prof. suyanto, ph - umsurabaya · 2018. 8. 8. · prof. suyanto, ph.d (guru besar fakultas ekonomi...
TRANSCRIPT
-
Prof. Suyanto, Ph.D(Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta)
(Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas dan Kemdikbud 2005-2013)
Dipresentasikan Dalam Kegiatan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Seminar Nasional Pendidikan
Berkemajuan dan Menggembirakan, Diselenggarakan oleh ALPTK PTM
di Surabaya, Pada Tanggl 7 – 8 Agustus 2018.
-
2
-
The Fourth Industrial Revolution
-
Wajah Kegiatan Ekonomi Dunia saat Ini
Revolusi Industri 4.0: Tantangan Pembelajaran di Sekolah dan Perguruan Tinggi.
Smart
ManufacturingSmart City
e-Education e-Government
Online Health ServicesCloud Collaborative
Sharing economy
Marketplace
Smart Appliances
Saat ini berbagai macam kebutuhan manusia telah banyak menerapkan dukungan internet dan duniadigital sebagai wahana interaksi dan transaksi
Sumber: Ainun Na’im
-
A Growing Speed of Technology Adoption: Create Different of Mode of Learning
10 20 30 40 (year)
custo
mers
10 million
TelephoneCable TV
Fax
Mobile Phone
PC
Internet
Source: Yim (2011) in UNIDO (2013) Sumber: Ainun Na’im
-
Prediksi Pekerjaan Masa Depan
6Sumber: Doni Koesoema A
-
Gejala-Gejala Transformasi di Indonesia
Dunia Digital dan Revolusi Industri Keempat – Ekternalitas Proses Pembelajaran: Response Inovatif.
Toko Fisik Market Place Online
Ojek dan Taksi Konvensional GO-Jek, Grab, Uber, dll.
Saat ini beberapa jenis model bisnis dan pekerjaan di Indonesia sudah terkenadampak dari arus era digitalisasi
• Toko konvensional yang adasudah mulai tergantikandengan model bisnismarketplace.
• Taksi atau Ojek Tradisionalposisinya sudah mulaitergeserkan dengan moda-moda berbasis online
Sumber: Ainun Na’im
-
Prediksi Pekerjaan Masa Depan
8
65% anak-anak Sekolah Dasar sekarang ini
akan menghadapi jenis-jenis pekerjaan
baru yang saat ini belum ada.Sumber: Doni Koesoema A
-
Pendorong Perubahan
9
-
Pendorong Perubahan
10
-
Perubahan Kebutuhan Keterampilan
11
-
Keterampilan & Pengetahuan yang Perlu Dikembangkan
DalamPendidikan.
12
Sumber: Doni Koesoema A
-
13
“The fact is that the future will not be a continuation of the past. It will be a series of discontinuation. But in order to grab hold of the future, we have to let go off the past. We have to challenge and, in many cases, unlearn the old model, the old paradigms, the old rules, the old strategies, the old assumptions, the old success recipes” (Gibson, 1977: 6)
PREDIKSI ROWAN GIBSON*)
*)Rethinking the Future, Rethinking Business, Principles, Competition, Control and Complexity, Leadership, Markets and the World.
-
KOMPETENSI BARU- HOTSDALAM PEMBELAJARAN
Fleksibilitas Kerja (paruh waktu, jenis pekerjaan, tempat, isi pekerjaan, keterampilan dan pengetahuan)
ICT (Internet, cloud technology, big data, processing power) disertaikemampuan membaca data untuk menarik kesimpulan, baik bagipeningkatan produktivitas kerja, maupun pengembangan pengetahuandan keterampilan baru (metakognitif, metateknis)
Pemecahan masalah kompleks (Complex problem solving). Perlukreativitas dan tanggap terhadap persoalan baru (problem sensitivity)
Kecakapan sosial (social skills). Komunikasi, kolaborasi-elaborasi. Dimensi moral pemelajaran (pembentukan karakter individu).
14Sumber: Doni Koesoema A
-
1.Leadership2.Digital literacy3.Communication4.Emotional intelligence5.Entrepreneurship6.Global citizenship7.Problem-solving8.Team-working
Sumber: Pearson-Learning Curve Report 2014
CreativityCritical thinking CommunicationColaboration
-
• Melakukanhal-hal yang SAMA
Iterasi
• Melaku-kan hal-hal yang BARU
Inovasi
• Melakukan hal-hal secaraBERBEDA sehingga yang lain menjadiUSANG
Disrupsi
16
Kreatifitas
Teknologi
Sumber: Djohan Yoga
-
01 02 03
APA YANG DAPAT MEMBUAT SESEORANG SUKSES?
17
◼IPK 4,0? ◼Tampangkeren?
◼Orang tuakaya?
Jawabannya : SOFT SKILLS *
*kemampuan interaksi sosial seperti komunikasi, bekerja sama, dll
Sumber: Tim Soft Skiill UNY
-
• Kualitas
Lulusan
Perguruan
Tinggi yang
Diharapkan
Dunia Kerja
• (Skala 1– 5)
1 Kemampuan Komunikasi 4.69
2 Kejujuran/Integritas 4.59
3 Kemampuan Bekerja Sama 4.54
4 Kemampuan Interpersonal 4.50
5 Beretika 4.46
6 Motivasi/Inisiatif 4.42
7 Kemampuan Beradaptasi 4.41
8 Daya Analitik 4.36
9 Kemampuan Komputer 4.21
10 Kemampuan Berorganisasi 4.05
11 Berorientasi pada Detail 4.00
12 Kepemimpinan 3.97
13 Kepercayaan Diri 3.95
14 Ramah 3.85
15 Sopan 3.82
16 Bijaksana 3.75
17 Indeks Prestasi (>=3.0) 3.68
18 Kreatif 3.59
19 Humoris 3.25
20 Kemampuan Berwirausaha 3.23
Diterbitkan oleh National Association of Colleges and Employers, USA, 2002 (disurvei dari 457 pimpinan)
Kesimpulan :
Soft skills
(kemampuan
interaksi sosial dll.)
dibutuhkan untuk
sukses!
18
-
What is Mindset ?
Kumpulan
kepercayaan yang
akan menentukan
reaksi dan
pemaknaan
seseorang
terhadap situasi.
19
-
20
-
• Growth
• Belajar
• Usaha
• Menerima
• Fixed
• Talenta
• Takdir
• Menghindar
Types of Mindset
21
-
Perubahan Pola-Pikir
Linier Lateral Radian
-
•Mindset Benar
•Tindakan BenarSukses
•Mindset Salah
•Tindakan SalahGagal
-
Brain Dominance
Attitude
Behavior
Character
Habits
Mindset
Where do Mindset come from ?
-
New Habit
New Mindset
New Result
26
-
The 90/10 Principle of Covey
E + R = OE = Event (10%)
R = Response (90%)
O = Outcome
-
Fixed Mindset
Talenta adalah segalanya dan harus selalu terlihat pandai /cerdas
Growth Mindset
Kecerdasan adalah hasil dari proses belajar dan berjuang
Kepercayaan
-
Fixed Mindset
Mudah menyerah dan enggan menghadapinya
Growth Mindset
Bertahan dan berusaha untuk mengatsinya
Rintangan
-
Fixed Mindset
Kegiatan yang sia-sia karena semuanya ditentukan takdir
Growth Mindset
Wajib dilakukan untuk mengembangkan ketrampilan
Usaha
-
Fixed Mindset
Merupakan serangan pribadi dan harus ditolak
Growth Mindset
Sumber informasi dan peluang untuk perbaikan
Kritik
-
Fixed Mindset
Ancaman dan hanya bersifat keberuntungan
Growth Mindset
Sumber inspirasi dan tempat untuk belajar
Sukses Orang Lain
-
How to Change Your Mindset
Dengarkansuara Fixed
Mindset
Sadaribahwa kita
punyapilihan
Dengarkansuara
Growth Mindset
Lakukansesuai suara
Growth Mindset
-
Tujuan PPK Menurut Perpres No.87/2017
Membangun dan membekali peserta didikdengan jiwa Pancasila dan pendidikankarakter yang baik untuk menghadapai dina-mika perubahan di masa depan.
Mengembangkan platform pendidikan nasionalyang meletakkan pendidikan karakter sebagaijiwa utama dengan dukungan pelibatanpublik
Merevitalisasi dan memperkuat potensi dankompetensi pendidikan, tenaga kependidikan,peserta didik, masyrakat, dan lingkungan ke-luarga dlm mengimplementasikan PPK
(Ppt: Tutik, Totok, Fitri, Agus)
-
PPK bertujuan:
(a) membangun dan membekali Peserta Didik sebagai generasi emas Indo 2045 dgn jiwa Pancasila & pendidikan karakter yg baik, guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan;
(b) mengembangkan platform pendidikan nasional yg meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dlm penyelenggaraan pendidikan peserta didik dgn dukungan pelibatan publik yg dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, & informal dgn memperhatikan keberagaman budaya Indonesia; dan
(c) merevitalisasi & memperkuat potensi & kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, masya, & lingkungan keluarga dlm mengimplementasikan PPK.
-
TANGGUNG JAWAB SIAPA?
Penguatan Pendidikan Karakter dimaksud merupakan tanggung jawab bersama keluarga, satuan pendidikan,
dan masyarakat.
-
• Penguatan Pendidikan Karakter menurut Perpres 87 adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, & olah raga dgn pelibatan & kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sbgi bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
PERATURAN PRESIDEN No.87 Tahun 2017
-
Keunggulan Suatu Negara – InstitusiPendidikan
Faktor*)Peranan
(%)Innovation & Creativity - KNetworking – Karakter (K)Knowledge & Technology Natural Resources
45252010
*) Hasil evaluasi Bank Dunia (1995) terhadap 150 negara di dunia.
GURU/DOSENYANG BERKARAKTER :
SEKOLAH UNGGUL
•Keunggulan Komparatif
•Keunggulan Kompetitif
ABAD 21: Guru/Dosen sbg Motivatordan Inspirator
Cerdas, Inovatif, Kreatif, Jujur, Disiplin, Santun, Percaya Diri,
Mandiri, Bertaqwa, Demokratis, dll 39
Doing the same thing over and over, yet expectingdifferent results, is the definition of crazy.”
(Unknown)
-
Gelombang Perubahan Era Global di Abad 21: Respon Pendidikan Muhammadiyah?
1. Perdagangan Bebas2. Ketergantungan Iptek (ICT,
Bio-teknologi, Nano teknologi)
3. Fenomena KehidupanGlobal (Speed, Conectivity, Intangable, and Compatibility)
4. Demokratisasi politik5. Isu dan Persoalan HAM6. Persoalan Lingkungan
Hidup7. Kesetaraan Gender8. Multikulturalisme
kehidupan9. Disrupsi Teknologi10.Revulosi Industri 4.0
Pendidikan harusmerespon perubahan
secara profesionalDan Proaktif
40
"It is not the strongest of the species that survive, nor the most intelligent, but the one most responsive to change." (Charles Darwin)
-
Traditional Learning New Learning
Teacher Centered Student Centered
Single Media Multimedia
Isolated Work Collaborative Work
Information Delivery Information Exchange
Factual, Knowledge-Based Learning
Critical Thinking andInformed Decision Making
Push Pull
Source: ISTE National Education Technology Standards for Teachers sebagaimana dalam Suyanto & Asep 2012 41
-
Traditional Learning 21st Century Learning
Integration Transformation
Schooling Lifelong Learning
Knowing Understanding
Broadcast/
Transmission Model
Constructivist
Learning
Traditional
Content/Context
Contemporary
Content/Context
Learning Tech SkillsDeveloping
21st Century Skills
Source: ISTE National Education Technology Standards for Teachers (USA) sebagaimana dalam Suyanto & Asep 2012.
42
-
Alur Pikir Pembangunan Karakter Bangsa
Tangguh, kompetitif,
berakhlak mulia, bermoral,
bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis,
berbudaya, dan berorientasi Ipteks
berdasarkan Pancasila dan
dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa
BANGSABERKARAKTER
BANGSA
YANG
MERDEKA,
BERSATU,
BERDAULAT,
ADIL DAN
MAKMUR
Pembagunan
Karakter
Bangsa
R A N:
POLHUKAM,
KESRA,
PEREKONOMIAN
1. Disorientasi dan belum
dihayatinya nilai-nilai
Pancasila.
2. Keterbatasan perangkat
kebijakan terpadu
dalam mewujudkan
nilai-nilai Pancasila.
3. Bergesernya nilai etika
dalam kehidupan
berbangsa dan
bernegara.
4. Memudarnya kesadaran
terhadap nilai-nilai
budaya bangsa.
5. Ancaman disintegrasi
bangsa
6. Melemahnya
kemandirian bangsa.
PERMASALAHAN BANGSA DAN NEGARA
STRATEGI:1.Sosialisasi/
Penyadaran2.Pendidikan3.Pemberdayaan4.Pembudayaan5.Kerjasama
1. PANCASILA
2. UUD 45
3. Bhineka
Tunggal Ika
4. NKRI
KONSENSUS
NASIONALLINGKUNGAN
STRATEGIS
Global,
Regional,
Nasional
+
Sumber: Menko Kesra
43
-
44
INTERVENSI BUDAYA
PEMBIASAAN SECARA KULTURAL
Perilaku dan Berkarakter
Unggul
MASYARAKAT
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAANAgama, Pancasila, UUD 1945,
UU No. 20/2003 tentangSistem Pendidikan Nasional
Teori Pendidikan,
Psikologi, Nilai, Sosial Budaya
Pengalaman terbaik (best practices) dan
praktik nyata
Nilai-nilai Luhur
PERANGKAT PENDUKUNGKebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen Pemangku Kepentingan
DISAIN INDUK PENDIDIKANKARAKTER
KELUARGASATUAN
PENDIDIKAN
Diadopsi dari Kemdiknas 2010
Guru Berkarakter
-
KEGIATAN
KESEHARIAN
DI RUMAH
KEGIATAN
EKSTRA
KURIKULER
Integrasi ke dalam kegiatan
Ektrakurikuler Pramuka,
Olahraga, Karya Tulis, Dsb.
Integrasi ke dalam KBM
pada setiap Mapel
Pembiasaan dalam kehidupan
keseharian di satuan pendidikan
Penerapan pembiasaan
kehidupan keseharian di
rumah yang sama dengan
di satuan pendidikan
STRATEGI MIKRO PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH
45
BUDAYA SEKOLAH:
(KEGIATAN/KEHIDUPAN
KESEHARIAN DI
SATUAN PENDIDIKAN)
Sumber: Grand Design Pendidikan Karakter, Kemndiknas
-
Nilai
karakter
religiusPeduli
lingkungan
Gemarmembaca
komunikatif
Menghargaiprestasi
Cinta damai
Peduli sosial
Semangatkebangsaan
Bertanggung
jawabdemokratis
Cinta tanahair
mandiri
kreatif
disiplin
Bekerja keras
toleran
nasionalisme
jujur
Nilai karakter(Perpres Nomor 87
tahun 2017)
Sumber: Kemndikbud 2017.
-
ReligiusJujur
ToleransiDisiplin
Kerja KerasKreatifMandiri
DemokratisRasa Ingin Tahu
SemangatKebangsaan
Cinta Tanah AirMenghargai PrestasiBersahabat/Komunik
atifCinta Damai
Gemar MembacaPeduli Lingkungan
Peduli SosialTanggung Jawab
(dan lain-lain)
Nilai-nilaiKarakter
Olah Hati
OlahPikir
OlahKarsa
OlahRaga
Filosofi Pendidikan Karakter
Ki Hajar Dewantara Kristalisasi Nilai-Nilai
47
(Etika)
(Literasi)(Kinestetika)
(Estetika)
Pengembangan Nilai-Nilai Karakter – Guru Memahami, Merasakan (Menghayati), dan
melaksanakan.
UTAMA
Sumber: PASKA Kemdikbud 2017
-
PROSES DAN PENDEKATAN PENGUATAN PENDIDIKAN
KARAKTER
48
-
Branding Sekolah
1. Sekolah yang berkualitas memiliki identitas berupa ‘branding’.
2. Mendikbud menginginkan agar setiap sekolah memiliki branding yang unik dan khas.
3. Branding menunjukkan kekuatan dan keunggulan sekolah berdasarkan potensi lingkungan, peluang yang ada, dukungan staf, orang tua dan masyarakat.
4. Branding sekolah dapat dikaitkan pilihan prioritas nilai dalam nilai-nilai utama PPK didukung dengan jalinan nilai-nilai lain
Sumber: PASKA Kemdikbud 2017 49
-
Tri Pusat Pendidikan
1. Dalam kompetensi Manajerial Kepala Sekolah disebutkan bahwa salah satu tugas kepala sekolah adalah “mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah.
2. Dalam Kompetensi Sosial Kepala Sekolah disebutkan bahwa kepala sekolah juga “bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah, berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, dan memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain”.
3. Kepala Sekolah merupakan komunikator yang menghubungkan visi sekolah dengan keluarga dan masyarakat (Tripusat pendidikan)
50Sumber: PASKA Kemdikbud 2017
-
Tripusat Pendidikan
4. Program Penguatan Pendidikan Karakter tidak akanberhasil tanpa melibatkan jaringan peranan tripusatpendidikan, yaitu sekolah, rumah (orang tua) danmasyarakat.
5. Pelibatan publik pendidikan sangat dibutuhkan agar penguatan pendidikan karakter memperoleh dukungansemua pihak : dana, tenaga, pemikiran, keahlian, danpemikiran.
6. Kemampuan mengembangkan jaringan tripusatmerupakan kompetensi utama yang perlu dimiliki olehKepala sekolah dan didukung oleh Pengawas dalamrangka mengembangkan Penguatan PendidikanKarakter secara mandiri dan gotong royong.
51Sumber: PASKA Kemdikbud 2017
-
Strategi Pengembangan Tripusat
1. Komunikasi yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan pendidikan, terutama orang tua, komite sekolah, dan tokoh-tokoh penting dilingkungan sekitar sekolah.
2. Relasi yang baik dengan lembaga-lembaga Pemerintahan dan non-pemerintahan serta dengan komunitas-komunitas yang memiliki potensi untuk membantu program PPK di sekolah
3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan kegiatan PPK sebagai sumber-sumber pembelajaran
52Sumber: PASKA Kemdikbud 2017
-
Masyarakat yang mana?
Partisipasi masyarakat
▪ Komunitas orang tua peserta didik
▪ Komunitas pengelola pusat budaya (lokal
dan modern)
▪ Lembaga pemerintahan
▪ Lembaga atau komunitas yang
menyediakan sumber belajar
▪ Komunitas masyarakat pegiat seni
▪ Komunitas seniman dan budayawan
▪ Lembaga bisnis dan perusahaan
▪ Lembaga penyiaran media53Sumber: PASKA Kemdikbud 2017
-
Jalinan kemitraan Orang Tua
Orang tuapeserta didik
1. Mendukung PPK2. Komitmen terhadap PPK3. Konsistensi dan
keberpihakan terhadapPPK
4. Mendukung secarafinancial
5. Membagikanpengalaman dan praktikbaik (orang tua sebagaiteadan)
54Sumber: PASKA Kemdikbud 2017
-
Orangtua dan Komite Sekolah
Bentukpartisipasiorang tua
1. Gotong royongpemenuhan
sarpras (galangdana ) →
pagelaran seni, bazar amal. CSR
2. Eksplorasipotensi
lingkungan sekolasebagai sumber
belajar→pendataan
profesi OT, pemetaan profesi
OT
Diskusi antaraKomite, Orang tua, dan guru tentang
aturan seolah
1. Bentukkarakter yang disepakati →
untukmenjaga
kesinambungan di sekolahdan rumah
2. Melaksanakan program
terkait PPK → seminar,
diskusi, FGD
PeranKomiteSekolah
1. Pentingnyaketerlibatan
orang tua2. Bentukpartisipasi di
rumah3. Melindungi anak
dari berbagaiancaman sekitar
(kekerasan, pornografi,
narkoba, pahamekstrim)
55Sumber: PASKA Kemdikbud 2017
-
PPK BERBASIS KELAS• Integrasi dalam mata pelajaran
• Optimalisasi muatan lokal
• Manajemen kelas
STRATEGI IMPLEMENTASI PPK
PPK BERBASIS MASYARAKAT• Orang tua, Komite Sekolah
• Dunia usaha
• Akademisi
• pegiat pendidikan
• Pelaku Seni, Budaya, Bahasa & Sastra
• Pemerintah & Pemda
PPK BERBASIS BUDAYASEKOLAH
• Pembiasaan nilai-nilai dalam
keseharian sekolah
• Branding sekolah
• Keteladanan pendidik
• Ekosistem sekolah
• Norma, peraturan, dan tradisi
sekolah
1
DIAJARKAN
DIBIASAKAN
DILATIH KONSISTEN
MENJADI KEBIASAAN
MENJADI KARAKTER
MENJADI BUDAYA
1
2
3
Sumber: Kemndikbud 2017.
-
How are Habits formed?Simply put, by repeating a task an average of 21 times. ❖ The actual number
depends on how complicated the task is, how interested or engaged we are with it and what the benefit of getting good or familiar at it is.
❖ Each time you do something a pathway in the brain is written.
❖ Repeating the task the same way over and over (around 21 times) strengthens that pathway.
Sumber: Habit-Learning Lite (Network Rail) 57
-
How are Habits changed?
If it takes around 21 times to build a habit, it takes around 100 times to change a habit.
Just think about that for a moment. It’s just under 5 times the effort!
That’s because that pathway we have built in our brains needs to be overwritten with a different way of doing things.
It’s much harder work.
And why do we change the way we do things? Either as a result of a rule change, a change in site layout, a briefing or a rude awakening like a close call or an actual injury, or maybe because we just decide to…
Sumber: Habit-Learning Lite (Network Rail) 58
-
Nilai-Nilai Karakter untuk Siswa
(KARAKTER)
Moral
Knowing
Moral
Feeling
Moral
Action
TUHAN Y M E
SESAMADIRI SENDIRI
LINGKUNGANKEBANGSAAN
Nilai-Nilai
Nilai-Nilai
Nilai-Nilai
Nilai-Nilai
Nilai-Nilai
Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen59
tuhan.pptsesama.pptdiri sendiri.pptlingkungan.pptkebangsaan.ppt
-
LifeSuccess
Self-awareness
Social awareness
Relationshipskills
Responsible decision making
Self-management
Form positiverelationships, work
in teams, deal effectively with conflict
Make ethical, constructive choices about personal and
social behavior
Manage emotions and behaviors
to achieve one’s goals
Show understanding
and empathy for others
Recognize one’s emotions, values, strengths, and
limitations
What Skills are Needed for Success in College and Life/Participatory Competencies?
(Menanamkan nilai (Values) sejak di SD)
Sumber: Maurice J. Elias, Rutgers Universiity 60
-
W.I.S.E. MODEL – Map for the Process of changeW.I.S.E. Model – Wholistic Integrated Science & Education Research Institute
21st Century: Learning to Transform
1
2
3
45
6
7
8
Learning To BeReflective Thinking
AWARENESS
Learning To CreateCreative Thinking
VISION
Learning To CareRelational ThinkingUNDERSTANDING
Learning To Live TogetherHarmonious Thinking
VALUES
Learning To LeadStrategic Thinking
PRINCIPLES
Learning To KnowCritical Thinking
KNOWLEDGE
Learning To Learn Grow, Develop
Constructive ThinkingETHICS
Learning To DoApplied Thinking
SKILLS61
-
Character Counts:The Six Pillars of Character-USA
• The six pillars of character are ethical values that can be used to guide one’s choices.
• Most universal virtues easily fit into the six pillars.• Those at the Josephson Institute believe that the six pillars can
improve the ethical quality of our lives and decision making, resulting in improved personal character.
The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.
Sumber: Morality and values in Schools-No Author
http://www.josephsoninstitute.org/
-
Character Counts Pillar One: Trustworthiness
• When others trust, they give greater leeway because they do not feel we need to be monitored and yet we will still manage to meet obligations.
• Being trustworthy can be extremely complicated, once trust is gained we then must live up to the expectations of others.
• Trustworthiness is composed of values such as honesty, integrity, reliability, loyalty.
The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.
http://www.josephsoninstitute.org/http://dir.coolclips.com/Education/School/Classroom/Students/cartoon_children_with_globe_CoolClips_cart0260.jpg
-
Character Counts Pillar Two: Respect
• Everyone has a right to be treated with dignity and all should be treated with respect, regardless of who they are or what they have done.
• We all have a responsibility to be the best we can be in all situations, even when those around us might be unpleasant.
• This highlights the golden rule.
• Respect prohibits violence, humiliation or exploitation.• Respect reflects civility, courtesy, decency, dignity, tolerance and
acceptance.
The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.
http://www.josephsoninstitute.org/
-
Character Counts Pillar Three: Responsibility
• Being responsible means being in charge of our choices and lives. It means being accountable for who we are and our actions.
• Ethical people show they are responsible by being accountable, searching for excellence and practicing self – restraint.
The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.
http://www.josephsoninstitute.org/http://inmedialog.com/wp-content/uploads/2008/01/aplus.gif
-
Character Counts Pillar Four: Fairness
• Fairness implies adherence to a balanced standard of justice without relevance to one’s own feelings.
• Most agree that fairness includes impartiality and openness, as well as due process.
The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.
http://www.josephsoninstitute.org/
-
Character Counts Pillar Five: Caring
• Caring is often the heart of ethics, as well as ethical decision making. A person who really cares feels an emotional response to both pleasure and pain of others.
• The highest form of caring is altruism, or the honest expression of one’s benevolence.
The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.
http://www.josephsoninstitute.org/http://www.pulseyouthministry.com/blog/wp-content/uploads/2008/10/heart.png
-
Character Counts Pillar Six: Citizenship
• Citizenship includes civic virtues and duties that illustrate how people should behave as part of a community.
• The good citizen knows and obeys laws, volunteers and stays up – to date and informed of current issues.
The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from http://www.josephsoninstitute.org.
http://www.josephsoninstitute.org/
-
69Sumber: Kemdiknas 2010 yang diperkaya
OLAH HATI
OLAH PIKIR
OLAH RASA/KARSA
OLAH RAGA
beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab,
berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban,
dan berjiwa patriotik
ramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka
menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit ,
mengutamakan kepentingan umum,
bangga menggunakan bahasa dan produk
Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja
bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan,
bersahabat, kooperatif, determinatif,
kompetitif, ceria, dan gigih
cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu,
berpikir terbuka, produktif, berorientasi
Ipteks, dan reflektif
ASPEK DAN PARAMETER
PEMBISAAN KARAKTER UNGGUL – UNTUK SISWA
-
70
Tahapan Pembiasaan dan PembentukanKarakter Guru
1
2
3
4
5
6
Mengetahui
Memahami - merasakan
Membiasakan
Meyakini
Melakukansesuai 1,2,3,4
Memper-tahankan
Keteladanan; Pemberdayaan, Habituasi, Pembudayaan; Pembelajaran; Penguatan
Guru Berkarak-ter Terpuji secaraIndividu maupun
Kelompok.
Kontribusi PositifTerhadap Keunggulan
Sekolah
PEMBIASAAN BERLAKU BAIK
-
71
Siswa memiliki sifat Negatif karenatidak memiliki values (karakter)
• Apathetic, Listless, Uninterested people• Then there are the flighty people• Extreme uncertainty• Then there are very inconsistent people• Others might aptly be called drifters• A large number are overconformers• Some are overdissenters• A group of poseurs or role playersSumber: Rath, Harmin, dan Simon (1978)
Pendidikan Karakter dan Keunggulan Guru
Generasi penerus bangsa yang berjiwareligius, nasionalisme, kewirausahaan dan
dapat menyesuaikan denganperkembangan zaman serta siap untuk
membangun bangsa
PROSES PEMBIASAAN BERORIENTASI:
1. Ketaqwaan2. Nasionalisme3. Quality learning + problem based learning
related to leadership and entrepreneurship 4. Character building5. Kesehatan jiwa raga6. Transfer of training7. Transfer of principles and attitudes8. Pembelajaran yang seimbang untuk otak
kanan dan otak kiri
Lulusan memiliki sifat:
Inovatif, Kreatif, Leadership, Fleksibel, Imaginatif, Pengambil Resiko Terukur, Pekerja
Keras, Percaya Diri, Siddiq, Amanah, Fathonah, Tabligh, Bersih, Sehat Disiplin, Peduli, Suka
Menolong, Tangguh, Kompetitif, Toleransi, Dll
PK
Warga Negara yang Sejahtera dan Bahagia
•Personal Values/Character• Good Family Life• Good Job• Good Friendship and Community
-
Dr. Thomas Lickona:In character education, it’s clear we want our children are able to judge what is right, care deeply about what is right, and then do what they believe to be right-even in the face of pressure form without and temptation from within.
• TRUSTWORTHINESS
• RESPECT
• RESPONSIBILITY
• FAIRNESS
• CARING
• HONESTY
• COURAGE
• DILIGENCE
• INTEGRITY
• CITIZENSHIP
Sumber: Kemdiknas RI
-
49 CHARACTER QUALITIES: (CHARACTER FIRST, 2009)
• Alertness . Diligence . Humanity . Security• Attentiveness . Discernment . Initiative . Self-control• Availability . Discretion . Joyfulness . Sensitivity• Benevolence . Endurance . Justice . Sincerity• Boldness . Enthusiasm . Loyalty . Thoroughness• Cautiousness . Faith . Meekness . Thriftiness• Compassion . Flexibility . Obedience . Tolerance• Contentment . Forgiveness . Orderliness . Truthfulness• Creativity . Generosity . Patience . Virtue• Decisiveness . Gentleness . Persuasiveness . Wisdom• Deference . Gratefulness . Punctuality• Dependability . Honor . Resourcefulness• Determination . Hospitality . Responsibility
MUNGKIN BELUM LENGKAP, TETAPI SEMUA DPT DISETUJUI:
BANYAK ASPEK KARAKTER YG DISETUJUI BERSAMASumber: Kemdiknas RI
-
Penulis: Prof. Suyanto, Ph.D. & Drs. Asep Jihad, M.Pd.Kode Buku : 308.371.007.0ISBN : 978-602-7596-50-4Spesifikasi : 17,5 × 25 cm
BW, HVS 70 gramJumlah Hal. : 296 halaman
-
BUKU BARU
75
-
76