profil perhitungan darah lengkap ada penderita demam berdarah dengue

8/20/2019 Profil Perhitungan Darah Lengkap ada Penderita Demam Berdarah Dengue

1/23

PROFIL HITUNGAN DARAH LENGKAP PADA PENDERITA

MALARIA DI RSUD DR. H. CHASAN BOESOIRI TERNATE

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Pers!r!t!n

Mem"er#$eh Ge$!r S!r%!n! Kekter!n

O$eh'

Bri!n Ek! Putr!

NPM' ()*((+,-

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIERSITAS /I0A1A KUSUMA SURABA1A

+(,,


2/23

BAB I

PENDAHULUAN

A. L!t!r Be$!k!n2

Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas bagaimana

gambaran pemeriksaan laboratorium sediaan hapusan darah lengkap pada

penderita malaria di RSUD dr. H. Chasan Boesoirie, penelitian

dilaksanakan di kota Ternate, Maluku Utara karena kota Ternate

dikategorikan sebagai daerah endemis malaria.

B. Rumus!n M!s!$!h

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat

dirumuskan masalah penelitian:

. Bagaimana !ro"il perhitungan darah lengkap pada penderita

demam berdarah dengeu #DBD$ %

C. Tu%u!n Pene$iti!n

. Tu&uan Umum

Menganalisis gambaran hapusan darah lengkap pada penderita

demam berdarah dengeu di RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate.

'. Tu&uan (husus

a. Mengetahui gambaran eritrosit pada penderita malaria

b. Mengetahui &umlah hematokrit pada penderita malaria). Mengetahui bagaimana *+D pada penderita malaria

d. Mengetahui &umlah hemoglobin pada penderita malaria

e. Mengetahui &enis sel darah putih pada penderita malaria

". Mengetahui &umlah trombosit pada penderita malaria

g. Mengetahui &umlah leukosit pada penderita malaria

D. MANFAAT PENELITIAN

a. Man"aat lmiah


3/23

Sebagai bahan re"erensi bagi pemba)a dan bahan a)uan

untuk peneliti berikutnya.

b. Man"aat bagi institusi pendidikan

Sebagai masukan bagi pihak pengelola -akultas

(edokteran Uniersitas /i&aya (usuma, sehingga dapat di&adikan

bahan ba)aan bagi mahasis0a kedokteran.

). Man"aat bagi peneliti

Menambah 0a0asan dan pengetahuan bagi peneliti,

mengenai gambaran perhitungan darah lengkap pada penderita

malaria. Dan selan&utnya dapat melakukan penanganan preenti"

maupun pengobatan terhadap penyakit malaria di tempat praktik

peneliti nantinya.

BAB II

TIN0AUAN PUSTAKA

A. De3inisi Pen!kit Dem!m Ber&!r!h Den2eu


4/23

B. Hitun2 D!r!h Len2k!" 4HDL5

Hitung darah lengkap 1HD*1 atau darah peri"er lengkap 2D!*1 #complete blood

count/full blood count/blood panel $ adalah &enis pemeriksan yang memberikan

in"ormasi tentang sel1sel darah pasien. HD* merupakan tes laboratorium yang

paling umum dilakukan. HD* digunakan sebagai tes skrining yang luas untuk

memeriksa gangguan seperti seperti anemia, in"eksi, dan banyak penyakit lainnya.

HD* memeriksa &enis sel dalam darah, termasuk sel darah merah, sel darah putih

dan trombosit #platelet$. !emeriksaan darah lengkap yang sering dilakukan

meliputi:

$ 3umlah sel darah putih

'$ 3umlah sel darah merah

4$ Hemoglobin

5$ Hematokrit

6$ ndeks eritrosit

7$ &umlah dan olume trombosit

Hem#2$#6in

8dalah molekul yang terdiri dari kandungan heme #9at besi$ dan rantai polipeptida

globin #al"a,beta,gama, dan delta$, berada di dalam eritrosit dan bertugas untuk

mengangkut oksigen. (ualitas darah ditentukan oleh kadar haemoglobin. Stuktur

Hb dinyatakan dengan menyebut &umlah dan &enis rantai globin yang ada.

Terdapat 5 molekul asama amino pada rantai al"a, dan 57 mol asam amino

pada rantai beta, gama dan delta.


5/23

Terdapat berbagai )ara untuk menetapkan kadar hemoglobin tetapi yang sering

diker&akan di laboratorium adalah yang berdasarkan kolorimeterik isual )ara

Sahli dan "otoelektrik )ara sianmethemoglobin atau hemiglobinsianida. Cara Sahli

kurang baik, karena tidak semua ma)am hemoglobin diubah men&adi hematin

asam misalnya karboksihemoglobin, methemoglobin dan sul"hemoglobin. Selain

itu alat untuk pemeriksaan hemoglobin )ara Sahli tidak dapat distandarkan,

sehingga ketelitian yang dapat di)apai hanya ;


6/23

• Penin2k!t!n H6 terdapat pada pasien dehidrasi, polisitemia, !!(, gagal

&antung kongesti, dan luka bakar hebat. bat yang dapat meningkatkan Hbadalah metildopa dan gentami)in.

• (adar hemoglobin dapat dipengaruhi oleh tersedianya oksigen pada

tempat tinggal, misalnya Hb meningkat pada orang yang tinggal di tempat

yang tinggi dari permukaan laut. Selain itu, Hb &uga dipengaruhi oleh

posisi pasien #berdiri, berbaring$, ariasi diurnal #tertinggi pagi hari$.

Hem!t#krit

Hematokrit atau olume eritrosit yang dimampatkan # packed cell volume, PCV $

adalah persentase olume eritrosit dalam darah yang dimampatkan dengan )ara

diputar pada ke)epatan tertentu dan dalam 0aktu tertentu. Tu&uan dilakukannya

u&i ini adalah untuk mengetahui konsentrasi eritrosit dalam darah.

=ilai hematokrit atau !C dapat ditetapkan se)ara automatik menggunakan

hematology analyzer atau se)ara manual. Metode pengukuran hematokrit se)ara

manual dikenal ada ', yaitu metode makrohematokrit dan

mikrohematokrit?kapiler.

Ni$!i n#rm!$ HMT'

- 8nak: 4414@<- *aki1laki De0asa: 5;16;<

- !erempuan De0asa: 47155<

Penurun!n HMT, ter&adi dengan pasien yang mengalami kehilangan darah akut,

anemia, leukemia, penyakit hodgkins, limfosarcoma, mieloma multiple, gagal

gin&al kronik, sirosis hepatitis, malnutrisi, de"isiensi it B dan C, kehamilan, S*+,

athritis reumatoid , dan ulkus peptikum.


7/23

Penin2k!t!n HMT, ter&adi pada hipoolemia, dehidrasi, polisitemia vera, diare

berat, asidosis diabetikum,em"isema paru, iskemik serebral, eklamsia, e"ek

pembedahan, dan luka bakar.

Hitun2 Eritr#sit

Hitung eritrosit adalah &umlah eritrosit per milimeterkubik atau mikroliter dalah.

Seperti hitung leukosit, untuk menghitung &umlah sel1sel eritrosit ada dua metode,

yaitu manual dan elektronik #automatik$. Metode manual hampir sama dengan

hitung leukosit, yaitu menggunakan bilik hitung. =amun, hitung eritrosit lebihsukar daripada hitung leukosit.

!rinsip hitung eritrosit manual adalah darah dien)erkan dalam larutan isotonis

untuk memudahkan menghitung eritrosit dan men)egah hemolisis. *arutan

!engen)er yang digunakan adalah:

- *arutan Hayem : =atrium sul"at '.6 g, =atrium klorid ;.6 g, Merkuri

klorid ;.'6 g, aAuadest ;; ml. !ada keadaan hiperglobulinemia,

larutan ini tidak dapat dipergunakan karena dapat menyebabkan

pre)ipitasi protein, rouleau, aglutinasi.

- *arutan Eo0er : =atrium sul"at '.6 g, 8sam asetat glasial 44.4 ml,

aAuadest ';; ml. *arutan ini men)egah aglutinasi dan rouleau.

- =atrium klorid ;.@6 <

Ni$!i Ru%uk!n

- De0asa laki1laki: 5.6; 2 7.6; #;7?F*$- De0asa perempuan: 4.@; 2 5.@; #;7?F*$- Bayi baru lahir: 5.4; 2 7.4; #;7?F*$- 8nak usia 14 tahun: 4.7; 2 6.'; #;7?F*$- 8nak usia 516 tahun: 4.G; 2 6.G; #;7?F*$- 8nak usia 71; tahun: 4.@; 2 6.@; #;7?F*$


8/23

Penurun!n eritr#sit : kehilangan darah #perdarahan$, anemia, leukemia, in"eksi

kronis, mieloma multipel, )airan per intra ena berlebih, gagal gin&al kronis,

kehamilan, hidrasi berlebihan

Penin2k!t!n eritr#sit : polisitemia era, hemokonsentrasi?dehidrasi, dataran

tinggi, penyakit kardioaskuler

In&eks Eritr#sit

Men)akup parameter eritrosit, yaitu:

1) Mean cell / corpuscular volume #MC$ atau olume eritrosit rata1rata

#+R$:

MC Hematokrit #l?l$ ? 3umlah eritrosit #;7?I*$

=ormal: @;1>7 "l

) Mean Cell !emoglobin Content #MCH$ atau hemoglobin eritrosit rata1rata

#H+R$:

MCH #pg$ Hemoglobin #g?l$ ? 3umlah eritrosit #;7?I*$

=ormal: 'G144 pg

") Mean Cellular !emoglobin Concentration #MCHC$ atau konsentrasi

hemoglobin eritrosit rata1rata #(H+R$:

MCHC #g?d*$ konsentrasi hemoglobin #g?d*$ ? hematokrit #l?l$

=ormal 44147 g?d*

#) $ed %lood Cell &istribution 'idth #RD/$:

RD/ adalah perbedaan?ariasi ukuran #luas$ eritrosit. =ilai RD/ berguna

memperkirakan ter&adinya anemia dini, sebelum nilai MC berubah dan

sebelum ter&adi ge&ala. !eningkatan nilai RD/ dapat di&umpai pada

anemia de"isiensi #9at besi, asam "olat, it B'$, anemia hemolitik, anemia

sel sabit. Ukuran eritrosit biasanya 71@Im, semakin tinggi ariasi ukuran

sel mengindikasikan adanya kelainan.

RD/ standar deiasi MC ? rata1rata MC ;;

=ilai normal ru&ukan 16<

Hitun2 Tr#m6#sit

8dalah komponen sel darah yang dihasilkan oleh &aringan hemopoetik, dan

ber"ungsi utama dalam proses pembekuan darah. !enurunan sampai diba0ah


9/23

;;.;;;? I* berpotensi untuk ter&adinya perdarahan dan hambatan pembekuan

darah.

0um$!h N#rm!$' 6;.;;;15;;.;;; ?I*

Hitun2 Leuk#sit

Hitung leukosit adalah menghitung &umlah leukosit per milimeterkubik atau

mikroliter darah. *eukosit merupakan bagian penting dari sistem pertahanan

tubuh, terhadap benda asing, mikroorganisme atau &aringan asing, sehingga hitung

&umlah leukosit merupakan indikator yang baik untuk mengetahui respon tubuh

terhadap in"eksi.

3umlah leukosit dipengaruhi oleh umur, penyimpangan dari keadaan basal dan

lain1lain. !ada bayi baru lahir &umlah leukosit tinggi, sekitar ;.;;;14;.;;;?Fl.

3umlah leukosit tertinggi pada bayi umur ' &am yaitu antara 4.;;;14@.;;; ?Fl.

Setelah itu &umlah leukosit turun se)ara bertahap dan pada umur ' tahun &umlah

leukosit berkisar antara 56;;1 .;;;?Fl. !ada keadaan basal &umlah leukosit pada

orang de0asa berkisar antara 6;;; J ;.;;;?Fl. 3umlah leukosit meningkat

setelah melakukan akti"itas "isik yang sedang, tetapi &arang lebih dari .;;;?Fl.

!eningkatan &umlah leukosit di atas normal disebut leukositosis, sedangkan

penurunan &umlah leukosit di ba0ah normal disebut lekopenia.

Terdapat dua metode yang digunakan dalam pemeriksaan hitung leukosit, yaitu

)ara automatik menggunakan mesin penghitung sel darah #hematology analyzer $

dan )ara manual dengan menggunakan pipet leukosit, kamar hitung dan

mikroskop.

Cara automatik lebih unggul dari )ara pertama karena tekniknya lebih mudah,

0aktu yang diperlukan lebih singkat dan kesalahannya lebih ke)il yaitu '


10/23

Ni$!i n#rm!$ $euk#sit'

De0asa : 5;;;1;.;;;? I*

Bayi ? anak : >;;;1'.;;;? I*

Bayi baru lahir : >;;;14;.;;;? I*

Bila &umlah leukosit lebih dari nilai ru&ukan, maka keadaan tersebut disebut

$euk#sit#sis. *eukositosis dapat ter&adi se)ara "isiologik maupun patologik.

*eukositosis yang "isiologik di&umpai pada ker&a "isik yang berat, gangguan

emosi, ke&ang, takhikardi paroksismal, partus dan haid.

!eningkatan leukosit &uga dapat menun&ukan adanya proses in"eksi atau radang

akut, misalnya pneumonia, meningitis, apendisitis, tuberkolosis, tonsilitis, dll.

Dapat &uga ter&adi miokard in"ark, sirosis hepatis, luka bakar, kanker, leukemia,

penyakit kolagen, anemia hemolitik, anemia sel sabit , penyakit parasit, dan stress

karena pembedahan ataupun gangguan emosi. !eningkatan leukosit &uga bisa

disebabkan oleh obat1obatan, misalnya: aspirin, prokainmid, alopurinol, kalium

yodida, sul"onamide, haparin, digitalis, epine"rin, litium, dan antibiotika terutama

ampi)illin, eritromisin, kanamisin, metisilin, tetra)y)line, ankomisin, dan

streptomy)in.

*eukopenia adalah keadaan dimana &umlah leukosit kurang dari 6;;;?I* darah.

(arena pada hitung &enis leukosit, netro"il adalah sel yang paling tinggi

persentasinya hampir selalu leukopenia disebabkan netropenia.

!enurunan &umlah leukosit dapat ter&adi pada penderita in"eksi tertentu, terutama

irus, malaria, alkoholik, S*+, reumaotid artritis, dan penyakit

hemopoetik#anemia aplastik, anemia perisiosa$. *eokopenia dapat &uga

disebabkan penggunaan obat terutama saetamino"en, sul"onamide, !TU,

barbiturate, kemoterapi kanker, dia9epam, diuretika, antidiabetika oral,


11/23

indometasin, metildopa, rimpam"in, "enotia9in, dan antibiotika.#peni)ilin,

)e"alosporin, dan kloram"enikol$

Hitun2 0enis Leuk#sit

Hitung &enis leukosit digunakan untuk mengetahui &umlah berbagai &enis leukosit.

Terdapat lima &enis leukosit, yang masing1masingnya memiliki "ungsi yang

khusus dalam mela0an patogen. Sel1sel itu adalah neutro"il, lim"osit, monosit,

eosino"il, dan baso"il. Hasil hitung &enis leukosit memberikan in"ormasi yang

lebih spesi"ik mengenai in"eksi dan proses penyakit. Hitung &enis leukosit hanyamenun&ukkan &umlah relati" dari masing1masing &enis sel. Untuk mendapatkan

&umlah absolut dari masing1masing &enis sel maka nilai relati" #


12/23

Neutr#3i$ 661G;<

#'6;;1G;;;?I*$

Bayi Baru *ahir

7<

Umur tahun '<

Segmen 6;176<

#'6;;176;;?I*$

Batang ;16< #;1

6;;?I*$

n"lamasi, kerusakan

&aringan, peyakitHodgkin, leukemia

mielositik, hemolyti)

disease o" ne0born,

kolesistitis akut,

apendisitis, pan)reatitis

akut, pengaruh obat

n"eksi irus,

autoimun?idiopatik, pengaruh obat1obatan

Lim3#sit ';15;<

G;;146;;?I*

BB* 45<

th 7;<

7 th 5'<

' th 4@<

in"eksi kronis dan irus kanker, leukemia, gagal

gin&al, S*+, pemberian

steroid yang berlebihan

M#n#sit '1@<

';;17;;?I*

8nak 51><

n"eksi irus, parasit,

anemia hemolitik, S*+K

R8

*eukemia lim"ositik,

anemia aplastik

L!%u En&!" D!r!h


13/23

*a&u endap darah #erithrocyte sedimentation rate, ($$ adalah ke)epatan

sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm?&am.

*+D merupakan u&i yang tidak spesi"ik. *+D di&umpai meningkat selama proses

in"lamasi akut, in"eksi akut dan kronis, kerusakan &aringan #nekrosis$, penyakit

kolagen, rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress "isiologis #misalnya

kehamilan$.

Metode yang digunakan untuk pemeriksaan *+D ada dua, yaitu metode /introbe

dan /estergreen. Hasil pemeriksaan *+D dengan menggunakan kedua metode

tersebut sebenarnya tidak seberapa selisihnya &ika nilai *+D masih dalam batas

normal. Tetapi &ika nilai *+D meningkat, maka hasil pemeriksaan dengan metode

/introbe kurang menyakinkan. Dengan metode /estergreen bisa didapat nilai

yang lebih tinggi, hal itu disebabkan pan&ang pipet /estergreen yang dua kali

pan&ang pipet /introbe. *nternational Commitee for tandardization in

!ematology +*C!) merekomendasikan untuk menggunakan metode /estergreen.

!rosedur pemeriksaan *+D yaitu:

. Metode /estergreen

• o Untuk melakukan pemeriksaan *+D )ara /estergreen diperlukan

sampel darah )itrat 5 : #5 bagian darah ena L bagian natrium sitrat 4,'

< $ atau darah +DT8 yang dien)erkan dengan =aCl ;.@6 < 5 : #5 bagian

darah +DT8 L bagian =aCl ;.@6


14/23

. Metode /introbe

• o Sampel yang digunakan berupa darah +DT8 atau darah 8monium1

kalium oksalat. Homogenisasi sampel sebelum diperiksa.

• o Sampel dimasukkan ke dalam tabung /introbe menggunakan pipet

!asteur sampai tanda ;.

• o *etakkan tabung dengan posisi tegak lurus.

• o Biarkan tepat &am dan )atatlah berapa mm menurunnya eritrosit.

Ni$!i Ru%uk!n'

. Metode /estergreen:

• *aki1laki : ; 2 6 mm?&am

• !erempuan : ; 2 '; mm?&am

'. Metode /introbe :

• *aki1laki : ; 2 > mm?&am

• !erempuan ; 2 6 mm?&am


15/23

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Ker!n2k! k#nse" "ene$iti!n

Kejadian

Malaria di

RSUD Chasan

Boesoirie

bulan juli-

desember

2011Karakteristik

Pnederita

Malaria:

1 Umur

2 !enis Kelamin

"ilai #ritrosit

"ilai

"ilai

Sam&el hasil

&emeriksaan

darah len%ka&

&asien &enderita

DBD 'Rekam

medik(

)ambaran

#ritrosit

"ilai *eukosit

"ilai +rombosit

"ilai *aju

#nda& Darah

!enis Sel

Darah Putih


16/23


17/23

G$ =ilai *a&u +ndap Darah #*+D$

@$ 3enis Sel darah putih

D. L#k!si &!n 9!ktu "ene$iti!n

. *okasi penelitian

Tempat penelitian dilakukan di RSUD dr. H. Chasan Boesoirie (ota

Ternate dengan pertimbangan bah0a RSUD dr. H. Chasan Boesoirie

merupakan Rumah Sakit ru&ukan untuk proinsi Maluku Utara.

'. /aktu !enelitian

8dapun 0aktu penelitian di&ad0alkan selama tahun.

E. De3inisi isti$!h:#"er!si#n!$

. Hasil laboratorium demam berdarah dengeu:

+ritrosit:

'. (riteria Umur !enyakit malaria pada umumnya dapat menyerang semua golongan

umur, dan anak1anak lebih rentan terhadap in"eksi parasit malaria.

=amun bayi di daerah endemik malaria mendapat perlindungan

antibodi maternal yang diperoleh se)ara transplasental. Telah diamati

bah0a ada pengaruh spesies Plasmodium terhadap penyebaran malaria

pada berbagai kelompok umur, yaitu : P viva- lebih banyak di&umpai

pada kelompok umur muda, kemudian diikuti oleh P malaria dan P

falciparum #Hari&ani, >>'$.

4. 3enis (elamin

n"eksi malaria tidak membedakan &enis kelamin, perbedaan angka

kesakitan malaria pada laki1laki dan perempuan dapat disebabkan oleh


18/23

berbagai "aktor antara lain peker&aan, pendidikan, migrasi penduduk

dan kekebalan #Depkes R, >>>$. Beberapa penelitian menun&ukkan

bah0a perempuan mempunyai respons imun yang lebih kuat

dibandingkan dengan laki1laki, namun kehamilan menambah risiko

untuk ter&adinya in"eksi malaria #Hari&anto, ';;;$.

5. Hemoglobin

Terdiri dari Haem dan globin, Haem : -e dan protopor"irin N

mitokondria, Elobin : rantai asam amino # pasang rantai O dan

pasang non O $. -ungsi : transport oksigen ke paru dan &aringan. (adar

tergantung:

- Usia- &enis kelamin- geogra"is

Harga normal:

- *aki1laki : 4,5 2 G,G g?dl- !erempuan : ,5 2 6, g?dl- Bayi baru lahir : 7,6 4 g?dl

(dr Hb K : 8nemia

(dr Hb P : !olisitemia

6. Hematokrit

Hematokrit atau olume eritrosit yang dimampatkan # packed cell

volume, PCV $ adalah persentase olume eritrosit dalam darah yang

dimampatkan dengan )ara diputar pada ke)epatan tertentu dan dalam

0aktu tertentu. Tu&uan dilakukannya u&i ini adalah untuk mengetahui

konsentrasi eritrosit dalam darah. =ilai hematokrit atau !C dapat

ditetapkan se)ara automatik menggunakan hematology analyzer atau


19/23

se)ara manual. Metode pengukuran hematokrit se)ara manual dikenal

ada ', yaitu metode makrohematokrit dan mikrohematokrit?kapiler.Ni$!i n#rm!$ HMT'

- 8nak: 4414@<- *aki1laki De0asa: 5;16;<- !erempuan De0asa: 47155<

7. +ritrosit #Sel darah merah$

!engukuran &umlah eritrosit. !ada saat lahir SDM paling tinggi

berangsur menurun pada de0asa. Sel +ritrosit dibentuk dalam sumsum

tulang pipih dan proimal dari tulang pan&ang. Umur '; hari di

peredaran darah. Tua N di han)urkan di R+S# hati, limpa$.

=ilai normal :

- *aki 2 laki de0asa : 5,4 &t 2 6,> &t- /anita de0asa : 4,> 2 5,@ &t- Bayi : 6,; 2 G,; &t- 8nak, 4 bulan : 4,' 2 5,@ &t- tahun : 4,7 2 6,' &t- ; 2 ' tahun : 5,; 2 6,5 &t.

G. *eukosit*eukosit merupakan bagian penting dari sistem pertahanan tubuh,

terhadap benda asing, mikroorganisme atau &aringan asing, sehingga

hitung &umlah leukosit merupakan indikator yang baik untuk

mengetahui respon tubuh terhadap in"eksi. 3umlah leukosit

dipengaruhi oleh umur, penyimpangan dari keadaan basal dan lain1

lain. !ada bayi baru lahir &umlah leukosit tinggi, sekitar ;.;;;1

4;.;;;?Fl. 3umlah leukosit tertinggi pada bayi umur ' &am yaitu

antara 4.;;;14@.;;; ?Fl. Setelah itu &umlah leukosit turun se)ara

bertahap dan pada umur ' tahun &umlah leukosit berkisar antara 56;;1

.;;;?Fl. !ada keadaan basal &umlah leukosit pada orang de0asa

berkisar antara 6;;; J ;.;;;?Fl. 3umlah leukosit meningkat setelah


20/23

melakukan akti"itas "isik yang sedang, tetapi &arang lebih dari

.;;;?Fl. !eningkatan &umlah leukosit di atas normal disebut

leukositosis, sedangkan penurunan &umlah leukosit di ba0ah normal

disebut lekopenia.

Ni$!i n#rm!$ $euk#sit'

- De0asa : 5;;;1;.;;;? I*- Bayi ? anak : >;;;1'.;;;? I*- Bayi baru lahir : >;;;14;.;;;? I*

@. Trombosit

8dalah komponen sel darah yang dihasilkan oleh &aringan hemopoetik,

dan ber"ungsi utama dalam proses pembekuan darah. !enurunan

sampai diba0ah ;;.;;;? I* berpotensi untuk ter&adinya perdarahan

dan hambatan pembekuan darah.

0um$!h N#rm!$' 6;.;;;15;;.;;; ?I*

>. *a&u endap darah #*+D$

*a&u endap darah adalah ke)epatan mengendapnya eritrosit dari

sampel darah yang diperiksa dalam suatu alat tertentu yang

dinyatakan dalam mm per &am. Dalam bahasa ndonesia *a&u endap

darah disebut &uga (!D #(e)epatan !engendapan Darah$, dalam

bahasa asing *a&u endap darah &uga sering dikenal dengan istilah BBS

# %lood edimentase $ate$, +SR # (ritrocyte edimentation $ate$.

#Depkes, >@>$

Ni$!i Ru%uk!n'$ Metode /estergreen:

- *aki1laki : ; 2 6 mm?&am- !erempuan : ; 2 '; mm?&am

'$ Metode /introbe :

- *aki1laki : ; 2 > mm?&am- !erempuan ; 2 6 mm?&am

F. Pr#se&ur "ene$iti!n:"en2um"u$!n &!t!

!engumpulan data dilakukan melalui pengambilan data sekunder atau

se)ara deskripti" melalui rekam medis pasien bulan &uni1desember ';.


21/23

G. Met#&e !n!$isis &!t!

Data akan di analisa dengan menggunakan statistik deskripti".

BAB

DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, +ko. ';;4. Metodologi Penelitian .edokteran, Cetakan , !enerbit

Buku (edokteran +EC, 3akarta.


22/23

Dharma R, mmanuel S, /ira0an R. !enilaian hasil pemeriksaan hematologi

rutin. Cermin Dunia (edokteran. >@4Q 4;: '@14.

Eandasoebrata R. !enuntun laboratorium klinik. 3akarta: Dian RakyatQ ';;>. hal.

15'.

Mans&oer, 8rie", dkk. ';;. .apita elekta .edokteran (disi *** 3akarta: Media

8es)ulapius.

=otoatmod&o, S., ';;4a. Ilmu Kesehatan Masyarakat , Prinsip Prinsip Dasar ,

Cetakan ', 3akarta, Rineka Cipta, p '4.

=otoatmod&o S, ';;'. Metodologi Penelitian Kesehatan, !enerbit Rineka Cipta,

3akarta.

Ronald 8S, Ri)hard 8M)!, alih bahasa : Brahm U. !endit dan De0i /ulandari,

editor : Huria0ati Hartanto, Tin&auan klinis hasil pemeriksaan laboratorium, edisi

. 3akarta: +ECQ ';;5.

Suted&o 8. Mengenal penyakit melalui hasil pemeriksaan laboratorium.

ogyakarta: 8mara BooksQ ';;@. hal. G146.

Theml H, Diem H, Ha"erla)h T. Color atlas o" hematologyQ prin)ipal mi)ros)opi)

and )lini)al diagnosis. 'nd ed. Stuttgart: ThiemeQ ';;5.

a&payee =, Eraham SS, Bem S. Basi) eamination o" blood and bone marro0.

n: Henrys )lini)al diagnosis and management by laboratory methods. 'st ed.

+ditor: M)!herson R8, !in)us MR. China: Saunders +lseierQ ';;7. hal. >1';.


23/23

profil perhitungan darah lengkap ada penderita demam berdarah dengue

Documents