produksi tugas akhir program magazine show … · tugas akhir ini masih jauh sekali dari sempurna,...

495
PRODUKSI TUGAS AKHIR PROGRAM MAGAZINE SHOW “FLORAPEDIA” TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III Nama : Nim : Angga Wijaya Putra : 42150576 Robi Hermawan Suryana : 42150370 Rizka Egiawidanti : 42150618 Muhammad Ubaidillah : 42150279 Ahmad Taufiq : 42150470 Widi Budjia : 42150560 Muhammad Khorinur : 42150462 Ananda Pratiwi : 42150619 PROGRAM STUDI PENYIARAN BINA SARANA INFORMATIKA JAKARTA 2018

Upload: others

Post on 27-Jan-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PRODUKSI TUGAS AKHIR

    PROGRAM MAGAZINE SHOW

    “FLORAPEDIA”

    TUGAS AKHIR

    Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III

    Nama : Nim :

    Angga Wijaya Putra : 42150576

    Robi Hermawan Suryana : 42150370

    Rizka Egiawidanti : 42150618

    Muhammad Ubaidillah : 42150279

    Ahmad Taufiq : 42150470

    Widi Budjia : 42150560

    Muhammad Khorinur : 42150462

    Ananda Pratiwi : 42150619

    PROGRAM STUDI PENYIARAN

    BINA SARANA INFORMATIKA

    JAKARTA

    2018

  • ii

    SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Angga Wijaya Putra

    NIM : 42150576

    Program Studi : Penyiaran

    Perguruan Tinggi : Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika

    Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan judul:

    “Program NonDrama Televisi Magazine Show FloraPedia” adalah asli (orsinil)

    atau tidak plagiat (menjiplak) dan belum pernah diterbitkan/dipublikasikan

    dimanapun dan dalam bentuk apapun.

    Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada

    paksaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya

    memberikan keterangan palsu dan atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa tugas

    akhir yang telah saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu,

    saya bersedia diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan saya dari

    Akademi Komunikasi BSI Jakarta dicabut/dibatalkan.

    Dibuat di : Jakarta

    Pada tanggal : 26 Juli 2018

    Yang menyatakan,

    Angga Wijaya Putra

  • iii

    SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Angga Wijaya Putra NIM : 42150576 Program Studi : Penyiaran Perguruan Tinggi : Akademi Komunikasi BSI Jakarta Dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Akademi Komunikasi BSI Jakarta, Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non- exclusive Royalti-Free Right) atas karya ilmiah kami yang berjudul: “Program NonDrama Televisi Magazine Show FloraPedia”, beserta perangkat yang diperlukan (apabila ada).

    Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini pihak Akademi Komunikasi BSI Jakarta berhak menyimpan, mengalih-media atau format-kan, mengelolaannya dalam pangkalan data (database), mendistribusikannya dan menampilkan atau mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari kami selama tetap mencantumkan nama kami sebagai penulis/pencipta karya ilmiah tersebut.

    Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Akademi Komunikasi BSI Jakarta, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di : Jakarta Pada tanggal: 26 Juli 2018 Yang menyatakan,

    Angga Wijaya Putra

  • iv

    PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR Tugas Akhir ini diajukan oleh:

    Nama : Angga Wijaya Putra NIM : 42150576 Program Studi : Penyiaran Jenjang : Diploma III Judul Tugas Akhir :“Program NonDrama Televisi Magazine Show FloraPedia”

    Untuk dipertahankan pada periode I-2018 dihadapan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh Diploma Ahli Madya (A.Md) pada Program Diploma III Hubungan Masyarakat di Akademi Komunikasi BSI Jakarta.

    Jakarta, 8 Juni 2017

    PEMBIMBING TUGAS AKHIR

    Dosen Pembimbing : Liliyana, S. Sos, M. Ikom

    D E W A N P E N G U J I

    Penguji I : ................................................ . ...............................................

    Penguji II : ................................................. ...............................................

  • v

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah

    SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya

    penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dimana tugas akhir ini penulis

    sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul tugas akhir, yang

    penulis ambil sebagai berikut, “Program NonDrama Televisi Magazine Show

    FLORAPEDIA”

    Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan

    program Diploma III Akademi Komunikasi BSI Jakarta. Sebagai bahan penulisan

    diambil berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber

    literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa

    bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini

    tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis

    menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

    1. Direktur Akademi Komunikasi BSI Jakarta

    2. Ketua Jurusan Peyiaran Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika

    3. Liliyana, S. Sos, M. IKom selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

    4. Segenap dosen Bina Sarana Informatika, yang telah memberikan ilmu dan

    pengetahuannya yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam penyusunan tugas

    akhir ini.

  • vii

    5. Ucapan terima kasih ditujukan kepada keluarga penulis, terutama kedua

    orangtua, saudara-saudara yang telah sangat membantu dalam mendorong,

    menyarankan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

    6. Sahabat – sahabat yang selalu memberikan dukungan untuk menyelesaikan

    tugas akhir ini.

    7. Ucapan terima kasih ditujukan kepada teman-teman atas waktunya saat

    kita bersama-sama.

    Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu

    persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan

    tugas akhir ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan

    saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan

    datang.

    Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan

    bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

    Jakarta, 8 Juni 2018

    Penulis

    Angga Wijaya Putra

  • viii

    ABSTRAK

    Angga Wijaya Putra (42150576) Produser, Robi Hermawan Suryana (42150370) Sutradara, Rizka Egiawidanti (42150618), Penulis Naskah, Muhammad Ubaidillah (42150279) Penata Kamera, Widi Budjia (42150560) Penata Suara, Muhammad Khorinur (42150462) Penata Cahaya, Ananda Pratiwi (42150619) Penata Artistik, Ahmad Taufiq (42150470) Penyunting Gambar, Program NonDrama Televisi Magazine Show FloraPedia.

    Di era teknologi sekarang ini yang sangat cangih masyarakat di permudah untuk

    mendapatkan informasi baik media cetak ataupun media elektronik. Dalam suatu

    Produksi melakukan riset adalah hal yang paling peting di lakukan ketika

    menciptakan konsep yang diinginkan. Dalam hai ini keberhasilan sebuah produksi di

    tentukan oleh konsep yang sudah matang. Dengan kerja sama tim yang baik.

    Program acara televisi magazine “FLORAPEDIA Referensi berisikan Green spot,

    Echopreneur, Medplants. Dengan konsep memberi informasi tentang sebuah metode

    bertanam dengan alasan lahan diperkotaan yang sudah sempit dan kita juga

    memberikan inspirasi kepada anak muda untuk berwirausaha, selain itu ada informasi

    tentang tanaman herbal yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.

    Kata Kunci: Magazine Show, Televisi

  • ix

    ABSTRACT

    Angga Wijaya Putra as a Producer (42150576), Robi Hermawan Suryana as a Director (42150370), Rizka Egiawidanti as Scriptwriter (42150618), Muhammad Ubaidillah as a Camera person (42150279), Widi Budjia as a Audio (42150560), Muhammad Khorinur as a Lighting (42150462), Ananda Pratiwi as a Artistic (42150619), Ahmad Taufiq as a Editor (42150470), Program NonDrama Television Magazine Show FloraPedia.

    In the era of an advanced technology, people can use an information from newspaper

    or an electronic media. In a production, reaserch is the important thing when you

    make a own concept. For a success production, definite with a good concept. With a

    good job by the each job description. Television magazine program “FLORAEDIA”

    the reference are Green Spot, Ecopreneur and Medplants. The concept give the

    information a planting method because the are in a city is a limited and we are give

    the information for a teenagers to being a enterpreneur and there an information

    about medicine plants while can cure the disease.

    Key Words: Magazine Show

  • x

    DAFTAR ISI

    Lembar Judul Tugas Akhir .................................................................................... i Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir . ........................................................... ii Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ....................................... iii Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ................................................ iv Lembar Konsultasi Tugas Akhir ............................................................................ v Kata Pengantar ....................................................................................................... vi Abstraksi ................................................................................................................ viii Daftar Isi ................................................................................................................. x Daftar Gambar ........................................................................................................ xiii Daftar Tabel ........................................................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1. Latar Belakang Program .................................................................. 1 1.2. Maksud dan Tujuan ........................................................................ 3 1.3. Refrensi Audio Visual .................................................................... 4

    BAB II KAJIAN PROGRAM ......................................................................... 6 2.1. Kategori Program ........................................................................... 6 2.2. Format Program .............................................................................. 7 2.3. Judul Program ................................................................................. 11 2.4. Target Audience ............................................................................. 11 2.5. Karakteristik Produksi .................................................................... 14

    BAB III LAPORAN PRODUKSI ..................................................................... 16 3.1. Proses Kerja Produser ..................................................................... 16

    3.1.1. Praproduksi ......................................................................... 17

    3.1.2. Produksi .............................................................................. 21

    3.1.3. Pasca Produksi .................................................................... 22

    3.1.4. Peran dan Tanggungjawab .................................................. 23

    3.1.5. Proses Penciptaan Karya ..................................................... 23

    3.1.6. Kendala Produksi dan Solusi .............................................. 24

    3.1.7. Lembar Kerja Produser ....................................................... 26

    3.2. Proses Kerja Sutradara ................................................................... 41

    3.2.1. Praproduksi ......................................................................... 42

    3.2.2. Produksi .............................................................................. 44

    3.2.3. Pasca Produksi .................................................................... 46

  • xi

    3.2.4. Peran dan Tanggungjawab Sutradara ................................. 47

    3.2.5. Proses Penciptaan Karya ..................................................... 48

    3.2.6. Kendala Produksi dan Solusinya ........................................ 51

    3.2.7. Lembar Kerja Sutradara ...................................................... 53

    3.3. Proses Kerja Penulis Naskah .......................................................... 102

    3.3.1. Praproduksi ......................................................................... 103

    3.3.2. Produksi .............................................................................. 106

    3.3.3. Pasca Produksi .................................................................... 107

    3.3.4. Peran dan Tanggungjawab Penulis Naskah ........................ 108

    3.3.5. Proses Penciptaan Karya ..................................................... 109

    3.3.6. Kendala Produksi dan Solusinya ........................................ 112

    3.3.7. Lembar Kerja Penulis Naskah ............................................ 114

    3.4. Proses Kerja Penata Kamera .......................................................... 222

    3.4.1. Praproduksi ......................................................................... 223

    3.4.2. Produksi .............................................................................. 224

    3.4.3. Pasca Produksi .................................................................... 225

    3.4.4. Peran dan Tanggungjawab Penata Kamera ........................ 226

    3.4.5. Proses Penciptaan Karya ..................................................... 227

    3.4.6. Kendala Produksi dan Solusinya ........................................ 231

    3.4.7. Lembar Kerja Penata Kamera ............................................. 234

    3.5. Proses Kerja Editor .......................................................................... 259

    3.5.1. Praproduksi ........................................................................ 260

    3.5.2. Produksi ............................................................................... 261

    3.5.3. Pasca Produksi ..................................................................... 262

    3.5.4. Peran dan Tanggungjawab Editor ........................................ 264

    3.5.5. Proses Penciptaan Karya...................................................... 265

    3.5.6. Kendala Produksi dan Solusinya ......................................... 268

    3.5.7. Lembar Kerja Editor ............................................................ 270

    3.6. Proses Kerja Penata Suara ............................................................... 341

    3.6.1. Praproduksi ......................................................................... 343

    3.6.2. Produksi ............................................................................... 346

    3.6.3. Pasca Produksi ..................................................................... 348

    3.6.4. Peran dan Tanggungjawab Penata Suara ............................. 349

    3.6.5. Proses Penciptaan Karya...................................................... 351

    3.6.6. Kendala Produksi dan Solusinya ......................................... 353

    3.6.7. Lembar Kerja Penata Suara ................................................. 356

    3.7. Proses Kerja Penata Cahaya ............................................................ 408

    3.7.1. PraProduksi .......................................................................... 410

    3.7.2. Produksi ............................................................................... 411

  • xii

    3.7.3. Pasca Produksi ..................................................................... 412

    3.7.4. Peran dan Tanggungjawab Penata Cahaya .......................... 413

    3.7.5. Proses Penciptaan Karya...................................................... 413

    3.7.6. Kendala Produksi dan Solusi ............................................... 414

    3.7.7. Lembar Kerja Penata Cahaya .............................................. 416

    3.8. Proses Kerja Penata Artistik ............................................................ 424

    3.8.1. Praproduksi .......................................................................... 425

    3.8.2. Produksi ............................................................................... 427

    3.8.3. Pasca Produksi ..................................................................... 429

    3.8.4. Peran dan Tanggungjawab Penata Artistik .......................... 430

    3.8.5. Proses Penciptaan Karya...................................................... 431

    3.8.6. Kendala dan Solusinya ........................................................ 433

    3.8.7. Lembar Kerja Penata Artististik .......................................... 435

    BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 447 4.1. Kesimpulan ..................................................................................... 435

    4.2. Saran ................................................................................................ 448

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 449 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ 450 LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 459

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    1. Gambar I.1 360 Metro TV ........................................................................... 4

    2. Gambar I.2 Weekend List NET TV ............................................................ 5

    3. Gambar III. 3 Floorplan .............................................................................. 245

    4. Gambar III. 4 Floorplan .............................................................................. 246

    5. Gambar III. 5 Floorplan .............................................................................. 247

    6. Gambar III. 6 Kamera Sony Handycam NEX-VG30.................................. 247

    7. Gambar III. 7 Kamera HXR-NX5R ............................................................ 248

    8. Gambar III. 8 Kamera Dji Osmo Pro .......................................................... 255

    9. Gambar III. 9 Kamera Dji Phantom 3 Standard .......................................... 258

    10. Gambar III. 10 Bars And Tone .................................................................... 336

    11. Gamar III. 11 Logo BSI .............................................................................. 336

    12. Gambar III. 12 Program ID ......................................................................... 337

    13. Gambar III. 13 Universial Counting Leader ............................................... 337

    14. Gambar III. 14 Bumper Program ................................................................ 338

    15. Gambar III. 15 Isi Konten ........................................................................... 338

    16. Gamar III. 16 Credit Title............................................................................ 339

    17. Gambar III. 17 Copyright ............................................................................ 339

    18. Gambar III. 18 Spesifikasi gambar Audio .................................................. 357

    19. Gambar III. 19 Zoom H4n ........................................................................... 358

    20. Gambar III. 20 Floorplan penata cahaya ..................................................... 419

    21. Gambar III. 21 Gambar LED ...................................................................... 422

    22. Gambar III. 22 Lighting Kinoflo ................................................................. 423

    23. Gambar III. 23 Wardrobe Kebun Sayur Garden dan Lipi ........................... 442

    24. Gambar III. 24 Wadrobe Taman Hayat ....................................................... 443

    25. Gambar III. 25 Wadrobe Studio .................................................................. 444

    26. Gambar III. 26 Set Design .......................................................................... 445

    27. Gambar III. 27 Floorplan Artistik ............................................................... 446

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    1. Tabel III.1 Call Sheet . ............................................................................. 28

    2. Tabel III.2 Working Schedule . ................................................................. 29

    3. Tabel III.3 Equipment List ....................................................................... 33

    4. Tabel III.4 Breakdown Budget ................................................................. 35

    5. Tabel III.5 Casting List ............................................................................ 55

    6. Tabel III.6 Script Breakdown Sheet ......................................................... 56

    7. Tabel III.7 Director Treatment ................................................................. 61

    8. Tabel III.8 Naskah Host ........................................................................... 147

    9. Tabel III.9 Naskah Voice Over ................................................................ 179

    10. Tabel III.10 Transkip Wawancara ............................................................ 183

    11. Tabel III.11 Tabel Rundown .................................................................... 217

    12. Tabel III.12 Camera Report ...................................................................... 239

    13. Tabel III. 13 Laporan Penata Suara .......................................................... 269

    14. Tabel III. 14 Laporan Penata Cahaya ....................................................... 326

    15. Tabel III.15 Spesifikasi Alat .................................................................... 331

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Program

    Televisi adalah media yang paling banyak di nonton oleh masyarakat

    Indonesia. Meski saat ini perkembangan internet di Indonesia cukup pesat namun

    televisi tetap menjadi pilihan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan hiburan dan

    juga informasi. Banyak orang yang menghabiskan waktunya hanya untuk menonton

    televisi dibandingkan dengan harus mengerjakan suatu pekerjaan atau untuk

    menghabiskan waktu dengan keluarga. Berbagai macam program terdapat dalam

    stasiun televisi. Ada empat format program yang terdapat dalam stasiun televisi yaitu

    : program drama, non drama berita, penunjang. Program – program dalam stasiun

    televisi memiliki maanfaat untuk penontonya berupa pendidikan, hiburan dan

    informasi. Televisi bersifat audio visual yang lebih menguntungkan masyarakat untuk

    menontonnya karena lebih gampang diingat dan diterima oleh masyarakat luas. Maka

    dari itu penulis membuat program dari media televisi agar mudah di terima oleh

    masyarakat. Oleh karena itu para broadcaster masing – masing stasiun televisi

    berlomba untuk menghadirkan program acara yang menghibur, kreatif dan menarik

    untuk di tonton oleh masyarakat.

    Menurut Supriyadi, dkk (2014:15) mengemukakan bahwa, televisi suatu

    medium siaran yang dapat memunculkan gambar dan suara. Akibat dari penemuan

    sistem penemuan gelombang atau frekuensi radio, memungkinkan terciptanya

    televisi.

  • 2

    Gelombang elektromagnetik yang terdapat pada siaran radio yang auditif,

    dikembangkan menjadi sistem pemancaran yang dapat menyiarkan sesuatunya

    menjadi audio visual, bisa didengar dan juga bisa dilihat. Dengan demikian program

    ini mirip dengan feature, bedannya kalau feature hanya memuat satu bidang

    kehidupan seperti wanita, film, dan pendidikan. Program magazine show merupakan

    program yang masuk dalam program non drama, format ini biasanya berisi berbagai

    peristiwa dan komentar. Ciri khas dalam program ini adalah terdapat rubrik di setiap

    segmen. Biasanya dalam setiap segmen terdapat rubrik yang berbeda dengan rubrik di

    setiap segmen berikutnya. Rubrik – rubrik tetap yang berisi bahasan – bahasan

    program magazine bukan hanya menyoroti satu pokok melainkan membahas satu

    bidang kehidupan, seperti wanita, film, pendidikan, dan hiburan lainnya.

    Menurut Sartono dalam buku yang berjudul Teknik Penyiaran Dan Program

    Radio, Televisi, Dan Film (2008: 243 – 344) menyimpulkan bahwa: Program

    Magazine (majalah), program ini dikenal sebagai majalah udara. Dalam majalah

    udara juga terdapat rubrik tetap yang berisi bahasan – bahasan.

    Penulis ingin membuat program magazine show, karena didalamnya terdiri

    dari berbagai macam – macam rubrik dan tema yang di sajikan agar lebih variatif

    untuk menarik minat masyarakat. Program acara yang akan penulis buat berjudul

    “FLORAPEDIA”. Flora secara umum adalah sejenis tanaman yang ada di muka

    bumi ini. Alasan penulis memilih judul tersebut karena dengan seiringnya

    berjalannya waktu ada banyak sekali flora yang mulai jarang bisa kita temui. Hal ini

    di karenakan populasi mereka yang semakin sedikit dan akhirnya hilang sama sekali

  • 3

    dan kurangnya informasi tentang flora. Selain itu penulis juga memberikan informasi

    tentang teknik-teknik menanam dengan metode akuaponik dan hidroponik, tanaman

    hias dan tumbuhan yang bermanfaat bagi kesehatan.

    1.2. Maksud dan Tujuan

    Magazine yang kami buat ini yang berdurasi 24 menit yang bertujuan untuk

    menjadi sarana untuk menghibur dan informasi untuk masyarakat yang dapat

    memberikan pesan positif berupa karya dalam bentuk audio visual kepada

    masyarakat.

    1.2.1 TUJUAN AKADEMIS

    Program televisi non drama magazine show yang berjudul

    “FLORAPEDIA” ini di buat untuk memenuhi Tugas Akhir dan merupakan

    syarat Kelulusan Program Diploma III Jurusan Penyiaran Akademi

    Komunikasi.

    1.2.2 TUJUAN PRAKTISI

    Penulis membuat program televisi non drama magazine show ini

    untuk acuan tugas akhir dan sebagai bahan referensi untuk menghasilkan

    konsep – konsep dan ide – ide yang baru bagi masyarakat.

    1.2.3 TUJUAN UMUM

    Melalui media massa dengan menggunakan sarana televisi yang

    bersifat audio visual, penulis ingin menampilkan suatu program magazine

    show, dari beberapa sudut pandang dengan dikemas secara menarik untuk di

    nonton oleh masyarakat.

  • 4

    1.3 Referensi Audio Visual

    Dalam pembuatan program televisi non drama magazine show

    “FLORAPEDIA” ini di buat oleh penulis untuk tugas akhir dan merupakan syarat

    untuk Kelulusan Program Diploma III Jurusan Penyiaran Akademi Komunikasi.

    Penulis terinspirasi dari beberapa program – program televisi non drama antara lain :

    1. 360 Metro TV

    Program 360 adalah sebuah acara majalah berita yang di tayangkan di

    stasiun televisi Metro Tv. 360 membuat tiga bahasan terpilih yang di

    tayangkan hingga genap enam puluh menit yang meliputi di antaranya

    profil tokoh-tokoh inspiratif, isu-isu terkini, atau reportase mendalam.

    2. WEEKEND LIST NET TV

    Event seru, pergi ke mana, makan di mana, tips, resensi film, musik dan

    semua yang perlu anda ketahui untuk menghabiskan akhir pekan yang

    menyenangkan.

  • 5

  • 6

    BAB II

    KAJIAN PROGRAM

    2.1. Kategori Program Televisi adalah sebuah media telekomunikasi yang dikenal sebagai penemu

    siaran gambar bergerak suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun warna.

    Kata televisi merupakan kata gabungan dari bahasa Yunani yang dibagi menjadi dua

    arti antara lain, kata tele yang berarti jauh dan visio yang berarti penglihatan.

    Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat di dilihat dari

    jarak jauh.

    Menurut Pitoko dan Umbara (2010:15) menyimpulkan bahwa: “Televisi pada kenyataan adalah proses yang jauh lebih lama di bandingkan dengan yang di sadari oleh kebanyakan orang sekarang. Rintisan ciri – ciri dominannya bisa di telesuri sampai tahun 1830-an dan pada penemuan – penemuan fotografi serta telegraf lsitrik yang hampir bersamaan itu. Selama hampir setengah abad, masing-masing telah berkembang pada jalur yang sangat berbeda tetapi lama – kelamaan menjadi bertemu.

    Televisi dimasukkan ke dalam golongan audio visual yaitu media yang

    menyampaikan isi pernyataan yang diterima oleh komunikasi melalui indera

    pendengaran dan penglihatan. Televisi merupakan media yang menggunakan indera

    penglihatan dan indera pendengaran sehingga memudahkan masyarakat untuk

    menerima pesan yang disampaikan secara mudah dan dapat di nikmati dimanapun.

    Televisi merupakan sarana hiburan bagi masyarakat, karena melalui televisi

    masyarakat akan mendapatkan informasi serta hiburan yang di peroleh dari program

    acara yang disajikan oleh stasiun televisi.

  • 7

    Menurut Latief dan Utud (2017:13) “Program informasi (news) pendekatan

    materi tayangnya adalah jurnalistik. Kalaupun ada unsur artistik hanya sebagai

    pendukung saja.

    Menurut Latief dan Utud (2017:214) “Siaran televisi di rancang sebagai salah

    satu media hiburan yang efisien, praktis dan murah. Program hiburan yang di siarkan

    terdiri dari program drama dan nondrama.

    Dalam hal ini penulis memilih hiburan dan informasi sebagai kategori program

    magazine show FLORAPEDIA dengan tujuan selain memberikan informasi kepada

    audience melalui rubrik – rubrik yang di berikan, program ini juga dapat membuat

    audience terhibur dengan berbagai shot serta pembawaan yang ceria dari pembawa

    acaranya. Alasan memilih program FLORAPEDIA adalah, di program ini penulis

    menyajikan tentang pengalaman kegiatan diluar ruangan, selain itu penulis juga

    memberikan informasi tentang sebuah metode bertanam dengan alasan lahan

    diperkotaan yang sudah sempit dan kita juga memberikan inspirasi kepada anak

    muda untuk berwirausaha yang akan memberikan inspirasi untuk para audience.

    Maka dari itu penulis ingin mengunakan saran televisi untuk memberikan informasi

    seputar dunia tanaman dan wirausaha yang di kemas dengan secara menarik dalam

    pembuatan program televisi non drama magazine show yang berjudul

    “FLORAPEDIA”.

  • 8

    2.2 Format Program

    Menurut naratama (2013:68) memberikan batasan: “Format acara televisi

    adalah sebuah perencaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi

    landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai criteria

    utama yang di sesuikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.

    Format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengelohan

    imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari – hari tanpa harus menginterprestasi

    ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Nondrama bukanlah sebuah runtutan

    cerita fiksi dari setiap pelakunya. Format – format program acara nondrama

    merupakan sebuah runtutuan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsure hiburan

    yang di penuhi dengan aksi, gaya, dan musik.

    Adapun jenis-jenis dari format program menurut Latief dan Utud (2017:234)

    yaitu :

    1. Format berita

    Program informasi memiliki unsure – unsur informasi yang di sebut berita

    (news) yang dikenal dengan 5W + 1H singkatan dari: What, Where, When,

    Who, Why, How. Dalam program informasi (jurnalistik) tidak semua

    peristiwa dapat di kategorikan sebuah berita, hanya peristiwa yang layak di

    sebut berita jika memiliki nilai berita dengan mempertimbangkan peristiwa

    tersebut.

  • 9

    2. Format Drama

    Format drama adalah sebuah acara televisi yang di produksi dan di ciptakan

    melalui proses imajinasi kreatif dan kisah – kisah drama atau fiksi yang di

    rekayasa dan di kreasi ulang. Format yang di gunakan merupakan interpeksi

    kisah kehidupan yang di wujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam

    sejumlah adegan (scene).

    3. Format Nondrama

    Nondrama adalah format program televisi yang di ciptakan memlauli proses

    kreatif dari realitas kehidupan sehari – hari tanpa menerjemahkan menjadi

    sebuah imajinasi. Format nondrama merupakan sebuah runtutan pertunjukan

    kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang di penuhi dengan aksi, gaya,

    dan musik.

    Secara umum program siaran televisi terbagi menjadi dua bagian, yaitu

    program hiburan dan informasi atau berita. Program informasi yaitu program yang

    sangat terikat dengan nilai actualitas dan faktualitasnya, pendekatan produksinya

    menekankan pada kaidah jurnalistik. Adapun program hiburan yaitu program yang

    berorientasi memberikan hiburan kepada penonton, pada program hiburan nilai

    jurnalistik tidak diperlukan, tetapi jika ada unsur jurnalistik hanya sebagai

    pendukung.

    Program hiburan di bagi kembali menjadi (dua) bagian yaitu progam drama

    dan nondrama. Drama merupakan suatu format program acara televisi yang di

    produksi dan diciptakan melalui proses imajinasi kreatif dari kisah - kisah drama atau

  • 10

    fiksi yang di rekayasa dan dikreasikan ulang. Program drama terdiri dari sinetron,

    film dan kartun. Sedangkan nondrama merupakan runtutan pertunjukan kreatif yang

    mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi aksi, gaya, dan musik. Program

    nondrama terdiri dari program musik, komedi, kuis, game show, reality show,

    variety show, magazine show, repackaging dan talk show.

    Menurut Purwokusumo dan Riswandi (2009:40) Magazine Show adalah format acara televisi yang mempunyai format menyerupai majalah (Media Cetak), yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam rubrik dan tema yang disajikan dalam reportase actual atau timeless sesuai dengan minat dan tendensi dari taget penontonnya. Program magazine mirip dengan program feature, perbedaanya kalo program feature satu pokok permasalahan di soroti dari aspek dan di sajikan lewat berbagai format sementara itu program magazine bukan hanya menyoroti satu pokok permasalahan, melainkan membahas satu bidang kehidupan seperti wanita, film, pendidikan dan musik yang di tampilkan dalam rubrik - rubrik tetap dan disajikan lewat berbagai format.

    Adapun jenis-jenis dari majalah udara menurut Purwokusumo dan Riswandi

    (2009:40) yaitu :

    1. Majalah Berita (News Magazine)

    Program ini berisikan tentang peristiwa-peristiwa actual yang mempunyai nilai

    berita dan ditunjukkan pada pendengar umum. Biasanya dibuat pada moment-

    moment tertentu yang bersifat akrab atau monumental seperti pemilu, munas, atau

    muktamar partai politik, seputar idul fitri , mememperingati hari kemerdekaan dan

    sebagainya.

    2. Majalah Masalah (Subject Magazine)

    Materi informasi yang disajikan dalam majalah udara jenis ini bersifat tunggal,

    misalnya khusus mengenai kesehatan, lingkungan, hukum, ekonomi, pendidikan,

  • 11

    musik, film, teater, dan sebagainya. Sasaran umum jenis masalah ini bisa umum bisa

    khusus.

    3. Majalah Pendengar Khusus (Special Audience Magazine)

    Stressing atau titik pijat masalah udara jenis ini adalah target audience-nya, yaitu

    misalkan kelompok anak-anak, remaja, dewasa, ibu-ibu, mahasiswa, petani, nelayan,

    buruh industri, dan sebagainya. Semua masalah kehidupan dapat dijadikan topik

    siaran untuk target audience manapun, misalnya masalah kesehatan. Topik ini bisa

    dibuat dalam bentuk majalah udara untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, ibu-bu,

    dan sebagainya. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah pendekatannya yang

    berbeda dengan target audience-nya.

    4. Majalah Variasi (Variety Magazine)

    Program ini menyajikan berbagai materi dengan berbagai kepentingan. Tidak

    hanya menyajikan informasi aktual, nilai pendidikan, tetapi juga hiburan. Sasarannya

    adalah pendengar umum dantujuannya adalah menghibur

    Dari penjelasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa program kami termasuk

    dalam Magazine Subject, karena program kami memiliki berbagai rubrik serta

    dikemas dengan menarik dalam pembuatan program televisi nondrama magazine

    show yang berjudul “FLORAPEDIA”. Penulis memilih format program magazine

    show agar dapat memberikan informasi dengan gaya yang lebih santai agar mudah di

    terima di masyarakat.

    Dari pendapat di atas dapat disimpulkan format acara merupakan salah satu

    bagian terpenting dalam suatu program televisi. Dalam suatu program televisi,

  • 12

    format acara harus dibuat dengan mengikuti apa yang diinginkan penonton. Format

    acara televisi adalah suatu konsep acara yang dibuat sesuai dengan keinginan penulis

    dan menyesuaikan dengan target audience itu sendiri. Format acara televisi dibuat

    oleh penulis sesuai kreativitas dan imajinasi yang mengutamakan hiburan dan

    informasi yang akurat.

    2.3 Judul Program

    Dalam tugas akhir ini, penulis memberikan judul program televisi nondrama

    magazine show yaitu “FLORAPEDIA”. FLORAPEDIA berasal dari dua kata yaitu

    Flora dan Pedia yang berasal dari Ensiklopedia. Menurut KBBI dalam situsnya

    https://jagokata.com/arti-kata/flora.html, “Flora merupakan keseluruhan kehidupan

    jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat, daerah, atau strata geologi tertentu; alam

    tumbuh-tumbuhan” dan menurut Wikipedia dalam situsnya

    https://id.wikipedia.org/wiki/Ensiklopedia “Ensiklopedia adalah karya referensi atau

    ringkasan yang menyediakan rangkuman informasi dari semua cabang pengetahuan

    atau dari bidang tertentu. Ensiklopedia terbagi dalam artikel atau entri yang sering

    disusun menurut alfabet dan terkadang oleh kategori tematik. Artikel ensiklopedia

    lebih panjang dan lebih rinci daripada kamus yang paling banyak sekalipun. Secara

    umum, tidak seperti entri kamus yang berfokus pada informasi linguistik tentang

    kata-kata, seperti makna, pengucapan, penggunaan, dan bentuk gramatikal, artikel

    ensiklopedia berfokus pada informasi faktual mengenai subjek yang disebutkan

    dalam judul artikel.”

    https://jagokata.com/arti-kata/flora.htmlhttps://id.wikipedia.org/wiki/Ensiklopedia

  • 13

    2.4 Target Audience

    Dalam memproduksi suatu program tidak serta merta langsung diproduksi dan

    di tayangkan ditelevisi. Tentunya harus memiliki target audien yang jelas di program

    tersebut. Target audien juga berhubungan dengan pemasaran program nantinya.

    Menurut Morrisan (2008b: 148) Segmentasi audien adalah suatu konsep yang

    sangat penting dalam mengembangakan bisnis penyiaran.Segmentsi diperlukan agar

    media penyiaran dapat melayani audiens secra baik melakukan komunikasi yang

    lebih persuasif dan yang terpenting adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan

    audiens yang dituju.

    Menurut Morissan (2008b: 151) “Dilihat dari jenis kelamin tidak semua

    program dapat dibedakan menurut segmen ini. Program drama , komedi, misalnya

    jarang dibedakan menurut segmentasi audien berdasarkan jenis kelamin (gender)”.

    Program sering kali menggunakan segmentasi usia ini dalam menjangkau

    audience yang diinginkan sehingga kita mengetahui program untuk audien anak -

    anak, remaja, dewasa dan orang tua. Pada umumnya kebanyakan wanita lebih banyak

    menonton televisi dari pada pria. Saat ini jumlah penduduk pria dan wanita di

    Indonesia tidak jauh berbeda.

    Target audience dilihat dari status ekonomi sosial jelas mempengaruhi dalam

    penayangan program. Selera atau konsumsi seseorang sangat dipengaruhi oleh kelas

    sosial yang ditempatinya termasuk selera terhadap program yang ditonton atau

    didengarnya dari media penyiaran. Pendapatan seseorang akan menentukan dikelas

  • 14

    sosial mana dia berada dan kedudukan seseorang dalam kelas sosial akan

    mempengaruhi kemampuannya berakses kepada sumber-sumber daya dan

    kecendrungannya dalam mengonsumsi media. Pendapatan seseorang mempengaruhi

    terhadap apa yang dibacanya atau apa yang ditonton.

    Menurut Morissan (2008b: 170-174) target audience penyiaran dibagi menjadi

    3 (tiga) antara lain :

    1. Analisa target jenis kelamin

    Untuk program televisi nondrama magazine show “FLORAPEDIA” ini,

    ditujukan untuk pria dan wanita, dengan skala presentasi yang seimbang. Konsep

    memberi informasi tentang sebuah metode bertanam dengan alasan lahan diperkotaan

    yang sudah sempit dan kita juga memberikan inspirasi kepada anak muda untuk

    berwirausaha. Program ini juga diperuntukan untuk pria dan wanita yang mempunyai

    jiwa bertanam. Memberikan referensi kepada mereka tempat-tempat yang cocok

    untuk bertanam dengan lahan yang sempit.

    2. Analisa target usia

    Biasanya audien dibedakan menurut usia, yaitu anak-anak, remaja, dewasa

    dan orang tua. Untuk program televisi nondrama magazine show “FLORAPEDIA”

    ini target usia yang kami buat adalah remaja sampai dewasa berumur 13-35 tahun.

    3. Analisa target pendapatan (Status Ekonomi Sosial)

    Selera atau konsumsi seseorang sangat dipengaruhi oleh kelas sosial yang

    ditempatinya termasuk selera terhadap program yang ditonton atau didengarnya dari

  • 15

    media penyiaran. Pendapatan seseorang akan menentukan di kelas sosial mana dia

    berada dan kedudukan seseorang dalam kelas sosial akan memengaruhi

    kemampuannya berakses sumber-sumber daya dan kecenderungannya dalam

    mengkonsumsi media.

    Menurut Morissan (2009:174-175) Status ekonomi sosial dibagi menjadi

    enam bagian, yaitu :

    1. Kelas atas-atas (A+)

    2. Kelas atas bagian bawah (A)

    3. Kelas menengah atas (B+)

    4. Kelas menengah bawah (B)

    5. Kelas bawah bagian atas (C+)

    6. Kelas bawah bagian bawah (C)

    Dengan berdasarkan uraian di atas, program magazine show ini ditujukan

    untuk pria dan wanita usia 13 sampai 35 tahun karena program acara ini berisikan

    tentang kegiatan metode bertanam dengan alasan lahan diperkotaan yang sudah

    sempit . Untuk program televisi nondrama magazine show “FLORAPEDIA” ini,

    kami menentukan penonton dengan status sosial B dan C yaitu kelas menengah

    bawah sampai kelas atas bagian bawah. Alasannya, untuk biaya referensi tempat

    wisata yang penulis sajikan masih di kategorikan terjangkau untuk kalangan B dan C.

  • 16

    2.5. Karakteristik Produksi

    Televisi memiliki kelebihan yakni dapat di dengar sekaligus dapat dilihat

    (audio visual). Dalam karakteristik produksi ada dua metode siaran langsung (Live)

    atau tapping.

    Menurut Rusman Latief (2015:152) “Taping merupakan kegiatan merekam adegan

    dari naskah menjadi bentuk audio video. Materi hasil rekamannya akan ditayangkan

    pada waktu yang berbeda dengan peristiwanya, misalnya rekaman dilakukan pada

    minggu lalu, ditayangkan minggu ini atau rekaman dilakukan pada pagi harinya, akan

    disiarkan malah hari”.

    Dari kutipan diatas, penulis memilih produksi secara tapping atau rekaman

    (record) dikarenakan dalam pengambilan gambar membutuhkan waktu yang tidak

    singkat untuk melakukan persiapan dan berpindah – pindah lokasi untuk pengambilan

    gambar dan lokasi shooting yang dilakukan di luar studio yang membutuhkan

    persiapan sangat matang dan membutuhkan lama dalam proses pengambilan gambar

    dari berbagai lokasi. Selain itu, penulis akan melalui proses editing untuk

    menggabungkan hasil rekaman dan memilih gambar yang bagus untuk menarik minat

    audience.

    Di dunia broadcasting, aspek pengambilan gambar dalam karya audio visual

    disebut dengan istilah Teknik Kamera. Demikan juga dalam proses pembuatan

    sebuah film tak lepas dari peran kamera sebagai unsur perekam adegan-adegan

    sebagai bentuk visualisasi cerita yang telah di rancang.

    Pembicaraan kali ini difokuskan pada bagaimana teknik perekaman adegan

    acting dalam menggambarkan isi cerita skenario itu dapat terwujud. Tentu saja

  • 17

    dalam mewujudkan perekaman adegan shooting itu terdiri dari beberapa teknik baik

    melalui teknik perekaman dengan single camera atau menggunakan multi camera.

    Dengan ini penulis menyimpulkan bahwa program kami menggunakan sistem

    multi camera agar lebih detail dalam pengambilan gambar. Selain itu, penulis akan

    melalui proses editing untuk menggabungkan hasil rekaman dan memilih gambar

    yang menarik dan bagus untuk menarik audience.

  • 18

    BAB III

    LAPORAN PRODUKSI

    3.1. Proses Kerja Produser

    Produser adalah penanggung jawab atas seluruh pelaksaan kegiatan produksi.

    Melakukan koordinasi pelaksaan pra produksi, produksi dan pasca-produksi. Dalam

    menjalankan tugasnya produser di awasi oleh produser eksekutif. Program yang tidak

    melibatkan banyak kru, produser kadang juga sebagai penulis naskah, kameraman

    dan editor. Pekerjaan ini bisa di lakukan jika produser tersebeut dapat menulis,

    mengoperasikan kamera dan menguasai pengoperasian teknologi editing dan

    memahami teknik editing.

    Menurut Latief dan Utud (2015:124) memberikan batasan bahwa: “Produser adalah pimpinan produksi yang mengoordinasikan kepada seluruh kegiataan pelaksaan sejak praproduksi, produksi, pascaproduksi dan bertanggung jawab kepada eksekutif produser. Seoorang produser harus memiliki kemampuan dan selera yang baik, karenadi tangga produser suatu program bisa baik dan tidak baik. Meskipun sistem kerja stasiun televisi adalah kerja kolektif, namun disinilah di butuhkan kemampuan seorang produser dalam seni memimpin, mengorganisasi tim kerja yang mempunyai keahlian, karakter, latar belakang yang berbeda. Menyatukan dalam satu visi dan tujuan program yang menjadi tanggung jawabnya.

    Menurut Naratama (2013:52) memeberikan batasan bahwa: “Produser bertanggung jawab mengemas konsep menjadi menarik dan mempunyai nilai komersial. Bertanggung jawab tentang manajemen keuangan dan administrasi produksi termasuk pencarian dana produksi, pembuatan anggaran, dan kontrak kerja dengan seluruh pemian dan kru. Bersama dengan sutradara, mensupervisi penulisan naskah cerita dan pemilihan pemain pemeran utama/pemeran pembantu.

    Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian yaitu, pra produksi, produksi, pasca produksi.

    Menurut Morissan, (2009:274) Produser orang yang bertanggung jawab mengubah ide/gagasan kreatif ke dalam konsep yang praktis dan dapat di jual. Produser harus memastikan

  • 19

    adanya dukungan keuangan bagi terlaksananya produksi program tv serta mampu mengelola keseluruhan proses produksi termasduk melaksanakan penjadwalan.

    Produser adalah seseorang yang membuat film dan bertanggung jawab atas

    filmnya secara langsung dan melaksanakanya secara sadar, oleh karena itu produser

    harus memiliki kemampuan berfikir dan menuangkan ide atau pemikiran dalam satu

    tulisan (proposal), produser terkadang ikut terlibat secara langsung dalam proses

    pengambilan keputusan setiap harinya (producer executive), produser harus mampu

    menerjemahkan keinginan dan pandangan para seluruh kerabat kerja dan unsur-unsur

    produksi yang terkait. sebuah produksi program televisi, seorang produser akan di

    hadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran mendalam, yaitu

    materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya produksi (financial), organisasi

    pelaksanaan produksi, dan tahapan pelaksanaan produksi

    Dengan tanggung jawab yang besar maka seorang produser harus mengerti

    banyak hal, mulai dari masalah kamera, tata cahaya, tata suara, teknik editing,

    blocking , serta harus memiliki kemampuan inisiatif, kreativitas yang tinggi, dan

    selera yang baik. Selera yang baik secara tidak langsung akan menyajikan hal – hal

    yang terbaik dari yang baik kepada penonton.

    Untuk menjaga dan menumbuhkan selera yang baik bagi seorang produser

    harus memiliki wawasan yang luas, banyak menonton program televisi, menonton

    film, membaca buku, mengikuti perkembangan teknologi produksi siaran televisi,

    mengikuti hasil riset, penelitian oleh bagian R&D (Reseach and Development).

  • 20

    3.1.1. Praproduksi

    Tahap praproduksi adalah semua kegiatan mulai dari pembahasan ide

    (gagasan) awal, sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar (syuting). Proses

    praproduksi yang penulis lakukan sebagai seorang produser sebelum memasuki tahap

    produksi syuting.

    Menurut Latief dan Utud (2015 : 148) ”Praproduksi adalah tahapan pelaksaan pembahasan dan pencairan ide, gagasan, perencaan, permilihan pengisi acara (talent), lokasi, dan kerabat kerja (kru), pada tahapan ini yang bertanggung jawab adalah eksekutif produser, director (program director), dan kreatif. Mereka duduk bersama dalam forum sebagai meeting planning, mencari dan mengelolah gagasan yang di tuangkang dalam bentuk proposal, penulisan rundown, naskah, dan (time schedule) program”.

    Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Pada tahapan ini

    Produser harus berkerja sama dengan semua crew, dan mengetahui set dalam adegan

    yang ada, untuk menghasilkan karya yang di inginkan.

    Sebelum menjalani sebuah produksi, tahap awal yang harus dilalui adalah

    penemuan ide/gagasan yang dilakukan oleh semua tim untuk memberikan usulan

    mengenai produksi yang akan dijalani.

    Menurut Latief dan Utud (2017 : 118) menyipulkan bahwa:“Dalam produksi siaran televisi ide adalah konsep yang dituangkan dalam bentuk cerita, naskah, synopsis, rundown script yang menjadi pijakan dalam memproduksi siaran televisi. Synopsis merupakan ringkasan cerita atau garis besar cerita yang akan menjadi sumber pokok informasi penulisan naskah drama televisi yang terstruktur lengkap dengan petunjuknya”.

    Menurut Wibowo (2009:39) “Penemuan ide tahapan ini dimulai ketika

    seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan

  • 21

    naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah

    sesudah riset”.

    Ide bisa muncul dari peristiwa apa saja yang di dialami. Muncul dari hasil

    berkunjung ketempat wisata, atau menyasikan dari siaran televisi lain. Konsep ATM

    (Amati, Tiru dan Modifikasi)

    Ide pembuatan magazine show ini berdasarkan kemampuan tim kami untuk

    memproduksi sebuah tayangan yang berformat Magazine Show.Semua tim sudah

    memahami pengemasan program tersebut dan telah mempunyai ide atau masukan -

    masukan untuk program itu sendiri nantinya. Dari situlah kami mulai menentukan

    konsep - konsep yang berbeda dari teman - teman lain yang sama - sama sedang

    menyusun tugas akhir. Setelah ide muncul, penulis dan tim mengadakan rapat untuk

    membahas ide tersebut.

    Perencanaan yang penulis buat untuk menunjang kelancaran dalam proses pra

    produksi, sampai proses produksi antara lain :

    1. perencanaan

    2. persiapan

    3. menyusun tim produksi

    4. membuat shooting schedule

    5. membuat deskripsi program

    6. anggaran biaya produksi

    7. melengkapi perizinan dan lokasi

    Dalam proses perencanaan menyiapkan waktu produksi (time schedule),

    pematangan naskah, pemilihan tempat, menyiapkan narasumber, penetapan lokasi

  • 22

    dan biaya produksi, produksi dan biaya dalam perancangan produksi harus di lakukan

    secara hati-hati dan teliti.

    Dalam proses persiapan tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak,

    perizinan dan surat-menyurat. Latihan para host dan persiapan setting, meneliti dan

    melengkapi semua peralatan yang di perlukan. Semua persiapan ini lebih baik di

    lakukan menurut waktu kerja ( time shcedule ) yang sudah di tetapkan.

    Dalam proses Pra Produksi Produser menerima dan membaca naskah atau

    konspe yang telah di buat oleh penulis naskah, Produser dan tim menjalankan ide

    yang terdapat di naskah. Produser dan team melakukan survey dan riset di tempat

    yang akan di gunakan untuk ketika shooting berjalan.

    Tim yang memproduksi program ini merupakan mahasiswa semester akhir

    jurusan Penyiaran. Tim Produksi terdiri dari: Produser, Sutradara,Penulis Naskah,

    Penata Kamera, Penata Artistik, Penata Suara, Penata Cahaya dan Editor, yang

    memiliki tanggung jawab masing-masing.

    Namun dalam sebuah proses produksi dibutuhkan sebuah kerja sama,

    sehingga hasil akhirnya pun dapat dinilai dan dinikmati bersama. Dalam program

    televisi nondrama tugas akhir “(Program Non Drama Televisi Magazine Show

    FLORAPEDIA)” ini, tim produksi terdiri dari:

    Adapun nama-nama produksi program televisi nondrama magazine show

    ““FLORAPEDIA””yang terdiri dari:

    Nama Jobdesk

    AnggaWijaya Putra Producer

    Robi Hermawan Suryana Director

  • 23

    Rizka Egiawidanti Script Writer

    Muhammad Ubaidillah Cameraman

    Widi Budjia Sound

    Muhammad Khorinur Lighting

    Ananda Pratiwi Artistik

    Ahmad Taufiq Editor

    Membuat Shooting Schedule sangat perlu dimana jadwal ini berfungsi sebagai

    pedoman kerja semua pihak yang terlibat dalam produksi baik untuk host maupun

    crew dalam proses produksi. Dalam tahap pembuatan shooting schedule

    sebelumnnya, kami tim inti melakukan hunting lokasi dimana penulis dan tim

    mencari lokasi mana yang sesuai dengan kebutuhan naskah dalam proses produksi.

    Penulis membuat anggaran biaya produksi dalam hal ini produser dapat

    memikirkan sampai sejauh mana produksi itu kiranya akan memperoleh dukungan

    finansial dari suatu pusat produksi atau stasiun televisi.

    Suatu produksi televisi dengan biaya sewa atau penggunaan peralatan,

    pembayaran (berdasarkan kontrak) pada para artis, sewa lokasi dan pembelian

    material produksi (cd,film), termasuk biaya tetap (fixed cost). Sementara transportasi,

    akomodasi, dan konsumsi termasuk biaya tak tetap (variable cost). Biaya tak terduga

    harus diperhitungakan minimal seperempat dari seluruh biaya produksi.

    Biaya keseluruhan pada produksi sebesar Rp 13.600.000,-.Kemudian atas

    persetujuan tim, maka kami sepakat masing-masing personil akan dipungut biaya Rp

    1.700.000,- per orang. Mulai dari tahap pra-produksi, penyewaan alat-alat produksi,

  • 24

    akomodasi, anggaran talent, transportasi, konsumsi, sampai pada tahap pasca

    produksi.

    Melengkapi perizinan dan lokasi, Perihal perijinan, terutama lokasi syuting

    tidak boleh diabaikan karena akan berakibat fatal. Jika saat produksi bergulir tidak

    mendapatkan izin untuk pengambilan gambar di lokasi tentu saja waktu produksi

    menjadi terhambat.

    Penulis selaku produser melakukan survey lokasi yang sesuai dengan ide dan

    konsep pematangan di awal setelah sebelumnya mendapatkan surat pengantar dari

    pihak kampus.

    Mengenai perizinan syuting Outdor penulis melakukan pendekatan dengan

    warga setempat.Setelah mendapatkan informasi tempat tersebut belum dikelola oleh

    pemerintah jadi belum terlalu sulit untuk proses pengambilan gambar.

    3.1.2 Produksi

    Tahap Produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar (syuting) baik

    di studio maupun di luar studio. Sebagai seorang produser mempunyai peran yang

    besar pada departemen produksi, dikarenakan sejak pra produksi sudah menyusun

    anggaran yang harus dikeluarkan sejak awal (pra produksi) sampai akhir (paska

    produksi) atau editing. Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat produksi

    berlangsung sebagai seorang produser.

    Menurut Latief dan Utud (2015:152) memberikan batasan bahwa: “Produksi

    adalah upaya mengubah naskah menjadi bentuk audio video (AV). Produksi berupa

    pelaksaan perekaman gambar (taping) atau siaran langsung (live).

  • 25

    Menurut Wibowo (2007:40) “Baru sesudah perencanaan dan persiapan selesai

    betul pelaksanaan produksi di mulai, sutradara bekerja sama dengan para artis dan

    Crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan

    (Shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita”.

    Dalam proses produksi menurut penulis seorang produser yang harus

    diperhatikan adalah konsumsi, tranportasi akomondasi, dan komunikasi dengan Crew

    agar tidak terjadi kesalahan pada saat jalannya produksi.

    Dalam proses produksi menurut penulis seorang produser yang harus

    diperhatikan dengan crew agar tidak terjadi kesalahan pada saat jalannya produksi.

    1. Konsumsi

    Memberiklan konsumsi ketika produksi sesuai jadwal yang telah di tetapkan

    adalah hal yang tidak boleh di lupakan karena aktifitas produksi yang banyak

    mengharuskkan untuk mengkonsumsi makanan agar seluruh tim yang

    melaksakan proses shooting mendapatkan energi yang cukup untuk

    melanjutkan shooting yang dalam hal ini penulis sangat amat perhatikan

    Makanan yang berkualitas dengan jumlah yang cukup dan pada waktu yang

    tetap dijamin dapat menyuntik energi tambahan dalam waktu kami

    memproduksi televisi nondrama “FLORAPEDIA” yang cukup melelahkan.

    2. Menyiapkan Transportasi Akomodasi

    Transportasi berperan penting dalam sebuah produksi. Termasuk lingkup

    kerjanya yaitu menjemput talent, membawa peralatan produksi, serta

    keperluan lain yang perlu dilakukan cepat dalam jarak yang dapat dijangkau

  • 26

    oleh alat transportasi. Tentu saja produser harus mengusahakan keperluan

    transportasi ini, dengan pertimbangan kendaraan, kesesuaian kondisi di

    lapangan dan pastinya sesuai dengan anggaran biaya yang telah ditetapkan.

    3. Memfasilitasi Property dan Alat Produksi

    Kelengkapan produksi seperti perangkat kerjanya menjadi tanggung jawab

    tim artistic dan tim divisi lainnya yang difasilitasi oleh produser, baik sewa

    maupun pembelian barang.

    3.1.3 Pasca Produksi

    Tahap Pasca Produksi adalah semua kegiatan setelah pengambilan gambar

    sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali.Saat

    proses pasca produksi penulis sebagai produser hanya memonitoring proses editing

    agar tidak keluar dari desain produksi yang telah ditetapkan.

    Menurut Latief dan Utud (2015:155) menyimpulkan bahwa: “Pascaproduksi

    (postproduction) adalah tahapan akhir dari proses produksi program sebelum on air.

    Dalam tahapan pascaproduksi program yang sudah di rekam harus melalui beberapa

    proses, di antaranya editing offline, online, insert graphic, narasi, effect visual, dan

    audio serta mixing.

    Pada saat proses pasca produksi ini produser, penulis naskah, sutradara harus

    memantau proses editing agar tidak keluar dari jalur konflik yang telah di buat oleh

    penulis naskah dan persetujuan anggota, produser juga dapat membantu apabila

    terjadi suatu masalah terhadap proses editing mnpl.

  • 27

    Selama proses kerja penyutingan gambar penulis selaku produser juga bekerja

    keras menyusun proposal dalam bentuk laporan yang dilakukan dan merevisi

    kembali. Untuk hasil akhir penulis sebagai produser tidak menyewa tempat untuk

    editing. Dikarenakan editor sudah mempunyai seperangkat alat editing. Lalu penulis

    menyediakan DVD, untuk laporan akhir, dan pembuatan hard cover.

    3.1.4 Peran dan Tanggungjawab Produser

    Produser sangat berperan dan bertanggung jawab terhadap jalannya produksi

    mulai dari pra produksi hingga pasca produksi.

    Pada produksi program non drama televisi ““FLORAPEDIA”” ini produser

    melakukan tanggung jawab.

    Menurut Latief dan Utud (2017:105), “Peran dan tanggung jawab produser” menyimpulkan bahwa: “Seorang produser harus bertanggung jawab atas segala yang di lakukan, menyelesaikan pekerjaan hingga akhir. Dapat di percaya dengan segala tugas yang di bebankan kepadanya. Memikul pekerjaan dengan segala risikonnya termasuk risiko kerja anak buahnya. Produser andal tidak membebankan risiko tanggung jawab kepada anak buah. Ungkapan popular “tidak ada anak buah yang salah komandanlah yang salah”. Seorang produser harus melindungi bawahannya.

    Maka penulis harus benar-benar memperhitungkan semua perencanaan

    kegiatan, dan anggaran saat produksi berlangsung, maka penulis membentuk crew

    untuk membantu berjalnya produksi.

    3.1.5 Proses Penciptaan Karya

    Penulis menjelaskan proses penciptaan karya terdiri dari:

    A. Konsep Kreatif

    Pada tahap ini semua tim yang terlibat ambil dalam menciptakan ide dan

    konsep program acara televisi non drama apa yang akan di ambil di tahap ini seorang

  • 28

    produser adalah pemimpin rapat untuk melakukan keputusan apa yang akan di ambil

    setelah menerima banyak ide, meskipun ide atau gagasan tidak semua berasal dari

    produser, tetapi untuk mengadakan pembahasan suatu ide yang telah ada untuk dikaji

    tentang apa yang lebih di tonjolkan dari program magazine show yang kami buat ini.

    sudah melihat beberapa tontonan tayangan program magazine show lain yang sudah

    disiarkan.

    Dalam pembuatan karya tugas akhir produksi televisi non drama ini penulis

    menciptakan sebuah karya televisi yang bergendre non drama dalam format acara

    magazine show. Penulis juga menyediakan tanyangan yang menarik di acara ini, agar

    penonton tidak bosan menontonnya penulis memberikan tayangan yang menarik

    disetiap segmennya. Penulis menayangkan tiga segmen yang menarik Green spot :

    Menayangkan tentang teknik penanaman dengan media Aquaponik dan Hidroponik ,

    Echopreneur : Menayangkan tentang peluang usaha yang membudidayakan tanaman

    hias, Medplants : Menayangkan tentang tanaman okra yang di pandu oleh dua orang

    host.

    B. Konsep Produksi

    Selama jalannya proses produksi produser mengontrol jalannya produksi,

    mengontrol jadwal yang sudah ditetapkan dan mengkoordinasikan setiap hal yang

    terjadi dilapangan dengan tim inti, menyiapkan segala keperluan saat produksi

    .Karena kami bukan berdiri dari suatu bahan / industri atau production house ( PH )

    selama proses yang dijalankan mulai dari praproduksi hingga pascaproduksi penulis

    berusaha untuk membuat perincian dana yang akan terpakai sehingga dapat

  • 29

    memanfaatkan dana yang terkumpul dengan sebaik – baiknya. Pada tahapan ini

    penulis lebih banyak menggunakan konsep luar ruangan, di acara ini menggunakan

    satu orang Host yang berada di luar ruangan dan untuk pemutaran VT sendiri penulis

    menggunakan video hasil karya sendiri.

    C. Konsep Teknis

    Penulis berusaha memanfaatkan dana yang ada supaya tidak terjadi

    kekurangan hingga akhir atau pascaproduksi, seperti mempersiapkan peralatan yang

    akan digunakan,memantau dan menjaga barang-barang baik melalui penyewaan,

    peminjaman, maupun milik pribadi, agar keutuhan barang tetap terkontrol dengan

    Equipment List (laporan peralatan harian) selama syuting.Penulis juga memberikan

    jadwal atau target-target yang harus dicapai disetiap diskusi maupun bimbingan.Agar

    semua terstruktur dan sesuai jadwal.

    Konsep teknis dalam produksi di antaranya menggunakan 2 unit kamera, 3

    unit LED, 1 unit zoom, 2 unit clip on untuk Host dan narasumber, untuk tata artistik

    dilakukan sesuai naskah yang telah di buat.

    3.1.6. Kendala produksi dan solusinya

    Di setiap produksi pasti mengalami kendala :

    1. Penulis mengalami kendala sulit menentukan tema dalam program magazine.

    Solusinya produser dan kru mengadakan musyawarah dan masing-masing kru

    menyampaikan ide dan kemudian memilih salah satu tema dari setiap kru.

  • 30

    2. Penulis mengalami kendala dalam perizinan lokasi shooting. Solusinya penulis

    meminta surat perizinan dari kampus untuk melakukan tugas akhir di lokasi yang

    sudah di tentukan.

    3. Kendala saat pengambilan gambar, mengalami masalah dalam pencahayaan,

    sehingga banyak menghabiskan waktu untuk mengatur pencahayaan, sehingga

    mengalami pemunduran waktu pengambilan gambar yang sudah di tentukan oleh

    produser. Maka solusinya penulis dan kru yang lain membantu dalam mengatur

    pencahayaan untuk mengghindari pengunduran waktu lebih lama lagi dan dapat tetap

    melakukan pengambilan.

  • 31

    Lembar kerja Produser

    1. Konsep produser

    2. Call Sheet

    3. Working Schedule

    4. Equipment List

    5. Breakdown Budget

    6. Deskripsi Program

  • 32

    3.1.7. Lembar Kerja Produser

    A. Konsep Produser

    Proses awal dalam pembuatan program acara televisi non drama ini adalah

    memilih tim produksi dan menyepakati ketentuan-ketentuan yang di tetapkan untuk

    mengerjakan ,mlprogram televisi non drama ini sebagai karya tugas akhir yang akan

    di buat dengan skill atau kemampuan masing-masing untuk dituangkan kedalam

    sebuah karya secara profesional.

    Penulis membuat program acara televisi dengan format acara magazine

    show, dengan konsep memberi informasi tentang sebuah metode bertanam dengan

    alasan lahan diperkotaan yang sudah sempit dan kita juga memberikan inspirasi

    kepada anak muda untuk berwirausaha, selain itu ada informasi tentang tanaman

    herbal yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Maka dari itu penulis

    dan tim memutuskan untuk membuat program megazine show, “FLORAPEDIA”

  • 33

    3.7.1.1 Call Sheet

    Tabel III.I CALL SHEET

    AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA

    Production Company : LUMETRI.ART Produser : Angga Wijaya P

    Project Title : FLORAPEDIA Director : Robi Hermawan

    Duration : 24 Menit

    NO Nama Jabatan No.Telpon

    1. AnggaWijaya Putra Producer 089655287951

    2 Robi Hermawan Suryana Director 085714382531

    3 Rizka Egiawidanti Script Writer 08118589572

    4 Muhammad Ubaidillah Cameraman 085759053825

    5 Widi Budjia Sound 085888548740

    6 Muhammad Khorinur Lighting 081311163699

    7 Ananda Pratiwi Art 081807995731

    8 Ahmad Taufiq Editor 085880947519

  • 34

    3.7.1.2 Working Schedule

    Tabel III.2 WORKINGSCHEDULE

    AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA

    Tanggal 2 mei 2018 lokasi IPB Bogor

    NO.

    HARI &WAKTU WAKTU PELAKSANAAN

    KEGIATAN

    1 Senin 28 mei 2018 03.00 – 05.00 Berangkat ngambil alat

    05.00 – 06.00 Memeriksaan kelengkapan

    06.00 – 08.00 Crew berangkat ke lokasi

    08.00 – 09.00 Set art dan seting alat

    09.00 – 12.00 Pengambilan gambar dan stock shoot

    12.00 – 13.00 Beres alat dan break

    13.00 Shooting selesai

  • 35

    Tanggal 28 Mei 2018 lokasi Kebun Sayur Gaden Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.

    NO.

    HARI & WAKTU

    WAKTU PELAKSANAAN

    KEGIATAN

    1 Senin 28 mei 2018 01.00 – 03.00 Berangkat ngambil alat

    03.00 – 04.30 Memeriksaan kelengkapan

    04.30 – 06.00 Crew berangkat ke lokasi

    06.00 – 07.00 Set art dan seting alat

    07.00 – 11.00 Pengambilan gambar dan stock shoot

    11.00 – 12.00 Beres alat dan break

    12.00 – 12.30 Crew berangkat ke lokasi ke 2

    12.30 – 13.00 Set art dan seting alat

    13.00 – 17.00 Pengambilan gambar dan stock shoot

    17.00 Shotting selesai

  • 36

    Tanggal 30 Mei 2018 lokasi Badan Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Kota Bogor dan lokasi Studio

    NO.

    HARI & WAKTU

    WAKTU PELAKSANAAN

    KEGIATAN

    1 Rabu 30 mei 2018 01.00 – 03.00 Berangkat ngambil alat

    03.00 – 04.30 Memeriksaan kelengkapan

    04.30 – 06.00 Crew berangkat ke lokasi

    06.00 – 07.00 Set art dan seting alat

    07.00 – 12.00 Pengambilan gambar dan stock shoot

    12.00 – 13.30 Break beres alat dan break

    13.30 – 15.30 Crew berangkat ke lokasi ke 2

    15.30 – 16.30 Set art dan seting alat

    16.30 – 17.30 Pengambilan gambar dan stock shoot

    17.30 – 18.30 Break buka puasa

    18.30 – 21.00 Pengambilan gambar

  • 37

    21.00 Shotting selesai

    Tanggal 31 Mei 2018 lokasi Taman Hayat, Kedoya, Jakarta Barat

    NO.

    HARI & WAKTU

    WAKTU

    PELAKSANAAN

    KEGIATAN

    1 Kamis 31 Mei 2018

    02.00 – 04.00 Berangkat ngambil alat

    04.00 – 06.00 Memeriksaan kelengkapan

    06.00 – 08.00 Crew berangkat ke lokasi

    08.00 – 09.00 Set art dan seting alat

    09.00 – 11.30 Pengambilan gambar dan stock shoot

    11.30 – 13.00 Break

    13.00 – 15.00 Pengambilan gambar dan stock shoot

    15.00 Shooting selesai

  • 38

    3.7.1.3 Equipment List

    Tabel III.3 Equipment List

    AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA

    Production Company : LUMETRI.ART Produser : Angga Wijaya P

    Project Title : FLORAPEDIA Penulis Naskah : Rizka Egiawanti

    Durasi : 24 Menit Sutradara : Robi Hermawan

    No

    NamaAlat Qty / JumlahBarang

    Cek List keterangan

    1 Sony nex vg 30 2 Ada sewa 2 DJI osmo Pro 1 Ada sewa 3 Drone Ada milik sendiri 4 LENSA CANON 16-35mm 1 Ada sewa 5 LENSA CANON 50mm 1 Ada sewa 6 LENS adapter(commlite) 2 Ada sewa 7 Slider 1 Ada sewa 8 LED video light 15 inch bi-color

    (ATT) 3 Ada sewa

    9 Reflektor 32’’ 1 Ada sewa

  • 39

    10 Kino flo 4 feet 4 bank 2 Ada sewa 11 Wireless Clip On (sennheiserew

    100 ENG G3) 2 Ada sewa

    12 RODE videoMIC pro 1 Ada sewa 13 Audio Recorder Zoom H4N 1 Ada sewa 14 PERLENG milik senidiri 15 SD card extreme 64gb 2 Ada sewa 16 Card reader 2 Ada sewa 17 Battery pack 2 Ada sewa 18 Battery Charger 2 Ada sewa 19 Tripod video Yunteng 1 Ada milik sendiri 20 Light stand 1 Ada sewa 21 AC/DC adaptor 1 Ada sewa 22 Battery V-mount + chaarger 1 Ada sewa 23 GladeCam 1 Ada milik sendiri

  • 40

    3.7.1.4 Breakdown Budget

    Tabel III.4 BREAKDOWN BUDGET

    AKADEMI KOMUNIKASI BINA SARANA INFORMATIKA

    Production Company : LUMETRI.ART Produser : Angga Wijaya P

    Project Title : FLORAPEDIA Director : Robby Hermawan S

    Durasi : 24 Menit Unit Manager :

    No Item Unit Rate Amount Notes

    Pra Produksi

    1 Konsumsi

    2 Surat menyurat Rp.5.000

    3 Sewa lokasi dan perizinan

    Rp.2.000.000

  • 41

    4 Briefing Produksi

    5 Fotocopy Naskah (Dll...)

    Rp.65.000

    Jumlah Rp.1.070.000

    Produksi (Teknik)

    6 Sewa Kamera

    2

    Rp. 700.000x4=2.800.000 Sony Nex VG 30

  • 42

    2

    1

    1

    1

    1

    Rp. 100.000x4=400.000

    Rp. 700.000x3=2.100.000

    Rp.150.000x4=600.000

    Rp.150.000x4=600.000

    Rp.150.000 x3=450.000

    Lens Adapter

    Dji Osmo Pro

    Lensa 16-35mm canon

    Lensa 50mm canon

    Slider

    Jumlah Rp.6.950.000 dapet discount 50% =

  • 43

    Rp.3.475.000

    7 Sewa Lighting 3

    1

    Rp.150.000x3=450.000

    450.000x4=1.800.000

    Rp. 15.000x3=35.000

    Rp.150.000x2=300.000

    LED feloni 15inch

    reflektor

    Kinoflo

    Jumlah Rp.2.135.000

    8 Sewa Audio 1

    2

    1

    5

    Rp. 75.000x4=300.000

    Rp.200.000x4=800.000

    Rp.50.000

    Rp.150.000

    Zoom H4N

    CLIP on

    Rode

    Batrey

    Jumlah Rp.1.300.000

    Produksi (Artistik)

    9 Properti Rp.1.000.000

    10 Make Up

  • 44

    11 Wardrobe

    12 Setting Dekor

    Jumlah Rp.1.000.000

    Produksi (Unit)

    13 Konsumsi Rp.1.000.000

    14 Foto Copy Rp.200.000

    15 P3K

    (Dll...)

    16 Trasnsport Rp.700.000

    Jumlah Rp.1.900.000

    Pasca Produksi

    17 Processing

    18 Editing

    19 Mastering

    20 Copy Master Rp.100.000 Rp.100.000

  • 45

    Di tambah :

    TALENT Rp.5.00.000 x 2 = 1.000.000

    TOTAL BUGETING SEMENTARA = Rp.11.980.000

    (Dll...)

    Total Rp.100.000

  • 46

    3.7.1.5 Deskripsi Program

    Program informasi di televisi, sesuai dengan namanya memberikan banyak

    informasi mengenai kegiatan Outdoor adventure. Program informasi adalah segala

    jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan pengetahuan (informasi) kepada

    khalayak audience. Daya tarik program ini informasi dan education, informasi dan

    education itulah yang akan “dijual” kepada audience.

    A. Deskripsi Program

    1. Kategori Program : Hiburan, Education, Informasi

    2. Media : Televisi

    3. Format Program : Magazine Show

    4. Judul Program : FLORAPEDIA

    5. Durasi Program : 24 Menit

    6. Target Audience : Remaja (13 tahun – 17 tahun)

    Dewasa (18 tahun-35 tahun)

    Jenis Kelamin : Pria 50%

    Wanita 50%

    Status Ekonomi Sosial : B (Menengah keatas)

    C (Menengah kebawah)

    7. KarakteristikProduksi : Live Taping, Record ( Single

    Camera dan Multi Camera).

    8. Jam tayang & Alasan : Minggu, Pukul 09.00 – 09.24WIB

    Alasan : Minggu adalah weekend,

    dimana para orangtua dan anak

    memiliki waktu di rumah dan

    dapat menyajikan tayangan

    informasi untuk para remaja dan

    orangtua.

  • 47

    3.2 Proses Kerja Pengarah Acara

    Istilah Sutradara Televisi mungkin tidak begitu populer bila dibanding

    dengan sutradara, dalam pengertian Sutradara Film. Dunia pertelevisian

    umumnya menggunakan istilah Program Director atau Television Director, yang

    kemudian sering kali diterjemahkan dalam bahasa indonesia sebagai Pengarah

    Acara Televisi. Sutradara Televisi adalah seorang yang mempunyai profesi untuk

    bertanggung jawab terhadap kreativitas dan kualitas gambar yang tampak di layar

    dimana di dalamnya bertugas mengontrol teknik sinematik, mempelajari dan

    meliput jalannya acara dan memimpin kerabat kerja berbagai bidang televvisi

    seperti penata kamera, penata lampu, penata audio dan lain-lain, sehingga menjadi

    tontonan yang berbobot dan dapat dinikmati.

    Menurut Naratama (2013:20) “Sutradara Televisi adalah seorang yang

    mampu mengarahkan dan menciptapkan sebuah karya seni audio-visual dalam

    bentuk format acara televisi drama atau nondrama dengan menggunakan sistem

    rekaman gambar elektronik, baik untuk single kamera maupun mutli kamera.”

    Dari definisi ini, pemahaman atas perbedaan dari teknik penyutradaraan

    antara program Drama dan Non Drama harus benar-benar dipelajari sehingga

    tidak akan terjadi kesalahan ritme penyutradaraan. Sutradara televisi harus

    mengetahui berbagai teknik pengembangan seni akting seperti penjiwaan, teknik

    vokal dan pernapasan, serta tehnik deklamasi. Kemudian, teknik-teknik ini akan

    dikombinasikan dengan kebutuhan blocking atau penempatan posisi untuk

    kebutuhan pengambilan gambar.

  • 48

    Menurut latief dan utud (2015:125) “Sutradara televisi adalah orang yang

    bertanggung jawab mengenai seluruh persiapan pelaksanaan produksi siaran

    televisi hingga disiarkan”

    Dapat di simpulkan dari kutipan di atas bahwa seorang sutradara televisi

    bertanggung jawab atas hasil akhir program, mulai dari Praproduksi, Produksi dan

    Pascaproduksi yang melingkupi hasil dari kualitas gambar yang tampak di layar

    dimana di dalamnya seorang sutradara televisi bertugas mengontrol teknik

    sinematik, pembawaan host, kredibilitas dan kontinuitas gambar. Seorang

    sutradara televisi juga bertanggung jawab terhadap kreativitas dan kualitas gambar

    yang tampak di layar serta memimpin semua anggota tim hingga menjadi

    tontonan yang berbobot dan dapat di nikmati oleh pemirsa. Sutradara televisi juga

    harus mampu mengolah suatu program dengan baik dimanapun tempatnya baik

    indoor maupun outdoor. Selain bertanggung jawab pada suatu program dari pra

    hingga pasca produksi, seorang sutradara juga mempunyai tanggung jawab untuk

    memberikan arahan kepada semua tim baik pada saat pra maupun hingga pasca

    produksi agar menghasilkan suatu program yang bagus. Memberikan arahan

    kepada semua tim yang bertugas merupakan suatu komunikasi paling penting

    pada pembuatan suatu program, karena dengan komunikasi yang baik dan

    berjalan lancar, suatu program dapat membuahkan hasil yang maksimal dan

    menciptakan sebuah karya yang berkualitas.

  • 49

    3.2.1. Praproduksi

    Fase pertama pada produksi di kenal dengan istilah praproduksi bahwa

    semua persiapan mengenai penyusunnan semua pesiapan produksi masuk

    kedalam tahapan ini.

    Menurut Supriyadi dkk (2014:83)

    Fase praproduksi ditandai dengan penggarapan desain produksi magazine show yang isinya di antaranya jadwal kerja, anggaran biaya, sinopsis, treatment persegmen, director treatment, tema dan proyeksi liputan, rundown, blocking camera & lighting (bila diperlukan), daftar kebutuhan alat yang digunakan, daftar list kebutuhan artistik / properti dan make up wardrobe, perijinan, kontrak dan no telepon seluruh pendukung acara.

    Dari kutipan di atas dapat di simpulkan bahwa penulis sebagai seorang

    sutradara televisi pada tahap ini terlibat dalam berbagai proses seperti pembuatan

    konsep kreatif hingga konsep teknis untuk mendukung suksesnya suatu program

    acara yang akan dilaksanakan pada tahap produksi nantinya. Tugas sutradara

    berikutnya adalah mencari pembawa acara yang akan di pakai untu program

    acaranya (casting host) yang bertujuan agar pembawa acara yang diinginkan

    sesuai dengan konsep yang sudah dibuat sebelumnya. Dalam tahap ini penulis

    terlibat dalam seluruh proses kreatif, teknis dan produksi serta bertanggung jawab

    terhadap blocking pembawa acara dan kamera.

    Penulis bekerja sama dengan semua tim untuk menentukan format acara

    apa yang akan dibuat. Format acara yang penulis buat yaitu program televisi non

    drama magazine show yang berjudul “FLORAPEDIA” dan menayangkan berita

    yang bersifat informatif dan menghibur. Ide kreatif dan konsep adalah hal yang

    terpenting dalam tahap pra produksi ini, penulis harus bisa menuangkan ide

    kreatifnya untuk membuat program magazine show yang menarik untuk ditonton.

  • 50

    “FLORAPEDIA” merupakan suatu program televisi seputar kegiatan flora yang

    tiap minggunya menayangkan episode dengan berbagai tema yang berbeda dan

    untuk kali ini pada episode pertama penulis menampilkan tema “tanaman”.

    Konsep yang sudah sangat matang, kemudian penulis meminta penulis naskah

    untuk menuangkannya kedalam sebuah naskah atau script.

    Lokasi juga merupakan hal yang mendukung suksesnya suatu program

    televisi karena lokasi menentukan gambaran yang sesuai dengan konsep yang

    sudah dibuat.

    Pada penentuan lokasi ini penulis berkoordinasi dengan penata kamera teknik

    pengambilan gambar yang akan dilakukan pada saat produksi. Lokasi yang

    diinginkan oleh penulis adalah sesuai dengan konsep dan rubik yang sudah dibuat.

    Lokasi yang penulis pakai hampir semuanya memakai tempat di luar (outdoor)

    seperti Kebunan Sayur Garden dan Badan Pusat Penelitian Bioteknologi kota

    Bogor. Tetapi penulis juga menggunakan lokasi di dalam ruangan (indoor) seperti

    di Institut Pertanian Kota Bogor. Setelah konsep sudah di tentukan, naskah sudah

    dibuat, dan lokasi sudah didapatkan, selanjutnya membuat director treatment

    yang berguna untuk membayangkan gambar yang akan diambil pada produksi

    nanti oleh penata kamera. Dalam tahap ini juga penulis melakukan casting host

    untuk membawakan program ini sesuai dengan konsep yang sudah dibuat.

    Pembawa acara yang penulis inginkan adalah pembawa acara yang memiliki

    wawasan luas seputar tanaman. Setelah melakukan casting host selanjutnya

    penulis melakukan reading dengan pembawa acara yang bertujuan agar pembawa

    acara nantinya menguasai naskah dan konsep yang sudah dibuat oleh penulis.

  • 51

    Penulis juga mengarahkan tiap masing-masing tim sesuai dengan jobdesk

    mereka.

    3.2.2. Produksi

    Untuk tahap ini, penulis sudah selesai mempersiapkan segala sesuatunya

    seperti naskah untuk pembawa acara, lokasi untuk shoting per segmen sesuai

    rubrik maupun take untuk pembawa acara, director treatment untuk

    mempermudah pengambilan gambar serta mempersiapkan pembawa acarauntuk

    membawakan acara.

    Menurut Naratama (2013:23) “Tahap produksi sutradara televisi

    bertanggung jawab pada penyutradaraan pentas atau panggung atau lokasi dan

    pengarahan audio visual, termasuk liputan pada momen”.

    Dapat disimpulkan dari kutipan di atas bahwa penulis sebagai sutradara

    televisi pada tahap ini bertanggung jawab penuh selain pada penyutradaraan

    sebuah program tetapi juga pada lokasi yang akan di gunakan untuk keperluan

    shooting dan pengarahan audio visual sehingga proses shooting berjalan dengan

    lancar. Pada tahap ini penulis melakukan pengarahan atau briefing kepada kru

    yang bertujuan untuk mengingatkan kembali tugas apa yang harus mereka

    lakukan. Mulai dari memberikan arahan kepada penata kamera dan blocking untuk

    pembawa acara. Penulis berhak mengambil keputusan untuk merubah atau

    mengganti konsep pada saat produksi tergantung situasi dan kondisi pada saat di

    lapangan karena banyak hal-hal yang tak terduga dalam proses shoting.

    Penulis juga menggunakan naskah untuk pembawa acara yang lebih

    simple untuk diingat oleh penonton dengan menggunakan kata-kata yang

  • 52

    menjurus seputar kegiatan yang sesuai dengan tema program. Director treatment

    yang penulis buat memakai konsep pengambilan gambar yang beralur atau

    bercerita tetapi juga memiki batasan untuk membatasi setiap rubrikasi.

    Penulis selaku seorang sutradara televisi pada tahap ini juga bertugas

    mengawasi dan mengarahkan kru agar mengambil shot sesuai dengan direct

    treatment yang sudah di briefing dan di buat sebelumnya, agar produksi program

    berjalan dengan lancar. Untuk mendukung lancarnya sebuah produksi program

    peran penulis dalam mengarahkan pembawa acara juga sangat penting, dari mulai

    mengarahkan pembawa acara dalam pembuatan gimick, artikulasi nada bicara,

    krakter seperti apa yang di inginkan dan membangun kepercayaan diri dari

    seorang pembawa acara program yang penulis sutradarai.

    3.2.3. Pasca Produksi

    Pada tahap pasca produksi seorang sutradara televisi bertanggung jawab

    pada hasil akhir proses editing. Penulis bertugas mendampingi editor untuk

    menentukan hasil akhir sebuah tayangan dari proses pemilihan gambar agar

    proses editing berjalan dengan lancar dan rampung.

    Menurut Naratama (2013:262), “Pasca produksi adalah proses

    penyelesaian akhir dari produksi. Biasanya istilah ini digunakan pada proses

    editing”.

    Ini merupakan tahap terakhir dalam pembuatan sebuah program acara

    dimana tahap ini penulis bekerjasama dengan penyunting gambar (editor),

    memilih hasil pengambilan gambar yang dilakukan saat produksi untuk

    membuatnya menjadi sebuah karya audio visual yang menarik untuk ditonton dan

  • 53

    sesuai dengan konsep. Tidak memilih gambar saja tapi penempatan audio, transisi

    gambar, dan voice over juga harus dilakukan penulis didampingi oleh editor.

    Dalam tahap terakhir ini penulis memakai konsep penyatuan gambar

    secara beralur dan tentu saja memberikan batasan-batasan untuk membatasi tiap

    rubrikasi sehingga membuat karya audio visual menjadi menarik untuk ditonton.

    Penulis memakai voice over (VO) agar penonton agar lebih gampang mengerti

    tema program yang ditonton, serta menambahkan beberapa visual graphic untuk

    FYI (For Your Info) guna memperkaya informasi dari sebuah program acara yang

    tentunya sesuai dengan teman dan konsep yang sudah dibuat agar program acara

    terlihat lebih menarik dan tidak membosankan.

    Dengan kata lain dalam tahap ini penulis selaku sutradara televisi memiliki

    peran dan tanggung jawab sampai akhir program selesai, yaitu dalam tahap pasca

    produksi penulis di wajibkan menemani serta memantau seorang penyunting

    gambar dalam proses penyuntingan gambar hingga menjadi sebuah program yang

    utuh dan siap di tayangkan kepada para audience.

    3.2.4. Peran dan Tanggungjawab Pengarah Acara

    Seorang sutradara televisi memiliki peran dan tanggung jawab beberapa

    hal dalam sebuah produksi program televisi, menurut di antaranya adalah

    sutradara sebagai pemimpin, sutradara sebagai seniman, sutradara sebagai

    penasihat teknik, sutradara sebagai pengamat program dan pemasaran televisi.

    Menurut Naratama (2013:25) “Seorang sutradara televisi memiliki peran

    dan tanggung untuk menjadi seorang pemimpin, seniman, penasihat teknik,

    pengamat program dan pemasaran televisi”.

  • 54

    Peran seorang sutradara dalam pembuatan sebuah program acara ialah

    menjadi pemimpin pada saat produksi. Sutradara memiliki peran menjadi seorang

    pemimpin yang bertanggung jawab memimpin suatu program acara dengan baik

    mulai dari pra hingga pasca produksi, melakukan koordinasi dengan semua tim

    produksi serta mengarahkan tim produksi tentunya dengan cara tidak seperti

    memerintah agar