PROGRAM STRATEGIS KEBIJAKAN AGRARIA / PERTANAHAN PADA TINGKAT NASIONAL DAN WILAYAH

OLEH : Drs. H. ROLLY IRAWAN, SH.,MM.,MH.(KAKANWIL BPN PROV. JAWA BARAT)

DALAM ACARA LOKA KARYA YANG DISELENGGARAKAN OLEH KONSORSIUM PEMBARUAN AGRARIA (KPA) JAWA BARAT

Permasalahan Bangsa Indonesia

• Tingginya tingkat pengangguran• Tingginya tingkat kemiskinan• Tingginya asset agraria pada sebagian kecil

masyarakat• Tingginya sengketa dan konflik pertanahan• Rentannya ketahanan pangan dan ketahanan

energi• Menurunnya kualitas lingkungan hidup• Lemahnya akses masyarakat terhadap sumber-

sumber ekonomi, terutama tanah

RENCANA STRATEGIS BPN RI• Pertanahan berkontribusi secara nyata untuk meningkatkan kesejahteraan

rakyat, penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, serta peningkatan ketahanan pangan (Prosperity).

• Pertanahan berkontribusi secara nyata dalam peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan bermartabat dalam kaitannya dengan P4T (Equity).

• Pertanahan berkontribusi secara nyata untuk mewujudkan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air serta melakukan penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari (Social Welfare).

• Pertanahan berkontribusi secara nyata bagi terciptanya keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia dengan memberikan akses seluasluasnya pada generasi yang akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat (Sustainability)

REFORMA AGRARIA SEBAGAI UPAYA PROBLEM SOLVING

• Menata kembali ketimpangan P4T• Mengurangi kemiskinan • Menciptakan lapangan kerja • Memperbaiki akses masyarakat kpd sumber2 ekonomi,

terutama tanah • Mengurangi sengketa dan/atau konflik pertanahan &

keagrariaan • Memperbaiki & menjaga kualitas lingkungan hidup • Meningkatkan ketahanan pangan & ketahanan energi

nasional

Landasan Konstitusional

• Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 • TAP MPR Nomor IX/MPR/2001 Tentang

Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya Alam;

• Keputusan MPR-RI Nomor 5 Tahun 2003 tentang Penugasan Kepada Pimpinan MPR-RI oleh Presiden, DPR, BPK, MA pada Sidang Tahunan MPR-RI Tahun 2003;

Konsep Reforma Agraria (Obyek dan Subyek Agraria Serta Hubungan Teknis dan Sosio-Agraria)

UPAYA BPN RI DALAM MELAKSANAKAN REFORMA AGRARIA

Instruksi Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 77/KEP-7.1/III/2012 tentang Praksis Reforma Agraria :•Pelaksanaan redistribusi tanah dan konsolidasi tanah•Pelaksanaan legalisasi asset•pemetaan dan Geo KKP•penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar•penanganan sengketa dan konflik pertanahan•optimalisasi kinerja LARASITA

PELAKSANAAN REDISTRIBUSI TANAH SECARA NASIONAL TAHUN 2011

PELAKSANAAN REDISTRIBUSI TANAH SECARA NASIONAL TAHUN 2012

PELAKSANAAN REDISTRIBUSI TANAH DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2011

PELAKSANAAN REDISTRIBUSI TANAH DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

TANTANGAN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN REFORMA AGRARIA (GANI SADIKIN)

• Tidak menjadi pilihan kebijakan bagi sejumlah pihak yang memonopoli sumber-sumber agraria karena membawa konsekuensi pada terjadinya perubahan struktur penguasaan tanah

• Kekuatan kapitalis global yang secara sistematis dan terencana terus menggulirkan dan mendesakkan agenda globalissasi

• Organisasi Non Pemerintah (ORNOP) dan Organisasi Rakyat (petani) masih belum mampu menjadi kekuatan pendorong perubahan yang cukup kuat dan solid, diakui atau tidak, baik ORNOP maupun organisasi rakyat (tani) masih banyak menghadapi kendala

• Reforma Agraria masih sering dituduh sebagai kehendak yang berakar dari ideologi komunis yang harus diperangi.

• Langkanya pakar agraria di dalam negeri yang mau secara serius dan komprehensif mendalami masalah-masalah agraria

KENDALA DALAM PELAKSANAAN

REDISTRIBUSI TANAH

• Tidak terdukungnya bukti administrasi penerima (petani), karena didalam KTP tidak tercantum pekerjaan sebagai petani.

• Sulitnya memperoleh surat keterangan yang menyatakan bahwa lokasi redistribusi di luar kawasan kehutanan.

KONSEP KEDEPAN

• Monitoring dan Evaluasi Kegiatan serta penyempurnaan peraturan pelaksanaan landreform

• Membuat model-model pelaksanaan landreform

• Melaksanakan pelatihan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia

• Menyusun basis data landreform hasil kegiatan landreform

• Menemukan lokasi-lokasi TOL dan Potensi Redistribusi Tanah

• Membentuk Tim Task Force Bidang P&PP• Mencari secara aktif sumber-sumber potensi

tanah landreform (TOL Lama dan Tanah Negara Lainnya)