profilsip-ppid.mataramkota.go.id/file/profil-dkp-2017.pdfjl. dr. soedjono lingkar selatan mataram...

48
PROFIL DINAS KETAHANAN PANGAN Tahun 2017 DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA MATARAM Jl. Dr. Soedjono Lingkar Selatan Mataram TLP. 0370 643 085 Fax. 647 158 Email. [email protected]

Upload: vuongtu

Post on 07-Jun-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROFIL

DINAS KETAHANAN PANGAN

Tahun 2017

DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA MATARAM

Jl. Dr. Soedjono Lingkar Selatan Mataram

TLP. 0370 643 085 Fax. 647 158

Email. [email protected]

Profil Dinas Ketahanan Pangan 1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya

Penyusunan Buku Profil Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram Tahun 2016 ini dapat

terselesaikan.

Kepada penyusun dan semua pihak pada Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram

yang telah berpartisipasi dalam merampungkan Buku Profil ini, disampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya. Untuk kesempurnaan penulisan dimasa datang maka saran dan kritik sangat

diharapkan.

Semoga Buku Profil Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram ini dapat bermanfaat

bagi banyak pihak.

Mataram, Desember 2016

Kepala Dinas Ketahanan Pangan

Kota Mataram

Ir. Hj. Tasnim Sastiani

Pembina Utama Muda (IV/c)

NIP. 19590714 198508 2 001

Profil Dinas Ketahanan Pangan 2

VISI DAN MISI KOTA MATARAM Tahun 2016 - 2021

VISI : TERWUJUDNYA KOTA MATARAM YANG MAJU,

RELIGIUS DAN BERBUDAYA

MISI : 1. MENINGKATKAN KEIMANAN DAN KETAQWAAN

MASYARAKAT MELALUI PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA DAN KEARIFAN LOKAL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG AMAN, RUKUN DAN DAMAI

2. MENINGKATKAN KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PEMENUHAN PELAYANAN SOSIAL DASAR DAN PENGUASAAN IPTEK DALAM RANGKA MEWUJUDKAN DAERAH YANG BERDAYA SAING

3. MENDORONG KEMAJUAN EKONOMI MELALUI PEMBERDAYAAN EKONOMI RAKYAT BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG SEJAHTERA

4. MENINGKATKAN KELAYAKAN HIDUP MASYARAKAT MELALUI PENANGANAN SARANA DAN PRASARANA PERKOTAAN BERBASIS TATA RUANG DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN

5. MENINGKATKAN KEANDALAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KEPERINTAHAN YANG BAIK ( GOOD GOVERNANCE )

Profil Dinas Ketahanan Pangan 3

KEDUDUKAN DINAS KETAHANAN PANGAN DALAM MISI KOTA MATARAM

Dinas Ketahanan Pangan tercantum pada Misi ketiga yaitu Mendorong Kemajuan Ekonomi Melalui Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Berbasis Potensi Lokal Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Yang Sejahtera Tujuan : “ Meningkatkan stabilitas ketersediaan stok dan distribusi

komoditas strategis “ Sasaran :

1. Tersedianya kelembagaan yang mantap 2. Tersedianya sarana dan prasana yang memadai

Strategi :

1. Reorganisasi internal kelembagaan 2. Revitalisasi prasarana pengaman stok komoditas pangan

Arah Kebijakan :

1. Peningkatan Kinerja Dewan Ketahanan Pangan 2. Optimalisasi fungsi gudang cadangan pangan dan lumbung

pangan

Profil Dinas Ketahanan Pangan 4

Terbentuknya Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram

Berawal dari terbentuknya Kantor Ketahanan Pangan

Kota Mataram yang merupakan peningkatan fungsi dari Badan

Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Pertanian dan

Perikanan. Dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 1

Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi Pemerintah maka

keluarlah Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun

2011 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat

Daerah dan Peraturan Walikota Mataram Nomor 28 Tahun 2011

Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Ketahanan

Pangan Kota Mataram yang secara resmi bertugas untuk

meningkatkan kesadaran masyarakat Kota Mataram dalam

ketahanan pangan dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada.

Dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016

Tentang Perangkat Daerah, maka keluarlah Peraturan Walikota

Kota Mataram Nomor 54 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas

Ketahanan Pangan Kota Mataram yang ditetapkan pada tanggal

21 November 2016.

Profil Dinas Ketahanan Pangan 5

Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

Dinas merupakan unsur pelaksana Urusan

Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yang

dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan di bawah

dan bertanggung jawab kepada wali kota melalui

sekretaris daerah dalam melaksanakan Urusan

Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan

Tugas Pembantuan yang diberikan kepada kota.

Dinas dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup

tugasnya;

b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup

tugasnya;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan

lingkup tugasnya;

d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan

lingkup tugasnya; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh wali kota

terkait dengan tugas dan fungsinya.

Profil Dinas Ketahanan Pangan 6

Susunan Organisasi

Susunan Organisasi Dinas Ketahanan Pangan, terdiri

dari :

a. Kepala.

b. Sekretariat terdiri terdiri atas:

1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan.

2) Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang terdiri dari:

1. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan,

terdiri atas:

1) Seksi Ketersediaan Pangan.

2) Seksi Kerawanan Pangan.

2. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan,

terdiri atas:

1) Seksi Distribusi Pangan.

2) Seksi Cadangan Pangan.

3. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan,

terdiri atas:

1) Seksi Konsumsi Pangan.

2) Seksi Keamanan Pangan.

d. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Profil Dinas Ketahanan Pangan 7

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DINAS

KETAHANAN PANGAN 2016 -2021

1. Pernyataan Visi

Sebagaimana telah dirumuskan dan disepakati bersama

bahwa Visi Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram adalah

sebagai berikut : “MENJADIKAN DINAS KETAHANAN

PANGAN YANG PROAKTIF DAN ASPIRATIF DALAM

MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN YANG

BERKELANJUTAN.”

2. Pernyataan Misi

Berdasarkan Visi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan

Misi Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram adalah sebagai

berikut :

a. Meningkatkan ketersediaan pangan dengan mengandalkan

produktifitas dan potensi lokal.

b. Memperbaiki distribusi dan akses pasar dengan harga

yang layak bagi masyarakat.

Profil Dinas Ketahanan Pangan 8

c. Meningkatkan konsumsi pangan yang cukup dan bermutu

dengan mengandalkan keanekaragaman sumber pangan

lokal.

d. Meningkatkan kualitas SDM aparat dan mendorong

partisipasi masyarakat sebagai kekuatan utama ketahanan

pangan

3. Tujuan

Dalam upaya mewujudkan visi dan misi pembangunan Dinas

Ketahanan Pangan Kota Mataram, memiliki tujuan utama

yaitu :

a. Terpenuhinya ketersediaan pangan dalam jumlah yang

cukup, berdasarkan pendekatan Pola Pangan Harapan

(PPH), dengan kualitas yang memadai , tersedia sepanjang

waktu, harga yang terjangkau, aman untuk dikonsumsi,

melalui peningkatan produktivitas, pengembangan produk

olahan, penganekaragaman konsumsi pangan, serta

terintegrasi dalam suatu sistem ketahanan pangan yang

didukung kelembagaan pangan yang mantap dan

partisipasi masyarakat.

Profil Dinas Ketahanan Pangan 9

4. Sasaran

a. Terpeliharanya kemantapan ketersediaan pangan sesuai

dengan kebutuhan konsumsi penduduk setiap waktu pada

seluruh wilayah.

b. Terlaksananya distribusi pangan dengan harga yang

terjangkau oleh daya beli masyarakat dalam lintas waktu

dan wilayah.

c. Terciptanya keseimbangan pola konsumsi melalui

penganekaragaman konsumsi dan pengembangan pangan

lokal, baik yang bersumber dari bahan pangan nabati

maupun hewani.

d. Terlaksananya sistem kewaspadaan pangan dan gizi di

wilayah dengan mengembangkan sistem informasi dan

deteksi dini terhadap setiap gejala kerawanan pangan dan

gizi yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah.

e. Tersedianya kelembagaan pangan yang dapat menunjang

sistem ketahanan pangan.

f. Berkembangnya partisipasi masyarakat dalam

mendukung terciptanya ketahanan pangan yang mantap.

Profil Dinas Ketahanan Pangan 10

ISU STRATEGIS DINAS KETAHANAN PANGAN 2016-2021

1. Tingginya alih fungsi lahan yang ada di Kota Mataram

yang berkisar rata-rata antara 25 Ha sampai dengan 30

Ha pertahun atau berkurang menjadi 2.847,47 Ha pada

tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu

2.878,06 Ha.

2. Tinggi angka kemiskinan. Meskipun angka kemiskinan

Kota Mataram jauh lebih rendah dari kabupaten lain di

NTB, namu angka nominal tersebut masih cukup besar

berdasarkan data PPLS ( Pendataan Program

Perlindungan Sosial ) BPS Tahnu 2011 sejumlah 37.011

KK. Pada tahun 2015 jumlah keluarga miskin (penerima

raskin, PBI dan Kartu perlindungan sosial) sebanyak

28.202 KK.

3. Menuju penganekaragaman pangan yang bergizi,

berimbang, dan aman untuk mengurangi rawan pangan.

4. Peningkatan fungsi kelembagaan baik kelembagaan

petani maupun kelembagaan yang ada di masyarakat

dalam menerapkan ketersediaan pangan untuk

mengantipasi terjadinya rawan pangan.

Profil Dinas Ketahanan Pangan 11

Indikator Kinerja Urusan Ketahanan Pangan

Penetapan Indikator Kinerja RPJMD Kota Mataram 2016- 2021

Indiktor

Kinerja

(Outcome )

Penjelasa

n

Indikator

Kinerja

satu

an

Capaian Kinerja Program

Pembangunan

Daerah

Bidang

Urusan

SKPD

Penaggung

jawab Kondisi

awal

Kondisi

akhir

Daya

Tampung

Gudang

Cadangan

Pangan/Lumb

ung Pangan

Adanya

Optimalis

asi fungsi

gudang

cadangan

pangan

dan

lumbung

Ton 20 Ton 60 Ton Program

Peningkatan

Ketahanan

Pangan

Ketahanan

Pangan

Dinas

Ketahanan

Pangan

Standar Pelayanan Minimal (SPM )

Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Bidang Ketahanan

Pangan adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar

yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh

setiap warga secara minimal, yang kualitas pencapaiannya

merupakan tolak ukur kinerja pelayanan ketahanan pangan yang

diselenggarakanoleh daerahprovinsi dan kabupaten/kota.

Sebelumnya target indikator kinerja urusan ketahanan

pangan Kota Mataram Tahun 2010 -2015 adalah yang tercantum

Profil Dinas Ketahanan Pangan 12

dalam Prosedur Standar Pelayanan Minimal bidang ketahanan

pangan dengan merujuk pada Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 65/PERMENTAN/OT.140/12/2010 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan Daerah Provinsi

dan Daerah Kabupaten/Kota. Target indikator kinerja sesuai

standar pelayanan minimal sampai dengan tahun 2015 rata-rata

sudah tercapai, sehingga target Standar Pelayanan Minimal

untuk tahun 2016 sampai saat ini belum ditetapkan oleh

Kementerian Pertanian tetapi tidak menutup kemungkinan

masing-masing kabupaten/kota dapat menggunakan standar

pelayanan minimal sebagai indikator bidang ketahanan pangan.

Sesuai dengan jenis pelayanan dasar dan indikator

Standar Pelayanan Minimal bidang Ketahanan Pangan,

penyelenggaraan pelayanan di bidang Ketahanan Pangan adalah

sebagai berikut :

1. Ketersediaan dan Cadangan Pangan

- Ketersediaan energi dan Protein per kapita

- Penguatan Cadangan Pangan

2. Distribusi dan Akses Pangan

- Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan

di daerah

- Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan

Profil Dinas Ketahanan Pangan 13

3. Penganekaragaman dan Keamanan Pangan

- Skor Pola Pangan Harapan

- Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan

4. Penanganan Kerawanan Pangan

- Penanganan Rawan Pangan

Adapun target pencapaian SPM bidang Ketahanan Pangan dari

masing-masing pelayanan dasar yang ditetapkan oleh Pemerintah

Kota Mataram tahun 2012 – 2015 untuk masing-masing indikator

kinerja dapat dijabarkan sebagai berikut :

N

o

Jenis Pelayanan Dasar

Indikator Kinerja

Target ( % ) Realisasi ( % )

201

2

2013 201

4

2015 2012 2013 2014 2015

1 Ketersediaan dan cadangan

pangan

1. Ketersediaan Energi

dan Protein

Perkapita

2. Penguatan cadangan

pangan

75

45

80

50

85

55

90

60

139,89

(61,49)

148,26

24966,69

171,78

14261,58

235,50

20

2

Distribusi dan akses pangan

3. Ketersediaan

informasi pasokan,

harga dan akses

pangan di daerah

4. Stabilitas harga dan

pasokan pangan

70

70

75

75

80

80

90

90

N/A

100

100

100

100

100

100

100

3 Penganekaragaman dan

keamanan pangan

5. Skor pola pangan

harapan (PPH)

6. Pengawasan dan

pembinaan

keamanan pangan

75

65

80

70

85

75

90

80

71,90

100

77,20

100

80,80

50,00

82,13

100

4

Penanganan kerawanan

pangan

7. Penanganan rawan

pangan 45 50 55 60

N/A

100 100 100

Profil Dinas Ketahanan Pangan 14

PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Mataram

tahun anggaran 2016 disahkan melalui Perda Nomor 16 Tahun

2015 Tanggal 29 Desember 2015, sedangkan APBD Perubahan

disahkan melalui Perda Nomor 14 Tahun 2016 Tanggal 20

September 2016. Terkait dengan perubahan anggaran

pendapatan dan belanja pada Dinas Ketahanan Pangan Kota

Mataram, sebagai berikut:

N

o Uraian Anggaran semula

Anggaran setelah

Perubahan

Kenaikan/

Penurunan %

I Pendapatan - - - -

1 ............

Jumlah

Pendapatan

- - - -

I Belanja 2.150.085.254,00 1.838.880.874,00 (311.204.380,00) (14,47)

1 Belanja

Pegawai

1.117.913.754,00 1.042.545.119,00 (75.368.635,00) ( 93,25)

2 Belanja Barang 939.999.100,00 749.935.755,00 190.063.345,00 20,22

3 Belanja Modal 92.172.400,00 46.400.000,00 (45.772.400,00) (49,66)

Jumlah Belanja 2.150.085.254,00 1.838.880.874,00 (311.204.380,00) (14,47)

Defisit/Surplus (2.150.085.254,00) (1.838.880.874,00) (311.204.380,00 (14,47)

Profil Dinas Ketahanan Pangan 15

Indikator Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Indikator pencapaian target kinerja keuangan tercermin

pada penyerapan anggaran Belanja Tidak Langsung dan Belanja

Langsung dalam konteks penganggaran berdasar Permendagri

Nomor: 13 tahun 2006.

1) Non Program

Tidak terdapat sumber pendapatan, sedangkan untuk Belanja

Tidak Langsung diperoleh dari dana APBD Kota Mataram

sebesar Rp. 799.190.119,00 yang selama tahun anggaran 2016

terealisasi sebesar Rp. 793.746.881,00 atau 99,32 %.

2) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran:

Tujuan program ini untuk mendukung kelancaran

administrasi perkantoran. Untuk mencapai tujuan tersebut

didukung dengan 13 ( Tiga Belas ) kegiatan yaitu :

1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

2. Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan

listrik

3. Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan

Dinas/Operasional

4. Penyediaan ATK

5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor

7. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

8. Penyediaan bahan bacaan dan perundang-undangan

9. Penyediaan Makanan dan Minuman

10. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah

Profil Dinas Ketahanan Pangan 16

11. Penyusunan Dokumen Perencanaan

12. Penyediaan Administrasi Umum Kepegawaian

13. Penyediaan Administrasi Umum Keuangan

Dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp.

214.410.555,00 terealisasi sebesar Rp . 211.075.617,00

atau 98,44 %

3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur:

Tujuan program ini untuk terpenuhinya ketersediaan

sarana dan prasarana serta fasilitas yang memadai. Untuk

mencapai tujuan tersebut didukung dengan 4 ( Empat )

kegiatan yaitu :

1. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

2. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

3. Pengadaan Meubeler

4. Pemeliharaan Rutin/berkala gedung kantor

5. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

dan

6. Pemeliharaan rutin /berkala peralatan gedung kantor

dengan anggaran setelah perubahan sebesar

Rp. 100.640.000,00 terealisasi sebesar

Rp. 111.795.100,00 atau 96,55 %.

4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan

Tujuan program ini adalah terwujudnya peningkatan

pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja keuangan.

Profil Dinas Ketahanan Pangan 17

Untuk mencapai tujuan tersebut didukung dengan 4

(Empat ) kegiatan yaitu :

1. Penyusunan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar

realisasi kinerja SKPD

2. Penyusunan Pelaporan keuangan semesteran

3. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

4. Penyusunan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah

Dengan anggaran setelah perubahan sebesar

Rp. 3.357.600,00 terealisasi sebesar Rp . 3.312.700,00 atau

98,66 %.

5) Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Tujuan program ini adalah terpenuhinya ketersediaan

pangan masyarakat yang memadai. Untuk mencapai tujuan

tersebut didukung dengan 10 ( sepuluh ) kegiatan yaitu :

1. Penanganan Daerah Rawaan Pangan

2. Penyusunan Database Potensi Produksi Pangan

3. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan

4. Pengembangan Rumah Pangan Lestari

5. Pengembangan Cadangan Pangan Daerah

6. Pengembangan Desa Mandiri Pangan

7. Pengembangan Lumbung Pangan Desa

8. Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif

Profil Dinas Ketahanan Pangan 18

9. Penguatan Pelaksanaan Kelembagaan Pangan

Dengan anggaran setelah perubahan Rp. 710.127.500,00

terealisasi sebesar Rp. 701.778.800,00 atau 98,82 %.

Tabel Anggaran, Program dan Kegiatan APBD II Tahun

Anggaran 2015 dan 2016

Program/Kegiatan Anggaran Tahun

2015 (Rp)

Anggaran Tahun

2016 (Rp )

TOTAL BELANJA 2.524.080.408 1.838.880.874

BELANJA TIDAK LANGSUNG 782.223.908 799.196.119

BELANJA LANGSUNG 1.741.856.500 1.039.690.755

I. Prog. Pelayanan Adm. Perkantoran 198.668.950 214.410.555

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Penyediaan jasa surat menyurat

Peny. Jasa komunikasi, sumber

daya air dan listrik

Peny. Jasa pemeliharaan &

perijinan kendaraan

dinas/operasional

Penyediaan alat tulis kantor

Penyediaan barang cetakan dan

penggandaan

Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan ktr

Penyediaan peralatan dan

perlengkapan ktr

Penyediaan bahan bacaan dan

peraturan perundang-undangan

Penyediaan makanan dan

minuman

Rapat koordinasi dan konsultasi

keluar daerah

Penyusunan dokumen perencanaan

Penyediaan adm. Umum

kepegawaian

Penyediaan adm. keuangan

1.440.000

10.800.000

7.790.000

15.000.000

2.865.000

3.000.000

5.500.000

2.220.000

2.250.000

50.768.500

6.592.500

3.190.000

87.252.950

1.800.000

14.980.000

6.150.000

21.228.955

1.650.000

2.072.400

5.500.000

4.260.000

1.900.000

30.439.200

5.180.000

300.000

118.950.000

Profil Dinas Ketahanan Pangan 19

II. Prog. Peningkatan sarana &

prasarana

100.640.000 111.795.100

1

2

3

4

5

6

Pengadaan perlengkapan gedung

kantor

Pengadaan peralatan gedung

kantor

Pengadaan meubeler

Pemeliharaan rutin/berkala gedung

kantor

Pemeliharaan rutin/berkala

kendaraan dinas/operasional

Pemeliharaan rutin/berkala

peralatan gedung kantor

3.750.000

0

0

62.000.000

26.640.000

8.250.000

1.750.000

9.600.000

10.750.000

62.700.000

17.695.000

9.300.000

III Peningkatan Pengembangan

Sistim Pelaporan Capaian

kinerja dan keuangan

8.890.000 3.357.600

1

2

3

4

Penyusunan laporan capaian

kinerja dan ihtisar realisasi kinerja

SKPD

Penyusunan pelaporan keuangan

semesteran

Penyusunan Pelaporan keuangan

akhir tahun

Penyusunan pelaporan

akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah

6.435.000

1.030.000

750.000

675.000

967.000

680.000

715.000

995.000

IV Prog. Peningkatan Ketahanan

Pangan

1.433.657.500 710.127.500

1

2

3

4

5

6

7

8

Penanganan Daerah Rawan

Pangan

Penyusunan Database Potensi

Produksi Pangan

Peningkatan Mutu dan Keamanan

Pangan

Pengembangan Rumah Pangan

Lestari

Pemantauan dan Analisis Harga

Pangan Pokok

Pengembangan Cadangan Pangan

Daerah

Pengembangan Desa Mandiri

Pangan

Pengembangan Lumbung Pangan

Desa

32.125.000

26.250.000

258.925.000

125.536.000

12.860.000

329.055.000

32.927.500

58.550.000

28.620.000

26.190.000

199.064.000

165.960.000

0

160.248.000

1.755.000

4.622.500

Profil Dinas Ketahanan Pangan 20

9

10

11

Penyuluhan sumber pangan

alternatif

Penguatan Pelaksanaan

Kelembagaan Pangan

Pengembangan cadangan pangan

daerah (DAK)

13.170.000

44.259.000

500.000.000

41.425.000

82.243.000

0

DANA DEKONSENTRASI Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota

Jumlah Alokasi dan Realisasi Belanja Dekonsentrasi Dinas Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2016

No

Program/Kegiatan

Anggaran

Program Peningkatan Diversifikasi dan

Ketahanan Pangan Masyarakat

Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi

dan Keamanan Pangan

Pemberdayaan Pekarangan Pangan

Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan

(Kota Mataram)

Pendampingan KRPL Tahap Pengembangan

Pendampingan KRPL Tahap Pengembangan

Honor Output Kegiatan

Belanja Barang lainnya untuk diserahkan kepada

masyarakat/pemda

Pelatihan Pendampingan

Belanja Bahan

Belanja Jasa Profesi

Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota

Pendampingan Kabupaten/Kota

Honor Output Kegiatan

Pembinaan, Pemantauan dan Evaluasi

Belanja Bahan

Belanja Perjalanan Biasa

Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota

Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota

167.640.000

137.500.000

107.500.000

107.500.000

58.000.000

54.000.000

14.000.000

40.000.000

4.000.000

1.520.000

1.600.000

880.000

3.500.000

3.500.000

46.000.000

3.200.000

1.200.000

8.000.000

33.600.000

Profil Dinas Ketahanan Pangan 21

PROGRAM/KEGIATAN KETAHANAN PANGAN

1. PEMANTAUAN DAERAH RAWAN PANGAN

Kegiatan ini berupa pendataan kondisi Sistem Kewaspadaan Pangan

dan Gizi (SKPG) di masing-masing kelurahan yang ada di 6

kecamatan di Kota Mataram. Penanggulangan kerawanan pangan

diawali oleh kegiatan investigasi di lapangan untuk menentukan

jenis intervensi penentu kebijakan yang sesuai dengan

permasalahan. Jenis Intervansi yang dilakukan untuk

menanggulangi kerawanan pangan tersebut disesuaikan dengan

kondisi di lapangan. Indikator yang digunakan dengan pendekatan

SKPG antara lain :

a. Pertanian : ketersediaan pangan

b. Kesehatan : preferensi energi

c. sosial ekonomi : kemiskinan karena sejahtera dan prasejahtera

Masing-masing indikator diskor, gabungan 3 indikator ini

merupakan penentu rawan pangan resiko tinggi, sedang dan

rendah. Untuk menentukan apakah suatu daerah termasuk rawan

pangan atau tidak adalah data SKPG, data peta kerawanan

pangan/FSVA (food security and Vulnerability atlas ) dan data

jumlah keluarga pra sejahtera. Kabupaten/Kota dapat

menggunakan salah satu atau semua sumber data tersebut

tergantung kesiapan data dari masing-masing kabupaten/kota.

Untuk Kota Mataram sampai dengan tahun 2016 masih

menggunakan data SKPG yang dibuat setiap bulan dari hasil

pemantauan petugas disetiap kecamatan. Dri hasil pemantauan

yang dilakukan didalam laporan SKPG terdapat 3 data acuan bagi

laporan SKPG. Data tersebut adalah : Ketersediaan, Akses, dan

Profil Dinas Ketahanan Pangan 22

pemanfaatan. Dari masing-masing data tersebut mempunyai

indikator yang harus dipenuhi untuk menjadikan daerah tersebut

rawan (merah), waspada (kuning) dan hijau (aman )

2. PENGEMBANGAN RUMAH PANGAN LESTARI

Kawasan Rumah Pangan Lestari adalah sebuah konsep kawasan

yang secara optimal memanfaatkan pekarangannya sebagai sumber

pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan. melalui konsep KRPL ini

diharapkan kita dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam

menuju kemandirian pangan sekaligus melestarikan sumber daya alam.

kegiatan optimalisasi pemanfaatan pekarangan sudah dilaksanakan

sejak tahun 2014, yang diawali dengan pembinaan terhadap 2000 desa.

Sampai tahun 2015, telah dilakukan pembinaan terhadap lebih dari

15.000 desa pada 497 kabupaten /kota di 34 provinsi. Beberapa jenis

komoditas yang dapat diusahakan di pekarangan sebagai sumber

pangan keluarga antara lain tanaman sayuran (cabe, tomat, bayam,

kangkung,dll), buah (pepaya, pisang, jeruk, dll) maupu tanaman obat

(kunyit, jahe, temulawak, mengkudu) serta pemeliharaan ikan dan

ternak. Berikut beberapa teknik optimalisasi pemanfaatan pekarangan

berdasarkan klasifikasi luasannya dan pemilihan jenis tanaman disesuai

dengan selera masyarakat setempat misalnya;

Halaman Sempit (<120m2) : teknik polybag, vertikultur, tabulapot,

kolam tong, lele, nila, dsb).

Profil Dinas Ketahanan Pangan 23

Halaman Sedang (120m2 - 400m2) : teknik polybag, tabulapot,

vertikultur, bedengan, sorjan, kandang ayam/itik sistem ren, dan

kolam terpal tanam/gantung.

Halaman Luas (>400m2) : teknik bedengan, sorjan, kandang ayam

sistem ren, kolam terpal gali/gantung (lele,nila dll), kandang

kelinci, kandang kambing (panggung).,dll.

Landasan hukum pelaksanaan Percepatan Penganekaragaman

Konsumsi Pangan (P2KP), antara lain Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 43 Tahun 2009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragam

Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal.

Implementasi dari kebijakan tersebut di Kota Mataram, Nusa

Tenggara Barat, kegiatan Gerakan Percepatan Penganekaragaman

Konsumsi Pangan terdiri atas Pemberdayaan kelompok wanita melalui

optimalisasi pemanfaatan pekarangan yang pada tahun 2016 ini

dilaksanakan kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui

Konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari.

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memfasilitasi dan mendorong terwujudnya pola konsumsi pangan

masyarakat yang beragam, bergizi, seimbang dan aman yang

diindikasikan dengan meningkatnya skor Pola Pangan Harapan

(PPH).

Profil Dinas Ketahanan Pangan 24

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan kesadaran, peran dan partisipasi masyarakat

dalam mewujudkan pola konsumsi pangan yang beragam,

bergizi, seimbang dan aman serta mengurangi ketergantungan

terhadap bahan pangan pokok beras.

b. Meningkatkan partisipasi kelompok wanita dalam penyediaan

sumber pangan dan gizi keluarga melalui optimalisasi

pemanfaatan pekarangan sebagai penghasil sumber

karbohidrat, protein, vitamin dan mineral untuk konsumsi

keluarga.

B. Sasaran

1. Sasaran Kegiatan

- Meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam

mewujudkan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi,

seimbang dan aman serta menurunnya tingkat

ketergantungan masyarakat terhadap bahan pangan

tertentu dengan pemanfaatan pangan lokal.

2. Sasaran Lokasi Kegiatan

Kegiatan P2KP tahun 2016 dilaksanakan dengan sasaran lokasi

sebagai berikut :

- Lokasi kegiatan P2KP di Kota Mataram pada Tahun Anggaran

2016 ini wilayahnya di 4 Kelurahan dari 2 Kecamatan, dimana

terdiri dari 4 kelompok yang merupakan kelompok

optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui konsep KRPL

yang baru mendapatkan bantuan tahun 2016 ini untuk

Profil Dinas Ketahanan Pangan 25

pembuatan kebun bibit, pengembangan demplot kelompok

sebagai Laboraturium Lapangan (LL), Pengembangan

Pekarangan Anggota dan Pengenalan menu B2SA dari hasil

pekarangan anggota.

C. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan kegiatan P2KP akan tercermin dari indikator berikut :

a. Meningkatnya jumlah partisipasi wanita dalam penyediaan

pangan keluarga yang beragam, bergizi, seimbang dan aman.

b. Meningkatnya jumlah usaha pengolahan pangan lokal berbasis

tepung-tepungan, dan penyediaan pangan sumber karbohidrat

dari bahan pangan lokal.

c. Terciptanya model pengembangan pangan pokok lokal sesuai

dengan karakteristik daerah.

d. Meningkatnya motivasi, partisipasi dan aktivitas masyarakat

dalam gerakan P2KP.

e. Meningkatnya kualitas konsumsi pangan masyarakat melalui

penghitungan skor PPH pada desa/kelurahan binaan.

A. Data Kelompok Penerima Manfaat

Data Penerima Manfaat Tahun 2016 N

o NamaKelompok PerkembanganAnggota(orang)

1. Klp. Wanita Wijaya Kusuma 15

2. Klp. Wanita Jeruk Manis 15

3. Klp. Wanita Oasis 15

4. Klp. Wanita Horti Jaya 15

Profil Dinas Ketahanan Pangan 26

B. Data Lokasi Penerima Manfaat (lokasi desa, kecamatan, kab/kota)

Data Lokasi Penerima Manfaat Tahun 2016 N

o

Lokasi Kelurahan,

Kecamatan Nama Kelompok Ketua Kelompok

1. Kecamatan Mataram

a. Kelurahan Pejanggik Klp. Wanita Wijaya Kusuma

Hj. Hartati

b. Kelurahan Pagutan

Barat

Klp. Wanita Horti Jaya Nurmala Fahriyanti

2. Kecamatan Ampenan

a. Kelurahan Pejeruk Klp. Wanita Jeruk Manis Huriatun

b. Kelurahan Kebun Sari Klp. Wanita Oasis R. H. Utami

Profil Dinas Ketahanan Pangan 27

C. Hasil Identifikasi Potensi Wilayah (potensi tanaman pangan, buah,

sayuran, ternak, ikan, pangan lokal, dll)

Penerima Manfaat Tahun 2016

N

o

NamaKelom

pok Potensi Wilayah

1. Kelompok

Wanita

Wijaya Kusuma

Tanaman

Pangan

Hortikultura

Peternakan Perikanan

Toga

Tanaman Hias

:

:

:

: :

:

Singkong, Ubi Jalar dan Talas

Terong lalap, Kemangi, Pepaya, Terong

Ungu, Buncis, Komak, Cabe, Tomat, Sawi, Bayam, Seledri, Kailan dan

Selada

Ayam, Itik dan Burung Lele

Temulawak, Kunyit, Laos dan Jahe

Anggrek, Puring dan Kamboja

2. Kelompok

Wanita Jeruk

Manis

Tanaman

Pangan

Hortikultura

Peternakan

Perikanan Toga

Tanaman Hias

:

:

:

:

: :

Ubi Kayu

Bayam, Kelor, Katuk, Labu Air,

Kecipir, Cabe, Kemangi, Terong dan Kangkung Darat

Ayam

Nila, Emas Kunyit, Jahe dan Lengkuas

-

3. Kelompok

Wanita Oasis

Tanaman

Pangan

Hortikultura

Peternakan Perikanan

Toga

Tanaman Hias

::

:

:

:

:

Singkong, Talas, Ubi Jalar, Beras

Terong, Cabe, Tomat, Seledri, Slada

Hijau, Sawi, Kucai, Bawang Merah, Stroberi, Kemangi, Pisang dan Jeruk

Ayam

Ikan hias terdiri dari : Mas Koki, Koi, Cupang, Pleti, Gopy dan Patin

Sambiloto, Sambung Nyawa, Kumis

Kucing, Jahe, Laos/Lengkuas, Temu Lawak, Kunyit, Siri Merah, Sirih Hijau

dan Kejibling

Bougenvil, Gelombang Cinta, Palm Ekor Tupai, Kamboja Jepang, Evorbia,

Lidah Mertua, Lidah Buaya, Jamaica, Pandan Bali, Puring, Kuping Gajah dan

Anggrek

4. Kelompok

Wanita Horti Jaya

Tanaman

Pangan Hortikultura

Peternakan

Perikanan

Toga

:

:

: :

:

:

Singkong, Ubi Jalar dam Talas

Terong Lalap, Kemangi, Pepaya, Terong Ungu, Buncis, Komak, Cabe, Tomat,

Sawi, Bayam, Seledri, Kailan dan

Selada Ayam, Itik dan Burung

Lele

Temulawak, Kunyit, Laos dan Jahe

Profil Dinas Ketahanan Pangan 28

Tanaman Hias Anggrek, Puring dan Kamboja

3. PEMANTAUAN DAN ANALISIS HARGA PANGAN POKOK

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan prioritas dalam

pemenuhan SPM (standar pelayanan minimal) bidang ketahanan

pangan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memantau harga komoditas

pangan strategis yang ada di seluruh pasar kecamatan se Kota Mataram,

namun karena keterbatasan anggaran maka pemantauan hanya

dilakukan di dua pasar yang merupakan pasar induk yaitu pasar Kebon

Roek dan pasar Mandalika. Berikut perkembangan harga komoditas

bahan pangan pokok tiap bulan dari ke-dua pasar tersebut.

Tabel. Harga Rata-Rata Bahan Pangan Pokok Tahun 2015

Bulan Beras Jagung

Pipilan

Kedelai Daging

Sapi

Daging

Ayam

Telur

Ayam

Ras

Minyak

Goreng

Gula

Pasir

Cabe

Merah

Januari 8.725 4.000 12.000 107.500 35.750 1.413 11.938 12.125 31.500

Februari 8.775 4.375 11.750 96.250 28.313 1.288 12.250 12.000 49.750

Maret 9.013 4.000 11.500 97.500 25.125 1.200 12.688 12.000 53.875

April 8.800 4.000 12.000 95.000 23.750 1.194 12.438 11.000 74.125

Mei 8.325 4.000 11.000 95.000 31.250 1.200 12.125 11.875 25.000

Juni 8.438 4.000 11.250 95.000 25.375 1.256 12.000 11.500 15.750

Juli 8.713 4.000 11.000 104.375 28.000 1.344 12.375 11.438 15.000

Agustus 8.300 4.000 11.000 102.500 29.000 1.275 12.000 11.500 12.125

Sept. 8.275 4.000 11.000 98.750 28.813 1.256 11.813 11.500 12.188

Okt. 8.275 4.000 11.000 99.5000 31.500 1.275 11.750 11.500 12.000

Nov. 8.888 4.000 11.000 100.000 28.875 1.281 11.938 11.500 25.375

Des. 11.000 4.000 11.000 100.000 24.000 1.219 11.500 11.750 53.750

Profil Dinas Ketahanan Pangan 29

4. PENGEMBANGAN CADANGAN PANGAN DAERAH

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan prioritas dalam

pemenuhan SPM (Standar Pelayanan Minimal) Bidang Ketahanan

Pangan. Cadangan Pangan Pemerintah terdiri dari cadangan pangan

pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota,

dan pemerintah desa yang perwujudannya memerlukan inventarisasi

cadangan pangan, memperkirakan kekurangan pangan dan keadaan

darurat, sehingga penyelenggaraan pengadaan dan pengelolaan

cadangan pangan dapat berhasil dengan baik. Tersedianya cadangan

pangan pemerintah di tingkat kabupaten/kota minimal sebesar 100 ton

ekuivalen beras dan di tingkat provinsi minimal sebesar 200 ton

ekuivalen beras. Sesuai dengan target SPM Kota Mataram, untuk tahun

2016 cadangan pangan daerah ditarget sebesar 60% atau 60 ton

beras. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mencukupi ketersediaan stok

cadangan pangan pemerintah yang terdapat di gudang cadangan

pangan pemerintah. Gudang cadangan pangan pemerintah dibangun

pada tahun 2015 yang bersumber dari dana alokasi khusus ( DAK ) dan

pembelian beras sebesar 20 Ton yang berasal dari APBD II Pemerintah

Kota Mataram. Kemudian Tahun 2016 dianggarkan pembelian beras

sebanyak 10 ton untuk cadangan pangan Pemerintah Kota Mataram.

Cadangan Pemerintah ini dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu oleh

pemerintah Kabupaten/Kota untuk menangani kerawanan pangan

transient yang terjadi pada masyarakat. Regulasi yang mengatur

Cadangan Pemerintah adalah Peraturan Walikota Mataram Nomor 31

Profil Dinas Ketahanan Pangan 30

Tahun 2016 Tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Kota

Mataram.

Pada bulan Juni 2016 Cadangan pangan pemerintah sudah disalurkan pada

masyarakat, khususnya masyarakat yang berada diwilayah pesisir pantai

yang tidak dapat melaut karena adanya gelombang pasang sehingga

mereka tidak dapat mencukupi kebutuhan panganya yaitu beras. Jumlah

beras yang disalurkan sebesar 16.300 kilogram, sisanya 13.700 kilogram

msih tersimpan di gudang cadangan pangan Kota Mataram

Tabel Pemanfaatan Cadangan Pangan Pemerintah

N

o

Tangg

al Uraian

Jumlah Barang

Jumlah Harga Saldo ( Rp )

Masuk

(Kg)

Keluar

(Kg)

Sisa

( Kg )

Bertambah

( Rp)

Berkurang

( Rp )

1 01 -8-

2015

Pengadaan Awal ( sesuai dengan

SPMK No.

027/016/PPK.KKP/VIII/2015 )

20.000

0

20.000

199.410.000

-

199.410.000

2 29 -7-

2016

Pengadan kedua (SPMK No.

027/126/PPK.KKP/VII/2016 )

10.000

0

30.000

109.650.000

-

309.060.000

3 09 -6-

2016

Kel. Tanjung Karang ( BAP No.

936/ /KKP/VI/2016 )

-

1.480

28.520

-

14.756.340

294.303.660

4 09 Juni

2016

Kel. Ampenan Selatan ( BAP No.

936/ /KKP/VI/2016 )

1.080

27.440

-

10.768.140

283.535.520

5 09 -6-

2016

Kel. Ampenan Tengah ( BAP

No. 936/ /KKP/VI/2016 )

1.620

25.820

-

16.152.210

267.383.310

6 09 -6-

2016

Kel. Bintaro ( BAP No. 936/

/KKP/VI/2016 )

8.950

16.870

-

89.235.975

178.147.335

7 09 Juni

2016

Kel. Jempong Baru ( BAP No.

936/ /KKP/VI/2016 )

1.580

15.290

-

15.753.390

162.393.945

8 09 -6-

2016

Kel. Banjar ( BAP No. 936/

/KKP/VI/2016 )

1.280

14.010

-

12.762.240

149.631.705

Profil Dinas Ketahanan Pangan 31

5. PENGEMBANGAN DESA MANDIRI PANGAN

1. Desa Mandiri Pangan

Desa/kelurahan mandiri pangan merupakan program yang

diperuntukkan bagi masyarakat miskin, dimana mereka akan

membentuk kelompok ( kelompok afinitas ) yang kemudian

akan diberikan dana stimulus untuk melakukan usaha produktif

tujuannya untuk menyiapkan desa dengan kondisi kemiskinan

diatas 30% menjadi desa mandiri dalam penyediaan pangan.

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang ditunjang secara

bersama-sama pembiayaan oleh pemerintah pusat, propinsi,

maupun kabupaten/kota.

Kegiatan pengembangan ketersediaan pangan ini melalui

Progam Aksi Desa Mandiri Pangan bertujuan untuk

pemberdayaan masyarakat pedesaan (sosial, ekonomi, dan

teknologi) yang berarti meningkatkan kemandirian dan

kapasitas masyarakat untuk peran aktif dalam mewujudkan

ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan dari waktu ke

waktu secara terus menerus/berkelanjutan dengan

memanfaatkan kelembagaan sosial ekonomi yang telah ada

9 09 -6-

2016

Kel. Tanjung Karang Permai (

BAP No. 936/ /KKP/VI/2016 )

310

13.700

-

3.090.855

146.540.850

T O T A L

30.000

16.300

13.700

309.060.000

162.519.150

146.540.850

Profil Dinas Ketahanan Pangan 32

dan dapat dikembangkan di tingkat pedesaan dengan fokus

utamanya adalah rumah tangga pedesaan. Serta meningkatkan

ketahanan pangan dan gizi masyarakat dengan mengurangi

kerawanan pangan dan meningkatkan gizi masyarakat.

Program aksi Desa Mandiri Pangan dilaksanakan di Kota

Mataram mulai tahun 2009 sampai tahun 2013 dengan

sumber dana melalui APBN, APBD I dan APBD II sebagai dana

operasional/penunjang. Kegiatan ini telah dilaksanakan di 12

Desa/kelurahan yang tersebar di 6 kecamatan dan ada

beberapa yang sudah mencapai tahap mandiri di tahun 2014.

Sasaran kegiatan ini adalah desa rawan pangan yang

merupakan titik potensi penyebab rendahnya kualitas sumber

daya manusia. Program desa mandiri pangan (demapan) terdiri

dari 4 tahapan (4 tahun) agar bisa dikatakan sebagai desa

mandiri pangan.

Tahapan tersebut meliputi :

a. Tahap persiapan meliputi persiapan program sosialisasi

demapan, penetapan demapan, petugas pendamping,

pembentukan LKD, penyusunan rencana pembangunan

desa secara partisipatif.

b. Tahap penumbuhan meliputi pelatihan kelompok afinitas,

c. Tahap pengembangan meliputi pelatihan, pendampingan,

peningkatan akses, pengembangan usaha.

Profil Dinas Ketahanan Pangan 33

d. Tahap kemandirian meliputi peran kelembagaan,

pengelolaan usaha produktif, jaringan usaha dan

pemasaran.

Keluaran yang diinginkan adalah terwujudnya ketahanan

pangan dan gizi tingkat desa pada umumnya dan tingkat rumah

tangga pada khususnya yang ditandai dengan berkurangnya

tingkat kerawanan pangan dan gizi. Kegiatan ini berupa

pelatihan pengembangan jaringan usaha dan LKD (Lembaga

Keuangan Desa), Pelatihan Teknis, Konsolidasi Penyusunan

Laporan Pendamping, Penilaian Dinamika Kelompok dan

Pengembangan Usaha, Penumbuhan Kelompok Afinitas,

Sosialisasi Program Desa/Kelurahan, Pelatihan Manajemen dan

Administrasi Kelompok dan Bansos untuk desa mandiri pangan

baru.

Untuk tahun 2014 - 2016 tidak ada penambahan

desa/Kelurahan mandiri pangan baru, hanya berupa

pendampingan saja.

Profil Dinas Ketahanan Pangan 34

Tabel. Data Desa Mandiri Pangan Tahun 2009 – 2013

No

Tahun Penumbuh

an

Kelurahan

Kecamatan

Tahapan

Sumber dana

Jumlah dana ( Rp )

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12

2009 2009 2010 2011 2011 2011 2012 2012 2012 2012 2013 2013

Rembige Tanjung Karang Pagutan Timur Selagalas Bintaro Babakan Ampenan Utara Sayang- Sayang Cakranegara Selatan

Bertais Karang Pule Dasan Agung

Selaparang Sekarbela Ampenan Sandubaya Ampenan Cakranegara Ampenan Cakranegara Cakranegara Sandubaya Sekarbela Mataram

Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri

APBN APBN APBN APBN APBD I APBD I APBD I APBD I APBD I APBD I APBD I APBD I

100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 65.000.000 65.000.000 65.000.000 65.000.000 65.000.000 65.000.000 65.000.000 65.000.000

6. PENGEMBANGAN LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT

Kegiatan Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat di tahun 2014

berupa pembangunan lumbung pangan masyarakat yang sumber

dananya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp.

800.000.000,00 untuk pembangunan 4 unit lumbung. Lokasi

pembangunan lumbung pangan masyarakat tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut.

Profil Dinas Ketahanan Pangan 35

Tabel Lokasi Pembangunan Lumbung Pangan dan Lantai Jemur Tahun 2014

No. Tahun

Penum-buhan

Nama Kelompok

Alamat Sumber

Dana

Jenis Bangunan

Kec. Kelurahan Lumbung pangan

Lantai Jemur

1 2014 Sayang-sayang Lauk Cakranegara Sayang - sayang APBD II (DAK)

√ √

2 2014 Karya Mandiri Selaparang Karang Baru APBD II ( DAK 0

√ √

3 2014 Taruna Bumi Sekarbela Jempong APBD II (DAK)

√ √

4 2014 Karya Sejatera Mataram Pagutan APBD II (DAK)

√ √

7. PENINGKATAN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan prioritas

dalam pemenuhan SPM (standar pelayanan minimal) bidang

ketahanan pangan. Keamanan pangan merupakan kondisi dan

upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari

kemungkinan tercemar biologis, kimia, dan benda lain yang

mengganggu, merugikan, dan membahayakan manusia.

Sedangkan pangan segar adalah pangan yang belum mengalami

pengolahan yang dapat dikonsumsi langsung dan/atau yang dapat

menjadi bahan baku pengolahan pangan. Pada Tahun 2016, telah

dilakukan uji Lab terhadap produk segar yang beredar dan sering

dikonsumsi oleh masyarakat Kota Mataram di Laboratorium

Kimia Analitik Fakultas MIFA UNRAM (Universitas Mataram)

Propinsi Nusa Tenggara Barat untuk mengetahui apakah produk

pangan tersebut terkontaminasi oleh cemaran biologis, kimia

Profil Dinas Ketahanan Pangan 36

maupun bahan-bahan lain yang dapat membahayakan kesehatan

manusia.

Setelah dilakukan uji Laboratorium, didapatkan data sebagai

berikut :

Tomat : Hasil Analisa Residu Pestisida/Kontaminan masih

dibawah ambang batas maksimum residu (BMR) sesuai

standar yang berlaku ( aman untuk dikonsumsi ).

Cabe rawit : Hasil Analisa Residu Pestisida/Kontaminan

masih dibawah ambang batas maksimum residu (BMR) sesuai

standar yang berlaku.

Terong lalap hijau : Hasil Analisa Residu

Pestisida/Kontaminan masih dibawah ambang batas

maksimum residu (BMR) sesuai standar yang berlaku ( aman

untuk dikonsumsi ).

Kangkung sawah : Hasil Analisa Residu

Pestisida/Kontaminan masih dibawah ambang batas

maksimum residu (BMR) sesuai standar yang berlaku ( aman

untuk dikonsumsi )

Kol : Hasil Analisa Residu Pestisida/Kontaminan masih

dibawah ambang batas maksimum residu (BMR) sesuai

standar yang berlaku ( aman untuk dikonsumsi )

Kacang Panjang : Hasil Analisa Residu Pestisida/Kontaminan

masih dibawah ambang batas maksimum residu (BMR) sesuai

standar yang berlaku ( aman untuk dikonsumsi )

Profil Dinas Ketahanan Pangan 37

Berdasarkan hasil uji lab yang dilakukan dari 6 sampel sayur dan

buah yang diujikan, semua sampel buah dan sayur segar aman

dikonsumsi dari pestisida sedangkan dari logam berat perlu

diwaspadai keamanannya.

Tabel. Hasil Uji Lab Terhadap Residu Pestida

Nama Sampel Parameter/ satuan ( mg/Kg )

Sevin Decis Antracol Kanon Curacron Sidametrin Ridhamil Dithane Furadan Prevaton

Tomat

Cabe Rawit Merah

Kangkung sawah

Terong lalap hijau

Kacang Panjang

Kol

Tidak

terdeteksi

-

-

-

-

Tidak

terdeteksi

Tidak

terdeteksi

Tidak

terdeteksi

-

Tidak

terdeteksi

-

-

-

3,51

-

Tidak

terdeteksi

-

-

-

Tidak

terdeteksi

Tidak

terdeteksi

0,85

-

-

-

-

Tidak

terdeteksi

-

Tidak

terdeteksi

-

-

-

Tidak

terdeteksi

-

1,82

-

-

-

-

-

Tidak

terdeteksi

-

-

-

-

-

-

Tidak

terdeteksi

-

-

-

-

-

0,011

-

-

-

-

-

Tidak

terdeteksi

Keterangan :

1. Jumlah sampel : 1 Kg

2. Parameter Uji : Pestisida

3. Metode : HPL (Jenis Kolom; RciL C18 10 µL, Detektor

UV 254, Pengekstrak : DCM)

4. Batas Deteksi : 1. Decis : 0,2 mg/kg

2. Sevin : 0,2 mg/kg

3. Kanon : 0,2 mg/kg

4. curacron : 0,3 mg/kg

5. Sidametrin : 0,2 mg/kg

6. Antracol : 0,3 mg/kg

7. Ridhamil : 0,2 mg/kg

8. Dithane : 0,5 mg/kg

9. Prevaton : 0,2 mg/kg

Profil Dinas Ketahanan Pangan 38

Pada Kegiatan Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan juga

mencakup sub kegiatan antara lain :

1. Lomba Cipta Menu Tingkat Kota Mataram

Lomba cipta menu tingkat Kota Mataram dilaksanakan pada bulan

Juni 2016 dihalaman Kantor Walikota Mataram dengan peserta

dari PKK, Dharma Wanita, dan atau Pengusaha Lokal se Kota

Mataram. Berikut yang menjadi juara dalam Lomba Cipta Menu

Tingkat Kota Mataram adalah :

Kategori Umum

- Juara I : DW. Dinas Kesehatan Kota Mataram

- Juara II : TP. PKK. Kelurahan Pagutan

- Juara III : TP. PKK. Kecamatan Sandubaya

- Juara Harapan I : DW. Dinas Pekerjaan Umum ( PU )

- Juara Harapan II : TP. PKK. Kelurahan Turida

- Juara Harapan III : TP. PKK. Kelurahan Dasan Agung

Kategori favorit : TP. PKK.Kelurahan Pajang

2. Hari Pangan Sedunia ( HPS )

Kegiatan ini bertujuan untuk mengikuti pameran Hari Pangan

Sedunia ke XXXVI untuk mempromosikan produk-produk

ketahanan pangan Kota Mataram di Tingkat Nasional serta untuk

mengikuti lomba cipta menu tingkat nasional yang dilaksanakan di

Kabupaten Boyolali, Jawa Timur dengan penyelenggara pameran

adalah Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian

Republik Indonesia. Disamping mengikuti pameran, di HPS

Tingkat Nadional ini juga diselenggarakan pertemuan rutin Dewan

Ketahanan Pangan Tingkat Nasional yang dihadiri oleh seluruh

Profil Dinas Ketahanan Pangan 39

Ketua Dewan Ketahanan Pangan Tingkat Provinsi dan seluruh

Ketua Dewan Ketahanan Pangan Tingkat Kabupaten/Kota beserta

Dinas/Instansi terkait Bidang Ketahanan Pangan se Indonesia. Pada

lomba cipta menu Tingkat Nasional Kota Mataram memperoleh

juara favorit kategori kreasi menu aplikatif untuk usaha boga dan

favorit dewan juri yang diwakili oleh Dharma Wanita Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Mataram sebagai Juara

Pertama Lomba Cipta Menu Tahun 2015.

HPS Tingkat Provinsi dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa Barat

bersamaan dengan lomba cipta menu tingkat provinsi dimana Kota

Mataram berdasarkan keputusan Dewan Juri keluar sebagai Juara

kesatu dan berhak mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk

mengikuti lomba cipta menu tingkat nasional yang akan diadakan

di Pontianak Kalimantan Barat tahun 2017.

8. PENGUATAN PELAKSANAAN KELEMBAGAAN PANGAN

Sesuai dengan Peraturan Presiden No 83 Tahun 2006 tentang

Dewan Ketahanan Pangan bahwa untuk mengupayakan

terwujudnya ketahanan pangan Kabupaten/Kota sebagai bagian

dari ketahanan pangan nasional, Pemerintah Kabupaten/Kota

membentuk Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota yang

selanjutnya dalam Peraturan Presiden ini disebut Dewan

Kabupaten/Kota yang diketuai oleh Bupati/Walikota.

Dalam Peraturan Presiden No 83 Tahun 2006 Pasal 11

menyebutkan Dewan Kabupaten/Kota mempunyai tugas

membantu Bupati/Walikota dalam :

a. merumuskan kebijakan dalam rangka mewujudkan ketahanan

pangan Kabupaten/Kota dengan memperhatikan kebijakan yang

ditetapkan oleh Dewan dan Dewan Provinsi;

b. merumuskan kebijakan dalam rangka mendorong keikutsertaan

masyarakat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan;

Profil Dinas Ketahanan Pangan 40

c. melaksanakan evaluasi dan pengendalian perwujudan ketahanan

pangan Kabupaten/Kota.

Sedangkan Tugas Dewan Kabupaten/Kota meliputi penyediaan

pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,

penganekaragaman pangan, pencegahan dan penanggulangan

masalah pangan dan gizi.

Susunan keanggotaan Dewan Ketahanan Pangan berdasarkan

SK Walikota Mataram tentang Pembentukan Dewan Ketahanan

Tahun Anggaran 2016 :

Ketua : Walikota Mataram

Wakil Ketua : Wakil Walikota Mataram

Sekretaris : Kepala Kantor Ketahanan Pangan

Anggota : 1. Kepala Bappeda Kota Mataram

2. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Kota Mataram

3. Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram

4. Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram

5. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota

Mataram

6. Kepala Bulog Divre Provinsi NTB

7. Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram

8. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika

Kota Mataram

9. Kepala Dinas Sosial Kota Mataram

10.Kepala Dinas Koperasi dan Perindustrian

Kota Mataram

11.Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana Kota Mataram

Staf Sekretariat : 2 ( Dua ) orang staf

Profil Dinas Ketahanan Pangan 41

10. NERACA BAHAN MAKANAN

Kegiatan ini dilakukan untuk melihat gambaran produksi

pengadaan dan penggunaan pangan serta tingkat ketersediaan

untuk dikonsumsi penduduk Kota Mataram per kapita per

tahun. Salah satu cara untuk memperoleh gambaran situasi

pangan dan ketersediaan gizi dapat disajikan dari hasil

penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM). Berdasarkan

angka konversi masing-masing bahan makanan terhadap nilai

gizi yang terdapat di dalam suatu daerah/wilayah dalam kurun

waktu tertentu. Dengan demikian dapat diketahui apakah

kebutuhan gizi penduduk dalam suatu wilayah/daerah sudah

dapat dipenuhi dengan ketersediaan bahan makanan. Disinilah

fungsi pengambil kebijakan yang dapat menentukan apakah

harus menambah atau mengurangi ketersediaan bahan makanan

yang ada.

Adapun gambaran secara rinci kondisi ketersediaan bahan

pangan perkapita di Kota Mataram Tahun 2016 dalam

penyediaan gizi perkapita perhari penduduk berdasarkan

komposisi bahan pangan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel. Ketersediaan Bahan Pangan dan Ketersediaan Gizi Perkapita Berdasarkan Komposisi Bahan Pangan Di Kota Mataram Tahun 2016

Komposisi

Bahan Pangan

Ketersediaan Perkapita Ketersediaan Gizi

Kg/Ka

pita/Th

% Gram/ka

pita/hari

% Energi (k

kal)

Protein

(gr)

Lemak

(gram)

Nabati 222,81 70,44 934,15 73,46 1.369,64 42,31 14,16

Hewani 93,52 29,56 337,54 26,54 1.506,82 48,86 153,50

Total 316,33 100 1.271,69 100 2.876,46 91,18 167,66

Profil Dinas Ketahanan Pangan 42

Tabel. Komposisi Ketersediaan Bahan Pangan Per-Kapita yang siap Konsumsi sebagai

penyedia Kalori/Energi, Protein dan Lemak Per-Kapita Per Hari

Kelompok Bahan Pangan

Ketersediaan

Bahan

Pangan Perkapi

ta

Ketersediaan Gizi Per-Kapita Per-Hari

Energi Protein Lemak

Gram/Hr % (K Kal) % Gram % Gram %

Padi-Padian

254,58

20,02

902,51

31,38

21,55

23,63

4,15

2,48

Makanan Berpati 5,32 0,42 6,99 0,24 0,07 0,08 0,01 0,01

Gula 55,94 4,40 203,64 7,08 0,00 0,00 0,00 0,00

Buah/Biji Berminyak 70,96 5,58 132,53 4,61 13,29 14,58 8,19 4,88

Buah-Buahan 50,51 3,97 28,30 0,98 0,36 0,39 0,14 0,08

Sayur-Sayuran 496,82 39,07 95,67 3,33 7,06 7,74 1,67 1,00

Daging 27,32 2,15 75,03 2,61 5,86 6,43 5,58 3,33

Telur 30,07 2,36 49,47 1,72 3,79 4,16 3,57 2,13

Susu 18,80 1,48 66,64 2,32 7,75 8,50 0,82 0,50

Ikan 116,02 9,12 51,23 1,78 8,22 9,01 1,10 0,66

Minyak & Lemak 145,34 11,43 1.264,44 43,96 23,25 25,50 142,43 84,95

Total 1.271,69 100 2.876,46 100 91,18 100 167,66 100

Sumber data : NBM Kota Mataram Tahun 2015

- Total ketersediaan energi yang siap dikonsumsi oleh penduduk

Kota Mataram pada tahun 2015 adalah 2.876,46 Kkal/kap/hr

masih lebih tinggi 30,75% dari AKE tingkat ketersediaan sebesar

2.200 kal/kapita/hari. Angka ini berasal dari sumber pangan

nabati sebesar 1.369,64 Kkal/kapita/hari dan pangan hewani

sebesar 1.506,82 Kkal/kapita/hari.

- Total ketersediaan protein yang siap dikonsumsi penduduk Kota

Mataram pada tahun 2015 adalah 91,18 gram/kapita/hari lebih

59,96 % diatas AKP yang dianjurkan sebesar 57

gram/kapita/hari.

- Total ketersediaan lemak yang siap dikonsumsi penduduk Kota

Mataram pada tahun 2015 sebesar 167,66 gram/kapita/hari.

Terdiri nabati sebesar 14,16 gram/kapita/hari dan hewani

sebesar 153,50 gram/kapita/hari.

Profil Dinas Ketahanan Pangan 43

11. POLA PANGAN HARAPAN ( PPH ) PPH dilakukan untuk mengukur upaya penganekaragaman

dibidang penyediaan konsumsi pangan penduduk di Kota

Mataram dibutuhkan suatu parameter yaitu Pola Pangan

Harapan ( PPH ) dengan pendekatan PPH maka skor mutu

pangan yang dikonsumsi penduduk dapat dinilai. Semakin tinggi

skor PHH maka menunjukkan situasi pangan yag semakin

beragam dan semakin baik komposisi dan mutu gizinya. Pola

konsumsi pangan masyarakat merupakan salah satu indikator

untuk mengetahui ketahanan pangan penduduk atau

masyarakat di suatu wilayah. Sebagai acuan kualitatif untuk

konsumsi pangan adalah Angka Kecukupan Gizi (AKG) rata-rata

perkapita per hari untuk energi 2000 kkal dan protein 52 gram,

sedangkan untuk acuan untuk menilai tingkat keberagaman

konsumsi pangan adalah Pola Pangan Harapan (PPH) dengan

skor 85 sebagai pola yang ideal. Dari Hasil Analisis PPH Kota

Mataram Tahun 2015, angka PPH Kota Mataram sebesar 82,13

masih kurang dari target SPM ( Standar Pelayanan Minimal )

Bidang Ketahanan Pangan Kota Mataram sebesar 85,00.

Profil Dinas Ketahanan Pangan 44

Tabel. Skor PPH Konsumsi Kota Mataram Skor PPH Kota Mataram berdasarkan Survey Sosial Ekonomi

Nasional ( SUSENAS TAHUN 2014 )

No Kelompok Pangan Berat (gr/kapita/hr)

Energi (kal/kapita/hr)

% AKE Skor PPH

1 Padi-padian 327,9 1.259,4 63,0 25,0

2 Umbi-Umbian 24,6 28,2 1,4 0,7

3 Pangan Hewani 112,1 220,5 11,0 22,1

4 Minyak dan Lemak 19,0 168,7 8,4 4,2

5 Buah/Biji

berminyak

2,2 12,1 0,6 0,3

6 Kacang-kacangan 23,3 65,1 3,3 6,5

7 Gula 9,6 35,1 1,8 0,9

8 Sayur dan Buah 231,9 89,9 4,5 22,5

9 Lain-lain 98,7 54,4 2,7 0,0

Jumlah 1.933,3 96,7 82,13

Profil Dinas Ketahanan Pangan 45

Profil Dinas Ketahanan Pangan 46

Profil Dinas Ketahanan Pangan 47