrianProduksi harus Just In Timetidak boleh ada antrianpanjang work in process.

Antrian dalam dibutuhkanuntuk memastikan bahwautilisasi tinggi.

7. NilaiOtomatisasi

Otomatisasi bernilai karenamemungkinkan terjadinyakonsistensi kualitas.

Otomatisasi bernilai karenadapat mengurangi tenaga kerjadalam proses produksi

8. Sumber

PenguranganBiaya

Pengurangan biaya diperolehdari mempercepat aliranproduk di dalam pabrik.Waktu proses yang sangatsingkat adalah sangatbernilai.

Pengurangan biaya dilakukandengan mengurangipenggunaan tenaga kerja, dandengan utilisasi masin yangtinggi. Tingkat produksi yangtinggi akan sangat bernilai

9. AliranMaterial

Material harus ditarik kedalam pabrik (pull system)

Material harus dikoordinasidan didorong keluar dari pabrik(push system)

10.Fleksibilitas

Fleksibilitas berasal darimemadatkan semua leadtimes waktu proses pabrik,waktu pengembangan

Fleksibilitas membutuhkanbiaya kelebihan kapasitas,peralatan yang bersifatkapasitas, peralatan yang

Page 32: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

20

produk, order entry danproduction planning cycles,dan sebagainya.

bersifat umum, sediaan,overhead, dan sebagainya.

11. PeranOverhead

Setiap pekerja yang tidakmemberi nilai tambah secaralangsung pada produk adalahpemborosan.

Fungsi-fungsi overhead adalahesensial. Fungsi-fungsioverhead seperti pembelian,industrial engineeringhandling, dimaksud-kansebagai aspek koordinasi dariproses.

12. BiayaTenagaKerja

Biaya tenaga kerja merupa-kan biaya tetap.

Biaya tenaga kerja merupakanbiaya variabel.

13. KecepatanMesin

Mesin diibaratkan pelarimaraton, lambat namunpasti, dan selalu mampuuntuk berlari.

Mesin diibaratkan pelari cepat.

14. PembelianMembeli dari pemasok yangterbatas

Membeli dari banyak penjual

15. ExpeditingExpediting dan WorkArround adalah dosa.

Expediting dan Work Arroundadalah cara hidup.

16.Kebersihan

Kebersihan adalah sejalandengan menjadikan segalasesuatunya tampak jelas dannyata.

Bekerja adalah berarti tanganmenjadi kotor. Kotor dan serbaberserakan merupakan hargayang harus dibayar untukmenghasilkan suatu produk

17. Horison

Kesabaran akan mempe-ngaruhi keseluruhan prosesdalam hal meniadakan ke-salahan dan menuju standarzero defect.

Hasil kerja diharapkan selesaidalam waktu yang relatifsingkat.

Sumber : Cahyono seperti yang dikutip oleh Tjiptono & Diana (1994: 301-303)

12. Hubungan antara JIT dan Manufacturing Cycle Eficiency (MCE)

Manufacturing Cycle Efficiency (MCE) digunakan untuk mengetahui

seberapa besar aktivitas tidak bernilai tambah dapat dikurangi atau

dihilangkan dari proses pembuatan produk. Untuk mengukur MCE dapat

digunakan rumus sebagai berikut :

Page 33: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

21

Processing timeMCE =

Throughput Time

Dimana throughput time meliputi keseluruhan waktu yang diperlukan

dalam pengolahan produk. Throughput time terdiri dari empat komponen yang

terbagi atas aktivitas bernilai tambah dan aktivitas tidak bernilai tambah.

Throughput time dapat digambarkan sebagai berikut : Throughput Time :

Processing + Inspection + Moving Time + Waiting Time/Storage Time

Pada proses produksi yang ideal akan menghasilkan aktivitas yang

bernilai tambah bagi konsumen, dan akan menghasilkan throughput time yang

sama dengan processing time sebesar 100% atau 1. Pada saat MCE=1,

perusahaan yang akan menghabiskan waktu hanya untuk mengerjakan

aktivitas yang bernilai tambah, sedangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah

yang berupa Inspection Time, Moving Time, dan Waiting Time/Storage Time

akan hilang. Hal ini akan menguntungkan perusahaan, karena perusahaan

tidak lagi dibebani dengan biaya yang tidak bernilai tambah.

Apabila perusahaan telah menerapkan JIT, maka MCE yang dihasilkan

sebesar 1, karena sistem ini akan mampu untuk menghilangkan aktivitas yang

tidak bernilai tambah. Dalam JIT, Inspection Time (waktu yang digunakan

untuk memeriksa produk akhir) dapat dihilangkan, karena menerapkan Total

Quality Control (zero defect) sehingga produk rusak atau cacat dalam proses

dapat diturunkan atau dihilangkan.

Page 34: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

22

Adanya kontrak jangka panjang juga akan menghilangkan Inspection

Time karena pemasok dapat menjamin spesifikasi bahan baku yang dikirim

selalu sesuai sengan kontrak. Dalam JIT, Moving Time (waktu yang

diperlukan produk untuk dipindahkan dari satu proses de proses yang lain)

juga dapat diminimalkan dengan cara menerapkan layout pabrik dengan

sistem sel pemanufakturan, karena waktu tunggu yang biasa terjadi saat

pemindahan produk dari proses satu ke proses lain tidak ada. Hal ini

disebabkan karena mesin-mesin ditempatkan berdekatan.

Waiting Time (waktu tunggu bahan dari pemasok dan dari departemen

sebelumnya) dan Storage Time (waktu menyimpan bahan baku di gudang)

dapat diminimalkan dengan menerapkan sistem pembelian dengan sistem JIT.

Sistem ini mensyaratkan adanya pemasok yang handal sehingga bahan baku

dapat segera tiba setelah dilakukan pemesanan dan tidak diperlukannya lagi

persediaan pengaman dari gudang. Khusus untuk Waiting Time, perusahaan

merancang produk dan peralatan pabrik yang lebih baik untuk mengurangi

waktu setup. Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan dengan penerapan

sistem JIT akan meminimalkan bahkan menghilangkan aktivitas yang tidak

bernilai tambah.

Page 35: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian dalam penulisan ini adalah studi kelayakan, yaitu

penelitian terhadap PT.ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE tentang

penerapan sistem JIT (Just In Time) produksi.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah PT.ISKANDAR INDAH PRINTING

TEXTILE yang berkedudukan di Surakarta dan waktu penelitian pada

tahun 2007

3. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian adalah terkait dalam proses produksi perusahaan, yaitu :

1) Bagian Gudang

2) Bagian Pembelian

3) Bagian Akuntansi

4) Bagian Produksi

b. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah mengenai pengelolaan proses produksi

PT.ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTIL

23

Page 36: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

24

4. Data Yang Diperlukan

a. Gambaran umum perusahaan

b. Data pembelian

c. Data persediaan

d. Data tentang proses produksi

e. Data lain yang berkaitan dengan proses produksi

5. Tehnik Pengumpulan Data

a. Tehnik wawancara

Tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengadakan tanya jawab secara langsung kepada orang yang ditunjuk

oleh pimpinan perusahaan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan oleh penulis. Data tersebut adalah gambaran umum perusahaan

dan struktur organisasi.

b. Tehnik observasi

Tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek atau kegiatan

proses produksi dalam perusahaan tersebut.

c. Tehnik Dokumentasi

Tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengutip laporan atau catatan yang ada pada perusahaan. Data

tersebut adalah data pembelian, data persediaan, dan data tentang proses

produksi.

Page 37: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

25

6. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab permasalahan, penulis akan menganalisis data

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Melihat gambaran umum perusahaan dinilai dari poin-poin JIT (Just In

Time) produksi, yaitu :

1) Lay out pabrik

2) Pelatihan/Tim/Ketrampilan

3) Kanban Full System

4) Sistem aliran produksi

5) Pengendalian Kualitas Produksi/Pengendalian Visual

6) Kemacetan-kemacetan dalam proses produksi

7) Ukuran lot Produksi dan waktu set up

8) Pemeliharaan mesin-mesin produksi

9) Kemampuan SPC dan perbaikan berkesinambungan

10) Pemasok

b) Dari gambaran umum perusahaan yang terjadi, lalu dibandingkan dengan

JIT (Just In Time) produksi, seperti :

1) Lay out pabrik berdasarkan produk

2) Pelatihan/ketrampilan karyawan untuk meningkatkan kemampuan

karyawan

3) Adanya Kanban Full System

4) Sistem aliran produksi berdasarkan permintaan (pull system)

5) Ukuran lot kecil dan pengurangan waktu set up.

Page 38: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

26

6) Persediaan dalam JIT (Just In Time) harus mendekati nol atau bahkan

tidak memiliki persediaan dalam artian bahan baku habis diproduksi

(zero inventory).

7) Pengendalian visual agar para pekerja mengetahui informasi, status

masalah, dan kualitas produk.

8) Total Productive Maintenance (TPM) dalam pemeliharaan mesin-

mesin produksi.

9) Eliminasi kemacetan (bottleneck), yang dapat mengganggu proses

produksi.

10) Pemasok, meliputi jumlah pemasok yang sedikit, adanya kontrak

jangka panjang dengan pemasok, kemampuan pemasok menyedia-kan

bahan baku dalam jumlah yang tepat secara tepat waktu, dan lokasi

pemasok yang dekat dengan perusahaan.

c) Menghitung Manufacturing Cycle Efficiency (MCE)

Dalam hal ini, jika proses pembuatan produk menghasilkan MCE

sebesar 1, maka aktivitas tidak bernilai tambah telah dapat dihilangkan

dalam proses pengolahan produk. Hal ini berarti konsumen tidak dibebani

dengan biaya-biaya untuk aktivitas bukan penambah nilai bagi mereka dan

sebaliknya jika proses pengolahan produk masih mengandung aktivitas

tidak bernilai tambah bagi konsumen.

Page 39: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

27

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. SEJARAH PERUSAHAAN

PT. Iskandar Indah Printing Textile merupakan satu sekian banyak dari

perusahaan textile yang mengolah bahan baku benang menjadi kain mentah (grey)

yang kemudian meningkatkan jenis produksi berupa kain bercorak atau lebih

dikenal dengan sebutan batik printing. PT. Iskandar Indah Printing Textile

didirikan tepatnya pada tanggal 23 Mei 1983, berbentuk badan usaha CV dengan

CV. Iskandartex, dan berdasarkan akta perusahaan No. 98 tanggal 23 Mei 1983.

CV. Iskandartex ini memulai produksinya satu tahun kemudian setelah berdiri

yaitu tahun 1976. Pada awal berdirinya, perusahaan bermodalkan 25 unit mesin

tenun hingga pada tahun 1977 berkembang menjadi 77 unit. Produksi perusahaan

terus berjalan, hal ini dibuktikan pada tahun 1980 perusahaan mendatangkan

mesin kanji yang fungsinya untuk mengeringkan kain secara otomatis langsung

dari Taiwan. Pada tahun yang sama perusahaan juga memperluas bangunan dan

menambah mesin tenun hingga 300 unit. Karena permintaan selalu meningkat,

maka perusahaan perlu menambah kapasitas produksi. Oleh karena itu guna

kelancaran produksi perusahaan menambah mesin hingga keseluruhan pada akhir

tahun 1993 mencapai 514 unit.

Dengan berlatarbelakang untuk lebih dapat mengembangkan perusahaan

maka dari pihak pimpinan perusahaan mengusahakan perubahan bentuk badan

usaha dari CV menjadi PT dengan berdasarkan SK MENKEU RI No. 7/12/12,

27

Page 40: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

28

tanggal 1 November 1989, dan akhirnya pada tanggal 2 Januari 1991 perusahaan

resmi menjadi PT. Iskandartex dengan nomor ijin usaha 199/11.16/PB/VIII/1991/

PT. Pergantian nama terjadi sejak bulan Februari 1996 menjadi PT. Iskandar

Indah Printing Textile.

Perusahaan ini didirikan di atas tanah seluas 2,5 hektar yang terdiri dari

bangunan-bangunan sebagai berikut :

1. Bangunan kantor

Terdiri dari ruang direktur, ruang komisaris, ruang tamu, ruang kepala

bagian, dan ruang untuk karyawan pembukuan.

a. Bangunan pabrik dan gudang.

b. Bangunan ruang jaga dan pos satpam.

c. Bangunan tempat bengkel dan diesel.

d. Bangunan ruang ketel uap (boiler)

e. Tempat parkir.

f. Poliklinik.

g. Mushola.

Dalam perkembangannya, PT. Iskandar Indah Printing Textile

mengalami peningkatan mulai dari tenaga kerja, modal fasilitas yang

diberikan serta peralatan-peralatan yang digunakan. Produk utamanya adalah

kain mentah (grey) terdiri dari grey cotton dan grey prima. Selain itu juga

memproduksikan kain printing. Adapun kapasitas produksi perusahaan

mencapai 40.000 unit per hari.

Page 41: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

29

2. Lokasi Perusahaan

Secara geografis, perusahaan ini terletak di jalan Pakel No. 11 Rt. 03

Rw. VIII Kelurahan Kerten Surakarta. Perusahaan Textile PT. Iskandar Indah

Printing di Surakarta dalam mendirikan dan menentukan letak geografis

perusahaan mempertimbangkan beberapa unsur dan faktor yang dapat

mendukung dan menjamin kelancaran dalam kegiatan proses produksi. Unsur

dan faktor yang dipertimbangkan oleh perusahaan dalam memilih dan

menentukan letak geografis perusahaan adalah :

a. Bahan baku

Bahan baku merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses

produksi. Oleh karena itu apabila perusahaan dekat dengan sumber bahan

baku yang dibutuhkan, maka kekurangan bahan baku dapat teratasi

sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar.

b. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam proses

produksi, karena tanpa adanya tenaga kerja tidak mungkin proses produksi

dapat berjalan. Dalam pemenuhan tenaga kerja PT. Iskandar Indah

Printing Textile di Surakarta menghubungi departemen tenaga kerja, di

samping itu lokasi perusahaan tersebut dekat dengan tenaga kerja yang

dibutuhkan.

c. Transportasi

PT. Iskandar Indah Printing Textile di Surakarta yang berlokasi di jalan

Pakel No. 11 Surakarta adalah dekat dengan jalan raya, sehingga

memudahkan dalam pengangkutan bahan baku dan barang jadi di pasaran.

Page 42: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

30

d. Pemasaran

Karena PT. Iskandar Indah Printing Textile di Surakarta dekat dengan

jalan raya yang menghubungkan kota-kota besar, maka PT. Iskandar Indah

Printing Textile di Surakarta mudah di dalam memasarkan hasil

produksinya.

B. TUJUAN PERUSAHAAN

Semua perusahaan yang menjalankan usaha tentu mempunyai tujuan

tertentu yang sesuai dengan usaha yang dijalankan perusahaan tersebut. Seperti

lazimnya kegiatan ekonomi yang lain maka perusahaan inipun didirikan dengan

tujuan mencapai keuntungan maksimum. PT. Iskandar Indah Printing Textile

didirikan dengan harapan agar bermanfaat baik dari pihak perusahaan, karyawan

dan lingkungannya.

Tujuan didirikannya perusahaan adalah :

1. Memperoleh keuntungan bagi perusahaan, karyawan dan konsumen.

2. Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar

lokasi perusahaan dan masyarakat pada umumnya.

3. Meningkatkan produksi dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri, terutama

kebutuhan kain grey.

C. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

Dilihat dari hubungan kerja, saluran wewenang dan tanggung jawab maka

PT. Iskandar Indah Printing Textile di Surakarta menggunakan sistem organisasi

Page 43: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

31

garis dan staff, berarti bahwa kekuasaan dari pimpinan secara lurus dilangsungkan

pada para pejabat yang memimpin satu kesatuan-kesatuan di bawahnya. Tiap-tiap

kepala bagian atau seksi bertanggung jawab atas segala hal yang menyangkut

tugasnya dan mempertanggungjawabkan kepada pimpinan atasnya.

Macam-macam bentuk struktur organisasi dapat dibedakan sebagai

berikut: struktur jalur/garis, struktur fungsional, struktur jalur/garis dan staf. Dari

ketiga struktur di atas, PT. Iskandar Indah Printing Textile di Surakarta

menerapkan struktur yang pertama, yaitu struktur organisasi jalur/garis,

maksudnya wewenang berasal dari pucuk pimpinan kemudian dilimpahkan

kepada satuan-satuan organisasi di bawahnya dalam semua bidang pekerjaan.

Tugas dari masing-masing bagian mulai dari pimpinan, departemen-departemen

yang ada, serta bagian-bagian yang dibawahinya akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Direktur

Merupakan unsur eksekutif tertinggi dalam organisasi perusahaan, sebagai

pimpinan produksi dan pimpinan perusahaan. Tugas-tugasnya lebih kompleks

dibandingkan yang lain, yaitu :

a. Bertanggung jawab atas kelangsungan operasional perusahaan secara

keseluruhan.

b. Bertanggung jawab atas tujuan operasional perusahaan.

c. Bertanggung jawab atas perkembangan perusahaan keseluruhan.

2. Sekretaris Umum

Bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai berikut :

a. Menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.

b. Membantu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dari perusahaan.

Page 44: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

32

c. Mengkoordinir personil-personil serta pekerjaan yang menghubungkan

dengan atasan.

3. Departemen Produksi

PT. Iskandar Indah Printing Textile di Surakarta mempunyai dua

departemen produksi masing-masing dipimpin oleh seorang departemen

produksi. Dengan tugas-tugas sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan produksinya yang telah

direncanakan.

b. Bertanggung jawab atas hasil kerja sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan.

c. Bertanggung jawab atas pengaturan atau pengawasan kerja dan personil

yang dipimpinnya.

Berikut ini adalah bagian di bawah wewenangnya beserta tugas-tugasnya :

1) Kepala Bagian Persiapan

a) Menyusun jadwal kerja kelompok warping, kanji, cucuk, palet sesuai

dengan rencana produksi.

b) Membantu mempersiapkan peralatan, bahan baku, dan bahan

penolong.

c) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian persiapan.

2) Kepala Bagian Proses

a) Menyusun jadwal kerja bagian proses sesuai dengan yang

direncanakan.

Page 45: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

33

b) Membantu menyiapkan peralatan kerja.

c) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian proses.

3) Kepala Bagian Finishing

a) Menyusun jadwal kerja bagian finishing sesuai dengan yang

direncanakan.

b) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian finishing.

c) Menyiapkan laporan hasil produksi finishing per hari per shiff.

4. Departemen Penjualan

Departemen penjualan ini bertanggung jawab pada direktur langsung, dengan

tugas-tugas sebagai berikut :

a. Bertanggungjawab atas penjualan terhadap hasil produksi.

b. Melaksanakan pekerjaan administrasi penjualan.

5. Departemen Planning dan Control

Departemen ini di bawah pimpinan seorang kepala departemen planning dan

control, dengan tugas-tugas sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab atas perencanaan dan kontrol produksi.

b. Bertanggung jawab atas hasil kerja pengawasan mutu.

c. Bertanggung jawab atas hasil kerja pelayanan umum dan gudang.

d. Bertanggung jawab atas aktiva perusahaan yang berada dalam

wewenangnya.

e. Bertanggung jawab atas pengaturan dan pengawasan kerja personel yang

dipimpinnya.

Page 46: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

34

Berikut ini adalah bagian-bagian di bawah wewenang beserta tugas-tugasnya :

1) Kepala Bagian Umum

a) Mengatur pekerjaan yang berhubungan dengan personalia, kebersihan,

dan kendaraan.

b) Melakukan koordinasi dengan semua kepala bagian tentang

kebutuhan-kebutuhan pelayanan umum.

2) Kepala Bagian Gudang

a) Mengatur dan mengawasi pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan

dengan penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan barang, sparepart,

benang dam lain-lain.

b) Melaksanakan rencana pengadaan barang dan benang.

c) Memeriksa laporan persediaan gudang setiap saat.

3) Kepala Bagian Administrasi Produksi

a) Melakukan pengadministrasian dokumen-dokumen yang diterima.

b) Melakukan pencatatan dan perhitungan hasil-hasil produksi.

4) Kepala Bagian Quality Control

a) Mengontrol kualitas terpadu mulai dari bahan baku, bahan pembantu,

hingga produk kain jadi sesuai dengan rencana produksi.

b) Melakukan penilaian dan pemeriksaan terhadap rencana produksi.

c) Melaporkan hasil pemeriksaan harian per shiff kepada atasan.

d) Melakukan uji tes terhadap bahan baku dan bahan pembantu sebelum

proses produksi.

Page 47: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

35

6. Departemen Keuangan dan Pembukuan

Seperti departemen lainnya, juga dipimpin oleh seorang kepala departemen

dan pembukuan, dengan tugas-tugas :

a. Melakukan pemeriksaan belanja perusahaan sehari-hari.

b. Mempelajari laporan harian, mingguan dan bulanan dari bagian yang

dipimpin.

c. Mengedarkan laporan yang diperlukan ke departemen yang memerlukan.

d. Bertanggung jawab terhadap aktiva perusahaan di bawah wewenangnya.

e. Mengatur dan mengawasi kerja bagian yang dipimpinnya.

Di bawahnya ini bagian-bagian di bawah wewenangnya dan tugas-tugasnya :

1) Kepala Bagian Kasa

a) Melakukan pekerjaan administrasi keuangan.

b) Mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan.

c) Melaksanakan pembayaran gaji dan upah para karyawan.

2) Kepala Bagian Produksi

a) Melakukan pekerjaan administrasi pembukuan.

b) Mencatat, mengarsip dan menyiapkan naskah tentang persediaan,

utang piutang.

c) Melakukan cross check terhadap buku bank harian, buku kas harian,

daftar pembayaran utang, daftar penagihan piutang.

3) Kepala Bagian Pembelian

a) Melakukan pekerjaan administrasi pembelian.

b) Menyiapkan formulir perintah pembelian berdasar permohonan dari

departemen yang membutuhkan.

Page 48: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

36

c) Memeriksa, mencatat dan mengarsip setiap pembelian serta

melanjutkan ke bagian keuangan.

7. Sekretariat

Sekretariat dalam perusahaan bertugas khusus berdasarkan pelimpahan

wewenang dari direktur utama untuk melakukan pengaturan dan pelaksanaan

tata usaha kantor serta mengadakan koordinasi staff, khususnya bidang umum,

personalia dan administrasi serta memperlancar tugas-tugas direksi.

Page 49: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

37

STRUKTUR ORGANISASI PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

Gambar 1 : Struktur Organisasi

Sumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta

DIREKTUR

SEKRETARIS

KABAGDEP. PLANNING &

CONTROL

KABAG

DEP. KEUANGAN

BAGIANPEMBELIAN

BAGIANPEMBUKUAN

BAGIANKASA

BAGIANQUALITY

BAGIANADMINISTRASI

BAGIANGUDANG

BAGIANFINISHING

BAGIANPROSES

BAGIANPERSIAPAN

BAGIANUMUM

KABAG

DEP. PENJUALAN

KABAG

DEP. PRODUKSI

KARYAWAN

Page 50: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

38

D. ASPEK PRODUKSI

1. Jenis Produk

PT. Iskandar Indah Printing Textile di Surakarta memproduksi kain

rayon atau grey yang merupakan bahan baku industri batik dan pemutihan

kain. Bahan baku yang digunakan adalah barang tenun 30/s dan paper cones

yang dibeli dari pemintalan di Pekalongan dan Yogyakarta.

Selain bahan baku benang tenun, perusahaan juga membutuhkan

beberapa bahan penolong, seperti :

a. Tapioka, merupakan bahan perekat alam yang digunakan sebagai perekat

terhadap serat, mengurangi timbulnya bulu, dan membuat permukaan

benang menjadi lebih licin.

b. PVA, merupakan perekat buatan yang kegunaannya seperti tapioka.

c. Solvivak, bahan kanji yang berfungsi untuk melemaskan benang sehingga

pada saat ditenun benang tidak mudah rusak atau putus.

d. Acrylic, untuk membuka pori-pori benang sehingga benang mudah

menyerap bahan kanji.

e. Anti septic, digunakan untuk mencegah timbulnya jamur.

2. Jenis dan Jumlah Mesin

Jenis dan Jumlah Mesin yang dimiliki oleh perusahaan tekstil PT.

Iskandar Indah Printing textile di Surakarta ditunjukkan pada tabel 2:

Page 51: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

39

Tabel 2 Jenis dan Jumlah MesinNo. Jenis Mesin Jumlah Mesin (unit)

1.2.3.4.5.6.7.

WarpingKanjiCucukPalet

TenunKontrolLipat

53144860078

Sumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta, 2001

3. Kapasitas Mesin

Jenis dan Kapasitas Mesin yang dimiliki oleh perusahaan textile PT.

Iskandar Indah Printing Textile di Surakarta ditunjukkan pada tabel 3:

Tabel 3 Jenis dan Kapasitas Mesin

No. Jenis MesinKapasitas Mesin

per hari per mesin

1.2.3.4.5.6.7.

WarpingKanjiCucukPalet

TenunKontrolLipat

5 beam warping19 beam warping

1,58 beam warping1450 benang pakan

170 meter14.500 meter14.550 meter

Sumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta, 2001.

4. Fungsi Mesin

Mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi PT. Iskandar

Indah Printing Textile mempunyai fungsi-fungsi yang berbeda-beda, yaitu:

a. Mesin Warping

Untuk proses mnghubungkan benang lusi menjadi bentuk beam-beam.

Page 52: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

40

b. Mesin Kanji

Untuk mengkanji benang agar kuat dan sekaligus mengeringkannya, ini

berguna agar benang tidak berbulu sewaktu ditenun.

c. Mesin Cucuk

Mesin ini berfungsi untuk memasukkan benang lusi pada dropper, kawat,

dan sisir guna mendapatkan serat-serat benang yang beratur susunannya

menurut yang dikehendaki.

d. Mesin Palet

Berfungsi untuk menggulung benang dari cone ke dalam palet yang

merupakan benang pakan.

e. Mesin Tenun

Mesin ini berfungsi untuk proses penganyaman benang lusi dan benang

pakan. Hasil anyaman tersebut berupa kain grey.

f. Mesin Kontrol

Mesin ini berfungsi untuk pemeriksaan, perbaikan, kain yang cacat yang

dihasilkan dari mesin tenun.

g. Mesin Lipat

Mesin lipat berfungsi untuk melipat dan mengukur kain yang sudah

jadi.

5. Proses Produksi

Bahan baku yang digunakan sebagian besar adalah benang, namun

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Benang untuk lusi

Page 53: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

41

b. Benang pakan

Untuk benang lusi mengalami beberapa proses antara lain :

1) Penghanian ( weaving )

2) Pengkanjian ( sizing )

3) Pencucukan ( reaching )

Proses produksi meliputi dari benang sampai pelipatan, yang

mempunyai urutan sebagai berikut :

a. Tahapan Persiapan

1) Benang yang sudah dalam bentuk kelos dipasang pada mesin hani

untuk ditarik dan digulung menjadi suatu gulungan beam warping

yang kemudian disebut benang lusi. Sedangkan benang yang diproses

pada mesin palet digulung menjadi gulungan palet yang disebut

dengan benang pakan.

2) Beam-beam yang diturunkan dari mesin hani dijajarkan untuk ditarik

ke mesin kanji, kemudian benang tersebut ditarik ke bagian

penyaringan, juga dalam mesin kanji tersebut, akhirnya benang-

benang digulung dalam beam-beam kecil. Beam-beam yang diproses

dalam mesin kanji akan menjadi suatu gulungan beam tenun. Proses

pengkanjiannya dilakukan sebagai berikut :

a) Pemasukan awal dengan suhu 90°C keatas, sampai masak.

b) Pemasukan selama proses, suhu yang diperlukan sekitar 70°C dan

harus stabil.

Page 54: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

42

c) Tekanan panas dalam ruang pengeringan sekitar 5,5 atmosfer

ke atas.

3) Beam-beam yang diturunkan dalam mesin kanji dijajarkan dibagian

pencucukan. Mencucuk berarti memasukkan benang ke mata suatu

alat yang disebut GUU, dengan aturan satu helai benang untuk setiap

lubang. Proses selanjutnya benang pada lubang GUU dimasukkan

pada suatu alat yang berjalan turun naik yang disebut sisir. Setiap

lubang sisir dimasuki dua helai benang. Sesudah melalui proses

pencucukan ini benang lusi sudah dipasang pada mesin tertentu. Beam

warping yang diproses pada mesin kanji akan menjadi suatu gulungan

beam tenun.

a. Tahapan Pertenunan

1) Setelah diproses pada mesin cucuk, amaka bersama benang pakan

dimasukkan ke mesin tenun untuk diproses menjadi kain. Hasilnya

berupa kain grey. Mesin-mesin tenun akan berhenti dengan sendirinya

apabila benang pakan sudah habis atau putus, apabila telah disambung

atau diganti dengan yang baru, mesin tenun dapat berjalan kembali

mengganti dan menyambung benang pakan dilakukan oleh tenaga

manusia.

2) Kemudian kain grey ini dibawa ke mesin kontrol untuk diperiksa

apakah ada cacat atau tidak.

3) Setelah itu dimasukkan ke mesin lipat untuk proses pengukuran dan

pelipatan, kemudian dimasukkan ke gudang.

Page 55: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

43

Berikut skema proses produksi PT. Iskandar Indah Printing Textile

mulai dari barang sampai pelipatan.

Benang Lusi Benang Pakan

Mesin Tenun

Mesin Kontrol

Mesin Lipat

Gudang

Gambar 2 : Proses Produksi TextileSumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta

Benang

Mesin Hani

Mesin Kanji

Mesin Palet

Tahapan Persiapan

Tahapan Pertenunan

Page 56: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

44

6. Aspek Personalia

a. Tenaga Kerja

Kemajuan teknologi yang ada dan digunakan dalam berbagai

proses produksi ternyata tidak bisa menggantikan peran tenaga kerja

manusia. Sejalan dengan kemajuan itu, tenaga kerja manusia dituntut

untuk lebih profesional dan berkualitas serta terampil dalam menangani

mesin-mesin berteknologi tinggi.

Demikian pula dengan perusahaan tekstil PT. Iskandar Indah

Printing di Surakarta yang tidak melepaskan unsur tenaga kerja dlam

proses produksinya. Tenaga kerja yang ada di bagian produksi berjumlah

508 orang pada bagian weaving dan 650 orang pada bagian Finishing

dengan tingkat pendidikan rata-rata SMP untuk bagian produksi.

b. Sistem Kerja

Pelaksanaan kerja karyawan PT. Iskandar Indah Printing Textile di

Surakarta terbagi atas tiga shift. Pembagian waktu kerja di perusahaan

tersebut adalah :

1) Shift I = jam 07.00 WIB – jam 15.00 WIB

2) Shift II = jam 15.00 WIB – jam 23.00 WIB

3) Shift III = jam 23.00 WIB – jam 07.00 WIB

Tiap-tiap shift mendapatkan jam istrirahat selama satu jam, yang diatur

sedemikian rupa sehingga tidak terdapat waktu lowong dan tidak akan

mengganggu proses produksi. Pembagian kerja diatas hanya berlaku untuk

Page 57: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

45

karyawan bagian produksi, sedangkan non-produksi dari jam 08.00 WIB

sampai jam 16.00 WIB.

Sebelum menerima karyawan baru, PT. Iskandar Indah Printing

Textile melakukan seleksi yang ketat, dimulai dengan tes latihan kerja,

tes wawancara, dan tes kesehatan. Syarat-syarat yang dijadikan

perkembangan dalam penerimaan karyawan baru, adalah :

1) Tingkat Pendidikan

2) Jenis Kelamin

3) Usia

4) Pengalaman Kerja

5) Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan

Setelah lulus seleksi dan dinyatakan diterima, karyawan

diwajibkan mengikuti job training dengan masa percobaan selama tiga

bulan. Selanjutnya bila karyawan tersebut dapat menyelesaikan masa

training dengan baik, maka dapat diangkat menjadi karyawan tetap di PT.

Iskandar Indah Printing Textile di Surakarta.

Pemberhentian terhadap karyawan dilakukan perusahaan apabila

karyawan tidak mengikuti training atau dinyatakan tidak lulus, karyawan

melanggar peraturan-peraturan yang ditetapkan perusahaan, karyawan

mengundurkan diri atas permintaan karyawan yang bersangkutan, dan

apabila meninggal dunia.

Page 58: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

46

c. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Tunjangan

Sistem upah yang dijalankan oleh PT. Iskandar Indah Printing

Textile bagi karyawannya adalah sebagai berikut :

1) Upah Bulanan

Upah atau gaji yang diberikan setiap akhir bulan, misalnya untuk staff,

kepala bagian, dan pengawas.

2) Upah Mingguan atau Harian

Upah atau gaji yang diberikan pada akhir minggu, misalnya untuk

bagian operator mesin pada unit weaving, printing, dan finishing.

3) Upah Borongan

Upah atau gaji yang diberikan sesuai dengan jumlah pekerjaan yang

diselesaikan, misalnya untuk bagian pengepakan dan pembungkusan.

Sistem upah mingguan untuk bagian operator mesin, apabila dalam

satu minggu tidak pernah absen maka akan memperoleh uang premi

mingguan. Apabila hasil produksi diatas standar yang telah ditentukan

oleh perusahaan maka karyawan memperoleh tambahan premi yang

disebut premi produksi. Sistem upah bulanan untuk staff dan kepala

bagian, selain gaji pokok mereka juga mendapat tambahan gaji setiap

akhir tahun sesuai dengan jabatan masing-masing karyawan.

Selain pemberian upah di atas, perusahaan juga menetapkan

ketentuan pembayaran upah gaji karyawan yang berhalangan masuk

sebagai berikut :

Page 59: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

47

1) Karyawan menikah : 2 hari x upah minimum

2) Menikahkan anak : 2 hari x upah minimum

3) Khitanan anaknya : 1 hari x upah minimum

4) Membaptiskan anaknya : 1 hari x upah minimum

5) Suami/ Istri/ Anak Mati : 1 hari x upah minimum

6) Karyawan wanita haid : 2 hari x upah minimum

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat para karyawannya,

selain upah atau gaji perusahaan juga memberikan ,acam-macam fasilitas

yang ditujukan untuk merangsang produktifitas kerja karyawan, seperti

pemberian bonus, pemberlakuan jam lembur, tunjangan hari raya, jaminan

kesehatan, asuransi tenaga kerja, dan fasilitas lain seperti rekreasi.

Berikut ini akan dijelaskan masing-masing fasilitas tersebut :

1) Pemberian Bonus

Pemberian bonus ini didasarkan pada ketentuan indeks efisiensi yang

telah ditetapkan. Adapun cara menghitungnya adalah upah atau gaji

pokok ditambah prosentase bonus yang dikalikan upah atau gaji

pokok. Misalnya: upah atau gaji pokok Rp3.600,00 sedangkan

persentase bonus 30% maka upah yang diterima adalah Rp3.600,00 + (

30% x Rp3.600,00 ) = Rp4.680,00. Pada dasarnya semakin banyak

produksi yang dihasilkan maka semakin tinggi bonus yang akan

diterima.

Page 60: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

48

2) Pemberian Upah Lembur

Upah lembur adalah upah yang diberikan di luar jam kerja, dengan

perhitungan sebagai berikut :

Upah per jam = 3/20 x upah minimum

Hari biasa jam I = 3/2 x upah per jam

Jam II dan seterusnya

Hari besar jam I = 2 x upah per jam

Jam II dan seterusnya = 3 x upah per jam

Upah Mingguan = 150% gaji x jumlah hari libur

100 % gajiUpah Bulanan = X jumlah hari libur

25

3) Tunjangan Hari Raya

Merupakan tunjangan yang diberikan khusus pada hari lebaran yang

diberikan khusus pada hari lebaran. Besar kecilnya tergantung pada

lama pengabdian terhadap perusahaan. Selain tunjangan berupa uang,

diberikan pula barang berupa hasil produksi ( kain ).

Ketentuan pemberian tunjangan hari raya adalah :

< 1 tahun = Memperoleh tunjangan berupa uang sejumlah :

masa kerja ( bulan ) = X UMR/1 (satu) bulan12

Page 61: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

49

> 1 tahun = Memperoleh tunjangan berupa uang sejunlah UMR

satu bulan ditambah barang berupa hasil produksi yang jenis dan

jumlahnya disesuaikan dengan masa kerja karyawan.

Bagi staff perusahaan, kepala bagian, tunjangan berupa uang sebanyak

satu bulan gaji pokok.

4) Jaminan Kesehatan

Segi kesehatan juga mendapat perhatian serius oleh perusahaan

melalui penyediaan obat-obatan dan pelayanan dokter khusus.

Pelayanan kesehatan ini diadakan secara cuma-cuma.

5) Asuransi Tenaga Kerja

Bagi karyawan tetap bagian produksi diikutsertakan dalam asuransi

tenaga kerja. Pembayaran premi dibagi antara karyawan dipotong 1%

dri upah yang diterima dan sebagian lagi ditanggung perusahaan.

6) Tunjangan Kecelakaan dan Kematian

Perusahaan memberikan tunjangan kecelakaan pada karyawan yang

mengalami kecelakaan pada saat bekerja di perusahaan, yaitu sebesar

: Rp50.000,00 hingga Rp100.000,00. Sedangkan untuk tunjangan

kematian sebesar Rp50.000,00 untuk biaya pemakaman ditambah lagi

tunjangan lain yang disesuaikan dengan kemampuan perusahaan.

7) Rekreasi

Setiap satu tahun sekali karyawan tetap perusahaan diberi kesempatan

berekreasi dengan biaya dari perusahaan. Rekreasi ini dimaksudkan

Page 62: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

50

untuk mengurangi rasa jenuh dalam bekerja untuk menambah keertan

hubungan diantara karyawan.

Selain pemberian berbagai tunjangan diatas, para karyawan bagian

produksi juga diberikan satu stel pakaian dinas setiap tahunnya. Demi

kelancaran dalam bekerja yang akan berkaitan erat dengan hasil produksi

maka disediakan fasilitas transportasi, yaitu bus perusahaan untuk antar

jemput karyawan.

7. Aspek Pemasaran

a. Daerah Pemasaran

Hingga saat ini PT. Iskandar Indah Printing Textile memang belum

merasa kesulitan dalam memasarkan hasil produksinya. Maksudnya

penjualan yang terjadi selama ini masih menguntungkan perusahaan. Pada

awal berdirinya, pemasaran hasil produksi hanya sekitar Surakarta, namun

seiring dengan berkembangnya usaha maka berkembang pula pemasaran

hingga tersebar ke seluruh wilayah tanah air. Meliputi kota-kota besar

seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Ujung Pandang, Denpasar, dan lain-lain.

Bahkan saat ini hasil produksi sudah diekspor ke negara-negara Amerika

Latin, Uni Emirat Arab, dan berbagai negara Afrika dan negara tetangga.

b. Penetapan Harga Jual

Penetapan harga jual yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk

mendapatkan keuntungan, memperoleh pengembalian investasi sesuai

dengan yang ditargetkan, dan untuk mempertahankan dan meningkatkan

market share. Penetapan harga jual berdasarkan metode cost pricing, yaitu

Page 63: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

51

metode yang menetapkan harga jual sama dengan prosentase laba yang

diinginkan. Strategi penetapan harga menggunakan penetrasi harga, yaitu

strategi yang menetapkan harga dibawah harga standar untuk memperoleh

volume penjualan tinggi.

c. Saluran Distribusi

Ciri-ciri khas suatu produk juga turut menentukan desain saluran

distribusinya. Barang-barang yang kurang awet memerlukan pemasaran

lebih langsung, mengingat resiko kerusakan jika terlambat atau sering

ditangani banyak orang. Barang-barang yang dapat mengurangi jarak

pengangkutan dan membatasi jumlah penanganan dalam perjalanan dari

produsen sampai kepada pemakai terakhir.

Cara yang ditempuh perusahaan tekstil PT. Iskandar Indah Printing

Textile dalam menyalurkan hasil produksinya ke konsumen adalah

perusahaan langsung berhubungan dengan padagang besar, dan dari

pedagang besar ke pengecer, baru ke konsumen.

Page 64: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

52

BAB V

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Perusahaan Iskandar Indah Printing Textile merupakan sebuah perusahaan

manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi kain grey. Kain grey yang di-

produksi ada 2 (dua) macam, yaitu: grey TR dan grey cotton. Perusahaan di dalam

menentukan posisi persaingan perusahaan di pasaran selalu berusaha meningkatkan

kualitas produksi dengan memusatkan perhatian yang teliti pada setiap proses

produksi, karena hasil produksi ini menentukan posisi persaingan perusahaan di

pasaran.

Just in Time (JIT) merupakan suatu sistem penyediaan barang tepat pada

waktunya, tepat jumlahnya dengan kualitas baik. Produksi Just in Time (JIT) ditentu-

kan oleh permintaan, sehingga JIT tidak mungkin diterapkan dalam perusahaan yang

permintaan atas produksinya sangat sulit diperkirakan. Sistem JIT memungkinkan

perusahaan menghasilkan produk yang dibutuhkan konsumen dan berkualitas,

sehingga mampu untuk bersaing dan terus berkembang.

Penerapan sistem produksi JIT di dalam perusahaan tentunya menuntut

serangkaian persyaratan yang harus terpenuhi agar sistem tersebut dapat diterapkan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah PT. Iskandar Indah Printing Textile

mungkin untuk menerapkan sistem produksi JIT. Agar dapat mengetahui apakah

kondisi perusahaan memungkinkan atau tidak, maka dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut :

52

Page 65: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

53

1. Membandingkan Data Mengenai Kondisi Perusahaan dengan Syarat-syarat

Penerapan Sistem Just in Time (JIT) menurut Teori

a. Layout Pabrik

Dalam sistem Just in Time (JIT) pengolahan produk dipindahkan

dari satu mesin ke mesin yang lain dari awal produksi sampai proses

produksi berakhir dalam satu tempat sehingga setiap sel menghasilkan

satu jenis produk. Dengan menerapkan pola sel pemanufakturan, maka

perusahaan mampu melakukan penghematan biaya karena tidak diperlukan

biaya untuk mengangkut atau memindahkan produk dari satu proses ke proses

selanjutnya.

PT. Iskandar Indah Printing Textile menerapkan sistem depar-

tementalisasi dalam proses produksinya. Layout berdasarkan proses, dimana

peralatan dan mesin-mesin yang mempunyai fungsi yang sama diletakkan

dalam satu ruangan. PT. Iskandar Indah Printing Textile mempunyai 5 (lima)

departemen, yaitu : departemen warping, departemen cucuk, departemen

palet, departemen tenun, dan departemen lipat, dimana jarak antara

departemen tidak terlalu jauh karena hanya dibatasi oleh sekat-sekat. Proses

produksi di dalam PT. Iskandar Indah Printing Textile juga menggunakan

mesin-mesin otomatis. Setiap mesin ditangani oleh satu operator dalam

setiap shiftnya.

Berdasarkan data yang diperoleh tersebut dapat dikatakan bahwa

PT. Iskandar Indah Printing Textile belum menerapkan Just in Time (JIT)

produksi jika dilihat dari layout pabriknya yang berdasarkan proses.

Page 66: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

54

b. Pelatihan Karyawan

Di dalam penerapan sistem JIT diperlukan pelatihan bagi karyawan

untuk setiap keahlian yang diperlukan dalam proses produksi sehingga

karyawan dapat langsung mengaplikasikan pelatihan yang diperoleh ke

dalam pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Karyawan juga dapat

mengetahui bagaimana cara menghadapi perubahan yang sedang terjadi.

Dalam PT. Iskandar Indah Printing Textile secara berkala memberikan

pelatihan khusus hanya pada saat penerimaan karyawan baru saja dan

pelatihan tersebut wajib diikuti oleh setiap karyawan yang baru masuk

agar mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan mesin-mesin yang

digunakan.

Dengan melihat kondisi di atas dapat dikatakan PT. Iskandar Indah

Printing Textile belum memenuhi syarat untuk menerapkan sistem Just in

Time (JIT) karena masih menetapkan sistem departemen dalam pelaksanaan

produksi sehingga karyawan dikelompokkan menurut jenis pekerjaan pada

suatu tahapan produksi tertentu.

c. Kanban Pull System

Dalam penerapan di perusahaan JIT memiliki beberapa syarat teknis

yang harus dipenuhi untuk mencegah timbulnya kemacetan yang sering kali

timbul dalam proses produksi dalam suatu perusahaan. Kanban merupakan

sistem manajemen atau pengendalian perusahaan yang memiliki aturan yang

harus diperhatikan, yaitu :

Page 67: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

55

a. Jangan mengirim produk rusak ke proses berikutnya

b. Proses berikutnya hanya mengambil apa yang dibutuhkan pada saat

dibutuhkan.

c. Memproduksi hanya sejumlah yang diambil oleh proses berikutnya.

d. Meratakan beban produksi.

e. Mentaati instruksi kanban pada saat fine tuning, sehingga akan

mengoptimumkan perataan beban kerja.

f. Melakukan stabilisasi dan regionalisasi proses.

PT. Iskandar Indah Printing Textile melakukan proses produksi

secara terus-menerus, sehingga sulit untuk menemukan produk yang rusak

atau cacat. Kerusakan baru saja dilihat ketika produk itu sudah jadi.

Perusahaan juga tidak menggunakan kartu tugas dalam melakukan

produksinya.

Dengan melihat kondisi tersebut, dapat dikatakan bahwa PT. Iskandar

Indah Printing Textile belum memenuhi syarat untuk menerapkan Just in

Time (JIT). Hal ini dikarenakan perusahaan belum menggunakan kartu kanban

dalam proses produksinya.

d. Membentuk Aliran Penyederhanaan

Lini produksi yang baru seharusnya dapat di setup sebagai batu ujian

untuk membentuk aliran dan memecahkan masalah awal. Tetapi dalam

kenyataannya hal ini bukanlah sesuatu yang mudah. Kedisiplinan tinggi

terhadap pelaksanaan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan merupakan

hal yang sangat penting. Melalui suatu percobaan, dilakukan dengan tujuan

Page 68: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

56

untuk memeriksa waktu proses, mengukur waktu tunggu dan identifikasi

kemacetan, serta mensinkronkan para pekerja. Yang harus diperhatikan lagi

dalam masa percobaan itu adalah sebagus apa lini produksi menyesuaikan

dengan pekerjaan.

Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile, proses produksi dilakukan

dengan mengikuti prosedur yang ada. Jika ada permintaan dari konsumen,

bagian penerimaan order akan mencatatnya sesuai dengan produk yang

dipesan, jumlah dan waktu pengambilan pesanan pada nota pesanan.

Kemudian diserahkan ke bagian produksi sehingga jelas apa yang akan

diproduksi.

Melihat kondisi di atas, PT. Iskandar Indah Printing Textile sudah

memenuhi syarat untuk menerapkan JIT karena proses produksi yang

dilakukan berdasarkan prosedur-prosedur yang ada.

e. Pengendalian Kualitas Produksi/Pengendalian Visual

Dalam Just in Time (JIT) mudah diketahui apakah proses produksi

berjalan dengan normal atau memiliki masalah. Dalam Just in Time (JIT),

jalur pengendalian hanya melewati satu tahap atau dua tahap, bila timbul

masalah maka ada bagian tertentu yang akan mengatasinya.

PT. Iskandar Indah Printing Textile memberikan informasi mengenai

jumlah produk yang diproduksi, dengan menyebarluaskan kertas yang berisi

data kepada karyawan yang berkepentingan sehingga operator akan dapat

menyelesaikan masalah yang timbul dengan sendirinya. Selanjutnya apabila

Page 69: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

57

masalah sudah dapat dipecahkan, kemudian dibuat laporan harian yang akan

diserahkan kepada manajer.

Melihat kondisi di atas, PT. Iskandar Indah Printing Textile sudah

memenuhi syarat sistem Just in Time (JIT) produksi, yaitu karena adanya

pengendalian visual dalam proses produksinya.

f. Eliminasi Kemacetan

Untuk menghapus kemacetan, perlu diterapkan suatu pendekatan yang

melibatkan tim fungsi silang (cross functional team) yang terdiri dari berbagai

departemen, seperti : perekayasaan, manufaktur, dan departemen lain yang

relevan. Dalam sistem Just in Time (JIT) semua proses dapat menjadi sumber

kemacetan potensial. Maka dari itu semua proses dalam JIT harus secara

terus-menerus diteliti dengan cermat, dalam hal ini operator memainkan

peranan yang sangat penting.

Di dalam PT. Iskandar Indah Printing Textile, kemacetan yang sering

terjadi adalah akibat benang putus dan secara otomatis mesin akan

berhenti. Setelah operator menyambung benang yang putus, maka mesin

akan berjalan lagi. Apabila mesin mengalami kerusakan maka operator

akan memberhentikan mesin dan melapor kepada pengawas. Pengawas

kemudian akan menyuruh bagian montir untuk memperbaikinya. Agar proses

produksi lancar, maka mesin-mesin produksi setiap harinya diberi oli pada

bagian komponen yang bergerak.

Melihat kondisi di atas, PT. Iskandar Indah Printing Textile sudah

memenuhi syarat untuk menerapkan Just in Time (JIT), dikarenakan

Page 70: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

58

perusahaan telah mengatasi kemacetan dalam proses produksi dengan

cepat. Selain itu terdapat teknisi yang selalu siap apabila terdapat kerusakan

pada mesin-mesin produksi yang dapat memperlambat proses produksi.

g. Ukuran Lot Produksi

Ukuran lot ideal dalam konsep JIT (Just In Time) adalah sekecil

mungkin. Melakukan set up yang tepat untuk memastikan bahwa alat dan

komponen yang telah tersedia, dan orang yang akan melakukan proses

akan hadir pada saat yang ditetapkan, maka akan menghemat waktu hingga

50%. Mesin-mesin yang dipergunakan dapat dimodifikasi sehingga dapat

mempercepat waktu set up dan dapat mengurangi kesulitan yang timbul

(dengan mengurangi kebutuhan akan penyesuaian).

Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile mesin digunakan untuk

menghasilkan produk secara terus-menerus. Seringkali ukuran lot yang

digunakan disesuaikan dengan jumlah pesanan yang diterima, sehingga

ukuran tidak selalu dalam ukuran ideal.

Melihat kondisi di atas, PT. Iskandar Indah Printing Textile dikatakan

belum memenuhi syarat JIT karena lot yang digunakan belum sesuai

dengan ukuran lot yang ideal seperti yang telah disyaratkan dalam sistem

Just in Time (JIT).

h. Pemeliharaan Mesin-mesin/Peralatan Produksi (TPM)

Sistem JIT selalu melakukan perubahan yang terus menerus dalam hal

pengurangan pemborosan disemua lini perusahaan. Hal ini dilakukan agar

Page 71: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

59

dapat memperbaiki kualitas produk dan jasa, serta memperbaiki permintaan

konsumen.

Total Productive Maintenance (TPM) merupakan suatu keharusan

dalam JIT (Just In Time), mesin-mesin diupgrade dan dimodifikasi terus

menerus agar dapat mengurangi batas toleransi. Mempercepat set up, dan

mengurangi penyetelan/penyesuaian.

Melihat kondisi di atas, PT. Iskandar Indah Printing Textile telah

memenuhi syarat untuk menerapkan JIT. Hal ini dikarenakan perusahaan telah

melakukan pemeliharaan mesin dengan melakukan pemeriksaan mesin secara

rutin dalam jangka waktu tertentu.

i. Kemampuan Proses, Statistical Process Control (SPC) dan perbaikan ber-

kesinambungan

Ketiganya harus ada dalam pelaksanaan JIT (Just In Time) karena

dalam JIT segala sesuatunya harus bekerja sesuai harapan dan mendekati

sempurna, tidak ada cadangan persediaan untuk kemacetan dan kerusakan

proses, dan karena dalam semua proses mesin dan karyawannya harus selalu

dalam kondisi normal.

Pada PT. Iskandar Indah Printing Textile proses produksi diawasi

secara teliti sehingga jika terdapat produk cacat atau rusak dapat segera

diperbaiki. Sebelum pesanan diterima oleh konsumen, produk akhir selalu

dikontrol untuk menjaga mutu produk. Hal ini dilakukan untuk memberikan

sesuatu yang lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan dengan kualitas yang

semakin baik bagi konsumen.

Page 72: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

60

Melihat kondisi di atas, PT. Iskandar Indah Printing Textile sudah

memenuhi syarat untuk menerapkan JIT, karena perusahaan selalu melakukan

aktivitas perbaikan berkesinambungan guna menghasilkan produk yang

mempunyai mutu dan kualitas yang baik.

j. Pemasok

Dalam hal pemasok sistem JIT membutuhkan komponen, supplies dan

bahan baku dalam jumlah sedikit tetapi dalam frekuensi yang tinggi. Untuk itu

pemasok yang dekat dengan lokasi pabrik lebih diprioritaskan. Selain itu cara

lain yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah :

1) Mengurangi jumlah pemasok.

2) Mengeliminasi waktu dan biaya dengan pemasok yang dapat dibuat

persetujuan jangka panjang yang meliputi aspek harga, kualitas dan

penyerahan.

3) Memberikan bantuan-bantuan teknis kepada pemasok.

4) Melibatkan pemasok pada tahap perancangan produk dan proses.

Dalam PT. Iskandar Indah Printing Textile mempunyai beberapa

pemasok bahan baku. Pemasok juga selalu tepat dalam menyediakan bahan

baku sesuai dengan yang diharapkan dalam jumlah yang tepat pada saat

dibutuhkan sesuai dengan yang dipesan. Perusahaan tidak melibatkan

pemasok pada tahap perancangan produk dan proses, akan tetapi hanya

melibatkan konsumen.

Melihat kondisi di atas, PT. Iskandar Indah Printing Textile sudah

memenuhi syarat untuk menerapkan JIT, dikarenakan perusahaan tidak kesulitan

Page 73: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

61

dalam mendapatkan bahan baku sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan tepat

pada saat dibutuhkan.

Berikut adalah tabel perbandingan antara kriteria JIT dengan data-data

yang diperoleh perusahaan :

Tabel 4 Perbandingan antara Kriteria JIT dengan Data-datayang diperoleh Perusahaan

No. Item Pembanding Syarat-syarat JIT Perusahaan Keterangan1. Layout pabrik Layout berdasarkan

produk.Layout berdasar-kan proses.

Tidak memenuhikriteria JIT.

2. Pelatihan karya-wan.

Karyawan bekerja dalamsatu tim yang bertang-gungjawab terhadapproduk total, dari prosesproduksi sampai produkdikirim.

Karyawan ber-tanggungjawabterhadap produktetapi tidak secaratotal.Karyawan dike-lompokkan me-nurut jenis peker-jaan pada tahapanproduksi tertentu.

Tidak memenuhikriteria JIT.

3.

4.

Kanban pull sys-tem.

Membentuk aliranpenyederhanaan.

Tidak mengirimkan pro-duk rusak ke proses ber-ikutnya. Proses berikut-nya hanya mengambil apayang dibutuhkan padasaat dibutuhkan,memproduksi hanyasejumlah yang diambiloleh proses berikutnya,meratakan beban pro-duksi, menaati instruksikanban pada saat finetuning dan melakukanstabilisasi dan rasio-nalisasi proses.

Proses produksi dilaku-kan sesuai prosedur.

Kerusakan barubisa dilihat ketikaproduk itu sudahjadi. Perusahaanjuga tidak meng-gunakan kartutugas dalam mela-kukan produksi-nya, hanya berda-sarkan order.

Proses produksidilakukan sesuaiprosedur.

Tidak memenuhikriteria JIT.

Memenuhi kri-teria JIT.

5. Pengendalian vi-sual.

Visual scan dapat me-lihat adanya kemacetanatau kelebihan kapasitas.

Adanya pengen-dalian visualdalam prosesproduksinya.

Memenuhi krite-ria JIT.

6. Eliminasikemacetan.

Dalam JIT semua prosesharus terus-menerus di-teliti dengan cermat danseksama.

Mengatasi kema-cetan dalam pro-ses produksidengan cepat.

Memenuhi krite-ria JIT.

7. Ukuran lot pro-duksi.

Lot size harus kecil danpenghematan waktu setup.

Ukuran lot dise-suaikan denganjumlah pesananyang diterima.

Tidak memenuhikriteria JIT.

Page 74: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

62

Tabel 4 Perbandingan antara Kriteria JIT denganData-data yang diperoleh Perusahaan

No. Item Pembanding Syarat-syarat JIT Perusahaan Keterangan8. TPM Memelihara mesin secara

teratur.Melakukan peme-riksaan mesin se-cara rutin dalamjangka waktu ter-tentu.

Memenuhi krite-ria JIT.

9. Kemampuan pro-ses, statistical pro-cess control (SPC)dan perbaikan ber-kesinambungan.

Perbaikan proses secaraberkesinambungan harusada dalam Just In Time(JIT).

Proses produksidiawasi secarateliti. Produkakhir juga selaludikontrol untukmenjaga mutuproduk.

Memenuhikriteri JIT.

10. Pemasok Harus dapat menyedia-kan tepat jumlah danwaktu.

Pemasok menye-diakan bahanbaku yang selalutepat sesuaidengan jumlahdan waktu yangdiharapkan.

Memenuhi krite-ria JIT.

2. Menghitung Manufacturing Cycle Efficiency (MCE)

Manufacturing Cycle Efficiency (MCE) digunakan untuk mengetahui

seberapa besar aktivitas tidak bernilai tambah dapat dikurangi atau dihilangkan

dari proses pembuatan produk. Untuk mengukur MCE dapat digunakan rumus

sebagai berikut :

Processing timeMCE =

Throughput Time

Dimana throughput time meliputi keseluruhan waktu yang diperlukan

dalam pengolahan produk. Throughput time terdiri dari empat komponen yang

terbagi atas aktivitas bernilai tambah dan aktivitas tidak bernilai tambah.

Throughput time dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 75: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

63

Throughput Time : Processing + Inspection + Moving Time + Waiting

Time/Storage Time

Pada proses produksi yang ideal akan menghasilkan aktivitas yang bernilai

tambah bagi konsumen, dan akan menghasilkan throughput time yang sama

dengan processing time sebesar 100% atau 1. Pada saat MCE=1, perusahaan akan

menghabiskan waktu hanya untuk mengerjakan aktivitas yang bernilai tambah,

sedangkan untuk aktivitas yang tidak bernilai tambah yang berupa Inspection

Time, Moving Time, dan Waiting Time/Storage Time akan hilang. Hal ini akan

menguntungkan perusahaan, karena perusahaan tidak lagi dibebani dengan biaya

yang tidak bernilai tambah.

Aktivitas tidak bernilai tambah adalah aktivitas-aktivitas yang tidak perlu,

namun tidak efisien dan dapat diperbaiki. Aktivitas tidak bernilai tambah jika

dilaksanakan berakibat menambah biaya yang tidak perlu merintangi kinerja,

dengan kata lain menimbulkan biaya tidak bernilai tambah. Dalam kegiatan

pemanufakturan ada 5 (lima) aktivitas utama yang dianggap sebagai pemborosan

tidak memiliki nilai tambah yaitu penjadwalan, pemindahan, penungguan,

inspeksi dan penyimpanan. JIT menggunakan kontrak jangka panjang, pengisian

kembali yang berkelanjutan. Tujuannya untuk mengurangi biaya pemesanan.

Usaha rekayasa dilakukan untuk mengurangi waktu persiapan secara dramatis.

Setelah biaya pemesanan dan persiapan turum mencapai tingkat minimal, maka

biaya penyimpanan dapat dikurangi dengan mengurangi tingkat persediaan.

Aktivitas-aktivitas yang sampai saat ini masih dilakukan oleh PT. Iskandar

Indah Printing Textile yang sekiranya dapat menimbulkan pemborosan adalah

Page 76: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

64

aktivitas pada bagian pembelian dan produksi. Penanganan barang juga masih

dilakukan oleh perusahaan karena saat ini masih diperlukan adanya persediaan

sehingga untuk aktivitas penanganan bahan untuk saat ini belum dapat

dieleminasi. Untuk saat ini PT. Iskandar Indah Printing Textile juga masih

melakukan aktivitas pemindahan bahan/moving time, yaitu bahan yang ada di

gudang dipindah ke bagian produksi pada Departemen Spinning. Setelah menjadi

benang dipindah lagi ke Departemen Weaving untuk ditenun menjadi kain.

Setelah menjadi produk jadi dipindah/disimpan ke gudang barang jadi. Pada

bagian pembelian kegiatan yang masih sering dilakukan yaitu dalam mengadakan

pemesanan terhadap bahan baku kapas. Sebelum mengadakan kontrak kerjasama

dengan pemasok mengenai bahan baku kapas yang dibutuhkan perusahaan,

setelah itu mengadakan pengujian sampel kapas. Sampel kapas yang memenuhi

standar diikutkan dalam tender kapas yang dilakukan perusahaan.

Pemenang tender mengadakan kontrak kerjasama dengan perusahaan

untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kapas yang sudah direncanakan empat

sampai enam bulan. Kontrak kerjasama ini termasuk cukup lama sampai bahan

baku terpenuhi sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, namun

pengiriman/pengisian terhadap bahan baku kapas ini tidak bisa dilaksanakan

setiap hari. Dengan aktivitas pemesanan yang demikian sebenarnya menyebabkan

perusahaan menanggung cukup banyak biaya, antara lain biaya telepon, biaya

untuk melakukan pengujian sampel kapas dan biaya untuk mengadakan tender

kapas. Bahan baku yang dikirim disimpan di gudang, hal ini juga menimbulkan

biaya penyimpanan yang ditanggung perusahaan yaitu biaya asuransi bahan baku

Page 77: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

65

yang terkadang mengalami pembengkakan dan biaya penanganan bahan

baku kapas.

Pada bagian produksi yang dianggap sebagai aktivitas tidak memberikan

nilai tambah, yaitu bagian persiapan dan adanya waktu tunggu (waiting time)

terhadap barang yang diproses. Bagian persiapan ini biaya yang dikeluarkan

adalah upah untuk para pekerja yang menganggur karena belum melakukan

pekerjaannya dan banyaknya waktu tunggu yang dikeluarkan mengakibatkan

biaya yang cukup besar. Selain itu masih diadakannya inspeksi terhadap jenis dan

standar panjang serat, inspeksi terhadap kain yang sudah jadi.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, sampai saat ini perusahaan belum

dapat melakukan pengurangan terhadap aktivitas yang dapat menimbulkan biaya

dan pemborosan. Hal ini disebabkan perusahaan belum mampu mendapatkan

pemasok yang reliabel dan mapan sehingga perusahaan terpaksa masih

melakukan aktivitas-aktivitas seperti yang disebutkan diatas untuk tetap menjaga

kualitas produknya.

Persediaan bahan baku yang masih selalu ada dalam gudang setiap

bulannya menunjukkan bahwa dalam perusahaan masih terdapat beberapa

aktivitas yang tidak bernilai tambah. Dengan demikian perusahaan membutuhkan

biaya yang berkaitan dengan penanganan persediaan bahan baku tersebut. Berikut

adalah data mengenai biaya yang berkaitan dengan penanganan persediaan bahan

baku yang merupakan aktivitas perusahaan yang tidak bernilai tambah.

Page 78: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

66

Tabel 5 Aktivitas yang tidak bernilai tambahAktivitas tidak bernilai

tambah(NVA)

Termasuk AktivitasDalam Perusahaan

Jumlah biaya aktivitas NVA(Rp)

Inspection Time Menyortir barang cacat Biaya tenaga

kerja untukmenyortir barangcacat.

250.749.800

Moving time Memindahkan bahan baku

dari gudang ke bagianproduksi.

Memindahkan bahan bakudari bagian produksi kefinishing.

Pengisian bahan bakarmesin yang digunakanuntuk memindahkan bahanbaku dari gudang kedepartemen lain.

Storage time Penanganan bahan

baku

Asuransi bahan baku

Penerangan gudangpenyimpanan bahanbaku.

Pengawasan gudangpenyimpanan bahanbaku.

Biaya tenagakerja untukmemindahkanbahan baku darigudang ke bagianproduksi.

Biaya tenagakerja untukmemindahkan ba-han baku daribagian produksike finishing.

Biaya bahan ba-kar untuk mesinyang digunakanuntuk pemindah-an bahan baku.,

Biaya tenaga kerjauntuk penangananbahan baku.

Biaya asuransibahan baku.

Biaya listrik untukhudang penyim-panan.

Biaya tenaga kerjaatau satpamgudang penyim-panan bahan baku.

120.450.000

105.840.500

200.135.000

200.401.300

100.502.000

450.905.700

102.332.000

Jumlah 1.531.316.300

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam perusahaan masih terdapat

beberapa aktivitas yang tidak bernilai tambah yang muncul akibat dari beberapa

aktivitas yang merupakan pemborosan dari aktivitas yang ada dalam perusahaan

sebesar Rp1.531.316.300

Page 79: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

67

Karena keterbatasan data yang diperoleh sehingga sulit bagi penulis untuk

menelusuri aktivitas yang tidak bernilai tambah pada PT. Iskandar Indah Printing

Textile secara detail, sehingga jumlah tersebut di atas belum merupakan jumlah

keseluruhan biaya yang tidak bernilai tambah dalam perusahaan.

Setelah melakukan analisis terhadap aktivitas NVA dalam perusahaan,

maka penulis akan membahas mengenai perhitungan MCE untuk mengetahui

berapa besar aktivitas tidak bernilai tambah dapat dikurangi atau dihilangkan

dari proses pembuatan produk. Berikut akan dijelaskan kebutuhan waktu

untuk masing-masing elemen waktu dalam MCE. Perhitungan MCE di sini

berdasarkan waktu yang diperlukan perusahaan oleh proses produksi dalam

waktu satu bulan :

a) Processing time. Merupakan waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam

mengolah bahan baku menjadi barang jadi berbentuk kain grey. Rata-rata

waktu yang diperlukan adalah sekitar 3 hari dari proses pengelosan sampai

proses pelipatan. Dalam satu bulan diperlukan waktu untuk proses produksi

selama = 72 jam x 10 hari = 720 jam.

b) Moving time. Merupakan waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan bahan

baku dari gudang tahap produksi yang pertama. Moving time ini memerlukan

sekitar 15 menit, sedangkan untuk pemindahan produk jadi ke gudang barang

jadi memerlukan waktu sekitar 20 menit. Untuk moving time diperlukan

waktu = (15 menit + 20 menit) : 60 = 0,583 jam. Sehingga moving time dalam

waktu satu bulan adalah : 0,583 x 10 hari = 5,833 jam.

Page 80: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

68

c) Inspection time, merupakan waktu yang diperlukan untuk memeriksa bahwa

produk yang dihasilkan telah memenuhi kualitas. Waktu yang diperlukan

untuk inspeksi sekitar 0,5 jam, sehingga dalam satu bulan diperlukan waktu :

0,5 x 10 hari = 5 jam.

Dalam hal penyediaan bahan baku untuk produksi perusahaan masih memiliki

persediaan sehingga diperlukan storage time, baik dalam menyimpan bahan baku

maupun barang jadi. Waktu yang dibutuhkan dapat dihitung dengan mengguna-

kan rumus sebagai berikut :

Lama waktu penyimpanan bahan baku =

harixkebutuhan

bakubahanakhirpersediaan30

Lama waktu penyimpanan barang jadi =

harixkebutuhan

jadibarangakhirpersediaan30

Berikut waktu yang dibutuhkan untuk menyimpan bahan baku dan barang jadi

Tabel 6 Lama Waktu Penyimpanan Bahan Baku Tahun 2006Bulan Persediaan akhir Bahan

Baku (meter)Kebutuhan

(meter)Lama

PenyimpananJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesember

480.000360.000360.000180.000120.000120.000360.000480.000120.000240.000120.000180.000

720.000600.000720.000360.000600.000600.000600.000660.000720.000630.000600.000360.000

20 hari18 hari15 hari15 hari6 hari6 hari18 hari22 hari5 hari12 hari6 hari15 hari

Jumlah 3.120.000 7.170.000 158 hari

Sumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile

Page 81: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

69

Tabel 7 Lama Waktu Penyimpanan Bahan Jadi Tahun 2006Bulan Persediaan akhir Bahan

Baku (meter)Kebutuhan

(meter)Lama

PenyimpananJanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesember

600.000500.000500.000600.000400.000200.000500.000400.000400.000400.000500.000600.000

800.000800.000500.000700.000600.000400.000400.000600.000600.000600.000600.000600.000

23 hari19 hari30 hari26 hari20 hari15 hari38 hari20 hari20 hari20 hari25 hari30 hari

Jumlah 5.600.000 7.200.000 286 hari

Sumber : PT. Iskandar Indah Printing Textile

Dari kedua data di atas dapat dilihat bahwa waktu simpan yang diperlukan untuk

menyimpan bahan baku dan barang jadi adalah :

Bahan baku = 158 hari : 12 = 13.16 hari

13,16 hari x 24 = 316 jam.

Barang jadi = 286 hari : 12 = 23.83 hari

23,83 hari x 24 = 572 jam

Jadi jumlah lama waktu penyimpanan yang dibutuhkan dalam perusahaan untuk

menyimpan bahan baku dan barang jadi adalah 888 jam.

Setelah diketahui waktu proses produksi, waktu simpan, waktu inspeksi dan

waktu pindah, maka MCE dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut :

storageInspectionMovinggoces

timegoces

timeThroughput

timegocesMCE

sinPr

sinPr

sinPr

Page 82: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

70

44,0833,16188

720

8885833,5720

720

jam

jam

jamjamjamjam

jamMCE

Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai MCE pada

tahun 2006 PT. Iskandar Indah Printing Textile sebesar 0,4 yaitu masih di

bawah 1. Hal ini berarti dalam proses produksi yang ada pada perusahaan masih

terdapat aktivitas yang tidak bernilai tambah, yaitu diantaranya:

a. Pemakaian tenaga kerja untuk menyortir barang cacat karena masih adanya

persediaan digudang yang seharusnya dapat diterima sebagai manfaat

ekonomi bagi perusahaan, yaitu sebesar Rp250.749.800.-

b. Pemakaian tenaga kerja untuk memindahkan bahan baku dari gudang ke

bagian produksi yang dapat dihemat dan dapat diterima sebagai manfaat bagi

perusahaan, yaitu sebesar Rp105.840.500.-

c. Pemakaian tenaga kerja untuk memindahkan bahan baku dari departemen

produksi ke bagian finishing. Biayanya sebesar Rp120.450.300.-

d. Pemakaian bahan bakar untuk mesin yang digunakan untuk pemindahan

bahan baku biayanya sebesar Rp200.135.000.-

e. Pemakaian tenaga kerja untuk penanganan bahan baku pada gudang

penyimpanan biayanya sebesar Rp200.401.300.-

f. Asuransi bahan baku yang masih disimpan dalam gudang sebesar

Rp100.502.000.-

Page 83: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

71

g. Pemakaian listrik untuk gudang penyimpanan bahan baku yang seharusnya

menjadi manfaat ekonomi yang diterima oleh perusahaan jika menerapkan

JIT, yaitu sebesar Rp450.905.700.-

h. Pemakaian tenaga kerja/satpam untuk menjaga dan mengawasi gudang

penyimpanan bahan baku sebesar Rp102.332.000.-

Penyimpanan bahan yang tidak bernilai tambah tersebut diatas dapat ditiadakan

jika perusahaan menerapkan sistem JIT produksi sehingga penerapan JIT dapat

memberi manfaat sebesar Rp1.531.316.300.-

Page 84: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

72

BAB VI

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan penulis, maka dapat di-

simpulkan bahwa :

1. PT. Iskandar Indah Printing Textile belum memenuhi kriteria Just in Time

(JIT) dalam proses produksinya. Hal itu dikarenakan perusahaan hanya

memenuhi 6 syarat dari 10 syarat sistem JIT, diantaranya :

a. Proses produksi dilakukan sesuai prosedur

b. Adanya pengendalian visual dalam proses produksinya.

c. Mengatasi kemacetan dalam proses produksi dengan cepat.

d. Melakukan pemeriksaan mesin secara rutin dalam jangka waktu tertentu.

e. Proses produksi diawasi secara teliti. Produk akhir juga selalu dikontrol

untuk menjaga mutu produk.

f. Pemasok menyediakan bahan baku yang selalu tepat sesuai dengan jumlah

dan waktu yang diharapkan.

2. Berdasarkan perhitungan MCE yang diperoleh sebesar 0,4 berdasarkan data

yang diperoleh dari PT. Iskandar Indah Printing Textile tahun 2006

menunjukkan bahwa masih terdapat aktivitas yang tidak bernilai tambah

bagi perusahaan berkaitan dengan proses produksi yang dilakukan. Sedangkan

manfaat ekonomi yang akan diterima oleh perusahaan jika berhasil

menerapkan sistem JIT adalah sebesar Rp1.531.316.300 sehingga apabila PT.

72

Page 85: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

73

Iskandar Indah Printing Textile menerapkan JIT dalam kegiatan produksinya,

maka perusahaan dapat menghilangkan aktivitas tidak bernilai tambah dan

biaya tersebut akan menjadi manfaat ekonomi bagi perusahaan.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Pokok bahasan mengenai konsep JIT (Just In Time) kurang dikenal oleh

masyarakat bisnis secara luas, sehingga dalam melakukan penelitian terlebih

dahulu memberikan penjelasan kepada pihak perusahaan.

2. Hasil Penelitian hanya berlaku untuk PT. Iskandar Indah Printing Textile dan

tidak menutup kemungkinan akan berubah di masa yang akan datang.

3. Penelusuran aktivitas dan biaya dalam proses produksi sulit dilakukan secara

detail karena keterbatasan informasi yang diperoleh. Karena itu, antara hasil

perhitungan MCE dengan jumlah penghematan (total biaya tidak bernilai

tambah) terlihat kurang signifikan.

C. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, penulis memberikan saran dengan

harapan dapat bermanfaat bagi perusahaan.

1. Perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap aktivitas yang merupakan

pemborosan dalam proses produksinya sehingga aktivitas yang merupakan

pemborosan tersebut dapat dikurangi bahkan dihilangkan supaya MCE

mendekati angka 1 (satu).

2. PT. Iskandar Indah Printing Textile dapat melakukan perubahan terhadap

layout pabriknya dengan meletakkan mesin yang digunakan untuk setiap

Page 86: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

74

tahap produksi dalam satu tempat sehingga perusahaan dapat lebih efisien

dalam proses produksinya serta dapat menghemat sebagian biaya.

3. PT. Iskandar Indah Printing Textile dapat memberikan pelatihan extra kepada

karyawan agar mampu mengoperasikan lebih dari satu jenis mesin sehingga

karyawan bertanggung jawab terhadap kualitas produk secara total.

Page 87: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities

75

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahim, Ahim. (2000). Pengaruh Penerapan Filosofi JIT pada Organisasi yangMenggunakan Activity Based Costing (ABC) Dalam Perhitungan HargaPokok Produk. Journal Akuntansi dan Investasi. Januari, 1 : 23-24.

Ahyari, Agus. (1986). Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi, Edisi 4,Yogyakarta: BPFE.

Bismoko, J dan A. Supratiknya, (1998). Pedoman Penulisan Skripsi, UniversitasSanata Dharma Yogyakarta, edisi kedua, Yogyakarta: USD.

Handoko, Hani, (1993). Dasar-dasar Produksi dan Operasi, Yogyakarta: BPFE.

Horngren, Charles T. & George Foster. (1991). Cost Accounting and CostManagement. In a JIT Environment hal. 433-444 dalam Robert Cooper danRobert S. Kaplan, The Design of Cost Management and System. Text Careerand Reading. NJ. Prentice-Hall Englewood Cliffs.

Morden, Y. (1995). Sistem Produksi Toyota: Ancangan Terpadu untuk PenerapanJust In Time, Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Mulyadi, (1998). Total Quality Management: Prinsip Manajemen Kontemporer untukMengurangi Lingkungan Bisnis Global. Yogyakarta: Aditya Media.

Ohno, Taiichi, (1995). Just In Time Dalam Sistem Produksi Toyota. Jakarta: PustakaBinaman Pressindo.

Tjiptono, Fandy dan Diana, A. (2000). Total Quality Management. Edisi 2,Yogyakarta: Andi Offset.

Tunggal, Amin W., (1993). Akuntansi Manajemen Kontemporer. Edisi 1, Jakarta:Rineka Cipta.

Page 88: PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI ... fileMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Asri Nurhayati ... 2) Menganalisis ... activities