program-program utama puskesmass

84
PROGRAM UTAMA PUSKESMAS: DEMAM BERDARAH DENGUE Oleh : Elman Dani Firdaus (1018011008) Citra Saskia Masri (1018011048) Milani Nur Fadila (1018011078) Ni Made Dwi Adnyani (1018011083) Yulia Dewi Asmariati (1018011129)

Upload: yulia-dewi-asmariati

Post on 30-Sep-2015

233 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lmllml

TRANSCRIPT

Puskesmas dalam kedudukannya sebagai penanggungjawab wilayah dan penyedia pelayanan kesehatan harus mengoperasikan sejumlah ke

PROGRAM UTAMA PUSKESMAS: DEMAM BERDARAH DENGUEOleh :Elman Dani Firdaus (1018011008)Citra Saskia Masri (1018011048)Milani Nur Fadila (1018011078)Ni Made Dwi Adnyani (1018011083)Yulia Dewi Asmariati (1018011129)

ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2015I. PENDAHULUANPuskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit pelaksana teknik dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004). Sistem Kesehatan Nasional menyebutkan Puskesmas adalah pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyarakat. Menurut Depkes RI 1991, Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat dan membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan pembangunan kesehatan masyarakat desa. Sebuah puskesmas mempunyai tugas menyampaikan pertolongan kesehatan dan upaya kesehatan pencegahan kepada keluarga di tiap rumah di desa-desa melalui petugas puskesmas yang menetap di wilayah kerja Puskesmas. Tujuan Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2012. Oleh karena pelayanan kesehatan di Puskesmas merupakan bentuk pemerataan dan peningkatan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan rakyat maka, pelayanan ini menjadi akan lebih efektif jika disertai peran serta masyarakat antara lain dengan menyelenggarakan pos-pos pelayanan terpadu. Fungsi Puskesmas antara lain sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan sebagai pusat pelayanan kesehatan strata I, meliputi pelayanan kesehatan perorangan & masyarakat. Berdasarkan ketiga fungsi utama puskesmas tersebut dan dengan memperhatikan tujuan akhirnya maka setiap pelaksanan program kegiatan pelayanan kesehatan selalu dilaksanakan dengan memperhatikan landasan strategisnya yaitu :1. Perikemanusian2. Pemberdayaan dan kemandirian3. Adil dan merata4. Mengutamakan manfaatLandasan strategis ini akan menjadi nilai-nilai dalam pengembangan setiap program atau upaya-upaya pelayanan kesehatan yang akan dilaksanakan ditingkat Puskesmas. Program-program kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas dibagi dalam dua kelompok besar yaitu program pokok dan program pengembangan.Program pokok pelayanan kesehatan Puskesmas dibuat berdasarkan komitmen nasional, regional & global serta yang mempunyai daya ungkit untuk peningkatan derajat kesehatan, yaitu: program pengobatan, upaya promosi kesehatan, KIA/KB, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan, serta usaha perbaikan gizi masyarakat. Program pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas adalah beberapa upaya kesehatan pengembangan yang ditetapkan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan kemampuan puskesmas. Dalam struktur organisasi puskesmas program pengembangan ini biasa disebut Program spesifik lokal, yang terdiri dari antara lain: kesehatan sekolah, kesehatan olahraga, perawatan kesehatan masyarakat, usaha kesehatan kerja, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan usia lanjut, dan pembinaan pengobatan tradisional.II. ISI

A. Program-Program Utama PuskesmasSebagaimana telah dijabarkan sebelumnya bahwa program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib di laksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Puskesmas dalam kedudukannya sebagai penanggungjawab wilayah dan penyedia pelayanan kesehatan harus mengoperasikan sejumlah kegiatan pokok yang di wujudkan dalam berbagai program-program kesehatan Puskesmas. Pelaksanaan program-program kesehatan ini ditujukan untuk memenuhi tanggung jawab terhadap kesehatan wilayah kerjanya serta anggota masyarakat secara keseluruhan.

Ada 6 program pokok pelayanan kesehatan di Puskesmas yaitu :

1. Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk pelayanan kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada seseorang pasien dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan

2. Promosi kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).

3. Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di Puskesmas yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk ber-KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan bayi dan balita.

4. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll).

5. Kesehatan lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran serta masyarakat.6. Perbaikan gizi masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan, perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan kurang energi protein, anemia gizi besi, gangguan akibat kekurangan yodium (gaky), kurang vitamin A, keadaan zat gizi lebih, peningkatan survailans gizi, dan perberdayaan usaha perbaikan gizi keluarga/masyarakat.Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil atau ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat wilayah kerjanya. Dalam konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan managerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realisize, tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Adapun ke depan, Puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu.

B. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

1. Pengertian

Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan upaya kesehatan primer yang terdiri dari pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, perkembangan dan perlindungan bayi, anak di bawah lima tahun (Balita) dan anak usia prasekolah dalam proses tumbuh kembang. KIA mencakup bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu melahirkan, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah keterampilan paraji (dukun bayi) serta pembinaan kesehatan anak di taman kanak-kanak.

Salah satu tujuan program KIA adalah meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak. Dalam keluarga, ibu dan anak merupakan kelompok yang paling rentan dan peka, terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti: kejadian kesakitan (morbiditas) dan gangguan gizi (malnutrisi), yang seringkali berakhir dengan kecacatan (disability) atau kematian (mortalitas).

Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan diantara ibu, bayi dan anak adalah memberikan pemeliharaan dalam waktu hamil yang cukup baik dan dimulai sedini-dininya. Penurunan angka kematian ibu maternal, bayi dan anak balita serta penurunan angka kelahiran merupakan sasaran prioritas dalam pembangunan di bidang kesehatan.

Puskesmas melalui pelayanan kesehatan di dalam dan luar gedung, melakukan seluruh program kesehatan Ibu dan Anak secara menyeluruh, dengan memperhatikan beberapa indikator cakupan program KIA yang terpadu dengan beberapa kegiatan lainnya seperti program gizi, imunisasi dan upaya kesehatan sekolah (UKS). Cakupan program KIA dibagi menjadi;

1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)

2. Cakupan Komplikasi Kebidanan

3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

4. Cakupan Pelayanan Nifas

5. Cakupan Pelayanan Neonatus dengan Komplikasi

6. Cakupan Kunjungan Bayi

7. Cakupan Imunisasi Bayi (Universal Child Immunization)

8. Cakupan Pelayanan Anak Balita

9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI

10. Cakupan Perawatan Balita Gizi Buruk

11. Cakupan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah Dasar

Setiap cakupan program tersebut merupakan rincian Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) yang menjadi target khusus pelayanan di tingkat puskesmas, sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada setiap Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Pelayanan KIA di puskesmas meliputi antara lain :

a. Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah Puskesmas

b. Pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak pra sekolah

Pelayanan kesehatan asuhan kebidanan di wilayah Puskesmas merupakan bagian dari pelayanan kesehatan menyeluruh terpadu sebagai salah satu wujud upaya pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif/ penanganan kedaruratan kebidanan, yang meliputi pelayanan pemeliharaan ibu hamil, pertolongan persalinan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi baru lahir, keluarga berencana, ibu sedang menyusui, serta calon ibu di wilayah kerja.

Pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak pra sekolah di Puskesmas yakni bagian dari pelayanan kesehatan menyeluruh terpadu berupa wujud kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang meliputi pemeliharaan kesehatan anak dalam kandungan, pelayanan kesehatan neonatal, pemeriksaan bayi, manajemen terpadu balita sakit, serta deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang balita dan anak pra sekolah di wilayah kerja.2. Tujuan KIA

Tujuan KIA terbagi menjadi 2 bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum KIA adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Kelurga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Adapun tujuan khusus dari KIA adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya kemampuan ibu dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga, penyelenggaraan posyandu dan sebagainya.

2. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri didalam lingkungan keluarga posyandu dan sebagainya.

3. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, persalinan, ibu nifas dan ibu menyusui.

4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, persalinan, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita.

5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dalam keluarganya.

Berdasarkan Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I yang diadakan oleh Departemen Kesehatan RI tahun 1989/1990, maka dalam mencapai tujuan kesehatan ibu dan anak, petugas Puskesmas melakukan program kegiatan KIA yang mencakup hal-hal sebagai berikut, yaitu :1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu melahirkan, ibu menyusui, bayi, anak balita dan anak prasekolah.

2. Pemberian nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk karena kekurangan protein, kalori dan lainnya serta pembagian makanan tambahan, vitamin dan mineral.

3. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya.

4. Imunisasi Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3 kali, Polio 3 kali, dan Campak 1 kali pada bayi.

5. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA.

6. Pelayanan KB kepada semua Pasangan Usia Subur, dengan perhatian khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak berkali-kali dan golongan ibu risti.

7. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak prasekolah untuk macam-macam penyakit ringan.

8. Kunjungan ke rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan, memberi penerangan dan pendidikan tentang kesehatan, dan untuk mengadakan pemantauan pada mereka yang lalai mengunjungi Puskesmas dan meminta agar mereka datang ke Puskesmas lagi.

9. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan paraji (dukun bayi).

3. Sasaran

Sasaran pelayanan KIA adalah ibu, bayi, balita, anak usia prasekolah dan keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerja Pusksmas serta yang berkunjung ke Puskesmas.4. Kegiatan

Pelayanan KIA meliputi penyelenggaraan :

a. Pembinaan dan pemantauan kegiatan KIA di wilayah kerja Puskesmas

b. Pelayanan Ante natal

c. Persalinan/ pendampingan persalinan

d. Pelayanan masa nifas pasca persalinan dan bayi baru lahir

e. Pelayanan ibu menyusui

f. Pelayanan gawat darurat kebidanan dan neonatal

g. Pelayanan kesehatan dan pemantauan tumbuh kembang bayi

h. Pelayanan kesehatan dan pemantauan tumbuh kembang anak balita

i. Pelayanan kesehatan dan pemantauan tumbuh kembang anak usia pra sekolah di taman kanak-kanak

Adapun wujud kegiatan yang dilakukan untuk program KIA di Puskesmas tersebut adalah sebagai berikut :1. Pemeriksaan ibu hamil dan bayi/anak.

2. Penimbangan Berat Badan dan Pengukuran Tinggi Badan bayi, balita dan anak prasekolah.

3. Pengukuran suhu tubuh pada bayi/anak.

4. Pengisian KMS bumil dan KMS anak.

5. Pemberian imunisasi bagi ibu hamil, bayi dan balita.

6. Pemberian makanan tambahan bergizi (bubur kacang hijau dan susu murni).

7. Penyuluhan gizi baik.

8. Penyuluhan KB.

9. Penyuluhan Kebersihan lingkungan terutama dalam mengatasi penyebaran nyamuk penyebab DBD.

10. Penyuluhan kepada suami dan anggota keluarga lainnya untuk berperan serta aktif dalam menunjang kesehatan ibu dan anaknya.

11. Pengobatan bermacam-macam penyakit ringan bagi ibu, bayi, balita, anak prasekolah dan keluarga.5. Data Puskesmas Natar

1. Angka kematian neonatala. Tahun 2011 tidak terjadi kasus kematian neonatus.

b. Tahun 2012 terjadi 1 kasus kematian neonatus yaitu di desa Bumisari.

c. Tahun 2013 tidak terjadi kasus kematian neonatus.

c. Tahun 2014 tidak terjadi kasus kematian neonatus.

2. Angka kematian bayi

a. Tahun 2011 terdapat 3 kasus kematian bayi yaitu desa Merak Batin 2 kasus dan desa Bumisari 1 kasus. Penyebab kasus kematian bayi adalah asfiksisa 2 kasus di desa Merak Batin, BBLR 1 kasus di desa Bumisari.b. Tahun 2012 terdapat 2 kasus kematian bayi yaitu di desa Bumisari.

c. Tahun 2013 terdapat 6 kasus kematian bayi.

d. Tahun 2014 terdapat 7 kasus kematian bayi.

3. Angka kematian balita

a. Tahun 2011 tidak terjadi kasus kematian balita.

b. Tahun 2012 tidak terjadi kasus kematian balita.

c. Tahun 2013 tidak terjadi kasus kematian balita.c. Tahun 2014 tidak terjadi kasus kematian balita.

4. Angka kematian Ibu

a. Kasus kematian ibu bersalin pada tahun 2011 sebanyak 0 kasus.

b. Kasus kematian ibu bersalin pada tahun 2012 sebanyak 2 kasus.

c. Kasus kematian ibu bersalin pada tahun 2013 sebanyak 0 kasus.

d. Kasus kematian ibu bersalin pada tahun 2014 sebanyak 2 kasus.

5. Indikator KIA (data puskesmas natar)a. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) 1. Tahun 2011 sebanyak 94,7%2. Tahun 2012 sebanyak 69,9%

3. Tahun 2013 sebanyak 90,7%4. Tahun 2014 sebanyak 95,6%b. Cakupan Komplikasi Kebidanan1. Tahun 2011 sebanyak 59 kasus

2. Tahun 2012 sebanyak 107 kasus

3. Tahun 2013 sebanyak 75 kasus

4. Tahun 2014 sebanyak 259 kasus

c. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

1. Tahun 2011: 96,4%

2. Tahun 2012: 87,2%

3. Tahun 2013: 95,8%

4. Tahun 2014: 96,2%d. Cakupan Pelayanan Nifas 1. Tahun 2011 sebanyak 95,41%

2. Tahun 2012 sebanyak 99,79%

3. Tahun 2013 sebanyak 97,5%

4. Tahun 2014 sebanyak 96,9%e. Cakupan Pelayanan Neonatus dengan Komplikasi 1. Tahun 2011 sebanyak 0%

2. Tahun 2012 sebanyak 0%

3. Tahun 2013 sebanyak 0%

4. Tahun 2014 sebanyak 9,1%f. Cakupan Imunisasi Bayi (Universal Child Immunization)NOANTIGEN2011201220132015

%%%%

1HBO