prinsip non diskriminasi.pptx

15
PRINSIP NON DISKRIMINASI Yulia Novita Sari 125020305111002 Ainun Nisa 125020306111002 Gracias Sheilla G.R 125020306111003 Tania Fristylia125020306111004 Hangga Yoga P. 125020300111079

Upload: joel-stevens

Post on 24-Sep-2015

240 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PRINSIP NON DISKRIMINASI

PRINSIP NON DISKRIMINASIYulia Novita Sari 125020305111002Ainun Nisa125020306111002Gracias Sheilla G.R125020306111003Tania Fristylia125020306111004Hangga Yoga P.125020300111079

Prinsip Non-Diskriminasi Diskriminasi dapat diartikan sebagai:Prinsip Non-Diskriminasi Menurut OECD ModelTujuan dari pasal 24 OCD Model:Mencegah diskriminasi pengenaan pajak yang kurang menguntungkan oleh suatu Negara (misal Negara S) atas SPDN Negara S yang berstatus BUKAN sebagai warga negara (nasionality) Negara S (non-diskriminasi atas kewarganegaraan) Mencegah diskriminasi pengenaan pajak yang kurang menguntungkan oleh suatu negara (misal negara S) terhadap SPDN dari negara lain (misal Negara D) yang memperoleh PENGHASILAN dari kegiatan usaha di Negara S melalui tiga skema:Permanent Establishment yang didirikan di Negara S oleh SPDN Negara D (non-diskriminasi atas pemajakan PE)Perhitungan biaya bunga, royalti, dan pembebanan biaya lainnya yang dibayarkan kepada SPDN dari Negara D sebagai dasar pengurang penghasilan bruto (non-diskriminasi atas Pembebanan Biaya )Perusahaan di Negara S yang dimiliki oleh SPDN dari Negara D (non-diskriminasi atas perusahaan miliki SPLN)Non-Diskriminasi Menurut Kewarganegaan yang DiperkenankanSubjek Pajak D(Nationality and Resident Negara D)Penghasilan yang SamaSubjek Pajak S (Nationality & Resident Negara S)Negara DomisiliNegara SumberBeban Pajak 20%Beban Pajak 15%Non-Diskriminasi Menurut Kewarganegaan yang Tidak DiperkenankanNegara DomisiliNegara SumberBeban Pajak 20%Subjek Pajak D(Nationality Negara D)Penghasilan yang SamaSubjek Pajak S (Nationality & Resident Negara S)Beban Pajak 15%Subjek Pajak D(Nationality Negara D, tetapi Resident Negara D)Non Diskriminasi atas Permanent Establishment (PE)The taxation on a permanent establisment which an enterprose of a Contracting States has in the other Contracting State Shall not be less favorably levied in that other state than the taxation levied on enterprises of that other state carrying on the same activities. This provision shall not be construed as obliging a contracting state to grant to resident of the other contracting state any personal allowance, reliefs and reduction for taxation purpose on account of civil status or family responsibilities which it grants to its own resident.Non-diskriminasi menurut Permanent Establisment (PE)Perusahaan D (Nationality dan Resident Negara D)Permanent Establishment (PE) dari Perusahaan DPerusahaan S (Nationality dan Resident Negara S)Penghasilan dari Hasil Kegiatan Usaha yang SamaNegara DomisiliNegara SumberBeban Pajak 28%Beban Pajak 28%Non-Diskriminasi atas Pembebanan BiayaPerusahaan D(Resident Negara D)Perusahaan S1(Resident Negara S)Perusahaan S2(Resident Negara S)Negara DomisiliNegara SumberBiaya bunga, royalti, dan pembebanan biaya lainnya (100)Biaya bunga, royalti, dan pembebanan biaya lainnya (100)Ketentuan TambahanNamun Pasal 24 ayat (4) OECD Model ini tunduk dengan ketentuan (i) Pasal 9 ayat (1); (ii) Pasal 11 ayat (6); (iii) Pasal 12 ayat (4) dari OECD Model jika terdapat isu transfer pricing. Apabila terdapat isu transfer pricing maka dilakukan adjustment sepanjang terbukti transaksi tersebut dilakukan oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan jumlah yang dibebankan tidak mencerminkan harga pasar wajar.Non-Diskriminasi atas Perusahaan Milik Subjek Pajak Luar Negri Ketentuan Pasal 24 ayat (5) OECD Model melarang suatu negara (misalkan Negara S) mengenakan pajak yang kurang menguntungkan kepada suatu perusahaan (misalkan Perusahaan D) yang menjalankan kegiatan usaha di Negara S, di mana Perusahaan D tersebut dimiliki oleh subjek pajak dalam negeri dari Negara D. Jenis Pajak yang Dicakup Oleh Prinsip non-DiskriminasiPasal 24 ayat (6) mengatur prinsip Non-Diskriminasi diterapkan pada semua jenis pajak dan tidak terbatas pada pajak yang diatur pasal 2 OECD model.The provisions of this article shall, notwhitstanding the provisions of article 2, apply to taxes of every kind and description.Jenis Pajak yang Dicakup Oleh Prinsip non-DiskriminasiPasal 24 ayat (6) ini tidak sesuai dengan maksud dari P3B yang hanya mengatur pemajakan atas income dan capital gain.Model P3B Indonesia, tidak menerapkan pasal 24 (6) OECD model, dan menambahkan ketentuan pada pasal ini istilah pajak berarti pajak-pajak yang dicakup dalam persetujuan ini.

Jenis Pajak yang Dicakup Oleh Prinsip non-DiskriminasiPasal 24 ayat(5) OECD indonesia: In this Article, the term "taxation" means taxes which are the subject of this Agreement.