preterm
TRANSCRIPT
GAMBARAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PRETEREM DI RUANG BERSALIN RSB Hj.KARMINI TASIKMALAYA
PERIODE MEI - JUNI TAHUN 2011
PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Pengganti UAS Mata KuliahMetodologi Penelitian
Oleh :
SUMBER WIGATINPM. 0200090088
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RESPATI
TASIKMALAYA2011
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Sumber Wigati
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 26 April 1991
Agama : Islam
Alamat : Jl. Mayor SL. Tobing RT 03/RW 11
Pendidikan : 1. TK Lulus tahun 1996-1997
2. SD Lulus tahun 2002-2003
3. SMP Lulus tahun 2005-2006
4. SMA Lulus tahun 2008-2009
5. STIKes Respati Tasikmalaya sampai sekarang
Pekerjaan : Mahasiswa STIKes RESPATI Tasikmalaya.
Pengalaman yang pernah diraih/kegiatan ilmiah yang pernah diikuti :
1. Seminar sehari “EDUCATING RAISING HIV/AIDS AWARENES 2009”
2. Seminar sehari “SIMPOSIUM Imunisasi Dasar Pada Bayi Dan Anak Bagi
Bidan Dan Tenaga Kesehatan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul ”Gambaran Faktor
Resiko Kejadian Persalinan Preterm di Ruang Bersalin RSB Hj. Karmini
Tasikmalaya Periode Mei – Juni 2011” sebagai salah satu syarat pengganti UAS
mata kuliah Metodologi Penelitian.
Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Yth :
1. Bapak YH Syahlan, SKM selaku Ketua STIKes Respati Tasikmalaya;
2. Ibu Widya Maya Ningrum, S.ST selaku Ketua Prodi D3 Kebidanan
STIKes Respati Tasikmalaya;
3. Santi Susanti, S. ST selaku dosen Mata Kuliah Metodologi Penelitian;
4. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan dorongan serta Do’a
yang tiada henti-hentinya
5. Semua rekan-rekan mahasiswi program studi D3 kebidanan STIKes
Respati Tasikmalaya yang telah memberikan dukungan baik moral maupun
spiritual.
6. Seseorang yang selalu ada membantu baik moril maupun materi dalam
penyusunan proposal ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang
penulis miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat konstruktif untuk kesempurnaan penyusunan yang akan dating.
Akhir kata semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
kepada pembaca pada umumnya, dan semoga semua ini menjadi amal soleh dan
ibadah bagi kita semua dan mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Alloh
SWT atas apa yang telah kita kerjakan.
Tasikmalaya, 23 Juni 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGAKATAN
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Persalinan Preterm
B. Etiologi
C. Faktor Resiko
D. Penilaian Klinik
E. Pencegahan
F. Penatalaksanaan
G. Cara Persalinan
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
B. Definisi Operasional
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Variabel Penelitian
D. Lokasi Penelitian
E. Prosedur Pengumpulan Data
F. Instrumen Pengumpulan Data
G. Pengolahan Data dan Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ……………………………………………..
DAFTAR SINGKATAN
Depkes : Departemen Kesehatan
gr : Gram
IM : Intra Muskular
IV : Intra Vena
MNH : Matrnal Neonatal Health
RSB : Rumah Sakit Bersalin
USG : Ultra Sonografi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 2 Pernyataan Kesediaan
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan faktor terpenting bagi semua orang untuk mencapai
keberhasilan disegala bidang, akan tetapi masalah kesehatan di Indonesia yang
dihadapi pada saat ini cukup kompleks. Melihat hal ini pemerintah memberikan
perhatian khusus dalam penanganannya. Wujud nyata dari rencana ini salah
satunya dituangkan dalam bentuk subsidi bagi masyarakat miskin dalam hal
jaminan perawatan kesehatan diberbagai rumah sakit. Subsidi dalam bidang
kesehatan ini diharapkan mencapai tujuan pembangunan kesehatan menuju
Indonesia Sehat 2010 yaitu meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat
bagi semua orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal
( Choil, 1998).
Pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 diharapkan angka
kematian di Indonesia dapat ditekan, terutama untuk angka kematian perinatal.
Salah satu penyebab yang berpotensi meningkatkan kematian perinatal adlah
persalinan preterm. Persalinan Preterm dapat didefinisikan sebagai persalinan
yang terjadi antara usia kehamilan 20 – 35 minggu dihitung dari hari pertama haid
terakhir (Rompas, 2004). Dinegara berkembang insidennya sekitar 7% dari
seluruh persalinan. Angka kejadian persalinan preterm sangat bervariasi. Di
Amerika Srikat (1981 -1989) sekitar 9–11%. Di Kalifornia 1996 sebesar 7,4%. Di
Indonesia berkisar antara 10-20% dan di RS Sanglah Denpasar (1996) sekitar
7,44% dan pada tahun 1999 RS Sanglah mendapatkan angka kejadian persalinan
preterm 431 dari 4.984 persalinan (8,65) (I Nyoman Nuanda, 2004).
Ada beberapa faktor yang meningkatkan terjadinya persalinan preterm,
yaitu meliputi : Umur (<20 tahun atau >35 tahun), riwayat pretem (persalianan
terdahulu usia kehamilannya kurang dari 37 minggu), dan kebiasaan ibu
(merokok, mengkonsumsi alcohol, dan obat-obatan berbahaya), dan psikolgis
(cemas, tertekan, kecapean dan merasa tidak nyaman) (Prawirohardjo, 2001 :
314).
Berdasarkan data yang terdapat dilaporan medik RSB Hj. Karmini
Tasikmalaya jumlah kasus persalinan preterm pada bulan januari 2011 mencapai
60 kasus atau sekitar 24,1%, pada bulan Februari tahun 2011 tercatat 28 kasus
atau sekitar 20%, dan pada bulan Maret 2011 mencapai 39 kasus atau sekitar
17,8%. Hal ini menunjukkan angka yang bervariasi (rekam medik RSB Hj.
Karmini Tasikmalaya).
Upaya pencegahan yang bias dilakukan terhadap kejadian persalinan
preterm, antara lain : memberikan pendidikan kepada masyarakat melalui media
yang ada tentang bahaya dan kerugian persalinan preterm. Masyarakat diharapkan
menghindarkan faktor resiko diantaranya menunda kehamilan pada usia <20
tahun atau >35 tahun, alat kontrasepsi dapat digunakan sebagai penunda
kehamilan. Kebiasaan ibu dalam merokok, mengkonsumsi alkohol dan obat-
obatan terlarang juga merupakan faktor resiko, untuk itu perlu diadakan konseling
dan penjelasan tentang bahaya dari barang - barang tersebut.
Pada umumnya psikologis pada ibu hamil labil dan mudah cemas untuk itu
dibutuhkan dukungan dan perhatian lebih dari orang – orang terdekat ibu, selain
itu ibu hamil juga harus menghindarkan kerja berat selama hamil karena kelelahan
dapat meningkatkan kelahiran preterm.
Berdasarkan Paparan diatas maka penulis tertarik untuk mengedakan
penelitian mengenai gambaran faktor resiko preterm penyuluhan yang bertujuan
untuk memperkecil angka kejadian persalinan preterm diruang bersalin RSB Hj.
Karmini Tasikmalaya periode Mei- Juni 2011.
B. Rumusan Masalah
Berdasarka latar belakang diatas maka penulis mendefinisikan masalah
sebagai berikut : “Bagaimana gambaran faktor resiko persalianan preterm
di ruang bersalin RSB Hj. Karmini Tasikmalaya periode Mei – Juni 2011.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui faktor resiko persalinan preterm di Ruang Bersalin
RSB Hj. Karmini Tasikmalaya periode Mei – Juni 201.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran faktor resiko persalinan preterm berdasarka
umur di Ruang Bersalin RSB Hj. Karmini Tasikmalaya periode Mei –
Juni 2011.
b. Mengetahui gambaran faktor resiko persalinan preterm berdasarka
riwayat persalinan preterm di Ruang Bersalin RSB Hj. Karmini
Tasikmalaya periode Mei – Juni 2011.
c. Mengetahui gambaran faktor resiko persalinan preterm berdasarka
kebiasaan ibu (merokok, mengkonsumsi alcohol, dan obat - obatan
berbahaya) di Ruang Bersalin RSB Hj. Karmini Tasikmalaya periode
Mei – Juni 2011.
d. Mengetahui gambaran faktor resiko persalinan preterm berdasarka
psikologis ibu di Ruang Bersalin RSB Hj. Karmini Tasikmalaya
periode Mei – Juni 2011.
D. Manfaat Penelitian
1. Menfaat Teoritis
Untuk mengembangkan wawasan dan pengembangan ilmu kebidanan
dan kandungan, ilmu kesehatan ibu dan anak serta psikologis
kesehatan, yang dititikberatkan paada kajian yang berhubungan dengan
persalinan preterm di ruang bersalin RSB Hj. Karmini Tasikmalaya
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Rumah Sakit Bersalin
Sebagai bahan informasi dan masukan bagi RSB Hj. Karmini
Tasikmalaya dalam pelayanan kesehatan terhadap pasien
persalinan preterm. Selanjutnya dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam memberikan asuhan pada pasien persalinan
preter.
b. Dinas Kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan
bagi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam menurunkan
angka kejadian persalinan preterm.
c. Masyarakat Umum
Sebagai tambahan pengetahuan bagi masyarakat khususnya bagi
wanita usia subur dan ibu hamil untuk menghindari dan mencegah
persalinan preterm.
d. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengembangan pengetahuan serta
pengalaman berharga dalam melaksanakan penelitian tentang
gambaran faktor resiko persalinan preterm di ruang bersalin RSB
Hj. Karmini Tasikmalaya periode Mei – Juni 2011.
E. Ruang Lingkup Penelitian
1. Lingkup Keilmuan
Penelitian ini melingkupi ilmu kebidanan dan kandungan, ilmu kesehatan
ibu dan anak serta psikologis kesehatan, dititikberatkan pada kajian yang
berhubungan dengan persalinan preter.
2. Lingkup Sasaran
Sasaran penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang mengalami
persalinan Preterm di Ruang Bersalin RSB Hj. Karmini tasikmalaya.
3. Lingkup Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Ruang Bersalin RSB Hj. Karmini Tasikmalaya.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Agustus
2011.
4. Lingkup Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persalinan Preterm
1. Pengertian
Menurut Muchtar ( 1998 : 91 ) Persalinan adlah suatu proses
pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat hidup ke dunia luar
dari rahim melalui jalan lahir. Persalinan adalah proses alamiah dimana
terjadi dilatasi serviks, lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes
dan MNH, 2002). Pada haid yang teratur, persalinan preterm dapat
didefinisikan sebagai persalinan yang terjadi antara usia kehamilan 20-37
minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Menurut Wiknjosastro (2002 : 312) persalinan preterm yaitu
persalinan yang terjadi pada kehamilan 37 minggu atau kurang,
merupakan hal yang berbahagia karena mempunyai dampak yang
potensial meningkatkan kematian perinatal. Kematian perinatal umumnya
berkaitan dengan berat lahir rendah. Berat dengan Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) adalah bayi yang dilahirkan dengan berat badan <2500
gram, tanpa memperhatikan masa kehamilan.
Menurut Prawirohardjo (2001 : 300) persalinan preterm adalah
persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20
– 37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram.
Menurut bagian SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNSUD (2004)
Persalinan pretermmerupakan masalah yang penting dalam obstetri
khususnya dibidang perinatologi karena baik dinergara berkembang
maupun Negara maju penyebab morbiditas dan mortalitas neonates
terbanyak adalah bayi yang lahir preterm.
B. Etiologi
Menurut Prawirohardjo (2002 : 313) etiologi persalinan preterm sering
kali tidak diketahui. Ada beberapa kondisi medik yang mendorong
terjadinya persalinan preterm, yaitu :
1. Hipertensi
Tekanan darah tinggi yang menyebabkan penolong cenderung untuk
mengakhiri kehamilan, hal ini menimbulkan prevalensi persalinan
preterm meningakat.
2. Perkembangan Janin Terhambat
Perkembangan janin terhambat merupakan kondisi dimana slah satu
sebabnya ialah pemasukan oksigen dan makanan mungkin kurang
adekuat dan hal ini mendorong untuk terminasi kehamilan lebih dini.
3. Solusio Plasenta
Terlepasnya plasenta akan merangsang untuk terjadi persalinan
preterm, meskipu sebagian besar (65%) terjadi pada aterm. Pada paien
dengan riwayat solosio plasenta maka kemungkinan terulang menjadi
lebih besar yaitu 11%
4. Plasenta Praevia
Plasenta previa sering kali berhubungan dengan persalinan preterm
akibat harus dilakukan tindakan pada perdarahan yang banyak. Bila
telah terjadi perdarahan banyak maka kemungkinan kondisi janin
kurang baik karena hipoksia.
5. Kelainan Rhesus
Sebelum dilakukan anti D immunoglobulin maka kejadian induksi
menjadi berkurang, meskipun demikian hal ini janrang terjadi
6. Diabetes
Padak kehamilan dengan diabetes yang tidak terkendali maka dapat
dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan tapi saat ini dengan
pemberian insulin dan diet yang terprogram umumnya gula darah
dapat dikendalikan.
C. Faktor Resiko
Faktor resiko adalah variable yang menurut pengetahuan, teori atau
hasil penelitian sebelumnya, meningkatkan probabilitas kejadian
penyakit, Faktor risiko persalinan preterm :
1. Umur
Pada umur <20 tahun atau >35 tahun resiko terjadinya prematuritas
dan komplikasi kehamilan akan semakin meningkat. Hal ini
disebabkan pada usia <20 tahun kondisi ibu masih dalam masa
pertumbuhan sehingga organ- organ reproduksi belum siap untuk
dibuahi, sehingga mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan janin
(prawirohardjo, 2002)
2. Riwayat Preterm
Riwayat pernah melahirkan premature atau keguguran mempunyai
resiko mengalami persalinan preterm. Riwayat persalinan dengan
berat bayi lahir rendah mempunyai perkiraan persalinan preterm
sebanyak 17,5%, suatu resiko relative hamper 2,5 kali
(Prawirohardjo, 2002)
3. Kebiasaan ibu
Kebiasaan ibu dalam merokok, memakai obat-obatan ataupun
alcohol juga merupakan faktor risiko persalinan preter
(Prawirohardjo, 2001)
4. Psikologis
Faktor psikologis seperti tempat kerja yang kurang nyaman, tertekan,
gelisah dan sebagainya dapat meningkatkan persalinan preter. Ada
pula hubungan bermakna antara kerja fisik (mengangkat benda berat,
kerja berat dan sebagainya ) dengan kejadian persalinan preterm.
D. Penilaian Klinik
Kriteria persalinan premature antara lain kontraksi yang teratur
dengan jarak 7-8 kali per menit atau kurang dan adanya pengeluaran
lender kemerahan atau cairan vagina dan diikuti dengan tanda- tanda
sebagai berikut :
1. Pada pemeriksaan dalam :
a. Pendataran serviks 50-80 % tau lebih
b. Pembukaan 2 cm atau lebih
2. Mengukur panjang serviks dengan vagina probe USG :
a. Panjang serviks kurang dari 2 cm pasti akan terjadi peresalina
prematur.
b. Tujuan utama adalah bagaimana mengetahui dan mengalami
terjadinya persalinan pematur.
c. Cara induksi pasien bahkan dengan monitoring kegiatan
dirumah tampaknya tidak memberikan perubahan dalam
insidensi kelahiran prematur. (Prawirohardjo, 2001)
E. Pencegahan
Prinsip pencegahan partus preterm (usaha mempertahankan
kehamilan sedapat mungkin sampai usia kehamilan aterm) :
1. Edukasi pasien untuk pemeriksaan dan perawatan antenatal yang
baik dan teratur.
2. Menjelaskan faktor-faktor resiko kehamilan dan persalinan.
3. Menjelaskan tanda-tanda dan gejala yang merupakan pertanda
bahaya yang harus diketahui pasien, supaya pasien dapat langsung
mencari pertolongan (kontraksi atau mules, keluar
cairan/lender/darah, demam, pusing, dan sebagainya)
4. Bila terjadi tanda-tanda, tersebut dilakukan penatalaksanaa medik
untuk berusaha mempertahankan kehamilan sedapat mungkin.
5. Bila ditemukan tanda yang tidak memungkinkan untuk
mempertahankan kehamilan lenih lama (misalnya pembukaan
serviks, ketuban pecah, gawat janin, infeksi ) diusahakan untuk
menciptakan kondisi yang seoptimal mungkin bagi ibu dan janin,
kemudian dilakukan terminasi kehamilan.
F. Penatalaksanaan
Menurut Rompas (2004), ibu hamil yang didefinisikan memiliki
resikokehamilan preterm dan yang mengalami persalinan preterm harus
ditangani seksama untuk meningkatkan keluaran neonatal, yaitu dengan :
1. Akselerasi pematangn fungsi paru
a. Terapi glukokortikoid, misalnya dengan betametason 12 mg IM. 2
x 24 jam, atau dexametason 5 mn tiap 12 jam (IM) sampai 4 dosis.
b. Thyrotropin releasing hormone 400 ug IV, akan meningkatkan
kadar triiodothironine yang dapat meningakatkan produksi
surfaktan.
c. Suplemen inositol karena inositol merupakan komponen membrane
fosfolipid yang berperan dalam pembentukan surfaktan.
2. Pemberian antibiotika
Pemberian antibiotika yang tepat dapat menurunkan jumlah
kejadian chorioamniomnitis dan sepsis neonatorum. Diberikan 2 gr
amphicillin (IV) tiap 6 jam sampai persalinan selesai. Peneliti lain
memberikan antibiotika kombinasi untuk kuman aerob dan anaerob.
Yang terbaik bila sesuai dengan kultur dan tes sensitifitas. Setelah itu
dilakukan deteksi dan penanganan perhadap faktor risiko persalinan
preterm, bila tidak ada kontra indikasi diberi tokolitik,.
\
3. Pemberian tokolitik
a. Nefedipin 10 mg diulang tiap 30 menit, maksimum 40 mg/6 jam
umumnya hanya diperlukan 20 mg dan dosis perawatan 3x10 mg.
b. Golongan beta-mimetrit
1) Salbutamol
Per infuse : 20-50 mg/menit
Per oral : 4 mg 2-4 x per hari atau :
2) Terbutalin
Per infuse : 10-15 mg/menit
Subkutan : 250 mg setiap 6 jam
Per oral : 5-7 mg setiap 8 jam (maintenance)
3) Efek samping : hiperglikemia, hipokelemia, hipotensi,
takikardi, iskemi miokardial, edema paru.
c. Magnesium Sulfat
1) Parenteral : 4-6 gr per (IV) pe,berian bolus selama 20-30 menit,
infus 2-4 gr per jam (meintenance)
2) Efek samping : Edema paru, letargi, nyeri dada, depresi
pernafasan (pada ibu dan bayi)
G. Cara Persalinan
Janin presentasi kepala : Pervaginam dengan episiotomy lebar dan
perlindungan forceps terutama pada bayi <35 Minggu.
Indikasi seksio sesarea :
a. Janin sungsang
b. Taksiran berat badan janin kurang dari 1500 gr
c. Infeksi intrapartum dengan takikardi janin, gerakan janin melemah,
oligohidramnion dan cairan amnion berbau. Bila syarat pervaginam
tidak terpenuhi.
d. Gawat janin, bila syarat pervaginam lain (letak lintang, plasenta
previa, dan sebagainya).
Lindungi bayi dengan handuk hangat, usahakan suhu 36-37 *C,
perlu dibahas dengan dokter bagian anak. Bila bayi ternyata tidak
mempunyai kesulitan (minum, nafas, tanpa cacat) maka perawatan
dengan metode kangguru dapat diberikan agar lama perawatan di Rumah
Sakit berkurang.
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan 37
Minggu atau kurang, dimana menurut Prawirohardjo persalinan preterm
dipengaruhi oleh beberapa faktor resiko yaitu (umur, riwayat, preterm,
kebiasaan ibu dan psikologis ibu). Untuk lebih jelasnya kerangka konsep
dalam penelitian ini digambarkan dalam skema berikut :
Ket : - yang dicetak tebal yang diteliti
Faktor Resiko :
- Umur
- Riwayat Preterm
- Kebiasaan ibu
- Psikologis
Faktor Penyebab :
- Hipertensi
- Perkembangan janin terhambat
- Solusio Plasenta
- Plasenta Previa
- Diabetes
Kejadian Persalinan Preterm
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual
B. Definisi Operasional
1) Umur
Umur adalah usia pada waktu ibu saat mengalami persalinan preterm yang
terjadi diruang bersalin RSB Hj. Karmini.
Skala : Nominal
Katergori : 1 Berisiko (<20 tahun atau >35 tahun)
2. Tidak berisiko (antara 20 tahun sampai <35 tahun
2) Riwayat preterm
Riwayat preterm adalah persalinan terdahulu yang dialami oleh ibu yang
mengalami persalinan preterm di RSB Hj. Karmini Tasikmalaya.
Skala : Nominal
Kategori : 1. Ada
2 Tidak ada
3) Kebiasaan ibu
Kebiasaan ibu adalah gaya hidup sehari-hari ibu yang mengalami persalin9an
preterm (merokok, mengkonsumsi alcohol dan obat-obatan terlarang) diruang
bersalin RSB Hj. Karmini Tasikmalaya.
Skala : Nominal
Katergori : 1. Baik, jika tidak mempunyai kebiasaan merokok, mengkonsumsi
alcohol, dan obat-obatan terlarang.
3. Tidak baik, jika mempunyai salah satu atau semua kebiasaan
(merokok, mengkonsumsi alcohol dan obat-obatan terlarang)
4) Psikologis
Psikologi adalah keadaan kejiwaan wanita yang sedang mengalami persalinan
preterm diruang bersalin RSB Hj. Karmini Tasikmalaya
Skala : Nominal
Katergori : 1 Baik, jika tidak merasa cemas, tertekan, kelelahan dan merasa
tidak nyaman.
3. Tidak baik, jika mengalami keadaan cemas, tertekan, kelelahan
dan merasa tidak nyaman atau salah satunya.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode dalam penelitian ini merupakan metode deskriptif, yaitu
nmetode yang bertujuan untuk memperoleh gambaran hasil yang telah dicapai
mengenai gambaran faktor resiko persalinan preterm di ruang bersalin RSB
Hj. Karmini Tasikmalaya. Adapun desain rancangan penelitian yang
digunakan adalah Survey artinya penelitian yang diarahkan untuk
mendeskripsikan suatu keadaan didalam suatu komunitas atau masyarakat.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti (Notoatmodjo, 2002 :79). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu yang bersalin mengalami persalinan preterm pada bulan Mei -
Juni 2011 diruang bersalin RSB Hj. Karmini Tasikmalaya.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari seluruh objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002 :79).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
accidental sampling, yaitu sampel pengambilan yang dilakukan dengan
pengambilan kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia pada
bulan Mei – Juni 2011 di ruang bersalin RSB Hj. Karmini Tasikmalaya.
C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah faktor resiko persalinan preterm
di ruang bersalin RSB Hj. Karmini Tasikmalaya, yaitu umur, riwayat preterm,
kebiasaan ibu, dan pasikologis.
D. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 20011 sedangkan
lokasi penelitian adalah Ruang Bersalin di RSB Hj. Karmini Tasikmalaya.
E. Prosedur Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa data primer yang
dikumpulkan dari kuesioner berisikan faktor resiko kejadian persalinan
ptererm yaitu umur, riwayat preterm, kebiasaan ibu dan psikologis. Penulis
melakukan tekhnik pengumpulan data secara langsung yaitu menggunakan
format kuesioner.
Penulis dalam penelitian ini tidak melakukan uji validitas dan reabilitas karena
sesungguhnya uji validitas dan reabilitas itu terutama dilakukan untuk alat
ukur yang menghasilkan nilai kuantitatif. Alat pengumpulan data berupa
pedoman wawancara terbuka, pedoman observasi, format penjaringan data
dan sejenisnya tidak perlu diuji (dan memang sebenarnya format tersebut tidak
dapat diuji). Validitas dan sejenisnya tidak perlu diuji (dan memeng
sebenarnya tidak dapat diuji) validitas dan reabilitasnya. Disini peneliti hanya
berpikir logis dan cermat agar kuesioner ini memenuhi syarat untuk menjawab
permasalahan penelitian yang dimaksud. Tidak semua peneliti melakukan uji
validitad dan reabilitas dengan pertimbangan antara lain : waktu terbatas,
dana yang tidak mencukupi dan instrumen yang dimaksud dirumuskan
berdasarkan acuan tertentu (Danim, 2003).
F. Instrumen Pengumpulan data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner (data
primer) tentang faktor resiko terjadinya persalinan preterm.
G. Pengolahan Data dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Data yang telah ada diolah dan dianalisis dengan melalui tahap :
a. Editing Data, yaitu pemerikasaan kuesioner, apakah masih ada yang
kurang lengkap atau ada jawaban yang kurang konsisten.
b. Coding Data, yaitu pemberian kode pada data yang sudah terkumpul
untuk pengecekan kekeliruan dalam penyusunan data.
c. Tabulating Data, yaitu pengolahan data yang sudah terkumpul setelah
pemberian kode data.
2. Analisis dan Penyajian Data
a. Analisis Data
Sebelum dilakukan analisis data, penulis menyeleksi terlebih
dahulu kelengkapan hasil kuesioner kemudian dilakukan tabulasi sehingga
frekuensi setiap jawaban dapat diketahui. Tekhnik pengolahan data yang
penulis gunakan adalah dengan cara perhitungan persentase dari hasil
kuesioner. Caranya yaitu dengan membagi frekuensi (F) denga jumlah
sampel (n) dan dikalikan dengan 100% denagn rumus (Arikunto, 1998)
sebagai berikut :
P =F x 100%
N
Keterangan : F = Frekuensi
P = Presentase jawaban
N = Jumlah Responsen
b. Penyajian Data
Penyajian data dibuat dalam bentuk table dan narasi untuk
memberikan gambaran distribusi frekuensi dari fariabel myang diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
Laporan Bulanan Rekam Medik RSB Hj. Karnini Tasikmalaya
Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur penelitian . Seatu Pendekatan Praktek : PT.
Asdi Mahasatya.
Cuningham, MC.Donal, 1995.Obstetri Wiliams, Jakarta : EGC.
Cholil, A. 1998. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010
Danim, S. 2002. Riset Keperawatan. Jakarta.
Ginekologi FK UNPAD 1982. Obstetri Patologi, Bandung : Elstar Offset
Notoatmodjo. S, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Refisi : Jakarta, Penerbit Rineka Cipta.
Prawirohardjo. S, 2002 . Buku Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta, YBP Sarwono Prawirohardjo.
Wiknjaksono, H, Prof, Dr. 1999, Ilmu Kebidanana, Jakarts, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prewirihardjo.
Saifuddin. AB, 2002 Buku Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta, YBP Sarwono Prawirohardjo bekerja sama dengan JPNPKKR – POGI – JHPIEGO/MNH PROGRAM.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi, Jakarta.
Nuanda, I Nyoman. 2004. Medical References Preterm Birth.
Rompas, Jefferson. 2004. Pengelolaan Persalinan Preterm.
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth.
Calon Responden penelitian
Ditempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Sumber Wigati
NPM : 0200090088
Alamat : Jl. Mayor SL. Tobing RT. 01/RW. 02 Desa Sambongpari
Kecamatan Mangkubumi Tasikmalaya.
Akan mengadakan penelitian dengan judul “ Gambaran Faktor Risiko Kejadian
Persalinan Preterm di Ruang Bersalin RSB Hj. Karmini Tasikmalaya Periode Mei
– Juni 2011”
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang faktor resiko
kejadian persalinan preterm. Penelitian ini tidak berakibat buruk bagi responden
dan jawaban responden akan dijamin kerahasiaannya.
Apabila responden menyetujui maka saya mohon untuk menandatangani lembar
persetujuan dan menjawab pertanyaan yang saya sertakan beserta surat ini.
Atas perhatian responden, saya ucapkan banyak terimakasih.
Peneliti
Lampiran 1
Sumber Wigati
PERNYATAAN KESEDIAAN
Setelah membaca pernyataan dari peneliti, secara sukarela dan tidak ada
unsur paksaan dan peneliti dapat menjamin unsure kerahasiaan, nama baik,
serta aspek hukum secara langsung maupun tidak langsung atau efeknya
dikemudian hari. Dengan ini saya bersedia menjadi responden dalam
penelitian mengenai Gambaran Faktor Risiko Kejadian Persalinan preterm
di ruang bersalin RSB Hj. Karmini Tasikmalaya Periode Mei – Juni 2011.
Responden
Ttd
( )
Nama Jelas
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIANGAMBARAN FAKTOR RESIKO KEJADIAN PERSALINAN PRETERM
DIRUANG BERSALIN RSB Hj. KARMINI TASIKMALAYA PERIODE MEI – JUNI 2011
Nomor Responden :
1. Identitas responden :a. Nama Responden : b. Umur Responden : Tahunc. Jumlah Anak : Orangd. Alamat Reponden : Kp.
RT/RW : / Kecamatan : Kabupaten :
e. Nomor Urut Sampel : f. Jenis Kelamin : Perempuang. Agama : 1. Islam
2. Kristen Protestan3. Kristen Khatolik4. Buda5. Hindu
h. Pendidikan : 1. Tidak Pernah Sekolah 2 Tidak Tamat SD/ Sederajat3. Tamat SD/ Sederajat4. Tamat SMP/ Sederajat5. Tamat SMA/ Sedetrajat6. Tamat PT/ Sederajat
i. Pekerjaan : 1. Ibu Rumah Tangga 2 PNS3 Pegawai Swasta ( Buruh )4 Wiraswasta5 ABRI6 POLRI7 Petani
Lampiran 3
8 BUMN
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk Pengisian Kuesioner :
1. Bacalah pertanyaan dengan seksama
2. Beri tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang sdr/i anggap paling benar
3. Jawaban yang dipilih hanya satu untuk setiap pertanyaan.
1. Berapa umur ibu sekarang ?
a. <20 tahun atau >35 tahun
b. Antara 20 tahun sampai <35 tahun
2. Apakah ibu sebelumnya pernah mengalami persalinan kurang bulan?
a. Pernah
b. Tidak Pernah
3. Apakah ibu mempunya kebiasaan merokok?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah ibu mengkonsumsi minuman ber alcohol?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah ibu mengkonsumsi obat – obatan berbahaya?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah ibu merasa tertekan dengan kehamilan ini?
a. Ya
b. Tidak
7. Apakah ibu merasa terbebani dengan kehamilan ini?
a. Ya
b. Tidak
8. Apakah ibu merasa nyaman berada di lingkungan tempat tinggal ibu?
a. Ya
b. Tidak
9. Apakah ibu merasa senang/ bahagia dengan kehamilan ini?
a. Ya
b. Tidak