prinsip dasar terapi oksigen

Upload: cynthia-oktora-dwiyana

Post on 13-Oct-2015

199 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

bahasan tentang terapi oksigen

TRANSCRIPT

  • PRINSIP DASAR TERAPI OKSIGENIvan Hisar Marolop SihombingI11109045

  • PendahuluanOksigen Gas tak berwarna, tak berbau menunjang proses pembakaran, respirasi aerobik Mempunyai keuntungan, indikasi, dosis, cara pemberian dan efek samping (komplikasi)Kebutuhan Oksigen rata-rata -> 225-250 ml/menitTranspor O2 dalam darah2 bentuk :Terlarut dalam plasma (100 cc darah 0,003 cc Oksigen / mmHg)Terikat secara khusus dengan molekul hemoglobin (1 gr Hb mengikat 1,34 cc oksigen pada saturasi 100%)

  • SejarahJ. Priestly (1775) : penemu O2Beddoes (1800): menggunakan O2 dalam kedokteranBarach (1920) : terapi O2 pada pasien hipoksemiaCherniack (1967) : terapi O2 melalui kanula hidung dengan aliran lambat hasil baik, tanpa retensi CO2

  • IndikasiHipoksemiaTrauma berat, IMA, syok, sesak napas, keracunan gas CO, pasca anestesi, keadaan akut yang diduga terjadi hipoksemia

  • Tujuan UtamaMempertahankan PaO2 > 60 mmHg atau SaO2 > 90% Mencegah hipoksia sel dan jaringanMenurunkan kerja napasMenurunkan kerja otot jantungMeminimalkan asidosis respiratorik, mengoptimalkan oksigenasi jaringanMemperbaiki hemodinamik paru

  • Deteksi hipoksemiaGejala klinisAGDAPulse oxymetryTranscutaneous partial pressure of oxygen (PtcO2)

  • Petunjuk klinis menilai hipoksemiaJika hasil AGD gangguan respirasi serius pada os yang terlihat normal ulangi AGD untuk menghindari kesalahan Lab.Bandingkan pe PaO2 dengan keadaan klinis pasien (misal: PPOK atau kelainan jantung bawaan terdapat pe PaO2 kronik tanpa disertai gejala klinis hipoksemia)

  • Petunjuk klinis menilai hipoksemia3. Mencari penyebab hipoksemia-Pemeriksaan fisis cari kemungkinan penyebab PaO2-Bila PaCO2 > 45 mmHg terdapat hipoventilasi alveoli-Pemeriksaan foto toraks dan lab.-Perhitungan alveolar-arterial gradient (A-a DO2)

  • Aplikasi Oksigen TerapiSuplemen :Keadaan akut yang memerlukan O2 < 30 hari (pneumonia, asma akut)Terapi*short-term oxygen therapy bila perlu O2 antara 30-90 hari (Gagal jantung kongestif)*long-term oxygen therapy bila perlu O2 > 90 hari (PPOK)

  • Metode pemberian oksigenHarus sederhana, FiO2 yang dibutuhkan tergantung hipoksemia FiO2 serendah mungkin pertahankan PaO2>60 mmHg & SaO2>90%Pe PaO2 dampak kecil pada pe oksigenasi, tapi risiko keracunan O2 Klasifikasi alat perbedaan FDO2 (konsentrasi O2 yang dimasukkan ke jalan napas) dan FiO2 (konsentrasi O2 yang sebenarnya masuk ke paru):* Variable performance devices (low-flow devices)* Fixed performance devices (high-flow devices)

  • Variable performance devices (low-flow devices)

    Gas yang masuk < dibanding yang dihirup pasienFiO2 < FDO2, bervariasi tergantung gas yang keluar dari alat dan pola pernapasan pasien (volume tidal, RR, I:E rasio, inspiratory flow rate)Contoh: kanula hidung, oxygen face mask (simple face mask, rebreathing mask dan non-rebreathing mask)

  • Fixed performance devices (high-flow devices)

    Gas yang masuk stabil dan sesuai yang dihirup pasien (FiO2 = FDO2)Contoh: jet-mixing (venturi) mask, CPAP / BiPAP

  • Evaluasi & MonitoringPasienPemeriksaan fisis perbaikan fungsi jantung, hipertensi pulmoner, perfusi organ vital ditandai: denyut jantung dan TD stabil, aritmia(-), sianosis (-), takipnea (-), kelelahan (-), disorientasi (-).

  • Evaluasi & MonitoringPemeriksaan AGD dan pulse oxymetry 15-20 menit setelah pemberian O2 atau segera dilakukan bila terjadi perubahan klinis pasien. Evaluasi berikutnya 12 jam setelah pemberian FiO2 40%72 jam pada IMA2 jam pada PPOK

  • Persiapan AlatSumber O2 (tabung atau sumber O2 sentral)Tabung pelembab (humidifier)Pengukur aliran O2 (flow meter)Alat pemberian O2 (tergantung metode yang dipakai)

  • Berbagai alat dalam terapi O2Berdasarkan tempat pemberian O2 dibagi atas 2:Pemberian oksigen di rumah sakit:Cara pemberian arus rendah:Kanula hidungPemakaian maskerCara pemberian arus tinggi:Venturi maskCPAP / continous positive airway pressure (tekanan saluran pernapasan positif secara terus menerus)Pemberian oksigen di rumah

  • Cara pemberian arus rendahKanula hidungPemakaian Masker

  • Kanula hidung

    Kanula dihubungkan dengan pipa kecil dan disambung ke humidifierKecepatan aliran O2 2-6 L/, FiO2 0,28 - 0,4 Kecepatan aliran O2 < 2 liter/menit tidak perlu pelembab Setiap tambahan 1 L/ O2 kadar O2 bertambah 4%Misal: aliran 1liter/menit = 24%, 2 liter/menit =28% dst, maximal 6 L/Komplikasi: kerusakan kulit, kekeringan, ketidaknyamanan

  • KeuntunganPemberian O2 stabil dengan volume tidal dan laju napas teraturBaik diberikan dalam jangka waktu lamaPasien dapat bergerak bebasEfisien dan nyamanKerugianIritasi pada hidung, bagian belakang telinga tempat tali binasalFiO2 akan berkurang bila pasien bernapas dengan mulut

  • MaskerBila level O2 yang diberikan > tinggi dibandingkan kanula hidung menutupi hidung dan mulutMengikat (sungkup harus melekat pada pipi / wajah pasien mencegah kebocoran)LembabPasien tidak dapat makan, minum atau berbicaraAspirasi jika pasien muntah, terutama jika pasien tidak sadarTerdiri dariMasker simpleMasker reservoir (penampung udara)Masker rebreathingMasker nonrebreathing

  • Masker simple

    Digunakan pada wajah dengan mengikat pita kepala plastikMasker harus kuat tetapi tidak menekansakit pada wajah terutama bila menekan tulang pipiKecepatan aliran O2 bervariasi antara 5-7 liter/menit, FiO2 0,3-0,6 konsentrasi O2 mencapai 60%.Sistem aliran rendah dengan hidung, nasofaring dan orofaring sebagai penyimpan anatomik

  • Masker reservoir (penampung udara)

    Rebreathing & nonrebreathing plastik transparan dengan reservoir di bawah daguPerbedaan: pada pemakaian katup masker nonrebreathing dihubungkan dengan katup/klep di antara reservoir dan maskerReservoir umumnya menampung sampai 600 mlKatup/klep ekspirasi udara keluar melalui lubang samping antara katup dan reservoir inspirasi hanya O2 yang dihisap dari reservoir

  • Masker RebreathingAliran 6-10 liter/menit konsentrasi O2 mencapai 80%Udara inspirasi sebagian bercampur dengan udara ekspirasi 1/3 bagian volume ekshalasi masuk ke kantong, 2/3 bagian volume ekshalasi melewati lubang-lubang pada bagian samping

  • Tanpa klepTanpa klep

  • Masker non rebreathingAliran 8-12 liter/menit konsentrasi O2 mencapai 100%Udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi dan tidak dipengaruhi oleh udara luar

  • Cara pemberian arus tinggiVenturi maskCPAP / continous positive airway pressure

  • Masker VenturiAliran bervariasi dengan konsentrasi O2 24 50%.Pasien dengan ventilasi yang tidak teratur.Pada pasien hiperkarbia disertai hipoksemia sedang sampai berat

  • Cara pemberian arus tinggiVenturi maskKonsentrasi O2 terbentuk dalam masker dengan udara didalamnya O2 diberikan dengan angka pastiAlat yang digunakan nonaerosol dengan persen tetap (24%, 28%, 31%, 36%, 40%, 50%)Komplikasi ketidaknyamanan, kulit rusak dan retensi CO2

  • CPAP / continous positive airway pressureSistem CPAP dengan regulator digunakan melalui sebuah flow meter menuju masker dan diakhiri dengan sebuah alat yang dapat mengukur tekanan antara 2,5-20 cmH2OMasker dipasang pada wajah dengan menggunakan pengikat kepala

  • Alat penghasil OksigenSilinderSistem oksigen liquid (portable)Konsentrator

  • SilinderBentuk besar dengan ukuran 240-622 literLama pemberian 2 - 5,5 jam bila digunakan dengan kecepatan aliran 2 liter/menitDigunakan pada pasien yang tidak banyak bergerakHarga relatif murahDiperlukan penggantian silinder

  • Sistem Oksigen Liquid (portable)ringanbila digunakan dengan kecepatan aliran 2 L/ lama pemberian 7 haridapat dibawa sambil berjalanharga > mahaldapat diisi ulang

  • Konsentratormengambil udara ruangan, memiliki sistem filtrasi partikel besar, bakteri, gas non O2menggunakan listriktidak membutuhkan pengisian ulang

  • EFEK SAMPING TERAPI OKSIGENToksisitas dan efek samping terapi O2 sulit dinilai, tergantung beberapa faktor Toleransi pasien Dosis pemberian oksigen Lamanya pemberian oksigen

  • EFEK SAMPING TERAPI OKSIGENEfek samping bila FiO2 dan lamanya O2 diberikan ambang toksik FiO2 dan lama paparan belum diketahui pastiO2 diberikan dengan cara sederhana dan FiO2 serendah mungkin hasil optimal. Peningkatan PaO2 hanya memberikan ke saturasi sedikit dibanding terjadinya risiko / efek samping.Target PaO2 > 60 mmHg atau SaO2 > 90 %.

  • EFEK SAMPING TERAPI OKSIGENAtelektasis absorpsiKerusakan Jaringan Paru AkutKerusakan Jaringan Paru KronikEfek samping lain terapi O2Hiperkarbia pada pasien PPOKTrakeobronkitisRetinopati pada bayi prematurIritasi mukosaCNS : twitcing, konfulsi, kejangRenal : kerusakan sel tubuliHematologi : hemolisisKardiovasklular : kerusakan miosit

  • Hal Penting pada Terapi O2FiO2 < 50 % kerusakan paru akut jarang, walau diberikan untuk waktu yang lama.Toksisiti O2 pada paru tidak pernah terjadi pada pemberian O2 100% dalam waktu 24 jam/ < tidak ada KI pemberian O2 100% dalam keadaan darurat tapi harus diingat mungkin terjadi atelektasis absorpsiAtelektasis absorbsi > mudah terjadi pada pasien yang sudah memiliki kelainan di paru.

  • Atelektasis absorpsiNormal nitrogen mempertahankan alveoli agar tidak kolaps pemberian O2 dosis tinggi akan mengeluarkan nitrogen dari alveoliPada daerah dengan ventilasi kurang baik O2 akan cepat keluar dari alveoli alveoli kolapsKlinis pe progresif PaO2, demam, foto toraks tampak infiltrat

  • Kerusakan Jaringan Paru Akut

    Proses patologi terbagi 2 fase yaitu fase eksudatif dan fase proliferatifFase eksudatif : kerusakan sel, edema dan pembentukan membran hialinFase proliferatif hiperplasia sel dinding alveoli dan fibrosis septalKlinis demam, hipoksemia progresif dan infiltrat di paruKadang sulit dibedakan dengan ARDS.Kelainan akan hilang bila konsentrasi O2

  • Kerusakan Jaringan Paru KronikKelainan bersifat ireversibel displasia bronkopulmoner & kerusakan jaringan kronik.Displasia bronkopulmoner pada neonatus dengan RDS yang mendapat terapi O2 dosis tinggi terjadi gangguan pertumbuhan, kesulitan pernapasandan perawatan berulang di RSKelainan patologi proliferasi kapiler, fibrosis intersisial, hiperplasia epitel dan perdarahan.

  • Hiperkarbia pada pasien PPOKNormal ventilasi paru dipacu oleh respons medulla terhadap CO2.Pada keadaan retensi CO2 kronik ventilasi dipacu oleh keadaan hipoksik.Jika terjadi peningkatan PaO2 > 65 mmHg terjadi hipoventilasi dan peningkatan PaCO2. Pasien yang mempunyai resiko terjadi hipoventilasi adalah PPOK, korpulmonal, sleep apnea sindrom

  • Trakeobronkitis

    Batuk, nyeri tenggorok, rasa terbakar pada substernal pada orang sehat yang mendapat O2 75-100% selama 24 jam.Bronkoskopi pada orang yang mendapat O2 100% selama 6 jam inflamasi didaerah trakeobronkial.Semua kelainan bersifat reversibel

  • Cegah Efek Toksik O2Pemakaian konsentrasi O2 serendah mungkin yang dapat mempertahankan PaO2 > 60 mmHg.Memonitor AGDA ( monitor ketat )

  • Terima Kasih