profile kota mojokertomojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfgambar 3 : kawasan jogging...

90
PROFILE KOTA MOJOKERTO BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA MOJOKERTO PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2007

Upload: dokiet

Post on 03-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

PROFILE KOTA MOJOKERTO

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA MOJOKERTO

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

TAHUN 2007

Page 2: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 i

LAMBANG PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO DAN ARTI LAMBANG

Lambang Kota Mojokerto

Lambang Kota Mojokerto ditetapkan berdasarkan PERDA Kotamadya Mojokerto Nomor 3 Tahun 1971 tanggal 26 April 1971 oleh DPRGR Kotamadya Mojokerto.

Bentuk Lambang

1. Daun lambang berbentuk perisai bersudut 5 (lima). 2. Warna lambang hijau dengan pinggir berwarna kuning emas bergambar padi dan kapas. 3. Di tengah daun lambang terlukiskan :

•gambar pohon MAJA yang berakar 12, berbuah 9 dan bercabang 3 •garis biru yang bergelombang

4. Di bawah daun lambang terdapat gambar pita bertuliskan "Kota Mojokerto"

Makna Bentuk dan Warna Lambang

1. Perisai adalah pertahanan 2. Sudut 5 menggambarkan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia PANCASILA 3. Pinggir berwarna kuning emas dengan gambar padi dan kapas melambangkan kemakmuran 4. Garis biru melambangkan Sungai Brantas yang mengalir di tepi kota dan merupakan salah satu

prasarana kemakmuran 5. Warna hijau melambangkan kesejahteraan 6. Pohon MAJA yang berakar 12, berbuah 9 dan bercabang 3 mengandung makna angka tahun

1293 yang mengingatkan akan berdirinya kerajaan Majapahit.

Page 3: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 ii

SAMBUTAN WALIKOTA MOJOKERTO

Assalamualaikum Wr Wb

Salam Sejahtera Bagi Kita Semua

Saya memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT

yang telah memberikan Rakhmat dan Hidayah-Nya serta

memberikan kekuatan lahir dan batin kepada saya untuk

memimpin kota ini.

Kota Mojokerto yang tercinta ini mempunyai sejarah

yang panjang karena kebetulan terletak antara ibukota kerajaan Mojopahit yaitu

Trowulan dan pelabuhan Canggu yang dahulu kala merupakan tempat berlabuhnya

kapal-kapal perniagaan dari negeri sekitar Indonesia, sehingga perannya sangat penting

sebagai lalu lintas perdagangan. Demikian pula saat ini merupakan tempat yang strategis

baik sebagai wilayah GERBANGKERTASUSILA maupun daerah penyangga

(hinterland) kota metropolis Surabaya.

Dengan kondisi seperti itulah dinamika penduduknya terpengaruh oleh

kebudayaan yang heterogen. Arus urbanisasi dari daerah sekitar tidak dapat dielakkan

merupakan faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap mental budaya heterogen

tersebut, sehingga menambah kompleksnya permasalahan penataan kota.

Sebagai sebuah kota yang sangat potensial dari segi budaya, pendidikan,

pariwisata, industri dan perdagangan maka segenap lapisan masyarakat bersama-sama

dengan pemerintah kota Mojokerto akan senantiasa bahu membahu mewujudkan kota

BUDIPARINDA yang BERSERI meskipun dari tahun ke tahun tantangan yang dihadapi

seiring dengan perkembangan jaman makin berat dan kompleks.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan kekuatan-Nya. Amin.

Wassalamulaikum Wr. Wb.

WALIKOTA MOJOKERTO

Ir. ABDULGANI SUHARTONO, MM

Page 4: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 iii

PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO

KATA PENGANTAR

Profile Kota Mojokerto 2007 adalah sebuah presentasi pemerintahan kota pada

suatu kurun waktu sekaligus sebagai sebuah evaluasi tentang kiprah pemerintah daerah

dalam pembangunan. Pembangunan yang telah dilaksanakan bersama-sama dengan

masyarakat diharapkan mampu menjadi indicator keberhasilan pembangunan itu sendiri,

sehingga hakikat pembangunan untuk kesejahteraan dan kemakmuran akan terwujud.

Pada usia kota yang ke 89 ini diharapkan ada seberkas benang merah yang akan

menjadi ukuran untuk memotivasi kepedulian semua pihak baik dari kalangan eksekutif,

legislative maupun masyarakat untuk menata kota kearah yang lebih baik dari tahun-

tahun sebelumnya.

Pemerintah kota yang baik diharapkan akan menciptakan kondisi yang saling

sinergi antara berbagai kepentingan politik, ekonomi, social, budaya keamanan dan

ketertiban meskipun pada saat ini bangsa Indonesia sedang dihadapkan pada situasi dan

kondisi era perjalanan reformasi yang menuntut kesabaran dan keuletan agar bisa lolos

dari kompleksitas permasalahan bangsa.

Akhirnya kepada segenap jajaran instansi serta semua pihak yang telah membantu

penyelesaian Buku “Profile Kota Mojokerto 2007” ini diucapkan terimakasih.

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA MOJOKERTO

Drs. IMAM SAMPURNO Pembina Tingkat I NIP 510 061 961

Page 5: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 iv

DAFTAR ISI

LAMBANG PEMERINTAHAN KOTA MOJOKERTO DAN ARTI LAMBANG

SAMBUTAN WALIKOTA MOJOKERTO

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM

II.1. Sejarah Kota Mojokerto

II.2. Perkembangan Pemerintahan

II.3. Perkembangan Kota

3.1. Visi dan Misi Kota Mojokerto

BAB III POTENSI KOTA

III.1. Penduduk

III.2. Ketenagakerjaan

III.3. Pendidikan

III.4. Perhubungan

III.5. Pendapatan Regional

BAB IV PELUANG INVESTASI

IV.1. Kebijakan Investasi dan Sumber Pembiayaan

IV.2. Profil Peluang Investasi

2.1. Sektor Industri

2.1.1. Industri Batik Tulis

2.1.2. Industri Miniatur Perahu Layar

2.1.3. Industri Kerajinan Gips

2.1.4. Industri Onde-onde dan Keciput Boliem

2.1.5. Industri Sepatu

2.1.6. Industri Cetakan Kue

2.2. Sektor Perdagangan

2.3. Sektor Jasa

Hal

i

ii

iv

v

1

3

3

6

7

9

12

13

14

17

20

20

21

22

22

23

23

24

25

27

Page 6: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 v

2.4. Sektor Pariwisata

2.4.1. Pemandian Sekarsari

2.4.2. Kawasan Sungai Brantas Indah & Jogging Track

2.4.3. Aloon-aloon

2.4.4. Masjid Agung Al Fatah

2.4.5. Klenteng Hok Siang Kiong

BAB V STRATEGI BIDANG INVESTASI

A. Faktor Kekuatan

B. Faktor Kelemahan

C. Faktor Peluang

D. Faktor Tantangan

BAB VI PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Hal

28

29

29

31

31

32

33

35

37

37

39

40

Page 7: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Per Kecamatan

/Kelurahan

Tabel 2 : Kepadatan Penduduk Akhir Tahun Menurut Kecamatan/

Kelurahan

Tabel 3 : Perkembangan Ketenagakerjaan Menurut Jenis Kelamin

Tahun 2005 – 2006

Tabel 4 : Penduduk Usia 7 – 24 Tahun Yang Masih Sekolah

Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun

2003 - 2005

Tabel 5 : Panjang Jalan Menurut Permukaan, Kondisi, Kelas dan

Status Jalan (Km) Tahun 2005 – 2006

Tabel 6 : Perkembangan Kondisi Perdagangan Kota Mojokerto

Hal

6

10

12

14

16

26

Page 8: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Struktur Penduduk Berdasar Usia

Gambar 2 : Indeks Berantai PDRB ADHK 2000 Tahun 2004 – 2006

Gambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto

Hal

11

18

30

Page 9: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 1

BAB I

PENDAHULUAN Kota Mojokerto secara geografis mempunyai potensi yang sangat besar terutama

di sektor perdagangan dan jasa, hal ini disebabkan oleh minimnya sumber daya alam

yang dimiliki. Di samping itu peran otonomi daerah sebagaimana tertuang di dalam UU

No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah semakin jelas

menegaskan peran Pemerintah Kota Mojokerto dalam menjalankan roda pembangunan.

Dalam kerangka pengembangan Gerbang Kertasusila, peran Kota Mojokerto

sangat strategis, karena sebagai penyangga ibukota Provinsi Jawa Timur yakni Surabaya.

Dilihat dari akses ke Surabaya, Kota Mojokerto terbilang cukup memadai dalam hal

sarana dan prasarana seperti jalan antar kota, sehingga kalau kita lihat banyak penduduk

Kota Mojokerto yang bekerja dan beraktivitas di Kota Surabaya. Hal inilah yang

kemudian memacu perputaran ekonomi di Kota Mojokerto, karena tingkat konsumsi

masyarakat Kota Mojokerto cukup tinggi. Faktor inilah yang kemudian membuat Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) Kota Mojokerto cukup tinggi. Maka dari faktor inilah

kemudian potensi sumber daya manusia menjadi prioritas bagi pembangunan ekonomi.

Kemampuan Kota Mojokerto kalau digali lebih lanjut, mempunyai sisi yang luar

biasa penting dan mempunyai peluang dan potensi yang besar. Banyak yang bisa diolah

dan dijadikan sebagai potensi, dimana sektor-sektor pembangunan seperti pariwisata,

industri, jasa dan properti kalau diuraikan satu persatu dan dianalisa sedemikian rupa

akan menghasilkan sebuah pemetaan tersendiri yang dapat menjadi peluang bagi

pembangunan dan pertumbuhan Kota Mojokerto.

Berpedoman kepada kerangka pembangunan Kota yang lebih terarah dan

terprogram maka, penyusunan profil dan peluang investasi ini akan menjadi sebuah

pedoman atau bahan masukan bagi seluruh pihak, termasuk pemerintah Kota sendiri

maupun warga Kota Mojokerto dan para pakar pembangunan maupun investor dan calon

investor. Memang secara mendasar kalau kita lihat dari sisi perekonomian Kota

Mojokerto yang wilayahnya paling kecil diantara Kota-kota lain di Provinsi Jawa Timur

dan bahkan seluruh Indonesia. Kalau kita lihat secara seksama maka pertumbuhan

Page 10: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 2

ekonomi Kota Mojokerto pada tahun 2006 adalah mencapai 5,51%, dan ini terjadi

peningkatan dari tahun 2005 yang mencapai 5,48%. Pertumbuhan ekonomi sebesar itu

dinilai cukup tinggi, mengingat pada tahun sebelumnya Kota Mojokerto mengalami

dampak dari krisis ekonomi.

Di dalam kerangka pembangunan Kota tersebut secara analitis akan ditentukan

potensi-potensi baru ataupun lama yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Dimana akan

diadakan pemetaan secara mendalam sehingga potensi dan peluang investasi yang

dijelaskan secara analitis dan komprehensif akan menjadi bahan pertimbangan lebih

lanjut untuk menuju kepada kemajuan bersama dalam kerangka pembangunan yang

berdasarkan kepada keadilan dan kesejahteraan bersama.

Page 11: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 3

BAB II

GAMBARAN UMUM II.1. Sejarah Kota Mojokerto

Kalau dilihat dari sejarah Kota Mojokerto saat ini, kita bisa melihat latar belakang

berdirinya. Kota Mojokerto berdiri pada tanggal 20 Juni dan apa landasan berdirinya

Kota Mojokerto, nama Mojokerto sendiri berasal dari “Japan”, hal ini sesuai dengan

perubahan nama secara formal pada tahun 1838, sebagaimana tertuang di dalam Surat

Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 12 September 1838 Nomor 4 (Stb.

HB tahun 1838 Nomor 30) tentang perubahan nama Kabupaten Japan menjadi Kabupaten

Mojokerto. Sedangkan semasa pemerintahan Gubernur Jenderal Raffles dari Inggris,

selaku pengganti dari Daendeles dari Belanda, yaitu tepatnya tahun 1816 mendapat

pelepasan tanah lanschap Wirosobo (meliputi daerah Mojoagung dan Jombang) dari

Sunan Surakarta. Tanah tersebut dijadikan satu dengan Kabupaten Japan. Kemudian pada

tanggal 12 September 1838 nama Kabupaten Japan menjadi Kabupaten Mojokerto dan

Wilayah Wirosobo menjadi Kabupaten sendiri, yaitu Kabupaten Jombang.

Nama Mojokerto sendiri merupakan sebutan untuk wilayah pemerintahan

Kabupaten Mojokerto, sedangkan kota Mojokerto sendiri posisinya terletak pada suatu

daerah yang disebut dengan Kuto Bedah (perbatasan antara Desa Sooko dan Miji)

sebelah barat dan berjarak 1 Kilometer dari Kabupaten Mojokerto, tetapi masih dalam

penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kebenarannya.

II.2. Perkembangan Pemerintahan

Perkembangan pemerintahan Kota Mojokerto sejak jaman pemerintahan Hindia

Belanda dimana pemerintahan yang cenderung sentralistis dan pemerintahan Hindia

Belanda yang sentralistis ini berlangsung sampai dengan abad XX, dan kemudian timbul

perkembangan baru terhadap kepemimpinan pada saat itu yang menghendaki adanya

reformasi di bidang politik dengan gerakan yang disebut dengan Etische Politik. Baru

pada tahun 1930 ditetapkan undang-undang Decentralisatie (Stb. 1903 Nomor 329) dari

undang-undang inilah kemudian terbentuk daerah dengan keuangan dan aparatur

pemerintahan sendiri (Stadgemente atau Propinsi, Regentschap atau Kabupaten dan

Page 12: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 4

Gementee), Provinsi Jawa Timur mulai berdiri pada tanggal 1 Januari 1929, Provinsi

Jawa Tengah tanggal 1 Januari 1930 (tidak termasuk Solo dan Yogyakarta).

Berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal tanggal 20 Juni 1918 (Stb. 1918

Nomor 24) Mojokerto merupakan Gementee, yang kemudian dengan Ordonantie Hindia

Belanda Stb. 1828 Nomor 503 Gemeente Mojokerto menjadi Stadsgementee dan

Gementerad van Mojokerto ada 11 anggota terdiri dari 7 orang anggota bangsa Eropa, 3

orang anggota bangsa pribumi dan 1 orang bangsa timur asing.

Pada tahun 1928 Kota Mojokerto selain menjadi ibukota Kabupaten Mojokerto

dan Kota Mojokerto, juga menjadi ibukota Karesidenan Mojokerto yang meliputi

Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto dan Kabupaten Jombang. Tetapi sejak tanggal 1

Nopember 1931 Karisedenan Mojokerto dihapus dan dibentuk lagi Karesidenan Surabaya

dengan ibukota Surabaya.

Kemudian pada jaman pendudukan Jepang, status Kota Mojokerto menjadi Si

(Kota) dan diperintah oleh seorang Si Ku Cho, dan yang menjadi Si Ku Cho pada waktu

itu Ki Ro Da (8 Mei 1942 – 15 Agustus 1945). Dan pada jaman revolusi tahun 1945,

berdasarkan maklumat Wakil Presiden Republik Indonesia tanggal 16 Oktober 1945 dan

pada saat berlakunya Undang-undang Nomor 1 tahun 1945 Mojokerto sebagai kota

Otonom yang dalam pelaksanaan pemerintahannya masuk Kabupaten Mojokerto dan

ditunjuk seorang Wakil Walikota, disamping Komite Nasional Daerah (KND). Kemudian

pada tanggal 14 Agustus 1950 Mojokerto berdasarkan Undang-undang Nomor 17 tahun

1950 dibentuk sebagai Daerah otonomi Kota kecil dan dikukuhkan tetap sebagai Kota

Praja berdasarkan Undang-undang Nomor 1 tahun 1957 dan berturut-turut Walikota

Kecil waktu itu adalah sebagai berikut:

1. Tahun 1950 – 1954 : R. Soedarmo P

2. 10 Juni 1954 – 1 Juli 1954 : M. Soetimbul K

3. 1 Juli 1954 – 1 Nopember 1961: M. Ng. Arsid K

4. 1 Nopember 1961 – 30 Juli 1968 : R. Soedibjo

Selanjutnya setelah dikeluarkannya Undang-undang Nomor 18 tahun 1965 berubah

menjadi Kotamadya Mojokerto, namun berubah lagi menjadi Kotamadya Daerah Tingkat

II Mojokerto berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 1974 dengan Walikotamadya

kepala Daerah tingkat II:

Page 13: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 5

1. 1 Oktober 1968 – 7 Januari 1974 : Chabib Syarbini, SH.

2. 15 Januari 1974 – 7 Januari 1979: R. Soehartono, BA.

3. 15 Januari 1979 – 15 Januari 1984: HR. Samioedin, BA

4. 16 Januari 1989 – 16 Januari 1994: Wadijono, SH.

5. 10 Pebruari 1994 – 10 Pebruari 1999: Tegoeh Soejono, SH.

6. 11 Pebruari 1999 – 11 Pebruari 2004: Tegoeh Soejono, SH.

7. 12 Pebruari 2004 s.d. sekarang : Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM.

Kemudian berdasarkan Undang-undang No. 22 tahun 1999 nama Kotamadya Daerah

Tingkat II Mojokerto diganti dengan Pemerintah Kota Mojokerto dan menjadi daerah

otonom kota, wilayah administrasi kota Mojokerto meliputi dua kecamatan yang terbagi

atas 18 kelurahan, yaitu Kecamatan Prajurit Kulon memiliki 8 kelurahan dan Kecamatan

Magersari memiliki 10 kecamatan. Dengan luas seluruh wilayah adalah 16,48 Km2,dan

pada posisi 7027’0,16’’ sampai dengan 70 29’37,11’’ Lintang Selatan dan 112024’14,2’’

dengan 112027’24’’ Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata 22 m diatas permukaan laut.

Page 14: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 6

Tabel 1

Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Per Kecamatan/Kelurahan (Ha) 2006

Kecamatan/Kelurahan

Tanah sawah

Tanah kering

Bangunan

Lainnya

Jumlah

1. Prajurit Kulon 250.95 156.07 329.94 39.28 776.24

1. Surodinawan 45.25 58.89 37.02 4.69 145.85

2. Kranggan 23.00 - 81.33 8.98 113.31

3. Miji - - 35.83 3.77 39.60

4. Prajurit Kulon 57.55 12.65 46.06 3.27 119.53

5. Blooto 75.85 41.18 57.75 3.29 178.07

6. Mentikan - - 16.04 2.86 18.90

7. Kauman - - 16.42 2.21 18.63

8. Pulorejo 49.30 43.35 39.49 10.21 142.35

2. Magersari 421.06 0.20 414.92 34.09 870.27

1. Meri 110.50 - 53.40 0.94 164.84

2. Gunung Gedangan 106.93 - 59.54 3.98 170.45

3. Kedundung 137.85 0.20 74.93 15.60 228.58

4. Balongsari 56.58 - 25.59 0.69 82.86

5. Jagalan - - 14.97 1.58 16.55

6. Sentanan - - 13.65 0.20 13.85

7. Purwotengah - - 13.44 0.03 13.47

8. Gedongan - - 12.22 2.46 14.68

9. Magersari - - 30.28 2.61 32.89

10. Wates 9.20 - 116.90 6.00 132.10

Jumlah 672.01 156.27 744.86 73.37 1,646.51

II.3. Pembangunan Kota

Seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan kota Mojokerto, maka pembangunan

kota sejak dari 1979 sampai dengan saat ini menunjukkan adanya perkembangan yang

Page 15: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 7

luar biasa, dari tahun 1983 sejak dicetuskannya suatu landasan konsepsional perencanaan

pembangunan dengan wacana BUDIPARINDRA yang pada waktu itu dicetuskan oleh

Walikotamadya HR Samioedin, BA, dimana wacana potensi tersebut bisa dikembangkan

menjadi sebuah trade mark kota pada waktu itu, pemikiran ini didasari oleh adanya

potensi yang ada serta posisi kota Mojokerto sebagai wilayah hinterland dan penyangga

Kota Surabaya.

Kemudian sampai dengan saat ini pembangunan terus berjalan setelah bergulirnya

era reformasi, maka pemerintah daerah memiliki kewenangan yang lebih luas terutama

dalam mengatur berbagai sektor penting di daerah, Kota Mojokerto tidak luput dari

euforia reformasi tersebut, sejak ditetapkannya Undang-undang No. 22 tahun 1999 dan

dirubah kemudian dengan Undang-undang No. 32 tahun 2004 maka pemerintah Kota

Mojokerto menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Transisi Kota

Mojokerto tahun 2007 – 2010 yang menjadi Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2006

dengan mengagendakan pembangunan yaitu menciptakan Kota Mojokerto yang aman

dan damai, menciptakan Kota Mojokerto yang adil dan demokratis, dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat Kota Mojokerto.

Dari konsep pembangunan yang dibangun saat ini, kota Mojokerto akan menjadi

kota terdepan di dalam kerangka demokrasi dan menjadi pusat perkembangan kota

modern yang berlandaskan kepada penciptaan toleransi antar masyarakat dan pusat

perekonomian di wilayah ‘hinterland’ dan penyangga ibukota Provinsi Jawa Timur.

3.1 Visi dan Misi Kota Mojokerto

Secara umum visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang

diinginkan, disamping itu menjadi suatu gambaran yang menantang tentang keadaan

masa depan yang diinginkan oleh pemerintah kota Mojokerto. Adapun visi dan misi Kota

Mojokerto adalah sebagai berikut:

Terwujudnya masyarakat Kota Mojokerto yang sejahtera, tenteram dan damai serta

berdaya saing tinggi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kemudian misi Kota Mojokerto adalah:

1. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan masyarakat.

2. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat.

Page 16: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 8

3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

4. Mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat yang bertumpu pada kegiatan

usaha kecil, menengah dan rumah tangga.

5. Mewujudkan Kota Mojokerto menjadi penyangga Kota metropolis Surabaya,

khususnya di bidang jasa dan perdagangan.

6. Mewujudkan pemerintahan yang bercirikan Good Governance.

7. Memantapkan stabilitas kehidupan berpolitik yang menjunjung tinggi nilai-nilai

demokratis.

Dari visi dan misi diatas diharapkan menjadi sebuah program kedepan dalam rangka

menumbuhkan dan mengembangkan berbagai sektor pembangunan di Kota Mojokerto,

dan tentunya dengan seluruh dukungan masyarakat dan stakeholder untuk tetap

mengawal dan berusaha menjadikan kota Mojokerto menjadi lebih baik dan jaya di masa

depan.

Page 17: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 9

BAB III

POTENSI KOTA

III.1. Penduduk

Penduduk merupakan indikator penting dalam rangka pemenuhan dan pencapaian

sumber daya manusia. Kota Mojokerto yang secara sumber daya alam sangat kurang

sekali, maka mau tidak mau sumber daya manusia menjadi sektor penting dalam rangka

mencapai seluruh tujuan dan harapan pembangunan. Selama tiga tahun terakhir (2003 –

2005) jumlah penduduk kota Mojokerto mengalami pertumbuhan relatif kecil. Pada tahun

2003 jumlah penduduk seluruhnya sebanyak 112.547 jiwa dengan komposisi 55.176

jiwa penduduk laki-laki dan 57.371 jiwa penduduk perempuan. Pada tahun 2005 jumlah

tersebut meningkat menjadi 113.193 jiwa dengan komposisi 55.661 jiwa penduduk laki-

laki dan 57.532 penduduk perempuan. Dan menurut data terakhir dari BPS Kota

penduduk kota Mojokerto tahun 2006 berjumlah 114.088 dengan komposisi 56.047

penduduk laki-laki dan 58.041 penduduk perempuan.

Kalau dilihat dari besarnya jumlah penduduk di Kota Mojokerto yang memiliki

luas yang sangat kecil dimana akan menyebabkan kepadatan Kota Mojokerto menjadi

sangat tinggi, yaitu 6.877 penduduk per kilometer perseegi (Km2) di tahun 2005 dan

sebesar 6.931 penduduk per Km2 di tahun 2006 dan wilayah yang memiliki tingkat

kepadatan tinggi adalah kelurahan Mentikan, yaitu sebesar 25.011 jiwa per Km2, disusul

oleh kelurahan Sentanan sebesar 21.957 jiwa per Km2, selanjutnya Kelurahan Kauman

sebesar 21.316 jiwa per Km2. Untuk melihat perkembangan kepadatan penduduk dari

tahun ke tahun lihat Tabel 2.

Page 18: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 10

Tabel 2

Kepadatan Penduduk Akhir Tahun Menurut Kecamatan/Kelurahan

Kecamatan/Kelurahan

2004 2005 2006

1. Prajurit Kulon 6.149 6.110 6.147

1. Surodinawan 2.628 2.735 2.938

2. Kranggan 9.920 9.825 9.874

3. Miji 21.730 21.148 20.823

4. Prajurit Kulon 4.244 4.313 4.357

5. Blooto 2.328 2.387 2.444

6. Mentikan 27.279 25.826 25.011

7. Kauman 21.863 21.242 21.316

8. Pulorejo 3.836 3.896 3.935

2. Magersari 7.535 7.561 7.631

1. Meri 3.584 3.827 4.012

2. Gunung Gedangan 2.924 2.911 2.975

3. Kedundung 5.121 5.174 5.249

4. Balongsari 10.175 10.157 10.247

5. Jagalan 19.563 19.069 18.575

6. Sentanan 21.929 21.914 21.957

7. Purwotengah 17.354 16.915 16.977

8. Gedongan 16.660 16.240 15.693

9. Magersari 19.858 19.567 19.736

10. Wates 12.875 12.901 12.928

Jumlah 6.838 6.882 6.931

Perkembangan penduduk kota Mojokerto pada tahun 2006 terjadi peningkatan

jumlah dari tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan terjadi peningkatan perkembangan

penduduk. Dari sebesar 0,65 persen pada tahun 2004, kemudian pada tahun 2005 sebesar

–0,07 persen dan pada tahun 2006 pertumbuhannya meningkat yaitu 0,79 persen.

Page 19: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 11

Peningkatan pertumbuhan penduduk ini diakibatkan oleh kedatangan penduduk ke dalam

kota Mojokerto serta meningkatnya angka kelahiran.

Sedangkan struktur jumlah penduduk kota Mojokerto apabila dilihat secara

kelompok umur, maka struktur umur penduduk kota Mojokerto adalah struktur umur

muda dimana jumlah penduduk usia muda yang terdiri dari usia remaja dan usia

produktif sangat dominan, sedangkan usia tua relatif sedikit. Struktur penduduk menurut

kelompok umur ini bisa dilihat pada grafik penduduk dibawah ini.

Gambar 1

STRUKTUR PENDUDUK BERDASAR USIA

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

0-4

'10-14

20-24

30-34

40-44

50-54

60-64

Perempuan

Laki-laki

Kenyataan yang terjadi di Kota Mojokerto memang sepenuhnya tidak menganut

teori demografi, dimana semakin tua usia penduduk jumlahnya akan semakin berkurang.

Dalam kondisi seperti data diatas menunjukkan bahwa usia tua semakin kecil jumlahnya.

Penduduk usia 0 –14 tahun jumlahnya lebih sedikit dibanding dengan jumlah penduduk

yang berusia 15-29 tahun. Usia 0-14 tahun hanya sebanyak 28.665 jiwa sedangkan

penduduk usia 15-29 tahun berjumlah 34.008 jiwa. Penduduk usia 30-64 tahun apabila

diklasifikasikan menurut kelompok 5 tahunan jumlahnya relatif sedikit dibanding dengan

kelompok umur sebelumnya. Sedangkan usia harapan hidup penduduk kota Mojokerto

adalah pada usia 65 tahun keatas.

Page 20: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 12

Dari data dan analisa diatas bisa sedikit disimpulkan bahwa usia produktif

penduduk di kota Mojokerto cukup tinggi dibanding dengan usia non produktif, sehingga

disini bisa kita lihat bahwa sumber daya manusia produktif di kota Mojokerto memiliki

potensi yang besar untuk tingkat partisipasi pembangunan.

III.2. Ketenagakerjaan

Faktor dan indikator utama dalam rangka menggerakkan roda pembangunan adalah

tenaga kerja, karena menyangkut sumber daya manusia, kita ketahui bahwa Kota

Mojokerto adalah kota dengan berbasis kepada pembangunan sektor jasa dan andalan

kota ini hanya terletak kepada sumber daya manusia karena sumber daya alam yang

terbatas. Pada tahun 2006 di Kota Mojokerto terdapat sebanyak 11.111 penduduk

angkatan kerja. Dan banyak didominasi oleh lulusan SLTA yaitu sebanyak 11.111 orang

yang mengisi lowongan pekerjaan terbanyak di lapangan industri pengolahan.

Kalau dilihat perkembangan ketenagakerjaan dari tahun 2005 ke tahun 2006

menunjukkan penurunan pencari kerja. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel 3

Perkembangan Ketenagakerjaan Menurut Jenis Kelamin 2005-2006

2005 2006 Uraian

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

1. Pencari Kerja 1.270 1.397 2.667 795 716 1.511

2. Penempatan 66 54 120 273 142 415

3. Penghapusan Pencari Kerja - - - 755 848 1.603

4. Belum Ditempatkan 1.204 1.343 2.547 552 574 1.126

5. Permintaan Lowongan 445 270 715 271 218 489

6. Dipenuhi 66 54 120 252 141 393

7. Penghapusan Lowongan 30 30 50 14 22 36

8. Sisa lowongan 379 216 595 4 55 59

Page 21: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 13

Keterangan mengenai kondisi sumber daya manusia di kota Mojokerto sudah

disajikan sebagaimana diatas, dan menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun pertambahan

sumber daya manusia produktif meningkat, hal ini karena ditunjang komposisi penduduk

di Kota Mojokerto yang didominasi oleh penduduk usia produktif. Maka dari itu kota

Mojokerto sangat berpotensi sekali dalam penggalian sumber daya manusia dan ini

membantu para usahawan, khususnya investor bahwa sumber daya manusia kota

Mojokerto memiliki daya saing yang tinggi. Pada sub bab selanjutnya akan dibahas

pendidikan masyarakat sebagai indikator penunjang dalam pengembangan sumber daya

manusia di Kota Mojokerto.

III.3. Pendidikan

Pendidikan merupakan faktor penting dalam rangka menghasilkan kualitas

sumber daya manusia, khususnya di Kota Mojokerto. Sebagaimana dijelaskan pada data

penduduk diatas, pencari kerja paling banyak adalah lulusan SLTA. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas sumber daya manusia di kota Mojokerto adalah sumber daya manusia

yang sudah melewati jenjang pendidikan tingkat dasar. Hal ini dimungkinkan karena

tingkat pendapatan penduduk dan partisipasi sekolah semakin menunjukkan peningkatan.

Seiring dengan peningkatan sumber daya manusia saat ini lebih diutamakan

dengan memberikan kesempatan kepada penduduk untuk menempuh pendidikan yang

seluas-luasnya, terutama untuk penduduk kelompok umur 7-24 tahun yaitu kelompok

usia sekolah. Gambaran penduduk usia sekolah dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini.

Page 22: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 14

Tabel 4

Penduduk Usia 7-24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur 2003 - 2005

Jenis kelamin & Kelompok Umur 2003 2004 2005

Laki-laki 11.614 11.515 10.951

7-12 6.090 5.217 5.478

13-15 2.142 2.632 2.186

16-18 2.317 2.397 2.135

19-24 1.065 1.269 1.152

Perempuan 11.425 11.244 11.425

7-12 5.766 4.904 5.766

13-15 3.199 2.311 3.199

16-18 1.764 3.150 1.764

19-24 696 879 696

Laki-laki + Perempuan 23.039 22.759 22.376

7-12 11.856 10.502 11.244

13-15 5.341 4.719 5.385

16-18 4.081 5.830 3.899

19-24 1.761 1.987 1.848

Dari data diatas bisa dilihat bahwa usia sekolah dari tahun ke tahun menunjukkan

peningkatan, hal ini ditunjang dengan berbagai fasilitas yang mendukung serta adanya

itikad baik dari pemerintah daerah untuk mendukung sektor pendidikan dalam rangka

menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki kemampuan berdaya

saing tinggi pada masa saat ini.

III.4. Perhubungan

Tidak disangkal bahwa sektor perhubungan terutama transportasi adalah sektor

penting dalam rangka mendukung sektor perekonomian. Di Kota Mojokerto sistem

transportasinya masih menunjukkan sistem transportasi yang cukup memadai untuk kota

sendiri. Kendaraan angkutan umum dan bis antar kota antar propinsi masih menghiasi

Page 23: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 15

pelayanan transportasi kepada masyarakat umum selain kereta api. Dan masyarakat

sebenarnya secara umum merasa nyaman dengan transportasi kota yang ada di kota

sendiri, terutama untuk mendukung perekonomian masyarakat. Transportasi dalam kota

seperti mikrolet dan becak menjadi andalah bagi masyarakat kota Mojokerto sendiri.

Demikian pula dengan jalan yang merupakan salah satu prasarana transportasi

yang sangat penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan semakin

meningkatnya usaha pembangunan maka akan menuntut peningkatan pembangunan jalan

untuk mempermudah mobilitas penduduk dan memperlancar arus lalu lintas barang dari

satu daerah ke daerah lain. Pada tabel 5 dapat dilihat panjang jalan, kondisi jalan serta

kelas jalan. Panjang jalan yang ada di seluruh wilayah kota Mojokerto pada tahun 2006

mencapai 112,523 Km. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, panjang jalan di Kota

Mojokerto mengalami kenaikan sekitar 1,86 persen dengan status jalan kota. Di kota

Mojokerto hanya ada jalan negara sepanjang 4,9 km.

Sedangkan panjang jalan 90,43 km kondisi jalan di kota Mojokerto dalam kondisi

baik, dan 22,095 km dalam kondisi sedang, dan tidak ada jalan dalam kondisi rusak. Jika

dibandingkan tahun sebelumnya kondisi jalan yang baik mengalami peningkatan 48,33

persen, sedangkan jalan dengan kondisi sedang mengalami penurunan sebesar 55,37

persen. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah banyak memperhatikan kondisi

jalan yang ada di kota Mojokerto, sehingga hampir tidak ada jalan yang rusak.

Page 24: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 16

Tabel 5

Panjang Jalan Menurut Permukaan, Kondisi, Kelas dan Status Jalan (Km) 2005-2006

Jalan negara Jalan propinsi Jalan kota Uraian

2005 2006 2005 2006 2005 2006

1. Jenis Permukaan 4.90 4.90 - - 110.473 112.523

01. Diaspal 4.90 4.90 - - 101.926 103.976

02. Kerikil - - - - - -

03. Tanah - - - - 8.547 8.547

04. Tidak Dirinci - - - - - 6.000

2. Kondisi jalan 4.90 4.90 - - 110.473 112.523

01. Baik - - - - 60.963 90.428

02. Sedang 4.90 4.90 - - 49.510 22.095

03. Rusak Ringan - - - - - -

04. Rusak Berat - - - - - -

3. Kelas Jalan 4.90 4.90 - - 110.473 112.523

01. Arteri 4.90 4.90 - - - -

02. Kelas I - - - - 11.340 11.340

03. Kelas II - - - - 12.190 12.190

04. Kelas III - - - - 6.380 6.380

05. Kelas IIIA - - - - 7.850 7.850

06. Kelas III B - - - - 43.897 43.897

07. Kelas III C - - - - 20.269 20.269

08. Kelas Tidak Dirinci

- - - - 8.547 10.597

Dalam hal alat transportasi sebagaimana sudah disinggung diatas tadi, bahwa

angkutan bus mendominasi sarana angkutan bagi masyarakat, pada tahun2006 jumlah bus

yang datang dan berangkat dari terminal Kertajaya sebanyak 421.712, sedangkan jumlah

penumpang yang berangkat dengan bus adalah 977.730 penumpang. Untuk jumlah

penumpang bemo yang datang sebanyak 1.000.021 dan yang berangkat sebanyak

Page 25: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 17

1.003.421. hal ini banyak dimaklumi karena penumpang bemo ternyata lebih banyak

yang melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus.

Kota Mojokerto memiliki sarana kereta api sebagai jalur transit dari Surabaya

menuju Jakarta atau sebaliknya, juga menjadi jalur penghubung antara Kabupaten dan

Kota di Jawa Timur. Jumlah penumpang yang menggunakan transportasi kereta api

selama tahun 2006 sebanyak 209.202 penumpang dengan nilai pendapatan sebesar

Rp 5.227.797.000. Jika dibanding dengan tahun 2005 terjadi peningkatan jumlah

penumpang sebesar 14,73 persen dan peningkatan pendapatan 18,67 persen.

Jadi apabila kita lihat sepintas bahwa perhubungan terutama transportasi di Kota

Mojokerto memiliki banyak keragaman dan alternatif yang dapat menunjang sektor

pembangunan lain dan kebutuhan masyarakat, memang di dalam data diatas kita tidak

dapat mengetahui transportasi tradisional seperti becak, yang juga memiliki peran dalam

menjalankan sistem transportasi di Kota Mojokerto meski tidak signifikan seperti

angkutan bermesin lainnya.

III.5. Pendapatan Regional

Kalau kita berbicara mengenai pendapatan regional, maka bisa diketahui bahwa

yang dibicarakan adalah pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita dan PDRB

sektoral. Laju pertumbuhan ekonomi kota Mojokerto pada tahun 2006 adalah sebesar

5,51 persen sedangkan nilai PDBnya mencapai 987,173 milyar rupiah. PDB ini

meningkat dari tahun 2005 yang sebesar 935,648 milyar rupiah. Kalau dianalisa PDB

tertinggi dihasilkan oleh sektor pengangkutan dan komunikasi (9,66 persen) diikuti oleh

sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (7,21 persen). Sektor ekonomi ketiga

dan keempat tertinggi pertumbuhannya adalah konstruksi (6,36 persen) dan sektor jasa-

jasa sebesar 6,14 persen.

Page 26: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 18

Gambar 2

Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2004 – 2006

105.3

105.4

105.5

105.6

105.7

105.8

105.9

PDRB

200420052006

Dilihat dari besarnya sektor pengangkutan dan komunikasi karena semakin

berkurangnya lahan untuk sektor pertanian yang sudah sebagian besar dimanfaatkan

untuk sektor real properti dan perumahan serta industri. Hal ini tidak bisa dipungkiri

karena pola pembangunan di Kota Mojokerto yang sudah tidak bergantung lagi kepada

sektor sumber daya alam. Dimana perkembangan kota menuju ke arah kota jasa dan

perdagangan yang menuntut adanya peningkatan di sektor sumber daya manusia dan

sektor pendukung lain untuk menuju kepada kota transisi. Kota “hinterland” serta

penyangga ibukota provinsi Jawa Timur kota Surabaya.

Pendapatan per kapita masyarakat kota Mojokerto pada tahun 2006 sebesar Rp.

14.379.901,-. Pendapatan yang cukup tinggi untuk kota pinggiran semacam kota

Mojokerto, sehingga memacu tingkat konsumitas penduduknya, maka bisa dikatakan

bahwa sektor perdagangan akan bermain cukup tinggi di wilayah Kota Mojokerto

Page 27: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 19

bersamaan dengan sektor jasa lainnya. Peningkatan juga diprediksikan pada sektor

industri pengolahan terutama untuk industri menengah dan kecil yang menempati posisi

cukup tinggi dalam menggerakkan sektor perekonomian kota Mojokerto.

Page 28: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 20

BAB IV

PELUANG INVESTASI

IV.1. Kebijakan Investasi Dan Sumber Pembiayaan

Pemerintah kota Mojokerto memiliki peran yang besar untuk dapat menggerakkan

investasi di Kota Mojokerto, sebagaimana sudah tercantum di dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Transisi Kota Mojokerto 2007-2010 maka

kebijakan investasi di kota Mojokerto adalah dengan langkah perbaikan investasi di

berbagai bidang untuk mendorong percepatan laju pertumbuhan ekonomi daerah dan

penerimaan daerah dengan terobosan melalui investasi. Kebutuhan dana untuk investasi

antara lain dibiayai oleh tabungan daerah, baik pemerintah daerah, swasta maupun

masyarakat.

Dana masyarakat tesebut selain langsung diinvestasikan sendiri, juga disalurkan

antara lain melalui perbankan, pasar modal atau lembaga keuangan lainnya seperti

asuransi dan dana pensiun. Dengan pelaksanaan berbagai langkah terobosan, berbagai

sumber dana daerah diharapkan dapat ditingkatkan dan menjadi sumber dana investasi,

antara lain melalui peningkatan penerimaan PAD, sumber dana masyarakat (tabungan

masyarakat) serta sumber dana investor.

Untuk itu pemerintah daerah Kota Mojokerto harus menciptakan iklim investasi

yang kondusif. Dengan mengupayakan kemudahan/penyederhanaan perijinan, stabilitas

politik dan ekonomi serta penyediaan sarana prasarana penunjang ekonomi.

IV.2. PROFIL PELUANG INVESTASI

2.1. Sektor Industri

Sektor industri menunjukkan peningkatan semakin besar di percaturan

ekonomi nasional, tidak terkecuali kota Mojokerto. Dari sektor inilah yang paling banyak

menyerap tenaga kerja. Industri di kota Mojokerto terbagi menjadi industri besar/sedang,

industri kecil formal dan industri kecil non formal. Selama tahun 2005 jumlah industri

besar/sedang sebanyak 37 unit, industri kecil formal sebanyak 433 unit dan industri kecil

non formal sebanyak 1.282 unit. Pada tahun 2006 terjadi peningkatan, yaitu untuk

Page 29: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 21

industri besar/sedang sebanyak 39 unit, industri kecil formal sebanyak 523 unit dan

industri kecil non formal sebanyak 1.330 unit.

Jumlah tenaga kerja yang terserap di Industri selama tahun 2005 sebanyak 64.983

orang, sedangkan tahun 2006 penyerapan jumlah tenaga kerja sebesar 65.722 orang.

Sedangkan total nilai produksi tahun 2006 sebesar 180.938,573 juta rupiah, dan total nilai

investasi yang terserap dari kegiatan industri ini sebesar 1.132.740,72 juta rupiah. Untuk

industri kecil formal pada tahun 2006 berjumlah 523 unit dan mampu menyerap tenaga

kerja sebanyak 4.784 orang. Sedangkan nilai produksinya sebesar 113.558,914 juta

rupiah. Sementara itu jumlah tenaga kerja yang terserap di industri kecil non formal

selama tahun 2006 sebesar 14.152 orang, nilai produksi industri kecil non formal sebesar

31.449,789 juta rupiah.

Semakin meningkatnya sektor industri baik ditinjau dari investasi dan penyerapan

tenaga kerja menjadikan sebuah fenomena baru bagi perkembangan kota Mojokerto yang

sarat dengan sumber daya manusia produktifnya. Diharapkan nilai invetasi di kota

Mojokerto menunjukkan peningkatan setiap tahunnya dan untuk itu berikut ini disajikan

profil investasi di bidang industri di kota Mojokerto.

2.1.1 Industri Batik Tulis

Industri Batik Tulis Kota Mojokerto mempunyai spesifikasi motif dari

kerajaan Majapahit sehingga apabila dipandang terasa sejuk temaram. Jenis yang di

produksi bermacam-macam motif, sesuai pesanan. Industri ini berkembang di sebagian

wilayah Kota Mojokerto, sebagaimana hasil analisa, bahwa batik tulis memiliki prospek

industri kecil non formal yang sangat bagus, karena nilai produksinya semakin meningkat

juga dapat menghidupkan industri ini dengan penyerapan tenaga kerja yang cukup besar.

Diperkirakan industri batik tulis ini dalam rangka pengembangannya menyerap investasi

sebesar Rp. 500.000.000,-, perincian investasi ini meliputi program pengembangan bapak

asuh yang memberdayakan usaha kecil non formal, pemasaran serta pengadaan

peralatan.Berikut ini pengusaha kecil non formal di wilayah Kota Mojokerto yang

mengembangkan usaha industri batik tulis, yaitu:

1. Julaihah, beralamat di Jl.Surodinawan, Gg. Tengah 39, kec. Parjurit Kulon,

Mojokerto.

Page 30: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 22

2. Hindun, beralamat di Desa Kebraon Gunung Gedangan kecamatan

Magersari, Mojokerto.

2.1.2. Industri Miniatur Perahu Layar Tradisional (PINISI)

Industri ini merupakan salah satu industri kecil non formal yang

menghasilkan miniatur perahu dan mejadi salah satu produk unggulan dari kota

Mojokerto, pemasarannya telah menjangkau kota-kota besar di Indonesia bahkan

diexport keluar negeri dan juga diperuntukkan sebagai souvenir bagi tamu yang

berkunjung ke Jawa Timur.

Industri pembuatan miniatur kapal ini meski berskala kecil tetapi telah

melambungkan nama Kota Mojokerto sebagai kota industri pembuatan miniatur kapal

dan terkenal sampai manca negara. Profil industri ini untuk pengembangannya diperlukan

investasi sebesar Rp. 1.000.000.000,-, investasi sebesar ini adalah untuk penguatan modal

bagi pengusaha kecil serta biaya pemasaran dan modal peralatan kerja yang diperlukan.

Sudah banyak jenis miniatur kapal yang dihasilkan dari kapal tradisional sampai kapal

modern. Bermacam-macam jenis produksinya sesuai pesanan, untuk lebih dekat dan

memperhatikan industri ini dapat melihat secara langsung industri milik

D. Djauhari W, yang beralamat di Jl. Brawijaya No.302, Mojokerto. Telp (0321-321612).

2.1.3. Industri Kerajinan Gips

Bermacam-macam jenis yang dihasilkan dari Industri kerajinan Gips ini

yang dipasarkan dalam berbagai bentuk antara lain keramik tempat minuman, mainan

anak-anak, buah-buahan, boneka/badut, patung manusia/binatang dan masih banyak lagi.

Profil peluang investasi di kerajinan ini sebenarnya cukup besar dan memiliki

prospek yang tinggi, dimana dari hasil analisa bahwa investasi untuk industri kerajinan

gips ini dapat mencapai Rp. 1.000.000.0000,-, dengan perincian untuk penguatan modal

usaha, pemasaran dan peralatan kerja. Kalau untuk Break event point dari usaha kerajinan

ini diperkirakan selama 2 tahun dan kemungkinan mendapatkan profit cukup besar.

Disamping itu hasil dari kerajinan ini dapat diekspor sehingga menguntungkan

pemerintah dan pengusaha sendiri. untuk memperoleh informasi berkaitan dengan produk

Page 31: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 23

tersebut dapat mengenal secara langsung di pusat kerajinan yaitu YENI JAYA, yang

beralamat di Jl. Gedongan I/30, Mojokerto.

2.1.4. Industri Onde-onde Dan Keciput Booliem

Industri kecil non formal ini merupakan industri makanan khas kota

Mojokerto, dan pengembangannya bisa dikatakan cukup pesat, dan nama keciput booliem

sendiri adalah nama dari salah satu keluarga yang pertama kali mengenalkan makanan

ini. Memang dalam skala kecil, tetapi kalau kita lihat, masyarakat di kota Mojokerto

dapat mengembangkan industri makanan khas seperti ini dengan perkiraan investasi

sebesar Rp. 30.0000.000,- yang diperuntukkan untuk penguatan usaha, pemasaran dan

peralatan kerja, dimana nantinya dapat menjadi lebih besar.

Kalau diperkirakan untuk usaha ini akan mengalami break event point selama 2

tahun, hal ini disebabkan karena industri makanan khas seperti ini tidak akan mati dan

pasti terus berkembang. Memiliki prospek ke depan untuk diekspor serta didistribusikan

untuk seluruh nusantara.

2.1.5. Industri Sepatu

Sebenarnya industri sepatu ini bisa digolongkan ke dalam indusri kecil non

formal dan industri besar/sedang, tetapi di Kota Mojokerto yang perlu diperhatikan

adalah industri kecil non formal untuk industri seperti ini. Industri sepatu sudah terkenal

sejak dahulu di kota Mojokerto meski di Kota Mojokerto sendiri berdiri pabrik sepatu

dengan skala produksi besar dan ekspor, tetapi untuk skala industri kecilnya tidak kalah

dan bahkan saling mendukung. Industri yang sebenarnya berawal dari kerajinan ini

semakin lama semakin menunjukkan peningkatan yang besar dan permintaan yang tinggi.

Komiditi industri sepatu adalah merupakan industri andalan Kota Mojokerto,

mengenai kualitasnya tidak perlu diragukan lagi sedangkan produksinya berbagai macam

desain yang dapat menyesuaikan pada selera konsumen. untuk pemasaran disamping

memenuhi kebutuhan masyarakat daerah sendiri juga dipasarkan ke daerah lain bahkan

diekspor ke luar negeri.

Berikut ini diinformasikan alamat para pengrajin sepatu:

Page 32: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 24

1. H. Dadik Achmadi, Jl. Miji IV/6, Mojokerto. Telp (0321-322552) Fax (0321-

390446)

2. Bashori, Sinoman IV/3E, Mojokerto.

3. H. Asma'i, Jl. Pekuncen I/21, Mojokerto. Telp (0321-325702)

4. Safaat Kranggan I/5, Mojokerto. Telp. (0321-325798)

5. H.Widjiono Jl. Tropodo No.558, Mojokerto. Telp (0321-323843)

6. Emru Suhadak Jl. Brawijaya 147, Mojokerto. Telp (0321-32546)

7. H. Heru Iswanto Jl. Tribuana Tungga Dewi, Mojokerto. Telp (0321-326375)

Untuk investasi di industri sepatu ini sebenarnya tidak memerlukan modal besar

seperti industri besar lainnya, investor bisa membina mereka melalui penguatan modal

dan peralatan kerja, bisa dikalkulasikan bahwa investasi untuk industri ini sebesar Rp.

500.000.000,-, tetapi ini untuk industri kecil non formalnya, tetapi kalau untuk industri

besarnya diperkirakan diatas Rp. 1.000.000.000,-. Break event point untuk usaha ini

hanya dalam jangka waktu 3 tahun.

2.1.6. Industri Cetakan Kue

Cetakan Kue merupakan peralatan rumah tangga yang bersifat sekunder dan

juga merupakan kebutuhan primer bagi para pedagang kue. Bahan dasar cetakan kue

adalah dari aluminium, produksinya berbagai macam jenis cetakan kue, diantaranya:

cetakan kue bikang, kue pukis, kue terang bulan, kue apem, kue lumpur dan lain

sebagainya.

Berdasarkan data tahun 2002 diproduksi sekitar 35.500 bj/ tahun. Kemampuan

industri cetakan kue untuk bersaing dengan sektor industri lainnya memiliki kesempatan

terbuka, karena dilihat dari sisi kebutuhan masyarakat akan cetakan kue sangat besar

terutama diperdagangkan di pasar-pasar tradisional, kerajinan ini memang cukup untuk

memberikan keuntungan yang besar. Industri ini kalau dibina akan terus maju dan

diperkirakan investasi di industri ini tidak besar sekitar Rp. 200.000.000,- yang

dipergunakan untuk penguatan modal, pemasaran dan pembelian bahan baku. Dan Break

Event Point untuk industri ini juga hanya 2 tahun. Jadi industri kecil ini memiliki prospek

yang besar bagi peningkatan PAD dan investasi daerah.

Page 33: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 25

Dari berbagai paparan mengenai industri kecil di kota Mojokerto seperti diatas,

bisa kita berikan kesimpulan sedikit bahwa prospek untuk industri di Kota Mojokerto

memiliki prospek yang besar dan kalau investasi masuk kedalam sektor ini maka tidak

bisa diragukan akan mendapatkan keuntungan yang besar disamping dapat

mengembangkan perekonomian masyarakat juga penyerapan tenaga kerja yang besar

akan pasti terjadi, dan apabila kita berbicara untuk industri besar/sedang di kota

Mojokerto secara umum juga memiliki prospek yang besar disamping bisa memberikan

PAD bagi kota Mojokerto, juga dapat mensejahterakan masyarakat serta memberikan

lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian kota.

2.2 Sektor Perdagangan

Sektor perdagangan menjadi salah satu sektor terpenting di dalam roda

perekonomian di Kota Mojokerto. Karena kota Mojokerto adalah kota yang miskin akan

sumber daya alam, maka sektor perdagangan menguasai perekonomian dan karakteristik

kota. Perkembangan sektor perdagangan ini disebabkan karena berbagai faktor yang

menentukan seperti tersedianya sumber daya manusia yang cukup banyak dan dukungan

pemerintah daerah terhadap kondisi perdagangan. Kondisi sektor perdagangan di kota

Mojokerto selama kurun waktu tiga tahun (2004 s.d. 2006) mengalami fluktuasi. Hal ini

terlihat dari berbagai indikator yang berhubungan dengan sektor perdagangan tersebut.

Indikator-indikator tersebut antara lain menurunnya jumlah SIUP yang diterbitkan dan

jumlah usaha perdagangan sebanyak 2.271 untuk tahun 2004 menurun menjadi 901 untuk

tahun 2006. Sedangkan jumlah pendaftaran perusahaan meningkat dari 2.395 buah untuk

tahun 2004 menjadi 2.813 buah untuk tahun 2006. Secara lebih terinci kondisi

perdagangan di Kota Mojokerto selama tahun 2004 sampai dengan 2006 terlihat pada

tabel di bawah ini.

Page 34: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 26

Tabel 6

Perkembangan Kondisi Perdagangan Kota Mojokerto

Satuan Tahun No. Uraian

2004 2005 2006

1. Penerbitan SIUP Buah 2.271 2.402 901

2. Jumlah Perdagangan

a. Besar Buah 58 64 51

b. Sedang Buah 532 569 220

c. Kecil Buah 1.681 1.769 639

3. Jumlah Usaha Perdagangan Orang 2.271 2.402 901

4. Jumlah Pedagang Golongan Ekonomi Lemah

Orang - - -

5. Perkembangan Pendaftaran Perusahaan

Buah 2.395 2.543 2.813

Di kota Mojokerto pada tahun 2006 ternyata tidak ada satupun perusahaan yang

mampu mengeksport hasil produksinya ke luar negeri. Dua perusahaan yang sebelumnya

merupakan asset kota untuk mendongkrak devisa dari eksport, ternyata tidak mampu

meningkatkan kinerja untuk melakukan eksport, yaitu industri sepatu dan industri

furniture. Bahkan pabrik spiritus/ alcohol yang dulu merupakan penghasil devisa utama

Kota Mojokerto pada akhir tahun 2004 sudah tidak mampu berproduksi lagi dan terpaksa

menutup usahanya karena dinyatakan pailit.

Kemudian sektor perdagangan tidak terlepas dari pasar, dimana pasar sebagai

sentra perdagangan terpenting di Kota Mojokerto dan merupakan sarana perputaran uang

yang cukup signifikan, dari ketujuh pasar di kota Mojokerto, pasar Tanjung Anyar

merupakan pasar terbesar dengan jumlah total ruko, kios, los dan non kios sebanyak

1.731 buah, kemudian diikuti oleh pasar prapanca dengan total los dan kios sebanyak 195

buah merupakan faktor penggerak perekonomian kota secara besar. Karena dari pasar

inilah maka sektor lain bisa mendukungnya dimana masyarakat tetap menjadikan tujuan

utama belanjanya adalah di pasar daripada tempat perbelanjaan modern lainnya. Maka

antisipasi dari pemerintah kota adalah tetap mendorong dan mengembangkan pasar

tradisional sebagai sarana perekonomian yang lebih baik, dan tetap memberikan ruang

Page 35: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 27

gerak kepada tempat perbelanjaan modern yang semakin menjamur, tetapi sesuai dengan

keputusan pemerintah mengenai peraturan investasi bahwa untuk pedagang sektor ritel

kecil tidak mengizinkan kepada perbelanjaan modern terutama franchise dari negara lain,

pemerintah hanya memberikan izin kepada pusat perbelanjaan besar atau hipermart saja.

Maka dari itu diharapkan investor bisa merambah ke pengembangan pasar tradisional

yang ada di Kota Mojokerto untuk dapat lebih mensejahterakan rakyat dan memberikan

pendapatan asli daerah.

2.3 Sektor Jasa

Sektor Jasa juga memegang peranan penting dalam mendukung pembangunan

bidang perekonomian, kita mengetahui bahwa sektor jasa di Kota Mojokerto yang ada

saat ini berkisar mengenai jasa perusahaan dan jasa keuangan baik perbankan dan non

perbankan. Untuk jasa perusahaan sampai saat ini Kota Mojokerto memiliki banyak

fasilitas dan sarana yang mendukung seperti persewaan properti dan perkembangan

lainya di sektor jasa. Sedangkan perkembangan sektor jasa keuangan melalui lembaga

non keuangan yang dikelola oleh koperasi non KUD. Dimana pada saat ini

perkembangan koperasi sebagai salah satu pilar ekonomi di Kota Mojokerto

menunjukkan peningkatan jumlah unit usaha dan volume usahanya. Jumlah unit koperasi

di Kota Mojokerto meningkat yang pada tahun 2005 sebanyak 162 unit kemudian pada

tahun 2006 meningkat menjadi 178 unit. Kemudian volume usahanya juga mengalami

peningkatan dimana pada tahun 2005 sebesar Rp. 13.087.268.000 meningkat menjadi Rp.

52.739.787.000 pada tahun 2006. Sedangkan sisa hasil usaha meningkat dari Rp.

2.306.173.000,- pada tahun 2005 menjadi Rp. 3.428.631.000 pada tahun 2006.

Tidak luput juga sektor jasa keuangan perbankan yang memiliki peran penting di

dalam roda perekonomian, jasa keuangan perbankan di Kota Mojokerto umumnya

didominasi oleh bank-bank BUMN dan swasta perkreditan, dimana bank BUMN terbesar

yang saat ini merambah di seluruh kota Mojokerto adalah BRI dengan memiliki 3

cab/unit, 2 BPD dan BPR serta 1 Bank swasta. Dari data BPS Kota Mojokerto

menyimpulkan bahwa pada tahun 2006 posisi dana simpanan pada bank mencapai

109.677,979 milyar rupiah yang meliputi bank pemerintah sebesar 50.645,61 milyar

rupiah, bank swasta 56.966,161 milyar rupiah dan BPR sebesar 2.066,208 milyar rupiah.

Page 36: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 28

Sedangkan posisi pinjaman perbankan menunjukkan bahwa bank pemerintah yang paling

banyak nilai pinjamannya yaitu sebesar 38.206,933 milyar rupiah, diikuti oleh bank

swasta sebesar Rp.37.908,92 milyar dan BPR sebesar Rp. 2.256,634 milyar.

Cukup besarnya tingkat perputaran keuangan di Kota Mojokerto yang

ditunjukkan dalam sektor jasa ini membuat kondisi masyarakat kota Mojokerto secara

prospek memiliki kemampuan peningkatan PDB yang akan terus meningkat setiap

tahunnya. Dan juga ditunjang dengan peningkatan pendapatan per kapita penduduk yang

dapat berada diatas kota/kabupaten di wilayah provinsi Jawa Timur. Untuk sektor jasa ini

investor dapat menanamkan modalnya di sektor persewaan properti yang semakin

menguntungkan juga sektor lembaga keuangan yang semakin menunjukkan peningkatan.

2.4. Sektor Pariwisata

Sektor pariwisata merupakan sektor yang juga berpotensi menghasilkan PAD bagi

Kota Mojokerto. Prospek pengembangan pariwisata di Kota Mojokerto sebenarnya bisa

diarahkan kepada wisata belanja, santai dan sejarah. Banyak obyek wisata yang bisa

menjadi tujuan unggulan bagi wisatawan, seperti pemandian atau joging track dan obyek

wisata lainnya. Dengan ditunjang banyaknya sentra industri kecil dan kerajinan, kota

Mojokerto dapat menarik pendatang atau wisatawan untuk menikmati suasana kota yang

aman, tertib dan nyaman. Dilihat dari kuantitas sarana dan prasarana wisata di kota

Mojokerto yang ditunjang dengan jumlah hotel kelas melati sebanyak 7 buah dan rumah

makan yang berjumlah sampai saat ini 12 buah dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak

80 orang.

Dari masih minimnya sarana wisata di kota Mojokerto ini, dapat diprediksikan

bahwa kota Mojokerto sebagai kota penyangga ibukota provinsi Jawa Timur, akan

berkembang dan tentunya mengundang investor untuk mengembangkan sentra-sentra

pariwisata dan pengadaan sarana wisata yang lebih lengkap. Hal ini dikarenakan faktor

keamanan di kota Mojokerto sangatlah kondusif sampai saat ini. Berikut ini profil

kawasan wisata di kota Mojokerto yang dapat menjadi peluang investasi yang memadai.

Page 37: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 29

2.4.1 Pemandian Sekar Sari

Pemandian Sekar Sari terletak di tengah kota, tepatnya di Jl. Empunala no.2.

Kolam renangnya cukup representatif dilengkapi dengan fasilitas bermain anak-anak,

wartel, toko alat-alat olah raga dan rumah makan yang menjual beraneka ragam makanan

(bakso, kikil, soto ayam, dan lain-lain) dan kafe nuansa kolam renang. Dengan Tiket

Masuk yang relatife amat murah yaitu sebesar Rp 5.000,- per orang anda akan dapat

menikmati liburan di tengah Kota bersama keluarga dan sekaligus berolah raga renang.

Buka setiap hari dari hari Senin sampai dengan Minggu pukul 07.30 sampai dengan

pukul 17.00 WIB.

Pemandian Sekar Sari juga merupakan salah satu pemandian yang terbesar di

Kota Mojokerto, kawasan wisata ini dikembangkan sebagai tempat bersantai sambil

berenang dan penataan di area kawasan pemandian ini cukup baik, dan apabila

dilaksanakan pengembangan kawasan ini agar menjadi lebih lengkap menurut analisa

dapat mencapai Rp. 1.000.000.000,-, dengan pengembangan sentra wisata modern seperti

penyediaan gym untuk olah raga, kemudian fasilitas toko yang diperuntukkan untuk

menjual barang-barang khas kota Mojokerto dan fasilitas perbelanjaan semi modern.

Bagi para investor kawasan ini adalah kawasan berpotensi untuk dikembangkan jika

bekerjasama dengan pihak pemerintah Kota Mojokerto.

2.4.2 Kawasan Sungai Brantas Indah Dan Jogging Track

Dermaga Sungai Brantas merupakan salah satu objek wisata air di Kota

Mojokerto. Di sana kita dapat berjalan-jalan di area Jocking Track sambil menikmati

indahnya Sungai Brantas dan sejuknya terpaan angin sungai tanpa dipungut biaya. Di

Area ini juga terdapat caffe lesehan menyediakan beberapa macam makanan. Area ini

sangat cocok untuk berolah raga pada pagi hari dan jalan-jalan sore sambil menikmati

hembusan angin sungai yang sepoi-sepoi. Kawasan ini terletak di sekitar Jl. Hayam

Wuruk sampai di jembatan gajah Mada. Panjang Area ini kurang lebih sepanjang 1 Km.

Bagi anda yang ingin menikmati sarana wisata yang murah tanpa dipungut biaya silakan

berkunjung dan nikmati pesona Kawasan Sungai Brantas Indah dan Jogging Track Kota

Mojokerto.

Page 38: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 30

Area ini kalau dikembangkan lebih lanjut dapat menyerap banyak wisatawan yang

berkunjung, dengan sedikit renovasi yang diperlukan maka kawasan ini akan semakin

menunjukkan kawasan yang nyaman dan enak untuk dinikmati baik pada pagi hari

maupun malam hari. Investasi untuk pengembangan kawasan ini diperlukankan untuk

renovasi terutama area joging track dan kebersihan area serta penataan dan penertiban

area. Pada area jogging track ini akan mengundang banyak pengunjung bagi warga

sekitar kota maupun luar kota untuk menikmati keindahan sungai brantas dan kawasan

disekitarnya. Berikut ini illustrasi area jogging track :

Gambar 3

Kawasan Jogging Track Kota Mojokerto

Page 39: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 31

2.4.3. Aloon-aloon

Aloon-aloon Kota Mojokerto yang terletak di pusat kota, bagi warga Kota

Mojokerto dan sekitamya merupakan tempat rekreasi sekaligus sebagai sarana bersantai

bagi keluarga di akhir pekan. Mulai pagi hari hingga malam hari, Aloon-aloon tidak

pemah sepi dari berbagai kegiatan. Pada pagi hari, banyak siswa-siswi memanfaatkan

tempat ini untuk melakukan kegiatan olahraga ataupun sebagai tempat sarana bermain.

Kala sore menjelang, warga sekitar, terutama para remaja, memanfaatkan lapangan

Aloon-aloon untuk kegiatan sepakbola, ini yang amat meriah. Dan ketika senja tiba,

puluhan PKL mengais rejeki dengan menjajakan aneka dagangannya hingga tengah

malam.

Itulah potret Aloon-aloon Kota, yang tak pemah sepi oleh berbagai kegiatan dari

pagi hingga malam hari. Anda dapat menikmati suasana santai lesehan di rumput

lapangan aloon-aloon dengan menggelar alas tikar yang disewakan serta aneka jajanan

yang terjangkau harganya dan enak rasanya.

Di area luar aloon-aloon akan kita dapati kendaraan khas kota Mojokerto yang

disewakan yaitu Dokar dan Sepur Kelinci dengan rute mengelilingi sekitar aloon-aloon

dan kota mojokerto.

Aloon-aloon yang merupakan pusat kegiatan bagi masyarakat memang cukup

menarik untuk dijadikan obyek wisata keluarga, khususnya bagi masyarakat sekitar.

Hanya saja perlu penataan yang lebih baik terutam terhadap pada pedagang kaki lima

disekitar aloon-aloon dengan mendirikan sarana berdagang atau semacam los kecil, yang

khusus diperuntukkan bagi pedagang yang bisa dibangun di pinggir aloon-aloon dalam,

jadi tidak mengganggu pedestrian, serta penataan pada kawasan supaya tidak terjadi

kemacetan dan peningkatan keamanan. Dan pihak pemerintah kota bisa bekerjasama

dengan pihak swasta atau pihak lain dengan kompensasi bagi hasil dari kegiatan wisata di

kawasan ini.

2.4.4 Masjid Agung Al-Fattah

Yang menarik di Kota Mojokerto bukan hanya sarana wisata hiburan, tetapi

juga wisata rohahi atau ziarah. Obyek wisata tersebut adalah Masjid Agung Al-Fattah

Page 40: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 32

yang didirikan pada jaman pemerintahan Hindia Belanda tepatnya pada tanggal 7 Mei

1878.

Lokasi masjid ini berada di pusat kota sebelah Barat Alun-alun Kota Mojokerto

yang digunakan untuk syiar Agama Islam. Masjid Al-Fattah saat ini telah dipugar dan

diperluas untuk menampung jamaah serta dilengkapi dengan fasilitas di antaranya :

- perpustakaan

- taman pendidikan Al-Quran

- poliklinik

- koperasi.

Obyek wisata ini selain menjadi obyek wisata ziarah juga menjadi salah satu

obyek wisata sejarah karena usianya yang sangat tua dan memiliki kekhasan sendiri.

Maka pihak pemerintah Kota telah melakukan pemeliharaan serta menjaga ketertiban di

lingkungan sekitarnya sehingga bisa menarik wisatawan yang melancong ke Kota

Mojokerto.

Bagi Anda yang singgah di Kota Mojokerto belum lengkap rasanya jika tidak

mampir dan sholat serta berdo'a di Masjid Agung Al-Fattah agar perjalanan wisata anda

bisa membawa barokah.

2.4.5 Klenteng Hok Siang Kiong

Satu lagi peninggalan sejarah di Kota Mojokerto yaitu tempat ibadah bagi

umat Budha yaitu Klenteng Hok Siang Kiong didirikan pada jaman pemerintahan Hindia

Belanda sekitar tahun 1823. Sedangkan Vihara Metta Sraddha didirikan pada tahun 1955.

Lokasi Klenteng dan Vihara ini berada di Jl. Residen Pamudji. Ciri khas yang menonjol

pada bangunan Klenteng dan Vihara ini adalah arsitekturnya khas Cina.

Peninggalan sejarah ini merupakan potensi wisata ziarah dan budaya, karena ke-

khasan bangunan klenteng dan vihara ini yang menjadi bukti bahwa Kota Mojokerto

sudah dihuni oleh berbagai suku bangsa dan agama sejak ratusan tahun lalu. Dilihat dari

sisi lingkungan sekitar, klenteng dan vihara ini menjadi salah satu daya tarik kota

Mojokerto dan menjadi ikon tersendiri. Inilah yang kemudian menandai bahwa kota

Mojokerto dengan keragaman budaya dan bangsa telah dipersatukan visi dalam rangka

membangun kota Mojokerto yang lebih baik di masa akan datang.

Page 41: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 33

BAB V

STRATEGI BIDANG INVESTASI Strategi bidang investasi merupakan sebuah kebutuhan yang paling penting dalam

rangka mencapai dan meraih visi dan misi Kota Mojokerto sendiri. Selain itu strategi ini

merupakan pola tujuan, kebijakan dan program maupun pengalokasian sumber daya yang

dapat menentukan apa yang akan dicapai.

Untuk menentukan strategi apa yang akan dicapai perlu adanya analisa terhadap

kondisi lingkungan baik secara internal maupun eksternal yang mendukung dalam bidang

investasi, maka untuk memperkuat strategi ini dipergunakanlah analisa SWOT yang

berisi kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan

hambatan (threaths). Perumusan strategi dengan penjabaran analisa ini akan

mengidentifikasi berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan di dalam arah

strategi bidang investasi di Kota Mojokerto.

A. Faktor Kekuatan

Kekuatan yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Mojokerto dalam rangka menunjang

bidang investasi daerah adalah:

1. Kondisi geografis dan kependudukan yang meliputi kondisi sebagai berikut:

a. Posisi letak cukup strategis karena Kota Mojokerto berfungsi sebagai wilayah

penyangga kota Surabaya.

b. Kota Mojokerto menjadi salah satu pengembangan wilayah pembangunan

Jawa Timur dalam konsep Gerbangkertasusila.

c. Secara geografis kota Mojokerto mudah diakses dari segala arah dan cukup

dekat dengan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi seperti kota Surabaya

sebagai pusat pertumbuhan jasa dan perdagangan dan Kabupaten Sidoarjo

sebagai pusat pertumbuhan industri dan perdagangan.

d. Tingkat pertumbuhan penduduk terkendali dan cukup rendah.

e. Berdasarkan model struktur penduduk, penduduk Kota Mojokerto sebagian

besar adalah penduduk produktif.

f. Lebih dari 85% (5.870) sudah bekerja, hal ini menunjukkan tingkat

pengangguran terbuka relatif kecil.

Page 42: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 34

2. Kondisi sosial dan budaya dengan kondisi sebagai berikut:

a. Rata-rata tingkat pendidikan masyarakat pada struktur pendidikan menengah.

b. Angka partisipasi sekolah cukup tinggi mencapai diatas 90%

c. Ketersediaan sarana pendidikan yang cukup memadai

d. Budaya masyarakat yang terbuka dan memiliki etos kerja yang cukup tinggi.

e. Terjalinnya kerukunan antar umat beragama.

3. Kondisi ekonomi yang tercermin dari kondisi makro dan mikro ekonomi yaitu:

a. Perkembangan pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan tren yang positif

yatu pada kisaran angka pertumbuhan 5%.

b. Pendapatan per kapita mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

c. Kontribusi kegiatans sektor perdagangan dan industri pengolahan mencapai

lebih dari 50% terhadap PDRB.

d. Kegiatan investasi kondusif.

e. Kemampuan untuk bertahan pada bidang usaha kecil dan menengah masih

relatif kuat ditengah-tengah krisis ekonomi.

f. Prasarana penunjang kegiatan ekonomi seperti lembaga-lembaga keuangan

(perbankan, koperasi dan BPR) dan sarana penunjang kegiatan ekonomi

lainnya cukup tersedia dan memadai.

4. Keadaan infrastruktur sarana dan prasana kota, seperti infrastruktur jalan,

transportasi, penerangan, komunikasi dan lainnya, yaitu:

a. Kondisi jalan di dalam kota yang cukup baik.

b. Akses jalan dengan wilayah Kabupaten dan Kota di sekitar Kota Mojokerto

cukup baik dan memadai.

c. Ketersediaan alat transportasi dalam kota dan antarkota sangat baik dan

memadai.

d. Ketersediaan jaringan komunikasi sangat baik dan memadai.

e. Ketersediaan energi listrik untuk masyarakat dan fasilitas umum cukup

tersedia.

5. Kondisi pemerintah sendiri dan pelayanannya, yaitu:

a. Sistem pelayanan dari instansi pelayanan sudah menerapkan manajemen

pelayanan prima.

Page 43: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 35

b. Arah kebijakan Pemerintah Kota Mojokerto sangat kondusif untuk

mengembangkan sektor industri kecil dan rumah tangga, peningkatan

kesehatan masyakat, peningkatan kualitas pendidikan masyarakat dan

penanganan masyarakat miskin.

6. Kondisi politik, hukum dan keamanan yang memiliki kekuatan sebagai berikut:

a. Kesadaran politik masyarakat cukup tinggi.

b. Partisipasi masyarakat yang semakin terbuka dalam perencanaan

pembangunan yang responsible.

c. Kesadaran hukum masyarakat yang tinggi dalam mematuhi peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

d. Stabilitas keamanan yang cukup baik dengan rendahnya tingkat kriminalitas

di dalam masyarakat.

B. Faktor Kelemahan

Selain faktor kekuatan yang diidentifikasi di Kota Mojokerto, ada beberapa kondisi

yang dianggap sebagai kelemahan di dalam strategi investasi di Kota Mojokerto, yaitu:

1. Kondisi geografis dan kependudukan meliputi:

a. Luas wilayah yang tidak terlalu luas, sehingga ruang kosong sangat terbatas

sekali dan sulit mencari ruang-ruang pengembangannya.

b. Kota Mojokerto menjadi jalur DAS Brantas terdapat 4 sungai besar yang

melalui kota Mojokerto (sungai brantas, brangkal, ngotok, ngrayung) sehingga

kalau musim hujan pada beberapa kawasan rawan terjadi bencana banjir.

2. Kondisi pembangunan sosial budaya, yang mempunyai kelemahan sebagai

berikut:

a. Kurang berkembangnya lembaga pendidikan (khususnya sekolah kejuruan)

yang diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan unsur pasar kerja, baik lokal,

regional dan nasional.

b. Terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan

sesuai dengan perkembangan iptek.

c. Biaya pendidikan yang semakin tinggi, sehingga mempengaruhi derajat

pendidikan.

3. Kondisi ekonomi masyarakat yang mengalami kelemahan sebagai berikut:

Page 44: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 36

a. Kegiatan usaha masyarakat untuk usaha kecil dan rumah tangga yang masih

menemui kesulitan dalam pengembangan kegiatan usahanya karena tekanan

globalisasi ekonomi.

b. Jaringan kemitraan dan pasar hasil produksi industri kecil menengah yang

masih sangat terbatas baik di tingkat regional maupun nasional dan

internasional.

c. Terbatasnya lapangan kerja baru yang tersedia

d. Kualitas hasil produksi industri kecil menengah kurang bersaing secara

kompetitif.

e. Keterbatasan keahilan teknis dari tenaga kerja industri kecil dan menengah

f. Semakin terbatasnya ketersediaan modal usaha yang dapat terjangkau oleh

pelaku usaha.

4. Kondisi infrastruktur sarana dan prasarana kota memiliki beberapa kelemahan,

yaitu:

a. Terbatasnya pengembangan infrastruktur sarana dan prasarana utilitas kota

b. Kurang tersedianya taman-taman kota yang dapat berfungsi sebagai taman

rekreasi publik.

5. Kondisi pemerintahan dan kebijakannya memiliki beberapa kelemahannya:

a. Terbatasnya sumber penerimaan daerah dari obyek-obyek pajak dan retribusi

daerah yang ada saat ini.

b. Pelayanan publik yang belum bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat

serta belum ditetapkannya peraturan daerah mengenai pelayanan kepada

masyarakat.

c. Terbatasnya pengembangan kerjasama antar daerah dalam pelaksanaan

pembangunan.

d. Proses perizinan di bidang investasi yang belum menyentuh adanya pelayanan

prima perlu dibuat pertunjuk teknis dan peraturan daerah mengenai investasi.

e. Kendala dari Undang-Undang investasi serta Peraturan Presiden mengenai

investasi terutama pada pembatasan investasi di daerah dan peraturan

perizinan yang masih dari pusat.

Page 45: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 37

f. Belum ada koordinasi dengan pihak pemerintah provinsi dan pusat terhadap

penerimaan investasi di daerah.

6. Kondisi politik, hukum dan keamanan memiliki kelemahan sebagai berikut:

a. Rawan terjadinya konflik horisontal dalam masyarakat apabila terdapat

hajatan politik baik pemilu, pilkada Provinsi dan pilkada Kota.

b. Kemandirian politik masyarakat masih kurang.

C. Faktor Peluang

Kondisi peluang merupakan cerminan dari faktor luar dan dalam yang diidentitikasi

untuk mengetahui bagaimana bisa mendukung strategi investasi di Kota Mojokerto.

Berikut peluang yang ada di kota Mojokerto:

1. Kebijakan dan kewenangan dari otonomi daerah sebagaimana diatur di dalam UU

No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 tahun 2004

tentang perimbangan keungan antara Pemerintah pusat dan daerah.

2. Ditetapkannya peraturan yang mengatur mengenai investasi di daerah yang

diterbitkan melalui Peraturan Presiden maupun Keputusan Kepala BKPM.

3. Kebijakan ekonomi yang cenderung berpihak kepada pengembangan usaha kecil

dan menengah.

4. Terbukanya kerjasama dengan pemerintah daerah lain seperti pemerintah Kota

Surabaya dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

5. Terbukanya perizinan di Kota Mojokerto dalam hal pengembangan investasi.

6. Perkembangan ekonomi makro nasional semakin baik.

7. Pasar semakin terbuka.

8. Country Risk investasi mengalami penurunan.

9. Kondisi keamanan yang semakin kondusif.

D. Faktor Tantangan

Kondisi yang berpotensi menjadi tantangan dimasa akan datang adalah:

1. Tingkat persaingan usaha semakin kompetitif.

2. Daya beli masyarakat semakin menurun.

3. Kebijakan moneter terutama suku bunga yang masih relatif tinggi dan kebijakan

fiskal kurang kondusif untuk kegiatan usaha.

4. Kegiatan sektor riil yang masih stagnan.

Page 46: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 38

5. Arus keterbukaan terjadi pada semua aspek kehidupan.

6. Pengawasan dari masyarakat akan pemerintahan semakin luas.

Strategi Bidang Investasi

Kalau dilihat dari berbagai kondisi yang ada di bidang pembangunan Kota Mojokerto,

maka arah yang akan ditentukan untuk menetapkan strategi bidang investasi adalah:

1. Memantapkan arah kedepan terutama tujuan pembangunan untuk mendukung

investasi daerah.

2. Mengedepankan stabilitas keamanan dan politik di Kota Mojokerto agar tetap

kondusif.

3. Menetapkan Peraturan Daerah dan peraturan lainnya mengenai investasi di Kota

Mojokerto.

4. Mempromosikan berbagai potensi daerah baik di tingkat regional, nasional

maupun internasional.

5. Memperkuat basis pelayanan investasi khususnya penerapan pelayanan “one stop

service” untuk mempermudah pelayanan perizinan bidang investasi daerah jadi

pelayanan yang didasarkan kepada satu atap (one roof).

6. Koordinasi dan kerjasama dengan pihak pemerintah pusat dan provinsi dalam

rangka mendatangkan investasi di Kota Mojokerto.

7. Perluasan dan pengembangan sarana prasarana serta utilitas kota sebagai

prasyarat bagi investasi serta memperkuat basis perekonomian rakyat.

Dari ketujuh strategi dan arah di dalam pengembangan bidang investasi nantinya

diharapkan akan dapat menarik investor sebanyak mungkin serta akan memperkuat dasar

pengembangan bidang investasi di Kota Mojokerto. Strategi diatas merupakan strategi

jangka pendek sekaligus jangka panjang untuk dijadikan dasar bagi pengembangan

investasi daerah.

Page 47: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 39

BAB VI

PENUTUP

KESIMPULAN

Kota Mojokerto sebagai kota ‘hinterland’ atau penyangga ibukota Provinsi Jawa

Timur, Kota Surabaya memiliki peran yang sangat dominan terutama terhadap kondisi

sosial, ekonomi dan budaya di kota Surabaya. Karena posisinya yang sebagai kota kecil

dengan letak geografis yang sangat menguntungkan karena bisa ditembus dengan akses

yang mudah, sehingga memudahkan bagi warga masyarakat untuk bisa keluar masuk

kota tanpa menemui kesulitan. Bahkan kalau kita lihat ada beberapa warga yang tinggal

di Kota Mojokerto karena suasananya yang tertib dan aman serta kondusif yang

memungkinkan mereka dapat bekerja dengan baik, walaupun kerja mereka berada di luar

kota Mojokerto seperti misalnya di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.

Dari hal inilah yang kemudian membuat situasi dan kondisi Kota Mojokerto

sebagai kota pinggiran yang memiliki karakteristik kota tertib. Walaupun luas

wilayahnya tidak begitu besar dengan hanya memiliki dua kecamatan, tetapi tetap saja

menarik bagi pendatang yang ingin tinggal di Kota Mojokerto.

Kondisi perekonomian yang cukup baik di Kota Mojokerto sehingga kota ini bisa

berkembang dengan pesat, karena pembinaan sentra-sentra ekonomi oleh pemerintah

Kota yang sudah terprogram dan terencana sehingga kota Mojokerto menjadi primadona

baik untuk berinvestasi maupun hanya untuk dikunjungi. Dengan tingkat pertumbuhan

ekonomi yang mengesankan membuat Kota Mojokerto sangat berperan aktif dalam

konstelasi pembangunan Gerbangkertasusila.

Akses yang mudah dan kondisi infrastruktur yang baik sehingga mempermudah

pengunjung ataupun investor dapat melaksanakan kegiatannya di kota ini. Harapan kita

adalah semoga kota Mojokerto menjadi kota yang aman, tertib dan nyaman serta dapat

mengundang investor sebanyak-banyaknya.

Page 48: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Profile Kota Mojokerto 2007 40

DAFTAR PUSTAKA

1. Bappeko Kota Mojokerto, Profil 85 tahun Kota Mojokerto.

2. Pemerintah Kota Mojokerto, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Transisi Kota Mojokerto tahun 2007-2010.

3. BPS Kota Mojokerto, Kota Mojokerto dalam Angka 2005

4. www.mojokerto.go.id

Page 49: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

THE MOJOKERTO OF PROFILE

BOARD OF PLANNING AND DEVELOPMENTMOJOKERTO CITY

GOVERNMENT OF MOJOKERTO CITY

2007

Page 50: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto of Profile 2007 i

LOGO AND THE MEANING OF THE MUNICIPALITY OF MOJOKERTO

Logo of the Municipality of Mojokerto

Logo of the Municipality of Mojokerto approved based on the Regency Regulation of the Mojokerto Municipality Number 3 of 1971 dated April 26, 1971 by the Regional House of Representatives of Mojokerto Municipality.

Form of Logo 1. Leaf formed of shield by five angles. 2. The green colour with golden sides and view of rice and cotton. 3. In the middle of logo leaf is painted:

•The MAJA tree, which has 12 roots, 9 fruits and 3 branches. •The wave blue line

4. Under the logo leaf is ribbon that written “Kota Mojokerto” Meaning and Colour of Logo

1. Shield is defence 2. Five angles view of the Principles of The Unitary Nation of the Republic of Indonesia

PANCASILA 3. Side of logo is yellow inserted the rice and cotton that symbolized the welfare. 4. Blue line symbolzed of Brantas river that watering at the city border and one of the welfare

facilities. 5. Green symbolized of welfare 6. MAJA tree has 12 roots, 9 fruits and 3 branches that has meaning of year off 1293, which

remains the establishing of Majapahit Kingdom.

Page 51: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto of Profile 2007 ii

THE MOJOKERTO MAYOR’S MESSAGE

Assalamualaikum Wr Wb Godbless for all I am really grateful to God who has given me the

grace and mercy by strengthening me spiritually and

physically to lead this town.

The town has such a long story due to the fact

Mojokerto is located in between the capital of

Mojopahit Kingdom, they are Trowulan and Canggu the port where the trading

ships used to sail on. In other words, this town the trading ships used to sail on.

In other words, this town used to have a very important role for overseas trading

way. Nowdays, Mojokerto is a quite convenient town as a part

GERBANGKERTASUSILA and hinterland of Surabaya city.

Such conditions have affected the culture and activities of the community

wich become more dynamic and heterogeneous. The urbanization is

unavoidable wich causes some complicated problems in town planning.

As a potencial town, in terms of culture, education, tourism, industry and

trading, hopefully tehe Government and the community manage to work hand in

hand to had into BUDIPARINDA BERSERI inspite of the challenges being

encountered wich are getting harder and more complicated.

I believe God is always strengthening us. Amien.

Wassalamualaikum Wr. Wb. WALIKOTA MOJOKERTO

Ir. ABDULGANI SUHARTONO, MM

Page 52: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto of Profile 2007 iii

GOVERNMENT OF MOJOKERTO CITY

PREFACE

Mojokerto of Profile 2007 represents the city Government with its

development and at the same time the evaluation on the development. The

development conducted by the community together with the local Government,

hopefully become successful indicator to achieve the social welfare.

On this anniversary 89 we really hope to pick up the threats again to

motivate the community and the legislative or executive together to develope the city

to get better and better than the previous years.

The better proper city plan is supposed to get supporting condition for all

interest of politics, economy, social, culture, security and public order. Despite of the

cross during the reformation era, we need to get a lot of patience and endurance to

overcome the complicated national problems.

Last but not least I would like to appreciate to those who have assisted to

complete the book on “The Mojokerto of Profile 2007”.

Mojokerto, October 2007

BOARD OF PLANNING AND DEVELOPMENT MOJOKERTO CITY

Chairman

Drs. IMAM SAMPURNO NIP 510 061 961

Page 53: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto of Profile 2007 iv

CONTENT

LOGO AND THE MEANING OF THE MUNICIPALITY OF MOJOKERTO i

THE MOJOKERTO MAYOR’S MESSAGE ii

PREFACE iii

CONTENT iv

CHAPTER I : INTRODUCTION 1

CHAPTER II : GENERAL DESCRIPTION OF MOJOKERTO MUNICIPALITY

II.1. History of Mojokerto Municipality 3

II.2. Administrative Development 3

II.3. City Development 5

II.3.1. Vision And Mission Mojokerto City 6

CHAPTER III : III.1. Population 8

III.2. Employment 10

III.3. Education 11

III.4. Transportation 12

III.5. Regional Income 14

CHAPTER IV : INVESTMENT OPPORTUNITIES

IV.1. Investment Policy And Finance Sources 16

IV.2. Investment Opportunities Policy

2.1. Industry Sector 16

2.1.1. Batik Industry 17

2.1.2. Traditional Ships Miniature Industry (PINISI) 17

2.1.3. Gips Handicraft Industry 18

2.1.4. Onde-onde And Keciput Booliem Industry 18

2.1.5. Shoes Industry 18

2.1.6. Cake Maker Industry 19

2.2. Trade Sector 20

2.3. Services Sector 21

2.4. Tourism Sector 22

2.4.1. Sekarsari Swimming Pool 23

Page 54: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto of Profile 2007 v

2.4.2. Brantas River Area and Jogging Track 23

2.4.3. City Natural Hall 24

2.4.4. Great Mosque of Al-Fattah 25

2.4.5. Hok Siang Kiong Temple 25

CAHPTER V : INVESTMENT SECTOR STRATEGY

A. Strenght Factor 27

B. Weakness Factor 29

C. Opportunity Factor 30

D. Treaths Factor 31

INVESTMENT SECTOR INDUSTRY 31

CHAPTER VI : CONCLUSIONS 33

REFERENCES

Page 55: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto of Profile 2007 vi

TABLE CONTAIN

TABLE 1 The total area for lands function Districts/Sub Districts 2006

TABLE 2 Density population at the end of year according to Districts/Sub

Districts

TABLE 3 Employment growing according to the sexs 2005 – 2006

TABLE 4 Population of 7-24 years of age attending school according to sex

And age group 2003-2005

TABLE 5 Length of road according to surface conditions, class and status

2005-2006

TABLE 6 Condition growing of commerce in Mojokerto Municipality

5

9

11

12

13

20

Page 56: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto of Profile 2007 vii

PICTURE CONTAIN

PICTURE 1 Structure age of people

PICTURE 2 PDRB

PICTURE 3 Jogging track area in Mojokerto Municipality

10

14

24

Page 57: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 1

CHAPTER I

INTRODUCTION

Mojokerto municipality as geographic has many potencies in the trade and service

sectors, due by less of the nature resources. And the regional autonomy role as listed at

the Law no. 32 of 2004 regarding Regional Government and Law no. 33 regarding

Equalization of Finance between Central and Regional Government, then it clearly the

role of Mojokerto municipality on the development moves.

On the framework of Gerbang Kertasusila development, role of Mojokerto

municipality is very strategic, due as the holder of the capital of the East Java. As seen

from Surabaya access, Mojokerto municipality has the proper facilities as we know the

inter city road, and due the population in Mojokerto municipality was work in Surabaya

municipality. This matters can be fasten the economic growing in Mojokerto

municipality, due the consumption community of Mojokerto was increase. Thus from

that factors, then the human resources potency become the priority for the economic

development.

The ability of Mojokerto municipality has a amazing side and has a great

potencies and great opportunities, while the development sectors as tourism, industry,

service and properties will be mapping of opportunity for development and city

development of Mojokerto municipality.

On the development city framework, investment profile and opportunity

publishing shall be guideline or supporting to other parties, including municipality

government and Mojokerto community and the development expert or investor and

investor candidates. As basically, if we seen from the economic that Mojokerto

municipality is the smallest region in the East Java province and even entire of Indonesia.

If we seen the economic growing at 2006 has reached 5.51% and it more increase at the

former year while at 2005 has reached 5.48%. The economic growing is high even the

former year Mojokerto has got the economic crisis impact.

On the municapality framework as analytical will be obtained new and old

potencies. While will be held the mapping as deeply, then the investment potencies and

Page 58: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 2

opportunities become the decision matters to fasten the development that based on the

justice and welfare.

Page 59: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 3

CHAPTER II

General Description of Mojokerto Municipality

II.1. History of Mojokerto Municipality

Mojokerto municipality was established at June 20 and the name of “Mojokerto”

come from word of “Japan”, and is changed as formally at 1838, as listed on the Decree

Letter of the Dutch Indies Governor General dated September 21, 1838 Number 4 (Stb.

HB of 1838 Number 40) regarding name changes of Japan Regency become Mojokerto

Regency. While, at the Governor General Raffles from England, as the successor of

Daendels from Dutch, at 1816 has released the land of Wirosobo (including Mojoagung

and Jombang) from Sunan Surakarta and united with Japan Regency. Then, at September

12, 1838 name of Japan Regency become Mojokerto Regency and Wirosobo region

become Jombang Regency.

Name of Mojokerto is the meaning of regional government of Mojokerto

Regency, and Mojokerto municipality lies on the region was named Kuto Bedah (border

area between Sooko Village and Miji) at west and distance of 1 kilometer from

Mojokerto Regency, while this existed on the research to reveal its truly.

II.2. Administrative Development

Administrative development of Municpality Mojokerto since Dutch Indies

administrative, while the centralization administrative is implemented until 20th century,

and has emerged reformation against the leadership, particularly reformation on the

political with movement of Etische political. At 1930 is estabalished the Decentralization

Law (STB. 1903 Number 329) from these law, then formed regional with autonomy on

financial and administrative apparatus (Stadgemente or Province or Regentschap or

Regency and Gementee), East Java Province is established at January 1, 1929, Central

Java is established at January 1, 1930 (not including Solo and Jogjakarta).

Based on the Decree of Governor General at June 20, 1918 (Stb. 1918 Number

24) Mojokerto is the Gementee, then by Ordonantie of Dutch Indies stb. 1828 Number

503 Gementee Mojokerto become Stadsgementee and Gementerad van Mojokerto and

Page 60: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 4

consists of 11 members, whom are 7 members from European, 3 members from

Indonesian and 1 member from foreign eastern.

At 1928 Mojokerto municipality as the capital of Mojokerto Regency and

Mojokerto municipality, also become the capital of Mojokerto residency that consists of

Mojokerto regency, Mojokerto municipality and Jombang regency. While, since

November 1, 1931 Mojokerto residency has been terminated and established Surabaya

residency by capital of Surabaya.

At the Japan imperialism, Mojokerto municipality status become Si (municipality)

and administered by Si Ku Cho (Mayor) and the first Si Ku Co is Ki Ro Da (May 8 1942

until August 15 1945). And in the revolution at 1945, based on the declaration o the Vice

President of the Republic of Indonesia dated october 16, 1945 and its establish of the Law

No. 1 of 1945 Mojokerto as the autonomy region and on the its administrative execution

on the Mojokerto Regency and appointed a Mayor and Region National Committee. At

August 14, 1950 approved as the small municipality autonomy regional and appointed as

the small city based on the Law no. 1 of 1957 and the mayor whom appointed is as

follows:

1. 1950 – 1954 : R. Soedarmo P

2. 10 June 1954 – 1 July 1954 : M. Soetimbul K

3. 1 July 1954 – 1 November 1961: M. Ng. Arsid K

4. 1 November 1961 – 30 July 1968 : R. Soedibjo

the administrative development is dveloped since approved the Law No. 18 of 1965

that changed become Mojokerto Municipality, but changed again become the second

level region municipality of Mojokerto based on the Law no. 5 of 1974 with the mayor is

as follows:

1. 1 October 1968 – 7 January 1974 : Chabib Syarbini, SH.

2. 15 January 1974 – 7 January 1979: R. Soehartono, BA.

3. 15 January 1979 – 15 January 1984: HR. Samioedin, BA

4. 16 January 1989 – 16 January 1994: Wadijono, SH.

5. 10 February 1994 – 10 February 1999: Tegoeh Soejono, SH.

6. 11 February 1999 – 11 February 2004: Tegoeh Soejono, SH.

7. 12 February 2004 until present : Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM.

Page 61: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 5

Thus, based on the law no. 22 of 1999 name of second level regional municipality of

Mojokerto is changed with the Muncipality Administrative of Mojokerto and become the

city autonomous, Mojokerto administrative consists of two districts, Prajurit kulon

district consists of 8 sub districts and Magersari districts consists of 10 sub districts. By

region vast is 16.48 Km2 and lies on the 7027’0,16’’ until 70 29’37,11’’ South latitude

and 112024’14,2’’ by 112027’24’’ East longitudinal by average height of 22 m on the sea

level.

Table 1 The total area for lands function by Districts/Sub Districts 2006

Districts/Sub Districts

Rice field

Dry Land

Building

Others

Amount

1. Prajurit Kulon 250.95 156.07 329.94 39.28 776.24 1. Surodinawan 45.25 58.89 37.02 4.69 145.85 2. Kranggan 23.00 - 81.33 8.98 113.31 3. Miji - - 35.83 3.77 39.60 4. Prajurit Kulon 57.55 12.65 46.06 3.27 119.53 5. Blooto 75.85 41.18 57.75 3.29 178.07 6. Mentikan - - 16.04 2.86 18.90 7. Kauman - - 16.42 2.21 18.63 8. Pulorejo 49.30 43.35 39.49 10.21 142.35 2. Magersari 421.06 0.20 414.92 34.09 870.27 1. Meri 110.50 - 53.40 0.94 164.84 2. Gunung Gedangan 106.93 - 59.54 3.98 170.45 3. Kedundung 137.85 0.20 74.93 15.60 228.58 4. Balongsari 56.58 - 25.59 0.69 82.86 5. Jagalan - - 14.97 1.58 16.55 6. Sentanan - - 13.65 0.20 13.85 7. Purwotengah - - 13.44 0.03 13.47 8. Gedongan - - 12.22 2.46 14.68 9. Magersari - - 30.28 2.61 32.89 10. Wates 9.20 - 116.90 6.00 132.10Amount 672.01 156.27 744.86 73.37 1,646.51

II.3. City Development

The development of Mojokerto municipality was growing since 1979 until present

showed the amazing growing, from 1983 since approved development planning concept

base by discourse of BUDIPARINDRA, at that time approved by Mayor of HR

Samioedin, BA, while such discourse can be developed become city land mark, this

Page 62: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 6

thinks based on the potency and position on the Mojokerto municipality as the hinterland

area and holder of the Surabaya city.

The city development was growing after reformation era, the regional

administrative has the authorization on the important sector in the region, Mojokerto

municipality have followed such trend, and since established the law no. 22 of 1999 and

amanded by law no. 32 of 2004 the Mojokerti municipality administrative approved the

Development Planning of Medium Period of the Mojokerto city trans regional of 2007-

2010 and become the Regional Regulation No. 3 of 2006 by focused on the development

to create the safely and peacefully also fairly and democratic until increasing the public

prosperity of Mojokerto municipality.

Such development concept, then Mojokerto municipality become the forward city

on the based of the democracy and center of modern city development by based on the

tolerance creating between public and economic center in the ‘hinterland’ region and

holder of the capitol of the East Java province.

II.3.1 Vision And Mission Mojokerto City

Generally vision is the general fomulation regarding wished condition, and

become a view that challenged in the future by Mojokerto municipality administrative.

Vision and mission of Mojokerto municipality is as follows:

Reaching of prosperity, peacefully and high competitive of the Mojokerto municipality

on the Unitary State of of the Republic of Indonesia.

Mission of Mojokerto municipality are:

1. Increasing fith quality on the community life.

2. Increasing community education quality.

3. Increasing community health.

4. Developing community economic activities that based on the small, medium and

household entepreneur.

5. Reaching of Mojokerto municipality become the holder of metro city of Surabaya,

particularly on the service and trade.

6. Reaching the Good Governance administrative.

7. Reaching the political life stability in the democratic values.

Page 63: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 7

Above vision and mission wished become beyond program to grow and develop

entire sectors in Mojokerto municipality, and supported by entire community and

stakeholder and become the better and glory city in the future.

Page 64: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 8

CHAPTER III

THE POTENCIES OF MOJOKERTO MUNICIPALITY

III.1. Population

Population is the important indicator on fulfilling and reaching the human

resources. Mojokerto municipality is less natural resources, then the human resources

become important sector on reached entire objectives and development expectations. For

last three years (2003 – 2005) population amount in Mojokerto has grew slowly. At 2003

population amount is 112.547 life by composition of 55.176 male and 57.371 female. At

2005 such amount is increased become 113.193 life by composition of 55.661 life male

and 57.532 life female. According to BPS data in Mojokerto municipality at 2006 as

amount of 114.088 by composition of 56.047 male and 58.041 female.

If we seen the amount of population in Mojokerto municipality has caused the

density which are 6.877 populations per kilometer square at 2005 and 6.931 populations

per Km2 at 2006 and the highest density population is Mentikan sub district, is 25.011

life per Km2 then Sentanan sub districts is 21.957 life per Km2, and Kauman sub district

as amount of 21.316 life per Km2. We can see the Table 2 below.

Page 65: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 9

Table2 Density population at the end of year according to District/Sub District

Districts/Sub Districts 2004 2005 2006 1. Prajurit Kulon 6.149 6.110 6.147 1. Surodinawan 2.628 2.735 2.938 2. Kranggan 9.920 9.825 9.874 3. Miji 21.730 21.148 20.823 4. Prajurit Kulon 4.244 4.313 4.357 5. Blooto 2.328 2.387 2.444 6. Mentikan 27.279 25.826 25.011 7. Kauman 21.863 21.242 21.316 8. Pulorejo 3.836 3.896 3.935 2. Magersari 7.535 7.561 7.631 1. Meri 3.584 3.827 4.012 2. Gunung Gedangan 2.924 2.911 2.975 3. Kedundung 5.121 5.174 5.249 4. Balongsari 10.175 10.157 10.247 5. Jagalan 19.563 19.069 18.575 6. Sentanan 21.929 21.914 21.957 7. Purwotengah 17.354 16.915 16.977 8. Gedongan 16.660 16.240 15.693 9. Magersari 19.858 19.567 19.736 10. Wates 12.875 12.901 12.928Amount 6.838 6.882 6.931

Population growing in Mojokerto municipality at 2005 has increased from

previous year, this is showed the increasing of population growing. At 0,65 percent at

2004, and at 2005 as amount of –0,07 percent and at 2006 has increased 0,79 percent.

This increasing caused by population migration and birth.

If we seen population structure of Mojokerto municipality showed as age group,

then general population structure is young people consists of teeangers and productive

age. The age group can be seen below.

Page 66: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 10

Picture 1

STRUCTURE AGE OF PEOPLE

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

0-4

'10-14

20-24

30-34

40-44

50-54

60-64

Womens

Mens

As demographic theory is not implemented in Mojokerto municipality, while

older people shall be less. On the above data showed that older people more less. 0-14

years old people more less than 14-29 years old people. 0-14 years old people as amount

of 28.665 lifes and 15-29 years old people as amount of 34.008 lifes. 30-64 years old

people is more less than 65 years old up people.

Above data and analyze can be summarized that productive age higher than non

productive age, and we can see that productive human resource in Mojokerto

municipality has huge potencies for development participation level.

III.2. Employment

Factor and main indicator to move the development is manpower, due related to

the human resources, as we know that Mojokerto municipality is the city of service and

focused to the human resources and not natural resources. At 2006 in Mojokerto

municipality has 11.111 manpower, that dominated by high school graduation as amount

of 11.111 people and fulfilling the manufacturing industry sector.

If we seen the employment growing from 2005 until 2006 showed decreasing of

productive human resources. For further clearly can be seen tabel below.

Page 67: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 11

Table 3 Employment growing according to the sexs 2005 - 2006

2005 2006 Description Male Female

Amount

ale Female

Amount

1. Job seekers 1.270 1.397 2.667 795 716 1.5112. Placement 66 54 120 273 142 4153. Job seekers cancellation - - - 755 848 1.6034. Unsetlled job seekers 1.204 1.343 2.547 552 574 1.1265. Request for vacancy 445 270 715 271 218 4896. Occupied 66 54 120 252 141 3937. Vacancy cancellation 30 30 50 14 22 368. Vacancy reminder 379 216 595 4 55 59

Descriptions above showed from year to year the productive human resources has

increased, this is supported by population composition that dominated by productive age

population. Then, Mojokerto has potency to fulfill the employee and supported the

enterpereneur, particularly investor, due has a high quality. At next sub chapter will be

discussed the community education as the supporting indicator on the growing of human

resources in Mojokerto municipality.

III.3. Education

Education is the important factor on resulted the high quality humanr esources. As

explained above concerning population data, the dominant job seeker is high school

graduation. This is showed that majority of the job seeker is the non-elementary

education graduation, that is caused by increasing the education participation.

Regarding the increasing of human resources, then presently focused to the vast

education, particularly 7-24 years old population or school ages. The description of

school age can be seen Table 4 below.

Page 68: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 12

Table 4 Population of 7-24 years of age attending school according to sex and age group

2003 - 2005 Sex and age group 2003 2004 2005

Male 11.614 11.515 10.951

7-12 6.090 5.217 5.478

13-15 2.142 2.632 2.186

16-18 2.317 2.397 2.135

19-24 1.065 1.269 1.152

Female 11.425 13.302 12.304

7-12 5.766 5.922 6.218

13-15 3.199 3.197 2.656

16-18 1.764 2.397 2.135

19-24 696 1.786 1.295

Male + Female 23.039 24.817 23.255

7-12 11.856 11.139 11.696

13-15 5.341 5.829 4.842

16-18 4.081 4.794 4.270

19-24 1.761 3.055 2.447

Above data seen that after years has been showing increasing, that is supported

entire facility and good will from regional government to support education sector due

resulted high excellent and high competitive human resources at present.

III.4. Transportation

Transportation sector is the important sector to support the economic sector. In

Mojokerto municipality, its transprotation system is proper for its city. Public vehicle and

inter-province bus gave services to the public, beside train. And, public was comfort

with city transportation, particularly supporting the economic activities. City

transportation as mikrolet and becak become main transportation for the public.

Thus, the road as one of the main transportation facilities to grow economic

activities. By increasing the development therefore the road installation will support the

population mobility and goods traffic from other regions will move. At tabel 5 we can see

the road length, road condition and class road. The length of road in Mojokerto at 2006 is

112,523 Km. It compared by previous year, road length in Mojokerto has increased of

1,86 percent with city road status. The state road only 4.9 Km in Mojokerto.

Page 69: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 13

Length of road is 90,43 km with road condition as good and 22,095 km on

medium condition, and none of damage road. It compared at previous year has increased

48,33 percent on good condition, and medium condition has decreased of 55,37 percent.

This was show that regional government has known and recognized the damage road in

the city.

Table 5 Length of road according to surface conditions, class and status

2005-2006 Descriptiom State Road Province Road City Road

2005 2006 2005 2006 2005 2006

1. Type of road 4.90 4.90 - - 110.473 112.523

01.Asphalt 4.90 4.90 - - 101.926 103.976

02. Graved - - - - - -

03. Soil - - - - 8.547 8.547

04. Not specify - - - - - 6.000

2. Road condition 4.90 4.90 - - 110.473 112.523

01. Good - - - - 60.963 90.428

02. Medium 4.90 4.90 - - 49.510 22.095

03. Light damaged - - - - - -

04. Seriouslydamage - - - - - -

3. Road class 4.90 4.90 - - 110.473 112.523

01. Artery 4.90 4.90 - - - -

02. Class I - - - - 11.340 11.340

03. Class II - - - - 12.190 12.190

04. Class III - - - - 6.380 6.380

05. Class IIIA - - - - 7.850 7.850

06. Class III B - - - - 43.897 43.897

07. Class III - - - - 20.269 20.269

08. Not specified - - - - 8.547 10.597

On the transportation facilities as the bus was dominate the public transportation,

at 2006 bus from Kertajaya terminal as amount of 421.712, and the passangers are

Page 70: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 14

977.730 passengers. The bemo are 1.000.021 was arrive and departure as amount of

1.003.421., this was happen due many bemo passangers continued its trip by bus.

Mojokerto city has train transportation as the transit way from Surabaya to Jakarta

and vice versa, also become way to among others region in East Java. The passangers

amount at 2006 as amount of 209.202 with income as amount of Rp 5.227.797.000. It

compared with 2005, has been increasing of the passangers until 14,73 percent. The

income from this sector has increased of 18,67 percent.

In Mojokerto many transportation way and facilities and we considered not to

discuss the becak as the traditional transportation and supported the transportation system

in Mojokerto city.

III.5. Regional Income

If we talked concerning to regional income, then recognized that we talked the

economic growing, per capita income and sector of domestic regional bruto. Economic

growing in Mojokerto at 2006 is as amount of 5,51 percent and domestic regional bruto

has reached of 987,173 billion rupiah. Such domestic regional bruto has increased from

2005 as amount of 935,648 billion rupiah. We analyzed the highest domestic regional

bruto from transportation and communication (9,66 percent) and followed by finance

sector, leasing and company service (7,21 percent) ; construction as amount of 6,36

percent and services sector as amount of 6,14 percent.

Picture 2

105.3

105.4

105.5

105.6

105.7

105.8

105.9

PDRB

200420052006

Page 71: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 15

As we seen the highest sectors then we summarized that agriculture sector is not

developed due the lower of land and have been used for property and housing also

industry. This was happen due the development system in Mojokerto was not depend on

the natural resources. While, the development emphazised to the human resources and

other sectors that reached the transition city. “hinterland” city and the holder of the

province capital of East Java, Surabaya.

Per capita income of Mojokerto people at 2006 is Rp. 14.379.901,-. These are the

higher income for the hinter city, and its consumption was rise and trade sector have main

role. Increasing of the development also supported the manufacturing industry,

particularly medium and small industry and has get the highest position to move the

economic sector in Mojokerto.

Page 72: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 16

CHAPTER IV

INVESTMENT OPPORTUNITIES

IV.1. Invesment Policy And Finance Sources

The regional administrative of Mojokerto municipality has a big role to move the

investement in the Mojokerto city, as listed on the Development Planning of Mojokerto

Regional Transition Medium Period 2007-2010, then the investment policy in Mojokerto

is investment improvement at entire sectors to grow the regional economic and regional

income. The investment necessary was financed by regional savings, regional

government and stakeholder.

Such public fund is invested as directly and self invested, also was entered into

banking, stock exchange or other finance institution and pension fund. By

implementation of the efforts, entire regional fund source could be incresing and become

investment fund source, that is implemented as the regional origin income and public

fund (public savings) also investor fund.

Therefore the regional administrative of Mojokerto municipality shall be create

investment climate, by implemented the easily/license, political and economic stability

also facilities of economic.

IV.2. Invesment Opportunities Policy

2.1. Industry Sector

Industry sector has showed increasing in the national economic, not unless

Mojokerto muncipality. From this sector many manpower was absorbed. Industry in

Mojokerto divided on the big/medium industri, formal small industry and non formal

small industry. At 2005 the amount of big/medium industry as 37 units, formal small

industry as amount of 433 units and non formal small industry as amount of 1.282 units.

At 2006 any increasing, big/medium industry as amount of 39 units, formal small

industry as amount of 523 units and non formal small industry as amount of 1.330 units.

Manpower amount in industry for 2005 as amount of 64.983 people, and for 2006

as amount of 65.722 people. The production value total at 2006 as amount of

180.938,573 million rupiah, and investment value total from such sector as amount of

Page 73: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 17

1.132.740,72 million rupiah. Formal small industry for 2006 as amount of 523units and

absorbed the manpower as amount of 4.784 people. Its production value as amount of

113.558,914 million rupiah. Meanwhile, the manpower amount at non formal small

industry for 2006 as amount of 14.152 people, production value of non formal industry as

amount of 31.449,789 million rupiah.

Its increasing of industry sector from investment and manpower absorptiion is the

new phenomenon for the city development with its productive human resources.

Investment value expected in Mojokerto was increase and for detailed information we

suggested the investment profile in the industry sectors below.

2.1.1 Batik Industry

Batik industry in Mojokerto has motive specific from Majapahit kingdom

and if we watch as comfort and cool. Many motives and as orderly. This industry was

deveop in the part of Mojokerto regiona, as our analysis, that non formal industry has

good prospects, due its production value was increase and absorbed many employees.

Such industry is estimated to absorb the investment as amount of Rp. 500.000,-, this

detailed investment are marketing and device procurement. The enterpreneur of such

industry in Mojokerto is as follows:

1. Julaihah, live in Jl.Surodinawan, Gg. Tengah 39, Prajurit Kulon district,

Mojokerto.

2. Hindun, live in Kebraon Gunung Gedangan village, Magersari district,

Mojokerto.

2.1.2. Traditional Ships Miniature Industry (PINISI)

This industry is one of the non formal small industries that manufactured

ship miniature and become one of the excellencies product from Mojokerto city, its

marketing has reached big cities in Indonesia and exported to the foreign also as

merchandise for the visitors in East Java.

Ship miniature industry is the small scale, but has recognized Mojokerto as the

ship miniature manufacturer industry until foreign. This industry profile was develop and

to be needed the investment as amount of Rp. 1.000.000.000,-, this investment for the

Page 74: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 18

capital empowerment and marketing cost also device procurement. Many ship miniature

was produced from traditional ship until modern ship. For oder, can be seen and ordered

to industry was owned by D. Djauhari W, reside in Jl. Brawijaya No.302, Mojokerto,

phone (0321-321612).

2.1.3. Gips Handicraft Industry

Kinds of handicraft that resulted from Gips handicraft industry and

marketed at entire forms as ceramics, fruits, doll/clown, statue of human/animal and

more.

Investment opportunity profile of this handicraft is promised and has a good

prospect, from analysis of investment that such industry has reached Rp.

1.000.000.0000,-, and to be used as capital, marketing and working device. In the event

of Break event point has estimated for 2 years and get profit. And the result of such

industry also exported and could be benefited the government and enterpreneur. For any

information of such industry and recognized as directly could be called the center of

handicraft YENI JAYA, that domiciled in Jl. Gedongan I/30, Mojokerto.

2.1.4. Onde-onde and Keciput Booliem Industry

This industry is the food industry, the special food from Mojokerto, and its

growing is very fast, dana name of keciput booliem is originated from the name of family

whom recognized this food. But on the small scale, the fact such industry can be

developed by the community and estimation of investment is Rp. 30.0000.000,-, which

used or the business empowerment, marketing and working device, and in the future such

business could be bigger.

Such investment shall be break event point for 2 years, due such food industry

shall not shut up and has good prospects to be exported and distributed to entire country.

2.1.5. Shoes Industry

Shoes industry could be divided on the non formal small industry and

formal big/medium industry, but in Mojokerto such industry was developed at the non

formal small industry. Such industry was recognized as formerly, eventhough many

Page 75: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 19

factories of shoes was grow and manufactured on the big scale, while for small industry

supported big/medium industry. Shoes industry was developed and huge demand was

increase.

Shoes industry commodities is the excellent industry in Mojokerto municipality,

its quality is high quality and was adjusted to the consumer demand, the product was

distributed to local community and the other was exported.

These are the entepreneur of shoes industry in Mojokerto:

1. H. Dadik Achmadi, Jl. Miji IV/6, Mojokerto. Telp (0321-322552) Fax (0321-

390446)

2. Bashori, sinoman IV/3E, Mojokerto.

3. H. Asma'i, Jl. Pekuncen I/21, Mojokerto. Telp (0321-325702)

4. Safaat Kranggan I/5, Mojokerto. Telp. (0321-325798)

5. H.widjiono Jl. Tropodo No.558, Mojokerto. Telp (0321-323843)

6. Emru Suhadak Jl. Brawijaya 147, Mojokerto. Telp (0321-32546)

7. H. Heru Iswanto Jl. Tribuana Tungga Dewi, Mojokerto. Telp (0321-326375)

Such investment is not needed big investment, could be calculated as Rp.

500.000.000,- for the capital and working device, such investment for small industry, in

the event big/medium industry is invested as amount of Rp. 1.000.000.000,-. Break event

point has been reached for 3 years.

2.1.6. Cake Maker Industry

Cake maker is one of the household tools and secondary, but for the cake

trader is the primary. The base material of such tools from aluminium, its product was

different kinds as cake maker of bikang, pukis, terang bulan, apem, lumpur, and so on.

Based on the data of 2002 was manufactured 35,500 pieces/year. The competition

of such industry was opened and shall be needed in the tradition market, while this

handicfraft is unique. Total investment for such industry is Rp. 200.000.000,-, which used

for capital, marketing and material procurement. Break Event Point of this industry only

2 years. Therefore, such industry is good prospects and increasing the regional income

and regional investment.

Page 76: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 20

Many kinds of industries in Mojokerto has a good prospect for industry

investment and benefited for the community and absorbed the employeess and given the

properous for the community and opened the working opportunity also increase the city

economic.

2.2 Trade Sector

Trade sector become one of the importants sectors in Mojokerto. Due Mojokerto

is the less of natural resources, then the trade sector was dominate the economic anad city

characteristics. The development of trade sector was move due the supporting of regional

government and human resources. The trade sector condition in Mojokerto has been three

years (2004 until 2006) seen the fluctuation. This is seen at entire indicators that related

to the trade. Such indicators is the trade license and trade business amount that approved

of 2.271 for 2004 was decrease become 901for 2006. Then, the registration of new

company was increase from 2.395 for 2004 become 2.813 for 2006. As detailed the

condition of trading sector in Mojokerto for 2004 until 2006 has seen on the table below.

Table 6 Condition growing of commerce in Mojokerto Municipality

Unit Year No. Description

2004 2005 2006

1. Trading License Buah 2.271 2.402 901

2. Trading amount

a. Big Buah 58 64 51

b. Medium Buah 532 569 220

c. Small Buah 1.681 1.769 639

3. Trading business amount Orang 2.271 2.402 901

4. Weak economic group trader amount

Orang - - -

5. Growing of company registration

Buah 2.395 2.543 2.813

Page 77: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 21

There is no companies that exported commodities to foreign in Mojokerto for

2006. Two companies that given devise from export is the shoes industry and furniture

industry that was not exported again. Even though in 2004 miniature industry and alcohol

industry that given devise from export that was pailit.

Then, other trade sectors is the market, market as the important trade center in

Mojokerto and one of the money circle as significant, from seventh market in Mojokerto,

Tanjung Anyar market is the biggest market by amount of house shop, small shop, very

small shop and non small shop has 1,731, then be followed by Prapanca market by total

of small shop and very small shop as amount of 195 and become the mover of economic

sector. Due from these markets, then the other sectos was support, so the market will be

the place of shoping. Anticipation of the municipality administrative to support the

traditional market as the better economic facilities, and given the space for the modern

space to grow, while pursuant to the regulation of the government concerning to the

license of modern market, then only hypermarket allowed to trade and for retail market

government is not allowed. Then, the regional administrative to support the traditional

market to be the prosperous facilities for the public and increasing the regional income.

2.3 Services Sector

Services sector has the important sector to support the development in the

economic, we known that services sector in Mojokerto is the company services and

finance services that banking and non banking. Company services has many facilities as

property lease other services. The services sector as the finance serviced through non

finance institution that managed by cooperative and non village cooperative. At present

the cooperative development has increased for its business unit and its business volume

and the amount of cooperative in Mojokerto has increased at 2005 of 162 units and at

2006 become 178 units. Its business volume has increased, while at 2005 as amount of

Rp. 13.087.268.000,- become Rp. 52.739.787.000,- at 2006. Dividend that received from

such cooperative is Rp. 2.306.173.000,- at 2005 become Rp. 3.428.631.000,- at 2006.

Other sectors as banking has important role on the economic growing, banking ini

Mojokerto generally dominated by state enterprise banks and credit bank, the biggest

state enterprise bank in Mojokerto is BRI by has 3 units, 2 units of BPD and BPR, and

Page 78: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 22

also 1 Private Banks. From the data of statistical office at 2006 position of saving fund

reached 109.677,979 billion rupiah, including State Banks of 50.645,61 billion rupiah,

Private Banks of 56.966,161 billion rupiah and Rural Credit Banks of 2.066,208 billion

rupiah. And banking lending position showed that State Banks is the biggest fund user as

amount of 38.206,933 billion rupiah, than followed by Private Banks is Rp.37.908,92

billion and Rural Credit Banks as amoun of Rp. 2.256,634billion.

The bigger circle of the financing in Mojokerto was showed at services sector

made the condition of community has propect to increase bruto domestic income, also

supported by the population per capita that higher other than municipality/regency in the

East Java province. For service sector its investment could be developed into property

lease and has benefited the banking sector at beyond.

2.4. Tourism Sector

Tourism sector is the potencies sector that resulted regional income for

Mojokerto. The prospects of tourism in Mojokerto directed to the shopping tourism,

relaxing and history. Many tourism object that be excellencies for the visitor, as the

swimming pool or jogging track and other tourism object. Many small industry center

and handicraft, could be interested the visitor to enjoy the condition and other facilities. If

we seen from the facilities quantity in Mojokerto was supported by Melati Hoteln as

amount of 7 and restaurant as amount of 12 by the manpower absorption is 80 people.

It be seen the less of the tourism facilities in Mojokerto, can be predicted that

Mojokerto as the holder of the Surabaya can be developed and to invite investor to

develop the tourism centers. Due the secuity factor in Mojokerto is conducive and the

profile of tourism area also investment opportunities was explained as follows.

2.4.1 Sekar Sari Swimming Pool

Swimming pool of Sekar Sari lies in the midst of city, in Jl. Empunala No.

2. Its pool is representative with child play facility, telecommunication center, shops,

sport tools and restaurant with any Indonesia food (Bakso, kikil, soto, etc) and café. By

cheaper ticket as amount of Rp 5.000,- per person, you can enjoyed the vacation on the

Page 79: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 23

midst of the city with your familiy and to exercise of swimming. Open daily from

Monday to Sunday at 07.30 am until 05.00 pm.

Sekar Sari swimming pool is one of the biggest swimming pool in Mojokerto, this

tourism area is developed as the relax place and the structuring of the area are good and

in the event developed, according to our analysis could be reach until Rp. 1.000.000.000,

by modern tourism area as gym for sport, then shop facilities of modern shopping.

Investor could be developed and cooperated with Mojokerto administrative.

2.4.2 Brantas River Area and Jogging Track

Brantas river pier is one of the water tourism objects in Mojokerto

municipality. We can walk away in the area of Jogging track and enjoyed the sightseeing

of the Brantas river without any money. In this area also many café on the ground that

available many foods. This area could be for execises in the morning and afternoon by

felt the river wind. This area located in Jl. Hayam Wuruk untuk Gajah Mada bridge. The

length of this area is 1 Km. You can visit Brantas river area and to enjoy the jogging

track in Mojokerto.

This area could be developed as the tourism object and shall be interested many

tourists, by some renovations of this area, then this area will be the joy and proper to be

enjoyed at morning or night. Investment that to be developed thie area as amount of Rp.

1.500.000.000,-, which used as the cleaning and structuring also orderly of the area.

Thus, many people was visit this aea and enjoyed the sightseeing of Brantas river. Ther is

the site plan of jogging track area that we illustrated as follows.

Page 80: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 24

Picture 3

Jogging track area in Mojokerto Municipality

2.4.3 City Natural Hall

City natural hall of Mojokerto city lovated in the midst of city, for the

Mojokerto community is the recreation place and relaxing facility for the family at

weekend. At morning until evening, city natural hall never shut up from entire activities.

At morning this hall for exercises activity particularly for teenagers and the other

community many activities from sport as football. And in the afternoon, dozens of non

formal trader was trade until the evening.

That is the natural city hall of Mojokertoi, was never shut up from morning until

evening. You can go to there and seated in the ground for enjoyed the night of air, an d to

enjoy the traditional food.

Page 81: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 25

In the outseide of area we can go around the natural city hall by the lease vehicele

that means by Dokar and Sepur Kelinci with routes of around the hall.

This natural city hall is the joy place, but many problems at this hall particularly

the structuring and ordering of the non fomal trader that could be arranged as properly,

then they are not bother the pedestriants, the investment that needed for the structuring

and ordering the area is estimated Rp. 500.000.000,-. The city administrative can be

cooperated with other parties by compensation of joint venturre from these activities.

2.4.4 Great Mosque of Al-Fattah

In Mojokerto not only the entertain tourism area, but religious tourism. That

tourism object is Great Mosque of Al-Fattah that established at the Dutch Indies

administrative at May 7, 18178.

Mosque location in the midst of city at the western of Mojokerto natural city hall

that be used for Islam religion thought. Such mosque has been renovated and vasted to

load many people and equipped by faciilities of:

- Library

- Koran education

- Policlinic

- Cooperative.

This tourism object become the religious object due its history of the oldest and

own characteristic. Then, the city administrative has carried out the maintenance and

keep away as ordely, so many visitors will come here.

For the visitors in Mojokerto, that is not properly to pray in the Great Mosque of

Al-Fattah.

2.4.5 Hok Siang Kiong Temple

One more time the history heritage in Mojokerto city is the place of praying

for the Buddhist, this is Hok Siang Kiong Temple that established at the Dutch Indies

administrative at 1823. And Vihara of Metta Sraddha at 1955. The location of temple and

vihara is installed with China characteristic.

Page 82: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 26

This heritage is the religious tourism potency, due this characteristic as the prove

that Mojokerto city has been lived by many nations custom and religions for hundred

years. If we seen from the around side, temple and vihara is one of the interest place and

become icon of Mojokerto as the tolerances city and many cultures and religions will be

united in one vision of Mojokerto development to reach better in the future.

Page 83: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 27

CHAPTER V

INVESTMENT SECTOR STRATEGY

Investment strategy is one of the necessaries to reach the vision and mission of

Mojokerto municipality. This strategy is the objection, policy and program of the sources

allocation can be reached.

It determine the strategy shall be carried out the analysis, such analysis of the

environment condition as internal and external to support the investment sector, then to

strength this strategy to be used SWOT analysis which are strength, weakness,

opportunities and threaths. Strategy consolidation which be summarized to identify the

strength, weakness, opportunity and threats in the investment strategy of Mojokerto

municipality.

A. Strength Factor

Strength that owned by Mojokerto administrative to support the regional investment

is:

1. Geographic condition and the population that consists of as follows:

a. Strategic position due Mojokerto municaplity as the holder of the

Surabaya city.

b. Mojokerto municipality as one of the area development of East Java on the

concept of Gerbangkertasusila.

c. As geographic Mojokerto municipality could be accessed from entire

directions and closed by the economic growing area as Surabaya city as

the center of service and economic growing and Sidoarjo regency as the

center of industry and trade growing.

d. Population growing rate is controlled and lower.

e. Based on the population structure, Mojokerto municipality is dominated

by productive population.

f. More than 85% (5,870) has worked, this showed the opened

unemployment is smaller.

2. Social and culture condition is as follows:

Page 84: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 28

a. Education rates at the middle education.

b. School participation is higher and reached 90% up.

c. Education facility available is proper.

d. Opened community culture and owned higher working motivation.

e. Its communicated between religions.

3. Economic condition is viewed from macro and micro condition, are:

a. Economic growing that showed positive trend at the growing rate of 5%.

b. Per capita income has increased year to year.

c. Activities contribution of trade and manufacturing industry sector has

reached 50% against Bruto Regional Domestic Income.

d. Investment activities by conducive.

e. Ability to defend of the small enterprises against the economic crisis is

stronger.

f. Economic facilities as financial institution (banking, cooperative and

People Credit Bank) and other facilities are proper.

4. City facilities infrastructure as raod, transportation, information, communicartion

and others are:

a. Road condition in the city has better.

b. Road access by Regency and Municipality in Mojokerto is better and

proper.

c. Transportation facility is better and proper.

d. Communication network is better and proper.

e. Electricity energy for public and public facility is better and proper.

5. Administrative condition and its services, are:

a. Services system from serices instutution has been applied management od

fit services.

b. Mojokerto administrative policy direction is conducive to develop small

and household industry, public health increasing, public education

increasing and poor people solving.

6. Political, law and security condition that has strength is as follows:

Page 85: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 29

a. Higher political consciousness.

b. People particapation for developed the development as responsible.

c. Public law consciusness.

d. Good security stability.

B. Weakness Factor

On the investment strategy the weakness factors is has important role and to be

explained such factors as follows:

1. Population and geographic conditions as follows:

a. Less land of entire area.

b. Mojokerto has become 4 river flows (Brantas, Brangkal, Ngotok,

Ngrayung) and caused the flood at the part of area.

2. Social and culture that has weakness as follows:

a. Less of education institution as vocational school to fulfill the skillful

human resources.

b. Its limited the education facilities.

c. High cost of eduction fees.

3. Public economic is as follows:

a. Business public activities of small and household enterpreneur that has

difficult position due the economic globalization.

b. Partnership network and market fro the medium industry that limited on

the scale of regional and international.

c. Its limited of job opportunities.

d. Small industry production quality which is not competitive.

e. Limited of technical skill from small and medium industry employee.

f. Its limited the capital of enterpreneur.

4. City facility infrastructure is as follows:

a. Its limited the facilities of city utilities.

b. Less of city parks that functioned as the public recreation park.

5. Administrative condition and its policy is as follows:

a. Its limited the ragional income from tax objects and regional retribution.

Page 86: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 30

b. Public services that is not yet services public and none of regional

regulation concerning to the public service.

c. Its limited the cooperation between regions on the development.

d. Licensing process in the investment that is not reached the fit services and

needed regulated the technical guide and region regulation concerning to

investment.

e. Problems from the investment law and President Decree concerning the

investment particularly investment limitations in regions and licensing

regulation that centralized.

f. None of coordination between province administrative and central

administrative against the investment income in the regions.

6. Political, law and security condition is as follows:

a. Many horizontal conflict in the politic event as general election and

governor and mayor election.

b. Less of political autonomous of public.

C. OPPORTUNITY FACTOR

Opportunity factor is the view of external factor that identified to recognize and

support the investment strategy in Mojokerto municipality. These are the opportunities is

as follows:

1. Policy and authorization from regional autonomy as arranged in the law no. 32 of

2004 reagdring Regional Administrative as listed at the law No. 32 of 2004

regarding the Regional Administrative and law no. 33 of 2004 regarding the

equalization of financial of the Regional Administrative and Government.

2. Approved the regulation concerning to the investment in the regions that

established through Predident Decree or the Decree of Head of the Investment

Coordination Board.

3. Economic policy tends to the small and medium enterprises.

4. Its open cooperation between other regional administratives as Surabaya

municipality and Sidoarjo Regency.

5. Its open the license in Mojokerto municipality on the investment development.

Page 87: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 31

6. Good National economic macro.

7. Opened market

8. Decreasing of Investment Country Risk

9. Conducive Security condition

D. THREATS FACTOR

The threats conditions at beyond is as follows:

1. Competitive business.

2. Decreasing of purchase ability.

3. Moneter policy particularly high interest and fiscal policy that less conducive for

business activities.

4. Real sector activities has still not move.

5. Opened at any life aspects.

6. Controlling from the public against the government.

INVESTMENT SECTOR STRATEGY

If we seen to entire conditions in the Mojokerto municipality, then the direction that

determined to approve the strategy in the investment sector are:

1. To carry out the beyond direction particularly development objection to support

the regional investment.

2. To direct the security stability and politic in Mojokerto municipality.

3. To direct the Regional Regulation and other regulations regarding investment in

Mojokerto municipality.

4. To promote entire regional potencies in the regional, national and international

level.

5. To strength the investment service bases particularly the service of “one stop

service” to get the easily of licensing services on regional investment and bsed on

the sone roof service..

6. Coordination and cooperation with government and province admnistrative on

going investment to Mojokerto municipality.

Page 88: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 32

7. Expanding and development of the city facilities as the requirement for the

investment and strengthen the people economic.

The seventth strategy and direction in the investment development will be expected to

gain investor as much and strengthen the base of investment development in Mojokerto

municipality. Such strategy is the short strategies and long strategies to be base of the

regulation investment development.

Page 89: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 33

CHAPTER VI

CONCLUSIONS Mojokerto municipality is the ‘hinterland’ city or the holder of the East Jave

province, Surabaya and that has an important role of development of social, economic in

Surabaya city. Its position as the little city and the geographic position which more

benefited, then can be accessed as easy, that many people easy come and easy out the

city. And many community has been stayed in Mojokerto due the good condition in

Mojokerto in the event they are worked ouside the city as in the Surabaya and Sidoarjo.

This is become situation and condition of Mojokerto municipality as the

hinterland and has an order characteristic. In the event the vast area is not big only has

two districts, but still interested for the visitors to stay in Mojokerto.

Economic condition is better and growing, due the economic developing by

municipality administrative that planned and programmed, then Mojokerto become

excellencies to invest and visited. By economic growing in Mojokerto that has an active

role on the development constallation of gerbangkertasusila.

Easy access and good infrastructure condition to easy for the visitor or investor to

carry out its activities in this city. Our expectations is Mojokerto municipality become

safe, order and proper city and can be invited many investors.

Page 90: PROFILE KOTA MOJOKERTOmojokertokota.go.id/picture/instansi/1207893696.pdfGambar 3 : Kawasan Jogging Track Tepian Sungai Brantas Kota Mojokerto Hal 11 18 30 Profile Kota Mojokerto 2007

Mojokerto Of Profile 2007 34

REFERENCES

1. Bappeko Kota Mojokerto, Profil 85 tahun Kota Mojokerto.

2. Pemerintah Kota Mojokerto, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Transisi Kota Mojokerto tahun 2007-2010.

3. BPS Kota Mojokerto, Kota Mojokerto dalam Angka 2005

4. www.mojokerto.go.id