prinsip kaidah agama

25

Upload: pandi-yusup

Post on 11-Jul-2015

390 views

Category:

Education


42 download

TRANSCRIPT

Asal kata filsafat. Ahmad Tafsir mengatakan filsafat adalah gabungandari kata philein dan sophia. Menurut Harun Nasution kedua katatersebut setelah digabungkan menjadi philosophia dan diterjemahkanke dalam bahasa Indonesia dengan arti cinta hikmah ataukebijaksanaan.Orang Arab memindahkan kata Yunani philosophia ke dalam bahasamereka dan menyesuaikannya dengan susunan kata bahasa Arab, yaitu falsafa dengan pola fa`lala. Dengan demikian kata benda darifalsafa itu adalah falsafah atau filsaf.

Thomas Hobes (1588-1679 M) salah seorang filosof Inggris mengemukakan filsafat ialahilmu pengetahuan yang menerangkan hubungan hasil dan sebab, atau sebab dan hasilnyadan oleh karena itu terjadi perubahan.

R. Berling mengatakan filsafat adalah pemikiran-pemikiran yang bebas diilhami oleh rasiomengenai segala sesuatu yang timbul dari pengalaman-pengalaman.

Immanuel Kant (1724-1804 M) salah seorang filosof Jerman mengatakan filsafat adalahpengetahuan yang menjadi pokok pangkal pengetahuan yang tercakup di dalamnya empatpersoalan : yaitu Apa yang dapat diketahui, Jawabnya : Metafisika. Apa yang seharusnyadiketahui ? Jawabnya : etika. Sampai di mana harapan kita ? Jawabnya :Agama. Apamanusia itu ? Jawabnya Antropologi.

Jujun S Suriasumantri mengatakan bahwa filsafat menelaah segala persoalan yang mungkindapat dipikirkan manusia. Sesuai dengan fungsinya sebagai pionir, filsafat mempermasalahkanhal-hal pokok, terjawab suatu persoalan, filsafat mulai merambah pertanyaan lain.

Dalam al-Quran kata filsafat tidak ada, yang ada hanya adalah katahikmah. Pada umumnya orang memahami antara hikmah dankebijaksanaan itu sama, pada hal sesungguhnya maksudnya berbeda.

Harun Hadiwijono mengartikan kata philosophia dengan mencintaikebijaksanaan, sedangkan Harun Nasution mengartikan dengan hikmah.Kebijaksanaan biasanya diartikan dengan pengambilan keputusanberdasarkan suatu pertimbangan tertentu yang kadang-kadang berbedadengan peraturan yang telah ditentukan. Adapun hikmah sebenarnyadiungkapkan pada sesuatu yang agung atau suatu peristiwa yangdahsyat atau berat. Namun dalam konteks filsafat kata philosophia itumerupakan terjemahan dari love of wisdom, yakni cinta akankebijaksanaan

Secara etimologi istilah “agama” berasal dari

kata Sansekerta, yang berasal dari dua suku

kata, yaitu a, artinya tidak dan gam, artinya

pergi, jadi agama artinya tidak pergi, tetap di

tempat, diwarisi turun-temurun (Harun

Nasution, 1979: 9). Sedangakn dalam

Tadjab, dkk., (1994: 37) menyatakan bahwa

agama berasal dari kata a, berarti tidak dan

gama, berarti kacau, kocar-kacir. Jadi agama

artinya tidak kacau, tidak kocar-kacir/

teratur.

Dick Hartoko menyebut agama itu dengan

religi, yaitu ilmu yang meneliti hubungan

antara manusia dengan “Yang Kudus” dan

hubungan itu direalisasikan dalam ibadat-

ibadat. Kata religi berasal dari bahasa Latin

rele-gere yang berarti mengumpulkan,

membaca. Agama memang merupakan

kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan

dan semua cara itu terkumpul dalam kitab suci

yang harus dibaca. Di sisi lain kata religi

berasal dari religare yang berarti mengikat.

Ajaran-ajaan agama memang mempunyai sifat

mengikat bagi manusia. Seorang yang

beragama tetap terikat dengan hukum-hukum

Jadi,’’agama adalah jalan hidup

yang harus ditempuh oleh

manusia dalam kehidupannya di

dunia ini supaya lebih teratur dan

mendatangkan kesejahteraan

serta keselamatan’’.

Maka, Filsafat Agama. Bertolak dari

definisi filsafat, adalah system kebenaran

tentang agama sebagai hasil berpikir

secara radikal, sistematis dan universal.

Dasar-dasar agama yang dipersoalkan

dipikirkan menurut logika (teratur dan

berdisiplin) dan bebas. Ada 2 bentuk

filsafat agama, yakni filsafat agama pada

umumnya dan filsafat sesuatu agama.

menu

Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah

dan tidak berdaya, serta tidak mengetahui apa-apa

sebagaimana firman Allah dalam Q. S. al-Nahl (16) : 78

Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan

tidak tahu apa-apa. Dia menjadikan untukmu pendengaran,

penglihatan dan hati, tetapi sedikit di antara mereka yang

mensyukurinya.

Dalam keadaan yang demikian itu, manusia senantiasa

dipengaruhi oleh berbagai macam godaan dan rayuan, baik

dari dalam, maupun dari luar dirinya. Godaan dan rayuan

dari dalam diri manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu

Godaan dan rayuan yang berusaha menarik manusia ke

dalam lingkungan kebaikan, yang menurut istilah Al-Gazali

dalam bukunya ihya ulumuddin disebut dengan malak Al-

hidayah yaitu kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik

manusia kepada hidayah atau kebaikan.

Godaan dan rayuan yang berusaha memperdayakan

a. Sebagai Pembimbing Dalam Hidup

Pengendali utama kehidupan manusia adalah kepribadiannya yang mencakup segala unsur pengalaman pendidikan dan keyakinan yang didapatnya sejak kecil. Apabila dalam pertumbuhan seseorang terbentuk suatu kepribadian yang harmonis, di mana segala unsur pokoknya terdiri dari pengalaman yang menentramkan jiwa maka dalam menghadapi dorongan baik yang bersifat biologis ataupun rohani dan sosial akan mampu menghadapi dengan tenang.

b. Penolong Dalam Kesukaran

Orang yang kurang yakin akan agamanya (lemah imannya) akan menghadapi cobaan/kesulitan dalam hidup dengan pesimis, bahkan cenderung menyesali hidup dengan berlebihan dan menyalahkan semua orang. Beda halnya dengan orang yang beragama dan teguh imannya, orang yang seperti ini akan menerima setiap cobaan dengan lapang dada. Dengan keyakinan bahwa setiap cobaan yang menimpa dirinya merupakan ujian dari tuhan (Allah) yang harus dihadapi dengan kesabaran karena Allah memberikan cobaan kepada hambanya sesuai dengan kemampuannya. Selain itu, barang siapa yang mampu menghadapi ujian dengan sabar akan ditingkatkan kualitas manusia itu.

c. Penentram Batin

Jika orang yang tidak percaya akan

kebesaran tuhan tak peduli orang itu kaya

apalagi miskin pasti akan selalu merasa

gelisah. Orang yang kaya takut akan

kehilangan harta kekayaannya yang akan

habis atau dicuri oleh orang lain, orang yang

miskin apalagi, selalu merasa kurang

bahkan cenderung tidak mensyukuri hidup.

d. Pengendali Moral

Setiap manusia yang beragama yang

beriman akan menjalankan setiap ajaran

agamanya. Terlebih dalam ajaran Islam,

akhlak amat sangat diperhatikan dan di

junjung tinggi dalam Islam. Pelajaran moral

dalam Islam sangatlah tinggi, dalam Islam

diajarkan untuk menghormati orang lain,

akan tetapi sama sekali tidak diperintah

untuk meminta dihormati.

Maka secara garis besar fungsi

agama dalam kehidupan manusia,

yaitu membimbing manusia kejalan

yang baik dan menghindarkan

manusia dari kejahatan atau

kemungkaran

menu

1. Rukun Iman

Kita wajib beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan beriman kepada takdir baik dan buruk dari Allah Ta’ala. Dalilnya:

سولآمن ئكهوملباللآمنكل مؤمنونوالرب همنإليهأنزلبماالرقلورسلهوكبه رسلهمنأحد بيننفر

Artinya : “Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yangditurunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pulaorang-orang yang beriman. Semuanya berimankepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan):"Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun(dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya" (QS. Al-Baqarah: 285)

لالذيوالكابورسولهباللآمنواآمنواالذينأيهايا ولهرسعلىنز

ورسلههوكبوملئكهباللريكفومنقبلمنأنزلالذيوالكاب

بعيداضللضلفقدالخرواليوم

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah

beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada

kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta

kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa

yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,

kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian,

maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-

jauhnya.” (QS. An-Nisa’: 136)

Nabi SAW bersabda: “Iman adalah engkau beriman

kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-

Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman

kepada takdir yang baik dan takdir yang buruk.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

2. Tauhid

Kita beriman kepada tauhid yang murni adalah

fitrah yang diciptakan oleh Allah dalam diri

hamba-hamba-Nya. Tauhid merupakan prinsip

dasar ajaran islam

Sedangkan penyelewengan dari tauhid, berupa

penyembahan kepada selain Allah, menisbatkan

anak untuk Allah, dan keyakinan bahwa zat Allah

menyatu dalam diri makhlukNya, semua ini

adalah syirik dan penyelewengan yang diingkari

oleh seluruh nabi dan rasul.

Q.S AL-A’RAAF 172

Q.S AR-RUUM 30

Rasulullah SAW bersabda: “setiap bayi

dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua

orangtuanya lah yang kelak menjadikannya

Yahudi, Nashrani, atau Majusi.

Sebagaimana seekor hewan melahirkan

anak yang sempurna, apakah kalian

mendapatkan padanya kekurangan?” (HR.

Muttafaq ‘alaih, lafadznya dari imam Muslim)

3. RUKUN ISLAM

1. Syahadat

2. Sholat

3. Zakat

4. Shaum

5. Haji ke baitullah

Sumber utama ajaran Islam terumuskan dalam satu hadits yang memberitakan dialog Rasulullah saw dengan Muaz bin Jabal.

هرسولأن صل ىالل اوسل معليههالل يكيفقالاليمنهإهلىمعاذابعثيأنأرادلم عرضذاإهتقضهيقالقضاء لك تابهأقضه هبهكه دلمفإهنقالالل هتابهكهفهيتجه هرسولهفبهسن ةهقالالل ل ىصالل عليههالل

دلمفإهنقالوسل م هرسولهسن ةهفهيتجه صل ىالل تابهفهيولوسل معليههالل هكه دأقالالل ه رأيهيجت( داودابورواه )

Artinya : Ketika Rasulullah saw akan mengutus Muaz ke Yaman, Nabi bertanya kepadanya; “bagaimana cara kamu menyelesaikan jika menghadapi suatu masalah?” ia menjawab; “aku selesaikan dengan kitab Allah”. Nabi berkata “Jika kamu tidak menemukan di dalam kitab Allah ?”. ia menjawab, “maka dengan sunnah Rasulullah saw”. Nabi berkata, “jika kamu tidak menemukan di dalam sunnah dan juga tidak ada di dalam kitab Allah?”. ia menjawab, “aku akan berijtihad dengan pendapatku”

1. Al-Quran adalah firman Allah yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad saw melalui

perantaraan malaikat Jibril, dinukil (sampai)

hingga kepada kita secara mutawatir (pasti

kebenarannya). Dengan membacanya adalah

ibadah, dimulai dengan surat al-fatihah dan

diakhiri dengan surat an-nnas.

Al-Quran adalah kitab suci yang terakhir

diturunkan Allah kepada ummat manusia. ia

merupakan kitab suci bagi ummat Islam.

diturunkan selama lebih dari 22 tahun di dua

periode; periode Mekkah dan periode Madinah.

Ia terdiri dari 114 surat, 30 juz, dan 6665 ayat.

2. Sunnah Nabi. Sunnah sering juga

disebut dengan hadits yaitu apa yang

disandarkan kepada Rasulullah saw dari

perkataan, perbuatan, dan ketetapan

beliau, termasuk sifat dan hal ihwalnya.

3. Ijma (konsensus): yakni tekad bulat

untuk melaksanakan sesuatu atau

kesepakatan bersama atas sesuatu hukum

atau peristiwa. Seperti kesepakatan

sahabat membukukan ayat suci al-Quran

pada masa khalifah Abu Bakar r.a. yang

belum dilakukan pada masa Rasulullah

saw.

4. Qiyas (analogi); menyertakan suatu

perkara terhadap yang lainnya dalam

hukum syara’ karena terdapat

kesamaan ‘illat (sebab) di antara,

yaitu terdapat kesamaan dalam

perkara yang mendorong adanya

hukum syara’ bagi keduanya. Seperti

menganalogikan zakat propesi (gaji)

kepada zakat pertanian sehingga gaji

profesi dikeluarkan zakatnya sesuai

perhitungan zakat pertanian.