profil hasil pendataan keluarga tahun 2011 bkkbn

136

Upload: oktia-putri

Post on 25-Nov-2015

243 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

Kegiatan Pendataan Keluarga tahun 2011 ini merupakan kegiatan pengumpulan data Sistem Pencatatan dan Pelaporan yang sudah dilaksanakan selama 19 (Sembilan belas) kali sejak tahun 1994 untuk menyediakan data sasaran Program KKB Nasional.

TRANSCRIPT

  • PROFILHASIL PENDATAAN KELUARGA

    TAHUN 2011

    BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

    DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK

    Jakarta, 2012

  • iKATA PENGANTAR

    Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan karuniaNya penyusunanBuku Profil Pendataan Keluarga Tahun 2011 telah dapat diselesaikan. Pendataan Keluarga Tahun2011 merupakan kegiatan pendataan yang ke 19 (sembilan belas) kali. Pelaksanaan PendataanKeluarga Tahun 2011 didasarkan pada Instruksi Kepala BKKBN nomor, 737/HK-010G4/2011tanggal 4 April 2010, tentang Pelaksanaan Pendataan Keluarga Tahun 2010 disertai Surat EdaranMenteri Dalam Negeri nomor 470/1472/SJ tanggal 21 April 2011 yang ditujukan kepada Gubernurdan Bupati/ Walikota di seluruh Indonesia untuk memperkuat dukungan di daerah. Prosespelaksanaan pengumpulan kegiatan Pendataan Keluarga tahun 2011 dilakukan melalui kunjunganrumah ke rumah oleh PLKB/PKB, para kader pendata dan tokoh masyarakat selama 3 bulan, dari1 Juli sampai dengan 30 September 2011, sebagai bagian kegiatan dari Sistem PencatatanPelaporan Program KKB Nasional yang telah dibakukan.Buku Profil Keluarga Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 merupakan pemutakhiran datakeluarga hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011, berisi gambaran tentang ciri maupun keadaanumum keluarga, yang berkaitan dengan kondisi dan potensi keluarga, dalam himpunan datademografi, data keluarga berencana dan data keluarga sejahtera per wilayah yang sangat strategisbagi pengelolaan Program KKB Nasional khususnya dan umumnya diminati oleh pemerhati danpengguna data hasil Pendataan Keluarga.Kami menyadari masih adanya keterbatasan dalam penyusunan Buku Profil ini. Untuk itu kamimengharapkan saran perbaikan dan masukan untuk penyempurnaan yang akan datang. Akhirnyakepada semua pihak yang telah mengumpulkan data keluarga serta memberikan masukan dansaran perbaikan, kami sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga karya inidapat bermanfaat untuk kepentingan pengelolaan Program KKB Nasional dan programpembangunan keluarga dan masyarakat di Indonesia.

    Jakarta, April 2012Direktur Pelaporan dan Statistik,

    Rachmat Santoso, SE,MPA

  • ii

  • iii

    KATA SAMBUTAN

    Dalam rangka menunjang tersedianya data dan informasi Program KKB Nasional, sejak awalprogram telah dilakukan melalui pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Progam KB Nasional,khususnya Sub Sistem Pencatatan dan Pelaporan Program KKB Nasional, guna memonitorkeseluruhan rangkaian kegiatan dan hasil kegiatan program secara berkelanjutan. PendataanKeluarga yang merupakan bagian dari Sub Sistem Pencatatan dan Pelaporan Program KKBNasional, merupakan langkah pengumpulan data keluarga yang dilakukan setiap tahun untukmendapatkan data dan informasi yang mutakhir tentang data demografi, keluarga berencana, dankeluarga sejahtera. Dalam pelaksanaan pendataan keluarga ini sesungguhnya bukan hanyaberfungsi untuk mengumpulkan data keluarga, tetapi sekaligus berfungsi pula sebagai alatadvokasi, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) untuk menggerakkan partisipasi masyarakat dankeluarga dalam Program KKB Nasional.Pendataan Keluarga yang dilakukan pada tahun 2011 ini dilaksanakan berdasarkan InstruksiKepala BKKBN Nomor 737/HK-010/G4/2011, tertanggal 4 April 2011, tentang pelaksanaanPendataan Keluarga, serta diperkuat dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor470/1472/SJ tertanggal 21 April 2011 kepada Gubernur dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia.Berbagai data dan informasi hasil pendataan keluarga ini merupakan sebagian tugas BidangInformasi Keluarga (Service Center), guna memberikan dukungan dalam penyediaan data yangsangat diperlukan oleh bidang-bidang operasional, baik Bidang KB-KR, Bidang KS-PK maupunBidang Kependudukan (Mission center), terutama dalam mengidentifikasi target sasaran danpencapaian Program KKB Nasional di lini lapangan. Ditingkat lapangan hasil pendataan keluarga inimenjadi bahan utama untuk disosialisasikan dalam forum Sarasehan Pendataan Keluarga sebagaiwahana mencari solusi dalam mengatasi berbagai masalah keluarga, baik untuk kepentinganinternal Program KKB maupun untuk mengkoordinasikan dengan sektor-sektor lain terkait dalamprogram pembangunan keluarga di daerah.Buku Profil Pendataan keluarga Tahun 2011 ini adalahhasil kerja yang dilakukan bersama antara Pemerintah dan masyarakat dalam upaya penyediaandata informasi yang mutakhir dari seluruh keluarga yang didata, serta merupakan himpunankegiatan Pendataan Keluarga Tahun 2011 yang dilakukan di seluruh Indonesia. Diharapkan buku inidapat menjadi sumber data utama, yang dapat menunjang kebutuhan penyediaan data daninformasi keluarga bagi pengelolaan Program KKB Nasional.Akhirnya dalam kesempatan ini pula, kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaanyang tak terhingga kepada semua pihak, terutama para penyusun buku, dan para PetugasLapangan/Penyuluh KB, para Kader pendata, dan tokoh masyarakat di lini lapangan, yang telahbersusah payah mengumpulkan dan melaporkannya, sehingga menjadi data dan informasi yangsangat bermanfaat bagi pengelolaan Program KKB Nasional.

    Jakarta, April 2012Deputi Bidang Advokasi, Penggerakandan Informasi,

    Drs. Hardiyanto

  • iv

  • vDAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR iKATA SAMBUTAN iiiDAFTAR ISI vBAB I. PENDAHULUAN 1

    A. Latar Belakang 1B. Tujuan 2C. Ruang Lingkup 3

    BAB II. PELAKSANAAN PENDATAAN KELUARGA 7A. Batasan Pengertian 7B. Persiapan Pendataan Keluarga 10C. Pelaksanaan Pendataan Keluarga 10D. Pengolahan dan Penyajian Hasil Pendataan 12

    BAB III. CAKUPAN DAN HASIL PENDATAAN KELUARGA 13A. Cakupan Pendataan Keluarga 13

    1. Wilayah 132. Sasaran 14

    B. Hasil Pendataan Keluarga 141. Demografi 142. Keluarga Berencana 213. Keluarga Sejahtera 29

    BAB IV. PENUTUP 33LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • vi

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 1

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pelaksanaan Pendataan Keluarga yang dilaksanakan sejak tahun 1994 yang didasarkan padaUndang-Undang No. 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan PembangunanKeluarga Sejahtera merupakan bagian dari Sistem Informasi dan Manajemen Program KBNasional, berkaitan dengan penyediaan informasi dan data keluarga untuk mendukungpelaksanaan operasional dan manajemen Program KKB Nasional. Data hasil Pendataan Keluargasebagai sumber data dan informasi pelaksanaannya diharapkan benar-benar dapat menghasilkandata dan informasi yang berkualitas, akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya serta memberikangambaran yang tepat dan menyeluruh tentang keadaan dilapangan. Dengan diterbitkannya UU No.52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga mekanismependataan keluarga/pemutakhiran data keluarga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan data daninformasi yang berkaitan dengan parameter kependudukan dalam berbagai program pembangunanberwawasan kependudukan di semua tingkatan wilayah.

    Kegiatan Pendataan Keluarga tahun 2011 ini merupakan kegiatan pengumpulan data SistemPencatatan dan Pelaporan yang sudah dilaksanakan selama 19 (Sembilan belas) kali sejak tahun1994 untuk menyediakan data sasaran Program KKB Nasional. Oleh karena itu, PendataanKeluarga menjadi sarana operasional untuk para petugas dan pengelola untuk mengetahuisasaran secara seksama guna mempertajam segmentasi sasaran program. Pendataan Keluargaini akan menghasilkan data dan informasi secara mikro yang meliputi aspek demografi, keluargaberencana, keluarga sejahtera dan individu anggota keluarga sejak tahun 2001.

    Pendataan Keluarga dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dengan cara langsung mendatangikeluarga-keluarga melalui kunjungan dari rumah ke rumah; bertujuan untuk mendapatkan dataprimer tentang keluarga oleh para kader atau petugas pendata setempat. Untuk aspek keluargasejahtera dikumpulkan dengan menggunakan 13 variabel yang meliputi 21 indikator sesuaidengan pemikiran para pakar sosiologi dalam membangun keluarga sejahtera, dengan mengetahuifaktor-faktor dominan yang menjadi kebutuhan setiap keluarga, yang terdiri dari kebutuhan dasar,kebutuhan sosial psychologis, kebutuhan pengembangan, serta kebutuhan aktuallisasi diri dalamberkontribusi bagi masyarakat di lingkungannya.

    Dengan demikian hasil Pendataan Keluarga akan berguna pula bagi keluarga dan masyarakatuntuk membantu dirinya dalam menuntaskan keluarga dari ketertinggalan dan meningkatkankualitas keluarga, berdasarkan tingkat kesejahteraannya, yaitu tahap Keluarga Prasejahtera,Keluarga Sejahtera I, Keluarga Sejahtera II, Keluarga Sejahtera III dan Keluarga Sejahtera III Plus.

    Penentuan indikator-indikator dalam tahapan keluarga sejahtera yang telah disepakati mempunyaisifat sebagai berikut :

    Strategis, karena sangat esensial dan mempunyai daya ungkit tinggi; Sensitif, berarti sangat mudah serta cepat untuk menerima pengaruh dan upaya kearah

    perubahan; Applicable, berarti dapat diterapkan dengan mudah, cocok dan tepat serta mudah

    dilaksanakan; Observable, berarti dapat diamati dan dilihat, sehingga tidak sulit mengenalinya di lapangan; Measurable, berarti dapat diukur dengan menggunakan ukuran volume, besar, tingkat, luas

    frekuensi dan sebagainya; Mutable, berarti dapat diubah dan diadakan intervensi untuk memperbaiki keadaan tersebut.

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 2

    Pelaksanaan Pendataan Keluarga Tahun 2011, merupakan kegiatan pengumpulan data keluargadengan menggunakan formulir Pendataan Keluarga (R/I/KS). Dalam melakukan pemutakhiran datakeluarga ini pendata mengumpulkan data berdasarkan R/I/KS sebelumnya atau Daftar Keluargadan Anggota Keluarga (DKAK), untuk mendata kembali perubahan data keluarga dengan CatatanKader Pemutakhiran Data Keluarga (C/I/PDK-Kader) yang dihimpun dan dipindahkan kedalam diBuku Catatan PLKB Pemutakhiran Data Keluarga (C/I/PDK-PLKB) dan formulir Mutasi DataKeluarga (F/I/MDK). Secara berjenjang dari tingkat Dusun/RW atau Desa/Kelurahan hasilpendataan atau pemutakhiran data ini dibuat laporan rekapitulasi hasil pendataan keluarga sampaike tingkat Pusat. Oleh karena itu, hasil pendataan keluarga tahun 2011 yang diulas dalam laporanini berdasarkan pada laporan rekapitulasi dari tingkat tingkat provinsi.

    Pada tahun 2011 ini, beberapa daerah telah melakukan pendataan keluarga dengan menggunakanformulir F/I/MDK/08. Instrumen fomulir Pemutakhiran Data Keluarga (MDK) atau F/I/MDK/08,memuat variabel data keluarga yang lengkap dalam satu lembar untuk setiap keluarga. Denganformulir MDK ini data keluarga dikumpulkan oleh para kader pendata bersama PLKB/PKB, laludihimpun di tingkat Kabupaten/Kota untuk selanjutnya dilakukan perekaman dan pengolahan.Untuk memudahkan perekaman dan pengolahan data ini, dikembangkan pula program aplikasipendataan keluarga yang praktis dan mudah dilakukan oleh para petugas pengelola data di tingkatKabupaten/Kota.

    Pada buku Profil Keluarga Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 ini disajikan hasil pelaksanaanPendataan Keluarga secara garis besar yang meliputi cakupan laporan pendataan baik wilayahmaupun sasaran, serta hasil pendataan yang meliputi data demografi, data keluarga berencanadan data keluarga sejahtera. Dan pada pendataan tahun 2011, ada 2 kab/kota yang tidakmelakukan Pendataan Keluarga yaitu Kabupaten Buru Selatan dan Kota Tual di Provinsi Maluku.

    B. T u j u a n

    1. Umum

    Diperolehnya data basis keluarga dan individu anggota keluarga yang memberikan gambaransecara tepat dan menyeluruh keadaan di lapangan sampai ke tingkat keluarga tentanghasil-hasil pelaksanaan Program KKB Nasional untuk kepentingan operasional langsung dilapangan serta kepentingan penetapan kebijakan, perencanaan, pengendalian dan penilaianoleh pengelola dan pelaksana di semua tingkatan.

    2. Khusus

    a. Tersedianya data demografi meliputi :

    1) Jumlah kepala rumah tangga;2) Jumlah kepala keluarga menurut status perkawinan, tingkat pendidikan, dan status

    pekerjaan;3) Jumlah keluarga yang mendapatkan kredit mikro/bantuan modal;4) Jumlah jiwa dalam keluarga, menurut jenis kelamin;5) Jumlah wanita usia subur (umur 15 49 tahun) dalam keluarga;6) Jumlah jiwa menurut jenis kelamin serta menurut kelompok umur tertentu (bayi 0-

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 3

    b. Tersedianya data keluarga berencana meliputi :

    1) Jumlah pasangan usia subur (PUS), menurut kelompok umur (

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 4

    (2) Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolahdan bepergian;

    (3) Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai, dinding yang baik;(4) Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan;(5) Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi;(6) Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah.

    3) Tahapan Keluarga Sejahtera II

    Adalah keluarga yang sudah dapat memenuhi indikator Tahapan Keluarga Sejahtera I(indikator 1 s/d 6) dan indikator berikut;

    (7) Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dankepercayaan masing-masing;

    (8) Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/ telur;(9) Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu pasang pakaian baru

    dalam setahun;(10) Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk setiap penghuni rumah;(11) Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat, sehingga dapat melaksanakan

    tugas/fungsi masing-masing;(12) Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh

    penghasilan;(13) Seluruh anggota keluarga umur 10 - 60 tahun bisa baca tulisan latin;(14) Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan alat/obat

    kontrasepsi.

    4) Tahapan Keluarga Sejahtera III ;

    Adalah keluarga yang sudah memenuhi indikator Tahapan keluarga Sejahtera I danIndikator Keluarga Sejahtera II (Indikator 1 s/d 14) dan indikator berikut;

    (15) Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama;(16) Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang;(17) Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali dimanfaatkan

    untuk berkomunikasi;(18) Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal;(19) Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar/majalah/radio/tv.

    5) Tahapan Keluarga Sejahtera III Plus;

    Adalah keluarga yang memenuhi indikator Tahapan keluarga Sejahtera I, IndikatorKeluarga Sejahtera II dan Indikator Keluarga Sewjahtera III (Indikator 1 s/d 19) danindikator berikut;

    (20) Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan sumbangan materiil untukkegiatan sosial;

    (21) Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial/yayasan/institusi masyarakat.

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 5

    2. Jangkauan

    Jangkauan Pendataan Keluarga meliputi wilayah Rukun Tetangga (RT), Dusun/RW,Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi sampai ke tingkat Nasional.

    D. Manfaat

    Data yang dikumpulkan melalui Pendataan Keluarga terutama bermanfaat untuk :

    1. Penentuan sasaran Program KB dan Keluarga Sejahtera yang lebih tajam berdasarkankondisi, potensi dan kebutuhan aktual dari masing-masing keluarga yang ada di setiaptingkatan wilayah.

    2. Pembuatan peta keluarga berdasarkan tingkat kesertaan KB, dan tingkat pencapaian tahapanKeluarga Sejahtera tiap keluarga di suatu wilayah tertentu.

    3. Penentuan program dukungan yang sesuai untuk setiap keluarga dan setiap wilayah tertentu didalam Pembangunan Keluarga Sejahtera.

    4. Sarana motivasi untuk mendorong setiap keluarga meningkatkan tahap kesejahteraannya,serta sekaligus untuk merangsang kepedulian keluarga-keluarga yang sudah lebih mampuuntuk bersama-sama mengangkat tingkat kesejahteraan keluarga-keluarga yang kurangmampu yang ada di lingkungannya.

    5. Kepentingan program pembangunan sektor-sektor lain, terutama yang berkaitan denganpembangunan dan pemberdayaan keluarga, seperti program-program pengentasankemiskinan atau ketertinggalannya dalam berbagai aspek kehidupan.

    6. Merencanakan, memantau maupun menilai program-program dukungan yang dilakukanterhadap suatu wilayah atau suatu kelompok masyarakat di suatu tingkat wilayah tertentu.

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 6

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 7

    BAB IIPELAKSANAAN PENDATAAN KELUARGA

    A. Batasan dan Pengertian

    Di dalam pelaksanaan kegiatan Pendataan Keluarga ini dipergunakan batasan/pengertian terhadapbeberapa istilah sebagai berikut :

    1. Pendataan Keluarga

    Adalah kegiatan pengumpulan data primer tentang data Demografi, data Keluarga Berencana,data tahapan Keluarga Sejahtera dan data Individu yang dilakukan oleh masyarakat bersamapemerintah (Pemda dan BKKBN) secara serentak pada waktu yang telah ditentukan (bulan Julisampai September setiap tahun) melalui kunjungan ke keluarga dari rumah ke rumah.

    2. Rumah Tangga

    Adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunanyang biasanya tinggal bersama dan makan dari satu dapur, atau seorang yang mendiamisebagian atau seluruh bangunan serta mengurus keperluan sendiri.

    3. Kepala Rumah Tangga

    Adalah :a. Orang Laki-laki atau orang perempuan dengan tanpa memandang status perkawinan,

    bertempat tinggal seorang diri;b. Orang laki-laki tanpa memandang status perkawinan, juga bertempat tinggal dengan orang

    perempuan dan atau dengan anak-anak;c. Orang perempuan dengan tidak memandang kedudukannya dalam keluarga, bertempat

    tinggal dengan anak di bawah umur atau dengan anak-anaknya sendiri;d. Orang hidup yang bertempat tinggal seorang diri;e. Kepala kesatrian, asrama, dan lain-lain perumahan, dimana beberapa orang bertempat

    tinggal bersama-sama;f. Orang yang menjadi atau dianggap menjadi kuasa wakil orang yang terganggu ingatannya;g. Kuasa dari orang yang kehilangan hak menguasai atau mengurus harta bendanya,

    menurut Keputusan Pengadilan.

    4. Keluarga

    Adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri atau suami-istri dan anaknyaatau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya (pasal 1 ayat 10 UU No. 52 tahun 2011). Secaraimplisit dalam batasan ini yang dimaksud dengan anak adalah anak yang belum menikah.Apabila ada anak yang sudah menikah dan tinggal bersama suami/istri atau anak-anaknya,maka yang bersangkutan menjadi keluarga tersendiri (keluarga lain atau keluarga baru).

    5. Kepala Keluarga

    Adalah laki-laki atau perempuan yang berstatus kawin, atau janda/duda yang mengepalaisuatu keluarga yang anggotanya terdiri dari istri/ suaminya dan atau anak-anaknya.

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 8

    6. Keluarga Mendapatkan Kredit Mikro/Bantuan Modal

    Adalah keluarga yang pada saat pendataan sedang mendapatkan/ menggunakan kredit mikrodari berbagai sumber, dengan batas maksimal Rp. 5.000.000,-.

    7. Jumlah Jiwa dalam Keluarga

    Adalah jumlah semua anggota keluarga yang terdiri dari kepala keluarga sendiri, istri/suaminyadan atau dengan anak (anak-anak) nya serta anak angkat yang ikut dalam keluarga tersebutyang belum berkeluarga, baik yang tinggal serumah maupun yang tidak tinggal serumah.

    8. Wanita Usia Subur

    Adalah wanita yang berumur 15-49 tahun baik yang berstatus kawin maupun yang belumkawin atau janda.

    9. Bayi (umur < 1 th) yang mengikuti posyandu.

    Adalah bayi yang berumur kurang dari 1 tahun pada saat Pendataan Keluarga dilaksanakanmengikuti kegiatan posyandu.

    10. Balita (umur 1 - < 5 th) mengikuti posyandu.

    Adalah bayi yang berumur 1-< 5 tahun pada saat Pendataan Keluarga dilaksanakan mengikutikegiatan posyandu.

    11. Pasangan Usia Subur

    Adalah pasangan suami istri yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun ataupasangan suami-istri yang istri berumur kurang dari 15 tahun dan sudah haid atau istri berumurlebih dari 50 tahun, tetapi masih haid (datang bulan).

    12. Peserta Keluarga Berencana

    Adalah pasangan usia subur yang pada saat pendataan sedang memakai atau menggunakansalah satu alat/cara kontrasepsi modern. Dalam pengertian ini tidak termasuk cara-carakontrasepsi tradisional, seperti pijat urut, jamu dan juga tidak termasuk cara-cara KB alamiahseperti pantang berkala, senggama terputus dan sebagainya.

    13. Peserta KB Pemerintah

    Adalah peserta KB yang memperoleh pelayanan KB melalui tempat-tempat pelayananpemerintah. Misalnya: Puskesmas, Klinik KB/ Rumah Sakit Pemerintah.

    14. Peserta KB Swasta

    Adalah peserta KB yang memperoleh pelayanan KB melalui tempat-tempat pelayanan Swasta.Misalnya: Rumah Sakit Swasta, Dokter/Bidan Praktek Swasta, Apotek, Toko Obat dan lain-lainnya.

    15. Peserta KB Implant yang Implantnya perlu dicabut tahun depan.

    Adalah peserta KB Implant pada saat dilaksanakan pendataan keluarga Implantnya perlu atausudah saatnya untuk dicabut tahun depan.

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 9

    16. Pasangan Usia Subur "Hamil"

    Adalah Pasangan Usia Subur yang istrinya sedang hamil.

    17. Pasangan Usia Subur Bukan Peserta KB "Ingin Anak Segera"

    Adalah pasangan usia subur yang sedang tidak menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsidan masih menginginkan anak dengan batas waktu kurang dari dua tahun.

    18. Pasangan Usia Subur Bukan Peserta KB "Ingin Anak Ditunda"

    Adalah pasangan usia subur yang sedang tidak menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsidan menginginkan kelahiran anak ditunda dengan batas waktu dua tahun lebih.

    19. Pasangan Usia Subur Bukan Peserta KB "Tidak Ingin Anak Lagi"

    Adalah pasangan usia subur yang sedang tidak menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsidan tidak ingin anak lagi.

    20. Keluarga Pra Sejahtera

    Yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs)secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikandasar bagi anak usia sekolah.

    21. Keluarga Sejahtera Tahap I

    Yaitu keluarga-keluarga yang baru dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal,tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya (socio psychologicalneeds), seperti kebutuhan akan agama/ibadah, kualitas makanan, pakaian, papan,penghasilan, pendidikan, kesehatan dan keluarga berencana.

    22. Keluarga Sejahtera Tahap II

    Yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar dan kebutuhansosial psikologisnya, akan tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhanperkembangannya (developmental needs), seperti kebutuhan untuk peningkatan pengetahuanagama, interaksi dengan anggota keluarga dan lingkungannya, serta akses kebutuhanmemperoleh informasi.

    23. Keluarga Sejahtera Tahap III

    Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosialpsikologis dan kebutuhan pengembangannya, namun belum dapat memenuhi kebutuhanaktualisasi diri, seperti memberikan sumbangan (kontribusi) secara teratur kepadamasyarakat, dalam bentuk material dan keuangan untuk kepentingan sosial kemasyarakatan,serta berperanserta secara aktif, seperti menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atauyayasan-yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olah raga, pendidikan dan sebagainya.

    24. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus

    Yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya, yaitu kebutuhandasar, sosial psikologis, pengembangan serta aktualisasi diri, terutama dalam memberikansumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat. Untuk kepentingan pemetaan

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 10

    Keluarga Sejahtera, maka bagi setiap tahapan keluarga sejahtera diberikan tanda denganwarna-warna khusus yaitu :a. Keluarga Pra Sejahtera dengan warna Merah.b. Keluarga Sejahtera Tahap I dengan warna Kuning.c. Keluarga Sejahtera Tahap II dengan warna Coklat.d. Keluarga Sejahtera Tahap III dengan warna Hijau.e. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus dengan warna Biru.

    B. Persiapan Pendataan Keluarga

    Waktu yang digunakan untuk persiapan melaksanakan Pendataan Keluarga selama 2 (dua)minggu mulai tanggal 15 sampai dengan 30 Juni 2011, yang meliputi persiapan sarana, tenaga,dana dan metode Pendataan Keluarga. Termasuk kegiatan yang dilakukan dalam persiapanPendataan Keluarga adalah :

    1. Memperhitungkan secara cermat kesesuaian antara cakupan wilayah, kondisi geografis,jumlah penduduk dan tenaga pendata yang akan terlibat dalam pendataan dengan waktu yangdisediakan untuk pelaksanaan di lapangan selama 3 bulan.

    2. Melatih atau memberikan orientasi bagi petugas pelaksana pendataan, membuat peta kerja,menyusun jadwal waktu pelaksanaan pendataan, melakukan pematangan kondisi disemuatingkat wilayah (provinsi, Kabupaten/ Kota, kecamatan dan Desa/Kelurahan, serta penyediaandan pendistribusian formulir pendataan.

    3. Melakukan koordinasi dan kerjasama yang erat dengan seluruh instansi/ organisasi yangterkait, untuk menggalang potensi wilayah dalam mempersiapkan tenaga, sarana, dana danyang terutama kesepakatan dalam pola dan metoda operasional Pendataan Keluarga.

    4. Melaksanakan KIE dan penyebarluasan informasi tentang pelaksanaan Pendataan Keluargamelalui media massa dengan memanfaatkan media cetak dan elektronik di dalam ruanganmaupun di luar ruangan.

    5. Membentuk Pos Koordinasi (POSKO) pendataan disemua tingkat wilayah untukmempermudah pengendalian dalam pelaksanaan pendataan dengan menetapkan timpelaksana pendataan yang berfungsi sebagai fasilitator, komunikator dan supervisorpelaksanaan Pendataan Keluarga, yang bekerja dibawah koordinasi POSKO.

    6. Menyusun dan menetapkan pola operasional Pendataan Keluarga dengan metoda yang sesuaidengan jumlah dan kemampuan tenaga yang tersedia serta kondisi wilayah dengan tetapmengikuti prinsip dan mekanisme pelaksanaan pendataan yang telah ditentukan, antara lain:

    a. Pendataan harus mencakup secara lengkap seluruh keluarga yang ada disuatu wilayahkerja.

    b. Pengisian formulir pendataan dilakukan melalui kunjungan dari rumah ke rumah.c. Data yang diisikan kedalam formulir Pendataan Keluarga dimutakhirkan berdasarkan data

    dari hasil pencatatan perubahan yang ada.

    C. Pelaksanaan Pendataan Keluarga

    Pendataan Keluarga dilaksanakan selama tiga bulan yaitu dari tanggal 1 Juli sampai dengan 30September tahun 2011.

    1. Tata Cara Pelaksanaan Pendataan Keluarga

    a. Melakukan pencanangan dan pendataan perdana di masing-masing tingkatan wilayah

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 11

    yang dilakukan oleh pimpinan wilayah, sebagai awal dimulainya Pendataan Keluarga disetiap RT.

    b. Di tingkat RT dimulai dengan inventarisasi jumlah rumah tangga dan kepala keluarga yangdi data berdasarkan data di pengurus RT setempat.

    c. Berdasarkan data hasil inventarisasi petugas pendata membuat rencana pelaksanaankunjungan rumah dengan menggunakan sket peta.

    d. Pelaksanaan pengisian R/I/KS dilakukan berdasarkan nomor urut pada sket peta yangtelah dibuat melalui kunjungan dari rumah ke rumah oleh petugas pendata.

    2. Pelaksana Pengumpulan Data melalui wawancara dan observasi

    a. Terdiri dari para kader masyarakat, seperti: kader KB, kader Posyandu, kader DasaWisma/PKK, Karang Taruna, Saka Kencana/Pramuka dan tokoh-tokoh masyarakatsetempat. Pendataan Keluarga dilakukan dengan menggunakan Register PendataanKeluarga (R/I/KS), serta Buku Catatan Kader Pemutakhiran Data Keluarga (C/I/PDK-Kader).

    b. Pemindahan data dari C/I/PDK-Kader dalam Buku Catatan PLKB Pemutakhiran DataKeluarga (C/I/PDK-PLKB) menurut wilayah pendataan.

    3. Penanggungjawab Pengumpulan Data

    Tanggungjawab pelaksanaan pengumpulan data berada di PLKB/Penyuluh KB beserta padapara Ketua RT, Kepala Dusun/RW dan para Kepala Desa/Kelurahan setempat.

    4. Pengawas Pengumpulan Data

    Pengawas pelaksanaan Pendataan Keluarga berada pada para Pengawas PLKB dimasing-masing kecamatan.

    5. Bimbingan dan Pengamatan Pendataan Keluarga

    a. Pelaksanaan bimbingan dan pengamatan Pendataan Keluarga dilaksanakan oleh TimPOSKO secara berjenjang menurut tingkatan wilayah kerja.

    b. Materi bimbingan dan pengamatan terdiri dari unsur-unsur : Kelengkapan sarana formulir yang digunakan dalam Pendataan Keluarga. Cara pengisian formulir baik dari segi materi maupun teknis pengisiannya. Perkembangan cakupan hasil pelaksanaan pendataan secara berkala (mingguan)

    melalui penyajian laporan POSKO Pendataan Keluarga. Permasalahan yang ditemui baik sasaran maupun petugas pendata.

    6. Petugas Pembuat Peta Keluarga

    Pembuatan Peta Keluarga atas dasar hasil pendataan dilakukan oleh PPKBD/Sub PPKBDdengan bantuan para Kader dengan bimbingan Penyuluh KB/PLKB setempat.

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 12

    D. Pengolahan dan Penyajian Hasil Pendataan

    Setelah selesai pelaksanaan pengumpulan data oleh kader pendata, maka dilanjutkan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

    1. Hasil Pendataan Keluarga di tingkat RT dengan mengisi Register Pendataan Keluarga(R/I/KS/08) ditindaklanjuti dengan pembuatan peta keluarga sebagai peta kerja dan bahaninformasi dalam sarasehan di tingkat RT.

    2. Setelah selesai dilakukan pendataan oleh Sub PPKBD dibuat Rekapitulasi PendataanKeluarga tingkat Dusun/RW dengan menggunakan formulir Rek.Dus/R/I/KS/08 dan dikirimkanke PPKBD.

    3. Setelah Rek.Dus/R/I/KS/08 diterima seluruhnya oleh PPKBD lalu dibuat RekapitulasiPendataan Keluarga tingkat Desa/Kelurahan menggunakan Rek.Des/R/I/KS/08 dan dikirim kePLKB/Penyuluh KB.

    4. Setelah Rek.Des/R/I/KS/08 diterima seluruhnya oleh PLKB/Penyuluh KB lalu dibuatRekapitulasi Pendataan Keluarga oleh PLKB/Penyuluh KB dan dikirimkan kepada PengendaliPLKB atau Petugas KB tingkat Kecamatan yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang.

    5. Setelah Rek.Des/R/I/KS/08 diterima oleh Pengendali PLKB/Petugas KB di tingkat Kecamatan,lalu dibuat Rekapitulasi Pendataan Keluarga tingkat Kecamatan menggunakanRek.Kec/R/I/KS/08 dan dikirimkan ke SKPD-KB Kabupaten/Kota dan kepada Camat setempat.

    6. Setelah Rek.Kec/R/I/KS/08 diterima oleh SKPD-KB Kabupaten/Kota lalu dibuat laporanRekapitulasi Pendataan Keluarga tingkat Kabupaten/Kota dengan menggunakanRek.Kab/R/I/KS/08 dan mengirimkan ke BKKBN Provinsi. Disamping itu juga dilakukanpengolahan data, analisis dan penyajian oleh Petugas Pengelola Data pada SKPD-KBKab/Kota untuk disampaikan kepada Bupati/Walikota dan sektor terkait di tingkatkabupaten/kota.

    7. BKKBN Provinsi setelah menerima Rek.Kab/R/I/KS/08, oleh Bidang Informasi Keluarga danAnalisis Program (IKAP) dibuat laporan Rek.Prop/R/I/KS/08 dan mengirimkan ke BKKBN Pusatcq. Direktorat Pelaporan dan Statistik. Disamping itu, laporan tersebut dilakukan pengolahandata, analisis dan penyajian oleh Bidang Informasi Keluarga dan Analisis Program BKKBNProvinsi, kemudian di dibuat laporan ke tingkat Kabupaten/Kota dan sektor terkait di tingkatprovinsi.

    8. Direktorat Pelaporan dan Statistik melakukan pengolahan data Rek.Prop/R/I/KS/08 sertamembuat ulasan dan diumpan balikkan ke BKKBN Provinsi dan keseluruh mitra kerja di tingkatPusat.

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 13

    BAB IIICAKUPAN DAN HASIL PENDATAAN KELUARGA

    A. Cakupan Pendataan

    Cakupan Pendataan ini adalah kemampuan kader KB dan PLKB/PKB mendata jumlah keluargadan individu yang ada pada saat pendataan Keluarga. Cakupan pendataan terdiri dari cakupanlaporan dari berbagai tingkatan wilayah yaitu tingkat Rukun Tetangga (RT), Dusun/Rukun Warga(RW), Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi serta cakupan sasaran RumahTangga, dan Keluarga pada Pendataan Keluarga Tahun 2011.

    1. Wilayah

    a. Rukun Tetangga

    Cakupan laporan dari tingkat Rukun Tetangga (RT) pada Pendataan Keluarga Tahun 2011secara nasional sebanyak 1.119.287 RT dari 1.125.548 RT yang ada atau sebesar99,44%.

    b. Dusun/Rukun Warga

    Cakupan laporan dari tingkat Dusun/Rukun Warga (RW) pada Pendataan Keluarga Tahun2011 secara nasional sebanyak 336.895 Dusun/RW dari 338.265 Dusun/RW yang adaatau sebesar 99,59%.

    c. Desa/Kelurahan

    Cakupan laporan dari tingkat Desa/Kelurahan pada Pendataan Keluarga Tahun 2011secara nasional sebanyak 77.670 Desa/ Kelurahan dari 77.873 Desa/Kelurahan yang adaatau sebesar 99,74%.

    d. Kecamatan

    Cakupan laporan dari tingkat Kecamatan pada Pendataan Keluarga Tahun 2011 secaranasional sebanyak 6.680 kecamatan dari 6.690 kecamatan yang ada atau sebesar99,85%. Provinsi yang cakupan laporan Kecamatan tidak mencapai 100% adalah Riau,Aceh, dan Papua Barat.

    e. Kabupaten/Kota

    Cakupan laporan dari tingkat Kabupaten/Kota pada Pendataan Keluarga Tahun 2011secara nasional tercatat sebanyak 495 kabupaten/kota atau 99,60% dari 497kabupaten/kota yang ada. Ada 3 kabupaten/kota yang yang tidak melaporkan hasilPendataan Keluarga yaitu Kabupaten Buru Selatan dan Kota Tual di Provinsi Maluku.

    f. Provinsi

    Di tingkat Provinsi pada Pendataan Keluarga Tahun 2011 cakupan laporannya mencapai100%, berarti tidak ada satupun provinsi yang tidak melapor. Informasi secara rinci dapatdilihat pada Tabel Lampiran 1.

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 14

    2. Sasaran

    a. Rumah Tangga

    Jumlah rumah tangga yang berhasil didata pada Pendataan Keluarga Tahun 2011 secaranasional sebanyak 56.689.030 rumah tangga (99,68%) dari 56.871.619 rumah tanggayang ada.

    b. Keluarga

    Jumlah keluarga yang berhasil didata pada Pendataan Keluarga Tahun 2011 secaranasional sebanyak 63.410.649 keluarga (99,78 %) dari 63.548.284 keluarga yang ada.Persentase cakupan keluarga yang didata pada tahun 2011 lebih tinggi 3,10 point persenbila dibandingkan tahun 2010 sebesar 96,68%. Secara absolut jumlah keluarga didatameningkat dari 62.390.801 keluarga pada tahun 2010 menjadi 63.410.649 keluarga padatahun 2011. Data yang lebih lengkap dan rinci dapat dilihat pada Tabel Lampiran 2.Perkembangan cakupan wilayah dan keluarga yang didata selama dua tahun terakhir(2010 dan 2011) dapat dilihat pada Table 1 berikut ini.

    Tabel 1. CAKUPAN WILAYAH DAN KELUARGAHASIL PENDATAAN KELUARGA 2010 DAN 2011

    TahunPERSENTASE CAKUPAN WILAYAH

    RumahTangga Keluarga RT RW

    Desa/Kel Kec

    Kab/Kota Prov

    2010 99,74 96,68 99,17 97,88 98,91 99,00 99,40 1002011 99,68 99,78 99,44 99,60 99,74 99,85 99,60 100

    B. Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011

    1. Demografi

    Data demografi yang disajikan dalam laporan ini mencakup keterangan yang berkaitan dengankeluarga, mencakup jumlah keluarga, kepala keluarga, jumlah jiwa dalam keluarga baik dalambentuk agregat maupun kelompok umur, dan jumlah pasangan usia subur (PUS).

    a. Kepala Keluarga (KK)

    Informasi tentang Kepala Keluarga (KK) yang dikumpulkan dalam Pendataan KeluargaTahun 2011 tercatat sebanyak 63.410.649 KK atau 99,78% dari jumlah keluarga yang adasebanyak 63.548.284 KK. Dari seluruh Kepala Keluarga yang didata itu dapat dirincimenurut karakteristiknya, seperti status jenis kelamin, status pekerjaan (bekerja dan tidakbekerja), status perkawinan (kawin dan janda/duda/belum kawin), dan tingkat pendidikan(tidak tamat SD, tamat SD-SLTP, tamat SLTA, dan tamat AK/PT).

    Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 yang secara nasional, Kepala Keluarga menurutstatus jenis kelamin tercatat sebanyak 56.100.134 KK (88,47%) adalah KK laki-laki dansebanyak 7.310.515 (11,53%) adalah KK perempuan. Daerah Provinsi yang prosentaseKK dengan jenis kelamin perempuan yang tinggi adalah di Aceh (17,75%), NusaTenggara Barat (14,98%), Sulawesi Selatan (14,10%), Sumatera Barat (13,86%), dan DIYogyakarta (13,34%).

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 15

    Menurut status kawin para Kepala Keluarga yang didata itu sebanyak 54.810.971 KK(86,44 %) berstatus kawin, dan sisanya sebanyak 8.599.678KK (13,56%) berstatusjanda/duda/belum kawin. Angka persentase tertinggi KK berstatus janda/duda/belumkawin adalah di Provinsi Kepulauan Riau (20,49%), Aceh (18,95%), Nusa Tenggara Barat(17,40%), Sulawesi Selatan (16,48%), dan DKI Jakarta (16,41%). Sedangkan angkapersentase status kawin tertinggi ada di Provinsi Bali (92,30%), Bengkulu (91,43%), Jambi(90,81%), Papua (90,61%), Lampung (90,50%), Papua Barat (90,25%), Sumatera Selatan(90,17%).

    Menurut status pendidikan dari Kepala Keluarga pada umumnya masih berpendidikanrendah yaitu sebanyak 68,87% dari seluruh Kepala Keluarga itu berpendidikan TamatanSLTP kebawah bahkan 18,15% diantaranya tidak tamat SD. Provinsi dengan angkapersentase tertinggi untuk KK berpendidikan Tidak Tamat SD adalah Provinsi Papua(39,34%), Nusa Tenggara Barat (32,73%), Nusa Tenggara Timur (30,77%) dan Gorontalo(30,62%). Sebaliknya angka persentase tertinggi untuk KK berpendidikan TamatAkademi/Universitas adalah Provinsi DKI Jakarta (16,93%), Provinsi Kalimantan Timur(10,78%) dan Kepulauan Riau (10,01%).

    Menurut status pekerjaan dapat diungkapkan bahwa sebanyak 56.455.682 KK (89,03 %)berstatus bekerja, dan sebanyak 6.954.967 KK (10,97 %) berstatus tidak bekerja. Provinsidengan persentase KK tidak bekerja tertinggi adalah Provinsi Papua (22,32%), DKIJakarta (17,88%), Kalimantan Timur (17,83%), Jawa Barat (16,18%), Maluku (15,36%)dan Nusa Tenggara Barat (15,01%). Sebaliknya angka persentase KK dengan statusbekerja tertinggi adalah Provinsi Bengkulu (95,96%), Nusa Tenggara Timur (95,80%), danBali (95,74%).

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 16

    Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 menunjukkan bahwa secara nasional sebanyak5.371.539 KK atau 8,47% dari 63.179.858 keluarga yang didata berstatus mendapatbantuan modal. Angka persentase KK yang mendapat bantuan modal terendah ada diProvinsi Papua (0,82%), Papua Barat (2,07%), Maluku (2,07%), Lampung (2,41%), danBangka Belitung (2,85%). Sementara itu angka persentase tertinggi terdapat di ProvinsiGorontalo (27,92%), Nusa Tenggara Timur (19,03%), dan Sulawesi Utara (15,39%).

    Secara rinci karakteristik Kepala Keluarga menurut status jenis kelamin, status pekerjaan,status kawin dan status pendidikan serta status bantuan modal masing-masing Provinsidapat dilihat pada Lampiran 3, 4 dan 5. Perkembangan karakteristik kepala keluargaselama dua tahun terakhir tidak banyak perubahan besar seperti terlihat pada tabel 2.Angka persentase kepala keluarga yang berstatus kawin relatif stabil (86%) pada tahun2010 dan tahun 2011. Sedangkan untuk tingkat pendidikan meningkat lebih baik, yaituangka persentase kepala keluarga yang Tidak tamat SD sedikit turun, dan yangberpendidikan Tamatan SLTA dan Tamat AK/PT sedikit meningkat di tahun 2011.Sementara itu angka persentase Kepala keluarga yang bekerja juga mengalami kenaikan.

    Tabel 2. PERSENTASE KK MENURUTSTATUS KAWIN PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN BANTUAN MODAL

    HASIL PENDATAAN KELUARGA 2010 DAN 2011

    Tahun Jumlah KepalaKeluarga% KKKawin

    TINGKAT PENDIDIKAN (%) % KKBer-

    statusBekerja

    % KKDapat

    BantuanModal

    TidakTamat

    SDTamat SD -

    SLTPTamatSLTA

    TamatAK/PT

    2010 62.390.801 86,26 19,03 50,72 23.65 6.60 88,02 7,40

    2011 63.410.649 86,44 18,15 50,72 24,29 6,84 89,03 8,47

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 17

    b. Jumlah dan Rata-rata Jiwa per Keluarga

    Jumlah jiwa dalam keluarga yang terekam dalam pendataan keluarga tahun 2011 tercatatsebanyak 234.292.695 jiwa. Terdiri dari jumlah jiwa dengan jenis kelamin laki-lakisebanyak 117,446,978 jiwa dan sebanyak 116.842.657 jiwa perempuan atau sex ratio101.

    825,2551,060,0421,085,6861,146,2131,234,0201,410,7881,679,1631,761,6562,032,6942,198,1302,299,7912,585,3422,833,3812,959,6163,045,9583,118,000

    3,530,0023,581,944

    4,483,8844,582,2774,643,9424,765,6044,794,8114,882,300

    6,808,2037,736,1397,805,5917,946,832

    10,072,63613,460,199

    34,564,51138,004,162

    41,353,923

    0 10,000,000 20,000,000 30,000,000 40,000,000

    PapbarGorontalo

    MalutSulbarBabel

    MalukuKepri

    B e n g k u l uKalteng

    SultraSulut

    SultengPapuaKaltim

    DIYJ a m b i

    KalselB a l iAceh

    KalbarNTT

    SumbarNTB

    R i a uDKI

    SumselSulsel

    LampungBantenSumutJateng

    JatimJabar

    JUMLAH JIWA DALAM KELUARGA

    Dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 63.410.649 KK, dapat diperoleh rata-ratajumlah jiwa per keluarga sebesar 3,69 jiwa, artinya setiap keluarga mempunyai anggotakeluarga sekitar 3-4 jiwa. Rata-rata jumlah jiwa dalam keluarga lebih cenderungmenggambarkan beban yang harus ditanggung oleh keluarga, dari pada menggambarkankondisi tingkat fertilitas. Hal ini dikarenakan anak yang sudah berkeluarga (berstatuskawin) tidak lagi dihitung sebagai anggota keluarga. Semakin besar rata-rata jumlah jiwadalam keluarga berarti semakin berat beban yang harus ditanggung keluarga.

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 18

    20,866,02318,757,533

    17,258,1576,647,069

    5,107,3954,054,3613,836,2973,892,639

    3,450,0692,451,4962,345,8132,366,7102,290,0562,307,2472,228,357

    1,797,8951,774,6091,570,0781,541,9451,545,1691,505,8831,332,2481,171,7151,119,1411,039,958

    900,852862,144715,202632,339566,269554,023531,673426,613

    20,487,90019,246,629

    17,306,3546,813,130

    4,965,2413,892,4713,969,2943,843,500

    3,358,1342,430,8042,448,9982,398,8942,353,8862,275,0302,255,527

    1,784,0491,755,393

    1,547,9221,504,0131,414,4471,327,4981,253,0941,128,0761,075,929992,736860,804817,019695,586601,681579,944531,663528,369398,642

    23,000,000 13,000,000 3,000,000 7,000,000 17,000,000

    JabarJatim

    JatengSumut

    BantenLampung

    SulselSumsel

    DKIR i a u

    NTBSumbar

    NTTKalbar

    AcehB a l iKalsel

    J a m b iDIY

    KaltimPapua

    SultengSulut

    SultraKalteng

    B e n g k u l uKepri

    MalukuBabel

    SulbarMalut

    GorontaloPapbar

    JUMLAH JIWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PER PROVINSI

    Perempuan

    Laki-Laki

    Di wilayah Jawa Bali angka rata-rata jumlah jiwa per keluarga sebesar 3,53 jiwa atau lebihrendah dibanding wilayah Luar Jawa Bali I (3,91) dan Luar Jawa Bali II (4,16). Tigaprovinsi di wilayah Jawa Bali yang angka rata-rata jiwa per keluarga masih tinggi antaralain Banten (4,01), DKI Jakarta (3,89) dan Bali (3,82). Di wilayah Luar Jawa Bali I,provinsi-provinsi yang rata-rata jumlah jiwa per keluarga tinggi antara lain Sumatera Utara(4,29), Sulawesi Barat (4,10), Kalimantan Barat (3,98), Sumatera Barat (3,97), SumateraSelatan (3,93), dan Sulawesi Selatan (3,90). Sedangkan untuk wilayah Luar Jawa Bali IIrata-rata jumlah jiwa per keluarga yang tinggi antara lain Provinsi Papua (4,55), NusaTenggara Timur (4,34) dan Maluku (4,26). Gambaran angka rata-rata jumlah jiwa perkeluarga di setiap provinsi dalam tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel Lampiran 6.

    Perkembangan rata-rata jumlah jiwa per keluarga secara nasional selama 2 tahun terakhirdapat dilihat pada Tabel 3. Angka rata-rata jumlah jiwa per keluarga secara nasional padatahun 2010 dan 2011 menunjukkan penurunan menjadi 3,69 jiwa per keluarga.

    Tabel 3. JUMLAH DAN RATA-RATA JIWA PER KELUARGAHASIL PENDATAAN KELUARGA 2010 DAN 2011

    TAHUNPENDATAAN

    JUMLAH RATA-RATA JIWA PERKELUARGAKELUARGA JIWA

    2010 62.390.801 231.485.456 3,712011 63.410.649 234.292.695 3,69

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 19

    c. Komposisi Jiwa dalam Keluarga menurut Kelompok Umur

    Jumlah jiwa dalam keluarga menurut komposisi kelompok umur adalah sebagai berikut:

    1). Jumlah jiwa anggota keluarga yang berusia 0 - < 1 tahun (bayi) tercatat sebanyak4.172.778 jiwa atau 1,78% dari seluruh jiwa dalam keluarga. Dilihat per provinsiangka persentase jumlah bayi dibawah satu tahun ini yang tertinggi ada di ProvinsiKepulauan Kepulauan Riau (4,81%), sedangkan yang terendah ada di Provinsi DIYogyakarta (0,05%).

    2). Jumlah jiwa anggota yang berusia 1 - < 5 tahun tercatat sebanyak 13.898.951 jiwaatau 5,93% dari seluruh jiwa dalam keluarga. Dilihat per provinsi angka persentaseini bervariasi dari terendah di Provinsi DI Yogyakarta (4,62%), dan tertinggi diKepulauan Riau (9,05%).

    3). Jumlah jiwa anggota keluarga umur 5 - 6 tahun tercatat sebanyak 8.860.983 jiwaatau 3,78% dari seluruh jiwa dalam keluarga. Dilihat per provinsi angka persentase inibervariasi dari terendah di Provinsi DI Yogyakarta (2,79%) dan teringgi di ProvinsiPapua (6,28%).

    4). Jumlah jiwa anggota keluarga yang berusia 7 - 15 tahun (usia wajib belajar) secaranasional tercatat sebanyak 41.826.565 jiwa atau 17,85% dari seluruh jiwa dalamkeluarga. Angka persentase anak usia sekolah (7-15 th) tertinggi di Provinsi PapuaBarat (24,54%), dan terendah di Provinsi Kepulauan Riau (14,03%).

    5). Jumlah jiwa anggota keluarga kelompok umur 16 - 21 tahun secara nasional tercatatsebanyak 29.321.359 jiwa atau sebesar 12,51% dari seluruh anggota keluarga yangdidata. Dilihat per provinsi angka persentase ini tertinggi di Provinsi Papua (24,15%),dan terendah di Provinsi D.I.Yogyakarta (8,89%).

    6). Jumlah jiwa anggota keluarga kelompok umur 22 - 59 tahun secara nasional tercatatsebanyak 120.003.443 jiwa atau sebesar 51,22% dari seluruh anggota keluarga yangdidata. Dilihat per provinsi angka persentase ini tertinggi di Provinsi DKI Jakarta(58%), dan terendah di Provinsi Papua Barat (38,20%).

    7). Jumlah jiwa anggota keluarga umur 60 tahun ke atas, secara nasional tercatatsebanyak 16.208.616 jiwa atau 6,92% dari seluruh jiwa dalam keluarga. Dilihat perprovinsi angka persentase ini tertinggi di Provinsi D.I. Yogyakarta (11,67%), danterendah di Provinsi Papua (1,73%).

    Jumlah jiwa menurut komposisi umur per Provinsi hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011dapat dilihat pada Lampiran 7 dan 8. Sedangkan perkembangan komposisi jiwa dalamkeluarga menurut kelompok umur hasil pendataan keluarga tahun 2010 dan tahun 2011dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 20

    Tabel 4. KOMPOSISI JIWA DALAM KELUARGA MENURUT UMURHASIL PENDATAAN KELUARGA 2010 DAN 2011

    TahunJUMLAH

    JIWADALAM

    KELUARGA

    KELOMPOK UMUR

    0 -

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 21

    e. Rata-rata Anak Balita

    Hasil pendataan tahun 2011 menunjukkan bahwa di seluruh Indonesia tercatat jumlahkepala keluarga sebanyak 63.410.649 KK dan jumlah anak balita sebanyak 18.071.729anak, sehingga rata-rata anak balita per keluarga terdapat 0,3 balita, atau dengan katalain setiap 100 keluarga terdapat 30 balita. Pada pendataan tahun 2011 ini terdapat 3provinsi mempunyai rata-rata balita per keluarga terendah yaitu Provinsi D.I.Yogyakarta,Jawa Timur, dan Bali masing-masing 0,2 balita per keluarga.

    Sementara itu Pendataan Keluarga Tahun 2011 ini juga tercatat jumlah Pasangan UsiaSubur (PUS) sebanyak 45.189.997 PUS. Jika dibandingkan dengan jumlah anak balita,maka dapat dikatakan bahwa rata-rata setiap PUS terdapat 0,4 balita, atau dengan katalain setiap 100 PUS terdapat 40 balita. Dilihat per provinsi rata-rata terendah di JawaTimur, Bali, dan DI Yogyakarta (0,3 balita per PUS) dan tertinggi di Papua (1,1 balita perPUS) dan Nusa Tenggara Timur dan Kepualauan Riau (0,7 balita per PUS).

    Pada pendataan keluarga tahun 2011 ini juga dicatat jumlah Wanita Usia Subur (WUS)sebanyak 66.744.358 wanita. Kalau angka ini dibandingkan dengan jumlah anak balita,maka rata-rata jumlah balita per wanita usia subur tercatat sebesar 0,3 balita per WUS.Dengan kata lain setiap 100 WUS terdapat 30 anak balita. Menurut provinsi angka rata-rata balita per WUS ini terendah di Provinsi DKI Jakarrta, DI Yogyakarta, Jawa Timur,Bali, dan Maluku (0,2) dan tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau (0,5).

    Angka rata-rata jumlah balita per Kepala Keluarga, PUS dan WUS ini menurut Provinsidapat dilihat seperti pada Tabel Lampiran 11. Sedangkan perkembangan angka rata-ratabalita per keluarga dan rata-rata balita per PUS selama dua tahun terakhir tidak adaperubahan seperti terlihat pada tabel 5 dibawah ini.

    Tabel 5. RATA-RATA BALITA PER KELUARGA DAN PER PUSHASIL PENDATAAN KELUARGA 2010 DAN 2011

    TAHUNJUMLAH RATA-RATA

    BALITA PERKELUARGA

    RATA-RATABALITA

    PER PUS

    RATA-RATABALITA

    PER WUSKK PUS WUS BALITA

    2010 62.390.801 44.431.227 66.053.730 18.376.394 0,3 0,4 0,3

    2011 63.410.649 45.189.997 66.744.358 18.071.729 0,3 0,4 0,3

    2. Keluarga Berencana

    a. Pasangan Usia Subur (PUS) menurut Kelompok Umur

    Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di seluruh Indonesia yang tercatat pada PendataanKeluarga Tahun 2011 sebanyak 45.189.997 pasangan. Dari jumlah tersebut dilihat darikelompok umur istri tercatat sebanyak 1.768.557 istri atau 3,91% berusia di bawah 20tahun, 15.628.354 istri atau 34,58% berusia 20-29 tahun, dan 27.793.086 istri atau 61,50% berusia 30 tahun ke atas. Di tingkat provinsi, angka persentase PUS berusia di bawah20 tahun berkisar antara 0,56% di D.I. Yogyakarta hingga 12,11% di Papua Barat. Jaraksebar ini untuk PUS berusia 20-29 tahun antara 28,01% di Nusa Tenggara Timur hingga46,26% di Banten, sedangkan PUS berusia 30 tahun ke atas antara 27,51% hingga68,96%, masing-masing di Papua dan DKI Jakarta. Angka ini per provinsi dapat dilihatpada Tabel Lampiran 13.

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 22

    Perkembangan angka persentase PUS menurut kelompok umur selama dua tahun terakhirdapat diungkapkan sebagai berikut:1. Angka persentase jumlah PUS umur dibawah 20 tahun terhadap seluruh PUS, antara

    tahun 2010 dan tahun 2011, secara nasional sedikt menurun dari 3,92% menjadi3,91%.

    2. Angka persentase jumlah PUS usia 20-29 tahun terhadap seluruh PUS, sedikitmenurun dari 34,98% menjadi 34,58%,

    3. Angka persentase jumlah PUS usia 30 tahun keatas terhadap seluruh PUS sedikitmeningkat dari 61,10% menjadi 61,50%.

    Tabel 6. PERSENTASE PUS MENURUT KELOMPOK UMUR ISTRIHASIL PENDATAAN KELUARGA 2010 DAN 2011

    TAHUN JUMLAHPUS

    PERSENTASE PUS MENURUTKELOMPOK UMUR ISTRI

    < 20 TH 20 29 TH 30+ TH

    2010 44.431.227 1.742.302(3,92%)15.543.233(34,98%)

    27.145.692(61,10%)

    2011 45.189.997 1.768.557(3,91%)15.628.354(34,58%)

    27.793.086(61,50%)

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 23

    b. Tingkat Kesertaan ber-KB

    Tingkat kesertaan ber-KB diukur dari angka persentase PUS yang menjadi peserta KB.Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 menunjukkan bahwa secara nasional jumlahpeserta KB tercatat sebanyak 32.260.513 peserta, dan jumlah PUS sebanyak 45.189.997pasangan, sehingga tingkat kesertaan ber-KB dari seluruh pasangan usia subur (PUS)sebesar 71,39%, atau 7 dari 10 PUS pada tahun 2011 menjadi peserta KB. Tingkatkesertaan ber-KB ini dilihat menurut provinsi hasil pendataan keluarga tahun 2011menunjukkan jarak sebar yang tinggi pula, yaitu terendah di Provinsi Papua sebesar25,38%, dan tertinggi di Bali sebesar 84,93%.

    Angka perkembangan tingkat kesertaan ber-KB ini selama 2 (dua) tahun terakhir, yaitupada tahun 2010 dan 2011 dapat dilihat perkembangannya pada Tabel 7. Dari Tabel 7tersebut dapat diungkapkan bawa tingkat kesertaan ber-KB yang dicerminkan oleh angkapersentase peserta KB terhadap PUS secara nasional menunjukkan adanya sedikitkenaikan (0,18%) yaitu dari 71,21% pada Pendataan Keluarga Tahun 2010 menjadi71,39% pada Pendataan Keluarga Tahun 2011. Sedangkan disparitas tingkat prevalensiKB per kabupaten dapat dilihat pada Tabel 7a.

    Tabel 7. PERKEMBANGAN TINGKAT KESERTAAN BER KBHASIL PENDATAAN KELUARGA 2010 DAN 2011

    TAHUNJUMLAH PERSENTASE

    PESERTA KB THD PUSPeserta KB PUS2010 31.640.957 44.431.227 71,212011 32.260.513 45.189.997 71,39

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 24

    Tingkat prevalensi KB di masing-masing provinsi dan disparitas per kab/kota di provinsimasing-masing dapat dilihat seperti Tabel 7.a berikut :

    Tabel 7a. DISPARITAS TINGKAT PREVALENSI KB PER KABUPATENDI MASING-MASING PROVINSI TAHUN 2011

    NO. PROVINSI PrevalensiKBJumlah

    Kab/Kota

    Disparitas Tingkat Prevalensi Per Kabupaten/Kota

    Yang terendah % Yang tertinggi %

    1 DKI Jakarta 76,78 6 Kota. Jakarta Barat 75,54 Kota. Jakarta Selatan 77,53

    2 Jawa Barat 72,79 26 Kab. Sukabumi 61,11 Kab. Sumedang 83,94

    3 Jawa Tengah 76,92 35 Kota Tegal 71,40 Kab. Wonogiri 83,07

    4 DI Yogyakarta 63,71 5 Kab. Gunung Kidul 43,40 Kab. Sleman 72,38

    5 Jawa Timur 73,37 38 Kab. Bangkalan 65,03 Kota Batu 79,30

    6 B a l i 84,93 9 Kab. Karang asem 80,54 Kab. Jembrana 88,61

    7 Banten 67,57 8 Kab. Tanggerang 64,50 Kota. CIlegon 72,67

    8 Aceh 67,03 23 Kab. Aceh Singkil 40,67 Kab. Bener Meriah 81,83

    9 Sumatera Utara 64,15 33 Kab. Nias Selatan 39,10 Kota Medan 74,62

    10 Sumatera Barat 68,76 19 Kab. Kep. Mentawai 40,65 Kab. Tanah Datar 74,55

    11 Sumatera Selatan 71,51 15 Kab. Ogan Ilir 63,98 Kab. Musi Banyuasin 76,40

    12 Lampung 69,49 14 Kab. Lampung Barat 65,63 Kota. Metro 74,04

    13 Nusa Tenggara Barat 69,96 10 Kab. Lombok Barat 67,76 Kota. Bima 79,85

    14 Kalimantan Barat 65,28 14 Kab. Sekadau 39,31 Kab. Sintang 72,82

    15 Kalimantan Selatan 74,48 13 Kab. Kotabaru 70,92 Kab. Hulu Sungan Utara 82,03

    16 Sulawesi Utara 79,42 15 Kab. Bolmong Timur 70,96 Kab. Minahasa Tenggara 84,15

    17 Sulawesi Selatan 65,53 24 Kab. Toraja Utara 54,42 Kab. Luwu Timur 77,73

    18 Bangka Belitung 78,39 7 Kab. Bangka Tengah 71,75 Kab. Belitung 84,15

    19 Gorontalo 75,12 6 Kota Gorontalo Utara 71,05 Kota. Gorontalo 80,97

    20 Sulawesi Barat 63,33 5 Kab. Mamuju Utara 54,24 Mamasa 80,91

    21 R i a u 65,96 12 Kab. Kep. Meranti 53,11 Kab. Indragiri Hilir 74,77

    22 J a m b i 75,38 11 Kab. Tanjung Jabung Barat 66,74 Kota. Sungai Penuh 79,12

    23 B e n g k u l u 75,42 10 Kab. Seluma 59,48 Kab. Bengkulu Selatan 85,85

    24 Nusa Tenggara Timur 65,32 21 Kab. Sumba Barat Daya 33,41 Kab. Manggarai Timur 83,27

    25 Kalimantan Tengah 78,79 14 Kab. Kotawaringin Timur 68,29 Kab. Pulau Pisau 85,87

    26 Kalimantan Timur 66,66 14 Kab. Malinau 25,49 Kab. Kutai Timur 87,68

    27 Sulawesi Tengah 69,44 11 Kab. Donggala 63,18 Kab. Poso 78,89

    28 Sulawesi Tenggara 63,33 12 Kab. Buton Utara 53,69 Kab. Wakatobi 68,24

    29 Maluku 63,07 11 Kab. Maluku Tenggara 47,57 Kab. Maluku Tenggara Barat 77,75

    30 Papua 25,38 29 Kab. Yahukimo 0,36 Kota Jayapura 76,29

    31 Maluku Utara 58,84 9 Kab. Kep. Sula 40,87 Kota. Tidore Kepulauan 70,86

    32 Papua Barat 44,13 11 Kab. Sorong 38,46 Kab. Teluk Bentuni 65,7

    33 Kepulauan Riau 76,52 7 Kab. Natuna 56,72 Kota. Tanjung Pinang 80,08

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 25

    c. Peserta KB Menurut Tempat Pelayanan

    Dalam memperoleh pelayanan KB para peserta KB dapat diklasifikasikan dalam 2 jalur,yaitu tempat pelayanan KB Pemerintah dan Swasta. Pada Pendataan Keluarga Tahun2011, dari 32.260.513 jumlah seluruh peserta KB, sebanyak 16.923.945 peserta atau52,46 % mendapatkan pelayanan KB dari jalur Pemerintah. Sedangkan peserta KB yangdilayani melalui jalur Swasta sedikit lebih rendah dari peserta KB yang dilayani jalurPemerintah, yaitu sebanyak 15.336.568 peserta, atau 47,54 % dari seluruh peserta KB.Dilihat per provinsi peserta KB yang dilayani melalui jalur Swasta ini tertinggi di ProvinsiBali (67,23%) dan terendah di provinsi Nusa Tenggara Timur (3,63%). Secara rinci dapatdilihat pada Lampiran 14.

    d. Peserta KB Implant yang Implantnya perlu dicabut tahun depan.

    Pada Pendataan Keluarga tahun 2011 secara nasional mendata pula untuk peserta KBImplant yang Implantnya perlu atau sudah waktunya untuk dicabut tahun depan, yaitusebanyak 590.738 peserta. Provinsi dengan jumlah peserta KB Implant yang perlu dicabutImplantnya tahun depan terbanyak adalah Jawa Barat (139.229 peserta), Jawa Tengah(70.434 peserta), Jawa Timur (55.934 peserta).

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 26

    e. PUS Bukan Peserta KBPada Pendataan Keluarga Tahun 2011, mendata pula jumlah Pasangan Usia Subur (PUS)yang bukan peserta KB. Secara nasional tercatat PUS yang bukan peserta KB sebanyak12.929.484 pasangan atau 28,61% dari jumlah PUS keseluruhan. Dari PUS yang bukanpeserta KB ini dilihat menurut statusnya adalah :

    1) PUS Bukan Peserta KB Sedang Hamil

    Secara nasional PUS sedang hamil sebanyak 1.662.576 pasangan atau sebesar3,68% terhadap PUS keseluruhan. Dilihat menurut provinsi angka persentase PUSyang sedang berstatus hamil terhadap jumlah PUS secara keseluruhan yang tinggi,diwilayah Jawa Bali adalah Banten (4,18%), di wilayah Luar Jawa Bali I di SulawesiBarat (4,97%), dan di wilayah Luar Jawa Bali II di Kepulauan Riau (6,85%).

    2) PUS Bukan Peserta KB Ingin Anak Segera (IAS)

    Secara nasional PUS bukan Peserta KB dengan status Ingin Anak Segera (IAS)tercatat sebanyak 3.998.362 atau sebesar 8,85% dari seluruh PUS. Dilihat menurutprovinsi angka persentase PUS Ingin Anak Segera tertinggi untuk wilayah Jawa Baliadalah provinsi DI Yogyakarta (10,91%). Untuk wilayah Luar Jawa Bali I angkapersentase PUS Ingin Anak Segera tertinggi adalah di Provinsi Sumatera Utara(11,92%). Sedangkan wilayah Luar Jawa Bali II angka persentase PUS Ingin AnakSegera tertinggi adalah di Provinsi Maluku Utara (24,93%).

    3) PUS Bukan Peserta KB Ingin Anak Ditunda (IAT)

    Secara nasional PUS bukan peserta KB dengan status Ingin Anak Ditunda (IAT)tercatat sebanyak 3.606.151 atau sebesar 7,98% dari seluruh PUS. Dilihat menurutprovinsi angka persentase PUS ingin anak ditunda tertinggi di wilayah Jawa Baliadalah di Provinsi Banten (9,54%). Untuk wilayah Luar Jawa Bali I adalah di ProvinsiSulawesi Barat (11,28%). Sedangkan di wilayah Luar Jawa Bali II adalah di Papua(43,98 %).

    4) PUS Bukan Peserta KB Tidak Ingin Anak Lagi (TIAL)

    PUS Bukan Peserta KB dengan status Tidak Ingin Anak Lagi (TIAL) adalah PUS yangsebenarnya memerlukan pelayanan kontrasepsi tetapi belum terlayani sehingga belumber-KB, dan merupakan salah satu sasaran utama dalam pelayanan kontrasepsi. Darihasil Pendataan Keluarga tahun 2011 secara nasional jumlah PUS belum ber-KB tidakingin anak lagi tercatat sebanyak 3.662.395 orang atau 8,10% dari seluruh PUS.Dilihat menurut provinsi angka persentase PUS tidak ingin anak lagi tertinggi diwilayah Jawa Bali adalah di Provinsi Banten (10,63%). Untuk wilayah Luar Jawa Bali Iadalah di Provinsi Kalimantan Barat (10,4%). Sedangkan di wilayah Luar Jawa Bali IIadalah di Papua Barat (15,22%).

    PUS bukan peserta KB yang Ingin Anak Ditunda (IAT) dan Tidak Ingin Anak Lagi (TIAL)merupakan sasaran pelayanan KB yang belum terlayani atau disebut Unmet Need KB.Perkembangan Unmet Need KB berdasarkan Pendataan Keluarga pada tahun 2010 dantahun 2011 jumlahnya secara keseluruhan menurun yaitu dari 7.340.143 pasangan

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 27

    menjadi 7.268.546 pasangan,dani secara persentase menurun yaitu dari 16,52% padatahun 2010 menurun menjadi 16,08% pada tahun 2011.

    Tabel 8. PUS BUKAN PESERTA KB MENURUT LATAR BELAKANGNYAHASIL PENDATAAN KELUARGA 2010 DAN 2011

    TAHUNJUMLAH

    PUS TIDAKBER KB

    LATAR BELAKANG

    Hamil Ingin AnakSegeraIngin Anak

    DitundaTidak InginAnak Lagi

    A B S O L U T2010 12.790.270 1.606.004 3.844.123 3.591.509 3.748.6342011 12.929.484 1.662.576 3.998.362 3.606.151 3.662.395

    PERSENTASE TERHADAP JUMLAH PUS SELURUHNYA2010 28,79 3,61 8,65 8,08 8,442011 28,61 3,68 8,85 7,98 8,10

    Tabel 9. PERKEMBANGAN JUMLAH PUS BUKAN PESERTA KB STATUS INGIN ANAKDITUNDA (IAT) DAN TIDAK INGIN ANAK LAGI (TIAL) HASIL PENDATAAN KELUARGA

    TAHUN 2010 DAN 2011

    TAHUN JUMLAHPUSJUMLAH IAT DAN TIAL

    IAT TIAL JUMLAH Persentase2010 44.431.227 3.591.509 3.748.634 7.340.143 16,522011 45.189.997 3.606.151 3.662.395 7.268.546 16,08

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 28

    Jika jumlah PUS tidak ber-KB untuk alasan Ingin Anak Ditunda dan Tidak Ingin Anak Lagidiperkirakan sama dengan Unmet Need, maka kondisi perkiraan Unmet Need di masing-masing provinsi dan disparitas per kab/kota di provinsi masing-masing dapat dilihat padatable 9.a berikut :

    Tabel 9a. DISPARITAS TINGKAT PERKIRAAN UNMET NEED KB PER KABUPATENDI MASING-MASING PROVINSI TAHUN 2011

    NO. PROVINSI Unmet Need Jumlah Kab/KotaDisparitas Tingkat Perkiraan Unmet Need Per Kabupaten/Kota

    Yang terendah % Yang tertinggi %

    1 DKI Jakarta 14,25 6 Kab. Adm. Seribu 9,83 Kodya. Jakarta Utara 15,8

    2 Jawa Barat 15,86 26 Kab. Sumedang 5,63 Kab. Tasikmalaya 23,82

    3 Jawa Tengah 12,60 35 Kab. Rembang 8,01 Kab. Cilacap 18,74

    4 DI Yogyakarta 13,69 5 Kab. Gunung Kidul 9,91 Kab. Kulon Progo 16,24

    5 Jawa Timur 13,41 38 Kota. Madiun 9.4 Kab. Bangkalan 19,9

    6 B a l i 3,90 9 Kab. Badung 2,39 Kab. Karangasem 8,03

    7 Banten 20,17 8 Kota Cilegon 15,3 Kab. Pandeglang 23,37

    8 Aceh 18,20 23 Kab. Gayo Lues 7,77 Kab. Simeulue 38,09

    9 Sumatera Utara 19,60 33 Kota. Medan 10,74 Kab. Nias Selatan 16.66

    10 Sumatera Barat 15,54 19 Kab. Sawahlunto 10,54 Kab. Kep. Mentawai 42,69

    11 Sumatera Selatan 16,39 15 Kota. Lubuk Linggau 10,69 Kab. Ogan Komring Ilir 20,66

    12 Lampung 19,21 14 Kota Metro 15,5 Kab. Tanggamus 22,29

    13 Nusa Tenggara Barat 16,09 10 Kota. Bima 9,57 Kab. Dompu 18,9

    14 Kalimantan Barat 20,82 14 Kab. Sintang 14,51 Kab. Landak 31

    15 Kalimantan Selatan 13,40 13 Kab. Hulu Sungai Utara 8,45 Kab. Kotabaru 18,39

    16 Sulawesi Utara 10,37 15 Kab. Talaud 6,31 Kab. Bolmong Selatan 17,01

    17 Sulawesi Selatan 19,51 24 Kab. Maros 8,94 Kab. Toraja Utara 29,87

    18 Bangka Belitung 11,50 7 Kab. Belitung Timur 5,24 Kab. Bangka Tengah 17,76

    19 Gorontalo 13,11 6 Kab. Gorontalo 8,26 Kab. Gorontalo Utara 16,49

    20 Sulawesi Barat 19,86 5 Kab. Mamasa 10,35 Kab. Mamuju Utara 28,68

    21 R i a u 21,99 12 Kab. Indragiri Hilir 15,74 Kab. Kep. Meranti 34,24

    22 J a m b i 13,93 11 Kab. Sungai Penuh 9,71 Kab. Tanjung Jabung Barat 19,2

    23 B e n g k u l u 14,37 10 Kab. Bengkulu Slatan 5,84 Kab. Seluma 26,55

    24 Nusa Tenggara Timur 20,15 21 Kab. Manggarai Timur 8,12 Kab. Sabu Rijua 45,07

    25 Kalimantan Tengah 11,16 14 Kab. Sukamara 7,84 Kab. Katingan 16,86

    26 Kalimantan Timur 19,87 14 Kab. Kutai Timur 10,37 Kota. Tarakan 52,17

    27 Sulawesi Tengah 18,26 11 Kab. Poso 12,58 Kab. Donggala 21,52

    28 Sulawesi Tenggara 23,19 12 Kab. Wakatobi 18,46 Kab. Buton Utara 30,88

    29 Maluku 23,68 11 Kab. Maluku Tenggara Barat 13,7 Kab. Seram Bagian Barat 36,25

    30 Papua 53,24 29 Kab. Lanny Jaya 12,60 Kab. Yalimo 91,57

    31 Maluku Utara 11,81 9 Kota. Tidore Kepulauan 9,22 Kab. Pulau Moratai 18,19

    32 Papua Barat 35,84 11 Kab. Teluk Bentuni 15,88 Kab. Raja Ampat 51,16

    33 Kepulauan Riau 9,14 7 Kota. Tanjung Pinang 16,44 Kab. Kep. Anambas 28,55

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 29

    3. Keluarga Sejahtera

    Secara nasional jumlah keluarga yang didata pada tahun 2011 sebanyak 63.410.649 keluarga.Dengan menggunakan 21 indikator, maka dapat diklasifikasikan jumlah keluarga sejahteradalam 5 tahapan yaitu:

    a. Keluarga Para Sejahtera sebanyakb. Keluarga Sejahtera I sebanyakc. Keluarga Sejahtera II sebanyakd. Keluarga Sejahtera III sebanyake. Keluarga Sejahtera III Plus sebanyak

    13.226.04014.588.31718.173.44214.554.3502.868.500

    (20,86 %)(23,01 %)(28,66 %)(22,95 %)

    (4,52 %)

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 30

    Perkembangan jumlah dan persentase dari seluruh kepala keluarga menurut tahapankeluarga sejahtera selama dua tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 10. Berdasarkan tabeltersebut terlihat bahwa jumlah keluarga menurut klasifikasi tahapan KS I sampai KS III+meningkat, tetapi untuk Keluarga Prasejahtera menurun dari 13.590.981 keluarga pada tahun2010 menjadi 13.226.040 keluarga pada tahun 2011.

    Tabel 10. PERKEMBANGAN KELUARGA MENURUT TAHAPAN KSHASIL PENDATAAN KELUARGA 2010 DAN 2011

    TAHUN JUMLAHKEPALAKELUARGA

    PRA-S KS I KS II KS III KS III +

    2010 62.390.801(100,0%)

    13.590.981(21,78%)

    14.380.875(23,05%)

    17.560.255(28,15%)

    14.010.347(22,46%)

    2.848.343(4,57%)

    2011 63.410.649(100,0%)

    13.226.040(20,86%)

    14.588.317(23,01%)

    18.173.442(28,66%)

    14.554.350(22,95%)

    2.868.500(4,52%)

    Untuk Keluarga Sejahtera II dan III, baik secara absolut maupun angka persentaseterhadap seluruh keluarga mengalami peningkatan dan untuk Keluarga Sejahtera III+secara absolut meningkat tetapi secara persentase menurun. Angka persentase KeluargaPra Sejahtera mengalami penurunan sebesar 0,92 point dari 21,78% di tahun 2010menjadi 20,86% di tahun 2011 tapi juga persentase Keluarga Sejahtera I pada PendataanKeluarga Tahun 2011 secara nasional mengalami penurunan sebesar 0,04 point yaitu dari23,05% pada Pendataan Keluarga Tahun 2010 menjadi 23,01% pada Pendataan KeluargaTahun 2011. Sedangkan angka persentase Keluarga Sejahtera II pada PendataanKeluarga Tahun 2011 secara nasional mengalami kenaikan sebesar 0,11 point yaitu dari28,15% pada Pendataan Keluarga Tahun 2010 menjadi 28,86% pada Pendataan KeluargaTahun 2011. Demikian pula untuk Keluarga Sejahtera III pada Pendataan Keluarga Tahun2011 secara nasional mengalami kenaikan sebesar 0,49 point yaitu dari 22,46% padaPendataan Keluarga Tahun 2010 menjadi 22,95% pada Pendataan Keluarga Tahun 2011.Persentase untuk Keluarga Sejahtera III+ juga mengalami penurunan sebesar 0,05 pointdari 4,57% di tahun 2010 dan menjadi 4,52% di tahun 2011. Persentase Keluarga PraSejahtera menurut provinsi dan disparitas per kab/kota di provinsi masing-masing dapatdilihat pada Tabel 10.a.

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 31

    Tabel 10a. DISPARITAS PERSENTASE JUMLAH KELUARGA PRA-SEJAHTERAPER KABUPATEN DI MASING-MASING PROVINSI TAHUN 2011

    NO. PROVINSI% Jumlah

    Keluarga PraSejahtera

    JumlahKab/Kota

    Disparitas Persentase Jumlah Keluarga Pra-Sejahtera Per Kabupaten/Kota

    Yang terendah % Yang tertinggi %

    1 DKI Jakarta 0,71 6 Kodya Jakarta Pusat 2.05 Kab. Adm. Seribu 9,4

    2 Jawa Barat 20,42 26 Kota. Depok 2,46 Kab. Karawang 36,2

    3 Jawa Tengah 28,79 35 Kota Surakarta 9,44 Kab. Grobogan 62,95

    4 DI Yogyakarta 24,30 5 Kota Yogyakarta 12,93 Kab. Kulon Progo 36,32

    5 Jawa Timur 22,66 38 Kota Madiun 1,38 Kab. Ngawi 55,29

    6 B a l i 6,73 9 Kab. Giayar 0,03 Kab. Karangasem 17,97

    7 Banten 18,42 8 Kota Tanggerang Selatan 5,64 Kab. Pandeglang 29,53

    8 Aceh 22,66 23 Kota Banda Aceh 1,19 Kab. Aceh Utara 35,32

    9 Sumatera Utara 10,81 33 Kota Tebing Tinggi 0,77 Kab. Nias Utara 60,74

    10 Sumatera Barat 7,37 19 Kota Padang Panjang 0,76 Kab. Kep. Mentawai 64,4

    11 Sumatera Selatan 13,52 15 Kota. Lubuk Linggau 6,35 Kab. Banyuasin 27,7

    12 Lampung 33,81 14 Kota Metro 15,32 Kab. Way Kanan 45,2

    13 Nusa Tenggara Barat 28,63 10 Kota Mataram 10,82 Kab. Lombok Utara 48,07

    14 Kalimantan Barat 5,87 14 Sambas; Singkawang 0 Bengkayang 22,12

    15 Kalimantan Selatan 6,59 13 Kab. Balangan 2,41 Kab. Hulu Sungai Selatan 12,16

    16 Sulawesi Utara 16,56 15 Kota Kotamobago 4,92 Kab. Kep. Sangihe 34,28

    17 Sulawesi Selatan 15,38 24 Kab. Soppeng 1,82 Kab. Janeponto 32,69

    18 Bangka Belitung 3,40 7 Kota. Pangkal Pinang 0,06 Kab. Belitung 6,86

    19 Gorontalo 24,16 6 Kota. Gorontalo 5,26 Kab. Boalemo 37,19

    20 Sulawesi Barat 25,45 5 Kab. Polewali Mandar 18,89 Mamasa 38,6

    21 R i a u 9,78 12 Kota Pekanbaru 0,31 kab. Pelalawan 18,28

    22 J a m b i 7,90 11 Kota Jambi 2,93 Kab. Merangin 13,75

    23 B e n g k u l u 17,83 10 Kota Bengkulu 3,18 Kab. Rejang Lebong 30,87

    24 Nusa Tenggara Timur 57,54 21 Kota Kupang 20,38 Kab. Sumba Tengah 88,04

    25 Kalimantan Tengah 12,32 14 Kota Palangkaraya 0,2 Kab. Murung raya 37,17

    26 Kalimantan Timur 8,02 14 Kota. Balikpapan 0,1 Kab. Malinau 35,79

    27 Sulawesi Tengah 24,69 11 Kab. Buol 14,35 Kab. Parigi Mountong 42,23

    28 Sulawesi Tenggara 32,81 12 Kab. Kolaka Utara 11,06 Kab. Buton 50,57

    29 Maluku 25,00 11 Kab. Maluku Tenggara Barat 9 Kab. Maluku Tenggara 51,43

    30 Papua 59,02 29 Kab. Sarmi 8,17 Kab. Jayapura 95,16

    31 Maluku Utara 23,71 9 Kota Ternate 1,6 Kab. Pulau Morotai 67,87

    32 Papua Barat 29,35 11 Kota Sorong 9,4 Kab. Teluk Bentuni 57

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 32

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 33

    BAB IVP E N U T U P

    Pendataan Keluarga yang dilakukan bersama masyarakat ini merupakan data mikro keluarga di daerahyang sesungguhnya dapat menyediakan data dan informasi yang sangat penting untuk ProgramPembangunan di Daerah, khususnya Program KKB Nasional. Akan tetapi upaya untuk meningkatkanmakna dan pemanfaatannya masih terkendala untuk dapat merekam data pendataan keluargamenjadi Database Keluarga di daerah, karena keterbatasan dari sisi kompetensi tenaga, penyediaansarana serta program aplikasi yang mudah untuk dapat dimplementasikan di daerah. Oleh karena itu,pemanfaatan data yang dilakukan dewasa ini masih dilakukan dalam bentuk tabulasi pengolahansederhana, terutama untuk manajemen operasional, pembuatan segmentasi potensi sasaran perwilayah dan pembuatan peta kerja operasional di lapangan.

    Hasil pendataan Keluarga tahun 2011 ini di berbagai daerah telah dilakukan pemanfaatannya melaluikegiatan sarasehan dan seminar di tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi untuk lebih mensosialisasikanmakna dan pemanfaatannya didaerah kepada mitrakerja dan pihak-pihak terkait dengan programkependudukan dan KB. Upaya sosialisasi hasil Pendataan Keluarga beserta makna dan implikasinya disetiap tingkatan wilayah, masih perlu terus ditingkatkan sehingga semua pihak dapat memahamikekuatan dan sekaligus keterbatasannya. Dengan demikian pemanfaatan dan penggunaan data dapatlebih proporsional sesuai dengan maksud dan tujuannya. Mengingat semakin meningkatnyapemanfaatan hasil Pendataan Keluarga ini ke depan, maka perlu terus menerus dilakukan pembinaanpelaksanaan Sub Sistem Pencatatan Pelaporan Pendataan Keluarga di setiap tingkatan wilayah, agardata dan informasi yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas data yang diharapkan oleh semuapihak. Oleh karena itu, masih diperlukan upaya untuk memanfaatkan perkembangan teknologiinformasi, agar hasil pendataan keluarga ini dapat menjadi Database Keluarga sebagai asset datamikro keluarga yang dapat diolah dan dianalisis lebih lanjut untuk berbagai kebutuhan program-program pembangunan kependudukan dan keluarga di daerah.

    Akhirnya kepada seluruh keluarga, kader-kader dan tokoh masyarakat serta para Petugas LapanganKB atau Penyuluh KB yang telah berperan aktif dalam pelaksanaan Pendataan Keluarga, kamimenyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga.

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 34

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 1

    LAMPIRAN

    PENDATAAN KELUARGA 2011

    PER PROVINSI

  • Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2011 2

  • KAB

    UPA

    TEN

    /KO

    TAK

    ECAM

    ATAN

    DES

    A/K

    ELU

    RAH

    AND

    USU

    N/R

    WRU

    KU

    NTE

    TAN

    GGA

    ADA

    LAPO

    R%

    ADA

    LAPO

    R%

    ADA

    LAPO

    R%

    ADA

    LAPO

    R%

    ADA

    LAPO

    R%

    (1)

    (2)

    (3)

    (4)

    (5=4

    /3)

    (6)

    (7)

    (8=7

    /6)

    (9)

    (10)

    (11=

    10/9

    )(1

    2)(1

    3)(1

    4=13

    /12)

    (15)

    (16)

    (17=

    16/1

    5)31D

    KIJakarta

    6610

    0.0044

    44100.00

    267267

    100.002,703

    2,70199.93

    32,36432,332

    99.9032J

    awaBarat

    26261

    00.00625

    625100.00

    5,9045,904

    100.0048,303

    48,302100.00

    188,702

    188,326

    99.8033J

    awaTengah

    35351

    00.00573

    573100.00

    8,5778,577

    100.0048,854

    48,854100.00

    205,619

    205,619

    100.0034D

    IYogyakarta

    5510

    0.0078

    78100.00

    438438

    100.003,860

    3,860100.00

    27,62827,628

    100.0035J

    awaTimur

    38381

    00.00662

    662100.00

    8,5068,506

    100.0047,089

    47,089100.00

    215,808

    215,788

    99.9951B

    ali9

    9100.00

    5757

    100.00715

    715100.00

    4,7594,759

    100.009,452

    9,452100.00

    36Banten

    8810

    0.00154

    154100.00

    1,5351,535

    100.009,529

    9,529100.00

    35,83735,837

    100.0012

    712

    710

    0.00

    2,19

    32,

    193

    100.

    0025

    ,942

    25,9

    4210

    0.00

    165,

    097

    165,

    094

    100.

    0071

    5,41

    071

    4,98

    299

    .94

    11Aceh

    23231

    00.00281

    27597.86

    6,4366,396

    99.3819,137

    19,00899.33

    7,2127,212

    100.0012S

    umateraUtara

    33331

    00.00419

    419100.00

    5,7975,785

    99.7922,459

    22,30299.30

    31,66031,652

    99.9713S

    umateraBarat

    19191

    00.00176

    176100.00

    859859

    100.005,390

    5,390100.00

    4,4174,413

    99.9116S

    umateraSelat

    an15

    15100.00

    221221

    100.003,186

    3,186100.00

    11,65011,650

    100.0023,480

    23,480100.00

    18Lampun

    g14

    14100.00

    214214

    100.002,463

    2,463100.00

    13,19913,199

    100.0039,830

    36,83092.47

    52NusaTen

    ggaraBarat

    10101

    00.00116

    116100.00

    1,0881,086

    99.826,315

    6,315100.00

    23,61523,615

    100.0061K

    alimantanBar

    at14

    14100.00

    173173

    100.001,962

    1,962100.00

    7,0857,075

    99.8623,774

    23,69999.68

    63Kaliman

    tanSelatan

    13131

    00.00151

    151100.00

    1,9791,979

    100.004,288

    4,28299.86

    15,07315,041

    99.7971S

    ulawesiUtara

    15151

    00.00156

    156100.00

    1,6241,624

    100.007,176

    7,176100.00

    6,8376,837

    100.0073S

    ulawesiSelata

    n24

    24100.00

    304304

    100.002,965

    2,965100.00

    12,79012,790

    100.0037,878

    37,878100.00

    19BangkaB

    elitung7

    7100.00

    4646

    100.00493

    493100.00

    1,2611,261

    100.004,628

    4,628100.00

    75Goronta

    lo6

    6100.00

    7171

    100.00733

    733100.00

    2,7162,705

    99.592,269

    2,269100.00

    76Sulawes

    iBarat5

    5100.00

    6969

    100.00617

    617100.00

    3,3813,381

    100.008,474

    8,474100.00

    198

    198

    100.

    002,

    397

    2,39

    199

    .75

    30,2

    0230

    ,148

    99.8

    211

    6,84

    711

    6,53

    499

    .73

    229,

    147

    226,

    028

    98.6

    414R

    iau12

    12100.00

    153151

    98.691,593

    1,52195.48

    7,7937,433

    95.3827,410

    25,87294.39

    15Jambi

    11111

    00.00131

    131100.00

    1,4041,404

    100.004,743

    4,743100.00

    17,74917,749

    100.0017B

    engkulu

    10101

    00.00124

    124100.00

    1,5071,507

    100.003,665

    3,665100.00

    5,6405,640

    100.0053N

    usaTenggaraT

    imur21

    21100.00

    290290

    100.003,172

    3,172100.00

    11,29911,299

    100.0047,554

    47,554100.00

    62Kaliman

    tanTengah

    14141

    00.00125

    125100.00

    1,4631,450

    99.112,360

    1,84778.26

    10,35610,343

    99.8764K

    alimantanTim

    ur14

    14100.00

    136136

    100.001,373

    1,35498.62

    --

    -12,372

    12,36999.98

    72Sulawes

    iTengah

    11111

    00.00155

    155100.00

    1,8431,843

    100.006,126

    6,126100.00

    20,28320,283

    100.0074S

    ulawesiTengg

    ara12

    12100.00

    191191

    100.002,135

    2,135100.00

    7,1787,178

    100.0011,436

    11,436100.00

    81Maluku

    1198

    1.8274

    74100.00

    885885

    100.001,550

    1,550100.00

    2,9482,948

    100.0091P

    apua29

    29100.00

    385385

    100.003,565

    3,565100.00

    4,8454,769

    98.437,374

    7,07695.96

    82MalukuU

    tara9

    9100.00

    114114

    100.001,085

    1,085100.00

    2,5192,519

    100.005,722

    5,722100.00

    92PapuaB

    arat11

    11100.00

    163161

    98.771,348

    1,30396.66

    2,2512,146

    95.345,858

    4,99685.29

    21Kepulau

    anRiau7

    7100.00

    5959

    100.00356

    356100.00

    1,9921,992

    100.006,289

    6,289100.00

    172

    170

    98.8

    42,

    100

    2,09

    699

    .81

    21,7

    2921

    ,580

    99.3

    156

    ,321

    55,2

    6798

    .13

    180,

    991

    178,

    277

    98.5

    049

    749

    599

    .60

    6,69

    06,

    680

    99.8

    577

    ,873

    77,6

    7099

    .74

    338,

    265

    336,

    895

    99.5

    91,

    125,

    548

    1,11

    9,28

    799

    .44

    NA

    SIO

    NA

    L

    Lam

    pira

    n:1

    JAW

    ABA

    LI

    LUAR

    JAW

    ABA

    LII

    LUAR

    JAW

    ABA

    LIII

    NO

    CAK

    UPA

    NLA

    PORA

    NH

    ASIL

    PEN

    DAT

    AAN

    KEL

    UAR

    GA20

    11

    PRO

    VIN

    SI

  • ADA

    DID

    ATA

    %AD

    AD

    IDAT

    A%

    LAK

    I-LA

    KI

    %PE

    REM

    PUAN

    %(1

    )(2

    )(3

    )(4

    )(5

    =4/3

    )(6

    )(7

    )(8

    =7/6

    )(9

    )(1

    0=9/

    4)(1

    1)(1

    2=11

    /4)

    31DKIJaka

    rta1,635,1

    251,630,6

    6599.73

    1,752,623

    1,748,386

    99.761,527,8

    3187.39

    220,555

    12.6132J

    awaBarat

    10,624,659

    10,624,545

    100.0011,736

    ,19111,736

    ,329100.00

    10,404,631

    88.651,331,6

    9811.35

    33JawaTe

    ngah8,639,1

    388,639,1

    38100.00

    9,816,537

    9,816,537

    100.008,609,6

    8787.71

    1,206,850

    12.2934D

    IYogyakarta

    929,236

    929,236

    100.00929,23

    6929,23

    6100.00

    805,256

    86.66123,98

    013.34

    35JawaTi

    mur9,953,6

    199,953,6

    16100.00

    11,201,700

    11,201,698

    100.009,831,8

    7687.77

    1,369,822

    12.2351B

    ali829,48

    0829,48

    0100.00

    938,806

    938,806

    100.00885,66

    694.34

    53,1405.66

    36Banten

    2,261,928

    2,261,928

    100.002,511,9

    532,511,9

    53100.00

    2,268,947

    90.33243,00

    69.67

    34,8

    73,1

    8534

    ,868

    ,608

    99.9

    938

    ,887

    ,046

    38,8

    82,9

    4599

    .99

    34,3

    33,8

    9488

    .30

    4,54

    9,05

    111

    .70

    11Aceh

    1,029,465

    1,029,218

    99.981,114,7

    941,113,6

    9099.90

    916,051

    82.25197,63

    917.75

    12Sumater

    aUtara2,869,4

    962,859,3

    8099.65

    3,192,071

    3,138,657

    98.332,760,7

    1387.96

    377,944

    12.0413S

    umateraBarat

    1,076,470

    1,072,948

    99.671,206,7

    881,201,1

    6699.53

    1,034,653

    86.14166,51

    313.86

    16Sumater

    aSelatan

    1,773,807

    1,773,807

    100.001,966,5

    241,966,5

    24100.00

    1,807,194

    91.90159,33

    08.10

    18Lampun

    g1,919,6

    361,819,6

    3694.79

    2,047,744

    2,047,744

    100.001,877,2

    8591.68

    170,459

    8.3252N

    usaTenggaraB

    arat1,002,3

    221,002,3

    22100.00

    1,408,576

    1,408,576

    100.001,197,5

    2185.02

    211,055

    14.9861K

    alimantanBar

    at950,55

    4943,95

    599.31

    1,156,587

    1,151,987

    99.601,040,7

    9490.35

    111,193

    9.6563K

    alimantanSel

    atan967,78

    5962,43

    399.45

    1,032,071

    1,032,071

    100.00901,18

    387.32

    130,888

    12.6871S

    ulawesiUtara

    547,755

    547,755

    100.00628,47

    9628,47

    9100.00

    572,690

    91.1255,789

    8.8873S

    ulawesiSelata

    n1,760,3

    091,760,2

    38100.00

    1,999,976

    1,999,172

    99.961,717,2

    7785.90

    281,895

    14.1019B

    angkaBelitung

    322,305

    322,270

    99.99347,78

    6347,78

    6100.00

    307,685

    88.4740,101

    11.5375G

    orontalo

    219,017

    219,017

    100.00286,53

    2286,53

    2100.00

    254,931

    88.9731,601

    11.0376S

    ulawesiBarat

    260,661

    260,629

    99.99279,31

    6279,30

    6100.00

    244,334

    87.4834,972

    12.5214

    ,699

    ,582

    14,5

    73,6

    0899

    .14

    16,6

    67,2

    4416

    ,601

    ,690

    99.6

    114

    ,632

    ,311

    88.1

    41,

    969,

    379

    11.8

    614R

    iau1,128,2

    701,092,4

    7596.83

    1,246,880

    1,186,575

    95.161,081,0

    3291.11

    105,543

    8.8915J

    ambi730,80

    3730,79

    3100.00

    818,233

    818,233

    100.00751,36

    291.83

    66,8718.17

    17Bengk

    ulu444,79

    0444,79

    0100.00

    464,202

    464,202

    100.00427,03

    691.99

    37,1668.01

    53NusaTen

    ggaraTimur

    966,914

    966,914

    100.001,069,1

    781,069,1

    78100.00

    936,781

    87.62132,39

    712.38

    62Kaliman

    tanTengah

    504,519

    503,930

    99.88540,03

    7537,89

    299.60

    491,983

    91.4745,909

    8.5364K

    alimantanTim

    ur694,27

    6682,72

    698.34

    779,829

    779,171

    99.92702,73

    690.19

    76,4359.81

    72Sulawes

    iTengah

    644,752

    641,606

    99.51677,14

    1675,69

    099.79

    610,671

    90.3865,019

    9.6274S

    ulawesiTengg

    ara488,33

    8488,20

    999.97

    536,698

    536,520

    99.97477,58

    089.01

    58,94010.99

    81Maluku

    270,256

    270,509

    100.09330,96

    8330,88

    499.97

    294,067

    88.8736,817

    11.1391P

    apua586,34

    0586,34

    0100.00

    622,272

    622,272

    100.00556,57

    089.44

    65,70210.56

    82MalukuU

    tara224,76

    6224,76

    6100.00

    261,314

    261,314

    100.00236,49

    690.50

    24,8189.50

    92PapuaB

    arat173,06

    8171,99

    699.38

    205,482

    202,323

    98.46182,95

    290.43

    19,3719.57

    21Kepulau

    anRiau441,76

    0441,76

    0100.00

    441,760

    441,760

    100.00384,66

    387.08

    57,09712.92

    7,29

    8,85

    27,

    246,

    814

    99.2

    97,

    993,

    994

    7,92

    6,01

    499

    .15

    7,13

    3,92

    990

    .01

    792,

    085

    9.99

    56,8

    71,6

    1956

    ,689

    ,030

    99.6

    863

    ,548

    ,284

    63,4

    10,6

    4999

    .78

    56,1

    00,1

    3488

    .47

    7,31

    0,51

    511

    .53

    Lam

    pira

    n:2

    JUM

    LAH

    RUM

    AHTA

    NGG

    A,K

    ELU

    ARGA

    DAN

    KK

    MEN

    URU

    TJE

    NIS

    KEL

    AMIN

    HAS

    ILPE

    ND

    ATAA

    NK

    ELU

    ARGA

    2011

    NO

    PRO

    VIN

    SIJU

    MLA

    HK

    ELU

    ARGA

    JUM

    LAH

    KEP

    ALA

    KEL

    UAR

    GAM

    ENU

    RUT

    JEN

    ISK

    ELAM

    INJU

    MLA

    HRU

    MAH

    TAN

    GGA

    JAW

    ABA

    LI

    LUAR

    JAW

    ABA

    LII

    LUAR

    JAW

    ABA

    LIII

    NAS

    ION

    AL

  • Lam

    pira

    n:3

    BEK

    ERJA

    TID

    AKBE

    KER

    JAJU

    MLA

    HK

    AWIN

    JAN

    DA/

    DUD

    A/BL

    MK

    WN

    JUM

    LAH

    TDK

    TAM

    ATSD

    TAM

    ATSD

    -SLT

    PTA

    MAT

    SLTA

    TAM

    ATAK

    /PT

    JUM

    LAH

    (1)

    (3)

    (4)

    (5=3

    +4)

    (6)

    (7)

    (8=6

    +7)

    (9)

    (10)

    (11)

    (12)

    (13=

    9+10

    +11+

    12)

    31DKIJak

    arta1,435,7

    13312,67

    31,748,3

    861,461,5

    43286,84

    31,748,3

    86105,47

    8529,25

    1817,66

    1295,99

    61,748,3

    8632

    JawaBarat

    9,837,018

    1,899,311

    11,736,329

    10,203,015

    1,533,314

    11,736,329

    1,574,080

    6,670,816

    2,699,104

    792,329

    11,736,329

    33JawaT

    engah8,923,9

    95892,54

    29,816,5

    378,385,5

    381,430,9

    999,816,5

    371,828,9

    005,728,0

    141,747,4

    00512,22

    39,816,5

    3734

    DIYogyakarta

    860,937

    68,299929,23

    6778,12

    6151,11

    0929,23

    678,587

    518,532

    247,762

    84,355929,23

    635

    JawaTimur

    10,115,417

    1,086,281

    11,201,698

    9,587,330

    1,614,368

    11,201,698

    2,363,437

    5,893,803

    2,327,806

    616,652

    11,201,698

    51Bali

    898,847

    39,959938,80

    6866,48

    372,323

    938,806

    133,230

    409,230

    306,149

    90,197938,80

    636

    Banten2,155,2

    38356,71

    52,511,9

    532,223,5

    07288,44

    62,511,9

    53453,93

    61,107,4

    54743,61

    0206,95

    32,511,9

    5334

    ,227

    ,165

    4,65

    5,78

    038

    ,882

    ,945

    33,5

    05,5

    425,

    377,

    403

    38,8

    82,9

    456,

    537,

    648

    20,8

    57,1

    008,

    889,

    492

    2,59

    8,70

    538

    ,882

    ,945

    11Aceh

    973,765

    139,925

    1,113,690

    902,685

    211,005

    1,113,690

    198,863

    514,488

    307,391

    92,9481,113,6

    9012

    SumateraUtar

    a2,882,3

    71256,28

    63,138,6

    572,705,9

    87432,67

    03,138,6

    57419,75

    11,453,2

    561,037,2

    19228,43

    13,138,6

    5713

    SumateraBara

    t1,083,8

    43117,32

    31,201,1

    661,021,6

    81179,48

    51,201,1

    66236,86

    7536,84

    4330,53

    896,917

    1,201,166

    16Sumate

    raSelatan

    1,850,638

    115,886

    1,966,524

    1,773,212

    193,312

    1,966,524

    323,564

    1,011,692

    517,913

    113,355

    1,966,524

    18Lampu

    ng1,897,7

    36150,00

    82,047,7

    441,853,1

    99194,54

    52,047,7

    44443,95

    71,016,4

    58492,96

    494,365

    2,047,744

    52NusaT

    enggaraBarat

    1,197,156

    211,420

    1,408,576

    1,163,423

    245,153

    1,408,576

    461,038

    572,092

    285,501

    89,9451,408,5

    7661

    KalimantanBa

    rat1,057,9

    6394,024

    1,151,987

    1,025,427

    126,560

    1,151,987

    297,247

    481,645

    294,313

    78,7821,151,9

    8763

    KalimantanSe

    latan956,58

    075,491

    1,032,071

    870,127

    161,944

    1,032,071

    179,552

    543,058

    242,328

    67,1331,032,0

    7171

    SulawesiUtar

    a578,15

    350,326

    628,479

    555,023

    73,456628,47

    996,921

    288,224

    195,494

    47,840628,47

    973

    SulawesiSelat

    an1,720,9

    87278,18

    51,999,1

    721,669,8

    04329,36

    81,999,1

    72503,03

    8863,04

    9466,53

    8166,54

    71,999,1

    7219

    BangkaBelitun

    g314,52

    833,258

    347,786

    300,464

    47,322347,78

    667,462

    172,335

    84,30223,687

    347,786

    75Goront

    alo266,25

    620,276

    286,532

    249,284

    37,248286,53

    287,738

    136,240

    49,35613,198

    286,532

    76Sulawe

    siBarat

    261,326

    17,980279,30

    6238,65

    140,655

    279,306

    72,701132,20

    957,557

    16,839279,30

    615

    ,041

    ,302

    1,56

    0,38

    816

    ,601

    ,690

    14,3

    28,9

    672,

    272,

    723

    16,6

    01,6

    903,

    388,

    699

    7,72

    1,59

    04,

    361,

    414

    1,12

    9,98

    716

    ,601

    ,690

    14Riau

    1,085,498

    101,077

    1,186,575

    1,062,722

    123,853

    1,186,575

    178,945

    525,0