program berita “ta jateng diy” dan kepuasan …/program... · diy di tatv. 3) motif masyarakat...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PROGRAM BERITA “TA JATENG DIY” DAN
KEPUASAN MENONTON
(Studi Uses and Gratification Terhadap Khalayak Penonton Program Berita
TA Jateng DIY yang ditayangkan TATV)
Disusun Oleh:
NI WAYAN RATRINA S
NIM. D1209060
JURUSAN KOMUNIKASI PROGRAM S1 NON REGULER
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku”
( Filipi 4 : 13 )
“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil”
( Lukas 1 : 37 )
“Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang”
( Amsal 23 : 18 )
“Berjuang terus pantang menyerah”
“Semua Karena AnugerahNYA”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Dengan penuh hormat dan rasa cinta, karya
sederhana ini peneliti persembahakan untuk :
1. Kedua Orang tuaku yang selama ini telah
mencurahkan segala cinta kasih yang tak
pernah terbatasBapak, atas doa restu dan
motivasi agar segera menyelesaikan studi.
2. Buat Calon Suamiku yang selalu
memberikan Kasih Sayangnya
3. Buat adek-adekku yang sangat mengasihi
aku
4. Teman-teman TATV yang tak henti
memberi support
5. Almamater peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih dan karunia
yang senantiasa dilimpahkan tiada putusnya, serta rasa terima kasih yang begitu
besar kepada kedua orangtua tercinta atas doa restu yang diberikan sehingga
peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi ini merupakan
pertanggungjawaban atas amanah yang diberikan orangtua serta
pertanggungjawaban kepada diri penulis untuk menyelesaikan pendidikan sarjana.
Terima kasih juga penulis haturkan kepada banyak pihak yang tak pernah
lelah memberi dukungan dan membagi ilmunya kepada peneliti. Untuk itu,
peneliti ingin mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang begitu besar
kepada pihak-pihak di bawah ini :
1. Prof. Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dra. Prahastiwi Utari , Ph.D, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
FISIP Universitas Sebelas Maret Surakarta yang sangat memberi motivasi
kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
3. Drs. Haryanto, M.Lib dan Nora Nailul Amal, S.Sos, MLMEd, Hons, selaku
pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan pikiran dalam memberi
nasehat, bimbingan, saran dan motivasi bagi peneliti.
4. Bapak dan Ibu, peneliti sungguh sangat bangga dan bersyukur menjadi
seorang anak dari bapak dan ibu, membahagiakan bapak dan ibu adalah janji
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
dan tanggungjawab peneliti. yang tidak pernah berhenti memberi dukungan
dan doa, serta motivasi, baik langsung maupun tidak langsung.
5. Calon Suamiku Adhi Bagus Irawan yang selalu memberikan Support dan
selalu sabar mendampingi Peneliti hingga selesai.
6. Ibu Yashinta Titiek dan Ibu Ary Wulan yang selalu memberikan Support dan
memberikan kemudahan selama peneliti mengerjakan Skripsi.
7. PT. Terang Abadi Televisi yang memberikan kemudahan serta kesempatan
pada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat yang selalu memberi semangat saat peneliti mengalami suka
atau duka, Yaya Barymore, Ag. Febri Dwi Prabowo alias Krete, Rizky Tito,
Desmanita Saputri, dan teman-teman seperjuangan komunikasi 2009 yang
melukiskan kenangan selama menjalani masa perkuliahan.
9. Sahabat-sahabat Ruang Akuarium di TATV (Kak Dian, Kak Adit, Kak Budi,
Mbak Yuni, Rendy), Mbak Veronica Bebek, Mbak Dina dan temen-temen
Marketing lainnya atas motivasi dan dukungannya.
10. Seluruh pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi siapa saja yang
membcanya. Terima kasih.
Surakarta, Desember 2012
Peneliti,
NI WAYAN RATRINA S
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… .... i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………. .... ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. ..... iii
HALAMAN MOTTO…………………………………………………….. .... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….. .... v
KATA PENGANTAR…………………………………………………… ..... vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. ...... viii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………. ...... xi
DAFTAR TABEL……………………………………………………….. ...... xii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….. ...... xv
ABSTRAK………………………………………………………………. ...... xvi
ABSTRACT…………………………………………………………….. ....... xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 8
E. Landasan Teori………………..……………………………... 8
1. Tinjauan Tentang Komunikasi .......................................... 8
2. Tinjauan Tentang Komunikasi Massa ............................... 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
3. Media Televisi Sebagai Media Massa ............................... 17
4. Teori Uses and Gratification ............................................ 23
5. Pengertian dan Pemahaman Motif .................................... 27
6. Kepuasan Khalayak ........................................................... 28
F. Definisi Konsepsional dan Definisi Operasional .................... 34
1. Definisi Konsepsional……………………………………. 34
2. Definisi Operasional .......................................................... 35
F. Metode Penelitian..................................................................... 42
BAB II DESKRIPSI LOKASI ................................................................... 49
A. PT.Terang Abadi Televisi ........................................................ 49
1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ............................. 49
2. Visi dan Misi ...................................................................... 50
3. Struktur Organisasi ............................................................ 50
4. Bagan Struktur Organisasi PT. Terang Abadi Televisi ...... 53
5. Program Acara ................................................................... 54
6. Program Berita TA Jateng DIY ......................................... 55
7. Logo TA Jateng DIY .......................................................... 56
B. Deskripsi Kota Surakarta ......................................................... 56
C. Deskripsi Lokasi Kelurahan Banyuanyar ................................ 57
1. Keadaan Topografi ............................................................. 57
2. Pembagian Wilayah ........................................................... 58
3. Luas Daerah ....................................................................... 59
4. Data Penduduk ................................................................... 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
5. Bidang Pemerintahan ......................................................... 61
6. Bidang Pendidikan ............................................................. 62
7. Struktur Organisasi Kelurahan Banyuanyar....................... 63
BAB III DESKRIPSI VARIABEL GRATIFICATION SOUGHT, MEDIA
USE, DAN GRATIFICATION OBTAINED ............................... 64
A. Gratification Sought ................................................................. 64
B. Media Use ................................................................................ 75
C. Gratification Obtained .............................................................. 79
BAB IV ANALISIS DATA ........................................................................ 92
A. Media Use ................................................................................ 92
B. Discrepancy (Kesenjangan Kepuasan) .................................... 93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 107
A. Kesimpulan .............................................................................. 107
B. Saran ......................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Bagan Struktur Organisasi PT.Terang Abadi Televisi ............. 53
Gambar II.2 Logo TA JAteng DIY............................................................... 56
Gambar II.3. Struktur Organisasi Kelurahan Banyuanyar ............................ 63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Program Berita Terang Abadi Televisi ................................... 5
Tabel I.2. Segment Audience Program Berita TA Jateng DIY ............... 44
Tabel II.1 Data Penduduk Kelurahan Banyuanyar Bulan Agutus 2012
Berdasarkan Kelompok Usia ................................................... 60
Tabel II.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Banyuanyar Berdasarkan
Tingkat Pendidikan Tahun 2012 ............................................. 62
Tabel III.1 Gratification Sought ................................................................ 65
Tabel III.2 Kebutuhan Responden untuk Mengetahui peristiwa terkini ... 66
Tabel III.3 Kebutuhan Responden untuk Mengethui Informasi Ekonomi . 67
Tabel III.4 Kebutuhan Responden untuk Mengetahui Situasi
Politik................................................................................. ...... 68
Tabel III.5 Kebutuhan Responden untuk Mengetahui Kebijakan
baru Pemerintah Kota maupun daerah diwilayah
Jawa Tengah......................................................................... .... 69
Tabel III.6 Kebutuhan Responden untuk Mengetahui Event/
Kegiatan Budaya.......................................................……. ...... 69
Tabel III.7 Kebutuhan Responden untuk MengetahuiPerkembangan
Daerah Responden yaitu Wilayah Jawa Tengah DIY ........... .. 70
Tabel III.8 Kebutuhan Responden untuk Menambah kecintaan,
Terhadap Daerah Yaitu Wilayah Jawa Tengah DIY............. ... 71
Tabel III.9 Kebutuhan Responden untuk Mendapatkan Bahan
Perbincangan Dengan Rekan.......................................... ......... 71
Tabel III.10 Kebutuhan Responden untuk memberikan informasi
kepada orang lain mengenai peristiwa terkini....................... ... 72
Tabel III.11 Kebutuhan responden untuk mengisi waktu luang……… ...... 73
Tabel III.12 Kebutuhan Responden untuk Mendapatkan Hiburan…… ...... 74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
Tabel III.13 Kategori Tingkat Kepuasan yang Diharapkan
Responden……………………………………………….. ...... 75
Tabel III.14 Tingkat Keseringan Responden Menyaksikan Program
Berita TA Jateng DIY…………………………………… ...... 76
Tabel III.5 Aktivitas Responden Saat Menyaksikan Tayangan TA Jateng
DIY .......................................................................................... 77
Tabel III.16 Curahan Waktu Responden untuk Menyaksikan
TA Jateng DIY................................................................ ......... 78
Tabel III.17 Curahan Waktu yang Diberikan Responden Dalam
Menonton Acara TA Jateng DIY ................................... ......... 79
Tabel III.18 Gratification Obtained………………………..................... ..... 80
Tabel III.19 Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden untuk
Mengetahui peristiwa terkini……………………………. ...... 81
Tabel III.20 Tingkat Kepuasan Yang DiperolehResponden untuk
Mengethui Informasi Ekonomi.………………………… ....... 82
Tabel III.21 Tingkat Kepuasan Yang DiperolehResponden untuk
Mengetahui SituasiPolitik.............................................. .......... 83
Tabel III.22 Tingkat Kepuasan Yang DiperolehResponden untuk
Mengetahui Kebijakan baru Pemerintah Kota maupun
daerah diwilayah Jawa Tengah......................................... ....... 84
Tabel III.23 Tingkat Kepuasan Yang DiperolehResponden untuk
Mengetahui Event/Kegiatan Budaya................................. ...... 85
Tabel III.24 Tingkat Kepuasan Yang DiperolehResponden untuk
MengetahuiPerkembangan Daerah Responden yaitu
Wilayah Jawa Tengah DIY ................................................ ..... 85
Tabel III.25 Tingkat Kepuasan Yang DiperolehResponden untuk
Menambah kecintaan, Terhadap Daerah Yaitu Wilayah
Jawa Tengah DIY.............................................................. ....... 86
Tabel III.26 Tingkat Kepuasan Yang DiperolehResponden untuk
Mendapatkan Bahan Perbincangan Dengan Rekan........... ...... 87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
Tabel III.27 Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden untuk
memberikan informasi kepada orang lain mengenai
peristiwa terkini................................................................. ....... 88
Tabel III.28 Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh responden untuk
Mengisiwaktu luang………………………………… ............. 89
Tabel III.29 Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden untuk
Mendapatkan Hiburan………………………………… .......... 89
Tabel III.30 Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Tingkat Kepuasan
yang Diharapkan Responden……………………………........ 90
Tabel IV.1. Tingkat Penggunaan (Media Use) dalam menyaksikan TA
Jateng DIY .............................................................................. 93
Tabel IV.2. Tingkat Kesenjangan Kepuasan dan Kemampuan Pemenuhan
Kebutuhan dari Program TA Jateng DIY ............................... 104
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Kuesioner Penelitian
Data Media Use
Data Primer GS
Data Primer GO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
ABSTRAK
Ni Wayan Ratrina S, D1209060, PROGRAM BERITA “TA JATENG DIY”
DAN KEPUASAN MENONTON(Studi Uses and Gratification Terhadap
Khalayak Penonton Program Berita TA Jateng DIY yang ditayangkan
TATV)
Skripsi (S-1), Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta,27 November 2012.
Sebagai salah satu televisi lokal di Surakarta yang memiliki jangkauan
Siar atau Coverage Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta,
Terang Abadi Televisi (TATV) memiliki program berita yang mewartakan
peristiwa dan kejadian teraktual di wilayah Jawa Tengah dan DIY yaitu TA Jateng
DIY. Program Berita TA Jateng DIYsudah memiliki beberapa kompetitor.
Sehingga selaku Televisi Lokal yang memiliki Coverage Jawa Tengah DIY,
TATV selalu memberikan berita terupdate untuk memenuhi kebutuhan pemirsa
dalam perolehan infromasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Motif masyarakat
Kelurahan Banyuanyar terhadap Program Berita TA Jateng DIY di TATV. 2)
Kepuasan masyarakat Kelurahan Banyuanyar terhadap Program Berita TA Jateng
DIY di TATV. 3) Motif masyarakat terhadap Program Berita TA Jateng DIY di
TATV dengan kepuasan masyarakat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Uses and Gratification dan
metode survey. Data dalam penelitian ini didapatkan dari angket kuesioner yang
disebar kepada responden. Data yang diperoleh kemudian dikoding secara manual
lalu diinterpretasikan. Selanjutnya, kesenjangan kepuasan dihitung dengan
menggunakan rumus statistic discrepancy Palmgreen. Rumus discrepancy
tersebut lalu dioperasionalkan dengan tabulasi silang, dimana item-item dalam GS
disilangkan dengan item-item dalam GO.
Dari hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: responden
memiliki pengharapan yang tinggi pada hampir seluruh jenis kebutuhan yang
ditawarkan, artinya sebagian besar responden ingin mencarikan pemenuhan atas
kebutuhannya dengan menonton Program Berita TA Jateng DIY. Sementara pada
pola penggunaan media (media use) hasil menunjukkan persentase yang tinggi
pada saat berlangsungnya terpaan media (duractivity). Hal ini terlihat dari
besarnya persentase responden yang menjawab menonton TA Jateng DIY tanpa
melakukan aktivitas lain. Berdasarkan frekuensi menonton TA Jateng DIY
mendapat perhatian yang sedang. Ini dilihat dari mayoritas responden yang
menjawab menyaksikan TA Jateng DIY 3 hingga 4 kali dalam seminggu.
Dari analisis discrepancy, diketahui bahwa dari 11 item kebutuhan yang
ditawarkan pada responden, seluruhnya mampu dipenuhi oleh Program TA Jateng
DIYi walaupun dalam skala sedang dan rendah. TA Jateng DIY mempunyai
kemampuan yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan responden untuk mengetahui
perkembangan Jawa Tengah dan DIY, untuk mengisi waktu luang,dan untuk
mengetahui peristiwa terkini yang terjadi di Jawa Tengah dan DIY.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
ABSTRACT
Ni Wayan Ratrina S, D1209060, “TA JATENG DIY” NEWS PROGRAM
AND WATCHING SATISFACTION (A Uses and Gratification Study on
Audience of TA Jateng DIY News Program showed in TATV)
Thesis (S-1), Communication Science Department of Social and Political Sciences
Faculty of Surakarta Sebelas Maret University, November 2012.
As one of local television stations in Surakarta with Central Java and
Daerah Istimewa Yogyakarta coverage, Terang Abadi Television (TATV) has
news program broadcasting the most actual event and happening in Central Java
and Daerah Istimewa Yogyakarta areas with TA Jateng DIY program. The TA
Jateng DIY news program has had several competitors. Thus, as a local television
with Central Java and DIY coverage, TATV always provides the most updated
news to meet the audience’s demand for information gaining.
This research aims to find out the extent to which the Media, in this case
TATV, is used. The higher is the use of Media, the lower is the discrepancy
between gratification sought (GS) and the gratification obtained (GO) the
respondent of research obtained after watching TA Jateng DIY news program.
This study employed Uses and Gratification approach and survey method.
The data of research was obtained from questionnaire distributed to the
respondent. The data obtained was then coded manually and then interpreted.
Next, the gratification discrepancy was estimated using Palmgreen’s statistic
discrepancy formula. Discrepancy formula was then operationalized with cross
tabulation, in which the items of GS were matched with those of GO.
From the result of data analysis, it could be concluded as follows: the
respondents had high expectation in nearly all need types offered, meaning that
most respondents wanted to seek for their need compliance by watching TA
Jateng DIY News Program. Meanwhile, in the term of media use, the result
showed high percentage during duractivity. It could be seen from the high
proportion of respondents answering watching TA Jateng DIY without doing any
other activities. Based on the frequency of watching TA Jateng DIY received
moderate attention. It could be seen from the majority respondent answering
watching TA Jateng DIY 3 to 4 times a week.
From discrepancy analysis, it could be found that out of 11 need items
offered to the respondent, all of them could be met by TA Jateng DIY Program at
medium and low scale. TA Jateng DIY had high capability of meeting the
respondents’ need for finding out the development of Central Java and DIY, and
for spending leisure time and for finding out the actual event occurring in Central
Java and DIY.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi semakin
canggih dari masa ke masa. Berbagai bidang usaha pasti memanfaatkan adanya
teknologi dalam menjalankan aktivitasnya, tidak terkecuali teknologi yang
digunakan dalam berkomunikasi dan mencari informasi, yang memungkinkan
seseorang untuk dapat berkomunikasi dan mencari informasi dari jarak yang
sangat jauh sekalipun. Dengan adanya teknologi, segala sesuatu dapat dilakukan
dengan lebih mudah, cepat, dan tentunya lebih praktis. Karena memang untuk
itulah teknologi diciptakan, termasuk media informasi dan hiburan seperti televisi
yang selalu memperbaruhui acara programnya.
Di manapun seseorang tinggal dan apapun pekerjaannya, pasti selalu
membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Melalui program yang disediakan
oleh televisi sekarang ini dapat berguna sebagai sarana komunikasi jarak jauh
sekalipun dan juga dapat mempertemukan kerabat atau keluarga yang sudah lama
terpisah. Keberadaan program-program televisi sekarang diharapkan menjadi
sarana untuk meningkatkan akses informasi bukan hanya sebagai media hiburan
saja bagi mayarakat kota, melainkan juga masyarakat yang berada di daerah.
Berjalannya suatu tayangan program juga harus didukung oleh
komunikasi antara para kru yang bertugas didalamnya. Televisi adalah kotak
ajaib yang bisa menghipnotis ratusan juta bahkan menyentuh level miliaran orang
di dunia karena kecanggihannya. Jutaan bahkan miliaran orang tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
terhipnotis dengan kemampuan televisi dalam menghasilkan gambar dan suara
secara bersamaan. Sejak kemunculannya hingga kini televisi semakin terasa
sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Karena televisi, ritme dan
kegiatan dalam hidup kita banyak diatur olehnya, sadar atau tidak sadar dan suka
ataupun tidak suka inilah realitas televisi.
Keberadaan media elektronik televisi sebagai suatu keniscayaan bagi
siapapun. Bagi pemerintah maupun bagi masyarakat luas, media televisi tidak
terbatas hanya sebagai media hiburan, ia juga berfungsi sebagai media informasi
sekaligus alat sosial control. Kelebihan media televisi pada tayangannya yang
bersifat audio visual (narasi dan gambar).
Keberadaan media televisi sangat berguna sekali untuk masyarakat dalam
memberikan informasi yang akurat, jelas dan faktual. Media elektronik itupun
dapat memberikan hiburan melalui program-program yang telah mereka
sediakan. Sebuah Citra atau image sebuah tayangan program merupakan salah
satu faktor utama kesuksesan dari suatu program, hal ini terkait dengan
bagaimana persepsi masyarakat sebagai penonton mampu menilai tayangan
program tersebut.
Dengan keberagaman persepsi dari penonton, kita dapat menilai sejauh
mana citra atau image tayangan program tersebut di mata masyarakat. Citra
merupakan tonggak utama dari perusahaan, perusahaan disini berarti stasiun
televisi, citra yang baik akan mendukung kemajuan dari perusahaan tersebut.
Oleh karena itu tujuan utama dari perusahaan ialah membentuk citra yang baik
dimata masyarakat karena citra itu sendiri mencakup banyak hal yang akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
menjadi penilaian dimata masyarakat dan citra juga sangat terkait dengan
kepuasan yang dalam hal ini adalah kepuasan program Berita TA Jateng DIY.
Televisi telah membawa dampak yang besar bagi umat manusia. Televisi
menyampaikan berbagai informasi, pesan – pesan dengan sangat cepat sampai ke
khalayak pemirsa. Kelebihan televisi bersifat audio visual. Kelebihan lainnya
adalah televisi dapat menyajikan siaran langsung (live broadcasting) pada waktu
yang bersamaan. Pemirsa terpaksa menerima apa saja yang disajikan oleh
televisi, baik dalam bentuk berita, pendidikan, hiburan maupun iklan.
Deddy Iskandar Muda (2003: 42) menegaskan, bahwa “khusus untuk
medium televisi, informasi yang diperoleh memlalui siaran televisi dapat
mengendap dalam daya ingatan manusia lebih lama jika dibandingkan dengan
perolehan informasi yang sama tetapi melalui membaca”.
Hal tersebut disebabkan karena gambar atau visualisasi bergerak
berfungsi sebagai tambahan dan dukungan informasi yang dituangkan dalam
penulisan narasi. Penyiar sebagai pembaca atau yang membawakan berita
memiliki kemampuan untuk memperkuat daya ingat manusia melalui alunan
nada dan tekanan suara. Alasan tersebut juga diperkuat karena informasi yang
disampaikan melalui medium televisi, diterima dengan dua indera sekaligus
secara simultan pada saat yang bersamaan. Kedua indera tersebut adalah indera
pendengaran (audio) dan indera penglihatan (visual).
Siaran berita televisi, merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan
berita (pesan) yang paling diminati oleh pemirsa dan masyarakat pada umumnya.
Penyampaian pesan disajikan dengan cara yang lebih menarik dari audio visual
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
sehingga terasa lebih hidup, aktual dan dapat menjangkau ruang lingkup yang
sangat luas. Jadi memang berita yang ditayangkan televisi tidak hanya
memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat (penonton). Namun jika
pesan-pesan yang disampaikan oleh media massa televisi tidak sesuai dengan
aturan-aturan penyiaran yang telah ditetapkan dan dikemas dengan baik, seperti
halnya kasus pada fakta diatas, maka hal tersebut akan memberikan implikasi
yang negatif terhadap kehidupan masyarakat.
Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang
Penyiaran, dalam ketentuan umum Bab I Pasal (1) angka 9 dikatakan : Lembaga
penyiaran adalah penyelenggara penyiaran, baik lembaga penyiaran publik,
lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas maupun lembaga
penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung
jawabnya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sedangkan dalam ketentuan umum Bab I Pasal (1) angka 4 dikatakan bahwa:
Penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar pandang, yang
menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara
umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan
berkesinambungan.
Terang Abadi sebagai stasiun televisi lokal di Kota Surakarta memiliki
bagian pemberitaan (news department) sebagai salah satu unit dalam perusahaan
televisi. Bagian pemberitaan memiliki struktur dan sifat yang berbeda dengan
unit yang lain. Perbedaan itu terletak dalam pola kerja bagian pemberitaan.
Struktur organisasi bagian pemberitaan (news programme) stasiun televisi terdiri
dari reporter, juru kamera, kordinator liputan (korlip), produser, eksekutif
produser, dan direktur pemberitaan (news director). Divisi pemberitaan di TATV
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
memiliki berbagai macam program berita yang ditayangkan secara regular,
diantaranya :
Tabel 1.1
Program Berita Terang Abadi Televisi
No Program Berita Keterangan
1. TA Pagi Ditayangkan Senin hingga Jumat pukul 06.00 WIB
dengan durasi 60 menit. Sedangkan Sabtu tayang
pada pukul 06,30 dengan durasi90 menit. TA Pagi
memiliki segmen interaktif lewat telephone dengan
pemirsa.
2. TA Siang Ditayangkan Senin hingga Sabtu pukul 12.00 WIB.
TA Siang memberikan informasi terkini.
3. TA Sandyakala Ditayangkan Senin hingga Sabtu, untuk Senin
ditayangkan pada pukul 17.30 WIB dan Selasa hingga
Sabtu ditayangkan pada pukul 16.30. TA Sandyakala
berbahasa Jawa krama inggil.
4. TA Surakarta Ditayangkan setiap hari pukul 19.00 WIB yang
memberikan informasi terkini dari wilayah Surakarta
dan sekitarnya.
5. TA Wengi Ditayangkan Senin hingga Sabtu pada pukul 20.30
WIB, yang menggunakan bahasa Jawa Ngoko
Mataraman.
6. Krecek Ditayangkan setiap Senin, Rabu, dan Jumat pukul
15.30 WIB. Memberikan informasi seputar dunia
kriminal dari wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
7. Denyut Kota Sajian berita mendalam mengenai peristiwa yang
sedang menjadi topic pembicaraan dari wilayah Jawa
Tengah. Ditayangkan pada hari Minggu pukul 12.00
WIB.
8. TA Jateng DIY Ditayangkan setiap hari pukul 23.05 WIB. TA Jateng
DIY memberikan informasi terkini dari wilayah Jawa
Tengah dan DIY.
Sumber : Terang Abadi Televisi
Sebagai salah satu stasiun televisi lokal di Surakarta, TATV memiliki satu
program berita yang menawarkan mengenai peristiwa dan kejadian teraktual dari
wilayah Jawa Tengah dan DIY dalam sebuah berita TA Jateng DIY, yang
ditayangkan setiap pukul 20.30 WIB berdurasi 30 menit. Stasiun televisi ini
berdiri di Surakarta sehingga memiliki kedekatan demografis dan psikologis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
terhadap audience Surakarta dan seluruh audience jangkauan coverage TATV.
Hal inilah yang memperkuat positioning Program Berita TA Jateng DIY.
Dalam penelitian ini, penulis ingin melihat motif apa saja yang
mendorong khalayak untuk menyaksikan TA Jateng DIY, dan bagaimana pola
penggunaan media, serta tingkat kepuasan yang diperoleh setelah mengkonsumsi
tayangan TA Jateng DIY. Dimana TA Jateng DIY selalu memberikan berita
teraktual dan selalu baru di wilayah coverage TATV, yakni wilayah Jawa Tengah
dan DIY.
Untuk itu, dengan menggunakan pendekatan Uses and Gratification
dilakukan sebuah penelitian untuk melihat seberapa besar pengaruh Motif
Menonton TA Jateng DIY terhadap kepuasan penonton atau Khalayak dalam
memperoleh Informasi yang dibutuhkan. Pendekatan ini menganggap bahwa
khalayak mempunyai sifat aktif dalam mencari serta menggunakan media sesuai
dengan kebutuhannya.Motif-motif tertentu yang ada pada khalayak menimbulkan
sikap selektif terhadap media yang digunakannya. Media dianggap berusaha
memenuhi motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak
akan terpenuhi. Pada akhirnya, media mampu memenuhi kebutuhan khalayak
disebut media yang efektif.
Menurut Dennis McQuail dalam bukunya yang berjudul Teori
Komunikasi Massa (2002: 388), ada empat kategori motif pengkonsumsian
media secara umum yaitu motif informasi (survaillance), motif identitas pribadi
(personal identity), motif integrasi dan interaksi sosial (personal relationship)
dan motif hiburan (diversion).
Dalam penelitian ini berusaha menjawab apa sebenarnya motif dari
audience menonton Program berita TA Jateng DIY. Motif atau pengharapan ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
akan mendorong seseorang mengkonsumsi suatu media, yang akhirnya
memungkinkan seseorang terkena terpaan (media exposure). Besar kecilnya
terpaan media tergantung bagaimana pola penggunaan media. Setelah
mengkonsumsi media tertentu seseorang akan memperoleh kepuasan nyata
sebagai efek dari terpaan media. Efek media dapat dioperasionalisasikan sebagai
evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul : ”PROGRAM BERITA “TA JATENG DIY”
DAN KEPUASAN MENONTON (Studi Uses and Gratification Terhadap
Khalayak Penonton Program Berita TA Jateng DIY yang ditayangkan TATV).
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana motif masyarakat Kelurahan Banyuanyar terhadap Program
Berita TA Jateng DIY di TATV?
2. Bagaimana frekuensi penggunaan media masyarakat Kelurahan Banyuanyar
terhadap Program Berita TA Jateng DIY di TATV?
3. Bagaimana kepuasan masyarakat Kelurahan Banyuanyar terhadap Program
Berita TA Jateng DIY di TATV?.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dilaksanakan untuk mendapatkan jawaban
berdasarkan latar belakang masalah di atas tentang hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui motif masyarakat Kelurahan Banyuanyar terhadap
Program Berita TA Jateng DIY di TATV.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2. Untuk mengetahui frekuensi penggunaan media masyarakat Kelurahan
Banyuanyar terhadap Program Berita TA Jateng DIY di TATV.
3. Untuk mengetahui kepuasan masyarakat Kelurahan Banyuanyar terhadap
Program Berita TA Jateng DIY di TATV.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang telah peneliti lakukan ialah sebagai
berikut:
1. Manfaat Praktis
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca tentang kepuasan
khalayak terhadap program berita televisi serta diharapkan juga penelitian ini
dapat menjadi masukan bagi pimpinan stasiun televisi agar dapat
meningkatkan terus citra stasiunnya melalui pendapat tingkat kepuasan
tentang program berita televisi yang telah dijabarkan melalui penelitian ini.
2. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pengembangan Ilmu
Komunikasi kedepannya, baik dari segi broadcasting maupun Citra, serta
penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti sehubungan
dengan masalah yang diteliti.
E. Landasan Teori
1. Tinjauan Tentang Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu topik yang sering diperbincangkan,
bukan hanya dikalangan ilmuwan komunikasi, melainkan juga dikalangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
awam, sehingga kata komunikasi itu sendiri memiliki terlalu banyak arti
yang berlainan.
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris
berasal dari kata latin communis yang berarti sama, sama disini
maksudnya adalah sama makna, jadi, jika dua orang terlibat
dalam komunikasi maka komunikasi akan terjadi atau
berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang
dikomunikasikan, yakni baik si penerima maupun si pengirim
sepaham dari suatu pesan tertentu (Effendy, 2002: 9).
Pengertian komunikasi secara etimologis di atas adalah bahwa
komunikasi minimal harus mangandung kesamaan makna antara dua
pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak
hanya informative, yakni agar orang lain bersedia menerima suatu paham
atau keyakinan, melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan. Sebuah
definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang
mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia (human
communication) bahwa:
Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang
menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1)
membangun hubungan antar sesame manusia (2) melalui
pertukaran informasi (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah
laku orang lain (4) serta berusaha mengubah sikap dan tingkah
laku itu (Cangara, 2005: 18).
Menurut Carl. I. Hovland memperluas pengertian komunikasi
dengan tujuan perubahan perilaku, ini berarti bahwa komunikasi bukan
sekedar memberi tahu, tetapi juga berupaya mempengaruhi agar
seseorang atau sejumlah orang melakukan kegiatan atau tindakan yang di
inginkan oleh komunikator, akan tetapi seseorang akan dapat mengubah
sikap pendapat atau perilaku orang lain apabila komunikasinya bersifat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
komunikatif, yakni pesan-pesan yang disampaikan tidak hanya dimengerti
oleh komunikator tetapi juga dimengerti oleh komunikan untuk mencapai
suatu komunikasi yang bersifat komunikatif, maka seseorang
komunikator harus mengetahui dahulu kerangka berfikir (Frame Of
Reference) dan pengalaman (Field Of Experience) calon komunikan.
b. Unsur-Unsur Komunikasi
Cangara menyebutkan bahwa komunikasi mempunyai unsur-unsur
sebagai berikut:
1) Sumber
Adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan
digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri, sumber disini
dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen ataupun sejenisnya.
2) Komunikator
Dalam komunikasi setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan
pesan-pesan komunikasi itu sebagai proses, dimana komunikator
dapat menjadi komunikan dan sebaliknya komunikan dapat menjadi
komunikator
3) Pesan
Adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator.
Pesan ini merupakan inti pesan yang sebenarnya menjadi pengaruh
didalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan
4) Channel
Adalah saluran penyampaian pesan, biasa disebut dengan media.
5) Efek
Adalah hasil akhir suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku
orang sesuai atau tidak sesuai yang kita inginkan. Apabila sikap dan
tingkah laku orang lain itu sesuai maka itu berarti komunikasi berhasil
(Cangara, 2003: 45)
Dari penjelasan tentang unsur-unsur komunikasi diatas terlihat
bahwa komunikasi dimulai dari pikiran orang yang akan menyampaikan
pesan atau informasi, kemudian dilambangkan dengan simbol dan proses
selanjutnya melalui transmisi atau channel dan kemudian pesan akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
sampai kepada si penerima dan terakhir efek yang ditimbulkan telah
terinformasikan.
c. Sifat Komunikasi
Sifat komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy ada beberapa macam,
yaitu sebagai berikut:
1) Tatap muka (face-to-face)
2) Bermedia (mediated)
3) Verbal (verbal)
a) Lisan (oral)
b) Tulisan (written/priated)
4) Nonverbal
a) Gerakan /isyarat badaniah (gestural)
b) Bergambar (pictorial) (Effendy, 2002: 7).
Dalam penyampaian pesan, seorang komunikator (pengirim)
dituntut untuk memiliki kemampuan dan sarana agar mendapatkan umpan
balik (feedback) dari komunikan (penerima), sehingga maksud dari pesan
tersebut dapat dipenuhi dengan baik dan berjalan dengan efektif.
Komunikasi dengan tatap muka (face-to-face) dilakukan antara
komunikator dengan komunikan secara langsung, tanpa menggunakan
media apapun kecuali bahasa sebagai lambing atau simbol komunikasi
bermedia dilakukan oleh komunikator kepada komunikan dengan
menggunakan media sebagai alat bantu dalam menyampaikan pesannya.
Komunikator dapat menyampaikan pesannya secara verbal dan
nonverbal. Verbal dibagi kedalam dua macam yaitu lisan (oral) dan
tulisan (written/printed). Sementara nonverbal dapat menggunakan
gerakan atau isyarat badaniah (gestural) seperti melambaikan tangan,
mengedipkan mata dan sebagainya, serta menggunakan gambar untuk
mengemukakan idea tau gagasannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
d. Tujuan Komunikasi
Suatu proses komunikasi yang langsung mempunyai tujuan. Tujuan yang
dipaparkan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Perubahan sikap, adalah komunikan dapat merubah sikap setelah
dilakukan suatu proses komunikasi.
2) Perubahan pendapat, perubahan pendapat dapat terjadi dalam suatu
komunikasi yang tengah dan sudah berlangsung dan tergantung
bagaimana komunikator menyampaikan komunikasinya.
3) Perubahan perilaku, perubahan perilaku dapat terjadi bila dalam suatu
proses komunikasi, apa yang dikemukakan komunikator sesuai
dengan yang disampaikan hal ini tergantung kepada kredibilitas
komunikator itu sendiri.
4) Perubahan sosial, yaitu perubahan yang terjadi dalam tatanan
masyarakat itu sendiri sesuai dengan lingkungan ketika
berlangsungnya komunikasi (Effendy, 2002: 9)
2. Tinjauan Tentang Komunikasi Massa
a. Pengertian Komunikasi Massa
Dalam bentuk spesialisasi komunikasi terdapat salah satu bentuk
komunikasi yang kita kenal dengan komunikasi massa. Seperti
komunikasi pada umumnya, komunikasi massa juga merupakan suatu
proses penyampaian ide-ide atau gagasan yang telah dikemas sedemikian
rupa dari sumber kepada penerima. Yang membedakan komunikasi massa
dengan komunikasi bentuk lain adalah karakteristik unsur-unsur yang ada
dalam komunikasi massa itu sendiri dari mulai sumber atau komunikator
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
sampai efek yang dihasilkan. Namun sebelumnya ada berbagai macam
pengertian dan definisi komunikasi massa yang diungkapkan para ahli
untuk menjelaskan unsur-unsur tersebut.
Seperti yang dinyatakan Bittner yang dikutip Rakhmat : “Mass
communication is messages Communicated through a mass medium to a
large number of people“ (Bittner dalam Rakhmat, 1996:188 ) artinya,
Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media
massa pada sejumlah besar orang.
“Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan
media massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai
sirkulasi yang luas, radio dan televisi yang siarannya ditujukan kepada
umum, dan film yang di pertunjukan digedung-gedung
bioskop”.(Effendy, 1991:11).
Pengertian-pengertian komunikasi massa diatas menyinggung
media yang digunakan dalam komunikasi massa yang disebut media
massa. “Media seringkali berperan sebagai wahana pengembangan
kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan
symbol, tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode,
gaya hidup, dan norma-norma” (McQuail,1987:3).
Selain pengertian-pengertian yang telah diuraikan di atas terdapat
suatu pengertian yang mengacu pada karakteristik unsur-unsur dari
komunikasi massa. Pengertian tersebut yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang
ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan
anonim melalui media cetak atau elektronis sehingga pesan yang
sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Rakhmat, 2000:
189).
b. Karakteristik Komunikasi Massa
Ada empat karakteristik komunikasi massa seperti yang dikutip oleh
Effendy. Karakteristik komunikasi massa yaitu :
1) Komunikasi massa bersifat umum dan terbuka.
Pesan komunikasi yang disampaikan oleh komunikator melalui media
massa terbuka untuk umum dan siapa saja.
2) Komunikasi bersifat heterogen.
Massa dalam komunikasi massa terdiri dari orang-orang heterogen
yang meliputi penduduk yang bertempat tinggal dalam kondisi yang
berbeda dalam kebudayaan yang beragam dari berbagai lapisan
masyarakat.
3) Media massa menimbulkan keserempakan.
Keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak
yang jauh dari komunikator dan penduduk tersebut satu sama lainnya
dalam keadaan terpisah
4) Hubungan komunikator dengan komunikan bersifat non-pribadi.
Dalam komunikasi massa hubungan komunikator dengan komunikan
bersifat non-pribadi karena komunikasi yang anonim dicapai oleh
orang-orang yang dikenal hanya dalam peranannya yang bersifat
umum sebagai komunikator. (Effendy, 1993: 81-83).
Dari karakteristik yang dikemukakan oleh Effendy tersebut dapat
diartikan bahwa karakteristik atau sifat komunikasi meliputi sifat yang
dimiliki oleh unsur-unsurnya :
1) Sifat komunikator. Komunikator dalam komunikasi massa adalah
bersifat melembaga atau terstruktur, dimana lembaga atau organisasi
tersebut memiliki misi tersendiri, jadi meskipun secara fungsional
komunikatornya bersifat perorangan akan tetapi secara struktural,
komunikator dalam komunikasi merupakan anggota suatu lembaga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
2) Sifat pesan. Pesan yang disampaikan media massa bersifat umum
karena memang ditujukan untuk umum. Tidak ada pesan komunikasi
massa yang hanya ditujukan untuk khalayak dalam segmen tertentu,
namun pesan tersebut akan terbaca, terlihat atau terdengar oleh
khalayak yang bukan dari segmen sasarannya.
3) Sifat media. Media komunikasi memiliki sifat dapat menjangkau
khalayak secara cepat, tepat dan terus menerus. Hubungan antara
komunikator dan komunikan dapat dilakukan secara serempak dan
menjangkau berbagai titik pemukiman pada waktu yang bersamaan.
4) Sifat komunikan. Komunikan dalam suatu komunikasi massa
merupakan masyarakat umum yang sangat beragam, baik dalam segi
demografis, usia, pendidikan dan lain-lain.
c. Fungsi Komunikasi Massa
Komunikasi massa memiliki fungsi tersendiri sesuai dengan
karekteristik unsur-unsurnya. Secara umum “komunikasi massa berfungsi
untuk menyebarluaskan informasi, meratakan pndidikan, merangsang
pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam kehidupan
seseorang” (Cangara, 2005: 63).
Fungsi komunikasi massa lain yang lebih terperinci yaitu :
1) Informasi, yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data,
fakta, dan pesan, opini, dan komentar sehingga orang bias mengetahui
keadaan yang terjadi di luar dirinya.
2) Sosialisasi, yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan
bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada, serta bertindak
sebagai anggota masyarakat secara efektif.
3) Motivasi, yakni mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang
lain melalui apa yang mereka baca, lihat, dengar lewat media massa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
4) Bahan diskusi, menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk
mencapai persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-
hal yang menyangkut orang banyak.
5) Pendidikan, yakni membuka kesempatan untuk memperoleh
pendidikan secara luas, baik pendidikan formal di sekolah maupun
untuk di luar sekolah untuk meningkatkan kualitas penyajian materi
yang baik, menarik, dan mengesankan.
6) Memajukan kebudayaan, Media massa menyebarluaskan hasil-hasil
kebudayaan melalui pertukaran program siaran.
7) Hiburan, media massa telah banyak menyita waktu luang untuk
semua golonngan usia dengan difungsikannya sebagai alat hiburan
dalam rumah tangga.
8) Integrasi, banyak bangsa di dunia dewasa ini diguncang oleh
kepentingan-kepentingan tertentu karena perbedaan etnis dan ras.
Komunikasi satelit dapat dimanfaatkan untuk menjembatani
perbedaan-perbedaan itu dalam memupuk dan memperkokoh
persatuan bangsa (Cangara, 2005: 63-65)
d. Efek Komunikasi Massa
Komunikasi massa bisa mempunyai pengaruh yang kuat dan besar
pada khalayaknya, bisa juga dianggap sedikit atau sama sekali tidak
mempunyai pengaruh. Pengaruh ini lebih dikenal dengan sebutan efek.
Efek diartikan sebagai semua jenis perubahan yang terjadi di dalam
diri seseorang setelah menerima sesuatu pesan komunikasi dari
suatu sumber. Perubahan yang dimaksud dapat meliputi perubahan
pengetahuan, sikap dan perilaku nyata (Wiryanto, 2000 : 62).
Komunikasi dinyatakan efektif apabila ia mengasilkan efek-efek
atau perubahan-perubahan sabagaimana yang diharapkan oleh sumber,
seperti pengetahuan, sikap, dan perilaku, atau ketiganya. Perubahan-
perubahan di pihak penerima ini diketahui dari tanggapan-tanggapan
yang diberikan penerima sebagai umpan balik.
Suatu saat media dianggap sangat berpengaruh, tetapi ada saat lain
ketika media massa hanya dianggap sedikit berpengaruh, atau bahkan
hampir tidak ada pengaruhnya sama sekali. Hal ini dikarenakan adanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
perbedaan pendekatan yang dilakukan terhadap cara meneliti efek media
itu sendiri. Pendekatan pertama adalah melihat efek dari pesan media atau
dari media itu sendiri. Kemudian pendekatan kedua adalah dengan
melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi
massa yaitu dilihat dari perubahan kognitif, afektif, dan behavioral.
1) Efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui,
dipahami, atau dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan
transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi.
2) Efek afektif timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan,
disenangi, atau dibenci khalayak. Efek ini ada hubungannya dengan
emosi, sikap, atau nilai.
3) Efek behavioral, merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati ;
yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau kebiasaan
berperilaku (Rakhmat, 2000: 219).
3. Media Televisi Sebagai Media Massa
a. Sejarah Televisi
Pada hakikatnya, media televisi lahir karena perkembangan
teknologi. Bermula dari ditemukannya electrische teleskop sebagai
perwujudan gagasan seorang mahasiswa dari Berlin (Jerman Timur) yang
bernama Paul Nipkov, menemukan sistem penyaluran sinyal gambar,
untuk mengirim gambar melalui udara dari suatu tempat ke tempat lain.
Sistem ini dianggap praktis, sehingga diadakan percobaan pemancaran
serta penerimaan sinyal televisi tersebut. Hal ini terjadi antara tahun
1883-1884. Akhirnya Nipkov diakui sebagai „Bapak‟ televisi.
Televisi sudah mulai dapat dinikmati oleh publik Amerika Serikat
pada tahun 1939, yaitu ketika berlangsungnya World‟s Fair di New York
Amerika serikat, tetapi Perang Dunia II telah menyebabkan kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
dalam bidang televisi itu terhenti. Baru setelah itu, tahun 1946 kegiatan
dalam bidang televisi dimulai lagi. Pada waktu itu di seluruh Amerika
Serikat hanya terdapat beberapa buah pemancar saja, tetapi kemudian
teknologi berkembang dengan pesat, jumlah pemancar TV meningkat
dengan hebatnya. Tahun 1948 merupakan tahun penting dalam dunia
pertelevisian karena pada tahun tersebut ada perubahan dari televisi
eksperimen ke televisi komersial di Amerika.
Seperti halnya dengan media massa lain, televisi pun tidak dapat
dimonopoli oleh Amerika Serikat saja. Sewaktu Amerika giat
mengembangkan media massa itu, negara-negara Eropa lain pun tidak
mau ketinggalan. Perkembangan televisi sangat cepat sehingga dari waktu
ke waktu media ini memiliki dampak terhadap kehidupan masyarakat
sehari-hari.
Menurut Skormis (Kuswandi, 1996: 8) dalam bukunya “Television
and Society : An Incuest and Agenda “, dibandingkan dengan media
massa lainnya (radio, surat kabar, majalah, buku, dan sebagainya).
Televisi tampaknya mempunyai sifat istimewa. Televisi merupakan
gabungan dari media dengar dan gambar yang bias bersifat informatif,
hiburan, dan pendidikan, atau bahkan gabungan dari ketiga unsur
tersebut. Informasi yang disampaikan oleh televisi, akan mudah
dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
b. Perkembangan Televisi di Indonesia
Media televisi di Indonesia bukan lagi sebagai barang mewah.
Kini media layar kaca tersebut sudah menjadi salah satu barang
kebutuhan pokok bagi kehidupan masyarakat untuk mendapatkan
informasi. Dengan kata lain, informasi sudah merupakan bagian dari hak
manusia untuk aktualisasi diri Kegiatan penyiaran televisi di Indonesia
dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan
dilangsungkannya pembukaan pesta olahraga se-Asia IV atau Asean
Games di Senayan. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia yang
disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan status sampai sekarang.
Selama tahun 1962-1963 TVRI berada di udara rata-rata satu jam sehari
dengan segala kesederhanaannya.
TVRI yang berada di bawah Departemen Penerangan, kini
siarannya sudah dapat menjangkau hampir seluruh rakyat Indonesia.
Sejak tahun 1989 TVRI mendapat saingan dari stasiun TV lainnya, yakni
(RCTI) Rajawali Citra Televisi Indonesia yang bersifat komersial.
Kemudian secara berturut-turut berdiri stasiun televisi (SCTV) Surya
Citra Televisi Indonesia, (TPI) Televisi Pendidikan Indonesia dan
(ANTeve) Andalas Televisi (Ardianto, 2007 : 127).
Dengan kehadiran RCTI, SCTV, dan TPI maka dunia
pertelevisian di Indonesia telah mengalami banyak perubahan, baik dalam
hal mutu siarannya maupun waktu penayangannya. Untuk lebih
meningkatkan mutu siarannya pada pertengahan tahun 1993, RCTI telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
mengudara secara nasional dan membangun beberapa stasiun transmisi di
berbagai kota besar di Indonesia , seperti : Jakarta, Bandung, Surabaya,
Medan, Batam, dan daerah-daerah lain. Kemudian stasiun-stasiun televisi
swasta bertambah lagi dengan kehadiran Indosiar, Trans TV, Trans 7,
Global TV, Metro TV, dan TV One.
c. Daya Tarik Televisi
Televisi mempunyai daya tarik yang kuat. Jika radio mempunyai
daya tarik yang kuat disebabkan unsur kata-kata, musik dan sound effect,
maka TV selain ketiga unsur tersebut juga memiliki unsur visual berupa
gambar. Dan gambar ini bukan gambar mati, melainkan gambar hidup
yang mampu menimbulkan kesan mendalam pada pemirsa. Daya tarik ini
selain melebihi radio, juga melebihi film bioskop, sebab segalanya dapat
dinikmati di rumah dengan aman dan nyaman. Selain itu, TV juga dapat
menyajikan berbagai program lainnya yang cukup variatif dan menarik
untuk dinikmati masyarakat.
d. Program Televisi
Pengaruh televisi terhadap sistem komunikasi tidak pernah lepas
dari pengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
Acara televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi,
dan perasaan bagi para penontonnya. Hal ini disebabkan oleh pengaruh
psikologis dari televisi itu sendiri, di mana televisi seakan-akan
menghipnotis pemirsa, sehingga mereka telah hanyut dalam keterlibatan
akan kisah atau peristiwa yang disajikan oleh televisi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Menurut Frank Jefkins (2003 : 105), televisi memiliki sejumlah
karakteristik khusus dan program acara, yaitu :
1) Selain menghasilkan suara, televisi juga menghasilkan gerakan, visi
dan warna.
2) Pembuatan program televisi lebih mahal dan lama.
3) Karena menghandalkan tayangan secara visual, maka segala sesuatu
yang tampak haruslah dibuat semenarik mungkin.
Sedangkan program acara televisi, terdiri dari :
1) Buletin berita nasional, seperti : siaran berita atau bulletin berita
regional yang dihasilkan oleh stasiun-stasiun televisi swasta lokal.
2) Liputan-liputan khusus yang membahas tentang berbagai masalah
aktual secara lebih mendalam.
3) Program-program acara olahraga, baik olahraga di dalam atau di luar
ruangan, yang disiarkan langsung atau tidak langsung dari dalam
negeri atau luar negeri.
4) Program acara mengenai topik khusus yang bersifat informatif,
seperti: acara memasak, berkebun, dan acara kuis.
5) Acara drama, terdiri dari : sinetron, sandiwara, komedi, film, dan lain
sebagainya.
6) Acara musik, seperti konser musik pop, rock, dangdut, klasik, dan lain
sebagainya.
7) Acara bagi anak-anak, seperti : film kartun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
8) Acara keagamaan, seperti : siraman rohani, acara ramadhan, acara
natal, dan lain sebagainya.
9) Program acara yang membahas tentang ilmu pengetahuan dan
pendidikan.
10) Acara bincang-bincang atau sering disebut talkshow.
e. Dampak Acara Televisi
Media televisi sebagaimana media massa lainnya berperan sebagai
alat informasi, hiburan, kontrol sosial, dan penghubung wilayah secara
strategis. Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian isi pesan
media televisi kepada pemirsa, maka isi pesan itu juga akan
diinterpretasikan secara berbeda-beda menurut visi pemirsa. Serta
dampak yang ditimbulkan juga beraneka ragam.
Hal ini terjadi karena tingkat pemahaman dan kebutuhan pemirsa
terhadap isi pesan acara televisi berkaitan erat dengan status sosial
ekonomi serta situasi dan kondisi pemirsa pada saat menonton televisi.
Dengan demikian apa yang diasumsikan televisi sebagai suatu acara yang
penting untuk disajikan bagi pemirsa, belum tentu penting bagi khalayak.
Ada tiga dampak yang ditimbulkan dari acara televisi terhadap pemirsa :
1) Dampak kognitif yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk
menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi yang
melahirkan pengetahuan bagi pemirsa.
2) Dampak peniruan yaitu pemirsa dihadapkan pada trendi aktual yang
ditayangkan televisi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3) Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya
yang telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam
kehidupan pemirsa sehari-hari (Kuswandi, 1996 : 99).
4. Teori Uses and Gratification
Model uses and gratification menunjukkan bahwa yang menjadi
permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan
perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan
sosial khalayak. Jadi bobotnya ialah pada khalayak yang aktif, yang sengaja
menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. (Effendy, 1993 : 289).
Teori uses and gratification digambarkan Swanson sebagai a
dramatic break with effect tradition of the past. Model ini tidak tertarik pada
apa yang dilakukan media pada diri orang, tetapi ia tertarik pada apa yang
dilakukan orang terhadap media. Setiap khalayak dianggap aktif
menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dari hal inilah timbul
istilah uses and gratification, penggunaan dan pemenuhan kebutuhan
(Rakhmat, 2001 : 65). Dalam asumsi ini tersirat pengertian bahwa kominikasi
massa berguna (utility), bahwa konsumsi media diarahkan oleh motif
(intentionality); bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan
preferensi (selectivity); dan bahwa khalayak sebenarnya kepala batu
(stubborn). Karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk
memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai stuasi ketika
kebutuhan itu terpenuhi. (Rakhmat, 2001 : 65).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Dalam hal ini, tidak semua khalayak diangap aktif dalam mencari atau
memenuhi kebutuhan akan berita semua dengan menonton sebuah media. Ini
dikarenakan khalayak aktif adalah khalayak yang memperhatikan dengan
seksama media yang menjadi sumber pemenuhan kebutuhannya, dalam hal
ini berita TA Jateng DIY, kalau khalayak merasa kurang puas dengan berita
yang diinformasikan, tentu mereka akan memberikan semacam keberatan
kepada redaksi, yang bisa disampaikan melalui surat pembaca, e-mail,
bahkan telpon langsung kepada redaksi.
Berkaitan dengan pendekatan uses and gratification dan sifat
khalayak yang aktif, Littlejohn menyatakan bahwa : “…. pendekatan ini
melihat anggota-anggota khalayak secara aktif menggunakan isi-isi media,
daripada bertindak pasif terhadap media …” (Littlejohn, 1996 : 345).
Menurut Kart, Blumer, dan Gurrevitch teori uses and gratification
diasumsikan bahwa :
1) Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan media
massa diasumsikan tidak mempunyai tujuan.
2) Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan
pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota
khalayak.
3) Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk
memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah
bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana
kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada
perilaku khalyak yang bersangkutan.
4) Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan
anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk
melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.
5) Penilaian tentang arti cultural dari media massa harus ditangguhkan
sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayaknya. (Rakhmat, 2001:
205).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Berkaitan dengan jenis media dan isi yang dipilih, konsep khalayak
aktif memiliki kaitan dengan motif dan juga berarti bahwa khalayak
mempunyai kecenderungan untuk mengolah makna atas informasi yang
diperoleh. Dalam hal ini khalayak dapat memilih siaran berita mana yang
akan ditontonnya, yang tentunya dapat semaksimal mungkin memenuhi
kebutuhan sosial khalayaknya demi terciptanya kepuasan.
Pendekatan uses and gratification menekankan riset komunikasi
massa pada konsumen pesan atau komunikasi dan tidak begitu
memperhatikan mengenai pesannya. Kajian yang dilakukan dalam ranah uses
and gratification mencoba untuk menjawab pertanyaan : “mengapa orang
menggunakan media dan apa yang mereka gunakan untuk media?” (McQuail,
2002 : 388).
Pada model ini yang diteliti adalah sumber social dan psikologis dari
kebutuhan yang menimbulkan harapan-harapan dari media massa atau
sumber-sumber lain, yang menyebutkan perbedaan pola terpaan media (atau
keterlibatan dalam kegiatan lain), dan menghasilkan kebutuhan dan akibat-
akibat lain, bahkan sering kali akibat-akibat yang tiak dikehendaki.
(Rakhmat, 2001 : 65).
Pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan dasar, Maslow
mengemukakan ada lima kebutuhan dasar (basic needs) secara hierarki, dan
menempatkan kebutuhan akan aktualisasi diri sebagai tingkatan tertinggi
(Effendy, 1993 : 294). Lima kebutuhan dasar tersebut antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
a. Cognitive Needs (Kebutuhan Kognitif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan
pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat
untuk memahami dan menguasai lingkungan; juga memuasatkan rasa
penasaran kita dengan dorongan penyelidikan kita.
b. Affective Needs (Kebutuhan Afektif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman
yang estetis, menyenangkan dan emosional.
c. Personal Integrative Needs (Kebutuhan Pribadi)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan,
stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh hasrat akan
harga diri.
d. Social Integrative Needs (Kebutuhan Sosial)
Kebutuhang yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga,
teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk
berafiliasi.
e. Escapist Needs (Kebutuhan Pelepasan)
Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan,
ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman.
Kebutuhan-kebutuhan (needs) inilah yang menyebabkan timbulnya
Gratification Sought, motif yang mendorong inidividu melakukan aktifitas
dengan menggunakan media tertentu. Jadi yang disebut motif adalah
dorongan yang ditimbulkan dari sejumlah kebutuhan yang ingin dicapai
individu dari suatu objek tertentu yang menimbulkan perilaku individu.
(Rakhmat, 2001 : 216).
Pada konsep Palmgreen, kepuasan individu dalam menggunakan
media massa dalam hal ini berita TA Jateng DIY, akan diketahui dengan ada
tidaknya kesenjangan yang ditimbulkan antara kepuasan yang diharapkan
ketika menonton berita TA Jateng DIY dengan kepuasan yang diperoleh
setelah mengkonsumsi media televisi khususnya berita TA Jateng DIY.
Untuk mengukur konsep media yang memuaskan, peneliti
menggunakan Gratification Sought dan Gratification Obtained dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
membandingkan keduanya dalam tingkat kesenjangan. Jadi kepuasan
khalayak dalam suatu media tertentu diukur berdasarkan kesenjangan
(discrepancy) antara Gratification Sought dan Gratification Obtained.
Semakin kecil kesenjangannya, semakin memuaskan media tersebut.
Semakin besar kesenjangannya, semakin tidak memuaskan media tersebut.
(Subiakto, 2000: 3).
5. Pengertian dan Pemahaman Motif
Motif berasal dari kata “motive” yang berarti secara obyektif
merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk menentukan pilihannya
dari berbagai perilaku tertentu, sesuai dengan tujuan. Sedangkan definisi
subyektif motif merupakan dasar bagi seseorang untuk bergerak, berperilaku,
dan bertindak menurut tujuan atau kegiatan membangkitkan daya gerak yang
terdapat pada diri sendiri agar melaksanakan tindakan tertentu dalam rangka
mencapai tujuan ataupun kepuasan. (Rakhmat, 2001 : 23).
Dengan demikian motif timbul karena adanya suatu kebutuhan.
Menurut Dennis McQuail dalam bukunya yang berjudul Teori Komunikasi
Massa (2002: 388), ada empat kategori motif pengkonsumsian media secara
umum yaitu :
a. Motif Informasi (Survaillance)
Adalah berkenaan dengan kebutuhan individu akan informasi dan
eksplorasi sosial.
b. Motif Identitas Pribadi (Personal Identity)
Adalah referensi diri, eksplorasi realitas, penguatan nilai, motif yang
ditujukan untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting
dalam kehidupan atau situasi khalayak yang bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
c. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial (Personal Relationship)
Adalah motif yang meliputi interaksi dan integrasi sosial, merajuk pada
kelangsungan hubungan individu tersebut dengan orang lain,
persahabatan, kegunaan sosial.
d. Motif Hiburan (Diversion)
Adalah motif yang meliputi kebutuhan untuk melepaskan diri dari
rutinitas, tekanan, dan masalah; sarana pelepasan emosi; kebutuhan akan
hiburan.
Disini khalayak diasumsikan sebagai individu yang aktif dan
diarahkan oleh tujuan. Anggota khalayak dianggap memiliki tanggung jawab
sendiri dalam mengadakan pemilihan terhadap media massa untuk
mengetahui kebutuhannya, untuk memenuhi kebutuhannya, dan bagaimana
cara memenuhinya. Media massa dianggap sebagai salah satu cara untuk
memenuhi kebutuhan individu dan individu boleh memenuhi kebutuhan
mereka melalui media massa atau dengan suatu cara lain.
Sedangkan menurut Purwanto (2000 : 27), ada tiga fungsi motif,
yaitu:
a. Fungsi penggerak, mendorong seseorang bertindak untuk menentukan
tujuannya.
b. Fungsi menentukan arah perbuatan, teknik kearah tujuan.
c. Fungsi seleksi-menyeleksi perbuatan diri seseorang, yang serasi guna
mencapai tujuan itu dengan mengesapingkan perbuatan yang tidak
bermanfaat.
6. Kepuasan Khalayak
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia (1982 : 771), kepuasan berasal
dari kata “puas” (bentuk kata sifat) yang berarti “merasa senang” (lega,
kenyang, dan sebagainya karena sudah merasa secukup-cukupnya atau sudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
terpeuhi hasrat hatinya). Sedangkan “kepuasan” (bentuk kata benda) yang
diartikan sebagai suatu perihal atau perasaan puas, kelegaan, dan sebagainya.
Faktor penting yang harus diperhatikan saat ini adalah kepuasan
khalayak. Jika pelanggan tidak puas, dia akan menghentikan bisnisnya.
Semua upaya dilakukan untuk mancapai mutu dan memberikan pelayanan
yang unggul tidak ada artinya sama sekali jika tidak berusaha untuk
memuaskan pelanggan.
Definisi kepuasan sangatlah sederhana. Seorang pelanggan merasa
puas jika kebutuhannya, secara nyata atau hanya anggapan, terpenuhi atau
melebihi harapannya. Lalu, bagaimana bisa mengetahui kebutuhan,
keinginan, dan harapan pelanggan? Bertanya kepada pelanggan! Tepat sekali.
Sangat sederhana, cukup bertanya, kemudian penuhi apa yang diinginkan
pelanggan dan usahakan untuk melampauinya. (Gerson, 2004: 5).
Selanjutnya kepuasan dalam penelitian ini lebih dimaksudkan pada
terpenuhinya kebutuhan audience dalam kegiatan menggunakan media massa
berdasarkan tujuan dan motif tertentu. Untuk mencapai kepuasan tersebut
setiap individu bersifat aktif dan selektif dalam menggunakan atau memilih
jenis media yang sesuia dengan kebutuhan agar tercipta kepuasan.
Penelitian uses and gratification dilakukan dengan mengetahui motif
seseorang dalam menggunakan media, disamping itu peneliti juga dapat
mengungkapkan tingkat kepuasan seseorang setelah mengkonsumsi media
tertentu. Seperti yang dilakukan Philip Palmgreen dalam mengembangkan
konsep gratification sought (GS) yaitu kepuasan yang diinginkan atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
diharapkan individu dalam menggunakan jenis media, serta gratification
obtained (GO) yaitu kepuasan nyata yang diperoleh setelah individu
menggunakan atau mengkonsumsi suatu media tertentu.
Bila mengukur kepuasan pelanggan, pengukuran harus dilakukan
pada kebutuhan, keinginan, persyaratan, dan harapannya serta mengapa
demikian. Banyak sekali kesenjangan yang ada antara pelanggan dan
penyedia produk. Mengukur kesenjangan tersebut merupakan satu-satunya
cara untuk menutupnya. Semua kesenjangan berdasarkan pada pebedaan
persepsi antara penyedia dengan pelanggan mengenai apa yang seharusnya
diterima oleh pelanggan. Berikut adalah daftar berbagai macam kesenjangan
yang telah diidentifikasikan melalui penelitian (Gerson, 2004 : 27-28) :
a. Kesenjangan antara pandangan perusahaan tehadap keinginan pelanggan
dengan keinginan pelanggan yang sesungguhnya
b. Kesenjangan antara pandangan perusahaan tehadap perusahan atau jasa
yang telah dibeli pelanggan dan pandangan pelangga tehadap barang atau
jasa yang diterimanya.
c. Kesenjangan antara pandangan perusahaan dengan pandangan pelanggan
terhadap mutu pelayanan yang diberikan.
d. Kesenjangan antara harapan pelanggan terhadap mutu pelayanan dengan
kinerja pelayanan yang sesungguhnya.
e. Kesenjangan antara janji pemasaran dengan pelayanan yang
sesungguhnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Dengan mengetahui kesenjangan (discrepancy) antara GS dan GO, peneliti
dapat memahami tingkat kepuasan yang diperoleh seseorang setelah
mengkonsumsi media tertentu.
a. Gratification Sought (GS)
Palmgreen dan kawan-kawannya mendefinisikan Gratification
Sought (GS) dala kaitannya dengan kepercayaan seseorang mengenai apa
yang media dapat berikan dan evaluasi seseorang mengenai isi media.
Sebagai contoh, jika seseorang percaya bahwa komedi situasi
memberikan hiburan dan orang tersebut mengevaluasi hiburan itu bagus,
maka ia mencari kepuasan dari kebutuhan hiburan dengan menonton
komedi situasi. Disisi lain, jika seseorang percaya bahwa komedi situasi
memberikan pandangan mengenai kehidupan yang tidak realistis dan
mengevaluasi isi seperti itu jelek, maka ia menghindari untuk menonton
komedi situasi. (Winarso, 2005 : 111).
Gratification Sought (GS) adalah kepuasan yang diharapkan
individu dalam menggunakan media tertentu (Subiakto, 2000 : 3).
Individu menggunakan atau tidak menggunakan suatu media depengaruhi
sebab-sebab tertentu, yaitu didasari motif pemenuhan kebutuhan yang
ingin dipenuhi.
Motif yang melatarbelakangi individu satu dengan individu lain
dalam mengkonsumsi media tidaklah sama. Jadi dapat disimpulkan
Gratification Sought (GS) adalah motif kepuasan yang diharapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
individu dalam menggunakan media tertentu. Dalam penelitian ini yang
dimaksud adalah motif individu dalam menonton Berita TA Jateng DIY.
Pada penelitian ini, kategori motif individu dalam menonton
Berita TA Jateng DIY yang dijadikan acuan adalah kategori motif
pengkonsumsian menurut McQuail. Adapun kategori motif menurut
McQuail (2002 : 70-71) adalah :
1) Motif Informasi
Adalah motif yang berkenaan dengan kebutuhan individu akan
informasi dan eksplorasi sosial.
2) Motif Identitas Pribadi
Adalah motif yang berhubungan dengan referensi diri, eksplorasi
realitas, penguatan nilai, motif yang ditujukan untuk memperkuat atau
menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi
khalayak yang bersangkutan.
3) Motif Integrasi dan Interaksi Sosial
Adalah motif yang meliputi integrasi dan interaksi social, merujuk
pada kelangsungan hubungan individu tersebut dengan orang lain,
persahabatan, kegunaan sosial.
4) Motif Hiburan
Adalah motif yang meliputi kebutuhan untuk melepaskan diri dari
rutinitas, tekanan, dan masalah; sarana pelepasan emosi; kebutuhan
akan hiburan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
b. Gratification Obtained (GO)
Gratification Obtained (GO) adalah kepuasan yang nyata yang
diperoleh setelah menggunakan media (Subiakto, 2000 : 3). Gratification
Obtained juga diartikan sebagai jumlah kebutuhan yang diperoleh atas
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tertentu setelah menggunakan media.
Arti dari Gratification Obtained (kepuasan yang diperoleh) dalam
penelitian ini adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi setelah proses
penggunaan media yaitu setelah menggunakan menonton Berita TA
Jateng DIY.
Indikator untuk mengukur Gratification Obtained (GO) sama
dengan indikator untuk mengukur Gratification Sought (GS). Ketegori
kepuasan yang diperoleh diukur dengan ketegori sebagai berikut
(McQuail, 2002 : 72-73) :
a. Kepuasan Informasi
Adalah kepuasan yang berkenaan dengan kebutuhan individu akan
informasi dan eksplorasi sosial.
b. Kepuasan Identitas Pribadi
Adalah kepuasan yang berhubungan dengan referensi diri, eksplorasi
realitas, penguatan nilai, motif yang ditujukan untuk memperkuat atau
menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi
khalayak yang bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
c. Kepuasan Interaksi dan Integrasi Sosial
Adalah kepuasan yang meliputi integrasi dan interaksi social, merujuk
pada kelangsungan hubungan individu tersebut dengan orang lain,
persahabatan, kegunaan sosial.
d. Kepuasan Hiburan
Adalah kepuasan yang meliputi kebutuhan untuk melepaskan diri dari
rutinitas, tekanan, dan masalah; sarana pelepasan emosi; kebutuhan
akan hiburan.
F. Definisi Konsepsional dan Definisi Operasional
1. Definisi Konsepsional
Definisi konsepsional adalan pengertian atau batasan tentang suatu
konsep, yang dipilih atau diterapkan oleh peneliti.Dalam penelitian
kuantitatif, konsep yang harus didefinisikan adalah variabel-variabel atau kata
kunci penelitian atau kata kunci penelitian. (Hamidi, 2007: 4).
1.1 Motif
Motif adalah kondisi psikologis yang menimbulkan,
mengarahkan, dan mempertahankan laku tertentu (Pitinch & Schunk
dalam Sukadji& Singgih Salim, 2001).
1.2 Penggunaan Media (Media Used)
Penggunaan Media (Media Used) jumlah waktu yang digunakan
untuk mengkonsumsi media dan berbagai hubungan antara individu dan
konsumen media dan isi media yang dikonsumsi, atau dengan media
secara keseluruhan. (Rakhmat Kriyantono, 2006:207).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
1.3 Gratifications Sought (GS)
Kepuasan yang dicari atau diinginkan individu ketika
mengkonsumsi suatu jenis media tertentu (radio, tv, atau Koran).
(Rahkmat Kriyantono, 2006: 206).
1.4 Gratifications Obtained (GO)
Adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh seseorang setelah
mengkonsumsi suatu jenis media tertentu.(Rahkmat Kriyantono, 2006:
207).
1.5 Gratifications Discrepancy (GD)
Adalah berbedaan perolehan kepuasan yang terjadi antara skor GS
dan GO dalam mengkonsumsi media tertentu. Semakin kecil
discrepancy-nya, semakin memuaskan media tersebut.
2. Definisi Konseptual
Singarimbun (1989:23) menegaskan bahwa definisi operasional
adalah petunjuk bagaimana sebuah vareiabel diukur. Kerlinger (1983 : 31)
dengan memberi arti definisi operasional sebagai aktivitas-aktivitas atau
“melakukan operasi” yang diperlukan untuk mengukur variabel. Dengan
demikian, definisi ini merupakan operasionalisasi dari definisi konsepsional
yang telah dijabarkan. (Hamidi, 2007:4)
1. Gratification Sought (GS)
Gratification Sought (GS) diukur dengan menggunakan beberapa
pertanyaan tentang kepuasan yang dicari dari menyaksikan film televisi di
televisi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Pertanyaan tersebut didasarkan pada motif responden dalam
menonton film televisi yang terdiri dari 4 kelompok kebutuhan
(berdasarkan teori Denis Mc Quail) yang dioperasionalisasikan dalam 11
item pertanyaan pencarian kepuasan, yaitu seperti berikut:
1) Motif Memenuhi Kebutuhan Informasi
- Mengetahui peristiwa terkini dari wilayah Jawa Tengah dan DIY
- Mengetahui informasi ekonomi dari wilayah Jawa Tengah dan
DIY
- Mengetahui situasi politik dari wilayah Jawa Tengah dan DIY
- Mengetahui kebijakan baru yang dibuat pemerintah kota,
Kabupaten dari wilayah Jawa Tengah dan DIY
- Mengetahui event/kegiatan budaya di wilayah Jawa Tengah dan
DIY
2) Motif Identitas Diri
- Untuk mengetahui perkembangan Jawa Tengah dan DIY
- Memanbah kecintaan terhadap Jawa Tengah dan DIY
3) Motif Integrasi dan Interaksi Sosial
- Mendapatkan bahan perbincangan dengan rekan
- Memberikan informasi kepada orang lain mengenai peristiwa
terkini dari Jawa Tengah dan DIY
4) Motif Hiburan
- Untuk mengisi waktu luang
- Untuk mendapatkan hiburan (relaksasi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Pada masing-masing item pertanyaan kebutuhan diberikan empat
alternative dengan skor 4 yang dapat dipilih responden yang menyatakan
kuatnya keinginan responden untuk memuaskan kebutuhannya melalui
tayangan tersebut. Dengan menggunakan skala Likert, keempat skala
dimaksud adalah:
Sangat Setuju (skor 4)
Setuju (skor 3)
Tidak Setuju (skor 2)
Sangat Tidak Setuju (skor 1)
Dari ketentuan skor tersebut akan diperoleh nilai tertinggi adalah
11 x 4 = 44 (sebagai batas atas) dan nilai terendah 11 x 1 = 11 (sebagai
batas bawah). Dengan menentukan 3 kelas yang menyatakan tingginya
harapan responden untuk memuaskan kebutuhannya melalui Program
talent show tersebut maka diperoleh range (jarak) interval:
i =
i =
i = 8,25
i = 8
Kategori ketiga kelas tingkat kepuasan yang diharapkan
responden tersebut adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
- Sangat tinggi
- Tinggi
- Rendah
- Sangat rendah
=
=
=
=
35-44, artinya responden memang sangat
mengharapkan pemuasan kebutuhan informasi
dengan menyaksikan TA Jateng DIY.
27-34, artinya responden mengharapkan
pemuasan kebutuhannya melalui program
Berita TA Jateng DIY.
19-26, artinya responden cukup mengharapkan
pemuasan kebutuhannya melalui program
berita TA Jateng DIY.
11-18, artinya responden tidak mengharapkan
pemuasan kebutuhannya melalui program
berita TA Jateng DIY.
2. Penggunaan Media (Media Used)
Media use merupakan perilaku khalayak dalam menggunakan
media. Tingkat penggunaan media pada responden dalam penelitian ini
dihitung berdasarkan tingkat perhatian, frekuensi, dan curahan waktu
rata-rata yang diberikan responden pada tayangan TA Jateng dan DIY.
a. Frekuensi
Yaitu tingkat keseringan responden dalam menonton tayangan
dimaksud.Dalam penelitian ini adalah berapa kali responden
menonton TA Jateng DIY dalam satu waktu seminggu. Frekuensi
responden dalam menonton acara TA Jateng DIY dikategorikan
menjadi tiga tingkatan, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
- Sangat Tinggi : Jika menonton 7-8 kali dalam seminggu
- Tinggi :Jika menonton 5-6 kali dalam seminggu
- Rendah :Jika menonton 3-4 kali dalam seminggu
- Sangat rendah : Jika menonton 1-2 kali dalam seminggu
b. Intensitas
Kedalaman responden saat menonton TA Jateng DIY, dibagi menjadi
tiga tahapan antara lain:
- Before exposure (Sebelum terpaan)
Menunjukkan aktivitas responden sebelum menggunakan media
massa televisi, hal ini digambarkan dengan aktivitas pencarian
informasi. Dalam penelitian ini audience diamsusikan tidak
melakukan aktivitas sebelum terkena terpaan media.Sehingga
tidak diukur.
- During exposure (Saat terpaan)
Menunjukkan aktivitas responden saat menggunakan media
televisi.Digambarkan oleh perilaku responden saat mengikuti
tayangan tersebut.
Sangat Tinggi, jika menonton tanpa melakukan aktivitas lain.
Sangat Rendah, jika menonton dengan melakukan aktivitas
lain.
- After exposure (Setelah terpaan)
Menunjukkan aktivitas responden setelah terpaan media atau
setelah menyaksikan program berita TA Jateng DIY yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
digambarkan oleh aktivitas responden membicarakan dengan
orang lain.
Sangat Tinggi, jika melakukan perbincangan dengan orang
lain tentang isi TA Jateng DIY.
Sangat Rendah, jika tidak melakukan perbincangan dengan
orang lain tentang isi berita TA Jateng DIY.
c. Durasi
Merupakan waktu yang digunakan responden untuk menyaksikan TA
Jateng DIY.
- Sangat Tinggi, jika selalu menyaksikan hingga selesai
- Tinggi, jika hampir selalu menyaksikan hingga selesai
- Rendah, jika terkadang menyaksikan hingga selesai
- Sangat Rendah, jika tidak pernah menyaksikan hingga selesai
2. Gratification Obtained (Kepuasan yang diperoleh)
Dalam penelitian ini variabel kepuasan yang diperoleh (GO) diukur
dengan mengajukan kembali sejumlah pertanyaan yang dioperasionalkan
dari 11 item pertanyaan kebutuhan dalam 3 kelompok yang berkaitan
dengan jenis kebutuhan manusia seperti GS, tetapi lebih dikhususkan lagi
dalam arti telah menunjuk pada media televisi tertentu yaitu, TA Jateng
DIY yang ditayangkan di Terang Abadi Televisi. Langkah ini untuk
mengetahui besarnya nilai GO yang diperoleh untuk masing-masing
tayangan yaitu TA Jateng DIY.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Seperti dalam GS, untuk mengoperasionalkan GO, diajukan pula
pertanyaan-pertanyaan dengan tiga alternatif jawaban dalam 3 skor yang
dapat dipilih responden. Meski keempat alternatif jawaban yang
diberikan berbeda-beda untuk setiap itemnya (sesuai dengan kepuasan
nyata yang diperoleh responden setelah menyaksikan TA Jateng DIY),
namun sebelumnya telah ditetapkan terlebih dahulu ketentuan pemberian
skor untuk masing-masing alternatif jawaban sebagai berikut:
a = skor 4
b = skor 3
c = skor 2
d = skor 1
3. Discrepancy (Kesenjangan Kepuasan)
Kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy) adalah
perbedaan perolehan kepuasan yang terjadi antara skor GS dan GO dalam
mengkonsumsi media tertentu. Semakin kecil discrepancy nya, semakin
memuaskan media tersebut. Diukur dengan menyilangkan nilai GS dan
nilai GO yang diperoleh, sehingga akan nampak kesenjangan kepuasan
yang dialami responden setelah menonton TA Jateng DIY.
Indikator terjadinya kesenjangan kepuasan adalah:
a) Jika mean skor (rata-rata skor) GS lebih besar dari mean skor GO (mean
skor GS >mean skor GO) maka terjadi kesenjangan kepuasan, karena
kebutuhan yang diperoleh lebih sedikit dibandingkan kebutuhan yang
diharapkan. Media tidak memuaskan khalayak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
b) Jika mean skor GS sama dengan mean skor GO (GS=GO), maka tidak
terjadi kesenjangan kepuasan, karena jumlah kebutuhan yang
diinginkan semuanya terpenuhi.
c) Jika mean skor GS lebih kecil dari mean skor GO (GS < GO), maka
terjadi kesenjangan kepuasan karena kebutuhan yang diperoleh lebih
banyak dibandingkan dengan kebutuhan yang diharapkan.
Dengan kata lain bahwa media tersebut memuaskan khalayaknya.
Semakin besar kesenjangan mean skor yang terjadi, maka makin tidak
memuaskan media tersebut bagi khalayak. Sebaliknya, semakin kecil
kesenjangan mean skor yang terjadi, maka makin memuaskan media
tersebut bagi khalayaknya.
G. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan ungkapan cara-cara (metode) dan
penetapan unsur-unsur yang berhubungan dengan jenis-jenis aktivitas
penelitian, yakni dari penetapan lokasi, pendekatan penelitian, dan seterusnya
sampai dengan analisis data. (Hamidi, 2007 : 122).
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu memaparkan
situasi dan peristiwa.Dalam hal ini melukiskan variabel demi variabel,
satu demi satu dan tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak
menguji hipotesa, atau membuat prediksi. Tetapi akan mengetahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
keadaan mengenai apa, berapa banyak dan sejauh mana. (Jalaluddin
Rakhmat, 2001 : 24)
Jenis penelitian ini dipilih karena penulis ingin mengetahui
gambaran tentang bagaimana kepuasan yang diharapkan dan diperoleh
responden, pola penggunaan media, serta seberapa besar kesenjangan
kepuasan yang terjadi.
2. Teknik Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara survei, yaitu riset dengan
menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya.
Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden
yang dianggap mewakili populasi tertentu. (Rakhmat Kriyantono,
2006:60).
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan diwilayah Kelurahan Banyuanyar Kota
Surakarta.Kelurahan Banyuanyar merupakan bagian dari Kecamatan
Banjarsari.Adanya heterogenitas tingginya terpaan media televisi pada
masyarakat Banyuanyar tersebut sebagai alasan bagi peneliti untuk
menjadikannya sebagai responden, karena mereka dianggap dapat
mewakili.Selain itu juga mempertimbangkan kemudahan pencarian data,
efisiensi waktu, serta biaya.
4. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pemirsa TA Jateng DIY yang
berada di wilayah Kelurahan Banyuanyar dan sesuai dengan target
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
audience dari Program Berita TA Jateng DIY. Menurut J.R Rossister dan
L. Percy (1998 : 346), Target Audience adalah segment yang akan
tercapai oleh perusahaan.
Berdasarkan data yang diperoleh PT. Terang Abadi Televisi
segment audience Program Berita TA Jateng DIY adalah:
Tabel 1.2
Berdasarkan usia 15 tahun keatas
Berdasarkan jenis kelamin Pria dan Wanita
Berdasarkan golongan pekerjaan Semua golongan pekerjaan
Berdasarkan wilayah Seluruh coverage TATV di Jawa
Tengah dan DIY
Sumber : Dept. News Terang Abadi Televisi
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik
Surakarta, pada tahun 2010, jumlah penduduk di Kelurahan Banyuanyar
adalah 11.886 jiwa dengan luas 1,25 Ha dan memiliki kepadatan
penduduk 9.509 jiwa/km2.
Untuk keperluan ini maka hanya sebagian saja
dari penduduk di Kelurahan Banyuanyar yang akan dijadikan responden.
Mereka merupakan sumber data yang mewakili keseluruhan populasi.
Untuk mengetahui jumlah populasi yang sesuai dengan segment
audience TA Jateng DIY yaitu berusia 15 tahun ke atas dan dari berbagai
golongan pekerjaan, penulis menggunakan data dari Badan Pusat
Statistik Surakarta dan memakai hasil sensus tahun 2010.Data dimaksud
terscantum dalam tabel jumlah penduduk yaitu sejumlah 7.487 jiwa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Sampel merupakan bagian dari populasi yang menjadi objek
penelitian. Dalam penelitian ini besar sampel diukur dengan rumus yang
diberikan oleh Taro Yamane.
n = N
N (d2) + 1
Keterangan :
n = sampel
N = populasi
d2
= presisi
1 = angka konstan
Berdasarkan data dari jumlah penduduk Kelurahan Karanganyar
yang berusia 15 – 69 tahun, jumlah penduduk kelurahan Banyuanyar
adalah 7.487 jiwa.Maka peneliti menggunakan data 7.487 jiwa sebagai
populasi.
Maka jumlah sampel dapat diketahui melalui perhitungan Yamane
diperoleh banyaknya sampel sebagai berikut:
n = 7.487
7.487 (0,12) + 1
n = 98,68196 orang dibulatkan menjadi 100 orang
5. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel, akan menggunakan quota sampling yaitu
sebanyak 100 responden. Teknik ini diambil mengingat Kelurahan
Banyuanyar terdiri atas 12 RW sehingga masing-masing RW diberi quota
9-10 responden yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
- Responden sering menonton TA TV
- Responden setidaknya pernah menonton TA Jateng DIY
Kelurahan Banyuanyar terbagi menjadi 12 Rukun Warga (RW) dan
48 Rukun Tetangga (RT).Jumlah penduduk pada setiap RW tidak
diketahui. Dengan asumsi bahwa masing-masing cluster memiliki sifat
homogeny, maka setiap kelurahan akan diambil sampel secara acak
dengan jumlah yang hampir merata.
Pengambilan sampel setiap sub populasi adalah 4-5 responden
sehingga mencapai jumlah 100 responden sesuai dengan jumlah sampel
yang dibutuhkan dalam perhitungan diatas.
6. Teknik Analisa Data
Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebar kepada
sejumlah responden unuk pengumpulan data, seningga diperlukan tabel
distribusi frekuensi untuk pengolahan datanya. Langkah yang akan
dilakukan pertama adalah mengkoding data, dimana jawaban dari
kuesioner diberi simbol berupa angka. Simbol ini kita sebut dengan
kode. Pengkodingan dilakukan secara manual dengan menggunakan
coding sheet.Langkah berikutnya adalah mengklasifikasikan data,
kemudian menginterpretasikannya.
Untuk mengatur kesenjangan kepuasan mengacu pada rumus
statistik discrepancy yang diberikan Palmgreen, sebagai berikut:
n.i.j
D = i j
n.i.j
i j
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Dimana:
D : discrepancy / kesenjangan
n : jumlah sampel
i : kepuasan yang dicari
j : kepuasan yang rendah
Rumus discrepancy tersebut lalu dioperasionalkan dengan tabulasi
silang, dimana item-item dalam GS dicrosskan dengan item-item dalam
GO. Dari tabulasi silang tersebut akan diketahui presentase tingkat
kesenjangan kepuasan yang terjadi dengan menghitung jumlah responden
yang mengalami ketidaksesuaian antara GS dan GO nya.
Kesenjangan kepuasan yang dihitung dalam penelitian ini adalah
kesenjangan yang terjadi saat responden tidak mendapatkan kepuasan
seperti yang mereka harapkan. Oleh karena itu, penghitungan difokuskan
pada angka-angka yang menyatakan GS lebih besar daripada GO.
Angka-angka ini terletak pada kotak di atas garis impas tabulasi
silang, dimana GS lebih besar dari GO.
Sedangkan angka-angka yang dinyatakan “GS sama dengan GO”
(angka-angka pada garis impas) maupun “GS lebih kecil dari GO”
(angka-angka dibawah garis impas) dianggap sebagai tingkat
kemampuan media dalam memenuhi kebutuhan penonton.
Setelah diketahui tingkat kesenjangan yang terjadi, maka akan
dapat diketahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden. Besarnya
kepuasan yang mampu diberikan Program Berita TA Jateng DIY kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
responden dapat dihitung dengan mengurangi tingkat kepuasan maksimal
(ditetapkan 100%) dengan tingkat kesenjangan kepuasan yang dialami
responden pada tiap-tiap itemnya.
Semakin besar angka kesenjangan, berarti suatu media semakin
tidak mampu memenuhi kebutuhan.Sebaliknya, semakin kecil angka
kesenjangan, semakin besar kemampuan suatu media dalam memenuhi
kebutuhan responden.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
BAB II
DESKRIPSI LOKASI
A. PT. Terang Abadi Televisi
1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Belajar dari sejarah pertelevisian di Indonesia baik televisi swasta
maupun pemerintah serta mencermati dari semua perkembangan bisnis
pertelevisian telah menjadi bahan pertimbangan bagi pemrakarsa berdirinya
PT. Terang Abadi Televisi (TATV). Meskipun bukan merupakan stasiun
swasta yang pertama dan satu-satunya yang dapat diterima di Surakarta,
namun nilai-nilai karakteristik yang unik dengan sumber daya manusia dan
budayanya di wilayah Surakarta ini memberikan potensi besar untuk
dikembangkan dan dikemas dalam suatu produk penyiaran.
Sebagai suatu kota yang letaknya strategis di wilayah segitiga
pertumbuhan Joglosemar dan merupakan pusat kebudayaan Jawa Tengah
dengan tingkat kemajuan usaha yang cukup pesat dalam dunia usaha dan
pariwisata yang menjadikan kota Surakarta sangat potensial untuk
didirikannya suatu stasiun televisi.
TATV didirikan pada tanggal 1 Juli 2003 dan telah diresmikan oleh
Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 1 September 2004. Pada tanggal 29
April 2005, TATV mulai melakukan siaran on air, dan disebut “Jelang
Tayang Perdana”. Pada awalnya, TATV hanya melakukan siaran selama 3
(tiga) jam, dengan acara yang belum beragam. Setelah TATV melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
grand launching pada tanggal 1 September 2004, TATV mulai melakukan
siaran selama 8 (delapan) jam per hari.
TATV yang memiliki tagline “TATV MANTEB, Masa Kini dan Tetap
Berbudaya” ini beralamat di Jalan Brigjend Katamso No. 173, Mojosongo
Surakarta 57127. Dengan jam siaran 18 (delapan belas) jam per hari yaitu jam
06.00-24.00.
Dalam pendiriannya TATV bertujuan untuk berpartisipasi dalam
mewujudkan visi dan misi kota Surakarta dan tetap menjaga khasanah
lingkungan dan memperluas wawasan serta ikut meningkatkan moral,
pendidikan, budaya dan kesejahteraan masyarakat dalam kerangka Negara
Kesatuan Indonesia.
2. Visi dan Misi
Visi TATV adalah memberi sumbangsih yang berarti guna kemajuan
daerah dan masyarakat pemirsa dalam segala bidang kehidupan, melalui
perubahan paradigma berpikir dan berperilaku. Sedangkan misi TATV
adalah menjadi televisi yang memberi pencerahan paradigma berpikir dan
berperilaku masyarakat pemirsa menuju pembangunan Indonesia seutuhnya.
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi TATV dibagi menjadi tiga divisi utama, yaitu divisi
pemberitaan, divisi marketing, dan divisi operasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
1) Pimpinan Direksi
Pimpinan dipegang oleh satu direktur utama yang bertanggung jawab
menyangkut kepentingan intern dan ekstern perusahaan. Tujuan
pimpinan adalah sebagai berikut :
a. Sebagai pejabat tertinggi dan memimpin perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan serta mengambil kebijakan-kebijakan yang
berhubungan dengan pihak luar perusahaan.
b. Mengawasi hasil kegiatan perusahaan dan administrasi melalui
manajer-manajer perusahaan yang ada.
c. Menilai dan mengevaluasi hasil kegiatan perusahaan secara berkala.
2) Divisi Pemberitaan
Divisi pemberitaan dipimpin oleh direktur pemberitaan dan dibantu
oleh general manager (GM) pemberitaan. GM pemberitaan membawahi
bagian pemberitaan dan menbawahi Spesial Program. Divisi pemberitaan
adalah divisi yang paling inti, yang mempunyai kewajiban untuk
mencari, mengolah dan mengasilkan berita yang akurat, up to date, dan
relevan.
3) Divisi Marketing
Merupakan suatu divisi yang bertanggung jawab terhadap hal-hal
yang berhubungan dengan promosi dan pemasaran. Divisi marketing
dipimpin oleh Direktur marketing yang dibantu oleh datu orang GM
marketing dan Asisten GM Marketing. GM marketing membawahi
bagian-bagian yang saling terkait dalam kegiatan marketing perusahaan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
yaitu promo, art and property, marketing. Divisi marketing merupakan
divisi yang menjadi tulang punggung pemasukan TATV. Karyawan yang
ditempatkan pada divisi marketing bertugas untuk mencari pihak lain
(klien) yang berminat untuk memasang iklan, mengadakan liputan,
memberikan sponsor pada program acara tertentu, dan melakukan
promosi-promosi lainnya.
4) Divisi Operasional
Divisi operasional adalah divisi yang paling kompleks dalam struktur
organisasi TATV, karena hampir semua kegiatan penting perusahaan
masuk ke dalam divisi ini. Divisi operasional dipimpin oleh Direktur
oprasional yang dibantu oleh GM operasional dan asisten GM
operasional. Asisten GM operasional membawahi beberapa bagian yaitu
: Teknik dan Operasional, Produksi Program, IT (Information
Technology), Keuangan dan GA serta ME.
Divisi operasional merupakan divisi yang bertanggung jawab atas
keseluruhan kegiatan administrative dan operasional perusahaan. Seluruh
divisi ini saling mendukung, bersatu dan saling melengkapi, sehingga
diharapkan terjalin hubungan kerja yang teratur, nyaman, dan harmonis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
4. Bagan Struktur Organisasi PT. Terang Abadi Televisi
Sumber : PT. Terang Abadi Televisi
Direktur
Utama
Direktur
Pemberitaan
Direktur
Operasional
Direktur
Marketing
GM
Pemberitaan
Pemberitaan Spesial
Program
Editor News
GM Marketing
AGM
Manager
Art &
Property
Promo Marketing
GM
operasional
AGM operasional
Teknik&ops.
Transmisi
Inst&Ops
Master
Control
Audio
Logistik
Produksi
Drama
Non
drama
Program IT Keuangan HRD GA&ME
Editor
Prod
Script
writter
Akusisi
Traffic
Library
Back
office
Web
site
Keuangan&
akutansi
HRD
legal
Front
office
ADM
Transportasi
Keamanan
Office Boy
ME&BLD
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
5. Program Acara
PT. Terang Abadi Televisi memiliki jam siaran 18 (delapan belas) jam
per hari, mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB. Susunan
program TATV berangkat dari informasi dan edukasi yang disajikan dalam
bentuk hiburan (entertainment), yang bertujuan untuk menjangkau pemirsa
dari segala usia, khususnya keluarga. Komposisi program acara TATV
dikategorikan sebagai berikut :
1) Hiburan, yang terdiri dari acara musik, film dan drama, program acara
anak dan program acara variasi (variety show).
2) Berita, terdiri dari berita olahraga, berita politik, ekonomi, budaya,
kriminal, dan sebagainya. Dikemas dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa
Daerah.
Program Berita reguler yang dimiliki TATV antara lain :
a. TA Pagi (berbahasa Indonesia) ditayangkan Senin hinga Jumat pukul
06.00 WIB berdurasi 60 menit, Sabtu pukul. 07.00 berdurasi 90 menit,
menyajikan berita seputar Surakarta, Jogja, dan Jawa Tengah
b. TA Siang ditayangkan Senin hingga Sabtu pukul 12.00 WIB berdurasi 30
menit, menyajikan berita seputar Surakarta, Jogja, dan Jawa Tengah
c. TA Sandyakala (berbahasa Jawa Krama Inggil) ditayangkan Senin Pukul.
17.30, Selasa hingga Sabtu pada pukul 16.30 WIB berdurasi 30 menit,
menyajikan berita seputar Surakarta, Jogja, dan Jawa Tengah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
d. TA Surakarta (berbahasa Indonesia) ditayangkan Setiap Hari pada pukul
19.00 WIB berdurasi 30 menit. Menyajikan informasi seputar wilayah
Surakarta, Subosukowonosraten.
e. TA Wengi (berbahasa Jawa Mataraman) ditayangkan Senin hingga Sabtu
pada pukul 20.30 WIB berdurasi 30 menit. Menyajikan berita terkini
seputar wilayah Surakarta, DIY, Jawa Tengah.
f. TA Jateng DIY (berbahasa Indonesia) ditayangkan Setiap hari pada pukul
23.05 WIB berdurasi 30 menit. Menyajikan informasi terkini seputar
wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
g. Denyut Kota (indepth news) ditayangkan pada hari Minggu pukul 12.00
WIB. Menyajikan berita mendalam mengenai peristiwa yang sedang
menjadi perhatian publik.
6. Program Berita TA Jateng DIY
Program Berita TA Jateng DIY adalah sebuah tayangan yang
memberikan informasi mengenai peristiwa atau kejadian terkini dari wilayah
Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Program ini disiarkan secara langsung (live)
pada pukul 23.05 WIB berdurasi 30 menit setiap hari.
Dalam kemasannya terdiri dari 10 (sepuluh) hingga 11 (sebelas) straight
news mencakup berita politik, sosial, ekonomi, budaya dan olahraga.
Pembaca berita (newsreader) berperan sebagai komunikator dalam
penyampaian pesan berita.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
7. Logo TA Jateng DIY
B. Deskripsi Kota Surakarta
Kota Surakarta terletak di 7034’0”S 110
049’0” E. Memiliki luas 4.403 km
2.
Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Boyolali. Sebelah
Timur dan Barat berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten
Sukoharjo. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo.
Surakarta dibagi menjadi lima kecamatan. Setiap Kecamatan dibagi menjadi
Kelurahan, lalu setiap Kelurahan dibagi menjadi beberapa Rukun Warga. Lima
Kecamatan tersebut antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
1. Kecamatan Jebres
2. Kecamatan Laweyan
3. Kecamatan Pasar Kliwon
4. Kecamatan Serengan
5. Kecamatan Banjarsari
Dimana Kelurahan Banyuanyar masuk dalam wilayah Kecamatan Banjarsari.
C. Deskripsi Lokasi Kelurahan Banyuanyar
1. Keadaan Topografi
Seluruh wilayah Kelurahan Banyuanyar ini merupakan dataran rendah dengan
kemiringann tanahnya sampai dengan. Letak Kelurahan Banyuanyar antara. Terletak
pada ketinggian dari permukaan air laut. Kelurahan Banyuanyar beriklim tropis,
dimana musim hujan antara 2000-3000 mm/tahun, dengan temperature kurang lebih
260 Celcius maksimal 29,1
0 Celcius, temperature terendah 19,2
0 Celcius.
Kelurahan Banyuanyar merupakan salah satu Kelurahan diantarany 51 kelurahan
yang ada dikota Surakarta, termasuk wilayah Kecamatan Banjarsari dengan letak di
Barat wilayah Kota Surakarta, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kelurahan Sawahan Kecamatan Colomadu
Sebelah Timur : Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari
Sebelah Selatan : Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari
Sebelah Barat : Kelurahan Sawahan Kecamatan Colomadu
Wilayah Kelurahan Banyuanyar ini merupakan daerah perkotaan, sehingga lahan
untuk pertanian dan peternakan tidak ada, kalaupun ada hanya sekedar untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
pemanfaatan lahan perkarangan, diantaranya untuk memelihara ayam kampong,
tanaman hias/tanaman potisasi dan toga. Kelurahan Banyuanyar sebagaimana
Kelurahan dipinggir perkotaan sehingga masyarakatnya mempunyai cirri
sebagaimana masyarakat perkotaan. Heterogenitas penduduk cukup tinggi, baik dari
segi pendidikan, ekonomi, social dan budaya.
Dengan situasi dan kondisi yang demikian itu, maka menempatkan Kelurahan
Banyuanyar Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta merupakan daerah jasa dan
perdagangan serta membudayakan peran dan fungsi hokum, pelaksanaan hak asasi
manusia dan demokrasi bagi seluruh elemen masyarakat, utamanya para
penyelenggara pemerintah.
2. Pembagian Wilayah
Kelurahan Banyuanyar dibagi menjadi 12 Rukun Warga (RW), 48 Rukun
Tetangga (RT), dan 10 Nama Kampung, dengan pembagian wilayah sebagai berikut :
Untuk Rukun Warga (RW) :
RW I : RT 01 – RT 03
RW II : RT 01 – RT 03
RW III : RT 01 – RT 03
RW IV : RT 01 – RT 05
RW V : RT 01 – RT 04
RW VI : RT 01 – RT 04
RW VII : RT 01 – RT 06
RW VIII : RT 01 – RT 05
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
RW IX : RT 01 – RT 04
RW X : RT 01 – RT 03
RW XI : RT 01 – RT 03
RW XII : RT 01 – RT 03
Untuk Nama Kampung :
Kampung Murisan
Kampung Gedongan
Kampung Tegalan (Margomulyo)
Kampung Klebengan
Kampung Sidomulyo
Kampung Tempel
Kampung Dukuhan
Kampung Bumirejo
Kampung Krajan
Kampung Gayamsari
3. Luas Daerah
Luas Wilayah Kelurahan Banyuanyar adalah 125.000 Ha
Dengan penggunaan tanah sebagai berikut :
Pemukiman : 65,94 Ha
Jasa : 4,46 Ha
Perusahaan : 0,95 Ha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Industri : 1,14 Ha
Tanah Kosong : 0,41 Ha
Sawah : 45, 15 Ha
Kuburan : 0,10 Ha
Lap. Olah Raga : 1,35 Ha
Lain-lain : 5,50 Ha
4. Data Penduduk
Tabel II.1
Data Penduduk Kelurahan Banyuanyar-Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta
Bulan Agustus 2012 Berdasarkan Kelompok Usia
NO KELOMPOK USIA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. 0 - 4 1.131 1.079 2.210
2 5 – 9 779 647 1.426
3 10 – 14 656 664 1.320
4 15 – 19 770 745 1.515
5 20 – 24 767 759 1.526
6 25 – 29 727 769 1.496
7 30 – 39 780 755 1.535
8 40 – 49 417 459 876
9 50 – 59 310 265 575
10 60 + 313 182 495
JUMLAH 6.650 6.324 12.974
Sumber : Data Laporan Monografi Dinamis Kelurahan Banyuanyar Bulan Agustus 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
5. Bidang Pemerintahan
Sistem penyelenggaraan pemerintahan di masa mendatang berazazkan semangat
dan jiwa demokrasi yaitu dengan menempatkan kedaulatan rakyat sebagai prioritas
dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, didalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk mewujudkan hal tersebut Majelis Permusyawaratan Rakyat menerbitkan
ketetapan Nomor XV / MPR / 1998, tentang penyelenggaraan Otonomi Daerah,
pengaturan, pembagian serta perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam rangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari ketetapan tersebut kemudian diterbitkan
Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang no : 32 tentang
pemerintahan Daerah dengan prinsip otonomi pada daerah Kabupaten dan atau Kota,
yang lebih luas serta dibarengi alokasi perimbangan keuangan yang proporsional
sebagaimana diatur dalam Undang –Undang Nomor : 25 Tahun 1999, tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Peraturan Daerah No : 6 Tahun 200, tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah, dan di dalam menghadapi perubahan kedudukan, aparat
Kecamatan dan Kelurahan menjadi salah satu Perangkat Daerah Kota Surakarta,
yang dipimpin oleh seorang Camat dan Lurah, untuk mengakomodir tuntutan
perubahan diperlukan sikap serta semangat kerja yang responsive / akomodatif juga
antisipatif dari setiap jajaran aparatur pegawai Kecamatan dan Kelurahan terhadap
berbagai tuntutan sesuai perkembangan dinamika masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Dibidang Pemerintahan dengan adanya SOT tentang Perangkat Daerah, maka
melalui Peraturan Walikota Surakarta No : 20 – I Tahun 2009, tentang pedoman
uraian tugas jabatan structural pada Keluruhan, mengatur dengan jelas bahwa
kegiatan penyelenggraaan administrasi Kelurahan dilaksanakan oleh Sekretaris
Kelurahan, Seksi Tata Pemerintahan, Seksi Pemberdayaan Masyarakat, Seksi
Pembangunan dan Lingkungan Hidup, Seksi Budaya dan Agama dan dibantu oleh
beberapa staf. Dengan demikian kantor kelurahan akan dapat berfungsi sebagai pusat
kegiatan penyelenggara administrasi kelurahan, pusat sumber data, pusat pengelolaan
data dan pusat pelayanan kepada masyarakat.
6. Bidang Pendidikan
Jumlah Penduduk Kelurahan banyuanyar Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta
berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun 2012 sebagai berikut :
Tabel II.2
Jumlah Penduduk Kelurahan Banyuanyar Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2012
No Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk
1 Tamat Akademi / Perguruan Tinggi 774
2 Tamat SLTA 2.305
3 Tamat SLTP 2.952
4 Tamat SD 2.393
5 Tidak Tamat SD 855
6 Belum Tamat SD 999
7 Tidak Sekolah 486
JUMLAH 10.764
Sumber : Data Laporan Monografi Dinamis Kelurahan Banyuanyar Bulan Agustus 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
7. Struktur Organisasi Kelurahan Banyuanyar
Lurah
Kelompok Jabatan
Fungsional
Sekretaris
Seksi
Pembangunan
& Lingkungan
Seksi
Budaya &
Agama
Seksi
Pemberdayaan
Masyarakat
Seksi Tata
Pemerintahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
BAB III
DESKRIPSI VARIABLE GRATIFICATION SOUGHT, MEDIA USE DAN
GRATIFICATION OBTAINED
A. GRATIFICATION SOUGHT
Dalam penelitian berjudul Program Berita “TA Jateng DIY” dan Tingkat
Kepuasaan yang meneliti tentang Studi Pengaruh Motif Menonton Program
Berita TA Jateng DIY yang ditayangan Terang Abadi Televisi (TATV) terhadap
Kepuasaan Khalayak di Kelurahan Banyuanyar Kota Surakarta menggunakan
pendekatan Uses and Gratifiction. Dengan pendekatan itulah diperlukan
penelitian untuk mecari kepuasan yang diharapkan atau dicari oleh individu
ketika menkomsumsi suatu jenis media tertentu, baik cetak maupun audio visual
(Radio, TV, atau Koran) atau biasa dikenal dengan istilah Gratification Sought
(GS). GS dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sejauh mana kepuasan
yang diharapkan atau dicari responden dapat dipenuhi kepuasannya dengan cara
menonton acara TA Jateng DIY yang ditayangkan di TATV. Jenis-jenis
kebutuhan tersebut dapat dikategorikan dalam skala sangat setuju, setuju, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Tabel III. 1
Gratification Sought
No Jenis-Jenis Gratification
Sought
Sangat
Setuju Setuju
Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
F % F % F % F %
1.
2.
3.
4.
5.
Memenuhi Kebutuhan
Informasi
Mengetahui peristiwa terkini
dari Wilayah Jawa Tengah DIY
Mengetahui informasi ekonomi
dari wilayah Jawa Tengah DIY
Mengetahui situasi politik dari
wilayah Jawa Tengah DIY
Mengetahui kebijakan baru yang
dibuat Pemerintah Kota maupun
daerah di wilayah Jawa Tengah
DIY
Mengetahui event/kegiatan
budaya wilayah Jawa Tengah
DIY
48
50
50
46
46
48%
50%
50%
46%
46%
50
47
49
50
52
50%
47%
49%
50%
52%
2
3
-
4
2
2%
3%
-
4%
2%
-
-
1
-
-
-
-
1%
-
-
6.
7.
Motif Identitas Diri
Mengetahui perkembangan
daerah Saya yaitu wilayah Jawa
Tengah DIY
Menambah kecintaan terhadap
daerah Saya yaitu wilayah Jawa
Tengah DIY
31
33
31%
33%
66
67
66%
67%
3
-
3%
-
-
-
-
-
8.
9.
Motif Intregasi dan Interaksi
Sosial
Mendapatkan bahan
perbincangan dengan rekan
Memberikan informasi kepada
orang lain mengenai peristiwa
terkini diwilayah Jawa Tengah
DIY
48
49
48%
49%
40
45
40%
45%
12
6
12%
6%
-
-
-
-
10.
11.
Motif Hiburan
Untuk mengisi waktu luang
Untuk mendapatkan hiburan
(relaksasi)
20
25
20%
25%
58
47
58%
47%
2
28
2%
28%
-
-
-
-
Sumber : Data Primer Kuesioner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat kebutuhan-kebutuhan apa saja
yang diharapkan oleh responden dapat terpenuhi setelah menonton kedua
tayangan tersebut. Secara umum responden mengharapkan akan mendapatkan
informasi peristiwa terkini, mengetahui perkembangan wilayah Jawa Tengah
DIY, dan untuk mengisi waktu luang. Hal ini terlihat dengan jawaban atas item-
item pertanyaan motif informasi dan motif hiburan yang menduduki skala
penting dan sangat penting.
Untuk lebih mengetahui tingkat kepentingan masing-masing item
kebutuhan berikut disajikan tingkat kepentingan pada setiap itemnya.
1. Motif Memenuhi Kebutuhan Informasi
a. Kebutuhan responden untuk mengetahui peristiwa terkini dari Wilayah
Jawa Tengah DIY
Tabel III.2
Kebutuhan Responden untuk Mengetahui peristiwa terkini
dari Wilayah Jawa Tengah DIY
Kategori Frekuensi %
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
48
50
2
-
48%
50%
2%
-
Jumlah 100 100
Sumber : Tabel III.I
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat gambaran tentang kebutuhan
responden untuk mengetahui peristiwa terkini dari wilayah Jawa Tengah DIY
dapat dilihat bahwa 48% responden menjawab antara skala sangat Setuju dan
hampir sebahagian responden atau 50% dari keseluruhan responden yang ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
menjawab setuju. Sedangkan pada skala kategori tidak setuju prosentasenya
berada pada angka 2% dan tidak responden yang menjawab sangat tidak
setuju.
b. Kebutuhan responden untuk mengetahui informasi ekonomi dari wilayah
Jawa Tengah DIY
Tabel III.3
Kebutuhan responden untuk Mengetahui Informasi Ekonomi
Dari Wilayah Jawa Tengah DIY
Kategori Frekuensi %
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
50
47
3
-
50%
47%
3%
-
Jumlah 100 100
Sumber : Tabel III.I
Berdasarkan presentase table III.3 dapat dilihat bahwa sebesar 50%
responden menganggap Setuju dan 47% responden menjawab Sangat Setuju
dalam hal kepuasan untuk mengetahui informasi ekonomi dari Wilayah Jawa
Tengah DIY yakni dengan menonton tayangan TA Jateng DIY. Sedangkan
sisanya yakni 3% responden mengatakan tidak setuju.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
c. Kebutuhan responden untuk mengetahui situasi politik dari wilayah Jawa
Tengah DIY
Tabel III.4
Kebutuhan Responden Untuk Mengetahui Situasi Politik
Dari Wilayah Jawa Tengah DIY
Kategori Frekuensi %
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
50
49
-
1
50%
49%
-
1%
Jumlah 100 100%
Sumber : Tabel III.I
Jika dilihat pada kategori kebutuhan responden hampir sebahagian
besar atau 50% dari responden yang ada menjawab pada skala sangat setuju
untuk mengetahui situasi politik di wilayah Jawa Tengah DIY, Sedangkan
untuk skala setuju prosentase responden berbeda tipis dengan kategori sangat
setuju yakni sebesar 49%. Hal ini menunjukan responden memilih untuk
menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY untuk mencari kepuasan dalam
memperoleh informasi politik dari wilayah Jawa Tengah DIY. Hanya 1% dari
responden yang menjawab sangat tidak setuju.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
d. Kebutuhan responden untuk mengetahui kebijakan baru yang dibuat
Pemerintah Kota maupun daerah di wilayah Jawa Tengah DIY
Tabel III.5
Kebutuhan Responden Untuk Mengetahui kebijakan baru
yang dibuat Pemerintah Kota maupun daerah di wilayah Jawa Tengah DIY
Kategori Frekuensi %
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
46
50
4
-
46%
50%
4%
-
Jumlah 100 100 Sumber : Tabel III.I
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa hampir sebagian besar
responden yakni sebanyak 46% memilih skala sangat setuju untuk
memperoleh informasi tentang kebijakan baru yang dibuat Pemerintah Kota
maupun daerah di wilayah Jawa Tengah DIY yang ditayangkan dalam
Program Berita TA Jateng DIY. Sedangkan 50% responden menyatakan
setuju dalam menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY dan hanya 4% dari
responden yang menjawab sangat tidak setuju.
e. Kebutuhan responden untuk Mengetahui event/kegiatan budaya wilayah
Jawa Tengah DIY
Tabel III.6
Kebutuhan Responden Untuk Mengetahui Event/Kegiatan Budaya
Wilayah Jawa Tengah DIY
Kategori Frekuensi %
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
46
52
2
-
46%
52%
2%
-
Jumlah 100 100
Sumber : Tabel III.I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Dalam kategori kebutuhan responden untuk mengetahui
event/kegiatan budaya di wilayah Jawa Tengah DIY, sebanyak 52%
responden menjawab pada jawaban setuju. Sedangkan untuk kategori sangat
setuju prosentasenya sebesar 46%. Hal ini menunjukan responden memilih
untuk menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY untuk mencari kepuasan
dalam memperoleh informasi mengenai event/kegiatan budaya. Hanya 2%
dari responden yang menjawab tidak setuju.
2. Motif Identitas Diri
a. Kebutuhan responden untuk mengetahui perkembangan daerah responden,
yaitu wilayah Jawa Tengah DIY
Tabel III.7
Kebutuhan Responden Untuk Mengetahui
Perkembangan Daerah Responden, Yaitu Wilayah Jawa Tengah DIY
Kategori Frekuensi %
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
31
66
-
-
31%
66%
-
-
Jumlah 100 100
Sumber : Tabel III.I
Berdasarkan tabel III.7 sebanyak 66% responden menyatakan
kebutuhan untuk mengetahui perkembangan daerah responden, yaitu wilayah
Jawa Tengah DIY dengan cara menonton tayangan TA Jateng DIY masuk
dalam skala setuju dan untuk kategori sangat setuju hanya ada 31 responden
yang menjawab. Sedangkan untuk kategori tidak setuju dan sangat tidak
setuju tidak ada responden yang menyatakan pilihnnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
b. Kebutuhan Responden untuk menambah kecintaan, terhadap daerah yaitu
wilayah Jawa Tengah DIY
Tabel III.8
Kebutuhan Responden Untuk Menambah Kecintaan,
Terhadap Daerah Yaitu Wilayah Jawa Tengah DIY
Kategori Frekuensi %
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
33
67
-
-
33%
67%
-
-
Jumlah 100 100
Sumber : Tabel III.I
Berdasarkan tabel diats dapat dilihat bahwa responden memiliki
keinginan yang tinggi terhadap kategori kebutuhan responden untuk
menambah kecintaan, terhadap daerah yaitu wilayah Jawa Tengah DIY.
Keinginan tersebut sebanyak 33% untuk skala sangat setuju dan 67% untuk
skala setuju yang telah dipilih oleh responden.
3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial
a. Kebutuhan responden untuk mendapatkan bahan perbincangan dengan
rekan
Tabel III.9
Kebutuhan Responden Untuk Mendapatkan Bahan Perbincangan
Dengan Rekan
Kategori Frekuensi %
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
48
40
12
-
48%
40%
12%
-
Jumlah 100 100
Sumber : Tabel III.I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Pada kategori ini responden paling banyak menjawab pada skala
sangat setuju yaitu 48%, sedangkan yang memilih setuju sebanyak 40%.
Sisanya 12% responden mimilih jawaban tidak setuju dan 0% pada opsi
sangat tidak setuju. Kebutuhan responden untuk memberikan informasi
kepada orang lain mengenai peristiwa terkini di wilayah Jawa Tengah DIY.
Gambaran yang didapat, responden menginginkan bahwa dengan
menyaksikan TA Jateng DIY dapat memberi bahan untuk perbincangan
dengan rekan mereka.
b. Kebutuhan responden agar dapat memberikan informasi kepada orang lain
Tabel III.10
Kebutuhan responden untuk memberikan informasi kepada orang lain
mengenai peristiwa terkini di wilayah Jawa Tengah DIY
Kategori Frekuensi %
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
49
45
6
-
49%
45%
6%
-
Jumlah 100 100
Sumber : Tabel III.I
Berdasarkan table dalam pemenuhan kebutuhan responden agar dapat
memberikan informasi kepada orang lain dapat dilihat bahwa responden
memiliki harapan yang tinggi dengan menyaksikan Program TA Jateng DIY.
Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel III. 10 dimana 49% responden
menjawab sangat setuju dalam pemenuhan kebutuhan diatas. Harapan yang
tinggi juga didukung dengan hasil Prosentase responden yakni sebesar 45%
yang menyatakan setuju dan sedangkan sisanya yaitu sebanyak 6% responden
memilih jawaban tidak setuju.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
4. Motif Hiburan
a. Kebutuhan responden untuk mengisi waktu luang
Tabel III.11
Kebutuhan Responden Untuk Mengisi Waktu Luang
Kategori Frekuensi %
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
20
58
2
-
20%
58%
2%
-
Jumlah 100 100
Sumber : Tabel III.I
Pada table di atas, sebanyak 20% menjawab sangat setuju dalam hal
pemenuhan kebutuhan responden dalam mengisi waktu luang yang
ditayangkan pada Pada Program Berita TA Jateng DIY. Sedangkan Hampir
sebahagian responden atau 58% responden menjawab TA Jateng DIY mampu
memenuhi kebutuhan dalam mengisi waktu luang. Sementara hanya 2%
responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pemenuhan kebutuhan TA
Jateng DIY Dalam mengisi waktu luang.Banyaknya responden yang
menganggap penting kebutuhan ini karena acara ini tayang pada malam hari
dimana waktu itulah responden memiliki waktu luang setelah seharian
beraktivitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
b. Kebutuhan responden untuk mendapatkan hiburan(relaksasi)
Tabel III.12
Kebutuhan Responden Untuk Mendapatkan Hiburan(Relaksasi)
Kategori Frekuensi %
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
25
47
28
-
25%
47%
28%
-
Jumlah 100 100
Sumber : Tabel III.I
Dari table distribusi di atas sebanyak 25% responden menyatakan
sangat setuju terhadap pemenuhan kebutuhan responden untuk mendapatkan
hiburan(relaksasi) dengan menyaksikan TA Jateng DIY. Selain itu sebesar
47% responden juga menyatakan Setuju terhadap pemenuhan kebutuhan
responden dalam menyaksikan TA Jateng DIY. Hal ini dikarenakan TA
Jateng DIY merupakan salah satu bentuk hiburan. Sedangkan 28% responden
menyatakan tidak setuju terhadap perolehan kebutuhan responden dalam
mendapatkan hiburan(relaksasi).
Dari pemaparan diatas dapat dilihat secara jelas bagaimana
pengharapan responden untuk memenuhi kebutuhannya dari menonton
tayangan TA Jateng DIY. Pada umumnya responden menganggap Sangat
setuju jenis kebutuhan yang diajukan dan hanya beberapa yang memperoleh
posisi tidak setuju. Untuk lebih mengetahui gambaran tingkat pemenuhan
kebutuhan yang diharapkan responden, dapat dilihat pada tabel berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Tabel III.13
Kategori Tingkat Kepuasan yang Diharapkan Responden
Kategori Frekuensi %
Sangat Tinggi (41-44)
Tinggi (37-40)
Rendah (32-36)
Sangat Rendah (27-31)
16
37
35
12
16%
37%
35%
12%
Jumlah 40 100
Sumber : Data Premier Kuisioner
Berdasar tabel diatas, sebagian besar responden yaitu 37%
mempunyai tingkat pengharapan yang tinggi untuk memperoleh kepuasan
dengan menyaksikan program berita tersebut, bahkan 16% responden
memiliki pengharapan yang sangat timggi. Sedangkan hanya 12 responden
atau sebesar 12% responden memiliki pengharapan yang sangat rendah
terhadap kedua tayangan tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden ingin mencarikan
pemuasan kebutuhannya dengan menonton tayangan TA Jateng DIY
B. MEDIA USE
Media Use atau penggunaan media merupakan perilaku khalayak dalam
menggunakan media. Dalam penelitian ini media use dimaksudkan untuk
mengukur bagaimana pola konsumsi responden terhadap program berita TA
Jateng DIY.
Pengukuran media use ini dioperasionalisasikan melalui tiga indikator,
yaitu berdasarkan tingkat perhatian, frekuensi menonton dan curahan waktu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
yang diberikan responden untuk menonton tayangan tersebut. Hasil dari
pengukuran ketiga indikator tersebut dapat disimak sebagai berikut.
1. Penggunaan Media Berdasarkan Frekuensi
Frekuensi atau tingkat keseringan menyaksikan merupakan salah satu
aspek untuk mengukur tingkat penggunaan media dikalangan responden.
Dalam hal ini diindikasikan dengan tingkat keseringan responden dalam
menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY dalam seminggu. Dimana TA
Jateng DIY ditayangkan 7 kali dalam seminggu.
Tabel III.14
Tingkat Keseringan Responden Menyaksikan
Program Berita TA Jateng DIY
Kategori Frekuensi %
6-7 kali dalam seminggu
4-5 kali dalam seminggu
2-3 kali dalam seminggu
0-1 kali dalam seminggu
49
43
7
1
49%
43%
7%
1%
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Dari 7 kali penayangan dalam seminggu, dapat dilihat mayoritas
responden menyaksikan 6-7 kali dalam seminggu dan 4-5 kali dalam
seminggu. Sedangkan 7% responden menyaksikan 2-3 kali dalam seminggu.
Hanya 1% atau 1 orang yang selalu menyaksikan 0-1 kali. Ini menunjukan
bahwa responden hamper selalu menyaksikan program TA Jateng DIY secara
rutin setiap harinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
2. Penggunaan Media Berdasarkan Tingkat Perhatian
a. Pre Activity (sebelum terpaan media)
kegiatan pra aktivitas merupakan kegiatan responden sebelum
menggunakan media. Dalam penelitian ini responden diasumsikan tidak
melakukan aktivitas apapun yang akhirnya dapat memutuskan untuk
menyaksikan program TA Jateng DIY. Responden diasumsikan secara serta
merta menyaksikan tanpa harus mencari referensi ataupun informasi sebelum
menyaksikan TA Jateng DIY. Sehingga tidak dilakukan pengukuran pada
angket/kuisioner.
b. During Activity (selama terpaan media)
kegiatan atau aktivitas responden selama terpaan media menunjuk
pada kegiatan responden saat menyaksikan tayangan TA Jateng DIY. Pada
rentang waktu ini dapat dilihat apakah responden melakukan aktivitas lain
saat menyaksikan program TA Jateng DIY dan apakah responden
menyaksikan acara tersebu sampai selesai atau tidak.
Tabel III.15
Aktivitas Responden Saat Menyaksikan tayangan TA Jateng DIY
Kategori Frekuensi %
Tidak Pernah menonton sambil melakukan kegiatan lain
Jarang menonton sambil melakukan kegiatan lain
Sering menonton sambil melakukan kegiatan lain
Selalu menonton sambil melakukan kegiatan lain
31
61
8
-
31%
61%
8%
-
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Data yang tersaji di atas menunjukan lebih banyak responden yang
jarang menonton sambil melakukan kegiatan lain saat menyaksikan TA
Jateng DIY dengan presentase 61%. Namun responden yang melakukan
aktivitas lain jumlahnya sangat sedikit yakni sebesar 8%. Untuk keterangan
aktivitas yang dilakukan responden saat menyaksikan program TA Jateng
DIY yang diperoleh dari data primer kuisioner dapat dilihat pada lampiran.
Tabel III.16
Curahan Waktu Responden untuk Menyaksikan TA Jateng DIY
Kategori Frekuensi %
Selalu mengikuti dari awal hingga akhir
Sering mengikuti dari awal hingga akhir
Jarang mengikuti dari awal hingga akhir
Tidak Pernah mengikuti dari awal hingga akhir
38
53
8
-
38%
53%
8%
-
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Dilihat dari cara responden dalam menyaksikan TA Jateng DIY, dari
tabel di atas menyatakan bahwa mayoritas responden menjawab sering
mengikuti dari awal hingga akhir, yaitu sebesar 53%. Sedangkan persentase
responden yang menjawab selalu menyaksikan hingga selesai pun juga cukup
banyak antara lain sebanyak 38%. Hanya 8% responden yang menjawab
jarang menyaksikan TA Jateng DIY hingga selesai.
3. Penggunaan Media Berdasarkan Curahan Waktu Menonton
Tnggi rendahnya tingkat penggunaan media berdasarkan curahan
waktu menonton digambarkan dengan beapa lama waktu yang diberikan
responden dalam menonton tayangan TA Jateng DIY.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Tabel III.17
Curahan Waktu yang Diberikan Responden
Dalam Menonton Acara TA Jateng DIY
Kategori Frekuensi %
30 menit
15 menit hingga 25 menit
10 menit hingga 15 menit
Kurang dari 10 menit
39
49
11
1
39%
49%
11%
1%
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Dari tabel diatas terlihat bahwa dalam menyaksikan TA Jateng DIY
mayoritas 49% responden menonton 15 hingga 25 menit, sedangkan 39%
responden menyatakan menyaksikan TA Jateng DIY selama 30 menit. Dan
sisany 11% responden menyaksikan 10 hingga 15 menit dan 1% responden
menyatakan hanya menonton kurang dari 10 menit.
C. GRATIFICATION OBTAINED
Gratification Obtained (GO) adalah kepuasan nyata yang diperoleg
seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis media tertentu. Yang dimaksudkan
dengan GO disini adalah kepuasan nyata yang diperoleh responden tersebut dapat
diukur melalui skala sangat puas, puas, tidak puas, dan sangat tidak puas dalam
menjawab pertanyaan yang telah dicantumkan dalam kuisioner. Dalam
pengukuran ini dapat dilihat apakah program TA Jateng DIY dapat membantu
responden untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam kategori yang telah
ditentukan dalam pernyataan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat table berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Tabel III. 18
Gratification Obtained
No Jenis-Jenis Gratification
Sought
Sangat
Puas Puas
Tidak
Puas
Sangat
Tidak
Puas
F % F % F % F %
1.
2.
3.
4.
5.
Memenuhi Kebutuhan
Informasi
Mengetahui peristiwa terkini
dari Wilayah Jawa Tengah DIY
Mengetahui informasi ekonomi
dari wilayah Jawa Tengah DIY
Mengetahui situasi politik dari
wilayah Jawa Tengah DIY
Mengetahui kebijakan baru yang
dibuat Pemerintah Kota maupun
daerah di wilayah Jawa Tengah
DIY
Mengetahui event/kegiatan
budaya wilayah Jawa Tengah
DIY
45
44
45
45
51
45%
44%
45%
45%
51%
52
50
49
50
49
52%
50%
49%
50%
49%
11
3
6
6
5
11%
3%
6%
6%
5%
-
-
-
-
-
6.
7.
Motif Identitas Diri
Mengetahui perkembangan
daerah Saya yaitu wilayah Jawa
Tengah DIY
Menambah kecintaan terhadap
daerah Saya yaitu wilayah Jawa
Tengah DIY
41
42
41%
42%
57
58
57%
58%
-
2
-
2%
-
-
-
-
8.
9.
Motif Intregasi dan Interaksi
Sosial
Mendapatkan bahan
perbincangan dengan rekan
Memberikan informasi kepada
orang lain mengenai peristiwa
terkini diwilayah Jawa Tengah
DIY
40
45
40%
45%
49
50
49%
50%
11
5
11%
5%
-
-
-
-
10.
11.
Untuk mengisi waktu luang
Untuk mendapatkan hiburan
(relaksasi)
29
7
29%
7%
61
58
61%
58%
10
35
10%
35% -
-
Sumber : Data Primer Kuesioner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Dari table di atas dapat dilihat seberapa besar angka kepuasan
responden setelah menyaksikan TA Jateng DIY dalam beberapa kategori
kebutuhan yang dipaparkan dalam kuisioner. Secara umum responden
menganggap TA Jateng DIY membantu dalam memenuhi kebutuhan
informasi politik di wilayah Jawa Tengah DIY dan kebijakan baru yang
dibuat Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kabupaten. Ini tampak dari
kategori motif informasi, dimana 49% responden menjawab TA Jateng DIY
membantu mereka memenuhi kebutuhan informasi politik dari wilayah Jawa
Tengah DIY.
Untuk lebih mengetahui tingkat kepuasan responden pada masing-
masing item kebutuhan berikut akan disajikan tingkat kepuasan pada setiap
itemnya.
1. Motif Informasi
a. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memperoleh informasi
tentang Peristiwa terkini dari wilayah Jawa Tengah DIY
Tabel III.19
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden Untuk Memperoleh Informasi
Tentang Peristiwa Terkini Dari Wilayah Jawa Tengah DIY
Kategori Frekuensi %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
45
52
3
-
45%
52%
3%
-
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Data distribusi frekuensi dari kategori kebutuhan untuk mengetahui
peristiwa terkini yang terjadi diJawa Tengah menunjukan bahwa sebanyak
45% responden merasa sangat puas dalam pemenuhan informasi melalui
tayangan TA Jateng DIY. Sedangkan 52% responden mengganggap TA
Jateng DIY memberikan kepuasan untuk mengetahui peristiwa terkini yang
terjadi di Jawa Tengah DIY. Hanya 3% atau 3 orang yang menjawab TA
Jateng DIY tidak memberikan kepuasan. Ini menunjukan sebagian besar
responden cukup puas untuk item kebutuhan diatas. TA Jateng DIY cukup
membantu responden untuk mengetahui informasi mengenai peristiwa terkini
di wilayah Jawa Tengah DIY.
b. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memperoleh informasi
ekonomi dari wilayah Jawa Tengah DIY
Tabel III.20
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden Untuk Memperoleh Informasi
Ekonomi Dari Wilayah Jawa Tengah DIY
Kategori Frekuensi %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
44
50
6
-
44%
50%
6%
-
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Dari kepuasan yang diperoleh setelah menyaksikan program TA
Jateng DIY, hanya 44% responden yang menjawab TA Jateng DIY sangat
memuaskan dalam memenuhi kebutuhan informasi ekonomi dari wilayah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
Jawa Tengah DIY. Sedangkan 50% responden menjawab memberikan
kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi. Namun jumlah responden
yang menjawab tidak puas sebanyak 6%. Jumlah ini lebih banyak daripada
jumlah responden yang menjawab tidak puas pada kategori sebelumnya.
c. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memperoleh informasi
situasi politik dari wilayah Jawa Tengah DIY
Tabel III.21
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden
Untuk Memperoleh Informasi Situasi Politik Dari Wilayah Jawa Tengah DIY
Kategori Frekuensi %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
45
49
6
-
45%
49%
6%
-
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Pada kategori kebutuhan di atas sebanyak 45% responden menjawab
sangat puas. Sedangkan sebanyak 49% menjawab puas. Ini berarti TA Jateng
DIY dianggap memberikan kepuasan kepada responden dalam memperoleh
informs Situasi Politik dari wilayah Jawa Tengah DIY. Hanya 6% atau 6
orang saja yang menjawab tidak puas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
d. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memperoleh informasi
kebijakan baru yang dibuat Pemerintah Kota maupun daerah dari wilayah
Jawa Tengah DIY
Tabel III.22
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden Untuk Memperoleh Informasi
Kebijakan Baru Yang Dibuat Pemerintah Kota Maupun Daerah
Dari Wilayah Jawa Tengah DIY
Kategori Frekuensi %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
45
50
5
-
45%
50%
5%
-
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Dari table distribusi frekuensi di atas sebanyak 45% responden
menjawab Sangat puas. Ini berarti TA Jateng DIY mampu menjadi sarana
sosialisasi kebijakan baru yang dibuat pemerintah kota maupun daerah.
Selain itu sebanyak 50% responden menganggap TA Jateng DIY memberikan
kepuasan dalam pemenuhan informasi tentang kebijakan baru yang dibuat
Pemerintah setempat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
e. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memperolehinformasi
event / kegiatan budaya dari wilayah Jawa Tengah DIY.
Tabel III.23
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden
Untuk Memperoleh Informasi Event / Kegiatan Budaya
Dari Wilayah Jawa Tengah DIY
Kategori Frekuensi %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
51
49
-
-
51%
49%
-
-
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Dari table distribusi frekuensi di atas sebanyak 51% responden
menjawab Sangat puas. Ini berarti TA Jateng DIY mampu menjadi sarana
perolehan informasi tentang sebuah event/kegiatan budaya dari wilayah Jawa
Tengah DIY. Selain itu sebanyak 49% responden menganggap TA Jateng
DIY memberikan kepuasan dalam pemenuhan informasi tentang sebuah
event.
2. Motif Identitas Diri
a. Tingkat kepuasan responden untuk mengethui perkembangan daerah Jawa
Tengah dan DIY.
Tabel III.24
Tingkat Kepuasan Responden Untuk Mengethui Perkembangan
Wilayah Jawa Tengah DIY
Kategori Frekuensi %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
41
57
2
-
41%
57%
2%
-
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Dari data di atas sebanyak 41% responden atau 41 orang menyatakan
TA Jateng DIY sangat memberikan kepuasan dalam memberikan informasi
perkembangan wilayah Jawa Tengah. Sedangkan 57% atau 57 orang
menjawab Puas dalam akan informasi yang diberikan TA Jateng DIY dalam
memberikan info tentang Perkembangan Jawa Tengah DIY. Hanya 2% yang
menjawab tidak puas terhadap informasi yang diberikan TA Jateng DIY.
Sehingga dapat disimpulkan responden cukup puas akan perolehan informasi
dalam konten berita TA Jateng DIY, dimana responden juga merupakan
warga yang tinggal dikawasan Jawa Tengah DIY.
b. Tingkat kepuasan responden untuk Menambah Kecintaan terhadap
Wilayah Jawa Tengah DIY
Tabel III.25
Tingkat Kepuasan Responden Untuk Menambah Kecintaan terhadap Wilayah
Jawa Tengah DIY
Kategori Frekuensi %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
42
58
-
-
42%
58%
-
-
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Pada kategori kebutuhan untuk menambah kecintaan terhadap wilayah
Jawa Tengah DIY, sebanyak 42% responden menjawab sangat puas terhadap
pemenuhan informasi yang diberikan TA Jateng DIY dalam pemenuhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
kebutuhan di atas. Sedangkan 58% responden menjawab program berita TA
Jateng DIY membantu untuk menambah kecintaan terhadap wilayah Jawa
Tengah DIY. Tidak ada responden yang menyatakan tidak puas terhadap
bertambahnya rasa cinta kepada daerah Jawa Tengah DIY. Data diatas
menunjukan bahwa seluruh responden menganggap TA Jateng DIY mampu
memberikan dampak akan menambah kecintaan terhadap Wilayah Jawa
Tengah DIY.
3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial
a. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memperoleh bahan
perbincangan dengan orang lain saat menonton TA Jateng DIY.
Tabel III.26
Tingkat Kepuasan Responden
Untuk Mendapat Bahan Perbincangan Dengan Rekan
Kategori Frekuensi %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
40
49
11
-
49%
49%
11
-
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Berdasarkan data di atas, sebanyak 40% atau 40 responden
menyatakan sangat puas terhadap informasi yang diberikan TA Jateng DIY
dalam pemenuhan informasi untuk mendapatkan bahan perbincangan dengan
rekan. Sedangkan 49% responden menyatakan puas terhadap pemenuhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
informasi. Dan hanya 11% yang menjawab tidak puas terhadap berita yang
disajikan TA Jateng DIY sebagai bahan perbincangan dengan rekan. Hal ini
menunjukan bahwa TA Jateng DIY mampu memberikan informasi yang
menarik untuk diperbincangkan responden.
b. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk memberikan informasi
kepada orang lain.
Tabel III.27
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden
Untuk Memberikan Informasi Kepada Orang Lain
Kategori Frekuensi %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
45
50
5
-
45%
50%
5%
-
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 45% responden menyatakan
sangat puas dalam memberikan info, sehingga responden dapat memberikan
informasi kepad rekannya. Sedangkan sebanyak 50% responden merasa puas
dalam pemberian informasi dari TA Jateng DIY sehingga mampu membantu
responden dalam memberikan informasi kepada orang lain. Sedangkan 5%
responden menyatakan tidak puas akan informasi yang diberikan TA Jateng
DIY.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
4. Motif Hiburan
a. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mengisi waktu luang
Tabel III.28
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden Untuk Mengisi Waktu Luang
Kategori Frekuensi %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
29
61
10
-
29%
60%
10%
-
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
Pada table di atas, sebanyak 29% menjawab TA Jateng DIY Sangat
memberikn Kepuasan responden dalam mengisi waktu luang. Sedangkan
61% responden menjawab TA Jateng DIY mampu memberikan kepuasan
dalam mengisi waktu luang. Sementara hanya 10% responden yang
menyatakan tidak puas terhadap TA Jateng DIY Dalam mengisi waktu luang.
b. Tingkat kepuasan yang diperoleh responden untuk mendapatkan hiburan
Tabel III.29
Tingkat Kepuasan Yang Diperoleh Responden Untuk Mendapatkan Hiburan
Kategori Frekuensi %
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
7
58
35
-
7%
58%
35%
-
Jumlah 100 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Dari table distribusi di atas sebanyak 7% responden menyatakan
dengan menyaksikan TA Jateng DIY, responden mendapatkan sebuah
hiburan. Selain itu sebesar 58% responden juga menyatakan Puas. Hal ini
dikarenakan TA Jateng DIY merupakan salah satu bentuk hiburan.
Sedangkan 35% responden menyatakan tidak puas terhadap TA Jateng DIY
sehingga tidak sepenuhnya memberikan hiburan.
Dari pemaparan diatas dapat dilihat secara jelas bagaimana
pengharapan responden untuk memenuhi kebutuhannya dari menonton
tayangan TA Jateng DIY. Pada umumnya responden menganggap Sangat
setuju jenis kebutuhan yang diajukan dan hanya beberapa yang memperoleh
posisi tidak setuju. Untuk lebih mengetahui gambaran tingkat pemenuhan
kebutuhan yang diharapkan responden, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel III.30
Kategori Tingkat Kepuasan yang Diharapkan Responden
Kategori Frekuensi %
Sangat Tinggi (40-44)
Tinggi (35-39)
Rendah (30-34)
Sangat Rendah (25-29)
33
32
30
5
33%
32%
30%
5%
Jumlah 100 100
Sumber : Data Premier Kuisioner
Berdasar tabel diatas, sebagian besar responden yaitu 37%
mempunyai tingkat pengharapan yang timggi untuk memperoleh kepuasan
dengan menyaksikan kedua acara ajang pencarian bakat tersebut, bahkan
16% responden memiliki pengharapan yang sangat timggi. Sedangkan hanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
12 responden atau sebesar 12% responden memiliki pengharapan yang sangat
rendah terhadap kedua tayangan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden ingin mencarikan pemuasan kebutuhannya dengan
menonton tayangan TA Jateng DIY
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
92
BAB IV
ANALISIS DATA
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori model Palmgreen dkk
yakni model teori untuk mengukur kesenjangan (discrepancy) antara kepuasan
yang dicari (Gratification Sought) dengan kepuasan yang diperoleh (Gratification
Obtained). Dengan kata lain, apakah khalayak puas setelah menggunakan media.
Konsep mengukur kepuasan ini disebut GS (Gratification Sought) dan GO
(Gratification Obtained). Palmgreen juga menggunakan dasar yang sama yaitu
orang menggunakan media didorong oleh motif-motif tertentu, namun konsep
yang diteliti oleh model Palmgreen ini tidak berhanti sampai disitu, dengan
menanyakan apakah motif-motif khalayak itu telah dapat dipenuhi oleh media.
A. Media Use
Pada bab sebelumnya telah dihasilkan beberapa data berdasarkan
Penggunaan Media (Media Use) oleh responden. Data tersebut diperoleh
berdasarkan bebrapa Kriteria seperti tingkat keseringan responden menyaksikan
program berita TA Jateng DIY, aktivitas responden saat menyaksikan tayangan
berita TA Jateng DIY, curahan waktu responden untuk menyaksikan berita TA
Jateng DIY, dan curahan waktu yang diberikan responden dalam menonton
acara berita TA Jateng DIY, Berdasarkan hasil data tersebut dapat dihasilkan
Tingkat Penggunaan (Media Use) dalam menyaksikan TA Jateng DIY.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
Tabel IV.1
Tingkat Penggunaan (Media Use) dalam menyaksikan TA Jateng DIY
Kategori Frekuensi %
Sangat Tinggi (14-16)
Tinggi (11-13)
Rendah (8 - 10)
Sangat Rendah (5-7)
37
54
8
1
37%
54%
8%
1%
Jumlah 100 100
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Media
(Media Use) dalam menyaksikan Program Berita TA Jateng Cukup Tinggi. Hal
ini tampak pada jumlah prosentase Tingkat Penggunaan Media sebesar 37% untuk
kategori 37%, dan kategori Tinggi sebesr 54%. Hal ini membuktikan bahwa
penggunaan Media dalam menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY sangat
baik. Ditambah lagi hanya 8% responden yang tidak menggunakan Media dalam
menyaksikan TA Jateng DIY dengan baik.
B. Discrepancy (kesenjangan kepuasan)
Melalui Program Berita TA Jateng DIY yang ditayangkan oleh Terang
Abadi Televisi (TATV) dapat dihasilkan kesenjangan antara kepuasan yang
diharapkan (Gratification Sought) dengan kepuasan nyata yang diperoleh
(Gratification Obtained) setelah menggunakan media yang disebut dengan
istilah Discrepancy (kesenjangan kepuasan). Dalam penelitian ini, peneliti
ingin meneliti kesenjangan kepuasan antara kesenjangan antara kepuasan yang
diharapkan dengan kepuasan nyata yang diperoleh responden dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
menyaksikan program berita TA Jateng DIY. Untuk melihat hasil dari tingkat
kesenjangan atau Discrepancy penggunaan media sangat diperlukan untuk
melihat perilaku khalayak dalam menggunakan media. Dalam penelitian ini
media use dimaksudkan untuk mengukur bagaimana pola konsumsi responden
terhadap program berita TA Jateng DIY. Melalui media Program Berita TA
Jateng DIY yang ditayangkan TATV dapat dihasilkan Discrepancy tersebut.
Pengukuran kesenjangan kepuasan mengacu pada rumus statistik
discrepancy yang diberikan Palmgreen yaitu:
∑ n.i.j
i ≠ j
D =
∑ ∑ n.i.j
i ≠ j
Dimana :
D : discrepancy / kesenjangan
n : jumlah sampel
i : kepuasan yang dicari
j : kepuasan yang diperoleh
Dimana i ≠ j
Rumus discrepancy yang digunakan tersebut dioperasionalkan dengan
perhitungan cross tabulation (tabulasi silang), dimana item-item dalam GS
disilangkan dengan item-item GO. Dari tabulasi silang tersebut akan dapat
diketahui presentasi tingkat kesenjangan kepuasan yang terjadi dengan
menghitung jumlah responden yang mengalami ketidaksesuaian antara GS
dan GO, dalam hal ini GS lebih besar dari GO.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
Setelah diketahui tingkat kesenjangan yang terjadi, maka akan dapat pula
diketahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden. Besarnya kepuasan
yang mampu diberikan oleh Program Berita TA Jateng DIY kepada
responden dapat dihitung dengan mengurangi tingkat kepuasan maksimal
(ditetapkan 100%) dengan tingkat kesenjangan kepuasan yang dialami
responden pada tiap-tiap itemnya. Merujuk pada penelitian terdahulu,
ditetapkan batasan kepuasan minimal sebesar 70%. Hal tersebut berarti
apabila responden menyatakan bahwa kepuasan yang diperoleh untuk tiap
jenis kebutuhan berkisar antara 70 – 100% atau bila kesenjangan kepuasan
berkisar antar 0 – 30%, maka kebutuhan tersebut dianggap memuaskan.
Asumsinya adalah 2/3 dari seluruh responden merasa terpenuhi seluruh
kebutuhannya apabila kesenjangan kepuasan suatu media menunjukkan angka
presentasi diatas 30% berarti media tersebut tidak mampu memuaskan
responden. (Agung Dwi Iryanto, 2010 : 109)
Semakin besar angka kesenjangan suatu media berarti media tersebut
tidak dapat memenuhi kebutuhan responden. Sebaliknya, semakin kecil angka
kesenjangan, maka semakin besar kemampuan suatu media dalam memenuhi
kebutuhan responden.
Tingkat pemenuhan kepuasan tersebut diklarifikasikan dalam tiga
kategori yakni:
Rendah, apabila presentase kesenjangan kepuasan sebesar 21 – 30%.
Sedang, apabila presentase kesenjangan kepuasan sebesar 11 – 20%.
Tinggi, apabila presentase kesenjangan kepuasan sebesar 0 – 10%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
Melalui media PT. Terang Abadi Televisi dapat diperoleh
kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy) yang dialami
responden setelah menyaksikan Program TA Jateng DIY dapat dilihat
pada tabel-tabel uji kesenjangan GS-GO berikut :
1.Kesenjangan Kepuasan Setelah Menyaksikan TA Jateng DIY
1) Mengetahui informasi Peristiwa Terkini dari wilayah Jawa Tengah DIY
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 38 9 1 0 48
P 7 41 2 0 50
TP 0 2 0 0 2
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 18 22 0 0 40
Sumber : Data Primer Kuisioner
Dari Tabel diatas dapat dihitung persentase kesenjangan kepuasan dimana
GS tidak sama dengan GO, sebagai berikut :
D = 9+1+2+7+2 x 100%
100
D = 21 x 100%
100
D = 21%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Besarnya angka kesenjangan ini menunjukkan kesesuaian antara
kepuasan yang diharapkan responden dengan kepuasan nyata yang didapat setelah
menonton acara tersebut, namun perlu diingat bahwa ”ketidaksesuaian” ini
mencakup dua kondisi. Di satu sisi kesenjangan terjadi karena kepuasan yang
diharapkan (Gratification Sought) oleh responden lebih besar dari kepuasan nyata
yang diperoleh (Gratification Obtained), sehingga media dianggap dapat
memenuhi harapan penonton. Kondisi ini diwakili oleh angka-angka yang terletak
pada kotak diatas garis impas (GS sama dengan GO) pada tabulasi silang, dimana
GS lebih besar daripada GO.
Di sisi lain, ketidaksesuaian ini bisa juga karena GS lebih kecil daripada
GO. Pada kondisi ini media dapat dianggap memenuhi bahkan melampaui
kepuasan yang diharapkan responden. Sebagai contoh, seorang responden yang
menganggap ”tidak penting” suatu jenis kebutuhan, namun setelah menonton
ternyata ia menyatakan ”puas” akan informasi yang ia dapatkan, maka dalam hal
ini harapan responden dianggap telah terpenuhi. Kondisi ini terlihat pada kotak-
kotak yang berada dibawah garis impas, dimana GS lebih kecil dari GO.
Mempertimbangkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penghitungan
ulang untuk mengetahui kesenjangan kepuasan yang dimaksud, dimana responden
tidak mendapatkan kepuasan yang mereka harapkan atau dengan kata lain media
dianggap tidak dapat memenuhi kebutuhan responden. Dengan begitu dapat
diketahui pula tingkat kemampuan media dalam memenuhi setiap jenis kebutuhan
responden.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
Penghitungan ini tetap mengacu pada tabel uji kesenjangan diatas, hanya
saja lebih difokuskan pada angka-angka yang menyatakan GO lebih kecil
daripada GS. Sedangkan angka-angka yang menyatakan GO sama dengan GS
maupun GO lebih besar dari pada GS dianggap sebagai tingkat kemampuan media
dalam memenuhi kebutuhan penonton. Misalnya, untuk program TA Jateng
DIY,pada item kebutuhan ”untuk mengetahui peristiwa terkini”, diperoleh angka
kesenjangan sebagai berikut :
9+1+2+7+2
D = x 100%
100
= 21 %
Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesenjangan yang dialami
responden adalah sebesar 21% dan tingkat kemampuan tayangan TA Jateng dalam
memenuhi kebutuhan responden adalah 79%. Dengan cara yang sama maka akan
didapat angka-angka kesenjangan pada jenis-jenis kebutuhan.
2) Mengetahui informasi ekonomi dari dari wilayah Jawa Tengah DIY
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 40 9 1 0 50
P 4 40 3 0 47
TP 0 1 2 0 3
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 44 50 6 0 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
D = 4+1 x 100%
100
D = 5 x 100%
100
D = 5%
3) Mengetahui situasi politik dari wilayah Jawa Tengah DIY
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 40 9 1 0 50
P 5 40 4 0 49
TP 0 0 0 0 0
STP 0 0 1 0 1
Jumlah 45 49 6 0 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
D = 1+4x 100%
100
D = 5 x 100%
100
D = 5%
4) Mengetahui kebijakan baru yang dibuat Pemerintah Kota maupun daerah
dari wilayah Jawa Tengah DIY
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 39 6 1 0 46
P 6 42 2 0 50
TP 0 2 2 0 4
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 45 50 5 0 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
D = 6+2x 100%
100
D = 8 x 100%
100
D = 8%
5) Mengetahui event/kegiatan budaya dari wilayah Jawa Tengah DIY
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 42 4 0 0 46
P 9 43 0 0 52
TP 0 2 0 0 2
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 51 49 0 0 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
D = 9+2x 100%
100
D = 11 x 100%
100
D = 11%
6) Mengetahui perkembangan daerah saya yaitu wilayah Jawa Tengah DIY
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 24 7 0 0 31
P 16 48 2 0 66
TP 1 2 0 0 3
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 41 57 2 0 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
D = 16+2+1 x 100%
100
D = 19 x 100%
100
D = 19%
7) Menambah kecintaan terhdap daerah Saya yaitu wilayah Jawa Tengah
DIY
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 25 8 0 0 33
P 17 50 0 0 67
TP 0 2 0 0 2
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 42 58 0 0 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
D = 17x 100%
100
D = 11%
8) Mendapatkan bahan perbincangan dengan rekan
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 36 11 1 0 48
P 4 35 1 0 40
TP 0 3 9 0 12
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 40 49 11 0 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
D = 4+3x 100%
100
D = 7 x 100%
100
D = 7%
9) Memberikan informasi kepada orang lain mengenai peristiwa terkini dari
wilayah Jawa Tengah DIY
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 36 12 1 0 49
P 8 35 2 0 45
TP 1 3 2 0 6
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 45 50 5 0 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
D = 8+1+3 x 100%
100
D = 12 x 100%
100
D = 12%
10) Untuk mengisi Waktu Luang
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 17 15 0 0 32
P 10 39 0 0 51
TP 2 7 8 0 17
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 29 61 10 0 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
D = 15+2 x 100%
100
D = 17 x 100%
100
D = 17%
11) Untuk mendapatkan Hiburan
GO
GS SP P TP STP Jumlah
SP 5 1 2 0 8
P 2 40 16 0 58
TP 0 17 17 0 34
STP 0 0 0 0 0
Jumlah 7 58 35 0 100
Sumber : Data Primer Kuisioner
D = 1+16+2 x 100%
100
D = 19 x 100%
100
D = 19%
Keterangan :
Dalam hal GS : SP (Sangat Penting)
P (Penting)
TP (Tidak Penting)
STP (Sangat Tidak Penting)
Dalam hal GO : SP (Sangat Penting)
P (Penting)
TP (Tidak Penting)
STP (Sangat Tidak Penting)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
Setelah dilakukan uji kesenjangan di atas maka diketahui angka
kesenjangan masing-masing jenis kebutuhan untuk program TA Jateng DIY,
hasilnya dapat dilihat pada table dibawah ini :
Tabel IV. 1
Tingkat Kesenjangan Kepuasan dan Kemampuan Pemenuhan Kebutuhan
dari Program TA Jateng DIY
No Jenis-Jenis Kebutuhan Tingkat
Kesenjangan
Tingkat
Pemenuhan Kategori
1
2
3.
4.
5.
Memenuhi Kebutuhan
Informasi
Mengetahui peristiwa
terkini dari Wilayah
Jawa Tengah DIY
Mengetahui informasi
ekonomi dari wilayah
Jawa Tengah DIY
Mengetahui situasi
politik dari wilayah Jawa
Tengah DIY
Mengetahui kebijakan
baru yang dibuat
Pemerintah Kota maupun
daerah di wilayah Jawa
Tengah DIY
Mengetahui
event/kegiatan budaya
wilayah Jawa Tengah
DIY
21%
5%
5%
8%
11%
79%
95%
95%
92%
89%
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
6.
7.
Motif Identitas Diri
Mengetahui
perkembangan daerah
Saya yaitu wilayah
Jawa Tengah DIY
Menambah kecintaan
terhadap daerah Saya
yaitu wilayah Jawa
Tengah DIY
19%
11%
81%
89%
Sedang
Sedang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
8.
9.
Motif Intregasi dan
Interaksi Sosial
Mendapatkan bahan
perbincangan dengan
rekan
Memberikan informasi
kepada orang lain
mengenai peristiwa
terkini diwilayah Jawa
Tengah DIY
7%
12%
93%
82%
Tinggi
Sedang
10.
11.
Motif Hiburan
Untuk mengisi waktu
luang
Untuk mendapatkan
hiburan (relaksasi)
17%
19%
83%
81%
Sedang
Sedang
Dari tabel diatas didapat fakta bahwa program TA Jateng DIY mampu
memenuhi semua jenis kebutuhan yang diajukan yaitu sebanyak 11 jenis
kebutuhan. Tingkat kemampuan TA Jateng DIY dalam memenuhi kebutuhan-
kebutuhan tersebut tergolong cukup tinggi, dimana angka kesenjangan dibawah
20%, dari seluruh jenis kebutuhan yang pemenuhan kebutuhannya masuk dalam
kategori rendah.
Jenis kebutuhan tersebut adalah jenis kategori untuk memperoleh
informasi yang mendalam tentang minat dukungan pemirsa kepada kontestan
yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan sebesar 93% dan tingkat
kesenjangan sebesar 7%, serta jenis kebutuhan agar bisa memberikan informasi
kepada orang lain yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan sebesar 82% dan
tingkat kesenjangan sebesar 12%.
Setelah diketahui tingkat kesenjangan yang terjadi, maka akan dapat
diketahui tingkat kepuasan yang diperoleh responden serta tingkat penggunaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
Media. Semakin Tinggi tingkat penggunaan Media, maka akan semakin baik. Hal
ini berdampak pada pola penggunaan Media Terang Abadi Televisi (TATV)
dalam pencarian informasi serta motif-motif lainnya. Begitu juga dalam hal
Kesenjangan Kepuasan responden dalam menyaksikan Program Berita TA Jateng
DIY, semakin kecil angka kesenjangan, berarti suatu media dalam memenuhi
kebutuhan responden.
Untuk menghubungkan Kesenjangan Kepuasan (Discrepancy) dengan
Penggunaan Media (Media Use) dapat dilihat dari Tingginya Penggunaan Media
TATV dalam Program Berita TA Jateng DIY yakni sebesar 91% untuk kategori
sangat tinggi dan tinggi. Sedangkan untuk kategori Kesenjangan Kepuasan
dengan kategori Tinggi atau 5% terdapat pada jenis kepuasan mengetahui informasi
ekonomi dari wilayah Jawa Tengah DIY dan mengetahui situasi politik dari wilayah Jawa
Tengah DIY. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tayangan Program Berita TA Jateng
DIY dengan menggunakan Media TATV
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada penelitian yang berjudul
Studi Pengaruh Motif Menonton Program Berita TA Jateng DIY yang
ditayangkan TATV terhadap kepuasan khalayak di Kelurahan Banyuanyar Kota
Surakarta, dapat dihasikan beberapa data yang merupakan hasil penelitian.
Dengan mengacu pada data yang diperoleh dilapangan, maka dapat ditarik
kesimpulan mengenai Gratification Sought, Media Use, Gratification Obtained
dan Discrepancy dari program berita TA Jateng DIY yang ditayangkan Terang
Abadi Televisi, maka dapat dikemukakan kesimpulan penelitian sebagai berikut :
1. Kepuasan yang Diharapkan (Gratification Sought)
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yang pertama akan dilakukan
pencarian hasil tentang kepuasan yang dicari atau diinginkan responden ketika
mengkonsumsi sebuah tayangan atau berita yang biasa disebut dengan istilah
Gratification Sought (GS). Dalam penelitian ini Variabel GS, dioperasionalkan
berdasarkan 11 item kebutuhan.
Dari penelitian tersebutlah dihasilkan pernyataan responden yang
menyatakan sangat setuju terhadap tayangan TA Jateng DIY. Berikut besaran
prosentase responden TA Jateng DIY yang menyatakan sangat setuju dari
berbagai item kebutuhan, Mengetahui peristiwa terkini dari Wilayah Jawa
Tengah DIY (48%), Mengetahui informasi ekonomi dari wilayah Jawa Tengah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
DIY (50%), Mengetahui situasi politik dari wilayah Jawa Tengah DIY (50%),
Mengetahui kebijakan baru yang dibuat Pemerintah Kota maupun daerah di
wilayah Jawa Tengah DIY (46%), Mengetahui event/kegiatan budaya wilayah
Jawa Tengah DIY (46%). Kelima item tersebut berdasarkan item Pemenuhan
Kebutuhan Informasi.
Sedangkan untuk beberapa motif lainnya seperti Motif Identitas Diri,
Motif Intregasi dan Interaksi Sosial, serta Motif Hiburan dapat disimpulkan
sebagai berikut. Mengetahui perkembangan daerah Saya yaitu wilayah Jawa
Tengah DIY (31%), Menambah kecintaan terhadap daerah Saya yaitu wilayah
Jawa Tengah DIY (33%), Mendapatkan bahan perbincangan dengan rekan
(48%), Memberikan informasi kepada orang lain mengenai peristiwa terkini
diwilayah Jawa Tengah DIY (49%), Untuk mengisi waktu luang (20%), Untuk
mendapatkan hiburan (relaksasi) (25%). Hasil diatas merupakan kesimpulan dari
prosentase responden yang mengatakan sangat setuju terhadap tayangan TA
Jateng DIY yang ditayangkan TATV.
Sedangkan jika dilihat dari kategori tingkat kepuasan yang diharapkan
responden, menurut data yang diperoleh sebagian besar responden yaitu 37%
mempunyai tingkat pengharapan yang tinggi untuk memperoleh kepuasan
dengan menyaksikan program berita tersebut, bahkan 16% responden memiliki
pengharapan yang sangat tinggi. Sedangkan hanya 12 responden atau sebesar
12% responden memiliki pengharapan yang sangat rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
2. Kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained)
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, melalui beberapa kategori
yakni Sangat Puas, Puas, Tidak Puas dan Sangat Tidak Puas dapat disimpulkan
sebegai berikut ini :
Mengetahui peristiwa terkini dari Wilayah Jawa Tengah DIY (45%),
Mengetahui informasi ekonomi dari wilayah Jawa Tengah DIY (44%),
Mengetahui situasi politik dari wilayah Jawa Tengah DIY (45%), Mengetahui
kebijakan baru yang dibuat Pemerintah Kota maupun daerah di wilayah Jawa
Tengah DIY (45%), Mengetahui event/kegiatan budaya wilayah Jawa Tengah
DIY (51%). Kelima item tersebut berdasarkan item Pemenuhan Kebutuhan
Informasi. Dari penelitian tersebutlah dihasilkan pernyataan responden yang
menyatakan sangat setuju terhadap tayangan TA Jateng DIY.
Sedangkan untuk beberapa motif lainnya seperti Motif Identitas Diri,
Motif Intregasi dan Interaksi Sosial, serta Motif Hiburan dapat disimpulkan
sebagai berikut. Mengetahui perkembangan daerah Saya yaitu wilayah Jawa
Tengah DIY (41%), Menambah kecintaan terhadap daerah Saya yaitu wilayah
Jawa Tengah DIY (42%), Mendapatkan bahan perbincangan dengan rekan
(40%), Memberikan informasi kepada orang lain mengenai peristiwa terkini
diwilayah Jawa Tengah DIY (45%), Untuk mengisi waktu luang (29%), Untuk
mendapatkan hiburan (relaksasi) (7%). Hasil diatas merupakan kesimpulan dari
prosentase responden yang mengatakan sangat setuju terhadap tayangan TA
Jateng DIY yang ditayangkan TATV.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
Sedangkan jika dilihat dari kategori tingkat kepuasan yang diharapkan
responden, menurut data yang diperoleh sebesar 33% responden mempunyai
tingkat pengharapan yang sangat tinggi, 32% responden memiliki pengharapan
yang tinggi, 30% responden memiliki pengharapan yang rendah dan sebesar 5%
responden memiliki pengharapan yang sangat rendah.
3. Kesenjangan Kepuasan (Discrepancy)
Dari kesebelas item kebutuhan yang diajukan kepada responden dalam,
maka diperoleh kesenjangan kepuasan responden dalam menyaksikan Program
Berita TA Jateng DIY. Untuk mengetahui kesenjangan kepuasan responden
dalam menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY dapat dilihat pada
kesimpulan berikut ini :
Kesenjangan Kepuasan Responden dalam Mengetahui kebutuhan
informasi peristiwa terkini dari Wilayah Jawa Tengah DIY yakni sebesar
21%.
Kesenjangan Kepuasan Responden dalam mengetahui informasi ekonomi
dari wilayah Jawa Tengah DIY yakni sebesar 5%.
Kesenjangan Kepuasan Responden dalam mengetahui situasi politik dari
wilayah Jawa Tengah DIY sebesar 5%
Kesenjangan Kepuasan Responden dalam mengetahui kebijakan baru yang
dibuat pemerintah kota maupun daerah di wilayah Jawa Tengah DIY
sebesar 8%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
Kesenjangan Kepuasan Responden dalam mengetahui event/kegiatan
budaya wilayah Jawa Tengah DIY sebesar 11%.
Kesenjangan Kepuasan Responden dalam Mengetahui perkembangan
daerah Saya yaitu wilayah Jawa Tengah DIY sebesar 19%).
Kesenjangan Kepuasan Responden dalam Menambah kecintaan terhadap
daerah Saya yaitu wilayah Jawa Tengah DIY 11%.
Kesenjangan Kepuasan Responden dalam Mendapatkan bahan
perbincangan dengan rekan sebesar 7%.
Kesenjangan Kepuasan Responden dalam Memberikan informasi kepada
orang lain mengenai peristiwa terkini diwilayah Jawa Tengah DIY
sebesar 12%.
Kesenjangan Kepuasan Responden dalam mengisi waktu luang sebesar
17%
Kesenjangan Kepuasan Responden dalam mendapatkan hiburan sebesar
19%.
Ini berarti masing-masing item kebutuhan memang diharapkan
pemuasannya oleh mayoritas responden. Dengan demikian melalui kesebelas
item kebutuhan yang diajukan kepada responden dapat dilihat kemampuan
pemenuhan kebutuhan dari program TA Jateng DIY terhadap pemenuhan
kepuasan yang hasilnya hampir semua responden menyatakan puas terhadap
tayang tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
4. Penggunaan Media (Media Use)
Dalam penelitian ini dilakukan pula penelitian dalam hal pengukuran
korelasi antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi
atau biasa dikenal dengan istilah Variabel Media Use. Dari data yang yang
diperoleh dilapangan diketahui bahwa korelasi antara keduanya masuk dalam
kategori sedang. Ini berarti kemampuan media sudah cukup kuat dalam
mengikat responden sebagai individu konsumen.
Dalam hal penggunaan Media berdasarkan frekuensi dapat disimpulkan
bahwa Tingkat keseringan Responden menyaksikan Program Berita TA Jateng
DIY sebanyak 6-7 kali sebesar 49%, Responden menyaksikan Program Berita
TA Jateng DIY sebanyak 4-5 kali sebesar 43%, Responden menyaksikan
Program Berita TA Jateng DIY sebanyak 3-4 kali sebesar 7% dan Responden
menyaksikan Program Berita TA Jateng DIY sebanyak 1-2 kali sebesar 1%.
Jika melihat data cara responden dalam menyaksikan TA Jateng DIY,
dapat dilihat dari tingkat perhatian dapat disimpulkan bahwa responden yang
selalu menyaksikan TA Jateng DIY dari awal hingga akhir sebesar 38%,
Responden yang sering menyaksikan TA Jateng DIY dari awal hingga akhir
sebesar 53% dan sisanya sebesar 8% mengatakan Jarang menyaksikan TA
Jateng DIY dari awal hingga akhir.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori model Palmgreen dkk
yakni model teori untuk mengukur kesenjangan (discrepancy) antara kepuasan
yang dicari (Gratification Sought) dengan kepuasan yang diperoleh
(Gratification Obtained). Dengan kata lain, apakah khalayak puas setelah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
menggunakan media. Palmgreen juga menggunakan dasar yang sama yaitu
orang menggunakan media didorong oleh motif-motif tertentu, namun konsep
yang diteliti oleh model Palmgreen ini tidak berhanti sampai disitu, dengan
menanyakan apakah motif-motif khalayak itu telah dapat dipenuhi oleh media.
Teori tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti
yakni dalam hal Penggunaan Media dan Tingkat Kepuasan Responden dalam
menyaksikan TA Jateng DIY yang ditayangkan oleh TATV. Hal tersebut dapat
dibuktikan dengan tingginya penggunaan media TATV yakni sebesar 91% untuk
kategori Sangat Tinggi dan Tinggi. Karena penggunaan media yang tinggi maka
akan dihasilkan tingkat kesenjangan yang rendah yakni sebesar 5% untuk
kategori Motif mengetahui informasi ekonomi dan motif mengetahui situasi
politik di wilayah Jawa Tengah DIY. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tayangan Program Berita TA Jateng DIY dengan menggunakan Media TATV
mampu memenuhi kebutuhan responden.
B. SARAN
1) Penelitian ini sebaiknya dijadikan sarana evaluasi program yang ada di
Terang Abadi Televisi (TATV), terutama penelitian tentang TA Jateng
DIY yang saat ini telah diteliti tingkat kepuasaannya dan penggunaan
medianya. Salah satu contohnya adalah tingginya motif responden untuk
menonton TA Jateng DIY untuk mengetahui informasi ekonomi dan
mengetahui situasi politik diwilayah Jawa Tengah DIY. Hal tersebut bisa
dijadikan TATV sebagai rasional positioning program acara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
2) Terbatasnya populasi penelitian yang sempit yakni diwilayah Banjarsari
membuat penelitian ini tidak menjangkau seluruh masyarakat yang berada
di wilayah coverage TATV. Sehingga kedepannya peneliti lainnya bisa
melakukan penelitian serupa dengan mengambil Teknik sampling sesuai
dengan populasi yang lebih luas lagi, terutama diwilayah yang berada
dicoverage TATV.