prinsip kerja dan skema konveyor

11
TUGAS III PERALATAN PABRIK ( TMS 4143) OLEH: Nama : SUPRAYITNO NIM : 1107114206 KELAS : S1 - A PROGRAM SARJANA TEKNIK MESIN

Upload: agus-wandi

Post on 22-Nov-2015

489 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

prinsip kerja beberapa jenis konveyor

TRANSCRIPT

TUGAS IIIPERALATAN PABRIK( TMS 4143)

OLEH:

Nama: SUPRAYITNONIM: 1107114206KELAS: S1 - A

PROGRAM SARJANA TEKNIK MESINJURUSAN TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU2014

PRINSIP KERJA DAN SKEMA KONVEYOR1.Belt ConveyorPrinsip kerja belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulkcurah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan drumatau yang disebut Pulley. Konstruksi arah pangangkutan horizontal,Konstruksi arah pengangkutan diagonal atau miring, Konstruksi arah pengangkutan horizontal dan diagonal. Alat ini banyak dipakai, disamping bersifat kontinyu, penggunaan powernya lebih rendah

2. Apron ConveyorApron conveyor digunakan untuk pemindahan berbagai muatan baik muatan curah maupun muatan satuan. Arah pemindahan dapat secara horisontal maupun membentuk sudut.

3. Screw ConveyorScrew conveyor memiliki fungsi ganda selain pemindahan bahan tetapi juga mencampur bahan. Bahan yang dapat dipindahkan dengan screw conveyor terbatas pada bahan curah yang ukurannya tidak terlalu besar (butiran kecil) sampai bahan yang berbentuk serbuk maupun cair. Screw conveyor tidak dapat digunakan untuk pemindahan bahan bongkah besar (large-lumped), mudah hancur (easily-crushed), abrasive, dan material mudah menempel (sticking materials). Beban yang berlebihan akan mengakibatkan kemacetan, merusak poros, dan screw berhenti.

4. Overhead ConveyorOverhead conveyor digunakan untuk pemindahan bahan secara horisontal dan vertikal. Pemindahan bahan dengan menggunakan overthead conveyor diterapkan pada pemindahan bahan secara kontinyu dalam satu unit kerja (intrashop) maupun antar unit kerja (intershop). Muatan yang dipindah dengan menggunakan overhead conveyor adalah muatan satuan.5. Pneumatic ConveyorPneumatic conveyor atau conveyor udara berfungsi terutama untuk memindahkan bahan curah (bulk load) di dalam suatu aliran udara yang bergerak melalui pipa. Prinsip kerja dari pneumatic conveyor adalah bahan dipindahkan oleh aliran udara yang bergerak cepat. Penggunaan pneumatic conveyor banyak diterapkan pada industri makanan dan minuman untuk mengangkut berbagai material kering dan material bubuk. Kapasitas pneumatic conveyor bisa mencapai 300 ton/jam untuk satu pipa, dan jarak perpindahan bisa mencapai 1,8 km dengan ketinggian 100 m tanpa perpindahan antara. Keuntungan menggunakan pneumatic conveyor adalah material dipindah dalam pipa yang ditutup rapat sehingga proses pemindahan terjadi hampir tanpa losses, kemampuan memindahkana material berdebu, menghemat ruang dan kemampuan pemindahan bahan dalam berbagai sudut dan arah.

6. Bucket Elevator Feed diletakkan tersebar dan merata pada Feed Spout (corong feed) kemudian Bucket akan meraup feed dan Belt/chain yang digerakkan oleh pulley (kerekan) akan menggiring naik bucket hingga mencapai Head Pulley Sprocket (gigi kerekan atas) kemudian feed akan didorong ke discharge spout (corong pemisah) lalu terdapat saringan-saringan yang dimana terdapat 78 tempat tesendiri untuk masing-masing ukuran feed kemudian bucket akan berjalan tertungkup ke bawah untuk pengisian selanjutnya.Bucket elevator merupakan mesin pemindah bahan yang bergerak pada arah vertikal yang banyak diterapkan pada industri. Bucket elevator yang menggunakan bucket dengan kapasitas terbatas diterapkan pada pemindahan bahan berupa muatan curah (bulk load) berbentuk serbuk, butiran-butiran kecil, dan bongkahan. Jenis bucket yang digunakan pada bucket elevator ada tiga jenis berdasarkan jenis bahan yang dimuat, yaitu :1. Deep bucket, Sudut potong 65, digunakan untuk bahan sangat kering dan mudah mengalir.2. Shallow bucket, Sudut potong 45, digunakan untuk bahan yang mengandung uap air dan agak sukar mengalir.3. V-type bucket, Digunakan untuk material berat dan abrasi.

7. Roller ConveyorRoller mempunyai fungsi sebagai pemindah barang yang akan ditransportasikan. Saat roller berputar diupayakan tidak bergetar agar tidak merusak barang yang ditransportasikan. Dimensi roller juga harus sama agar barang yang diangkut tidak tersendat dan roller dapat menumpu barang dengan sempurna.MEKANISME KERJA ROLLER KONVEYORMekanisme kerja roller conveyor secara umum adalah sebagai berikut:1.Motor penggerak memutar poros pada motor yang telah terpasang sistem transmisi menuju drive roller. 1. Putaran poros pada motor ditransmisikan ke drive roller melalui sistem transmisi yang telah dirancang khusus untuk sistem roller conveyor.2. Drive roller yang terpasang sistem transmisi tersebut ikut berputar karena daya yang disalurkan oleh sistem transmisi.3. Drive roller mentransmisikan putaran roller ke roller lain dengan tranmisi rantai.4. Antar roller diberi jalur transmisi yang sama dengan perbandingan transmisi 1:1 sehingga putaran antar roller mempunyai kecepatan yang sama.5. Tranmisi antar roller tersebut diteruskan sampai ke roller paling terakhir.

8. Vibrating Conveyor Vibrating conveyor merupakan konveyor yang bekerja memindahkan material menggunakan getaran pada lantai konveyor. Pada vibrating conveyor konvensional, lantai konveyor berhubungan dengan struktur pendukung menggunakan suatu pegas. Dengan demikian selama pengoperasiannya, getaran pada konveyor diteruskan ke struktur pendukung melalui pegas tersebut.Cara kerja : Awal feed masuk ke dalam alat vibrating conveyor yang terdiri dari pan yang dilengkapi dengan per horizontal yang di getarkan oleh lengan eksentrik yang berhubungan. Getaran tersebut menyebabkan feed bergerak kedepan dan meloncat kecil ke atas sepanjang conveyor Untuk menuju ke tempat yang lebih rendah / menuju alat lain.

9. Load Propelling ConveyorLoad-propelling conveyor memindahkan beban unit yang berada dalam carrier (kereta pembawa beban) yang beroda dari suatu tempat ke tempat lain. Penggunaan peralatan pemindah material seperti load-propelling conveyor memiliki banyak keunggulan, diantaranya adalah : 1. Desainnya sederhana, beban yang dihasilkan relatif rendah karena tidak ditambah beban carrier secara kontinyu, sehingga kebutuhan daya rendah. 2. Biaya awal relatif rendah. 3. Fleksibel karena bisa disusun pada ruang yang sempit.