program kerja komite sekolah

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan pendidikan menjadi tugas bersama antara keluarga, pemerintah, dan bermasyarakat. Paradigma sosiologis menganggap bahwa sekolah sebagai sistem sosial, karena sekolah ada karena ada masyarakat. Baik buruknya sekolah tergantung dari masyarakat bahkan sekolah menjadi cermin masyarakat. Jika masyarakatnya sakit maka lembaga sekolahnya juga sakit. Masyarakat dapat menjalankan berbagai peran dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan baik melalui peran perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, maupun organisasi kemasyarakatan. Masyarakat dapat berperan sebagai sumber, pelaksana dan pengguna hasil pendidikan. Masyarakat juga memiliki peran dalam peningkatan mutu pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan monitoring program pendidikan melalui dewan sekolah dan komite sekolah. Keberadaan komite sekolah sebagaimana diatur di dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002 dibentuk dalam rangka untuk mewadahi aspirasi masyarakat, meningkatkan peran serta masyarakat, dan menciptakan suasana demokratis dalam penyelenggaraan pendidikan. Kebijakan itu merupakan konsekuensi dari upaya meletakkan landasan yang kuat bagi terselenggaranya pendidikan yang lebih demokratis, transparan, dan efisien dengan pelibatan partisipasi masyarakat. Peran komite sekolah mengarah pada 9 empat peran utama komite sekolah, yaitu sebagai pemberi pertimbangan, pendukung, pengontrol, dan mediator.

Upload: el-minien

Post on 24-Sep-2015

108 views

Category:

Documents


39 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPenyelenggaraan pendidikan menjadi tugas bersama antara keluarga, pemerintah, dan bermasyarakat. Paradigma sosiologis menganggap bahwa sekolah sebagai sistem sosial, karena sekolah ada karena ada masyarakat. Baik buruknya sekolah tergantung dari masyarakat bahkan sekolah menjadi cermin masyarakat. Jika masyarakatnya sakit maka lembaga sekolahnya juga sakit.Masyarakat dapat menjalankan berbagai peran dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan baik melalui peran perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, maupun organisasi kemasyarakatan. Masyarakat dapat berperan sebagai sumber, pelaksana dan pengguna hasil pendidikan. Masyarakat juga memiliki peran dalam peningkatan mutu pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan monitoring program pendidikan melalui dewan sekolah dan komite sekolah.Keberadaan komite sekolah sebagaimana diatur di dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002 dibentuk dalam rangka untuk mewadahi aspirasi masyarakat, meningkatkan peran serta masyarakat, dan menciptakan suasana demokratis dalam penyelenggaraan pendidikan. Kebijakan itu merupakan konsekuensi dari upaya meletakkan landasan yang kuat bagi terselenggaranya pendidikan yang lebih demokratis, transparan, dan efisien dengan pelibatan partisipasi masyarakat. Peran komite sekolah mengarah pada 9 empat peran utama komite sekolah, yaitu sebagai pemberi pertimbangan, pendukung, pengontrol, dan mediator.Pengefektifan komite sekolah juga merupakan bagian dari konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yang akan memberikan jaminan pelibatanstakeholderspendidikan dalam mendukung proses pendidikan secara lebih luas. MBS merupakan pola manajemen baru yang bertujuan untuk memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan yang lebih besar kepada sekolah (pengelola sekolah) untuk mengelola sekolah tersebut dalam rangka untuk meningkatkan mutu sekolahnya. Salah satu indikator keberhasilan sekolah dalam mengimplementasikan MBS dapat diidentifikasi: (1) adanya peningkatan otonomi atau kemandirian sekolah dalam mengelola sekolahnya; (2) adanya perubahan dalam sistem pengambilan keputusan ke arah pengambilan keputusan secara partisipatif, yang melibatkan semua komponen sekolah; (3) adanya peningkatan peran serta orangtua siswa dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan; dan (4) adanya upaya dalam perbaikan praktik pembelajaran, menuju pembelajaran yang efektif dalam rangka untuk meningkatkan mutu sekolah.Dengan demikian, keterlibatan orangtua siswa dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan implementasi MBS dalam rangka mewujudkan kemandirian sekolah. Komite sekolah diharapkan menjadi mitra satuan pendidikan yang dapat menyalurkan aspirasi serta prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan. Selama ini di Indonesia telah diupayakan pelibatan masyarakat dalam 10 penyelenggaraan pendidikan, namun keterlibatan tersebut masih sebatas dalam bentuk dukungan dana untuk penyelenggaraan pendidikan atau sekedar untuk membantu serta menyediakan fasilitas belajar anak di rumah. Sementara itu, keterlibatan orangtua siswa dalam pengambilan keputusan tentang program program sekolah, proses pelaksanaan pembelajaran di sekolah, evaluasi dan akuntabilitas program belum dapat terealisasikan. Oleh karena itu, upaya peningkatan keterlibatan orangtua siswa dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan seperti yang diidealkan oleh konsep MBS nampaknya merupakanupaya yang harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan direalisasikan secara bertahap.Masih rendahnya kesadaran orangtua dan masyarakat mengenai arti penting keterlibatan mereka dalam pendidikan anak, rendahnya tingkat pendidikan orangtua, faktor budaya dan sikap orangtua yang cenderung mempercayakan sepenuhnya pendidikan anaknya kepada sekolah, diduga akan menjadi kendala utama dalam upaya pelibatan orangtua dalam pendidikan anaknya di sekolah. Sikap sebagian administrator sekolah dan guru, dan sikap iklim kerja yang tertutup juga menyebabkan rendahnya keterlibatan orangtua dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Erat kaitannya dengan implementasi MBS juga menyangkut peranan kepala sekolah, kewenangan yang diberikan kepada sekolah mengakibatkan kepala sekolah memiliki peranan yang krusial dan kuat dalam kebijakan pendidikan di sekolah. Dengan adanya komite sekolah pengelolaan pendidikan di sekolah diharapkan bisa transparan, efektif, dan efisien. Selain itu efek akuntabilitas dan 11 rentang pengawasan semakin pendek, pihak masyarakat juga dapat berpartisipasi langsung dalam pengambilan kebijakan. Namun demikian, realita di sekolah peranan komite sekolah tersebut belum seperti yang diharapkan. Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk dapat mengkaji lebih dalam mengenai pemberdayaan program kerja komite sekolah sehingga dapat diketahui efektifitas kinerja komite sekolah maupun faktor-faktor pendukung dan penghambat proses kerja komite sekolah di SMP Terpadu Tarbiyatunnasyiin.Sebagaimana dimaksudkan dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan, maka sudah selayak nya masyarakat mengetahui lebih lanjut tentang hak dan kewajibannya secara rinci dan jelas. Akan tetapi pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional kurang memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang hal ini. Padahal bilamana masyarakat mengetahui dan mengerti tentang seluk beluk dunia pendidikan, termasuk hak dan kewajibannya, maka peran serta masyarakat sebagaimana yang diharapkan undang undang akan tercapai. Pada bab XV pasal 54 s/d pasal 56 diuraikan tentang peran serta masyarakat dalam pendidikan secara lengkap, mulai dari peran serta perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha sampai dengan organisasi kemasyarakatan. Peran serta masyarakat dapat dimulai dari penyelenggaraan dan pengendalian mutu pendidikan, penyelenggaraan satuan pendidikan, sampai dengan peran serta untuk peningkatan mutu pendidikan yang meliputi perencanaan,pengawasan dan evaluasi program pendi dikan.Satu sisi peran serta masyarakat untuk peningkatan mutu pendidikan pada satuan pendidikan atau sekolah, adalah melalui Komite Sekolah. Komite sekolah atau madrasah adalah lembagamandiri yang di bentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan (sekolah/madrasah). Lebih jelas lagi dapat dilihat pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 tentang pembentukan Dewan Sekolah dan Komite Sekolah yang secara lengkap mengatur tentang peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan melalui kedua lembaga mandiri tersebut.Berdasarkan dasar hukum pembentukan Komite Sekolah yaitu uu No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional ( Propenas ) dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.044 / U / merupakan acuan Komite Sekolah. Prisip pembentukan Komite Sekolah adalah transparan, akuntabel dan demokratis.Pengurus Komite SMA Negeri 1 Wanayasa dalam melaksanakan tugasnya berperan dan berfungsi untuk mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, melakukan kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, menampung dan menganalisis aspirasi, ide tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat dan memberikan masukan pertimbangan, rekomendasi kepada satuan pendidikan.Dalam memberikan masukan pertimbangan dan rekomendasi kepada satuan pendidikan SMA Negeri 1 Wanayasa dalam hal kebijakan dan program pendidikan, RAPBS, kriteria kinerja satuan pendidikan, kriteria tenaga kerja pendidikan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pendidikan . Fungsi Komite SMA Negeri 1 Wanayasa juga untuk mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna dalam mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan dan menggalang dana masyarakat dalam rangka penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan di luar alokasi dana BOS serta melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan program penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan SMA Negeri 1 Wanayasa.B. Dasar HukumProgram kerja komite SMA Negeri 1 Wanayasa , mengacu pada:1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 38 Ayat 2 Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan Komite Sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.2. UU No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional ( Propenas ) dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.0443. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan dasar dan Menengah.C. Tujuan Penyusunan Program KerjaProgram Kerja ini dibuat mempunyai tujuan antara lain :1. Untuk memudahkan pelaksanaan tugas komite, mencakup kegiatan operasional yang akan dilaksanakan dalam tahun pelajaran 2012 / 20132. Sebagai petunjuk dan arahan dalam melaksanakan tugas Komite Sekolah untuk mencapai tujuan yang optimal.3. Adanya pembagian tugas yang jelas bagi fungsionaris Komite Sekolah sehingga tidak terjadi tumpang tindih ( over lapping )4. Untuk memudahkan evaluasi semua kegiatan baik secara kwantitatif maupun kwalitatif dalam mencapai target dan tujuan yang telah ditetapkan.BAB IITUJUAN , PERAN DAN FUNGSI KOMITE SEKOLAHA. Tujuan KomiteKomite Sekolah bertujuan untuk:1. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan.2. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.3. Menciptakan nuansa dan kondisi transparan, akuntabel dan demokratis dalam penyelenggaraan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.Sararan Program Kerja Komite Sekolah ini adalah untuk memperlancar kegiatan - kegiatansekolah secara umum yang meliputi :1. Kurikulum,2. Ketenagaan,3. Kesiswaan,4. Sarana/Prasana,5. Humas dan6. Ketatalaksanaan Sekolah.B. Peran Komite SekolahKegiatan Komite Sekolah ber peran sebagai:1. Pemberi pertimbangan2. Pendukung3. Pengontrol4. mediatorC. Fungsi Komite SekolahKomite Sekolah berfungsi sebagai berikut :Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.1. Melakukan kerjasama dengan masyarakat(perorangan /organisasi / dunia usaha / dunia industri ) dan pemerintah, berkenan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.2. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.3. Memberi masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai :a. Kebijakan dan program pendidikanb. Rencana Anggaran Pendidikan dan Belajar Sekolah (RAPBS)c. Kriteria kinerja satuan pendidikand. Kriteria tenaga kependidikane. Kriteria fasilitas pendidikan, danf. Hal-hal yang terkait dengan pendidikan4. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.5. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan.6. Melakukan efaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan penyelenggaraan dan keluaran pendididkan di satuan pendidikan.BAB IIIRASIONALITAS PROGRAM1. BIDANG KURIKULUM DAN LAYANAN PEMBELAJARANMemberikan kontribusi pengawasan, sehingga kegiatan pembelajaran bermutu, berhasil guna dan berdaya guna. Kualitas pembelajaran merupakan harapan dari semua peserta didik dan orang tua murid, sehingga akuntabilitas sekolah, khususnya di SMA Negeri 1 Wanayasa akan benar-benar dipercaya eksistensinya sebagai Sekolah Menengah Atas bermutu yang sangat dibutuhkan akan keberadaannya.Selain pengawasan juga memberikan kontribusi pada penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) agar KTSP yang tersusun menampung karakteristik lingkungan/masyarakat, terutama pada kegiatan non akademik.2. BIDANG USAHABerupaya menggali potensi peran serta masyarakat ( PSM ) dan pendekatan dengan institusi, untuk menciptakan suatu dana dalam upaya pemberdayaan kualitas sekolah.Agar hal tersebut di atas dapat tercapai optimal dan berhasil guna maka pada awal tahun pelajaran, Komite Sekolah akan mengadakan musyawarah dengan wali murid dengan sepengetahuan pihak sekolah untk menggali dana untuk peningkatan kelengkapan dan perbaikan sarana fisik gedung sekolah.3. BIDANG SARANA DAN PRASARANASarana dan prasarana suatu lembaga sekolah berpengaruh besar dengan kualitas pembelajaran, untuk itu Komite Sekolah berupaya untuk mencari solusi guna melengkapi maupun meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sekolah.Untuk tahun pelajaran 2012/2013, Komite Sekolah akan menggali dana dari masyarakat, terutama wali murid untuk perbaikan sarana/prasarana berikut:1. Menutup halaman upacara dan jalan samping lapang olahraga basket dengan paving block2. Memperbaiki tembok samping bangunan laboratorium komputer.3. Membuat kantin dan saranany dekat parker motor siswa.4. Menambah jumlah perangkat computer untuk siswa5. Membuat jaringan internet baik LAN maupun Hotspot6. Membuat Tempat Pos Satpam Sekolah7. Penataan taman depan bangunan utama dan koridor kelas8. Penambahan perangkat Infokus sebanyak 3 unit9. Penambahan koleksi buku perpustakaan4. PEMBERDAYAAN SDMSumber daya manusia merupakan pilar terdepan dalam menyelenggarakan fungsi-fungsi manajemen sebuah organisasi. Begitupun pada organisasi sekolah sangat menentukan adanya sumber daya manusia yang dapat bersaing positif dalam era persaingan dan globalisasi saat ini. Guna mencapai sumber daya manusia yang diharapkan, maka Komite SMA Negeri 1 Wanayasa akan memberikan dukungan sesuai kewenangan dalam usaha-usaha pemberdayaan sumber daya manusia/ para dewan guru untuk dapat mengoftimalkan profesinya.5. KOMUNIKASI DAN KERJASAMADalam bidang komunikasi dan kerja sama pihak Komite Sekolah berusaha maksimal untuk membina hubungan harmonis dengan pihak masyarakat dan sekolah maupun pihak lain untuk tercapainya program kerja Komite Sekolah dan terwujudnya Visi dan Misi SMAN 1 Wanayasa. Selain itu pihak komite sekolah berupaya membangun dan menciptakan hubungan kerja dengan perusahaan di sekitar daerah Kabupaten Purwakarta dan Karawang. Menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga penyelenggara untuk mendapatkan sertifikat computer.BAB IVPENUTUPA. KESIMPULANKeberadaan Komite Sekolah sebagai mitra kerja sekolah sangat dibutuhkan dalam peningkatan mutu, pemerataan dan efisiensi penyelenggaraan dan tercapainya demokrasi pendidikan di SMA Negeri 1 Wanayasa.Peningkatan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 1 Wanayasa dapat menciptakan kondisi transparan, ankuntabel, dan demokratis dalam penyelenggagaranaan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di SMA Negeri 1 Wanayasa.B. SARAN SARAN1. Perlu adanya peningkatan kerjasama yang baik anatara pihak Komite Sekolah dengan sekolah.2. Pemberdayaan masyarakat dalam penggalian dana perlu ditingkatkan dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan sekolah.3. Transparansi dalam kerja sama antara Komite Sekolah dengan sekolah perlu ditingkatkan.