prevalensi antikanker

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel destruktif yang menginvasi jaringan terdekat dan dapat bermetastasis ke area tubuh lain dengan membelah secara cepat serta sel kanker cenderung bersifat agresif. Kanker masih menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Angka mortalitas akibat penyakit kanker semakin tinggi. Menurut data WHO tahun 2013, insidens kanker meningkat dari 12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012. Sedangkan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta pada tahun 2012. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular. Diperkirakan pada 2030 insidens kanker dapat mencapai 26 juta orang dan 17 juta di antaranya meninggal akibat kanker. Maka dari itu, diperlukannya optimalisasi pengobatan kanker baik dengan penggunaan obat kemoterapi, radioterapi terapi pembedahan. Namun, penggunaan obat kemoterapi tidak memberikan hasil yang menggembirakan, terutama untuk kanker-kanker stadium lanjut dan dapat menimbulkan efek toksisitas yang

Upload: anjani

Post on 03-Oct-2015

231 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKanker merupakan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel destruktif yang menginvasi jaringan terdekat dan dapat bermetastasis ke area tubuh lain dengan membelah secara cepat serta sel kanker cenderung bersifat agresif. Kanker masih menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Angka mortalitas akibat penyakit kanker semakin tinggi. Menurut data WHO tahun 2013, insidens kanker meningkat dari 12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012. Sedangkan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta pada tahun 2012. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular. Diperkirakan pada 2030 insidens kanker dapat mencapai 26 juta orang dan 17 juta di antaranya meninggal akibat kanker. Maka dari itu, diperlukannya optimalisasi pengobatan kanker baik dengan penggunaan obat kemoterapi, radioterapi terapi pembedahan. Namun, penggunaan obat kemoterapi tidak memberikan hasil yang menggembirakan, terutama untuk kanker-kanker stadium lanjut dan dapat menimbulkan efek toksisitas yang parah pada pasien, dengan adanya penghantaran obat tertarget dengan menggunakan liposom sebagai carrier dapat mengurangi efek toksisitas dari obat tersebut. Selain itu, seiring berkembangnya ilmu terkait fitofarmarka, banyak ditemukan senyawa yang terkandung dalam tanaman yang memiliki efek dapat melokalisir sel-sel kanker sehingga sel-sel kanker tidak mudah menyebar, dan lebih mudah diangkat, juga tidak bersifat toksik sehingga lebih aman untuk tubuh pasien. Hal ini dapat dijadikan upaya pencegahan dan pengobatan untuk penyakit-penyakit degeneratif seperti kanker. salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai antikanker adalah bawang putih yang mengandung senyawa yang dapat menghambat proses replikasi sel kanker. Dengan latar belakang tersebut, maka penulis mengusulkan sebuah inovasi dalam bentuk sediaan tablet dengan judul Pemanfaatan ekstrak etanol bawang putih ( Allium sativum L.) sebagai antikanker dalam sediaan tablet dengan sistem penghantar liposom yang bertujuan untuk mengurangi efek toksisitas obat kanker dalam rangka meningkatkan efek terapi obat antikanker .1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah yang dapat diambil sebagai berikut :1. Bagaimana cara untuk memperoleh kandungan yang memiliki potensi sebagai agen antikanker pada bawang putih ?2. Bagaimana formulasi sediaan dengan zat aktif bawang putih menggunakan sistem liposom dalam sediaan tablet ?3. Bagaimana cara pembuatan sediaan dengan zat aktif bawang putih menggunakan sistem liposom dalam sediaan tablet ?

1.3 Tujuan PenulisanTujuan penulisan karya tulis ini bertujuan untuk mengurangi efek toksisitas obat kanker dalam rangka meningkatkan efek terapi obat antikanker.1. Memaparkan bawang putih sebagai agen antikanker melalui kandungan organosulfur.1. Memaparkan cara untuk memperoleh kandungan organosulfur yang dapat bertindak sebagai antikanker 1. Memaparkan formulasi ekstrak etanol bawang putih sebagai antikanker dalam sediaan tablet dengan sistem penghantaran liposom.

1.4 ManfaatManfaat penulisan karya tulis ini adalah untuk memberikan salah satu solusi alternatif yang dapat digunakan untuk mengobat penyakit kanker dengan menggunakan ekstrak etanol bawang putih dalam sediaan tablet.

1.5 Metode Metode yang digunakan pada pembuatan karya tulis ini adalah dengan melalukan studi pustaka dan literatur, pengolahan jurnal dan browsing melalui internet juga digunakan untuk membantu pencarian informasi terkait pembuatan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II. 1 KankerKanker adalah pertumbuhan sel destruktif yang terus menerus mengalami pembelahan dan dapat menjalar ke berbagai jaringan atau bermetastasis. Sel kanker bersifat ganas dan dapat menyebabkan kematian diakibatkan karena adanya mutasi DNA. Menurut Yayasan Kanker Indonesia faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker bahan kimia yang bersifat karsinogenik, penyinaran yang berlebihan, virus, hormon, makanan.Karakteristrik sel kanker ( The Sick Hallmark of Cancer) ( Pecorino,2005)a. Growth signal autonomy Sel normal memerlukan signal ekternal untuk proses pembelahannya. Sel kanker mampu memproduksi faktor pertumbuhan dan reseptor faktor pertumbuhannya sendiri. Mutasi yang terjadi pada sel dapat untuk memperpendek Growth Factor pathways.b. Evasion growth inhibitory signals Sel normal dapat merespon sinyal penghambatan pertumbuhan untuk mencapai homeostasis. Pada waktu tertentu sel normal dapat beristirahat. Sel kanker tidak merespon sinyal penghambatan pertumbuhan.c. Evasion of Apoptosis Signals Sel normal akan dikurangi jumlahnya dengan mekanisme apoptosis, bila ada kerusakan DNA yang tidak bisa lagi direparasi. Sel kanker tidak peka terhadap sinyal apoptosis (padahal sel kanker membawa akumulatif DNA error yang sifatnya irreversible) hal ini disebabkan karena terjadinya mutasi pada gen-gen regulator apopotosisd. Unlimited replicative potential Sel normal mengenal dan mampu menghentikan pembelahan selnya jika sudah mencapai jumlah tertentu dan mencapai pendewasaan. Perhitungan jumlah sel ditentukan oleh pemendekan telomere pada kromosom yang akan berlangsung setiap replikasi DNA. Sel kanker memiliki mekanisme tertentu untuk menjaga telomere tetap panjang, sehingga memungkinkan untuk tetap membelah diri. Kecacatan dalam regulasi pemendekan telomere inilah yang memungkinkan sel kanker memiliki potensi pertumbuhan yang tidak terbatase. Angiogenesis Sel normal memiliki ketergantungan terhadap pembuluh darah untuk mendapatkan suplay oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk hidup. Namun, arsitektur pembuluh darah sel normal lebih seherhana atau konstan sampai dengan sel itu dewasa. Sel kanker mampu menginduksi angiogenesis, yaitu pertumbuhan pembuluh darah baru di sekitar jaringan kanker. Pembentukan pembuluh darah baru ini diperlukan untuk survival sel kanker dan ekspansi ke bagian lain dari tubuh (metastase).f. Invasion and metastasis - Sel normal tidak berpindah ke lokasi lain di dalam tubuh. Sel kanker dapat bermetastasis dari lokasi primernya ke lokasi sekunder atau tersiernya. Hal inilah yang dapat menyebabkan kematian akibat menderita kanker.Pengobatan kanker dapat dilakukan dengan kemoterapi yaitu penggunaan obat-obatan sitotoksin yang dapat membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, dapat juga dilakukan terapi pembedahan, radioterapi, terapi hormonal, terapi biologik. Selain itu, dapat dilakukan juga pengobatan menggunakan tumbuhan atau bagian nya yang sering disebut dengan obat herbal. Pengobatan menggunakan obat herbal telah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu dan diturunkan secara turun temurun. Saat ini, penggunaan obat herbal menjadi salah satu obat alternatif utama dan obat komplementer bagi penderita kanker (Radji,2010). Tanaman yang memiliki efek anti kanker diantara; Sambilota, Daun Sirsak, Ciplukan, Tapak Dara dll.II. 2 Taksonomi Bawang Putih Kingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)SubKelas: LiliidaeOrdo: Liliales Famili:Liliaceae(suku bawang-bawangan)Genus :AlliumSpesies:Allium sativumL.( http://www.plantamor.com/index.php?plant=60II. 3 Deskripsi dan Penyebaran Bawang PutihBawang putih termasuk tumbuhan herba dan merupakan jenis umbi-umbian. Tinggi bawang putih mencapai 30-75 cm. Setiap umbi terdiri dari 820 siung. Bagian umbin dari bawang putih yang paling berkhasiat dan mengandung banyak senyawa kimia. Bawang putih umunya di dataran tinggi, tekstur tanah yang lempung berpasir atau lempung berdebu dengan pH netral. Banyak tumbuh di negara tropis termasuk di Indonesia (Hernawan, 2003).II. 4 Kandungan KimiaBawang putih mengandung senyawa sulfur yang tinggi hal ini yang menyebabkan bawang putih memiliki bau dan rasa yang khas. Bawang putih mengandung sekitar 65 % air, 28 % karbohidrat (fruktan), 2,3 % senyawa organosulfur, 2 % protein (allinase), 1.2 %asam amino bebas (arginin) dan 1.5 % serat (Shanthosa,2013). Senyawa organosulfur yang paling penting adalah - glutamyl-s-allyl-cysteine dan S-allyl-L-cysteins sulfoxides (alliin). - glutamyl-s-allyl-cysteine merupakan senyawa intermediet biosintesis untuk pembentukan senyawa organosulfur lain, termasuk allin. Mekanisme pembentukan senyawa turunannya melalui dua cabang reaksi, yaitu melalui jalur pembentukan S- allil sistein (SAC) dan jalur pembentukan thiosulfinat akan terbentuk senyawa allisin,kelompok allil sulfida, dithiin, ajoene, dan senyawa sulfur lain (Hernawan, 2003). Senyawa hasil reaksi diatas berupa dialils sulfida, dialil disulfida, dialil trisulfida, ajoene memiliki efek sebagai antikarsinogenik (Chiang,2005).

Gambar 1. Rumus Struktur - glutamyl-s-allyl-cysteine. (Hernawan, 2003)

Gambar 2. Rumus Struktur Allin

Gambar 3. Rumus Struktur Dialil disulfida (Hernawan, 2003).\

Gambar 4. Rumus Struktur Dialil trisulfida (Hernawan, 2003).

Gambar 4. Rumus Struktur Dialil sulfida (Hernawan, 2003).

Tabel 1. Kandungan senyawa organsulfur pada umbi bawang putih (Sukhla Nethu Kalra, 2007)II. 5 Efek Antikanker Bawang Putih Bawang putih bermanfaat sebagai anti kanker. Bawang putih dapat menstimulasi sistem kekebalan tubuh, kandungan kimia yang terdapat pada bawang putih efektif mengatasi infeksi virus pada saluran pernapasan atas dan melindungi membran sel dalam upaya mencegah rusaknya DNA (Holladay,1997; Hernawan,2003) Umbi bawang putih dapat menginduksi apoptosis sel dan antiproliferasi sel kanker melalui berbagai mekanisme molekuler yang melibatkan protein kinase, ion Ca-channel dan unsur-unsur transduksi sel lainnya(Borek,2001 ; Hernawan, 2003)Senyawa selenium dan organosulfur yang terkandung dalam umbi bawang putih dapat mengikat senyawa karsinogenik (Borek,2001; Hernawan, 2003). Allisin dapat menhambat pembentukan nitrosamin yang merupakan senyawa karsinogen kuat yang terbentuk dalam saluran pencernaan (Pizorno dan Murray,2000; Hernawan, 2003). Senyawa Ajoene dapat menginduksi peroksida sel dan mengaktifakn nuclear factor kB yang yang akan menyebabkan sel kanker leukimia apoptosis. (Hernawan,2003). Berdasarkan beberapa penelitian. Ektstrak metanol bawang putih diketahui dapat menghambat aktivitas mutagenik aflatoxin B1 pada Salmonella typhmurium (Omar dan Al-Wabel, 2010).Senyawa Organosulfur (OSCs) juga diketahui dapat menurukan aktivitas mutagenik 4-nitroquinoline-1-oxida pada E.coli. Selain itu, senyawa allilmetoltrisulfida (AMTS) dapat memodulasi aktivitas glutation S-transferase (GST) pada mukosa usus kecil, hati dan paru-paru (Omar dan Al-Wabel, 2010). Pemberian DADS dengan dosis 1-2 mg sebanyak 3 kali seminggu secara intraperitoneal diketahui dapat menghambat aktivitas sel kanker payudara, KPL-1. Selain itu, DADS pada kadar 11,523 mol/L mampu menghambat proliferasi sel kanker kolon dan mengaktifkan NAG-1, yaitu gen pro-apoptosis dan anti-tumor (Bottone et al., 2002; Hernawan, 2003). DADS menginduksi apoptosis sel kanker melalui penghambatan aktivitas protein p34 cdc2 kinase dengan fosforilasi dan konformasi pada cyclin B1(Knowles dan Milner, 2000; Hernawan,2003).Tabel 2. Kandungan senyawa yang menunjukan efek antikanker secara In VivoSenyawa Organosulfur Tipe KankerHewan uji Coba

DAS Paru-paruTikus

KulitMencit

LiverTikus

KolonTikus

EsofagusTikus

DADSKolonTikus

KulitMencit

GinjalTikus

AjoeneKulit

SACKolon