prinsip prinsip pembelajaran

12
BAB III PEMBAHASAN 1. Hakikat Pembelajaran Pembelajaran terjemahan dari bahasa Inggris instruction”, terdiri dari dua kegiatan utama, yaitu belajar dan mengajar, kemudian disatukan dalam satu aktivitas, yaitu kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran atau belajar pada dasarnya adalah perubahan perilaku (pengetahuan, sikap, keterampilan) sebagai hasil interaksi antara siswa dengan lingkungan pembelajarannya. Dapat disimpulkan bahwa seseorang yang telah belajar harus ditandai dengan adanya perubahan perilaku, jika tidak maka sebernarnya dia belum belajar. Perubahan tersebut tentunya harus melalui sebuah proses, yaitu interaksi yang direncanakan antara siswa dan lingkungan pembelajaran untuk terjadinya kegiatn pembelajaran, jika tidak maka perubahan tersebut bukan hasil dari pembelajaran. Perubahan perilaku siswa dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran 2) Perubahan perilaku yang bukan dari hasil pembelajaran Maka pada hakikatnya belajar menunjuk ke perubahan dalam tingkah laku si subjek dalam situasi tertentu berkat pengalamannya yang berulang-ulang, dan perubahan tingkah taku tersebut tak dapat dijelaskan atas dasar 7

Upload: iwan

Post on 21-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

reference

TRANSCRIPT

Page 1: Prinsip Prinsip Pembelajaran

BAB III

PEMBAHASAN

1. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran terjemahan dari bahasa Inggris “instruction”, terdiri dari dua

kegiatan utama, yaitu belajar dan mengajar, kemudian disatukan dalam satu

aktivitas, yaitu kegiatan belajar mengajar.

Pembelajaran atau belajar pada dasarnya adalah perubahan perilaku

(pengetahuan, sikap, keterampilan) sebagai hasil interaksi antara siswa dengan

lingkungan pembelajarannya. Dapat disimpulkan bahwa seseorang yang telah

belajar harus ditandai dengan adanya perubahan perilaku, jika tidak maka

sebernarnya dia belum belajar. Perubahan tersebut tentunya harus melalui sebuah

proses, yaitu interaksi yang direncanakan antara siswa dan lingkungan

pembelajaran untuk terjadinya kegiatn pembelajaran, jika tidak maka perubahan

tersebut bukan hasil dari pembelajaran. Perubahan perilaku siswa dapat dibedakan

menjadi dua yaitu:

1) Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran

2) Perubahan perilaku yang bukan dari hasil pembelajaran

Maka pada hakikatnya belajar menunjuk ke perubahan dalam tingkah laku

si subjek dalam situasi tertentu berkat pengalamannya yang berulang-ulang, dan

perubahan tingkah taku tersebut tak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan-

kecenderungan respon bawaan, kematangan atau keadaan temporer dari subjek

(misalnya keletihan, dsb)".

Mengacu pada pengertian belajar diatas, maka mengajar pada dasarnya

adalah kegiatan mengelola lingkungan pembelajaran agar berinteraksi dengan

siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari pengertian belajar dan mengajar

jika disatukan akan menjadi pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu proses

aktivitas interaksi antara siswa dengan lingkungan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Sejalan dengan pendapat Chaedar Alwasilah bahwa hakikat

pembelajaran adalah interaksi antara siswa dengan lingkungan pembelajaran agar

tercapai tujuan pembelajaran (perubahan perilaku).

7

Page 2: Prinsip Prinsip Pembelajaran

8

2. Prinsip-prinsip Pembelajaran

Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli

yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan juga perbedaan. Dari

berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang berlaku umum

yang dapat kita pakai sebagai dasar upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang

perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya

meningkatkan mengajarnya.

Dapat disimpulkan bahwa prinsip pembelajaran pada dasarnya adalah

ketentuan, kaidah, norma atau hukum yang harus diperhatikan oleh setiap pelaku

pembelajaran, agar pembelajaran yang dilakasanakan berjalan dengan efektif dan

efisien. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan,

keterlibatan langsung/ berperpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan

penguatan, serta perbedaan individual.

a. Prinsip Umum Pembelajaran

1) Belajar menghasilkan prubahan perilaku perserta didik ysng relatif permanen.

2) Peserta didik memiliki potensi, gandrung, dan kemampuan yang merupakan benih

kodrati untuk ditumbuh kembangkan.

3) Perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak tumbuh alami linear sejalan

proses kehidupan.

b. Prinsip Khusus Pembelajaran

1) Prinsip-prinsip Perhatian dan Motivasi

Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar tanpa

perhatian tidak mungkin terjadi informasi. Bagi seorang guru yang menerapkan

prinsip perhatian dan motivasi dalam belajar sebelum memulai pembelajaran

seorang guru harus menjelaskan dulu apa kegunaan, kepentingannya bagi siswa

dengan begitu akan timbul perhatian bagi siswa. Sesuai dengan pengertian

Page 3: Prinsip Prinsip Pembelajaran

9

perhatian sendiri yaitu memusatkan pikiran dan perasaan emosional secara fisik

dan psikis terhadap sesuatu yang menjadi pusat perhatiannya. Bila tidak

ditanamkan hal demikian maka siswa akan berfikir ilmu ini tidak ada manfaatnya

sama sekali bagi diri, dan tentu saja perhatian itu tidak akan muncul.

Perhatian memang perlu namun, motivasi juga tidak kalah penting. Tidak

dipungkiri bahwa dengan perhatian siswa memang dapat menerima materi yang

disampaikan guru dengan baik, namun, motivasi juga dapat sebagai alat

menentukan keberhasilan siswa.

Motivasi adalah dorongan atau kekuatan yang dapat menggerakkan

seseorang untuk melakukan sesuatu (Arifin:2013:183). Motivasi berkaitan dengan

minat. Seseorang yang memiliki minat tertentu, biasanya akan lebih intensif

memerhatikan dan selanjutnya timbul motivasi dalam dirinya untuk mempelajari

materi tersebut.

Motivasi dalam diri siswa memang berbeda-beda karena motivasi dapat

bersifat internal, artinya muncul dalam diri sendiri tanpa pengaruh dari orang lain,

seperti misalnya harapan, cita-cita, dan minat. Motivasi juga dapat bersifat

eksternal, yaitu stimulus yang muncul dari luar dirinya, misalnya kondisi

lingkungan kelas, sekolah atau pun adanya pujian. Agar motivasi belajar siswa

dapat tumbuh dengan baik maka guru dapat melakukan hal-hal berikut ini:

a) Merancang atau menyiapkan bahan ajar yang menarik

b) Mengkondisikan belajar yang aktif

c) Menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang menyenangkan

d) Mengupayakan pemenuhan kebutuhan siswa didalam belajar, misalnya:

kebutuhan merasa dihargai, tidak ditekan dan lain-lain

e) Menyakinkan siswa bahwa mereka mampu mencapai suatu prestasi

f) Memberitahukan nilai dari pelajaran yang sedang dipelajari siswa dan

menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.

Cara yang dilakukan guru memang penting. Karena gurulah yang

menentukan mampu tidaknya siswa merubah motivasinya yang awalnya malas

menjadi rajin. Melalui berbagai cara yang menarik siswa tidak membuat siswa

bosan atau jenuh ketika sedang mengalami proses belajar mengajar.

Page 4: Prinsip Prinsip Pembelajaran

10

Perhatian dan motivasi memiliki keterkaitan yang sangat erat. Untuk

menumbuhkan perhatian membutuhkan motivasi. Seorang siswa akan belajar

dengan serius bila dia merasa membutuhkan dan ia akan berusaha untuk mencapai

apa yang menjadi kebutuhannya. Semakin kuat motivasi yang ingin dicapainya

semakin kuat pula usaha yang akan dilakukannya.

Hamalik (2001), mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan

energi didalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan

dan reaksi untuk mencapai tujuan). Perubahan energi pada diri seseorang tersebut

kemudian membentuk suatu aktivitas nyata dalam berbagai bentuk kegiatan.

Motivasi yang kuat terhadap sesuatu dapat menungkinkan seseorang anak untuk

belajar bersama teman-temanya.

Perhatian itu tidak akan muncul bila tidak ada motivasi dalam diri siswa.

Bila tidak ada motivasi dalam diri siswa maka perhatian juga tidak akan timbul.

Jadi motivasi dan perhatian tidak dapat dipisahkan. Karena perhatian tidak

mungkin muncul bila tidak adanya motivasi dalam diri siswanya untuk

memperhatikan materi yang disampaikan. Motivasi yang kuat semakin kuat pula

siswa dalam mencapai sesuatu yang merupakan kebutuhannya.

Penerapan prinsip-prinsip motivasi dalam proses pembelajaran akan dapat

berlangsung dengan baik, bilamana guru memahami beberapa aspek yang

berkenaan dengan dorongan psikologis sebagai individu dalam dari siswa sebagai

berikut:

a) Setiap individu tidak hanya dipenuhi oleh dorongan aspek biologis, sosial dan

emosional, akan tetapi individu perlu juga dorongan untuk mencapai sesuatu yang

lebih dari yang ia miliki saat ini.

b)  Pengetahuan tentang kemajuan yang dicapai dalam memenuhi tujuan mendorong

terjadinya peningkatan usaha.

c) Motivasi dipengaruhi oleh unsur-unsur kepribadian.

d) Rasa aman dan keberhasilan dalam mencapai tujuan cenderung meningkatkan

motivasi belajar

e) Motivasi bertambah bila para pelajar memiliki alasan untuk percaya bahwa

sebagian besar dari kebutuhannya dapat dipenuhi

Page 5: Prinsip Prinsip Pembelajaran

11

f) Kajian dan penguatan guru, orang tua, dan teman seusianya berpengaruh terhadap

motivasi dan perilaku

g) Intensif dan hadiah material kadang-kadang berguna dalam situasi kelas, memang

ada bila anak berkerja karena ingin mendapat hadiah dan bukan karena memang

ingin belajar

h) Kompetensi dan intensif dalam waktu tertentu dapat meningkatkan motivasi

i) Sikap yang baik untuk belajar dapat dicapai oleh kebanyakan individu dalam

suasana belajar yang memuaskan

j)  Proses belajar dan kegiatan yang dikaitkan kepada minat pelajar saat itu dapat

mempertinggi motivasi.

2) Prinsip keaktifan

Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan

dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa di paksakan eloh orang lain dan juga

tidak bisa di limahkan kepada orang lain. Belajar adalah proses aktif dimana

seseorang melakukan kegiatan secara sadar untuk megubah suatu perilaku

terhadap proses pembelajaran.

John Dewey menyatakan bahwa “belajar adalah menyangkut apa yang

harus dikerjakan siswa oleh dirinya sendiri, maka insiatif belajar harus muncul

dari dirinya”.

Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat

aktif, jiwa tidak sekedar merespon informasi namun jiwa mengolah informasi

yang kita terima. (Gage ad Barliner, 1984:267). Menurut teori ini anak memiliki

sifat aktif, konstruktif, dan mampu merencanakan sesuatu. Anak mampu untuk

mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang telah di perolehnya.

Dalam proses belajar-mengajar anak mampu megidentifikasi, merumuskan

masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan, dan menarik

kesimpulan.

Thornidike mengemukakan keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum

“law of excercise” –nya yang menyatakan bahwa belajar memerlukan adanya

latiha-latihan. Mc Keachie berkenaan dengan prinsip keaktifan mengemukakan

Page 6: Prinsip Prinsip Pembelajaran

12

bahwa individu merupakan “manusia belajar yang aktif selalu ingin tahu, sosial”

(Mc Keachie, 1976:230 dari Gredler MEB terjemahan Munandir, 1991:105).

Dalam proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu

braneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati

sampai kegaiatan psikis yang susah diamati.

3) Prinsip keterlibatan langsung

Pendekatan pembelajaran langsung akan menghasilkan pembelajaran yang

lebih efektif sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran “i hear and forget, i

see and i remember, i do and i understand”.

Edgar dale melalui penggolongan pengalaman atau dikenal dengan kerucut

pengalaman menyatakan bahwa “belajar yang paling baik adalah melalui

pengalaman langsung”. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siwa tidak

sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung

dalam perbuatan, dan bertanggung jawab trehadap hasilnya.

Belajar bukan hanya sekedar proses menghafal maka dari itu dibutuhkan

pendekatan pembelajaran. pendekatan pembelajaran yang mampu melibatkan

siswa secara langsung aktif melalui belajar sehingga efektif.

4) Prinsip Pengulangan

Prinsip Pengulangan berperan penting dalam proses pembelajaran dengan

melakukan latihan-latihan yang bersifat mengulang maka kemampuan yang

dimiliki akan terus berkembang. Edward L Thorndike (1974-1949)

mengemukakan Latihan akan memperbesar peluang timbulnya respon yang benar.

Penelitian memunculkan tiga dalil belajar yaitu “Law of effect, Law of Exercise,

dan Law of Readiness”. Ketiga dalil tersebut berkaitan dengan Teori Daya yaitu

Manusia memiliki kemampuan menganggapi, mengingat, menghayal, merasakan

dan berpikir apabila kemampuan terus dilatih maka akan memberikan efek yang

besar dalam pengembangan kemampuan sehingga nantinya memiliki kesiapan

dalam proses pembelajaran.

Page 7: Prinsip Prinsip Pembelajaran

13

5) Prinsip Tantangan

Kurt Lewin dalam Teori Medan (Field Theory) miliknya mengemukakan

siswa dalam setiap situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan

psikologis. Setiap siswa memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam belajar. Dalam

mencapai tujuannya siswa dihadapi dengan hambatan atau tantangan yaitu berupa

mempelajari materi belajar. Maka timbullah didalam diri keinginan untuk

mengatasi hambatan tersebut dengan mempelajari bahan belajar oleh sebab itu

bahan ajar dikemas dengan isi yang menantang seperti mengandung permasalahan

yang perlu dipecahkan. Tugas yang sulit dan mengandung tantangan bagi

kemampuan siswa akan merangsangnya untuk mengeluarkan segenap tenaganya

tetapi masih dalam batas kesanggupan siswa.

6) Prinsip Balikan dan Penguatan

Di tekankan oleh teori belajar Operant Conditioning dari B.F. Skinner.

Pada teori Conditioning yang diberi kondisi adalah stimulusnya, sedangkan pada

Operant Conditioning yang di perkuat adalah responnya. Kunci teorinya adalah

hukum “Law Of Effect” dari Thorndike. Menurut B.F Skinner dorongan belajar

tidak saja oleh penguatan yang menyenangkan. Penguatan positif maupun negatif

dapat memperkuat belajar. Pengamatan melali metode-metode pembelajaraan

yang menantang, seperti tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan dan

yang sejenisnya akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih giat dan

bersemangat.

7) Prinsip Perbedaan Individual

Perbedaan individual dalam belajara dalah proses belajar yang terjadi pada

setiap individu yang satu dengan yang lain, bik secara fisik atau psikis.Guru harus

dapat memahami dengan benar ciri-ciri para siswanya dalam menyiapkan dan

menyajikan pelajaran maupun dalam memberikan tugas-tugas dan bimbingan

belajar terhadap siswa tersebut.