profesi kependidikan

12
Kelompok 1 1. Freddy Sanjaya Panjaitan HUBUNGAN SUPERVISI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN A. MANAJEMEN PENDIDIKAN 1. Pengertian Manajemen Pendidikan Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada satu yang kiranya dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu : Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. Sedangkan pengertian menurut ahli-ahli yang lain adalah sebagai berikut : 1. Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel : Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. 2. Menurut James A.F. Stoner : Materi Kelompok 1 MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Upload: defylove

Post on 30-Jun-2015

116 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Profesi Kependidikan

Kelompok 1

1. Freddy Sanjaya Panjaitan

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. MANAJEMEN PENDIDIKAN

1. Pengertian Manajemen Pendidikan

Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, mengurus

atau mengelola. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada satu yang kiranya

dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu : Manajemen

adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan,

pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk

menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan

sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. Sedangkan pengertian menurut ahli-

ahli yang lain adalah sebagai berikut :

1. Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel :

Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang

lain.

2. Menurut James A.F. Stoner :

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan

sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.

3. Menurut Lawrence A. Appley :

Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.

Sedangkan manajemen pendidikan merupakan suatu proses untuk mengkoordinasikan

berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana dan prasarana pendidikan

seperti perpustakaan, laboratorium, dsb untuk mencapai tujuan dan sasaran

pendidikan.

Materi Kelompok 1 MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Page 2: Profesi Kependidikan

2. Tujuan Manajemen

1. Memiliki dan mengembangkan nilai serta sikap pengetahuan, kecerdasan,

keterampilan serta kemampuan sebagai tenaga pembangunan di bidang manajemen.

Sesuai dengan kondisi lingkungan kerja yang ada.

2. Memiliki, keuletan, kesabaran, dan kemandirian dalam bekerja baik secara individu

maupun berkelompok.

3. Mampu mengamati dan meng-analisa suatu masalah serta menerapkan ilmu

pengetahuannya untuk melaksanakan praktek dibidang manajemen, baik untuk

kepentingan usahanya ataupun peran sertanya menjadi seorang profesional

3. Fungsi Manajemen

1. Perencanaan / Planning

Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti

dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

tersebut.

2. Pengorganisasian / Organizing

Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya

manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan

rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.

3. Pengarahan / Directing / Leading

Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan

efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja

yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.

4. Pengendalian / Controling

Materi Kelompok 1 MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Page 3: Profesi Kependidikan

Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang

telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.

4. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah

Ada tiga faktor penyebab rendahnya mutu pendidikan yaitu : kebijakan dan

penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan pendekatan educational

production function atau input-input analisis yang tidak consisten; 2) penyelenggaraan

pendidikan dilakukan secara sentralistik; 3) peran serta masyarakat khususnya orang

tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan sangat minim (Husaini Usman, 2002).

Berdasarkan penyebab tersebut dan dengan adanya era otonomi daerah yang

sedang berjalan maka kebijakan strategis yang diambil Direktorat Jenderal Pendidikan

Dasar dan Menengah dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mengembangkan

SDM adalah : (1) Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (school based

management) dimana sekolah diberikan kewenangan untuk merencanakan sendiri

upaya peningkatan mutu secara keseluruhan; (2) Pendidikan yang berbasiskan pada

partisipasi komunitas (community based education) di mana terjadi interaksi yang

positif antara sekolah dengan masyarakat, sekolah sebagai community learning center;

dan (3) Dengan menggunakan paradigma belajar atau learning paradigm yang akan

menjadikan pelajar-pelajar atau learner menjadi manusia yang diberdayakan. Selain

itu pada tanggal 2 Mei 2002, bertepatan hari pendidikan nasional, pemerintah telah

mengumumkan suatu gerakan nasional untuk peningkatan mutu pendidikan, sekaligus

menghantar perluasan pendekatan Broad Base Education System (BBE) yang

memberi pembekalan kepada pelajar untuk siap bekerja membangun keluarga

sejahtera. Dengan pendekatan itu setiap siswa diharapkan akan mendapatkan

pembekalan life skills yang berisi pemahaman yang luas dan mendalam tentang

lingkungan dan kemampuannya agar akrab dan saling memberi manfaat. Lingkungan

sekitarnya dapat memperoleh masukan baru dari insan yang mencintainya, dan

lingkungannya dapat memberikan topangan hidup yang mengantarkan manusia yang

mencintainya menikmati kesejahteraan dunia akhirat Untuk merealisasikan kebijakan

diatas maka sekolah perlu melakukan manajemen peningkatan mutu. Manajemen

Peningkatan Mutu (MPM) ini merupakan suatu model yang dikembangkan di dunia

Materi Kelompok 1 MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Page 4: Profesi Kependidikan

pendidikan, seperti yang telah berjalan di Sidney, Australia yang mencakup : a)

School Review, b) Quality Assurance, dan c) Quality Control, dipadukan dengan

model yang dikembangkan di Pittsburg, Amerika Serikat oleh Donald Adams, dkk.

Dan model peningkatan mutu sekolah dasar yang dikembvangkan oleh Sukamto, dkk.

Dari IKIP Yogyakarta (Hand Out, Pelatihan calon Kepala Sekolah). Manajemen

peningkatan mutu sekolah adalah suatu metode peningkatan mutu yang bertumpu

pada sekolah itu sendiri, mengaplikasikan sekumpulan teknik, mendasarkan pada

ketersediaan data kuantitatif & kualitatif, dan pemberdayaan semua komponen

sekolah untuk secara berkesinambungan meningkatkan kapasitas dan kemampuan

organisasi sekolah guna memenuhi kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Dalam

Peningkatan Mutu yang selanjutnya disingtkat MPM, terkandung upaya a)

mengendalikan proses yang berlangsung di sekolah baik kurikuler maupun

administrasi, b) melibatkan proses diagnose dan proses tindakan untuk menindak

lanjuti diagnose, c) memerlukan partisipasi semua fihak : Kepala sekolah, guru, staf

administrasi, siswa, orang tua dan pakar.

Berdasarkan pengertian di atas dapat difahami bahwa Manajemen Peningkatan

Mutu memiliki prinsip : 1. Peningkatan mutu harus dilaksanakan di sekolah 2.

Peningkatan mutu hanya dapat dilaksanakan dengan adanya kepemimpinan yang baik

3. Peningkatan mutu harus didasarkan pada data dan fakta baik bersifat kualitatif

maupun kuantitatif 4. Peningkatan mutu harus memberdayakan dan melibatkan semua

unsur yang ada di sekolah 5. Peningkatan mutu memiliki tujuan bahwa sekolah dapat

memberikan kepuasan kepada siswa, orang tua dan masyarakat. (Hand out, pelatihan

calon kepala sekolah :2000) Adapun penyusunan program peningkatan mutu dengan

mengaplikasikan empat teknik : a) school review, b) benchmarking, c) quality

assurance, dan d) quality control.

Berdasarkan Panduan Manajemen Sekolah (2000:200-202) dijelaskan sebagai

berikut :

a. School review

Suatu proses dimana seluruh komponen sekolah bekerja sama khususnya

dengan orang tua dan tenaga profesional (ahli) untuk mengevaluasi dan menilai

Materi Kelompok 1 MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Page 5: Profesi Kependidikan

efektivitas sekolah, serta mutu lulusan. School review dilakukan untuk menjawab

pertanyaan berikut :

1. Apakah yang dicapai sekolah sudah sesuai dengan harapan orang tua siswa dan

siswa sendiri ?

2. Bagaimana prestasi siswa ?

3. Faktor apakah yang menghambat upaya untuk meningkatkan mutu ?

4. Apakah faktor-faktor pendukung yang dimiliki sekolah ?

School review akan menghasilkan rumusan tentang kelemahan-kelemahan,

kelebihankelebihan dan prestasi siswa, serta rekomendasi untuk pengembangan

program tahun mendatang.

b. Benchmarking :

Suatu kegiatan untuk menetapkan standar dan target yang akan dicapai dalam

suatu periode tertentu. Benchmarking dapat diaplikasikan untuk individu, kelompok

ataupun lembaga. Tiga pertanyaan mendasar yang akan dijawab oleh benchmarking

adalah :

1. Seberapa baik kondisi kita?

2. Harus menjadi seberapa baik?

3. Bagaimana cara untuk mencapai yang baik tersebut?

Langkah-langkah yang dilaksanakan adalah :

1. Tentukan fokus

2. Tentukan aspek/variabel atau indikator

3. Tentukan standar

4. Tentukan gap (kesenjangan) yang terjadi.

5. Bandingkan standar dengan kita

6. Rencanakan target untuk mencapai standar

c. Quality assurance

Suatu teknik untuk menentukan bahwa proses pendidikan telah berlangsung

sebagaimana seharusnya. Dengan teknik ini akan dapat dideteksi adanya

Materi Kelompok 1 MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Page 6: Profesi Kependidikan

penyimpangan yang terjadi pada proses. Teknik menekankan pada monitoring yang

berkesinambungan, dan melembaga, menjadi subsistem sekolah. Quality assurance

akan menghasilkan informasi, yang :

1. Merupakan umpan balik bagi sekolah

2. Memberikan jaminan bagi orang tua siswa bahwa sekolah senantiasa

memberikan pelayanan terbaik bagi siswa.

Untuk melaksanakan quality assurance menurut Bahrul Hayat dalam hand out

pelatihan Calon kepala sekolah (2000:6), maka sekolah harus :

1. Menekankan pada kualitas hasil belajar

2. Hasil kerja siswa dimonitor secara terus menerus

3. Informasi dan data dari sekolah dikumpulkan dan dianalisis untuk memperbaiki

proses di sekolah.

4. Semua pihak mulai kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, dan juga orang

tua siswa harus memiliki komitmen untuk secara bersama mengevaluasi kondisi

sekolah yang kritis dan berupaya untuk memperbaiki.

c. Quality control

Suatu sistem untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan kualitas output yang

tidak sesuai dengan standar. Quality control memerlukan indikator kualitas yang jelas

dan pasti, sehingga dapat ditentukan penyimpangan kualitas yang terjadi.

B . SUPERVISI PENDIDIKAN

1. Pengertian Supervisi

Supervisi terdiri dari dua kata, super berarti atas, lebih. Visi berarti lihat, tilik, awasi.

Sedangkan pengertian Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar-

mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik. Meskipun tujuan akhirnya tertuju

pada hasil belajar siswa, namun yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan

kepada guru.

2. Tujuan Supervisi

Materi Kelompok 1 MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Page 7: Profesi Kependidikan

A. Meningkatkan mutu kinerja guru

B. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana

dengan baik

C. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk

dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan

keberhasilan siswa

D. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah

3. Fungsi Supervisi

1. Fungsi Meningkatkan Mutu Pembelajaran Ruang lingkupnya sempit, hanya tertuju

pada aspek akademik, khususnya yang terjadi di ruang kelas ketika guru sedang

memberikan bantuan dan arahan kepada siswa.

2. Fungsi Memicu Unsur yang Terkait dengan PembelajaranLebih dikenal dengan

nama Supervisi Administrasi

3. Fungsi Membina dan Memimpin

Ruang Lingkup Supervisi Secara garis besarnya ruang lingkup supervise pendidikan

meliputui bidang ketatusahaan, ketenagaan, program kegiatan belajar, penilaian

perkembangan anak, program kegiatan tahunan , sarana prasarana keuangan, disiplin

dan tata tertib, pelaksanaan pembinaan professional, hubungan sekolah dengan

masyarakat dan UKS serta mekanisme pelaksanaan dan pelaporannya.

Kedudukan supervise adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia dan

meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dari aspek "guru" dan tenaga

kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas keprofesionalannya maupun

kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang professional

Materi Kelompok 1 MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Page 8: Profesi Kependidikan

4..Cara Melaksanakan Supervisi

Salah satu cara melakukan supervisi yang baik adalah dengan cara demokratis,

ciri-cirinya adalah:

1. Pengawasan dijalankan secara gotong-royong atau kooperatif, tidak ditangan

seorang raja, yaitu kepala sekolah

2. Pengawasan dijalankan terang-terangan, diketahui oleh semua petugas yaitu guru-

guru, tidak secara sembunyi-sembunyi seperti pengawasan polisi resersir.

3. Pengawasan dijalankan kontinu dan bersifat Tutwuri Handayani (bersifat

pembimbing) seperti dikehendaki oleh pemerintah kita.

C. Hubungan Manajemen dan Supervisi Pendidikan

Manajemen dan supervisi mempunyai hubungan yang erat. Sebenarnya

manajemen dan supervisi tidak dapat dipisahkan, tetapi dalam hal-hal tertentu

keduanya dapat dibedakan.

1. Kegiatan manajemen didasarkan kepada kekuasaan, sedangkan supervisi

didasarkan pada pelayanan bimbingan dan pembinaan

2. Tugas manajemen meliputi keseluruhan bidang tugas si sekolah, sedangkan

supervisi adalah sebagian dari tugas pengarahan (directing), satu segi

manajemen sekolah.

3. Manajemen bertugas menyediakan semua kondisi yang diperlukan untuk

pelaksanaan program pendidikan, sedangkan supervisi menggunakan kondisi-

kondisi yang telah disediakan itu untuk peningkatan mutu.

Materi Kelompok 1 MANAJEMEN DAN SUPERVISI PENDIDIKAN