prespoint 36 hal -...

1

Upload: hoangnhu

Post on 22-Jun-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERBANKANPERBANKANRabu, 30 Maret 201624

29/3/201629/3/201629/3/201629/3/2016

29/3/201629/3/201629/3/201629/3/2016

BMRI BBRI BBCA BEKS

BBNI BABP BJBR PNBN

10.200 10.975 13.075 95

5.050 79 950 685

1,24% 1,13% 0,76% 5,94%

0,98% 1,25% 0,53% 2,84%

Ihda [email protected]

Demikian tutur Kartika Wirjoatmodjo seusai resmi ter pi lih menjadi direktur utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia, ci ta-citanya membawa Bank Mandiri menjadi pe main besar di level

regional diharapkan da pat tercapai.Berbagai upaya dilakukan, baik dengan mem perkuat

bisnis di dalam negeri mau pun meningkatkan eks-pansinya di luar. Ter anyar, Bank Mandiri tengah dalam pro ses mendapatkan license untuk pem bu kaan kantor cabang di Malaysia ser ta meningkatkan license bisnisnya di Singa pura.

Untuk mendukung proses tersebut, Oto ri tas Jasa Keuangan (OJK) melakukan ke se pa kat an bilateral dengan kedua negara dalam ke rangka Asean Banking Integration Frame work (ABIF) yang terealisasi sepenuhnya pada 2020.

Adapun untuk melancarkan ekspansi bank ke Malaysia, OJK merencanakan pe nan da tanganan kesepahaman dengan Bank Ne gara Malaysia bakal segera dilakukan pada April mendatang.

Berbisnis di luar negeri memang bukan hal baru bagi Bank Mandiri. Sebelum meng-ajukan license untuk ekspansi di kedua ne gara tersebut, perseroan memang sudah mu lai melancarkan bisnisnya di sana.

Di Malaysia, emiten berkode BMRI ini telah memiliki Mandiri International Remi t-tan ce Sdn. Bhd., anak usaha perseroan yang ber gerak di bidang usaha remitansi atau pe ngi riman uang. Adapun di Singapura, kan tor cabang Bank Mandiri akan diarahkan pada bisnis welath management dan cor po rate banking, setelah hanya fo kus pada trade finance

dan remitansi.Selain di level regional, Bank Mandiri pun su dah

memiliki jaringan kantor di negara lain nya, seperti Cayman Island, China, Hong Kong, Timor Leste, dan London. Bah kan, perseroan baru saja meningkatkan eks-pansinya di Timor Leste dengan me lun curkan layanan Mandiri Mobil dan EDC ser ta bekerja sama dengan operator ko mu ni ka si lokal Telkomcel untuk layanan branchless bank ing.

Di satu sisi meningkatkan ekspansi di luar, Bank Mandiri juga terus memperkuat bis nisnya di dalam negeri. Sebagai nakhoda baru di Bank Mandiri, Tiko—sapaan akrab Kar tika—berkomitmen untuk meningkatkan kom petensi perseroan sebagai bank yang fo kus pada bisnis korporasi.

Hal ini juga diakui Tiko sebagai salah satu upa-ya untuk mendukung rencana holding bank yang disebutkan oleh Kementrian BUMN. Pria kelahiran Surabaya, 18 Juli 1873, ini mengatakan upaya tersebut di la ku kan agar tidak terjadi pergesekan pasar de ngan bank BUMN lainnya dalam men ja lan kan bisnis mereka.

Dalam kerangka holding bank ini, Bank Man diri diminta memperkuat di segmen kor po rasi, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada bisnis mikro, PT Bank Tabungan Ne gara (Persero) Tbk. pada bisnis properti, ser ta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. pada ritel atau konsumer.

Untuk meningkatkan bisnisnya tersebut, Tiko menyebut tidak akan melakukan pe ru bahan bisnis secara material sebagaimana yang telah disusun dalam

target lima ta hun an. Namun, mantan kepala eksekutif LPS ini meng akui perubahan dari sisi market men-ja di tantangan perseroan ke depan dalam men capai targetnya tersebut.

“Kami harus selalu melihat tantangan ke de pan terhadap kondisi ekonomi. Harus di cermati dari sisi quality, likuidity, tetapi kami yakin dalam jangka menengah dan pan jang, Bank Mandiri bisa berikan kontri bu si lebih ke bangsa kita,” katanya.

SUKU BUNGAEkonom Universitas Gadjah Mada Toni Prasetiantono

mengatakan sebagai pe me gang kendali Bank Mandiri, Tiko bakal meng hadapi tantangan penerapan suku bu nga kredit single digit yang ditargetkan akhir tahun ini. Tantangan ini pun dia nilai men jadi jalan untuk memuluskan cita-cita per se roan berkiprah di kancah regional.

“Suku bunga bank-bank regional kan su dah rendah. Ini sulit dan kalaupun bisa di duga akan mengganggu target laba,” ujar Toni.

Seperti yang sering disebut Ketua Dewan Ko mi sio ner OJK Muliaman D. Hadad, suku bu nga kredit perbankan Indonesia memang be lum bersaing di level regional. Bunga kre dit Indonesia berada di posisi tertinggi di-bandingkan dengan negara tetangga yang men capai kisaran 12%. Sementara rata-rata bu nga kredit Malaysia sebesar 4,5%, Filipina 5,5%, Singapura 5%, dan Thailand berada di kisaran 6,5%.

Tiko sendiri menilai ada beberapa kondisi yang perlu diciptakan agar bank dapat me me nuhi keinginan pemerintah mencapai bu nga single digit tersebut, seperti inflasi yang stabil sehingga Bank Indonesia punya ruang untuk kembali menurunkan BI Rate yang bakal berdampak pada biaya dana bank serta penurunan yield

surat utang negara (SUN) sehingga kompetisi peng him pun an dana menjadi lebih baik.

“Tren satu bulan terakhir ini, dari pe nu run an policy rate, pelonggaran GWM, ke mu di an yield SUN semakin membaik, harusnya akhir tahun [single digit] bisa cukup positif,” kata Tiko.

Sebagai orang yang memiliki banyak peng alaman di bidang finansial, Tiko di ha rap kan dapat mencapai target Bank Man diri. Apalagi, dia bukan orang baru di per usa ha an ini.

Pengalamannya sebagai direktur keuangan dan strategi serta SVP Strategy And Performance Grup, diharapkan dapat me na khodai kapal bernama Bank Mandiri ini de ngan baik, sehingga bisa mencapai cita-cita-nya mengalahkan bank-bank dari negara te tang ga.

BMRI bakal menghadapi tantangan penerapan suku bunga kredit single digit yang ditargetkan pada akhir tahun ini.

“Yang lebih penting kami akan menjadi pemain di level regional

dalam waktu yang tidak terlalu lama, jadi bank pertama dari Indonesia

yang berkancah di regional.”

EKSPANSI BANK MANDIRI

Tantangan Si Nakhoda Anyar

JAKARTA — Lembaga Pen jamin Simpanan me-mu tuskan untuk me-nu run kan tingkat suku bu nga penjaminan se be-sar 25 basis poin se ba gai respons terhadap pe nu-runan suku bunga sim-pan an dan suku bunga pin jaman antarbank.

Sekretaris Lembaga LPS, Samsu Adi Nugroho me nga takan pihaknya te lah me ne tap kan tingkat bunga pen ja min an untuk simpanan dalam rupiah dan valuta asing (valas) di bank umum serta untuk sim pan an dalam rupiah di bank per-kreditan rakyat.

Tingkat bunga pen ja-min an ditetapkan turun 25 bps dan berlaku efek-tif mulai 31 Maret 2016 sampai dengan 14 Mei 2016. Bunga pen ja min an bank umum untuk sim-pan an rupiah di te tap kan 7,25% dan untuk valuta asing 1,00%.

Adapun terhadap sim-pan an bank perkreditan rak yat, LPS menetapkan bunga penjaminan se be-sar 9,75%.

Penurunan tingkat bu nga penjaminan sebesar 25 bps dipandang sejalan de ngan perkembangan in-di ka tor ekonomi makro dan likuiditas perbankan yang secara umum terus meng alami perbaikan.

Nilai tukar rupiah me-ng uat, didorong oleh tu-run nya ketidakpastian di pa sar keuangan global dan masuknya dana asing ke pasar keuangan do-mes tik. Inflasi tetap ter ja-ga dan diperkirakan akan berada pada rentang sa-sar an kebijakan moneter pada tahun ini.

Pelonggaran kebijakan yang dilakukan oleh oto-

ritas moneter serta per-ce patan realisasi be lan ja pemerintah telah men-dorong perbaikan likui di-tas perbankan yang ter li-hat dari penurunan suku bu nga simpanan dan suku bunga pinjaman an tar-bank.

Sejumlah bank be sar me mang tengah meng-eva luasi suku bunga de-po sitonya. PT Bank Per-ma ta Tbk. me nu run kan bunga deposito karena ingin mengejar target pe-nu runan bunga kredit.

Direktur Utama Bank Permata ini Roy Arfandy mengatakan pe nurunan dilakukan se cara bertahap. “Yang di tu-runkan adalah bunga de-po sito dulu sama dengan pe nurunan BI Rate. Tapi kami turunnya tidak 25 ba sis poin juga karena LPS Rate juga turun,” tu-kas nya.

Oleh karena itu yang pertama-tama di la ku kan Roy adalah me ne kan funding cost ter le bih dulu baru ke mu dian lending cost. Karena me nu rutnya ti dak mung kin bunga kre dit turun se men ta-ra funding cost belum tu run. Apalagi mengingat jadwal jatuh tempo de po-sito nasabah yang ber va-riasi sehingga harus di-se suaikan dengan jatuh tem po penurunan bunga de posito yang ada.

Sementara itu Direktur Utama PT Bank Negara Indo nesia Tbk (BNI) Achmad Baiquni juga mem prediksi LPS Rate akan turun me nye suai-kan dengan pe nu run an BI Rate.

“Prediksi saya akan ter-jadi penurunan bu nga LPS,” kata nya. (Abdul

Rahman/Fahmi Achmad)

BUNGA PENJAMINAN

LPS Rate Turun 25 Bps

Kredit 12%-14%

CASA Rp480 Triliun

NIM 5,8%-6%

EfficiencyRatio <45%

NPL 2,5%-3%

Cost of Credit 1,9%-2,1%

ATM Baru 1.500

EDC Baru 50.000

Cabang Baru 150

2015 2014 Pertumbuhan (%)

Kredit 595,5 530 12,4DPK 676,4 636,4 6,3Aset 910,1 855 6,4Laba 20,3 19,9 2,3

Sumber: Bank Mandiri

Sasaran Rencana Kinerja Bank Mandiri 2016

Kinerja 2015 Bank Mandiri (Rp Triliun)

BISNIS/HUSIN PARAPAT

JAKARTA — PT Bank Per mata Tbk. men dapat per se tujuan un tuk me-la ku kan peningkatan mo dal ditempatkan dan di setor me lalui penawaran umum ter ba tas atau rights issue. Keputusan ini di-am bil lewat Rapat Umum Pe me gang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan kemarin.

Direktur Utama Bank Permata Roy Arfandy me-nga takan total rights issue yang disetujui sebesar Rp5,5 triliun. Artinya mo dal bank berkode emi-ten BNLI ini ba kal ber-tam bah menjadi Rp24 tri liun.

“Kalau terealisasi ar-ti nya capi tal kami ber-tam bah jadi sekitar Rp24 tri liun. Harapannya bisa di lak sanakan di kuartal II tahun ini juga,” ujarnya di Jakarta, Selasa (29/3).

Menurutnya, tujuan uta ma dari rights issue ter-sebut untuk me nunjang pertumbuhan usaha BNLI pada kemudian hari. Hal ini sebagai bentuk an ti-sipasi per usa haan bila kon disi ekonomi ta hun ini tak juga membaik. Se lain itu, aksi tersebut untuk mem perkuat permodalan se bagai pe me nuhan ke-wa jib an Basel III.

Roy mengatakan dua pe me gang saham ter-be sar BNLI yak ni Astra In ternational dan Stan dard Char tered juga turut ambil ba gi an dalam penambahan modal ter sebut. Dia juga ber harap selain dua pemilik ter sebut, pemegang sa ham mi noritas juga bisa ambil bagian.

"Sejauh ini kelihatan nya enggak ada perubahan. Namun kami ma sih me-nung gu karena masih ada jang ka waktu pemesanan efek," tambahnya.

Selain itu, rights issue

juga akan berdampak pa da kenaikan ra sio ke-cu kupan modal BNLI (ca-pi tal adequacy ratio/CAR) dari se be lumnya 15% men jadi 16%—17%.

Dalam laporan kinerja per se ro an per Desember 2015 CAR BNLI naik 142 bps dari 13,6% pa da tahun 2014 menjadi 15% dan rasio modal inti utama (Core Equity Tier-1 atau CET-1) sebesar 10,7%, naik 163 bps dari 9,1% pada 2014.

Rapat Umum Pemegang Saham Ter batas BNLI juga memutuskan untuk tidak membagikan dividen dan membukukan seluruh la ba bersih BNLI yang sebesar Rp247,1 miliar se-bagai laba di ta han untuk lebih memperkuat per-mo dalan guna mengan ti-si pasi ke ten tuan per mo-dal an yang le bih tinggi.

RUPST juga mem be-ri kan pem be basan tang-gung jawab se pe nuh nya ke pada seluruh anggota De wan Komisaris dan Dewan Di reksi BNLI atas tin dakan ke peng urusan dan pengawasan yang me reka jalankan selama tahun buku yang berakhir 31 De sem ber 2015.

Tahun lalu BNLI men-ca tat ke naik an kuat laba ope ra sional se be lum pen-ca dangan sebesar 32% year on year menjadi Rp3,88 tri liun dari Rp2,94 triliun pada pe riode yang sama tahun 2014.

Laba bersih BNLI turun sebesar 84% y-o-y men ja-di Rp247 miliar yang di-do rong oleh peningkatan yang sig nifikan dalam bia ya provisi. Lang kah ini di am bil sebagai bagi-an dari upaya perusahaan un tuk semakin me ning-kat kan kua litas asetnya. (Abdul Rahman/Ihda Fadila/

Annisa Sulistyo Rini)

RIGHTS ISSUE

Modal BNLI Jadi Rp24 Triliun