sistem pengaman mesin konveyor berdasar tegangan satu phasa

11
LAPORAN II PENGAMAN TEGANGAN KONVEYER 1 PHASA DISUSUN OLEH : 1. Hairudin Ibnu Shomad 122048 2. Dedy Kurniawan 122046 AKADEMI TEKNOLOGI WARGA SURAKARTA Jalan Raya Solo –Baki KM2 Kwarasan, Grogol, Solo Baru Sukoharjo Telepon:0271) 621176;621178 Fax : 621176 Email : [email protected] d

Upload: yohanes-dedy

Post on 31-Aug-2015

238 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Elektronika Industri

TRANSCRIPT

LAPORAN II

PENGAMAN TEGANGAN KONVEYER

1 PHASA

DISUSUN OLEH :

1. Hairudin Ibnu Shomad 1220482. Dedy Kurniawan 122046AKADEMI TEKNOLOGI WARGA SURAKARTA

Jalan Raya Solo Baki KM2 Kwarasan, Grogol, Solo Baru SukoharjoTelepon:0271) 621176;621178 Fax : 621176

Email : [email protected] TEGANGAN CONVEYER

1 PHASAI. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat merancang dan merencanakan rangkaian untuk mengamankan mesin konveyer dari tegngan yang tinggi maupun tegangan rendah.2. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami prinsip kerja rangkaian pengaman tegangan konveyer 1phasa.II. DASAR TEORIConveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Conveyor banyak dipakai di industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan. Dalam kondisi tertentu, conveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai ekonomis dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil pengangkut. Jenis conveyor membuat penanganan alat berat tersebut / produk lebih mudah dan lebih efektif. Conveyor dapat memobilisasi barang dalam jumlah banyak dan kontinyu dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan tempat tersebut harus mempunyai lokasi yang tetap agar sistem conveyor mempunyai nilai ekonomis. Kelemahan sistem ini adalah tidak mempunyai fleksibilitas saat lokasi barang yang dimobilisasi tidak tetap dan jumlah barang yang masuk tidak kontinyu.

Banyak sekali macam jenis dan kateristik conveyor untuk keperluan banyak macam proses produksi. Sebelum memutuskan untuk mendesain suatu conveyor. Sebelumnya harus dipahami terlebih dahulu bagaimana alur proses produksi yang nantinya akan dilewati conveyor, serta tipe produk atau bentuk barang yang akan melewati conveyor.

Gambar 1. Mesin Konveyer

Setiap mesin memilliki batas maksimal beban yang bisa dijalankan agar mesin tidak overload. Jika mesin mengalami overload maka akan membuat motor menarik arus lebih banyak bahkan kadang mengalami drop tegangan, penarikan arus lebih banyak dapat membuat motor menjadi panas dan terbakar.

Dari keterangan diatas maka demi keamanan konveyer agar tidak rusak karena tegangan yang terlalu tinggi dan tegangan yang terlalu rendah maka dibuatlah pengaman electric. Pengaman ini akan mematikan mesin konveyer ketika tegangan yang masuk pada konveyer lebih dari 230v atau dibawah 180v dan sirine juga berbunyi.SENSOR TEGANGAN

Sensor tegangan ini adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi tegangan pada konveyer. Sensor ini dibangun menggunakan transformator step-down karena output tegangan transformator step-down naik turun sesuai dengan input tegangan yang diberikan transformator. Setelah tegangannya diturunkan dipasang capasitor untuk mengurangi ripple agar tidak mempengaruhi kerja komparator nantinya. Karena tegangan ini dibandingkan dengan komparator maka sensor ini dibuat dengan output yang sesuai dengan komparator.

Dibawah ini skematik rangkaian Sensor Tegangan.

Gambar 2. Rangkaian Sensor teganganTEGANGAN REFERENSITegangan referensi atau V.Ref disini sebagai tegangan pembanding dengan output sensor. Tegangan referensi disini ada dua buah, satu untuk batas atas dan batas bawah. Untuk batas-batas tersebut disetting sesuai dengan output sensor saat batas tegangan yang ditentukan. Dibawah ini adalah gambar skematik rangkaian tegangan referensi.

Gambar 3. Rangkaian Tegangan ReferensiVOLTMETER DIGITALVoltmeter Digital disini sebagai display atau tampilan output sensor tegangan dan tegangan referensi. Voltmeter ini menggunakan ICL7107 dan 7-segment sebagai display. ICL7107 dipilih karena IC ini memang didesain untuk voltmeter. IC ini memiliki ADC dan tegangan referensi internal untuk ADC, dan juga output dari IC ini adalah LED/LCD Display sehingga kita bisa langsung memasang 7-segmen pada output IC ini.Dibawah ini skematik rangkaian Voltmeter Digital menggunakan ICL7107.

Gambar 4. Rangkaian Voltmeter DigitalCOMPARATOR

Comparator disini sebagai pembanding antara output sensor dengan tegangan referensi. IC yang digunakan pada rangkaian komparator adalah IC LM324. IC ini dipilih karena lebih hemat dan cukup mumpuni digunakan sebagai komparator. Komparator disini sebagai pengendali switching, menetukan kapan mesin dimatikan dan sirine di bunyikan .Dibawah ini adalah skematik rangkaian komparator dengan IC LM324.

Gambar 5. Rangkaian KomparatorSWITCHING & RESET

Switching ini adalah saklar yang dibangun secara elektrik, sehingga lebih efektif dan efisien. Switching ini sebagai kendali untuk mematikan mesin saat tegangan yang bekerja menghidupkan Konveyer dibawah atau diatas tegangan kerja konveyer.

Saat mesin mati karena diluar batas tegangan kerja conveyer maka mesin mati dan sirine berbunyi. Mesin belum dapat hidup dan sirine juga belum berhenti berbunyi sampai ditekan tombol Reset. Reset disini sebagai pengaman apabila tegangan yang digunakan konveyer tidak stabil jadi terjadi on/off pada kendali switching.Dibawah ini adalah skematik rangkaian Switching dan Reset.

Gambar 6. Rangkaian Switching Dan ResetIII. BLOCK DIAGRAM

IV. CARA KERJA RANGKAIAN Ketika tegangan pada konveyer melebihi 230V atau dibawah 180V maka sensor tegangan akan mendeteksi keadaan tersebut dan dibandingkan dengan tegangan referensi dan mematikan mesin tersebut dan membunyikan sirine.

************------- SELESAI ------**************