program nasional
DESCRIPTION
Program Nasional penanggulangan gizi burukTRANSCRIPT
Tujuan Tercapainya sasaran penurunan prevalensi gizi
kurang pada balita menjadi setinggi-tingginya 20% dan prevalensi gizi buruk menjadi setinggi-tingginya 5% pada tahun 2009.
5 tujuan khusus; Meningkatnya cakupan deteksi dini gizi buruk
melalui penimbangan balita bulanan di Posyandu, Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) dan jaringannya.
Meningkatnya cakupan tatalaksana kasus gizi buruk di Rumah Sakit, Puskesmas dan Rumah Tangga.
Meningkatnya kualitas tatalaksana kasus gizi buruk di Rumah Sakit, Puskesmas dan Rumah Tangga.
Meningkatnya kemampuan serta ketrampilan keluarga dalam menerapkan norma keluarga sadar gizi.
Meningkatnya fungsi sistem kewas-padaan pangan dan gizi.
Sasaran
Sasaran dampak; Prevalensi gizi kurang turun menjadi setinggi-tingginya 20% Prevalensi gizi buruk turun menjadi setinggi-tingginya 5%
Sasaran : Semua balita ditimbang setiap bulan dan berat badannya naik Meningkatnya cakupan pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan Semua anak 6-24 bulan meng-konsumsi Makanan Penguat-Air Susu
Ibu (MP-ASI) yang bergizi Semua keluarga mendapatkan penyuluhan makanan sehat dan
bergizi seimbang Semua balita gizi kurang dari keluarga miskin mendapat makanan
tambahan yang bergizi seimbang Meningkatnya cakupan distribusi kapsul vitamin A pada ibu nifas,
bayi dan balita menjadi sekurangnya 80% Semua Puskesmas dan Rumah Sakit mampu melakukan tatalaksana
penanggulangan gizi buruk dan factor risikonya (penyakit infeksi) sesuai dengan standar
Semua kabupaten maupun kota melaksanakan sistem kewaspadaan pangan dan gizi.
Indikator Keberhasilan
Indikator dampak Prevalensi Gizi Kurang Prevalensi Gizi Buruk
Indikator masukan Jumlah Posyandu Aktif. Posyandu aktif minimal
mampu melaksanakan pemantauan berat badan balita dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) dengan baik dan benar sehingga nilai SKDN dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Jumlah Posyandu Binaan.
Indikator keluaran Balita yang ada dan di data (S) Balita yang didaftar dan memiliki KMS (K) Balita yang datang dan ditimbang (D) Balita ditimbang dan berat badannya Naik (N) Balita berat badan 2 kali Tidak Naik dan Bawah
Garis Merah (BGM) pada KMS dirujuk Balita gizi buruk dirawat sesuai dengan standar Keluarga yang menerapkan norma keluarga
sadar gizi (KADARZI);
Kebijakan dan Strategi
Visi : Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat
Misi : Membuat Rakyat Sehat Nilai-nilai:
Departemen Kesehatan menjunjung tinggi nilai-nilai: Berpihak kepada rakyat Bertindak cepat dan tepat Kerjasama tim Integrasi yang tinggi Transparan dan akuntabilitas
Strategi utama : Menggerakan dan memberdayakan masyarakat
untuk hidup sehat. Meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan
informasi kesehatan Meningkatkan pembiayaan kesehatan
Kebijakan
Penanggulangan masalah gizi buruk : dilaksanakan dengan pendekatan komprehensif,
dengan mengutamakan upaya pencegahan dan upaya peningkatan, yang didukung upaya pengobatan dan upaya pemulihan.
dilaksanakan oleh semua kabupaten/ kota secara terus menerus, dengan koordinasi lintas instansi/dinas dan organisasi masyarakat.
diselenggarakan secara demokratis dan transparan melalui kemitraan di tingkat kabupaten/kota antara pemerintahan daerah, dunia usaha dan masyarakat.
dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat yaitu dengan meningkatkan akses untuk memperoleh informasi dan kesempatan untuk mengemukakan pendapat, serta keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan.
Strategi
Menggerakkan serta memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat:
Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Mengaktifkan kembali adanya system Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) melalui revitalisasi SKPG dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) Gizi Buruk.
Meningkatkan Sistem Surveilans, Monitoring dan Informasi Kesehatan.
Meningkatkan Pembiayaan Kesehatan termasuk Perbaikan Gizi Masyarakat.
Gambar 2. Alur pemeriksaan atau penemuan kasus gizi buruk
Pemeriksaan Klinis, BB/PB,BB/TB, LiLA di Poskesdes/Pustu/Polindes/Puskesmas
Anak dengan satu ataulebih tanda berikut:
·Terlihat Sangat kurus
·Edema pada seluruh tubuh
·BB/PB atau BB/TB < -3 SD
·LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan) dan
salah satu atau lebih dari tanda-tanda komplikasi medis berikut:
·Anoreksia
·Pneumonia berat
·Anemia berat
·Dehidrasi berat
·Demam sangat tinggi
·Penurunan kesadaran
Anak dengan satu atau lebih tandaberikut :
·Terlihat Sangat kurus
·Edema minimal, pada kedua punggung tangan/kaki
·BB/PB atau BB/TB < -3 SD
·LiLA <11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan dan
·Nafsu makan baik
·Tanpa komplikasi medis
Anak dengan satu atau lebih tandaberikut :
·Terlihat kurus
·BB/PB atau BB/TB <-3 SD
·LiLA <11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan dan
·Nafsu makan baik
·Tanpa komplikasi medis
·BB/TB < -2 SD s.d -3 SD)
·Bila LiLA antara 11,5-12,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan)
·Tidak ada edema dan
·Nafsu makan baik
·Tanpa komplikasi medis
Gizi buruk Dengan Komplikasi
Gizi burukTanpa Komplikasi
Gizikurang
Rawat Inap di RS/Puskesmas perawatan/
TFC
Rawat Jalan PMTPemulihan
Pemantauan dan evaluasi
Evaluasi dilakukan dalam 2 tahap, yaitu:
Evaluasi Pertengahan untuk menilai jalannya kegiatan yang telah dilakukan pada tiga tahun pertama (2005-2007) dengan mengacu pada indikator yang telah ditetapkan, jika perlu, dapat dilakukan perubahan pada strategi, kebijakan dan pokok-pokok kegiatan.
Evaluasi akhir dilaksanakan pada tahun 2009, menilai keberhasilan pelaksanaan rencana aksi secara keseluruhan.
Profil Puskesmas Tawangsari
Keadaan geografi: Sebelah utara : kecamatan Sukoharjo Sebelah selatan: kecamatan Weru Sebelah barat : Kecamatan Karangdowo Kabupaten
Klaten Sebelah timur : Kecamatan Bulu
Di samping terdapat pasar hewan, pabrik-pabrik serta industri rumah tangga.
Jumlah penduduk sampai akhir Maret 2013 berjumlah 59.583 jiwa; laki-laki 29.163 jiwa dan perempuan 29.722 jiwa.
Tabel 3. Jumlah Penduduk dan Wilayah Puskesmas Kecamatan Tawangsari.
Desa Jumlah Penduduk
(jiwa)
Luas Wilayah (km2)
Desa Watubonang 6.489 4,65
Desa Pundungrejo 4.157 4,39
Desa Lorog 6.004 4,06
Desa Grajegan 4.260 3,13
Desa Kedungjambal 5.180 2,75
Desa Ponowaren 5.752 3,17
Desa Kateguhan 5.225 2,70
Desa Dalangan 5.027 3,27
Desa Pojok 5.006 2,56
Desa Tangkisan 4.170 3,12
Desa Majasto 4.492 3,78
Desa Tambakboyo 3.821 2,40
Sosial ekonomi sebagian besar menengah ke bawah.
Tingkat pendidikan:
Tidak/ belum pernah sekolah sebanyak 3.240 jiwa
Tidak/ belum tamat SD sebanyak 7.841 jiwa SD/ MI sebanyak 14.659 jiwa SMP/ MTs sebanyak 9.760 jiwa SMA/ MA sebanyak 9.283 jiwa Akademi/ diploma sebanyak 983 jiwa Universitas sebanyak 1.174 jiwa
Puskesmas Induk Kecamatan Tawangsari didukung oleh:
SDM di Puskesmas 63 karyawan, terdiri dari: tenaga dokter 4 orang, tenaga perawat 17 orang, bidan 33 orang, tenaga farmasi 3 orang, tenaga gizi 2 orang, tenaga analisis laboratorium 1 orang, tenaga sanitasi 2 orang dan tenaga fisioterapi 1 orang
Puskesmas pembantu 8 tempat PKD 12 tempat Desa siaga 12 tempat Posyandu 75 tempat terdiri dari:
posyandu pratama tidak ada, posyandu madya sebanyak 3, posyandu purnama sebanyak 38, dan posyandu mandiri sebanyak 34
Sarana prasarana penunjang pelayananMobil ambulance 2 buah, Peralatan laboratorium, EKG
Struktur organisasi
Dipimpin oleh seorang kepala Puskesmas yang dibantu oleh bagian tata usaha.
Kepala Puskesmas secara langsung membawahi Unit Promosi Kesehatan, Kemitraan dan Gizi (Promizi), Unit Informasi dan Data, Unit Pencegahan Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) serta Unit Pelayanan Kesehatan.
Program pengendalian kasus gizi buruk di Puskesmas Kecamatan Tawangsari
Menimbang BB balita memantau pertumbuhan anak rutin setiap bulan.Indicator keberhasilan pamantauan SKDN S= jumlah semua balita, K= anak yang memiliki KMS, D= balita yang teratur ke tempat penimbangan, N= balita yang berat badannya naik.
Penanggulangan gizi buruk berdasarkan BB/U, anemia defisiensi besi, gangguan akibat kurang yodium, kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya.
Pemberdayaan dan sosialisasi masyarakat. Pemberian makanan tambahan (PMT). Peningkatan partisipasi masyarakat. Pembagian vitamin A untuk bayi 2x setahun, suplemen tablet
besi untuk ibu hamil yang dating ke puskesmas untuk ANC. Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sadar ASI Eksklusif (Gema
Asiek)
Table 4. indicator dan target SPM Puskesmas Tawangsari
Indicator SPM Target
Cakupan pendudk miskin yang menjadi
peserta Jamkesmas
80%
Posyandu Purnama
Posyandu Mandiri
40%
>2%
Desa siaga dan PKD aktif 30%
Cakupan UPGK (Balita 0-60 bulan) D/S 90%
N/D 80%
N/S 70%
Pemberian tablet Fe
Fe 30 Tablet
Fe 60 Tablet
90%
90%
ASI eksklusif 90%
Gizi buruk BB/U 0,5%
Pemberian Vitamin A dosis tinggi
Bayi (6-12 bulan)
Anak (12-60 bulan)
Bufas
100%
100%
100%
Data(Januari 2011-Desember 2012)
• jumlah balita, • jumlah balita yang
ditimbang, • status gizi balita, • cakupan pemberian ASI
eksklusif, • pemberian tablet Fe
pada ibu hamil, • distribusi kapsul vitamin
A,• pemberian garam
beryodium
Analisis
Faktor yang berpengaruh
Tahap-tahap Penjaringan secara aktif
Dilakukan dua bulan atau tiga bulan sekali di semua posyandu. Kegiatan yang dilakukan adalah Semua balita didata terlebih dahulu kemudian dilakukan
pengukuran BB, TB dan Lingkar kepala. Pengukuran BB menggunakan standar yang lebih
sederhana yakni dengan indeks BB/Umur. Bila didapatkan balita dengan BB yang tidak sesuai
dengan umurnya atau terdapat tanda-tanda gizi buruk maka balita tersebut dirujuk ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut sehingga status gizi balita tersebut dapat dipastikan.
Penjaringan secara pasif dilakukan di Puskesmas apabila penderita datang ke Puskesmas untuk memeriksakan penyakitnya dan saat itu diketahui balita tersebut menderita gizi buruk. Kegiatannya antara lain:
Menanyakan nama dan umur balita. Menimbang berat badan dengan menggunakan indeks BB/Umur,
mengukur tinggi badan, mengukur lingkar kepala, kemampuan motorik kasar, dan kemampuan motorik halus.
Bila didapatkan kriteria gizi buruk pada balita maka balita tersebut akan dilaporkan ke pelayanan gizi Puskesmas untuk dilakukan validasi serta mengukur kembali BB dengan menggunakan indeks BB/TB.
Setelah didapatkan hasil tentang status gizi balita tersebut dan dipastikan bahwa balita tersebut mengalami gizi buruk maka akan dimasukkan dalam daftar penderita gizi buruk yang akan mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Namun sebelumnya balita tersebut diperiksa kembali oleh dokter untuk mengetahui adanya penyakit penyerta, bila penyakit yang menyertai tidak dapat diatasi di Puskesmas maka akan dirujuk ke rumah sakit.
Pelacakan balita dengan gizi buruk untuk mengetahui faktor – faktor yang berkaitan dengan kejadian gizi buruk dengan melalui wawancara dan pengamatan.
Kegiatan yang dilakukan diantaranya: Memberikan kuesioner atau tanya jawab langsung
kepada orang tua balita gizi buruk Melakukan pengukuran ulang antropometri bila
diperlukan Melakukan rujukan ke Puskesmas dan atau ke
rumah sakit bila ada penyakit yang menyertai serta melakukan dokumentasi.
Puskesmas Kecamatan Tawangsari
PROMIZI
Unit Pengedalian Gizi
Masyarakat
Kasus gizi buruk
Factor-faktor yang berpengaruh
Gambar 3. Kerangka Pemikiran
Analisis SWOTMenganalisis berbagai faktor yang
mendukung serta menghambat Kekuatan (Strength)
berbagai kelebihan yang bersifat khas yang dimiliki oleh suatu organisasi, yang apabila dimanfaatkan akan berperan besar tidak hanya
dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi, tetapi juga
dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh
organisasi.
Kelemahan (Weakness) berbagai kekurangan yang bersifat khas yang dimiliki oleh suatu organisasi, yang
apabila diatasi akan berperan besar tidak hanya
dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi, tetapi dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh organisasi.
Kesempatan (Opportunity) peluang yang bersifat positif
yang dihadapi suatu organisasi, yang apabila dimanfaatkan akan besar
peranannya dalam mencapai tujuan organisasi
Hambatan (Threat) kendala yang bersifat
negatif yang dihadapi suatu organisasi, yang apabila
berhasil diatasi akan besar peranannya dalam
mencapai tujuan organisasi.
Tabel 5. Data Pencapaian Gizi Buruk Puskesmas Kecamatan Tawangsari tahun 2011
DesaJumlah
balita
Jumlah
balita yang
ditimbang
Status gizi Z score
< -3SD -3 SD s/d -2 SD -2 SD s/d 2 SD >2 SD
Gizi Buruk Gizi kurang Gizi baik Gizi lebih
N % N % N % N %
Desa Watubonang 411 385 1 0,003 8 0,021 376 97,662 0 -
Desa Pundungrejo 194 180 4 0,002 9 0,050 167 92,778 0 -
Desa Lorog 377 353 2 0,006 4 0,011 347 98,300 0 -
Desa Grajegan 243 221 2 0,904 10 0,045 208 94,110 0 -
Desa Kedungjambal 309 281 0 - 7 0,025 274 97,509 0 -
Desa Ponowaren 433 395 1 0,003 14 0,035 380 96,203 0 -
Desa Kateguhan 360 338 2 0,006 6 0,018 330 97,63 0 -
Desa Dalangan 241 229 0 - 6 0,026 223 97,38 0 -
Desa Pojok 300 271 7 2,53 15 0,055 251 92,62 0 -
Desa Tangkisan 345 311 5 0,016 7 0,023 299 96,141 0 -
Desa Majasto 263 235 4 1,70 19 0.081 214 91,06 0 -
Desa Tambakboyo 221 200 0 - 29 0,145 171 85,50 0 -
Jumlah 3697 3399 28 0,82 134 0,039 3240 95,322 0 -
Tabel 6. Data Pencapaian Gizi Buruk Puskesmas Kecamatan Tawangsari tahun 2012
DesaJumlah
balita
Jumlah
balita yang
ditimbang
Status gizi Z score
< -3SD -3 SD s/d -2 SD -2 SD s/d 2 SD >2 SD
Gizi Buruk Gizi kurang Gizi baik Gizi lebih
N % N % N % N %
Desa Watubonang 356 335 2 0,60 3 0,90 330 98,51 0 0
Desa Pundungrejo 186 174 1 0,57 5 2,87 168 96,55 0 0
Desa Lorog 249 260 4 1,54 7 2,69 249 95,77 0 0
Desa Grajegan 259 240 0 - 4 1,67 236 98,33 0 0
Desa Kedungjambal 262 241 0 - 4 1,66 237 98,34 0 0
Desa Ponowaren 405 385 2 0,52 8 2,08 375 97,4 0 0
Desa Kateguhan 301 290 3 1,03 6 2,07 281 96,9 0 0
Desa Dalangan 251 226 3 1,33 7 3,10 216 95,8 0 0
Desa Pojok 259 234 4 1,71 7 2,99 223 95,3 0 0
Desa Tangkisan 300 284 2 0,70 9 3,17 272 95,77 1 0,3
Desa Majasto 268 249 3 1,20 23 9,24 223 89,56 0 0
Desa Tambakboyo 190 159 0 - 5 3,14 154 96,86 0 0
Jumlah 3286 3077 24 0,78 88 2,86 2946 96,33 1 0,3
Table 7. Jumlah pemberian tablet Fe pada ibu hamil
TahunJumlah
ibu hamil
Fe 1 Fe2
N % N %
2011 857 857 100 831 96,9
2012 862 852 98,8 812 94,2
Table 7. pemberian tablet vitamin A
Tahu
n
Bayi (6-11 bulan) Balita (1-4 tahun) Ibu nifas
JumlahDpt Vit
A% Jumlah
Dpt Vit
A% jumlah
Dpt Vit
A%
2011 409 398 97,3 3572 2702 75,6 821 821 100
2012 363 349 99,15 2582 2560 96,14 862 78095,
47