produksi sarung tenun

2
http://kaltim.tribunnews.com/2013/01/21/produksi-sarung- samarinda-terkendala-pengrajin rabu 2 juli ‘14 10.30 pm Senin, 21 Januari 2013 22:39 WIB SAMARINDA, tribunkaltim.co.id - Pemandangan berbeda terlihat di Sidang Paripurna Hari Jadi Kota Samarinda ke 345 dan HUT Pemkot Samarinda ke 53 di DPRD Samarinda, Senin (21/1/2012). Baik pejabat pemkot dan anggota DPRD semuanya menggunakan pakaian berbahan Sarung Samarinda. Ini adalah salah satu upaya untuk mempromosikan sarung Samarinda. Dan memang rencananya, akan ada Perwali yang mengatur bahwa pakaian formal di lingkunganPemkot Samarinda harus berbasis sarung Samarinda. Wakil Walikota Samarinda, Nusyirwan Ismail mengatakan, minimnya jumlah pengrajin dan lama waktu pengerjaan masih menjadi kendala. Saat ini, hanya terdapat 250 pengrajin sarung Samarinda dengan kemampuan 1 sarung perorang perminggunya. "Berarti kapasitas pengrajin sarung tenun Samarinda yang ATBM (alat Tenun Bukan Mesin) itu hanya 1000 lembar perbulannya. Sementara promosi kita sekarang akan mengangkat banyak peluang, sehingga kita masih kekurangan pengrajin," kata Wawali, Senin (21/1/2012). Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya regenerasi dari pengrajin sarung tenun ini. Peluang ini juga menurutnya sangat baik ditangkap lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bersinggungan dengan dunia konveksi, ataupun garmen. Baik terjun langsung sebagai pengrajin ataupun sebagai pengelola hasil kerajinan. "Daripada dia tidak punya pendapatan, itu bisa dikelola. Tantangannya kedepan itu, 1000 potong perbulan dengan 250 orang pengrajin, kalau ditantang 2000 itu sudah kewalahan. Berarti kita butuh pengrajin baru atau regenerasi dari pengrajin," katanya.

Upload: joko-anflied

Post on 19-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Page 1: produksi sarung tenun

http://kaltim.tribunnews.com/2013/01/21/produksi-sarung-samarinda-terkendala-pengrajin rabu 2 juli ‘14 10.30 pmSenin, 21 Januari 2013 22:39 WIB

SAMARINDA, tribunkaltim.co.id - Pemandangan berbeda terlihat di Sidang Paripurna Hari Jadi Kota Samarinda ke 345 dan HUT Pemkot Samarinda ke 53 di DPRD Samarinda, Senin (21/1/2012). Baik pejabat pemkot dan anggota DPRD semuanya menggunakan pakaian berbahan Sarung Samarinda. Ini adalah salah satu upaya untuk mempromosikan sarung Samarinda.

Dan memang rencananya, akan ada Perwali yang mengatur bahwa pakaian formal di lingkunganPemkot Samarinda harus berbasis sarung Samarinda. Wakil Walikota Samarinda, Nusyirwan Ismail mengatakan, minimnya jumlah pengrajin dan lama waktu pengerjaan masih menjadi kendala. Saat ini, hanya terdapat 250 pengrajin sarung Samarinda dengan kemampuan 1 sarung perorang perminggunya.

"Berarti kapasitas pengrajin sarung tenun Samarinda yang ATBM (alat Tenun Bukan Mesin) itu hanya 1000 lembar perbulannya. Sementara promosi kita sekarang akan mengangkat banyak peluang, sehingga kita masih kekurangan pengrajin," kata Wawali, Senin (21/1/2012).

Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya regenerasi dari pengrajin sarung tenun ini. Peluang ini juga menurutnya sangat baik ditangkap lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bersinggungan dengan dunia konveksi, ataupun garmen. Baik terjun langsung sebagai pengrajin ataupun sebagai pengelola hasil kerajinan.

"Daripada dia tidak punya pendapatan, itu bisa dikelola. Tantangannya kedepan itu, 1000 potong perbulan dengan 250 orang pengrajin, kalau ditantang 2000 itu sudah kewalahan.Berarti kita butuh pengrajin baru atau regenerasi dari pengrajin," katanya.

http://wisatasamarinda.weebly.com/

Pemesanan yang terbesar sekitar 1000 lembar adalah dari Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) yang memusatkan pertemuannya di Balikpapan.

Bantuan dari pemerintah menurut Mansyur laJumlah penenun sarung di Gang Penenunan sekitar 200 orang. Mereka membuat sarung menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang ditempatkan di teras rumah. Setiap penenun rata-rata menyelesaikaan satu lembar sarung dalam waktu dua sampai tiga hari.