o u t l i n e - direktorat jenderal kesatuan bangsa dan...

34
11/14/2017 1 Direktorat Politik dan Komunikasi Jakarta, 13 November 2017 Sinkronisasi Perencanaan Program/Kegiatan Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun 2018 2 O U T L I N E VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG POLITIK #RPJPN 2005-2025 #RPJMN 2015-2019 #RKP 2018 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA Catatan Penyusunan Perencanaan

Upload: vokien

Post on 09-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

1

Direktorat Politik dan Komunikasi Jakarta, 13 November 2017

Sinkronisasi Perencanaan Program/Kegiatan

Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun 2018

2

O U T L I N E

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG POLITIK

#RPJPN 2005-2025 #RPJMN 2015-2019 #RKP 2018

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA

Catatan Penyusunan Perencanaan

Page 2: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

2

3

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG POLITIK

#RPJPN 2005-2025 #RPJMN 2015-2019 #RKP 2018

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG POLITIK

#RPJPN 2005-2025 #RPJMN 2015-2019 #RKP 20181.A

4

ORDEBARU

Pemerintahan

Demokrasi(1999-2004)

RPJPN-Politik(2005-2025)

Transisi Politik(1998-1999)

VISI RPJP/RPJM

Demokrasi MelaluiKonsolidasi Demokrasi

Arah KebijakanPembangunan

Demokrasi yang

Terkonsolidasi (2025)

StrukturPolitik

Peran Negara dan MasyarakatBudaya dan Proses Politik

Hubungan Luar Negeri

Komunikasi dan Informasi

Syarat Utama

1. Rechtsstaat2. Birokrasi Netral-Efisien3. Msy Sipil Otonom

4. Msy Politik Otonom5. Msy Ekonomi Otonom6. Kemandirian Nasional

Lingkungan Sosial Nasional dan Lingkungan Masyarakat Internasional

ERA ORBA ERA KONSOLIDASI DEMOKRASI ERA DEMOKRASI

Pemantapan Proses PositifKonsolidasi Demokrasi

Indeks Demokrasi Indonesia 75

Visi Pembangunan Politik 2005-2025

Page 3: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

3

5

Penguatan struktur politik dan pengokohan kedaulatan NKRI berdasarkan Pancasila

Perbaikan peran negara dan masyarakat melalui penguatan kapasitas OMS dan Parpol

Pemantapan pelembagaan nilai-nilai demokrasi dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi,

non diskriminasi dan kemitraan

Perwujudan konsolidasi demokrasi pada semua bidang kehidupan sosial politik, berupa tegaknya supremasi hukum dan HAM

RPJMN 2020-2025

RPJMN 2015-2019

RPJMN 2010-2014

Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum :

memantapkan kelembagaan demokrasi yang kokoh; memperkuat peran masyarakat sipil; menjamin pengembangan media dan

kebebasan media dalam mengomunikasikan kepentingan

masyarakat

UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005-2025

RPJMN 2005-2009

Tahapan Dan Prioritas RPJPN 2005 - 2025 : Bidang Politik

6

ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005–2025

Sasaran Pokok : Terwujudnya Indonesia yang demokratis, berlandaskan hukum dan berkeadilan 1. Terciptanya supremasi hukum dan penegakkan hak-hak asasi manusia yang bersumber pada

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta tertatanya sistem hukum nasional yang mencerminkan kebenaran, keadilan, akomodatif, dan aspiratif;

2. Terciptanya penegakan hukum tanpa memandang kedudukan, pangkat, dan jabatan seseorang demi supremasi hukum dan terciptanya penghormatan pada hak-hak asasi manusia;

3. Menciptakan landasan konstitusional untuk memperkuat kelembagaan demokrasi;4. Memperkuat peran masyarakat sipil dan partai politik dalam kehidupan politik; 5. Memantapkan pelembagaan nilai-nilai demokrasi yang menitikberatkan pada prinsip-prinsip

toleransi, non-diskriminasi, dan kemitraan;6. Terwujudnya konsolidasi demokrasi pada berbagai aspek kehidupan politik yang dapat diukur

dengan adanya pemerintah yang berdasarkan hukum, birokrasi yang professional dan netral, masyarakat sipil, masyarakat politik dan masyarakat ekonomi yang mandiri, serta adanya kemandirian nasional.

Page 4: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

4

7

ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005–2025....(2)

Arah/Tahapan Pembangunan Jangka Panjang :- Terwujudnya Indonesia yang demokratis, berlandaskan hukum dan berkeadilan

1. Pelembagaan demokrasi yang lebih kokoh;2. Memperkuat peran masyarakat sipil sehingga proses pembangunan partisipatoris yang

bersifat bottom up bisa berjalan;3. Menumbuhkan masyarakat tanggap (responsive community) yang akan mendorong

semangat sukarela (spirit of voluntarism) yang sejalan dengan makna gotong royong; 4. Memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah; menjamin perkembangan

dan kebebasan media dalam mengomunikasikan kepentingan masyarakat;5. Melakukan pembenahan struktur hukum dan meningkatkan budaya hukum dan

menegakkan hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil.

8

ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005–2025.....(3)

- Terwujudnya Indonesia yang demokratis, berlandaskan hukum dan berkeadilan

Penyempurnaan struktur politik titik berat pada proses pelembagaan demokrasi :a) mempromosikan dan menyosialisasikan pentingnya keberadaan sebuah konstitusi yang kuat dan

memiliki kredibilitas tinggi sebagai pedoman dasar bagi sebuah proses demokratisasi berkelanjutan;

b) menata hubungan antara kelembagaan politik, kelembagaan pertahanan keamanan dalam kehidupan bernegara;

c) meningkatkan kinerja lembaga-lembaga penyelenggara negara dalam menjalankan kewenangan dan fungsi-fungsi yang diberikan oleh konstitusi dan peraturan perundangan;

d) memantapkan pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah serta mencegah disintegrasi wilayah dan perpecahan bangsa;

e) melaksanakan rekonsiliasi nasional secara tuntas;f) menciptakan pelembagaan demokrasi lebih lanjut untuk mendukung berlangsungnya

konsolidasi demokrasi secara berkelanjutan.

Page 5: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

5

9

ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005–2025....(4)

- Terwujudnya Indonesia yang demokratis, berlandaskan hukum dan berkeadilanPenataan peran negara dan masyarakat titik berat :a) Pembentukan kemandirian dan kedewasaan masyarakat serta pembentukan

masyarakat madani yang kuat dalam bidang ekonomi dan pendidikan;b) Penataan fungsi-fungsi yang positif dari pranata-pranata kemasyarakatan, lembaga

adat, dan partai politik untuk membangun kemandirian masyarakat dalam mengelola berbagai potensi konflik sosial yang dapat merusak serta memberdayakan berbagai potensi positif masyarakat bagi pembangunan.

untuk mendorong perwujudan masyarakat sipil yang kuat perlu perhatikan pengaruh pasar dalam kehidupan sosial politik nasional agar tidak terjadi ekses-ekses negatif dan kesenjangan sosial yang merugikan kehidupan masyarakat.

10

ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005–2025....(5)

- Terwujudnya Indonesia yang demokratis, berlandaskan hukum dan berkeadilanPenataan proses politik titik berat pada pengalokasian/representasi kekuasaan : a) Meningkatkan secara terus menerus kualitas proses dan mekanisme seleksi publik yang

lebih terbuka bagi para pejabat politik dan publik; b) Mewujudkan komitmen politik yang tegas terhadap pentingnya kebebasan media massa

serta keleluasaan berserikat, berkumpul, dan berpendapat setiap warganegara berdasarkan aspirasi politiknya masing-masing.

4. Pengembangan budaya politik yang dititikberatkan pada penanaman nilai-nilai demokratis melalui :(a) penciptaan kesadaran budaya dan penanaman nilai-nilai politik demokratis

(penghormatan nilai-nilai HAM, nilai-nilai persamaan, anti kekerasan, nilai-nilai toleransi);

(b) perwujudan berbagai wacana dialog bagi peningkatan kesadaran mengenai pentingnya memelihara persatuan bangsa.

Page 6: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

6

11

ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005–2025...(6)

- Terwujudnya Indonesia yang demokratis, berlandaskan hukum dan berkeadilan

Pengembangan budaya politik titik berat pada penanaman nilai-nilai demokratis melalui :a) Penciptaan kesadaran budaya dan penanaman nilai-nilai politik demokratis,

terutama penghormatan nilai-nilai HAM, nilai-nilai persamaan, anti kekerasan, serta nilai-nilai toleransi, melalui berbagai wacana dan media;

b) Perwujudan berbagai wacana dialog bagi peningkatan kesadaran mengenai pentingnya memelihara persatuan bangsa.

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG POLITIK

RPJMN 2015-2019

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG POLITIK

RPJMN 2015-20191.B

12

Page 7: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

7

ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

Diacu DiperhatikanDiserasikan Melalui Musrenbang

RKPRPJM

NasionalRPJP

Nasional

Renstra KLRenja -

KL

RAPBN

RKA-KL

APBN

RincianAPBN

Pedoman Dijabarkan oman

PedomanPedoman

Diacu

Pem

erintah

Pu

sat

RPJMDaerah

RPJPDaerah

RKPDaerah

Renstra SKPD

Renja -SKPD

RAPBD

RKA -SKPD

APBD

Rincian APBD

Pedoman

doman

Pedoman Dijabarkan

Pedoman

Pedoman Pe

Diacu

UU 25/2004

SPPN

Pem

erintah

D

aerah

UU 17/2003

KN

Pedoman Bahan

Bahan

Ped

BahanBahan

13

14

VISI MISI PEMBANGUNAN 2015 – 2019

VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019 :

Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, danBerkepribadian Berlandaskan Gotong-royong

Visi ini diwujudkan melalui :

7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN, yaitu :

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga

kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan

mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan

demokratis berlandaskan negara hukum;

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat

jati diri sebagai negara maritim;

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi,

maju, dan sejahtera;

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,

maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional;

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam

kebudayaan.

9 PROGRAM PRIORITAS NAWACITA

Menghadirkan kembali Negara

untuk melindungi segenap bangsa

dan memberi rasa aman pada

seluruh warganegara

Membangun tata kelola

Pemerintahan yang bersih,

efektif, demokratis dan

terpercaya

Membangun Indonesia dari

pinggiran dengan memperkuat

daerah-daerah dan desa dalam

kerangka Negara Kesatuan

Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan

hukum yang bebas korupsi,

bermartabat, dan terpercaya

Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia

Meningkatkan produktivitas

rakyat dan daya saing di

pasar internasional

Mewujudkan kemandirian

ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik

Melakukan revolusi karakter bangsa

Memperteguh kebhinekaan

dan memperkuat

restorasi sosial

9

2

1

6

3

5

47

8

Page 8: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

8

15

• Menguatnya kelembagaan demokrasi dengan capaian indeks aspek institusi demokrasi sebesar 71 pada tahun 2019, dan terselenggaranya pemilu serentak tahun 2019 yang aman, damai, adil jujur dan demokratis;

• Terjaminnya kebebasan sipil dan terpenuhinya hak-hak politik rakyat dengan capaian IDI aspek kebebasan sipil sebesar 87, dan hak-hak politik sebesar 68 pada tahun 2019;

• Meningkatnya keterwakilan perempuan dalam kepengurusan parpol hingga 30%;

• Meningkatnya keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik, serta meningkatnya akses masyarakat terhadap informasi publik;

• Terjaganya stabilitas sosial dan politik yang ditandai dengan berkurangnya jumlah konflik kekerasan dan menurunnya jumlah serangan terorisme di masyarakat secara berkelanjutan sampai dengan tahun 2019.

SASARAN UTAMA BIDANG POLITIK

Terwujudnya proses positif konsolidasi demokrasi yang diukur dengan pencapaian angka indeks demokrasi Indonesia sebesar 75 pada tahun 2019,

tingkat partisipasi politik rakyat sebesar 77,5%, dan terselenggaranya pemilu yang aman, adil, dan demokratis tahun 2019

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG POLITIK

- RKP 2018

- Contoh Penyusunan Program “THIS”: Pemberdayaan Masyarakat Melalui CSR

- Kegiatan/Output Ditjen Polpum Kemendagri

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG POLITIK

- RKP 2018

- Contoh Penyusunan Program “THIS”: Pemberdayaan Masyarakat Melalui CSR

- Kegiatan/Output Ditjen Polpum Kemendagri

1.C

16

Page 9: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

9

17

KEBIJAKAN DAN PENDEKATAN PENYUSUNAN RKP 2018

1. Pendekatan Penyusunan RKP 2018 dilakukan dengan Perkuatan Pelaksanaan Kebijakan Money Follow Program

2. Penguatan tsb dilaksanakan dengan Pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial dengan memperhatikan :• Pengendalian perencanaan• Perkuatan perencanaan dan penganggaran

untuk RKP 2018• Perkuatan perencanaan berbasis

kewilayahan• Perkuatan integrasi sumber pendanaan

1. Pendekatan Penyusunan RKP 2018 dilakukan dengan Perkuatan Pelaksanaan Kebijakan Money Follow Program

2. Penguatan tsb dilaksanakan dengan Pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial dengan memperhatikan :• Pengendalian perencanaan• Perkuatan perencanaan dan penganggaran

untuk RKP 2018• Perkuatan perencanaan berbasis

kewilayahan• Perkuatan integrasi sumber pendanaan

Tematik : Penekanan atau fokus perencanaan sampai dengan Program Prioritas

Holistik : pendekatan menyeluruh dan komprehensif (hulu hilir)

Integratif : integrasi dalam siapa berbuat apa, dan integrasi sumber pendanaan

Spasial : Keterkaitan fungsi lokasi dari berbagai kegiatan yang terintegrasi

Tematik : Penekanan atau fokus perencanaan sampai dengan Program Prioritas

Holistik : pendekatan menyeluruh dan komprehensif (hulu hilir)

Integratif : integrasi dalam siapa berbuat apa, dan integrasi sumber pendanaan

Spasial : Keterkaitan fungsi lokasi dari berbagai kegiatan yang terintegrasi

PENGUATAN IMPLEMENTASI MONEY FOLLOW PROGRAM

RKP 2018RKP 2018

Menajamkan Prioritas Nasional

Memastikan pelaksanaan program

Menajamkan Integrasi Sumber Pendanaan

10 PN dan 30 Program Prioritas

(sebelumnya/2017 : 23 PN, 88 PP)

Pengendalian dilakukan sampai ke

level proyek (satuan 3)

Belanja K/L, Belanja Non K/L, Belanja Transfer ke Daerah, PHLN, BUMN,

PINA dan Swasta

18

Page 10: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

10

PERKUATAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RKP 2018

Melanjutkan implementasi Money Follow Program

Melanjutkan implementasi Money Follow Program

1. Integrasi sumber pendanaan untuk pencapaian sasaran pembangunan (Belanja K/L –Subsidi/PSO – Dana Transfer Khusus – Dana Desa – PMN BUMN – KPBU - PINA)

2. Menyusun proyek prioritas nasional (“satuan 3”)

3. Menyusun skala prioritas proyek sebagai dasar alokasi anggaran

Memperkuat koordinasi antar K/L dan Pusat- Daerah

Memperkuat koordinasi antar K/L dan Pusat- Daerah

1. Mengintegrasikan proyek prioritas nasional untuk sasaran pembangunan

2. Memastikan kesiapan proyek prioritas nasional

3. Memastikan penganggaran proyek prioritas nasional

4. Meningkatkan koordinasi KemKeu - Bappenas (belanja operasional – belanja prioritas)

Memperkuat kendali program

Memperkuat kendali program

1. Pengalokasian anggaran dan revisi proyek prioritas nasional harus mendapat persetujuan Bappenas dan KemKeu

2. Menyempurnakan format RKP-RKAKL-DIPA untuk meningkatkan kendali program

3. Melaksanakan data sharing (Bappenas-KemKeu-Menko) untuk pengendalian dan monev

4. Bappenas melakukan pengendalian sumber pendanaan

SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

Penyusunan RKP hingga pengamanan alokasinya di RAPBN 2018 dapat berjalan efektif langkah-langkah sinkronisasi perencanaan dan penganggaran

19

TEMA RKP 2018

TEMA RENCANA KERJA PEMERINTAH 2018 :

“Memacu Investasi dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan”

Upaya Menjaga Pertumbuhan Ekonomi 2017 dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 2018• Memperbaiki Kualitas Belanja.• Peningkatan iklim usaha dan iklim investasi yang lebih kondusif• Peningkatan daya saing dan nilai tambah industri• Peningkatan peran swasta dalam pembiayaan dan pembangunan

infrastruktur

Memprioritaskan Belanja Pemerintah Untuk Pencapaian Sasaran

Prioritas Nasional

Peningkatan Kualitas Money Follow Program dengan pendekatan Tematik, Holistik, Integratif dan Spasial

RKP 2015*)

Melanjutkan Reformasi Bagi

Percepatan Pembangunan Ekonomi Yang Berkeadilan

RKP 2016

Mempercepat Pembangunan

Infrastruktur Untuk Memperkuat Fondasi Pembangunan Yang

Berkualitas

Mempercepat Pembangunan

Infrastruktur Untuk Memperkuat Fondasi Pembangunan Yang

Berkualitas

RKP 2017

Memacu Pembangunan Infrastruktur Dan Ekonomi

untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja Serta Mengurangi Kemiskinan

Dan Kesenjangan Antarwilayah

RKP 2018

Memacu Investasi dan Infrastruktur

untuk Pertumbuhan dan Pemerataan

RKP 2019

Ditentukan dalam proses penyusunan

RKP 2019

20

Page 11: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

11

PRIORITAS NASIONAL & PROGRAM PRIORITAS – 2018

X. POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN

27. Penguatan Pertahanan 29, Kepastian Hukum

28. Stabilitas Politik dan Keamanan 30. Reformasi Birokrasi

IV. PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA

8. Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10)

9. Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (dari 10)

10. Pengembangan 3 Kawasan Industri (KI) (dari 14)

11. Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja

12. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi

V. KETAHANAN ENERGI13. EBT dan Konservasi Energi14. Pemenuhan Kebutuhan Energi

VI. KETAHANAN PANGAN15. Peningkatan Produksi pangan16. Pembangunan sarana dan

prasarana pertanian (termasuk irigasi)

I. PENDIDIKAN

1. Pendidikan Vokasi

2. Peningkatan kualitas guru

II. KESEHATAN

3. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

4. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

5. Preventif dan Promotif (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)

III. PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

6. Penyediaan Perumahan Layak

7. Air Bersih dan Sanitasi

VII. PENANGGULANGAN KEMISKINAN17. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat

Sasaran18. Pemenuhan Kebutuhan Dasar19. Perluasan Akses Usaha Mikro,

Kecil, dan KoperasiVIII.INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS,

DAN KEMARITIMAN20. Pengembangan Sarana dan

Prasarana Transportasi (darat, laut, udara, dan inter-moda)

21. Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika

IX. PEMBANGUNAN WILAYAH22. Pembangunan Wilayah

Perbatasan dan Daerah Tertinggal23. Pembangunan Perdesaan 24. Reforma Agraria25. Pencegahan dan Penanggulangan

Bencana (a.l Kebakaran Hutan)26. Percepatan Pembangunan Papua

= Highlight prioritas pada slide selanjutnya= contoh penajaman prioritas dari slide sebelumnya

Revolusi MentalRevolusi Mental

Kesetaraan Gender

Kesetaraan Gender

Perubahan Iklim

Perubahan Iklim

Tata kelola Pemerintahan

yang Baik

Tata kelola Pemerintahan

yang Baik

= Pengarusutamaan/Mainstreaming

PemerataanPemerataan

21

PRIORITAS NASIONAL POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN DAN KEAMANAN

POLITIK, HUKUM, DAN PERTAHANAN KEMANANAN

Penguatan Pertahanan

Stabilitas Politik dan Keamanan

Kepastian Hukum

Reformasi Birokrasi

Peningkatan Profesionalisme dan Kesejahteraan Prajurit

Pembangunan MEF II

Pengembangan Industri Pertahanan

Penguatan Pertahanan Wilayah Perbatasan

Penguatan Lembaga Demokrasi, Kebebasan Sipil dan Hak-hak Politik

Penanggulangan Terorisme dan Konflik Sosial Politik

Peningkatan Akses dan Kualitas Informasi Publik

Perlindungan WNI/BHI di Luar Negeri

Pemantapan Peran di ASEAN

Penguatan Diplomasi Ekonomi dan Kerjasama Pembangunan

Penguatan Diplomasi Politik dan Keamanan

Pemantapan Pemolisian

Peningkatan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba

Pengamanan Wilayah Laut Yurisdiksi Indonesia

Intelijen dan Kontra Intelijen

Penegakan Hukum yang Berkualitas

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi yang Efektif

Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak Atas Keadilan

Perluasan Implementasi e-Government yang Terintegrasi

Penguatan Implementasi Standar Pelayanan Publik dan Kapasitas SDM Pelayanan

Penguatan Tata Kelola dan Manajemen SDM Aparatur

Peningkatan Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

PRIORITAS NASIONAL

PROGRAM PRIORITAS

KEGIATAN PRIORITAS

22

POLITIK, HUKUM, dan PERTAHANAN KEMANANAN

Penguatan Pertahanan

Stabilitas Politik dan Keamanan

Kepastian Hukum

Reformasi Birokrasi

Peningkatan Keselamatan dan Kesejahteraan Prajurit

Pembangunan MEF II

Pengembangan Industri Pertahanan

Penguatan Pertahanan Wilayah Perbatasan

Penguatan Lembaga Demokrasi, Kebebasan Sipil dan Hak-hak Politik

Penanggulangan Terorisme dan Konflik Sosial

Peningkatan Akses dan Kualitas Informasi Publik

Perlindungan WNI/BHI di Luar Negeri

Pemantapan Peran di ASEAN

Penguatan Diplomasi Ekonomi dan Kerjasama Pembangunan

Penguatan Diplomasi Politik dan Keamanan

Penguatan Diplomasi Maritim

Penciptaan Kondisi Aman yang Cepat dan Tanggap

Peningkatan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba

Pengamanan Wilayah Laut Yurisdiksi Indonesia

Intelijen dan Kontra Intelijen

Penegakan Hukum yang Berkualitas

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi yang Efektif

Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak Atas Keadilan

Perluasan Implementasi e-Government yang Terintegrasi

Penguatan Implementasi Standar Pelayanan Publik dan Kapasitas SDM Pelayanan

Penguatan Tata Kelola dan Manajemen SDM Aparatur

Peningkatan Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

PRIORITAS NASIONAL

KEGIATAN PRIORITAS

Page 12: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

12

Kegiatan Prioritas

Peningkatan Akses dan Kualitas Informasi Publik

Kegiatan Prioritas

Penanggulangan Terorisme dan Konflik

Sosial

Kegiatan Prioritas

Proyek Prioritas Proyek PrioritasProyek Prioritas

23PROGRAM PRIORITAS : STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN

Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik

Optimalisasi KeterbukaanInformasi Publik, Penyiaran

dan Pers

Pendidikan, Pelatihan danSertifikasi Bidang Kominfo

Penguatan Lembaga Demokrasi, Kebebasan

Sipil dan Hak-hak Politik

Pemutakhiran Data Pemilih

Pengawasan Pemilu Partisipatif

Bantuan Keuangan Partai Politik

Pendidikan Pemilih Rekomendasi Pemantapan

Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa

Pelibatan Kementerian/Lembaga dan

Masyarakat Dalam Pencegahan Terorisme

Rencana Aksi Tim Terpadu dan Pelaksanaan Penanganan Konflik

Sosial Tingkat Nasional dan Daerah

Peningkatan skor

Indeks Demokrasi Indonesia

a. Penanganan Konflik Sosial

nasional dan daerah

b. Peningkatan Daya Tangkal

Masyarakat dari Pengaruh

Radikal Terorisme

a. Peningkatan Partisipasi dan Dukungan

Masyarakat terhadap Pemerintah

b. Pemerataan Penyebaran Informasi kepada

Masyarakat di Seluruh Indonesia, terutama

di daerah 3 T

c. Peningkatan Kualitas Konten Informasi Publik

d. Peningkatan Kualitas SDM Bidang

Komunikasi dan Informatika

Indikator 2014

(baseline)

2018 RPJMN

2019

Indeks Demokrasi

Indonesia

63,72 74,60 75,00

Indeks Lembaga

Demokrasi

72,24 78,00 79,00

Indeks Kebebasan

Sipil

79,00 86,00 87,00

Indeks Hak-Hak Politik 46,25 67,00 68,00

23

24

ARAH KEBIJAKAN BIDANG POLITIK

1. Meningkatkan peran kelembagaan demokrasi dan mendorong kemitraan yg lebih kuat antara pemerintah, swasta dan masyarakat sipil

2. Memperbaiki kinerja partai politik melalui strategi pengaturan pembiayaan partai politik melalui APBN/APBD

3. Jaminan pemenuhan kebebasan sipil, hak-hak dan kewajiban politik rakyat, dan meningkatkan keterwakilan perempuan dalam politik

4. Membangun Keterbukaan Informasi Publik dan Komunikasi Publik

5. Mendorong masyarakat untuk dapat mengakses informasi publik dan memanfaatkannya

6. Meningkatkan kualitas penyiaran

7. Menguatkan iklim kondusif bagi berkembangnya demokrasi yang beradab, memelihara perdamaian, dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan

8. Menciptakan iklim kondusif untuk penanganan terorisme dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman terorisme

Page 13: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

13

25

Contoh PENYUSUNAN PROGRAM dengan pendekatan“THIS” –PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI CSR

Tematik : Penekanan atau fokus perencanaan sampai dengan Program Prioritas

Holistik : pendekatan menyeluruh dan komprehensif (hulu hilir)

Integratif : integrasi dalam siapa berbuat apa, dan integrasi sumber pendanaan

Spasial : Keterkaitan fungsi lokasi dari berbagai kegiatan yang terintegrasi

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI CSRKerjasama Kementerian Desa, PDT & Transmigrasi

dengan PT Donggi Senoro LNG di Banggai - Sulteng

Peningkatan Kapasitas danPemanfaatan Sumber Daya

Manusia sesuai denganketentuan dan

perundangan yang berlaku;

Pemanfaatan program-program lintas sektor yang telah ada di tingkat pusat

dan daerah;

Penelitian dan pengkajianserta penerapanhasil-hasilnya;

Pelatihan Teknis danAdvokasi;

Pendampingan teknis dan penguatan kelembagaan;

Bentuk kerjasama lainnyayang dianggap perlu dan

disusun bersama

26

Page 14: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

14

• Proseven fokus pada upaya memperkuat kapasitas masyarakat dan kelembagaanmasyarakat dalam implementasi pembangunan Desa;

• Proseven mengembangkan strategi keberlanjutan dengan memperkuat aspek :1. Regulasi/Kebijakan Desa;2. Kelembagaan Masyarakat; dan3. Ketahanan Masyarakat sebagai landasan bagi pencapaian kemandirian desa.

Desain dan Strategi Implementasi PROSEVEN (Peace Through Sustainable Village Development) Kerjasama Kementerian Desa, PDT & Transmigrasi dengan PT Donggi Senoro LNG di Banggai - Sulteng

27

CONTOH

REGULASI TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK SOSIAL

UU 7/2012

• PENANGANAN KONFLIK SOSIAL

PP 2/2015

• PERATURAN PELAKSANAAN UU 7/2012

PER MENDAGRI 42/2015

• PELAKSANAAN KOORDINASI PENANGANAN KONFLIK SOSIAL

KEP MENDAGRI 300.05/2061

• TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK SOSIAL TAHUN 2017

SE MENDAGRI 050.12/7764/SJ

• PENYUSUNAN PROGRAM BIDANG KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

28

Page 15: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

15

29

SE MENDAGRI UNTUK GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA

77 83

5868

39

0

20

40

60

80

100

2013 2014 2015 2016 2017 (Juli)

Jumlah Peristiwa Konflik

30

KONFLIK SOSIAL (UU NO.7/2012)

Definisi : Perseterusan dan/atau benturan fisik dengan kekerasan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang berlangsung dalam waktu tertentu dan berdampak luas yang mengakibatkan ketidakamanan dan disintegrasi sosial sehingga mengganggu stabilitas nasional dan menghambat pembangunan nasional

Sumber : Sekretariat Tim Terpadu PKS 2017

Sumber Konflik Sosial :1. Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya (Poleksosbud); 2. SARA;3. Sengketa batas wilayah desa, Kab/Kota, dan/atau Provinsi;4. Sengketa SDA antar masyarakat dan/atau antar masyarakat

dengan pelaku usaha;5. Distribusi SDA yang tidak seimbang dalam masyarakat

Page 16: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

16

1. Menyusun Rencana Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tingkat Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota;

2. Mengoordinasikan, mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi penanganan konflik secara Nasional/Provinsi/Kabupaten/Kota;

3. Memberikan informasi kepada publik tentang terjadinya konflik dan upaya penanganannya;

4. Melakukan upaya pencegahan konflik melalui sistem peringatan dini;

5. Merespon secara cepat dan menyelesaikan secara damai semua permasalahan yang berpotensi menimbulkan konflik; dan

6. Membantu upaya penanganan pengungsi dan pemulihan pasca konflik yang meliputi rekonsiliasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi.

#) Pencegahan, Penghentian, Pemulihan

31

TUGAS TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK SOSIAL(PERMENDAGRI NO. 42 TAHUN 2015)

NO JABATAN KEDUDUKAN DALAM TIM

1 Menko Polhukam Pengarah

2 Menko PMK Pengarah

3 Menko Perekonomian Pengarah

4 Menko Kemaritiman Pengarah

5 Mendagri Ketua

6 Kapolri Wakil Ketua I

7 Panglima TNI Wakil Ketua II

8 Jaksa Agung Wakil Ketua III

9 Menteri Sosial Wakil Ketua IV

10 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Wakil Ketua V

11 Menteri Kesehatan Wakil Ketua VI

12 Menteri Keuangan Wakil Ketua VII

13 Menteri PPN/Bappenas Wakil Ketua VIII

14 Kepala BIN Wakil Ketua IX

32

SUSUNAN KEANGGOTAAN TIMDU PKS NASIONAL 2017(KEP MENDAGRI 300.05/2061 TAHUN 2017)

NO JABATAN KEDUDUKAN

DALAM TIM

15 Dirjen Polpum, Kemendagri Sekretaris

16 Kepala Badan Pemeliharan dan Keamanan Polri

Wakil Sekretaris I

17 Kepala Staf Umum TNI Wakil Sekretaris II

18 Jaksa Agung Muda Intelijen Wakil Sekretaris III

19 Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kemensos

Wakil Sekretaris IV

20 Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud

Wakil Sekretaris V

21 Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kemenkes

Wakil Sekretaris VI

22 Deputi Polhukhankam, Bappenas Wakil Sekretaris VII

23 Deputi II BIN Wakil Sekretaris VIII

Page 17: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

17

NO JABATAN KEDUDUKAN

DALAM TIM

24 Sekjen Kemendagri Anggota

25 Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial

dan Dampak Bencana, Kemenko PMK

Anggota

26 Dirjen Otda, Kemendagri Anggota

27 Dirjen Bina Adwil, Kemendagri Anggota

28 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan,

Kemenag

Anggota

29 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan

Hukum dan HAM, Kemenkumham

Anggota

30 Dirjen Minerba, Kementerian ESDM Anggota

31 Deputi Bidang Pengkajian dan Penanganan

Sengketa dan Konflik Pertanahan, Kemen ATR/BPN

Anggota

32 Asisten Kapori Bidang Operasi Anggota

33 Asisten Teritorial Panglima TNI Anggota

34 Asisten Intelijen Panglima TNI Anggota

33

SUSUNAN KEANGGOTAAN TIMDU PKS NASIONAL 2017(KEP MENDAGRI 300.05/2061 TAHUN 2017).......(2)

NO JABATAN KEDUDUKAN

DALAM TIM

35 Deputi Bidang Penataan Hukum Lingkungan, Kemen LHK Anggota

36 Deputi Bidang Pembedayaan Pemuda, Kemenpora Anggota

37 Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media, Kemen BUMN

Anggota

38 Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Kemenaker

Anggota

39 Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu, Kemendes PDT Anggota

40 Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Kemen PPPA Anggota

41 Deputi Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, BNPT

Anggota

42 Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, KemenkoPolhukam

Anggota

43 Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian Anggota

44 Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kemenkominfo Anggota

45 Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri Anggota

PELAPORAN PELAKSANAANKEGIATAN RENCANA AKSI TERPADU

MENTERI

GUBERNUR

BUP/WALKOT

PRESIDEN

MENTERI

MENTERI MELALUI GUB

PUSAT

PROVINSI

KAB/KOTA

MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN

KEGIATAN RENCANA AKSI TERPADU

MENTERI

GUBERNUR

NASIONAL

KAB/KOTA

HASIL EVALUASI DIJADIKAN BAHAN MASUKAN PENYUSUNAN

RENAKSI TERPADU BERIKUTNYA

UNTUK MENGEFEKTIFKAN PELAKSANAAN, PELAPORAN DAN

MONEV KEGIATAN RENCANA AKSITERPADU

MENTERI SISTEM INFORMASI PENANGANAN KONFLIK SOSIAL

GUBERNUR

BUP/WALKOT

MEMBENTUK

DIKOORDINASIKAN DAN DIINTEGRASIKAN

MENYAMPAIKAN SELURUH KEGIATAN RENCANA AKSI TERPADUDI DAERAH

PELAPORAN DAN MONEV RENAKSI TERPADU PKS(Pasal 18-21, Permendagri No.42/2015 tentang Pelaksanaan Koordinasi PKS)

34

Sumber : Direktorat Wasnas, Ditjen Polpum Kemdagri

Page 18: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

18

35

MEKANISME PELAPORAN PERISTIWA KONFLIK SOSIAL DAN RENCANA AKSI DAERAH : DATA KONFLIK SOSIAL

Konflik sosial dilaporkan oleh individu, masyarakat & media massa

Sekretartiat Timdu Daerah

Sekretariat Timdu Nasional

Verifikasi, validasi dan clusteringsumber konflik sesuai UU 7/2012

Data Peristiwa Konflik Sosial Nasional

Penyusunan dan Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah

Pengolahan Data

Input Data RAD ke Sistem Informasi PKS

Tim memverifikasi data

Penilaian Rencana Aksi Daerah

2017 2018

Output/Komponen Anggaran Output/Komponen Anggaran

Layanan daerah dalam peningkatan kinerja tim terpadu penanganan konflik sosial

Rp 4.756.505.000 Rencana Aksi Tim Terpadu PelaksanaanPenanganan Konflik Sosial Tingkat Nasional dan Daerah (Proyek Prioritas Nasional)

Rp 6.000.000.000

Pelaksanaan kebijakan penanganan konflik sosial

Penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) dan Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanganan Konflik Sosial

Rp 2.318.060.000

Pengendalian dan Monitoring pelaksanaan RAN dan RAD 2018

Rp 495.800.000

Evaluasi Rencana Aksi Daerah 2017 Rp 765.768.000

Rakor Wasnas dalam rangka Persiapan penyelenggaraan Pemilu 2019

Rp 1.500.000.000

Diseminasi pembentukan Tim Terpadu tingkat Kabupaten/Kota

Rp 920.372.000

36

TIM TERPADU PENANGANAN KONFLIK SOSIAL

Tahun 2018 target diseminasi pembentukan Tim Terpadu : 66 Kabupaten/Kota

Page 19: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

19

KODE KEGIATAN / OUTPUT VOLUME / TARGET SATUAN

1 DITJEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM

1231 Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan

1231.001 Kebijakan Bidang Organisasi Kemasyarakatan 1 Kebijakan/Pedoman

1231.002 Daerah yang difasilitasi untuk peningkatan Kinerja pelayanan pendaftaran, database, sistem informasi, pengawasan , penyelesaian sengketa, monitoring dan evaluasi terhadap ormas.

34 Provinsi

1231.003 Kemitraan Ormas/LPNK 670 Ormas/LPNK

1232 Fasilitasi Politik Dalam Negeri1232.001 Kebijakan Bidang Politik Dalam Negeri 3 Kebiajakn/ Peraturan

1232.002 Forum dialog pendidikan politik bagi warga negara, pemerintah, Parpol, ormas, dunia usaha, dan media di tingkat nasional dan daerah

5 Forum

1232.003 Daerah yang difasilitasi menerapkan best practice pendidikan politik 34 Provinsi

1232.004 Pengembangan sistem Infromasi Politik Dalam Negeri 1 sistem

1232.005 Daerah yang terfasilitasi pendidikan politik untuk politisi perempuan 6 Provinsi

1232.006 Penguatan Pokja Demokrasi 15 Provinsi1232.007 Fasilitasi parpol yang mendapatkan bantuan keuangan dan peningkatan kapasitas 10 Parpol

1232.006 Bantuan Keuangan Parpol 122.003.650 Suara Sah

37

KEGIATAN/OUTPUT DIREKTORAT – DITJEN POLPUM KEMENDAGRI

KODE KEGIATAN / OUTPUT VOLUME/TARGET SATUAN

4 DITJEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM

1233 Fasilitasi Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya1233.001 Kebijakan Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya 1 Kebijakan/Peraturan

1233.002 Daerah yang terfasilitasi pendidikan kebhinekaan dengan pendekatan seni dan budaya lokal di Daerah bagi ASN, Masyarakat, Pelajar/mahasiswa, Tokoh Adat, Pelaku Seni dan Budaya, dan Raja/Sultan/Panglingsir.

6 Provinsi

1233.003 Daerah yang mendapat fasilitasi forum pertemuan, rapat koordinasi terkait dengan isu kesenjangan ekonomi dan konflik perebutan SDA yang melibatkan pemerintah, CSO, Dunia usaha dan media sosial

6 Provinsi

1233.004 Forum Dialog/Koordinasi/Komunikasi bidang ketahanan ekonomi, sosial dan budaya. 12 Forum

1233.006 Peta daerah terkait dengan ketahanan ekonomi, sosial, dan budaya 3 Peta Tematik

1234 Fasilitasi Kewaspadaan Nasional

1234.002 Daerah yang mendapatkan penguatan dan pemberdayaan forum dialog kewaspadaan nasional (penanganan konflik sosial) seluruh indoensia

17 Provinsi

1234.003 Daerah yang difasilitasi penguatan kapasitas Masyarakat dan Pemerintah Daerah 10 Provinsi

1234.004 Pemantauan dan pelaporan situasi daerah 34 Provinsi

1234.005 Layanan publik administrasi lembaga Asing dan orang asing 180 Rekomendasi

1234.006 Pengembangan sistem peringatan dini dalam penanganan konflik 1 Sistem

1234.007 Renaksi Timdu dan pelaksanaan PKS tingkat Nasional dan daerah 34 Provinsi

38

KEGIATAN/OUTPUT DIREKTORAT – DITJEN POLPUM KEMENDAGRI.......(2)

Page 20: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

20

KODE KEGIATAN / OUTPUT VOLUME / TARGET SATUAN

4 DITJEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM

1235 Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan

1235.001 Kebijakan Penyelenggaraan Bidang Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan

2 Kebijakan/Pedoman

1235.002 Daerah yang melaksanakan penguatan wawasan kebangsaan dan karakter bangsa

34 Provinsi

1235.003 Peningkatan kapasitas aparatur dan masyarakat dalam rangka penguatan karakter bangsa

140 Orang

1235.004 Daerah yang terfasilitasi pendidikan kewarganegaraan 4 Provinsi

1235.005 Daerah yang terfasilitasi pelaksanaan Kampanye Nasional terkait revolusi mental dan restorasi sosial

34 Provinsi

1235.006 Penguatan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) di daerah

34 Provinsi

39

KEGIATAN/OUTPUT DIREKTORAT – DITJEN POLPUM KEMENDAGRI.......(3)

INDEKS DEMOKRASI INDONESIA INDEKS DEMOKRASI INDONESIA 2

40

Page 21: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

21

41Sumber: IDI 2016

67.30 63.17 65.48

62.63 63.72

73,04 72.82 70.09

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Sasaran IDI Tahun 2019 adalah 75 Skor Indeks DemokrasiIndonesia 2016 sebesar 70,09, menurundibandingkan tahunsebelumnya.

Tingkat DEMOKRASI di Indonesia secara umummasih dalam kategoriSEDANG menunjukkan demokrasi Indonesia sedang bertransformasi ke arah yang positif.

Penurunan skor demokrasiperlu dijadikan perhatian, dicarikan penyebab & solusinya a.l melalui Penguatan Pokja IDI.

PERKEMBANGAN INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2009 – 2016

42

Sumber: IDI 2016

No Nama Variabel 2015 2016 Selisih

1 Kebebasan Berkumpul dan Berserikat 86,65 82,79 -3,86

2 Kebebasan Berpendapat 62,21 72,17 9,96

3 Kebebasan Berkeyakinan 80,50 81,69 1,19

4 Kebebasan dari Diskriminasi 87,60 87,43 -0,17

5 Hak Memilih dan Dipilih 75,26 75,26 0

6Partisipasi Politik dalam Pengambilan Keputusan dan Pengawasan

60,59 61,24 0,65

7 Pemilu yang Bebas dan Adil 95,48 95,48 0

8 Peran DPRD 42,90 46,76 3,86

9 Peran Partai Politik 59,09 52,29 -6,80

10 Peran Birokrasi Pemerintah Daerah 53,11 47,51 -5,60

11 Peran Peradilan yang Independen 92,28 91,36 -0,92

PERKEMBANGAN INDEKS VARIABEL IDI 2015–2016

Page 22: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

22

Nomor Indikator 2015 2016

01 Ancaman/penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah (Kebebasan Berkumpul dan Berserikat) 86,76 82,35

02 Ancaman/penggunaan kekerasan oleh masyarakat (Kebebasan Berkumpul dan Berserikat) 85,85 85,85

03 Ancaman /penggunaan kekerasan oleh aparat pemerintah (Kebebasan Berpendapat) 65,32 76,47

04 Ancaman/penggunaan kekerasan oleh masyarakat (Kebebasan Berpendapat) 46,69 50,74

05 Aturan tertulis yang membatasi kebebasan menjalankan ibadah agama 80,43 81,71

06 Tindakan/pernyataan pejabat membatasi kebebasan menjalankan ibadah agama 80,79 84,19

07 Ancaman/penggunaan kekerasan dari satu kelompok terkait ajaran agama 80,15 80,00

08 Aturan tertulis yang diskriminatif dalam hal gender, etnis, kelompok 83,82 81,37

09 Tindakan/pernyataan pejabat yang diskriminatif dalam hal gender dst 88,97 95,59

10 Ancaman/penggunaan kekerasan oleh masyarakat karena alasan gender 91,18 87,75

Perkembangan Skor Indikator 2015 dan 2016

Aspek Kebebasan Sipil

• 5 dari 10 indikator dalam Aspek Kebebasan Sipil mengalami kenaikan• Indikator 4 masih termasuk pada kategori “buruk”

43

Nomor Indikator 2015 2016

11 Hak memilih atau dipilih terhambat 95,83 95,83

12 Kurang fasilitas sehingga penyandang cacat tidak dapat menggunakan hak pilih 60,00 60,60

13 Kualitas Daftar Pemilih Tetap (DPT) 74,44 74,44

14 Voters turnout 75,07 75,07

15 % Perempuan terpilih terhadap total anggota DPRD Propinsi 53,49 54,29

16 Demonstrasi/mogok yang bersifat kekerasan 34,14 43,06

17 Pengaduan masyarakat mengenai penyelenggaraan pemerintahan 87,04 79,42

Perkembangan Skor Indikator 2015 dan 2016Aspek Hak-Hak Politik

• 2 dari 7 indikator di Aspek Hak-hak Politik mengalami kenaikan• Indikator 15 dan 16 masih termasuk pada kategori “buruk”

44

Page 23: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

23

Nomor Indikator 2015 2016

18 Keberpihakan KPUD dalam penyelenggaraan pemilu 98,93 98,93

19 Kecurangan dalam penghitungan suara 92,03 92,03

20 Alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan 57,23 60,68

21 Perda yang merupakan inisiatif DPRD 16,31 35,29

22 Rekomendasi DPRD kepada Eksekutif 14,29 6,09

23 Kegiatan kaderisasi yang dilakukan partai peserta pemilu 56,30 47,90

24 % perempuan pengurus partai politik 84,17 91,84

25 Kebijakan pejabat pemerintah daerah yang dinyatakan bersalah oleh keputusan PTUN 62,93 67,26

26 Upaya penyediaan informasi APBD oleh pemerintah daerah 44,85 30,88

27 Keputusan hakim yang kontroversial 92,65 91,54

28 Penghentian penyidikan yang kontroversial oleh jaksa atau polisi 91,91 91,18

Perkembangan Skor Indikator 2015 dan 2016Aspek Lembaga Demokrasi

• 4 dari 11 indikator di Aspek Lembaga Demokrasi mengalami kenaikan • Indikator 21, 22, 23 dan 26 masih termasuk pada kategori “buruk”

45

57.55

59.97

61.52

65.08

65.83

65.90

65.95

67.4667.78

67.9068.25

68.46

69.01

69.44

69.75

70.26

70.68

72.31

72.82

73.04

73.46

73.6074.76

76.4076.67

76.7776.90

78.47

79.40

79.81

79.83

80.16

81.24

83.19

85.32

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

Pap

ua

Pap

ua

Bar

at

Mal

uku

Uta

ra

NTB

Ria

u

Mal

uku

Lam

pu

ng

Sum

bar

Ace

h

Suls

el

Sulb

ar

Ban

ten

Sum

ut

Sult

ra

Jate

ng

Kep

ri

Jam

bi

Bab

el

Nas

ion

al

Jab

ar

Kal

ten

g

Ben

gku

lu

Kal

sel

Kal

bar

Sult

eng

Go

ron

talo

Jati

m

NTT

Sulu

t

Sum

sel

Bal

i

Kal

tara

Kal

tim

DIY

DK

I Jak

arta

46

IDI PROVINSI 2015

Page 24: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

24

54.41

60.35

61.00

61.02

65.41

66.71

66.82

67.37

68.53

68.89

70.09

70.85

71.13

71.36

71.89

72.20

72.24

72.37

72.48

72.84

73.27

73.43

73.64

74.23

74.7775.28

76.34

76.98

77.48

78.20

78.95

80.95

82.49

83.00

85.58

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

Sum

bar

Pap

ua

Bar

at

Lam

pu

ng

Pap

ua

NTB

Jate

ng

Jab

ar

Sum

ut

Suls

el

Jam

bi

Nas

ion

al

DK

I Jak

arta

Sult

ra

Ban

ten

Ria

u

Sult

eng

Jati

m

Sulb

ar

Ace

h

Kep

ri

Mal

uku

Uta

ra

Kal

sel

Kal

tim

Ben

gku

lu

Kal

ten

g

Kal

bar

Sulu

t

Kal

tara

Go

ron

talo

Mal

uku Bal

i

Sum

sel

NTT

Bab

el

DIY

47

IDI PROVINSI 2016

48

PERKEMBANGAN IDI PROVINSI 2015-2016

Page 25: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

25

67.78 69.01 67.4665.83

70.6879.81

73.60 65.9572.31

70.2672.8272.48

67.3754.41

71.89

68.89

80.95

74.23

61.00

83.00

72.8470.09

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

2015

2016

IDI PER PROVINSI DI SULAWESI TAHUN 2015 & 2016

49

85.32

73.0469.75

83.19

76.90

68.4672.8270.85

66.82 66.71

85.58

72.24 71.36 70.09

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur Banten IDI Nasional

2015

2016

IDI PER PROVINSI DI JAWA TAHUN 2015 & 2016

50

Page 26: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

26

76.40

73.4674.76

81.24 80.16

72.82

75.28 74.77

73.43 73.64

76.98

70.09

64.00

66.00

68.00

70.00

72.00

74.00

76.00

78.00

80.00

82.00

84.00

Kalimantan Barat KalimantanTengah

KalimantanSelatan

KalimantanTimur

Kalimantan Utara IDI Nasional

2015

2016

IDI PER PROVINSI DI KALIMANTAN TAHUN 2015 & 2016

51

79.40

76.67

67.90

69.44

76.77

68.25

72,82

76.34

72.20

68.53

71.13

77.48

72.37

70.09

62.00

64.00

66.00

68.00

70.00

72.00

74.00

76.00

78.00

80.00

82.00

Sulut Sulteng Sulsel Sultra Gorontalo Sulbar IDI Nasional

2015

2016

IDI PER PROVINSI DI SULAWESI TAHUN 2015 & 2016

52

Page 27: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

27

79.83

65.08

78.47

72.82

78.95

65.41

82.49

70.09

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

Bali NTB NTT IDI Nasional

2015

2016

IDI PROVINSI BALI, NTB, DAN NTT TAHUN 2015 & 2016

53

65.90

61.52 59.97 57.55

72.8278.20

73.27

60.35 61.02

70.09

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua IDI Nasional

2015

2016

IDI PROVINSI MALUKU, MALUKU UTARA, PAPUA BARAT, DAN PAPUA TAHUN 2015 & 2016

54

Page 28: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

28

74.81 82.02

52.99

66.46

75.89

96.06

78.5071.99

81.25 80.16

89.64

79.10 79.4490.41 85.26

74.2880.3

92.92

82.71

51.01

71.78

84.3991.17

85.14

60.49

87.65 85.4381.11

73.3766.06

90.0073.73

83.47

76.45

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

2015

2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIAASPEK KEBEBASAN SIPIL

55

96.81

85.07

54.15

93.07 98.1086.71

94.60

69.38

91.14

81.35 81.8880.3083.29

84.98

61.04

78.25

100.00 96.31

80.3975.54

88.07 82.35 82.8976.45

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

2015

2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIAASPEK KEBEBASAN SIPIL

56

Page 29: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

29

94.42

51.59

93.19

76.04 73.53

92.33

82.72 80.30

96.94

65.06

96.25

87.1792.27 93.67 92.15

76.45

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

Bali NTB NTT Maluku MalukuUtara

Papua Barat Papua Nasional

2015

2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIAASPEK KEBEBASAN SIPIL

57

63.98

62.17

69.7766.61

62.12

78.79

68.45

63.1966.95 65.01

83.19 81.89

67.28

77.98

67.4463.72

70.63

63.94 62.29

54.33

77.98

65.63

81.94

63.8459.32

81.09

71.28

67.54

72.34

67.24

81.5976.49

68.30 70.11

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

2015

2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIAASPEK HAK-HAK POLITIK

58

Page 30: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

30

65.57 68.31

85.7782.74 83.65

77.92

68.8564.25

56.95

69.97

61.16

70.6375.70 70.66

83.58 78.35

66.6470.42

67.89 61.5155.51

75.5469.02

70.11

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

2015

2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIAASPEK HAK-HAK POLITIK

59

77.42

61.11

71.69

63.2061.00

39.4841.81

70.6369.60

62.08

81.6876.18

61.79

38.05 41.13

70.11

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

Bali NTB NTT Maluku MalukuUtara

Papua Barat Papua Nasional

2015

2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIAASPEK HAK-HAK POLITIK

60

Page 31: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

31

64.97 63.52

82.01

63.80

77.72

61.00

75.61

62.74

69.6066.13

83.26

51.37

61.48

82.38 81.39

68.66 66.87

60.3356.13

58.82 62.3454.58

66.53

77.01

64.31

80.20

59.4863.19

49.79

66.69

86.37

63.6360.99 62.05

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

2015

2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIAASPEK LEMBAGA DEMOKRASI

61

67.9567.05

83.17

63.99

52.05

72.53

66.53

71.84

61.99

81.81

62.3766.87

64.54

68.4372.89

60.3664.48

60.62

68.76 70.8674.66 74.42

64.4762.05

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

2015

2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIAASPEK LEMBAGA DEMOKRASI

62

Page 32: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

32

65.31

88.36

70.73

57.43

47.2551.81 50.87

66.8771.18 71.13

66.4670.13 67.59

53.85 53.45

62.05

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

100.00

Bali NTB NTT Maluku MalukuUtara

Papua Barat Papua Nasional

2015

2016

INDEKS DEMOKRASI INDONESIAASPEK LEMBAGA DEMOKRASI

63

CATATANCATATAN3.

64

Page 33: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

33

A. Timdu PKS

• Payung hukum Timdu PKS sudah memadai, dari UU SE Mendagri.

• Timdu PKS telah terbentuk di 34 Provinsi dan 360 Kab/Kota dari 514 Kab/Kota(Sekretariat Timdu, Juli 2017) 154 Kab/Kota belum terbentuk

• Perlu komitmen Pemerintah Daerah (political will) : pembentukan Timdu PKS danpenyusunan RAD serta pelaksanaannya 2018 : diseminasi pembentukan TimduPKS ditargetkan 66 Kab/Kota dan penyusunan RAD-nya (minimal) harus tercapai.

• Pelaporan RAD melalui Sistem Informasi Penanganan Konflik Sosial perlupengelompokan sumber konflik sosial dalam sistem (sesuai UU No. 7/2012).

• Forum evaluasi : Sharing best practice PKS antar daerah perlu peningkatan.

• Tantangan membangun database konflik sosial : penyelarasan persepsi/definisikonflik sosial serta konsolidasi/integrasi database terkait konflik sosial (DitjenPolpum, Kemenko PMK, KemenkoPolhukam dan POLRI).

65

CATATAN

• IDI Sebagai Masukan Berbasis Bukti untuk Pembangunan Demokrasi• IDI fokus mengukur demokrasi politik dan tidak mengukur demokrasi ekonomi

• skor IDI mengindikasikan perkembangan demokrasi di tingkat provinsi

• IDI mengukur perkembangan demokrasi dari dua sisi sekaligus, yakni peran negara dan masyarakat dalammenyumbang positif atau negatif kondisi demokrasi

• IDI bukan produk akhir, tetapi merupakan instrumen advokasi untuk memperbaiki kinerja demokrasi.

• Penguatan Kelompok Kerja IDI

1. Konsultasi dengan dewan ahli dan stakeholder IDI (Kemenkopolhukam, Bappenas, BPS).

2. Koordinasi dan supervisi. FGD dgn Pokja IDI daerah. Fasilitasi penyusunan instrumen (Renaksi) untuk meningkatkan IDI. Renaksi tidak perlu banyak asalkan tepat sasaran.

3. Monev dan pengendalian Direktorat Poldagri membuat instrumen pengendalian kemajuan Renaksi secara online. Pokja IDI melaporkan secara online. Monev beberapa provinsi yang dianggap krusial.

4. Laporan akhir dan rakor/FGD sharing session success story peningkatan nilai IDI.

66

CATATAN.....(2)

B. Penguatan Pokja IDI

Page 34: O U T L I N E - Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan ...kesbangpol.kemendagri.go.id/files_uploads/Materi_Bappenas_13... · dengan titik berat pada prinsip-prinsip toleransi, non

11/14/2017

34

a) Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta pemertahanan dan pemeliharaan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b) Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa; c) Pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya guna

mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional, dan nasional; d) Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. e) Koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi pemerintahan yang ada di wilayah Daerah provinsi dan

Daerah kabupaten/kota untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan, potensi serta keanekaragaman Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

f) Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila; dan g) Pelaksanaan semua Urusan Pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan Daerah dan tidak

dilaksanakan oleh Instansi Vertikal

67

CATATAN.....(3)

C. Program Bidang Kesbangpol dengan UU No. 23/2014 Tentang Pemerintahan Umum

D. Vertikalisasi Kesbangpol

68

TERIMA KASIH