profil pkm 2013 gagasan tertulis1 14
DESCRIPTION
kjTRANSCRIPT
-
631
JEMBATAN APUNG GUNUNG JATI DENGAN PONDASI PONTOON TANPA MENGGUNAKAN TIANG PENYANGGA SEBAGAI SOLUSI TRANSPORTASI DARAT PENGHUBUNG JAWA-SUMATERA
Arief W. Putra , Meua Ikawidjaja , Brian P. Anjasmara, Ardhi
Ichsandyarrachman, I Dewa Ayu Dwika Puspita Dewi
Universitas Airlangga, Surabaya
ABSTRAK
Pulau Sumatera dan pulau Jawa dipisahkan oleh selat Sunda. Jika kedua pulau
dapat dihubungkan, maka banyak manfaat yang dapat diperoleh, baik secara
ekonomi maupun secara geografis. Melihat topografi bawah laut selat sunda
yang rentan pergerakan lempeng dan anakan Krakatau, pembangunan jembatan
konvensional merupakan solusi yang kurang tepat. Pembangunan jembatan
apung merupakan solusi paling tepat sebagai sarana transportasi darat
penghubung Jawa-Sumatera. Jembatan apung yang diusulkan menggunakan pon-
toon dengan fondasi yang menancap di dasar permukaan laut. Hal ini akan
mengganggu ekologi bawah laut dan kondisi topografi bawah lautnya dimung-
kinkan akan sering terjadi getaran longitudinal dan transfersal yang diakibatkan
oleh aktivitas magma bawah laut. Pembangunan jembatan pontoon dapat men-
gurangi risiko dan kendala yang terjadi selama pembangunan berlangsung.
Dengan menggunakan hukum archimides dan desain konstruksi bangunan yang
telah diperbaharui dari konsep jembatan yang sudah ada di Washington DC-
Seattle, jembatan Gunung Jati diyakini mampu menjawab tantangan yang ada di
selat Sunda. Permasalahan arus air bawah tidak akan berdampak langsung pada
material pondasi pontoon dan membuat jembatan apung ini lebih
menguntungkan daripada jembatan konvensional yang menggunakan tiang pon-
dasi yang mengakar di dasar laut.