PENCULIKAN CINDERELLA

Penokohan :

1. Amara Isya Mustika

Sebagai Aurora, seorang Putri Kerajaan yang berparas cantik dan agak pendiam.

2. Angia Chairunissa

Sebagai Ariel, seorang Putri Kerajaan yang berparas cantik. Sebelumnya ia merupakan seorang putri duyung yang mengubah dirinya menjadi manusia. Putri yang baik dan pandai menyanyi.

3. Chairina Novitasari

Sebagai Cinderella, seorang Putri Kerajaan yang paling dewasa dan bijaksana.

4. Isnaeni Rachmawati

Sebagai Rapunzel, seorang Putri Kerajaan yang memiliki rambut panjang dan kurang percaya diri dengan penampilannya.

5. Kirey Nanda C

Sebagai Mulan, seorang Putri Kerajaan yang pandai beladiri Kungfu. Cantik dan anggun.

6. M. Fariz Ikhtifazudin

Sebagai Peter Pan, seorang Putra Kerajaan yang bijaksana dan tampan. Pendiriannya kurang.

7. Navesya Clara

Sebagai Snow White, seorang Putri Kerajaan yang berparas menawan namun sedikit manja.

8. Santi Zakiyyah

Sebagai Pocahontas, seorang Putri Kerajaan yang cuek dan iri hati. Gemar bermain dengan alam dan tomboy.

9. Vedy Abitama H

Sebagai pembaca Prolog dalam pementasan drama.

Kerajaan Disney berduka, ratu mereka Ratu Elisabeth meninggal dunia. Sebelumnya, sang ratu telah menyiapkan surat wasiat yang berisikan tentang pengganti tahtanya. Masyarakat berkumpul di kerajaan untuk mendengar pembacaan surat wasiat ratu.

Peter Pan muncul di balkon kerajaan dan membacakan surat wasiat itu.

Peter Pan: “Masyarakat semuanya..akan kubacakan surat wasiat peninggalan Ratu Elisabeth, berikut isi surat tersebut: ‘Putra-putri ku yang tercinta..kelak jika aku sudah tidak ada di dunia ini dan tidak bisa memimpin Kerajaan Disney lagi, akan kuberikan tahtaku kepada Cinderella. Putri kita yang paling bijaksana dan dewasa. Dan karena Peter Pan putra kerajaan satu-satunya, kuperkenankan dialah yang melakukan penyerahan tahta tersebut. Semoga kalian bisa menerima keputusanku dan pimpinlah Kerajaan Disney dengan bijaksana. Ratu Elisabeth.’ Oleh karena itu datanglah besok ke Aula Kerajaan pukul 7 malam untuk acara penobatan Ratu Kerajaan Disney yang baru. Terimakasih”

Setelah mendengar informasi tersebut, masyarakat pun kembali ke desa.

Keesokan harinya masyarakat telah hadir di Aula Kerajaan. Putri Disney yang lain pun sudah siap di Aula Kerajaan.

Rapunzel: “Menurutmu, bagaimana penampilanku?”

Snow white: “Menawan, rambutmu sangat indah rapunzel”

Rapunzel: “Terima kasih, kamu juga terlihat sangat cantik. Hei lihat di sana ada Mulan, Pocahontas, dan Aurora, mari kita bergabung dengan mereka”

( Rapunzel dan Snow White pun menghampiri Mulan, Pocahontas, dan Aurora.)

Pocahontas : “Seperti biasa kalian terlihat sangat feminim”

Rapunzel :”Malam ini kamu juga terlihat sangat feminim, tidak seperti biasanya”

Pocahontas :”Memang begini kan penampilan seorang putri kerajaan”

(Tiba-tiba Ariel pun datang menghampiri mereka,)

Mulan :”Datang terlambat lagi Ariel?”

Ariel :”Maaf, tadi aku memeriksa keadaan baik-baik saja”

Aurora :”Lalu di mana Cinderella sekarang? Apakah dia sudah siap?”

Ariel :”Aku belum melihatnya dari tadi, mungkin dia masih merias diri”

Snow White :”Kita tunggu saja kehadirannya”

Tiba-tiba terdengar suara Peter Pan membuka acara.

Peter Pan :”Selamat malam semuanya, malam ini kita akan menyaksikan penobatan Ratu Kerajaan Disney yang baru. Dialah Cinderella!!”

Masyarakat bertepuk tangan menyambut kedatangan Cinderella. Namun Cinderella tak kunjung datang, masyarakat merasa kebingungan.

Peter Pan: “Cinderella? Cinderella? Aku akan menjemput Cinderella, sambil mengisi kekosongan waktu mungkin Ariel ingin menyanyikan sebuah lagu?”

Ariel naik ke atas panggung dan menyanyikan sebuah lagu. Di tengah penampilan Ariel, terdengar suara teriakan dari belakang panggung.

Peter Pan :”Cinderella menghilang!!!”

Suasana di Kerajaan pun menjadi gaduh mendengar kabar tentang hilangnya Cinderella. Prajurit dan beberapa masyarakat mulai mencari Cinderella disekitar kastil.

Mulan :”Cinderella menghilang? Bagaimana mungkin?”

Aurora :”Siapa yang terakhir kali melihatnya?”

Rapunzel :”Ariell??”

Ariel :”Apa?”

Snow White :”Kau bilang kau yang memeriksa keadaan, dan kau bilang semuanya baik-baik saja. Namun di mana Cinderella sekarang?”

Ariel :”Aku kan sudah bilang, aku tidak bertemu dengannya tadi!”

Mulan :”Oh ya??”

Pocahontas :”Jujur saja Ariel!”

Ariel :”Aku tidak bertemu dengannya, sungguh!”

Peter Pan :”Sudahlah tidak perlu bertengkar. Pertengkaran tidak akan menyelesaikan masalah”

Pocahontas :”Tapi, dia yang terakhir datang. Mungkin saja dia.....”

Aurora :”Mungkin apa? Apa maksudmu Pocahontas?”

Ariel :”Kau menuduhku Pocahontas? Aku berkata jujur.Ada apa dengan kalian ini?”

Pocahontas :”Jangan-jangan kau sudah merencanakan ini sebelumnya, jangan mengacaukan acara ini. Cepatlah berkata jujur Ariel! Kau pasti tahu dimana Cinderella sekarang”

Ariel :”Mengapa kau bersikeras menuduhku? Aku selalu berkata jujur Pocahontas, jangan menuduhku yang tidak-tidak!!”

Nada bicara mereka-pun mulai meninggi. Ariel dan Pocahontas terlibat adu mulut dan tidak mau mengalah. Peter Pan berusaha menenangkan suasana.

Peter Pan :”Sudahlah, tidak usah saling menuduh. Tidak ada yang tahu Cinderella ada di mana sekarang, tak ada gunanya seperti ini. Kita harus cepat menemukan Cinderella sekarang.”

Snow White :”Ya, betul apa yang dikatakan Peter Pan. Pocahontas, mengalah saja untuk anak yang satu ini”

Ariel :”Hey, apa maksudmu?”

Mereka mulai mencari Cinderella di sekitar Kastil, namun Cinderella tidak ditemukan juga. Akhirnya Peter Pan memutuskan untuk menutup acara dan mengundurnya jika keadaan sudah memungkinkan.

Peter Pan :”Permisi mohon ketenangannya sebentar. Dengan berat hati, acara ini harus diundur. Namun kami memohon agar masyarakat tetap mencari keberadaan Cinderella.”

Masyarakat pun meninggalkan kerajaan dengan perasaan sedih dan kecewa.

Saat tengah malam tiba, semua putri pun sudah tidur kemudian diam-diam Pocahontas keluar dari kamar para putri dan berjalan menuju keluar kerajaan. Ketika Pocahontas keluar pintu kamar, terdengar suara pintu tertutup. Ariel pun terbangun dan dalam hati ariel berkata: “Siapa yang keluar tengah malam begini?” karena rasa penasarannya, Ariel pun mengikuti seseorang yang keluar pintu kamar tadi.

Ariel :”Pocahontas? Untuk apa dia keluar tengah malam seperti ini? Mau kemana dia?”

Pocahontas pergi menuju sebuah gubuk tua di pinggir Kerajaan Disney. Jalan menuju gubuk itu tampak menyeramkan, sepi dan gelap. Di kejauhan, Pocahontas terlihat berbicara dengan seseorang. Namun, karena jalan menuju gubuk itu sangat menyeramkan, maka Ariel mengurungkan niatnya untuk meneruskan mengikuti Pocahontas. Dan Ariel pun kembali ke Kerajaan.

Pocahontas :”Bagaimana keadaan wanita menyebalkan itu?”

Peter Pan :”Dia beberapa kali memberontak ingin melepaskan diri, namun bisa kutangani. Lepaskan saja dia, aku tidak tega melihatnya”

Pocahontas :”Diamlah kau Peterpan! Ini urusanku dan tugasmu hanya untuk mengawasinya!!”

Peter Pan :” Cinderella kan tidak berbuat jahat padamu. Mengapa kau begitu membencinya?”

Pocahontas :”Aku bilang diam, ini bukan urusanmu. Kau sangat menyebalkan”

Peter Pan hanya terdiam menerima perkataan dari Pocahontas. Kemudian Pocahontas masuk ke dalam gubuk tua tersebut.

Pocahontas : “Penampilanmu sangat buruk untuk seorang Ratu, tidak sempat berdandan ya? Hahaha”

Cinderella : “Apa maumu?”

Pocahontas : “Seharusnya kau tidak mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku!”

Cinderella : “Apa maksudmu?”

Pocahontas : “Tidak usah berpura-pura tidak tahu Cinderella,”

Cinderella : “Aku benar-benar tidak mengerti apa yang sedang kamu bicarakan”

Pocahontas : “Kau akan tahu nanti”

Keesokan harinya, para putri sudah berkumpul di meja makan kerajaan untuk sarapan pagi. Mereka pun sambil bercakap-cakap.

Ariel :”Pocahontas, semalam kau pergi ke mana?”

Pocahontas :”Aku hanya pergi ke toilet. Kamu mengikutiku ya?”

Ariel :”Untuk apa aku mengikutimu, aku hanya bertanya, mengapa kamu terlihat panik?”

Pocahontas :”Tidak, sama sekali tidak”

Snow White :”Kita tidak bisa hanya berdiam diri di sini. Kita harus membantu prajurit dan masyarakat lain mencari Cinderella”

Aurora:”Lalu, hari ini kita akan mencari cinderella kemana?”

Rapunzel:”Kita bagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama adalah Aurora, Ariel, dan Pocahontas. Sedangkan kelompok ke-2 adalah aku, Snow white, Mulan, dan Peter Pan.”

Pocahontas:”Aku tak sudi sekelompok dengan Ariel.”

Aurora :”Memangnya kenapa? Sama saja kan.”

Pocahontas :”Tentu saja beda, lebih baik aku sekelompok dengan Mulan”

Rapunzel :”Baiklah kau sekelompok denganku. Sebagai gantinya Peter Pan pindah ke kelompok Ariel”

Peter Pan :”Ya sudah”

Pocahontas melirik kearah Peter Pan. Ia terlihat tersenyum sinis dan Peter Pan hanya terdiam menunduk.

Setelah sarapan pagi selesai, para Putri Kerajaan pun bersiap-siap untuk kembali mencari Cinderella. Sesuai rencana, kelompok satu akan mencari Cinderella ke desa, dan kelompok dua akan mencari ke luar wilayah kerajaan.

Ariel, Aurora dan Peter Pan mulai mencari Cinderella ke desa.

Ariel : ”Menurutmu Cinderella berada di mana?”

Aurora : ”Mana ku tahu, kalau aku tahu pasti sudah kutemukan dia.”

Ariel :”Kalau menurutmu Peter Pan?”

Peter Pan :”A.. a.. aku juga tidak tahu. Menurutku dia tidak akan pergi jauh dan akan segera ditemukan.”

Aurora :”Ya semoga saja.”

Sedangkan kelompok dua juga sudah mencari keluar wilayah kerajaan Disney.

Snow White : “Oh ya, kenapa tadi pagi Ariel bertanya kamu pergi ke mana. Memangnya dia melihatmu ya?”

Pocahontas : “Kan sudah kubilang aku hanya pergi ke toilet. Ariel hanya berbicara soal omong kosong yang tidak penting untuk dibicarakan.”

Rapunzel,Mulan,Snow White : “Oh begitu..”

Mereka terus mencari Cinderella sampai malam. Namun, di tengah pencarian tiba-tiba Snow White merasa pusing karena kelelahan. Maka kelompok dua memutuskan untuk kembali ke kerajaan dan menghentikan pencarian Cinderella hari itu.

Mulan : “Bagaimana keadaanmu sekarang Snow White? Sudah merasa lebih baik?”

Snow White : “Aku sudah merasa lebih baik, terima kasih atas perhatianmu Mulan”

Pocahontas : “Kalau begitu aku pergi dulu ya, ada kepentingan yang harus kuurus.”

Rapunzel :”Baiklah kalau begitu, hati-hati ya”

Setelah Pocahontas pergi, Mulan pun memutuskan untuk melihat barang para putri kerajaan. Ia menemukan sebuah buku diary milik Pocahontas.

Mulan : “Hey lihat, aku menemukan buku diary milik Pocahontas!!”

Snow White : “Benarkah?? Kau menemukannya di mana?”

Mulan : “Aku menemukannya di lemari barang-barang para putri”

Rapunzel :”Oh begitu, kita baca saja”

Snow White : “Jangan, sama saja kita membaca rahasia seseorang”

Rapunzel pun tidak mendengarkan perkataan Snow White. Ia langsung membuka halaman pertama diary milik Pocahontas.

Rapunzel : “ ‘Hari ini sangat buruk’.. hey ada tulisan yang dicoret. Tulisan selanjutnya tertulis bahwa seseorang itu sangat menyebalkan”

Snow White dan Mulan langsung mendekati Rapunzel

Mulan : “Di hari berikutnya di sini tertulis ‘bagaimana bisa aku mempunyai saudara seperti dia? Ya Tuhan’ ’”

Snow White : “Saudara? Berarti seseorang diantara kita.”

Rapunzel : “ ‘Semakin hari dia semakin menyebalkan’. Dan hari berikutnya dia menulis ‘Merasa paling dewasa. Merasa paling dibutuhkan. Merasa paling bijaksana. Aku sangat membencinya!’”

Mulan : “Yang paling dewasa? Mungkinkah.....”

Rapunzel pun terus membaca isi diary Pocahontas. Iya berhenti pada halaman kesembilan.

Rapunzel : “Lihat! Di sini tertulis nama Cinderella!!”

Snow White : “Berarti...... Pocahontas membenci Cinderella!”

Mulan : “POCAHONTAS MENCULIK CINDERELLA!!!”

Snow White : “Ayo! Kita harus segera menemui Pocahontas!”

Rapunzel : “Jangan terburu-buru. Lebih baik kita susun rencana untuk memergoki Pocahontas, tentunya kita harus mengajak putri kerajaan yang lain.”

Mulan : “Baiklah kalau begitu.”

Beberapa jam setelah kejadian itu, kelompok satu pun sudah kembali ke kerajaan. Ketika Ariel dan Aurora masuk ke kamar para putri, Rapunzel berlari ke arah pintu untuk langsung menceritakan kejadian tentang buku diary milik Pocahontas kepada mereka berdua.

Rapunzel : “Hey hey hey! Aku, Mulan dan Snow White menemukan buku diary milik Pocahontas dan kami memutuskan untuk membacanya. Di sana tertulis bahwa Pocahontas membenci Cinderella.”

Snow White : “Dan kami berpikir Pocahontas-lah penyebab hilangnya Cinderella. Aku pikir mungkin Pocahontas menculik Cinderella! Tapi aku bingung bagaimana cara untuk membuktikannya”

Ariel : “Ya Tuhan!! Benarkan dugaanku. Dari awal aku sudah curiga terhadap Pocahontas, namun kalian malah menuduhku yang tidak-tidak.”

Mulan : “Tapi kalau kamu sudah menduga Pocahontas-lah yang bersalah mengapa kamu tidak langsung menceritakannya pada kami?”

Aurora : “Ya benar”

Ariel : “Aku sudah berusaha untuk memberitahukan kalian, tapi kalian malah terus menuduhku..”

Rapunzel : “Maafkan kami Ariel, kami tidak bermaksud menuduhmu. Hanya saja gerak-gerikmu terlihat mencurigakan.”

Snow White : “Kami minta maaf ya, seharusnya kami mendengarkan kata-katamu dari awal”

Ariel : “Ya sudahlah, aku sudah memaafkan kalian. Penyesalan selalu datang belakangan”

Mulan : “Kalau datangnya di depan bukan penyesalan namanya, hahaha”

Setelah mendengarkan penjelasan dari Ariel, mereka pun bermaaf-maafan. Kemudian mereka menyusun rencana untuk memergoki Pocahontas.

Rapunzel : “Namun sebelumnya kita harus menceritakan ini kepada Peter Pan”

Aurora : “Oya, waktu itu Ariel bilang Pocahontas keluar malam-malam. Jangan-jangan dia pergi ke tempat Cinderella berada?”

Ariel : “Sejujurnya, aku mengikuti Pocahontas ketika ia keluar kamar. Aku tahu dia berbohong. Aku tahu dia pergi kesuatu tempat dan mendengar ia berbicara dengan seseorang”

Snow White : “Kau tahu ia berbicara dengan siapa?”

Ariel : “Tidak, aku hanya mengikutinya sampai gerbang kerajaan. Kemudian aku kembali ke kamar”

Mulan : “Kenapa kamu tidak mengikuti Pocahontas sampai tujuannya?”

Ariel : “Aku takut, jalan menuju tempat itu benar-benar gelap gulita. Jadi aku memutuskan untuk kembali ke kamar”

Mulan : “Mengapa kamu tidak mengajakku?!”

Ariel : “Kalian kan bersikap cuek padaku setelah Pocahontas menuduhku. Aku tidak berani membangunkan salah satu dari kalian”

Rapunzel : “Ya sudahlah, sekarang.......”

Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka, secara spontan para putri langsung melihat ke arah pintu tersebut. Terlihat Pocahontas berdiri dengan tatapan heran.

Pocahontas : “Ada apa?”

Snow White : “Benarkah kau yang........”

Mulan : “Hey, kau habis dari mana?”

Pocahontas : “Hanya berkeliling mencari udara segar.”

Rapunzel : “Kau bilang kau ada urusan tadi?”

Pocahontas : “U.. u.. urusanku sudah selesai.”

Aurora : “Memangnya urusan apa itu?”

Pocahontas : “Bukan urusanmu.”

Snow White : “Hanya bertanya, memangnya salah?”

Setelah percakapan mereka selesai. Malam harinya pun para putri sudah tidur. Seperti biasa Pocahontas keluar kamar malam-malam dan pergi menuju gubuk tua. Rapunzel pun membangunkan para putri.

Rapunzel : “Hey bangun, Pocahontas sudah pergi ke luar kamar. Ayo cepat kita ikuti dia!”

Para putri pun bergegas keluar dari kamar dan mengikuti Pocahontas.

Aurora : “Tempat ini begitu menyeramkan. Aku ragu untuk terus mengikuti Pocahontas”

Ariel : “Kan sudah kubilang tempat ini begitu menyeramkan”

Peter Pan : “Sedang apa kalian di sini?” (Peter menepuk pundak Rapunzel)

Para Putri : “Aaaaaaaaaaaaaa!!!!! Kau mengagetkan kami Peterpan!”

Peter Pan : “Hahaha maaf-maaf. Memangnya kalian sedang apa di sini?”

Mulan : “Seharusnya kami yang bertanya untuk apa kamu di sini?”

Snow White : “Ya benar. Kau seharian menghilang dan tiba-tiba muncul di tempat seperti ini”

Peter Pan : “A.. a.. aku tidak bisa tidur”

Rapunzel : “Kau bohong! Kau kan hanya tidak bisa tidur malam ini, mengapa kau menghilang dari siang? Setelah kelompok 1 kembali ke kerajaan?”

Peter Pan : “Sejujurnya, aku tahu dimana Cinderella berada.”

Ariel : “Maksudmu?”

Peter Pan : “Aku tahu bahwa siapa yang menyebabkan hilangnya Cinderella.”

Aurora : “Pocahontas?”

Peter Pan : “Ya. Dia menyembunyikan Cinderella digubuk dekat sini. Aku tidak tahu mengapa ia menculik Cinderella.”

Snow White : “Ya, kami membaca buku diary miliknya”

Rapunzel : “Jangan membuang waktu! Cepat beri tahu kami di mana Cinderella sekarang!!”

Mereka pun berlari menuju gubuk tua bersama Peter Pan. Ketika sampai di gubuk tersebut, langsung saja Mulan mendobrak pintu tersebut dan terlihatlah Cinderella yang sedang terikat dan di sebelahnya berdirilah Pocahontas yang mendekatkan pisau ke leher Cinderella.

Peter Pan : “Hentikan!”

Pocahontas : “Kau?! Dasar pengkhianat!”

Ariel dan Mulan pun menyelamatkan Cinderella.

Cinderella :”Mengapa kau melakukan ini kepadaku Pocahontas? Apa salahku?”

Pocahontas : “Seharusnya kau mengerti bahwa aku ingin menjadi Ratu, namun kau dan para putri yang lain meyakinkan Ratu Elisabeth untuk menunjuk Cinderella sebagai ratu!”

Rapunzel : “Memang kenyataannya kan, Cinderella yang paling pantas menjadi ratu”

Cinderella :”Sejujurnya ini benar-benar keputusan ratu, Pocahontas, kami tidak ikut campur sama sekali soal tahta kerajaan.”

Pocahontas : “Seharusnya kau bisa menolak soal keputusan itu! Dan memberikan tahta itu padaku”

Mulan : “Tapi kami semua setuju bahwa Cinderella-lah yang lebih pantas menjadi ratu daripada kamu. Terimalah dengan lapang dada”

Pocahontas : “Tidak, kalian tidak mengerti. Kalian selalu saja membangga-banggakan Cinderella, sedangkan aku selalu dikucilkan. Semua hal pasti dikaitkan dengan Cinderella, semua Cinderella!!”

Cinderella : “ Aku tidak pernah mengucilkanmu, aku selalu menganggapmu saudariku..”

Pocahontas : “Jangan bohong kau Cinderella! Kau pasti yang membuat Ratu mewariskan tahtanya padamu!”

Rapunzel : “Ini semua bukan salah Cinderella”

Pocahontas : “Lihat kan, kalian semua termasuk kau Rapunzel, selalu membela Cinderella. Aku benci kalian dan Ratu. Itulah sebabnya aku menyingkirkan Ratu dari dunia ini”

Mulan : “Hey, apa maksudmu?”

Cinderella : “Kau membunuh Ratu Elisabeth?”

Aurora : “Katakan sejujurnya, Pocahontas”

Pocahontas : “Hmm.. tidak! Aku hanya asal bicara”

Peter Pan : “Kau bohong Pocahontas, kau yang membunuh Ratu. Aku tahu kau membencinya dan Cinderella!”

Cinderella : “A.. a.. apa?? Pocahontas, teganya kau!”

Pocahontas : “HAHAHA itu akibat karena Ratu mewariskannya padamu, bukan aku”

Aurora : “Kau benar-benar kejam!”

Peter Pan : “Ya, kau meracuni minumannya saat pelayan hendak mengantar minuman itu ke Ratu dan kau memintanya dari pelayan.”

Pocahontas : “Aku meminta bantuan penyihir untuk membantuku membunuh Ratu”

Snow White : “Penyihir? Apakah dia penyihir yang memberikanku apel di waktu dulu?”

Pocahontas : “Ya, hahaha”

Semua putri terdiam. Hanya angin yang terdengar, semuanya berubah sunyi senyap.

Ketika mereka kembali ke kerajaan bersama Pocahontas, Pocahontas menerima hukuman penjara seumur hidup. Saat penobatan Cinderella tiba, masyarakat Kerajaan Disney turut serta dalam penobatan tersebut dan berkumpul di Aula Kerajaan.

Di ruang rias para putri ...

Mulan : “Bagaimana perasaanmu?”

Rapunzel : “Sebentar lagi kau akan menjadi Ratu, jangan semena-mena ya padaku, hehe”

Cinderella : “Hehehe, mana mungkin aku berbuat begitu padamu. Kau kan saudaraku, kalian kan penyelamat jiwaku”

Rapunzel : “Aku penyelamat jiwamu?”

Cinderella : “Ya.. seperti itulah.”

Sementara itu di aula Kerajaan ....

Snow White : “Di mana Cinderella sekarang?”

Aurora : “Jangan sampai dia menghilang lagi ya, gara-gara Ariel”

Ariel : “Aku? Ya Tuhan, kalian masih tidak percaya denganku”

Snow White : “Kami hanya bercanda Ariel, mengapa kau begitu serius?”

Ariel : “Tidak, hanya saja kukira kalian masih tidak percaya padaku. Hehehe”

Aurora : “Hey, sudah jangan bicara terus. Itu Cinderella datang”

Cinderella datang ke Aula bersama Rapunzel dan Mulan. Kemudian Peterpan pun membuka acara.

Peter Pan : “Selamat malam masyarakat Kerajaan Disney yang berbahagia, malam ini kita akan menyaksikan penobatan Ratu Kerajaan Disney yang baru. Dialah Cinderella!!”

Cinderella pun naik ke atas panggung, kemudian ia mengucapkan beberapa kata pembuka.

Cinderella : “Selamat malam masyarakat Disney. Sebelumnya aku ingin menjelaskan kejadian yang kualami beberapa hari lalu. Maaf bila aku menghilang, terima kasih kepada seluruh warga, prajurit dan saudara-saudaraku yang sudah bersusah payah mencariku. Ada konflik ke salah pahaman di dalam kerajaan yang melibatkan kami, para putri Kerajaan. Dan sejujurnya konflik ini tidak bisa kami jelaskan kepada masyarakat semua. Aku mohon kalian bisa mengerti bagaimana keadaan ini.”

Masyarakat : “Apakah benar konflik itu menyangkut Pocahontas? Lalu di mana dia sekarang?”

Cinderella : “Ya, memang benar. Tapi tetap kami tidak bisa menjelaskannya kepada kalian semua. Kami mohon maaf, tapi yang pasti Pocahontas sedang menjalani hukuman penjara.”

Masyarakat-pun mengerti. Mereka menerima bagaimana pun keadaan Kerajaan saat ini. Kemudian tibalah saatnya penobatan Cinderella sebagai Ratu Kerajaan Disney yang baru.

Peter Pan : “Masyarakat Disney sekalian, tibalah saatnya penobatan Cinderella sebagai Ratu Kerajaan Disney yang baru. Perkenankanlah ia duduk di singgasana Ratu untuk menerima tahta”

Peter Pan mengenakan mahkota kepada Cinderella, dan masyarakat pun bertepuk tangan bahagia. Cinderella pun memberikan pidato singkat untuk sebagai Ratu.

Cinderella : “Terima Kasih masyarakatku, karena kalian telah mempercayaiku sebagai Ratu menggantikan Ratu Elisabeth. Sebelumnya aku memiliki satu permintaan. Aku berpikir, Pocahontas adalah saudariku. Dia bagian dari keluarga kami, jadi aku memutuskan untuk membebaskannya dari hukuman itu ”

Mulan : “Tapi Cinderella, dia telah berbuat salah. Dan harus menerima hukumannya”

Cinderella : “Masyarakat Disney yang tercinta, kita harus memaafkan semua orang yang pernah berbuat salah dengan kita. Kita tidak boleh menyimpan dendam”

Peter Pan : “Lalu, apakah kau akan tetap membebaskannya?”

Cinderella : “Tentu saja dia tidak akan bebas sebagai putri lagi. Pocahontas akan bebas sebagai rakyat desa yang akan hidup seperti orang biasa. Ia akan memulai kehidupan baru tanpa kami, saudara-saudaranya.”

Masyarakat bertepuk tangan menyaksikan kebijaksanaan Cinderella, Ratu mereka yang baru. Masyarakat menerima segala keputusan Cinderella karena mereka tau itulah yang terbaik untuk semua orang termasuk Pocahontas.Setelah penobatan selesai, Pocahontas pun dibebaskan. Ia menjalani kehidupan baru, kehidupan yang akan membimbingnya menjadi manusia yang lebih menghargai dirinya sendiri dan menerima bagaimanapun keadaanya.

Rapunzel : “Hati-hati ya Pocahontas, dan jangan ulangi kesalahan yang sama.”

Pocahontas : “Ya, terima kasih Rapunzel. Dan maafkan aku Cinderella atas semua kesalahanku.”

Cinderella : “Aku sudah memaafkanmu jauh sebelum kau berkata maaf.”

Pocahontas : “Terima kasih saudaraku, kalian sungguh baik. Aku telah salah menilai kalian. Sampai jumpa..”

Para putri : “Sampai Jumpa”

Pocahontas pun pergi meninggalkan Kerajaan Disney dengan perasaan menyesal.

Tamat