program peningkatan produksi dan produktivitas gula

19
PROG PRODUKS Di pada Ac “Peningkatan Produ KEM DIREKTOR GRAM PENINGKATAN SI DAN PRODUKTIVITAS GULA Disampaikan oleh: irektur Jenderal Perkebunan cara Semiloka Gula Nasional 2013 uksi dan Produktivitas Gula dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional” MENTERIAN PERTANIAN RAT JENDERAL PERKEBUNAN Bogor, 28 Oktober 2013 1

Upload: booz-dytto-adenata

Post on 12-Apr-2016

23 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

TRANSCRIPT

Page 1: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

PROGRAM PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

Direkturpada Acara

“Peningkatan Produksi

KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

GULA

Disampaikan oleh: Direktur Jenderal PerkebunanAcara Semiloka Gula Nasional 2013

Produksi dan Produktivitas Gula dalam MewujudkanKetahanan Pangan Nasional”

KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Bogor, 28 Oktober 2013

1

Page 2: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

SISTEMATIKA

I. PROYEKSI KEBUTUHAN GULA NASIONALII. ROADMAP SWASEMBADA GULA NASIONALIII. PERAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM

SWASEMBADA GULA. IV. PERMASALAHANV. STRATEGIV. STRATEGIVI. PROGRAM DAN RENCANA AKSI PENCAPAIAN

SWASEMBADA GULA NASIONAL

SISTEMATIKA

PROYEKSI KEBUTUHAN GULA NASIONALROADMAP SWASEMBADA GULA NASIONALPERAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM

PROGRAM DAN RENCANA AKSI PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA NASIONAL

2

Page 3: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

No 2009 2010

1 GKP *) 2.700.000 2.749.410

2 GKR **) 2.150.000 2.257.500

Jenis Gula

I. PROYEKSI KEBUTUHAN

4.850.000 5.006.910Jumlah*) Pertumbuhan kebutuhan Gula Kristal Putih (GKP)

dengan pertumbuhan penduduk 1,23%/tahunkebutuhan GKP untuk dua minggu.

**) Pertumbuhan kebutuhan Gula Kristal Rafinasi5%/tahun dan stock kebutuhan GKR untuk satu bulan

201 1 2012 2013 2014

2.749.410 2.799.724 2.850.959 2.903.132 2.956.000

2.257.500 2.370.375 2.488.894 2.613.338 2.744.000

KEBUTUHAN GULA NASIONAL

5.006.910 5.170.099 5.339.853 5.516.470 5.700.000(GKP) untuk konsumsi langsung diasumsikan setara

tahun dan peningkatan daya beli 0,6%/tahun, serta stock

Rafinasi (GKR) untuk industri yang diasumsikan tumbuhdan stock kebutuhan GKR untuk satu bulan.

2

Page 4: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

SATUAN 2010

GKP

Areal Ha 464.640

Produksi tebu Ton 37.450.000

Produktivitas tebu Ton/Ha 80,60

URAIAN

SASARAN PRODUKSI GULA 2010

II. ROAD MAP SWASEMBADA GULA NASIONAL

Produktivitas tebu Ton/Ha 80,60

Rendemen % 8,00

Produksi hablur Ton 2.996.000

Produktivitas hablur Ton/Ha 6,45

Produksi molasess Ton 1.685.250

Catatan : Swasembada di tahun 2014 apabila lahan untukdibangun pada tahun 2010, revitalisasi PG milikPembangunan PG Baru 10 – 15 Unit Terbangun dan10.000 TCD pada tahun 2014.

2011 2012 2013 2014

572.122 631.846 691.952 766.613

47.743.581 53.612.133 58.746.725 67.061.705

83,45 84,85 84,90 87,48

SASARAN PRODUKSI GULA 2010 – 2014

II. ROAD MAP SWASEMBADA GULA NASIONAL

83,45 84,85 84,90 87,48

8,10 8,20 8,40 8,50

3.867.230 4.396.195 4.934.725 5.700.000

6,76 6,96 7,13 7,44

2.148.461 2.412.546 2.643.603 3.017.777

untuk perluasan tebu 350.000 Ha tersedia dan sudahmilik BUMN berjalan sejak tahun 2010 dan

dan operasional dengan Kapasitas Rata-rata

4

Page 5: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

NO SATUAN 2011

1 Areal Ha 450,297

2 Produksi tebu Ton 30,323,228

3 Produktivitas tebu Ton/Ha 67.34

URAIAN

PROYEKSI PRODUKSI GKP YANG DAPAT DIKENDALIKAN LANGSUNG OLEH KEMENTAN

3 Produktivitas tebu Ton/Ha 67.34

4 Rendemen % 7.35

5 Produksi hablur Ton 2,228,259

6 Produktivitas hablur Ton/Ha 4.95

7 Produksi Molasess Ton 1,334,222

Catatan : Produksi GKP tahun 2012 sebesar 2,591,687 ton atau 101,2% dibanding target/proyeksi pd th yg sama

2012 2013 2014

450,297 452,297 454,297 456,297

30,323,228 33,922,275 36,343,760 38,785,245

67.34 75.00 80.00 85.00

PROYEKSI PRODUKSI GKP YANG DAPAT DIKENDALIKAN LANGSUNG OLEH KEMENTAN

67.34 75.00 80.00 85.00

7.35 7.50 7.75 8.00

2,228,259 2,544,171 2,816,641 3,102,820

4.95 5.63 6.20 6.80

1,334,222 1,492,580 1,599,125 1,706,551

5

Produksi GKP tahun 2012 sebesar 2,591,687 ton atau 101,2% dibanding target/proyeksi pd th yg sama

Page 6: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

III. PERAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM SWASEMBADA GULA

Kementerian+ 20 %

SWASEMBADA SWASEMBADA GULA

. PERAN KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM SWASEMBADA GULA

Pertanian20 %

SWASEMBADA SWASEMBADA GULA

6

Page 7: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

PERMASALAHAN

1. On FarmMasalah-masalah yang mempengaruhi produksi Sulitnya pengembangan areal baru dan mempertahankan Keterbatasan infrastruktur terutama untuk Kurangnya sarana irigasi/pengairan, terutama

kering Keterbatasan permodalan bagi produsen/petani

optimal Keterbatasan alat pengolahan tanah terutama

Penyediaan agro input untuk budidaya tebu

IV. PERMASALAHAN

Penyediaan agro input untuk budidaya tebu

2. Off FarmMasalah-masalah yang mempengaruhi produksi Tingkat efisiensi pabrik (overall recovery) masih Biaya produksi masih relatif tinggi. Rendahnya tingkat otomatisasi pabrik yang Kualitas gula relatif rendah ( ICUMSA > 150 Belum berkembangnya diversifikasi produk

saing industri gula.

PERMASALAHAN

produksi dan produktivitas :mempertahankan lahan yang sudah ada

untuk wilayah pengembangan di luar Jawaterutama untuk wilayah pengembangan di lahan

produsen/petani sehingga penerapan teknologi belum

terutama di lahan keringtebu belum tepat jumlah, waktu, harga, dan mutu

PERMASALAHAN

tebu belum tepat jumlah, waktu, harga, dan mutu

produksi dan produktivitas :masih jauh dibawah standar.

yang mempengaruhi efisiensi dan daya saing usaha150).

produk berbasis tebu untuk meningkatkan daya

Page 8: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

3. Lainnya

Belum terjaminnya pendapatan petani

Belum optimalnya peran lembagapergulaan nasional

Belum optimalnya dukunganmendukung Revitalisasi Industri Gula

Masih lemahnya peran dan fungsikelembagaan organisasi petani tebuproduksi dan pendapatanproduksi dan pendapatan

Kebijakan fiskal (tarif bea masukbelum sepenuhnya mendukung pengembangan

Belum adanya kebijakan terpadu

SNI untuk standar Gula Kristal Putihdiwajibkan karena proses pengolahan

Perlu perlakuan yang adil antarapemerintah (tarif, waktu impor dll

petani dari aspek penetapan harga gula

lembaga riset dalam upaya peningkatan kinerja

lembaga keuangan/Perbankan dalamGula Nasional

fungsi kelembagaan usaha/koperasi dantebu dalam mendukung upaya peningkatan

masuk, pajak, retribusi serta berbagai pungutan)pengembangan industri gula

untuk industri pergulaan nasional

Putih (GKP) sudah dikeluarkan tetapi belumpengolahan PG belum siap.

GKP dan GKR terkait dengan fasilitas daridll.)

Page 9: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

DUKUNGAN YANG DIPERLUKAN DARI K/L TERKAIT DILUAR KEMENTAN

- Dep. PerindustrianPengembangan industri hilir berbasis perkebunan pemberian insentif untuk pengembangan industri hilir berbasis perkebunan.

- Dep. PerdaganganPenerapan kebijakan ekspor impor dan pengaturan harga yang kondusif.

- Dep. KeuanganPenyediaan dukungan dan fasilitasi pendanaan (skim pembiayaan yang sesuai dengan karakteristik agribisnis perkebunan), pembebasan, sesuai dengan karakteristik agribisnis perkebunan), pembebasan, penihilan dan keringanan pajak serta berbagai pungutan yang dibebankan kepada petani/produsen produk primer.

- Dep. PUPenyediaan/perbaikan sarana jalan penghubung antara sentra produksi dengan outlet pemasaran, jembatan, dll.

- Dep. PerhubunganPenyediaan sarana pelabuhan dan gudang serta kelancaran transportasi.

- PerbankanPenyediaan dana kredit investasi pembangunan perkebunan.

YANG DIPERLUKAN K/L TERKAIT DILUAR KEMENTAN

Pengembangan industri hilir berbasis perkebunan pemberian insentif untuk pengembangan industri hilir berbasis perkebunan.

Penerapan kebijakan ekspor impor dan pengaturan harga yang kondusif.

Penyediaan dukungan dan fasilitasi pendanaan (skim pembiayaan yang sesuai dengan karakteristik agribisnis perkebunan), pembebasan, sesuai dengan karakteristik agribisnis perkebunan), pembebasan, penihilan dan keringanan pajak serta berbagai pungutan yang dibebankan kepada petani/produsen produk primer.

Penyediaan/perbaikan sarana jalan penghubung antara sentra produksi dengan outlet pemasaran, jembatan, dll.

Penyediaan sarana pelabuhan dan gudang serta kelancaran transportasi.

Penyediaan dana kredit investasi pembangunan perkebunan.

Page 10: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

- Kantor Meneg BUMNPenyediaan sarana produksi a.l. spt. pupuk sesuai kebutuhan secara 6 tepat (waktu, tempat, jumlah, jenis, dosis, dan harga) shg dapat terjangkau oleh pekebun, dan rehabilitasi pabrik gula (PG).

- Dep. KehutananPenyediaan dan pelepasan lahan hutan konversi untuk perkebunan.

- Kantor Menko Koperasi dan UKMPenumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani Penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani (koperasi) dan skim kredit untuk koperasi.

- BPN Kemudahan sertifikasi lahan petani dan HGU Perkebunan.

- Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota Kemudahan perizinan usaha dan menghilangkan retribusi yg memberatkan.

- Kantor Menko POLKAMDukungan kepastian hukum dan jaminan keamanan berusaha.

Penyediaan sarana produksi a.l. spt. pupuk sesuai kebutuhan secara 6 tepat (waktu, tempat, jumlah, jenis, dosis, dan harga) shg dapat terjangkau oleh pekebun, dan rehabilitasi pabrik gula (PG).

Penyediaan dan pelepasan lahan hutan konversi untuk perkebunan.Kantor Menko Koperasi dan UKMPenumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani

(LANJUTAN)

Penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani (koperasi) dan skim kredit untuk koperasi.

Kemudahan sertifikasi lahan petani dan HGU Perkebunan.Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota Kemudahan perizinan usaha dan menghilangkan retribusi yg

Dukungan kepastian hukum dan jaminan keamanan berusaha.

Page 11: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

Peran Perusahaan PG (BUMN dan Swasta

- Perusahaan Perkebunan/PG: Membantu penyediaan benih unggul spesifik lokasivarietas, pengembangan dan membinakebunnya, membantu pengolahanrangka kemitraan.

- P3GI: Penyediaan benih unggul sesuai kebutuhan

- Peran KPTR/APTR:Penggunaan dana PMUK/guliran untuk

- Peran serta masyarakat/pekebunMelaksanakan pembangunan kebunyang baik (penerapan GAP).

Swasta) dan Masyarakat Pekebun

penyediaan benih unggul spesifik lokasi dan penataanmembina perkebunan rakyat di sekitar

pengolahan dan pemasaran kebun rakyat dalam

(LANJUTAN)

kebutuhan.

guliran untuk kegiatan intensifikasi tebu.

pekebun: kebun sesuai standar baku teknis budidaya

Page 12: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

PERLUASAN AREAL

STRATEGILANGKAH

OPERASIONAL

• Penataan varietas • Penyediaan bibit unggul• Percepatan bongkar/rawat ratoon• Penggunaan pupuk organik• Bantuan pengairan

• Penyediaan bibit (Kuljar/Berjenjang)• Perluasan areal tanam• Bantuan traktor• Koordinasi dengan Instansi Terkait Lahan

IV. STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA

KELEMBAGAAN DAN PEMBIAYAAN

REVITALISASI DAN PEMBANGUNANINDUSTRI GULA BERBASIS TEBU

KEBIJAKANPEMERINTAH

• Koordinasi dengan Instansi Terkait Lahan

• Rehab/peningkatan kapasitas giling PG dan mutu produk

• Optimalisasi/efisiensi hari giling• Pemanfaatan idle capacity PG• Pembangunan PG Baru

• Penguatan kelemb Risbang (P3GI) • Penguatan kelembagaan usaha petani dan SDM• Fasilitasi KKP-E/ Guliran PUMK• Pembiayaan untuk revitalisasi• Rekruitmen tenaga pendamping

• Pengaturan tata niaga(penetapan BPP/HPP, Stabilisasi

• Tax/Perpajakan• Infrastruktur

LANGKAH OPERASIONAL

SASARAN 2013

Percepatan bongkar/rawat ratoon

Penyediaan bibit (Kuljar/Berjenjang)

Koordinasi dengan Instansi Terkait Lahan

IV. STRATEGI PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA

Produksi GKP Tahun 2013 :2,816 Jt Ton

Koordinasi dengan Instansi Terkait Lahan

Rehab/peningkatan kapasitas giling PG

Penguatan kelemb Risbang (P3GI) Penguatan kelembagaan usaha petani dan SDM

harga)

SASARAN 2014

•Produksi gula 3,1 juta Ton (Road Map Revisi)

•Pemenuhan Konsumsi Gula Nasional (GKP+GKR)

•Produksi Bio Etanol•Pengembangan Produk turunan tebu dan hasil samping

Page 13: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

NO KEGIATAN/SUB KEGIATAN TARGET

1. Swasembada Gula Nasional 50.000

a. Penataan Varietas 45

b. Bongkar Ratoon 50.000

KEGIATAN ON-FARM

c. Operasional TKP/PLP-TKP 394

d. Persiapan, Pengawalan, Pendampingan, Adm dan Monev

12

e. Pemberdayaan Pekebun 10

TARGETANGGARAN

Rp (000,-)LOKASI

50.000 Ha 741.669.000,00

45 Pkt 1.125.000,00 9 Prov 39 KabJabar (4 kab), Jateng (11 kab), DIY (1 kab), Jatim (15 Kab), Sumel (2 kab), Lampung (1 kab), Sulsel (2 kab), Gorontalo (1 kab), Sumut (2 kab)

50.000 Ha 531.506.300,00 9 Prov 70 KabJabar (5 kab), Jateng (24 Kab), DIY (4 kab), Jatim (26 Kab), Sumsel (2 kab), Lampung (2 kab), Jambi

FARM TAHUN 2013

(2 kab), Lampung (2 kab), Jambi (1 kab), Sulsel (3 kab), Gorontalo (2 kab), Aceh (1 kab)

394 Org 10.168.600,00 10 ProvJabar, Jateng, Jatim, DIY, Aceh, Sumut, Sumsel, Lampung, Sulsel, Gorontalo

12 Pkt 3.613.142,00 12 ProvJabar, Jateng, Jatim, DIY, Aceh, Sumut, Sumsel, Lampung, Sulsel, Gorontalo, Papua, Jambi

10 Pkt 4.636.400,00 10 ProvJabar, Jateng, DIY, Jatim, Sumut, Sumsel, Lampung, Sulsel, Gorontalo, Papua

13

Page 14: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

NO KEGIATAN/SUB KEGIATAN TARGET

f. Alat Tebang 150

g. Traktor 248

h. Sensus Lahan Tebu On-lineh. Sensus Lahan Tebu On-line

TARGETANGGARAN

Rp (000,-)LOKASI

150 Pkt 10.500.000,00 8 Prov 67 KabJabar (3 kab), Jateng (24 Kab), DIY (4 kab), Jatim (26 Kab), Sumsel (2 kab), Lampung (3 kab), Sulsel (3 kab), Gorontalo (2 kab)

248 Unit 178.560.000,00 10 Prov (pengadaan pusat)Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Sumsel, Lampung, Sulsel, Gorontalo, Aceh

9 Unit 1.836.563,00 9 Prov9 Unit 1.836.563,00 9 ProvJabar, Jateng, DIY, Jatim, Sulsel, Lampung, Gorontalo, Sumsel, Sumut

14

Page 15: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

15

Page 16: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

LUAS

PRODUKSI PRODUKTIVITAS

(Ton) (Ton/Ha)

1 2003 176,741 12,432,309 70.34

2 2004 185,365 14,594,896 78.74

3 2005 211,154 17,765,915 84.14

4 2006 225,075 16,654,703 74.00

5 2007 247,694 20,508,565 82.80

NO. TAHUN

TEBU

(Ha)

REKAPITULASI PERKEMBANGAN LUAS AREAL GILING, PRODUKSI DAN RENDEMENPERKEBUNAN TEBU RAKYAT

5 2007 247,694 20,508,565 82.80

6 2008 250,925 19,274,401 76.81

7 2009 233,791 17,221,443 73.66

8 2010 265,733 21,759,576 81.89

9 2011 249,771 17,208,936 68.90

10 2012 260,161 19,299,383 74.18

11 2013 262,556 19,674,474 74.93

% Peningkatan149 158 107

th. 2013 thd 2003

Sumber : Statistik Ditjen Perkebunan Tahun 2012 dan DGI Tahun 2013

RENDEMEN TETES

PRODUKTIVITAS PRODUKSI PRODUKTIVITAS

(Ton) (Ton/Ha)

70.34 6.78 842,529 4.77 497,292

78.74 6.93 1,011,130 5.45 583,796

84.14 6.70 1,189,998 5.64 710,637

74.00 7.57 1,260,284 5.60 666,188

82.80 6.78 1,389,533 5.61 820,343

(Ton)

GULA

(%)

REKAPITULASI PERKEMBANGAN LUAS AREAL GILING, PRODUKSI DAN RENDEMENPERKEBUNAN TEBU RAKYAT

82.80 6.78 1,389,533 5.61 820,343

76.81 7.60 1,465,688 5.84 770,976

73.66 7.60 1,235,730 5.29 758,602

81.89 6.08 1,323,198 4.98 194,521

68.90 7.29 1,255,280 5.03 162,456

74.18 7.77 1,499,693 5.76 771,975

74.93 7.92 1,557,678 5.93 562,174

107 117 185 124 113

Sumber : Statistik Ditjen Perkebunan Tahun 2012 dan DGI Tahun 2013

Page 17: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

LUAS

PRODUKSI PRODUKTIVTAS

(Ton) (Ton/Ha)

1 2003 158,985 10,198,799

2 2004 159,428 12,148,283

3 2005 170,632 13,376,353

4 2006 171,365 12,524,696

NO. TAHUN

TEBU

(Ha)

REKAPITULASI PERKEMBANGAN LUAS AREAL, PRODUKSI DAN RENDEMEN

PERKEBUNAN

4 2006 171,365 12,524,696

5 2007 180,707 12,777,888

6 2008 185,592 13,685,763

7 2009 189,144 13,035,335

8 2010 166,981 13,698,583

9 2011 200,527 13,114,292

10 2012 191,030 12,589,544

11 2013 188,850 13,994,380

% Peningkatan

th. 2013 thd 2003119 137

Sumber : Statistik Ditjen Perkebunan Tahun 2012 dan DGI Tahun 2013

RENDEMEN TETES

PRODUKTIVTAS PRODUKSI PRODUKTIVTAS

(Ton/Ha) (Ton) (Ton/Ha)

64.15 7.74 789,390 4.97 407,952

76.20 8.57 1,040,514 6.53 485,931

78.39 7.86 1,051,744 6.16 535,054

73.09 8.33 1,043,475 6.09 500,988

(Ton)

GULA

(%)

REKAPITULASI PERKEMBANGAN LUAS AREAL, PRODUKSI DAN RENDEMEN

PERKEBUNAN BESAR (HGU)

73.09 8.33 1,043,475 6.09 500,988

70.71 8.28 1,058,610 5.86 511,116

73.74 8.79 1,202,740 6.48 547,431

68.92 7.60 1,063,774 5.62 758,602

82.04 6.08 966,919 5.79 194,521

65.40 7.29 972,979 4.85 162,456

65.90 7.77 1,091,994 5.72 503,582

74.10 7.92 1,202,856 6.37 562,174

116 102 152 128 138

Sumber : Statistik Ditjen Perkebunan Tahun 2012 dan DGI Tahun 2013

Page 18: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

LUAS

PRODUKSI PRODUKTIVTAS

(Ton) (Ton/Ha)

1 2003 335,725 22,631,108 67.41

2 2004 344,793 26,743,179 77.56

3 2005 381,786 31,142,268 81.57

4 2006 396,440 29,179,399 73.60

5 2007 428,401 33,286,453 77.70

NO. TAHUN

TEBU

(Ha)

REKAPITULASI PERKEMBANGAN LUAS AREAL GILING, PRODUKSI DAN RENDEMEN

PERKEBUNAN TEBU RAKYAT

5 2007 428,401 33,286,453 77.70

6 2008 436,517 32,960,164 75.51

7 2009 422,935 30,256,778 71.54

8 2010 432,714 35,458,159 81.94

9 2011 450,298 30,323,228 67.34

10 2012 451,191 31,888,927 70.68

11 2013 451,406 33,668,854 74.59

% Peningkatan 134 149 111

th. 2013 thd 2003Sumber : Statistik Ditjen Perkebunan Tahun 2012 dan DGI Tahun 2013

RENDEMAN TETES

PRODUKTIVTAS PRODUKSI PRODUKTIVTAS

(Ton/Ha) (Ton) (Ton/Ha)

67.41 7.21 1,631,919 4.86 905,244

77.56 7.67 2,051,644 5.95 1,069,727

81.57 7.20 2,241,742 5.87 1,245,691

73.60 7.90 2,303,758 5.81 1,167,176

77.70 7.35 2,448,143 5.71 1,331,458

(Ton)

GULA

(%)

REKAPITULASI PERKEMBANGAN LUAS AREAL GILING, PRODUKSI DAN RENDEMEN

PERKEBUNAN TEBU RAKYAT + BESAR (HGU)

77.70 7.35 2,448,143 5.71 1,331,458

75.51 8.10 2,668,428 6.11 1,318,407

71.54 7.60 2,299,504 5.44 758,602

81.94 6.08 2,290,117 5.29 194,521

67.34 7.29 2,228,259 4.95 162,456

70.68 7.77 2,591,687 5.74 1,275,557

74.59 7.92 2,760,534 6.12 562,174

110 169 126 62

Sumber : Statistik Ditjen Perkebunan Tahun 2012 dan DGI Tahun 2013

Page 19: Program Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Gula

REKAPITULASI PERKEMBANGANPERKEBUNAN RAKYAT DIBANDING PERKEBUNAN BESAR (HGU)

NO URAIAN

% PENINGKATAN TH 2013 THD 2003

P. RAKYAT

A Tebu (On-farm)

1 Luas (Ha) 149

2 Produksi (Ton) 158

3 Produktivitas (Ton/Ha) 1073 Produktivitas (Ton/Ha) 107

4 Rendemen (%) 117

B Gula (Off-farm)

1 Produksi (Ton) 185

2 Produktivitas (Ton/Ha) 124

3 Tetes (Ton) 113

REKAPITULASI PERKEMBANGANPERKEBUNAN RAKYAT DIBANDING PERKEBUNAN BESAR (HGU)

% PENINGKATAN TH 2013 THD 2003

P. RAKYAT BESAR(HGU)

RAKYAT + BESAR (HGU)

119 134

137 149

116 111

19

116 111

102 110

152 169

128 126

138 62