profil kesehatan kabupaten buru selatan tahun 2014
TRANSCRIPT
PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN BURU SELATAN
TAHUN 2014
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
1
BAB IPENDAHULUAN
Indonesia sebagai salah satu negara yang menandatangani Tujuan
Pembangunan Millenium Development Gols (MDGs) berkomitmen mewujudkan
tujuan tersebut, sebagai perwujudan peningkatan kualitas sumber daya manusia
dan kualitas hidup yang lebih baik. Secara Nasional komitmen tersebut
dituangkan dalam berbagai dokumen perencanaan Nasional, antara lain dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun
2004–2009, kemudian dipertegas pada RPJMN 2010–2014 dan Inpres No. 3
tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan.
Pembangunan kesehatan di Kabupaten Buru Selatan secara umum
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan indikator
meningkatnya sumber daya manusia, meningkatnya kualitas hidup masyarakat,
memperpanjang umur harapan hidup, meningkatnya kesejahteraan keluarga dan
meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.
Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan ada upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Derajat
kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator, yang meliputi indikator
angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi
masyarakat.
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
2
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan merupakan salah satu media
informasi Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Buru Selatan yang relatif
lengkap, meliputi data tentang derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumberdaya
kesehatan, data umum dan data lingkungan yang berhubungan dengan
kesehatan di wilayah Kabupaten Buru Selatan. Di samping itu profil ini merupakan
salah satu sarana yang digunakan untuk mendiskripsikan hasil pemantauan dan
evaluasi terhadap pencapaian program, termasuk kinerja dari penyelenggaraan
pelayanan minimal di bidang kesehatan.
Profil kesehatan ini merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan
yang masih jauh dari kondisi ideal. Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan, seperti, kegiatan pengelolaan data
dan informasi yang belum terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu mekanisme
kerjasama yang baik.
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
3
BAB IITUJUAN DAN RUANG LINGKUP
A. TujuanPenyusunan profil Dinas Kesehatan Kabupaten Buru Selatan adalah
sebagai acuan tentang gambaran status dan derajat kesehatan di
Kabupaten Buru Selatan. Sedangkan tujuan khususnya yaitu :
• Tersedianya acuan mekanisme kerja pengumpulan, pengolahan dan
penyusunan data kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Buru Selatan.
• Sebagai bahan laporan untuk menganalisis dan penyajian data.
• Sebagai bahan untuk menyusun rencana tahunan Dinas Kesehatan
Kesehatan Kabupaten Buru Selatan tahun berikutnya
• Untuk memantau,mengevaluasi pencapaian pembangunan Kesehatan
di Kabupaten Buru Selatan
B. Ruang LingkupB.1. Jenis Data/Informasi
Data yang dikumpulkan adalah:
• Data Umum meliputi data geografi, kependudukan dan sosial ekonomi.
• Data Derajat Kesehatan yang meliputi data kematian, data kesakitan,
dan data status gizi.
• Data Upaya Kesehatan yang terdiri atas pelayanan kesehatan, perilaku
hidup sehat, dan keadaan lingkungan.
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
4
• Data Sumber Daya Kesehatan, antara lain data obat dan perbekalan
kesehatan, data Rumah Sakit, Puskesmas, UKBM, dan pembiayaan
kesehatan.
B.2. Sumber Data
Data diperoleh dari:
• Catatan laporan status kesehatan wilayah kerja puskesmas.
• Catatan laporan kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buru
Selatan.
• Catatan laporan Triwulan Bidang Yankes, Bidang P2PL, Bidang
Promkes yang dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan.
• Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Badan Pusat Statistik,
Bappeda dan Litbang,dan institusi lainnya di Kabupaten Buru Selatan.
• Data supervisi petugas kesehatan di Puskesmas.
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
5
BAB IIIGAMBARAN UMUM
A. GEOGRAFIS
Secara Geografis Letak Kabupaten Buru Selatan merupakan perpaduan
dataran rendah dan perbukitan serta beberapa aliran sungai. Dan berdasarkan
peta Zone Agroklimat Provinsi Maluku (LTA-72, 1986) dan klasifikasi iklim
Oldeman (1980), maka Kabupaten Buru Selatan termasuk dalam tiga zone
Agroklimat yaitu zone I.3, III.1, dan zone III.2 dengan curah hujan tahunan
berkisar antara 1800–3000mm, dan memiliki 3–6 BB dan 2–3 BK ( zone C2
dan D2). Dengan kondisi iklim di Kabupaten Buru Selatan Periode musim
hujan berlangsung selama lima bulan yakni mulai dari bulan Mei sampai
September. Hasil analisis curah hujan menunjukkan bahwa Kabupaten Buru
Selatan memiliki curah hujan tahunan rata-rata 1226,1 mm Suhu udara rata-
rata bulanan berkisar antara 22,400C sampai 33,500C. Suhu maksimum terjadi
pada bulan Oktober (33,50oC) sedangkan suhu minimum terjadi pada bulan
Agustus (22,50oC).
Secara astronomis Kabupaten Buru Selatan terletak antara 2o30’00” LS
hingga 5o50’00” LS dan 125o00’00” BT hingga 127o00’00” BT. Areal seluas
5.060,0km2, dimana penyebaran terluasnya (93,95% dari luas kabupaten)
berada pada Pulau Buru sedangkan luasan 6,05% sisanya berada pada
Pulau Ambalau dan pulau-pulau kecil.
Secara administrasi Pemerintah Kabupaten Buru Selatan terdiri dari 6
Kecamatan dan 91 Desa. Adapun batasan wilayahnya sebelah Utara dengan
Kabupaten Buru dan Laut Seram, sebelah Selatan dengan Laut Banda,
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
6
sebelah Barat berbatasan dengan Laut Banda dan laut Sulawesi, dan sebelah
Timur dengan Kabupaten Buru dan Selat Manipa. Sedangkan kantor Dinas
Kesehatan Kabupaten Buru Selatan terletak di Jln. Kesehatan Kota Namrole
Kabupaten Buru Selatan.
B. DEMOGRAFIS
Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Buru Selatan Tahun
2014, tercatat jumlah penduduk Kabupaten Buru Selatan sebanyak 58.197
jiwa yang terdiri dari 29.785 jiwa laki-laki dan 28.412 jiwa perempuan.
Distribusi jumlah penduduk di Kabupaten Buru Selatan Tahun 2014
Tertinggi di Kecamatan Namrole dan terendah di Kecamatan Fenafafan.
Tabel 1.Distribusi Jumlah Penduduk Kabupaten Buru Selatan
Menurut Golongan Umur
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
7
C. SARANA DAN PRASARANA
Berdasarkan Perda No.4 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Dinas – Dinas Daerah Kabupaten Buru Selatan, maka Dinas
Kesehatan Kabupaten Buru Selatan merupakan Satuan Kerja Perangkat
Daerah dan sebagai penyelenggara pemerintah di Bidang Kesehatan. Adapun
Sarana dan Prasarana Kesehatan yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten
Buru Selatan terdiri dari :
• 1 (satu) unit Rumah sakit Umum Daerah; RSUD Namrole dengan kategori
kelas “D”
• 12 (dua belas) unit Puskesmas yang terdiri dari : (4 Puskesmas Perawatan
dan 8 Puskesmas Rawat Jalan)
• 36 (tiga puluh enam) unit Puskesmas Pembantu (Pustu)
• 27 (dua puluh tujuh) unit Rumah medis permanen dan 1 (satu) unit Mess
Rumah Dokter
• 1 (satu) unit Mobil Box
• 1 (satu) unit Mobil Operasional (Station Wagon)
• 4 (empat) unit Mobil ambulance
• 18 (delapan belas) unit Sepeda Motor
• 2 (dua) unit Speedboat
• 13 (tiga belas) unit Longboat
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
8
BAB IVSTATUS KESEHATAN
A. SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Keberhasilan Pembangunan Kesehatan dapat dilihat dari berbagai
indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus
sebagai evaluasi keberhasilan pelaksanaan program.
Derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Buru Selatan dipengaruhi oleh
banyak faktor. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor
kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan
prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan,
lingkungan sosial, keturunan, dan faktor lainnya.
A.1. Angka Kematian
• Angka Kematian Bayi per-1.000 Kelahiran Hidup di Kab. Buru Selatan
• Angka Kematian Balita per-1.000 Kelahiran Hidup di Kab. Buru
Selatan
• Angka kematian ibu
Tabel 2.Jumlah Angka Kematian Bayi dan Balita Tahun 2014
0
2
4
6
8
10
Waita
wa
Wamsis
i
Oki Baru
Namrole
Leksu
laEwiri
Waemulang
Waepandan
Biloro
Waelua
Ulima
Waika
tin
Bayi
Balita
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
9
Angka kematian Bayi dan Balita di Kabupaten Buru Selatan
sebanyak 42 Orang dimana AKB dan AKABA tertinggi di Puskesmas
Namrole Sebanyak 12 Orang Kemudian Puskesmas Waemulang
sebanyak 8 orang, Puskesmas Oki Baru 5 Orang, Puskesmas
Wamsisi, Leksula, Ewiri, Waelua masing - Masing 3 Orang,
Puskesmas Ulima 2 Orang, Puskesmas Waetawa, Waepandan, Biloro
Juga Masing 1 Orang, Sedangkan Puskesmas Waikatin tidak terdapat
angka kematian Bayi dan Balita di Tahun 2014.
Tabel 3.Jumlah Angka Kematian Ibu di Kabupaten Buru Selatan
Tahun 2014
0
0.51
1.52
2.5
Waita
wa
Wamsis
i
Oki Baru
Namrole
Leksu
laEwiri
Waemulang
Waepandan
Biloro
Waelua
Ulima
Waika
tin
Kematian Ibu
A.2. Angka Kesakitan
• Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit “Acute
Flaccid Paralysis” (AFP) per-100.000 Penduduk<15 tahun (MDG)
• Prevalensi Tuberkulosis (MDGs).
• Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+.
• Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+.
• Persentase Balita dengan Pneumonia Ditangani.
• Persentase HIV/AIDS Ditangani.
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
10
• Darah Donor Diskrining terhadap HIV.
• Kasus Diare Ditangani.
• Prevalensi Kusta.
• Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat.
• Jumlah Kasus Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan
Imunisasi (PD3I).
• Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per-100.000
Penduduk.
• Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD).
• Angka Kesakitan Malaria per-1.000 Penduduk.
• Angka Kematian Malaria.
• Kasus Penyakit Filariasis Ditangani.
A.3. Status Gizi
• Persentase Berat Bayi Lahir Rendah.
• Persentase Balita dengan Gizi Kurang
• Persentase Balita dengan Gizi Buruk.
Tabel 4.Presentase Status Gizi Pada Balita di Kabupaten Buru Selatan
76788082848688
Waita
wa
Wamsis
i
Oki Baru
Namrole
Leksu
laEwiri
Waemulang
Waepandan
Biloro
Waelua
Ulima
Waika
tin
Status Gizi Balita
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
11
Status gizi di Kabupaten Buru Selatan, dengan status gizi baik tertinggi
di Puskesmas Leksula (86 %) dan terendah di Puskesmas Waekatin
(78%).
A.4. SITUASI UPAYA KESEHATAN
• Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1.
• Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4.
• Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan.
• Cakupan Pelayanan Nifas.
• Persentase Cakupan Imunisasi TT Ibu Hamil.
• Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe.
• Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani.
• Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani.
• Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi.
• Cakupan Pemberian Vitamin A pada Anak Balita.
• Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas.
• Persentase Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi.
• Persentase Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi.
• Persentase Peserta KB Baru.
• Persentase Peserta KB Aktif.
• Cakupan Kunjungan Neonatus.
• Cakupan Kunjungan Bayi.
• Persentase Cakupan Imunisasi Bayi.
• Persentase Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif.
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
12
• Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24
Bulan Keluarga Miskin.
• Jumlah Balita Ditimbang.
• Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan.
• Cakupan Pelayanan Anak Balita.
• Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila.
• Desa/Kelurahan Terkena KLB yang Ditangani <24 jam.
• Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan.
Tabel 5.Presentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil
Di Kabupaten Buru Selatan
0
20
40
60
80
100
120
Wait
awa
Wam
sisi
Oki Baru
Namrole
Leksu
laEw
iri
Wae
mulang
Wae
pandanBilo
ro
Wae
luaUlim
a
Waik
atin
Imunisasi TT pada Bumil
Persentase Cakupan Imunisasi TT pada ibu hamil Terbanyak di Puskesmas Ewiri
dan Waemulang (100%), sedangkan cakupan TT terendah pada puskesmas
Biloro (54.1%).
Tabel 6.Persentase Jumlah Bayi yang diberi ASI Eksklusif
Di Kabupaten Buru Selatan Tahun 2014
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
13
0
20
40
60
80
100
120
Wait
awa
Wam
sisi
Oki Baru
Namrole
Leksu
laEw
iri
Wae
mulang
Wae
pandanBilo
ro
Wae
luaUlim
a
Waik
atin
Bayi yang diberi ASI Eksklusif
Persentase Bayi yang diberi ASI Ekslusif tertinggi di Puskesmas Waitawa dan
Ulima yaitu sebesar 100% dan terendah di Puskesmas Ewiri (78.5%).
A.5. Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan:
• Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar.
• Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (dan
Hampir Miskin).
• Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Masyarakat Miskin (dan
Hampir Miskin).
• Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap di Sarana Pelayanan
Kesehatan.
• Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit.
• Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit.
A.6. Perilaku Hidup Masyarakat Dan Keadaan Lingkungan
• Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS.
• Persentase Rumah Sehat.
• Persentase Rumah/Bangunan yang Diperiksa Jentik Nyamuk Aedes.
• Persentase Keluarga menurut Jenis Sarana Air Bersih yang Digunakan.
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
14
• Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar.
• Persentase Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM)
Sehat.
• Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya.
Tabel 7.Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS
di Kabupaten Buru Selatan Tahun 2014
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Wait
awa
Wam
sisi
Oki Baru
Namrole
Leksu
laEw
iri
Wae
mulang
Wae
pandanBilo
ro
Wae
luaUlim
a
Waik
atin
Rumah Tangga Ber-PHBS
Persentase rumah tangga berperilaku bersih dan sehat di kabupaten Buru
Selatan tahun 2014 terbanyak di Puskesmas Waelua (85.5%) dan terendah di
puskesmas Namrole (15.2 %).
B. SUMBERDAYA KESEHATAN
B.1. Sarana Kesehatan
• Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat.
• Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan
B.2. Tenaga Kesehatan
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
15
• Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (dokter umum, spesialis, dokter gigi)
di Sarana Kesehatan.
• Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan (bidan, perawat) di Sarana
Kesehatan.
• Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian (apoteker, asisten apoteker)
di Sarana Kesehatan.
• Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi (ahli gizi) di Sarana Kesehatan.
• Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat (kesmas, sanitarian)
di Sarana Kesehatan.
• Jumlah dan Rasio Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis di Sarana
Kesehatan.
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
16
BAB VPROGRAM DAN KEGIATAN
A. Pengumpulan dan Analyisis data
Pengumpulan data dilakukan melalui laporan rutin puskesmas, laporan
supervisi dan data lintas program dan sektor terkait. Data yang dikumpulkan
diolah dan disajikan dalam bentuk narasi pada format tabel profil dan dianalisis
secara diskriptif.
• Data Deskriptif
Yaitu data yang menggambarkan karakteristik data yang diperoleh.
• Data Analitik komparatif
Yaitu data yang menjelaskan secara khusus dan terpilah menurut jenis
kelamin sehingga dapat dikomparasikan dengan derajat kesehatan, upaya
kesehatan dan sumber daya kesehatan.
B. Program dan Kegiatan
Dalam rangka pelaksanaan program kesehatan melalui dana APBN dan
APBD, Dinas Kesehatan Kabupaten Buru Selatan mempunyai program
meliputi :
1. Program Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
• Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan.
• Pengembangan Desa Siaga.
• Pemberdayaan dan Pengembangan Upaya Kesehatan Sekolah.
• Peningkatan Kecakapan Khusus.
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
17
• Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
2. Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
• Penyusunan Kebijakan Anggaran dan Program Pembangunan
Kesehatan.
• Penyusunan Data dan Informasi Kesehatan.
• Rapat Kerja Kesehatan Daerah,
• Pengembangan Sistem Kesehatan Daerah.
• Penyusunan Standar Pelayanan Minimal.
• Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Kepegawaian
3. Program upaya kesehatan masyarakat
• Pelayanan Kesehatan Dasar.
• Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
• Peningkatan Kesehatan masyarakat.
• Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
4. Program perbaikan gizi masyarakat
• Penanggulangan KEP, Anemi Gizi Buruk, GAKY, Kurang Vit.A.
• Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Gizi Masyarakat.
• Peningkatan Surveilans gizi.
• Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi.
• Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
5. Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
• Menurunnya prevalensi dan insidensi penyakit.
• Mass blood Surfey (MBS).
• IRS (Indoor Residual Sprayng).
• Larvasida.
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
18
• Pelatihan Miskroskopis Malaria.
• Supervisi Program Malaria.
• Pertemuan Sosialisasi Penyakit Tidak Menular
• Pertemuan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular di Puskesmas.
• Terselenggaranya peningkatan program imunisasi.
• Pertemuan PWS Tingkat Kabupaten.
• Sweeping Droup Out Follouw Up (DOFU) di Kabupaten, Puskesmas dan
Desa.
• Penanggulangan KLB.
• Peningkatan Surveilans Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah.
• AFP (Active Flacid Parlysis) Lumpuh Layu
• Pemeriksaan Calon Jemaah Haji.
• Vaksinasi miningitis CJH.
• Pelatihan Manajemen Program P2B2.
• Pengawasan Minum Obat.
• Supervisi Program Tuberculosis.
• Pelatihan Manajemen Tata Laksana Kasus P2M-PL dan P2B2.
• Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit.
• Sero Survey HIV/AIDS.
• Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
6. Program upaya kesehatan perorangan
• Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan.
• Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
19
7. Program lingkungan sehat
• Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat.
• Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat.
• Pemeriksaan Kualitas Air dengan Metode H2S di Kabupaten.
• Workshop Kabupaten Sehat.
• Peningkatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Lingkungan.
• Pelatihan Pemeriksaan Cholinesterase.
• Pelatihan Tenaga Sanitasi Totall Berbasis Masyarakat (STBM)Tingkat
Kabupaten.
• Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
8. Program obat dan perbekalan kesehatan
• Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan.
• Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit.
• Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan.
• Peningkatan pengelolaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
• Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
9. Program sumber daya kesehatan
• Penempatan dan Penarikan Tenaga Kesehatan PTT terutama untuk
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan jaringannya serta daerah
terpencil.
• Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan.
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015
20
C. STRUKTUR ORGANISASI
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris Dinas
• Subag Kepegawaian dan Umum
• Subag Perencanaan dan Keuangan
3. Bidang Pelayanan Kesehatan meliputi :
• Seksi Gizi dan KIA
• Seksi Rumah sakit dan Puskesmas
4. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan meliputi :
• Seksi Pencegahan Penyakit
• Seksi Penyehatan Lingkungan
5. Bidang Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat, meliputi :
• Seksi Promosi Kesehatan
• Seksi Peran Serta Masyarakat
6. UPTD (Puskesmas dan Jaringannya).
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2014
BAB VIPENUTUP
Upaya pembangunan kesehatan di Kabupaten Buru Selatan diperlukan
kerjasama lintas sektoral serta penentuan kebijakan pemerataan pembangunan
kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan secara maksimal pada masyarakat.
Dinas Kesehatan memiliki fungsi kontrol terhadap puskesmas di wilayah kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Buru Selatan. Dalam pelaksanaannya masih terjadi
kendala baik dari segi geografis maupun kondisi social ekonomi
masyarakat.Kurangnya tenaga kesehatan yang tersebar di seluruh puskesmas
wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Buru Selatan menjadi kurang
meratanya pelayanan kesehatan pada masyarakat Buru Selatan.
Demikian penyusunan profil ini, semoga penyusunan penyajian data
profil Dinas Kesehatan ini dapat menjadi acuan untuk pelaksanaan kegiatan
program pada tahun berikut.
Profil Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Tahun 2014
TIM PENYUSUN
PengarahDrs. Ibrahim Banda, MM
(Kepala Dinas Kesehatan)
KontributorNy. Nema Solissa. SH
(Sekertaris)
Alberth Hanoch Rananmasse
(Kasubag Kepegawaian)
(Kasubag Umum dan Kepegawaian)
Hamid Mukadar, SKM
(Kasubag Perencanaan dan Keuangan)
Operator TeamK e t u a
Zulkarnaen The, A.Md.Kep
SekertarisAhmat Rafi Malawat, SKM
AnggotaHarun Pattah, SKM
Kuswandi Saalu. Amd. Kep