problem solving cycle

19
A. Metode Hanlon Metode hanlon adalah metode yang lebih tepat jika daftar outcome dari tujuan yang ingin dicapai tersedia dari daftar prioritas yang ada dengan data yang memadai dan system penilaian. Metode hanlon lebih tepat digunakan untuk menentukan prioritas masalah kesehatan dengan memperhatikan teknik responsive dimana tujuan yang dicapai dari program jelas yang dituangkan dalam criteria dan faktor-faktor lain yang memungkinkan. 3 aspek penting dalam menetukan prioritas masalah pada metode hanlon: Besarnya masalah Keseriusan Masalah Efektif intervensi yang diberikan Langkah-langkah metode hanlon a. Menentukan rangking urutan dengan criteria spesifik Rangkin g Besaran masalah (% dari Keseriusan masalah Effektivitas masalah (masalah

Upload: diansutrisni95

Post on 06-Dec-2015

140 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

problem solving

TRANSCRIPT

Page 1: problem solving cycle

A. Metode Hanlon

Metode hanlon adalah metode yang lebih tepat jika daftar outcome dari tujuan yang ingin

dicapai tersedia dari daftar prioritas yang ada dengan data yang memadai dan system

penilaian.

Metode hanlon lebih tepat digunakan untuk menentukan prioritas masalah kesehatan

dengan memperhatikan teknik responsive dimana tujuan yang dicapai dari program jelas

yang dituangkan dalam criteria dan faktor-faktor lain yang memungkinkan.

3 aspek penting dalam menetukan prioritas masalah pada metode hanlon:

• Besarnya masalah

• Keseriusan Masalah

• Efektif intervensi yang diberikan

Langkah-langkah metode hanlon

a. Menentukan rangking urutan dengan criteria spesifik

Rangking Besaran masalah (% dari masalah kesehatan)

Keseriusan masalah Effektivitas masalah (masalah dapat tertangai)

9-10 > 25% Sangat serius 80-100% dapat ditangani

7-8 10-24,9% Relative serius 60%-80%

5-6 1-9,9% Serius 40-60%

3-4 0,1-0,09% Serius sedang 20-40%

1-2 < 0,01% Relative tidak serius 5-20%

0 Tidak serius < 5%

Page 2: problem solving cycle

Besaran masalah dapat diperoleh dari data dasar individu dan masyarakat

Keseriusan masalah didasarkan pada:

a. apakah Masalah menjadi perhatian utama masyarakat

b. Apakah masalah merupakan kebutuhan masyarakat

c. Apa dampak ekonomi yang timbul

d. Apa dampak terhadap kualitas hidup..?

e. Apakah terdapat fasilitas layanan rumah sakit..?

Kemudahan intervensi dilakukan didasarkan pada:

Faktor terkait dengan tinggi dan rendahnya Intervensi potensial dapat dilakukan.

b. Memasukan nilai rangking dengan metode PEARL

• Propriety. Apakah program intervensi tepat mengatasi masalah yang ada.

• Ekonomis. Apakah yang ditimbulkan dampak ekonomi dari masalah kesehatan.

Apakah masalah ekonomi berdampak jika masalah tidak ditangani.

• Acceptability. Akankan masyarakat dapat menerima program yang diberikan..? atau

apakah masyarakat menginginkan/membutuhkan..?

• Resources. Apakah sumber daya tersedia atau potensial tersedia untuk pelaksanaan

program

• Legality. Apakah aktivitas program dapat diimplementasi sesuai ketentuan hukum

atau peraturan yang berlaku.

c. Menghitung prioritas dengan scoring

D = [A+(2xB)]x C

Dimana:

D = prioritas skor

Page 3: problem solving cycle

A = besaran rangking masalah kesehatan

B = Keseriusan masalah kesehatan

C = Potensial tindakan dapat dilakukan

d. Mengrangking/mengurutkan masalah kesehatan.

• Dasar perhitungan skor dalam tahap 3 pada metode hanlon adalah

• mengkaji rangking dari masalah kesehatan

• Menentukan skor prioritas tertinggi

• mendapat rangking 1 kemudian prioritas keduan rangking 2 dan seterusnya.

Indikator kesehatan

A B C DBesaran masalah

Keseriusan masalah

Efektif (tindakan bias dilakukan)

Skor prioritas [A+(2xB)]C

Rangking

Cancer 8 10 6 165 3Cerebrovaskuler disease

7 9 7 175 2

Heart disease 10 10 7 210 1

PRIORITAS MASALAH

Penentuan prioritas masalah untuk mengetahui sejauh mana masalah itu penting dan apakah

masalah tersebut dapat teratasi.

Prioritas masalah dapat dikelompokkan menjadi beberapa bidang seperti masalah sosial

budaya, ekonomi, biologi, psikologi dan faktor lingkungan yang terkait dengan persepsi,

perbaikan manajemen

Hal yang penting untuk diketahui dalam prioritas masalah:

1. Masalah yang perlu diprioritaskan

Page 4: problem solving cycle

2. Siapa yang melakukan prioritas masalah

3. Bagaimana metode untuk mengidentifikasi masalah

Masalah apa yang perlu diperioritaskan

• Prioritas merupakan sebuah proses individu atau kelompok dalam memberikan item

rangking

• Assessment Protocol for Excellence on Public Health (APEXPH) prioritas

merupakan proses generalisasi kelompok dimana masalah dalam organisasi or issu

masalah kesehatan yang dianggap perlu dan penting bagi organisasi atau

masyarakat.

Siapa yang melakukan prioritas masalah

• Setiap individu/partisipan umumnya merupakan masukan dalam proses prioritas

masalah. Hal yang penting dipahami dalam penentuan prioritas masalah adalah

orang yang menentukan prioritas masalah tidak terlibat langsung dalam upaya

intervensi sehingga penentuan prioritas masalah terhindar dari kepentingan yang

lain sehingga penentuan lebih objektif.

• Dalam kesehatan masyarakat penentuan prioritas dilakukan oleh organisasi yang

memiliki kewenangan dalam intervensi pemecahan masalah kesehatan masyarakat

seperti puskesmas, dinas kesehatan.

Bagaimana metode untuk mengidentifikasi masalah

• Penentuan metode dalam mengidentifikasi masalah kesehatan adalah analisis

kekuatan dan kelemahan.

• Metode mana yang tepat untuk digunakan.

• Metode yang memungkinkan untuk dilakukan

Page 5: problem solving cycle

• Metode yang ada adalah item atau substansi yang memiliki nilai tertinggi dan issu

yang penting dalam masyarakat.

Prioritas masalah diberbagai negara

• Akses pelayanan

• Penyakit-penyakit kronis

• Respon masyarakat

• Aktivitas fisik/nutrisi

• Kesehatan ibu, bayi dan anak

Beberapa keadaan penting untuk merumuskan masalah:

• Definisi dan lingkup dari masalah kesehatan

• Masalah merupakan hal yang penting dan sering terjadi di masyarakat.

• Kerja sama lintas sektoral

• Masalah melibatkan beberapa tingkatan intervensi

• Perlunya peranan media

• Point Masalah kesehatan merupakan permasalahan kesehatan yang terjadi pada

negara-negara lain umumnya.

PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

• Penentuan prioritas masalah berawal dari pendekatan kualitatif guna untuk

mengumpulkan informasi tentang invetarisasi determinan prioritas.

• Menentukan sumber-sumber yang ada.

Page 6: problem solving cycle

• Berkolaborasi dengan kalangan profesionalisme, penguna pelayanan, dan

pengambil kebijakan.

• Adanya assessment, inventarisasi determinan dan sumber-sumber daya

• Alternative berbagai tawaran pemecahan masalah

4 Komponen dalam kegiatan assessment/pengkajian

1. Mengkaji indikator status kesehatan masyarakat.

2. Melakukan evaluasi terhadap sistem kesehatan yang berjalan saat ini

3. Mengkaji prilaku masyarakat dan kekuatan masyarakat dalam rangka pengambilan

kebijakan

4. Mengkaji pola kebijakan dan penentuan kemungkinan perubahan dengan

melibatkan masyarakat lokal atau pemerintah lokal.

B. DIAGRAM FISHBONE

A.1 Pengertian Diagram Fishbone

Diagram fishbone sering juga disebut dengan Diagram Ishikawa.

Penyebutan diagram ini sebagai Diagram Ishikawa karena model ini dikembangkan

oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada sekitar tahun 1960-an. Penyebutan diagram ini

sebagai diagram fishbone karena diagram ini menyerupai kerangka tulang ikan yang

bagian-bagiannya meliput kepala, sirip dan duri.

Diagram fishbone merupakan suatu alat vital untuk mengidentifikasi,

mengeksplorasi, dan secara grafik menggambarkan secara detail semua penyebab

yang berhubungan dengan suatu permasalahan. Menurut Scarvada dalam BPPK

Depkeu, konsep dasar dari diagram fishbone adalah permasalah mendasar

Page 7: problem solving cycle

diletakkan pada bagian kanan dari diagram atau pada bagian kepala dari kerangka

tulang ikannya.

Penyebab permasalahan digambarkan pada sirip dan durinya. Kategori

penyebab permasalahan yang sering digunakan sebagai start awal meliputi materials

(bahan baku), machines and equipment (mesin dan peralatan), manpower (sumber

daya manusia), methods (metode), Mother nature/environment (lingkungan), dan

measurement (pengukuran). Keenam penyebab munculnya masalah ini sering

disingkat dengan 6M. Penyebab lain dari masalah selain 6M tersebut dapat dipilih

jika diperlukan. Untuk mencari penyebab dari permasalahan, baik yang berasal dari

6M seperti dijelaskan di atas maupun penyebab yang mungkin lainnya dapat

digunakan teknik brainstorming.

A.2 Manfaat Diagram Fishbone

Diagram Fishbone dapat digunakan untuk menganalisis permasalahan baik

pada level individu, tim, maupun organisasi. Terdapat banyak kegunaan atau

manfaat dari pemakaian Diagram Fishbone ini dalam analisis masalah. Manfaat

penggunaan diagram fishbone tersebut antara lain:

a. Memfokuskan individu, tim, atau organisasi pada permasalahan utama.

b. Penggunaan Diagram Fishbone dalam tim/organisasi untuk menganalisis

permasalahan akan membantu anggota tim dalam menfokuskan permasalahan pada

masalah prioritas.

Page 8: problem solving cycle

c. Memudahkan dalam mengilustrasikan gambaran singkat permasalahan

tim/organisasi. Diagram Fishbone dapat mengilustrasikan permasalahan utama

secara ringkas sehingga tim akan mudah menangkap permasalahan utama.

d. Menentukan kesepakatan mengenai penyebab suatu masalah. Dengan menggunakan

teknik brainstorming para anggota tim akan memberikan sumbang saran mengenai

penyebab munculnya masalah. Berbagai sumbang saran ini akan didiskusikan untuk

menentukan mana dari penyebab tersebut yang berhubungan dengan masalah utama

termasuk menentukan penyebab yang dominan.

e. Membangun dukungan anggota tim untuk menghasilkan solusi. Setelah ditentukan

penyebab dari masalah, langkah untuk menghasilkan solusi akan lebih mudah

mendapat dukungan dari anggota tim.

f. Memfokuskan tim pada penyebab masalah. Diagram Fishbone akan memudahkan

anggota tim pada penyebab masalah. Juga dapat dikembangkan lebih lanjut dari

setiap penyebab yang telah ditentukan.

g. Memudahkan visualisasi hubungan antara penyebab dengan masalah. Hubungan ini

akan terlihat dengan mudah pada Diagram Fishbone yang telah dibuat.

h. Memudahkan tim beserta anggota tim untuk melakukan diskusi dan menjadikan

diskusi lebih terarah pada masalah dan penyebabnya

A.3 Kelebihan Diagram Fishbone

Dapat menjabarkan setiap masalah yang terjadi dan setiap orang yang

terlibat di dalamnya dapat menyumbangkan saran yang mungkin menjadi penyebab

masalah tersebut. Secara visual diagram fishbone jelas serta dapat menggali ide dari

pemikiran beberapa orang secara detail dengan mendasarkan pada a set of

categories yaitu 5M1E (man machine method material measurement environment).

Diagram fishbone ini umumnya digunakan pada tahap mengidentifikasi

permasalahan dan menentukan penyebab dari munculnya permasalahan tersebut.

Page 9: problem solving cycle

Selain digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan penyebabnya,

diagram fishbone ini juga dapat digunakan pada proses perubahan.

A.4 Kekurangan Diagram Fishbone

Diagram fishbone merupakan opinion based on tool dan di design

membatasi kemampuan tim / pengguna secara visual dalam  menjabarkan masalah

yang mengunakan metode “level why” yang dalam, kecuali bila kertas yang

digunakan benar – benar besar untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut.

Serta biasanya voting digunakan untuk memilih penyebab yang paling mungkin

yang terdaftar pada diagram tersebut. Diagram fishbone tidak dapat

menggambarkan hubungan atau keterkaitan antar variabel di dalamnya serta tidak

mampu menghubungkan dengan jelas korelasi antara sumber-sumber permasalahan

yang teridentifikasi tersebut.

A.5 Langkah-langkah dalam Penyusunan Diagram Fishbone

a) Membuat kerangka Diagram Fishbone. Kerangka Diagram Fishbone

meliputi kepala ikan yang diletakkan pada bagian kanan diagram. Kepala

ikan ini nantinya akan digunakan untuk menyatakan masalah utama. Bagian

kedua merupakan sirip, yang akan digunakan untuk menuliskan kelompok

penyebab permasalahan. Bagian ketiga merupakan duri yang akan

digunakan untuk menyatakan penyebab masalah.

b) Merumuskan masalah utama. Masalah merupakan perbedaan antara kondisi

yang ada dengan kondisi yang diinginkan. Masalah juga dapat didefinisikan

sebagai adanya kesenjangan atau gap antara kinerja sekarang dengan kinerja

yang ditargetkan. Masalah utama ini akan ditempatkan pada bagian kanan

dari Diagram Fishbone atau ditempatkan pada kepala ikan.

Page 10: problem solving cycle

c) Langkah berikutnya adalah mencari faktor-faktor utama yang berpengaruh

atau berakibat pada permasalahan. Langkah ini dapat dilakukan dengan

teknik brainstorming.

d) Menemukan penyebab untuk masing-masing kelompok penyebab masalah.

Penyebab ini ditempatkan pada duri ikan. Penyebab masalah ini dapat

dirinci lebih lanjut dengan mencari penyebab dari penyebab masalah

tersebut. Pendalaman lebih lanjut dari penyebab masalah ini dapat dilakukan

sampai dengan lima level. Dapat digunakan metode Five Whys untuk

pendalaman penyebab masalah ini.

e) Langkah selanjutnya setelah masalah dan penyebab masalah diketahui, kita

dapat menggambarkannya dalam Diagram Fishbone.

A.6 KASUS DIAGRAM FISHBONE

NO PENYEBAB MASALAH

1. SISTEM

1. Promosi program Bank Samsun kurang gencar

a. Keterbatasan media untuk promosi program

2. Tidak ada struktur organisasi yang jelas

2. MANUSIA

1. Pelaksana program Bank Samsun kurang aktif

a. Kurangnya rasa tanggung jawab pelaksana program

Komitmen yang lemah

b. Upah untuk tenaga pelaksana kurang

Sumber dana untuk upah minim

2. Banyak masyarakat belum mengerti tentang program

a. Masyarakat tidak paham dengan promosi yang dilakukan

Media promosi program kurang mengena

3. Masyarakat kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan

Page 11: problem solving cycle

a. Kesadaran cinta lingkungan kurang

Pengetahuan kurang tentang dampak membuang sampah

1) Informasi kurang

2) Masyarakat kurang aktif mencari informasi

b. Kurang tertarik terhadap program bank samsun

Hasil yang didapatkan sedikit dari penjualan sampah

Merasa ribet karena harus memilih-milih sampah yang dapat

dijual lagi

3. FASILITAS

1. Kurangnya lahan penampung sampah

Tidak difasilitasi oleh instansi terkait

2. Pengangkutan sampah tidak rutin

a. Pelaksana program tidak mengikuti prosedur yang telah ditetapkan

Pelaksana program sibuk dengan pekerjaan utamanya

4. HARGA

1. Nilai jual sampah sangat murah

Page 12: problem solving cycle

Diagram Fishbone masalah sampah menumpuk

C. Contoh Kasus

• Seorang mahasiswa PKL di salah satu puskesmas (puskesmas mlati 1). Setelah pkl

mahasiswa mendapatkan data sebagai berikut:

• Jumlah penduduk 10.000 jiwa, luas wilayah kerja 12 desa, jumlah KK 2000 kk.

• Tenaga puskemas (Medis 2 orang, Perawat 3 orang, Nutrisi 3 orang, Administrasi 2

orang, kesehatan masyarakat 4 orang).

• Angka kematian (diare 5/100 org, malaria 6/100, hiv 3/100, DBD 8/100 orang)

• Tentukan prioritas masalah pada kasus tersebut:

Page 13: problem solving cycle

D. PEMBAHASAN KASUS

Penentuan Prioritas Masalah Menggunakan Metode HanlonAngka Kematian

Diare 11/1000 1,1%Malaria 10/1000 1%

HIV 15/1000 1.5%DBD 10/1000 1%

Indikator Kesehatan

A(Besaran Masalah)

B(Keseriusan

Masalah)

C(Efektif)

D(Skor

Prioritas)Rangking

Diare 5 5 9 135 2Malaria 5 7 4 76 3HIV 6 9 2 48 4DBD 5 9 7 16 1

Penentuan Penyebab Masalah Menggunakan Metode Fishbone

Page 14: problem solving cycle

Buzan, Tony. 2008. Buku Pintar Mind Map. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Griffin. 2003.Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga. Jakarta

Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE. Yogyakarta

Stoner, James A.F. 1996.Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga. Jakarta.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.