profil kabupaten katingan
DESCRIPTION
sasaTRANSCRIPT
A. Overview kabupaten Katingan
Kabupaten Katingan adalah salah satu bagian dari 14 kabupaten di provinsi
Kalimantan Tengah. Nama Katingan diambil dari sebuah nama aliran sungai yang
membentang dari laut jawa kearah utara hingga mencapai perbatasan Kalimantan Barat.
Berdasarkan UU No 5 tahun 2002 Kabupaten yang beribukota di Kasongan ini merupakan
hasil pemekaran dari kabupaten Induk Kotawaringin Timur.
Secara astronomis kabupaten Katingan berada pada 1120 00` -1130 45` bujur timur
dan 00 20`-30 38` lintang selatan, sedangkan secara geografis posisinya berada di daerah
khatulistiwa, berbatasan dengan
Kabupaten Malawi (Kalimantan
Barat) di sebelah utara, Kabupaten
Gunung Mas, Pulang Pisau dan Kota
Palangka Raya di sebelah timur,
Laut Jawa di sebelah selatan, serta
Kabupaten Kotawaringin Timur dan
Seruyan di sebelah barat. Secara
topografis, sebagian besar wilayah
Kabupaten Katingan berada di
bantaran sungai. Wilayahnya dialiri
oleh puluhan sungai dan danau yang
sekaligus menjadi penghubung antar
perkampungan/pedukuhan.
Gambar 1:
Peta kabupaten Katingan
Dari sekian banyak Daerah Aliran Sungai (DAS) dan anak sungai yang ada, Sungai
Katingan merupakan yang terpanjang yakni mencapai 650 Km. Kabupaten Katingan
mempunyai luas sebesar 17.800 Km2 atau 11,59% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan
Tengah. Secara administratif terbagi dalam 13 kecamatan, dan 154 desa dan 7 kelurahan.
Tabel 1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Katingan, 2012
No Kecamatan Luas Wilayah (km2)
1 Katingan Kuala 1 440
2 Mendawai 1 826
3 Kamipang 2 793
4 Tasik Payawan 804
5 Katingan Hilir 663
6 Tewang Sanggalang Hilir 568
7 Pulau Malan 805
8 Katingan Tengah 1.089
9 Sanaman Mantikel 1.874
10 Marikit 2.178
11 Katingan Hulu 1.775
12 Petak Malai 1.15613 Bukit Raya 829
Total 17 800
Sumber: Katingan dalam Angka, 2013
B. Kependudukan
Dari tabel 2 dapat dilihat jumlah penduduk Kabupaten Katingan Katingan dati tahun
2010 sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan yang signifikan terlihat dari laju
pertumbuhan yang positif. Dari tahun 2010 jumlah penduduk sebanyak 148.064 jiwa,
meningkat menjadi 150.642 jiwa pada tahun 2011, dan meningkat pada tahun 2012 sebesar
152.724 jiwa.
Tabel 2 Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di kabupaten Katingan, 2007-2011
TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah Pria (jiwa) 69.954 73.561 77.557 76.657 78.866
Jumlah Wanita (jiwa) 68.928 71.275 71.355 69.782 71.776
Total (jiwa) 138.882
144.836 148.912 146.439 150.642
Sumber : BPS Kab. Katingan, 2012
Tabel 3. Indikator Kependudukan kabupaten Katingan, 2010-2012
Uraian 2010 2011 2012
Jumlah Penduduk (jiwa) 148.064 150.642 152.724
Pertumbuhan Penduduk -0,57 1,74 1.38
Kepadatan Penduduk (jiwa.km2) 8,32 8,46 8,58
Sex Ratio (L/P) (%) 109,85 109,88 109,78
Jumlah Rumah Tangga 37 640 38 406 38 918
Rata-rata ART (jiwa/juta) 3,94 3,92 3,92
Rasio Ketergantungan Total (%) 55,14 55,15 55,07
Sumber : BPS Kab. Katingan, 2012
Secara umum, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah
penduduk perempuan. Hal ini ditunjukkan oleh sex ratio yang nilainya lebih besar dari 100.
Pada tahun 2012, untuk setiap 100 penduduk terdapat sekitar 109-110 penduduk laki-laki.
Sedangkan, rasio ketergantungan total sepanjang tahun 2010-2012 mengalami kenaikan dan
penurunan. Pada tahun 2012, rasio ketergantungan total sebesar 55,07 persen yang berarti
setiap 100 orang berusia produktif (15-64 tahun) mempunyai tanggungan beban sebanyak 55-
56 orang yang belum produktif (0-14 tahun) dan yang tidak produktif lagi (65 tahun+)
C. Struktur perekonomian
Tabel 3.1 Distribusi PDRB Kabupaten Katingan Menurut Lapangan
Usaha, Atas Dasar Harga Konstan, 2007-2011 dirubah dalam
bentuk grafik
SEKTOR TAHUN
2007 2008 2009 2010 2011
RUPIAH (JUTA)
% RUPIAH (JUTA)
% RUPIAH (JUTA)
% RUPIAH (JUTA)
% RUPIAH (JUTA)
%
PERTANIAN 508.716 46,2 526.659 45,5 549.567 45,4 576.418 44,97 603.825 44,35
PERTAMBANGAN 45.202 4,1 47.302 4,09 50.187 4,14 49.043 3,83 49.413 3,63
INDUSTRI PENGOLAHAN 72.083 6,54 77.365 6,68 81.443 6,72 85.393 6,66 89.649 6,58
LISTRIK DAN AIR BERSIH 1.662 0,15 1.703 0,15 1.728 0,14 1.880 0,15 2.037 0,15
BANGUNAN 28.247 2,56 31.742 2,74 35.928 2,96 42.521 3,32 47.985 3,52
PERDAGANGAN, HOTEL, RESTORAN
194.796 17,7 203.363 17,57 210.468 17,4 230.174 17,96 253.631 18,63
ANGKUTAN/KOMUNIKASI 128.519 11,7 137.793 11,91 144.910 12 149.489 11,66 156.783 11,52
BANK/KEU/PERUM 20.351 1,85 21.593 1,87 22.458 1,85 24.745 1,93 27.639 2,03
JASA 102.494 9,3 109.850 9,49 115.077 9,5 122.138 9,53 130.483 9,58
TOTAL 1.102.070 100 1.157.369 100 1.211.766
100 1.281.801
100 1.361.445 100
LAJU PERTUMBUHAN - 5 5 6 6
Sumber: BPMD kabupaten Katingan, 2012
Dari tabel, Distribusi PDRB Kabupaten Katingan Menurut Lapangan Usaha, Atas
Dasar Harga Konstan, 2007-2011, perekonomian kabupaten Katingan didominasi oleh sektor
pertanian, perdagangan restoran hotel, jasa-jasa dan angkutan/komunikasi. Sektor pertanian
menjadi sektor utama dikarenakan adanya aktivitas pertanian yang menghidupkan
perekonomian kabupaten katingan. Sektor ini didukung oleh sektor perdagangan, hotel,
restoran dan angkutan/komunikasi. Sektor pertanian ini memliki kecenderungan yang terus
meningkat dari waktu ke waktu, salah satu hal yang melatarbelakangi peningkatan adalah
program intensifikasi pertanian.
Sektor listrik dan gas menjadi sektor yang paling sedikit sumbangannya. Hal ini
dikarenakan kabupaten Katingan belum punya jaringan gas kota dan layanan air bersih belum
menjangkau seluruh wilayah Katingan.
Tabel Peranan Sektor Ekonomi dalam PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2008 – 2012 (Persen) dihapus
Sektor 2008 2009 2010 2011 2012
Pertanian 40,88 40,19 40,06 39,52 39,25
Pertambangan dan
Penggalian
3,36 3,41 3,17 3,05 2,94
Industri Pengolahan 7,94 8,07 7,88 7,75 7,48
Listrik, Gas dan Air bersih 0,20 0,20 0,20 0,20 0,21
Bangunan 2,51 2,78 3,14 3,36 3,43
Perdagangan, hotel dan
restoran
18,19 17,96 18,43 19,15 19,66
Pengangkutan dan
komunikasi
13,72 13,78 13,21 12,84 12,65
Keuangan, Persewaan, dan
Jasa perusahaan
1,,84 1,88 1,91 1,98 2,08
Jasa-jasa 11,37 11,73 12,01 12,15 12,31
Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sektor yang berada pada posisi ketujuh pada tahun 2012 adalah Sektor
Pertambangan dan Penggalian. Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 2,94 persen, yang
menurun dibandingkan tahun 2011. Sementara Sektor Keuangan Persewaan dan Jasa
Perusahaan berada pada posisi kedelapan dengan kontribusi yang diberikan sebesar 2,08
persen. Dan posisi terakhir pada struktur perekonomian Kabupaten Katingan tahun 2012
adalah Sektor Listrik ,Gas, dan Air Bersih. Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 0,21
persen.
Struktur perekonomian kabupaten Katingan, masih berstruktur agraris, sektor
pertanian masih merupakan sumber mata pencaharian sebagian besar penduduknya, sektor
yang paling dominan kontribusinya dalam struktur perekonomian Kabupaten Katingan
hingga saat ini. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi per sektor setiap tahun.
D. Tata guna lahan
Sekitar 60 persen wilayah Kabupaten Katingan didominasi oleh hutan belukar,
dimana lahan yang sudah dipergunakan masih sangat kecil. Perkebunan menempati porsi
terbesar kedua, yaitu sekitar 11 persen.
. Secara keseluruhan penggunaan wilayah di kabupaten Katingan adalah sebagai
berikut:
Ganti jadi grafik.
Jenis Lahan Luas Lahan (ha)
Hutan kosong, rusak 854.403,80
Hutan 253.816,50
Perairan dan lainnya 193.118,70
Tanah Kering 109.847,40
Sawah 75.327,50 ha
Perkampungan dan Permukiman 19.285,60
Industri 3.156,50
Semak, kebun campuran <0.00
Semak, padang rumput <0,00
Luas penutupan lahan (land cover) berupa hutan, yaitu sekitar 73,22 %. Sedangkan
kawasan yang tidak berpenutupan hutan sekitar 26,78 %. Sementara berdasarkan data sebaran
gambut, sekitar 29,46% dari wilayah Kabupaten Katingan merupakan kawasan bergambut
dan kawasan yang bergambut dalam dan tebal sekitar 9,39% dari luas wilayah Kabupaten
Katingan secara admnistratif, yaitu seluas 1.750.000 Hektar. Lahan gambut dijumpai di
sepanjang pantai dan ke arah daratan di antara sungai-sungai besar Katingan.
- Pertanian
Pertanian menjadi sektor yang sangat diperhatikan oleh pemerintah kabupaten
Katingan. Hal ini bisa dibuktikan dengan melihat pembagian lahan pertanian kedalam
beberapa jenis, antara lain pengembangan padi hibrida, pengembangan usaha padi,
intensifikasi lahan pertanian, dan pengembangan pertanian palawija. Luas Lahan komoditi
pertanian khususnya padi hybrida sebagian besar diarahkan di kecamatan:
Ilang
Kecamatan Luas lahan (ha)
Katingan Kuala 50.000
Mendawai 37.000
Melihat tabel, ada dua kecamatan yang menjadi prioritas pengembangan komdoiti padi
hibrida yait kecamantan Katingan Kuala seluas 50.000 ha dan kecamatan Mendawai seluas
37.000 ha.
Selain pengembangan lahan padi hibrida, pemerintah kabupaten Katingan juga telah
membagi kawasan luas lahan pengembangan usaha padi. Lokasi pengembangan usaha
produksi padi dibagi kedalam wilayah:
Ilang
Kecamatan Luas Lahan (ha)
Mendawai 35
Kamipang 20
Tasik Payawan 20
Pulau Malan 45
Katingan Tengah 30
Dengan melihat tabel , kecamatan Pulau Malan menjadi kecamatan terluas dalam
usaha pengembangan produksi padi, yaitu seluas 45 ha, disusul oleh kecamatan Mendawai
seluas 35 ha, kemudian kecamatan Katigan tengah seluas 30 ha, dan kecamatan Kamipang
dan kecamatan Tasik Payawan masing-masing seluas 20 ha.
Usaha peningkatan hasil pertanian juga telah dilakukan. Hal ini bisa dilihat dari usaha
pemerintah kabupaten Katingan melakukan intensifikasi pertanian seluas 200 ha, yaitu di :
Kecamatan Luas lahan (ha)
Katingan hulu 30
Sanaman Mantikei 25
Pulau Malan 75
Tasik Payawan 70
Intensifikasi pertanian menjadi salah satu usaha untuk meningkatkan hasil komoditas
pertanian. Pemerintah kabupaten Katingan membagi menjadi fokus empat kecamatan untuk
program intensifikasi pertanian. Intensifikasi pertanian terjadi di beberapa kecamatan, yaitu
kecamatan Pulau Malan selaus 75 ha, kemudian kecamatan Tasik Payawan seluas 70 ha,
kecamatan Katingan hulu seluas 30 ha, dan terakhir kecamatan Sanaman Mantikei seluas 25
ha.
Beberapa program yang telah dilakukan pemerintah kabupaten Katingan, telah
membawa dampak pada diversifikasi komoditas pertanian. Hal ini bisa dilihat dari berbagai
macam hasil pertanian dari kabupaten Katingan sendiri.
Tabel Realisasi hasil pertanian kabupaten Katingan, 2008 ganti jadi grafik
No Komoditas Luas Panen (ha) Produksi (ton)
1. Padi 15.208 37.168
2. Jagung 180 344
3. Kacang tanah 24 26
4. Kacang tanah 175 193
5. Kacang hijau 23 19
6. Ubi kayu 415 4.824
7. Ubi Jalar 149 1.034
8. Buah-buahan 2.303 7.904
9 Sayuran 1.098 3.956
Dengan melihat data realisas hasil pertanian kabupaten Katingan, produksi pertanian terbesar
kabupaten Katingan adalah produksi padi dengan total produksi mencapai 37.168 ton disusul
dengan produksi buah-buahan sebesar 7.904 ton dan terakhir produksi kacang hijau sebesar
19 ton.
- Perkebunan
Hasil perkebunan kabupaten Katingan didominasi oleh komoditas kelapa sawit,
dengan total produksi tahunan pada tahun 2010 mencapai 48.864 ton disusul dengan
komoditas karet sebesar 5.177 ton, komoditas kelapa sebesar 1.713 dan komoditas kopi
sebesar 97 ton.
Tabel jumlah produksi tahunan, menurut komoditas (ton)
Komoditas
Produksi Tahunan (ton)
2007 2008 2009 2010 2011
Kelapa Sawit - 40.867 166 48.864 -
Karet - - 3.575 5.177 -
Kelapa - - 1.649 1.713 -
Kopi - 582 97 97 -
Sumber : BPMD Kabupaten Katingan, 2012
Tabel Ketersediaan lahan menurut Komoditas, 2013
No Komoditi Luas Lahan/Potensi
Perkebunan
1. Kakao Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 285
2. Karet Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 19739
3. Kelapa Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 1567
4. Kelapa Sawit Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 55657
5. Kopi Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 372
Pertanian
6. Jagung Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 63
7. Kacang hijau Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 211
8. Ubi Jalar Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 64
9. Ubi Kayu Lahan yang Sudah Digunakan (Ha): 112
Dengan melihat tabel ketersediaan lahan menurut komoditas, lahan kelapa sawit
menempati posisi pertama dengan luas lahan sebesar 55657 ha, disusul oleh lahan karet
sebesar 19739 ha, kemduian lahan kelapa seluas 1567 ha, kopi seluas 372 ha, dan kakao
seluas 285 ha. Sementara untuk pertanian kecang hijau seluas 211 ha, disusul oleh ubi kayu
seluas 112 ha, ubi jalar seluas 64 ha, dan jagung seluas 63 ha.
- Kehutanan
Luas hutan berdasarkan tata guna lahan kesepakatan kabupaten Katingan tahun 2009,
adalah sebagai berikut:
No Jenis Hutan Luas (ha)
1. Hutan Lindung (HL) 51 .617,71
2. Hutan Produksi 462.888,07
3. Hutan Produksi Terbatas 364.202,23
4. Hutan Produksi yang dapat di
Konversi (HPK)
394.882,25
5. Hutan suaka alam/taman nasional
-TN Sebangau
-TN. Bukit Raya
348.170,00
110.590,00
6. Perairan 17.709,17
Sumber : Dinas kehutanan, kabupaten Katingan, 2010
Berdasarkan tata guna lahan kesepakatan kabupaten Katingan 2009, hutan produksi
menenmpati posisi pertama dalam tata guna lahan dengan luas sebesar 462.888,07 ha, disusul
oleh hutan produksi yang dapat dikonversi seluas 394.882,25 dan terakhir tata guna lahan
perairan seluas 17.709,17 ha.
- Komoditas Unggulan kabupaten Katingan (tekankan unggulnya rotan)
Menurut Saputera dan Rajudinnor, (2008) di Kalimantan Tengah, hampir semua
kabupaten memiliki potensi rotan. Namun yang paling banyak habitat rotan yaitu di
kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Kapuas. Banyak
masyarakat lokal yang sangat tergantung dengan komoditas rotan ini, terutama sebagai
bahan baku untuk pembuatan kerajinan dan ekspor bahan baku dari rotan itu
Katingan sebagai sentra produksi rotan di Kalimantan Tengah, rata-rata produksi
rotan asalan yang dipasarkan keluar dari wilayah Kabupaten Katingan perbulannya mencapai
600 – 800 ton. Lebih dari 51% Rumah Tangga (12.746 KK) atau seluas ± 325.000 Ha
wilayah Kabupaten Katingan terdiri dari Kebun Rotan yang tersebar di 10 Kecamatan
dengan jenis yang banyak ditanam adalah jenis rotan taman dan irit dan sesuai data prediksi
sementara kepemilikan kebun rotan meningkat menjadi 66% Rumah Tangga (21.778 KK).
Dan Jenis Rotan yang banyak diusahakan masyarakat Katingan, meliputi Rotan Taman
(Sega dan Irit), Rotan Marau/Manau dan Rotan Sabutan
Tabel 6 .Perkiraan Luas Kebun (ha) dan Perkiraan Potensi Produksi (Ton/Tahun)
Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah, 2011
No Kabupaten/Kota Perkiraan Luas Kebun (Ha) Perkiraan Potensi
Produksi (Ton/Tahun)
1. Palangka Raya 2 25.000 30.000
2. Sukamara 55.000 50.000
3. Kotawaringin Barat 55.000 55.000
4. Lamandau 55.000 55.000
5. Seruyan 180.000 170.000
6. Kota Waringin Timur 100.000 100.000
7. Katingan 325.000 300.000
8. Gunung Mas 55.000 50.000
9. Pulang Pisau 55.000 50.000
10. Kapuas 55.000 50.000
11. Barito Timur 55.000 50.000
12 Barito Selatan 325.000 300.000
13 Barito Utara 105.000 100.000
14. Murung Jaya 55.000 50.000
Total 1500.000 1400.000
Sumber : Laporan Tahunan Disperindag Provinsi Kalimantan Tengah 2011.
Dari data Tabel tersebut di atas Kabupaten Katingan memiliki luas kebun sekitar
325.000 ha dengan potensi produksi sebesar 300.000 ton/tahun atau sekitar 21.42% dari total
produksi Kalimantan Tengah. Daerah lain yang dekat dengan Kabupaten Katingan adalah
Kabupaten Kota Waringin Timur yang memiliki luas kebun rotan 100.000 ha dengan
perkiraan produksi rotan 100.000 ton/tahun dan Kabupaten Kapuas seluas 55.000 ha dengan
potensi produksi 50.000/tahun. Di samping itu ketiga Kabupaten tetangga yaitu Kabupaten
Kotawaringin Tinur, Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Lamandau tersebut belum memiliki
industri pengolahan rotan. Dengan demikian bila di lihat dari letak industri pengolahan rotan
di Kabupaten Katingan yang cukup strategis, maka dimungkinkan kedua Kabupaten tersebut
termasuk pensuplai bahan baku untuk kebutuhan industri pengolahan rotan di Kabupaten
Katingan.
E. Referensi
Badan Pusat Statistik. 2010. Katingan dalam Angka 2010
___________________. 2011. Katingan dalam Angka 2011
____________________ 2012. Katingan dalam Angka 2012
____________________2010. Statistik Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah
Departemen Perindustrian dan Perdagangan. 2011. Laporan Tahunan
Provinsi Kalimantan Selatan