profil parimo 2006

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Kabupaten Parigi Moutong Penentuan nasib sendiri dalam artian pembentukan Kabupaten Parigi Moutong secara yuridis didasari antara lain Undang-Undang Nomor 22 Talmn 1999 ten tang Pemerintah Daerah terutama Pasal 5 ayat 1 dan Pasal 6 ayat 1 dan 2 yang diperbaharui lagi dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 ten tang Pemerintah Daerah . Selain itu ada juga Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tcntang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah terutama Pasal 3,4 dan 6 yang juga telah diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan anatara Pemerintah Pusat dan Daerah serta Peraturan Pemel1.ntah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom. Pada awalnya masyarakat daerah Parigi Moutong tersebar ke dalam beratus bahkan beribu-ribu komunitas yang tersebar di berbagai gunung-gunung dan bukit-bukit dalam satu kesatuan Gmealogis. Mereka memisahkan OOi antara kesatuan genealogis lainnya. Sehingga oleh lf7erteim dikenal sebagai sebuah masyarakat komunal yang dipimpin oleh "Olongian" dan atau "Kemagauan". Pimpinan yang dinamakan "Magau" atau "Olongian" kemudian berubah menj~di "Raja" sebagai konsekuensi logis dari pertautan komunalitas masyarakat Parigi Moutong dengan Hindia Belanda. Keadaan seperti itu, berlangsung hingga datangnya Imperialisme Belanda ke daerah ini sehingga konsep "Magau" dan "Olongian" berubah menjadi konsep yang namanya "Raja". Raja inilah yang dijadikan Pemcrintah Hindia Belanda sebagai wakil representasi dari masyarakat yang plural di wilayah Parigi Moutong. Pada awal abad ke-20 Pemerintah Hindia Belanda mengadakan kontrak politik yang disebut sebagai pe11anjian pendek dengan Raja-raja sepcrti Roe di Tojo, Ta Lasa di Poso, Owolu Marunduh di Mori, Kabodi di Napu termasuk Dg. Malino dan Idjenggi yang dipresentasikan sebagai wakil dari Kerajaan di Wilayah Parigi Moutong.Namun masuknya Hindia Belanda sebagai suatu kekuatan Politik di tanah Parigi Moutong juga dibayar mahal oleh Putra-Putra terbaik daerah ini sebagai pejuang yang tidak tunduk ke dalam Integrasi Politik kolonial Belanda yang antara lain pcjuang yaitu Tombolotutu yang bertahan dengan pandangannya sendiri sebagai bentuk Nasionalisme sendiri.

Upload: geologi-sttnas-jogja

Post on 25-Jun-2015

545 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: profil parimo 2006

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Sejarah Kabupaten Parigi Moutong

Penentuan nasib sendiri dalam artian pembentukan Kabupaten Parigi Moutong secara yuridis didasari antara lain Undang-Undang Nomor 22 Talmn 1999 ten tang Pemerintah Daerah terutama Pasal 5 ayat 1 dan Pasal 6 ayat 1 dan 2 yang diperbaharui lagi dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 ten tang Pemerintah Daerah . Selain itu ada juga Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tcntang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah terutama Pasal 3,4 dan 6 yang juga telah diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan anatara Pemerintah Pusat dan Daerah serta Peraturan Pemel1.ntah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom.

Pada awalnya masyarakat daerah Parigi Moutong tersebar ke dalam beratus bahkan beribu-ribu komunitas yang tersebar di berbagai gunung-gunung dan bukit-bukit dalam satu kesatuan Gmealogis. Mereka memisahkan OOi antara kesatuan genealogis lainnya. Sehingga oleh lf7erteim dikenal sebagai sebuah masyarakat komunal yang dipimpin oleh "Olongian" dan atau "Kemagauan". Pimpinan yang dinamakan "Magau" atau "Olongian" kemudian berubah menj~di "Raja" sebagai konsekuensi logis dari pertautan komunalitas masyarakat Parigi Moutong dengan Hindia Belanda. Keadaan seperti itu, berlangsung hingga datangnya Imperialisme Belanda ke daerah ini sehingga konsep "Magau" dan "Olongian" berubah menjadi konsep yang namanya "Raja". Raja inilah yang dijadikan Pemcrintah Hindia Belanda sebagai wakil representasi dari masyarakat yang plural di wilayah Parigi Moutong. Pada awal abad ke-20 Pemerintah Hindia Belanda mengadakan kontrak politik yang disebut sebagai pe11anjian pendek dengan Raja-raja sepcrti Roe di Tojo, Ta Lasa di Poso, Owolu Marunduh di Mori, Kabodi di Napu termasuk Dg. Malino dan Idjenggi yang dipresentasikan sebagai wakil dari Kerajaan di Wilayah Parigi Moutong.Namun masuknya Hindia Belanda sebagai suatu kekuatan Politik di tanah Parigi Moutong juga dibayar mahal oleh Putra-Putra terbaik daerah ini sebagai pejuang yang tidak tunduk ke dalam Integrasi Politik kolonial Belanda yang antara lain pcjuang yaitu Tombolotutu yang bertahan dengan pandangannya sendiri sebagai bentuk Nasionalisme sendiri.

Selama 39 tahun Kabupaten Parigi Moutong dipel1uangkan, benih ditanam sejak tanggal 8 Juni 1963 yakni adanya pembentukan Panitia Penuntut Pembentukan Kabupaten. Setelah diketahui arah perjuangan yang pasti dan jelas maka tanggal 23 Desember tahun 1965 terbentuknya Yayasan Pcmbangunan Wilayah Pantai Timur dengan Akte Notaris Nomor: 33 tahun 1965.Saat inilah diketahui arah, tujuan dan hakekat Pembentukan Kabupaten secara Yuridis Formal. Akhirnya mentari cerah bersinar megah karena pada tanggal 2 Juli 2002 peresmian Kabupaten Parigi Moutong sebagai Kabupaten yang otonom dilakukan di Gedung PMD Pasar Minggu Jakarta Selatan oleh Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno atas nama Presiden Republik Indonesia. Delapan hari kemudian tepatnya pada tanggall 0 Juli 2002 dilantiklah Drs. H. Longki Djanggola,M .. Si sebagai pejabat Bupati Kabupaten Parigi Moutong yang dilantik oleh Gubemur Sulawesi Tengah Prof. Drs. H.

Page 2: profil parimo 2006

Aminuddin Ponulele,MS di Parigi Ibukota Kabupaten Parigi Moutong.

2.1.Lambang Daerah dan Maknanya

Lambang Daerah Kabupaten Parigi Moutong ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2003, tanggal 17 Mei 2003 yang berbentuk gumbang tempayung bersudut lima yang melambangkan bahwa: a.Masyarakat Kabupaten Parigi Moutong bersifat terbuka menerima semua

masukan yang bersifat membangun untuk didimusyawarhakan demi tercapainya kesejahteraan rakyat.

b.Gumbang atau tempayung bersudut lima melambangkan falsafah Pancasila. Motto daerah adalah Songu Lara Mombangu yang melambangkan tekad yang kukuh, tertanam dalam diri setiap masyarakat Kabupaten Parigi Moutong dalam membangun, untuk tercapainya cita-cita yakni kesejahteraan rakyat.

Arti Warna 1.Warna putih melambangkan sebagai kesucian.2.Wama kuning dimaknai sebagaikejayaan atas sejarah dari kerajaan yang mendiami wilayah Parigi moutong sebelum lahirnya kabupaten. 3.Wama Hijau dimaknai sebagai kesuburan tanah daerah kabupaten Parigi Moutong. 4.Wama Coklat dimaknai sebagai tanah tempat kita berpijak dan menjalani roda kehidupan untuk mencapai masyarakat madani.5.Wama Biru dimaknai sebagai keteduhan dan kedamaian

juga mempunyai makna potensi kelautan dimanaluas wilayah laut kita lebih luas dari daratan terbesar di kabupaten Parigi Moutong.

6.Warna Hitam dimaknai sebagai ketegaran sikap untuk menuju Pembangunan.

Arti Gambar 1.Bintang sudut lima dimaknai sebagai Ketuhanan Yang Maha Esa 2.Padi berwama kuning emas dimaknai sebagai simbol kemakmuran yang berjumlah 39 butir yang artinya perjuangan masyarakat Kabupaten Parigi Moutong sampai terbentuknya selama 39 tahun. 3.lkan tuna berwama hitam dan putih dimaknai sebagai potensi kelautan dan pa'4a sisik tengah 4 dan gerigi ekoratas bawah 10, setiap sirip ekor berjumlah 2 bermakna lahimya Kabupaten Parigi Moutong tanggal1 0 April 2002.4.Buah kelapa yang terbelah dengan sabut berwama coklat dimaknai sebagai salah satu tanaman kl1as primadona Kabupaten Parigi Moutong dan kelapa ini menghadapi tantangan, serta pengorbanan adalah segala-galanya untuk menacapai cita-cita yang tulus.5.Isi kelapa (dalam bentuk lingkaran) berwama putih dimaknai sebagai salah satu tekad yang suci untuk membangun Kabupaten. Parigi Moutong.6.Peta topografi Kabupaten Parigi Moutong berlatar belakang wama bim dan kuning bergaris hitam dimaknai sebagai kedudukan Kabupaten Parigi Moutong

Page 3: profil parimo 2006

adalah sebagai kabupaten strategis tepat ditengah-tengah pulau Sulawesi. Dan juga sebagai gambaran Kabupaten Parigi Moutong dilintasi oleh garis khatulistiwa.7.Garis hitam yang berada disisi dari masing-masing gambar dimaknai sebagai ketegaran hati untuk mencapai masyarakat madani.8.Dula Mpo Langga (dulang berkaki) dimaknai sebagai kekuatan budaya yang masih tetap dipegang oleh masyarakat Kabupaten Parigi Moutong dan terus dilestarikan sebagai modal dasar pembangunan.9.Pita wama putih dimaknai sebagai bentuk persaudaraan, pemersatu dari berbagai unsur masyarakat yang berbeda-beda suku, agama dan ras sebagai wujud dari motto bangsa Indonesia Bhineka Tunggal Ika.

1.3. Gambaran Umum

Secara administratif pada tahun 2004 Kabupaten Parigi Moutong terdiri dari 8 Kecamatan, 117 Desa/Kelurahan (113 Desa, 4 Kelurahan) dengan jumlah penduduk adalah 367.105 jiwa, dengan klasifikasi desa terdapat 102 Desa Swasembada, 7 Desa Swakarsa dan 8 Swadaya. Dengan kepadatan penduduk (population Density) 59 jiwa/km2• Konsentrasi penduduk tertinggi berada di wilayah Kecamatan Parigi dengan kepadatan mencapai 108 jiwa/km2.Pada akhir tahun 2006 Kabupaten Parigi Moutong terdiri dari 10 Kecamatan, 119 Desa/Kelurahan (115 Desa, 4 Kelurahan) dengan jumlah penduduk adalah 357.573 jiwa, kepadatan penduduk (population Density) 57 jiwa/km2. Konsentrasi penduduk tertinggi berada di wilayah Kecamatan Parigi dengan kepadatan mencapai 105 jiwa/km2.

1.3.1 Letak dan Luas Wilayah

Kabupaten Parigi Moutong terletak di peslsJJ: timur pulau Sulawesi yang

membentang sepanjang teluk Tomini yang secara geografis terletak pada posisi

119°45" - 121°06" Bujur Timur dan posisi 0°14" Lintang Selatan 04°40" Lintang

Utara. Keistimewaan daerah ini adalah dilewati oleh garis meridian 1200 Bujur

Timur yang menjadi acuan dari penentu waktu untuk wilayah yang termasuk dalam

Waktu Indonesia Tengah (WITA). Kabupaten Parigi Moutong mempunyai luas

wilayah seluas 6.231,85 km2 dengan batas Administratif Pemerintahan sebagai

berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Buol, Toli-Toli dan Propinsi

Gorontalo.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Poso.

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Tomini.

1.3.2. Topografi

Kabupaten Parigi Moutong berada pada ketinggian 0 - 2900 m dpl dan garis pantai yang memiliki bibir pantai sepanjang 472 km di Teluk Tomini membentang dari ujung kecamatan Sausu di bagian Selatan hingga kecamatan Moutong yang berbatasan dengan Provinsi Gorontalo di sisi Utara. Bentuk permukaan tanah di daerah Kabupaten Parigi Moutong bervariasi dari dataran sampai bergunung. Daerah yang mempunyai dataran cukup luas adalah Kecamatan Moutong, Parigi dan

Page 4: profil parimo 2006

Kecamatan Sausu.

Keadaan topografi dengan luas kemiringan lahan rata-rata: » Datar (0 - 8)% = 146.134 Ba. » Bergelombang (8 -15)% = 60.443 Ba.» Curam (15 - 45)%=142.186 Ba.» Sangat curam ( >45)% = 1.97 Ba.

Landform wilayah Kabupaten Parigi Moutong terdiri dari dataran rendah dan perbukitan serta pegunungan yang membentang sepanjang pantai dari utara sampai selatan dengan ketinggian rata-rata di atas permukaan laut (15 -375) m.

1.3.3. Keadaan Cuaca

Sebagaimana dengan daerah-daerah lain di Indonesia,Kabupaten Parigi Moutong memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Mustin panas terjadi antara bulan April - September, sedangkan musim hujan terjadi pada bulan Oktober - Maret. Basil pencatatan suhu udara pada Stasiun Udara Mutiara Palu tahun 2005 bahwa suhu udara rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Maret dan Oktober (28,1 0c) dan suhu udara terendah terjadi pada bulan Februari (25,4°C). Sementara Kelembaban udara rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Mei yang mencapai 82 persen, sedangkan kelembaban udara rata-rata terendah terjadi pada bulan Maret yaitu 70 persen. Curah hujan tertinggi yang tercatat tahun 2005 terjadi pada b.wan Juni 6,5 mm,sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Februari yaitu 0,6 mm. Sementara itu kecepatan angin rata-rata berkisar an tara 3 - 5 knots. Berbeda dengan arah angin pada tahun 2005 posisi arah angin terbanyak di Utara, kecuali pada bulan Juni dan Juli pada arah Barat Laut.

Page 5: profil parimo 2006

BAB IIPOTENSI DAERAH

2.1. Potensi Sumber Daya Alam

Kabupaten Parigi Moutong mempakan daerah yang terletak di garis khatulistiwa dan dilalui oleh zona tektonik lempeng yang aktif sehingga memiliki sumber daya alam dan bahan galian yang berpotensi di mana sangat memberikan harapan bagi kemakmuran masyarakatnya. Namun sebagian besar potensi tersebut belum diolah dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan pendudulrnya.

Potensi Lahan

Khusus wilayah daratan, pemntukkannya dapat dirinci sebagai berikut : 1. Kawasan Hutan 623.185 Ha.

a. Hutan Lindung 162.640 Ha b. Hutan Cagar alam 60.714 Ha c. Hutan Produksi Terbatas 127.607 Ha d. Hutan Produksi Tetap 22.467 Ha e. Hutan Konversi 22.808 Ha f. Areal Penggunaan Lain 226.949 Ha

2. Non Kawasan Hutan Pewilayaan komoditas adalah suatu kesatuan fungsional kawasan yang mempunyai karakter kegiatan budidaya komoditi pertanian tertentu yang potensial dan prosfektif untuk dil{embangkan lebih lanjut menjadi kawasan-kawasan sentra produksi dan aktifitas lain yang berkaitan dengan kegiatan pertanian dan budidaya komoditas unggulan. Pewilayaan komoditas di daerah ditentukan atas dasar hasil penilaian kesesuaian lahan untuk berbagai komoditas unggulan, keadaan wilayah secara umum serta kondisi penggunaan lahan saat ini. Dati hasil analisis dari penggunaan lahan, dapat dirangkumkan sebagai berikut :

a. Kebun 44.166 Hab. Sawah 20.585 Hac. Sawah Tadah Hujan 127.607 Had. T anah Ladang 22.409 Ha

Potensi Laut dan Air Tawar

Potensi lestari teluk tomini adalah 587.256 ton/ thn terdiri dari ikan pelagis besar 106.000 ton/thn, pelagis kecil 379.440 ton/thn, ikan demersal 83.846 ton/thn dan lain-lain 17.970 ton/thn. Luas areal penangkapan 28.208 K1ll2, dengan hasil produksi sekitar 21.337 ton/thn yang berarti baru mencapai 3,63 % dari potensi lestari. Budidaya perikanan darat luas tambak intensif 150 Ha, luas tambak semi intensif 280 Ha, luas tambak tradisional 3.000 Ha, luas kolam air tawar 438 Ha. Disamping itu pula terdapat budidaya rumput laut 1.250 Ha dan Budidaya teripang 1.250 Ha, luas pengembangan keramba apung 521 Ha. Produksi perikanan laut di Kabupaten Parigi Moutong yang tercatat selama tahun 2005 tercatat sebesar 25.558 ton, sedangkan perikanan darat sebesar 919,10 ton. Produksi ikan yang diawetkan

Page 6: profil parimo 2006

meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 5.512 ton.

Potensi Mineral Berdasarkan hasil penyelidikan umum yang telah dilakukan oleh Dinas

Pertambangan dan Energi Kabupaten Parigi Moutong, beberapa kandungan potensi bahan galian atau sumber daya lmneral yang telah diinventarisasi adalah sebagai berikut :

Batu Bara Merupakan proses pengendapan tumbuh-tumbuhan yang tertimbun dan

mengalami proses pengawetan dalam pengaruh tekanan serta temperatur yang cukup tinggi dan dalam waktu lama. Bermanfaat sebagai sumber energi/bahan bakar.Lokasi bahan galian di Bukit Malino Besar, Dusun Despot Swakarsa Desa Ongka di Kecamatan Bolana Lambunu. Dari hasil analisa "Grab sampling" memiliki nilai kalori 1820 Kkal.

Emas (Au) dan Perak (Ag) Merupakan hasil proses yang dierosi dan diendapkan oleh sungai-sungai

berupa endapan aluvial.Emas dan Perak termasuk dalam golongan mineral logam-logam berharga atau "The Precious Metals".Jenis mineral bijihnya dapat berupa emas mw:ni atau "Native Gold".Keterdapatan emas di Parigi Moutong berada dalam tubuh batuan dan endapan alluvial yang berasosiasi dengan mineral perak.Pengusahaannya oleh masyarakat masih dilakukan secata tradisional. Lokasi indil\:asi keberadaan emas dan petak di Kabupaten Patigi Moutong tetsebat

di bebetapa temp at yaitu ; Sungai Mentawa Sausu, Sungai Torue dan sungai Dolago, Kecamatan Sausu. Sungai Tombi Ampibabo, Kecamatan Ampibabo . Sungai Tambotong Siaga Maninili, Sungai Tada, Sunagai Matantasi, Kecamatan Tinombo. Sungai Moutong Kecamatan MoutongSungai Gangga-Lemusa, Sungai Uwelutu Binangga Kecamatan Parigi.Sungai Bugis Swakarsa Wanagading,Pebukitan Gunung Sal1.,Pebukitan Santigi Kecamatan Bolano Lambunu.

Manfaat dari logam emas terutama digunakan untuk cadangan moneter, perhiasan, kedokteran, industri kimia, dekorasi 'interior dan lain-lain. Manfaat Perak terutama untuk cadangan moneter setelah emas, industri kimia, seni dan perhiasan

Tembaga (Cu), Timah hitam, Seng (Zn) dan Arsen (As) Mineral -mineral ini termasuk dalam golongan mineral mineral non Ferrous (The Nonferrous Metals). Secara umum mineral ini merupakan hasil dari Metasomatis Kontak. Lokasi penyebaran mineral mineral Tembaga,Timah hitam ,Seng dan Arsen yaitu Sungai Mentawa Sausu Trans, Pebukitan Tompera Sausu,Sungai Torue,Sungai Trans,Pebukitan Tomborong Maninili Siaga, Sungai Silitunang UPT Trans, Sungai Ganonggol Gunung Sari, Sungai Bugis Swakarsa, Wanagading, Sungai Moutong dan Sungai Tinombo. Kegunaan Logam Arsen untuk bahan campuran beberapa jenis logam antara lain dengan Pb untuk bahari peluru, untuk campuran warna, obat-obatan industri kimia,

Page 7: profil parimo 2006

industri perlistrikkan, komunikasi, amunisi, transportasi dan lin-Iain. Kegunaan logam Pb antara lain untuk Pembungkus kabel, solder, lempengan Pb, amunisi, baterai dan lain -lain.

Biji Besi (Magnetit dan Hematit) Bijih besi berupa magnnetit, hematit merupakan endapan konsentrasi residu besi. Proses pelapukan kimia yang cukup lmat (Dominan) terhadap suatu batuan dapat menghasilkan suatu endapan (IZonsentrasi) residu (sisa). Makin lama residu yang tertinggal di temp at asal akan terus terakumulasi, sehingga kemurnian dan nilai komersil tercapai, karena unsur - unsur yang tidak dikehendaki meninggalkan tempat. Biji besi yang dijumpai didaerah ini berupa berupa magnetit dan hematit. Lokasi keterdapatan biji besi ini adalah di pebukitan Marantasi Sipayo Kecamatan Tinombo,berupa bongkah-bongkah berukuran besar dari 1 m Kegunaan Besi sangat dibutuhkan untuk berbagai jenis industri,mnufaktur dan konstruksi.

Kaolin Kaolin di daerah Parigi Moutong indikasinya berupa adanya alterasi batuan beku yang kaya feldspar,membentuk kaolinit. Lokasi Mineral Kaolin di Kabupaten Parigi Moutong di jumpai di desa Binangga Kecamatan Parigi. Manfaat : Untuk lndustri-industri Kertas, Karet,Tekstil, Barang barang Porselin,Refraktori dan bahan penggosok.

Pasir Silikat (Kuarsa dan Feldspar) Pasir kuarsa umumnya dijumpai beer\Varna putih berbeda pengertiannya dengan Pasir putih. Pasir kuarsa terdapat sebagai endapan sedimen,berasal dari rombakan batuan yang mengandung silicon dioksida (K.uarsa Si02) seperti Granit, Riolit dan Granodiorit. Endapan pasir kuarsa terjadi setelah melalui· proses transportasi, sortasi dan sedimentasi. Proses transportasi oleh air menyebabkan butiran pasir menjadi bertambah halus dan relatif menjadi lebih murni. Pasir kuarsa mempakan hasil pelapukan fisik (desintegrasi) batuan beku granit yang bersifat pegmatik (berbutir sangat kasar) yang selanjutnya tererosi atau terbawa oleh media air dan diendapkan pada tepi sungai atau pantai. Endapan pasir silikat di Kab. Parigi Moutong umumnya terdapat di daerah pantai dan hulu sungai yang membentuk endapan cukup tebal dan penyebaran yang luas. Lokasi Pasir silikat Qmarsa dan feldspar) menyebar luas di beberapa pantai dan sungai di Kabupaten Parigi Moutong yaitu : Pantai Maliali,Tanjung, Tambu Sausu, Sausu Piore, Pantai Malakosa, Pantai Pur\Vosari, Pantai Tome, Pantai Tindaki, Pantai Masi Nambam, Sungai Sausu, Sungai Tome, Sungai Sampaloe Tome, Sungai Dolago, Pantai Avolua, Pantai Marantale,Sungai Tada, Pantai Siaga Maninili, Pantai Sinei, Pantai Malalang dan Pantai Ogotion. Hasil Analisa Laboratmium terhadap pasir silikat (kuarsa dan feldspar) di Kabupaten Parigi Moutong terdiri dari :

Si02 (60,40 - 78,28) %

Page 8: profil parimo 2006

Al203 (11,05 - 23,12) % K20 (3,77 - 4,36)% Manfaat : Endapan pasir feldspar - kuarsa digunakan sebagai bahan pembuatan industri keramik/ gelas, abrasive, bahan imbuhan, industri kimia, industri ct,isolasi, industri semen Pordand, isolator tegangan rendah sampai menegah, industri kaca dan kertas.

Granit Granit termasuk bahan galian industri yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam. Batuan ini terjadi dari proses pembekuan magma bersifat asam, terbentuk jauh di dalam kulit bumi sehingga disebut sebagai batuan dalam. Bentuk intrusi dapat bempa batholit, lakolit maupun phacolit. Akibat kegiatan tektonik dan erosi maka batuan ini tersingkap di permukaan bumi. Bennanfaat untuk material fondasi bangunan, alas badan jalan, campuran beton dalam bentuk fraksi ukuran dari split hingga pasir debu sebagai pemecahan granit, sebagai panel prasasti, dinding eksterior, tegel, tangga bangunan, batu nisan dll.

Lokasi Granit di Kabupaten Parigi Moutong terdapat di pebukitan Dolago, Parigimpu'u Kecamatan Parigi, Pebukitan Tolai, Tome Kecamatan Sausu. Corak Warna: putih bintik hitam.

Hasil analisa Fisik Laboratonum : Kuat Tekanan (805 - 1.204,85)kg/ em2 Ketahanan Aus (0,045 - 0,080)mm/mnt Penyerapan Air (0,080 - 0,16)% Bobot Jenis (2,60 - 2,61)gr/ em3 Kekekalan Bentuk (Baik/ tidak eaeat)

Marmer Merupakan hasil metamorfosa batu gamping atau dolomit yang mengalanu kristalisasi akibat pengaruh temperatur dan tekanan. Bermanfaat untuk ornamen din ding atau lantai dan pembuatan barang kerajinan.

Terdapat di Pebukitan Maran tale, Avolua Keeamatan Ampibabo, Pebukitan Pangi, Binangga dan Parigimpu'u Keeamatan Parigi. Umumnya merupakan sisipan pada batuan metamorf seperti Gneiss. Corak warna : Putih Sti-ip abu-abu sampai putih kotor.

Kelompok Batuan Metam01f: Sekis Klorit (marmer Hi;au), Sekis Mika (Abu - abu) dan Gneis Seeara geoligis batuan ini terbentuk akibat proses metamorfosis yang berubah batuan asalnya menjadi metamorf. Batuan asal bisa berupa batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf itu sendiri yang mengalami perubahan karena pengaruh tekanan dan temperatur tinggi. Seeara ekonomis batuan ini biasa juga disebut sebagai marmer atau pualam. Adapun jenisnya tergantung dari kandungan mineral yangmendominasi dalam batuan tersebut yang memberikan warna yang khas sehingga bisa bernilai ekonomis. Seperti sekis nub

Page 9: profil parimo 2006

dengan komposisi mineral dari muskovit dengan warn a abu-abu, sekis klorit atau marmer hijau dan gneiss. Penyebaran kelompok batuan metamorf ini dan eorak warn a serta fisiknya adalah sebagai berikut :

Sekis Klorit (Marmer Hijau) Lokasi : Pebukitan Ogomojolo Lambon Palasa dan Tingkulan sampai Tomini Keeamatan Tomini. Corak: Hijau muda sampai hijau tua dan merah kecoklatan.

Sekis Mika (Abu-abu) Lokasi: Pebukitan Ogotumubu, Ambesia, Tilung, Ogobayas Keeamatan Tomini dan Pebukitan Papau Moutong.

Gneiss Lokasi : Pebukitan Marantale Kecamatan Ampibabo dan Pebukitan Parigimpu'u Kecamatan Parigi, Corak warna : Kecoklatan strip putih kotor.

GampinK Limonit Kegunaan dari b~tu gamping sangat banyak illantaranya adalah untuk pondasi mmah/pengeras jalan/bangunan fisik lainnya, penetral keasaman tanah, kapUt tohor dan kapur padam, bahan bangunan, bahan baku pembuatan semen portland. I<husus untuk gamping limonit ill Kabupaten Parigi Moutong bisa illjaillkan sebagai batu pualam uptuk lantai karena keindahan coraknya.

Lokasi gampwg Limonit ill Kabupaten Parigi Moutong adalah Perbukitan Ogobagis (polu Megang) Sidoan Kecamatan Tinombo.

Pasir dan Batu (Sirtu) Pasir dan Batu ill daerah ini mempakan hasil endapan yang berasal dari semua jenis batuan. Sumber uatama adalah batu pasir dan konglomerat dari formasi malasa. Bermanfaat untuk bahan bangunan, pengisi coran, pembuat<tn tegel dan dekorasi bangunan. Terd~rat ill hampir semua sungai dalam jumlah cukqp besar. Lokasi keterdap~tannya secara umum pada hampir semua sungai ill setiap desa dan kecamatan ill I(abupaten Parigi Moutong yaitu:

Kecamatan Sausu: Sungai Torono, Sungai Sausu Trans, Sungai Tome, Sungai Tindaki dan Sungai Mouti.Kecamatan Parigi: Sungai Dolago, Sungai Baliara,Sungai Lemusa, Sungai Bambalemo, Sungai Binangga dan Sungai Pelawa.

Kecamatan Ampibabo: Sungai Tmvera, Sungai Tombi, Tapoya dan Sungai Marantale

Kecamatan Tinombo: Sungai Tinombo, Sungai Bainaa, Sungai Sidoan, Sungai Sigenti dan Sungai Tada.

Kecamatan Kasimbar: Sungai Toribulu dan Sungai Kasimbar

Kecamatan Tomini: Sungai Bobalo, Sungai Palasa, Sungai Lambori, Sungai Tomini, Sungai

Kecamatan Moutong clan Bolano Lambunu: Sungai Lobu, Sungai Taopa, Sungai Lambunu, Sungai Ongka, Sungai Kayu

Agung.

Page 10: profil parimo 2006

Potensi Energi

Panas Bumi Lokasi : Desa Kayuboko Kecamatan Parigi clan Desa Kasimbar (Dusun Ranang), indikasinya berupa pemunculan mata air panas.

Tenaga Air Mini dan Mikro

Tabel: 2.1. Lokasi dan Estimasi Daya T enaga Air Mini dan

Mikro di Kabupaten Parigi Moutong

No. Nama Desa Nama Sungai Estimasi Lokasi Urut Daya (MW)

1. Parigi Dolago 0,700 Parigi

2. Tindaki Tindaki 0,800 Parigi

3. Kotaraya Moubang 0,600 T omini

4. Sausu Trans Ogotumubu 0,600 T omini

5. T omini Tampapopa 2,400 Tomini

6. Lambori-Palasa Ogomojolo 0,400 T omini

7. J\farantale Uwepolo 0,090 Ampibabo

8. T omini Boinampal 1,600 Tomini

9. IvlaniniIi ManiniIi 0,055 l'vIaniniIi

Sumber: DinaJ Pertambangan dan Energi Kab. Parigi LVIoutong

Hilir Migas Distribusi BBM melalui beberapa Depot clan SPBD antara lain:

Depot Pertamina Moutong

Depot Pertamina Olaya Parigi

SPBD Tolai

SPBD Parigi

SPBD Ampibabo

Potensi Air Bawah Tanah Eksplorasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Geologi Tata

Lingkungan Bandung yang tertuang dalam Peta Hidrogeologi Lembar Parigi,memberi gambaran bahwa potensi air bawah tanah di wilayah Kabupaten Parigi Moutong cukup besar yang tersebar pada beberapa Cekungan Air Bawah Tanah antara lain Cekungan Air Bawah Tanah Parigi dan sekitamya, Cekungan Air Bawah Tanah Ampibabo, Cekungan Air Bawah Tanah Ongka Malino dan Kota Raya dan Cekungan Air Bawah

Page 11: profil parimo 2006

Tanah Lambunu dan sekitamya. Cekungan Air Bawah Tanah di wilayah ini umumnya meruapakan Cekungan Air bAwah Tanah terbuka, rata-rata kedalaman akuifer tertekan lebih dari 40 meter, dengan produktifitas sedang sampai tinggi dan tinggi pisometrik lebih dari 1 meter.

Eksplorasi Air Bawah Tanah telah dilakukan oleh beberapa kegiatan usaha antara lain Usaha Pabrik Es, Usaha Ikan Beku, Usaha temp at-temp at Pencucian Mobil, Usaha Perhotelan/Penginapan, dengan kapasitas pengambilan masih sangat rendah.

Telah dilakukan pendataan titik-titik/lokasi pengambilan air bawah tanah yang digunakan dan dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan usaha di wilayah Kabupaten Parigi Moutong. Hal ini dilakukan dalam rangka pemberian izin pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan pajak pengambilan air bawah tanah yang diharapkan ke depan dapat memberikan kontribusi dalam penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jumlah titik pengambilan yang telah terdata ±57 buah (Sumur Pantek/Gali).

Hasil dari pemboran sumur uji yang dilakukan oleh Bagian Proyek Pengembangan Air tanah Sulawesi Tengah di Kecamatan Parigi sebanyak 4 buah menunjukan bahwa potensi air tanah cukup besar. 2 (dua) diantaranya merupakan sumur artesis positif (flowing) dengan debit ±1,2 ltr/ dtk.

2.4. Potensi Sumber Daya Manusia Hasil Susenas 2004 menunjukkan jumlah penduduk Kabupaten Parigi Moutong sebesar 345.929 orang dimana 174.513 (51,50%) laki-laki dan 171.416 perempuan. Keadaan ini mirip dengan Sulawesi Tengah secara keseluruhan yaitu jumlah penduduk laki-laki (51,09%) lebih besar dibanding perempuan, demikian juga dengan keadaan sebagian besar propinsi lainnya di Indonesia. Dati hasil registtasi penduduk akhir tahun 2005 diketahui jumlah penduduk Kabupaten Patigi Moutong mencapai 367.105 jiwa yang terdiri dati penduduk lakilaki 186.831 jiwa dan penduduk perempuan 180.274 jiwa. Rasio jenis kelamin di Kabupaten Parigi Moutong pada tahun 2005 adalah sebesar 104 yang berarti di antara 100 penduduk perempuan terdapat 104 penduduk laki-laki atau jumlah penduduk laki-Iaki lebih banyak dati penduduk perempuan. Demikian juga terjadi pada tingkat kecamatan, jumlah laki-laki lebih banyak datipada perempuan, kecuali untuk Kecamatan Tomini.

T abel: 2.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Parigi Moutong Menurut

Kecamatan danJenis Kelamin Tahun 2005

2.5 Potensi Sektor Pertanian dan Perkebunan

Page 12: profil parimo 2006

Pertanian Tanaman Pangan Sektor pertanian selayaknya dijadikan andalan perekonomian di Kabupaten Parigi Moutong. Hal ini dilihat dati kontribusi dominan sektor pertanian baik langsung maupun ridak langsung. Sebagai sektor yang dominan, maka sektor pertanian memiliki syarat yang ditentukan untuk menjadi sektor andalan yakni tangguh, progresif, skalanya cukup besar, artikulatif dan responsive. Dalam tahun anggaran 2005 Kabupaten Patigi Moutong da1am sub sektor tanaman pangan telah berhasil dalam mempertahankan surplus beras yakni sebesar 87.498 ton. Potensi Pertanian yang dimiliki Kabupaten Patigi Moutong tahun 2005 mengalami peningkatan jika dibandingkan luas panen dan produksi pada tahun 2004 yaitu dari luas panen 36.837 Ha dengan produksi 190.146 Ton menjadi luas panen 45.165 Ha dengan produksi 202.860 ton atau naik sekitar 6,69 persen. Produksi tanaman Palawija Gagung, kedelai, kacang tanah,kacang hijau,ubi kayu dan ubi jalat) pada tahun 2005 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan produksi tahun 2004, kecuali komoditi jagung yang justru mengalami peningkatan. Penurunan produksi palawija disebabkan karena menurunnya luas panen. Penurunan yang paling tinggi terjadi pada tanaman kedelai yaitu mencapai sekitar 69 persen kemudian tanaman ubi kayu juga mengalami penurunan sekitar 41 persen.

Perkebunan Perkebunan ill Kabupaten Parigi Moutong tennasuk salah satu sub sektor pertanian yang tnetnpunyai peranan yang besar terhadap pendapatan tnasyarakat.Kotnoillti yang terbesar adalah kelapa/kopra illsusul oleh kakao. Persentase produksi tanatnan perkebunan ill Kabupaten Parigi Moutong tahun 2005 illtunjukkan pada gatnbar berikut

2.6 Potensi Sosial Budaya A. Suku

Secara detnografis bahwa daerah Kabupaten Parigi Moutong tnerniliki kotnunitas tnasyarakat yang terdiri dari beraneka ragatn suku, baik suku asli tnaupun suku pendatang (asing). Suku-suku yang emropakan tnasyarakat asli Kabupaten Parigi Moutong tneliputi suku Kaili, Tajio,Lauje dan Tialo. Secara geografis,bahwa suku-suku asli tersebut tnasing-tnasing terdapat pada beberapa daerah yang berbeda tnisalnya tnasyarakat suku Kaili tnayoritas berada ill Kecaroatan Sausu, Tome, Parigi dan sebahagian ill Kecaroatan Atnpibabo, Kecatnatan Kasitnbardan Kecatnatan Tinotnbo Selatan. Masyarakat suku Tajio berada di Kecamatan Kasimbar, suku Lauje sebahagian di Kecamatan Ampibabo dan mayoritas di Kecamatan Tinombo dan sebahagian di Kecamatan Tomini. Masyarakat suku Tialo sebahagian berada di Kecamatan Tomini dan Umumnya di Kecamatan Bolano Lambunu dan Kecamatan Moutong.

Di tengah keberadaan suku-suku asli tersebut, terdapat pula beberapa suatu komunitas suku pendatang, di antaranya suku Jawa,Bali,Bugis, Gorontalo, Mandar, Minahasa, Bajo dan lain-lain. Suku-suku pendatang (asing) tersebut, termasuk dan berinteraksi di kalangan masyarakat suku asli, tidak secara langsung membawa dan merniliki latar belakang budayanya masing-masing. Hadirnya suku pendatang (asing) dengan masing-masing latar belakang budayanya secara perlahan-lahan telah mengalatni proses akulturasi dan asimilasi dengan budaya masyarakat suku asli.

Page 13: profil parimo 2006

B. Bahasa Keberadaan suku asli yang tercliri dari suku lZaili, Tajio, Lauje dan Tialo

masing-masing pula memiliki identitas budaya berdasarkan suku dan daerahnya.Misalnya suku Kaili memiliki bahasa tersendiri dengan dialek yang berbeda-beda yaitu dialek bahasa Kaili Ledo, Kaili Tara, Kaili Rai,Kaili Ta'a dan Kaili Taje. Suku Tajio dengan dialek bahasa Tajio. Suku Lauje memiliki bahasa tercliri dari dialek Lauje Ampibabo dan dialek Tinombo-Palasa. Suku Tialo juga memiliki bahasanya sencliri yaitu bahasa Tialo-Tomini. Bahasa Lauje dan Tialo dari segi dialek memiliki kesamaan sehingga di antara suku Lauje dan Tialo saling memahami bahasa.Di tengah keberagaman bahasa suku asli tersebut, di Kecamatan Bolano Lambunu terdapat komunitas masyarakat yang menggunakan bahasa tersencliri. Dari segi dialek sangat berbeda dengan bahasa Tialo dan Lauje. Dialek bahasa ini adalah dialek Bolano karena bahasanya hanya digunakan dan bedaku bagi masyarakat di Desa Bolano Kecamatan Bolano Lambunu. Namun secara secara etnitas masyarakat Bolano dikategorikan suku Tialo - Tomini.

C.Kesenian Masyarakat Kabupaten Parigi Moutong dari segi kesenian, senantiasa

berdasarkan suku masing-masing yang merupakan tradisis dan berlaku turun temurun sejak masa lalu. Berbagai kesenian tersebut di antaranya seni musik tradisional dan seni tari yang secara umum masih tampak bedangsung hingga saat ini. Misalnya seni musik Rabana, musik Kulintang, musik Bambu, Kakula/Banggula .. Demikian pula seni Tari yang masih nampak dilakukan di kalangan masyarakat Kaili, yaitu tari Peaju, Peulu Cinde, Tari Pajoge Maradika dan berbagai macam tarian yang diciptakan berdasarkan daerah dan kondisi kehidupan masyarakat. Beberapa alat musik yang masih ada hingga saat ini pula diantaranya Mbasimbasi, Kakula/Banggula, Lalove, Suling, Gimbal/Simbal, Gendang, Floor,Kudode, Tilalo, Gong dan lain sebagainya.

D. Pakaian Adat dan Makanan Khas Masyarakat asli Kabupaten Pal-igi Moutong dari segi pakaian memiliki

corak, warna dan bentuk masing-maing dengan nama dan pengistilahan yang berbedabeda pula. Dari segi pakaian adat secara umum dikenal terdapat dua jenis pakaian adat yaitu pakaian adat Kaili dan pakaian adat Tomini/Tialo. Walaupun demikian adapula pakaian adat Lauje ataupun Tajio.

Unsur makanan khas juga sangat variatf. Di antara jenis-jenis makanan khas seluruhnya terbuat dari bahan-bahan alamiah yang merupakan makanan masyarakat (nenek moyang) sejak mas a lampau. Misalnya makanan dari bahan sagu (kue/kukis, Lab 01) demikian pula bahan dari umbi-umbian seperti kue/kukis Taraju dan lain-lain. Jenis sayuran di antaranya Uta Dada, Uta Kelo, Palu Mara,Mati, Tumis dan sebagainya. Karena daerah lZabupaten Parigi Moutong berada di kawasan pesisir laut , sehingga banyak pula di antara makanan khas masyarakat berasal dari hasil laut, seperti udang, kepiting dan sejenis makanan dari kerang/ siput lainnya, tetapi mayoritas memanfatkan ikan dan nasi beras sebagai menu utama dalam kehidupan sehari-hari masyarakat suku asli ataupun pendatang di Kabupaten Parigi Moutong.

E. Upacara Adat Istiadat Keberadaan masyarakat suku asli Kabupaten Parigi Moutong, sesungguhnya

Page 14: profil parimo 2006

memiliki beraneka ragam upacara adat istiadat yang pernah dilakukan oleh masyarakat di masa dahulu. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan akibat pengaruh eksternal lainnya sehingga sebagian di antara upacara-upacara adat itu, tidak dilaksanakan atau tidak berlangsung lagi dalam kehidupan masyarakat/ generasi kini. Beberapa upacara adat yang masih dilakukan oleh masyarakat saat ini meskipun hanya dalam kondisi dan pada lingkungan masyarakat tertentu yaitu seperti upacara Vunja (suku Kaili) dan Mongege (Suku Tialo) yang menggambarkan kesyukuran atas berhasilnya panenn padi di sawah/ladang. Adapula upacara perkawinan yang dikenal di kalangan suku Tialo yaitu upacara Biba. Di samping itu ada upacara untuk pengobatan yang disebut upacara Bali di kalangan suku Kaili, disebut Bolian di kalangan suku Lauje dan disebut Tampelangi bagi masyarakat suku Tialo.

2.7. Potensi Wisata

Sebagairnana dimaklumi bahwa Indonesia dalah merupakan salah satu negara yang banyak memiliki hasil kekayaan alam yang sangat menarik dan mempesona untuk dijadikan objek wisata yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan. Adapun objek-objek wisata yang terdapat di Kabupaten Parigi Moutong adalah sebagai berikut :

1.Kecamatan Sausu

a.Objek Wisata Alam Air Terjun Tolai lokasi di Desa Tolai berjarak 29 km dari ibukota kabupaten Rasita Cinta Tanah Air lokasi di Desa Sausu Piore beliarak 58 km dati ibukota Kabupaten. Tempat telur/ Sarang burung Maleo.

b.Objek Wisata bahari/Tirta Pantai Tumpapa

c.Objek Wisata Budaya ] embatan buatan Belanda di Desa Balinggi berjarak 60 km dari ibukota kabupaten. Kerajaan Balinggi di Desa Sausu berjarak 60 km dari ibukota kabupaten

2.Kecamatan Parigi a.Objek Wisata Alam

Air Panas Kayuboko lokasi di Desa Kayuboko berjarak 3 km dari ibukota kabupaten Air Terjun Pangi lokasi di Desa Pangi berjarak 14 km dari ibukota Kabupaten. Panorama puncak Pompausea G.Labuan Sory di Desa Toboli berjarak 16 km dari ibukota kabupaten. Bendungan Gunung Mulia di Desa Sumbersari berjarak 14 km dari ibukota kabupaten.

b.Objek Wisata Bahari/Tirta Pantai Masi di Desa Sumbersari

Page 15: profil parimo 2006

Pulau Lindu di Desa Boyantongo. Pantai Sinar Kampal di Desa Kampal Pantai Bambalemo Beach di Desa Bambalemo Tanjung Makakata di Desa Boyantongo. Pantai Kayu Bura di Desa Pelawa Pantai Uwenggalajo di Desa Toboli Formosa Beach di Desa Toboli Pantai Polindolara Di Desa Toboli Pantai Montivou di Desa Toboli

c.Objek Wisata Budaya Bulu Malali (Kuburan Tua) di Desa Toboli. Kubur Raja Toni Kota di Desa Loji Kubur Raja Magau Janggo di Desa Parigimpu'u

d.Objek Wisata Agro • Perkebunan Durian di Desa Kayuboko

3.Kecamatan Ampibabo a.Objek Wisata Alam

Air Terjun Lingkunggavali/Panjat Tebing lokasi di Desa Marantale berjarak 27 km dari ibukota kabupaten. Air Terjun Polindolara lokasi di Desa Marantale berjarak 27 km dari

ibukota Kabupaten. Wisata Gunung Sidole di Desa Sidole Gunung Siniu di Desa Siniu Air Terjun Silanga di Desa Silanga berjarak 29 km dari ibukota kabupaten.

b.Objek Wisata Bahari/Tirta Pantai Nalera di Desa Marantale. Tanjung Maranindi di Desa Marantale. Pantai Nadoli di Desa Silanga Pulau Kelelawar di Desa Tomoli.

c.Objek Wisata Budaya Kubur Keramat Baruga di Desa Tomoli. Kubur Magau Makagero di Desa Buranga. Kubur Raja Ampibabo di Desa Ampibabo.

b.Objek Wisata Agro Perkebunan Rambutan di Desa Buranga. Perkebunan Kelapa Hibrida di Desa Tomoli

4.Kecamatan Kasimbar

a.Objek Wisata Alam

Page 16: profil parimo 2006

Air Panas Kasimbar lokasi di Desa Kasimbar berjarak 90 km dari ibukota kabupaten Batu Polangga lokasi di Desa Laemanta berjarak 85 km dari ibukota Kabupaten. Batu Dolade di Desa Kasimbar berjarak 90 kin dari ibukota kabupaten. Gunung Palambalaila di Desa Donggulu berjarak 84 km dari ibukota kabupaten. Batu Baruga di Desa Donggulu berjarak 84 km dari ibukota kabupaten. Batu SopajSimpusria di Desa Donggulu berjarak 84 km dari ibukota

kabupaten. Air Terjun di Desa Laemanta berjarak 84 km dari ibukota kabupaten. Batu Putih di Desa Laemanta berjarak 84 km dari ibukota kabupaten. Goa Pongoribuong di Desa Donggulu berjarak 84 km dari ibukota kabupaten. Vatu Talompulu di Desa Siantar.

b.Objek Wisata Bahari/Tirta Pantai V 010 Vatu Raa di Desa Kasimbar. Pantai J onayasa di Desa Laemanta. Pantai Peningka di Desa Laemanta. Pantai Tanjung di Desa Donggulu .. Pantai Mapana di Desa Donggulu

c.Objek Wisata Budaya. Kubur Tobaraka di Desa Laemanta.

Sapo Oge di Desa Donggulu.

5.Kecamatan Tinombo a. Objek Wisata Alam

Ogo Alas lokasi di Desa Lombok /

Batu Tikar lokasi di Desa Sidoan. Tambak Ikan di Desa Baina Polo Sobuo di Desa Sinei

b. Objek Wisata Bahari/Tirta Pantai Sidoan di Desa Sidoan.

c. Objek Wisata Budaya/ Cagar Budaya

Monumen Katulistiwa di Desa Sinei. Rumah Adat Tinombo di Desa Dusunan. Rumah Adat Raja Kuti Tombolotutu di Desa Tinombo. /

Penangkaran rusa di Desa Lombok

6.Kecamatan Tomini

a. Objek Wisata Alam/ Cagar Alam Air Terjun Ogomojolo lokasi di Desa Ogomojolo berjarak 185 km dari

ibukota kabupaten Gunung Tinombala lokasi di Desa Tinombala berjarak 210 km dari

ibukota Kabupaten.

Page 17: profil parimo 2006

Gua Tingkulang di Desa Tingkulang berjarak 192 km dari ibukota kabupaten.

Air Tetjun dan Air Panas di Desa Tilung betjarak 84 km dati ibukota kabupaten.

Burung Rajawali di Desa Ambesia berjarak 198 km dari ibukota Kabupaten

b. Objek Wisata Bahari/Tirta Pulau Ogotion di Desa Mensung. Pulau Kubur di Desa Ambesia.

7. Kecamatan Mouttong a. Objek Wisata Alam

Tambang Emas lokasi di Desa Molosipat . ArungJeram Sungai Taopa lokasi di Desa Taopa.

b. Objek Wisata Bahari/Tirta Pantai Moian di Desa Palapi. Pulau Pasir Putih di Desa Sibatang. Pulau Lalayo di Desa Moutong Tengah.

c. Objek Wisata Agro. Perkebunan J eruk dan Rambutan di Desa Gunung Sari

8. Kecamatan Bolano LambttJltI

a. Objek Wisata Alam Arung J eram Sungai Ongka lokasi di Desa Ongka berjarak 223 km dati ibukota kabupaten Burung Maleo dan Tarsius Santigi lokasi di Desa Ongka betjatak 223

km dari ibukota Kabupaten. Batu Pahat Santigi di Desa Ongka. Danau Bolano Sau di Desa Bolano. Danau Batu Dako di Desa Bolano. .Bendung Lambunu di Desa Kota Nagaya

b. Objek Wisata Bahari/Tirta Pulau Ongka di Desa Ongka. Pasir Putih Santigi di Desa Ongka. Pulau Putia di Desa Ongka. Dagat Dedei (Laut Kecil) di Desa Bajo. Pulau Mandara di Desa Bajo.

c. Objek Wisata Budaya. Benteng Lambunu di Desa Lambunu. Sapo Oge di Desa Donggulu