o u t l i n e - direktorat jenderal kesatuan bangsa dan...
TRANSCRIPT
11/14/2017
1
Direktorat Politik dan Komunikasi Jakarta, 13 November 2017
Sinkronisasi Perencanaan Program/Kegiatan
Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun 2018
2
O U T L I N E
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG POLITIK
#RPJPN 2005-2025 #RPJMN 2015-2019 #RKP 2018
INDEKS DEMOKRASI INDONESIA
Catatan Penyusunan Perencanaan
11/14/2017
2
3
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG POLITIK
#RPJPN 2005-2025 #RPJMN 2015-2019 #RKP 2018
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG POLITIK
#RPJPN 2005-2025 #RPJMN 2015-2019 #RKP 20181.A
4
ORDEBARU
Pemerintahan
Demokrasi(1999-2004)
RPJPN-Politik(2005-2025)
Transisi Politik(1998-1999)
VISI RPJP/RPJM
Demokrasi MelaluiKonsolidasi Demokrasi
Arah KebijakanPembangunan
Demokrasi yang
Terkonsolidasi (2025)
StrukturPolitik
Peran Negara dan MasyarakatBudaya dan Proses Politik
Hubungan Luar Negeri
Komunikasi dan Informasi
Syarat Utama
1. Rechtsstaat2. Birokrasi Netral-Efisien3. Msy Sipil Otonom
4. Msy Politik Otonom5. Msy Ekonomi Otonom6. Kemandirian Nasional
Lingkungan Sosial Nasional dan Lingkungan Masyarakat Internasional
ERA ORBA ERA KONSOLIDASI DEMOKRASI ERA DEMOKRASI
Pemantapan Proses PositifKonsolidasi Demokrasi
Indeks Demokrasi Indonesia 75
Visi Pembangunan Politik 2005-2025
11/14/2017
3
5
Penguatan struktur politik dan pengokohan kedaulatan NKRI berdasarkan Pancasila
Perbaikan peran negara dan masyarakat melalui penguatan kapasitas OMS dan Parpol
Pemantapan pelembagaan nilai-nilai demokrasi dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi,
non diskriminasi dan kemitraan
Perwujudan konsolidasi demokrasi pada semua bidang kehidupan sosial politik, berupa tegaknya supremasi hukum dan HAM
RPJMN 2020-2025
RPJMN 2015-2019
RPJMN 2010-2014
Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum :
memantapkan kelembagaan demokrasi yang kokoh; memperkuat peran masyarakat sipil; menjamin pengembangan media dan
kebebasan media dalam mengomunikasikan kepentingan
masyarakat
UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005-2025
RPJMN 2005-2009
Tahapan Dan Prioritas RPJPN 2005 - 2025 : Bidang Politik
6
ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005–2025
Sasaran Pokok : Terwujudnya Indonesia yang demokratis, berlandaskan hukum dan berkeadilan 1. Terciptanya supremasi hukum dan penegakkan hak-hak asasi manusia yang bersumber pada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta tertatanya sistem hukum nasional yang mencerminkan kebenaran, keadilan, akomodatif, dan aspiratif;
2. Terciptanya penegakan hukum tanpa memandang kedudukan, pangkat, dan jabatan seseorang demi supremasi hukum dan terciptanya penghormatan pada hak-hak asasi manusia;
3. Menciptakan landasan konstitusional untuk memperkuat kelembagaan demokrasi;4. Memperkuat peran masyarakat sipil dan partai politik dalam kehidupan politik; 5. Memantapkan pelembagaan nilai-nilai demokrasi yang menitikberatkan pada prinsip-prinsip
toleransi, non-diskriminasi, dan kemitraan;6. Terwujudnya konsolidasi demokrasi pada berbagai aspek kehidupan politik yang dapat diukur
dengan adanya pemerintah yang berdasarkan hukum, birokrasi yang professional dan netral, masyarakat sipil, masyarakat politik dan masyarakat ekonomi yang mandiri, serta adanya kemandirian nasional.
11/14/2017
4
7
ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005–2025....(2)
Arah/Tahapan Pembangunan Jangka Panjang :- Terwujudnya Indonesia yang demokratis, berlandaskan hukum dan berkeadilan
1. Pelembagaan demokrasi yang lebih kokoh;2. Memperkuat peran masyarakat sipil sehingga proses pembangunan partisipatoris yang
bersifat bottom up bisa berjalan;3. Menumbuhkan masyarakat tanggap (responsive community) yang akan mendorong
semangat sukarela (spirit of voluntarism) yang sejalan dengan makna gotong royong; 4. Memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah; menjamin perkembangan
dan kebebasan media dalam mengomunikasikan kepentingan masyarakat;5. Melakukan pembenahan struktur hukum dan meningkatkan budaya hukum dan
menegakkan hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil.
8
ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005–2025.....(3)
- Terwujudnya Indonesia yang demokratis, berlandaskan hukum dan berkeadilan
Penyempurnaan struktur politik titik berat pada proses pelembagaan demokrasi :a) mempromosikan dan menyosialisasikan pentingnya keberadaan sebuah konstitusi yang kuat dan
memiliki kredibilitas tinggi sebagai pedoman dasar bagi sebuah proses demokratisasi berkelanjutan;
b) menata hubungan antara kelembagaan politik, kelembagaan pertahanan keamanan dalam kehidupan bernegara;
c) meningkatkan kinerja lembaga-lembaga penyelenggara negara dalam menjalankan kewenangan dan fungsi-fungsi yang diberikan oleh konstitusi dan peraturan perundangan;
d) memantapkan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah serta mencegah disintegrasi wilayah dan perpecahan bangsa;
e) melaksanakan rekonsiliasi nasional secara tuntas;f) menciptakan pelembagaan demokrasi lebih lanjut untuk mendukung berlangsungnya
konsolidasi demokrasi secara berkelanjutan.
11/14/2017
5
9
ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005–2025....(4)
- Terwujudnya Indonesia yang demokratis, berlandaskan hukum dan berkeadilanPenataan peran negara dan masyarakat titik berat :a) Pembentukan kemandirian dan kedewasaan masyarakat serta pembentukan
masyarakat madani yang kuat dalam bidang ekonomi dan pendidikan;b) Penataan fungsi-fungsi yang positif dari pranata-pranata kemasyarakatan, lembaga
adat, dan partai politik untuk membangun kemandirian masyarakat dalam mengelola berbagai potensi konflik sosial yang dapat merusak serta memberdayakan berbagai potensi positif masyarakat bagi pembangunan.
untuk mendorong perwujudan masyarakat sipil yang kuat perlu perhatikan pengaruh pasar dalam kehidupan sosial politik nasional agar tidak terjadi ekses-ekses negatif dan kesenjangan sosial yang merugikan kehidupan masyarakat.
10
ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005–2025....(5)
- Terwujudnya Indonesia yang demokratis, berlandaskan hukum dan berkeadilanPenataan proses politik titik berat pada pengalokasian/representasi kekuasaan : a) Meningkatkan secara terus menerus kualitas proses dan mekanisme seleksi publik yang
lebih terbuka bagi para pejabat politik dan publik; b) Mewujudkan komitmen politik yang tegas terhadap pentingnya kebebasan media massa
serta keleluasaan berserikat, berkumpul, dan berpendapat setiap warganegara berdasarkan aspirasi politiknya masing-masing.
4. Pengembangan budaya politik yang dititikberatkan pada penanaman nilai-nilai demokratis melalui :(a) penciptaan kesadaran budaya dan penanaman nilai-nilai politik demokratis
(penghormatan nilai-nilai HAM, nilai-nilai persamaan, anti kekerasan, nilai-nilai toleransi);
(b) perwujudan berbagai wacana dialog bagi peningkatan kesadaran mengenai pentingnya memelihara persatuan bangsa.
11/14/2017
6
11
ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005–2025...(6)
- Terwujudnya Indonesia yang demokratis, berlandaskan hukum dan berkeadilan
Pengembangan budaya politik titik berat pada penanaman nilai-nilai demokratis melalui :a) Penciptaan kesadaran budaya dan penanaman nilai-nilai politik demokratis,
terutama penghormatan nilai-nilai HAM, nilai-nilai persamaan, anti kekerasan, serta nilai-nilai toleransi, melalui berbagai wacana dan media;
b) Perwujudan berbagai wacana dialog bagi peningkatan kesadaran mengenai pentingnya memelihara persatuan bangsa.
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG POLITIK
RPJMN 2015-2019
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG POLITIK
RPJMN 2015-20191.B
12
11/14/2017
7
ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Diacu DiperhatikanDiserasikan Melalui Musrenbang
RKPRPJM
NasionalRPJP
Nasional
Renstra KLRenja -
KL
RAPBN
RKA-KL
APBN
RincianAPBN
Pedoman Dijabarkan oman
PedomanPedoman
Diacu
Pem
erintah
Pu
sat
RPJMDaerah
RPJPDaerah
RKPDaerah
Renstra SKPD
Renja -SKPD
RAPBD
RKA -SKPD
APBD
Rincian APBD
Pedoman
doman
Pedoman Dijabarkan
Pedoman
Pedoman Pe
Diacu
UU 25/2004
SPPN
Pem
erintah
D
aerah
UU 17/2003
KN
Pedoman Bahan
Bahan
Ped
BahanBahan
13
14
VISI MISI PEMBANGUNAN 2015 – 2019
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019 :
Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, danBerkepribadian Berlandaskan Gotong-royong
Visi ini diwujudkan melalui :
7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN, yaitu :
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan
demokratis berlandaskan negara hukum;
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat
jati diri sebagai negara maritim;
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi,
maju, dan sejahtera;
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional;
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam
kebudayaan.
9 PROGRAM PRIORITAS NAWACITA
Menghadirkan kembali Negara
untuk melindungi segenap bangsa
dan memberi rasa aman pada
seluruh warganegara
Membangun tata kelola
Pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis dan
terpercaya
Membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam
kerangka Negara Kesatuan
Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya
Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia
Meningkatkan produktivitas
rakyat dan daya saing di
pasar internasional
Mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
Melakukan revolusi karakter bangsa
Memperteguh kebhinekaan
dan memperkuat
restorasi sosial
9
2
1
6
3
5
47
8
11/14/2017
8
15
• Menguatnya kelembagaan demokrasi dengan capaian indeks aspek institusi demokrasi sebesar 71 pada tahun 2019, dan terselenggaranya pemilu serentak tahun 2019 yang aman, damai, adil jujur dan demokratis;
• Terjaminnya kebebasan sipil dan terpenuhinya hak-hak politik rakyat dengan capaian IDI aspek kebebasan sipil sebesar 87, dan hak-hak politik sebesar 68 pada tahun 2019;
• Meningkatnya keterwakilan perempuan dalam kepengurusan parpol hingga 30%;
• Meningkatnya keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik, serta meningkatnya akses masyarakat terhadap informasi publik;
• Terjaganya stabilitas sosial dan politik yang ditandai dengan berkurangnya jumlah konflik kekerasan dan menurunnya jumlah serangan terorisme di masyarakat secara berkelanjutan sampai dengan tahun 2019.
SASARAN UTAMA BIDANG POLITIK
Terwujudnya proses positif konsolidasi demokrasi yang diukur dengan pencapaian angka indeks demokrasi Indonesia sebesar 75 pada tahun 2019,
tingkat partisipasi politik rakyat sebesar 77,5%, dan terselenggaranya pemilu yang aman, adil, dan demokratis tahun 2019
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG POLITIK
- RKP 2018
- Contoh Penyusunan Program “THIS”: Pemberdayaan Masyarakat Melalui CSR
- Kegiatan/Output Ditjen Polpum Kemendagri
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG POLITIK
- RKP 2018
- Contoh Penyusunan Program “THIS”: Pemberdayaan Masyarakat Melalui CSR
- Kegiatan/Output Ditjen Polpum Kemendagri
1.C
16
11/14/2017
9
17
KEBIJAKAN DAN PENDEKATAN PENYUSUNAN RKP 2018
1. Pendekatan Penyusunan RKP 2018 dilakukan dengan Perkuatan Pelaksanaan Kebijakan Money Follow Program
2. Penguatan tsb dilaksanakan dengan Pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial dengan memperhatikan :• Pengendalian perencanaan• Perkuatan perencanaan dan penganggaran
untuk RKP 2018• Perkuatan perencanaan berbasis
kewilayahan• Perkuatan integrasi sumber pendanaan
1. Pendekatan Penyusunan RKP 2018 dilakukan dengan Perkuatan Pelaksanaan Kebijakan Money Follow Program
2. Penguatan tsb dilaksanakan dengan Pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial dengan memperhatikan :• Pengendalian perencanaan• Perkuatan perencanaan dan penganggaran
untuk RKP 2018• Perkuatan perencanaan berbasis
kewilayahan• Perkuatan integrasi sumber pendanaan
Tematik : Penekanan atau fokus perencanaan sampai dengan Program Prioritas
Holistik : pendekatan menyeluruh dan komprehensif (hulu hilir)
Integratif : integrasi dalam siapa berbuat apa, dan integrasi sumber pendanaan
Spasial : Keterkaitan fungsi lokasi dari berbagai kegiatan yang terintegrasi
Tematik : Penekanan atau fokus perencanaan sampai dengan Program Prioritas
Holistik : pendekatan menyeluruh dan komprehensif (hulu hilir)
Integratif : integrasi dalam siapa berbuat apa, dan integrasi sumber pendanaan
Spasial : Keterkaitan fungsi lokasi dari berbagai kegiatan yang terintegrasi
PENGUATAN IMPLEMENTASI MONEY FOLLOW PROGRAM
RKP 2018RKP 2018
Menajamkan Prioritas Nasional
Memastikan pelaksanaan program
Menajamkan Integrasi Sumber Pendanaan
10 PN dan 30 Program Prioritas
(sebelumnya/2017 : 23 PN, 88 PP)
Pengendalian dilakukan sampai ke
level proyek (satuan 3)
Belanja K/L, Belanja Non K/L, Belanja Transfer ke Daerah, PHLN, BUMN,
PINA dan Swasta
18
11/14/2017
10
PERKUATAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RKP 2018
Melanjutkan implementasi Money Follow Program
Melanjutkan implementasi Money Follow Program
1. Integrasi sumber pendanaan untuk pencapaian sasaran pembangunan (Belanja K/L –Subsidi/PSO – Dana Transfer Khusus – Dana Desa – PMN BUMN – KPBU - PINA)
2. Menyusun proyek prioritas nasional (“satuan 3”)
3. Menyusun skala prioritas proyek sebagai dasar alokasi anggaran
Memperkuat koordinasi antar K/L dan Pusat- Daerah
Memperkuat koordinasi antar K/L dan Pusat- Daerah
1. Mengintegrasikan proyek prioritas nasional untuk sasaran pembangunan
2. Memastikan kesiapan proyek prioritas nasional
3. Memastikan penganggaran proyek prioritas nasional
4. Meningkatkan koordinasi KemKeu - Bappenas (belanja operasional – belanja prioritas)
Memperkuat kendali program
Memperkuat kendali program
1. Pengalokasian anggaran dan revisi proyek prioritas nasional harus mendapat persetujuan Bappenas dan KemKeu
2. Menyempurnakan format RKP-RKAKL-DIPA untuk meningkatkan kendali program
3. Melaksanakan data sharing (Bappenas-KemKeu-Menko) untuk pengendalian dan monev
4. Bappenas melakukan pengendalian sumber pendanaan
SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Penyusunan RKP hingga pengamanan alokasinya di RAPBN 2018 dapat berjalan efektif langkah-langkah sinkronisasi perencanaan dan penganggaran
19
TEMA RKP 2018
TEMA RENCANA KERJA PEMERINTAH 2018 :
“Memacu Investasi dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan”
Upaya Menjaga Pertumbuhan Ekonomi 2017 dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 2018• Memperbaiki Kualitas Belanja.• Peningkatan iklim usaha dan iklim investasi yang lebih kondusif• Peningkatan daya saing dan nilai tambah industri• Peningkatan peran swasta dalam pembiayaan dan pembangunan
infrastruktur
Memprioritaskan Belanja Pemerintah Untuk Pencapaian Sasaran
Prioritas Nasional
Peningkatan Kualitas Money Follow Program dengan pendekatan Tematik, Holistik, Integratif dan Spasial
RKP 2015*)
Melanjutkan Reformasi Bagi
Percepatan Pembangunan Ekonomi Yang Berkeadilan
RKP 2016
Mempercepat Pembangunan
Infrastruktur Untuk Memperkuat Fondasi Pembangunan Yang
Berkualitas
Mempercepat Pembangunan
Infrastruktur Untuk Memperkuat Fondasi Pembangunan Yang
Berkualitas
RKP 2017
Memacu Pembangunan Infrastruktur Dan Ekonomi
untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja Serta Mengurangi Kemiskinan
Dan Kesenjangan Antarwilayah
RKP 2018
Memacu Investasi dan Infrastruktur
untuk Pertumbuhan dan Pemerataan
RKP 2019
Ditentukan dalam proses penyusunan
RKP 2019
20
11/14/2017
11
PRIORITAS NASIONAL & PROGRAM PRIORITAS – 2018
X. POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN
27. Penguatan Pertahanan 29, Kepastian Hukum
28. Stabilitas Politik dan Keamanan 30. Reformasi Birokrasi
IV. PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA
8. Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10)
9. Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (dari 10)
10. Pengembangan 3 Kawasan Industri (KI) (dari 14)
11. Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja
12. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi
V. KETAHANAN ENERGI13. EBT dan Konservasi Energi14. Pemenuhan Kebutuhan Energi
VI. KETAHANAN PANGAN15. Peningkatan Produksi pangan16. Pembangunan sarana dan
prasarana pertanian (termasuk irigasi)
I. PENDIDIKAN
1. Pendidikan Vokasi
2. Peningkatan kualitas guru
II. KESEHATAN
3. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
4. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
5. Preventif dan Promotif (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
III. PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
6. Penyediaan Perumahan Layak
7. Air Bersih dan Sanitasi
VII. PENANGGULANGAN KEMISKINAN17. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat
Sasaran18. Pemenuhan Kebutuhan Dasar19. Perluasan Akses Usaha Mikro,
Kecil, dan KoperasiVIII.INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS,
DAN KEMARITIMAN20. Pengembangan Sarana dan
Prasarana Transportasi (darat, laut, udara, dan inter-moda)
21. Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika
IX. PEMBANGUNAN WILAYAH22. Pembangunan Wilayah
Perbatasan dan Daerah Tertinggal23. Pembangunan Perdesaan 24. Reforma Agraria25. Pencegahan dan Penanggulangan
Bencana (a.l Kebakaran Hutan)26. Percepatan Pembangunan Papua
= Highlight prioritas pada slide selanjutnya= contoh penajaman prioritas dari slide sebelumnya
Revolusi MentalRevolusi Mental
Kesetaraan Gender
Kesetaraan Gender
Perubahan Iklim
Perubahan Iklim
Tata kelola Pemerintahan
yang Baik
Tata kelola Pemerintahan
yang Baik
= Pengarusutamaan/Mainstreaming
PemerataanPemerataan
21
PRIORITAS NASIONAL POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN DAN KEAMANAN
POLITIK, HUKUM, DAN PERTAHANAN KEMANANAN
Penguatan Pertahanan
Stabilitas Politik dan Keamanan
Kepastian Hukum
Reformasi Birokrasi
Peningkatan Profesionalisme dan Kesejahteraan Prajurit
Pembangunan MEF II
Pengembangan Industri Pertahanan
Penguatan Pertahanan Wilayah Perbatasan
Penguatan Lembaga Demokrasi, Kebebasan Sipil dan Hak-hak Politik
Penanggulangan Terorisme dan Konflik Sosial Politik
Peningkatan Akses dan Kualitas Informasi Publik
Perlindungan WNI/BHI di Luar Negeri
Pemantapan Peran di ASEAN
Penguatan Diplomasi Ekonomi dan Kerjasama Pembangunan
Penguatan Diplomasi Politik dan Keamanan
Pemantapan Pemolisian
Peningkatan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba
Pengamanan Wilayah Laut Yurisdiksi Indonesia
Intelijen dan Kontra Intelijen
Penegakan Hukum yang Berkualitas
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi yang Efektif
Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak Atas Keadilan
Perluasan Implementasi e-Government yang Terintegrasi
Penguatan Implementasi Standar Pelayanan Publik dan Kapasitas SDM Pelayanan
Penguatan Tata Kelola dan Manajemen SDM Aparatur
Peningkatan Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
PRIORITAS NASIONAL
PROGRAM PRIORITAS
KEGIATAN PRIORITAS
22
POLITIK, HUKUM, dan PERTAHANAN KEMANANAN
Penguatan Pertahanan
Stabilitas Politik dan Keamanan
Kepastian Hukum
Reformasi Birokrasi
Peningkatan Keselamatan dan Kesejahteraan Prajurit
Pembangunan MEF II
Pengembangan Industri Pertahanan
Penguatan Pertahanan Wilayah Perbatasan
Penguatan Lembaga Demokrasi, Kebebasan Sipil dan Hak-hak Politik
Penanggulangan Terorisme dan Konflik Sosial
Peningkatan Akses dan Kualitas Informasi Publik
Perlindungan WNI/BHI di Luar Negeri
Pemantapan Peran di ASEAN
Penguatan Diplomasi Ekonomi dan Kerjasama Pembangunan
Penguatan Diplomasi Politik dan Keamanan
Penguatan Diplomasi Maritim
Penciptaan Kondisi Aman yang Cepat dan Tanggap
Peningkatan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba
Pengamanan Wilayah Laut Yurisdiksi Indonesia
Intelijen dan Kontra Intelijen
Penegakan Hukum yang Berkualitas
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi yang Efektif
Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak Atas Keadilan
Perluasan Implementasi e-Government yang Terintegrasi
Penguatan Implementasi Standar Pelayanan Publik dan Kapasitas SDM Pelayanan
Penguatan Tata Kelola dan Manajemen SDM Aparatur
Peningkatan Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
PRIORITAS NASIONAL
KEGIATAN PRIORITAS
11/14/2017
12
Kegiatan Prioritas
Peningkatan Akses dan Kualitas Informasi Publik
Kegiatan Prioritas
Penanggulangan Terorisme dan Konflik
Sosial
Kegiatan Prioritas
Proyek Prioritas Proyek PrioritasProyek Prioritas
23PROGRAM PRIORITAS : STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN
Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik
Optimalisasi KeterbukaanInformasi Publik, Penyiaran
dan Pers
Pendidikan, Pelatihan danSertifikasi Bidang Kominfo
Penguatan Lembaga Demokrasi, Kebebasan
Sipil dan Hak-hak Politik
Pemutakhiran Data Pemilih
Pengawasan Pemilu Partisipatif
Bantuan Keuangan Partai Politik
Pendidikan Pemilih Rekomendasi Pemantapan
Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa
Pelibatan Kementerian/Lembaga dan
Masyarakat Dalam Pencegahan Terorisme
Rencana Aksi Tim Terpadu dan Pelaksanaan Penanganan Konflik
Sosial Tingkat Nasional dan Daerah
Peningkatan skor
Indeks Demokrasi Indonesia
a. Penanganan Konflik Sosial
nasional dan daerah
b. Peningkatan Daya Tangkal
Masyarakat dari Pengaruh
Radikal Terorisme
a. Peningkatan Partisipasi dan Dukungan
Masyarakat terhadap Pemerintah
b. Pemerataan Penyebaran Informasi kepada
Masyarakat di Seluruh Indonesia, terutama
di daerah 3 T
c. Peningkatan Kualitas Konten Informasi Publik
d. Peningkatan Kualitas SDM Bidang
Komunikasi dan Informatika
Indikator 2014
(baseline)
2018 RPJMN
2019
Indeks Demokrasi
Indonesia
63,72 74,60 75,00
Indeks Lembaga
Demokrasi
72,24 78,00 79,00
Indeks Kebebasan
Sipil
79,00 86,00 87,00
Indeks Hak-Hak Politik 46,25 67,00 68,00
23
24
ARAH KEBIJAKAN BIDANG POLITIK
1. Meningkatkan peran kelembagaan demokrasi dan mendorong kemitraan yg lebih kuat antara pemerintah, swasta dan masyarakat sipil
2. Memperbaiki kinerja partai politik melalui strategi pengaturan pembiayaan partai politik melalui APBN/APBD
3. Jaminan pemenuhan kebebasan sipil, hak-hak dan kewajiban politik rakyat, dan meningkatkan keterwakilan perempuan dalam politik
4. Membangun Keterbukaan Informasi Publik dan Komunikasi Publik
5. Mendorong masyarakat untuk dapat mengakses informasi publik dan memanfaatkannya
6. Meningkatkan kualitas penyiaran
7. Menguatkan iklim kondusif bagi berkembangnya demokrasi yang beradab, memelihara perdamaian, dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan
8. Menciptakan iklim kondusif untuk penanganan terorisme dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman terorisme
11/14/2017
13
25
Contoh PENYUSUNAN PROGRAM dengan pendekatan“THIS” –PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI CSR
Tematik : Penekanan atau fokus perencanaan sampai dengan Program Prioritas
Holistik : pendekatan menyeluruh dan komprehensif (hulu hilir)
Integratif : integrasi dalam siapa berbuat apa, dan integrasi sumber pendanaan
Spasial : Keterkaitan fungsi lokasi dari berbagai kegiatan yang terintegrasi
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI CSRKerjasama Kementerian Desa, PDT & Transmigrasi
dengan PT Donggi Senoro LNG di Banggai - Sulteng
Peningkatan Kapasitas danPemanfaatan Sumber Daya
Manusia sesuai denganketentuan dan
perundangan yang berlaku;
Pemanfaatan program-program lintas sektor yang telah ada di tingkat pusat
dan daerah;
Penelitian dan pengkajianserta penerapanhasil-hasilnya;
Pelatihan Teknis danAdvokasi;
Pendampingan teknis dan penguatan kelembagaan;
Bentuk kerjasama lainnyayang dianggap perlu dan
disusun bersama
26
11/14/2017
14
• Proseven fokus pada upaya memperkuat kapasitas masyarakat dan kelembagaanmasyarakat dalam implementasi pembangunan Desa;
• Proseven mengembangkan strategi keberlanjutan dengan memperkuat aspek :1. Regulasi/Kebijakan Desa;2. Kelembagaan Masyarakat; dan3. Ketahanan Masyarakat sebagai landasan bagi pencapaian kemandirian desa.
Desain dan Strategi Implementasi PROSEVEN (Peace Through Sustainable Village Development) Kerjasama Kementerian Desa, PDT & Transmigrasi dengan PT Donggi Senoro LNG di Banggai - Sulteng
27
CONTOH
REGULASI TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK SOSIAL
UU 7/2012
• PENANGANAN KONFLIK SOSIAL
PP 2/2015
• PERATURAN PELAKSANAAN UU 7/2012
PER MENDAGRI 42/2015
• PELAKSANAAN KOORDINASI PENANGANAN KONFLIK SOSIAL
KEP MENDAGRI 300.05/2061
• TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK SOSIAL TAHUN 2017
SE MENDAGRI 050.12/7764/SJ
• PENYUSUNAN PROGRAM BIDANG KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
28
11/14/2017
15
29
SE MENDAGRI UNTUK GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA
77 83
5868
39
0
20
40
60
80
100
2013 2014 2015 2016 2017 (Juli)
Jumlah Peristiwa Konflik
30
KONFLIK SOSIAL (UU NO.7/2012)
Definisi : Perseterusan dan/atau benturan fisik dengan kekerasan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang berlangsung dalam waktu tertentu dan berdampak luas yang mengakibatkan ketidakamanan dan disintegrasi sosial sehingga mengganggu stabilitas nasional dan menghambat pembangunan nasional
Sumber : Sekretariat Tim Terpadu PKS 2017
Sumber Konflik Sosial :1. Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya (Poleksosbud); 2. SARA;3. Sengketa batas wilayah desa, Kab/Kota, dan/atau Provinsi;4. Sengketa SDA antar masyarakat dan/atau antar masyarakat
dengan pelaku usaha;5. Distribusi SDA yang tidak seimbang dalam masyarakat
11/14/2017
16
1. Menyusun Rencana Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tingkat Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota;
2. Mengoordinasikan, mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi penanganan konflik secara Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota;
3. Memberikan informasi kepada publik tentang terjadinya konflik dan upaya penanganannya;
4. Melakukan upaya pencegahan konflik melalui sistem peringatan dini;
5. Merespon secara cepat dan menyelesaikan secara damai semua permasalahan yang berpotensi menimbulkan konflik; dan
6. Membantu upaya penanganan pengungsi dan pemulihan pasca konflik yang meliputi rekonsiliasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi.
#) Pencegahan, Penghentian, Pemulihan
31
TUGAS TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK SOSIAL(PERMENDAGRI NO. 42 TAHUN 2015)
NO JABATAN KEDUDUKAN DALAM TIM
1 Menko Polhukam Pengarah
2 Menko PMK Pengarah
3 Menko Perekonomian Pengarah
4 Menko Kemaritiman Pengarah
5 Mendagri Ketua
6 Kapolri Wakil Ketua I
7 Panglima TNI Wakil Ketua II
8 Jaksa Agung Wakil Ketua III
9 Menteri Sosial Wakil Ketua IV
10 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Wakil Ketua V
11 Menteri Kesehatan Wakil Ketua VI
12 Menteri Keuangan Wakil Ketua VII
13 Menteri PPN/Bappenas Wakil Ketua VIII
14 Kepala BIN Wakil Ketua IX
32
SUSUNAN KEANGGOTAAN TIMDU PKS NASIONAL 2017(KEP MENDAGRI 300.05/2061 TAHUN 2017)
NO JABATAN KEDUDUKAN
DALAM TIM
15 Dirjen Polpum, Kemendagri Sekretaris
16 Kepala Badan Pemeliharan dan Keamanan Polri
Wakil Sekretaris I
17 Kepala Staf Umum TNI Wakil Sekretaris II
18 Jaksa Agung Muda Intelijen Wakil Sekretaris III
19 Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kemensos
Wakil Sekretaris IV
20 Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud
Wakil Sekretaris V
21 Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kemenkes
Wakil Sekretaris VI
22 Deputi Polhukhankam, Bappenas Wakil Sekretaris VII
23 Deputi II BIN Wakil Sekretaris VIII
11/14/2017
17
NO JABATAN KEDUDUKAN
DALAM TIM
24 Sekjen Kemendagri Anggota
25 Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial
dan Dampak Bencana, Kemenko PMK
Anggota
26 Dirjen Otda, Kemendagri Anggota
27 Dirjen Bina Adwil, Kemendagri Anggota
28 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan,
Kemenag
Anggota
29 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Hukum dan HAM, Kemenkumham
Anggota
30 Dirjen Minerba, Kementerian ESDM Anggota
31 Deputi Bidang Pengkajian dan Penanganan
Sengketa dan Konflik Pertanahan, Kemen ATR/BPN
Anggota
32 Asisten Kapori Bidang Operasi Anggota
33 Asisten Teritorial Panglima TNI Anggota
34 Asisten Intelijen Panglima TNI Anggota
33
SUSUNAN KEANGGOTAAN TIMDU PKS NASIONAL 2017(KEP MENDAGRI 300.05/2061 TAHUN 2017).......(2)
NO JABATAN KEDUDUKAN
DALAM TIM
35 Deputi Bidang Penataan Hukum Lingkungan, Kemen LHK Anggota
36 Deputi Bidang Pembedayaan Pemuda, Kemenpora Anggota
37 Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media, Kemen BUMN
Anggota
38 Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Kemenaker
Anggota
39 Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu, Kemendes PDT Anggota
40 Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Kemen PPPA Anggota
41 Deputi Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, BNPT
Anggota
42 Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, KemenkoPolhukam
Anggota
43 Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian Anggota
44 Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kemenkominfo Anggota
45 Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri Anggota
PELAPORAN PELAKSANAANKEGIATAN RENCANA AKSI TERPADU
MENTERI
GUBERNUR
BUP/WALKOT
PRESIDEN
MENTERI
MENTERI MELALUI GUB
PUSAT
PROVINSI
KAB/KOTA
MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN
KEGIATAN RENCANA AKSI TERPADU
MENTERI
GUBERNUR
NASIONAL
KAB/KOTA
HASIL EVALUASI DIJADIKAN BAHAN MASUKAN PENYUSUNAN
RENAKSI TERPADU BERIKUTNYA
UNTUK MENGEFEKTIFKAN PELAKSANAAN, PELAPORAN DAN
MONEV KEGIATAN RENCANA AKSITERPADU
MENTERI SISTEM INFORMASI PENANGANAN KONFLIK SOSIAL
GUBERNUR
BUP/WALKOT
MEMBENTUK
DIKOORDINASIKAN DAN DIINTEGRASIKAN
MENYAMPAIKAN SELURUH KEGIATAN RENCANA AKSI TERPADUDI DAERAH
PELAPORAN DAN MONEV RENAKSI TERPADU PKS(Pasal 18-21, Permendagri No.42/2015 tentang Pelaksanaan Koordinasi PKS)
34
Sumber : Direktorat Wasnas, Ditjen Polpum Kemdagri
11/14/2017
18
35
MEKANISME PELAPORAN PERISTIWA KONFLIK SOSIAL DAN RENCANA AKSI DAERAH : DATA KONFLIK SOSIAL
Konflik sosial dilaporkan oleh individu, masyarakat & media massa
Sekretartiat Timdu Daerah
Sekretariat Timdu Nasional
Verifikasi, validasi dan clusteringsumber konflik sesuai UU 7/2012
Data Peristiwa Konflik Sosial Nasional
Penyusunan dan Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah
Pengolahan Data
Input Data RAD ke Sistem Informasi PKS
Tim memverifikasi data
Penilaian Rencana Aksi Daerah
2017 2018
Output/Komponen Anggaran Output/Komponen Anggaran
Layanan daerah dalam peningkatan kinerja tim terpadu penanganan konflik sosial
Rp 4.756.505.000 Rencana Aksi Tim Terpadu PelaksanaanPenanganan Konflik Sosial Tingkat Nasional dan Daerah (Proyek Prioritas Nasional)
Rp 6.000.000.000
Pelaksanaan kebijakan penanganan konflik sosial
Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) dan Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanganan Konflik Sosial
Rp 2.318.060.000
Pengendalian dan Monitoring pelaksanaan RAN dan RAD 2018
Rp 495.800.000
Evaluasi Rencana Aksi Daerah 2017 Rp 765.768.000
Rakor Wasnas dalam rangka Persiapan penyelenggaraan Pemilu 2019
Rp 1.500.000.000
Diseminasi pembentukan Tim Terpadu tingkat Kabupaten/Kota
Rp 920.372.000
36
TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK SOSIAL
Tahun 2018 target diseminasi pembentukan Tim Terpadu : 66 Kabupaten/Kota
11/14/2017
19
KODE KEGIATAN / OUTPUT VOLUME / TARGET SATUAN
1 DITJEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM
1231 Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan
1231.001 Kebijakan Bidang Organisasi Kemasyarakatan 1 Kebijakan/Pedoman
1231.002 Daerah yang difasilitasi untuk peningkatan Kinerja pelayanan pendaftaran, database, sistem informasi, pengawasan , penyelesaian sengketa, monitoring dan evaluasi terhadap ormas.
34 Provinsi
1231.003 Kemitraan Ormas/LPNK 670 Ormas/LPNK
1232 Fasilitasi Politik Dalam Negeri1232.001 Kebijakan Bidang Politik Dalam Negeri 3 Kebiajakn/ Peraturan
1232.002 Forum dialog pendidikan politik bagi warga negara, pemerintah, Parpol, ormas, dunia usaha, dan media di tingkat nasional dan daerah
5 Forum
1232.003 Daerah yang difasilitasi menerapkan best practice pendidikan politik 34 Provinsi
1232.004 Pengembangan sistem Infromasi Politik Dalam Negeri 1 sistem
1232.005 Daerah yang terfasilitasi pendidikan politik untuk politisi perempuan 6 Provinsi
1232.006 Penguatan Pokja Demokrasi 15 Provinsi1232.007 Fasilitasi parpol yang mendapatkan bantuan keuangan dan peningkatan kapasitas 10 Parpol
1232.006 Bantuan Keuangan Parpol 122.003.650 Suara Sah
37
KEGIATAN/OUTPUT DIREKTORAT – DITJEN POLPUM KEMENDAGRI
KODE KEGIATAN / OUTPUT VOLUME/TARGET SATUAN
4 DITJEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM
1233 Fasilitasi Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya1233.001 Kebijakan Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya 1 Kebijakan/Peraturan
1233.002 Daerah yang terfasilitasi pendidikan kebhinekaan dengan pendekatan seni dan budaya lokal di Daerah bagi ASN, Masyarakat, Pelajar/mahasiswa, Tokoh Adat, Pelaku Seni dan Budaya, dan Raja/Sultan/Panglingsir.
6 Provinsi
1233.003 Daerah yang mendapat fasilitasi forum pertemuan, rapat koordinasi terkait dengan isu kesenjangan ekonomi dan konflik perebutan SDA yang melibatkan pemerintah, CSO, Dunia usaha dan media sosial
6 Provinsi
1233.004 Forum Dialog/Koordinasi/Komunikasi bidang ketahanan ekonomi, sosial dan budaya. 12 Forum
1233.006 Peta daerah terkait dengan ketahanan ekonomi, sosial, dan budaya 3 Peta Tematik
1234 Fasilitasi Kewaspadaan Nasional
1234.002 Daerah yang mendapatkan penguatan dan pemberdayaan forum dialog kewaspadaan nasional (penanganan konflik sosial) seluruh indoensia
17 Provinsi
1234.003 Daerah yang difasilitasi penguatan kapasitas Masyarakat dan Pemerintah Daerah 10 Provinsi
1234.004 Pemantauan dan pelaporan situasi daerah 34 Provinsi
1234.005 Layanan publik administrasi lembaga Asing dan orang asing 180 Rekomendasi
1234.006 Pengembangan sistem peringatan dini dalam penanganan konflik 1 Sistem
1234.007 Renaksi Timdu dan pelaksanaan PKS tingkat Nasional dan daerah 34 Provinsi
38
KEGIATAN/OUTPUT DIREKTORAT – DITJEN POLPUM KEMENDAGRI.......(2)
11/14/2017
20
KODE KEGIATAN / OUTPUT VOLUME / TARGET SATUAN
4 DITJEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM
1235 Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan
1235.001 Kebijakan Penyelenggaraan Bidang Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan
2 Kebijakan/Pedoman
1235.002 Daerah yang melaksanakan penguatan wawasan kebangsaan dan karakter bangsa
34 Provinsi
1235.003 Peningkatan kapasitas aparatur dan masyarakat dalam rangka penguatan karakter bangsa
140 Orang
1235.004 Daerah yang terfasilitasi pendidikan kewarganegaraan 4 Provinsi
1235.005 Daerah yang terfasilitasi pelaksanaan Kampanye Nasional terkait revolusi mental dan restorasi sosial
34 Provinsi
1235.006 Penguatan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) di daerah
34 Provinsi
39
KEGIATAN/OUTPUT DIREKTORAT – DITJEN POLPUM KEMENDAGRI.......(3)
INDEKS DEMOKRASI INDONESIA INDEKS DEMOKRASI INDONESIA 2
40
11/14/2017
21
41Sumber: IDI 2016
67.30 63.17 65.48
62.63 63.72
73,04 72.82 70.09
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Sasaran IDI Tahun 2019 adalah 75 Skor Indeks DemokrasiIndonesia 2016 sebesar 70,09, menurundibandingkan tahunsebelumnya.
Tingkat DEMOKRASI di Indonesia secara umummasih dalam kategoriSEDANG menunjukkan demokrasi Indonesia sedang bertransformasi ke arah yang positif.
Penurunan skor demokrasiperlu dijadikan perhatian, dicarikan penyebab & solusinya a.l melalui Penguatan Pokja IDI.
PERKEMBANGAN INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2009 – 2016
42
Sumber: IDI 2016
No Nama Variabel 2015 2016 Selisih
1 Kebebasan Berkumpul dan Berserikat 86,65 82,79 -3,86
2 Kebebasan Berpendapat 62,21 72,17 9,96
3 Kebebasan Berkeyakinan 80,50 81,69 1,19
4 Kebebasan dari Diskriminasi 87,60 87,43 -0,17
5 Hak Memilih dan Dipilih 75,26 75,26 0
6Partisipasi Politik dalam Pengambilan Keputusan dan Pengawasan
60,59 61,24 0,65
7 Pemilu yang Bebas dan Adil 95,48 95,48 0
8 Peran DPRD 42,90 46,76 3,86
9 Peran Partai Politik 59,09 52,29 -6,80
10 Peran Birokrasi Pemerintah Daerah 53,11 47,51 -5,60
11 Peran Peradilan yang Independen 92,28 91,36 -0,92
PERKEMBANGAN INDEKS VARIABEL IDI 2015–2016
11/14/2017
22
Nomor Indikator 2015 2016
01 Ancaman/penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah (Kebebasan Berkumpul dan Berserikat) 86,76 82,35
02 Ancaman/penggunaan kekerasan oleh masyarakat (Kebebasan Berkumpul dan Berserikat) 85,85 85,85
03 Ancaman /penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah (Kebebasan Berpendapat) 65,32 76,47
04 Ancaman/penggunaan kekerasan oleh masyarakat (Kebebasan Berpendapat) 46,69 50,74
05 Aturan tertulis yang membatasi kebebasan menjalankan ibadah agama 80,43 81,71
06 Tindakan/pernyataan pejabat membatasi kebebasan menjalankan ibadah agama 80,79 84,19
07 Ancaman/penggunaan kekerasan dari satu kelompok terkait ajaran agama 80,15 80,00
08 Aturan tertulis yang diskriminatif dalam hal gender, etnis, kelompok 83,82 81,37
09 Tindakan/pernyataan pejabat yang diskriminatif dalam hal gender dst 88,97 95,59
10 Ancaman/penggunaan kekerasan oleh masyarakat karena alasan gender 91,18 87,75
Perkembangan Skor Indikator 2015 dan 2016
Aspek Kebebasan Sipil
• 5 dari 10 indikator dalam Aspek Kebebasan Sipil mengalami kenaikan• Indikator 4 masih termasuk pada kategori “buruk”
43
Nomor Indikator 2015 2016
11 Hak memilih atau dipilih terhambat 95,83 95,83
12 Kurang fasilitas sehingga penyandang cacat tidak dapat menggunakan hak pilih 60,00 60,60
13 Kualitas Daftar Pemilih Tetap (DPT) 74,44 74,44
14 Voters turnout 75,07 75,07
15 % Perempuan terpilih terhadap total anggota DPRD Propinsi 53,49 54,29
16 Demonstrasi/mogok yang bersifat kekerasan 34,14 43,06
17 Pengaduan masyarakat mengenai penyelenggaraan pemerintahan 87,04 79,42
Perkembangan Skor Indikator 2015 dan 2016Aspek Hak-Hak Politik
• 2 dari 7 indikator di Aspek Hak-hak Politik mengalami kenaikan• Indikator 15 dan 16 masih termasuk pada kategori “buruk”
44
11/14/2017
23
Nomor Indikator 2015 2016
18 Keberpihakan KPUD dalam penyelenggaraan pemilu 98,93 98,93
19 Kecurangan dalam penghitungan suara 92,03 92,03
20 Alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan 57,23 60,68
21 Perda yang merupakan inisiatif DPRD 16,31 35,29
22 Rekomendasi DPRD kepada Eksekutif 14,29 6,09
23 Kegiatan kaderisasi yang dilakukan partai peserta pemilu 56,30 47,90
24 % perempuan pengurus partai politik 84,17 91,84
25 Kebijakan pejabat pemerintah daerah yang dinyatakan bersalah oleh keputusan PTUN 62,93 67,26
26 Upaya penyediaan informasi APBD oleh pemerintah daerah 44,85 30,88
27 Keputusan hakim yang kontroversial 92,65 91,54
28 Penghentian penyidikan yang kontroversial oleh jaksa atau polisi 91,91 91,18
Perkembangan Skor Indikator 2015 dan 2016Aspek Lembaga Demokrasi
• 4 dari 11 indikator di Aspek Lembaga Demokrasi mengalami kenaikan • Indikator 21, 22, 23 dan 26 masih termasuk pada kategori “buruk”
45
57.55
59.97
61.52
65.08
65.83
65.90
65.95
67.4667.78
67.9068.25
68.46
69.01
69.44
69.75
70.26
70.68
72.31
72.82
73.04
73.46
73.6074.76
76.4076.67
76.7776.90
78.47
79.40
79.81
79.83
80.16
81.24
83.19
85.32
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
Pap
ua
Pap
ua
Bar
at
Mal
uku
Uta
ra
NTB
Ria
u
Mal
uku
Lam
pu
ng
Sum
bar
Ace
h
Suls
el
Sulb
ar
Ban
ten
Sum
ut
Sult
ra
Jate
ng
Kep
ri
Jam
bi
Bab
el
Nas
ion
al
Jab
ar
Kal
ten
g
Ben
gku
lu
Kal
sel
Kal
bar
Sult
eng
Go
ron
talo
Jati
m
NTT
Sulu
t
Sum
sel
Bal
i
Kal
tara
Kal
tim
DIY
DK
I Jak
arta
46
IDI PROVINSI 2015
11/14/2017
24
54.41
60.35
61.00
61.02
65.41
66.71
66.82
67.37
68.53
68.89
70.09
70.85
71.13
71.36
71.89
72.20
72.24
72.37
72.48
72.84
73.27
73.43
73.64
74.23
74.7775.28
76.34
76.98
77.48
78.20
78.95
80.95
82.49
83.00
85.58
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
Sum
bar
Pap
ua
Bar
at
Lam
pu
ng
Pap
ua
NTB
Jate
ng
Jab
ar
Sum
ut
Suls
el
Jam
bi
Nas
ion
al
DK
I Jak
arta
Sult
ra
Ban
ten
Ria
u
Sult
eng
Jati
m
Sulb
ar
Ace
h
Kep
ri
Mal
uku
Uta
ra
Kal
sel
Kal
tim
Ben
gku
lu
Kal
ten
g
Kal
bar
Sulu
t
Kal
tara
Go
ron
talo
Mal
uku Bal
i
Sum
sel
NTT
Bab
el
DIY
47
IDI PROVINSI 2016
48
PERKEMBANGAN IDI PROVINSI 2015-2016
11/14/2017
25
67.78 69.01 67.4665.83
70.6879.81
73.60 65.9572.31
70.2672.8272.48
67.3754.41
71.89
68.89
80.95
74.23
61.00
83.00
72.8470.09
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
2015
2016
IDI PER PROVINSI DI SULAWESI TAHUN 2015 & 2016
49
85.32
73.0469.75
83.19
76.90
68.4672.8270.85
66.82 66.71
85.58
72.24 71.36 70.09
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur Banten IDI Nasional
2015
2016
IDI PER PROVINSI DI JAWA TAHUN 2015 & 2016
50
11/14/2017
26
76.40
73.4674.76
81.24 80.16
72.82
75.28 74.77
73.43 73.64
76.98
70.09
64.00
66.00
68.00
70.00
72.00
74.00
76.00
78.00
80.00
82.00
84.00
Kalimantan Barat KalimantanTengah
KalimantanSelatan
KalimantanTimur
Kalimantan Utara IDI Nasional
2015
2016
IDI PER PROVINSI DI KALIMANTAN TAHUN 2015 & 2016
51
79.40
76.67
67.90
69.44
76.77
68.25
72,82
76.34
72.20
68.53
71.13
77.48
72.37
70.09
62.00
64.00
66.00
68.00
70.00
72.00
74.00
76.00
78.00
80.00
82.00
Sulut Sulteng Sulsel Sultra Gorontalo Sulbar IDI Nasional
2015
2016
IDI PER PROVINSI DI SULAWESI TAHUN 2015 & 2016
52
11/14/2017
27
79.83
65.08
78.47
72.82
78.95
65.41
82.49
70.09
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
Bali NTB NTT IDI Nasional
2015
2016
IDI PROVINSI BALI, NTB, DAN NTT TAHUN 2015 & 2016
53
65.90
61.52 59.97 57.55
72.8278.20
73.27
60.35 61.02
70.09
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua IDI Nasional
2015
2016
IDI PROVINSI MALUKU, MALUKU UTARA, PAPUA BARAT, DAN PAPUA TAHUN 2015 & 2016
54
11/14/2017
28
74.81 82.02
52.99
66.46
75.89
96.06
78.5071.99
81.25 80.16
89.64
79.10 79.4490.41 85.26
74.2880.3
92.92
82.71
51.01
71.78
84.3991.17
85.14
60.49
87.65 85.4381.11
73.3766.06
90.0073.73
83.47
76.45
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
2015
2016
INDEKS DEMOKRASI INDONESIAASPEK KEBEBASAN SIPIL
55
96.81
85.07
54.15
93.07 98.1086.71
94.60
69.38
91.14
81.35 81.8880.3083.29
84.98
61.04
78.25
100.00 96.31
80.3975.54
88.07 82.35 82.8976.45
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
2015
2016
INDEKS DEMOKRASI INDONESIAASPEK KEBEBASAN SIPIL
56
11/14/2017
29
94.42
51.59
93.19
76.04 73.53
92.33
82.72 80.30
96.94
65.06
96.25
87.1792.27 93.67 92.15
76.45
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
Bali NTB NTT Maluku MalukuUtara
Papua Barat Papua Nasional
2015
2016
INDEKS DEMOKRASI INDONESIAASPEK KEBEBASAN SIPIL
57
63.98
62.17
69.7766.61
62.12
78.79
68.45
63.1966.95 65.01
83.19 81.89
67.28
77.98
67.4463.72
70.63
63.94 62.29
54.33
77.98
65.63
81.94
63.8459.32
81.09
71.28
67.54
72.34
67.24
81.5976.49
68.30 70.11
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
2015
2016
INDEKS DEMOKRASI INDONESIAASPEK HAK-HAK POLITIK
58
11/14/2017
30
65.57 68.31
85.7782.74 83.65
77.92
68.8564.25
56.95
69.97
61.16
70.6375.70 70.66
83.58 78.35
66.6470.42
67.89 61.5155.51
75.5469.02
70.11
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
2015
2016
INDEKS DEMOKRASI INDONESIAASPEK HAK-HAK POLITIK
59
77.42
61.11
71.69
63.2061.00
39.4841.81
70.6369.60
62.08
81.6876.18
61.79
38.05 41.13
70.11
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
Bali NTB NTT Maluku MalukuUtara
Papua Barat Papua Nasional
2015
2016
INDEKS DEMOKRASI INDONESIAASPEK HAK-HAK POLITIK
60
11/14/2017
31
64.97 63.52
82.01
63.80
77.72
61.00
75.61
62.74
69.6066.13
83.26
51.37
61.48
82.38 81.39
68.66 66.87
60.3356.13
58.82 62.3454.58
66.53
77.01
64.31
80.20
59.4863.19
49.79
66.69
86.37
63.6360.99 62.05
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
2015
2016
INDEKS DEMOKRASI INDONESIAASPEK LEMBAGA DEMOKRASI
61
67.9567.05
83.17
63.99
52.05
72.53
66.53
71.84
61.99
81.81
62.3766.87
64.54
68.4372.89
60.3664.48
60.62
68.76 70.8674.66 74.42
64.4762.05
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
2015
2016
INDEKS DEMOKRASI INDONESIAASPEK LEMBAGA DEMOKRASI
62
11/14/2017
32
65.31
88.36
70.73
57.43
47.2551.81 50.87
66.8771.18 71.13
66.4670.13 67.59
53.85 53.45
62.05
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
Bali NTB NTT Maluku MalukuUtara
Papua Barat Papua Nasional
2015
2016
INDEKS DEMOKRASI INDONESIAASPEK LEMBAGA DEMOKRASI
63
CATATANCATATAN3.
64
11/14/2017
33
A. Timdu PKS
• Payung hukum Timdu PKS sudah memadai, dari UU SE Mendagri.
• Timdu PKS telah terbentuk di 34 Provinsi dan 360 Kab/Kota dari 514 Kab/Kota(Sekretariat Timdu, Juli 2017) 154 Kab/Kota belum terbentuk
• Perlu komitmen Pemerintah Daerah (political will) : pembentukan Timdu PKS danpenyusunan RAD serta pelaksanaannya 2018 : diseminasi pembentukan TimduPKS ditargetkan 66 Kab/Kota dan penyusunan RAD-nya (minimal) harus tercapai.
• Pelaporan RAD melalui Sistem Informasi Penanganan Konflik Sosial perlupengelompokan sumber konflik sosial dalam sistem (sesuai UU No. 7/2012).
• Forum evaluasi : Sharing best practice PKS antar daerah perlu peningkatan.
• Tantangan membangun database konflik sosial : penyelarasan persepsi/definisikonflik sosial serta konsolidasi/integrasi database terkait konflik sosial (DitjenPolpum, Kemenko PMK, KemenkoPolhukam dan POLRI).
65
CATATAN
• IDI Sebagai Masukan Berbasis Bukti untuk Pembangunan Demokrasi• IDI fokus mengukur demokrasi politik dan tidak mengukur demokrasi ekonomi
• skor IDI mengindikasikan perkembangan demokrasi di tingkat provinsi
• IDI mengukur perkembangan demokrasi dari dua sisi sekaligus, yakni peran negara dan masyarakat dalammenyumbang positif atau negatif kondisi demokrasi
• IDI bukan produk akhir, tetapi merupakan instrumen advokasi untuk memperbaiki kinerja demokrasi.
• Penguatan Kelompok Kerja IDI
1. Konsultasi dengan dewan ahli dan stakeholder IDI (Kemenkopolhukam, Bappenas, BPS).
2. Koordinasi dan supervisi. FGD dgn Pokja IDI daerah. Fasilitasi penyusunan instrumen (Renaksi) untuk meningkatkan IDI. Renaksi tidak perlu banyak asalkan tepat sasaran.
3. Monev dan pengendalian Direktorat Poldagri membuat instrumen pengendalian kemajuan Renaksi secara online. Pokja IDI melaporkan secara online. Monev beberapa provinsi yang dianggap krusial.
4. Laporan akhir dan rakor/FGD sharing session success story peningkatan nilai IDI.
66
CATATAN.....(2)
B. Penguatan Pokja IDI
11/14/2017
34
a) Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta pemertahanan dan pemeliharaan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b) Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa; c) Pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya guna
mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional, dan nasional; d) Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. e) Koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi pemerintahan yang ada di wilayah Daerah provinsi dan
Daerah kabupaten/kota untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan, potensi serta keanekaragaman Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
f) Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila; dan g) Pelaksanaan semua Urusan Pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan Daerah dan tidak
dilaksanakan oleh Instansi Vertikal
67
CATATAN.....(3)
C. Program Bidang Kesbangpol dengan UU No. 23/2014 Tentang Pemerintahan Umum
D. Vertikalisasi Kesbangpol
68
TERIMA KASIH